Laporan Putaran Kritis Faisal
Laporan Putaran Kritis Faisal
PUTARAN KRITIS
Oleh:
NAMA
NIM
KELOMPOK
: MUHAMMAD FAIZAL S
: 1007135523
: 15
OKTOBER,2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum Putaran Kritis ini tepat pada waktunya.
Shalawat beriring salam kita hadiahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad
SAW, karena beliaulah yang membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Penulis
membangun demi kesempurnaan laporan ini untuk masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1Latar Belakang................................................................................................1
1.2Tujuan.............................................................................................................1
1.3Manfaat...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
2.1Teori Dasar......................................................................................................3
2.1.1Definisi Putaran Kritis..............................................................................3
2.2Aplikasi...........................................................................................................8
BAB III...................................................................................................................10
METODOLOGI.....................................................................................................10
3.1Peralatan........................................................................................................10
3.2Prosedur Praktikum.......................................................................................12
3.3Asumsi-Asumsi.............................................................................................12
BAB IV..................................................................................................................13
DATA DAN PEMBAHASAN..............................................................................13
4.1Data...............................................................................................................13
4.2Perhitungan...................................................................................................13
4.3Grafik Perhitungan........................................................................................22
4.4Pembahasan...................................................................................................23
BAB V....................................................................................................................25
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................25
5.1 Kesimpulan .................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
ii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam bidang konstruksi sifat material yang dapat terdefleksi
merupakan suatu hal yantg sangat menakutkan karena bila saja hal tersebut
terjadi maka struktur yang dibangun baik itu struktur statis maupun
dinamis akan roboh atau mengalami kegagalan. Hal tersebut tentu saja
akan membahayakan jika itu merupakan alat
mengangkut orang atu ditempati banyak orang, oleh karena itu perlu
perencanaan yang sangat matang untuk membangun suatu struktur tertentu.
Begitu juga dengan poros, seperti poros turbin pada pembangkit daya
(powerplant) pada saat operasi dengan putaran tertentu poros akan
terdefleksi akibat berat rotor ataupun berat dia sendiri. Defleksi yang
paling besar terjadi pada putaran operasi itulah yang disebut dengan
putaran
kritis,
yang
dapat
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik poros dengan membuat grafik yang
menyatakan hubungan defleksi yang terjadi dengan posisi rotor untuk
berbagai tegangan.
2. Untuk mencari fenomena yang terjadi dengan berputarnya poros pada
tegangan yang telah ditentukan.
3. Mencari putaran kritis yang terjadi dengan berputarnya poros pada
variasi tegangan.
1.3
Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari praktikum putaran kritis kali
ini yaitu:
Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik poros, fenomena yang
terjadi pada poros pada berbagai tegangan dan putaran kritis yang terjadi
pada poros.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
2.1.1
itu,
timbulnya
getaran
yang
tinggi
dapat
kegagalan
diporos
atau
ditunjukkan bahwa
masing-masing
dapat
ditangani
dipindahkan
sejauh
dari
posisi
dari
gerakan
maa
dapat
menggunakan persamaan-
2.1.3
pegas
vertical.
Bobot
menyebabkan
pegas
yang
yang
bergetar
sama
dengan
secara
vertical
mempunyai
osilasi
yang
terjadi
disekitar
posisi
keseimbangan.
2.1.4
Olakan Poros
Akan dibahas olakan poros untuk mengilustrasikan
mengapa poros menunjukkan lendutan yang sangat besar pada
suatu kecepatan dari operasi, meskipun poros dapat berputar
secara mulus pada kecepatankecepatan yang lebih rendah atau
lebih tinggi.
Gambar dibawah menunjukkan sebuah poros dengan
panjang L cm ditumpu oleh bantalan pada ujung-ujungnya,
sebuah piringan yang dipandang sebagai sebuah massa terpusat
dan beratnya W Newton, aksi giroskop dari massa akan diabaikan,
dan selanjutnya akan diasumsikan poros bergerak melalui sebuah
vertical
sehingga
gravitasi
dapat
diabaikan,
r
g
=
e k W 2
g
tak
dikehendaki
karena
besarnya perpindahan
pusat
W 2
=0
g
P W
=
r X st
: Defleksi (m)
m
: massa (kg)
Defleksi () merupakan keadaan dimana sebuah batang
dengan panjang L yang dikenai beban sebesar P maka akan
mengalami pelendutan sejauh X (mm).
7
Dimana :
I = momen inersia
d = diameter penampang poros (mm)
Sehingga besarnya putaran kritis dapat ditentukan dengan
persamaan berikut :
=
Dimana :
k = konstanta kekakuan pegas (N/m)
m = massa rotor
Bila terdapat beberapa benda yang berputar pada satu
poros, maka dihitung terlebih dahulu putaran-putaran kritis Nc1,
Nc2, Nc3, , dari masing-masing benda tersebut yang seolah-olah
berada sendiri pada poros, maka putaran kritis total dari sistem
Nc,tot dapat ditentukan dengan persamaan berikut :
2.2 Aplikasi
Apabila suatu poros dengan diameter D dan panjang L diberi beban
massa sebesar M, kemudian diputar dengan kecepatan melebihi putaran
8
BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum putaran kritis ini yaitu:
1. Seperangkat alat uji putaran kritis.
2. Beban (2 variasi)
3. Tachometer
Berfungsi untuk mengukur kecepatan poros.
Gambar 3. 1 Tachometer
4. Mistar
Berfungsi untuk mengukur jarak massa.
Gambar 3. 2 Mistar
10
5. Kunci 14
Berfungsi untuk membuka bantalan pada alat putaran kritis
11
3.2
Prosedur Praktikum
Adapun langkah-langkah praktikum putaran krisi ini yaitu:
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Lakukan pembahasan dan analisa dari hasil pengolahan data serta grafik
yang telah diperoleh.
11. Tarik kesimpulan.
3.3
Asumsi-Asumsi
1. Pertambahan putaran slide regulator dianggap konstan.
2.
3.
4.
12
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
L (mm)
m (kg)
a (mm)
b(mm)
640
1.625
160
480
640
1.625
200
440
640
1.625
400
240
Nc (rpm)
1162
1468
1482
1408
1453
1470
1150
1462
1477
V(Volt)
75
100
125
75
100
125
75
100
125
Nc (rpm)
1167
1464
1484
1166
1457
1475
1165
1454
1472
V(Volt)
75
100
125
75
100
125
75
100
125
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
L (mm)
m (kg)
a (mm)
b(mm)
640
1.625
265
265
640
1.625
245
245
640
1.625
205
205
4.2 Perhitungan
Contoh perhitungan untuk poros yang beri satu beban dengan tegangan 75 V:
Perhitungan untuk a = 160 dan b = 480
Perhitungan inersia
I=
D 4
64
13
I=
204
= 7850mm 4
64
P a b
( L2 a 2 b2 )
6 E I L
k=
15,9413 N
= 485514,3229 N / m
0, 00003283373785m
60
2
k
m
Nc =
60
2
485514,3229
= 5222,349669rpm
1, 625
Contoh perhitungan untuk poros yang beri satu beban dengan tegangan 75 V:
Perhitungan untuk a = 200 mm dan b = 440 mm
Perhitungan inersia
I=
D 4
64
14
I=
204
= 7850mm 4
64
P a b
( L2 a 2 b2 )
6 E I L
k=
15,9413 N
= 369793,3884 N / m
0, 00004310853168m
Nc =
60
2
k
m
Nc =
60
2
369793,3884
= 4557, 686983rpm
1, 625
Contoh perhitungan untuk poros yang beri satu beban dengan tegangan 75 V:
Perhitungan untuk a = 400 mm dan b = 240 mm
Perhitungan inersia
15
I=
D 4
64
I=
204
= 7850mm 4
64
P a b
( L2 a 2 b2 )
6 E I L
k=
15,9413 N
= 310729,1667 N / m
0, 00005130271539m
60
2
k
m
Nc =
60
2
310729,1667
= 4177,879735rpm
1, 625
16
Contoh perhitungan untuk poros yang beri dua beban dengan tegangan 75 V:
17
D 4
64
I=
204
= 7850mm 4
64
P a b
( L2 a 2 b2 )
6 E I L
k=
15,9413 N
= 142503, 6874 N / m
0, 00011186552637m
60
2
k
m
Nc =
60
2
142503, 6874
= 2829, 293326rpm
1, 625
Contoh perhitungan untuk poros yang beri dua beban dengan tegangan 75 V:
18
D 4
64
I=
204
= 7850mm 4
64
P a b
( L2 a 2 b2 )
6 E I L
k=
15,9413 N
= 147775,9911N / m
0, 00010787442450m
60
2
k
m
Nc =
60
2
147775,9911
= 2881,156602rpm
1, 625
Contoh perhitungan untuk poros yang beri dua beban dengan tegangan 75 V:
19
D 4
64
I=
204
= 7850mm 4
64
P a b
( L2 a 2 b2 )
6 E I L
k=
15,9413 N
= 164622, 0742 N / m
0, 00009683543397m
60
2
k
m
Nc =
60
2
147775,9911
= 2881,156602rpm
1, 625
20
21
Grafik 4. 1 Grafik Hubungan Posisi Rotor dan Putaran Kritis Aktual Dua
Beban
Grafik 4. 2 Grafik Hubungan Posisi Rotor dan Putaran Kritis Teoritik Dua
Beban
22
Grafik 4. 3Grafik Hubungan Posisi Rotor dan Putaran Kritis Aktual Satu
Beban
Grafik 4. 4 Grafik Hubungan Posisi Rotor dan Putaran Kritis Teoritik Satu
Beban
4.4 Pembahasan
Dari praktikum putaran kritis yang telah dilakukan, dapat dilihat
fenomena-fenomena yang terjadi saat poros dengan diameter D=20 mm dan
panjang 760 mm yang telah diberi beban rotor dengan massa m=1,625 kg
diputar pada kecepatan tertentu. Mula-mula motor di putar dengan tegangan
75V dan berputar dengan stabil serta mengeluarkan suara yang cukup keras
23
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:
1. Dari grafik menyatakan hubungan defleksi yang terjadi dengan posisi
rotor untuk berbagai tegangan bahwasanya untuk dua beban dengan
jarak a dan b sama semakin dekat jarak rotor dengan tumpuan(a) maka
nilai defleksinya semakin kecil, sedangkan untuk satu beban dengan
nilai a dan b berbeda sama dengan dua beban dengan jarak a dan b
sama yaitu semakin dekat jarak rotor dengan tumpuan (a) maka nilai
defleksinya kecil.
2. Fenomena yang terjadi adalah semakin
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Perhatikan motor apabila sudah sampai pada putaran kritis, jangan
terlalu lama dibiarkan karena dapat menyebabkan alat uji menjadi
rusak.
2. Amati hasil yang ditunjukan oleh alat ukur dengan teliti sehingga hasil
yang diperoleh akurat.
3. Perhatikan SOP (Standar Operasional Procedure) penggunaan alat agar
tidak terjadi kesalahan dan kerusakan.
25
DAFTAR PUSTAKA
William T. Thomsun. 1998. Thori of Vibration with Application Practice.
Hall int :London
Team Penyusun LKM. 2013. Modul Praktikum Fenomena Dasar Mesin
Bidang Konstruksi dan Perancangan. Jurusan Mesin FT-UR : Pekanbaru
WWW.SCRIBD.COM
26
LAMPIRAN
27
28
29