Anda di halaman 1dari 25

Clinical Science Session *Mudsa Ileto / g1a107019 **dr. Irawan Anasta Putra, sp.

Latar Belakang
1 keluarga dilaporkan mengalami mutasi pada LEPR

Prevalensi kejadian mutasi yang berat pada obesitas dini

masih belum diperiksa secara sistematis

Metode

300 sampel :
Hiperfagia dan obesitas dini yang berat

90 diantaranya probandus yang memiliki hubungan

keluarga Menyelidiki hubungan antara mutasi dengan obesitas dan fungsi reseptor yang terganggu. Evaluasi : metabolisme, endokrin, fungsi imun

Hasil 8 (3%) dari 300 sampel mengalami mutasi tak

bermakna dan salah makna pada LEPR 7 hemozigot dan 1 heterozigot Mutasi salah makna menyebabkan gangguan pada sinyal reseptornya. Sampel yang terlibat dicirikan dengan hiperfagia, obesitas dini, perubahan pada daya tahan tubuh, dan keterlambatan dalam pubertas yang dikarenakan oleh hipogonadisme hipogonadotropic. Kadar serum leptin sesuai dengan peningkatan masa lemak Gejala klinis lebih berat pada mutasi LEPR < defisiensi leptin kongenital

Kesimpulan
Peningkatan kadar serum leptin tidak dapat digunakan

sebagai penanda untuk mendiagnosis defisiensi reseptor leptin Defisiensi reseptor leptin kongenital harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding pada pada setiap anak dengan hipergfagia dan obesitas yang berat dengan menyingkirkan terlebih dahulu keterlambatan perkembangan dan dismorfisme.

Pemeriksaan pada

obesitas dini yang berat dilakukan secara konvensional :


Skrining untuk penyebab kondisi neurologis dan

endokrin yang diketahui disebabkan oleh kelainan genetik. Bisa langsung dilakukan konseling genetik

Secara klasik pasien dengan sindrom genetik

obesitas ditandai dengan:


Mental retardasi

Kelaianan pada tumbuh kembang

Pada 12 sampel dengan defisiensi leptin kongenital


disebabkan karena hilangnya fungsi mutasi pada encoding gen leptin.
Karakteristiknya :
Hiperfagia

Obesitas
Hipogonadisme Gangguan pada T-cell mediated immunity

Recombinan leptin manusia terbukti membalikkan semua

aspek fenotip. sejauh ini hanya dilaporkan hanya ada satu mutasi pada Leptin-receptor gene (LEPR), pada tiga kerabat sampel dengan obesitas yang berat dari keluarga kerabat asli Alergian. Mutasi ini terjadi akibat kelainan pada sambungan pada transkrip reseptor leptin dan menghasilkan sebuah reseptor leptin yang memiliki kelemahan pada transmembran dan domain intraseluler. Reseptor yang bermutasi tersebut beredar di sirkulasi dengan konsentrasi yang tinggi, dan berikatan dengan leptin sehingga didapatkan kadar leptin serum yang sangat meningkat.

Sampel 2100 probandus yang tidak memiliki hubungan darah

yang mengalami obestias dini (<10 tahun). Obesitas dikategorikan berdasarkan skor standar deviasi terhadap BMI > 3, nilai mean 4.5+1.2 1800 nya memiliki riwayat hiperfagia, 300 dipilih untuk mewakili sampel 90 diantaranya merupakan kerabat keluarganya Sampel dengan mutasi gen obesitas disingkirkan dengan menggunakan biochemical analysis

Pada dewasa kriteria berat badan lebih dan obesitas dinilai dengan menggunakan rujukan dari WHO: Berat badan lebih BMI 25.0 -29.9 Obesitas 30.0 atau lebih Pada anak menggunakan Internal Task Obesity Force dan didukung oleh konsensus internasional Berat badan lebih BMI > 91st Obesitas BMI > 99 st

Deteksi Pada Mutasi dan Genotiping

Genomic DNA telah diisolasi dari leukosit yang berasal dari whole blood, dan regio coding pada LEPR gen telah diperkuat dengan menggunakan polymerase chain reaction dan kemudian diurutkan.

Komposisi

tubuh, Pertumbuhan, dan Keseimbangan Energi Kami menggunakan metode antropometri dan wholebody-dual-energy x-ray absorbtiometry (DPX software, Lunar) untuk menentukan komposisi tubuh, seperti yang dijelaskan sebelumnya. kami mengukur basal metabolisme rate menggunakan kalorimetri indirek setelah jam 12 tengah malam secara cepat dan menggunakan open-circuit, ventilated, cannopy measurment system (Europa Gas Exchange Monitor, Nutren Technology).

Setelah mencocokkan komposisi tubuh, metabolisme saat istirahat telah dibandingkan dengan perkiraan umur dan persamaan spesifik jenis kelamin. pemeriksaan semikuantitatif terhadap kebiasaan makan telah dilakukan pada sampel yang berusia kurang dari 18 tahun, seperti yang dujelaskan sebelumnya.

Penelitian Metabolisme dan Endokrin

sampel darah puasa telah di analisa untuk kadar leptin, glukosa, insulin, thyrotropin, free tyroxine, insulin like growth factor (IGF1),folikel stimulating hormone, luteinizing hormone, extradiol, dan testosteron, dengan menggunakan uji standar.

Hitung

jenis Leukosit dan Fungsi Leukosit

Limfosit disiolasi dari whole blood segar, dan sel fenotip diukur dengan cytofluorometric (fluorosence-activated cell-sorting) analisis, seperti yang dilaporkan sebelumnya.9 respon proliferatif terhadap stimulus dari antigen telah diukur.9 hitung jenis leukosit dan respon proliferatif pada sampel dengan defisiensi reseptor leptin telah dibandingkan dengan 46 sampel kontrol yang sesuai umur (dari 8 tahun sampai dewasa).

Analisis Statistik Data klinis dinyatakan dengan mean +SD. Perbedaan antara kelompok-kelompok telah dibandingkan dengan menggunakan t-test tidak berpasangan pada murid-murid. Semuanya dilaporkan berdasarkan P value dari kedua bagian tes, dan jika P value kurang dari 0.05 dapat dianggap sebagai statistik yang signifikan.

Deteksi Pada Mutasi dan Penelitian Terhadap Keluarga Kami menemukan 5 mutasi tak bermakna dan salah makna pada 8 dari 300 probandus (table 1 and Fig.1A). tujuh porbandus dengan mutasi adalah homozigot dan 1 lagi merupakan komponen mutasi yang heterozigot (R612H) yang tidak bermakna dan salah makna. Tidak ada mutasi seperti sampel tersebut yang ditemukan pada alel sampel kontrol. 6 dari probandus berasal dari kerabat keluarga (Fig. 2A). Dalam tiga silsilah keluarga (Familis 1, 2, dan 4), tambahan 1 anggota keluarga yang homozigot telah diidentifikasi, semuanya memiliki obesitas dini yang berat (Fig. 2A).

Analisis Fungsional Pada Reseptor Mutant Semua pergeseran pada setiap mutasi terjadi pada domain N-terminal reseptor leptin dan diduga sebagai penyebab hilangnya semua isoform reseptor leptin. Kami telah meneliti sifat-sifat sinyal pada reseptor yang mengalami mutasi salah makna (A409E, W664R, dan H684P) yang mengakibatkan hilangnya sinyal reseptor, telah diukur dengan menggunakan leptin-stimulated phosphorylation pada transduser dan transkip aktifator 3 (STAT3). Mutasi salah makna lainnya, R612H, encode reseptor dengan beberapa sisa kemampuan posforilasi STAT3 terhadap responya kepada leptin (Fig. 18).

Gejala Fenotip Pada Defisiensi Reseptor Leptin Kami mempelajari klinis dari fenotip pada defisiensi reseptor leptin dalam 10 sampel (6 probandus dan 4 afected relatives) dengan obesitas dini yang homozigot dengan hilangnya secara total fungsi dari LEPR yang bermutasi. Semuanya mengalami obesitas sejak usia dini; pada saat awal penelitian, 4 diantaranya sudah dewasa dan 6 sisanya adalah anak-anak. Kami membandingkan fenotip mereka dengan menggunakan 5 sampel dengan defisiensi leptin kongenital dengan 5 sampel yang homozigot dengan kehilangan fungsi yang disebabkan mutasi pada MC4R, mereka telah kami teliti sebelumnya dengan menggunakan protokol identik (data tidak dipublikasikan).

Komposisi Tubuh dan Keseimbangan Energi Fungsi Metabolisme dan Endokrin Fungsi Imun Fenotip Heterozigot

DISKUSI

Prevalensi mutasi patogen LEPR pada sampel kita dengan hiperfagia dan obesitas dini yang berat adalah 3%. Prevalensi mutasi pada LEPR yang dipilih sangat ketat dari penelitian kohort sepertinya tidak mencerminkan bahwa populsai yang tidak memiliki hubungan dengan sampel yang obesitas atau pada populasi yang usia awal terkena obesitasnya lebih beragam.24,25 dari enam probandus berasal dari silsilah keluarga yang sama, tetapi dua probandus (termasuk senyawa heterozigot) adalah orang kulit putih yang kedua orang tuanya tidak diketahui hubungannya.

Meskipun prevalensi mutasi pada LEPR sepertinya lebih tinggi pada kelompok ras yang masih memiliki hubungan darah, defisiensi LEPR harus diperhatikan pada semua pasien dengan obesitas dini yang disertai hiperfagia.

Tidak ada sampel dengan mutasi pada LEPR yang ditandai pada penelitian ini, termasuk diantaranya sampel dengan mutasi tidak bermakna yang telah diperkirakan mengalami kehilangan semua isoform, memiliki kadar leptin serum yang tidak proporsional. Secara umum kadar serum leptin tidak dapat digunakan sebagai penanda adanya defisiensi reseptor leptin, bertolak belakang dengan saran sebelumnya.13

Defisiensi reseptor leptin kongenital tidak bisa disingkirkan dengen pengukuran kadar serum leptin, dan diagnosis ini harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding pada pasien dengan obesitas yang berat dan hiperfagia tanpa disertai adanya keterlambatan tumbuh kembang dan tampilan yang tidak jelas.

Anda mungkin juga menyukai