.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah faktor-faktor Physical Surrounding yaitu: musik, kesesakan,
lokasi, tata ruang dan atmosfir berpengaruh secara simultan terhadap
loyalitas pelanggan di Champions Futsal Malang?
2. Apakah faktor-faktor Physical Surrounding yaitu: musik, kesesakan,
lokasi, tata ruang dan atmosfir berpengaruh secara parsial terhadap
loyalitas pelanggan di Champions Futsal Malang?
3. Manakah dari faktor Physical Surrounding yang paling dominan
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan di Champions Futsal Malang?
D. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan pada pelanggan Champions Futsal Malang,
sedangkan batasan masalah pembahasan penelitian ini terbatas pada faktor
Physical Surrounding berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan di
Champions Futsal Malang. Variabel yang dibahas adalah musik, kesesakan,
lokasi, tata ruang dan atmosfir. Tidak melakukan penelitian lebih lanjut
terhadap faktor-faktor lain.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui apakah faktor-faktor Physical Surrounding yaitu:
musik, kesesakan, lokasi, tata ruang dan atmosfir berpengaruh secara
simultan terhadap loyalitas pelanggan di Champions Futsal Malang.
b) Untuk mengetahui apakah Apakah faktor-faktor Physical Surrounding
yaitu: musik, kesesakan, lokasi, tata ruang dan atmosfir berpengaruh
secara parsial terhadap loyalitas pelanggan di Champions Futsal
Malang.
c) Untuk mengetahui faktor Physical Surrounding yang paling dominan
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan di Champions Futsal
Malang.
2. Manfaat penelitian ini adalah:
a) Bagi Universitas Gajayana Malang, penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan kajian serta perbandingan bagi mahasiswa lain untuk
mengambil topik yang sama.
b) Bagi penulis, sebagai bekal bila kelak terjun ke masyarakat dan dapat
menerapkan teori yang telah diperoleh selama duduk di bangku kuliah
serta mengaplikasikannya dalam masyarakat.
c) Bagi Champions Futsal Malang, dengan adanya penelitian ini maka
dapat mengetahui faktor Physical Surrounding yang mempengaruhi
loyalitas pelanggan sehingga nantinya dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran bagi Champions
Futsal Malang.
F. Landasan Teori
1.
Jasa
a. Pengertian Jasa
Banyak pengertian tentang jasa yang dikemukakan oleh beberapa
ahli, namun dari semua itu belum ada yang dapat diterima secara utuh.
Keanekaragaman tentang rumusan jasa yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya:
Menurut Tjiptono (2005:11) jasa dapat didefinisikan yaitu Setiap
tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)
dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Menurut Alma (2003:243) mendefinisikan jasa sebagai berikut:
Sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah, tidak berwujud,
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan
menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. Meskipun pemasaran
produk dan jasa pada hakekatnya adalah sama, tetapi ada beberapa hal
yang membedakan antara pemasaran produk dengan jasa, yaitu:
1) Tidak berwujud
Produk perusahaan yang bersifat tidak terwujud karena tidak
dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar dan dicium sebelum ada
transaksi pembelian. Sifat dan kualitas dari jasa tidak dapat
dievaluasi meskipun manfaatnya dapat dirasakan.
2) Tidak terpisahkan
Penjualan jasa memerlukan kontak langsung dengan konsumen
dan jasa pelayanan suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan
dari sumbernya, serta produksi dan pengkomsumsiannya
terjadi pada saat yang bersamaan.
3) Tidak tahan lama
Maksud tidak tahan lama adalah jasa tidak dapat disimpan
untuk persediaan seperti halnya produk phisik. Jasa akan
mempunyai suatu nilai di saat pembeli jasa itu membutuhkan
pelayanan. Oleh sebab itu permintaan jasa seringkali
berfluktuasi
4) Keragaman
Jasa memiliki sifat keragaman, yaitu tergantung pada siapa
yang menyediakannya, kapan waktu pelayanannya dan di
mana tempat diberikannya layanan jasa tersebut.
b.
Karakteristik Jasa
Menurut Alma (2005:244) ada delapan karakterisitik pokok pada
jasa yang membedakannya dengan barang. Kedelapan karakteristik
tersebut meliputi:
1) Pembelian jasa, sangat dipengaruhi oleh motif yang didorong
oleh emosi.
2) Jasa bersifat tidak berwujud, berbeda dengan barang yang
bersifat berujud, dapat dilihat, dirasa, dicium, memiliki berat,
ukuran, dan lain-lain.
3) Barang bersifat tahan lama. Tetapi jasa tidak. Jasa dibeli dan
dikonsumsi pada waktu yang sama.
4) Barang dapat disimpan, sedangkan jasa tidak dapat disimpan.
5) Ramalan permintaan dalam marketing jasa untuk menghadapi
masa-masa
puncak, dan dilatih tenaga khusus.
6) Adanya masa puncak yang sangat padat, merupakan masalah
tersendiri bagi
marketing jasa. Pada masa puncak ada
kemungkinan layanan yang diberikan oleh produsen sangat
minim.
7) Usaha jasa sangat mementingkan unsur manusia.
8) Distribusinya bersifat langsung dari produsen ke konsumen.
Adapun menurut Tjiptono&Chandra (2005:22) Secara garis besar
karakteristik tersebut terdiri:
1) Intangibility
Jasa bersifat intangible artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
dicium, didengar, atau diraba, sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2) Heterogeneity/variability/inconsistency
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized output, artinya terdapat banyak variasi bentuk,
kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana
jasa tersebut diproduksi.
3) Inseparability
Barang biasanya diproduksi lebih dulu, kemudian dijual, baru
dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu,
baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan
tempat yang sama.
4) Perishability
Klasifikasi Jasa
Menurut Kotler(2002:48), jasa dibedakan ke dalam empat kategori
yaitu:
1) Jasa dilihat dari perlu tidaknya akan kehadiran konsumen
tersebut dalam melaksanakan jasa.
2) Jasa dilihat dari segi pemenuhan kenutuhan, baik perorangan
maupun kebutuhan bisnis.
3) Jasa berpangkal pada manusia dan jasa yang berpangkal pada
peralatan.
a) Jasa yang berpangkal pada manusia maksudnya adalah
jasa yang melibatkan para tenaga professional serta tidak
melibatkan tenaga professional.
b) Jasa yang berpangkal pada peralatan maksudnya adalah
jasa yang memerlukan peralatan yang canggih atau
otomatis dan yang tidak memerlukan peralatan canggih
atau otomatis.
4) Jasa yang dilihat dari segi tujuannnya (laba atau nirlaba) dan
kepemilikan (swasta atau pemerintah).
untuk warna luar atau jendela peraga sebagai sarana menarik konsumen
ke dalam tempat usaha yang bergerak di bidang jasa (Engel dkk, 1994,
hal. 241).
3.
4. Futsal
G. Hipotesis Penelitian
Dalam penelititan ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Gambar Model Hipotesis
(X)
(X1)
(X2)
(X3)
(X4)
(X5)
(Y)
Keterangan :
: menunjukan pengaruh secara simultan terhadap variabel Y
: menunjukan pengaruh secara parsial terhadap variabel Y
Berdasarkan pendapat tersebut dan rumusan masalah serta landasan
teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan adalah :
1) Ada pengaruh yang signifikan antara Musik (X1), Kesesakan (X2), Lokasi
(X3), Tata Ruang (X4) dan Atmosfir (X5) terhadap Loyalitas Pelanggan
(Y) Champions Futsal Malang secara simultan.
2) Ada pengaruh yang signifikan antara Musik (X1), Kesesakan (X2), Lokasi
(X3), Tata Ruang (X4) dan Atmosfir (X5) terhadap Loyalitas Pelanggan
(Y) Champions Futsal Malang secara parsial.
3) Variabel Atmosfir (X5) merupakan variabel yang paling dominan
pengaruhnya terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) Champions Futsal
Malang.
H. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada penyedia lapangan futsal indoor
CHAMPIONS FUTSAL di Malang yang berada di Jl. Veteran no.2
Malang (Playground). Adapun dipilihnya lokasi tersebut dikarenakan
Champions Futsal merupakan suatu penyedia dan pengelola lapangan
futsal indoor dengan rumput sintesis pertama kali di kota malang.
Champions Futsal juga memiliki perkembangan yang sangat pesat sekali,
hal ini dibuktikan dengan adanya 2 cabang baru yang telah dibuka di Jl
Raya Blimbing Indah Blok A-7(PBI) dan di Perum Villa Puncak Tidar
(Machung).
2. Jenis Penelitian
Penelitian menggunakan metode penelitian explanatory survey.
Pendekatan explanatory survey ini, sebagaimana simpulan Cooper dan
Pamela (2003:13), Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995:3)
terbukti mampu dengan baik menjelaskan hubungan antar aspek yang
diamati dan bukan hanya sekedar descriptive, sedangkan bentuk penelitian
verifikatif menurut Moh. Nazir (1988:63) digunakan untuk menguji
hipotesis yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistik.
3. Jenis Data
Data Kualitatif
4. Sumber Data
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya yaitu
melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden yang merupakan
pelanggan Champions Futsal Malang.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
perusahaan atau yang sudah dalam bentuk jadi. Seperti catatan atau data
pelanggan Champions Futsal Malang.
5. Metode Pengumpulan Data
Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan skala
Likert. Menurut Arikunto (1998:151) kuesioner tertutup adalah
kuesioner yang telah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih jawaban pada kolom yang sudah disediakan dengan
memberi tanda cross (X).
Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
mempelajari dokumen, catatan dan arsip perusahaan yang berhubungan
dengan obyek yang diteliti untuk memperoleh data atau informasi yang
diperlukan.
6. Populasi dan Sampel
Populasi
Sakaran (2006:121) populasi mengacu pada keseluruhan kelompok
orang, kejadian, atau minat yang ingin diteliti. Populasi adalah
keseluruhan subyek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini,
populasi adalahkonsumen yang mengkonsumsi jasa futsal di Champions
Malang, dimana ratarata dalam 540 pelanggan, dengan perincian untuk
lapangan futsal Playground sebanyak 230 pelanggan, untuk lapangan
futsal PBI sebanyak 190 pelanggan, dan untuk lapangan futsal Machung
sebanyak 120 pelanggan.
ampel
Menurut Sugiyono (2005:90), Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel ditentukan
secara proporsional (proportional sampling), dengan tahapan sebagai
berikut.Pertama, menggunakan teori Arikunto (2005) dimana jumlah
konsumen melebihi 100 orang, maka diambil sampel sebanyak 25% dari
total populasi, sehingga diperoleh :
Sample
= Total jumlah pelanggan x 25%
= (230+190+120) x 25%
= 540 x 25% =135 pelanggan
Kedua, dilakukan pemilihan sampel per lapangan futsal secara
proprosional, dengan metode perhitungan berikut:
Lapangan futsal Playground=
230
540
540
540
( 3 ) Netral (N)
( 4 ) Setuju (S)
( 5 ) Sangat Setuju (SS)
Pemberian skor untuk masing-masing jawaban dalam kuesioner adalah
sebagai berikut :
Pilihan pertama, memiliki nilai skor 1 (satu)
Pilihan kedua, memiliki nilai skor 2 (dua)
Pilihan ketiga, memiliki nilai skor 3 (tiga)
Pilihan keempat, memiliki nilai skor 4 (empat)
Pilihan kelima, memiliki nilai skor 5 (lima)
Setelah pemberian skor atas jawaban kuesioner dilakukan, tahap
selanjutnya adalah menguji validitas dan reliabilitas dari kuesioner
tersebut.
a. Uji Validitas
Pengujian validitas butir-butir pernyataan dalam kuesioner
bertujuan mengetahui apakah butir-butir tersebut benar-benar mengukur
konsep-konsep yang dimaksudkan dalam penelitian ini dengan tepat.
Butir-butir pengukuran dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini dipadukan dengan penjabaran atas definisi teoritis dari variabel
dalam penelitian ini. Hal ini memberikan dukungan bahwa butir-butir
pengukuran yang dijadikan indikator konstruk terbukti memiliki
validitas isi (content validity) yaitu butir-butir pengukuran tersebut
merupakan alat ukur yang mencukupi dan representative yang telah
sesuai dengan konsep teoritis (Cooper dan Chindler, 2006: 318).
Pengujian validitas menggunakan bantuan SPSS for Windows V.17.0
dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson pada
taraf signifikasi 0,05, di mana setiap item pernyataan harus mempunyai
koefisien korelasi (r) lebih besar dari 0,30 (Hair et al., 1998:111) atau
menurut Santoso (2004) tingkat signifikansi korelasi harus berada di
bawah = 0,05.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen memiliki
indeks kepercayaan yang baik jika diujikan berulang. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan
bantuan SPSS for Wndows versi 17. Menurut Suharsimi Arikunto
(2002:172) Ukuran yang dipakai untuk menunjukkan pernyataan
tersebut reliable, apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6. Indikator
pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang membagi
tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8-1,0
= Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799
= Reliabilitas diterima
3. kurang dari 0,6
= Reliabilitas kurang baik
9. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari tabulasi kemudian dicari
harga rata-rata dan persentase.
angka 1 dan tidak lebih dari angka 10 serta besaran nilai toleransi
mendekati 1 atau di atas 0,1.
3) Menghitung Koefisien Korelasi
Sugiyono (2003:22) menyatakan bahwa untuk mencari koefisien
korelasi dengan empat prediktor dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
RY(1,2,3,4,5) =
b1 X 1Y + b2 X 2Y + b3 X 3Y + b4 X 4Y + b5 X 5Y
Y 2
Keterangan:
RY(1,2,3,4,5) = Koefisien korelasi Y dengan X1, X2, X3,X4 X5
11. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for
Windows V.17. Berikut adalah tahapan uji hipotesis dalam penelitian ini.
a. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), sikap dan keyakinan
(X4) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel
dependent perilaku konsumen(Y1). Kriteria pengujian uji F pada taraf
siginifikasi 0,05 adalah sebagai berikut :
Jika nilai signifikasi F > 0,05, berarti tidak ada pengaruh secara
simultan dari semua variabel independent terhadap variabel
dependent.
Jika nilai signifikasi F < 0,05, berarti ada pengaruh secara simultan
dari semua variabel independent terhadap variabel dependent.
Rumus Uji F seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003:47)
sebagai berikut:
R 2 ( N M 1)
2
F = M (1 R )
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
N = Jumlah sampel
M = dk pembilang
Koefisien korelasi ganda dikatakan signifikan apabila Ftabel < Fhitung
dengan derajat signifikasi 5%.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
yaitu motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), sikap dan
keyakinan (X4) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
dependent perilaku konsumen(Y1). Kriteria pengujian uji t pada taraf
siginifikasi 0,05, adalah sebagai berikut :
Jika nilai signifikasi t > 0,05 berarti tidak ada pengaruh secara
parsial dari semua variabel independent terhadap variabel
dependent.
Jika nilai signifikasi t < 0,05 berarti ada pengaruh secara parsial
dari semua variabel independent terhadap variabel dependent.