Anda di halaman 1dari 36

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Oleh Didi Sukyadi

Unit 1
Kaitan antara Evaluasi, Penilaian, Pengetesan dan Pe !ela"aran
Indikator: Setelah mempelajari unit ini, peserta pelatihan diharapkan dapat mengidentifikasi perbedaan antara evaluasi, penilaian dan pengetesan serta peranan penilaian dalam pembelajaran.

Sebelum membicarakan lebih jauh tentang penilaian, kita akan membahas tiga istilah yang sering membingungkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pengajaran, evaluasi, penilaian dan pengetesan. enilaian adalah proses pengumpulan informasi untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai. Informasi itu dapat berupa pendapat guru, orang tua, kualitas buku, hasil penilaian, dan sikap sis!a. "lat evaluasi dapat berupa tes, kuesioner, !a!ancara, dan observasi. enilaian merupakan semua metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan, kemampuan, pemahaman, sikap, dan motivasi sis!a yang di antaranya dapat dilakukan melalui tes, penilaian diri, baik secara formal maupun informal. engetesan merupakan salah satu prosedur yang dapat digunakan untuk menilai unjuk kerja sis!a. #es dapat bersifat obyektif atau subyektif. #es juga merupakan sebuah metode untuk mengukur kemampuan seseorang, pengetahuan atau kinerjanya pada ranah tertentu. $amun untuk kemudahan, dalam tulisan ini istilah penilaian akan digunakan untuk merujuk baik kepada evaluasi, penilaian, ataupun pengetesan. enilaian tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pengajaran. %ika dalam pengajaran kita memiliki elemen sis!a sebagai input, pembelajaran di sekolah dan kelas sebagai proses, dan kompetensi lulusan sebagai hasil, kegiatan penilaian terjadi baik pada a!al, proses, maupun pada akhir pembelajaran. ada a!al pembelajaran, penilaian dilakukan untuk menentukan kemampuan a!al sis!a &diagnostic' atau penempatan &placement' sis!a pada kelompok belajar tertentu. ada saat pembelajaran berlangsung, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan hasilnya digunakan sebagai feedback atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan &formative'. Setelah kegiatan pembelajaran pada periode tertentu selesai dilakukan, misalnya pada akhir semester atau pada akhir jenjang pendidikan tertentu &SD, S( , S("', penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian keseluruhan tujuan kurikulum yang telah ditetapkan pada jenjang pendidikan tertentu &summative' dan hasilnya digunakan sebagai laporan kepada sis!a tentang hasil belajarnya, kepada guru, orang tua sis!a, masyarakat dan pemerintah sebagai !ujud akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. )ubungan antara pembelajaran, evaluasi, penilaian dan pengetesan dapat digambarkan sebagai berikut &"fter *ro!n, +,,-:.'

engetesan

enilaian

0valuasi

engajaran

1ambar /: )ubungan antara embelajaran, 0valuasi, enilaian dan engetesan Hu!ungan antara #enilaian dan #enga"aran #ujuan23ompetensi

engalaman *elajar

)asil *elajar & enilaian' 1ambar / )ubungan antara pembelajaran dan penilaian

engalaman belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan &menguasai kompetensi tertentu'. enilaian dimaksudkan untuk melihat sejauhmana kompetensi yang telah dikuasai sis!a dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkan setelah mereka menempuh pengalaman belajar. & andjaitan, +,,4'. Dalam pengembangan kurikulum, kegiatan evaluasi dilakukan dalam setiap tahap pengembangan kurikulum, mulai dari analisis kebutuhan, penetapan tujuan, penilaian, pengembangan bahan, hingga kegiatan pembelajaran sebagaimana digambarkan dalam tabel di ba!ah ini &*ro!n, +,,+:+5'.

$eeds analysis 0 6 " 7 8 " # I O $

objectives

testing

materials

teaching

1ambar +: )ubungan antara pengembangan kurikulum dan evaluasi

Unit $
rinsip-prinsip penilaian dan evaluasi pembelajaran bahasa inggris
Indikator: Setelah pelatihan dilakukan, peserta pelatihan menjelaskan prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi. diharapkan dapat

"da beberapa prinsip penilaian yang penting untuk diketahui, yaitu kepraktisan &practicality', keterandalan &reliability', validitas &validity', dan keotentikan &authenticity'. Sebuah tes dikatakan praktis apabila tes itu biaya penyelenggaraannya tidak terlalu mahal, tidak menyita !aktu terlalu lama, mudah dilaksanakan, dan penyekorannya tidak membutuhkan !aktu yang terlalu lama. #es !a!ancara untuk yang membutuhkan !aktu antara 4,-9, menit tentu tidak praktis kalau yang akan dites berjumlah ratusan orang sementara pe!a!ancara hanya . orang. #es yang menggunakan 7%3 tentu tidak praktis jika penyelenggara tes yang harus memerikasa lembar ja!aban itu tak memiliki scanner dan komputernya. #es menulis yang berlangsung dua jam tentu tidak praktis jika yang ingin kita ketahui hanyalah kemampuan sis!a menulis kalimat utama saja &topic sentence'. #es 8"$ menjadi terkesan tidak praktis karena dalam pelaksanaannya mesti melibatkan tim independen, polisi, dan penga!as dari luar sekolah yang bersangkutan. #es esei untuk mengetes ratusan orang sementara !aktu yang dimiliki guru terbatas, tentu tidak praktis karena pemeriksaanya lama dan subyektif. 8"$ dengan melibatkan aspek listening akan sangat tidak praktis jika sekolah tak memiliki sistem audio yang baik atau saat tes listrik 7$ mati sepanjang hari sementara sistem back up semerti "ki tak tersedia dan tape recorder jumlahnya tak mencukupi. :ang dimaksud dengan reliable adalah konsisten dan dapat diandalkan. %ika anda memberi tes yang sama pada sis!a yang sama atau mengorelasikan dua buah perangkat tes yang paralel, dan hasilnya relatif sama, tes itu dikatakan terandal. ;eliabilitas dapat mencakupi reliabilitas antarpenilai dan reliabilitas pelaksanaan. ;eliabilitas antarpenilai akan terjadi apabila hasil penilaian yang dilakukan oleh beberapa penilai relatif sama. (isalnya, jika kita memberi skor esei seorang sis!a <,, sedangkan seja!at kita memberi skor <+, kedua penilai itu dapat dikatakan memberikan hasil penilaian yang reliable. ;eliabilitas dalam pelaksanaan penilaian terjadi apabila instrumen tes yang digunakan dalam situasi apapun hasilnya relatif sama. ;eliabilitas dalam pelaksanaan ini dapat terganggu oleh adanya kegaduhan, variasi hasil foto kopi, pencahayaan, dan faktor-faktor sejenis lainnya. engukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan beberapa cara. :ang pertama menggunakan teknik belah dua &split-half method', tes paralel, dan pengetesan ulang. Dalam teknik belah dua kita memiliki satu set alat tes, misalnya berisi ., butir soal pilihan ganda. 3ita pisahkan butir genap dan butir ganjil, kemudian keduanya dianggap sebagai dua perangkat tes yang pararel dan kita korelasikan kedua belahan itu menggunakan Pearson Product Moment. *ila korelasinya signifikan, tes itu reliable. #eknik tes pararel dilakukan bila kita mempunyai dua set soal yang bertujuan mengukur hasil belajar yang sama. Setelah diujicobakan, skor kedua set soal itu dikorelasikan dan bila hasilnya signifikan, kedua set soal itu reliable. #eknik terakhir dilakukan bila kita hanya mempunyai satu set soal yang diujicobakan sebanyak dua kali kepada dua kelompok yang tingkat kemampuannya dianggap sama. *ila hasil korelasinya signifikan, tes itu reliable. "da beberapa cara untuk meningkatkan reliabilitas soal. ertama, kita harus membuat soal yang mampu membedakan sis!a yang kurang pandai dan yang pandai. "rtinya, kita harus membuat soal yang kemungkinan bisa dija!ab dengan benar oleh sis!a pandai, tetapi tidak oleh sis!a yang kurang pandai. =ara kedua adalah dengan tidak terlalu banyak memberi 4

kebebasan kepada peserta tes. Dalam tes writing, misalnya, bila kita memberikan 4 judul dan sis!a memilih satu judul yang harus dikembangkan, kemungkinan besar hasil tes tidak reliable karena tulisan yang dihasilkan sis!a sangat beragam sehingga penyekorannya sulit untuk konsisten. =ara ketiga adalah dengan memberi perintah yang jelas dan mudah difahami peserta tes. #idak boleh terjadi peserta tes menja!ab salah karena perintahnya tidak jelas. =ara keempat adalah dengan memastikan soal yang diberikan dapat dibaca dengan baik oleh peserta tes. =etakan atau ilustrasi yang kurang jelas harus dihindari. =ara kelima adalah dengan membuat peserta tes mengenal format dan teknis tes. (isalnya, jika tes menggunakan ja!aban komputer, peserta tes harus mengetahui bagaimana cara menghitamkan dan membetulkan kesalahan yang terjadi. *ila tes disampaikan melalui Internet seperti Internet *ased #O0>7, peserta tes harus diberi pemanasan dulu agar mengenal format tes yang diberikan. =ara lainnya adalah dengan memberi suasana tes yang nyaman dan tak mengganggu konsentrasi, membuat soal yang sebisa mungkin obyektif, memberi kunci ja!aban yang rinci bagi para penilai terutama untuk menilai writing dan speaking selain melatih terlebih dahulu para penilai tersebut. 6aliditas adalah sejauh mana kesimpulan yang kita peroleh dari tes yang kita lakukan tepat dan bermakna sesuai dengan tujuan penilaian yang diinginkan. Dengan kata lain tes yang dibuat harus mampu mengukur aspek yang ingin diukur. %ika kita ingin mengukur keterampilan berbicara, tes yang kita kembangkan harus mampu mengukur kemampuan berbicara, bukan keterampilan menulis. =ontohnya, tes speaking yang meminta sis!a memilih ja!aban yang benar dari pertanyaan, ?)o! do you do@A dengan pilihan: a' )o! do you do, b' 6ery !ell, thanks, dan c' $ice to meet you akan kurang valid dibanding dengan tes !a!ancara dimana pe!a!ancara belum mengenali peserta !a!ancara dan berinisiatif memperkenalkan diri dengan ungkapan ?)i, my nameBs is %ohn, ChatBs your nameDA *ila sis!a dapat menja!ab, ?)i, #ony. (y name is #onyA. e!a!ancara lalu meneruskan, ?)o! do you do@A dan menunggu respon yang akan muncul dari peserta tes. "da beberapa jenis validitas yang sering dibicarakan dalam teori penilaian. :ang pertama adalah validitas isi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi bila isi tes disusun oleh butirbutir tes yang merepresentasikan kompetensi atau keterampilan berbahasa. Dalam kurikulum pembelajaran bahasa Inggris di sekolah menengah, model kompetensi berbahasa yang diadopsi adalah model yang dikembangkan oleh =elce-(urcia dan ka!an-ka!an &/EE.:+<'. yang terdiri dari lima komponen, yaitu kompetensi sosiokultural &disebut juga kompetensi sosiolinguistik', kompetensi !acana, kompetensi linguistik, kompetensi aksional, dan kompetensi strategis. Kompetensi sosiokultural adalah pengetahuan yang berhubungan dengan konteks yang mempengaruhi apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. >aktor kontekstual mencakupi siapa saja yang terlibat dalam pembicaraan &usia, status sosial' situasi &topik yang dibicarakan, tempat pembicaraan dilakukan', sedangkan ketepatan gaya merupakan kesepakatan mengenai kesantunan &misalnya undak usuk basa untuk *ahasa Sunda' dan variasi bahasa &bahasa hukum, bahasa teknik, dll'. Sementara faktor budaya mencakupi dialek, pengetahuan lintas budaya, pengetahuan latar &background kno!ledge', dan komunikasi non-verbal seperti bahasa tubuh'. Kompetensi aksional adalah pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami tujuan komunikatif dengan melakukan dan menafsirkan tindak tutur dan serangkaian tindak tutur. 3ompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan mengenai tindak tutur yang dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal seperti salam dan perpisahan, berkenalan, menyampaikan informasi dan mengungkapkan gagasan kepada orang lain. Kompetensi linguistik mencakupi leksis, fonologi, morfologi dan juga sintaksis. 3ompetensi strategis merupakan keterampilan dalam mengatasi masalah komunikasi atau kekurangan dalam kompetensi lain &=elce-(urcia et.al. -

/EE.:+<'. Kompetensi wacana &discourse competence' bagi =elce-(urcia dkk menggabungkan kohesi dan koherensi yang diperlakukan secara terpisah oleh *achman dan almer. Kompetensi strategis terdiri dari strategi menghindar seperti menjauhi topik pembicaraan, strategi pencapaian, dan self monitoring seperti memperbaharui dan memparafrase. 3edalam kompetensi ini dimasukan pula strategi interaksional seperti meminta bantuan, menjelaskan dan mengecek apakah pendengar memahami apa yang telah dikatakan. (odel kompetensi komunikatif itu dapat dilihat dalam diagram di ba!ah ini.

Siciolinguistic competence

Discourse competence 7inguistic =ompetence Strategic competence

"ctional competence

1ambar 4: (odel 3omopetensi 3omunikatif =elce-(urcia et.al. &/EE.:+<' 6aliditas yang kedua berkaitan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan. "rtinya, sebuah tes dikatakan valid jika hasil yang diperoleh sejalan dengan hasil tes yang diperoleh oleh penilaian lain yang independen dan andal. 6aliditas jenis ini terdiri dari concurrent validity dan predictive validity. :ang pertama terjadi ketika tes yang divalidasi dan tes yang digunakan sebagai kriteria diteskan secara bersamaan dan hasilnya memiliki korelasi yang tinggi. Predictive validity merupakan kemampuan sebuah tes memprediksi kemampuan peserta tes di masa yang akan datang. #es #O0>7 dapat dikatakan mempunyai predictive validity, karena bila seseorang memiliki skor #O0>7 rendah, katakan -.,, sementara rata-rata universitas di "merika Serikat menghendaki skor ..,, memaksakan untuk sekolah di negeri aman Sam tersebut dapat dipastikan ia tak akan dapat mengikuti kuliah dengan baik atau bahkan gagal sama sekali. 6aliditas yang ketiga adalah validitas konstruk &construct validity'. 3onstruk merupakan teori, hipotesis atau model yang berusaha menjelaskan gejala yang teramati di lingkungan kita seperti kompetensi berbahasa atau motivasi. %ika konstruk kompetensi berbahasa yang diadopsi adalah model =elce-(urcia dkk &/EE.:+<', tes yang disusun dapat dikatakan memiliki validitas konstruk apabila mengetes kompetensi sosiokultural, kompetensi linguistik, kompetensi aksional, kompetensi strategis dan kompetensi !acana. 6aliditas yang keempat adalah validitas per!ajahan &face validity'. *ila tes yang kita kembangkan memiliki validitas per!ajahan, peserta tes akan melihat tes itu fair, relevan, dan bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan berbahasanya. Dengan kata lain, bagi peserta dan pelaksana tes, tes itu kelihatan bonafid, ber!iba!a, mengukur keterampilan yang

diperuntukannya, tidak ada kesalahan ketik, ilustrasi, kasetnya jernih, kemasannya dan tata letaknya menarik. rinsip tes yang baik keempat adalah keotentikan &authenticity', yaitu tingkat kesejalanan antara ciri-ciri sebuah tes bahasa dengan fitur-fitur tugas-tugas bahasa yang akan dilakukan dalam bahasa target. Dengan kata lain, bahan atau tugas yang diteskan harus mencerminkan kenyataan yang akan dihadapi dalam kondisi nyata di lapangan. %ika dalam kehidupan seharihari kita membaca teks-teks naratif, deskriptif, prosedur, iklan, pengumuman, surat formal, atau laporan, dalam tes pun jenis-jenis teks itu sebisa mungkin ter!akili. 3eotentikan juga mencakupi tingkat kesukaran tatabahasa, kompleksitas kalimat, serta panjang pendek teks harus seperti apa adanya tidak dipermudah atau diperpendek. Soal yang diteskan pun harus sejalan dengan situasi lapangan. %ika dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan proses skimming, scanning, summarising dan concluding, keempatnya harus ditanyakan di dalam tes. "gar keotentikan meningkat, bahasa yang digunakan harus sealamiah mungkin, butir soal yang dibuat harus kontekstual, topik yang dipilih harus menarik bagi sis!a, butis soal dikelompokan secara tematis, dan tugas yang diberikan harus merupakan tugas yang banyak ditemukan dalam dunia nyata. Selain keempat prinsip di atas, validitas tes juga mencakupi validitias konsekuensial. "rtinya, dampak tes bagi peserta tes, guru, sekolah, pemerintah dan masyarakat harus dipertimbangkan. Dampak yang ditimbulkan tes dikenal dengan nama %as&!a'( )dampak balik*, yaitu dampak tes terhadap pembelajaran, terutama persiapan menjelang tes. (enjamurnya lembaga bimbingan belajar, les privat, serta buku-buku persiapan 8"$, persiapan S$( #$, persiapan tes S#"$, persiapan tes = $S, dan sejenisnya merupakan salah satu fenomena dampak balik. %ika setelah ada sertifikasi guru banyak ditemukan lembaga yang menjual ; , sertifikat seminar dan pelatihan dan bahkan produsen ijasah, itu juga merupakan !ashback dari sertifikasi guru. :ang harus diingat bukan berarti dampak balik itu selalu jelek. 3ita harus mampu menghasilkan !ashback atau dampak balik yang positif. %ika kita melakukan tes formatif dan ditemukan kelemahan sis!a dalam belajar atau kelemahan guru mengajar dan kita berusaha memperbaikinya, tes yang kita susun telah menghasilkan dampak balik yang positif. Sebaliknya, jika setelah mengikuti tes sis!a malah tidak mengubah gaya dan target belajarnya dan ketika dites lagi hasilnya tetap tidak lulus, tes yang kita kembangkan tidak memberikan dampak balik apapun. %ika kita sering menemukan kursus persiapan #O0>7, Cambridge First Certificate, 1;0, i*#, atau S"#, kursus itu muncul sebagai dampak balik dari adanya tes-tes tersebut. rinsip penilaian lainnya adalah terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. enilaian juga harus terbuka. "rtinya, prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan baik sis!a, guru, pemerintah maupun masyarakat. enilaian harus menyeluruh dan berkesinambungan, yaitu bah!a penilaian oleh pendidik mencakupi semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. enilaian juga harus sistematis, yaitu dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. enilaian harus beracuan kriteria,yaitu penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. #erakhir, penilaian harus akuntabel, yaitu dapat dipertanggungja!abkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Unit +
"spek-aspek proses dan hasil belajar
Indikator: Setelah mempelajari unit ini, peserta pelatihan diharapkan dapat mengidentifikasi aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting dalam penilaian.

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, terlebih dahulu kita harus menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. #ujuan pembelajaran dapat berupa tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran, tujuan instruksional umum yang ingin dicapai pada akhir unit atau semester, tujuan kurikuler yang ingin dicapai oleh mata pelajaran yang kita ajarkan, tujuan lembaga seperti perbedaan tujuan kurikulum SD, S( , S(" dan universitas, serta tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam 88D B-., yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam kaitan dengan mata pelajaran bahasa Inggris, tujuan pembelajaran tercermin pada Standar 3ompetensi &S3' dan 3ompetensi Dasar &3D' yang ingin dicapai. S3 dan 3D diperinci menjadi keterampilan-keterampilan atau perilaku yang dapat diukur yang disebut indikator. Oleh karena pada akhir pembelajaran sis!a harus mampu menguasai sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagaimana diperlihatkan dalam indikator, saat kita melakukan pengukuran hasil belajar sis!a, indikator-indikator itu juga menjadi rujukan. S3 dan 3D S( dan S(" tahun +,,5 berdasarkan 3urikulum *ahasa Inggris +,,- dapat dilihat di ba!ah ini.
1, BAHASA INGGRIS SMP-M.s S.AN/AR K0MPE.ENSI LULUSAN )SKL* 1, READING &Me !a'a* (emahami makna dalam !acana tertulis pendek baik teks fungsional maupun esei sederhana berbentuk deskriptif &descriptive, procedure dan report' dan naratif &narrative dan recount' dalam konteks kehidupan sehari-hari. URAIAN

F (emahami makna teks tulis fungsional pendek seperti pesan pendek, pengumuman, kartu ucapan, label, iklan, brosur, surat pribadi, dan lain-lain' dan esei sederhana berbentuk deskriptif &descriptive, procedure dan report' dan naratif &narrative dan recount' dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan cara mengidentifikasi: - gagasan utama &judul, tema, pokok pikiran' - informasi rinci tersurat - informasi tersirat - rujukan kata - makna kata, frasa dan kalimat &termasuk kosa kata, tata bahasa dan ciri kebahasaan lainnya yang terkait dengan jenis teks dan tema'

<

$, WRITING )Menulis* (engungkapkan makna secara tertulis teks fungsional pendek dan esei sederhana berbentuk deskriptif &descriptive, procedure dan report' dan naratif &narrative dan recount' dalam konteks kehidupan sehari-hari.

F (engungkapkan makna dalam bentuk teks tulis fungsional pendek seperti pesan pendek, pengumuman, kartu ucapan, label, iklan, brosur, surat pribadi, dan lain-lain, dan esei sederhana berbentuk deskriptif &descriptive, procedure dan report' dan naratif &narrative dan recount' dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan cara: - menyusun kata2kalimat acak menjadi kalimat2paragraf yang padu, - melengkapi kalimat2paragraf2teks rumpang.

$, BAHASA INGGRIS SMA - MA )IPA-IPS-BAHASA-KEAGAMAAN* S.AN/AR K0MPE.ENSI LULUSAN )SKL* URAIAN 1, LISTENING &(endengarkan' (emahami makna teks lisan berbentuk teks fungsional pendek, percakapan dan teks monolog sederhana berbentuk naratif narrative, recount, news item! dan deskriptif report, descriptive, e"planation! dalam konteks kehidupan sehari hari. F (enemukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci dan informasi tertentu dari teks lisan sederhana yang berbentuk teks fungsional pendek, percakapan, naratif serta deskriptif F (erespon ungkapan-ungkapan: - berkenalan - simpati - nasihat - keharusan2ketidakharusan - suka2tidak suka - terkejut - rasa bangga - kemampuan2ketidakmampuan - permintaan maaf - pena!aran jasa2bantuan - undangan - permintaan2pemberian dan penolakan iGin - kesenangan2ketidaksenangan - kesetujuan2ketidaksetujuan - kepuasan2ketidakpuasan F (enemukan gambaran umum, pikiran utama, informasi tersirat, informasi rinci dan informasi tertentu serta makna kata2frasa2kalimat dari teks tertulis berbentuk teks fungsional pendek dan esei berbentuk naratif, deskriptif dan argumentatif

$, READING &(embaca' (emahami nuansa makna di dalam teks tertulis seperti teks fungsional pendek dan esei berbentuk naratif narrative, recount, news item!, deskriptif report, descriptive, e"planation! dan argumentatif e"position, discussion! dalam konteks kehidupan sehari-hari.

S3 dan 3D sebagaimana disebutkan di atas memberi arah bagi proses pembelajaran, mengomunikasikan tujuan pembelajaran kepada pihak lain serta memberikan landasan bagi 5

penilaian belajar sis!a. Dalam proses pembelajaran, semua unsur yang terlibat mulai dari guru, sis!a, kepala sekolah, penilik, hingga orang tua sis!a harus menyadari bah!a proses apa pun yang terjadi di kelas harus dilakukan dalam rangka pencapaian S3 dan 3D. "pakah guru menggunakan teacher-centered instruction yang berpusat pada guru, atau learner-centered instruction yang berpusat pada sis!a, apakah menggunakan pendekatan communicative approach, natural approach, genre-based approach, atau conte"tual teaching and learning, semua harus tetap dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. 7ebih khusus lagi, apakah guru menggunakan teknik pre-teaching, while-teaching dan post-teaching, atau menggunakan teknik presentation, practice and production, semuanya mesti diarahkan ke pencapaian tujuan. #ames, role-play, diskusi, tugas, dan aktivitas lainnya juga tidak lain dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. "gar mudah diukur, tujuan pembelajaran sering diklasifikasikan berdasarkan kategori tertentu seperti taksonomi *loom atau taksonomi lainnya. #aksonomi adalah seperangkat prinsipprinsip pengelompokan. *loom membagi hasil belajar ke dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang hubungan antara ketiganya dapat dilihat di ba!ah ini &Suherdi dan ;akhmat, /EE5'. K1gniti2 Pengeta&uan /. (engingat data +. (emahami 4. "plikasi -. "nalisis &struktur atau elemen' .. Sintesis &menciptakan, membuat' 9. 0valuasi A2e(ti2 Si(a# /. menerima &kesadaran' +. (erespon &mereaksi' 4. (engharga &menilai dan bertindak' -. (engorganisir sistem nilai pribadi .. menginternalisasi sistem nilai &mengadopsi perilaku' Psi(1 1t1r Ketera #ilan /. (enyalin +. (emanipulasi &mengikuti perintah' 4. mengembangkan keakuratan -. "rtikulasi &menggabung, mengintegrasikan keterampilan terkait' .. $aturalisasi &otomatisasi, menjadi ahli'

3emampuan mengetahui merupakan jenjang yang paling rendah dalam ranah kognitif, yaitu kemampuan mengingat atau menghapal sesuatu yang pernah dipelajari sebelumnya baik berupa fakta, prinsip, teori, proses, pola dan struktur. 3ata kerja yang digunakan dalam jenjang ini adalah menyebutkan, mecocokan, menyatakan kembali, dan melukiskan kembali menyusun, mendefinisikan, melabeli, mendaftar, mengenali, menghubungkan, dan memilih. 3emampuan ini dapat dites menggunakan soal pilihan ganda, mengingat fakta atau statistik, mengingat proses, aturan, definisi, dan mengutip hukum atau prosedur. (isalnya, kalau kita membuat soal, ?#he generic structure of a narrative teHt is IIII &a' IIII, &b' IIIII, dan &c' IIIIIA, soal itu mengetes pengetahuan. 3emampuan memahami merupakan kemampuan sis!a mempelajari bahan-bahan yang dipelajari, memahami makna, menyatakan data dengan kata-kata sendiri, dan menerjemahkan. Soal yang diberikan guru untuk mengukur pemahaman dapat berupa tugas untuk menjelaskan atau menafsirkan makna dari scenario yang diberikan, reaksi atas masalah atau solusi yang dihasilkan, membuat contoh, atau metafora. 3ata-kata operasional yang dapat digunakan di antaranya menjelaskan, menyatakan kembali, menyusun kembali kata-kata, mengkritik, menggolongkan, meringkas, mengilustrasikan, menerjemahkan, mengkaji kembali,

melaporkan, mendiskusikan, menuliskan kembali, menaksir, menafsirkan, memarafrase dan melakukan perujukan. 3emampuan aplikasi merupakan kemampuan menggunakan teori-teori atau prinsip-prinsip, rumus-rumus atau abstraksi-abstraksi dalam situasi tertentu atau dalam situasi konkrit. 3ata kerja yang digunakan adalah menggunakan, menerapkan, menemukan, mengatur, melaksanakan, memecahkan, menghasilkan, mengeksekusi, mengimplementasikan, menyusun, mengubah, mengerjakan, merespon, dan bermain peran. (isalnya, ?Chen you are getting lost, !hich of the follo!ing eHpressions you are going to use to ask for a directionDA. 3emampuan menganalisis merupakan kemampuan sis!a menafsirkan elemen-elemen, prinsipprinsip pengorganisasian, struktur, konstruksi, hubungan internal, kualitas, dan reliabilitas komponen individual. 3emampuan menganalisis menuntut sis!a mengidentifikasi bagianbagian dan fungsi dari sebuah proses atau konsep, atau mendekonstruksi sebuah metodologi atau sebuah proses, membuat penilaian kualitatif atas elemen-elemen, hubungan, nilai-nilai dan pengaruh serta mengukur persayaratan dan kebutuhan. 3ata-kata operasional yang digunakan meliputi menganalisis, menguraikan, membuat katalog, membandingkan, menguantifikasi, mengukur, mengetes, menguji, melakukan percobaan, menghubungkan, membuat grafik dan diagram, membuat plot, menilai, dan membagi. 3emampuan sintesis merupakan kemampuan menciptakan atau membangun. 3emampuan ini menuntuk keterampilan mengembangkan struktur, sistem, model, pendekatan, dan gagasan baru yang unik, berpikir kreatif dan pengoperasian. Sis!a harus dapat mengembangkan rencana atau prosedur, rancangan, solusi, menggabungkan metode, sumber, gagasan, dan bagian-bagian, menciptakan team atau pendekatan baru, serta menuliskan protokol atau peraturan. 3ata kerja yang dapat digunakan di antaranya adalah mengembangkan, merencanakan, membangun, merancang, mengorganisasikan, merevisi, memformulasi, mengusulkan, membuat, merakit, mengintegrasikan , menyusun kembali, dan memodifikasi. 3emampuan evaluasi merupakan kemampuan menilai efektivitas konsep secara keseluruhan yang berkaitan dengan nilai-nilai, output, efektivitas, kelayakan, berpikir kritis, kaji ulang dan perbandingan stratejik, serta penilaian yang berkaitan dengan kriteria internal. Sis!a dituntut untuk dapat mendemonstrasikan kemampuan mengkaji ulang pilihan atau rencana strategis yang berkaitan dengan efektivitasnya, keuntungannya, efektivitas pembiayaannya, kepraktisannya, keberlangsungannya, melakukan analisis $trength, %eaknesses, &pportunities dan 'hreat &SCO#' atau analisisi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan yang berkaitan dengan alternatif, serta menghasilkan penilaian mengenai kriteria eksternal. 3ata kerja yang digunakan di antaranya adalah mengkaji ulang, memberikan justifikasi, menilai, mengajukan sebuah kasus, mempertahankan, melaporkan, menyelidiki, mengarahkan, melaporkan, berpendapat dan mengelola proyek. Rana& A2e(ti2 ;anah afektif terdiri dari lima tingkatan, yaitu menerima &receive', merespon, memberi nilai, mengorganisir atau mengonseptualisasi, dan menginternalisasi nilai. #ingkat menerima merupakan keterbukaan atas pengalaman, dan kemampuan mendengar. Sis!a harus mampu menyimak pembicaraan guru, antusias dalam belajar, mencatat pelajaran yang sedang berlangsung, melihat ke depan kelas, berpartisipasi secara pasif dan menyediakan !aktu untuk belajar. 3ata kerja yang digunakan di antaranya adalah bertanya, menyimak, memusatkan perhatian, memperhatikan, ikut serta, mendiskusikan, mengakui, mendengar, terbuka, menahan, mengikuti, berkonsentrasi, membaca, melakukan dan merasakan. /,

#ingkat merespon merupakan keterampilan mereaksi dan berpartisipasi secara aktif dalam kelompok diskusi, berpartisipasi secara aktif dalam sebuah kegiatan, tertarik akan hasil, antusias untuk bertindak, mempertanyakan dan memperdalam gagasan, dan menyarankan penafsiran. ada tingkat ini sis!a dituntut untuk dapat mereaksi, merespon, mencari klarifikasi, menafsirkan, menjelaskan, memberi rujukan dan contoh lain, memberikan kontribusi, mempertanyakan, menyajikan, mengutip, bergairah dan merasa senang, membantu kelompok, menulis dan mempertunjukkan. #ingkat menilai merupakan kemampuan melekatkan nilai dan mengemukakan pendapat pribadi. Dalam kaitan ini sis!a dituntut untuk dapat memutuskan manfaat dan relevansi gagasan dan pengalaman, menerima atau mengikuti suatu pandangan atau tindakan. 3ata kerja yang digunakan adalah berpendapat, menantang, mendebat, menolak, melakukan konfrontasi, memberi pembenaran, membujuk dan mengkritik. #ingkat menginternalisasi atau melakukan karakterisasi nilai merupakan kemampuan mengadopsi sistem dan filsafat. Sis!a harus dapat mendemonstrasikan kemampuan kepercayaan diri, dan berperilaku konsisten dengan rangkaian nilai pribadi yang diyakininya. 3ata kerja yang digunakan adalah bertindak, menunjukkan, mempengaruhi, memecahkan masalah dan mempraktikan. Rana& Psi(1 1t1r Seperti halnya ranah afektif, ranah piskomotor terdiri dari lima tingkat,yaitu imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi dan naturalisasi. 3emampuan imitasi atau meniru merupakan kemampuan meniru tindakan orang lain, mengamati dan mereplikasi. Sis!a harus dapat melihat gurunya atau pelatihnya dan meniru tindakan, proses atau aktivitas guru atau pelatihnya tersebut. 3ata kerja yang digunakan adalah menyalin, meniru, mengikuti, mereplikasi, dan mengulangi. #ingkat manipulasi merupakan kemampuan mereproduksi aktivitas berdasarkan instruksi atau dari ingatan. Sis!a harus dapat melaksanakan tugas dari instruksi tertulis atau instruksi lisan. 3ata kerja yang digunakan adalah menciptakan kembali, membangun, menampilkan, mengeksekusi dan mengimplementasikan. #ingkatan presisi atau keakuratan merupakan kemampuan mengeksekusi keterampilan secara andal, dan tanpa pertolongan orang lain. Sis!a harus mampu mengerjakan sebuah tugas atau kegiatan dengan mahir dan berkualitas tinggi tanpa bantuan atau instruksi. Ia dapat melakukan sesuatu dengan berhasil, berkualitas tinggi, independen, dan tanpa bantuan orang lain. 3ata kerja yang digunakan adalah menunjukkan, melengkapi, memperlihatkan, menyempurnakan, dan mengalibrasi. #ingkat artikulasi merupakan kemampuan mengadaptasi dan mengintegrasikan keahlian untuk memenuhi tujuan nonstandar. Sis!a harus dapat menghubungkan dan mengasosiakan kegiatan yang berhubungan untuk mengembangkan metode untuk memenuhi persyaratan baru. 3ata kerja yang digunakan adalah mengonstruksi, memecahkan masalah, mengombinasikan, mengoordinasikan, mengintegrasikan, mengadaptasi, mengembangkan, memformulasikan, memodifikasi, dan menguasai. #ingkat naturalisasi merupakan kemampuan melakukan otomatisasi, dan penguasaan tindakan dan aktivitas secara tak disadari pada tingkat strategis. Sis!a harus dapat mendefinisikan //

tujuan, pendekatan dan strategi yang digunakan untuk aktivitas dalam memenuhi kebutuhan stratejik. 3ata kerja yang digunakan adalah merancang, memperkhusus, mengelola, menemukan, dan mengatur-kelola.

/+

Unit 3
Pr1sedur evaluasi #r1ses dan &asil !ela"ar
Indikator: Setelah mempelajari unit ini, peserta pelatihan diharapkan dapat mengidentifikasi prosedur evaluasi proses dan hasil belajar.

Jenis4"enis tes roedur penyelenggaraan tes dapat dilihat dari berbagai jenis tes yang dikembangkan. :ang pertama adalah tes bakat berbahasa, yaitu tes yang dimaksudkan untuk memprediksi keberhasilan seseorang sebelum mempelajari bahasa kedua atau bahasa asing lainnya. Sesuai namanya, tes ini diselenggarakan sebelum seseorang memepelajari bahasa kedua atau bahasa asing. :ang termasuk ke dalam jenis tes ini adalah Modern (anguage )ptitude 'est &(7"#', Pimsleur (anguage )ptitude *attery & 7"*'. Calaupun memiliki korelasi yang signifikan dengan keberhasilan peserta dalam belajar, tetapi karena tesnya berbentuk mimikri, memorisasi, dan penyelesaian teka-teki, banyak kritik dilontarkan apakah tugas-tugas seperti itu mampu memprediksi kemampuan komunikatif seseorang dan karenanya saat ini tes bakat jarang digunakan. %enis tes yang kedua adalah tes kemahiran berbahasa yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja tanpa memperhatikan usia atau hasil belajar sebelumnya. #ujuannya adalah mengetahui kemahiran berbahasa seseorang yang dengan kemahiran itu ia diperkirakan dapat melakukan tugas-tugas tertentu dalam bahasa asing. :ang termasuk tes kemahiran berbahasa adalah 'est of +nglish as a Foreign (anguage &#O0>7' yang dimaksudkan untuk mengukur keterampilan berbahasa seseorang sebelum belajar di negara berbahasa Inggris seperti "merika Serikat, dan =anada. Dalam perkembangannya kita mengenal Paper-*ased #O0>7, Computer-*ased #O0>7, dan ,nternet-*ased #O0>7 &i*# #O0>7' yang saat ini digunakan dan merupakan tes berbasis Internet. Sebelum i*# #O0>7 lahir, kita mengenal tes keterampilan berbahasa yang diskrit, yaitu 'est of $poken +nglish &#S0' dan 'est of %ritten +nglish &#C0'. Setelah i*# berlaku, kedua tes itu digabung ke dalam paket i*# sehingga i*# mencakupi keempat keterampilan berbahasa dan karenanya validitasnya makin tinggi. Selain #O0>7 yang dikembangkan di "merika Serikat, kita juga mengenal ,nternational (anguage 'esting $ystem &I07#S', yaitu tes kemahiran berbahasa yang dikembangkan oleh Inggris dan "ustralia. I07#S merupakan tes yang di!ajibkan bila seseorang mau belajar di Inggris. "ustralia atau Selandia *aru. %enis yang ketiga adalah 'est of +nglish for ,nternational Communication &#O0I=', yaitu tes bertujuan mengukur kemampuan berbahasa Inggris untuk komunikasi internasional. #O0>7 dan I07#S biasanya dipersyaratkan bagi mereka yang akan sekolah di negara berbahasa Inggris, sedangkan #O0I= bagi mereka yang akan masuk ke dunia kerja di negara berbahasa Inggris. Selain dalam bahasa Inggris, ada juga tes kemahiran dalam bidang studi lain seperti #raduate -ecord +"amination &1;0' yang merupakan tes keterampilan matematika yang dipersyaratkan bagi calon mahasis!a S+ dan S4 ke "merika Serikat. %enis tes yang ketiga adalah tes penempatan, yaitu tes untuk menempatkan sesorang pada tingkat keterampilan berbahasa tertentu. #es seperti ini sering dilakukan oleh lembaga kursus bahasa Inggris untuk memastikan materi yang diajarkan cocok dengan keterampilan sis!a saat itu. %ika keterampilan berbahasa Inggrisnya level elementary, ia akan ditempatkan di kelas yang cocok untuk itu. %ika tidak dilakukan tes penempatan, kelas yang diikutinya dapat terlalu mudah sehingga terjadi pemborosan !aktu dan tenaga atau bisa jadi terlalu sulit sehingga ia mengalami kesukaran mengikuti pelajaran.

/4

#es penempatan berbeda dengan tes seleksi seperti 8jian (asuk S( , S(", dan S(3, S$ ( #$ &Saringan $asional (asuk erguruan #inggi $egeri, dahulu S (*', serta ujian masuk universitas yang kini dilaksanakan oleh hampir semua #$ di Indonesia. #ujuan tes seleksi adalah memilih mahasis!a terbaik yang akan diterima di perguruan tinggi masing-masing berdasarkan daya tampung yang ada. *ila sebuah program studi daya tampungnya hanya 9, sementara pendaftar <.,, salah satu jalan keluarnya adalah menyelenggarakan tes seleksi. Dalam tes seleksi tidak ada batas lulus, melainkan ranking. Dalam contoh yang disajikan sebelumnya, yang diterima adalah ranking / s.d. 9,. %enis tes kelima adalah tes diagnostik, yaitu tes yang dimaksudkan untuk mendiagnosa aspek tertentu dari sebuah bahasa. Sebuah tes pelafalan, misalnya, dapat mendiagnosa ciri-ciri fonologis yang dianggap sulit bagi pemelajar dan karenanya harus merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum. #es diagnostik biasanya berbentuk ceklis yang berguna bagi para administrator dan juga guru dalam menunjukkan kesulitan yang akan dihadapi pemelajar bahasa. #es diagnostik untuk keterampilan menulis akan memungkinkan guru mengidentifikasi aspek-aspek keterampilan menulis apa saja yang dianggap sulit oleh sis!a dan perlu diberi penekanan dalam kegiatan belajar mengajar. %enis tes kelima adalah tes hasil belajar, yaitu tes yang bertujuan mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran apakah satu unit pokok pembelajaran atau keseluruhan kurikulum. 8jian akhir semester merupakan tes hasil belajar untuk mengukur ketercapaian satu pokok bahasan atau unit pembelajaran tertentu, sedangkan 8jian $asional bertujuan mengukur ketercapaian keseluruhan kurikulum pada satuan pendidikan tertentu. #es hasil belajar dapat digunakan sebagai tes diagnostik, yaitu untuk menentukan apa yang harus dipelajari oleh sis!a pada tahap selanjutnya. $amun fungsi utama tes hasil belajar adalah mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. *erdasarkan pemanfaatan hasilnya, tes dapat dikelompokkan ke dalam tes formatif dan tes sumatif. #es formatif #es hasil belajar bersifat sumatif karena dilaksanakan pada akhir pembelajaran sebuah unit atau semester, enilaian formatif merupakan bagian dari proses pembelajaran. #es itu memberi informasi yang dibutuhkan untuk menyesuaikan atau memperbaiki proses belajar mengajar ketika masih berlangsung. enilaian formatif memberi masukan bagi guru maupun sis!a mengenai pemahaman sis!a agar #en5esuaian 5ang te#at da#at dila(u(an untu( e asti(an tu"uan #e !ela"aran 5ang tela& diteta#(an da#at di'a#ai, .es su ati2 di!eri(an se'ara #eri1di( untu( engeta&ui a#a 5ang #ada #eri1de tertentu tela& dan !elu di(eta&ui sis%a, .es su ati2 da#at !eru#a tes !uatan guru 5ang di(e !ang(an se'ara l1(al 1le& MGMP untu( u"ian tenga& se ester )U.S* atau a(&ir se ester )UAS*, .es su ati2 da#at #ula !er!entu( tes !a(u se#erti s1al EB.ANAS atau UAN

/-

Unit 6
Penge !angan instru en evaluasi #r1ses dan &asil !ela"ar
Indikator: Setelah mempelajari unit ini, peserta pelatihan diharapkan dapat mengembangkan instrumen evaluasi proses dan hasil belajar.

7angkah-langkah harus dilakukan dalam mengembangkan instrumen penilaian adalah: /'(enetapkan tujuan penilaian yang akan kita lakukan, yaitu apakah penilaian itu bersifat formatif, sumatif, penilaian hasil belajar, diagnostik, penempatan, seleksi, atau tujuan lainnya. +' (enetapkan pokok bahasan atau materi yang akan diteskan apakah per pertemuan, per unit pelajaran atau pokok bahasan, materi dalam satu semester atau dalam satu jenjang pendidikan tertentu. 4' (enentukan jenis soal yang akan dikembanggkan, yaitu apakah pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, melengkapi, cloGe-test, atau esei. -' (engkaji Standar 3ompetensi &S3' dan 3ompetensi Dasar &3D' yang akan diteskan. (isalnya, keterampilan berbahasa apa saja yang akan kita masukan, teks fungsional atau teks sederhana apa saja yang akan kita masukan. .' (enentukan ranah perilaku hasil belajar yang akan kita ukur apakah kita akan mengukur semua aspek perilaku hasil belajar seperti kognitif, afektif dan psikomotorik, atau hanya sebagian saja dan menuangkannya ke dalam kisi-kisi tes. 9' (enentukan indikator atau tujuan instruksional khusus untuk setiap butir soal <' (enuliskan butir soal sekaligus kunci ja!abannya. *ila soalnya esei atau !a!ancara kita harus pula menentukan rubrik penilaiannya. 5' (enyiapkan lembar ja!aban dan teknik penyekorannya. (isalanya, dalam pilihan ganda setiap ja!aban salah diberi nilai nol dan benar diberi /. #entukan bila soalnya pilihan ganda apakah ada pengurangan nilai untuk ja!aban salah atau tidak. E' #entukan prosedur penafsiran penilaian apakah menggunakan enilaian "cuan atokan & " ' atau menggunakan enilaian "cuan $orma & "$' Di ba!ah ini merupakan beberapa contoh prosedur penyusunan soal terstandar yang dikembangkan oleh usat enilaian endidikan & uspendik' untuk 8jian $asional tahun +,,< &/' #ujuan penilaian &+' =akupan materi &4' %enis Soal &-' (engkaji S3 dan 3D : )chievement &penilaian hasil belajar' : *ahasa Inggris S( kelas /-+-4 : ilihan ganda

/. Standar 3ompetensi &S3' READING &Me !a'a* (emahami makna dalam !acana tertulis pendek baik teks fungsional maupun esei sederhana berbentuk deskriptif &descriptive, procedure dan report' dan naratif &narrative dan recount' dalam konteks kehidupan sehari-hari.
3ompetensi Dasar &3D' F (emahami makna teks tulis fungsional pendek seperti pesan pendek, pengumuman, kartu ucapan, label, iklan, brosur, surat pribadi, dan lain-lain' dan esei sederhana berbentuk deskriptif &descriptive, procedure dan report' dan naratif &narrative dan recount' dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan cara mengidentifikasi: - gagasan utama &judul, tema, pokok pikiran' - informasi rinci tersurat - informasi tersirat

/.

- rujukan kata - makna kata, frasa dan kalimat &termasuk kosa kata, tata bahasa dan ciri kebahasaan lainnya yang terkait dengan jenis teks dan tema'

+. Standar 3ompetensi &S3' WRITING )Menulis* (engungkapkan makna secara tertulis teks fungsional pendek dan esei sederhana berbentuk deskriptif &descriptive, procedure dan report' dan naratif &narrative dan recount' dalam konteks kehidupan sehari-hari. 3ompetensi Dasar &3D' F (emahami makna teks tulis fungsional pendek seperti pesan pendek, pengumuman, kartu ucapan, label, iklan, brosur, surat pribadi, dan lain-lain' dan esei sederhana berbentuk deskriptif &descriptive, procedure dan report' dan naratif &narrative dan recount' dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan cara mengidentifikasi: - gagasan utama &judul, tema, pokok pikiran' - informasi rinci tersurat - informasi tersirat - rujukan kata - makna kata, frasa dan kalimat &termasuk kosa kata, tata bahasa dan ciri kebahasaan lainnya yang terkait dengan jenis teks dan tema' &.' (enyusun kisi-kisi $o. /. +. 4. -. .. 9. <. 5. E. okok *ahasan27ingkup (ateri =/ gagasan utama Informasi faktual Informasi rinci rujukan kata makna kata2frase2kalimat !acana Informasi tersirat (elengkapi paragraf %umbled !ords %umbled sentences %8(7") SO"7 #ingkatan 3ognitif =+ =4 =- =. / / / / / / / + / / < #otal =9 / / / / / / / / / E

dalam

&9' (enuliskan indikator Indikator yang diturunkan berdasarkan kisi-kisi di atas adalah a' Sis!a dapat menemukan gagasan utama b' Sis!a dapat menemukan informasi faktual c' Sis!a dapat menemukan informasi rinci d' Sis!a dapat menemukan rujukan kata e' Sis!a dapat menentukan makna kata2frase2kalimat dalam !acana f' Sis!a dapat menentukan informasi tersirat g' Sis!a dapat melengkapi paragraf dengan kosakata yang sesuai h' Sis!a dapat menyusun kata acak menjadi kalimat bermakna i' Sis!a dapat menyusun kalimat acak menjadi paragraf bermakna &<' Salah satu butir soal yang dapat disusun berdasarkan indikator di atas ke dalam kartu soal sebagai berikut:

/9

3";#8 SO"7 $o. Soal: IIIIII 7evel 3ognitif: =/ =+ =4 =- =. =9 S#"$D"; Sis!a mampu memahami makna dalam !acana tertulis interpersonal 3O( 0#0$SI dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam 7878S"$ bentuk deskriptif &descriptive, dan report' dan naratif &recount, dan narrative' serta prosedur dalam konteks kehidupan sehari-hari. 7I$138 (enentukan gagasan utama ("#0;I Indikator Disajikan sebuah !acana, sis!a dapat menentukan gagasan utamanya yang tepat. *utir Soal Chales are sea-living mammals. #hey therefore breathe air but cannot survive on land. Some species are very large indeed and blue !hale, !hich can eHceed 4, cm in length, is the largest animal to have lived on earth. Superficially, the !hale looks rather like a fish, but there are important differences in its eHternal structure: its tail consists of a pair of broad, flat, horiGontal paddles &the tail of a fish is vertical' and it has a single nostril on top of its large, broad head. #he skin is smooth and shiny and beneath it lies a layer of fat &blubber'. #his is up to 4, cm in thickness and serves to conserve heat and body fluids. Chat is the main idea of the teHtD a. Chale looks rather like a fish. b. Chale cannot survive on land. c. *lue !hale is a large animal. d. Chales are sea living mammals. 3unci %a!aban d $o. Soal: IIIIII S#"$D"; 3O( 0#0$SI 7878S"$ 7I$138 ("#0;I Indikator *utir Soal 3";#8 SO"7 7evel 3ognitif: =/ =+ =4 =- =. =9 Sis!a mampu memahami makna dalam !acana tertulis interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk deskriptif &descriptive, dan report' dan naratif &recount, dan narrative' serta prosedur dalam konteks kehidupan sehari-hari. Informasi tersirat Disajikan sebuah !acana, sis!a dapat menentukan informasi tersirat dalam bacaan tersebut secara tepat. :our body needs energy, protein, vitamins, minerals, and fibre. In order to get all of these, it is important to have a varied and balanced diet, and to eat the right amount of food. :our body ?burnsA to food to energy: the amount of energy provided by the food is measured in units called calories. )o! many calories do you needD #his depends on your !eight and on !hat you do. Chen you are asleep, your body nearly uses one calorie an hour for every kilogram of !eight. So a person !ho !eighs sevent kilos uses about .9, calories !hile sleeping for eight hours. (ore calories are needed for different activities from /,, calories an hour for reading or !atching #6 to 4., calories an hour for playing football. #o calculate the number of calories needed per day for an average person, first find out the ideal !eight of the person. #hen multiply the !eight by -, for a !oman and -9 for a man. " 9, kilo !oman may need /<

about +-,, calories a day-more if she does heavy physical !ork and less if she is very inactive. ?.....more if she does heavy physical !ork and less if she is very inactiveA #he underlined !ord means .... &"' very active &*' Juite active &=' not active &=' rather active 3unci %a!aban =

/5

Unit 7
Penge !angan tes (etera #ilan !er!a&asa
Indikator: Setelah mempelajari unit ini, peserta pelatihan diharapkan dapat mengembangkan tes untuk keempat keterampilan berbahasa.

9./. engetesan keterampilan membaca (embaca dapat dikelompokan menjadi membaca perseptif, yaitu memperhatikan komponen dari !acana yang lebih besar seperti huruf, kata, tanda baca dan sejenisnya. (embaca selektif adalah membaca berdasarkan gambar, menjodohkan, benar salah, dan respon pendek. (embaca interaktif adalah interaksi antara teks dan pembaca seperti terjadi dalam teks anekdot, narasi dan deskripsi pendek, memo, resep dan lainnya. (embaca ektensif merupakan kegiatan membaca teks yang lebih dari satu halaman termasuk artikel profesional, esei, laporan teknis, cerita pendek dan buku. (embaca perseptif dapat dites menggunakan kegiatan membaca nyaring, respon tertulis, pilihan ganda untuk pasangan minimal &minimal pairs' seperti dapat dilihat dalam contoh di ba!ah ini: #est takers read: =ircle Same or Different 7ed *it #oo let bit to S D

S D S D

#es membaca berdasarkan gambar dapat dilakukan dengan memperlihatkan gambar yang memiliki penjelasan tertulis dan juga diberi beberapa tugas yang harus dilaksanakan. #es juga dapat dilakukan dengan mengidentifikasi kalimat yang dipicu oleh gambar. (isalnya, #est takers hear: point to the part of the picture that you read aloud her. #est takers: see the picture and read each sentence !ritten on a separate cards: (embaca selektif dapat dilakukan dengan soal pilihan ganda, menjodohkan, mengedit, pemberian tugas yang dipicu gambar, serta pengisian rumpang kosong. (embaca interaktif dapat dites menggunakan cloGe-test, membaca impromptu plus membaca pemahaman, menemukan pikiran utama, mengetes penguasaan idioms, frase, ekspresi, idiom, penarikan kesimpulan, scanning, tatabahasa, pengabaian akan fakta, gagasan pendukung, serta kosa kata yang digunakan dalam konteks, Interactive reading dapat dites menggunakan /' short ans!er tasks &pertanyaan terbuka berisi pertanyaan mengenai membaca pemahaman', +' scanning dengan stimulus artikel berita, esei, laporan teknis, bab dalam sebuah buku, menu, lamaran kerja, table, bagan, dll', mengurutkan. #ransfer informasi dapat dites dengan membaca grafik &menja!ab pertanyaan yang mengandungi informasi sederhana dan langsung, menggambarkan dan mengelaborasi informasi, menyimpulkan2memprediksi informasi, membaca teks dan

/E

memilih grafik yang relevan, membaca teks dan grafik dan menafsirkan keduanya, membaca bacaan dan membuat grafik untuk mengilustrasikannya. (embaca ekstesif dapat dilakukan dengan membaca impromptu, tugas yang memerlukan ja!aban pendek, mengedit, melakukan scanning, mengurutkan, mentransfer informasi, menafsirkan, meringkas dan merespon, serta mencatat dan membuat outline. 9.+. engetesan keterampilan berbicara 3eterampilan berbicara dapat dibagi ke dalam keterampilan makro dan keterampilan mikro. 3eterampilan berbicara mikro mencakupi: kemampuan memproduksi bahasa sederhana seperti fonem, morfem, kata, kolokasi &meja berkolokasi dengan kursi dari pada meja dengan sa!ah', menghasilkan fonem bahasa Inggris yang berbeda, menghasilkan bahasa dengan panjang yang berbeda, menghasilkan pola tekanan bahasa Inggris, menggunakan sejumlah unit leksikal yang memadai &kosakata', menghasilkan ujaran yang lancar serta memonitor ujaran yang dihasilkannya. 3eterampilan berbicara mikro mencakupi kemampuan mencapai fungsi komunikatif berdasarkan situasi yang diberikan, menggunakan gaya dan register yang tepat, menggunakan raut !ajah, gerakan dan bahasa tubuh, menggunakan strategi berbicara dan menggunakan penghubung antara ujaran yang satu dengan lainnya. *erbicara imitatif dapat dites dengan cara: /' peserta tes membaca nyaring kalimat yang dipilih dari beberapa kalimat yang dicetak pada selembar kertas, +' mengulang kalimat yang didiktekan pada telepon, 4' menja!ab pertanyaan dengan sebuah kata, frase pendek yang terdiri dari dua atau tiga kata, -' mendengar tiga kata yang diucapkan secara acak dan peserta tes diminta menghubungkannya menjadi sebuah kalimat yang bermakna, .' peserta tes diberi 4, detik untuk mengemukakan pendapatnya mengenai topik yang didiktekan di dalam telepon. *erbicara intensif dapat dites dengan tugas merespon yang diarahkan, yaitu pe!a!ancara menyampaikan bentuk tatabahasa tertentu dan peserta tes diminta mengubah kalimat itu seperti mengubahnya menjadi kalimat tanya atau negatif, kalimat pasif, mengubah subyeknya, memodifikasi verbanya, dan sejenisnya. (embaca nyaring dapat dites menggunakan teknik membaca teks pendek, membaca dialog yang ada skripnya, membaca kalimat yang mengandungi pasangan minimal, membaca informasi dari tabel, diagram, atau bagan, melengkapi dialog, serta tugas yang dibantu oleh gambar yang menghendaki deskripsi dari peserta tes, mengembangkan percakapan dari kata, frase, atau ceritera. (isalnya, peserta tes melihat ?a lamb, ship, bottle and treesA, lalu pe!a!ancara menunjuk sebuah gambar sambil bertanya ?ChatBs thisD. *erbicara reponsif dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tanya ja!ab &Chat do you think of the !eather todayD', memberikan instruksi &describe ho! to make a typical dish from your country', memarafrase & arahprase a short story, a phone message', menggambarkan !ujud fisik sebuah benda, menarasikan bahan yang diberikan, meringkas informasi yang dipilih pembicara, memerintah berdasarkan gambar yang diberikan, memberikan instruksi, mengemukakan pendapat, membandingkan, memberikan hipotesis, serta mendefinisikan. *erbicara interaktif dapat dites menggunakan !a!ancara, bermain peran, diskusi dan percakapan untuk menilai kemampuan memilih topik, memberi perhatian, menyela, menjelaskan, bertanya, melakukan negosiasi makna, mengecek pola intonasi dan bahasa tubuh dan sopan santun. *erbicara interaktif juga dapat dites menggunakan games seperti +,

cross!ord and puGGles, information gap grid, dan city maps. (embaca intensif dapat dites menggunakan teknik presentasi lisan, berceritera yang dibantu gambar, menceriterakan kembali sebuah ceritera atau berita serta menerjemahkan. 9.4. engembangan tes keterampilan menyimak (enyimak dapat dikelompokan menjadi menyimak intensif, responsif, selektif dan ektensif. (enyimak intensif dapat dites dengan pengenalan elemen fonologis dan morfologis seperti: asangan fonemis: 3onsonan eserta tes mendengar: )eBs from =alifornia eserta tes membaca: &a' )eBs from =alifornia. &b' SheBs from =alifornia. asangan fonemis: 6ocal eserta tes mendengar: Is he livingD eserta tes membaca: &a' Is he leavingD &b' Is he livingD asangan morfologis: -berakhiran ed eserta tes mendengar: I missed you very much. eserta tes membaca: &a' I missed you very much. &b' I miss you very much. engenalaman parafrase seperti: arafrase kalimat eserta tes mendengar: )ello, my nameBs 3eiko. I come from %apan. eserta tes membaca: &a' 3eiko is comfortable in %apan. &b' 3eiko !ants to come to %apan. &c' 3eiko is %apanese &d' 3eiko likes %apan arafrase dialog eserta tes mendengar: (an: )i, (aria, my nameBs 1eorge. Coman: $ice to meet you, 1eorge. "re you "mericanD (an: $o, IBm =anadian. eserta tes membaca: &a' 1eorge lives in the 8nited States. &b' 1eorge is "merican. &c' 1eorge comes from =anada &d' (aria is =anadian (enyimak responsif dapat dites dengan teknik memberikan respon yang cocok atas pertanyaan yang diberikan atau respon yang menghendaki ja!aban terbuka. ;espon yang cocok eserta tes mendengar: )o! much time did you take to do your home!orkD. eserta tes membaca: &a' In about an hour. &b' "bout an hour. &c' "bout K /, +/

&d' :es, I did %a!aban terbuka eserta tes mendengar: )o! much time did you take to do your home!orkD. eserta tes membaca: IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII (enyimak selektif dapat dites menggunakan: (istening Clo.e eserta tes menyimak sebuah teks yang belum lengkap karena ada beberapa bagian yang dihilangkan ,nformation transfer eserta tes diminta menyimak sebuah teks yang dibacakan guru. 7alu melihat beberapa gambar dan memilih gambar yang cocok dengan deskripsi yang diberikan. eserta tes melihat: seorang !anita di laboratorium yang tak memakai kacamat sedang melihat dengan mata kanannya ke mikroskop sedangkan mata kirinya dipicingkan. eserta tes mendengar: &a' SheBs speaking into a microphone &b' SheBs putting on her glasses &c' She has both eyes open &d' SheBs using a microscope Mengulangi kalimat eserta menyimak kalimat dari yang pendek hingga yang panjang. mengulangi kalimat tersebut. eserta tes diminta

(embaca ekkstesive dapat dites menggunakan dikte, tugas stimulus-respon komunikatif, dan tugas menyimak otentik. #ugas menyimak otentik dapat dilakukan seperti dengan tugas mencatat perkuliahan, mengedit, menafsirkan, dan menceriterakan kembali. 9.-. engembangan tes keterampilan menulis #eks tulis dapat dikelompokan menjadi tulisan akademik, tulisan berkaitan dengan pekerjaan dan tulisan pribadi. 3egiatan menulis dapat bersifat imitatif, intensif, responsif, dan ekstensif. 3eterampilan menulis imitatif dapat dites menggunakan tugas menulis dengan tangan seperti huruf, kata, dan pelafalan. eserta tes dapat menyalin kata-kata yang diberikan, mengisi teks berumpang kosong berdasarkan ceritera yang disajikan secara lisan, menulis berdasarkan gambar yang diberikan, mengisi formulir atau tabel, serta mengubah angka ke dalam huruf seperti membaca jam. 3ita juga dapat menggunakan tes ejaan, dan tes pilihan ganda. (enulis intensif dapat dites dengan imla, mengubah gramatika teks &mengubah tenses, mengubah verba ke dalam bentuk pendek, mengubah pernyataan ke dalam ja!aban ya2tidak, mengubah pertanyaan ke dalam pernyataan, menggabung dua kalimat menggunakan pronomina relatif seperti !hich, !ho, !hose, !hom, mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung atau mengubah kalimat aktif menjadi pasif. (enulis intensif juga dapat memanfaatkan gambar. (isalnya, beberapa gambar sederhana yang menunjukan tindakan diperlihatkan, peserta tes menulis kalimat sederhana berdasarkan gambar tersebut. engetesan kosakata juga dapat digunakan untuk mengetes keterampilan menulis intensif. (isalnya, ++

peserta tes diberi beberapa kata dan diminta membuat kalimat berdasarkan kata yang diberikan, atau menuliskan derivasi dari sebuah kata. #es menulis intensif juga dapat dites dengan meminta sis!a menyusun kata yang diberikan secara acak menjadi sebuah kalimat yang bermakna atau menyusun beberapa kalimat yang diberikan secara acak menjadi sebuah paragraf yang bermakna. (embaca intensif juga dapat dites menggunakan tugas yang menghendaki ja!aban pendek serta melengkapi kalimat. (enulis responsif dan ekstensif dapat dites menggunakan teknik parafrase, menulis dengan bantuan pertanyaan dan ja!aban &guided Juestion and ans!er', menyusun paragraf dan tugas lain yang lebih kompleks seperti menulis artikel, laporan buku, laporan percobaan lab kimia, meringkas bahan bacaan, perkuliahan atau video, merespon perkuliahan, menafsirkan statistik, menyusun makalah berdasarkan penelitian pustaka, serta membuat teks naratif, deskriptif, argumentatif dan eksposisi.

+4

Unit 8
91r at dan ru!ri( #enilaian
Indikator Setelah mengikuti pelatihan, peserta tes diharapkan dapat mengidentifikasi format dan rubrik penilaian

8,1 91r at Penilaian *erdasarkan respon yang diberikan sis!a, penilaian dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu penilaian unjukkerja, pertanyaan yang menghendaki respon, pertanyaan yang menghendaki ja!aban pendek, dan pertanyaan yang menuntut ja!aban terbuka. ertanyaan penilaian kinerja Performance assessment /uestions!. enilaian jenis ini meminta sis!a merespon pertanyaan seperti memperlihatkan, menyelidiki, mendemosntrasikan, merespon lisan atau tulisan, jurnal dan portofolio dan dapat diberikan dan dinilai menurut prosedur dan aturan standar. #es jenis ini lebih mementingkan proses pemecahan masalah daripada ke ja!aban atau solusi. 3elemahan tes ini biasanya dianggap kurang andal, sukar penyekorannya dan mahal. ertanyaan menyusun respon Constructed-response /uestions! merupakan bagian dari penilaian berbasis unjuk kerja. Sis!a diminta mengisi rumpang kosong atau memberi respon tertulis pendek atas sebuah pertanyaan. %enis tes ini sering dimasukan ke dalam soal pilihan ganda dan sering digunakan untuk memperoleh informasi yang berbeda atau informasi tambahan mengenai apa yang sis!a ketahui dan dapat lakukan. Dalam ja!aban pendek &$hort-answer 0uestions' sis!a diberi sebuah pertanyaan yang harus dija!ab dengan mengisi rumpang kosong atau dengan respon pendek tertulis. %a!aban yang diberikan diperiksa secara manual menggunakan rubrik yang memungkinkan sejumlah ja!aban atau sebagian ja!aban yang benar. ertanyaan dan ja!aban dalam tes ini mengevalusi secara lebih mendalam unjukerja sis!a dibanding pilihan ganda namun reliabilitasnya bergantung atas teknik penyekoran. %ika pertanyaannya disusun dengan baik dan rubriknya jelas, jenis tes ini dapat memberikan informasi penting mengenai unjukkerja sis!a yang tak dapat diperlihatkan secara efektif oleh pilihan ganda. Dalam tes esei &&pen-+nded 'ests', sis!a diminta merespon secara tertulis dalam bentuk beberapa kalimat seperti ja!aban pendek atau berbentuk esei. Soal ja!aban ini dikenl pula dengan nama respon konstruksi karena sis!a harus mengontruksi ja!abannya ketimbang hanya memilih saja &Lucker, +,,4'. Soal jenis ini memungkinkan sis!a menunjukkan pengetahuan dan menerapkan keterampilan berpikir kritis, tetapi membutuhkan pembaca manusia yang tidak dapat digantikan dengan mesin sehingga biaya pelaksanaannya mahal. $amun demikian, di antara format-format yang digambarkan di atas, format tes standar yang sering digunakan adalah pilihan ganda dan ja!aban pendek. 8ntuk mendemonstrasikan kemampuan sis!a sebagaimana diuraikan di tas, penilaian dapat disampaikan dalam berbagai format seperti pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, melengkapi dengan ja!aban pendek, cloGe test, penilaian unjuk kerja, ja!aban pendek dan esei. <././ ilihan ganda Dalam pilihan ganda &Multiple-choice /uestions! sis!a memilih satu pilihan yang benar dalam setiap butir soal dari beberapa alternatif ja!aban yang diberikan. %enis tes ini sangat efisien, praktis, dan mampu memberikan informasi yang terpercaya, selain juga obyektif, seragam

+-

dalam penilaian, mudah dalam pelaksanaan dan ekonomis. Soal pilihan ganda ada yang conteHtualised dan deconteHtualised seperti: Conte"tualised1 /' Chat IIIIIIIII this !eekendD &a' you are going to do &b' are you going to do &c' your gonna do +' IBm not sure, IIIIIII anything specialD &a' are you going to do &b' you are going to do &c' is going to do 2econte"tualised1 4' Chen I !as t!elve years old, I use to IIIIIII every day. &a' s!im &b' to s!imming &c' to s!im -' Chen (r. *ro!n deisigns a !ebsite, he al!ays creates it IIIIIII &a' artistically &b' artistic &c' artist <./.+ 0diting: .' 0ver since supermarket first appeared, they have been take over the !orld " * = D <./.4 #ugas mengisi ruang kosong dapat digambarkan sebagai berikut: Oscar: Chat should I do if I get sickD Doctor: It is best to stay at home and IIIIIII If you have a fever IIIIIIIIIIIIIII :ou should drink as much IIIIIIIIIIIIIIIII #he !orst thing you can do is IIIIIIIIIIIII :ou should also IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII <./.- %a!aban pendek #es ini berisi pertanyaan yang harus dija!ab dengan ja!aban pendek dalam satu atau dua kata. (isalnya, Petun3uk penger3aan: *acalah teks di ba!ah ini dengan baik, lalu ja!ab pertanyaan yang diberikan dengan benar@ A&nce upon a time, there was a little girl named #oldilocks. $he went for a walk in the forest,A /. Chat does she in the last sentence refer toD +. Chat !as the name of the girlD 4. Chy did he go to the forestD #es ja!aban pendek memiliki beberapa kelebihan dibanding pilihan ganda karena kemungkinan menebak dan mencontek menjadi lebih kecil. Selain itu, butir soal yang dikembangkan tidak dibatasi oleh keberadaan pengecoh, dan butir soalnya relatif lebih mudah disusun. Selain kelebihan, soal ja!aban singkat juga mempunya kelemahan yang salah satu di antaranya adalah ja!aban yang diberikan dapat saja lebih panjang sehingga membatasi jumlah +.

soal yang diteskan. Selain itu, peserta tes juga harus memproduksi sesuatu untuk merespon soal sehingga selain !aktu yang dibutuhkan lebih panjang, juga membutuhkan keterampilan lain seperti keterampilan menulis. 3elemahan lainnya adalah penilaian dapat subyektif dan penyekorannya lebih lama. <./.. (elengkapi Dalam tes ini, sis!a harus melengkapi rumpang dengan sebuah kata atau frase. (isalnya, ;abbit likes IIIIIII, !hile crocodile eats IIIIIII. #he staple food of most Indonesian people is IIIIIII. Ce have IIII eyes and one nose. Ce !alk !ith our t!o IIIII. Someone !ho has a toothache should go to the IIIIII. 8ntuk mengetes keterampilan membaca dan keterampilan menulis, ja!aban untuk rumpang kosong pada soal melengkapi sebaiknya dapat ditemukan dalam bacaan atau berupa kata yang sering ditemukan yang tidak menimbulkan kesukaran dalam ejaan. 8ntuk mengetes grammar kadang kita membutuhkan dua rumpang kosong, namun konteks tetap harus diberikan. (isalnya, Our teachers IIII IIIII in front of the class !hile !e are sitting on the chairs. #omorro! I will go s!imming !hereas my sister IIII IIIII camping. 3ata atau frase yang digaris ba!ahi untuk membantu sis!a mengisi rumpang kosong. $amun demikian, jika penguasaan bahasa sis!a makin bagus, teknik seperti itu bisa ditinggalkan dan diganti dengan yang lebih alami dan lebih kompleks, seperti: Chile they IIII IIIIII television, there !as a sudden bang outside. )e asked me for money, IIIII I !ould not give him any. <./.9 (enjodohkan #es jenis ini berisi dua kolom. 3olom pertama di sebelah kiri biasanya berisi pernyataan yang berkaitan dengan definisi atau deskripsi suatu obyek, keadaan atau konsep, sedangkan di sebelah kanan berisi obyek, keadaan atau konsep yang dideskripsikan. Sis!a harus memilih obyek, keadaan atau deskripsi yang cocok dengan deskripsi yang diberikan, yang dalam hal ini urutannya telah di acak. #es menjodohkan dapat digunakan untuk mengetes pemahaman sis!a atas teks yang diberikan, apakah teks monolog, dialog, naratif, deskriptif atau lainnya. =ontoh tes dengan teknik menjodohkan dapat dilihat di ba!ah ini. " et =at
Sasa has a very cute pet cat named ussy. It !as born five months ago in the attic of a neighbour !ith other three siblings !hich no! live in different places. Chen ussy !as a little kitten, Sasa took pity on her because her mother used to leave her for hunting so that the kitten often !ent hungry. Since then, Sasa fed her at least t!ice a day and no! they become good friends.

$o. /. +. 4. -. .. 9.

ernyataan "nimal !hich is brought up for pleasure is called a IIII Sasa named her cat IIIIII. ussy is five months IIIII. Chere !as ussy bornD " cat usually hunts a IIIIII #he feeling !hen !e !ant to eat is IIIII

ilihan /. mouse +. in an attic 4. hungry -. ussy .. pet 9. old <. food +9

<./.< *enar-salah #es jenis ini terdiri dari dua kolom. 3olom pertama berisi beberapa pernyataan yang biasanya berkaitan dengan teks, monolog, dialog, tugas, atau proyek yang telah dilakukan dan sis!a diminta menentukan apakah pernyataan itu benar atau salah pada kolom kedua yang telah disediakan. *erdasarkan teks ) Pet Cat di atas, dapat disusun soal benar-salah sebagai berikut: Petun"u( Penger"aan: *eri tanda ceklis pada kolom yang disediakan apakah pernyataan di bawah ini benar atau salah berdasarkan teks yang diberikan. $o. ernyataan /. =at is a meat eating animal. +. ussy !as born five months before Sasa !as born. 4. ussy has three sisters. -. ussy !as born in SasaBs house. .. $o! ussy and her sisters live at the same place. 9. Sasa feeds ussy once a day. *enar Salah

<./.5 =loGe rocedure Clo.e procedure &klose tes' adalah sebuah teks yang beberapa bagian tertentu dari teks itu dihilangkan. Sis!a diminta mengisi rumpang-rumpang itu dengan ja!aban yang benar. %a!aban dapat berupa kata atau frase yang disediakan di atas teks atau juga tidak disediakan sama sekali. enghilangan bagian dapat dilakukan berdasarkan rumus tertentu seperti setiap kelipatan kata tertentu &setiap - kata dihilangkan' atau berdasarkan sasaran kita apakah yang diteskan itu content words &work, good, yesterday, 4ohn, etc.' atau function words &at, from, under, and, etc.'. )arus diingat penghilangan itu jangan sampai membuat teks kehilangan konteksnya sehingga sis!a sama sekali tak mungkin melengkapinya. 8ntuk sis!a SD, teks yang gunakan sebagai dalam teknik ini hendaknya teks yang telah dibahas dalam kegiatan belajar mengajar. =ontoh tes dapat dilihat di ba!ah ini. Petu"u( Penger"aan1 ,silah rumpang kosong dalam teks di bawah ini dengan kata atau frase yang tepat.
Sasa has a very cute pet cat named ussy. IIIII&/' !as born five months ago in the attic of a neighbour !ith other IIII &+' sistersM si )itam, si (anis dan Si *elang, !hich no! live in different places. Chen ussy !as a little kitten, Sasa took pity on her because IIII &4' mother used to leave her for hunting so that the kitten often !ent hungry. Since then, Sasa feed her at least t!ice a IIIII&-' and no! they become good IIII &.'.

8,$ Ru!ri( #enilaian enyekoran untuk keterampilan menyimak dan membaca biasanya tidak menjadi masalah karena dapat disampaikan dengan soal obyektif yang penyekorannya mudah. )al yang sama tidak mudah dilakukan untuk keterampilan berbicara dan menulis. Di ba!ah ini ada beberapa rubrik yang dapat digunakan untuk menyekor tes keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. <.+./. ;ubrik enilaian #es *erbicara (odel / $o. "spek penilaian / + 4 /. >luency +. rosodic feature 4. "ccuracy of grammatical feature -. Discourse appropriateness =ara penyekoran: setiap skor dikalikan dua sehingga skor tertinggi -,

+<

(odel + "sepek ennilaian Pr1nun'iati1n ,.,-,.,..-/./..-+.+..-4., 9luen'5 ,.,-,.,..-/./..-+.+..-4.,

Deskripsi Sering terjadi kesalahan fonemik, tekanan dan intonasi yang menyebabkan pesan tak tersampaikan Sering terjadi kesalahan fonemik, tekanan dan intonasi yang menyebabkan pesan kadang-kadang tak tersampaikan *eberapa kesalahan fonemik, tekanan dan pola intonasi tetapi pesan yang disampaikan dapat dipahami 3adang-kadang terjadi kesalahan pelafalan, tetapi pesan selalu tersampaikan 8jaran kadang patah-patah aau aksennya sangat asing sehingga keterpahaman sulit terjadi *anyak terjadi perhentian yang bukan seperti pada penutur asli sehingga mengganggu keterpahaman *eberapa perhentian yang tidak seperti penutur asli masih terjadi tetapi tidak mengganggu keterpahaman 8jaran mengalir secara alamiah mendekati penutur asli + 4 .

(odel 4 $o. "spek penilaian / /. 1rammar +. 6ocabulary 4. =omprehension -. >luency .. ronunciation 9. #ask accomplishment &penyelesaian tugas. (odel $o. /. +. 4. -. .. "spek yang dinilai =omprehension >luency ronunciation 6ocabulary 1rammar /

(odel . $o $ame /. +. 4. -. ..

6oice and Intonation

=omprehen- >luency sion

*ody 7anguage

1rammar

6ocabulary

+5

<.+.+. ;ubrik enilaian #es 3eterampilan (enulis (odel / $o. "spek penilaian / + 4 /. 1rammar2mechanics +. Overall effectiveness of the message =ara penyekoran: setiap skor dikalikan dua sehingga skor tertinggi +, (odel + +,-/5 /<-/. /--/+ //-9 .-/ 0Hcellent to 1ood to "deJuate to 8nacceptable =ollege level 1ood "deJuate fair !ork OrganiGation 7ogical development of ideas 1rammar unctuation and Spelling and mechanics Style and Nuality of eHpression (odel 4: (enulis #erbimbing + Secara grammar dan leksikal benar / 1rammar atau kosakata tidak benar, tetapi tidak kedua-duanya , *aik grammar maupun kosakata tidak benar (odel -: )olistic Scale +,-/5 /<-/. /--/+ //-9 .-/ 0Hcellent to 1ood to "deJuate to 8nacceptable =ollege level 1ood "deJuate fair !ork =ontent OrganiGation 6ocabulary 7anguage use (echanics (odel . $o $ame =ontent OrganiGation 6ocabulary 1rammar Spelling =apitaliGation /. +. 4. -. .. .

+E

<.+.4 $o. / + 4 -

;ubrik enilaian #es (eringkas Deskripsi (engungkapkan secara jelas gagasan utama dan gagasan pendukung "pakah rangkuman dituliskan dalam bahasa sndiri, beberapa kosakata dari teks asli dapat diterima Disusun secara logis (enunjukkan fasilitas dalam penggunaan bahasa untuk mengungkapkan gagasan dalam teks secara jelas

<.+.- ;ubrik enilaian #es ;espon atas *acaan Skor Deskripsi 4 (enunjukkan pemahaman yang jelas dan tidak ambigu atas pikiran utama dan pikiran penjelas + (enunjukkan pemahaman atas pikiran utama tetapi kurang memahami ide pendukung / )anya memahami sebagian pikiran utama dan pikiran penjelas , #idak menunjukkan pemahaman atas pikiran utama dan pikiran penjelas <.+.. ;ubrik untuk menilai keterampilan membaca $o $ame 1enre ;eading =omprehension roblem #ime solving /. +. 4. -. .. <.+.9 ;ubrik untuk menilai keterampilan menulis $o /. +. 4. -. .. $ame 1enre (edia 8sed =omprehension roblem solving Self "nalysis =omments Self "nalysis =omments

4,

Unit ;
Pr1sedur #ena2siran tes
Indikator Setelah kegiatan pelatihan dilakukan, peserta mendefinisikan penafsiran tes dengan " dan "$ tes diharapkan dapat

)asil tes dapat ditafsirkan berdasarkan norma atau 5orm-referenced 'esting &$;#', atau berdasarkan kriteria atau Criterion-referenced 'esting &=;#'. enafsiran penilaian berdasarkan norma dapat digunakan untuk membandingkan hasil dengan kelompok rujukan &reference group' yang telah mengikuti tes yang sama. 8ntuk membuat norma tes sehingga hasilnya dapat dibandingkan, pengembang tes mengumpulkan data normatif melalui uji coba empiris dengan sampel responden berskala nasional. 8ntuk membandingkan kelompok dalam jumlah besar, tes acuan norma biasanya dirancang untuk mencakupi semua konstruk kompetensi berbahasa Inggris yang diharapkan sis!a dan ditetapkan pemerintah. elaporan tes acuan norma dapat dilakukan dengan membandingkan skor mentah peserta tes dengan kelompok rujukan seperti ranking persentil &percentile rank! atau standar sembilan stanine' ;anking persentil -P! melaporkan persentase peserta tes yang skornya di atas atau di ba!ah skor tertentu. (isalnya, seorang peserta tes dengan ; 5, mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada 5,O kelompok rujukan. ;anking persentil tertinggi adalah EE, yakni peserta tes mempunyai skor EEO lebih tinggi dari kelompok rujukan, sedangkan yang paling rendah adalah /, sedangkan ; ., merupakan rata-rata. Sebuah stanine menunjukan posisi relative nilai seorang peserta tes dibanding dengan kelompok rujukan paling rendah / dan paling tinggi

serta lima sebagai rata-rata. Stanine /, +, dan 4 dianggap sebagai di ba!ah rata-rata, -, ., dan 9 dianggap rata-rata, serta <, 5, da E di atas rata-rata. Setiap stanine me!akili unit pencapaian yang sama. (isalnya, perbedaan antara + dan - sama dengan perbedaan antara stanines . dan <. ersentase skor dalam kelompok rujukan yang dikelompokan ke dalam masing-masing stanine adalah -, <, /+, /<, +,, /<, /+, <, dan -.

;ancangan penafsiran tes acuan norma didasari oleh kurva normal dengan pengertian bah!a elemen tes diarahkan menyebar pada kurva normal &(onetti, +,,4M $"S*0, +,,/M Lucker, +,,4M opham, /EEE'. #es yang ditafsirkan berdasar kurva normal tidak membandingkan kompetensi sis!a dengan standar yang harus mereka capai, melainkan dengan sis!a lain yang dianggap berada pada kelompok yang sama. *uku +ducators6 7andbook on +ffective #esting &+,,+' menyebutkan bah!a norma yang sering digunakan dalam acuan norma adalah: kabupaten, propinsi, status sosial ekonomi, kelompok etnis dan jenis sekolah &misalnya kejuruan atau umum, negeri atau s!asta'. "cuan norma menurut ahli pengetesan dapat 4/

menyebabkan timbulnya frustasi baik bagi guru dan sis!a. ertama, guru yang berusaha mengajarkan pokok bahasan yang penting akan merasa gagal karena belum tentu materi itu keluar dalam soal. Ini disebabkan karena cakupan tes sangat luas. 3edua, seseorang tidak akan mencapai hasil yang tinggi kalau kelompoknya sendiri berada pada level yang rendah. Secara matematis, acuan ini tidak memungkinkan semua peserta tes berada di atas rata-rata. enafsiran tes berdasarkan patokan & " ' berusaha mengukur tingkat pencapaian sis!a menurut patokan, kriteria atau standar tertentu. Oleh karena itu, tes berdasarkan acuan patokan lebih berpusat pada mata pelajaran tertentu. )asil tes yang dicapai sis!a biasanya dikelompokan ke dalam tingkatan tertentu apakah tingkat dasar, mahir atau lanjut. Secara teori dapat saja seorang sis!a mencapai skor tertinggi atau terendah karena penafsiran ini tidak berusaha membandingkan hasil tes dengan sis!a lain melainkan hanya dengan standar. *utirbutir soal tidak dipilih untuk mengelompokan sis!a tetapi untuk memastikan apakah mereka telah menguasai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam standar atau belum. enilaian dengan penafsiran berdasarkan patokan disebut juga tes berbasis standar, yaitu dimulain dari sejumlah standar yang menyebutkan sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari sis!a. 3arena standar biasanya lebih banyak dari apa yang bias diteskan kepada sis!a, perancang tes harus berusaha mempersempit standar ke dalam pengetahuan dan keterampilan yang esensial pada tingkatan yang diteskan. engetahuan dan keterampilan esensial itu merupakan dasar untuk pengembangan butir soal.

4+

Unit <
Pe an2aatan &asil #enilaian
Indikator Setelah mempelajari unit ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyebutkan manfaat penilaian.

*erdasarkan uraian di atas, penilaian dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. ertama, hasil penilaian dapat dapat digunakan sebagai input bagi guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan jika hasil penilaian menunjukkan bah!a tujuan pembelajaran belum tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dalam sistem belajar tuntas, seseorang dikatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika telah menguasai lebih dari <.O bahan yang harus dikuasai. %ika hal itu belum terjadi, sis!a dapat melakukan program remedial atau perbaikan. Dalam kegiatan perbaikan itu, hasil penilaian dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek materi apa saja yang sebagian besar belum dikuasai oleh sis!a. )asil penilaian juga dapat menjadi bahan informasi bagi guru dalam memperbaiki proses belajar mengajarnya. *ila sebagian besar sis!a belum mencapai tujuan yang telah ditetapkan, guru dapat mengidentifikasi apakah tujuan yang ditetapkan terlalu tinggi, metode pembelajaran tidak cocok, atau motivasi serta keterlibatan sis!a rendah. %ika target yang ditetapkan terlalu tinggi atu materi terlalu sukar, guru dapat menyesuaikan target atau materi itu sesuai dengan kondisi sis!a yang ada. %ika metode pembelajaran dirasa kurang pas, guru dapat mencari metode lain yang mungkin lebih baik. %ika motivasi belajar sis!a rendah, guru dapat mencari strategi tertentu untuk membangkitkannya seperti menggunakan pujian atau hadiah. *agi sis!a, hasil penilaian dapat memberi arah mengenai pokok-pokok bahasa yang dianggap penting dan harus dikuasai. )asil penilaian juga akan memberi informasi bagi sis!a mengenai hasil belajar yang dicapai selama ini. *ila hasilnya kurang memuaskan, sis!a yang bersangkutan dapat belajar lebih giat lagi dengan menggunakan berbagai pendekatan sehingga hasilnya bisa lebih baik, "da beberapa sis!a yang hanya belajar jika mau menghadapi ujian. enilaian yang dilakukan secara rutin baik secara formal maupun informal seperti dengan portofolio, akan membantu menjaga motivasi sis!a untuk terus belajar. *agi penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah, hasil penilaian dapat digunakan untuk menentukan kebijakan dalam pendidikan seperti dalam menentukan batas lulus, batas penerimaan sis!a baru, penentuan kluster, penentuan kuota asal sis!a, peluncuran bantuan, penetapan sekolah unggulan, dan sejenisnya. *agi pemerintah, hasil penilaian dapat dijadikan sebagai bentuk pertanggung ja!aban kepada stakeholders pendidikan atas dana masyarakat yang telah digunakan untuk membiayai pendidikan. *agi orang tua, sis!a hasil penilaian dapat dijadikan bahan informasi untuk memilihkan sekolah terbaik bagi anak-anaknya yang akan memasuki satuan pendidikan tertentu. *agi masyarakat, hasil penilaian juga dapat dijadikan dasar untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah yang ada pada lingkungan masyarakat tertentu. 44

9urt&er Reading =elce-(urcia, (., DPrnyei, L. Q #hurrell, S. &/EE.' =ommunicative competence: " pedagogically motivated model !ith content specifications. ,ssues in )pplied (inguistics 9&+', .-4.. *ro!n, Douglas ). &+,,-'. (anguage )ssessment1 Principles and Classroom Practices. $e! :ork: earson 0ducation. *ro!n, Douglas ). &+,,/'. 'eaching by Principles. $e! :ork: "ddison Cesley 7ongman. *ro!n, %ames Dean &/EE-'. +lements of (anguage Curriculum1 ) $ystematic )pproach to Program 2evelopment. *oston: )einle and )einle. )ughes, "rthur. /E5E, +,,4. 'esting for (anguage 'eachers. +nd ed. =ambridge: =ambridge 8niversity ress. andjaitan, (utiara O. +,,4. Penilaian *erbasis Kelas dengan Portfolio . " Seminar paper presented at Indonesia 8niversity of 0ducation +,,4. Suherdi, Didi and =ece ;akhmat. /EE5. +valuasi Penga3aran. royek * 41SD. Depdikbud ;I.

4-

(atihan 8 /' %elaskan apa saja prinsip-prinsip tes yang baikD +' 3apan sebuah tes dikatakan memiliki kepraktisanD *eri contoh@ 4' "pa perbedaan antara validitas dan reliabilitasD -' *agaimana cara kita mengetahui reliabilitas perangkat tes yang kita kembangkanD .' "pa perbedaan antara validitas isi dan validitas kriteriaD 9' "pa yang dimaksud dengan konstruk dan validitas konstrukD <' (odel kompetensi berbahasa dari siapa yang diadopsi 3urikulum S( 2S(" +,,-D %elaskan 5' "pa yang dimaksud dengan !ashback atau dampak balik penilaianD *agaimana agar penilaian memberi dampak positifD

4.

49

Anda mungkin juga menyukai