Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR STATUS PASIEN Tgl. Pemeriksaan: 21 November 2012 IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : Ny.

. Z : 63 tahun : Perempuan : Buruh ( pencetak batu bata) : Ulee madon

Keluhan utama: Nyeri kepala

Keluhan tambahan: Tengkuk terasa tegang, pusing, dan maa kabur

Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang ke Puskesmas Muara Batu Kecamatan Krueng Mane tanggal 20 November 2012 dengan keluhan nyeri kepala disertai tengkuk terasa tegang sejak 2 hari yang lalu. Nyeri kepala dikedua bagian kepala, tidak berdenyut, tidak bertambah berat dengan aktivitas fisik dan lebih sering dirasakan saat pasien kelelahan. Pasien juga mengeluh pusing yang tidak dirasakan berputar dan tidak disertai mual dan muntah. Keluhan ini disertai dengan penglihatan kabur dikedua bagian mata sejak 4 tahun yang lalu dan membaik disaat istirahat.

Riwayat pengobatan: Sebelumnya pasien pernah berobat dengan mantri dan dokter umum di puskesmas. Pasien juga pernah mengonsumsi obat - obat anti hipertensi sejak 2 tahun yang lalu.

Riwayat penyakit dahulu :

Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Pasien rutin mengontrol penyakitnya ini ke dokter.

Riwayat keluarga : - adik perempuan pasien berumur 45 tahun menderita hipertensi - adik laki-laki pasien yang berumur 50 tahun menderita DM - suami pasien yang berumur 70 tahun menderita hipertensi, DM dan penyakit paru-paru.

Latar belakang sosial & pekerjaan: Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai pencetak batu bata. Pasien bekerja pada pukul 1 siang 4 sore setiap harinya. Ia tinggal bersama suaminya yang dulunya bekerja sebagai penarik becak.

Pemeriksaan fisik: KU Vital sign Kesadaran: compos mentis TD Nadi RR T Kepala : 150/90 mmHg : 80 x/menit, regular : 17 x/menit, regular : 36,5O C : Rambut hitam, (-) parut Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), pupil (1m/1m), isokoria, RC (+/+), Reflek kornea (+/+) : NCH (-), dalam batas normal : Fistel preauricular (-), Dalam batas normal : Pembesaran KGB (-) : Baik

Berat badan (BB) : 45 kg Tinggi badan (TB) : 145 cm

Hidung Telinga Leher Paru-paru

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi

: Dinding dada simetris, retraksi saat bernapas (-/-) : fremitus taktil normal : sonor dikedua lapangan paru : bunyi nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

: Dalam batas normal : iktus kordis tidak teraba : Batas jantung kanan pada sela iga 4 pada linea sternalis kanan, batas jantung kiri pada sela iga 5 pada 2 jari lateral mid klavikula kiri : bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-)

Auskultasi Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

: Perut datar , simetris : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hati dan limpa tidak teraba, ballotement (-/-), shifting dullnes (-/-) : Dalam batas normal (timpani) : Bising usus (+)

Ekstremitas Genetalia

: sianosis (-), edema (-) : tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan darah rutin 2. Pemeriksaan mata

Diagnosis banding

Hipertensi at causa tension headache

Diagnosis

Hipertensi grade I

Terapi: 1. Non-farmakologi Istirahat cukup Diet rendah sodium dan lemak Latihan fisik Mengonsumsi buah dan sayur Kurangi stress :

2. Farmakologi

* Diuretik, misalnya: HCT 25 mg, furosemid 40 mg * Beta-blocker,misalnya : propanolol 40 mg * ACE-inhibitor, misalnya : captopril 12,5 mg * Calcium antagonist, misalnya : diltiazem 30 mg, nifedipin 10 mg dll Prognosis: Dubia et bonam Faktor resiko lingkungan (fisik) dari penyakit : - lantai terbuat dari tanah - ventilasi kurang - jarak rumah dengan tempat pembuangan sampah sekitar 5 m - sampah berserakan - kamar mandi terletak diluar rumah dan jarak rumah dengan kamar mandi dekat - sumber airnya adalah air sumur Faktor resiko biologis dari penyakit: Terdapat tumpukan kayu kayu lapuk Barang barang bekas

Polusi udara akibat asap pembakaran batu batu Faktor resiko sosial dari penyakit: Faktor ekonomi yang kurang memadai Jarang mengikuti gotong royong di lingkungan sekitar sering mengonsumsi makanan yang mengandung sodium tinggi dan lemak seperti ikan asin dan santan.

Upaya promotif: 1. penyuluhan kesehatan 2. Edukasi psikologis

Upaya preventif: a. Pencegahan primer

- Mengurangi faktor resiko hipertensi - Promosi kesehatan mengenai perilaku hidup sehat yakni diet sehat rendah garam dan lemak, rajin melakukan aktivitas dan tidak merokok b. Pencegahan sekunder : Deteksi dini untuk menemukan penyakit dan dapat dilakukan pengobatan secara dini. c. Pencegahan tersier : Meningkatkan kualitas hidup dengan mengonsumsi obat secara teratur agar tekanan darah dapat terkontrol dan tidak memberikan komplikasi seperti stroke, penyakit ginjal kronik dan jantung. Upaya kuratif: 1. Non farmakologi :

Modifikasi gaya hidup dengan diet rendah garam, menghindari kegemukan, olahraga secara teratur, mengonsumsi buah-buahan dan membatasi asupan lemak. 2. Farmakologi :

Minum obat sesuai dengan anjuran dokter

Upaya rehabilitatif: 1. Kontrol TD 2. Berkonsultasi dengan dokter

Upaya psikososial

a. Meyakinkan pasien bahwa penyakit yang dideritanya dapat dikontrol b. Memberikan informasi tentang hipertensi kepada pasien dan keluarga. c. Menghindari stress emosional berlebihan .

( dr. Fury maulina) Instruktur

Nama: vonalia nurul annisa NIM : 090610057

Anda mungkin juga menyukai