Rauf, SpOG
Identitas pasien
Nama : Ny. S Usia : 20 tahun MRS : 31 Mei 2013, pukul 12:58 WIB di IGD Pekerjaan : IRT Dokter yang merawat :
Dr. Edy Purwanta, Sp.OG
Keluar banyak darah dari vagina banyak Keluhan sejak satu jam setelah utama melahirkan, sebelum masuk RS.
RPS :
Os merasakan keluar darah sejak satu jam sebelum masuk RS, darah keluar banyak disertai perasaan menggigil, pusing dan sakit di bagian perut bagian bawah. Os tidak sadarkan diri saat dibawa ke RS.
Riwayat Haid
Menarche:15 tahun, teratur, nyeri saat haid (+), lama 3 hari, siklus 28 hari. HPHT : Pertengahan September 2012 (Os tidak ingat) Taksiran Persalinan : Pertengahan Juni 2013
Riwayat Persalinan :
No Tempat Penolong Thn bersalin 1. Rumah Bersalin Bidan Aterm Jenis persalinan 2013 Preterm Spontan Penyulit Anak JK BB (g) PB (cm) Os tidak tahu karena langsung dibawa ke IGD Keadaan
Riwayat Operasi
Os belum pernah dioperasi
Riwayat Alergi Alergi Obat disangkal Alergi Makanan disangkal Riwayat Kebiasaan Makan teratur, merokok (-), minum minuman beralkohol (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala Mata
: normocephal : konjungtiva : anemis +/+ Sclera : ikterik -/Jantung : BJ I & II murni normal, gallop (-), murmur (-) Pulmo : pernapasan vesikuler, wheezing (-), rhonchi (-) Ekstremitas : - Atas : edema -/-, akral hangat, RCT 2 dtk - Bawah : edema -/-, akral hangat, RCT 2 dtk
Status Obstetri
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : tampak datar dan telihat verban pasca operasi Palpasi: nyeri tekan di 4 kuadran TFU : 2 jari di bawah pusat Auskultasi : BU normal
Hematologi
Hemoglobin 8.0 L g/dL 10.8 15.6
Hematokrit
Trombosit Leukosit Elektrolit Natrium (Na) darah Chlorida (Cl) darah
25 H
234 18.88 L
%
ribu/L ribu/L
33 45
184 488 4.50 13.50
2.9 L 97
mEq/L mEq/L
Diagnosis Ny. S, 21 th, P1 A0 dengan Inversio Uteri dan Hemorrhagic Post Partum Primer (ec. Sisa placenta dan laserasi dinding vagina) Rencana Tindakan Reposisi uterus per Laparotomi Curretage (retensio placenta) Hecting (laserasi dinding vagina) Hentikan perdarahan Pemeriksaan darah HHTL pre operasi Observasi Vital sign
FOLLOW UP
Tanggal S 31-05-2013 Pukul 100/60 17.00 20.00 100/60 100x 36,2oC 18x 72x TD HR S 36,4oC RR 18x Observasi perdarahan, terapi injeksi : ceftriaxone 1 gr O A P
Os mengeluhkan
pusing dan lemas Sakit diluka 23.00 jahitan operasi 110/70 92x 36,2oC 20x
Post
(1x2), laparatomi metronidazole + curettage 500 mg (2x1), H0 misoprostol tab. 200 Ferofort (2x1), PRC 500cc
Tanggal
S
01-06-2013 Sakit luka jahitan 05.00 operasi 17.00 21.00 keluhan Menggigil Tidak ada 100/70 90x 100/60 88x 110/60 86x TD HR S 36,4oC RR 18x 22x
Post laparatomi
37,3oC
36,7oC
+ curettage
20x H1
paracetamol
500mg (3x1)
Tanggal
S 02-06-2013 Sakit luka jahitan 05.00 operasi + 110/60 70x TD HR
O
A S RR P
36,4oC
mengigil
17.00 21.00 Menggigil pukul 17.00 100/60 110/70 80x 82x 36,2oC 36,2oC 22x 18x
Tanggal S
O A P
03-06-2013
05.00 17.00 21.00 PEMERIKSAAN Tidak ada keluhan
TD
110/70 100/70 100/60
HR
78x 86x 82x
S
36,0oC 37oC 36,9oC
RR
20x Post laparatomi + 22x 18x curettage H3 terapi Lanjutkan
SATUAN
NILAI RUJUKAN
g/dL ribu/L
USG
uterus masih lebih dari normal tidak tampak massa irreguler intrauterine kedua adneksa dan parametrium tampak normal KESAN : Ginekologi kesan post partum
Tanggal
S 04-06-2013 TD HR
O A S RR P
Tidak ada
05.00 keluhan 110/60 80x
36,4oC
Post laparatomi
20x + curettage H4
Os boleh
pulang
Tanggal Puerpurium 31-05-2013 Conjungtiva Payudara Anemis Lembek 01-06-2013 Anemis Lembek 02-06-2013 Anemis Lembek 03-06-2013 Anemis Keras 04-06-2013 Anemis Lembek
Laktasi Abdomen
Uterus
Colostrums Lemas
Baik 1 jari dibawah
Colostrums Lemas
Baik 1 jari
Colostrums Lemas
Baik 2 jari dibawah
Colostrums Lemas
Baik 2 jari dibawah pusat
Colostrums Lemas
Baik 3 jari dibawah pusat
TFU pusat
dibawah pusat
pusat
Luka Hecting Lochea BAK BAB Baik Rubra + Baik Rubra + Baik Rubra + + Baik Rubra + + Baik Rubra + +
Definisi
Adalah suatu keadaan dimana bagian atas uterus (fundus uteri) memasuki kavum uteri sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam kavum uteri, bahkan ke dalam vagina atau keluar vagina dengan dinding endometriumnya sebelah luar.
Angka kejadian
Kejadiannya tidak banyak 1 : 5000 persalinan bahkan banyak yang melaporkan 1 dalam 20.000 persalinan walaupun jarang terjadi, komplikasi yang disebabkannya cukup serius bila tidak segera dikenal dan ditatalaksana dengan baik.
Klasifikasi
Inversio dapat terjadi pada masa nifas atau diluar masa nifas. Diluar masa nifas biasanya parsial atau inkomplit dan sering dihubungkan dengan adanya tumor uterus. Sedang inversio yang terjadi pada masa nifas dapat terjadi akut atau kronik dan jarang terjadi serta sering berulang.
1. Inversio local : fundus uteri menonjol sedikit ke dalam kavum uteri. 2. Inversio parsial : tonjolan fundus uteri terbatas hanya pada kavum uteri. 3. Inversio inkomplit : penonjolan sampai mencapai kanalis servikalis. 4. Inverio komplit : tonjolan telah mencapai ostium uteri eksternum. 5. Inversio total : tonjolan telah
mencapai vagina atau keluar vagina.
Etiologi
dilakukan ketika uterus tidak berkontraksi baik, tarikan pada talipusat, kontraksi uterus yang tidak normal, dapat merupakan permulaan masuknya fundus uteri ke dalam kavum uteri, dan kontraksi uterus berturut-turut mondorong fundus yang terbalik ke bawah.
Etilogi
dapat melewati serviks uteri yang terbuka sampai ke vagina, kadang-kadang uterus seluruhnya keluar dari vagina. Jika penderita dapat mengatasi peristiwa ini dengan uterus tidak direposisi, panyakitnya menjadi menahun.
Gejala
Diagnosis
Diagnosis inversio uteri akut, gejala-gejalanya : Syok Nyeri keras dan perdarahan Tidak terabanya fundus uteri di bawah pusat Adanya tumor lembek di vagina yang keluar dari serviks uteri yang sedikit terbuka.
Diagnosis
Pada inversio uteri kronik :
pemeriksaan ginekologik sebuah tumor kenyal Ostium uteri eksternum sedikit terbuka Diatas serviks uteri tidak teraba adanya korpus uteri.
Diagnosis Banding
(miomgeburt).
Penangan
Pencegahan :
Jangan memijat-mijat uterus yang tidak berkontraksi dan lembek, dan jangan mengadakan tarikan pada tali pusat, sebelum yakin bahwa plasenta sudah lepas.
tangan dipertahankan sampai dirasakan uterus telah berkontraksi, dan kalau perlu dimasukkan tampon ke dalam kavum uteri dan vagina. Tampon dibuka setelah 24 jam. Sebelumnya diberikan uterotonika lebih dulu sebelum tampon diangkat.
dilakukan karena lingkaran pada ostium uteri eksternum sudah mengecil dan menghalangi lewatnya korpus uteri yang terbalik. Dalam hal ini perlu dilakukan operasi setelah infeksi diatasi.
Operasi vaginal terdiri atas: Operasi menurut Kustner dan operasi menurut Spinelli. Pada operasi pertama lingkaran dipotong disebelah belakang, sedang pada operasi kedua pemotongan dilakukan disebelah depan. Pemotongan lingkaran dan dinding diatasnya memungkinkan reposisi sesudah itu, luka dijahit kembali. Haultain dan Huntington mengusahakan reposisi dengan laparotomi. Akhirnya, pada wanita yang mendekati akhir masa reproduksi dapat dilakukan histerektomi.
Prognosis Prognosis inversi uteri di pengaruhi oleh kecepatan penanganan, makin lambat keadaan ini di ketahui dan diobati makin buruk prognosanya dan jika dikelola dengan benar maka akan membawa prognosa yang baik pula.