Anda di halaman 1dari 4

7/26/13

MOEGONO,SH (Pejuang Keadilan & Demokrasi): Berbagai Cara Memberantas Korupsi"


Bagikan 0

Lainnya

Blog Berikut

Buat Blog

Masuk

MOEGONO,SH (Pejuang Keadilan & Demokrasi)


Jl. Jamsaren No. 60 Surakarta 57155 Telp. (0271)723477

moegonosh.blogspot.com/2008/04/berbagai-cara-memberantas-korupsi.html

1/4

7/26/13

MOEGONO,SH (Pejuang Keadilan & Demokrasi): Berbagai Cara Memberantas Korupsi"

R A B U, 23 A PR IL 2008

Arsip Blog 2008 (38) Mei (4) April (34) PANCASILA DAN PIDANA MATI HUKUM DAN MASYARAKAT HUKUM DAN KEKUASAAN GOYANGAN BOKONG Untukmu Indonesiaku SISTEM KENEGARAAN RUSAK SIMBOL KERUKUNAN UMAT BERAGAMA RSJD SURAKARTA TIDAK ADA KORUPSI Rasa Hormat, terhadap Institusi Hukum Memudar Persekongkolan Eksekutif Legislatif Pengadilan Rakyat Sudah Menggejala Penerapan Hukum di Indonesia NAMA SEBAGAI MANTERA Menyimak Fenomena Kebohongan INILAH MAFIA PERADILAN Manajemen kancil KRIMINALISASI UUD Kaum Intelektual dikhianati Jangan Omong Berantas Korupsi Indonesia Bukan Bangsa Penjiplak HUKUM DAN AKAL SEHAT HUKUM DAN MORAL FALSAFAH PEMBANGUNAN Falsafah Laron EKSAMINASI PUTUSAN PENGADILAN DUA DOKTRIN YANG MENGUASAI DUNIA DICARI ORANG YANG BERMENTAL FBI Budaya Kekerasan Mulai Mengakar BISNIS KRIMINAL BUKAN TEORI LAGI Bila Perkara dijadikan tambang emas

Berbagai Cara Memberantas Korupsi"


Rupanya iklim pemberantasan korupsi di negeri ini sudah muncul. Hal ini tercermin dari kampanye para Capres yang mengemukakan programnya tentang memberantas KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Sudah tentu rakyat menyambut dengan rasa gembira yang luar biasa, karena semua calon presiden sudah sama persepsinya termasuk penulis sendiri yang komit dengan pemberantasan korupsi, dan sudah punya beberapa cara dalam memberantasnya. Antara lain adalah: 1. Model RRC Dari referensi yang kami baca, RRC mempunyai program memberantas korupsi yang dipelopori oleh Zu Rongji (59 tahun). Waktu diangkat menjadi Perdana Menteri RRC, Zu Rongji menyampaikan tantangan kepada rakyatnya:...Kita ingin makmur atau ingin hancur ? Kalau ingin makmur maka koruptor harus dihukum mati, tetapii kalau ingin hancur mari kita korupsi bareng-bareng. Rakyat menjawab: Ingin makmur. Selanjutnya Zu Rongji minta agar disiapkan 100 peti mati. Tujuannya yang 99 untuk teman-teman birokrat yang korupsi dan yang satu untuk dirinya sendiri jika kelak ia ikut-ikut korupsi. Ternyata dalam waktu 2 tahun setelah menjadi Perdana Menteri, ada 500 orang yang dihukum mati. 200 orang adalah PNS, sedang lainnya adalah pengedar narkotik, pemilik senjata gelap, dan pelaku anarkhis. Karena program pemberantasan korupsi yang gencar dan tidak basa-basi, sampai-sampai ada pelayan rumah makan yang takut menerima tips dari langganannya. Seorang Walikota Shanghai dihukum 20 tahun penjara hanya karena pungli dan uangnya untuk membeli jam tangan Rolex. Sedang Walikota yang korupsinya lebih besar ketakutan, lalu mengambil langkah bunuh diri. Dengan demikian pemberantasan korupsi di RRC tidak bisa dianggap mainmain. 2. Model Korea Selatan Korea Selatan mengenal dua bentuk korupsi yaitu: Korupsi Material dan Korupsi Moral, jelasnya adalah sebagai berikut: a. Korupsi Material, adalah korupsi yang bertitik sentral pada keuntungan yang bersifat material, dilakukan oleh pejabat secara person atau pribadi. Bentuknya adalah mencuri uang negara dan pungli atau pemerasan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi. b. Korupsi Moral, adalah korupsi yang bertitik sentral pada keuntungan yang bersifat non material, dilakukan pejabat secara official/lembaga/dinas. Bentuk pelanggaran terhadap asas-asas hukum nasional, alias tidak melaksanakan UUD secara murni dan konsekuen. Akibat dikenalnya dua bentuk korupsi di Kore Selatan, maka dua mantan presiden yaitu Roh Taewoo dan Chun Dohwan dijatuhi pidana penjara masing-masing 15 tahun lantaran sewaktu mereka menjabat presiden tidak melaksanakan UUD secara murni dan konsekuen. Mereka dikenakan pasal dalam UU Anti State, yaitu UU yang melindungi UUD. Maksudnya barang siapa tidak melaksanakan UUD secara murni dan konsekuen dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum (kriminalisasi UUD) dan dipatok dengan pidana penjara selama 15 tahun. 3. Model Amerika Serikat. Amerika Serikat sudah menciptakan sebuah sistem peradilan pidana terpadu atau Integrated Criminal Justice System, artinya jika negara

moegonosh.blogspot.com/2008/04/berbagai-cara-memberantas-korupsi.html

2/4

7/26/13

MOEGONO,SH (Pejuang Keadilan & Demokrasi): Berbagai Cara Memberantas Korupsi"


memburu koruptor maka semua instansi membuka diri dan siap memberi data-data kepada Jaksa. Jika seseorang gajinya bisa dibaca, tetapi kekayaannya sangat fantastis, sudah pasti dia mempunyai sumber keuangan gelap (korupsi). Sumber keuangan gelapnya itulah yang disisir atau diincar. Apakah ia terlibat sindikat narkoba, terlibat sindikat jual beli senjata gelap, terlibat bisnis pelacuran, terlibat pemerasan kepada para kriminal-kriminal kecil atau terlibat penjualan rahasia negara. Jika usahanya mencari sumber keuangan gelap telah berhasil maka tersangka langsung diseret ke pengadilan dengan dakwaan korupsi. Contoh yang paling terkenal di Amerika adalah kasus Richard Miller seorang agen FBI, pangkatnya Kapten dan gajinya bisa dibaca, tetapi mempunyai kekayaan yang sangat fantastis. Setelah diteliti ternyata ia menjadi sangat kaya lantaran menjual rahasia-rahasia kepada salah satu negara sosialis. Bahwa dari pemerintahan Soekarno, Soeharto, sampai Gus Dur dan Megawati dan SBY selalu terjadi pelanggaran UUD 45. Misalnya : 1. Sewaktu pemerintahan Orde Lama, MPR mengangkat Bung Karno sebagai Presiden seumur hidup. Padahal ketentuan dalam UUD 45 menetapkan bahwa masa jabatan presiden adalah 5 tahun. Ini jelas melanggar UUD 45. 2. Pada waktu pemerintahan Orde Baru, Mendagri mengeluarkan SK tentang monoloyalitas, akibatnya PNS sulit untuk bisa berserikat ke PPP atau ke PDI, padahal pasal 28 UUD 45 menjamin kebebasan untuk berserikat. Sedang berbeda pendapat dihadang dengan cap-cap politik yang menakutkan. 3. Masih pada masa pemerintahan Soeharto, waktu Pemilu 1997 ada kontestan PPP menyobek bendera Golkar diadili, Rule of Law ditegakkan, tetapi sewaktu kontestan Golkar menusuk perutnya kontestan PDI, Kapolres tidak mau menangani kasus penusukan anggota PDI tersebut. Padahal pasal 27 UUD 45 mengatur persamaan terhadap hukum. 4. Sekarang juga terjadi pelanggaran terhadap pasal 34 UUD 45 tentang fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Nyatanya tidak demikian, fakir miskin dan anak-anak terlantar yang ngopeni para sopir dan pemilik mobil. Lihat saja di perempatan jalan di seluruh Indonesia. Disitu para fakir miskin dan anak-anak terlantar mengais rezekinya. Bahwa keempat perbuatan yang diuraikan di atas pada hakekatnya merupakan pelanggaran terhadap UUD 45 alias terhadap asas-asas hukum nasional. Namun para pelakunya tidak terjangkau hukum, karena di negeri ini belum ada UU yang melindungi UUD. Maka sampai sekarang UUD 45 tetap berpotensi untuk dilanggar. Melihat hal-hal tersebut di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Di Indonesia masih terjadi kekosongan hukum, UU yang melindungi UUD belum ada sehingga UUD tetap berpotensi untuk dilanggar. 2. Cara-cara memberantas korupsi di RRC, Korsel, dan USA tersebut kiranya bisa kita pilih salah satu yang paling tepat untuk Indonesia atau mengadopsi ketiga-tiganya, bukankah iklim memberantas korupsi sudah kondusif . Oleh karena itu penulis mengusulkan sebagai berikut : a. Agar pemerintah membuat UU yang melindungi UUD, untuk mencegah penguasa melanggar UUD. b. Menciptakan Integrated Criminal Justice System. Jika pemerintah memburu koruptor, semua instansi membuka diri untuk siap memberi data kepada Kejaksaan. c. Seseorang yang gajinya bisa dibaca tetapi kekayaannya sangat fantasi perlu dicurigai dan diusut bahwa mereka korupsi atau mempunyai sumber keuangan gelap yang tidak terendus Kantor Pajak. d. Merubah ancaman pidana dalam UU Anti Korupsi. Maksudnya, korupsi dalam arti mencuri uang negara diancam pidana mati, sedangkan pungli dan pemerasan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi ancaman pidananya selama 20 tahun. Guna menunjang citacita tata tentrem kerta raharja dan ikut serta menjaga ketertiban dunia maka perbuatan anarkhis diancam dengan pidana mati. e. Untuk mencegah kerusakan moral generasi akibat narkoba, maka Berbagai Cara Memberantas Korupsi" Belajar Dari Negeri Seberang Advokat " Profesi Sampah" BIODATA PENULIS

About Me MOEGONO,SH Solo, Jawa Tengah, Indonesia Moegono, SH lahir di Solo pada 11 Mei 1936,Berkantor di Jl Jamsaren No. 60 Solo 57155 Telp. 723477. Tak kurang dari 40 tahun pengabdian sebagai advokat. , Banyak sudah tulisan yang telah dihasilkan baik berupa makalah, buku dan artikel yang tersebar di berbagai media cetak lokal maupun nasional , seperti : Wawasan, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Bernas, Solo Pos, Radar Solo, Suara Bengawan, Jawa Pos, Sinar Harapan, Kompas dll. Salah satu karyanya berupa kumpulan tulisan pernah diterbitkan pada tahun 1983 dengan judul Seraut Wajah Hukum dan Masyarakat Indonesia. Perkawinannya dengan Sri Partini pada tahun 1963 membuahkan tiga orang putra, Budi Wikan Arto (lahir 1964), Agung Wibowo (lahir 1965), Trias Nugroho (lahir 1971). Lihat profil lengkapku

moegonosh.blogspot.com/2008/04/berbagai-cara-memberantas-korupsi.html

3/4

7/26/13

MOEGONO,SH (Pejuang Keadilan & Demokrasi): Berbagai Cara Memberantas Korupsi"


pengedar narkoba dihukum mati. f. Orang yang mempunyai senjata gelap harus dihukum mati, karena menyimpan iktikad tidak baik dan berpotensi membahayakan orang lain. g. Membuat UU Pencegahan atau Preventife Law, barang-barang yang berpotensi kriminal dirampas untuk dimusnahkan. Demikianlah gagasan penulis guna menunjang program para Capres yang sudah bertekad untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Moegono, SH., Berbagai Cara memberantas Korupsi, Bengawan Pos, 16 Juni 2004. Diposkan oleh MOEGONO,SH di 22.40

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Beranda

Posting Lama

moegonosh.blogspot.com/2008/04/berbagai-cara-memberantas-korupsi.html

4/4

Anda mungkin juga menyukai