Anda di halaman 1dari 18

ISLAM DAN PLURALISME AGAMA Oleh: Abdul Karim Lubis Mahasiswa SPS UIN Syarif Hidaya ullah !

a"ar a#Guru PAI SMA Mu$ahidi% P&% ia%a" A' Pe%dahulua% Pluralisme agama telah menjadi salah satu wacana kontemporer yang sering dibicarakan akhir-akhir abad 20, khususnya di Indonesia. Wacana ini sebenarnya ingin menjembatani hubungan antaragama yang seringkali terjadi disharmonis dengan mengatasnamakan agama, diantaranya kekerasan sesama umat beragama, maupun kekerasan antarumat beragama. Islam adalah agama universal yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persamaan hak dan mengakui adanya pluralisme agama. Pluralisme agama menurut Islam adalah sebuah aturan uhan !sunnatullah" yang tidak akan berubah, juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. #ngkapan ini menggambarkan bahwa Islam sangat menghargai pluralisme karena Islam adalah agama yang dengan tegas mengakui hak-hak penganut agama lain untuk hidup bersama dan menjalankan ajaran masing-masing dengan penuh kesungguhan. Indonesia merupakan salah satu negara multi etnis, ras, suku, bahasa, budaya dan agama. $gama-agama dan berbagai aliran tumbuh subur oleh karena itu pemahaman tentang pluralisme agama dalam suatu masyarakat yang demikian majemuk sanagat dubuthkan demi untuk terciptanya stabilitas ketertiban dan kenyamanan umat dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing serta untuk mewujudkan kerukunan antarumat sekaligus menghindari terjadinya kon%lik sosial yang bernuansa syara&. 'ialog dan komonikasi antarumat beragama merupakan suatu kebutuhan yang harus dilaksanakan oleh segenap elemen umat beragama, guna untuk menghilangkan kecurigaan, suudzhan dan untuk menjalin hubungan yang harmonis anatarsesama umat beragama. $gama Islam sangat terbuka dan selalu membuka diri untuk berdialog dengan sesama umat beragama sebagaimana yang telah dicontohkan (asulullah pada periode

)adinah, dialog yang dibangun *abi )uhammad dengan penduduk )adinah kemudian melahirkan suatu perjanjian yang sangat terkenal yaitu +Piagam )adinah,. (' K&%se) Dasar Pluralisem A*ama -ata +pluralisme agama, berasal dari dua kata, yaitu +pluralisme, dan +agama, dalam bahasa $rab diterjemahkan dengan +al-taddudiyah, dan dalam bahsa Inggris +religius pluralism,. 'alam bahasa .elanda, merupakan gabungan dari kata plural dan isme. -ata +plural diartikan dengan menunjukkan lebih dari satu. /edangkan isme diartikan dengan sesuatu yang berhubungan dengan paham atau aliran. 'alam bahasa Inggris disebut pluralism yang berasal dari kata +plural, yang berarti lebih dari satu atau banyak. 'alam -amus The Contemporary Engglish-Indonesia Dictionary, kata +plural, diartikan dengan lebih dari satu0jamak dan berkenaan dengan keaneka ragaman. 1adi pluralisme, adalah paham atau sikap terhadap keadaan majemuk, baik dalam konteks sosial, budaya, politik, maupun agama. /edangkan kata +agama, dalam agama Islam diistilahkan dengan +din, secara bahasa berarti tunduk, patuh, taat, jalan. Pluralisme agama adalah kondisi hidup bersama antarpenganut agama yang berbeda-beda dalam satu komonitas dengan tetap mempertahankan cirri-ciri spesi%ik ajaran masing-masing agama. 'engan demikian yang dimaksud +pluralisme agama, adalah terdapat lebih dari satu agama !samawi dan ardhi" yang mempunyai eksistensi hidup berdampingan, saling bekerja sama dan saling berinteraksi antara penganut satu agama dengn penganut agama lainnya, atau dalam pengertian yang lain, setiap penganut agama dituntut bukan saja mengakui keberadan dan menghormati hak agama lain, tetapi juga terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan, guna tercapainya kerukunan dalam keragaman. 'alam prepekti% sosiologi agama, secara terminology, pluralisme agama dipahami sebagai suatu sikap mengakui dan menerima kenyataan kemajemukan sebagai yang bernilai positi% dan merupakan ketentuan dan rahmat uhan kepada manusia. Pengakuan terhadap kemajemukan agama tersebut adalah menerima dan meyakini bahwa agama yang kita peluk adalah jalan keselamatan yang paling benar, tetapi bagi penganut agama lain sesuai dengan keyakinan mereka agama mereka pulalah yang paling

benar. 'ari kesadaran inlah akan lahir sikap toleran, inklusi%, saling menghormati dan menghargai, serta memberi kesempatan kepada orang lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. 2al ini sesuai dengan sila pertama Pncasila +-etuhanan yang )aha 3sa,, dan ##'&45 pasal 26 ayat !2" yang menjamin kebebasan beragama dan beribadah sesuai menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Pasal 26 ayat !2" ##'& 45, di samping jaminan kebebasan beragama, keputusan yang %undamental ini juga merupakaan jaminan tidak ada diskriminasi agama di Indonesia. )ukti $li, secara %iloso%is mengistilahkan dengan agree in disagreement !setujua dalam perbedaan". /etiap agama tidak terpisah dari yang lainnya dalam kemanusiaan. -eterpisahan mereka dalam kemanusiaan bertentangan dengan prinsip pluralisme yang merupakan watak dasar masyarakat manusia yang tidak bisa dihindari. 'ilihat dari segi etnis, bahasa, agama, budaya, dan sebagainya, Indonesia termasuk satu negara yang paling majemuk di dunia. Indonesia juga merupakan salah satu *egara multikultural terbesar di dunia. 2al ini disadari oleh para founding father kita, sehingga mereka merumuskan konsep pluralisme ini dengan semboyan +.hinneka unggal Ika,. )unculnya /umpah Pemuda pada tanggal 27 8ktober 9627 merupakan suatu kesadaran akan perlunya mewujudkan pluralisme ini yang sekaligus dimaksudkan untuk membina persatuan dalam mengahadapi penjajah .elanda, yang kemudian dikenal sebagai cikal-bakal munculnya wawasan kebangsaan Indonesia. Pluralisme ini juga tetap dijunjung tinggi pada waktu persiapan kemerdekaan, sebgaimana dapat dilihat, antar alin dalam siding .P#P-I. .etapa para pendiri republik ini sangat mengahrgai pluralisme, baik dalam konteks sosial maupun politik. .ahkan pencoretan +tujuh kata, dalam Pancasila, yang terdapat dalam Piagam 1akarta, pun dipahami dalam konteks mengahargai kemajemukan dan pluralisme. #ntuk mendukung konsep pluralisme tersebut, diperlukan adanya toleransi antarsesama umat beragama. )eskipun hampir semua masyarakat yang berbudaya kini sudah mengakui adanya kemajemukan sosial, namun dalam kenyataannya, permasalahan toleransi masih sering muncul dalam suatu masyarakat, termasuk di 3ropa .arat $merika dan negara-negara lain.

$da dua macam pena%siran tentang konsep toleransi, yakni pena%siran negati% dan pena%siran positi%. :ang pertama menyatakan bahwa toleransi itu hanya mensyaratkan cukup dengan membiarkan dan tidak menyakiti orang0kelompok lain. :ang kedua menyatakan bahwa toleransi itu membutuhkan lebih dari sekedar itu. Ia membutuhkan adanya bantuan dan dukungan terhadap keberadaan orang0kelompok lain. $rtinya toleransi itu tidak cukup hanya dalam pemhaman saja, tapi harus dia%likasikan dengan tindakan dan perbuatan dalam kehidupan nyata. -ita hidup dalam pluralisme agama, suka tidak suka relitas pluralistik memang menjadi wahana dan wacana bagi kehidupan beragama kita. 'i dalam agama Islam konsep dasar pluralisme sudah ada sejak dari awal agama itu di syari&atkan 8leh $llah swt. dipermukaan .umi ini yang dibawa oleh (asulullah )uhammad saw. )aka oleh karena itu apabila umat Islam ingnin memhami makna pluralisme sesuai dengan konsep Islam, maka jawabannya yang paling tepat adalah kembali kepada al-;ur&an. +' Pa%da%*a% Isalam ,erhada) Pluralisme A*ama Islam adalah agama universal yang menjunjung tinggi aspek-aspek kemanusiaan, persamaan hak dan mengakui adanya pluralisme agama. Pluralisme agama menurut Islam adalah sebuah aturan uhan !sunnatullah" yang tidak akan berubah, juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. #ngkapan ini menggambarkan bahwa Islam sangat menghargai pluralisme karena Islam adalah agama yang dengan tegas mengakui hak-hak penganut agama lain untuk hidup bersama dan menjalankan ajaran masing-masing dengan penuh kesungguhan. /esungguhnya, %enomena agama dan beragama telah ada bersamaan dengan keberadaan manusia dan akan terus berlanjut sampai akhir kehidupan manusia. #ntuk melihat sikap dan ajaran Islam tentang puluralisme, kita harus menelaahnya dari )uhammad saw. dan Islam dalam kehidupan umat manusia. /ejarah mencatat bahwa )uhammad saw. diutus oleh $llah sebagai *abi dan (asul yang terakhir dengan membawa risalah Islamiyah, dengan misi universal rahmatallilaalamin sebagaimana tertuang dalam <irman $llah +Dan Kami tida melain an untu mengutus eng au !"uhammad# !men$adi# rahmat %agi seluruh alam& !=/. $l-$nbiya&> 29090?".

$gama Islam yang dibawa oleh *abi )uhammad menjadi pnutup semua ajaran langit !agama samawi" untuk umat manusia, Islam tidak mempersoalkan lagi mengenai asal ras, etnis, suku, agama dan bangsa. /emua manusia dan makhluk $llah akan mendapatkan prinsip-prinsip rahmat secara universal.$l-;ur&an telah mencapai puncaknya dalam berbicara soal pluralisme ketika menegaskan sikap penerimaan al-;ur&an terhadap agama-agama selain Islam untuk hidup bersama dan berdampingan. :ahudi, -risten dan agama-agama lainnya baik agama samawi maupun agama ardhi eksistensinya diakui oleh agama Islam. Ini adalah suatu sikap pengakuan yang tidak terdapat di dalam agama lain. $gama Islam adalah agama damai yang sangat mengahargai, toleran dan membuka diri terhadap pluralisme agama. Isyarat-isyarat tentang pluralisme agama sanagat banyak ditemukan di dalam al-;ur&an antara lain <irman $llah +'ntu mu agamamu dan untu u agama u& !=/. $l--a%irun> 9060@". Pluarlisme agama adalah merupakan perwujudan dari kehenddak $llah swt. $llah tidak menginginkan hanya ada satu agama walaupun sebenarnya $llah punya kemampuan untuk hal itu bila Ia kehendaki. +(i alau Tuhanmu menghenda i, tentu dia men$adi an manusia umat yang satu& !=/. 2ud> 990997". 'alam al-;ur&an berulang-ulang $llah manyatakan bahwa perbedaan di antara umat manusia, baik dalam warna kulit, bentuk rupa, kekayaan, ras, budaya dan bahasa adalah wajar, $llah bahkan melukiskan pluralisme ideologi dan agama sebagai rahmat. $llah menganugrahkan nikmat akal kepada manusia, kemudian dengan akal tersebut $llah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih agama yang ia yakini kebenarannya tanpa ada paksaan dan intervensi dari $llah. /ebagaimana <irmannya )Tida ada pa saan dalam agama. !=/. $l .a;arah> 2025@". )anusia adalah makhluk yang punya kebebasan untuk memilih dan inilah salah satu keistimewaan manusia dari makhluk lainnya, namun tentunya kebebasa itu adalah kebabsan yang harus dipertanggungjawabkan kelak di hadapan $llah swt. Pluralisme agama mengajak keterlibatan akti% dengan orang yang berbeda agama ! the religious other" tidak sekedar toleransi, tetapi jauh dari itu memahami akan substansi ajaran agama orang lain. Pluralisme agama dapat ber%ungsi sebagai paradigma yang e%ekti% bagi pluralisme sosial demokratis di mana kelompok-kelompok manusia dengan latar belakang yang berbeda bersedia membangun sebuah komonitas global. *urkhalis )adjid, mengatakan bahwa

salah satu persyaratan terwujudnya masyarakat modern yang demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang mengharagai kemajemukan !pluralitas" masyarakat dan bangsa serta mewujudkan sebagai suatu keniscayaan. $l-;ur&an melihat kemajemukan agama sebagai misteri ilahi yang harus diterima untuk memungkinkan hubungan antarkelompok dalam wilayah publik. *amun, $l-;uran mengakui ekspresi keberagamaan manusia yang berbeda memiliki nilai spiritual interinsik atau nilai perennial. )enurut Aamal al-.anna, $l-;ur&an sangat aspirati% terhadap akal. .etapa banyak ayat yang menyampaikan pentingnya penggunaan akal. 2ingga tidak sedikit ayat yang dimulai dari redaksi rasional seperti alam tara !apakah kamu tidak melihat"B alam talam !apakah kamu tidak mengetahui" dan dikahiri dengan redaksi yang sama !rasional"B seperti afala tatafa ar*n !apakah kalian tidak berpikir"B afala ta+il*n !apakah kalian tidak menggunakan akal" dan lain sebagainya.Islam meletakkan prinsip menerima eksistensi agama lain dan memberikan kebebasan kepada pemeluk agama lain untuk menjalankan ajaran agamanya tanpa batasan. 'engan adanya kebebasan inilah, :ahudi, -risten mendapatkan kebesannya secara sempurna. D' Al-.ur/a% da% Plurali as Kea*amaa% -itab suci al-;ur&an diturunkan dalam konteks kesejarahan dan stuasi keagamaan yang pluralistik !plural-religius". /etidaknya terdapat empat bentuk keyakinan agama yang berkembang dalam masyarakat $rab tempat )uhammad saw. menjalankan misi pro%etkinya sebelum kehadiran Islam, yaitu :udaisme !:ahudi"B -risten, Coroastrianisme dan agama )akkah sendiri. iga di antaranya yang sangat berpengaruh dan senantiasa disinggung oleh al-;ur&an dalam berbagai levelnya adalah :ahudi, -risten dan agama )akkah. -edatangan al-;ur&an ditengah-tengah pluralitas agama tidak serta-merta mendeskriditkan agama-agama yang berkembang pada saat itu, tapi al-;uran sangat bersi%at as%irati%, akomodati%, mengakui dan membenarkan agama-agama yang datang sebelum al-;ur&an diturunkan. .ahkan lebih jauh dari itu al-;ur&an juga mengakui akan keutamaan umat-umat terdahulu sebagaimana terdapat dalam ayat. + ,hai -ani Israil.

Ingatlah ni mat-Ku yang telah / u %eri an epadamu, dan / u telah mele%ih an amu dari semua umat yang lain di ala mini !pada masa itu# . !=/. $l-.a;arah> 204?". 'alam ayat ini, tergambar suatu sikap pengakuan al-;ur&an akan keunggulan dan keutamaan umat-umat terdahulu sebelum umat Islam. $l-;ur&an sebagai sumber normati% bagi satu teologi inklusi%-pluralis. .agi kaum muslimin, tidak ada teks lain yang mempunyai posisi otoritas mutlak dan tak terbantahkan selain al-;ur&an. )aka, al-;ur&an merupakan kunci untuk menemukan dan memahami konsep pluralisme agama dalam al-;ur&an. E' Pe%*a"ua% Al-0ur/a% ,erhada) Pluralisme A*ama Pengakuan terhadap plurlisme atau keragaman agama dalam al-;ur&an, ditemukan dalam banyak terminolgi yang merujuk kepada komonitas agama yang berbeda seperti ahl al- ita%, utu al-Kita%, utu nashi%an min al-Kita%, ataytum al-Kita%, al-ladzina 0adu, al-nashara, al-1ha%iin, al-ma$usi dan yang lainnya. $l-;ur&an disamping membenarkan, mengakui keberadaan, eksistensi agama-agama lain, juga memberikan kebeasan untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Ini adalah sebuah konsep yang secara sosiologis dan kultural menghargai keragaman, tetapi sekaligus secara teologis mempersatukan keragaman tersebut dalam satu umat yang memiliki kitab suci Ilahi.-arena memang pada dasarnya tiga agama samawi yaitu :ahudi, -risten dan Islam adalah bersudara, kakak adek, masih terikat hubungan kekeluargaan yaitu sama-sama berasal dari nabi Ibrahim as. Pengakuan al-;ur&an terhadap pluralisme dipertegas lagi dalam khutbah perpisahan *abi )uhammad. /ebagimana dikutip oleh <aDlur (ahman, ketika *abi menyatakan bahwa, +-amu semua adalah keturunan $dam, tidak ada kelebihan orang $rab terhadap orang lain, tidak pula orang selain $rab terhadap orang $rab, tidak pula manusia yang berkulit putih terhadap orang yang berkulit hitam, dan tidak pula orang yang hitam terhadap yang putih kecuali karena kebajikannya., -hutbah ini menggambarkan tentang persamaan derajat umat manusia dihadapan uhan, tidak ada perbedaan orang $rab dan non $rab, yang membedakan hanya tingkat ketakawaan. /ebagaimana <irman $llah +

1esungguhnya orang yang paling mulia di antara amu disisi /llah adalah yang paling ta wa,. !=/. $l-2ujurat> 4609E".

Pengakual al-;ur&an terhadap ah al-Kita% antara lain>


966. Dan

1esungguhnya diantara ahli Kita% ada orang yang %eriman epada /llah dan

epada apa yang diturun an epada amu dan yang diturun an epada mere a sedang mere a %erendah hati epada /llah dan mere a tida menu ar an ayat-ayat /llah dengan harga yang sedi it& mere a memperoleh pahala di sisi Tuhannya& 1esungguhnya /llah amat cepat perhitungan-2ya. !=/. $li Imaran > E0966". )enurut riwayat 1abir Ibn $bd $llah, $nas, Ibn $bbas, =atadah da al-2asan, teks surat $li Imran ayat 966 di atas, turun berkenaan dengan kematian raja *ajasyi dari 2absah. Pada saat kematian raja *ajasyi, *abi menyuruh kepada sahabatnya untuk melaksanakan shalat jenaDah. Para sahabat saling membicarakan kenapa (asul menyuruh untuk melaksanakan shalat bagi seorang raja ka%ir !ateis". )aka turunlah ayat di atas untuk menegaskan spritualitas sebagian ahli -itab. $l-;ur&an juga secara eksplisit mengakaui jaminan keselamatan bagi komonitas agama-agama yang termasuk /hl al-Kita% !:ahudi, *asrani, /habi&in"B sebagaimana dalam pernyataannya. @2. 1esungguhnya orang-orang mu min, orang-orang 3ahudi, orang-orang 2asrani dan orang-orang 1ha%iin4567, siapa sa$a diantara mere a yang %enar-%enar %eriman epada /llah4587, hari Kemudian dan %eramal saleh4597, mere a a an menerima pahala dari Tuhan mere a, tida ada e hawatiran epada mere a, dan tida !pula# mere a %ersedih hati&!$l-.a;arah> 20@2". F5@G /habiin ialah orang-orang yang mengikuti syariHHat nabi-nabi Daman dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.F5?G orang-orang mukmin begitu pula orang :ahudi, *asrani dan /habiin yang beriman kepada $llah termasuk iman

kepada )uhammad saw. percaya kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka mendapat pahala dari $llah.F57G ialah perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama Islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak. /ayyid 2usseyn <adhlullah dalam ta%sirnya menjelaskan> )akna ayat ini sangat jelas. $yat ini menegaskan bahwa keselamatan pada hari akhir akan dicapai oleh semua kelompok agama ini yang berbeda-beda dalam pemikiran dan pandangan agamanya berkenaan dengan akidah dan kehidupan dengan satu syarat> memnuhi kaidah iman kepada $llah, hari akhir, dan amal shaleh. $yat-ayat itu memang sangat jelas itu mendukung pluralisme. $yat-ayat itu tidak menjelaskan semua kelompok agama benar, atau semua kelompok agama sama. idakI $yat-ayat ini menegaskan semua golongan agama akan selamat selama mereka beriman kepada $llah, hari akhir dan beramal shaleh. /ikap pengakuan al-;ur&an terhadap adanya jaminan keselamatan bagi agama lain diluar Islam sangat kontaras denga prinsip ajaran agama -atolik, seumur-umur gereja -atolik belum pernah mengakui keselamatan yang ada di luar gereja -atolik. -eselamatan hanya ada dalam agama -atolik. -ritik dan protes yang dilancarkan gerakan keagamaan Protestan yang dimotori oleh )artin Juther selama 400 tahun lamanya tidak banyak merobah hegemoni kebenaran tunggal yang dimiliki agama ini. .aru pada tahun 96@5 dalam konsili Katikan II, gereja -atolik mulai mengubah cara pandang keagamaannya. )ereka mulai membuka diri mau mengakui adanya pluralitas keselamatan di luar gereja -atolik.'emikian juga halnya yang terjadi pada agama Protestan yang menurut sejarah kelahirannya merupakan gerakan protes dan pembaharuan terhadap gereja -atolik, mulai terasa kepayahan untuk menyatukan langkah gereja-gereja kecil dalam sekte-sekte yang independen dilingkungan iternal agama Protestan. Penganut sekte-sekte dalam agama Protestan tidak selamanya dapat akur antara satu dengan yang lainnya. /ungguh menarik untuk mencermati dan memahami pengakuan al-;ur&an sebagai kitab suci umat Islam yang ber%ungsi sebagai petunjuk ! hudan" dan obat penetram !syifa li mafi al-shudhur" terhadap pluralitas agama, jika ayat-ayat al-;ur&an dipahami secara

utuh, ilmiah-kritis-hermeneutis, terbuka, dan tidak memahaminya secara ideiologispolitis, tertutup, al-;ur&an sangat radikal dan liberal dalam mengahadapi pluralitas agama. /ecara normati%-doktrinal, al-;ur&an dengan tegas menyangkal dan menolak sikap eksklusi% dan tuntutan truth claim !klaim kebenaran" secara sepihak yang berlebihan, seperti biasa melekat pada diri penganut agama-agama, termasuk para penganut agama Islam. )unculnya klaim kebenaran sepihak itu pada gilirannya akan membawa kepada kon%lik dan pertentangan yang menurut $bdurrahman Wahid, merupakan akibat dari proses pendangkalan agama, dan ketidak mampuan penganut agama dalam memahami serta menghayati nilai dan ajaran agama yang hakiki. $l-;ur&an berulangkali mengakui adanya manusia-manusia yang saleh di dalam kaum-kaum tersebut, yaitu :ahudi, -risten, dan /habi&in seperti pengakuannya terhadap adanya manusia-manusia yang beriman di dalam Islam. Ibnu L$rabi salah seorang 1ufi kenamaan mengatakan, bahwa setiap agama wahyu adalah sebuah jalan menuju $llah, dan jalan-jalan tersebut berbedabeda. -arena penyingkapan diri harus berbeda-beda, semata-mata anugrah uhan yang juga berbeda. 1alan bisa saja berbeda-beda tetapi tujuan harus tetap sama, yaitu samasama menuju kepada satu titik yang sama yakni $llah swt. 1' Pluralisme A*ama Ke%is2ayaa% Se$arah $gama dan beragama lebih dahulu dari usia sejarah itu sendiri sebab sejarah belum ditulis sedikitpun kecuali setelah manusia mengenal peradaban. Pluralisme atau kebeinekaan agama merupakan suatu kenyataan aksiomatis !yang tidak bias dibantah" dan merupakan keniscayaan sejarah !historical necessary" yang bersi%at universal.Prespekti% sosio-historis, pluralisme keagamaan merupakan realitas emperis yang tercipta diluar otoritas manusia, kesadaran akan realitas tersebut dan kesediaan menerima keragaman sebagai suatu hal yang tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan umat manusia. 'alam bahasa agama, pluralisme atau kebinekaan merupakan sunnatullah !kepastian hukum uhan" yang bersi%at abadi !perennial"B argumen historis yang menunjukkan keniscayaan sejarah akan pluralisme agama ini, dikemukakan oleh Ismail (aji al-<aru;i bahwa kebinekaan atau pluralisme agama tersebut disebabkan oleh perbedaan tingkat perkembangan sejarah, peradaban dan lokasi umat yang menerimanya.

Ismail (aji al-<aru;i menjelaskan bahwa asal dari agama itu satu karena bersumber pada yang satu ! uhan". /ebagaimana %irman-*ya + "a a hadap anlah wa$ahmu epada !/llah# dengan lurus !tetaplah# atau fitrah /llah yang telah mencipta an manusia di atas fitrah itu& Tida ada peru%ahan pada fitrah /llah& Itulah agama yang %enar, a an tetapi, e%anya an manusia tida mengetahui& !=/. $l-(um> E00E0". etapi kemudian, sejalan dengan tingkat perkembangan sejarah, peradaban, lokasi, dan kebutuhan umat yang menerimanya, din al-fitrah tersebut berkembang menjadi suatu agama historis atau tradisi agama yang spesi%ik dan beraneka plural. .ila kita merujuk kepada sejarah agama, kita menemukan bahwa tiga agama besar, yaitu :ahudi, -risten dan Islam lahir dari satu bapak !Ibrahim". Ini yang membuat kita mengerti akan sabda (asulullah tentang para nabi bahwa mereka dalah +keluarga besar !a%na :allat",. $yah mereka satu dan ibu mereka banyak. /ecara historis-geogra%is mereka terikat oleh satu tempat dan waktu yang tidak berjauhan, sampai setiap agama itu menyebar ke seluruh benua. /eharusnya, hubungan antara gama yang satu dengan agama yang lainnya adalah hubungan persaudaraan. /ayang, pada kenyataannya setiap agama justru mempersempit gerak agama lain. )asing-masing menciptakan suasana ketegangan, jika tidak ingin dikatakan suasana permusuhan. 2ubungan paling buruk terjadi antara -risten, di satu sisi, dengan :ahudi dan Islam, disisi lain. 'an hubungan paling ringan adalah hubungan antara Islam, di satu sisi, dengan -risten dan :ahudi di sisi lain. :ang demikian itu terjadi karena Islam, sebagai agama terakhir, harus menentukan sikapnya terhadap agama-agama yang datang mendahuluinya. /esungguhnya Islam, :ahudi dan -risten adalah agama-agama yang saling berhubungan, yang perbedaan-perbedaan di antara ketiganya sangatlah kecil. -emahaesaan $llah meniscayakan akan pluralitas selain 'ia, artinya hanya $llah saja yang 3sa !tunggal" sedangkan selain 'ia, adalah plural. )enolak pluralisme berarti pada dasarnya menolak kemajemukan, sedangkan menolak kemajemukan sama saja dengan mengingkari sunnatullah, dan itu tidak mungkin. G' U)aya Memelihara Pluralisme A*ama

Pada dasarnya pluralisme tidak membutuhkan suatu sistem yang baku untuk memeliharanya, yang dibutuhkan adalah pemhaman masyarakat beragama tentang pluralisme itu sendiri. *amun walaupun demikian ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pluralisme, antara lain> ;& /danya Kesadaran Islam yang 1ehat Pluralisme dalam masyarakat Islam memiliki karakter yang berbeda dari pluralisme yang terdapat dalam masyarakat lain. Miri khas dalam Islam meniscayakan adanya perbedaan baik itu perbedaan ras, suku, etnis, sosial, budaya dan agama. 'an pluralisme tidak dimaksudkan sebagai penghapusan kepribadian Islami. -esadaran Islam yang cerdas merupakan %aktor yang menjamin pluralisme dan menjaganya dari penyimpangan dan kesalahan. -esadaran Islam yang cerdas tidak pernah menutup diri dari berbagai kecenderungan yang positi% obyekti%. .ahkan kecenderungan itu bisa jadi akan menambah keistimewaan agama Islam itu sendiri. -esadaran Islam yang sehat akan mampu melihat dengan jernih sisi kebnaran yang terdapa dalam agama lain karena semua agama punya nilai-nilai kebenaran yang bersi%at univerasl, tidak panatisme agama secara berlebihan dan selalu membuka diri dengan orang lain walupun berbada agama dan keyakinan. .ila sikap seperti ini dimiliki oleh setiap muslim, maka pluralisme agama dapat berkembang denga baik yang pada akhirnya akan tercipta kerukunan dan toleransi umat beragama yang baik dan harmonis ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. /mar "aruf 2ahi "ung ar Pemahaman konsep amar maruf nahi mung ar yang benar, akan mampu menjadi perangkat lunak yang akan menjamin terwujudnya pluralisme. -arena amar maruf nahi mung ar memberikan peluang bagi tumbuhnya kebebasan berpikir dan mendorong terwujudnya kondisi demokratis. 1ika amar maruf nahi mung ar tidak lagi berjalan dalam masyarakat sebagaiman mestinya, maka akan sangat mungkin tumbuhnya kemungkaran yang tidak terhitung, tanpa ada seorang pun yang berani melakukan kritik dan re%ormasi sosial. -ondisi seperti ini akan melahirkan sikap anti pluralisme.

/ayangnya, kadang kala karena kesalahpahaman akan konsep amar maruf nahi mung ar, yang terjadi justru amar ma&ru% nahi mungkar menjadi perangkat yang melawan pluralisme bahkan cederung membenarkan tindakan-tindakan anrkis. Ini terjadi ketika konsep amar maruf nahi mung ar berda ditangan orang-orang yang berpandangan totaliter yang memiliki jargon +satu kata, hanya mereka yang benar sedangkan orang lain salah, inilah senjata mereka dalam memberangus orang laing yang memiliki pandangan yang berbeda. /eperti kasus yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air yang hangat dibicarakan diberbgai media baik cetak maupun elektronik, yaitu bentrok %isik yang terjadi antar ormas-ormas Islam dengan aliran $hmadiyah baik di .ogor, /uka .umi dan daerah-daerah lainnya. /eharusnya bila semua pihak bisa berlapang dada, saling memahami dan menahan diri itu tidak semestinya terjadi. )enurut analisa penulis kasus ini, merupakan salah bentuk penyelwengan makna amar maruf nahi mung ar itu sendiri. $gama Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada umatnya untuk menegakkan amar maruf nahi mung ar. Islam mengajarkan dengan hi mah !ari% dan bijaksana"B uswatun hasanah !contoh tauladan yang baik" mauidzah hasanah !pengajaran yang baik" dan menasehati dengan cara lemah lembut dengan penuh kesabaran dalam mengajak orang lain kepada jalan kebenaran, bukan dengan cara-cara kekerasan dan menghakimi. $gama seharusnya dapat menjadi pendorong bagi umat manusia untuk selalu menegakkan perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia di bumi ini.$gama dengan ajaran yang suci dan mulia tidak layak dijadikan tameng untuk mengeksekusi penganut agama lain yang tidak seagama dalam pergaulan sosial, apa lagi bila agama dijadikan unsur pembenaran untuk terjadinya kon%lik sosial antarseasama umat beragama, melakukan perbuatan anarkis, hal yang demikian adalah merupakan suatu penistaan terhadap agama, apapun agamanya dan siapa pun yang melakukan itu tidak dapat dibenarkan. <& Dialog /ntarumat -eragama /alah satu %aktor utama penyebab terjadinya kon%lik keagamaan adalah adanya paradigma keberagamaan masyarakat yang masih eksklusi% !tertutup". Pemahaman keberagamaan ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena pemahaman ini dapat membentuk pribadi yang antipati terhadap pemeluk agama lainnya. Pribadi yang tertutup

dan menutup ruang dialog dengan pemeluk agama lainnya. Pribadi yang selalu merasa hanya agama dan alirannya saja yang paling benar sedangkan agama dan aliran keagamaan lainnya adalah salah dan bahkan dianggap sesat.Paradigma keberagamaan seperti ini !eksklusi%" akan membahayakan stabilitas keamanan dan ketentraman pemeluk agama bagi masyarakat yang multi agama. )embangun persaudraan antarumat beragama adalah kebutuhan yang mendesak untuk diperjuangkan sepanjang Daman. Persaudaraan antarsesama umat beragama itu hanya dapat dibangun melalui dialog yang serius yang diadasarkan pada ajaran-ajaran normati% masing-masing dan komonikasi yang intens, dengan dialog dan komonikasi tersebut akan terbangun rasa persudaraan yang sejati. 'engan terwujudnya rasa persaudaran yang sejati antarsesama umat, maka akan sirnalah segala sakwa sangka di antara mereka. $lwi /ihab mengatakan, dialog antarumat beragama mempersiapkan diri untuk melakukan diskusi dengan umat agama lain yang berbeda pandangan tentang kenyataan hidup. 'ialog tersebut dimaksudkan untuk saling mengenal, saling pengertian, dan saling menimba pengetahuan baru tentang agama mitra dialog. 'engan dialog akan memperkaya wawasan kedua belah pihak dalam rangka mencari persamaan-persamaan yang dapat dijadikan landasan hidup rukun dalam suatu masyarakat, yaitu toleransi dan pluralisme.$gama Islam sejak semula telah menganjurkan dialog dengan umat lain, terutama dengan umat -risten dan :ahudi yang di dalam al-;ur&an disebut dengan ungkapan ahl al-Kita% !yang memiliki kitab suci". Penggunaan kata ahl al-Kita% untuk panggilan umat -risten dan :ahudi, mengindikasikan adanya kedekatan hubungan kekeluargaan antara umat Islam, -risten dan :ahudi.-edekatan ketiga agama samawi yang sampai saat ini masih dianut oleh umat manusia itu semakin tampak jika dilihat dari genologi ketiga utusan !)usa, Isa dan )uhammad" yang bertemua pada Ibrahim sebagai bapak agama tauhid. -etiaga agama ini, sering juga disebut dengan istilah agama-agama semitik atau agama Ibrahim. PENU,UP

-onsep pluralisme agama sejak awal sudah ada dalam agama Islam, ia merupakan bagian prinsip dasar dari agama Islam itu sendiri. $gama Islam, sebagai agama yang mengemban misi rahmatanlilalamin memandang pluralisme atau keragaman dalam beragama merupakan rahmat dari $llah swt, yang harus diterima oleh semua umat manusia, karena pluralisme adalah bagian dari otoritas $llah ! sunnatullah" yang tidak dapat dibantah oleh manusia. /ecara historis, pluralisme agama adalah keniscayaan sejarah yang tidak dapat dipungkiri, hal ini tergambar dalam sejarah tiga agama besar yaitu :ahudi, -risten dan Islam yang bersumber dari satu bapak tetapi banyak ibu. $l-;ur&an dalam berbagai kesempatan banyak berbicara tentang pluralisme, bahkan al-;ur&an berulangkali mengakui adanya manusia-manusia yang saleh di dalam kaum-kaum tersebut, yaitu :ahudi, -risten, dan /habi&in seperti pengakuannya terhadap adanya manusia-manusia yang beriman di dalam Islam. /ikap pengakuan al-;ur&an terhadap pluralisme telah mencapai puncaknya dalam berbicara soal pluralisme ketika menegaskan sikap penerimaan al-;ur&an terhadap agama-agama selain Islam untuk hidup bersama dan berdampingan. :ahudi, -risten dan agama-agama lainnya baik agama samawi maupun agama ardhi eksistensinya diakui oleh agama Islam. Ini adalah suatu sikap pengakuan yang tidak terdapat di dalam agama lain. Pluralisme agama dapat terjaga dan terpelihara dengan baik, apabila pemahaman agama yang cerdas dimiliki oleh setiap pemeluk agama. $ntar umat beragama perlu membnagun dialog dan komonikasi yang intens guna untuk menjalin hubungan persaudaran yang baik sesama umat beragama. 'engan dialog akan memperkaya wawasan kedua belah pihak dalam rangka mencari persamaan-persamaan yang dapat dijadikan landasan hidup rukun dalam suatu masyarakat, yaitu toleransi dan pluralisme. ,allahu /lam. DA1,AR PUS,AKA $Dyumardi $Dra, "erawat Kema$emu an "erawat Indonesia, :ogyakarta> -anisius, 200?.

$Dyumardi $Dra, =eposisi 0u%ungan /gama dan 2egara "era$ut Keru unan /ntarumat, 1akarta> -ompas, 2002. $mir )ahmud !3d"B Isalam dan =ealitas 1osial Di "ata Intele tual "uslim Indonesia, 1akarta> 3du Indonesia /inergi, 2005. $. )ukti $li, /gama dan >em%angunan Indonesia, 1ilid K> .iro 2ukum dan 2umas 'epag> 1akarta, 9666. $le% heria Wasim dkk !3d"B 0armoni Kehidupan -eragama? >ro%lem, >era ti @ >endidi an, :ogyakarta> 8asis Publisher, 2005 $bd. $&la, "elampaui Dialog /gama, 1akarta> -ompas, 2002. $lwi /ihab, Islam In lusif "enu$u 1i ap Ter%u a Dalam -eragama, .andung> )iDan, 9666. $loys .udi Purnomo, "em%angun Teologi In lusif->luralisti , 1akarta> -ompas, 200E. $bdulaDiD /achedina, -eda Tapi 1etara >andangan Islam tentang 2on-Islam, 1akarta> P . /erambi Ilmu /emesta, 2004. $nis )alik oha, Tren >luralisme /gama? Tin$auan Kritis, 1akarta> Prespekti%, 2005. .ahtiar 3%%endy !3d"B /gama dan =adi alisme di Indonesia, 1akarta> *u;tah, 200?. Aamal al-.anna, Do trin >luralisme Dalam /l-Auran, 1akarta> )enara, 200@. 2endra (iyadi, "elampaui >luralisme Eti a /l-+uran tentang Keragaman /gama, 1akarta> P . Wahana /emesta Inetrmedia, 200?. 1alaluddin (akhmat, Islam dan >luralisme / hla Auran "enyi api >er%edaam, 1akarta> P . /erambi Ilmu /emesta, 200@.

1. (iberu, Tongga

1e$arah >edoman /ra%? Do umen Konsili Bati an II , 1akarta>

'okpen )$WI, 967E 1auhar $DiDy ! esis 200?"B >luralisme /gama dalam /l-Auran? Telaah Terhadap Tafsir Departemen /gama, !/ekolah Pascasarjana #I* /yari% 2idayatullah 1akarta, 200?. )uhamad $li, Teologi >luralis-"ulti ultural? "enghargai Kema$emu an "en$alin Ke%ersamaan, 1akarta> Penerbit .uku -ompas, 200E. )urad W. 2o%mann, "enengo Kem%ali Islam Kita, .andung> Pustaka hidayah, 2002. )uhammadiyah, )ajlis arjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP, Tafsir Temati /l-Auran Tentang 0u%ungan 1osial /natarumat -eragama, :ogyakarta> Pustaka /), 2002. ). $min $bdullah, /l+uran dan >luralisme dalam Khazanah? (urnal Ilmu /gama Islam, Kolume 9, *omor @, 1uli-'esember, 2004. )uhammad $bid $l-1abiri, al-/+l al-1iyasi al-/ra%i, .eirut> al-)arkaD al- sa;a%i al$rabi, 9669. ). $inul :a;in, >endidi an "ulti ultural Cross-Cultural 'nderstanding untu Demo rasi dan Ke%angsaan, :ogyakarta> Pilar )edia, 200?. ). :udhi (. 2aryono, -ahasa >oliti /l-Auran "encurigai "a na Tersem%unyi di -ali Te s, .ekasi> Augus Press, 2002. *urkhalis )adjid, >luralitas /gama Keru unan dalam Keragaman, 1akarta> -ompas, 2009. *urkhalis )adjid, Cendi iawan dan =eligiusitas "asyara at, 1akarta> Paramadina, 9666 *urkhalis )adjid, Islam /gama Kemanusiaan "em%angun Tradisi dan Bisi -aru Islam Indonesia, 1akarta> Paramadina, 200E.

/uarahman 2idayat, Islam >luralisme dan >erdamaian, 1akarta> <ikr, 9667. /aid $gil 2usin $l )unawar, Ci ih 0u%ungan /ntar /gama, 1akarta> P . Miptuta Press, 2005 /aid $gil 2usin $l )unawar, / tualisasi 2ilai-nilai Aurani Dalam 1istem >endidi an Islam, 1akarta> Miputat Press, 200E

Anda mungkin juga menyukai