Anda di halaman 1dari 3

Terdapat 3 ranah Integrasi-Interkoneksi, yaitu : Materi Ranah materi atau ontologi merupakan muatan dasar dari tiap disiplin

ilmu. Proses bagaimana mengintegrasikan / menginterkoneksikan nilai-nilai kebenaran universal (umumnya) dan nilai-nilai keislaman (khususnya) ke dalam suatu disiplin ilmu. COntoh dalam ilmu Matematika ilmu Falak dengan Geometri dan Astronomi, Ekonomi Islam dengan Matematika Keuangan. Metodologi Ranah metodologi atau epistemologi merupakan metode pengembangan keilmuan tiap disiplin ilmu. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan suatu disiplin ilmu digunakan untuk mengembangkan disiplin ilmu yang lain. Contoh ilmu Matematika dikembangkan dengan penelitian murni (generalisasi) dan problem solving masalah nyata Filosofi Ranah filosofi atau aksiologi merupakan nilai fundamental dari tiap disiplin ilmu. Ranah Filosofis merupakan suatu penyadaran bahwa suatu disiplin ilmu selalu bergantung pada disiplin ilmu yang lain. Contoh pengembagan ilmu matematika tidak boleh berdidi sendiri tetapi bersama dengan disiplin ilmu lain. Oleh karena itu ilmu matematika hendaknya dikembangkan bekerjasama dengan disiplin ilmu lain seperti teknik, ekonomi, kedokteran, astronomi, dan lain-lain

Terdapat 3 model Integrasi-Interkoneksi, yaitu : Informatif Model Informatif adalah suatu disiplin ilmu memberikan informasi kepada disiplin ilmu yang lain. lmu Islam (Al-quran) memberikan informasi kepada ilmu sains dan teknologi bahwa matahari memancarkan cahaya sedangkan bulan memantulkan cahaya (Q.S. Yunus: 5)

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. Matahari adalah benda langit yang menyala dan memancarkan sinar dari dirinya sendiri serta sebagai sumber kekuatan bagi bumi, seperti sinar dan panasnya. Sedangkan bulan tidak memancarkan sinar dari dirinya sendiri, tetapi memantulkan atau mengembalikan sinar matahari yang jatuh di permukaannya, sehingga terlihat seolah tampak bercahaya. Tempattempat beredarnya bulan tidak sama jika dilihat dari bumi dan matahari. Hal inilah yang menghasilkan bentuk-bentuk bulan. Dari sini dimungkinkan untuk menentukan bulan-bulan kamariah, yaitu tanda-tanda angkasa yang jelas untuk menentukan bulan. Dalam mengelilingi bumi, bulan memakan waktu selama 29 hari, 12 jam, 44 menit, 2,8 persepuluh detik.

Konfirmatif (Klarifikatif) Model Konfirmatif / Klarifikatif adalah suatu disiplin ilmu memberikan penegasan kepada disiplin ilmu lain. Informasi tentang tempat-tempat (manaazil) bulan dalam Q.S. Yunus: 5, dipertegas oleh ilmu sains dan teknologi (orbit bulan mengelilingi matahari berbentuk elips). Korektif Model Korektif adalah suatu disiplin ilmu mengoreksi disiplin ilmu yang lain. Teori Darwin yang mengatakan bahwa manusia dan kera berasal dari satu induk, dikoreksi oleh Al-quran. Alternatif Model Integrasi-Interkoneksi Paralelisasi: menyamakan konotasi dari ilmu-ilmu yang berbeda Similarisasi: menyamakan teori-teori dari ilmu-ilmu Komplementasi: Saling mengisi dan saling memperkuat Komparasi: membandingkan konsep teori diantara ilmu-ilmu Induktifikasi: mendukung teori ilmu dengan instrumen dari ilmu lain Verifikasi: menunjang dengan penelitian ilmiah ilmu satu dengan ilmu yang lain.

Latar belakang Integrasi Interkoneksi 1. Dikotomi pendidikan agama dan sains Sebuah kenyataan bahwa ada sebagian masyarakat, yang memahami secara kurang tepat hubungan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu pengetahuan, di mana dipahami seakan ada jarak di antara keduanya yang tidak bisa di satukan dalam metode tertentu. Selanjutnya dipahami bahwa Agama hanya mengurusi wilayah-wilayah ketuhanan, kenabian, aqidah, fikih, tafsir, hadis dan semisalnya, yang pada gilirannya ilmu pengetahuan diletakan dalam bangunan lain di luar bangunan ilmu-ilmu Agama. Kemudian dimasukan ke dalamnya misalnya ilmu biologi, fisika, matematika, kedokteran dan sejenisnya. Hal inipun berlanjut dengan didukung pula kebijakan pendidikan pemerintah yang dikotomik. Kenyataan di atas mengusik Amin Abdullah, untuk meluruskan, membenahi, mendobrak pemahaman diatas melalui buku Islamic Studies; Pendekatan Integratif-Interkonektif sebagai upaya dekonstruksi atau merombak ulang untuk kemudian ditata kembali frame berpikir masyarakat dalam melihat agama dalam relasinya dengan ilmu pengetahuan. 2. Perilaku manusia tidak sebagaimana mestinya Dunia saat ini sedang mengalami berbagai krisis, mulai dari krisis energi sampai krisis moral. Oleh banyak ahli, berbagai krisis yang melanda dunia ini ditengarai dikarenakan ummat manusia tidak berperilaku sebagaimana mestinya (benar dan baik). Kesalahan perilaku ummat manusia tersebut disinyalir oleh para ahli tersebut karena pola pendidikan yang dikembangkan saat ini kurang tepat. 3. Krisis Global

Saat ini juga marak dengan krisis global yang berdampak pada lingkungan dan energi dan bahkan moral. hal ini tentu patut di pikirkan bagaimana mengatasi ini semua agar tidak menjadi masalah yang berkepanjangan. dampak dari krisis global ini memang di sinyalir dari Dikotomi (pemisahan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum). Mengatasi Krisis Global dengan Pendidikan terpadu Solusi terhadap masalah dikotomi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum telah banyak ditawarkan oleh beberapa ahli. Minimal ada tiga solusi terhadap masalah dikotomi tersebut, yaitu islamisasi sains, ilmuisasi islam, dan integrasi-interkoneksi. Diharapkan dengan melakukan integrasi-interkoneksi ini krisis yang ada akan hilang ataupun berkurang.

Anda mungkin juga menyukai