Anda di halaman 1dari 12

DR.

SYAUQI FUTAKI(Dokter jepang Pembawa Cahaya Iman)

Sejarah dawah Islam di Jepang secara garis besar dapat dibagi dalam tiga periode. Gelombang pertama tahun 1900 1940 adalah masuknya pengaruh Islam dari Asia Tengah ke Jepang yang ditandai dengan masuknya Muslim dari semenanjung Krim (di utara Turki) yang dikirim oleh Sultan Hamid II dan usaha pemerintah Jepang mengirim orang-orang untuk mempelajari Islam dari Asia Tengah untuk kepentingan politik dan militer Jepang. Pada masa ini berdiri masjid Kobe tahun 1935 dan masjid Tokyo 1938 (yang diruntuhkan tahun 1986). Gelombang ke dua gelombang adalah masa gegap gempitanya pengislaman pada pasca krisis minyak tahun 1970-an, seperti diuraikan di atas. Dalam masa ini gegap gempita Islamisasi di Jepang terdengar ke segenap penjuru dunia Islam, termasuk Indonesia. Dalam masa ini peranan Islamic Center sangat menonjol. Terjemah Al-Quran, hadits, dan buklet-buklet keislaman dalam bahasa Jepang diterbitkan pertama kali dalam masa ini. Dalam sejarah Islam di Jepang dua masjid berperan besar memperkenalkan Islam di sana. Masjid Kobe berdiri 1935 dibangun oleh para pendatang dari India. Di sekitar masjid itu pendatang Muslim yang sebagian besar adalah para pedagang bertempat tinggal. Pada perang dunia ke dua daerah di sekitar masjid rusak, tetapi alhamdulillah masjid tetap utuh. Setelah perang dunia ke dua itu pedagang India menyusut jumlahnya. Di Tokyo orang-orang Krim-Turki mendirikan masjid tahun 1938. Sayangnya, masjid Tokyo ini kini hanya tinggal ceritanya. Sampai Desember 1984 masjid ini masih digunakan walaupun telah rapuh. Dalam musyawarah warga Muslim diputuskan untuk memugarnya. Maka pada Maret 1986 masjid Tokyo diruntuhkan. Namun sampai kini masyarakat Muslim di sana belum juga menjumpai ada masjid baru. Mereka lelah mengurusnya. Panitia pemugaran kini tak terdengar lagi usahanya.

Perang Ramadhan 1973 antara mesir israel punya andil besar dalam mempengaruhi perhatian bangsa jepang terhadap bangsa -bangsa arab. Dr.syauqi Futaki seorang dokter jepang berusia 67 tahun,termasuk tua untuk ukuran orang jepang.rambutnya pun beruban.yang menambah kesan ketenangannya,berkepribadian sosial,dan simpatik orang yang menjalin hubungan dengannya,banyak yang tertarik.Sebelumnya dia beragama Budha,juga direktur rumah sakit yang terletak di tengah kota Tokyo,ibukota jepang.rumah sakit yg merupakan sebuah perseroan yang beranggotakan

10.000 anggota tersebut,masuk ke dalam pangkuan islam. Pada tahun 1945,beliau sebagai pemimpin redaksi majalah bulanan pada perang dunia ke I.dia berusaha menghimpun sejumlah dana untuk memulihkan mereka menderita . Sering kali kesedihan itu membawa manfa'at,dr syauqi futaki seorang ilmuwan,oleh karenanya senang membaca.dia mengasingkan diri untuk merenung dan menela'ah berbagai macam literatur,baik filsafat,politik, maupun psikologi."perasaan sa'at itu mengatakan:ketika aku sepi merenungkan konsef keesaan pencipta keluar dari diriku suatu ke suka relaan, aku terus merenung dan berpikir tentang ujud dan penciptanya,lambat laun konsep keesaan itu memainkan peran dalam diriku.waktu itulah,masa hukuman ku habis,aku keluar dari penjara dan berusaha mencari jawaban lewat pertemuan lewat beberapa orang islam. Diantara temanku itu terdapat seorang muslim bernama Abubakar Morimoto,ketua persatuan muslim jepang pada masa lalu.maka terjadilah pembicaraan panjang antara kami dalam masalah tauhid,masalah-masalah orang islam dan syariatnya.dia mengunjungiku selama menggarap proyek guna mendukung gerakan dakwah islam di jepang.akupun ikut berpartisipasi dengan suka rela dalam proyek terebut. Suatu kali dia berkata:sebenarnya apa yang engkau lakukan itu perbuatan orang islam,kenapa engkau tidak mengumumkan ke islamanmu ?hanya tiap-tiap sesuatu itu ada waktunya. Di sa'at lain Abubakar marimoto berujar,setiap kali jumlah orang islam di dunia ini bertambah, maka akan sinarlah masalah-masalah orang yang lemah,karena islam adalah agama cinta dan persaudaraan.ketika mendengar pernyataan ini serta merta aku bangkit dan kuberi tahu aku memeluk Islam. Abubakar girang seraya bertaqbir,kemudian membawa kami semua ke pusat islam ke Tokyo.sebentar kemudian aku telah duduk di lantai mesjid dengan imam mesjid berkebangsaan Turki,selanjutnya mengucapkan dua kalimah syahadat.Aku mengambil nama Syauqi,sedangkan anaku Khalid.segera setelah itu masuk islam pula juga anggota keluargaku yang lain. Dr.syauqi di tanya: sebagai seorang dokter apakah anda tidak yakin,bahwa mukjizat yang ada dalam tubuh dan organ manusia menunjukan keesaan pencipta sebagaimana banyak di sebut dalam AlQURAN ? Dia menjawab: "Aku telah membaca sebuah buku yang di karang oleh seseorang ahli dari perancis tentang misteri tubuh manusia,pikiran-pikirannya merupakan seruan yang benar dan jelas tentang keesaan dan kekuasaan pencipta." Selanjutnya dia menambahkan: "Alam ini memiliki aturan2 yang rumit dan tidak terlepas,sebagai dokter bedah sering kali aku di hadapan pada masalah yang pelik perlu pemikiran dan membingungkan.hal itu menegaskan kepadaku,alam memiliki pencipta yang Esa,maha kuasa yang lain dari pemahaman manusia,maka di balik kebesaran alam dan kerumitan aturannya mesti ada Tuhan yang Esa." Di tanya tentang perbedaan ALLAH dalam islam dan Tuhan dalam agama Budha,dia menjawab:"Agama bukan menyatakan,Tuhan itu ada sebagai mana adanya unsur,meskipun unsur itu tidak berbentuk material. Iman menurut Budha di peroleh lewat meditasi dan ilmu ,Sedangkan iman dalam islam sangat jelas dan gamblang dengan logika. Budha untuk sampai iman kepada tuhan lewat Arca-arca sementara islam membimbing kita kepada ALLAH melalui akal,kebaikan dan pengertian."

Barang siapa bertanya-tanya,mengapa masuk islamnya orang ini bisa di sebut bertanda ke islaman orang jepang seluruhnya ? jawabanya adalah dr syauqi futaki bukan orang biasa . Meskipun tua umurnya dan sudah kurang tenaga, setelah keislamanya dia bertekad menyebarkan islam ke seluruh jepang dan berdakwah untuk islam. Pada suatu jum'at,maret 1975,dr syauqi futaki di depan 68 orang laki-laki dan perempuan dari segala umur,memasuki mesjid di Tokyo sebelum shalat jum'at,mengenakan selempang putih bertuliskan warna hijau nama"Ikatan Persaudaraan Islam", sebuah nama organisasi yang dia dirikan,mereka semua datang untuk menunaikan shalat jum'at,setelah usai shalat ,masingmasing di beri sertifikat bertuliskan syahadat dan rukun iman dg tulisan jepang.masjidpun disaksikan saudara2 muslim jepang.non jepang,sebagian duta besar arab,dan muslimin Tokyo. Para muslim baru itupun duduk,selanjutnya di jelaskan tentang makna syahadat,pengertian iman kepada Allah.dan mengajarkan pada mereka syahadat,mereka semua mengikutinya,kemudian di sediakan daftar nama-nama Islam dan dalam bahasa jepang,masing-masing memilih nama yang mereka senangi,orang-orang muslimpun menyambut saudara barunya dengan penuh gembira seraya berucap:Allah Akbar,Allah Akbar.Benar-benar satu hari dari hari-hari Allah di jepang. Baru pertama kali ini di tokyo menyaksikan masuk islam secara masal dari segala lapisan dan umur,media masa jepang memuat peristiwa ini di halaman depan. Dr.syauqi futaki berdiri di shaf paling belakang mantap penuh gembira.di akhir pertemuan itu di umumkan tidak sampai ahkir tahun 1975 ,akan masuk islam sejumlah 3.000 orang yg lain dari mereka akan menunaikan ibadah haji bersamanya tahun itu. Pertemuan di atas tak lebih dari suatu awal,jum'at 4 april 1975 dr syauqi futaki datang ke mesjid tokyo bersama 200 orang muslim jepang yang lain,mereka telah memeluk islam sebagaimana teman2nya yang terdahulu.demikian dr syauqi membimbing teman-teman jepang masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong,sehingga jumlah anggota ikatan persaudaraan islam yang di pimpinnya mencapai hampir 20.000 muslim jepang.semua itu terjadi kurang dari satu tahun ,sekarang pembaca sependapat dengan kami,islamnya orang ini merupakan titik perubahan dalam sejarah islam jepang. bahkan berpengaruh dalam sejarah Asia Timur. Kini telah datang masanya bagi negara-negara islam terutama negara-negara Arab bangkit menyeru kepada islam dengan mengirim para da'i ke seluruh peloksok bumi.juga terbitanterbitan islam dan para pengajar untuk menyebarkan dakwah islam di bumi. mudah-mudahan Allah memberikan Taufik dan menunjuki ke jalan yang benar.

Inilah Tantangan Syiar Islam di Jepang

Seorang Muslim Jepang tengah mengumandangkan azan.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO Berbeda dengan tetangganya Korea atau Cina, perkembangan syiar Islam di negeri matahari terbit belum berjalan maksimal. Kondisi ini tidak terlepas dari minimnya sumber daya manusia (SDM) guna menggeliatkan dakwah. Seorang pendakwah, Nur Ad-Din Mori, memprediksi Islam akan berkembang pesat di Jepang. Namun, persoalannya, SDM pendakwah belumlah cukup. Sekalipun ada, pengetahuan mereka tentang Islam perlu diperluas. "Jika dibiarkan, maka kita sulit berbicara masa depan Islam di negeri ini," kata dia seperti dikutip missionislam.com, Kamis (24/11). Mori mengatakan baru ada lima pemuda Muslim yang kembali ke Jepang berhasil menguasi studi tentang Islam. Selebihnya, hanya menguasai studi tentang Timur Tengah, bukan Islam. Karena itu, Mori mendesak agar komunitas Muslim Jepang memperhatikan masalah ini. "Islam adalah agama berfondasi ilmu pengetahuan. Apabila kita tidak bermodalkan pengetahuan, perkembangan Islam di Jepang tidak akan bergerak sebagaimana mestinya," kata dia. Selain masalah pengetahuan mubaligh tentang Islam, komunitas Muslim Jepang juga dihadapkan pada persoalan kendala bahasa. Sebab, sulit mencari literatur Islam dalam bahasa Jepang. Kebanyakan literatur justru berbahasa Inggris atau Arab. Kedua bahasa itu, tidak semua masyarakat Jepang, apalagi komunitas Muslim, menguasainya. "Hanya ada sedikit mubaligh yang mampu mengajarkan Islam dengan bahasa Jepang. Apalagi selama 40 tahun terakhir, kebanyakan pendakwah merupakan warga asing yang kebetulan tinggal di Jepang," katanya. Distorsi Media Masalah lain yang kemudian mengemuka adalah minimnya sekolah yang mengajarkan pendidikan Islam. Situasi itu berhubungan dengan jumlah masjid yang terbatas. Belum lagi,

saat gempa kemarin, salah satu masjid utama di Kobe hancur. Komunitas Muslim Jepang bukannya pasif. Mereka telah menyiapkan alternatif lain, yakni menyulap hunian tempat tinggal menjadi masjid. Alternatif itu dirasa realistis ketimbang membangun masjid utuh yang membutuhkan biaya besar. Kebutuhan akan masjid dan sekolah Islam juga mendesak dipenuhi untuk menangkal pemberitaan media Barat yang dianggap mendistorsi Islam. Sebab, efek dari pemberitaan media Barat mulai terasa. Tak heran, sebagian masyarakat Jepang melihat Islam identik dengan istilah poligami, Sunni atau Syiah, Ramadhan, Makkah, Allah SWT dan Islam adalah agama Nabi Muhammad SAW. "Kami masih memiliki harapan kuat di masa depan, komunitas Muslim Jepang akan lebih baik," ujar Mori. Islam pertama kali dikenal orang Jepang pada 1877. Perkenalan selanjutnya dilakukan oleh Turki Utsmani saat mengirimkan tentara lautnya guna memulai hubungan diplomatik dengan Jepang. Lalu semasa revolusi Rusia, banyak imigran asal Asia Tengah seperti Uzbekistan, Tajik, Kirgiz, Kazakh dan lainnya datang ke Jepang. Mereka menetap di sejumlah kota utama di Jepang. Dari mereka, Islam berkembang di Jepang. Data statistik terakhir menyebutkan, populasi Muslim mencapai 100 ribu jiwa. Namun, angkat tersebut belum dapat dipastikan akurasinya.
Reporter : Agung Sasongko Redaktur : Chairul Akhmad

Anda mungkin juga menyukai