Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Pekanbaru, Oktober 2013 Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Perkembangan tersebut tentunya terdapat di Negara-negara besar seperti Amerika dan Indonesia Perkembangan akuntansi di Amerika sendiri terbagi dalam beberapa tahapan utama yaitu: Tahap awal pembentukan (1930-1936), Periode setelah perang dunia (19461959), dan Periode modern (1959 sampai sekarang). Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Boardi FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange Commission SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapakan standarnya sendiri. Hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik bersertifikat, badan sektor swasta lainnya, menetapkan Standar Auditing.

Setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri. Secara umum, hukum berisi ketentuan minimal atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodik. Banyak hukum perusahaan ini yang tidak ditegakkan secara ketat, dan laporan yang diserahkan kepada badan-badan lokal sering kali tidak tersedia untuk publik. Karenanya, ketentuan pelaporan keuangan dan audit tahunan secara realitas hanya tedapat pada tingkat federal, seperti yang ditentukan oleh SEC. SEC

memiliki kekuasaan atas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada bursa-bursa efek AS dan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan over the counter. Perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya tidak menghadapi ketentuan wajib untuk pelaporan keuangan, sehingga menbuat Amerika Serikat terlihat tidak normal menurut Standar Internasional.

Sedangkan di Indonesia Standar Akuntansi Keuangan (SAK) disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat permasalahan dalam makalah ini yaitu bagaimana penyusunan standar akuntansi di Amerika dan Indonesia?

1.3

Tujuan penulisan Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang standar penyusunan standar akuntansi di Amerika dari masa ke masa, serta penyusunan standar akuntansidi Indonesia.

1.4

Manfaat Penulisan Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut. 1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk penyusunan standar akuntansi di Amerika dan Indonesia. 2. Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan yang dibebankan orang lain kepada penulis. 3. Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi yang akan datang.

BAB II PEMBAHASAN

2.1

STANDAR AKUNTANSI AMERIKA

Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktik disebut Certified Public Accountant (CPA), Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang akuntan bersertifikat.

Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan berupa izin untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan, bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya. Persyaratan untuk mendapat sertifikat CPA bervariasi di antara negara bagian, namun ujian Uniform Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara bagian. Ujian ini dibuat dan diperiksa oleh American Institute of Certified Public Accountants. Sertifikasi CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), yang diberikan kepada kandidat yang lulus dalam empat bagian ujian. CIA kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik.

Sertifikasi CMA diberikan oleh Institute of Management Accountants (IMA), yang diberikan kepada kandidat yang dinyatakan lulus dalam empat bagian ujian dan memenuhi pengalaman praktik tertentu berdasarakan ketentuan IMA. CMA kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik. CMA juga bisa menawarkan jasanya kepada publik, namun dengan lingkup yang lebih kecil dibanding CPA.

Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics) dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (United States Department of Labor) memperkirakan ada sekitar satu juta orang yang bekerja sebagai akuntan dan auditor di Amerika Serikat

Akuntansi Amerika Serikat Adapun pihak yang ikut serta menyusun standar akuntansi di Amerika adalah : 1. Kantor Akuntan Bersar yang dikenal dengan Big 8.

2. American Institue of Certified Public Accountants (AICPA) Akuntan Publik. 3. Financial Accounting Standard Board (FASB) Lembaga Penyusun Standar Akuntansi. 4. Governmental Accounting Standard Board (GASB) Lembaga Penyusun Standar Akuntansi Untuk Pemerintah. 5. Securities and Exchange Commission (SEC ) Badan Pengawasan Pasar Modal. 6. American Accounting Association (AAA) Organisasi Akademisi. 7. Financial Executives Instiute (FEI) Para eksekutif Keuangan.

8. The Institute of Management Accounting yang dahulu namanya National Association of Accountant (NAA) Organisasi Akuntan Management. 9. Dan lain-lain.

Dalam Penyusunan standar akuntansi keuangan AS sangat berpegang pada kerangka teoritis konseptual yang ditetapkan oleh FASB sebagai berikut: 1. Tujuan pelaporan keuangan oleh Perusahaan yang bertujuan mencari laba yang diterbitkan November 1978. 2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi yang diterbitkan Mei 1980 kemudian direvisi dengan Statement Nomor 6, Desember 1980. 3. Tujuan pelaporan Keuangan Organisasi Nonprofit diterbitkan Desember 1980 4. Pengakuan dan Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis diterbitkan Desember 1984. 5. Elemen-Elemen Laporan Keuangan yang diterbitkan pada Desember 1985

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board-FASB), akan tetapi yang menjadi penyokong kewenangan terhadap standarisasi mereka adalah agensi kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange Commission-SEC). Sebagai kunci utama yang memungkinkan sistem Shared-power bekerja dengan efektif adalah 1973 SEC Accounting Series Release (ASR) No. 150.

Hingga tahun 2002, Institut Sertifikasi Akuntansi Publik Amerika (American Institute of Certified Public Accountants-AICPA), sebagai badan khusus lainnya juga mengaudit standarisasi mereka. Pada tahun tersebut, Public Company Accounting Oversight Board

(PCAOB) didirikan, dengan dewan yang berwenang untuk mengeluarkan regulasi audit dan auditor perusahaan publik. PCAOB, merupakan organisasi swasta yang diawasi oleh SEC. Sistem yang dianut Amerika Serikat tidak memiliki persyaratan legal untuk publikasi mengenai laporan audit periodik keuangan. Perusahaan di Amerika Serikat dibentuk di bawah hukum negara, bukan hukum federal. Setiap negara bagian memiliki peraturan dasar perusahaan tersendiri; secara umum, peraturan tersebut mengandung persyaratan minimal untuk menjaga catatan akuntansi serta publikasi periodik laporan keuangan.

SEC memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan kepada perusahaan publik akan tetapi bergantung pada sector swasta dalam penerapan standarisasi tersebut. Hal ini bekerja dengan FASB dan bersifat menekan saat FASB dinilai bergerak terlalu lambat atau menyimpang. Jika hal tersebut terjadi, SEC telah menunda atau menolak keputusannya sendiri atau telah memaksakan persyaratan sendiri. Oleh karena SEC merupakan agensi regulator yang independen, kongres serta presiden tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kebijakan yang mereka buat. Bagaimanapun, lima komisi penuh SEC dipilih oleh presiden dan disetujui oleh senat, serta SEC hanya memiliki kewenangan yang diberikan melalui keputusan kongres.

FASB dibentuk pada tahun 1973 dan desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standar Akuntansi Keuangan 158 (158 Statements of Financial Accounting Standards SFASs). Tujuan SFASs adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengambil kredit, investasi, dan sebagainya.

FASB memiliki tujuh anggota penuh, perwakilan akuntansi firma, akademisi, perusahaan, dan komunitas investor. Anggota dewan harus memilih kebijakan organisasional dan ekonii secara keseluruhan untuk mengutamakan pekerja atau kepemilikan dalam rangka pelayanan. Penggunaan kerangka berfikir oleh FASB merupakan gambaran pegaturan standarisasi yang cukup signifikan di Amerika Serikat. Konsep Laporan Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Concepts) seterusnya menjadi fundamental sebagai standar dasar akuntansi keuangan dan laporan.

Standar akuntansi yang memiliki kualitas tinggi (high-quality) adalah suatu standar akuntansi yang tidak bias, dan menghasilkan suatu informasi yang relevan dan dapat dipercaya yang

berguna bagi pengambilan keputusan oleh para investor, kreditur dan pihak-pihak yang mengambil keputusan serupa. Standar tersebut harus:

a. Konsisten dengan kerangka konseptual yang mendasarinya b. Menghindari atau meminimumkan adanya prosedur akuntansi alternatif, baik implisit maupun eksplisit dengan mengingat faktor comparability dan consistency. c. Jelas dan komprehensif, sehingga standar tersebut dapat dimengerti oleh pembuat laporan keuangan, auditor yang memeriksa laporan keuangan berdasarkan standar tersebut, oleh pihak-pihak yang berwenang mengharuskan pemakaian standar tersebut serta para pengguna informasi yang dihasilkan berdasarkan standar tersebut.

FASB melihat perlunya dibentuk tiga organisasi yang akan menentukan system akuntansi internasional di masa depan, yaitu: 1. International Standard Setter (ISS) Organisasi ini menetapkan, mengembangkan dan mengumumkan secara resmi standar akuntansi internasional. ISS merupakan organisasi independen yang memiliki delapan fungsi, yaitu (1) leadership (2) innovation, (3) relevance, (4) responsiveness, (5) objectivity, (6) acceptability and credibility, (7) understandability dan (8) accountability. Karakteristik ISS yang penting adalah a. independen dalam pengambilan keputusan b. menjalankan proses penetapan standar yang cukup dengan berhubungan dengan pihak luar yang akan menggunakan standar tersebut c. memiliki staf yang cukup d. memiliki pendanaan yang independen e. diawasi secara independen

2.

International Interpretation Committee (IIC) Organisasi ini dibentuk untuk menyampaikan pendapat atas penerapan standar akuntansi internasional agar didapat penafsiran dan penerapan yang konsisten. IIC akan membimbing para pemakai standar dan jika perlu menerbitkan semacam buku panduan sebagai pelengkap standar yang sudah diterbitkan.

3.

International Professional Group (IPG)

Organisasi ini terdiri dari para akuntan profesional dari berbagai organisasi profesional di berbagai negara. Kegiatan IPG yang utama adalah memudahkan penerapan standar dengan cara memastikan adanya kepatuhan (compliance) terhadap standar, penyebaran standar yang cukup sampai pada tingkat nasional dan memberikan pengajaran kepada para pemakai tentang penerapan standar akuntansi internasional yang tepat.

Bagaimana halnya dengan keberadaan IASC yang memang sudah eksis jika hal ini benar-benar diterapkan. FASB menganggap bahwa bagaimanapun caranya suatu organisasi penentu standar akuntansi internasional dibentuk, struktur organisasi

tersebut harus bisa memungkinkan kedelapan fungsi di atas berjalan baik. Struktur organisasi juga harus standar memasukkan akuntansi kelima karakteristik yang di atas agar bisa tinggi.

mengembangkan

internasional

berkualitas

Berdasarkan pemikiran ini, alternatif yang dapat dipakai di masa depan adalah: (a) IASC bisa tetap eksis dengan pembenahan struktur seperti yang disarankan

FASB, atau (b) dibentuk suatu organisasi baru dengan struktur baru seperti yang

disarankan FASB, yang tetap meneruskan hal-hal yang sudah dilakukan oleh IASC, atau (c) memodifikasi FASB agar bisa lebih diterima secara luas di seluruh dunia.

Alternatif ketiga ini didasari oleh keyakinan bahwa FASB memiliki peran sebagai a global leader in accounting standard setting.

2.2

PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI AMERIKA

2.2.1 Periode Sebelum Tahun 1930


Akuntansi di Amerika pada periode sebelum tahun 1930 boleh dikatakan tidak teratur. Praktek dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh dunia usaha umumnya dianggap rahasia. Sebagai akibatnya terjadi ketidak seragaman dalam praktek akuntansi yang tidak seragam, maka mendasarkan pada laporan keuangan sebagai alat peniaian investasi dapat menyesatkan bagi investor. Masalah inilah yang memicu perlunya pengembangan standar akutansi yang seragam.

2.2.2 Periode Pembentukan (1930 1946)


Sebagai akibat dari crash di pasar modal tahun 1929 (Market crash) periode 1930 sampai 1946 memiliki pengaruh yang signifikan di dalam praktek akuntansi di Amerika. Usaha pertama mengembangkan standar dimulai dengan adanya persetujuan antara American Institut Certificed Public Accountant (AICPA) dan New York Stock Exchanges. Hasil kerjasama ini adalah format draft Five Broad Accounting Principles yang disiapkan oleh Komite AICPA dan disetujui oleh Komite NYSE pada tanggal 22 September 1932. Dokumen ini merupakan usaha formal untuk mengembangkan Generally Accepted Accounting Principles dan dimasukan ke dalam Accounting Research Bulletin (ARB) No. 43

2.2.3 Komite

Prosedur

Akuntansi

(Committee

On

Accounting

Procedure/CAP) 1936- 1946


Pada tahun 1933, AICPA membentuk komite khusus Pengembangan Prinsip-Prinsip Akuntansi, tetapi komite ini hanya sementara dan kemudian digantikan oleh komite Prosedur Akuntansi (CAP) pada 1936, yang secara relatif tidak aktif sampai 1938. Bagaimanapun, pada 1938, terutama semata oleh Kebijaksanaan baru SEC dalam ASR 4, CAP telah diperluas dari 7 sampai 21 anggota dan menjadi jauh lebih aktif.

CAP yang pada awalnya ingin mengembangkan suatu pernyataan prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh sebagai suatu panduan umum untuk solusi permasalahan praktis yang spesifik. Bagaimanapun, yang paling dirasakan selama lima tahun terakhir untuk mengembangkan pernyataan tersebut.

CAP, bertindak sebagai jawaban atas ASR 4, mulai 1939 mengeluarkan statemen atas prinsip-prinsip akuntansi yang utama otoritas pendukung yang substansial. Sepanjang periode tahun keduanya 1938-1939, CAP mengeluarkan 12 Buletin Riset Akuntansi (ARB). CAP adalah badan dari SEC dan sering merundingkan SEC untuk menentukan apakah yang diusulkan dalam ARB akan bisa diterima oleh komisi pengawas.

Tidak semua unsur akuntansi senang dengan aturan akuntansi yang dikembangkan periode ini. Anggota AAA memberikan suatu pendekatan deduktif perumusan akuntansi sebagai lawan pendekatan induktif yang sebagian besar informal yang dipekerjakan oleh CAP.

Era perkembangan ini tidak menghasilkan suatu yang menyeluruh dari satuan prinsip-prinsip akuntansi. Bagaimanapun, membuat dua kontribusi sangat penting. Pertama, praktek akuntansi, terutama dalam kaitan dengan keseragaman, meningkatkan dengan mantap. Yang kedua, sektor swasta dengan kuat dibentuk sebagai sumber untuk pembuatan kebijakan akuntansi Amerika Serikat.

Ketika Perang Dunia II mulai, pengembangan aturan akuntansi berjalan dengan lambat. Sepanjang tahun peperangan, CAP hampir secara eksklusif berhadapan dengan permasalahan akuntansi yang menyertakan transaksi peperangan. ARB 13 mengeluarkan antara Januari 1942, dan September 1946, tujuh dihadapkan dengan permasalahan terkait dengan perang dan tiga dengan istilah.

2.2.4 Periode Setelah Perang Dunia 1946- 1959


Lonjakan ekonomi yang lebih besar terjadi pada periode sehabis perang dibanding 1920an. Industri memerlukan sejumlah modal yang masif dalam rangka memperluas. Perluasan, pada gilirannya, menciptakan lebih banyak pekerjaan dan lebih banyak uang dalam ekonomi. Dorongan pasar bursa, industri mulai dengan aktif menyadap uang yang tersedia dari masyarakat. Pada 1940, diperkirakan empat juta pemegang saham di Amerika Serikat. Pada 1952, jumlahnya tumbuh menjadi tujuh juta; di tahun 1962, jumlahnya telah mencapai 17 juta. Hal ini, bagian besar Publik Amerika mempunyai ketertarikan pada investasi langsung keuangan di dalam korporasi.

Laporan keuangan perseroan adalah suatu sumber informasi yang penting untuk keputusan keuangan. Dalam hal ini, laporan keuangan dan aturan akuntansi yang digunakan untuk menyiapkannya mendapat perhatian secara luas. Untuk pertama kali, kebijakan akuntansi dibuat menjadi suatu topik penting dalam tekanan keuangan. Masalah yang utama adalah salah satu dari keseragaman atau perbandingan laporan pendapatan antar perusahaan yang berbeda.

ARB 32 dan SEC ARB 18 telah dikeluarkan dari 1946 sampai 1953 oleh CAP. Walaupun panitia telah sukses menghapuskan banyak keraguan praktek akuntansi pada 1930, strategi menciptakan suatu rangkaian masalah baru sepanjang 1940an akhir dan awal 1950an. Ketika menghapuskan

keraguan praktek akuntansi, CAP gagal untuk membuat rekomendasi positif untuk prinsip akuntansi umum. Sebagai hasilnya, ada suatu kelebihan persediaan prinsip-prinsip akuntansi yang baik. Banyak praktek alternatif tetap berlanjut karena tidak ada dasar dari teori akuntansi akuntansinya. Situasi ini mendorong konflik antara CAP dan SEC.

Konflik yang pernah dipublikasakan adalah tentang ikhtisar rugi laba yang semuanya terhadap arus kinerja operasi yang dicapai. CAP merasakan operasi arus pemanfaatan yang dicapai meningkat dibandingkan laporan pendapatan antar perusahaan dan antar tahun untuk perusahaan yang sama. Baik kerugian dan keuntungan luar biasa, menunjukkan, pengeluaran dan pendapatan netto di bawah konsep kinerja operasional yang dicapai. Sebagai konsekwensi, CAP mengeluarkan ARB 32 untuk merekomendasikan konsep itu.

Pada 1950, SEC mengusulkan suatu perkembangan ke Peraturan S-X menggunakan semua konsep yang tercakup. Proposal ini secara langsung bertentangan dengan ARB 32. Sesudah itu, CAP dan SEC mencapai suatu persetujuan kompromi mengenai ARB 3 di mana pos-pos luar biasa (disebut item khusus) merupakan item yang terakhir pada ikhtisar rugi laba.

Price-Level Masalah Pada akhir 1953, profesi akuntansi menjadi terus meningkat terkait dengan akuntansi di bawah kondisi-kondisi mengubah level harga. Para pelaku profesi hampir seluruh perhatiannya tertuju pada masalah ini. Setelah tiga tahun telah ada dalam kemajuan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi. Daya dorong yang utama price-level debatberkaitan dengan biaya penyusutan. Biaya Penyusutan berdasar pada biaya historis tidak diukur dengan teliti atas ukuran penggunaan modal tetap terhadap daya beli sekarang. Hasilnya adalah suatu pernyataan tentang laporan pendapatan netto yang berlebihan. Secara umum, profesi akhirnya memutuskan untuk mencerminkan perubahan daya beli akan mengacaukan para pemakai laporan keuangan. Sebagai hasilnya, menangguhkan price-level debat selama bertahun-tahun dan mengarahkan perhatiannya lagi pada pengembangan standard akuntansi keuangan.

Fase Kontribusi Institusi (1933-1959) Fase ini ditandai dengan timbulnya badan/institusi dan peningkatan peranannya dalam pengembangan prinsip akuntansi, sebagai berikut:

1. Tahun 1934 Kongres membentuk Securities and Exchange Commision (SEC) untuk melaksanakan berbagai peraturan investasi federal. Komisi ini dapat merumuskan hal-hal, informasi, metode-metode, yang harus ditunjukan dalam laporan keuangan. 2. Adanya usulan agar The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) mulai melakukan kerjasama dengan bursa saham sehingga standar yang ditetapkan dalam laporan keuangan dapat sesuai dengan eksekutif perusahaan dan akuntan sesuai dengan praktek yang ada.Setelah berdirinya American Accounting Association (AAA) yang banyak mengkritik SEC maka AICPA memutuskan untuk memberdayakan Committee Accounting Procedure (CAP) menerbitkan Accounting Research Bulletins (ARBs). Adanya praktekpraktek akuntansi yang banyak dikritik, isu-isu yang tidak populer, kegagalan untuk mengembangkan pernyataan menyeluruh tentang prinsip akuntansi menyebabkan konflik antara SEC dengan CAP.

The Price Level Problem Profesi akuntansi telah mencoba mengatasi masalah ini sejak akhir tahun 1953. Namun, masalah ini tidak terselesaikan karena masih ada hambatan terutama terkait dengan depresiasi. Depresiasi yang berdasar pada historical cost tidak mengukur secara tepat pengurangan nilai aset tetap terkait daya beli saat ini sehingga terjadi overstatement laba bersih. Akhirnya masalah ini dikesampingkan dan profesi akuntansi kembali fokus pada pengembangan standar akuntansi keuangan.

Closing Years of the CAP Kritik terhadap CAP mulai bermunculan, banyak yang merasa CAP terlalu lambat. Mulai ada ajakan pada profesi akuntansi untuk menyiapkan pernyataan prinsip-prinsip dasar akuntansi yang komprehensif. Akhirnya, pada 1957, AAA menerbitkan pernyataan konsep dan definisi mendasar yang menggunakan sesedikit mungkin pendekatan deduktif. Sedangkan pada saat itu, CAP masih menyelesaikan masalah dengan membuat peraturan secara tambal sulam tanpa mengembangkan prinsip dasar akuntansi keuangan.

2.2.5 Tahap Kontribusi Professional (1959-1973)


a. Tahun penutupan CAP Tahun dari 1957 sampai 1959 diwakili periode transisi dalam pengembangan standard akuntansi Amerika Serikat. Kritik CAP meningkat sampai akhirnya, presiden AICPA, Alvin

R. Jennings, menuntut suatu pendekatan baru kepada pengembangan prinsip-prinsip akuntansi.

Peningkatan Kritik Sepanjang pertengahan dan akhir 1950an, ketertarikan akan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi tumbuh di dalam dan di luar profesi. Spacek melihat profesi untuk menyiapkan suatu statemen yang menyeluruh dari prinsipprinsip akuntansi dasar. Ia tidaklah sendiri. Pada 1957, AAA telah menerbitkan suatu statemen konsep dasar dan definisi di mana sedikitnya mencoba suatu pendekatan deduktif. Dari permulaan seluruhnya, CAP yang telah membuang penyusunan suatu pendekatan deduktif. Sesungguhnya, panitia yang yang telah mengabdikan waktunya pada pemecahan masalah yang spesifik dengan meresepkan aturan sedikit demi sedikit tanpa mengembangkan prinsip pokok akuntansi keuangan, sangat sedikit suatu teori yang menyeluruh.

Ketidakpuasan terhadap CAP dengan sangat jelas diungkapkan oleh presiden AICPA waktu itu, Alvin R. Jennings, dengan pertanyaan mengenai seberapa sukseskah kita dalam mempersempit area-area yang memiliki perbedaan dan ketidakkonsistenan di dalam pembuatan dan penyajian dari informasi keuangan. Suatu Komite Khusus atas Program Riset yang dibuat di tahun 1937 dan 1958 mengusulkan untuk melakukan pembubaran CAP dan departemen risetnya. AICPA menerima rekomendasi dari komite dan mendirikan di tahun 1959, Dewan Prinsip Akuntansi dan Divisi Riset Akuntansi dengan misi untuk memajukan pernyataan tertulis dari apa yang dinyatakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Accounting Research Division melanjutkan dengan publikasi dari posisi yang masih diperdebatkan dengan sengit yang bergantung pada pemberian alasan melalui deduksi. Piagam yang di ciptakan APB dan Divisi Riset Akuntansi menyebut dua pendekatan untuk pengembangan prinsip-prinsip akuntansi. Divisi Riset adalah semi otonom. Dimiliki direktur, yang mempunyai otoritas untuk menerbitkan penemuan staff riset, dan secara eksklusif diabdikan bagi pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang tidak bertanggung-jawab kepada panitia teknis AICPA. Dalam menetapkan riset apa yang akan dirancang, direktur riset harus lebih dulu berunding dengan pimpinan APB. Jika keduanya menentang, APB secara keseluruhan menentukan proyek apa yang akan dilakukan divisi riset. Hasil proyek divisi riset akan diterbitkan dalam wujud Studi Riset Akuntansi (ARS). Studi ini akan

menyajikan dokumentasi terperinci, semua aspek dari permasalahan tertentu, dan rekomendasi atau kesimpulan. Terutama sekali, dua hal menyebutkan laporan panitia khusus: (1) dalil dasar akuntansi dan (2) satuan prinsip-prinsip akuntansi yang dikoordinir didasarkan pada dalil.

Menurut bentuknya, APB serupa dengan CAP. Mempunyai dari 18 sampai 21 anggota, kesemuanya adalah anggota AICPA. Mereka mewakili perusahaan CPA kecil dan besar, akademi, dan industri swasta. Harapannya adalah bahwa pendapat APB akan didasarkan pada studi divisi riset. Dua pertiga dari mayoritas telah menyiapkan pendapat dan disclaimers dari perselisihan anggota yang diterbitkan.

Awal tahun penerapan APB ditandai dengan kegagalan dan keragu-raguan. Riset yang dihasilkan oleh APB tidak diterima dengan baik oleh lembaga-lembaga professional, dan perdebatan tentang kredit pajak investasi mengakibatkan timbulnya masalah yang serius terhadap otoritas dewan pengurus CPA.

Pada bulan November, 1962 APB menerbitkan opininya no.2, tentang kredit pajak investasi. Lembaga-lembaga professional membagi masalah tersebut yaitu tentang bagaimana menghitung investasi kredit pajak menjadi dua cara yaitu: (1) mengenali keuntungan yang diterima dari pajak setiap tahunnya, dengan menggunakan flow-through method (2) mengenali keuntungan pajak dari nilai ekonomis aktiva, yang disebut dengan deferral method.

The Embattled APB Selama tahun 1965-1967, kritik terhadap APB masih terus berlanjut melalui media press. Selama periode ini IPB telah mengeluarkan tujuh pendapat termasuk tiga diantaranya yang mendapatkan catatan. APB opini no. 8 Accounting for the Cost of Pension Plans, APB opini no.9 tentang ekstra ordinary items dan earning per share, serta APB no. 11 tentang alokasi pajak pendapatan, kestiga opini tersebut menjadikan hasil penelitian sebagai sumber dalam mengeluarkan pendapat. dan diakhir tahun 1967 organisasi ini telah menunjukkan sebagaimana mestinya sebuah organisasi melalui cara yang benar.

APB juga menerbitkan berbagai opini yang menangani

isu-isu controversial, mencapai

sejumlah 31 opini antara tahun 1959 dan 1973. Asosiasi Akuntansi Amerika juga ikut berpartisipasi di dalam proses ini melalui beberapa studi riset dan percobaan untuk mengembangkan suatu pernyataan yang terintegrasi dari teori akuntansi dasar. Usaha-usaha yang dilakukan tidak selalu berhasil, APB sendiri ditentang dan dikritik untuk : Opini yang terbatas, controversial, termasuk APB 8 mengenai akuntansi pension, APB 11 mengenai alokasi pajak penghasilan, serta APB 2 dan 4 mengenai kredit pajak investasi Kegagalannya untuk memecahkan masalah mengenai akuntansi bagi kombinasi bisnis dan goodwill

ARS 7 dan APB Statement 4 Sejak pelaku profesi akuntansi menolak ARS 1 dan ARS 3, dibentuk sebuah komisi untuk penelitian yang lain. Hal ini bertujuan untuk mendiskusikan konsep dasar dari prinsip akuntansi dan merangkum hal yang dapat diterima dalam prinsip dan praktek. Sebagai contoh ARS 7 oleh Paul Grady Inventory of Generally Accepted Accounting Principles For Business Enterprise dapat dikatakan sukses, karena diterima oleh kalangan profesi. Study tersebut merupakan program penelitian dari Special Committee. Karena melihat adanya kemungkinan kegagalan dalam pembyatan prinsip akuntansi, Special Committee merekomendasikan untuk membuat sebuah tujuan dan batasan dari laporan keuangan, menentukan prinsip akuntansi yangdapat diterima, dan mendefinisikan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum secepat mungkin.

Namun setelah dikeluarkan APB no. 4 ternyata statement ini gagal dikarenakan tdak mempunyai aturan yang authoritative dan mempunyai kegagalan pada pembuatan dasar postulate dan prinsip akuntansi. Setelah kegagalan tersebut kritik terhadap APB terus berlanjut, kritik ini didasari dengan : 1. Risiko dari opini APB yang dikeluarkan atas masalah yang cakupannya terlalu sedikit dan terlambat dalam prosesnya. 2. Adanya masalah dengan dunia bisnis yang ditunjukkan atas pembuatan standart yang terlalu lama dan terlalu banyak campur tangan dari luar dalam pembuatanya.

Anggapan bahwa terdapat mata rantai antara profesi dengan APB juga tidak membantu. Intervensi dari asosiasi dan agen-agen profesi di dalam formulasi suatu teori akuntansi dipicu oleh usaha-usaha untuk melenyapkan teknik-teknik yang tidak dikehendaki dan untuk mengodifikasikan teknik-teknik yang dapat diterima. Sekali lagi, ketergantungan terhadap asosiasi dan agen-agen seperti diatas bukannya tidak memiliki konsekuensi, yang termasuk hal-hal berikut ini : Asosiasi dan keagenan tidak bersandar pada kerangka kerja teoritis yang telah dibuat Wewenang atas pernyataan tidak dinyatakan dengan jelas Adanya perlakuan alternative memungkinkan adanya fleksibilitas di dalam pemilihan teknik-teknik akuntansi

Ketidakpuasan akibat adanya intervensi professional, seperti yang telah diungkapkan dalam tulisan oleh Briloff, adalah suatu cara yang efektif dalam menarik perhatian masyarakat umum akan adanya penyalahgunaan akuntansi yang mendominasi beberapa laporan tahunan tertentu.

b. Tahap Politisasi (1973 Sekarang)


Keterbatasan asosiasi profesional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan-pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi proses penetapan standar-sebuah situasi yang diciptakan oleh pandangan yang berlaku umum bahwa angka-angka akuntansi hendaknya dibuat didalam arena politik. Dalam pandangan yang sama, Hongren menyatakan : Penetapan dari standar akuntansi selain dari produk logika yang tanpa cela atau temuan-temuan empiris adalah juga suatu produk dari tindakan politis. Mengapa? Karena penetapan standar adalah suatu keputusan sosial. Standar memberikan batasan pada perilaku; karenanya, ia harus dapat diterima oleh pihak-pihak yang terkena akibatnya. Penerimaan dapat dipaksakan atau secara sukarela atau sebagian dari keduanya. Di dalam sebuah masyarakat yang demokratis, mendapatkan penerimaan adalah suatu proses yang luar biasa rumit dan membutuhkan keahlian pemasaran di arena politik.

Pada 1972 Wheat dan Trueblood Committee yaitu badan yang di bentuk APB melaporkan pelelitiannya. Wheat pada maret 1972 menyampaikan laporan yang intinya tentang : 1. Pendirian Financial Accounting Foundation (FAF). 2. Pendirian Financial Accounting Standards Board (FASB). 3. Pendirian Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC). rekomendasi tersebut diterma oleh AICPA council pada juni 1972; dan FASB berdiri pada 1 juli 1973 Sementara laporan dari study Trueblood diasmpaikan setelah FASB berdiri, laporan tersebut berisi tentang beberapa tujuan dari laporan keuangan. dan tidak memberikan saran apapun pada tataran implementasi.

Sejak awal, FASB telah menerapkan sebuah pendekatan deduktif dan quasi politik dalam perumusan prinsip-prinsip akuntansi. Hal yang dilakukan oleh FASB mendapatkan nilai yang lebih baik yaitu : (1) dengan adanya usaha untuk mengembangkan suatu kerangka kerja teoritis atau kesepakatan dalam akuntansi, dan (2) dengan lahirnya berbagai kelompok yang berkepentingan, yang kontribusinya diperlukan bagi penerimaan umum atas standar abru. Oleh sebab itu, proses penetapan standar memiliki aspek politis didalamnya. Pernyataan yang diberikan oleh FASB berikut mengindikasikan kesadaran yang mereka miliki akan situasi baru yang sedang terjadi : Proses dari penetapan standar dapat digambarkan sebagai demokratis karena seperti semua badan pembuat peraturan, hak Dewan untuk membuat peraturan pada akhirnya akan sangat bergantung pada persetujuan dari pihak yang diatur. Tetapi karena penetapan standar membutuhkan beberapa perspektif, maka tidaklah tepat jika suatu standar ditetapkan dengan hanya didasarkan pada penggambaran dari para pemilihnya. Hal yang serupa pula, proses tersebut dapat diuraikan sebagai legislative karena penetapan standar harus dimusyawarahkan dank arena seluruh pandangan harus didengarkan. Tetapi para penyusun standar diharapkan untuk dapat mewakili seluruh pemilih sebagai satu kesatuan dan tidak menjadi perwakilan dari satu kelompok pemilih tertentu. Proses ini dapat diuraikan sebagai bersifat politis karena terdapat satu usaha pembelajaran yang terkait dengan usaha untuk mendapatkan penerimaan satu standar baru. Tetapi proses pendapatan standar juga tidak bersifat politis didalam artian bahwa dibutuhkan suatu akomodasi sebelum satu pernyataan diterbitkan.

Proses perumusan standar-standar akuntansi menjadi lebih plitis dijelaskan dengan lebih baik lewat seuah laporan yang dikeluarkan oleh Subkomite Senat atas Laporan, Akuntansi, dan Manajemen, yang diberi judul The Accounting Establishment. Dikenal dengan sebutan Metcal Report, laporan ini menuduh kantor akuntan public Big Eight telah memonopoli pengauditan atas perusahaan-perusahaan besar dan mengendalikan proses penetapan standar. Hubungan dari organisasi-organisasi besar menyarankanj agar Big Eight dan AICPA memiliki kendali atas standar-standar akuntansi yang disetujui oleh SEC. Setelah menekankan perlunya pemerintahan federal memastikan bahwa perusahaan yang dimiliki public telah benar-benar bertanggungjawab kepada masyarakat, laporan kemudian memberikan perusahaan. rekomendasi-rekomendasi dengan tujuan meningkatkam skuntabilitas

FASB selalu mengedepankan adanya pembuatan kerangka konseptual , yang secara menyeluruh digunakan untuk mengatur konstitusi untuk proses pembuatan standar. struktur dari financial accounting standard mengalami perbaikan sejak FASB berdiri tahun 1973. Hasil modifikasi selesai dibuat atas rekomendasi komite dari Financial Accounting Fondation (FAF) in 1977.

FAF mempunyai enam anggota sponsor organisasi : AAA, AICPA, Financial Analisyst Federation, Financial Executives Institute (FEI), Institute of Mnagement Accountants (IMA), dan Securities Industry Association. Tanggung jawab dari FAF adalah memilih dewan standar

Usaha mengikis kekuatan FASB Beberapa organisasi mencoba untuk membatasi atau membatasi kekuatan legislative FASB. Ketika tanggungjawab untuk standar penyusunan ditransfer dari AICPA ke FASB, AICPA menyusun Accounting Standar Executive Committee (AcSEC) di tahun 1972 menjalankan sebuah fungsi kekarabatan antara AICPA dan FASB. Komite ini merespon untuk mendiskusikan memo, komentar peserta, dan bagian pembuakan yang menyiapkan kertas keputusan untuk FASB yang ditambah agenda pokok dari panitia.

Banyak perubahan organisasi menyebabkan suatu kejadian dikarenakan investigasi kongres. Tujuan perubahan tersebut adalah:

1. kekuatan proses auditing dan berdiri sendirinya auditor 1. menjamin pelaksanaan dengan satandar yang tinggi dari pelaksanaannya tidak hanya CPA perindividual namun juga dari perusahaan CPA dibawah system pengatur efektif 2. menjamin besarnya partisipasi oleh perwakilan publik dalam masalah profesi 3. didirikannya antara publik dan sebagian perusahaan kecil non publik untuk tujuan dalam pengambilak teknik standar. 4. menambah keefektivan profesi dalam membutuhkan jasa publik.

Krisis pertanggungjawaban di akuntan publik Krisis pertanggungjawaban di akuntan publik merupakan masalah yang sangat penting terlihat oleh seluruh profesi. Hal itu penekanan yang menakutkan untuk menjatuhkan audit kedalam mekanisme pendeteksi kecurangan.

Menghendaki auditor untuk melaporkan ke SEC, di dalam kasus perusahaan dagang umum, jika manajemen dan direktur tidak memiliki undang-undang untuk membersihkan situasi. Tentunya, auditor ikut andil jika ada kesalahan untuk disudutkan atas kesalahan mengaudit untuk memotong biaya sebagai hasil lowball penawaran audit atas ketidak efisienan supervisor dan rendahnya tingkat keputusan.

Peran dari AICPA, SEC, dan Badan lainya AICPA mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pembuatan auditing standar board . tugas lain dari AICPA untuk mengawasi dan mengatur kompetisi dari kantor akuntan atas jasa terhadap klien. Tentunya, auditor ikut andil jika ada kesalahan untuk disudutkan atas kesalahan mengaudit untuk memotong biaya sebagai hasil lowball penawaran audit atas ketidak efisienan supervisor dan rendahnya tingkat keputusan. SEC membuat tentang aturan untuk memberdayakan tentang praktek akuntansi. dan dalam kebijakanya mendukung secara umum tentang private sector standar dan FASB secara kususnya. AAA berperan dalam pembuatan standar akuntansi, dan selama beberapa tahun menjadi sposor bagi pembuatan pernyataan prinsip akuntansi. FEI mempunyai peran dalam berbagai macam proyek penelitian tentang akuntansi dan hal yang berhubungan dengan akuntansi.

IMA mempunyai peran dalam dalam penelitian dan publikasi dalam bidang akuntunsi manajemen dan biaya.

2.3

PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.

Hal ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dapat mengalami perubahan/penyesuaian dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan kebutuhan informasi ekonomi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi.

Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia. Pengembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini, pengembangan standar akuntansi ini dilakukan secara terus menerus. Pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang diperbaharui. Selanjutnya, pada periode

kepengurusan IAI tahun 1994-1998 Nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.

Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar akuntansi keuangan sebagai berikut: 1. Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang sebagian besar merupakan terjemahan buku Paul Grady, Penerbitan ini dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. 2. Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang menggantikan PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap PAI 1973. 3. Pada Tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan

sejak itu mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi Keuangan Standar usaha (SAK) yang diterbitkan ketiga ini sejak ditujukan dalam 1 Oktober untuk rangka 1994.

Pengembangan kebutuhan dan

Akuntansi dan

memenuhi mengikuti yang

dunia

profesi

akuntansi internasional.

mengantisipasi itu

perkembangan atau sama

Banyak

standar

dikeluarkan

sesuai

dengan

standar

akuntansi

internasional

yang dikeluarkan oleh IASC. PSAK ini tentu akan terus bertambah dan revisi sesuai kebutuhan perkembangan bisnis dan profesi akuntansi.

Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994. Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam

perkembangannya,

standar

akuntansi

keuangan

terus

direvisi

secara

berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru

sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan enam kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007. Buku Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007 ini di dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.

Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan (ADB 2003) : 1) Design aspek khusus akuntansi tertentu diidentifikasi dan diteliti dan exposure draft disiapkan 2) Approval draft tersebut direview dan jika layak akan disetujui sebagai standar. 3) Education penjelasan kepada penyusun dan pemakai laporan keuangan tentang pengaruh dan implementasi standar yang baru 4) Implementation ketentuan dalam standar terebut diaplikasikan dalam perusahaan. 5) Enforcement pengawasan dan pemberian sanksi bagi yang tidak menerapkan.

Penyusunan standar akuntansi Indonesia pada dasarnya mengacu pada model Amerika dengan sedikit modifikasi. Menurut aturan yang dibuat Dewan Standar Akuntansi Keuangan, proses penyusunan standar akuntansi keuangan melibatkan delapan tahap berikut ini (ADB 2003) : a. Issue Identification. Kongres IAI yang bertemu setiap 4 tahun mengeluarkan resolusi tentang program kerja strategi DSAK. DSAK ini memonitor dan mempertimbangkan pengumuman resmi yang dikeluarkan International Accounting Standar Board (IASB) dan badan perumus standar akuntansi lainnya serta mereview masukan yang diberikan secara langsung oleh pihak tertentu. b. Preliminary Consideration. DSAK mendiskusikan isu yang ada dan komisi yang diperlukan serta melakukan penelitian terhadap isu yang ada sebelum isu tersebut dimasukkan dalam program kerja DSAK. c. Preparation of Accounting Discussion Paper. Untuk setiap topic yang diterima, DSAK membentuk Komite Khusus untuk menyiapkan topic outline dan Accounting Discussion Paper (ADP) yang secara rinci menjelaskan dan menganalisa topik tersebut. d. Preparation of Exposure Draft (ED). Atas dasar pertimbangan yang terdapat dalam ADP, DSAK menyiapkan ED awal yang harus konsisten dengan kerangan standar

akuntansi internasional. ED awal ini didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan tanggapan. e. Publication of ED. ED dipublikasikan di Media Akuntansi Majalah IAI dan didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan paling lambat 1 bulan sebelum Public hearing. f. Public Hearings. Public hearing diselenggarakan untuk memeberi kesempatan pada pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan pandangan mereka terhadap ED tersebut. Atas dasar masukan tersebut, DSAK akan berkonsultasi dengan pemerintah, organisasi dan individu lain yang relevan sebelum disyahkan menajadi PSAK. g. PSAK Preparation. Jika perlu, DSAK mengubah ED untuk merefleksikan hasil konsultasi yang telah dilakukan. h. Approval and Promulgation. DSAK menyetujui PSAK untuk diterbitkan sebagai pedoman resmi praktik akuntansi tertentu. PSAK yang disetujui dipublikasikan melalui Media Akuntansi dan Website IAI.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktik disebut Certified Public Accountant (CPA), Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang akuntan bersertifikat. Adapun pihak yang ikut serta menyusun standar akuntansi di Amerika adalah : Kantor Akuntan Bersar yang dikenal dengan Big 8, AICPA, FASB, GASB, SEC,AAA, FEI, NAA. Dalam Penyusunan standar akuntansi keuangan AS sangat berpegang pada kerangka teoritis konseptual yang ditetapkan oleh FASB sebagai berikut: 1. Tujuan pelaporan keuangan oleh Perusahaan yang bertujuan mencari laba yang diterbitkan November 1978. 2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi yang diterbitkan Mei 1980 kemudian direvisi dengan Statement Nomor 6, Desember 1980. 3. Tujuan pelaporan Keuangan Organisasi Nonprofit diterbitkan Desember 1980 4. Pengakuan dan Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis diterbitkan Desember 1984. 5. Elemen-Elemen Laporan Keuangan yang diterbitkan pada Desember 1985

Perkembangan akuntansi di amerika sendiri melalui beberapa periode yaitu: Periode sebelum tahun 1930, periode pembentukan (1930 1946), periode pembentukan CAP (1936- 1946), periode setelah perang dunia (1946- 1959), tahap kontribusi professional (1959-1973) penutupan CAP, tahap politisasi (1973 sekarang).

Standar akuntansi di indonesia adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi.

Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak. Penyusunan standar akuntansi Indonesia pada dasarnya mengacu pada model Amerika dengan sedikit modifikasi.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

http://wwwsamuelsinaga.blogspot.com/2010/10/makalah-sejarah-perkembanganakuntansi.html http://theearthdew.wordpress.com/2012/05/27/accounting-theory-development-of-theinstitutional-structure-of-financial-accounting/ http://anggunfreeze.blogspot.com/2012/11/perkembangan-akuntansi-di-as.html http://www.gudangkuliah.com/teori-dan-sejarah-perkembangan-akuntansi-modern/ http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/akuntansi-di-amerika-serikat/ http://lintangasmara.wordpress.com/2013/03/31/akuntansi-di-amerika-serikat-tugassoftskill-akuntansi-internasional/

Anda mungkin juga menyukai