S H C E Y, J O H N . I N T R O D U C T I O N I N T O M A N U F A C T U R I N G P R O C E S S ( 2 0 0 0 ) , M C - G R AW H I L L
PENJELASAN SINGKAT
Mempelajari sifat-sifat teknis bahan dan memberikan pengetahuan tentang ilmu bahan ! Sifat bahan mekanis ! Kekuatan bahan ! Deformasi ! Sifat-sifat tribologi, fisis, dan kimia
ATRIBUT LAYANAN
! Merupakan sifat-sifat yang membuat produk manufaktur bernilai. ! Didasarkan dari sifat fisik benda dan ketahanan terhadap berbagai kondisi. ! Menentukan kapasitas maksimum yang dapat dikenakan sebagai benda atau produk ekonomis.
TERMINOLOGI
Uji Tarik
Pengujian Merusak
Uji Tekan
UJI TARIK
! Sifat produk manufaktur adalah mampu mendukung beban (Force satuan N). ! Mekanisme :
! Spesimen Pengujian (sampel) ditarik menggunakan menggunakan peralatan khusus. ! Penarikan merupakan pemberian gaya atau tegangan sehingga terlihat bagian terlemah dari spesimen. ! Deformasi akan terjadi pada bagian-bagian krusial dari spesimen uji. ! Fokus utama adalah kemampuan maksimum benda dalam menahan beban Ultimate Tensile Strength (UTS)
UJI TARIK
! Untuk sebagian besar logam, pada tahap awal uji tarik, hubungan antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. Hukum Hooke : Rasio tegangan dan regangan adalah konstan.
= P/A
UJI TARIK
UJI TARIK
KEKUATAN TARIK
Modulus Elastisitas
Kekuatan Luluh
Kekuatan Tarik
UJI TARIK
KEKUATAN TARIK
! Modulus Elastisitas Pada tahap ini, penarikan akan menghasilkan regangan. Namun, regangan akan kembali seperti semula (elastis). ! Beberapa bahan tidak mengalami tahap ini, bahan akan luluh atau mengalami deformasi permanen sejak awal. Contoh : besi cor, beberapa plastik ! Pengukuran elastisitas pada modulus elastisitas.
! ! !! ! !
KEKUATAN TARIK
! Kekuatan Luluh Pada tahap ini, penarikan akan menghasilkan regangan yang akan bersifat permanen (deformasi permanen) sebelum putus. ! Penentuannya adalah 0.2% dari ambang batas ! Disebut Yield Strengh (YS). ! Tegangan Rancangan dibuat lebih rendah dari YS pada faktor aman sebagai batas keamanan penggunaan bahan
!!!!
!!!!!" !! ! !!
KEKUATAN TARIK
! Kekuatan Tarik Kontraksi tarik terjadi pada titik terlemah dari spesimen dengan ciri bahan memanjang dan penampangnya berkurang. ! Keretakan mulai terjadi diawali dengan gaya P turun ! Disebut UTS (ultimate tensile strength) /TS (Tensile Strength).
!!"# !" ! ! ! !!
CONTOH
! Sebuah komponen pesawat terbuat dari paduan alumunium 7075-T6, yang dapat diilustrasikan sebuah batang dengan diameter 20 mm dan panjang 40 mm. Bahan akan dikenai gaya tertentu. Hitunglah :
! Deformasi batang akibat beban 80 kN. ! Beban minimum agar terjadi deformasi permanen. ! Beban maksimum bahan yang dapat ditahan tanpa mengalami perpatahan.
ALUMUNIUM 7075
7075 aluminum alloy's composition roughly includes 5.66.1% zinc, 2.12.5% magnesium, 1.21.6% copper, and less than half a percent of silicon, iron, manganese, titanium, chromium, and other metals.
Karateristik E YS TS
PEMBAHASAN
! Luas Penampang Lintang Bahan :
! ! !! ! !
= 80.000/314 = 255 N/mm2 = 255 Mpa tegangan kurang dari YS < 500 Mpa sehingga tidak terjadi deformasi
PEMBAHASAN
! Beban atau gaya minimum yang menyebabkan deformasi permanen:
!!!!
P
!!!!!" !! ! !!
PEMBAHASAN
! Beban atau gaya maksimum agat bahan tidak mengalami perpatahan:
!!"# !" ! ! ! !!
Pmax = TS * A0 = 570 N/mm2 * 314 mm2 = 179 kN
UJI LENGKUNG
! Beberapa bentuk bahan tidak memungkinkan untuk dilakukan uji tarik. ! Mekanisme :
! Spesimen ditumpu pada dua titik (ASTM F417). ! Gaya atau beban diberikan pada titik tengah dalam kondisi dua titik penumpu menarik ke arah berlawanan (uji 3 titik) ! Perpatahan terjadi bila kekuatan tarik maksimum mencapai sebuah nilai kritis (titik ruptur).
UJI LENGKUNG
ENERGI IMPAK
! Beberapa bahan tangguh atau tahan terhadap beban sampai nilai tertentu. Namun, mengalami patah ketika dikenakan beban secara tiba-tiba. Contoh : dalam layanan bersuhi tinggi pada struktur las seperti pada kapal mungkin terdapat cacat pengelasan bidang dan tekanan sisa
UJI TEKAN
! Beberapa bahan lemah terhadap kondisi tarik tapi kuat dalam kondisi tekan. (dan sebaliknya) ! Pengujian dilakukan oleh mesin pres dengan susun sederhana sehingga spesimen ditekan diantara dua pelat datar, sejajar. ! Uji tekan memenuhi Prinsip Kekonstanan Volume :
!" ! ! ! ! ! ! !! ! ! ! ! ! ! ! ! !
!!
UJI TEKAN
! Komponen atau struktur teknik jarang dibiarkan berubah bentuk secara substansial, karena itu tegangan tekan yang berhubungan dengan beberapa regangan kecil.
UJI TEKAN
UJI KEKERASAN
! Ketahanan sebuah bahan dalam mengalami deformasi paling baik diuji dengan indentasi (pelekukan). ! Spesimen harus cukup besar untuk mempertahankan deformasi lokal, sehingga indentor mendorong bahan yang dipindahkan, tapi mengubah bentuk ketebalan spesimen secara keseluruhan.
UJI KEKERASAN
! Uji Kekerasan Brinell
! Mempunyai identor bola baja dengan menabrakkan bola baja. Diameter hasil tempaan akan diukur rata-rata. ! Gaya dibagi dengan luas permukaan indentasi menghasilkan nilai angka brinell
!! !" ! ! ! ! ! ! ! ! ! !! ! ! ! ! ! !
UJI KEKERASAN
! Uji Kekerasan Rockwell (ASTM E18)
! Identor adalah sebuah bola atau kerucut intan. ! Permukaan secara otomatis akan terukur kedalaman identasi dan memberikan output terbaca.
UJI KEKERASAN
! Uji Kekerasan Vickers (ASTM E92)
! Indentor intan yang cukup kecil yang membuat bekas injakan bentuk geometris yang tidak bergantung kepada beban
Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban uji (F) dengan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) dari indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin (136/2).
KELELAHAN
! Pemberian beban secara terus-menerus akan menyebabkan kelelahan (fatigue failure). ! Kelelahan adalah hasil akumulasi dari kerusakan yang disebabkan oleh tegangan yang jauh lebih kecil dari kekuatan tarik. ! Terdapat tingat batas lelah (fatigue limit) yang dapat menahan tingkat tegangan minimum tertentu. Biasanya dilakukan dengan menentukan tegangan yang dapat ditahan dalam jumlah siklus tertentu.
KELELAHAN
! Kelelahan dapat dikarenakan oleh keadaan lingkungan yang ekstrim.
! Thermal Fatigue ! Korosi
! Tribologi merupakan ilmu, teknologi, dan praktik yang berhubungan dengan interaksi permukaan dalam gerakan relatif
SIFAT TRIBOLOGI
! Adhesi
! Bila dua benda secara bersama-sama dibuat bersinggungan rapat dan atom-atomnya berada dalam jarak antar atom, maka ikatan kuat akan terbentuk. ! Adhesi antara dua benda padat menghasilkan sambungan yang kuat (las tekanan), dan kontrol manufaktur berfungsi untuk mengontrol kekuatan sambungan.
SIFAT TRIBOLOGI
! Gesekan
! Pada skala mikro, permukaan tidak halus secara sempurna, tetapi menunjukkan adanya gundukan dan lembah. ! Gesekan ditimbulkan karena adanya adhesi dan gundukan yang terjadi. ! Energi akan di rubah ke bantuk energi thermal.
SIFAT TRIBOLOGI
! Keausan
! Keausan adalah kehilangan substansi secara progresif akibat pengoprasian permukaan komponen. ! Merupakan konsekuensi dari aksi yang simultan dari beberapa mekanisme, dengan mekanisme lainnya. ! Beberapa bahan telah dikembangkan untuk ketahanan aus yang tinggi. ! Ketahanan aus dapat ditingkatkan dengan pelapisan permukaan. 1.! 2.! 3.! 4.! Keausan adhesif Keasuan abrasif Keausan karena lelah Keausan Kimia
SIFAT TRIBOLOGI
! Pelumasan
! Tujuan pelumasan adalah untuk menurunkan dan mengontrol gesekan maupun keausan. ! Pelumas dikelompokkan berdasarkan ragam aksinya :
1.! Fluida kental
! Diberikan pada pertemuan antara permukaan yang bergerak. Berupa minyak mineral
2.!
Pelumas batas
! Pelumas ini meresap pada pada permukaan pada permukaan bersentuhan dan mencegah adhesi
3.! 4.!
Pelumas padat
! Memisahkan dua permukaan dengan sebuah lapisan yang kekuatan gesernya rendah.
SIFAT LISTRIK
! Logam dapat digambarkan sebagai bahan konduktor karena dapat menghantarkan ion-ion negatif. ! Beberapa bahan menjadi superkonduktif pada suhu-suhu kritis, resitivitasnya mendekati titik nol. ! Insulator adalah bahan dimana semua elektron diikat dalam ikatan kovalen ionik sehingga diperlukan energi yan gbesar untuk membebaskan elektron. Insulator akan kehilangan sifat insulasinya hanya pada intensitas medan kritis tertentu. ! Semikonduktor merupakan bahan yang konduktor dan juga memiliki resistensi yang besar pula.
SIFAT MAGNETIS
! Beberapa bahan adalah ferromagnetis, yaitu ketika bahan dikondisikan dibawah pengaruh medan magnet, maka akan memiliki sifat magnet. ! Beberapa bahan dapat dimagnetisasi berulang yang membuka kesempatan untuk perekaman magnetis dan penyimpanan data. ! Beberapa bahan mempunyai sifat Piezoelectricity ! Teknologi manufaktur dan komposisi bahan harus dikontrol sehingga mendapatkan sifat bahan yang diinginkan.
SIFAT THERMAL
! Pada sifat thermal, titik lebih lebur merupakan hal penting. ! Sifat thermal dapat mempengaruhi struktur komposit sehingga ketahanan bahan akan berubah pula. ! Sifat thermal akan turun seiring dengan meningkatnya kekuatan ikatan. Urutan sifat thermal tertinggi : Polimer ! Logam ! Keramik
SIFAT KIMIA
! Kemerosotan struktur karena aksi kimia maupun elektrokimia (korosi) terutama ditentukan oleh pemilihan bahan, dan juga dipengaruhi oleh metode pemrosesan manufaktur
TERIMA KASIH