Anda di halaman 1dari 7

1

Lokasi Pengamatan : Kantor Pemerintahan Kabupaten Bone Bagian Humas & Infokom 1. Contoh Komunikasi Verbal dan Non Verbal

N o 1.

Jenis Komunikasi Komunikasi Verbal

Contoh Pembicaraan antara Kepala Bagian dengan staf dan wartawan (mass media) Menulis atau mengirim Surat Dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya Bercakap-cakap melalui telepon dengan rekanan atau menerima telepon dari klien Tulisan-tulisan dinding yang terpampang informasi di sebagai untuk

memberitahukan kepada pegawai tentang kegiatan tertentu Mengirim dan menerima dokumen penting (resmi) melalui fax atau email Berbicara dalam pertemuan/rapat Pengumuman kepada masyarakat untuk memberitahukan tertentu dengan tentang informasi mobil menggunakan

informasi (Penerangan) 2. Komunikai Non Verbal Bersalaman dengan rekan kerja saat baru bertemu lagi Berbicara sambil menggenggam tangan rekan kerja menandakan keakraban Sentuhan sapaan di punggung menandakan

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Mengelus-elus atau memukul punggung staf tanda menasehati Mengangguk saat ditanya oleh rekan kerja sebagai tanda mengiyakan Menggelengkan kepala saat ditanya oleh rekan kerja sebagai ungkapan tidak Menulis dan mengirim sms atau pesan teks kepada rekan kerja dengan sisipan emo Memukul meja saat berbicara atau menjelaskan sesuatu dengan rekan kerja menunjukkan kemarahan Simbol-simbol dan tulisan di dinding yang mengandung pemberitahuan Gerakan wajah saat merespon pertanyaan dari rekan kerja sebagai makna emosi seperti gembira Menyapa teman sekaligus tersenyum dan melambaikan tangan Seorang staf berusaha menghindari bertatapan dengan rekan kerjanya dan memperlihatkan seolah-olah sedang sibuk menyusun arsip-arsip kantor mengisyaratkan dia tidak mau diganggu Seorang staf yang ingin tamunya segera pulang atau keluar dari ruang kantor, maka dia hanya melihat jam tangannya sebagai tanda pengusiran secara halus Saat pimpinan (Kepala bagian) memarahi salah satu staf di kantor maka akan terlihat sorot matanya yang tajam dan

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

terbelalak serta tangannya bergetar dan suaranya meninggi menandakan besarnya tingkat kemarahan Ketika seorang staf meyakinkan sesuatu pada rekan kerjanya maka akan terlihat memegang tangan dan raut wajah yang meyakinkan Seorang staf yang berhenti berbicara sebentar saaat berbicara memberi kesan berfikir, termenung, pemalu atau kurang percaya diri Jarak saat berbicara dengan rekan kerja menunjukkan seberapa jauh atau dekat tingkat keakraban Ketika seorang bertanya tentang letak ruangan tertentu di kantor maka kita kan menunjukkan Ketika arah dengan dating telunjuk meminta kata ke pun depan kemana seseorang harus pergi seseorang sumbangan di kantor kemudian tanpa mengucapkan telapak tangan sepatah mengarah menggoyangkan dengan tangan dengan menunjukkan tidak Memuji prestasi atau kinerja rekan kerja sambil mencibirkan bibir

Ketika tidak disertai telunjuk hanya

seseorang

mengatakan dengan atau kekiri jari dan

menolak sesuatu dari pimpinannya dia mengatakan kepala mengucapkan kata tidak namun juga gelengan yang bergerak

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

kekanan.

Pada saat akhir pertemuan, seorang yang berpamitan tidak hanya mengucapkan salam perpisahan/selamat tinggal namun juga melambaikan tangan.

Ketika orang marah dia tidak hanya mengucapkan kata-kata kekesalan namun juga menggebrak meja dengan nada suara yang tinggi.

Dalam suatu pertemuan atau rapat, pada saat bertemu dengan teman lama sesama rekan kerja, seseorang tidak hanya mengucapkan hai namun juga mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Ketika

seseorang

memenangkan dia

suatu

pertandingan, dengan

selain

mengucapkan wajah

hore aku menang, dia juga melompat menunjukkan ekspresi kegirangan. 2. Hambatan dalam berkomunikasi di kantor: Pengaruh Status (Status effect) Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Misalnya staf dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka staf tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya. Hambatan Semantik (Semantic Problems) Faktor kepada semantik menyangkut Demi bahasa yang dipergunakan seorang komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya komunikan. kelancaran komunikasi

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah salah pengertian yang ( misunderstanding) pada gilirannya atau bisa penafsiran menimbulkan (misinterpretation) komunikasi

(miscommunication).

Misalnya

kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain. Perbedaan Pandangan (Perceptual distorsion) Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan Budaya (Cultural Differences) Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi atau kantor terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata jangan dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup. Hambatan Lingkungan Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orangorang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas atau ketika anda sedang bercakap-cakap dengan teman kerja di kantor anda tiba-tiba di luar kantor lewat kendaraan motor atau mobil dengan suara knalpot yang bising, seketika pula anda menghentikan pembicaraan karena merasa terganggu. Hambatan dari Media Komunikasi

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas. Tidak ada umpan balik (No Feed back) Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer. Hambatan Internal Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika seorang staf mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik. 3. Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan komunikasi, antara lain: Gunakan umpan balik (feedback), setiap orang yang berbicara memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan bicaranya baik bahasa verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran terhadap umpan balik itu secara benar. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik. Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Dengan memahami, seseorang dapat menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi. Gunakan komunikasi langsung ( face to face), Komunikasi langsung dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif. Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal. Disamping kata-kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata, mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan juga metalanguage (isyarat diluar bahasa) yang membuat komunikasi lebih berdaya guna. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah. Kosa kata yang digunakan hendaknya dapat dimengerti sukar dan dipahami jangan menggunakan istilah-istilah yang dimengerti pendengar.

Gunakan pola kalimat sederhana (kanonik) karena kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat pesan sulit dimengerti. (Zuhdi, 2011:30-32) Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi , komunikator harus berusaha dapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan sehingga penyampaian pesan dapat berlangsung tanpa gangguan yang berarti.

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Anda mungkin juga menyukai