Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah mencanangkan

suatu gerakan pembangunan yang dikenal dengan istilah pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah kegiataan yang berlangsung terus menerus dan bersinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik yang bersifat material maupun spritual. Untuk itu pemerintah harus berusaha meningkatkan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. Dalam menunjang keberhasilan pembanguan diperlukan penerimaan yang kuat, dimana sumber pembiayaan diusahakan tetep bertumpu pada penerimaan dalam negeri dan penerimaan dari sumber-sumber luar negeri hanya sebagai pelengkap. Kemandirian pembangunan diperlukan baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun kabupaten kota yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pemerintah pusat dengan kebijaksanaannya. Kebijakan tentang keuangan daerah ditempuh oleh pemerintah pusat agar pemerintah daerah mempunyai kemampuan membiayai pembagunan daerahnya sesuai dengan prinsip daerah otonomi yang nyata. !etelah pemerintah pusat megeluarkan Undang-Undang "o ## $ahun %&&& dan diperbaharui dengan Undang-Undang "o. '# $ahun #(() tentang daerah yang terfokus pada otonomi daerah dan Undang-Undang pemerintahan

"o. #* tahun %&&&

yang diperbaharui dengan Undang-Undang "o. '' $ahun #(() tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, maka pemerintah daerah diberi kekuasaan yang lebih besar untuk mengatur anggaran daerahnya. Untuk mendukung pelaksanaan otonomi yang maksimal pemerintah

mengeluarkan kebijaksanaan dibidang penerimaan daerah yang berorientasi pada peningkatan kemampuan daerah untuk membiayai urusan rumah tangganya sendiri dan diprioritaskan pada penggalian dana mobilisasi sumber-sumber daerah. !umber pendapatan daerah menurut Undang-Undang "o. '' tahun #(() adalah + %. Pendapatan ,sli Daerah -P,D., terdiri dari+ Hasil pajak daerah. Hasil retribusi daerah. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pendapatan asli daerah yang sah. #. Dana perimbangan. '. Pinjaman daerah. ). /ain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan ,sli Daerah -P,D. merupakan sumber pendapatan daerah yang secara bebas dapat digunakan oleh masing-masing daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan daerah. $api pada kenyataannya kontribusi Pendapatan ,sli Daerah terhadap pendapatan dan belanja daerah masih kecil. !elama ini dominasi sumbangan pemerintah pusat kepada daerah masih besar. 0leh karenanya

untuk mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah perlu berusaha meningkatkan Pendapatan ,sli Daerah -P,D. yang salah satunya dengan penggalian potensi daerah. Untuk itu pemerintah perlu berupaya meningkatkan penerimaan pajak Hotel, agar penerimaan pemerintah terus meningkat sehingga dapat mempelancar pembangunan. Untuk mencapai ini pemerintah harus melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam bidang keuangan daerah yang dikelola secara efektif dan efesien. Dengan dasar pertimbangan ini, maka Pemerintah Kota 1engkulu harus secara aktif melakukan upaya pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah yang salah satunya adalah pajak Hotel. 1erdasarkan pemikiran dan keadaan tersebut, maka penulis memilih judul Kontribusi Pajak Hotel Dan Restoran Terha a! Pen a!atan Asli Daerah Di Kota Bengkulu ".

B.

Ru#usan $asalah Dari uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, maka dapatlah dirumuskan

suatu permasalahan dari penelitian ini sebagai berikut + 1agaimana Kontribusi Pajak Hotel Dan 2estoran $erhadap Pendapatan ,sli Daerah Di Kota 1engkulu3

%.

Tujuan Penelitian 1erdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut + untuk mengetahui 1agaimana Kontribusi Pajak Hotel Dan 2estoran $erhadap Pendapatan ,sli Daerah Di Kota 1engkulu

BAB II TIN&AUAN PU'TAKA

A. Per!ajakan i In onesia Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan bersinambungan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat baik secara material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan. !alah satu usaha dalam pembiayaan

pembangunan yaitu dengan menggali sumber-sumber dana yang berasal dari dalam negeri yaitu pajak. Pajak adalah pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah. 1anyak ahli memberikan batasan tentang pajak, definisi pajak menurut para pakar adalah+ a. 4r. Dr .". 5. 6eldmann, pajak adalah 7prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa, -menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum., tanpa ada kontra-prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum8. b. Prof. Dr. 2achmat !oemitro, !.H., pajak adalah 7iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang -yang dipaksakan. dengan tiada pendapat jasatimbal -kontra-prestasi., yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pegeluaran umum8. c. Prof. Dr. 4. 5. H !meets, pajak adalah 7prestasi pada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakannya, tanpa ada kontra-

prestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang indi9idual, maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah8. d. Dr. !oeparman !oemahamidjaja, pajak adalah 7iuran :ajib, berupa uang atau barang, yang dipunggut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum8. Dari pengertian pajak di atas, dapat disimpulkan bah:a ada lima unsur yang melekat dalam pengertian pajak adalah + a. b. c. Pembayaran pajak harus berdasarkan undang-undang. !ifatnya dapat dipaksakan. $idak ada kontra-prestasi -imbalan. yang langsung dapat dirasakan oleh pembayar pajak. d. Pemungutan pajak dilakukan oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun daerah -tidak boleh dipungut oleh s:asta. e. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah -rutin dan pembangunan. bagi kepentigan masyarakat umum.

B. As!ek Ekono#i Per!ajakan Pembiayaan belanja riil Pemerintah memerlukan uang untuk membiayai hutanghutangnya. Untuk itu diperoleh dari pemungutan pajak dan digunakan untuk membiayai belanjanya. Hanya saja dalam pembanguan sebuah kapal, rumah sakit maupun sarana umum lainnya pemerintah tidak semata-mata hanya memelukan uang,

akan tetapi juga sumber daya ekonomi yang riil. Untuk itu pemerintah juga memelukan baja dan tenaga terdidik, singkatnya pemerintah membutuhkan pemenfaatan persediaan masyarakat akan tenaga kerja, tanah dan barang modal yang langka. !ebenarnya masyarakat dalam menentukan cara membebani dirinya dengan pajak, juga menetapkan bagaimana memperoleh sumber-sumber daya yang diperlukan dari berbagai keluarga dan badan usaha yang ada dalam masyarakat tersebut, agar dapat dimanfaatkan untuk barang dan jasa umum disamping untuk program transfer pendapatan. Konsep tentang 7manfaat8 (benefit) dan kemampuan membayar (ability to pay) merupakan dua prinsip dari teori perpajakan. "orma keadilan menyiratkan agar mengunakan pajak yang sama. !uatu pajak dapat di sebut progresif, proporsional, atau regresif jika membebani pendapatan orang kaya dibanding mereka yang miskin dalam proporsi yang lebih besar, sama atau lebih kecil.

%. Hubungan Antara Pajak engan Pen a!atan Dalam suatu jenis pajak kita akan mengenal istilah pajak proporsional, pajak progresif, dan pajak regresif yang tentunya berkaitan dengan masalah pendapatan. !uatu pajak akan disebut proporsional jika mengenakan tarif presentase yang sama tanpa melihat pendapatan seseorang. !ehingga setiap pembayaran pajak dikenakan tarif pajak dalam proporsi yang sama dari pendapatannya. !edangkan untuk pajak progresif berbeda sama sekali dengan pajak proporsional.

Pajak progresif adalah pajak yang mengenakan tarif dalam persentase yang meningkat menurut bertambah tingginya pendapatan seseorang. !edangkan pajak regresif adalah pajak yang mengenakan tarif persentase yang lebih rendah pada mereka yang berpendapatan tinggi. Istilah progresif dan regresif mungkin akan menimbulkan kekacauan pengertian. Kata-kata itu merupakan istilah teknis yang berkaitan dengan proporsi pajak terhadap berbagai pendapatan.

D. Pajak Daerah Pajak merupakan sumber keuangan pokok bagi daerah disamping retribusi daerah. Pengertian pajak menurut 4.!uparmoko dirumuskan sebagai berikut pajak adalah pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah, yang dapat dipaksakan dengan tanpa balas jasa yang secara langsung dapat ditunjuk. 4isalnya pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan. Pengaturan lebih lanjut dikeluarkan melalui sumber-sumber pendapatan daerah, khususnya mengenai pajak daerah -Undang-Undang Darurat "o.%% tahun %&*;.. Inti dari UU "o %% $ahun %&*; tersebut menjelaskan tentang peraturan umum pajak daerah dan menyebutkan beberapa hal sebagai berikut + a. Pengertian dari pajak daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan pajak yang ditetapkan oleh daerah untuk pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum politik. b. 4engadakan, megubah, dan meniadakan pajak daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

c.

/apangan pajak daerah adalah lapangan pajak yang belum digunakan oleh negara. /apangan pajak tingkat ba:ahan adalah lapangan pajak yang belum digunakan oleh negara atau daerah tingkat atasan.

d.

,pabila suatu daerah tingkat atasan telah mengunakan suatu lapangan pajak, daerah tingkat ba:ahannya tidak dipekenankan memasuki lapangan pajak itu, akan tetapi dalam peraturan pajak tingkat atasan itu dapat ditentukan bah:a daerah tingkat ba:ahannya dipekenankan memungut opsen atas pajak daerah tingkat atasannya.

E. Pajak Hotel an Restoran !esuai dengan peraturan pemerintah "o. <# tahun #((% pengertian pajak hotel dan restoran adalah + Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap istirahat, memperoleh pelayanan, dan fasilitas lainnya dengan dipunggut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. 2etoran adalah tempat menyantap makanan minuman yang disediakan dengan di pungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa baga dan katering. 1erdasarkan Perda "o.' tahun #((' tentang pajak hotel dan Perda "o. ) tahun #((' tentang restoran dijelaskan mengenai nama, objek, dan subjek pajak hotel dan restoran. a. Dengan nama pajak hotel, restoran dan usaha sejenis dipungut atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel, restoran dan usaha sejenis.

b. !ubjek pajak adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel, restoran dan usaha sejenis. c. subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan hotel, restoran dan usaha sejenis. Dasar pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel, restoran dan usaha sejenis. $arif pajak hotel dan restoran ditetapkan %(= dari jumlah pembayaran yang dilakukan kepada pengusaha hotel, restoran dan usaha sejenis.

(. A #inistrasi Pajak %. Pengukuhan >ajib Pajak >ajib Pajak Hotel :ajib mendaftarkan usahanya kepada bupati :alikota, dalam praktik umumnyakepada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kota dalam jangka :aktu tertentu, misalnya selambat-lambatnya tiga puluh hari sebelum dimulainya kegiatan usaha, untuk dikukuhkan dan diberikan "omorPokok >ajib Pajak Daerah -"P>PD.. 5angka :aktu ini sesuai dengan jangka :aktu yang ditentukan oleh bupati atau :alikota di mana Pajak Hotel dipungut. !urat Keputusan Pengukuhan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah tidak merupakan dasaruntuk menentukan mulai sat terutang Pajak Hotel, tetapi hanya merupakan sarana administrasi dan penga:asan bagi petugasDinas Pendapatan Daerah. ,pabila pengusaha hotel atau penginapan tidak mendaftarkan usahanya dalam jangka :aktuyang ditentukan, Kepala Dinas Pendapatan Daerah akan menetapkan pengusaha tersebut sebagai :ajib pajak secara jabatan. Penetapan secara jabatan

dimaksudkan untuk pemberian nomor pengukuhan dan "P>PD dan bukan merupakan penetapan besarnya pajak terutang.$ata cara pelaporan dan pengukuhan :ajib pajak ditetapkan oleh bupati :alikota dan surat keputusan. #. Pendaftaran dan Pendataan Kegiatan pendaftaran dan pendataan dia:ali dengan mempersiapkan dokumen yang dilakukan, berupa formulir pendaftaran dan pendataan, kemudian diberikan kepada :ajib pajak. !etelah dokumen disiapkan kepada :ajib pajak, :ajib pajak mengisi formulir pendaftaran dengan jelas, lengkap, serta mengembalikan kepada petugas pajak. !elanjutnya, petugas pajak mencatat formulir pendaftaran dan pendataan yang dikembalikan oleh :ajib pajak, dalam Daftar Induk >ajib Pajak berdasarka nomor urut yang digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan "P>PD.

)*. 'urat Pe#beritahuan Pajak Daerah +'PTPD, >ajib Pajak yang memenuhi ke:ajiban perpajakan sendiri dibayar dengan menggunakan !P$PD sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemungutan pajak hotel dapat dilakukan dengan Official Assessment yakni berdasarkan penetapan kepala daerah melalui penerbitan surat ketetapan pajak daerah. ,tau, secara Self assessment yakni dibayar sendiri oleh :ajib pajak dengan menggunakan !urat Pemberitahuan Pajak Daerah -!P$PD.. >alikota dapat menerbitkan !P$PD jika + a. 5ika berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak terutang tidak atau kurang dibayar?

10

b. dari hasil penelitian !P$PD terdapat kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung? c. >ajib Pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga dan atau denda #= tiap bulannya dan paling lambat %* -lima belas. bulan sejak saat terutangnya pajak yang ditagih melaui !P$PD. d. 5ika !P$PD tidak disampaikan kepada >alikota dalam jangka :aktu ; -tujuh. hari dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada :aktunya sebagaimana ditentukan dalam surat teguran? e. 5ika ke:ajiban mengisi !P$PD tidak dipenuhi, pajak yang terutang dihitung secara jabatan $ata @ara Pembayaran dan Penagihan pajak terutang sesuai dengan Pasal ;' dalam Peraturan Daerah Kota 1engkulu "omor () $ahun #(%' adalah + %. >alikota menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling lama '( -tiga puluh. hari kerja setelah saat terutangnya pajak dan paling lama < -enam. bulan sejak tanggal diterimanya !PP$ oleh >ajib Pajak. #. !PP$, !KPD, !KPDK1, !KPDK1$, !$PD, !urat Keputusan Pembetulan, !urat Keputusan Keberatan, dan Putusan 1anding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagihan pajak dan harus dilunasi jangka :aktu paling lama satu -%. bulan sejak tanggal diterbitkan. '. >alikota atas permohonan >ajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada >ajib Pajak untuk mengangsur

11

atau menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar # = -dua persen. sebulan. ). Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran pajak diatur dengan Peraturan >alikota.

12

BAB III DATA

A.

De-inisi .!erasional Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan Hotel. Pengeritan hotel disini termasuk

juga rumah penginapan yang memungut bayaran pada Hotel di 1engkulu . >ajib Pajak Hotel adalah pemilik dari Hotel di 1engkulu . 0bjek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh Hotel di 1engkulu dengan pembayaran, termasuk pelayanan sebagaimana di ba:ah ini + a. 6asilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yang antara lain+ gubuk pari:isata (cottage), motel, :isma pari:isata, pesanggrahan (hostel), losmen, dan rumah penginapan. b. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tempat tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyaman, antara lain telepon faksimili, teleks, fotokopi, pelayanan cuci, setrika, taksi dan pengangkutan lainnya, yang disediakan atau dikelola Hotel di 1engkulu . c. 6asilitas olahraga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel, bukan untuk umum, antara lain pusat kebugaran (fitness center., kolam renang, tennis, golf, karaoke, pub, diskotik, yang disediakan atau dikelola oleh Hotel di 1engkulu . d. 5asa perse:aan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.

13

Pada Pajak Hotel, yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas palayanan hotel. !ecara sederhana yang menjadi subjek pajak adalah konsumen yang menikmati dan membayar pelayanan yang diberikan oleh Hotel di 1engkulu . !ementara itu, yang menjadi :ajib pajak adalah pengusaha hotel, yaitu pemilik dari Hotel di 1engkulu . Dalam menjalankan ke:ajiban perpajakannya :ajib pajak dapat di:akili oleh pihak tertentu yang diperkenan oleh undang-undang dan peraturan daerah tentang Pajak Hotel. >akil :ajib pajak bertanggung ja:ab secara pribadi dan atau secara pajak tanggung rentang atas pembayaran pajak terutang. $arif Pajak Hotel ditetapkan sebesar %( = -sepuluh persen..

B.

&angkauan Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Hotel di 1engkulu Dalam penelitian ini

penulis membahas perhitungan pajak hotel terutang yang dibayar

%.

&enis Dan 'u#ber / 'u#ber Data 5enis data yang digunakan oleh peneliti dalam meneliti kasus di Hotel di

1engkulu yaitu Data Primer yang mencakup sebagai berikut + a. Data mengenai gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi. b. Data-data yang meliputi jumlah kamar penginapan yang dise:a dan fasilitas hotel yang digunakan oleh konsumen pada saat menginap yang terjadi bulan !eptember #(%'.

14

!umber data diperoleh dari :a:ancara dengan pihak perusahaan, pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.

D.

Teknik Pengu#!ulan Data 4etode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data di lokasi

penelitian dengan jalan mengadakan tanya ja:ab atau :a:ancara langsung dengan pega:ai serta pihak yang berhubungan dengan obyek yang diteliti.

E.

Teknik Analisis Data Untuk menja:ab permasalahan dan setelah data-data yang diperlukan dalam

penelitian ini terkumpul, maka penulis akan menggunakan teknik analisis data sebagai berikut + Perhitungan Pajak Hotel $erutang dengan metode Self Assessment + Pajak hotel terutang = Penghasilan Bruto dalam 1 bulan Tarif Pajak Alat Analisis 0ang Digunakan 5adi penelitian ini, penulis akan menggunakan metode analisis pajak hotel dengan metode Self Assessment.

15

BAB I1 PE$BAHA'AN

A.

Analisis 1erdasarkan hasil penelitian pada bab terdahulu dan dilandasi dengan dasar teori

yang dikemukakan pada bab II, maka dalam bab ini penulis akan menganalisis sesuai dengan alat analisis pada bab III yakni analisis pajak hotel berdasarkan rumus-rumus yang telah dikemukakan sebelumnya. Dengan menggunakan rumus-rumus pada alat analisis, maka pajak hotel yang dibayar oleh 4esra 1usiness A 2esort Hotel pada bulan !eptember penggunaan kamar dapat diketahui sebagai berikut + Suite Room sebanyak #B hari Delu e ! Room sebanyak #; hari Delu e !! Room sebanyak #& hari Superior Room sebanyak '( hari "ottage Room sebanyak #B hari Standard Room sebanyak '( hari #unior Standard Room sebanyak '( hari Pembayaran dari kamar selama bulan !eptember #(%' -#B D 2p %.;*(.(((. E -#; D 2p &*(.(((. E -#& D 2p. &*(.(((. E C -'( D 2p )((.(((. E -#B D 2p %.#*(.(((. E -'( D 2p )((.(((. E -'(D 2p )*(.(((. 2p )&.(((.((( E 2p #*.<*(.((( E 2p #;.**(.((( E 2p %#.(((.((( E 2p '*.(((.((( E 2p %#.(((.((( E 2p %'.*((.((( C 2p %;).;((.((( C #(%' dari

16

5adi, penghasilan bruto hotel bulan !eptember #(%' adalah R! )23.244.444. Dari hasil perhitungan pembayaran kamar hotel maka, besarnya penghasilan bruto hotel untuk bulan !eptember #(%' sebesar 2p &).;((.(((. !ehingga dapat diketahui pajak hotel yang dibebankan pada bulan !eptember #(%' adalah + Pajak Hotel bulan !eptember #(%' C Penghasilan 1ruto dalam 1ulan !eptember D $arif Pajak C 2p &).;((.((( D %( = C R! )2.324.444 5adi, Hotel di 1engkulu pada bulan !eptember #(%' membayar pajak hotel sebesar R! )2.324.444.

B.

Pe#bahasan 1erdasarkan pada analisis yang penulis lakukan telah diketahui bah:a +

%. Penghasilan bruto hotel yang didapat dari pembayaran kamar hotel selama bulan !eptember #(%' yang menjadi dasar perhitungan pajak hotel adalah R! )23.244.444. #. !etelah diketahui penghasilan bruto, maka diperoleh hasil beban pajak hotel dengan ketentuan tarif pajak hotel sebesar %(= bulan !eptember #(%' adalah R! )2.324.444. '. $ata @ara Pembayaran dan Penagihan pajak terutang sesuai dengan Pasal ;' dalam Peraturan Daerah Kota 1engkulu "omor () $ahun #(%' adalah +

17

a. >alikota menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling lama '( -tiga puluh. hari kerja setelah saat terutangnya pajak dan paling lama < -enam. bulan sejak tanggal diterimanya !PP$ oleh >ajib Pajak. b. !PP$, !KPD, !KPDK1, !KPDK1$, !$PD, !urat Keputusan Pembetulan, !urat Keputusan Keberatan, dan Putusan 1anding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagihan pajak dan harus dilunasi jangka :aktu paling lama satu -%. bulan sejak tanggal diterbitkan. c. >alikota atas permohonan >ajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada >ajib Pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar # = -dua persen. sebulan. d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran pajak diatur dengan Peraturan >alikota.

18

BAB 1I PENUTUP

A.

Kesi#!ulan 1erdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab satu sampai lima,

maka pada bab ini penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan terutama yang terkait dengan pemecahan masalah yang telah dirumuskan dalam skripsi ini. ,dapun kesimpulan tersebut antara lain sebagai berikut + %. Dari hasil perhitungan jumlah pembayaran dari kamar yang dise:a oleh pengunjung hotel, maka didapat penghasilan bruto hotel bulan !eptember #(%' adalah 2p %;).;((.(((. #. 1erdasarkan perhitungan dari penghasilan bruto hotel bulan !eptember #(%' yang dikalikan dengan tariff pajak hotel yang telah ditetapkan Pemerintah sebesar %(=, maka dapat diketahui jumlah beban pajak hotel terutang yang harus dibayar sebesar 2p %;.);(.(((. '. Hipotesis yang diajukan yaitu bah:a diduga perhitungan pajak hotel dan pengisian !P$PD unutk Hotel di 1engkulu sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku dari Pemerintah di terima, karena seperti penjelasan dalam Pajak Hotel pasal -*. dan -<. untuk perhitungan dasar pengenaan Pajak Hotel dan tarif pajak hotel. Dan untuk pengisian !P$PD sesuai dengan tata cara pembayaran dan penagihan.

19

B.

'aran 1ertitik tolak dari hal tersebut di atas, maka dapat digunakan sebagai suatu

pedoman dalam pengambilan keputusan, adapun saran-saran yang dapat penulis berikan kepada pihak yang berkepentigan adalah sebagai berikut+ %. 4emberikan pelayanan prima dan faslitas hotel untuk terus ditingkatkan, agar tarif tidak memberatkan apabila ada biaya yang harus dikeluarkan pengunjung hotel. #. Dalam usaha perhotelan di 1engkulu cukup bersaing, Hotel di 1engkulu disarankankan untuk mencoba lebih memberikan dan menambah sarana dan prasarana hotel berupa fasilitas yang memungkinkan manarik pengunjung untuk datang menye:a kamar maupun menikmati fasilitas hotel yang dapat digunakan untuk pengunjung hotel maupun masyarakat umum.

20

DA(TAR PU'TAKA

,rdhiyansyah, Indra >idhi -#((*., analisis kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten pur:orejo $ahun %&B& F #((', !kripsi !arjana, 6G UII, Hogyakarta. Di9isi H2D Hotel 4esra, #(%'. Profil Hotel Mesra International 4arihot P !iahaan, !.G #((*. Pajak daerah dan 2etribusi Daerah Gdisi Pertama, 5akarta. P$ 2aja Irafindo Persada. 4. Husin, 7,nalisis 6aktor-6aktor yang mempengaruhi realisasi penerimaan pajak Hotel dan 2estoran -studi kasus pada Pemkot !urabaya.8, !kripsi sarjana -$idak dipublikasikan., 6G UII, Hogjakarta. 4. !uparmoko, %&B;. Keuangan "egara Dalam $eori dan Praktek, 1P6G, Hogyakarta. "ugroho, ,friyanto -#(((., 7,nalisis 6aktor-6aktor yang mempengaruhi Pendapatan ,sli Daerah -P,D. Kabupaten Dati II Klaten $ahun ,nggaran %&B' %&B)%&&& #(((8, !kripsi sarjana -$idak dipublikasikan., 6G UII, Hogyakarta. Peraturan Daerah Kota 1engkulu, #(%'. /embar Daerah Kota 1engkulu tentang pajak daerah "omor ().

21

Anda mungkin juga menyukai