Anemia aplastik adalah kelainan hematologik yang ditandai dengan penurunan komponen selular pada darah tepi yang diakibatkan oleh kegagalan produksi di sumsum tulang. Insidensi anemia aplastik bervariasi di seluruh dunia, berkisar antara 2 sampai 6 kasus persejuta penduduk pertahun.
Diagnosa pasti anemia aplastik adalah berdasarkan pemeriksaan darah dan pemeriksaan sumsum tulang. Penegakkan diagnosa secara dini sangatlah penting sebab semakin dini penyakit ini didiagnosis kemungkinan sembuh secara spontan atau parsial semakin besar
Anemia Aplastik yang Didapat (Acquired Aplastic Anemia) Anemia Aplatik yang diturunkan (Inherited Aplastic Anemia)
Anemia aplastik yang diturunkan (inherited aplastic anemia), disebabkan oleh ketidakstabilan DNA. Beberapa bentuk anemia aplastik yang didapatkan (acquired aplastic anemia) disebabkan kerusakan langsung stem sel oleh agen toksik, misalnya radiasi. Patogenesis dari kebanyakan anemia aplastik yang didapatkan melibatkan reaksi autoimun terhadap stem sel.
keluhan dan gejala yang timbul adalah akibat dari pansitopenia Hipoplasia eritropoietik
lemah, dyspnoe deffort, palpitasi cordis, takikardi, pucat dan lain-lain.
Pengurangan elemen lekopoisis menyebabkan granulositopenia yang akan menyebabkan penderita menjadi peka terhadap infeksi sehingga mengakibatkan keluhan dan gejala infeksi baik bersifat lokal maupun bersifat sistemik. Trombositopenia tentu dapat mengakibatkan pendarahan di kulit, selaput lendir atau pendarahan di organ-organ.
Pada stadium awal penyakit, pansitopenia tidak selalu ditemukan. Anemia yang terjadi bersifat normokrom normositer, tidak disertai dengan tandatanda regenerasi. Adanya eritrosit muda atau leukosit muda dalam darah tepi menandakan bukan anemia aplastik. Kadang-kadang pula dapat ditemukan makrositosis, anisositosis, dan poikilositosis.
Jumlah granulosit ditemukan rendah. Pemeriksaan hitung jenis sel darah putih menunjukkan penurunan jumlah neutrofil dan monosit. Limfositosis relatif terdapat pada lebih dari 75% kasus. Jumlah neutrofil kurang dari 500/mm3 dan trombosit kurang dari 20.000/mm3 menandakan anemia aplastik berat. Jumlah neutrofil kurang dari 200/mm3 menandakan anemia aplastik sangat berat.
Laju endap darah biasanya meningkat. Waktu pendarahan biasanya memanjang dan begitu juga dengan waktu pembekuan akibat adanya trombositopenia. Hemoglobin F meningkat pada anemia aplastik anak dan mungkin ditemukan pada anemia aplastik konstitusional Plasma darah biasanya mengandung growth factor hematopoiesis, termasuk erittropoietin, trombopoietin, dan faktor yang menstimulasi koloni myeloid. Kadar Fe serum biasanya meningkat dan klirens Fe memanjang dengan penurunan inkorporasi Fe ke eritrosit yang bersirkulasi.
Pemeriksaan radiologis umumnya tidak dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa anemia aplastik. Survei skletelal khusunya berguna untuk sindrom kegagalan sumsum tulang yang diturunkan, karena banyak diantaranya memperlihatkan abnormalitas skeletal. Pada pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) memberikan gambaran yang khas yaitu ketidakhadiran elemen seluler dan digantikan oleh jaringan lemak.
Diagnosa pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah dan dan pemeriksaan sumsum tulang. Pada anemia aplastik ditemukan pansitopenia disertai sumsum tulang yang miskin selularitas dan kaya akan sel lemak
Menghentikan semua obat-obat atau penggunaan agen kimia yang diduga menjadi penyebab anemia aplastik. Anemia : transfusi PRC bila terdapat anemia berat sesuai yang dibutuhkan. Pendarahan hebat akibat trombositopenia : transfusi trombosit sesuai yang dibutuhkan. Tindakan pencegahan terhadap infeksi bila terdapat neutropenia berat.
Infeksi : kultur mikroorganisme, antibiotik spektrum luas bila organisme spesifik tidak dapat diidentifikasi Assessment untuk transplantasi stem sel allogenik : pemeriksaan histocompatibilitas pasien, orang tua dan saudara kandung pasien.
Prognosis dipengaruhi : derajat anemia aplastik usia pasien ada tidaknya donor dengan HLA yang cocok untuk transplantasi sumsum tulang allogenik
Nama lengkap :Endang Pasaribu Tahun Lahir Umur Jenis Kelamin Alamat No. Telepon Pekerjaan Status Agama : 1992 : 22 tahun : Perempuan : Jln Dr. Pratomo Perum Asram :: Mahasiswa : Belum Menikah : Islam
Keluhan Utama : Lebam-lebam diseluruh tubuh Deskripsi : Hal ini dialami OS 3 tahun ini,ia memberat 2 minggu ini. Os juga mengeluh menstruasi yang banyak, dengan frekuensi 3-4 kali diganti doek. Os juga mengalami gusi berdarah 2 minggu ini,terutama saat menggosok gigi,mimisan (-), muntah darah (-). Os mengalami demam 2 minggu ini.Riwayat demam (+). Demam bersifat naik turun dan demam turun dengan pemberian obat penurun panas. Mual muntah tidak dijumpai.BAK (+) BAB (+) Normal.os mengeluh BAB berwarna hitam 1hari ini. Sebelum ini os pernah dirawat di RS lain dan pernah ditransfusi darah sebanyak 6 kali. RPT RPO : : Tidak Jelas Tidak Jelas
Kesadaran
Tekanan darah HR
Temperatur
Pernafasan
37.8oC
Frekuensi: 24 x/menit
KEPALA DAN LEHER : Mata : konjunktiva palpebra pucat (+/+), ikterus (-/-), pupil : isokor, ukuran 3mm. Refleks cahaya direk (+/+) / indirek (+/+), kesan : normal Lain-lain : TVJR-2 cmH20, trakea medial, pembesaran KGB(-) Kaku kuduk (-), lain-lain : trismus(-)
TELINGA: Tidak ada kelainan HIDUNG: Tidak ada kelainan RONGGA MULUT DAN TENGGORAKAN : Tidak ada kelainan
THORAX
Depan Belakang Simetris fusiformis Simetris fusiformis
Inspeksi
Palpasi
Perkusi Auskultasi
sonor pada kedua lapangan sonor pada kedua lapangan paru paru SP: Vesikuler ST : (-) SP: Vesikuler ST : (-)
JANTUNG Batas Jantung Relatif: Atas : ICR III sinistra Kanan : Linea parasternal dextra Kiri : ICR V Linea Mid Clavicularis
Sinistra Jantung : M1 > M2, P2 >P1, A2 > A1, desah sistolik (-), desah diastolik (-), lain-lain : -HR : 120 x/i, reguler, intensitas : cukup.
ABDOMEN Inspeksi : simetris Palpasi : Soepel, Hepar/ Lien/ Renal tidak teraba Nyeri tekan epigastrium (-) Perkusi :Timpani
Auskultasi : peristaltik (+) N PINGGANG Tapping pain (-) ballotement (-) INGUINAL Pembesaran KGB (-) EKSTREMITAS Superior :hematoma Inferior : hematoma ALAT KELAMIN Perempuan dlm batas normal NEUROLOGI tidak dilakukan pemeriksaan
Darah Hb : 4,50 g% (N : 11-15,5) Leukosit : 1,12 x 103/mm3 (N : 4,5-11) LED : tidak diperiksa Eritrosit : 1,53 x106/mm3 (N : 4,20-4,57) Ht : 12.90 % Hitung Jenis : Neutrofil 12,50 % (37-80) Limfosit 75,00 % (20-40) Monosit 12,50% (2-8) Eosinofil 0,00 % (1-6) Basofil 0,000 % (0-1)
Sedimen Eritrosit :1-3 /lpb Lekosit : 2-3 /lpb Silinder : Epitel : 5-7 /lpb
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
Aktivitas: tirah baring Diet: Diet MII Tindakan suportif: IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/I
Inj Transamin 1 ampul/8jam Inj Omeprazole 45gr/12jam IV Inj Ceftriaxon 1gr/12 jam IV Paracetamol 3500mg
Darah lengkap : Hb : 4,50 g% (N :11-15,5) Eritrosit : 1,53 x 106/mm3 (N : 4,20-4,57) Leukosit : 1,12 x 103/mm3 (N: 4,5-11) Trombosit : 9 x 103/mm3 (N :150450) MCV : 84,30 fL (85-95) MCH : 29,40 pg (28-32) MCHC : 39,40 g% (33-35) RDW : 12,90 % (11,6-14,8) Hitung jenis : Neutrofil : 12,50 % (37-80) Limfosit : 75,00 % (20-40) Monosit : 12,50% (2-8) Eosinofil : 0,00 % (1-6) Basofil : 0,000 % (0-1)
Neutrofil Absolut : O,14 10 6 L / (2,7-6.5) Limfosit Absolut : 0,84 10 6 L (1,5-3,5) Monosit Absolut: 0,14 10 6 L (0,2-0,5) Eosinofil Absolut : 0,00. 10 6 L (0-0.16) Basofil Absolut : 0,00 10 6 L (0-1) Retikulosit : 0,83% (0,2-2,5) Ginjal Ureum Kreatinin : 56 mg/dl (<50) : 0,68 mg/dl (0.71.20)
Tanggal 01-02-14
Vital Sign & PF Lebam-Lebam (+) Sens: CM , TD: 110/60mmHg, HR: 120x/i,
Penatalaksanaan Tirah baring O2 1-2L Diet MII IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/I
RR: 24 x/i
T : 37.8 C PD : kepala mata
ttb
peristaltic
(+)
Tanggal 02-02-14
Vital Sign & PF Lebam Lebam (+) Sens: CM , TD: 120/80mmHg, HR: 112x/i,
Penatalaksanaan Tirah baring O2 1-2L Diet MII IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/I
RR: 24 x/i
T : 38.0 C PD : kepala mata anemis (+) ikterik (-) Thorax sp vesikuler st (-) abdomen:soepel
Endang Pasaribu, 22 tahun didiagnosis menderitaAnemia Aplastik. Pasien dirawat inap di RSUP HAM dari tanggal 01 Februari 2014 sampai tanggal 02 Februari2014
PROGNOSIS Quo ad vitam ad bonam Quo ad functionam ad bonam Quo ad sanationam ad dubia