Anda di halaman 1dari 2

Angka Kejadian Kelahiran Prematur di Indonesia dan Dunia

Badan kesehatan dunia (WHO) bekerja sama dengan March of Dimes, lembaga sosial dari Amerika Serikat yang memiliki misi mencegah bayi lahir prematur dan cacat melaporkan setiap tahun diperkirakan 13 juta bayi lahir secara prematur di seluruh dunia dan satu juta bayi meninggal dunia. Kelahiran bayi prematur ini paling banyak terjadi di negara miskin dan berkembang, terutama di Afrika dan Asia. Jumlah tertinggi ada di Afrika dan diikuti dengan Amerika Utara. Di Indonesia Setiap tahun diperkirakan lahir sekitar 350.000 bayi prematur atau berat badan lahir rendah di Indonesia. Tingginya kelahiran bayi prematur tersebut karena saat ini ada 30 juta perempuan usia subur yang kondisinya kurang energi kronik dan sekitar 50 persen ibu hamil mengalami anemia defisiansi gizi. Tingginya prevelansi berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya karena dari ibu hamil yang kurang gizi. Akibatnya, pertumbuhan janin terganggu sehingga berisiko lahir dengan berat di bawah 2.500 gram. Di Indonesia, diperkirakan prevelansi BBLR mencapai 7-14 persen, bahkan pada beberapa kabupaten mencapai 16 persen. Padahal, berdasarkan simposium Low Birth Weight di Dhaka, Banglades, tingkat indikasi BBLR lebih dari 15 persen dimaknai adanya masalah kesehatan masyarakat yang penting dan serius. Status gizi ibu hamil yang rendah ini sebenarnya ditentukan jauh sebelum terjadi kehamilan, yaitu selama masa kanak-kanak hingga dewasa. Dilaporkan sekitar 50 persen anak-anak yang kurang gizi adalah perempuan. Bayi prematur yang hidup banyak menderita gangguan kognitif dan neurologis. Selain itu, juga berisiko terhadap penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, jantung, dan stroke. Bayi disebut lahir prematur jika usia kehamilan ibu kurang dari 37 minggu, sedangkan kelahiran dianggap normal jika usia kehamilan mencapai 37-40 minggu. Bayi yang lahir prematur berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan. Namun, fasilitas perawatan yang sangat

lengkap, seperti yang dimiliki rumah sakit di negara kaya, akan memperbesar peluang bayi prematur untuk bertahan hidup. Bayi yang dilahirkan prematur biasanya membutuhkan perawatan intensif ataupun semi-intensif di rumah sakit. Hal ini karena sistem atau organ-organ tubuhnya belum matang sehingga bayi butuh bantuan untuk tetap hidup.
http://prematurenicu.wordpress.com/2012/12/08/angka-kejadian-kelahiranprematur-di-indonesia-dan-dunia/

Anda mungkin juga menyukai