1. Kelarutan
Absorpsi yang buruk dapat diprediksi berdasarkan sifat fisikokimia suatu obat dengan menggunakan “rule of five” Dengan
menggunakan aturan ini, penyerapan yang buruk dapat terjadidiharapkan untuk obat yang memiliki:
• lebih dari lima gugus donor ikatan hidrogen (misalnya gugus hidroksil atau gugus amino)
• berat molekul lebih dari lima ratus
• koefisien partisi lebih dari lima
• jumlah atom nitrogen dan oksigen dalam molekul lebih dari 10 (2 kali lima) (jumlah atom nitrogen dan oksigen dalam
molekul digunakan sebagai ukuran gugus donor dan akseptor ikatan hidrogen).
Model penyerapan obat
Secara In Vivo
Model ini umumnya melibatkan pemantauan penampakan
plasma sebagai fungsi waktu dan dapat melibatkan segmen
Secara In Vitro
usus terisolasi.
Model kultur sel menggunakan garis
sel Caco-2 banyak digunakan sebagai
uji in vitro untuk memprediksi
penyerapan obat melintasi sel epitel
usus.
Menggunakan Sistem Klasifikasi Biofarmasi
Obat Golongan I
Obat golongan II
Ketersediaan senyawa Kelas 3 akan 4. Obat kelas 4 (Low Solubility, Low permeability
cukup di lumen usus karena kelarutannya Karena rendahnya permeabilitas dan rendahnya
yang baik, namun transporter serapan kelarutan senyawa Kelas 4, transporter serapan
akan diperlukan untuk mengatasi dan penghabisan memainkan peran penting dalam
buruknya permeabilitas senyawa ini. bioavailabilitas oral..
Ex: Captopril, acyclovir, cimetidine dll Ex: Taxol, hydrochlorothiazide
Dosis Maksimum yang dapat di serap
Jumlah obat yang diserap merupakan fungsi dari permeabilitas obat dan
konsentrasi obat. Khusus untuk system pemnghantaran obat oral, konsep
Maximum Absorbable Dose (MAD) telah dikembangkan, dengan
persamaan sbg brkt:
MAD = SKaVi ti
MAD berguna untuk menentukan peringkat senyawa dalam hal potensi
bioavabilitas dan memperkirakan nilai target kelarutan dalam proses
pengembangan obat
Penyerapan Obat
• Jalur penyerapan obat merupakan dasar pendekatan
yang dapat diambil untuk meningkatkan bioavabilitas
golongan obat 3 dan 4, karena pada golongan ini,
permeabilitas membatasi bioavabilitas
• jalur oral digunakan sebagai contoh, namun prinsip-
prinsip ini juga berlaku untuk jalur pemberian
lainnya.
• Obat-obatan yang diberikan secara oral terutama
The Human diserap di jejunum dan ileum usus kecil, namun dapat
Gastrointestinal juga diserap di rongga bukal. lambung, duodenum
Pemberian
oral
Metabolisme lintas pertama
Terjadi oleh enzim brush border atau di dalam
enterosit.
Ex. fosfatase, peptidase yang menunjukkan aktivitas
tertinggi di jejunum, diikuti oleh ileum.
Metabolisme pada enterosit meliputi golongan sitokrom
P450, terutama CYP3A4, yang merupakan enzim
pemetabolisme fase I, tetapi juga sejumlah enzim
pemetabolisme fase II.
(Robert, 2005)
Bacterial Degradation
11/02/2023 16
Improving drug absorption by using
prodrugs
Nakamura, 2005
Improving drug absorption by use of metabolism
inhibitors