Anda di halaman 1dari 4

BURUNG GAGAK DAN SEBUAH KENDI Pada suatu musim yang sangat kering, saat itu hampir semua

binatang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air untuk diminum. Demikianlah juga dialami oleh burung-burung, sekali pun mereka dapat terbang ternyata sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum. Ada seekor burung gagak yang menemukan sebuah kendi yang berisi sedikit air di dalamnya. Tetapi ternyata kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang bentuknya agak tinggi dan dengan leher kendi sempit. Bagaimana pun juga burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, namun dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan. Tahukah Anda bahwa burung gagak memiliki kecerdikan tersendiri di banding burung lain pada umumnya? Maka kemudian muncul sebuah ide dalam benak burung gagak tersebut. Burung itu dengan tekun mulai mengambil batu-batu kerikil kecil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendi pun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat di capai oleh sang burung Gagak, dan ia pun selamat dari kehausan. (Aesop) Refleksi: Walaupun dengan pengetahuan sedikit namun jika dipergunakan dengan maksimal, pengetahuan tersebut dapat menolong diri kita pada saat yang tepat. Bukankah banyak keberhasilan besar terjadi karena ide-ide yang awalnya sangat sederhana namun jika dikembangkan akan memberi dampak yang besar. Bukan dimana Anda mulai yang penting, tetapi jika Anda sudah memulai, itu yang penting. Joe Sabath mengatakan Anda tidak perlu menjadi hebat untuk memulai, tetapi Anda harus mulai untuk menjadi hebat.

" SATU " Jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan- Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Roma 5:15) Jumlah satu itu sedikit atau banyak? Tergantung satu apa? Satu rupiah sedikit. Satu juta rupiah

banyak. Satu menit sebentar. Satu hari lumayan. Satu tahun waktu yang lama. Apalagi satu abad. Satu butir nasi apalah artinya. Satu piring nasi barulah namanya makan. Satu bakul nasi jatah 4 atau 5 orang. Sekali lagi, tergantung satu apa? Pada masanya, satu talenta bukan jumlah yang sedikit. Bahkan sesungguhnya, sangat besar. Talenta adalah satuan (berat) uang Yunani yang tertinggi nilainya. Dengan satu talenta saja, orang sudah bisa membeli 200 ekor lembu! Masing-masing hamba memang diberi jumlah talenta yang berbeda. Tetapi yang paling sedikit pun tetap berjumlah besar. Jadi, tidak ada alasan untuk memendamnya. Tidak ada alasan untuk berkata "tidak cukup". Bagaimana kalau masih dipendam juga? Tidak ada penyebab lain lagi, selain kenyataan bahwa ia adalah hamba yang malas! (ayat 26). Ia mengira jumlah satu itu sedikit dan tak ada artinya memiliki hanya satu talenta. Kita pun sering begitu. Mengira satu itu kecil! Apalah artinya? Padahal tidak. Satu senyuman memulai sebuah persahabatan. Satu nyanyian ikut mencipta suasana romantis. Satu tepukan di pundak mampu memompa semangat. Satu bintang dapat memandu pelaut. Satu hak- suara sanggup mengubah wajah suatu bangsa. Satu langkah menjadi awal sebuah perjalanan panjang. Satu kata mengawali sebuah doa. Satu orang diri Anda berharga di mata-Nya. Satu orang beriman bisa menghantar 10, 100, bahkan 1.000 orang untuk mengenal Tuhan. Satu peran menjadikan sebuah pelayanan lengkap. Jadi, mengapa tidak mulai dari yang satu itu? SEMUA ANGKA LAIN BERAWAL DARI ANGKA SATU SEMUA MIMPI BESAR DIMULAI OLEH SATU TINDAKAN KECIL

BANGUNLAH KUALITAS KEJUJURAN Celakalah orang yang percaya bahwa kebohongan adalah sesuatu yang kuat, menguntungkan, dan dapat melindungi, karena sekali waktu kelak Tuhan akan membongkar semua kebohongannya. Alkitab berkata,"Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi penghianat tertangkap oleh hawa nafsunya."Amsal 11:6. Saudaraku, Jika kita ingin menjalani kehidupan terbaik,mulailah membangun integritas setiap hari, di mulai dengan komitmen untuk hidup jujur. Seorang yang berintegritas akan berusaha lebih keras untuk melakukan segala sesuatu dengan jujur dan benar.Integritas membuat kita hadir di tempat kerja sebelum waktunya,atau paling lambat tepat waktu.kalau jam masuk kerja jam delapan,maka hadirlah paling lambat jam delapan tepat. Banyak orang yang muncul di tempat kerja lima belas menit setelah jam masuk, kemudian dia tidak langsung bekerja tetapi terlebih dahulu mondar-mandir,membaca koran,sarapan,dan mulai bekerja satu jam kemudian.Ada juga yang gemar menghabiskan jam kerjanya dengan berbicara di telepon,bermain game,facebook,chating,atau mengirimkan humor lewat email ke teman-

temannya.Jangan berharap atasan ataupun Tuhan akan mempromosikan kita ke level yang lebih tinggi kalau sikap seperti ini masih melekat pada kita.Ketahuilah bahwa Tuhan memberkati orang yang berintegritas,bukan yang curang.Firman-Nya berkata:korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN,tetapi doa orang jujur dikenanNya.Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN,tetapi siapa mengejar kebenaran,di kasihiNya.Amsal 15:8-9.Milikilah kepribadian yang unggul karena Tuhan memanggil kita menjadi orang yang lebih baik,unggul dan berintegritas.~amin~ "BUKAN KECERDASAN,MELAINKAN SIKAP DAN INTEGRITAS YANG LEBIH BERPERAN MENGANGKAT KITA KE PUNCAK TERTINGGI"

Kesuksesan berada di tangan orang yang pandai. Bila ada pepatah yang mengatakan demikian, maka tidaklah sepenuhnya benar. Ada sebuah kisah di mana ada dua orang yang sangat berbeda jalan kehidupannya. Si Pandai dan si Tekun. Si Pandai selalu menjadi juara di sekolah, namun si Tekun tidak terlalu pandai namun dia selalu mengerjakan segala sesuatu dengan baik. Saat mereka sudah lulus sekolah, si Pandai mempunyai prinsip bahwa kesuksesan akan datang sendiri kepadaku karena aku pandai. Sudah bertahun tahun dia diam di rumah, namun kepandaian yang dia miliki tidaklah berguna. Ia tidak berubah menjadi lebih baik, melainkan masih tetap sama seperti bertahun tahun sebelumnya. Berbeda halnya dengan si Tekun. Ia tidak pandai, melainkan dia sangat tekun dan rajin dalam melakukan segala sesuatu. Dia tekun mempelajari hal hal yang dirasa sangat sulit baginya. Dia selalu mencoba untuk memperbaiki apa yang masih dirasa kurang dalam pekerjaannya setiap harinya. Beberapa tahun kemudian si tekun ini menjadi orang yang sangat sukses. Hendaknya kita menjadi orang yang tekun di dalam Tuhan. Saat kita tekun di hadapan Tuhan, maka kita juga akan tekun terhadap apa yang kita kerjakan di dunia. Tekun bersaat teduh, tekun memberi perpuluhan, tekun melakukan firman, tekun melayani dan masih banyak ketekunan yang lainnya. Saat kita melakukan ketekunan, maka itu sama halnya kita sedang berlatih tentang kesabaran. Saat kita tekun dan sabar, maka kita akan mau menerima segala kekurangan dan akan memperbaikinya esok hari. Jadikan setiap kekurangan kita sebagai anak tangga yang akan kita pijak untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Sebab ada tertulis: Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. 108

Tujuh hal yang akan menghancurkan kita; kekayaan tanpa kerja, kenikmatan tanpa suara hati, pengetahuan tanpa kerja, bisnis tanpa moralitas, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, Agama tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip. (Mahatma Gandhi) - Tetapkanlah prioritas hidupmu hari ini, dan lakukanlah itu dengan kebenaran hidupmu dihadapan TUHAN. - Nikmatilah hidupmu dengan bijak dan jauhkanlah keegoisan hidupmu. - Suatu kehormatan dalam hidupmu bila apa yang dilakukan bersumber dari kasih TUHAN. - Persiapkanlah hatimu untuk senantiasa berlaku adil. - Tak ada yang dapat membuat hidupmu lebih berarti selain kerendahan hatimu menyatakan kasih itu kepada sesama. - Pengorbananmu akan terbalas tuntas karena kesetiaanmu dalam mengimani & melaksanakan segala perintah-Nya. - Katakanlah Benar bila itu benar & katakanlah salah bila itu salah, kerena kejujuranmu adalah mahkota hidupmu. 7 Hal yang menginspirasi hidup kita bila kita dapat melaksankannya dengan penuh keyakinan kita akan kuasa & kemuliaan TUHAN dalam hidup kita. "Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia." (2 ptr 1:4)

Anda mungkin juga menyukai