Anda di halaman 1dari 13

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POTENSI SELULOSA PADA LIMBAH KULIT DURIAN (Durio Sp.

) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS

BIDANG KEGIATAN: PKM- ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh: Tia Widiastuti Pratiwi Phuspita Ningrum Mochammad Aldi Mauludin Neo Dinastian Onssalis (3325100153 / 2010) (3425120265 / 2012) (5215122659 / 2012) (5315102698 / 2010)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA 2014

PENGESAHAN PKM-ARTIKEL ILMIAH 1. Judul Kegiatan : Potensi Selulosa Pada Limbah Kulit Durian (durio sp.) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas. : PKM-AI

2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Tia Widiastuti b. NIM : 3325100153 c. Jurusan : Kimia d. Universitas : Universitas Negeri Jakarta e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kp.Gaga, Jl.Warga Indah RT 02/01 No.32 Larangan Selatan, Tangerang / 085693071229 f. Alamat email : thyawidiastuti@yahoo.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Fera Kurniadewi, M.Si b. NIDN : 0031127601 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Gema Pesona Blok AR No.4 Depok 16412 / 081380118565 6. Biaya Kegiatan Total a. P3KPM : Rp. 4.600.000,7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan

Jakarta, 23-03-2014

POTENSI SELULOSA PADA LIMBAH KULIT DURIAN (Durio Sp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS
M.Aldi Mauludin, Nugroho Windu Hadi, Pratiwi Phuspita Ningrum, Tia Widiastuti*, * thyawidiastuti@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kulit Durian dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas serta mengetahui karakteristik pulp kulit Durian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Asetosolv yaitu membuat pulp kulit Durian dengan menggunakan Asam asetat 60% sebagai pelarut pada suhu 100oC selama 2 jam. selanjutnya dilakukan proses bleaching dengan menggunakan hydrogen peroksida dengan konsentrasi 2% dan 5% pada suhu 60oC selama 2 jam. Pulp yang dihasilkan dianalisis kadar selulosanya serta dilakukan pencetakan kertas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit durian dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas. Rendemen pulp yang dihasilkan sebesar 43,5% dengan kadar air sebesar 0,32% dan nilai bilangan kappa sebesar 4,89. Tingkat kecerahan pulp terjadi pada penggunaan hydrogen peroksida 5% dengan memberikan warna kuning. Lembaran kertas yang dihasilkan memiliki gramatur yang cukup kasar dan belum memenuhi syarat mutu kertas cetak. Kata kunci : Asetosolv, Kertas, Kulit Durian

ABSTRAC This study aims to prove that the durian skin can be used as raw material in the manufacture of pulp and paper and investigate the characteristics of leather Durian. The study was conducted by using the method of making pulp Asetosolv Durian peel using 60% acetic acid as the solvent at 100 C for 2 hours. bleaching process is then performed using hydrogen peroxide at a concentration of 2% and 5% at a temperature of 60 C for 2 hours. The resulting pulp was analyzed levels of cellulose and paper printing done. The results showed that durian peel can be used as raw material in the manufacture of paper. The yield of the resulting pulp was 43.5% with a water content of 0.32% and a kappa value of 4.89 numbers. Pulp brightness levels occurred in the use of hydrogen peroxide 5% to give a yellow color. The resulting sheet has a grammage paper is quite rough and not yet qualified quality printing paper.

Keyword : Asetosolv, Paper, Peel of durian ( Durio sp. )

PENDAHULUAN Selulosa merupakan senyawa yang tidak larut di dalam air dan ditemukan pada dinding sel tumbuhan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Selulosa berfungsi untuk memberikan perlindungan, bentuk dan penyangga terhadap sel dan jaringan (Lehninger,1993). Kandungan selulosa biasanya banyak terdapat pada kayu, yaitu berkisar antara 40-45% dari material kering dengan derajat polimerisasi sekitar 10.000 (Fengel dan Wegner, 1989). Dalam dunia industri, selulosa biasa digunakan dalam pembuatan pulp dan kertas. Sebanyak 90% produksi kertas menggunakan bahan baku kayu sebagai sumber bahan berserat selulosa. Tingginya tingkat kebutuhan selulosa tersebut mengakibatkan kayu yang merupakan sumber utama selulosa semakin berkurang. Data menunjukkan, 65-97 juta pohon ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas (APKI, 2006). Jika penebangan pohon ini dilakukakn secara terus menerus serta tidak diimbangi dengan reboisasi, maka akan menimbulkan berbagai masalah akibat gundulnya hutan. Untuk mencegah penggunaan kayu yang berlebihan, maka perlu dikembangkan bahan alternatif pengganti kayu dalam pembuatan kertas. Salah satu bahan dengan kandungan selulosa tinggi, namun masih belum banyak dimanfaatkan adalah kulit durian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit durian memiliki kandungan selulosa sekitar 50-60%, serta kandungan lignin dan pati masing-masing sebesar 5%. Produksi Durian di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2010 produksi Durian mencapai 492.123 ton dan meningkat pada tahun 2011 yaitu mencapai 883.969 ton sedangkan pada tahun 2012, produksi buah durian mencapai 888.130 ton (BPS, 2012). Mengingat kandungan selulosa yang cukup tinggi serta ketersediannya yang cukup melimpah, maka kulit durian berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas. Selain itu, kebanyakan masyarakat hanya mengkonsumsi daging buahnya saja. Padahal jumlah bagian buah

durian yang dapat dimakan hanya sekitar 20-35%, sedangkan sisanya berupa limbah, yaitu biji sekitar 5-15% serta kulit yang mencapai 60-75% dari bobot total buah. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan pulp dengan bahan baku kulit Durian. Tingginya kandungan selulosa pada kulit durian ini diharapkan dapat menjadi bahan alternatif dalam pembuatan kertas METODE 1. Pengurangan Kadar air Kulit durian dipotong-potong, lalu dikeringkan selama 20 jam baik dengan oven maupun penjemuran. Jika menggunakan oven suhu yang digunakan tidak lebih dari 160oC agar struktur tidak rusak. 2. Pulping Pada proses ini, kulit durian yang telah dikeringkan diambil sebanyak 100 gram. Lalu ditambahkan dengan menggunakan larutan pemasak yaitu Asam Asetat dengan perbandingan 10:1. Asam Asetat yang digunakan yaitu dengan konsentrasi CH3COOH 60%. kemudian ditambahkan HCl 1% sebagai katalis. Katalis yang digunakan sebesar 1% dari jumlah volume larutan pemasak yang digunakan (Wibisono, 2011). 3. Bleaching Pulp yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam erlenmeyer bersama-sama dengan larutan H2O2 2% dengan perbandingan 1: 15 dan termometer dipasang pada penyumbat erlenmeyer. Kemudian dikukus dalam gelas beker selama 2 jam pada suhu 60oC (Jamil, 2008). Setelah pemutihan selesai filtratnya didiamkan 30 menit dan dijemur hingga mengering. Pulp kering dianalisa kadar selulosa dan keputihannya. 4. Penentuan Bilangan Permanganat Pulp kertas dikondisikan dalam udara terbuka selama 20 menit. Selanjutnya sebanyak 3-4 gram pulp

dimasukkan dalam gelas piala, lalu ditambahkan 500 mL air suling, kemudian diuraikan dengan disintegrator atau blender sampai seratserat terurai. Banyaknya contoh kirakira akan memakai 50 % larutan kalium permanganat. Pemakaian kalium permanganat harus diantara 30 % dan 70 %. Pada saat yang sama lakukan penentuan kadar air menurut SNI 7070, Cara uji kadar air pulp dan kayu dengan metode pemanasan oven. contoh yang telah terurai dipindahkan ke dalam gelas piala 2000 mL dan gelas piala dibilas dengan air suling secukupnya hingga mencapai jumlah 795 mL. Suhu air suling harus (25,0 0,2) C. gelas piala diletakkan dalam penangas air bersuhu (25,0 0,2) C dan diaduk perlahan menggunakan magnetic stirrer selama berlangsungnya reaksi. Lalu, dipipet larutan kalium permanganat 0,1 N sebanyak (100,0 0,1) mL dan 100 mL larutan asam sulfat 4,0 N. selanjutnya, dimasukkan ke dalam gelas piala 250 mL. Gelas piala diletakkan dalam penangas air 25 C. ditambahkan campuran larutan kalium permanganat dan asam sulfat pada tahap sebelumnya ke dalam gelas piala yang berisi contoh. Selanjutnya gelas piala dibilas dengan air suling jangan lebih dari 5 mL, masukkan air pembilas ke dalam gelas piala. Jumlah volume harus (1000 5) mL. Biarkan reaksi berlangsung selama 10 menit. Setelah 10 menit, tambahkan larutan kalium iodida 1,0 N sebanyak 20 mL. Lalu, dilakukan titrasi dengan larutan natrium thiosulfat 0,2 N setelah terbentuk iodium bebas (timbul warna kuning). Sebagai indikator tambahkan beberapa tetes larutan amilum, sampai timbul warna biru, lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang. Catat pemakaian larutan natrium thiosulfat sebagai a mL. Kemudian dikerjakan juga blanko tanpa menggunakan pulp. Catat pemakaian larutan natrium thiosulfat dalam titrasi blanko sebagai b mL.

Pernyataan hasil

Keterangan : K = nilai bilangan kappa; f = faktor koreksi pada pemakaian 50 % kalium permanganat, tergantung pada harga p sesuai Tabel 1; w = berat contoh kering oven, dinyatakan dalam gram (g); p = larutan kalium permanganat yang terpakai oleh contoh pulp, dinyatakan dalam mililiter (mL); b = larutan natrium thiosulfat yang terpakai dalam titrasi blanko, dinyatakan dalam mililiter (mL); a = larutan natrium thiosulfat yang terpakai dalam titrasi contoh, dinyatakan dalam mililiter (mL); N = normali tas larutan natrium thiosulfat. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kulit Durian dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Metode yang digunakan adalah metode Asetosolv yaitu sutau metode yang menggunakan asam asetat sebagai pelarut organik. Penelitian dilakukan dengan membuat pulp kulit durian lalu dilakukan analisa terhadap pulp tersebut sehingga dapat diketahui apakah kulit durian berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas. Pulp merupakan bahan baku dalam pembuatan kertas. Pulp tersebut dibuat dari kulit Durian bagian dalam. Kulit Durian bagian dalam yang berwarna putih dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil untuk memperbesar luas permukaan agar reaksi dapat berjalan sempurna. Sampel yang telah dipotong-potong di oven

pada suhu 100oC selama 6 jam untuk mengurangi kadar air. Suhu yang digunakan tidak boleh melebihi 160oC karena dapat merusak struktur selulosa. Sampel yang telah kering diblender agar serat-serat nya terurai, selanjutnya dilakukan beberapa pengujian pada sampel, yaitu : a. Pulping Pembuatan pulp dilakukan dengan menggunakan alat refluks. Sampel sebanyak 20 gram direaksikan dengan Asam Asetat 60% dengan perbandingan 10:1 ( Asam asetat merupakan sampel). Asam asetat berfungsi sebagai pelarut agar lignin yang terikat pada selulosa dapat terlepas sehingga diperoleh kadar selulosa yang lebih tinggi. Pada proses ini ditambahkan HCl 1% sebagai katalis. Katalis yang digunakan bersifat asam kuat sehingga volume yang digunakan tidak lebih dari 1% dari jumlah volume pelarut karena dapat menimbulkan korosi. Larutan di refluks dengan suhu 60o C selama 2 jam. Reaksi yang terjadi yaitu : [C10H10O2]n + n CH3COOH + nH2O lignin asam asetat air nC6H3C4H9O3 + nCH3COOH aseto ligninat asam asetat degradasi dari lignin menyebabkan alfa selulosa yang sebelumnya terikat oleh lignin terlepas dari lignin sehingga didapat kandungan pulp dengan kadar alfa selulosa yang lebih tinggi. pulp yang diperoleh disaring dan dicuci dengan aquadest hingga netral. Selanjutnya di oven kembali pada suhu 60oC untuk menghilangkan kadar air. pada tahap ini dihasilkan rendemen pulp sebesar 8, 7 gram atau 43,5%. b. Bleaching Pada tahap ini diberikan dua perlakuan yaitu dengan menggunakan H2O2 2% dan 5%. Pulp kering direaksikan dengan H2O2 dan H2SO4 sebagai katalis. Kemudian dipanaskan pada suhu 60oC selama 2 jam dan diaduk dengan magnetic stirrer agar reaksi berjalan sempurna. Rendemen pulp yang dihasilkan dicuci dengan aquades untuk menghilangkan zat-zat yang masih

menempel pada pulp. Selanjutnya di oven untuk menghilangkan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi H2O2 5% memberikan derajat kecerahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan konsentrasi H2O2 2 %. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi konsentrasi H2O2 yang digunakan, maka derajat kecerahan pulp juga akan semakin tinggi karena semakin besar konsentrasi H2O2 maka semakin banyak ion oksidator yang terdapat dalam proses pemutihan. Hal ini menyebabkan semakin banyak pula oksidator yang dapat memutus ikatan C-C molekul sisa di pulp menjadi veratryl alcohol (Sunarto, 2008). Pada penelitian ini, tidak didapatkan pulp dengan warna putih. Hal ini mungkin disebabkan oleh waktu pemanasan yang kurang lama sehingga masih ada sisa lignin yang belum teroksidasi. Dapat juga disebabkan oleh volume H2O2 yang kurang besar sehingga reaksi pada pulp kurang sempurna. Berikut adalah reaksi penguraian lignin oleh senyawa H2O2

Gambar 6. proses penguraian lignin oleh H2O2 Oksidasi substruktur lignin yang dikatalis oleh H2O2 dimulai dengan pemisahan satu elektron cincin aromatik substrat donor dan menghasilkan radikal kation aril, yang kemudian mengalami berbagai reaksi postenzymatic (Suparjo, 2008). c. Penentuan Bilangan Permanganat dan kadar air

Bilangan Permanganat digunakan untuk menentukan tingkat kematangan atau daya terputihkan dari suatu pulp kimia. Kalium permanganat ini dapat digunakan untuk mengukur kadar lignin dalam pulp. Semakin rendah nilai bilangan permanganat maka kadar lignin di dalam pulp juga semakin rendah. Penentuan Bilangan permanganat dilakukan sesuai dengan SNI 0494-2008 dengan metode titrasi yodometri yaitu titrasi yang menggunakan Na2S2O3 sebagai titrant. Hasil perhitungan menunjukkan nilai bilangan Kappa sebesar 4,89. Nilai bilangan kappa yang didapat cukup rendah sehingga dapat dikatakan bahwa kadar lignin dalam pulp rendah. Sementara itu penentuan kadar air dilakukan sesuai dengan SNI 7070 yaitu dengan melakukan penimbangan berulang hingga didapatkan massa yang tetap. Kemudian kadar air dihitung dengan menggunakan rumus :

nya yang masih rendah serta gramatur yang cukup kasar. 2. Rendemen pulp yang dihasilkan cukup tinggi yaitu sebesar 43,5 % dengan kadar air sebesar 0,32% 3. Nilai bilangan Kappa sebesar 4,89. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Selulosa. http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345 6789/25801/5/Chapter%20I.pdf/ diakses pada Tanggal 20 April 2013 Anonim. 2012. Total Produksi Durian. http://www.bps.go.id/ diakses pada Tanggal 22 April 2013 Anonim. 2012. Durian. http://bujikuda.blogspot.com/2012/03/duria n.html. diakses pada tanggal 20 April 2013 Anonim.2012. Mengolah Daging Buah Durian.http://foragri.blogsome.com/mengol ah-daging-buah-durian/ diakses pada tanggal 23 April 2013. Anonim. 2013. Indonesia Berpotensi Produksi Durian Sepanjang Tahun. http://www.litbang.deptan.go.id/ diakses pada tanggal 30 April 2013 Bahari, N. 2001. Sejarah Kertas. http://www.geocities.com/kertasseni/sejara h_kertas.htm. Tanggal akses 21 April 2013 Brelid, H. 1998. TCF Bleaching of Soft wood Kraft Pulp. Dissertation Chalmers University of Technology Gotenberg, Sweden. Dence, C.W., and Reeve, D.W. 1996. Pulp Bleaching Principle and Practice, Tappi Perss, Atlanta, Page:349-415. [Departemen Perindustrian]. 1982. Perkembangan Industri Kertas dan Pulp di Indonesia dan Dunia. Biro Data dan Analisis. Gaffar, Shabarni. 2012. Degradasi Enzimatik Selulosa dari Batang Pohon Pisang Untuk Produksi Glukosa dengan bantuan Aktivitas Selulolitik Trichoderma

hasil perhitungan menunjukkan kadar air pulp kulit durian sebesar 0,32%. d. Pencetakan Kertas Pulp yang telah dilakukan pengujian selanjutnya dilakukan pencetakan kertas secara manual. Proses pencetakan dilakukan dengan menambahkan bahan perekat berupa lem kayu. Namun, gramatur kertas yang dihasilkan masih kasar dan kertas tidak berwarna putih. Hal ini disebabkan oleh kadar air yang masih tinggi serta proses bleaching yang kurang sempurna. Untuk mendapatkan kertas yang sesuai dengan syarat mutu cetak, perlu diberikan bahan tambahan atau zat lainnya sebagai bahan pelapis kertas. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Limbah kulit Durian dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Namun belum memenuhi syarat mutu kertas cetak karena derajat keputihan

Viride. http://pustaka.unpad.ac.id/archives/18015/ Hidayati, Sri.2000. Kajian Penggunaan Asam Peroksida dalam Media Asam Asetat untuk Pemutihan terhadap Sifat Kimia pulp Ampas tebu hasil organosol. Jurnal Agripeat, Fakultas Pertanian, Universitas Palangkaraya Kalimantan tengah. Jamil, N.H. 2009. Pengaruh Hidrogen Peroksida Pada Proses Pemutihan Pulp Dari Serat Daun Nanas, Skripsi Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon Lachenal, D.1996. in pulp bleaching, Dence, C.W., and Reeve, D.W., Eds., TAPPI PRESS, Atlanta, pp. 347-361. Lehninger.1993. Dasar-Dasar Jakarta: Erlangga Biokimia.

Sjostrom, E. 1995. Kimia Kayu: Dasar dasar dan Penggunaan.Jilid 2. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Standar Nasional Indonesia, Kertas Cetak A (SNI 7274:2008) Standar Nasional Indonesia, Penentuan Bilangan Kappa (SNI 0494:2008) Standar Nasional Indonesia, Kadar Air Pulp (SNI 7070:2005) Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Widarto, Heru. 2007. Uji Aktivitas Minyak Atsiri Kulit Durian (Durio zibethinus Murr) sebagai Obat.http://viwer.eprintis.ums.ac.kt/archive /etd/5148, diakses pada tanggal 7 September 2013 Zamora, Antonio.2013. Disakarida dan Polisakarida. http://www.scientificpsychic.com/fitness/car bohydrates.html Wibisono, Ivan dkk. 20011. Pembuatan pulp dari alang-alang. WIDYA TEKNIK Vol. 10, No. 1, 2011 (11-20)

Muzzie, M. D. 2006. Hemiselulosa and Lignin. New Jersey Pari G. 2011. Pengaruh selulosa terhadap struktur karbon arang. J Penelitian Hasil Hutan 29:33-45. Rowell RM. 2005. Handbook of Wood Chemistry and Wood Composites. Florida:CRC Pr Rukmana, R., 1996. Durian. Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta. Santoso an Wisastra.2009. Albedo Markisa Konyal Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas dengan Metode Organosolv. Prosiding Seminar Kimia Bersama UKMITB VIII.

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. A. Biodata Ketua 1 2 3 4 5 6 7 Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon / HP Tia Widiastuti Perempuan Kimia 3325100153 Tangerang, 10 Juli 1992 thyawidiastuti@yahoo.com 085693071229

A. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun masuk lulus SD SDN Larangan Selatan 01 1998-2004 SMP SMPN 11 Tangerang 2004-2007 SMA SMAN 101 Jakarta Barat IPA 2007-2010

B. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) Institusi Pemberi No. Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 1 Penerima hibah dana PKM-K DIKTI 2011 2 10 Besar Finalis PKM-GT UNJ 2011 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Artikel Ilmiah Dikti 2013. Jakarta, 23 Maret 2014 Pengusul

(Tia Widiastuti)

Biodata Anggota 1 1 2 3 4 5 6 7 Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon / HP Pratiwi Phuspita Ningrum Perempuan Biologi 3425120265 Bekasi, 1 November 1994 pratiwi.01scorpio@gmail.com 08979417553

A. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun masuk - lulus SD SDN Kaliabang Tengah 2000-2006 SMP SMP Taman Harapan 2006-2009 SMA SMAN 10 Bekasi IPA 2009-2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Artikel Ilmiah Dikti 2013. Jakarta, 23 Maret 2014 Pengusul

(Pratiwi Phuspita Ningrum)

Biodata Anggota 2 A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon / HP Mochammad Aldi Mauludin Laki-Laki Pendidkan Tekhnik Elektronika 5215122659 Bogor, 03 September 1994 Aldimocha94@yahoo.co.id 089623814233

B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun masuk lulus SD SDN 1Cileungsi SMP SMPN 1Cileungsi SMA SMKN 1Gn.Putri T.Elektronika Industri 2009-2012

2000-2006

2006-2009

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Artikel Ilmiah Dikti 2013. Jakarta, 23 Maret 2014 Pengusul

(Mochammad Aldi M)

Biodata Anggota 3 A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon / HP Neo Dinastian Onssalis Laki-laki Pendidikan Teknik Mesin 5315102698 Kebumen, 13 september 1992 Neo.dinastian@gmail.com 083897994960

B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun masuk - lulus SD SDN Sukatani 1 1998-2004 SMP SMPN 1 Rajeg 2004-2007 SMA SMAN 1 Rajeg IPA 2007-2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Artikel Ilmiah Dikti 2013. Jakarta, 23 Maret 2014 Pengusul

(Neo Dinastian Onssalis)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


Kampus Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta 13220
Telp/ Fax : Rektor : (021) 4893854, PR.I : 4895130, PR.II : 4893918, PR.III : 4892926 PR IV : 4893982, BAUK : 4750930, BAAK : 4759091, BAPSI : 4752180, Bag UHTP : Telp. 4890046 Bag Keuangan : 4892414, Bag Kepegawaian : 4890536, Humas 4898486

Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini: - Nama : Tia Widiastuti - NIM : 3325100153

1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan: - P3KPM (Program Pendanaan Penelitian Kelompok Peneliti Muda) yang telah dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain. - Topik kegiatan yang kami ikuti adalah. - Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tahun 2013 di Universitas Negeri Jakarta. 2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun jurnal sebelumnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 23 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai