Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BASO KELINCI (BASOKA) : ALTERNATIF DAGING BERGIZI SEBAGAI PENGGANTI DAGING AYAM DAN SAPI.

BIDANG KEGIATAN: PKM - K

Diusulkan oleh: KELOMPOK 8 : Moringa Oleifera FARAH NUR KHALIDA ERIANI WULANDARI TERESSA ANGELIA FATIMAH KHAIRUNNISA ANNISA MEIVIRA (16212034) (16212065) (16212095) (16212130) (16212021)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2012

I.

Judul Program Baso Kelinci(Basoka):Alternatif Daging Bergizi Sebagai Pengganti Daging Ayam dan Sapi

II.

Latar Belakang Tak dapat dipungkiri bahwa harga daging sapi terus melonjak naik hingga menyetuh harga Rp 75.000/kg. Naiknya harga daging sapi membuat masyarakat harus mencari anternatif pengganti. Salah satunya, masyarakat bisa mengkonsumsi daging kelinci, harga daging kelinci segar saat ini bisa dijual dengan harga Rp 55.000/kg sehingga bisa menjadi alternatif konsumsi daging bagi masyarakat. Tetapi di balik kelucuannya, sesungguhnya kelinci merupakan hewan dengan daging yang bergizi dan nikmat. Peternakan kelinci tak hanya bertujuan untuk mengembangkan kelinci hias tetapi juga untuk memperoleh dagingnya. Di Indonesia, daging kelinci pernah menjadi bagian dari program pemerintah. Dengan tujuan memperbaiki gizi bangsa, di jaman Orde Baru, kelinci dijadikan alternatif daging bergizi sebagai pengganti daging ayam dan sapi. Sebelum membedah apa saja manfaat daging kelinci, penting untuk mengetahui komponen senyawa yang tersimpan di dalam dagingnya. Tingkat kolesterol yang terkandung di dalam daging kelinci tergolong rendah jika dibandingkan dengan hewan yang lain misalkan babi, ayam, kalkun, dan sapi. Kolesterol yang terkandung di dalam daging kelinci sekitar 164 mg per 1000 g daging. Daging sapi, babi, domba, dan ayam memiliki kadar kolesterol di antara 220-250 mg per 1000 g daging.

Lemak yang dikandung daging kelinci juga lebih rendah jika dibandingkan dengan daging-dagingan yang lain. Lemak daging kelinci sekitar 10.2% sedangkan ayam mengandung 11% lemak, daging sapi mengandung 28% lemak, domba mengandung 27.7% lemak, dan babi mengandung 45% lemak.

Protein dalam daging kelinci sangatlah tinggi, sedangkan kalorinya rendah. Daging kelinci memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan.

Departemen agrikultur Amerika (United States Department of Agriculture) telah mengadakan riset tentang daging kelinci dan telah menyatakan bahwa daging kelinci adalah daging yang sehat untuk dimakan. Bahkan, USDA (United States Department of Agriculture) menyatakan bahwa daging kelinci adalah daging paling bergizi yang diketahui manusia. Berdasarkan fakta-fakta diatas, daging kelinci dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, salah satunya adalah bakso kelinci. Bakso (baso) adalah makanan khas Tionghoa Indonesia berupa bola daging yang terbuat dari campuran tepung tapioka dengan daging segar yang digiling. Pengertian ini didasarkan dari asal mula kata "bakso" yang berasal dari bahasa Hokkien yang berarti daging babi giling. Tetapi karena di Indonesia daging babi tidak dimakan oleh mayoritas masyarakat (muslim), akhirnya biasanya bakso dibuat dari gilingan daging sapi, ikan, udang dan ayam. Selanjutnya

penulis ingin mengembangkan Basoka, Baso Kelinci, sebagai alternatif pengganti bahan dasar dari daging yang relatif mahal. III. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yang terjadi dalam masyarakat yaitu pentingnya asupan gizi. Namun, masyarakat sering berpikiran bahwa daging yang mahal memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi. Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan adanya daging kelinci yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi dan dengan harga lebih murah. IV. Tujuan Tujuan dari produk Basoka ini adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan makanan alternatif pengganti bakso daging yang kaya gizi dan relatif murah 2. Menghasilkan variasi produk Bakso yang unik dan menarik 3. Melatih kreatifitas mahasiswa dalam memecahkan masalah pangan di Indonesia V. Luaran Luaran yang diharapkan dari produk Basoka ini adalah sebagai berikut: 1. Produk Basoka dapat membuka pikiran masyarakat bahwa makanan yang bergizi tidak harus mahal. 2. Produk Basoka juga diharapkan menjadi contoh kepada masyarakat agar dapat mengolah bahan makanan yang ada disekitarnya. 3. Produk Basoka dipasarkan ke seluruh wilayah Indonesia VI. Kegunaan VI.1. Bagi Mahasiswa Dengan adanya produk ini diharapkan dapat menjadi upaya pengembangan kreatifitas dan inovasi mahasiswa untuk menciptakan hal baru dan sederhana yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. VI.2. Bagi Masyarakat Tersedianya produk Basoka sebagai variasi bakso yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan harga yang lebih murah. Bahan makanan ini juga mengandung senyawa molekul yang bisa meredakan bahkan melenyapkan penyakit asma.

Anda mungkin juga menyukai