Anda di halaman 1dari 10

LAMINARIA

Adhi Nugroho Latief Anggun Nursari Arip Septadi Intan Wulan Sari Rina Nurapriyanti

Pendahuluan
genus dari 31 spesies Phaeophyceae Indonesia : jarang Tanaman budidaya : Korea, Jepang dan China Laminaria sering di bidang Obsgyn :
Laminaria Japonica Laminaria digitate
Diameter 2-10 mm Panjang 60-70 mm

Dilatator higroskopik
Kepustakaan 1 dan 2

Gambar 1 laminaria perbandingan laminaria sebelum dan sesudah dimasukkan kedalam cervix (diambil dari kepustakaan 2)

Mekanisme Dilator Cervix


Kematangan cervix
dermatan dan chondroitin asam hydrophilic hyaluronic mengisap dan menahan air lunak dan mudah mengembang.

Laminaria
Menyerap air mengembang dilatasi (3-5 kali)
Dilatasi dalam 4-6 jam, maksimal 24 jam

Merangsang produksi prostaglandin Merangsang plexus frankenhauser


Kepustakaan 3 dan 4

Ditinggalkan infeksi Sterilisasi modern dilakukan kembali Obstetri modern jarang, kecuali
Evakuasi mola hidatidosa

Kepustakaan 5 dan 6

Indikasi
1. Abortus trimester I Precurettage atau pengisapan vakum. 2. Abortus trimester II + injeksi larutan ecbolic intraamnionik. 3. Kehamilan aterm atau prematur Keuntungan 1. Cervix
lunak dan membuka mempermudah amniotomi

2. Lama kala satu persalinan dipersingkat


Kepustakaan 6

Teknik
1. Malam hari sebelum esok diinduksi, 2-5 laminaria cervix 2. Hati-hati jangan sampai ketuban pecah 3. Letakkan tampon steril untuk fiksasi 4. Keesokan pagi batang laminaria dikeluarkan 5. Amniotomi 6. Oksitosin drip
Kepustakaan 6

Gambar 2 Pemasangan laminaria. A. Laminaria segera setelah dipasang dengan benar dengan ujung atasnya sedikit melewati os internal. B. Laminaria yang membengkak dan cervix yang membuka dan melunak beberapa jam kemudian. C. Laminaria yang dipasang terlalu masuk melalui os internal; laminaria dapat merobek selaput ketuban. D. Laminaria dimasukkan kurang dalam untuk membuka cervix. (diambil dari kepustakaan 7)

KOMPLIKASI
Sulit dilepaskan Impactment Putus dari ujung ke ujung Kram Alergi infeksi

Kepustakaan 8

DAFTAR PUSTAKA
1. Limin & Yudha, 2008. Pengendalian Penyakit Ice-ice untuk Meningkatkan Produksi Rumput Laut Indonesia. Jounal. Diakses 21 Nov 2013. Dapat dilihat di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/download/2784/2462 2. Medgyn. Innovative Products for Ob/Gyn Professional. Laminaria Japonica. Catalog. Diakses Tanggal 21 Nov 2013. Dapat dilihat di http://thietbiytethuthuy.com.vn/admin/uploads/1654-MedGyn_Catalog.pdf 3. Manuaba dkk., 2007. Pengantar Kuliah Obstetri & Ginekologi. EGC, Jakarta. Hal; 275. 4. Sarwono Prawirohardjo. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. 2005. Hal; 41. 5. Chrisdiono, 2004. Prosedur Tetap Obstetri & Ginekologi. EGC, Jakarta. Hal; 21. 6. Harry & William., Editor Hakimi., 2010. Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi Persalinan. YEM, Yogyakarta. Hal ; 561-562. 7. Kenneth dkk., 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas. Edisi 21. EGC, Jakarta. Hal; 61; 64 8. Warren, 1975. Laminaria in Abortion. Journal. Rocky Mountain Medical Journal. [Cited Nov 21]. Available from : http://www.drhern.com/firstrilam75.htm

Anda mungkin juga menyukai