Anda di halaman 1dari 12

Makalah KDM (PEMERIKSAAN FISIK)

Pembimbing : Kholis Nur Handayani, S.Kp., M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok I Weni Kiki Rizqy Angelia Opi Sofia Ranti Ayep Suharta Nopan Sofyan

Tingkat 1A

AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN SUBANG


Jln. Brigjen Katamso No. 37 Telp. (0260) 412520 Subang 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya,kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai waktunya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas KDM. Dengan menyusun makalah ini semoga mampu memperoleh nilai yang baik& memberikan kontribusi,serta menambah wawasan dan

pengetahuan untuk kita semua. Namun kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami menghimbau kepada Dosen atau rekan-rekan dapat memakluminya, karena kami masih dala proses pembelajaran.

Subang,

Oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................................ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................. 1.2 Tujuan ............................................................................... BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pemeriksaan Fisik .......................................... 2.2 Tujuan Pemeriksaan Fisik ................................................ 2.3 Teknik Pemeriksaan Fisik .................................................. 2.4 Tahapan Anamnesa .......................................................... 2.5 Menyusun data hasil pengkajian ..................................... 2.6 Pengkajian pasien dengan masalah psikososia meliputi aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual ....................... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ....................................................................... DAFTAR PUSTAKA 7 5 2 2 2 3 3 1 1 i ii

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Saat ini banyak ilmu pengetahuan tentang keperawatan yang semakin berkembang baik dalam praktik-praktik keperawatan maupun ilmu-ilmu yang semakin baru. Jika kita sebagai perawat tidak mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin

berkembang dengan pesat ini, maka dapat dipastikan akan mengalami kesulitan dalam bersaing dengan perawat-perawat lain di zaman ini. Apalagi sebentar lagi akan kita hadapi bersama persaingan global. Karena hal tersebut, kami berusaha menyusun makalah tentang pemeriksaan fisik genitalia dan ekstrimitas ini dengan harapan pembaca dapat mengambil pelajaran yang kami sajikan demikian rupa ini. Mengingat pemeriksaan fisik genitalia dan ekstrimitas ini cukup penting maka perlu didalami dan dipahami dengan sebaik mungkin.

1.2 Tujuan Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KDM dan berbagi ilmu pengetahuan mengenai asuhan keperawatan

BAB II PEMBAHASAN

2.7 Pengertian Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik adalah peninjuan dari ujung rambut sampai jung kaki pada setiap systemtubuh yang memberikan imformasi objertif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinis. Keakuratan pemerisaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penentuan respon terhadap terapi tersebut (Potter dan Perry, 2005). Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu,untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif, memastikan/ membuktikan anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien. (Dewi sartika, 2000).

2.8 Tujuan Pemeriksaan Fisik Untuk mencari gejala/tanda-tanda yang berhubungan dengan gangguan yang dihadapi klien serta hal-hal yang diperlukan untuk memberikan tindakan/nasehat.

2.9 Teknik Pemeriksaan Fisik Teknik pemeriksaan fisik: a. Inspeksi (Periksa lihat) b. Palpasi (Periksa raba) c. Perkusi (Periksa ketuk) d. Auskultasi (Paeriksa dengar)

2.10

Tahapan Anamnesa Anamnesa merupakan pengambilan data yang dilakukan oleh

seorang dokter maupun perawat dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien. Berbeda dengan wawancara biasa,anamnesa dilakukan dengan cara yang khas,berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada dibalik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien. Jenis pertanyaan yang akan diajukan kepadapada pasien dalam anamnesa sangat beragam dan bergantung dalam beberapa faktor.

2.11 1. Pengkajian

Menyusun data hasil pengkajian

Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik

fisik,mental,maupun spiitual dapat ditentukan. Tahap ini mencakup tiga kegiatan: a. Pengumpulan data Tujuan : diperoleh data danimformasi mengenai masalah kesehatan yang ada padasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, sosial, mental dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.

b. Analisa data Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai denganlatar belakang ilmu pengetahuan. c. Perumusan masalah Setelah analisa data dilakukan,dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status ksehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga setatus kesehatan untu menurunkan, membatasi, memcegah dan merubah (Carpenito, 2000). 3. Rencana Keperawatan Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kesetatus kesehatan yang diuraikan dalam hasil yang diharapkan (Gordon, 1994). 4. Implementasi Keperawatan Merupakan insiatifdai rencana tindakanntuk mencapai yujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditunjukan pada nursing orders untuk membantu klien untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh

karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi kesehatan klien. 5. Evaluasi Perencanaan evaluasi memuat kriteria keeberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah

tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidpan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien denga tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Sasaran evaluasi keperawatan adalah: a. Proses asuhan keperawatan,berdasarkan kriteria/rencana yang telah disusun. b. b.Hasil tindakan keperawatan,berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah dirumuskan dalam rencana evaluasi. 6. Dokumentasi Keperawatan Dokumentasi keperawatan aalah segala sesutu yang tertulis atau tercetak yang berwenang(Potter 2005).

2.12

Pengkajian

pasien

dengan

masalah

psikososia meliputi aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual. a. Pengkajian pasien yang meliputi aspek fisik, seperti jenis penyakit yang diderita oleh sipasien. b. Pengkajian pasien yang meliputi aspek psikologis,seperti mental seorang pasie yang down akibat suatu kejadian yang

menimpanya,seperti tiba-tiba berat badanya menjadi meningkat setelah melahirkan.

c. Pengkajian pasien yang meliputi aspek sosial seperti pasien pada rumah sakit jiwa. d. Pengkajian pasien meliputi aspek spiritual seperti keyakinan yang betolak belakang dengan kepercayaan sipasien tersebut.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpuan Pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan mengenai tanda-tanda patologis pada tubuh dengan cara Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi. Yang pengimplementasiannya meliputi beberapa tahapan-tahapan sesuai dengan yang dipaparkan dalam isi makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alimun Hidayat Aziz (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika : Jakarta. Kep-See more at:http//askep-net.blog spot.com/2012/Asuhan

keperawatan.html#sthash.UI5hEB4T.puf

Anda mungkin juga menyukai