Karakteristik Penderita Data Pasien Nama Umur Alamat Agama Pendidikan Pekerjaan Data Suami Pasien Nama Umur Alamat Agama Pendidikan Pekerjaan Status $erka#inan ¨ah $erka#inan Umur Pertama %a#in N+. RM Tanggal masuk RS Ruangan 2. Keluhan Utama !. 1amil 8 /ulan dengan kenceng 2 kenceng di $erut /a#ah 4. Riwayat a. Ri#ayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan surat rujukan dari /idan dengan letak lintang. Pasien mengaku hamil 8 /ulan3 sudah merasakan kenceng 2 kenceng di $erut3 /elum ada cairan dan darah yang keluar le#at jalan lahir. : Tn. : !" tahun : Pacitan : Islam : SMA : S#asta : %a#in : ' kali : 2' tahun (2"")* : 2,2--: '2 .e/ruari 2"'! : 0% : Ny. S : 28 tahun : Pacitan : Islam : SMP : IRT
'
Sejak usia kandungan 4 /ulan $asien sudah merasakan gerakan janin. Ri#ayat $emeriksaan US5 (6* /.Ri#ayat Penyakit 7ahulu Ri#ayat 7arah Tinggi Ri#ayat 7ia/etes Ri#ayat Asma Ri#ayat &antung Ri#ayat Alergi /. Ri#ayat 8/stetri 5I0P"A! : '. 1amil I : a/+rtus usia kehamilan 2 /ulan (2""8* 2. 1amil II : a/+rtus usia kehamilan ! /ulan (2""9* !. 1amil III : a/+rtus usia kehamilan , /ulan (2"''* :.1amil ini Partus terakhir %; sekarang Ri#ayat AN< c. Ri#ayat 1aid Menarche Siklus =amanya haid ¨ah haid Nyeri haid 1P1T 1P= : ': tahun : teratur3 28 hari : , hari : ;iasa : Se/elum haid : '2 &uni 2"'! : '9 Maret 2"': : (6* : (6* : d+kter s$esialis +/stetri dan ginek+l+gi $ada /ulan A/+rtus terakhir : 2"'' : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal
d. Ri#ayat Nyeri Perut Pasien tidak merasakan nyeri $erut. e. Ri#ayat %e$utihan Tidak dida$atkan >. Ri#ayat 8$erasi Penyakit
Pasien /elum $ernah +$erasi g. Ri#ayat %esehatan %eluarga Penyakit seru$a : tidak dida$atkan 1i$ertensi 7ia/etes Asma &antung 1. Status %eneralis %eadaan Umum %esadaran 0ital Sign Tek. darah Nadi Suhu (aks* Res$irasi %e$ala =eher Th+ra<+r Pulm+ A/d+men ?-tremitas : ;aik : <+m$+s mentis3 ?:0,M4 : : ''"@8" mm1g : 84 kali@menit : !43) +< : 2"-@menit : tidak dida$atkan : tidak dida$atkan : tidak dida$atkan : tidak dida$atkan
. P!"!R#KSAAN $#S#K
: <+njunctiAa anemis (6@6*3 sklera ikterik (6@6* : Peningkatan &0P (6@6*3 $em/esaran kelenjar lim>e (6@6* : Mammae : tidak ada kelainan : dalam /atas n+rmal : dalam /atas n+rmal : dalam $emeriksaan ginek+l+gis : edema 6 6 akral hangat B B 6 6 B B
: dinding $erut le/ih tinggi dari dinding dada3 striae (6*3 hi$erAenectasi (6*3 sikatriks (6*. : T.U 28 cm3 2 &ari atas um/ilicus. =etak lintang3 letak ke$ala di kiri3 /agian ter/a#ah tera/a $unggung janin : Peristaltik (B*3 /ising usus (6*. ;&& (B* :
e>>acement : 2, C3 k+nsistensi : keras3 h+dge : (6*3 (. #D!NT#$#KAS# "ASALA) 1. Anamnesis 1amil 8 /ulan dengan letak lintang3 his (B*3 cairan dan darah dari jalan lahir (6*3 U% !, minggu. 2. Pemeriksaan *isik Pal$asi a/d+men : T.U 28 cm3 2 &ari atas um/ilicus. =etak lintang3 letak ke$ala di kiri3 $aling /a#ah $unggung janin. 0T : .luksus (6* P+rti+ : 7ilatasi 2 cm3 e>>acement : 2, C3 k+nsistensi : keras3 h+dge : (6*3 D. K!S#"PULAN 5I0P"A!3 28 tahun3 usia kehamilan !, minggu dengan letak lintang dan ri#ayat +/stetri jelek3 $em/ukaan 2cm e>>ecement 2, C. !. ASS!S"!NT MultigraAida $reterm dalam $ersalinan kala ' >ase laten dengan $enyulit letak lintang dan ri#ayat +/stetri jelek. $. R!N(ANA P!NATALAKSANAAN Ren+ana Dia'n&stik US5 %andungan
Ren+ana Tera,i
'.Pr+ S< 2.Sta/ilisasi hem+dinamik selama 4 jam (In>us Na<l 2" tm3 Pasang <ateter* !.Pr+ la/ untuk tindakan +$erati> Ren+ana !dukasi 6 In>+rmed <+nsent tentang k+ndisi $asien. Tera,i yan' sudah dilaksanakan Pada tanggal '2 .e/ruari 2"': $ukul '9."" telah dilakukan S<TP3 /ayi lahir $era/d+minal $erem$uan3 2,"" gram3 :4 cm 7ida$atkan kelainan anat+mi uterus /eru$a uterus /ic+rnu. 7-: P"'"A!1' $+st S<TP dan insersi IU7 atas indikasi letak lintang D uterus /ic+rnu. T-: In>us R= Injeksi ce>+ta-im !-' gr Injeksi de-ametas+n , am$ IM %altr+>en su$$ 2 $&ll&w u, tan''al 1. $e/ruari 2014 S : masih lemas3 kentut '-3 nyeri di luka /ekas +$erasi 8 : %U c+m$+s mentis3 tidak anemis3 m+/ilisasi (6* 0S: T7E '2"@'"" mm1g tE!434+< NE8:-@mnt RRE'9-@mnt
PP0: B sedang3 #arna merah T.U: ' jari di/a#ah $usat3 k+ntraksi uterus kuat &ahitan : satu6satu3 /aik ASI@laktasi: 6@6 ;A%@;A;: 7<@6 ;ayi $erem$uan3 2,"" g3 :4 cm A : P"'"A!1' $+st S<TP dan insersi IU7 atas indikasi letak lintang D uterus /ic+rnu P : injeksi ce>+ta-ime !-i gr Aial lanjut sam$ai ! hari3 injeksi ha/is ganti +ral D Ra#at =uka
$&ll&w u, tan''al 14 $e/ruari 2014 S : nyeri di luka /ekas +$erasi 8 : %U c+m$+s mentis3 tidak anemis3 m+/ilisasi (6* 0S: T7E '2"@'"" mm1g tE!434+< NE8:-@mnt RRE'9-@mnt PP0: B sedang3 #arna merah T.U: setinggi $usat3 k+ntraksi uterus kuat &ahitan : satu6satu3 /aik ASI@laktasi: 6@6
;A%@;A;: 7<@6 ;ayi $erem$uan3 2,"" g3 :4 cm A : P"'"A!1' $+st S<TP dan insersi IU7 atas indikasi letak lintang D uterus /ic+rnu P : Am+-ycillin !F,"" mg Asam me>enamat !F,"" mg 0ilir+n '-I ta/
A ## T#N1AUAN PUSTAKA 1. K!)A"#LAN L!TAK L#NTAN% A. D!$#N#S# =etak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan ke$ala $ada sisi yang satu sedangkan /+k+ng /erada $ada sisi yang lain. Pada umumnya /+k+ng /erada sedikit le/ih tinggi dari$ada ke$ala janin3 sedangkan /ahu /erada $ada $intu atas $anggul (Pra#ir+hardj+3 2"'"*. Pada letak lintang (transverse lie*3 /iasanya /ahu /erada di atas $intu atas $anggul sedangkan ke$ala terletak di salah satu >+sa iliaka dan /+k+ng $ada >+sa iliaka yang lain. %eadaan se$erti ini dise/ut se/agai $resentasi /ahu atau $resentasi akr+mi+n. Arah akr+mi+n menghada$ sisi tu/uh i/u menentukan jenis letaknya yaitu letak akr+mi+n kiri atau kanan. =e/ih lanjut3 karena $ada kedua $+sisi terse/ut $unggung da$at mengarah ke anteri+r atau $+steri+r3 ke su$eri+r atau ke in>eri+r3 /iasanya jenis letak lintang ini da$at di/edakan lagi menjadi letak lintang d+rs+anteri+r dan d+rs+$+steri+r (<unningham3 2""2*. . 1!N#S21!N#S L!TAK L#NTAN% &enis6jenis letak lintang da$at di/edakan menurut /e/era$a macam3 yaituG H Menurut letak ke$ala ter/agi atasG 1. ==i I A$a/ila $+sisi ke$ala janin /erada $ada se/elah kiri. 2. ==i II A$a/ila $+sisi ke$ala janin /erada $ada se/elah kanan. H Menurut $+sisi $unggung ter/agi atasG 1. 7+rs+ anteri+r A$a/ila $+sisi $unggung janin /erada di de$an. 2. .. 7+rs+ $+steri+r A$a/ila $+sisi $unggung janin /erada di /elakang. 7+rs+ su$eri+r
A$a/ila $+sis $unggung janin /erada di atas. 4. 7+rs+ in>eri+r A$a/ila $+sisi $unggung janin /erada di /a#ah (Iilliams3 2""2*. (. !T#OLO%# Penye/a/ utama letak lintang adalah relaksasi /erle/ihan dinding a/d+men aki/at multi$aritas yang tinggi3 /ayi $rematur3 /ayi dengan hidr+se>alus3 /ayi yang terlalu kecil atau sudah mati3 $lasenta $reAia3 uterus a/n+rmal3 $anggul sem$it3 hidramni+n3 kehamilan kem/ar3 dan lum/al sc+li+sis. %eadaan6keadaan lain yang da$at menghalangi turunnya ke$ala ke dalam r+ngga $anggul se$erti misalnya tum+r di daerah $anggul da$at $ula mengaki/atkan terjadinya letak lintang terse/ut. 7emikian $ula kelainan /entuk rahim3 se$erti misalnya uterus arkuatus atau uterus su/se$tus3 juga meru$akan $enye/a/ letak lintang (M+chtar3 2""4*. Insiden letak lintang naik dengan /ertam/ahnya $aritas. Pada #anita dengan $aritas em$at atau le/ih3 insiden letak lintang ham$ir se$uluh kali li$at di/anding #anita nulli$ara (M+chtar3 2""4*. D. PATO$#S#OLO%# Relaksasi dinding a/d+men $ada $erut yang menggantung menye/a/kan uterus /eralih ke de$an3 sehingga menim/ulkan de>leksi sum/u memanjang /ayi menjauhi sum/u jalan lahir3 yang menye/a/kan terjadinya $+sisi +/lik atau melintang. =etak lintang atau letak miring kadang6kadang dalam $ersalinan terjadi dari $+sisi l+ngitudinal yang semula3 dengan /er$indahnya ke$ala atau /+k+ng ke salah satu >+sa iliaka (Pra#ir+hardj+3 2"'"*. Pada $r+ses $ersalinan3 setelah ketu/an $ecah a$a/ila i/u di/iarkan /ersalin sendiri3 /ahu /ayi akan di$aksa masuk ke dalam $anggul dan tangan yang sesuai sering menum/ung. Setelah $enurunan3 /ahu /erhenti se/atas $intu atas $anggul dengan ke$ala di salah satu >+sa iliaka dan /+k+ng $ada >+sa iliaka yang lain (Pra#ir+hardj+3 2"'"*. ;ila $r+ses $ersalinan /erlanjut3 /ahu akan terje$it di /agian atas $anggul. Uterus kemudian /erk+ntraksi dengan kuat dalam u$ayanya yang sia6sia untuk
mengatasi halangan terse/ut. Setelah /e/era$a saat akan terjadi cincin retraksi yang semakin lama semakin tinggi dan semakin nyata. %eadaan se$erti ini dise/ut se/agai letak lintang kase$. &ika tidak ce$at diatasi3 dan ditangani secara /enar3 uterus akan mengalami ru$tura dan /aik i/u mau$un janin da$at meninggal (Pra#ir+hardj+3 2"'"*. A. D#A%NOS#S Adanya letak lintang sering sudah terlihat dengan ins$eksi. Uterus tam$ak le/ih mele/ar dan >undus uteri le/ih rendah tidak sesuai dengan umur kehamilannya. Pada $al$asi >undus uteri k+s+ng3 ke$ala janin /erada di sam$ing3 dan di atas sim>isis k+s+ng3 kecuali /ila /ahu sudah turun ke dalam $anggul. 7enyut jantung janin ditemukan di sekitar um/ilicus (Sastra#inata3 2"'"*. A$a/ila /ahu sudah masuk ke dalam $anggul3 $ada $emeriksaan dalam da$at dira/a dan tulang6tulang iga. ;ila ketiak da$at dira/a3 arah menutu$nya menunjukkan letak di mana ke$ala janin /erada. %alau ketiak menutu$ ke kiri3 ke$ala /erada di se/elah kiri3 se/aliknya kalau ketiak menutu$ ke kanan3 ke$ala /erada di se/elah kanan. Punggung da$at ditentukan dengan tera/anya sca$ula dan ruas tulang /elakang3 sedangkan dada dengan tera/anya klaAikula. %adang6 kadang da$at $ula dira/a tali $usat yang menum/ung (Sastra#inata3 2"'"*. . "!KAN#S"! P!RSAL#NAN Ada kalanya anak yang $ada $ermulaan $ersalinan dalam letak lintang 3 /isa /er$utar sendiri dan menjadi letak memanjang. %ejadian se$erti ini dise/ut versio spontanea. Tanda6tanda $ada $ersalinan letak lintang /iasanya ketu/an ce$at $ecah3 $em/ukaan /erjalan lam/at3 $artus menjadi le/ih lama3 tangan menum/ung (2"6,"C*3 tali $usat menum/ung '"C (Iiknj+sastr+3 2""2*. Pada letak lintang dengan ukuran $anggul n+rmal dan janin cuku$ /ulan3 tidak da$at terjadi $ersalinan s$+ntan. ;ila $ersalinan di/iarkan tan$a $ert+l+ngan3 akan menye/a/kan kematian janin dan ru$tura uteri. ;ahu masuk ke dalam $anggul3 sehingga r+ngga $anggul seluruhnya terisi /ahu dan /agian6 /agian tu/uh lainnya (Iiknj+sastr+3 2""2*.
'"
&anin tidak da$at turun le/ih lanjut dan terje$it dalam r+ngga $anggul. 7alam usaha untuk mengeluarkan janin3 segmen atas uterus terus /erk+ntraksi dan /eretraksi sedangkan segmen /a#ah uterus mele/ar serta meni$is3 sehingga /atas antara dua /agian itu makin lama makin tinggi dan terjadi lingkaran retraksi $at+l+gik. %eadaan demikian dinamakan letak lintang kase$3 sedangkan janin akan meninggal. ;ila tidak segera dilakukan $ert+l+ngan3 akan terjadi ru$tura uteri3 sehingga janin yang meninggal se/agian atau seluruhnya keluar dari uterus dan masuk ke dalam r+ngga $erut. I/u /erada dalam keadaan sangat /er/ahaya aki/at $erdarahan dan in>eksi3 dan sering kali meninggal $ula (Iiknj+sastr+3 2""2*. %alau janin kecil3 sudah mati dan menjadi lem/ek3 kadang6kadang $ersalinan da$at /erlangsung s$+ntan. &anin lahir dalam keadaan terli$at melalui jalan lahir atau lahir dengan eA+lusi+ s$+ntanea menurut cara 7enman atau 7+uglas (Iiknj+sastr+3 2""2*. Pada cara 7enman /ahu tertahan $ada sim>isis dan dengan >leksi kuat di /agian /a#ah tulang /elakang3 /adan /agian /a#ah3 /+k+ng dan kaki turun di r+ngga $anggul dan lahir3 kemudian disusul /adan /agian atas dan ke$ala (Iiknj+sastr+3 2""2*. Pada cara 7+uglas /ahu masuk ke dalam r+ngga $anggul3 kemudian dile#ati +leh /+k+ng dan kaki3 sehingga /ahu3 /+k+ng dan kaki lahir3 selanjutnya disusul +leh lahirnya ke$ala. 7ua cara terse/ut meru$akan Aariasi suatu mekanisme lahirnya janin dalam letak lintang3 aki/at >leksi lateral yang maksimal dari tu/uh janin (Iiknj+sastr+3 2""2*. A. KO"PL#KAS# %+m$likasi dari letak lintang adalah cedera tali $usat3 tim/ul se$sis setelah ketu/an $ecah dan lengan menum/ung melalui Aagina3 kematian janin3 ru$tura uteri (M+chtar3 2""4*. . PRO%NOS#S =etak lintang meru$akan letak yang tidak mungkin lahir s$+ntan dan /er/ahaya /agi i/u dan /ayi.
''
a* ;agi i/u ;ahaya yang mengancam adalah ru$tura uteri3 /aik s$+ntan3 atau se#aktu Aersi dan ekstraksi. Pada $artus lama3 ketu/an $ecah dini dengan mudah da$at mengaki/atkan terjadinya in>eksi. /* ;agi /ayi Angka kematian tinggi sekitar 2,6:"C yang da$at dise/a/kan +leh $r+la$sus >unikuli3 trauma $artus3 hi$+ksia karena k+ntraksi uterus terus6menerus. Pr+gn+sis /ayi sangat tergantung $ada saat $ecahnya ketu/an3 maka kita harus /erusaha su$aya ketu/an selama mungkin teta$ utuh misalnya : '. Melarang $asien mengejan 2. Pasien dengan /ayi yang melintang tidak di/enarkan /erjalan6jalan !. Tidak di/eri +/at his :. 0T harus hati6hati jangan sam$ai memecahkan ketu/an. Atau le/ih /aik a$a/ila tidak dilakukan 0T. Setelah ketu/an $ecah /ahayanya /ertam/ah karena : '. 7a$at terjadi letak lintang kase$ kalau $em/ukaan sudah lengka$ 2. ;ayi da$at mengalami as$hy-ia karena $eredaran darah $lacenta /erkurang !. Tali $usat da$at menum/ung :. ;ahaya in>eksi /ertam/ah (Sastra#inata3 2"'"*. 2. K!LA#NAN KON%!N#TAL PADA PADA UT!RUS A. .ISI8=85IS UT?RUS Uterus mem$unyai $eranan Aital dalam $r+ses re$r+duksi. %elainan uterus3 /aik yang /a#aan mau$un yang di$er+leh3 da$at mengganggu lancarnya kehamilan dan $ersalinan. %elainan uterus terajdi $ada ', C $erem$uan dengan J ! kali a/+rtus s$+ntan. 7i sam$ing kemungkinan kehilangan kehamilan3 mal>+rmasi uterus juga meru$akan >act+r $redis$+sisi terjadinya in>ertilitas3 $ersalinan $rematur3 dan $resentasi a/n+rmal janin.
'2
7i>erensiasi seksual terjadi $ada a#al kehidu$an janin. Sam$ai dengan usia janin 4 minggu3 system genitalia $erem$uan dan laki6laki identik tan$a $er/edaan. Terda$at dua $asang duktus genitalia3 yaitu duktus mes+ne>rik (I+l>ian* dan $arames+ne>rik (Muller*. 7uktus Muller /erasal dari Mes+ne>r+s3 yang $em/entukannya di$acu +leh duktus mes+ne>rik. Pada em/ri+ $erem$uan3 duktus I+l>ii mengalami degenerasi dan mem/uat $ematangan duktus Muller sehingga duktus Muller /erkem/ang ke arah ek+r dan tertutu$ $ada daerah peritoneal fold yang akan /erkem/ang menjadi ligamentum latum di mana ligamentum ini meru$akan tem$at melekat dari +Aarium (mes+Aarium*3 tu/a >all+$i (mes+sal$ing*3 dan uterus (mes+metrium*. Secara em/ri+l+gis uterus3 serAiks3 dan Aagina di/entuk dari kedua duktus Muller3 yang dalam $ertum/uhan mudigah mengalami $r+ses $enyatuan (>usi*. 7uktus Muller saling /erhu/ungan dan menyatu disertai $em/entukan se$tum uter+Aaginal. Pada umur kehamilan 9 minggu3 se$tum uter+Aaginal disera$ mem/entuk kanalis uter+Aaginal yang nanti akan /erkem/ang menjadi uterus3 /agian atas dari Aagina3 sedangkan /agian cranial dari kanalis uter+Aaginal tidak menyatu mem/entuk tu/a >all+$i. Sinus ur+genitalis mem/entuk tu/er+sitas sin+Aaginal yang nanti akan /erkem/ang menjadi /agian /a#ah Aagina. %analis uter+Aaginal kemudian memanjang dan menyatu dengan sinus ur+genitalis untuk mem/entuk seluruh traktus re$r+duksi $erem$uan. %elainan uterus /isa terjadi karena kegagalan el+ngasi3 >usi3 kanalisasi3 atau res+r/si sekat. ?ti+l+gi kelainan ini sam$ai sekarang masih /elum diketahui (Pra#ir+hardj+3 2"'"*. ;. %=ASI.I%ASI Menurut American Society for Reproductive Medicine, kelainan duktus Muller yang $aling /anyak dialami adalah : a* %elas I : Agenesis atau hi$+$lasia duktus Muller Tidak ter/entuk alat re$r+duksi. /* %elas II : Uterus unik+rnis ( uterus unicornuatus * Terjadi aki/at agenesis dari salah satu dari duktus Muller.
'!
c* %elas III : Uterus didel>is ( uterus didelphys * Terjadi aki/at kegagalan >usi lateral uterus dan Aagina sehingga ter/entuk 2 uterus3 2 serAiks3 dan 2 Aagina. d* %elas I0 : Uterus /ik+rnis ( uterus bicornuate * Terjadi karena >usi tidak sem$urna k+rnu setinggi >undus. e* %elas 0 : Uterus se$tus ( uterus septate * aitu kelainan rahim yang se/agian atau seluruh dindingnya ter/elah (se+lah +lah mem$unyai sekat* menjadi 2 /agian. Terjadi karena adanya se$tum uterus aki/at tidak ada $enyera$an dari se$tum uter+Aaginal. >* %elas 0I : Uterus arcuatus Terjadi karena res+r/si tidak sem$urna dari se$tum uter+Aaginal yang masih meninggalkan t+nj+lan di kaAum uteri $ada daerah >undus (Pra#ir+hardj+3 2"'"*. <. %
?SIMPU=AN %elainan anat+mi uterus terjadi $ada ', C $erem$uan dengan kehamilan /erulang. 7i sam$ing kemungkinan kehamilan3 mal>+rmasi uterus juga meru$akan >akt+r $redis$+sisi terjadinya in>ertilitas3 $ersalinan $remature3 dan $resentasi a/n+rmal janin (Pra#ir+hardj+3 2"'"*.
':
A ### P!" A)ASAN Pasien multigraAida 5I0P"""!" usia kehamilan $reterm (U% !, minggu* rujukan /idan dengan letak lintang datang dengan keluhan kenceng kenceng di $erut $ada tanggal '2 .e/ruari 2"': 4 jam SMRS. Pasien mem$unyai ri#ayat keguguran ! -. 7ari $emeriksaan $al$asi dida$atkan tera/a janin tunggal3 melintang3 /agian terkecil janin tera/a di >undus3 ke$ala tera/a di /agian kiri3 $unggung tera/a di /a#ah namun /elum masuk $anggul. 7&& ':: -@mnt di sekitar um/ilikus3 his (6*3 T.U 28 cm. Pemeriksaan dalam dida$atkan AulAa urethra tenang3 dinding Aagina licin3 serAiks keras3 mendatar3 $em/ukaan 2 cm3 $+rti+ e>>acement 2, C3 letak lintang. 7ari hasil $emeriksaan >isik da$at disim$ulkan diagn+sis kerja letak lintang3 multigraAida3 hamil $reterm dengan ri#ayat +/stetrik jelek (R8&* dalam $ersalinan. Pada kasus ini kehamilan diakhiri dengan seksi+ sesarea trans $erit+neal. 1al ini dilakukan karena $asien sudah dalam $ersalinan sedangkan janin tidak mungkin dilahirkan $erAaginam dan jika tidak segera dilakukan /isa terjadi letak lintang kase$ yang sangat mem/ahayakan karena /isa terjadi ru$tur uteri aki/at $em/entukan cincin $at+l+gis (Bandl ring* dan janin /isa meninggal. Setelah dilakukan S<TP ternyata dida$atkan diagn+sis P "'"!' dengan letak lintang dan uterus /ic+rnu sehingga IU7 yang di$asang 2. Uterus /ic+rnu adalah kelainan /entuk rahim se$erti /entuk hati mem$unyai dinding di/agian dalamnya dan ter/agi 2 di/agian luarnya. %elainan rahim ini da$at mem$engaruhi kemam$uan re$r+duksi #anita. Uterus /ic+rnu ini mem$engaruhi im$lantasi /last+kista $ada end+metrium sehingga mudah terjadi a/+rtus /erulang. Sedangkan /entuk uterus ini sendiri mengaki/atkan tim/ulnya letak lintang $ada kehamilan ini.
',
5am/ar $+sisi letak /ayi $ada kasus ini. %elainan /entuk uterus ini /isa dideteksi menggunakan US5 mau$un $emeriksaan 1S5. 7alam mengeAaluasi kejadian a/+rtus /erulang3 kelainan /entuk anat+mi uterus harus dimasukkan dalam $ertim/angan.
'4
A #4 K!S#"PULAN =etak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan ke$ala $ada sisi yang satu sedangkan /+k+ng /erada $ada sisi yang lain. =etak lintang meru$akan salah satu mal$resentasi janin yang da$at menye/a/kan kelam/atan atau kesulitan dalam $ersalinan. =etak lintang meru$akan keadaan yang /er/ahaya karena /esarnya kemungkinan risik+ kega#atdaruratan $ada $r+ses $ersalinan /aik $ada i/u mau$un janin. 8leh karena itu3 jika se+rang i/u mengalami kehamilan dengan letak lintang harus segera menda$at $enanganan dari d+kter s$esialis ke/idanan. Uterus /ic+rnu adalah kelainan /entuk rahim se$erti /entuk hati mem$unyai dinding di/agian dalamnya dan ter/agi 2 di/agian luarnya. %elainan rahim ini da$at mem$engaruhi kemam$uan re$r+duksi #anita.
')
DA$TAR PUSTAKA
<unningham3 .. 5ary et al.3 2""2. Obstetri Williams Edisi 2 . &akarta : ?5< M+chtar3 Rustam. 2""4. Sinopsis Obstetri. &akarta: ?5< Pra#ir+hardj+3 Sar#+n+. 2"'". !"M# $EB!%A&A&' ?disi keem$at cetakan ketiga. &akarta : PT ;ina Pustaka Sar#+n+ Pra#ir+hardj+ Sastra#inata3 R.S.3 2"'". Obstetri (atologi' ;andung : ;agian 8/stetri dan 5inek+l+gi .akultas %ed+kteran UniAersitas Padjadjaran. Iiknj+sastr+3 1ani>a. 2""2. !lmu $ebidanan' ?disi !. &akarta : Pustaka Iilliams.3 2""2. Obstetri Wiliams' ?disi 2! 0+lume 2. &akarta: ?5< $$ ''4,6 ''8) ayasan ;ina
'8