Prosentasi obat yang diresorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia untuk melakukan efek terapetiknya disebut .. 2. Cabang ilmu farmakologi yang mempelajari penggunaan obat untuk pencegahan dan menyembuhkan penyakit adalah .. 3. Cara pemberian obat melalui jalur saluran cerna atau saluran oralgastrointestinal, dimulai dari mulut sampai poros usus (rektum) disebut. 4. Sediaan farmasi yang diberikan melalui jalur parenteral selain injeksi yaitu . 5. Fase yang meliputi waktu mulai penggunaan obat melalui mulut sampai pelepasan zat aktifnya kedalam cairan tubuh disebut fase .. 6. Fase yang menentukan jumlah obat yang tersedia untuk bereaksi dengan reseptor yaitu .. 7. Proses pelepasan zat aktif dari sediaan farmasi disebut .. 8. Urutan kecepatan pelepasan zat aktif dari berbagai bentuk sediaan farmasi berikut : tablet, tablet salut, kapsul, serbuk, larutan, suspensi, emulsi, injeksi 9. Bentuk molekul obat yang lebih mudah larut dalam cairan tubuh yaitu bentuk a. hidrat atau anhidrat b. Amorf atau Kristal 10. Sebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi pelepasan zat aktif dari bentuk sediannya !
Definisi Tempat/Jalur Absorpsi obat Sistem Transport Obat Faktor yang mempengaruhi Absorpsi Obat
Proses pengambilan obat (unchanged drug ) dari tempat pemberian (site of administration) menuju sirkulasi sistemik.
Dg pengecualian obat yg diinjeksikan lsg ke sistem saraf dan anestesi topikal, obat harus melalui setidaknya 2 membran untuk dpt mencapai ke tempat kerjanya.
Minimal, harus masuk ke peredaran darah, keluar peredaran darah dan masuk ke dalam sel. Sekali masuk dlm peredaran darh, obat dapt mengakses ke semua jaringan, otot, lemak kulit, paru-paru, dsb.
1. 2. 3. 4.
C e ll M e m b r a n e
Tetapi molekul obat hanya dapat ditransport melalui difusi pasif jika dapat melarut dalam membran
Ruang interstisial, sitosol, membran epitel, lapisan endotel pembuluh darah melalui pori yg berisi air.
Hukum Fick
Area X Koef.Permeabilitas Flux = (C1 C2) X Ketebalan (molekul per satuan waktu)
Molekul obat asam/basa lemah, mendapat/kehilangan proton menyebabkan muatan listrik tgt jenis pH mediumnya (ionisasi)
C8H7O2COOH C8H7O2COO- + H+ C12H11CIN3NH3+ C12H11CIN3NH2 + H+
Persamaan Henderson-Hasselbalch
Log
= pKa - pH
semakin rendah pH relatif thd pKa, makin besar fraksi obat dlm btk berproton Bentuk tidak bermuatan lebih larut lemak Asam lemah akan larut lemak dlm pH asam Obat basa akan larut lemak dlm pH alkalis
Di Lambung pH 1 perbandingan asetosal tidak terionisasi : terionisasi = 100:1 penyerapan byk terjadi
Di usus halus pH 5,5 perbandingan asetosal tidak terionisasi : terionisasi = 1: 3,17 penyerapan tdk byk terjadi C8H7O2COOH C8H7O2COO- + H+
M e m b r a n S e l
C e ll M e m b r a n e
Ketika molekul obat bertemu protein pembawa, maka akan dibawa menembus membran
C e ll M e m b r a n e
Ketika molekul obat bertemu protein pembawa, maka akan dibawa menembus membran
C e ll M e m b r a n e
Ketika molekul obat bertemu protein pembawa, maka akan dibawa menembus membran
C e ll M e m b r a n e
Protein pembawa kembali ke btk semula Tidak memerlukan energi utk mentransport molekul obat tsb Hanya gradien konsentrasi yang menggerakkan
C e ll M e m b r a n e
Molekul obat bertemu dg molekul pembawa Sel mengeluarkan energi utk memompa kompleks molekul tsb menembus membran
C e ll M e m b r a n e
Molekul obat bertemu dg molekul pembawa Sel mengeluarkan energi utk memompa kompleks molekul tsb menembus membran
C e ll M e m b r a n e
Ada transporter Melawan gradien konsentrasi Inhibisi kompetitif tgt afinitas molekul obat Spesifik Perlu energi dr hidrolisis ATP oleh ATP-ase
Contoh: Ion Na, K, I, Ca, Fe; Basa Pirimidin; Vitamin B; Oestradiol
Foreign particle
Cell
Fagositosis sel menyelimuti partikel obat yang besar dan dibawa masuk ke dalam sel
Pinositosis sel mengambil molekul melalui gelembung dari sel-sel epitel melewati membran
Penyelaputan lsg oleh sel maupun membentuk gelembung Terjadi di saluran cerna, melalui epitel intestinal masuk ke dalam kapiler vena atau getah bening Contoh: Untuk bahan obat dlm minyak, vit A, D, E, K; Gliserin; Lemak lebih byk utk bahan nutrisi/gizi
50
IV administration 40
mcg/mL
10
50
Toxic Concentrations
mcg/mL
10
Plasma
Drug Conc.
Subtherapeutic level
Time
Bukan hanya besarnya obat yang dapat masuk ke sirkulasi sistemik tetapi juga kecepatan Absorpsi sangat menentukan keberhasilan menimbulkan efek yang diharapkan.
Achieve drug concentrations at the site of action (target tissue) that are sufficiently high enough to produce the intended effect
Kulit terdiri dari 3 lapisan: epidermis , waterproofing dan sbg penghalang dari infeksi; dermis , meliputi bagian dalam kulit hypodermis (subcutaneous adipose layer).
stratum corneum bagian terluar dr epidermis terdiri dari utamanya sel mati terkeratinisasi (kekurangan oksigen dan nutrisi). ketebalannya10 - 40 m. dermis lapisan kulit di bawah epidermis. Terdiri dari hair follicles, sweat glands, sebaceous glands, apocrine glands, lymphatic vessels and blood vessels. Hypodermis tujuannya menempelkan kulit pada otot dan tulang di bawahnya dan menyuplainya dengan saraf dan pembuluh darah. Tipe sel utamanya adalah fibroblasts, macrophages dan adipocytes (hipodermis memiliki 50% lemak tubuh).
Penghalang Absorpsi obat membran endotel kapiler yang lipoidal dan berpori. Sehingga obat yang larut dlm lemak dapat diAbsorpsi dg cara difusi dan obat dg ukuran kecil dapat menembus pori.
for drugs intended to affect bronchial smooth muscle or the consistency of bronchial mucus. for alveolar absorption and systemic effects e.g., inhalational anesthetics Only a portion of the drug aerosol (~ 10 %) gains access to the respiratory tract drug concentrations at the bronchi will be higher than in other organs
Two main mechanisms of transport across the gastrointestinal membrane: 1. 2. Transcellular diffusion Paracellular diffusion
Membrane
thin
Blood Supply
Good, fast absorption with low dose -
Surface Area
small
Transit Time
Short unless controlled
By-pass liver
yes
ESOPHAGUS
small
short
STOMACH
13
good
small
no
DUODENUM
57
good
large
no
6 -7
good
about 3 hours
no
6.8 - 7
good
Site of absorption Unionized at all ph values Absorbed along entire length of GIT
Strong acids (pKa <2.5) Very weak bases (pKa < 5) Moderately weak bases (pKa 5 11 )
Berperan penting dalam Absorpsi obat dengan menjaga gradien konsentrasi terus menerus melewati membran epitel.
Molekul polar yang diAbsorpsi dengan lambat tidak tergantung kepada kecepatan aliran darah. Absorpsi obat yang larut lipid dan molekul yang berukuran kecil dapat dg mudah berpenetrasi melalui pori berair sangat tergantung pada kecepatan aliran darah.
Proses dimana makanan meninggalkan lambung dan masuk ke duodenum. Pengosongan lambung yg cepat disarankan ketika : Diharapkan onset obat cepat eg. Sedatives Dissolusi terjadi di intestinal eg. Enteric coated tablets Obat tidak stabil dlm cairan gastric eg. penicillin G Obat bersifat diAbsorpsi maksimal di usus halus eg. Vitamin B12 Pengosongan lambung yg lambat disarankan ketika : Makanan membantu dissolusi dan Absorpsi obat eg. Gresiofulvin Disintegrasi dan dissolusi dibantu oleh cairan lambung
Material padat dan volum besar akan lmemperlambat kecepatan pengosongan lambung dibandingkan dengan materi cair.
Kecepatan pengosongan lambung: carbohydrates > proteins > fats Makin meningkat temperatur, makin cepat pengosongan lambung
Posisi Tubuh
pH GIT Status Emosional Status Penyakit
Berbaring miring ke kiri akan menurunkan kecepatan pengosongan lambung, miring ke kanan akan mempercepat.
Lambat pada pH rendah dan cepat pada pH alkali Kecemasan akan meningkatkan kecepatan pengosongan lambung, sedangkan depressi akan memperlambat gastric ulcer, hypothyroidism memperlambat, sedangkan duodenal ulcer, hyperthyroidism mempercepat.
CHF menurunkan aliran darah di GIT, menaikkan pH GIT, sekresi dan flora mikrobiologi. Sirosis berpengaruh pada bioavailibilit terutama obat-obatn yang melewati 1st pass metabolism eg. Propranolol
Infeksi GIT seperti kolera dan keracunan makanan dpt menyebabkan malabsorbtion.