Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 5: Rachmalia Rizqi Candra Wahyu Handoyo

Pada SRPMK : Pasal 23.5.1 : 23.5.1.1 Gaya Gaya pada tulangan longitudinal balok di muka hubungan balok-kolom harus ditentukan dengan menganggap tegangan pada tulangan tarik lentur adala 1,25fy. 23.5.1.2 Kuat Hubungan balok-kolom harus direncanakan dengan menggunakan faktor reduksi kekuatan sesuai pasal 11.3. Lentur tanpa beban aksial (0,80) Komponen stuktur dengan tulangan spiral (0,70) Geser dan torsi (0,75) Dll 23.5.1.3 Tulangan longitudinal balok yang berhenti pada suatu kolom harus diteruskan hingga mencapai sisi jauh dari inti kolom terkekang dan diangkur sesuai dengan 23.5.4 untuk tulangan tarik dan pasal 14 untuk tulangan tekan. 23.5.1.4 Bila tulangan longitudinal balok diteruskan hingga melewati HBK, dimensi kolom dalam arah paralel terhadap tulangan longitudinal balok : 1. Untuk beton normal 20 x D longitudinal balok terbesar.

Pada SRPMM

Tidak Ada Ketentuan kusus

Pada SRPMK Pasal 23.5.2 : 23.5.2.1 Tulangan transversal berbentuk sengkang tertutup sesuai 23.4.4 harus dipasang di dalam daerah HBK, kecuali bila hubungan balok kolom tersebut dikekang oleh komponen-komponen struktur sesuai 23.5.2.2. 23.5.2.2 Pada HBK Lebar balok 3/4 lebar kolom, merangka pada keempat sisinya, harus dipasang tulangan transversal setidak-tidaknya sejumlah setangah dari yang ditentukan pada 23.4.4.1.dan di pasang pada HBK setinggi balok terendah, pada daerah yang ditentukan pasal 23.4.4.2b dapat di perbesar menjadi 150 mm 23.5.2.3 Pada HBK, dengan lebar balok > lebar kolom, tulangan transversal yang ditentukan pada 23.4.4 harus dipasang pada hubungan tersebut untuk memberikan kekangan terhadap tulangan longitudinal balok yang berada di luar daerah inti

Pada SRPMM

Tidak Ada Ketentua n kusus

Pada SRPMK 23.5.3.1 Kuat geser nominal hubungan balok-kolom tidak boleh diambil lebih besar dari pada ketentuan berikut ini untuk beton normal : 1. Untuk hubungan balok-kolom yang terkekang pada keempat sisinya..................... 1,7 fc Aj 2. Untuk Hubungan yang terkekang pada ketiga sisinya atau dua sisi yang berlawanan.......... 1,25 fc Aj 3. Untuk Hubungan lainnya............. 1,0 fc Aj Aj = Luas efektif hubungan balok-kolom Balok yang merangka pada suatu HBK dianggap memberikan kekekangan bila stidak tidaknya bidang muka HBK tertutup oleh balok yang merata. HBK dianggap terkekang bila ada 4 balok yang merangka pada ke-4 sisi HBK. 23.5.3.2

Pada SRPM M
Tidak Ada Ketentuan kusus

Luas efektif

h, tinggi pada join bidang tulangan penyebab geser

Lebar efektif join b+h b+2x

Tulangan penyebab geser

x b Arah gaya penyebab geser h

Pada SRPMK 23.5.4.1 Panjang Penyaluran ldh untuk tulangan tarik dengan kait standar 90 dalam beton berat normal 8db, 150mm, dan nilai ini ditentukan oleh : ldh = fy.db/(5,4.fc) ............. 126 Untuk diameter tulangan 10mm36mm
)

Pada SRPMM

Tidak Ada Ketentuan kusus

Untuk beton ringan, panjang penyaluran tulangan tarik dengan kait standar 90 10db, 190mm, dan 1,25

1.

2.

23.5.4.2 Untuk D 10-36mm, panjang penyaluran tarik ld tapa kait tidak boleh diambil lebih kecil dari : 2,5 kali panjang penyaluran yang ditentukan pada 23.5.4.1 bila ketebalan pengecooran beton di bawah tulangan tersebut < 300mm. 3,5 kali panjang penyaluran yang ditentukan pada 23.5.4.1 bila ketebalan pengecooran beton di bawah tulangan tersebut > 300mm 23.5.4.3 Setiap bagian dari tulangan tanpa kait yang tertanam bukan di dalam daerah inti kolom terkekang harus diperpanjang sebesar 1,6 kali.

23.5.4.4 Bila digunakan tulangan yang dilapisi

Anda mungkin juga menyukai