Anda di halaman 1dari 87

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Auditor independen ialah akuntan publik bersertifikat atau kantor akuntan

publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial dan non komersial (Arens dkk,2008 dalam buku auditing edisi sembilan). Profesi auditor merupakan suatu pekerjaan yang berlandaskan pada pengetahuan yang kompleks dan hanya dapat dilakukan oleh individu dengan kemampuan dan latar pendidikan tetentu. alah satu tugas auditor dalam menjalankan profesinya adalah menyediakan informasi yang berguna bagi publik untuk pengambilan keputusan ekonomi. Auditor adalah pihak yang sangat berperan dalam system pengendalian perusahaan dimana auditor menjadi kun!i dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Profesi auditor harus bersifat independen dan berkomitmen se!ara eksplisit dalam melayani kepentingan publik. ebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, aset utama yang harus di miliki oleh sebuah "antor Akuntan Publik ("AP) adalah tenaga kerja profesional agar dapat bertanggung ja#ab kepada publik, para auditor harus berupaya meningkatkan kemampuan atau kinerja dalam menjalankan profesinya. Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari kasus $nron di Amerika sampai dengan kasus %elkom di &ndonesia membuat kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. "asus %elkom '

tentang tidak diakuinya "AP $ddy Pianto oleh

$( dimana

$( tentu memiliki

alasan khusus mengapa mereka tidak mengakui keberadaan "antor Akuntan Publik ("AP) $ddy Pianto. )al tersebut bisa saja terkait dengan kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor masih diragukan oleh $(, dimana

kompetensi dan independensi merupakan dua karakteristik sekaligus yang harus dimiliki oleh auditor. "ualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi ((hristia#an, 2002). "ualitas hasil kerja berhubungan dengan seberapa baik sebuah pekerjaan diselesaikan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. *ntuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan yang dinilai dari seberapa banyak auditor memberikan respon yang benar dari setiap pekerjaan audit yang diselesaikan (%an Alison, '+++ ). "emampuan auditor dalam mendeteksi kesalahan pada laporan keuangan dan melaporkannya pada pengguna laporan keuangan adalah definisi kualitas audit oleh ,e Angelo ('+8'). Peluang mendeteksi kesalahan tergantung pada kompetensi auditor, sedangkan keberanian auditor melaporkan adanya kesalahan pada laporan keuangan tergantung pada independensi auditor. "ompetensi diukur dari kemampuan auditor, misalnya tingkat pengalaman, spesialisasi auditor, jam audit, dan lain-lain. sedangkan independensi diukur dari sejauh mana auditor dapat bersikap independen dalam melakukan proses audit dan memberikan opini (/itriany, 20'0). alah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat diper!aya untuk pengambilan keputusan. 0aporan keuangan

yang telah diaudit oleh akuntan publik ke#ajarannya lebih dapat diper!aya dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau belum diaudit. Akuntan publik dalam melaksanakan pemeriksaan audit, memperoleh keper!ayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan ke#ajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. 2egara yang dikelola oleh pemerintah men!akup dana yang !ukup besar jumlahnya. Pertanggungja#aban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung dengan suatu penga#asan yang !ukup andal guna menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik sehingga efektivitas dan efisiensi penggunaan dana bisa dipertanggungja#abkan. 3enurut 3ardiasmo (2004), terdapat tiga aspek utama yang mendukung ter!iptanya kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu penga#asan, pengendalian, dan pemeriksaan. Penga#asan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif, yaitu masyarakat dan ,e#an Per#akilan 5akyat ,aerah (,P5,) untuk menga#asi kinerja pemerintahan. Pengendalian( control) adalah mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif untuk menjamin bah#a sistem dan kebijakan manajemen dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan oranisasi dapat ter!apai. edangkan pemeriksaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak

yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi professional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai denagn standar yang ditetapkan. Penga#asan intern yang dilakukan oleh Aparat Penga#asan &ntern Pemerintah (AP&P) yang terdapat dalam istem Pengendalian &ntern Pemerintah

( P&P) terdiri dari audit, revie#, evaluasi, pemantauan dan kegiatan penga#asan lainnya. Penga#asan bersifat membantu agar sasaran yang ditetapkan organisasi dapat ter!apai, dan se!ara dini menghindari terjadinya penyimpangan pelaksanaan, penyalahgunaan #e#enang, pemborosan dan kebo!oran. Audit yang merupakan salah satu bagian dari penga#asan, pada praktisnya terdiri dari tindakan men!ari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu instansi yang diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan. Pemeriksaan yang dilakukan AP&P terkadang menemui kendala dalam pelaksanaannya dimana adanya rasa kekeluargaan, kebersamaan dan pertimbangan manusia#i yang terlalu menonjol. 3asalah lain yang dihadapi dalam peningkatan kualitas AP&P adalah bagaimana meningkatkan sikap7perilaku, kemampuan aparat penga#asan dalam melaksanakan pemeriksaan, sehingga penga#asan yang dilaksanakan dapat berjalan se!ara #ajar, efektif dan efisien. Pengguna laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh AP&P menginginkan adanya aparat penga#asan yang bersih, ber#iba#a, tertib dan teratur dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan dan norma yang berlaku. 2orma dan ketentuan yang berlaku bagi auditor intern pemerintah terdiri dari "ode $tik AP&P dan tandar Audit AP&P. "ode etik dimaksudkan untuk menjaga perilaku AP&P dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan tandar Audit dimaksudkan untuk menjaga mutu hasil audit

yang dilaksanakan AP&P.

,engan adanya aturan tersebut, masyarakat atau pengguna laporan dapat menilai sejauh mana auditor pemerintah telah bekerja sesuai dengan standar dan etika yang telah ditetapkan. "ode $tik AP&P dalam Peraturan 3enteri 2egara Pendayagunaan Aparatur 2egara (P$53$2PA2) 2omor P$570673.PA270172008, salah satu tujuannya adalah men!egah terjadinya tingkah laku yang tidak etis, agar terpenuhi prinsip-prinsip kerja yang akuntabel dan terlaksananya pengendalian audit sehingga ter#ujud auditor yang kredibel dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan audit. Prinsip-prinsip perilaku yang berlaku bagi auditor antara lain integritas, obyektifitas dan kompetensi. &ntegritas diperlukan agar auditor dapat bertindak jujur dan tegas dalam melaksanakan audit. obyektifitas diperlukan agar auditor dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi oleh tekanan atau permintaan pihak tertentu yang berkepentingan atas hasil audit. serta kompetensi auditor didukung oleh pengetahuan, dan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. emakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

pemerintahan yang bersih, adil, transparan, dan akuntabel harus disikapi denganserius dan sistematis. egenap jajaran penyelenggara negara, baik dalam tataran eksekutif,

legislatif, dan yudikatif harus memiliki komitmen bersama untuk menegakkan good governance dan clean government. 8eberapa hal yang terkait dengan kebijakan untuk me#ujudkan good governance pada sektor publik antara lain meliputi penetapan standar etika dan perilaku aparatur pemerintah, penetapan struktur organisasi dan proses pengorganisasian yang se!ara jelas mengatur tentang peran dan tanggung ja#ab serta akuntabilitas organisasi kepada publik, pengaturan sistem pengendalian

organisasi yang memadai, dan pelaporan eksternal yang disusun berdasarkan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. 8erkaitan dengan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung ja#ab keuangan negara, dalam pasal + ayat (') ** 2omor '4 %ahun 2006 disebutkan bah#a: ;,alam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung ja#ab keuangan negara, 8P" (8adan Pengelola "euangan) dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan aparat penga#asan intern pemerintah.< eperti telah disebutkan di atas, peran dan fungsi audit internal termasuk unsur yang penting dalam sistem pengendalian organisasi yang memadai. *ntuk dapat mendukung efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal sesuai amanat pasal + ayat (') tersebut di atas maka peran dan fungsi audit internal perlu diperjelas dan dipertegas. "ondisi saat ini, masih ada daerah dalam penyelenggaraan pemerintahannya yang belum siap dengan sistem pemerintahan yang baru untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah sesuai dengan tatakelola pemerintahan yang baik. 8anyak terjadi kasus di sejumlah daerah yang berkaitan dengan masalah korupsi, ketidakberesan, penyalahgunaan #e#enang dan jabatan, pelanggaran, dan masih banyak lagi kasus pidana lainnya(5uslan Ashari 20''). Prinsip-prinsip perilaku yang berlaku bagi auditor antara lain integritas, obyektifitas, kompetensi dan komitmen organisasi. &ntegritas diperlukan agar auditor dapat bertindak jujur dan tegas dalam melaksanakan audit. =byektifitas diperlukan agar auditor dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi oleh tekanan atau permintaan pihak tertentu yang berkepentingan atas hasil audit serta kompetensi auditor didukung

>

oleh pengetahuan, dan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas ( ukriyah,dkk 200+ dalam )arvita ?ulian dkk,20'2). Akuntan se!ara terus menerus berhadapan dengan dilemma etika yang melibatkan pilihan-pilihan antara nilai-nilai yang bertentangan. ,ilema yang sering terjadi dalam setting auditing,misalnya dapat terjadi ketika auditor dan klien tidak sepakat terhadap beberapa aspek fungsi dan tujuan pemeriksaan. ,alam keadaan ini,klien bias mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. "lien dapat menekan auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. ehingga dapat dianggap bah#a auditor yang termotivasi oleh etika

profesi dan standar pemeriksaan, maka auditor akan berada pada situasi konflik. 3emnuhi tuntutan klien, berarti melanggar standar. 2amun tidak memenuhi tuntutan klien,bias menghasilkan sangsi oleh klien berupa kemungkinan penghentian peugasan (&ndriantoro dan upomo,2002). Profesi akuntan publik bertanggung ja#ab untuk memberikan penilaian atas ke#ajaran dari laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat pada umumnya, dan para pelaku bisnis pada khususnya, memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi. eorang akuntan juga bertanggung ja#ab apabila terjadi maipulasi-manipulasi keuangan. eperti yang

terjadi pada kasus $nron, salah satu "AP big four Arthur Andersen, menjadi pihak yang bertanggung ja#ab atas runtuhnya $nron menjadi suatu persoalan besar bagi profesi akuntan publik dan menjadi tantangan berat untuk memperbaiki !itra profesi audit.

,alam melakukan pemeriksaan laporan keuangan penerapan prinsip-prinsip audit dan prosedur audit serta berperilaku bermoral dalam profesi audit merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kualitas audit. Akuntan publik yang diperkerjakan oleh kantor akuntan publik dapat juga mengalami konflik-konflik organisasional-profesional baik yang berpengaruh dalam lingkungan maupun diluar lingkungan. Penelian mengenai kualitas audit penting agar mereka dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit dan dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkannya. %idak mudah menjaga independensi, integritas, serta obyektifitas auditor. "ompetensi, komitmen organisasi dan pengalaman kerja yang melekat pada auditor bukan jaminan bah#a auditor dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya. =leh karena menarik peneliti mengadakan penelitian tentang pengaruh pengalaman kerja, independensi, integritas, obyektifitas, kompetensi dan komitmen organisasi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Penelitian ini penting untuk mengetahui atau menilai sejauh mana auditor pemerintah dapat konsisten menjaga kualitas jasa audit yang diberikannya. @ariabel kualitas hasil audit yang diteliti oleh 3ansur (200>) dalam inggih dan 8a#ono (20'0) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil audit ditinjau dari persepsi auditor atas pelatihan dan keahlian,independensi dan penggunaan kemahiran professional memberikan pengaruh positif terhadap kualitas hasil audit. edangkan menurut Aji (200+) dalam inggih 8a#ono (20'0) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil audit ditinjau dari persepsi

auditor atas independensi,pengalaman dan akuntabilitas ,dan pada penelitian tersebut member hasil bah#a idependensi, pengalaman, akuntabilitas berpengaruh simultan terhadap kualitas hasil audit. ,an variabel independensi dan akuntabilitas berpengaruh se!ara parsial terhadap kualitas hasil audit dan variabel pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. 5ahman (200+) dalam inggih

8a#ono (20'0) meneliti tentang pengaruh kompetensi ,independensi ,dan due professional !are terhadap kualitas audit ,hasilnya adalah ketiga variabel independen tersebut berpengaruh se!ara simultan terhadap kualitas audit. @ariabel pengalaman kerja dalam penelitian 8udi dkk (2006) dan Ayuningtyas, (20'2) menjelaskan bah#a variabel pengalaman kerja tidak berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit. edangkan penelitian yang

dilakukan Asih (2009) , inggih 8a#ono, (20'0) , 3abruri Ainarna, (20'0) , dan (arolita, (20'2) menyatakan bah#a variabel pengalaman kerja berpengaruh signfikan terhadap kualitas hasil audit. @ariabel independensi dalam penelitian (ristia#an (2002) , Alim dkk, (200>) dan Ayuningtyas (20'2) menjelaskan adanya pengaruh signifikan terhadap kualitas hasil adit. )al yang sama dilakukan oleh 3endisar dkk, (200>) dan inggih 8a#ono, (20'0) menjelaskan variabel independensi se!ara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit. 3enurut 3abruri Ainarna, (20'0) variabel independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. edangkan penelitian yang dilakukan oleh (arolita, (20'2) menjelaskan bah#a variabel independensi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit.

'0

@ariabel objektifitas dalam penelitian

ukriah dkk, (200+) dan 3abruri

Ainarna, (20'0) menjelaskan adanya pengaruh positif terhadap kualitas hasil audit. Buga di ungkapkan oleh Ayuningtyas, (20'2) dan (arolita, (20'2) menjelaskan

adanya pengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. @ariabel integritas dalam penelitian yang dilakukan ukriah dkk,(200+)

menjelaskan tidak adanya pengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. edangkn penelitian 3abruri Ainarna,(20'0) , Ayuningtyas dkk,(20'2) dan (arolita,

(20'2)menjelaskan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit. @ariabel kompetensi pada penelitian uraida (2004) dalam "urnia#an dkk, (200+) menjelaskan adanya pengaruh signifikan tehadap kualitas audit. 8egitu juga yang dilakukan oleh (risti#an (2002) dan Alim dkk,(200>) dalam "urnia#an (2009), bah#a kompetensi berpengaruh terhadap skeptikisme professional dan ketepatan pemberian opini akuntan publik . edangkan menurut (arolita (20'2) bah#a variabel kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. @ariabel komitmen organisasi pada penelitian yang dilakukan oleh Asih, (200+) dan (arolita dkk, (20'2) variabel komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit . "omitmen organisasi merupakan keadaan yang seorang karya#an memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuantujuannya, serta berniat memelihara keanggotaanya dalam organisasi

tersebut.. edangkan penelitian menurut menurut "albers dan /orgarty('++4) dalam %rianingsih (200>) menyatakan bah#a komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit.

''

etelah melihat penjelasan diatas,bah#a terkait dengan banyaknya topik yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian , (arolita dkk, (20'2). Penelitian kali ini ada beberapa kesamaan, diantaranya bah#a penelitian saat ini menggunakan variabel yang sama pada peneliti sebelumnya variabel pengalaman kerja, independensi, integritas,obyektifitas, kompetensi, komitmen organisasi dan kualitas hasil pemeriksaan. 2amun dalam penelitian ini terdapat pada survei penelitiannya. Penelitian sebelumnya berada di "antor Akuntan Publik("AP) di #ilayah "ota emarang, Ba#a %engah. edangkan penelitian saat ini berada di "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. Alasan peneliti memilih "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah karena Ba#a %engah adalah merupakan &bu "ota Profinsi, yang mana memiliki #ilayah yang lebih luas, sedangkan emarang hanyalah #ilayah "ota. ,an di Ba#a %engah terdapat beberapa "antor Akuntan Publik ("AP)yang dapat mendukung peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini akan meneliti para akuntan professional yang bekerja di "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. ,engan demikian penelitian ini berjudul ; Pengaruh Pengalaman "erja, &ndependensi, =bjektifitas, &ntegritas, "ompetensi dan "omitmen =rganisasi terhadap "ualitas )asil Audit<( tudi $mpiris pada "AP seCBa#a %engah).

1.2.

Rumusan Masalah 8erdasarkan latar belakang diketahui bah#a penelitian ini mengulas sisi yang

berbeda dari peneliti sebelumnya mengenai kualitas kerja auditor internal dan

'2

eksternal. )al ini dilakukan karena auditor sangat berperan dalam sistem pengendalian perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja dari perusahaan. Permasalahan yang hendak dija#ab pada penelitian ini adalah : '. Apakah terdapat pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah . 2. Apakah terdapat pengaruh independensi terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 1. Apakah terdapat pengaruh objektifitas terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 6. Apakah terdapat pengaruh integritas terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 4. Apakah terdapat pengaruh kompetensi terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 9. Apakah terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 1.3. Tujuan Penel t an ehubungan dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris untuk menganalisis tentang : '. Pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah . 2. Pengaruh independensi terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah.

'1

1. Pengaruh objektifitas terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 6. Pengaruh integritas terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 4. Pengaruh kompetensi terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 9. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kulitas hasil audit pada "antor

Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 1.!. Man"aat Penel t an Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut : '. 3emberikan referensi tambahan di bidang akuntansi dalam pengembangan penelitian mengenai kualitas audit di &ndonesia dan memberikan gambaran tentang : Pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah . Pengaruh variabel independensi terhadap kualitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. Pengaruh variabel integritas terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. Pengaruh variabel integritas terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah.

'6

Pengaruh variabel kompetensi terhadap kulitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. Pengaruh variabel komitmen organisasi terhadap kulitas hasil audit

pada "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah. 2. )asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi praktis dan bermanfaat bagi "antor Akuntan Publik ("AP) untuk dapat menyediakan jasa audit yang berkualitas dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan sebagai pemilik 0aporan keuangan maupun kepada masyarakat sebagai pengguna 0aporan "euangan. 1. *ntuk menambah dan memperdalam #a#asan dan pengetahuan penulis tentang apa yang telah penulis lakukan dan sebagai refensi untuk penelitian selanjutnya.

BAB II TIN#AUAN PU$TA%A DAN PEN&EMBAN&AN HIP'TE$I$

2.1.

Lan(asan Te)r

2*1.1. Te)r Atr +us %eori atribusi menjelaskan bagaimana kita menentukan penyebab dan motif tentang perilaku seseorang (Dibson dkk,'++6 dalam 3etha "artika dkk,20'2). %eori ini dikembangkan untuk menjelaskan !ara-!ara dalam menilai orang se!ara berlainan, tergantung ,makna apa yang dihubungkan kesuatu perilaku tertentu (5obbins dan judge,2008 dalam 3etha "artika dkk,20'2 ). %eori atribusi menjelaskan tentang pemahaman akan reaksi seseorang terhadap peristi#a di sekitar mereka, dengan mengetahui alasan-alasan mereka atas kejadian yang dialami. %eori atribusi dijelaskan bah#a terdapat perilaku yang berhubungan dengan sikap dan karakteristik individu, maka dapat dikatakan bah#a hanya melihat perilakunya akan dapat diketahui sikap atau karakteristik orang tersebut serta dapat juga memprediksi perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. ,alam hidupnya, seseorang akan membentuk ide tentang orang lain dan situasi disekitarnya yang menyebabkan perilaku seseorang dalam persepsi sosial yang disebut dengan dispositional atributions dan situational attributions (0uthans, 2004). Dispositional attributions atau penyebab internal yang menga!u pada aspek perilaku '4

'9

individual yang ada dalam diri seseorang seperti kepribadian, persepsi diri, kemampuan, motivasi. edangkan situational attributions atau penyebab eksternal

yang menga!u pada lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai-nilai sosial, dan pandangan masyarakat. ,engan kata lain, setiap tindakan atau ide yang akan dilakukan oleh seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal individu tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori atribusi dikarenakan peneliti akan melakukan studi empiris untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi auditor terhadap kualitas hasil audit, khususnya pada karakteristik personal auditor itu sendiri. Pada dasarnya karakteristik personal seorang auditor merupakan salah satu

penentu terhadap kualitas hasil audit yang akan dilakukan karena merupakan suatu faktor internal yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas 2.1.2. Te)r Per laku Et s Pada dasarnya mengetahui sikap pada diri seseorang dapat diketahui berdasarkan respon atau perilaku yang akan diambil oleh seseorang terhadap masalah atau keadaan yang dihadapi. Pembentukan atau perubahan sikap tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor pokok yaitu faktor individu dan faktor lingkungan. 3enurut 3aryani dan 0udigdo ,2000 dalam 3etha "artika dkk,20'2 Perilaku etis merupakan perilaku yang sesuai dengan norma sosial yang diterima se!ara umum oleh masyarakat dan berhubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan tidak dapat membahayakan. Perilaku kepribadian merupakan karakteristik individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. "arakteristik tersebut meliputi sifat,

'>

kemampuan, nilai, keterampilan, silkap, dan intelegensi yang mun!ul dalam pola perilaku seseorang. ,an dapat disimpulkan bah#a perilaku merupakan #ujud dari karakteristik seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. %eori perilaku etis ini dapat menjelaskan tentang suatu kinerja auditor yang dapat diukur dengan karakteristik personal auditor dalam melaksanakan

pekerjaannya. Bika seseorang auditor memiliki sikap sesuai dengan etika profesi yang berlaku, maka kualitas auditor yang dihasilkan semakin baik. edangkan apabila

seorang auditor melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan etika profesi, yang tidak dilandasi dengan kejujuran, dan tidak bertanggung ja#ab atas pekerjaannya, maka dikha#atirkan perilaku tersebut akan merusak nama baik profesi akuntan publik dan keper!ayaan masyarakat. 2.1.3. Perse,s Pengertian Persepsi berdasarkan "amus 8esar 8ahasa &ndonesia ('++4 : 2'4) yaitu sebuah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang mengetahui mengenai beberapa hal melalui pan!a indranya. Persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristi#a, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau dengan perkataan lain, Persepsi adalah memberikan makna pada stimulasi indra#i ( sensory stimuli). Persepsi merupakan bagaimana masyarakat melihat atau mengintepretasikan kejadian-kejadian, tujuan-tujuan dan masyarakat itu sendiri. Pengalaman masyarakat di dunia ini disebabkan persepsi yang tergantung pada stimulasi fisik (physical

'8

stimuli) dan keadaan mudah terpengaruhnya individual (individual predispositions). timulasi fisik adalah masukan-masukan sensorik penglihatan, suara dan sentuhan. edangkan individual presdispositions termasuk alasan-alasan kebutuhan-kebutuhan, sikap, pembelajaran yang lalu dan masing-masing individu pasti memiliki persepsi yang berada #alaupun objek yang dinilai sama. 3asing-masing individu akan melihat dari sudut pandang yang berbeda. Persepsi masing-masing individu dipengaruhi faktor-faktor individual dan lingkungan sekitar individu tersebut. Persepsi sangatlah penting dan sangatlah #ajar jika dalam suatu kondisi yang melibatkan orang banyak maka kemungkinan besar akan terjadi perbedaan persepsi terhadap suatu hal yang mungkin dapat memi!u timbulnya konflik. 3enurut 5u!h ('+9>- 100), persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk petunjuk indera#i (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu. enada dengan hal tersebut Atkinson dan

)ilgard ('++'- 20') mengemukakan bah#a persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Dibson dan ,onely ('++6- 41) menjelaskan bah#a persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu. ,ikarenakan persepsi bertautan dengan !ara mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakkan indera. ,alam hal ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali obyek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera ((haplin, '+8+- 148) ebagai !ara pandang, persepsi timbul

'+

karena adanya respon terhadap stimulus. timulus yang diterima seseorang sangat komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi (Atkinson dan )ilgard, '++' : 20+). ,alam hal ini, persepsi men!akup penerimaan stimulus (inputs),

pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan !ara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap, sehingga orang dapat !enderung menafsirkan perilaku orang lain sesuai dengan keadaannya sendiri (Dibson, '+89- 46). 2.1.!. Au( t ng 3enurut Committee of Auditing Concepts (2004) Pengertian Auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti Ebukti se!ara objektif mengenai suatu pernyataan tentang kegiatan atau kejadian ekonomis untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak E pihak yang berkepentingan. 3enurut Arrens and 0oebbe!ke (2004) pengertian auditing adalah suatu kegiatan pengumpulan dan penilaian bukti E bukti yangmenjadi pendukung informasi kuantitatif suatu entitas untuk menentukan dan melaporkan sejauhmana kesesuaian antara informasi kuantitatif tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh institusi atau orang yang kompeten dan independen.

20

3enurut 0eo )ebert (2004) pengertian auditing adalah suatu proses kegiatan selain bertujuan untuk mendeteksi ke!urangan atau penyele#engan dan memberikan simpulan atas ke#ajaran penyajian akuntabilitas, juga menjamin ketaatan terhadap hukum, kebijaksanaan dan peraturan melalui pengujian apakah aktivitas organisasi dan program dikelola se!ara ekonomis, efisien dan efektif. 2.1... %ual tas Au( t )asil penelitian ,eis dan DirouF ('++2) dalam 8adriyah (200+) menunjukan bah#a "antor Akuntan Publik ("AP) yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan "AP yang ke!il. Penelitian ini dilakukan atas empat hal yang dianggap mempunyai hubungan kualitas audit yaitu (') lama #aktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan, semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, (1) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada ke!enderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan (6) revie# oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bah#a hasil pekerjaannya akan direvie# oleh pihak ketiga. Aidagdo (2002) melakukan penelitian tentang atribut E atribut kualitas auditor oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan klien. %erdapat '2 (dua belas) atribut yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :(')

2'

pengalaman melakukan audit, (2) memahami industri klien, (1) responsif atas kebutuhan klien, (6) taat pada standar umum, (4) independensi, (9) sikap hati-hati, (>) komitmen terhadap kualitas audit, (8) keterlibatan pimpinan "AP, (+) melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, ('0) keterlibatan komite audit, ('') standar etika yang tinggi, dan ('2) tidak mudah per!aya. )asil penelitian Aidagdo (2002)

menunjukan bah#a ada > atribut kualitas auditor yang berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara lain pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada standar umum, komitmen terhadap kualitas audit dan keterlibatan komite audit. edangkan 4 atribut lainnya yaitu independensi, sikap hati E hati, melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi dan tidak mudah per!aya tidak berpengaruh terhadap kepuasan klien. ,ari pengertian tentang kualitas audit di atas maka dapat disimpulkan bah#a kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan. ehingga berdasarkan definisi di atas dapat terlihat bah#a auditor dituntut oleh pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk memberikan pendapat tentang ke#ajaran pelaporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dan untuk menjalankan ke#ajibannya ada 1 komponen yang harus dimiliki oleh auditor yaitu kompetensi (keahlian), independensi dan due

22

professional care. %etapi dalam menjalankan fungsinya, auditor sering mengalami konflik kepentingan dengan manajemen perusahaan. "ualitas auditor menurut Peraturan 3enteri 2egara Pendayagunaan Aparatur 2egara 2o. Per70473.Pan70172008 tanggal 1' maret 2008 adalah auditor yang melaksanakan tupoksi dengan efektif, dengan !ara mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan, melaksanakan peren!anaan, koordinasi dan penilaian efektifitas tindak lanjut audit, serta konsistensi laporan audit. "ualitas audit seperti dikatakan oleh ,e Angelo ('+8') dalam Alim dkk. (200>), yaitu sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. edangkan (hristia#an (2004) mengungkapkan, kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu independensi dan kompetensi. ,ari definisi di atas, maka kesimpulannya adalah auditor yang kompeten adalah auditor yang ;mampu< menemukan adanya pelanggaran sedangkan auditor yang independen adalah auditor yang GmauG mengungkapkan pelanggaran tersebut. Belas terlihat bah#a independensi dan kompetensi seperti dikatakan (hristia#an (2004) dan merupakan faktor penentu kualitas audit dilihat dari sisi auditor. 2.1./. Pengalaman %erja Pengalaman kerja sangatlah penting diperlukan dalam rangka ke#ajiban seorang auditor terhadap tugasnya untuk memenuhi standar umum audit. Pengetahuan seorang auditor dimulai dengan pendidikan formal yang diperluas melalui pengalaman yang selanjutnya dilakukan dalam bentuk praktik.

21

"noers dan )aditono ('+++), Asih (2009), dalam $lisa dan &!uk (20'0) mengatakan bah#a pengalaman merupakan suatu proses dan pembelajaran dan penambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bias juga diartikan sebagai suatu proses yang memba#a seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. @ariabel pengalaman akan diukur dengan menggunakan indi!ator lamanya bekerja ,frekuensi pekerjaan pemeriksaan yang telah dilakukan , dan banyaknya pelatihan yang telah diikuti. 3enurut (ristia#an (2002) pengalaman akuntan publi! akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya dibidang akuntansi dan auditing. 8rdasarkan penelitian indah (20'0) menjelaskan bah#a auditor yang berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum dibandingkan dengan auditor yang kurang berpengalaman. ,an itu merupakan nilai lebih bagi auditor yang memiliki pengalaman terlebih dahulu. 2.1.0. In(e,en(ens "antor Akuntan Publik atau auditor yang independen ialah auditor yang tidak memihak atau tidak dapat diduga memihak, sehingga tidak merugikan pihak manapun. ,alam melakanakan suatu tugas yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan publi! yang telah diberikan keper!ayaan oleh klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan ke#ajaran dari sebuah laporan yang telah disusun dan disajikan oleh para klien.

26

tandar Auditing eksi 220.' ( PAP : 200') menyebutkan bah#a independen bagi seorang akuntan publi! artinya tidak mudah dipengaruhi karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. =leh karena itu ia tidak dibenarkan memihak kepada siapapun , sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian tehnis yang dimilikinya ,ia akan kehilagan sikap tidak memihak yang justru sangat diperlukan untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. 8eberapa penelitian sebelum nya mengenai independensi juga menunjukkan bah#a ada banyak faktor yang berpengaruh pada independensi, tetapi dalam penelitian ini faktor yang ingin dipelajari adalah faktor yag terkait dengan auditor. 2.1.1. '+jekt " tas Audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti se!ara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut denagan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan (3ulyadi,2002). ,alam pasal ' ayat (2) "ode $tik Akuntan &ndonesia mengamanatkan bah#a setiap anggota harus mempertahankan integritas dan objektifitas dalam melaksanakan tugasnya. ,engan mempertahankan integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, dan tanpa pretense. ,engan mempertahankan objektifitas, ia akan bertindak adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya. =bjektifitas merupakan keharusan yang dilakukan oleh seorang auditor. Para auditor harus bjektif dalam melakukan aktifitas pelaporan. ,alam 0isda (200>)

24

mengungkapkan bah#a auditor harus memiliki sikap mental yang objektif ,tidak memihak dan menghindari timbulnya pertentanga. ,alam prinsip tersebut dinyatakan bah#a objektifitas adalah suatu kualitas yang membeikan nilai atas jasa yang diberikan. 2.1.2. Integr tas &ntegritas merupakan kualitas yang melandasi keper!ayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. &ntegritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung ja#ab dalam melaksanakan audit. &ntegritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung ja#ab dalam melaksanakan audit. ,engan integritas yang tinggi ,makan auditor dapat meningkatkan ualitas auditnya. 2.1.13. %)m,etens "ompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar (5ai, 2008). ,alam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya. "ompetensi berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, simposium ( uraida, 2004 dalam ukriyah, 200+). eorang auditor memiliki peran sebagai pengontrol dan penjaga kepentingan publi! yang terkait dengan bidang keuangan. ,alam melaksanakan peran audit,

29

mereka bertanggung ja#ab untuk meren!anakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, guna mendukung mendukung peran yang !ukup mulia itu. 2.1.11. %)m tmen 'rgan sas "omitmen merupakan salah satu konsistensi dari #ujud keterkaitan seseorang terhadap suatu hal. "omitmen merupakan salah satu pendukung suatu kinerja yang profesional. 3emiliki komitmen akan menjadikan suatu dorongan bagi sesorang untuk berkerja lebih baik atau sebaliknya dapat menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat terdapat suatu komitmen lain. "omitmen adalah sebuah sikap dan perilaku yang mendorong antara satu dengan yang lainnya. "omitmen organisasional pada dasranya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Pada dasarnya individu yang lebih puas dengan supervisior-nya, dengan penghargaan kinerja yang adil, dan individu yang merasa organisasi mereka peduli tentang kesejahteraannya, se!ara otomatis mereka mempunyai komitmen yang organisasional yang tinggi. ,an komitmen juga berhubungan dengan usaha dan kinerja. 8erdasarkan uraian iatas, maka komitmen organisasional adalah hubungan antara karya#an dengan organisasi denga ditunjukkan adanya keinginan kuat untuk mempertahankan keanggotaannya, menerima nilai, dan tujuan organisasi serta bersedia untuk berusaha keras demi ter!apainya tujuan dan kelangsungan organisasinya.

2>

2.2. 2.2.1

Hu+ungan L)g s Antar 4ar a+el Pengaruh Pengalaman %erja terha(a, %ual tas Has l Au( t pengalaman didefinisikan sebagai lamanya #aktu dalam bekerja di bidangnya.

Pengalaman ini seringkali digunakan oleh peneliti-peneliti sebagai alternatif dalam pengukuran keahlian seseorang (8ou#man dan 8radley,'++>.,dalam 3alikha, 20'0). "arena pengalaman diasumsikan dengan mengerjakan sesuatu tugas berulangkali, maka akan memberikan kesempatan mengerjakannya dengan lebih baik. 3oe!kel ('++0) meneliti bah#a peningkatan pengalaman yang dimulai dari level staff, menghasilkan memory structure yang kaya akan lebih berkembang. Pengalaman bagi seorang auditor merupakan elemen penting dalam menjalan kan profesinya selain dari pendidikan. 3engingat fungsinya sebagai pemeriksa yang harus mampu memberikan masukan ataupun pendapat. ebagaimana menunjukkan bah#a ketika akuntan

pemeriksa menjadi lebih berpengalaman, maka auditor menjadi lebih sadar terhadap kekeliruan yang tidak laHim serta lebih menonjol dalam menganalisa yang berkaitan dengan kekeliruan tersebut. Pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja auditor ( ularso dan 2aIim, '+++. 8onner, '++0. ,avis, '++>. Beffrey, '++2). Pengalaman auditor akan semakin berkembang dengan bertambahnya pengalaman audit, diskusi mengenai audit dengan rekan sekerja, penga#asan dan review oleh akuntan senior, mengikuti program pelatihan dan penggunaan standar auditing.

28

"ebanyakan orang memahami bah#a semakin banyak jumlah jam terbang seorang auditor, tentunya dapat memberikan kualitas audit yang lebih baik daripada seorang auditor yang baru memulai kariernya. Atau dengan kata lain auditor yang berpengalaman diasumsikan dapat memberikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang belum berpengalaman. )al ini dikarenakan pengalaman akan membentuk keahlian seseorang baik se!ara teknis maupun se!ara psikis. H1 - Pengalaman kerja +er,engaruh terha(a, kual tas has l au( t. 2.2.2. Pengaruh In(e,en(ens terha(a, %ual tas has l Au( t eorang akuntan diharuskan mempunyai karakter yang salah satu yaitu independensi,karakter ini sangatlah penting untuk profesi akuntan publi! didalam melaksanakan pemeriksaan atau melakukan audit terhadap kliennya. "eper!ayaan yang diberikan oleh klien kepada akuntan publi! dalam melaksanakan pemeriksaan an para pengguna laporan keuangan agar dapat membuktikan ke#ajaran laporan keuangan yang telah disusun dan disajikan oleh klien. &ndependensi merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi sebuah profesionalime seorang akuntan dalam membentuk integritas pribadi yang tinggi. /earnly dan page ('++6) dalam )ussey dan lan (200') mengatakan bah#a sebuah audit hanya dapat menjadi efektif jika auditor bersikap independensi dan diper!aya untuk lebih !enderung melaporkan pelanggaran perjanjian antara prisipal dan agen. edangkan menurut (ristia#an (2002), seorang akuntan publi! yang

independen adalah akuntan publi! yang tidak mudah dipengaruhi, tidak memihak

2+

siapapun, dan berke#ajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, tetapi juga pihak lain memakai laporan keuanganyang memper!ayai hasil pekerjaannya. ,ari ke dua pendapat diatas dapat disimpulkan bah#a jika seorang auditor bersikap independen, maka ia akan member penilaian yang senyatanya terhadap laporan keuangan yang diperiksa, tanpa memiliki beban apapun terhadap pihak manapun. ,engan demikian maka jaminan atas keandalan laporan yang memberikan oleh auditor tersebut dapat diper!aya oleh semua pihak yang kepentingan. Badi kesimpulan nya adalah semakin tinggi independensi seorang auditor maka kualitas audit yang diberikannya semakin baik. H2- In(e,en(ens au( t)r +er,engaruh terha(a, kual tas has l au( t. 2.2.3. Pengaruh '+5ekt " tas Terha(a, %ual tas Has l Au( t )ubungan laporan keuangan dengan klien sangatlah dapat mempengaruhi objektivitas dan dapat menimbulkan pihak ketiga yang dapat berkesimpulan bah#a objektivitas auditor tidak dapat dipertahankan. ehubungan dengan kepentingan

keuangan, seorang auditor jelas berkepentingan dengan laporan hasil audit yang diterbitkan. =byektifitas sebagai bebasnya seseorang dari pengaruh pandangan subyektif pihak-pihak lain yang berkepentingan. ,engan adanya kepentingan keuangan , seorang auditor jelas berkepentingan dengan hasil pemeriksaan yang diterbitkan ( ukriah, dkk 200+ dalam )arvita, 20'2). ,alam pasal ' ayat (2) "ode $tik Akuntan &ndonesia mengamanatkan: bah#a setiap anggota harus

mempertahankan integritas dan objektifitas dalam melaksanakan tugasnya. ,engan

10

mempertahankan integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, dan tanpa pretensi. Pusdiklat#as 8P"P (2004), menyatakan obyektifitas sebagai bebasnya seseorang dari pengaruh pandangan subyektif pihak-pihak lain yang berkepentingan, sehingga dapat mengemukaan pendapat menurut apa adanya. *nsur perilaku yang dapat menunjang obyektifitas antara lain (') dapat diandalkan dan diper!aya, (2) tidak merangkap sebagai panitia tender, kepanitiaan lain dan atau pekerjaan-pekerjaan lain yang merupakan tugas operasional obyek yang diperiksa, (1) %idak berangkat tugas dengan niat untuk men!ari-!ari kesalahan orang lain, (6) dapat mempertahankan kriteria dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang resmi, serta (4) dalam bertindak maupun mengambil keputusan didasarkan atas pemikiran yang logis. ,engan mempertahankan objektifitas, ia akan bertindak adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya, sehingga semakin tinggi tingkat obyektifitas auditor maka semakin baik kualitas hasil audit. H3- '+5ekt " tas au( t)r +er,engaruh terha(a, kual tas has l au( t. 2.2.!. Pengaruh Integr tas Terha(a, %ual tas Has l Au( t &ntegritas merupakan kualitas yang melandasi keper!ayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. &ntegritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung ja#ab dalam melaksanakan audit. "eempat unsur itu diperlukan untuk membangun keper!ayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal (Pusdiklat#as 8P"P, 2004). Audit "emungkinan Auditor merupakan

1'

ujung tombak dari pelaksanaan tugas audit yang seharusnya dapat meningkatkan pengetahuan yang telah dimiliki agar penerapan pengetahuan dapat maksimal dalam praktiknya. Pada penelitian Akram dan &napty (200+) dinyatakan bah#a integritas pada dasarnya dapat menerima kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja dilakukan dan juga dapat menerima perbedaan-perbedaan pendapat, akan tetapi integritas tidak dapat menerima ke!urangan prinsip. &ntegritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung ja#ab dalam melaksanakan audit. unarto (2001) dalam ukriah (200+) menyatakan bah#a integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima ke!urangan prinsip. ,engan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya (Pusdiklat#as 8P"P, 2004 dalam )arvita, 20'2 ). H!- Integr tas au( t)r +er,engaruh terha(a, kual tas has l au( t. 2.2... Pengaruh %)m,etens Terha(a, %ual tas Has l Au( t "ompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar (5ai, 2008). ,alam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya. "ompetensi berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, simposium ( uraida, 2004 dalam ukriyah, 200+).

12

Auditor menemukan serta melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi pada perusahaan sangatlah besar seperti yang telah ditetapkan pada standar akuntansi dan standar audit yang berlaku. "ompetensi auditor merupakan kemampuan seorang auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki nya dalam melakukan audit sehingga auditor dapat melakukan audit dengan teliti, !ermat, dan obyektif. 3enurut (hristia#an (2002) dan Alim dkk (200>) jika seorang auditor mempunyai kompetensi yang tinggi maka akan semakin abaik kualitas hasil auditnya. "ompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar. ,alam melaksanakan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. 3enurut %ubbs ('++2) dalam 3abruri dan Ainarna (20'0) menyatakan bah#a dalam mendeteksi sebuah kesalahan, seorang auditor harus didukung dengan pengetahuan tentang apa dan bagaimana kesalahan tersebut terjadi. H.- %)m,etens au( t)r +er,engaruh terha(a, kual tas has l au( t. 2.2./. Pengaruh %)m tmen 'rgan sas Terha(a, %ual tas Has l Au( t "omitmen merupakan salah satu konsistensi dari #ujud keterkaitan seseorang terhadap suatu hal. "omitmen merupakan salah satu pendukung suatu kinerja yang profesional. 3emiliki komitmen akan menjadikan suatu dorongan bagi sesorang untuk berkerja lebih baik atau sebaliknya dapat menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat terdapat suatu komitmen lain. ,alam hal ini dapat disimpulkan bah#asanya komitmen organisasi seorang auditor berpengaruh dalam keprofesionalan seorang auditor dalam mengaudit. Bika

11

auditor memiliki suatu komitmen yang baik dalam melaksanakan tugasnya makan akan semakin baik kualitas hasil audit nya. H/- %)m tmen )rgan sas +er,engaruh terha(a, kual tas has l au( t. 2.3. Penel t an Ter(ahulu

Penelitian terdahulu menjelaskan berbagai penelitian yang relevan dari penelitian sebelumnya. ebagai a!uan penelitian ini dapat disebutkan beberapa hasil penelitian yang sebelumnya. 3etha "artika (arolita, hiddiJ 2ur 5ahardjo (20'2) ,penelitiannya berjudul pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas, kompetensi, dan komitmen otganisasi terhadap kualitas hasil audit. Penelitian ini membuktikan baha#a pengalaman kerja , independensi, objektifitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi se!ara bersama- sama berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. 3. 2iHarul Alim, %risni hapsari dan 0iliek Pur#anti. (200>), penelitiannya berjudul pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas auditor sebagai etika editor sebagai variabel moderasi. Penelitian ini membuktikan bah#a kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. ementara itu interaksi kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. Penelitian ini juga menemukan bukti empiris bah#a independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. )avidH 3abruri,Baka Ainarna (20'0), penellitiannya berjudul analisis faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas hasil audit di ligkungan pemerintah daerah. Penelitian ini membuktikan bah#a &ndependensi, =byektivitas, Pengalaman "erja,

16

Pengetahuan, &ntegritas Auditor se!ara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. )arvita ?ulian Ayuningtyas, ugeng Pamudji (20'2) ,penelitiannya berjudul pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas, dan kompetensi terhadap kualitas hasil audit. Penelitian ini membuktikan Pengalaman kerja, independensi,=bjektifitas,integritas,kompetensi terhadap hasil kualitas audit. $lisha 3ualiani inggih dan &!uk 5angga 8a#ono. Burnal 2A K&&& bersama2 berpengaruh positif

Pur#okerto 20'0 , penalitiannya berjudul pengaruh independensi, pengalaman, due professional !are, dan akuntabilitas terhadap kualitas audit . Penelitian ini membuktikan &ndependensi, pengalaman, due professional !are L akuntabilitas se!ara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. &ndependensi, due professional !are dan terhadap kualitas audit, pengalaman M ementara itu

akuntabilitas se!ara parsial signifikan terhadap kualitas audit.&ndependensi

merupakan faktor dominan yang berpengaruh pd kualitas audit. Akhmad amsul *lum (2004) , penelitiannya dengan judul pengaruh orientasi etika terhadap independensi dan kualitas audit auditor 8P"-5&. Peneitian ini membuktikan 5elativisme berpengaruh se!ara langsung terhadap kualitas audit. ementara &dealisme tidak berpengaruh se!ara langsung terhadap kualitas audit. kripsi , 3etha "artika (arolita, hiddiJ 2ur 5ahardjo (20'2) ,penelitiannya berjudul pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas,

kompetensi, dan komitmen otganisasi terhadap kualitas hasil audit. Penelitian ini

14

membuktikan baha#a pengalaman kerja , independensi, objektifitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi se!ara bersama- sama berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Ta+el 2.3 Penel t an Ter(ahulu 2o Peneliti dan %ahun )avidH ampel L Periode penelitian P2 yang bekerja di 3abruri inspektorat7 , 8a#asda ,i Baka urakarta, Ainarna "arangany ar, (20'0) ukoharjo, Aonogiri @ariabel dan metode analisis K' : &ndependensi K2 : =byektivitas K1 : Pengalaman "erja K6 : Pengetahuan K4 : &ntegritas Auditor ? :"ualitas )asil Audit )asil "eterangan

'.

&ndependensi, =byektivitas,Peng alaman "erja,Pengetahua n,&ntegritas Auditor se!ara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit

K':signifikan K2:signifikan K1:signifikan K6:signifikan K4:signifikan /: K',K2,K1,K6,K4 se!ara statisti! berpengaruh signifikan

2.

)arvita ?ulian Ayunin gtyas, ugeng Pamudji (20'2)

taf atau pejabat pemeriksa dan auditor ?ang sudah mengikuti diklat sbg auditor, ,i ja#a tengah

K' :Pengalaman kerja K2 : &ndependensi K1 : =bjektifitas K6 :&ntegritas K4 : "ompetensi ? :"ualitas hasil audit

-Pengalaman kerja, independensi,tida k berpengaruh signifikan,sedang akn =bjektifitas,integr itas,kompetensi bersama2 berpengaruh positif terhadap hasil kualitas audit

K': tidak signifikan K2:tidak signifikan K1:signifikan K6:signifikan K4:signifikan /:signifikan

19

3.

$lisha 3ualian i inggih dan &!uk 5angga 8a#ono . Burnal 2A K&&& Pur#ok erto 20'0

"AP N ;8ig /our< independensi di N pengalaman &ndonesia 8erjumlah N due 2000 orang professional !are N akuntabilitas ? N kualitas audit

- &ndependensi, pengalaman, due professional !are L akuntabilitas se!ara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. - &ndependensi, due professional !are dan akuntabilitas se!ara parsial signifikan terhadap kualitas audit, pengalaman M terhadap kualitas audit.&ndepend ensi merupakan faktor dominan yang berpengaruh pd kualitas audit.

K':signifikan K2:signifikan K1:signifikan /:signifikan t : se!ara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit 8eta: berpengaruh terhadap kualitas audit

!.

3. 2iHarul Alim, %risni hapsari

41 "AP di Ba#a %imur

N kompetensi N independensi @ariabel

"ompetensi, independensi, etika auditor berpengaruh signifikan

K':signifikan K2:signifikan t : berpengaruh terhadap kualitas auditor

1>

dan 0iliek Pur#ant i. Burnal 2A K *nhas 3akasar . 200> .. Akhmad amsul *lum (2004) Auditor 8P" diseluruh #ilayah &ndonesia berjumlah '81>

moderasi N etika terhadap kualitas auditor audit. ? N kualitas auditor

K' : &dealisme K2 : 5elativisme K1 : &ndependensi ? : "ualitas audit

-independensi berpengaruh se!ara langsung terhadap kualitas audit. -&dealisme dan relativisme tidak berpengaruh se!ara langsung terhadap kualitas audit

K':tidak berpengaruh K2:tidak berpengaruh K1: signifikan /: signifikan

/.

3etha "artika (arolita, hiddiJ 2ur 5ahardj o (20'2)

Auditor ?g bekerja di "AP semarang

K' : Pengalaman kerja K2 :&ndependensi K1 : =bjektifitas K6 : &ntegritas K4 : "ompentensi K9 :"omitmen ? : "ualitas hasil audit

-&ndependensi , "ompentensi, Pengalaman kerja ,=bjektifitas , &ntegritas, "omitmen bersama2 berpengaruh se!ara signifikan terhadap kualitas hasil audit

K':tidak signifikan K2:tidak signifikan K1:signifikan K6:signifikan K4:tidak signifikan K9:signifikan /: signifikan t :signfikan

0.

kripsi , 3etha "artika

Auditor ?g K' : Pengalaman bekerja di kerja "AP K2

&ndependensi , "ompentensi, Pengalaman kerja

K':tidak signifikan K2:tidak signifikan K1:signifikan

18

(arolita, semarang hiddiJ 2ur 5ahardj o (20'2)

:&ndependensi K1 : =bjektifitas K6 : &ntegritas K4 : "ompentensi K9 :"omitmen ? : "ualitas hasil audit

,=bjektifitas , &ntegritas, "omitmen bersama2 berpengaruh se!ara signifikan terhadap kualitas hasil audit

K6:signifikan K4:tidak signifikan K9:signifikan /: signifikan t :signfikan

1.

kripsi, )eri "urnia #an yah, (20'2)

"AP di K':independensi emarang K2:pengalaman auditor K1:due professional !are K6:akuntabilitas K4:objektivitas K9:kompetensi ?: kualitas audit

&ndependensi,pen galaman auditor,due professional !are,akuntabilitas, kompetensi bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit.

K':signifikan K2:signifikan K1:signifikan K1:signifikan K6:signifikan K4:signifikan K9:signifikan /: bersama-sama berpengaruh signifikan

2.!.

%erangka Pem k ran "erangka pemikiran adalah suatu model peme!ahan masalah , mulai dari

penetapan permasalahan penelitian , metode peme!ahan masalah sampai dengan peme!ahan masalah. Pemaparan kerangka pemikiran menjelaskan mengenai permasalahan penelitian yang akan dipe!ahkan, dan metode penyelesaian masalah yang akan dilakukan dalam penelitian. ,isamping disajikan dalam bentuk pemaparan , kerangka pemikiran juga disajikan dalam suatu kerangka 7 model kerangka pemikiran.

1+

,alam penelitian ini saya menggunakan model kerangka

pemikiran

langsung , dimana kualitas hasil audit yang diberikan oleh auditor dapat dipengaruhi se!ara langsung oelh faktor-faktor pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas, kompetensi serta komitmen organisasi. &AMBAR 2.! %erangka Pem k ran P$2DA0A3A2 "$5BA (K') )' &2,$P$2,$2 & (K2) )2 =8B$"%&/&%A (K1) &2%$D5&%A (K6) "=3P$%$2 & (K4) "=3&%3$2 =5DA2& A & (K9) )1 "*A0&%A )A &0 A*,&% (?)

)6

)4 )9

BAB III MET'DE PENELITIAN DAN ANALI$I$

3.1.

4ar a+el Penel t an @ariabel penelitian ini menggunakan dua jenis variabel : a. @ariabel &ndependen ( independent variabel ) @ariabel independen merupakan varibel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Atau dengan kata lain variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen dimana faktornya diukur , dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubunganya dengan suatu gejala yang di observasi. ,an @ariabel independen pada penelitian ini adalah pengalaman kerja, independensi , objektivitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi audit. b. @ariabel dependen (dependent variabel ) @ariabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel independen. Atau dengan kata lain variabel dependen yaitu variabel yang nilainya di pengaruhi oleh variabel dependen. ,an @ariabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas hasil audit.

60

6'

3.2.

De" n s ',eras )nal 4ar a+el ,efinisi oprasional variabel merupakan suatu !ara untuk menemukan dan

mengukur variabel E variabel tersebut dilapangan dengan merumuskan se!ara singkat dan jelas , serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pernyataan dan kuisioner untuk masing-masing indi!ator variabel dalam penelitian ini diukur dngan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan perepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena so!ial. "uisioner berasal dari penelitian terdahulu sehingga sudah di uji validitas dan realibilitasnya. @ariabel dependen (?) yang akan digunakan adalah kualitas audit sedangkan variabel independennya (K) terdiri dari pengalaman kerja (K'), independensi (K2), =bjektifitas (K1), &ntegritas (K6), "ompetensi (K4), dan "omitmen organisasi (K9). 3.2.1. Pengalaman %erja Pengalaman kerja merupakan suatu ukuran tentang lama #aktu atau masa suatu kerja seorang auditor dalam melakukan audit dan jumlah tugas pemeriksaan yang telah dilakukan. ,alam penelitian ini, untuk mengukur variabel pengalaman kerja menggunakan instrument yang dikembangkan oleh ukriah,dkk (200+). ,alam instrument tersbut terdapat 2 indikator yaitu tentang lamanya bekrja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan, dengan jumlah 8 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indi!ator tersebut diukur dengan 4 point skala likert, dara skala ' menunjukan ja#aban sangat tidak setuju sampai dengan skala 4 ja#aban sangat setuju.

62

3.2.2. In(e,en(ens &ndependensi dimaksudkan bah#a seorang auditor mempunyai kebebasan posisi dalam mengambil sikap maupun penampilannya dalam hubungan dengan pihak luar yang terkait dengan tugas yang dilaksanakannya. ,alam instrumen tersebut terdapat 1 indikator yaitu independensi penyusunan program, independensi pelak sanaan pekerjaan, dan independensi pelaporan dengan jumlah + item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indi!ator tersebut diukur dengan 4 point skala likert, dara skala ' menunjukan ja#aban sangat tidak setuju sampai dengan skala 4 ja#aban sangat setuju. 3.2.3. '+jekt " tas 3enurut kode etik &A& objektifitas mempunyai prinsip-prinsip bah#a seorang auditor harus bersikap adil, tidak memihak, jujur, serta bebas atau tidak berada diba#ah pengaruh pihak luar. ,alam instrument pada variabel objektifitas terdaat 2 indikator yaitu bebas dari benturan kepentingan dan pengungkapan kondisi sesuai fakta, dengan jumlah 8 item pertanyaan . Persepsi responden terhadap indi!ator tersebut diukur dengan 4 point skala likert, dara skala ' menunjukan ja#aban sangat tidak setuju sampai dengan skala 4 ja#aban sangat setuju. 3.2.!. Integr tas &ntegritas mengharuskan seorang auditor agar bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana, dan bertanggung ja#ab dalam melaksanakan audit. ,alam penelitian ini untuk mengukur variabel pengalaman kerja menggunakan instrument yang dikembangkan instrument yang dikembangkan oleh ukriah,dkk (200+) dalam

61

metha (20'2). ,alam instrument tersebut terdapat 6 idikator dengan jumblah '1 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indi!ator tersebut diukur dengan 4 point skala likert, dara skala ' menunjukan ja#aban sangat tidak setuju sampai dengan skala 4 ja#aban sangat setuju. 3.2... %)m,etens "ompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, dan

pengalaman yang berhubungan dengan akuntan publi! sebagai auditor. ,alam penelitian ini untuk mengukur variabel pengalaman kerja menggunakan instrument yang dikembangkan oleh ukriah,dkk (200+) dalam metha (20'2). ,alam instrument tersebut terdapat 2 indikator yaitu mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian kusus, dengan jumlah '0 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indi!ator tersebut diukur dengan 4 point skala likert, dara skala ' menunjukan ja#aban sangat tidak setuju sampai dengan skala 4 ja#aban sangat setuju. 3.2./. %)m tmen 'rgan sas "omitmen organisasi sering diidentifikasikan dengan mensyaratkan beberapa tingkat persetujuan dengan tujuan dan nilai organisasi atau profesi, termasuk moral dan nilai etika. &nstrument ini terdiri dari '2 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indi!ator tersebut diukur dengan 4 point skala likert, dara skala ' menunjukan ja#aban sangat tidak setuju sampai dengan skala 4 ja#aban sangat setuju.

66

3.2.0. %ual tas Has l Au( t "ualitas auditor menurut Peraturan 3enteri 2egara Pendayagunaan Aparatur 2egara 2o. Per70473.Pan70172008 tanggal 1' maret 2008 adalah auditor yang melaksanakan tupoksi dengan efektif, dengan !ara mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan, melaksanakan peren!anaan, koordinasi dan penilaian efektifitas tindak lanjut audit, serta konsistensi laporan audit. ,alam penelitian ini untuk mengukur variabel pengalaman kerja menggunakan instrument yang dikembangkan oleh ukriah,dkk (200+). ,alam instrument tersebut terdapat 2 indikator yaitu kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit dan kualitas hasil laporan pemeriksaan ,dengan jumlah '0 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indi!ator tersebut diukur dengan 4 point skala likert, dara skala ' menunjukan ja#aban sangat tidak setuju sampai dengan skala 4 ja#aban sangat setuju. 3.3. '+jek Penel t an (an Un t $am,el

3.3.1. '+jek Penel t an =bjek dalam penelitian ini adalah "antor Akuntan Publik se Ba#a %engah, mengingat tentang pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas, kompetensi, dan komitmen akuntansi terhadap kualitas hasil audit dengan studi empiris pada "antor Akuntan Publik se Ba#a %engah ."antor Akuntan Publik yang dijadikan objek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut .

64

Ta+el 3.3.1 Da"tar %AP 6%ant)r Akuntan Pu+l k7 2o 2ama "AP '. "AP ,5 . *D$2D PA3*,B& Alamat Bl. 8ukit Agung 8lok AA 2o. '-2, emarang. Bl. isinga 3angaraja no 2'7 22 , emarang Bl. 8eruang 5aya 2o.68, 40'+> Bl. "). amanhudi '2' olo 4>'6> emarang

2. 1.

"AP )A2A2%A 8*,&A2%= ,A2 5$"A2 "AP 5*()$2,?, 3A5,B&%= L 5* )A,& "AP AA5%=2=

6.

4.

"AP ,5A. )A5%A%& L 5$"A2 ((abang) "AP ,5 . %A)5&5 )&,A?A% "AP Pho eng "a !abang dari A!hmad 5asyid )asbullah dan Barry "AP ,A5 =2= ,A2 8*,& (A)?= A2%= = "AP 2D*5A) A5?A L 5$"A2 "AP ,5 . 8$22? D*2AAA2 "AP ?*0&A2%&, $, 8AP

Bl. (itarum %engah 2o. 22 8ugangan, emarang 40'29 Bl. Pusponjolo %engah &72A, 40'64 Bl. %ambak 3as '+ no 60 Bl. 3ugas ,alam 2o. 94, emarang 4026' Bl. Pamularsih 5aya 2o. '9, emarang 40'68 (026) >90'12+ Bl. Puri Anjasmoro 8lok ,, & 2o. 1, emarang 40'66 (026) >9090'' Bl. 3% )aryono 2o. 968, emarang 40'26 (026) 146>998 emarang

9. >. 8. +. '0 . ''

69

. '2 . '1 . '6 . '4

"AP ,5 . &,BA2D =$%&"2=

Bl. ,urian 5aya 3editerania @illa 2o.20 8anyumanik, emarang 40291 (026) >691'24 Bl. ,r.Aahidin 2o. 84, emarang 40241 (026) 8666'81 Bl. &r. utami 2o. 24, urakarta 4>'29 (02>') 99+648 Bl. "i 3angun arkoro 2o. 44, urakarta 4>'14 (02>') >21''0

"AP ,5 .8A?*,& AA%* L 5$"A2 "AP 8* 5=2& ,A2 PA?A3%A "AP ,5 . )A2*2D E %5&A%3="=, A"%

3.3.2. Un t $am,el *nit sampel adalah suatu elemen 7 sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih sebagai sampel (&ndriantoro dan upomo ,'+++) .*nit sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada "AP se Ba#a %engah. 3.!. #en s (an $um+er Data

3.!.1. #en s Data Benis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data subjek yang mana merupakan data yang langsung diperoleh dari responden atau sumber aslinya yaitu dengan menggunakan kuisioner. ,ikarenakan berhubungan langsung dengan penerimaan seorang auditor terhadap suatu perilaku oleh karena itu harus dilakukan suatu pengumpulan pendapat dari para auditor dengan data yang valid. 3.!.2. $um+er Data

6>

umber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. 3enurut (&ndriantoro dan upomo, '+++) data primer adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan langsung dari sumbernya ,diamati dan di!atat untuk pertama kalinya . ,ata tersebut merupakan ja#aban atas kuisioner yang dibagikan kepada responden , dalam hal ini auditor yang bekerja di "antor Akuntan Publik ("AP) se Ba#a %engah dan dapat me#akili kinerja auditor eksternal di Ba#a %engah . ,engan replikasi kuesioner yang dikembangkan oleh 3etha "artika (arolita dan hiddiJ 2ur 5aharjo, 20'2 dalam penelitian yang dilakukan tentang ;Pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas, kompetensi dan komitmen organisasi terhadap kualitas hasil audit (studi pada "AP emarang)<. 3... P),ulas (an $am,el Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (&ndriantoro dan upomo, 2002),dalam 3etha

(20'2). Popilasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di '4 "AP terpilih di Ba#a %engah sesuai pada tabel daftar "AP. ,alam penelitian ini tehnik pengambilan sempel diambil dengan

menggunakan metode purposive sampling, metode ini dilakukan agar data yang telah diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian yang relative dapat dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya ((arolita, 20'2). Pada metode ini terdapat kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada responden yang telah memiliki pengalaman kerja sebagai auditor lebih dari ' tahun yang bekerja pada "AP se Ba#a %engah.

68

3./.

Met)(e Pengum,ulan Data 3etode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuisioner. ,ata

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kuisioner yang langsung desebarkan kepada auditor se Ba#a %engah. "uesioner akan dititpkan kepada salah satu auditor yang bekerja pada "AP tersebut dan akan diambil kembali setelah ' minggu kemudian . "uesioner yang telah diisi akan se!ara langsung diambil oleh peneliti pada "AP yang bersangkutan. Ba#aban dari responden akan diberi skor dengan menggunakan 4 (lima) point skala likert, mulai dari pertanyaan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. pemilihan lima skala likert ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kemungkinan bah#a responden bimbang dengan banyaknya pilihan ja#aban yang akan berdampak pada validitas data yang dihasilkan , karena asumsinya , apabila pilihan ja#aban semakin sedikit maka batasan antara keduanya semakin jelas sehingga se!ara otomatis kesimpulan yang diambil akan semakin valid. Ba#aban sangat setuju dengan ja#aban sangat tidak setuju dengan memberi tanda silang pada ja#aban yang akan dipilih oleh responden pada lembar kuesioner.

Ta+el 3./ Pen la an kues )ner

6+

Pernyataan 2ilai "eterangan : % % 2

% '

% 2

2 1

: angat %idak etuju : %idak etuju : 2etral : etuju : angat etuju

3.0.

Met)(e Anal s s 3enganalisis data merupakan salah satu proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah diba!a dan diinterpretasikan. ,engan menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang ukuran tentang respon yang diberikan, maka akan terbentuk angka yang dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. Pada penelitian ini analisis ini digunakan untuk menja#ab bagaimana pengaruh pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi dan komitmen organisasi terhadap kualitas hasil audit pada "antor Akuntan Publik se Ba#a %engah.

3.0.1. $tat st k Deskr ,t " Pada metode statistik deskriptif ini dimana proses untuk menganalisis data dengan !ara menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam kondisi

40

sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum.

tatistik

deskriptif pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi karakteristik variabel penelitian yang utama dan data responden. Analisis deskriptif dalam penelitian ini diolah dengan Statistical Pac age for Sosial Sciences '9 ( P '9), yang merupakan sebuah software yang berfungsi untuk menganalisis data dan melakukan perhitungan statistik, baik untuk statistik parametrik dan non-parametrik. 13.0.2. Uj %ual tas Data ,alam melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner membutuhkan kesungguhan responden dalam menja#ab pertanyaan-pertanyaan dan faktor situasional merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kualitas kuesioner yang akan dilakukan dalam penelitian ini. "eabsahan ( validity) suatu hasil penelitian sangatlah tergantung pada alat pengukur variabel yang akan diteliti. Alat ukur atau instrumen berupa kuesioner dikatakn memberikan hasil yang akurat dan stabil jika alat ukur itu dapat diandalkan. Bika alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data tidak andal atau tidak dapat diper!aya, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan valid. =leh karena itu dalam penelitian ini diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas. ' 2 33.0.3. Uj 4al ( tas @aliditas digunakan untuk mengukur sah atau valid suatu kuesioner. uatu kuesioner dikatakan valid jika suatu pertanyaan pada kuesioner mampu

4'

mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (DhoHali,20''). Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masingmasing pertanyaan dengan total skor pertanyaan. Perhitungan yang akan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program P (Statiscal Pac age for Social !ien!e). ,imana validitas data diukur dengan

membandingkan r hitung dan r tabel, jika : Apabila r hitung O r tabel (pada taraf signifikansi 4P), maka dapat dikatakan kuesioner tersebut valid. Apabila r hitung Q r tabel (pada taraf signifikasi 4P), maka dapat dikatakan kuesioner tersebut tidak valid. 3enurut antoso (2000) dan ulfa (200>) dalam (arolita(20'2), terdapat dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid. uatu angket dikatakan valid jika pertanya suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut. 3.0.!. Uj Rel a+ l tas *ji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel, dan kuesioner dikatakan reliable atau handal jika ja#aban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari #aktu ke #aktu (DhoHali, 20''). *ji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu variabel yang sama ( ekaran, 2001). )asil yang didapat

42

sangat tergantung pada kesungguhan responden dalam menja#ab semua item pertanyaan. 3.0... Uj Asums %las k Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis berganda, maka akan dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi berganda . *ji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. 3.0./. Uj N)rmal tas *ji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam model penelitian ini, terdapat variabel pengganggu atau residu yang memiliki distribusi normal. Bika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel ke!il. 3.0.0. Uj Mult k)l n er tas 3enurut DhoHali (20''), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). 3odel regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Bika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal. @ariabel otogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi sesama variabel bebas sama dengan nol. *ntuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi yaitu mempunyai nilai @&/ diba#ah '0 dan mempunyai nilai tolerance diatas 0,'0. Bika variabel bebas dapat memenuhi kriteria tersebut maka variabel bebas tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya.

41

3.0.1. Uj Heter)ske(ast s tas *ji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varian!e dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada umumnya data !rosse!tion mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini dapat menghimpun data yang dapat me#akili berbagai ukuran (ke!il, sedang, dan besar) (DhoHalli, 20''). 3.0.2. Anal s s Regres Bergan(a 3odel pengujian menggunakan metode analisis regresi berganda. )al ini akan menujukkan hubungan (korelasi) antara kejadian satu dengan kejadian yang lainnya. "arena terdapat lebih dari dua variabel, maka hubungan linier dapat dinyatakan dalam persamaan regresi linier berganda. Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen (pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi) terhadap kualitas hasil audit, dengan persamaan regresi yang digunakan untuk model yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
" = a + b' ! ' + b2 ! 2 + b1 ! 1 + b6 ! 6 + b4 ! 4 + b9 ! 9 + e RRRRRRRRRRR.(')

"eterangan : ? a b',b2,b1,b6,b4,b9 N "ualitas hasil audit N 2ilai intersep (konstanta) N "oefisien arah regresi

46

K' K2 K1 K6 K4 K9 $

N Pengalaman kerja N &ndependensi auditor N =byektifitas auditor N &ntegritas auditor N "ompetensi N "omitmen organisasi N $rror

3.1.

Uj %)e" s ens Determ nas 6R27 "oefisiensi determinasi (5S) pada intinya adalah untuk mengukur seberapa

jumlah kemampuan model dalam menvariasi variabel dependen. 2ilai koefisiensi determinasi adalah diantara nol dan satu. 2ilai #$ yang ke!il berarti kemampuan antar variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. 2ilai yang mendekati satu variabel-variabel independen memberikan hampir semua infomasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen. e!ara umum, koefisiensi determinasi untuk data silang (crossection) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun #aktu (time series) biasnya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi ( "usuma, 20''). 3.2. Uj 8 *ji / merupakan uji yang menguji se!ara serempak (simultan) antara variabel independen dan variabel dependen.

44

Pengujian nilai kritis (/ tabel)

*ntuk menguji hipoesis menggunakan uji E / dengan tingkat signifikansi (T) 4P dengan sampel (n) dan jumlah variabel (k). hipotesis

)o : U N 0 . tidak ada pengaruh yang signifikan anatara variabel independen se!ara bersama-sama dengan variabel dependen. )a : U O 0 . ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen bersama samadengan variabel dependen. "riteria pengujian :

Bika nilai / hitung O / tabel, )o ditolak dan )a diterima. )al ini berarti bah#a terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Bika nilai / hitung Q / tabel, )o diterima dan )a ditolak. )al ini berarti bah#a tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. 3.13. Uj t *ji t merupakan suatu uji yang digunakan untuk mengetahui se!ara partial pengaruh variabel independen dengan variabel dependen. Penentuan 2ilai "ritis (t tabel) *ntuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji E t dengan tingkat signifikasi (T) 4P dengan sampel (n).

49

"riteria )ipotesis )o : U N 0 . tidak ada pengaruh yang signifikan anatara variabel independen dengan variabel dependen. )a : U O 0 . ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

"riteria pengujian :

Bika nilai t hitung O t tabel, )o ditolak dan )a dierima. )al ini berarti bah#a terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Bika nilai t hitung Q t tabel, )o diterima dan )a ditolak. )al ini berarti bah#a tidak terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

BAB

I4

HA$IL DAN PEMBAHA$AN


!.1 &am+aran Umum 5esponden dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang ada di Ba#a %engah. ,ari data yang disebar sebanyak +0 kuesioner ('4 "AP F 9 kuesioner. "uesioner yang kembali adalah sebanyak >9 kuesioner dan yang diolah adalah >2 kuesioner, karena empat kuesioner dianggap tidak sah, karena tidak ada identitas responden. e!ara terperin!i dapat dijelaskan sebagai berikut : Ta+el !.1 Pen5e+aran %ues )ner "eterangan "uesioner yang disebarkan "uesioner tidak kembali "uesioner kembali tetapi tidak dapat digunakan "uesioner yang digunakan 5espon rate

Bumlah +0 kuesioner '6 kuesioner 6 kuesioner >2 kuesioner 80,00 P

Penyebaran kuesioner dilakukan pada '4 "AP di Ba#a %engah, dengan total kuesioner yang disebar sebanyak +0 kuesioner, dan kuesioner yang di olah sebanyak >2 kuesioner atau 80 persen. berikut : ,istribusi penyebaran kuesioner adalah sebagai

4>

48

2o.

Ta+el !.2 Pen5e+aran %ues )ner 9ang %em+al "uesioner ?ang 2ama "AP diterima "AP "AP ,rs. ugeng Pamudji "AP )ananta 8udianto dan 5ekan "AP 5u!hendy, 3ardjito L 5ushadi "AP Aartono "AP ,ra. )artati L 5ekan ((abang) "AP ,ra. %ahrir )idayat "AP Pho eng "a (bg A5)LB "AP ,arsono dan 8udi (ahyo antoso "AP 2gurah Arya L 5ekan "AP ,rs. 8enny Duna#an "AP ?ulianti, $, 8AP "AP ,rs. &djang oetikno "AP ,rs. 8ayudi Aatu L 5ekan "AP 8usrono dan Payamta "AP )anung-%riatmoko, Akt T)tal 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 23

'. 2. 1. 6. 4. 9. >. 8. +. '0. ''. '2. '1. '6. '4.

"uesioner yang "embali dan di olah 4 6 6 4 6 1 4 6 6 6 1 1 6 6 6 02

umber : data primer yang diolah !.1.1 &am+aran Umum Res,)n(en &dentitas dari >2 responden dapat dikelompokkan menurut : jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan masa kerja sebagai berikut : Ta+el !.3 &am+aran Umum Res,)n(en %eterangan #umlah Pr)sentase 0aki-laki 28 18,8+ Perempuan 66 9','' Bumlah >2 '00

4+

8erdasarkan tabel 6.1 dapat diketahui bah#a jumlah reponden sebanyak 28 orang atau 18,8+ persen adalah laki-laki dan 66 responden atau 9','' persen adalah perempuan. Ta+el !.! Umur Res,)n(en 8rekuens 16 29 + 1 >2

N). '. 2. 1. 6.

Umur 20-10 tahun 1'-14 tahun 19-60 tahun O60 tahun Bumlah

Pr)sentase 68,4> 19,'' '2,40 6,'> '00

8erdasarkan tabel 6.2 dapat diketahui bah#a jumlah responden sebanyak 16 responden atau 68,4> persen berusia 20-10 tahun, 29 responden atau 19,'' persen berusia 1'-14 tahun, + responden atau '2,40 persen berusia 19-60 tahun dan 1 responden atau 6,'> persen berusia O60 tahun. Ta+el !.. Pen( ( kan Lama Bekerja 8rekuens ' 49 2 1 PPA Bumlah 6 ' '' >2

N). '. 2. 1. 6.

Pr)sentase >>,>8 4,49 ',1+ '4,2> '00

%ingkat pendidikan responden paling banyak adalah

-' sebanyak 49

responden atau >>,>8 persen, pendidikan 1 sebanyak 6 responden atau 4,449 persen,

90

2 sebanyak ' responden atau ',1+ persen, dan PPA sebanyak '' responden atau '4,2> persen. Ta+el !./ Lama Bekerja ( %AP Lama Bekerja 8rekuens '-1 tahun 4' 6 -9 tahun >-+ tahun Bumlah '9 4 >2

N). '. 2. 1.

Pr)sentase >0,81 22,22 9,+6 '00

5esponden dengan masa kerja ' sampai dengan 1 tahun menempati prosentase tertinggi yaitu sebanyak 4' orang atau >0,82 persen, responden dengan masa kerja 6-9 tahun sebanyak '9 orang atau 22,22 persen, dan responden dengan masa kerja >-+ tahun sebanyak 4 orang atau 9,+6 persen. Ta+el !.0 P)s s ( %AP P)s s ( %AP 8rekuens 3anajer ' upervisor ' Patner 0 Auditor enior '2 Auditor Bunior 48 0ain-0ain 0 Bumlah >2

N). '. 2. 1. 6. 4. 9.

Pr)sentase ',1+ ',1+ 0 '9,9> 80,49 0 '00

9'

5esponden dengan posisi di "AP sebagai auditor junior adalah yang paling banyak, yaitu sebanyak 48 orang atau 80,49 persen, auditor senior sebanyak '2 orang atau '9,9>, dan manajer dan supervisor, masing-masing ' orangatau ',1+ persen. !.2. Anal s s Deskr ,t " Penelitian menggunakan variable bebas pengalaman kerja, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, komitmen organisasi dan variabel terikat, yaitu kualitas audit. berikut:
Ta+el !.1 Anal s s Deskr ,t "

tatistik deskriptif dari masing-masing variabel adalah sebagai

4ar a+el

M n mum

Maks mum 60 64 60 94 40 90 40

Mean 10,'0 12,+9 28,60 66,82 12,48 60,29 6',81

Pengalaman kerja '6 &ndependensi '4 =byektivitas '1 &ntegritas 22 "ompetensi 21 "omitmen 26 organisasi "ualitas audit 10 umber : data primer yang diolah

$tan(ar De: as 4,+86 8,929 9,+92 '0,+'+ >,220 +,26+ 6,+82

% saran te)r t s 8-60 +-64 8-60 '1-94 '0-40 '2-90 '0-40

% saran aktual '6,-60 '4-64 '1,60 22-94 21-40 26-90 10-40

@ariabel pengalaman kerja mempunyai bobot ja#aban antara '6 sampai dengan 60, rata-rata (mean) sebesar 10,'0 dan standar deviasi 4,+86, menunjukan tidak ada kesejangan yang !ukup besar pada karakteristik personal responden. 2ilai rata-rata ja#aban responden terhadap item petanyaan konstruk pengalaman kerja (10,'0) di atas nilai median kisaran teoritis (1F8 N 26), sehingga dapat disimpulkan

92

bah#a se!ara umum karakteristik personal responden memiliki pengalaman kerja yang tinggi. @ariabel independensi mempunyai bobot ja#aban antara '4 sampai dengan 64, rata-rata (mean) sebesar 12,+9 dan standar deviasi 8,929, menunjukan tidak ada kesejangan yang !ukup besar pada karakteristik personal responden. 2ilai rata-rata ja#aban responden terhadap item petanyaan konstruk independensi (12,+9) di atas nilai median kisaran teoritis (1F+ N 2>), sehingga dapat disimpulkan bah#a se!ara umum karakteristik personal responden memiliki independensi yang tinggi. @ariabel obyektivitas mempunyai bobot ja#aban antara '1 sampai dengan 60, rata-rata (mean) sebesar 28,60 dan standar deviasi 9,+92, menunjukan tidak ada kesejangan yang !ukup besar pada karakteristik personal responden. 2ilai rata-rata ja#aban responden terhadap item petanyaan konstruk obyektivitas (28,60) di atas nilai median kisaran teoritis (1F8 N 26), sehingga dapat disimpulkan bah#a se!ara umum karakteristik personal responden memiliki obyektivitas yang tinggi. @ariabel integritas mempunyai bobot ja#aban antara 22 sampai dengan 94, rata-rata (mean) sebesar 66,82 dan standar deviasi '0,+'+, menunjukan tidak ada kesejangan yang !ukup besar pada karakteristik personal responden. 2ilai rata-rata ja#aban responden terhadap item petanyaan konstruk integritas (66,82) di atas nilai median kisaran teoritis (1F'1 N 1+), sehingga dapat disimpulkan bah#a se!ara umum karakteristik personal responden memiliki integritas yang tinggi. @ariabel kompetensi mempunyai bobot ja#aban antara 21 sampai dengan 40, rata-rata (mean) sebesar 12,48 dan standar deviasi >,220, menunjukan tidak ada

91

kesejangan yang !ukup besar pada karakteristik personal responden. 2ilai rata-rata ja#aban responden terhadap item petanyaan konstruk kompetensi (12,48) di atas nilai median kisaran teoritis (1F'0 N 10), sehingga dapat disimpulkan bah#a se!ara umum karakteristik personal responden memiliki kompetensi yang tinggi. @ariabel komitmen organisasi mempunyai bobot ja#aban antara 26 sampai dengan 90, rata-rata (mean) sebesar 60,29 dan standar deviasi +,26+, menunjukan tidak ada kesejangan yang !ukup besar pada karakteristik personal responden. 2ilai rata-rata ja#aban responden terhadap item petanyaan konstruk kompetensi (60,29) di atas nilai median kisaran teoritis (1F'2 N 19), sehingga dapat disimpulkan bah#a se!ara umum karakteristik personal responden memiliki komitmen organisasi yang tinggi. @ariabel kualitas audit mempunyai bobot ja#aban antara 10 sampai dengan 40, rata-rata (mean) sebesar 6',81 dan standar deviasi 6,+82, menunjukan tidak ada kesejangan yang !ukup besar pada karakteristik personal responden. 2ilai rata-rata ja#aban responden terhadap item petanyaan konstruk kualitas audit (6',81) di atas nilai median kisaran teoritis (1F'0 N 10), sehingga dapat disimpulkan bah#a se!ara umum karakteristik personal responden memiliki kualitas audit yang tinggi.

96

!.3

Penguj an %ual tas Data

!.3.1 Uj 4al ( tas *ji @aliditas adalah pengujian keterkaitan atau hubungan antar item pertanyaan dalam satu variabel. )asil pengolahan dengan menggunakan bantuan P adalah sebagai berikut : Ta+el !.2 Uj 4al ( tas r hitung 0,80> 0,>+1 0,8+6 0,884 0,8>1 0,810 0,811 0,+99 0,809 0,8>4 0,+'6 0,8++ 0,+08 0,880 0,862 0,8'' 0,841 0,>48 0,8+9 0,899 0,>+8 0,>9' 0,84> 0,801 0,864

@ariabel Pengalaman kerja

2o. &tem '. 2. 1. 6. 4. 9. >. 8. '. 2. 1. 6. 4. 9. >. 8. +. '. 2. 1. 6. 4. 9. >. 8.

r tabel 0,214

"eterangan @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid

&ndependensi

0,214

=byektivitas

0,214

94

@ariabel &ntegritas

2o. &tem '. 2. 1. 6. 4. 9. >. 8. +. '0. ''. '2. '1. '. 2. 1. 6. 4. 9. >. 8. +. '0. '. 2. 1. 6. 4. 9. >. 8. +. '0. ''. '2.

r hitung 0,8+8 0,8>' 0,828 0,8>2 0,824 0,88+ 0,+0' 0,881 0,829 0,>94 0,82> 0,8'2 0,>84 0,818 0,860 0,>+> 0,>+4 0,82> 0,811 0,808 0,>>2 0,>8> 0,>61 0,994 0,>44 0,>9> 0,>>' 0,80> 0,>+4 0,84' 0,81+ 0,828 0,801 0,>8> 0,>+8

r tabel 0,214

"eterangan @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid

"ompetensi

0,214

"omitmen organisasi

0,214

99

"ualitas )aisl pemeriksaan

'. 2. 1. 6. 4. 9. >. 8. +. '0.

0,910 0,>06 0,9++ 0,900 0,>69 0,>16 0,>'8 0,9+4 0,91> 0,499

0,214

@alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid @alid

umber : data primer yang diolah

*ji validitas dilakukan dengan menggunakan orelasi product moment, yaitu dengan membandingkan nilai r hitung, dibandingkan dengan r tabel (0,214). 8erdasarkan kategori di atas, maka semua item dalam indikator variabel pengalaman kerja, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, komitmen organisasi dan kualitas audit adalah valid. ehingga bisa dilanjutkan pada proses selanjutnya. !.3.2 Uj Rel a+ l tas *ji reliabilitas adalah pengujian terhadap hasil ja#aban responden apakah konsisten atau reliabel dari #aktu ke#aktu. Adapun hasil uji reliabilitas antara pengalaman kerja, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, komitmen organisasi dan kualitas audit dapat dilihat pada tabel berikut ini.

9>

Ta+el !.13
Uji Reliabilitas

2ilai r 2o. '. 2. 1. 6. 4. 9. >. &ndikator Pengalaman kerja &ndependensi =byektivitas &ntegritas "ompetensi "omitmen organisasi "ualitas audit umber : data primer yang diolah Alpha 0,+66 0,+48 0,+12 0,+99 0,+18 0,+64 0,892 "eterangan 5eliabel 5eliabel 5eliabel 5eliabel 5eliabel 5eliabel 5eliabel

8erdasarkan tabel 6.'0 di atas dapat diketahui bah#a masing-masing variabel antara pengalaman, kerja, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, O 0,9 maka item

komitmen organisasi dan kualitas audit, ternyata diperoleh

pertanyaan tersebut bersifat reliabel. ,engan demikian, maka hasil uji reabilitas terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel. !.3.3 Uj Asums %las k !.3.3.1. N)rmal tas *ji 2ormalitas digunakan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data variabel dependen dengan !ara melihat nilai komogorov-smirnov. ,ata distribusi normal, jika nilai signifikasi kolmogorov-smirnov O 0,04. sebagai berikut : )asil normalitas adalah

Ta+el 11

98

N)rmal tas Data


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ,nstandardied .esid al 72 ,0000000 1,93170595 ,066 ,066 -,053 ,562 ,911

N a,b Normal Parameters Most "#treme Di$$eren%es &olmo!orov-Smirnov ' As(m). Si!. *2-tailed+

Mean Std. Deviation Absol te Positive Ne!ative

a. /est distrib tion is Normal. b. 0al% lated $rom data.

umber : data primer yang diolah )asil nilai signifikasi komogorov-smirnov adalah sebesar 0,+'' O 0,04,

sehingga dapat disimpulkan bah#a data terdistribusi se!ara normal. !.3.3.2. Uj Mult k)l near tas *ji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. 3odel regresi yang baik adalah model yang bebas dari multikolinearitas. *ji multikolinearitas data dapat dilihat dari besarnya nilai @&/ (%ariance &nflation 'actor) dan (olerance. 3odel regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah yang mempunyai @&/ kurang dari '0 dan nilai toleran!e lebih dari 0,'. 3enga!u pada kedua pendapat di atas maka berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh nilai :

9+

Ta+el !.12 Mult k)l near tas


a Coefficients

Model 1

)en!alaman 3er4a inde)endensi ob(e3tivitas 5nte!ritas &om)etensi &omitmen or!anisasi

0ollinearit( Statisti%s /oleran%e 657 ,193 2,029 ,195 2,012 ,151 2,203 ,510 1,962 ,116 2,213 ,322 2,572

a. De)endent 6ariable8 & alitas a dit

umber : data primer yang diolah 8erdasarkan hasil tersebut maka variabel bebas dalam penelitian ini (pengalaman, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi ) tidak terjadi multikolinier karena @&/ Q '0 dan %oleran!e O 0,'. !.3.3.3 Uj Heter)ske(ast s tas *ji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu residual pengamatan kepengamatan lain. Bika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. dan jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. 3odel regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. )asil

heteroskedastisitas dapat di gambarkan sebagai berikut :

>0

Scatterplot
Regression Standardized Predicted

Dependent Variable: Kualitas audit


2

Value

-1

-2

-3

-2

-1

Regression Studentized Residual

umber : data primer yang diolah &am+ar !.2 - Heter)ske(ast s tas 8erdasarkan grafik hasil penelitian, deteksi yang ada adalah penyebaran, dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari satu residual pengamatan kepengamatan lain. !.!. Goodness Of Fit !.!.1 Uj 8 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengalaman, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi dan komitmen organisasi se!ara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit yang diambil auditor. )asil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 6.'1

>'

Ta+el !.13 Has l Uj 8


!OV Model 1 S m o$ S9 ares 1197,061 261,936 1762,000 d$ 6 65 71
b

.e!ression .esid al /otal

Mean S9 are 219,511 1,076

7 61,216

Si!. ,000 a

a. Predi%tors8 *0onstant+, &omitmen or!anisasi, ob(e3tivitas, )en!alaman 3er4a, 5nte!ritas, inde)endensi, &om)etensi b. De)endent 6ariable8 & alitas a dit

umber : ,ata primer yang diolah

2ilai signifikasi / sebesar 0,000 Q 0,04, dengan demikian persamaan semua variabel pengalaman, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi se!ara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit yang diambil auditor. !.!.2 %)e" s en Determ nas 6R2 7 Persentase variabel dependen (kualitas audit) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pengalaman, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi) dalam model penelitian ditunjukkan oleh besarnya "oefisien ,eterminasi. "oefisien ,eterminasi ini menunjukan seberapa besar pengaruh

variabel bebas terhadap variabel dependent atau bebas yang dinyatakan dalam persen (P).

>2

Ta+el !.1! %)e" s en Determ nas


b "odel Summar#

Model 1

. . S9 are ,922 a ,250

Ad4 sted . S9 are ,236

Std. "rror o$ t:e "stimate 2,019

a. Predi%tors8 *0onstant+, &omitmen or!anisasi, ob(e3tivitas, )en!alaman 3er4a, 5nte!ritas, inde)endensi, &om)etensi b. De)endent 6ariable8 & alitas a dit

2ilai koefisien determinasi untuk variabel pengalaman, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi dapat menjelaskan kualitas audit yang diambil auditor "AP di Ba#a %engah sebesar 81,90 P sedangkan sisanya diterangkan oleh faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, seperti pengetahuan, kompleksitas tugas dan lain-lain. !.. Anal s s Regres L n er Bergan(a !...1 M)(el Persamaan Regres Perhitungan regresi linier berganda antara pengalaman, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, komitmen organisasi terhadap kualitas audit dengan dibantu program P sebagai berikut : dalam proses penghitungannya dapat diperoleh hasil

>1

Ta+el !.1. Uj Regres Bergan(a


a Coefficients

Model 1

*0onstant+ )en!alaman 3er4a inde)endensi ob(e3tivitas 5nte!ritas &om)etensi &omitmen or!anisasi

,nstandardi-ed 0oe$$i%ients ; Std. "rror 15,296 1,166 ,177 ,057 ,076 ,039 ,195 ,051 ,131 ,031 ,071 ,050 ,103 ,012

Standardi-ed 0oe$$i%ients ;eta ,212 ,132 ,272 ,293 ,102 ,191

t 10,212 3,095 1,936 3,213 1,356 1,199 2,176

Si!. ,000 ,003 ,057 ,000 ,000 ,139 ,016

a. De)endent 6ariable8 & alitas a dit

umber : data primer yang diolah

? N 0,2'2K' V 0,'12 K2 V 0,2>2 K1 V 0,2+1 K6 V 0,'08K4 V 0,'+'K9 V e

)asil persamaan regresi linier berganda tersebut di atas memberikan pengertian bah#a : a. b' (nilai koefisien regresi pengalaman kerja) bernilai positif, mempunyai arti apabila pengalaman kerja semakin meningkat, maka kualitas audit yang diambil auditor semakin meningkat. b. b2 (nilai koefisien regresi independensi) bernilai positif, mempunyai arti apabila independensi semakin meningkat, maka kualitas audit yang diambil auditor semakin meningkat.

>6

!. b1 (nilai koefisien regresi obyektivitas) bernilai positif, mempunyai arti apabila obyektivitas semakin meningkat, maka kualitas audit yang diambil auditor semakin meningkat. d. b6 (nilai koefisien regresi integritas) bernilai positif, mempunyai arti apabila integritas meningkat, maka meningkat. e. b4 (nilai koefisien regresi kompetensi) bernilai positif, mempunyai arti apabila kompetensi meningkat, maka kualitas audit yang diambil auditor semakin meningkat. f. b9 (nilai koefisien regresi komitmen organisasi) bernilai positif, mempunyai arti apabila komitmen organisasi meningkat, maka auditor semakin meningkat. !...2 Penguj an H ,)tes s kualitas audit yang diambil kualitas audit yang diambil auditor semakin

a. )' : Pengaruh Pengalaman "erja terhadap "ualitas audit )asil perhitungan tabel 6.'4, diperoleh nilai signifikasi untuk pengalaman kerja adalah N 0,001 Q 0,04 menandakan bah#a pengalaman kerja mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit. ,engan demikian )' yang menyatakan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas hasil audit diterima. b. )2 : Pengaruh &ndependensi terhadap "ualitas audit )asil perhitungan tabel 6.'4, diperoleh nilai signifikasi untuk

independensi adalah N 0,04> O 0,04 menandakan bah#a independensi tidak

>4

mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit. ,engan demikian )2 yang menyatakan independensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit di tolak. !. )1 : Pengaruh =byektivitas terhadap "ualitas audit )asil perhitungan tabel 6.'4, diperoleh nilai signifikasi untuk

obyektivitas adalah N 0,000 Q 0,04 menandakan bah#a obyektivitas mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit. ,engan demikian )1 yang menyatakan objektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil audit di terima. d. )6: Pengaruh &ntegritas terhadap "ualitas audit )asil perhitungan tabel 6.'4, diperoleh nilai signifikasi untuk integritas adalah N 0,000 Q 0,04 menandakan bah#a integritas mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit. ,engan demikian )6 yang menyatakan integritas berpengaruh terhadap kualitas hasil audit di terima. e. )4 : Pengaruh "ompetensi terhadap "ualitas audit )asil perhitungan tabel 6.'4, diperoleh nilai signifikasi untuk kompetensi adalah N 0,'1+ O 0,04 menandakan bah#a kompetensi tidak mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit. ,engan demikian )4 yang menyatakan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit di tolak. f. )9 : Pengaruh "omitmen =rganisasi terhadap "ualitas audit )asil perhitungan tabel 6.'4, diperoleh nilai signifikasi untuk komitmen organisasi adalah N 0,0'9 Q 0,04 menandakan bah#a komitmen organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit. ,engan demikian )9 yang

>9

menyatakan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit di terima. !./ Pem+ahasan !./.1 Pengaruh Pengalaman Terha(a, %ual tas au( t Pengalaman audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih ke!il dari 0,04. "ondisi ini terjadi karena pengalaman sebagai seorang auditor pun memiliki peran penting terhadap audit judgment. emakin banyak jam terbang yang dimiliki oleh auditor

dalam mengaudit suatu laporan keuangan perusahaan akan semakin besar pengaruh yang diberikan terhadap audit judgment. "arena berbagai kejadian yang terjadi saat mengaudit klien satu dengan klien yang lainnya berbeda, dimana masing-masing klien memiliki struktur organisasi yang berbeda, bidang usaha yang ditempuh pun berbeda, dan perilaku para klien yang berbeda beda pula. )asil ini mendukung penelitian %ubagus 3ansur (200>), yang menyatakan pengalaman audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. !./.2 Pengaruh In(e,en(ens Terha(a, %ual tas au( t &ndependensi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih besar dari 0,04. "ondisi ini terjadi karena auditor dalam penelitian ini adalah auditor "AP, dimana independensi sudah pasti dimiliki oleh anggota auditor, "ondisi ini terjadi karena auditor dalam penelitian ini adalah auditor junior, dimana independensi tidak sepenuhnya

>>

didapatkan, semua berhubungan dengan ketua tim auditor, sehingga keputusan pemberian opini tidak sepenuhnya atas idenya. )asil ini tidak sesuai dengan (ho# dan 5i!e dalam inggih dan 8a#ono (20'0), menjelaskan bah#a manajemen perusahaan berusaha menghindari opini #ajar dengan penge!ualian, karena bisa mempengaruhi harga pasar saham perusahaan dan kompensasi yang dimiliki oleh manajer. 2amun laporan keuangan adalah hasil proses negosiasi antara auditor dengan klien. ,isinilah auditor berada pada situasi yang dilematis, di satu sisi auditor harus bersikap independen dalam memberikan opini mengenai ke#ajiban laporan keuangan yang berkaitan dengan kepentingan banyak pihak, namun disisi lain dia juga harus bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh klien yang membayar fee atas jasanya agar kliennya puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya di #aktu yang akan datang. posisinya yang unik seperti itulah yang menempatkan auditor pada situasi dilematis, sehingga dapat mempengaruhi kualitas auditnya. )asil ini mendukung penelitian Dusti dan Ali (2008) yang menyatakan independensi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, namun hasil penelitian ini mendukung penelitian Alim, )apsari dan Pur#anti (200>), iggih dan 8a#ono (20'0), yang

menyatakan independensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. !./.3 Pengaruh '+5ekt : tas Terha(a, %ual tas au( t obyektivitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih ke!il dari 0,04. "ondisi ini terjadi

>8

karena hubungan keuangan dengan klien dapat mempengaruhi obyektivitas dan dapat mengakibatkan pihak ketiga berkesimpulan bah#a obyektivitas auditor dapat dipertahankan. ,engan adanya kepentingan keuangan, seorang auditor jelas berkepentingan dengan laporan hasil pemeriksaan yang diterbitkan. )asil ini mendukung penelitian %aufik Ahmad 5ahman, (200+), inggih dan 8a#ono (20'0), yang menyatakan obyektivitas kualitas audit. !./.! Pengaruh Integr tas Terha(a, %ual tas au( t &ntegritas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, hal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih ke!il dari 0,04. "ondisi ini terjadi karena auditor sebabagai ujung tombak pelaksanaan tugas audit harus senantiasa meningkatkan pengetahuan yang dimiliki agar penerapan pengetahuan dapat

maksimal dalam praktiknya. Auditor yang memiliki integritas yang tinggi dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur , tetapi tidak dapat menerima ke!urangan prinsip. ,engan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas auditnya )asil ini mendukung penelitian 3ediasari dan 2ellysari (2008), yang menyatakan integritas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, namun penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian inggih dan 8a#ono (20'0), yang menyatakan integritas mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas audit.

>+

!./.. Pengaruh %)m,etens Terha(a, %ual tas au( t "ompetensi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih besar dari 0,04. "ondisi ini terjadi karena auditor dalam penelitian ini sebagian besar adalah auditor junior, dimana kompetensi yang diperoleh berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, sedangkan untuk ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, simposium masih rendah. )asil ini mendukung penelitian Alim, )apsari dan Pur#anti (200>) menyatakan bah#a kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit, namun penelitian ini tidak mendukkung penelitian %aufik ahmad 5ahman (200+), yang menyatakan kompetensi tidak berpengaruh signiifkan terhadap kualitas audit. !././ Pengaruh %)m tmen 'rgan sas Terha(a, %ual tas au( t "omitmen organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih ke!il dari 0,04. "ondisi ini terjadi karena komitmen merupakan salah satu konsistensi dari #ujud keterkaitan seseorang terhadap suatu organisasi, auditor dalam penelitian ini adalah auditor yang masih muda dan masih baru bekerja, sehingga akan berusaha untuk berkomitmen kepada organisasinya untuk mendapatkan pengalaman yang banyak. ,engan masa kerja yang relatif ke!il ini, auditor tidak memiliki banyak pilihan untuk bekerja di tempat lain, sehingga berkomitmen terhadap organisasinya. )asil ini mendukung

80

penelitian (arolita dan 5ahardjo (20'2)) menyatakan bah#a komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas audit.

8'

BAB 4 %E$IMPULAN DAN $ARAN

..1. %es m,ulan 8erdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : '. Pengalaman audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit. 2. &ndependensi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit. 1. =byektivitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit. 6. audit. 4. "ompetensi kualitas hasil audit. 9. "omitmen organisasi mempunyai pengaruh kualitas hasil audit. >. 2ilai koefisien determinasi(52) untuk variabel pengalaman, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi dapat menjelaskan yang signifikan terhadap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap &ntegritas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil

82

81

kualitas audit yang diambil auditor "AP di Ba#a %engah sebesar 81,90 P, dari presentase '00P. 8. 2ilai signifikasi / sebesar 0,000 Q 0,04, dengan demikian persamaan semua variabel pengalaman, independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, dan komitmen organisasi se!ara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit yang diambil auditor. ..2 %eter+atasan "eterbatasan dalam penelitian ini adalah : '. %idak mudahnya mendapatkan kembali kuesioner yang telah disebar sesuai dengan yang diharapkan karena pengumpulan penelitian dilakukan pada #aktu saat auditor disibukkan dengan banyaknya pekerjaan di "AP . 2. Penelitian yang digunakan menggunakan metode kuesioner sehingga kurangnya komunikasi antara auditor dengan peneliti dalam melakukan penelitian. ..3 $aran aran dalam penelitian ini ditujukan kepada &nspektorat dan masyarakat, sebagai berikut : '. 8agi "AP, hasil penelitian ini memperhatikan bah#a pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas, kompetensi dan komitmen organisasi terhadap kualitas hasil audit,audit sebaiknya sebaiknya dilakukan oleh auditor yang sudah berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang !ukup dalam mengaudit.

86

2.

8agi Auditor diharapkan dapat melakukan tugasnya dalam mengaudit dengan profesional , jujur dan independen.

..! '.

Agane(a Penel t an 9ang Akan Datang Penelitian selanjutnya sebaiknya tidak pada saat masa sibuk auditor dan "AP yang akan kita jadikan penelitian.

2.

ebaiknya penggunaan selain metode survey seperti metode intervie# dapat digunakan untuk mendapatkan komunikasi dua arah dengan subyek mendapatkan kejujuran ja#aban subyek. dan

1.

"arena dalam penelitian ini terdapat kuesioner yang tidak lengkap pengisiannya, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memeriksa terlebih dahulu kelengkapan ja#aban pada kuesioner.

84

DA8TAR PU$TA%A

Alim, 3. 2iHarul. %risni )apsari dan 0ilik Pur#anti. 200>. Pengaruh )ompetensi dan &ndependensi (erhadap )ualitas Audit dengan *ti a Auditor sebagai %ariabel +oderasi.. imposium 2asional Akuntansi K. 3akasar . DhoHali, &mam. 20''. Apli asi Analisis +ultivariate dengan Program &,+ SPSS -. *disi /. emarang: 8adan Penerbit *niversitas ,iponegoro. "amus 8esar 8ahasa &ndonesia. '++4. $disi "edua. ,epartemen Pendidikan dan "ebudayaan. 8alai Pustaka. 3aryani, %. L 0udigdo, *. 2000. ; urvei atas /aktor-faktor yang 3empengaruhi ikap dan Perilaku $tis Akuntan<. 0urnal (ema. @ol. && 2o.' 3aret. 6+-92. ukriah, &ka. Akram dan 8iana Adha. (200+). Pengaruh Pengalaman )er1a, &ndependensi, 2bye tifitas,&ntegritas dan )ompetensi terhadap )ualitas 3asil Pemeri saan. imposium 2asional Akuntansi '2. Palembang. %risnaningsih, ri. 200>.&ndependensi Auditor dan )omitmen 2rganisasi sebagai

+edia Pemgaruh Pemahaman 4ood 4overnance , Pemahaman S&A dan ,udaya 2rganisasi (erhadap )iner1a Auditor. Akuntansi K. 3akasar. imposium 2asional

89

&ndriantoro, 2ur. ,an

upomo, 8ambang. 2002. +etodologi Penelitian ,isnis.

(atatan "edua, ?ogyakarta: Penerbit 8//$ *D3. ,eAngelo, 0. $. '+8'a. Auditor Si5e and Audit 6uality. 0ournal of Accounting and *conomics 1 ('): '9>-'>4. 3abruri dan Baka Ainarna. 20'0. Analisis 'a tor7'a tor yang +empengaruhi )ualitas Audit di 8ing ungan Pemerintah Daerah. Akuntansi '1. Pur#okerto. (arolita, 3etha. "artika. 20'2. Pengaruh Pengalaman )er1a, &ndependensi, 2b1e tifitas, &ntegritas,)ompetensi dan )omitmen A untansai (erhadap )ualitas 3asil Audit. 0urnal (ema. @ol. ', 2o. 2. Ayuningtyas,)arvita. ?ulian. 20'2. Pengaruh Pengalaman )er1a,&ndependensi, 2b1e tifitas, &ntegritas, dan )ompetensi (erhadap )ualitas 3asil Audit. 0urnal (ema, @ol.' 2o. 2. inggih dan 8a#ono. 20'0. Pengaruh &ndependensi, Pengalaman, Due Profesional Care, dan A untabilitas (erhadap )ualitas Audit. 2A K&&& .Pur#okerto. (arolita, 3etha. "artika. 20'2. Pengaruh Pengalaman )er1a, &ndependensi, 2b1e tifitas, &ntegritas,)ompetensi dan )omitmen A untansai (erhadap )ualitas 3asil Audit. kripsi./akultas $konomi.*niversitas ,iponegoro. emarang. Ayuningtyas,)arvita. ?ulian. 20'2. Pengaruh Pengalaman )er1a,&ndependensi, 2b1e tifitas, &ntegritas, dan )ompetensi (erhadap )ualitas 3asil Audit. kripsi./akultas $konomi.*niversitas ,iponegoro. emarang. imposium 2asional

8>

yah, )eri. "urnia#an. 20'2. Pengaruh &ndependensi, Pengalaman Auditor, Due Profesional Care, A untabilitas, 2b1e tifitas, dan )ompetensi (erhadap )ualitas Audit. kripsi. /akultas $konomi. *niversitas emarang. emarang.

Anda mungkin juga menyukai