Anda di halaman 1dari 6

STUDI KELAYAKAN BISNIS Kriteria Penilaian Investasi

Dr. Sumiati, SE., MSi. Bayu Ilham Pradana, SE., MM. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya www.feb.ub.ac.id

1. PENDAHULUAN 1.1. Pengantar 1.2. Tujuan 1.3. Definisi 2. KONSEP NILAI WAKTU UANG 2.1. Future Value 2.2. Present Value 3. METODE PENILAIAN INVESTASI 3.1. Payback Periode 3.2. NPV 3.3. IRR 3.4. Profitability Index

4. PERBANDINGAN METODE METODE 5. REFERENSI 6. LATIHAN 6.1. Diskusi 6.2. Pertanyaan 7. APLIKASI

MODUL

10
STUDI KELAYAKAN BISNIS: KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

1. PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
Bisnis yang akan dikaji kelayakannya dengan menggunakan beberapa kriteria investasi. Jika dalam periode yang sama terdapat beberapa usulan usaha yang ternyata layak untuk direalisasikan, sementara itu, dana atau anggaran yang tersedia tidak mencukupi, maka perlu melakukan urutan prioritas terhadap usulan-usulan usaha tersebut dengan melakukan penilaian investasi.

1.2. Tujuan
Dari pembelajaran ini akan memberikan penjelasan dan pemahaman di dalam menilai usulan investasi bisnis dengan berbagai kriteria investasi yang ada. Konsep nilai waktu dari uang merupakan hal yang penting untuk dimengerti karena nilai uang pada waktu sekarang berbeda dengan nilai uang pada beberapa tahun mendatang, dan sebagai pengusaha atau pebisnis harus mampu menganalisisnya untuk kelancaran usahanya. Metode Penilaian investasi merupakan metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi.

1.3. Definisi

Studi Kelayakan Bisnis: Kriteria Penilaian Investasi

Universitas Brawijaya

2012

2. KONSEP NILAI WAKTU UANG


2.1. Future Value Secara sederhana sebenarnya konsep ini hanya menghitung bunga atas dasar pokok pinjaman, dan bunga tersebut akan menjadi pokok pinjaman untuk periode berikutnya dan bunga pada periode selanjutnya dihitung atas dasar pokok pinjaman yang baru, atau dengan kata lain bunga berbunga. Formulasi Future Value (FV): FVn = Xo (1+r)n Dimana: Xo adalah jumlah simpanan awal r adalah besarnya tingkat bunga Contoh: Seseorang mempunyai uang senilai Rp 100.000, disimpan di bank dengan tingkat bunga sebesar 7%, maka satu tahun kemudian atau pada akhir tahun simpanannya akan menjadi sebesar: Future Value (FV1) = Rp 100.000 (1+0,07) = Rp 107.000 Apabila uang tersebut disimpan untuk jangka waktu 2 tahun maka: Future Value (FV2) = Rp 100.000 (1+0,07)2 = Rp 114.490 2.2. Present Value (Nilai Sekarang) Sebagai contoh sederhana, apabila kita menginginkan simpanan kita di bank satu tahun yang akan datang sebesar Rp 500.000, sedangkan bunga yang berlaku adalah 10% maka berapa kita harus menyimpan saat ini, atau berapa nilai sekarang (present value) dari Rp. 500.000? Apabila A1 menunjukkan jumlah yang diharapkan 1 tahun dari sekarang dan PV adalah jumlah tabungan serta k adalah tingkat bunga maka: A1 PV = PV (1+k) =

= Rp 454.545

Dengan demikian, apabila kita menyimpan Rp 454.545 merupakan present value dari Rp 500.000 penerimaan satu tahun yang akan datang dengan tingkat bunga sebesar 10%.

3. METODE PENILAIAN INVESTASI


Studi kelayakan terhadap aspek keuangan perlu menganalisis bagaimana prakiraan aliran kas akan terjadi. Pada umumnya terdapat empat metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi, yaitu metode :

66

Studi Kelayakan Bisnis: Kriteria Penilaian Investasi

Universitas Brawijaya

2012

3.1. Payback Periode Payback periode suatu investasi menunjukkan berapa lama jangka waktu yang diisyaratkan untuk pengembalian investasi. Payback periode juga merupakan rasio antara initial investment dengan cash flow. Sebagai contoh investasi penggantian mesin lama dengan mesin baru, maka Payback periode-nya sebagai berikut : Payback periode = x 1 tahun

Payback periode =

x 1 tahun

= 3,16 tahun Apabila payback periode sudah kita dapatkan, selanjutnya untuk menilai apakah investasi tersebut diterima atau ditolak kita bandingkan dengan payback periode yang ditentukan. Jika payback periode ternyata lebih pendek daripada Payback periode yang ditentukan maka investasi tersbut sebaiknya diterima, sebaliknya apabila lebih lama maka sebaiknya ditolak. 3.2. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. NPV dihitung dengan rumus: NPV =

Io

Dimana : CFt = aliran kas pertahun pada periode t Io = investasi awal pada tahun 0 K = suku bunga (discount rate) Contoh : Jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahun sebesar 12 persen dan arus kas masuk bersih pun sama yaitu sebesar Rp. 5.700.000, serta nilai investasi awal sebesar Rp 18.000.000, maka dengan perhitungan sederhana nilai NPV didapat sebesar Rp 2.547.136 Kriteria penilaian -Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima -Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak -Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima ataupun dtolak. 3.3. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate Return (IRR) adalah tingkat bunga yang menyamakan present value aliran kas keluar yang diharapkan (expected cash outflows) dengan present value aliran kas masuk yang diharapkan(expected cash inflows), secara matematis dapat dijelaskan sebagai berikut :

67

Studi Kelayakan Bisnis: Kriteria Penilaian Investasi

Universitas Brawijaya

2012

=i

Dimana At adalah cash flows pada periode t, baik itu kas masuk atau kas keluar, n adalah akhir periode aliran kas yang diharapkan, sedangkan r adalah jumlah discount cash flows dari tahun 0 sampai dengan n, dapat juga dijabarkan menjadi : I =

+ +

Suatu investasi senilai Rp 18.000.000 akan memberikan aliran kas masuk bersih Rp 5.600.000 setiap tahun selama 5 tahun. Berapakah internal rate of return investasi tersebut? Untuk menyelesaikan masalah ini bisa ditempuh dengan cara trial and error atau coba-coba. 18 jt = Rp 5.600.000 + Rp 5.600.000 + Rp 5.600.000 + Rp 5.600.000 + Rp 5.600.000 (1+r) (1+r)2 (1+r)3 (I+r)4 (1+r)5 Kita tentukan tingkat bunga 16% maka present value proceeds akan sebesar Rp 18.336.080 Dikarenakan terlalu tinggi, berarti pembagiannya terlalu kecil. Oleh karena itu, kita coba menaikkan discount rate-nya menjadi 17% dan diperoleh present value-nya sebesar Rp 17.512.320. Discount Rate 18% 17% 16% 14% Discount Factor 3,1272 3,1993 3,2743 3,4331 Aliran Kas Per Tahun Rp 5.600.000 Rp 5.600.000 Rp 5.600.000 Rp 5.600.000 Present Value Proceed Rp 17.512.320 Rp 17.916.080 Rp 18.336.080 Rp 19.225.360

Karena yang kita cari adalah present value untuk Rp 18.000.000 dan ini terletak antara discount rate 16% dan 17% maka kita cari nilai selanjutnya. Discount Rate 17% 16% 1% Discount Factor 3,1993 3,2743 3,4331 Aliran Kas Per Tahun Rp 5.600.000 Rp 5.600.000 Rp 5.600.000 Present Value Proceed Rp 17.916.080 Rp 18.336.080 Rp 420.000

Perbedaan sebesar Rp 18.000.000 Rp 18.336.000 = Rp 336.000 X 1% = 0,80%

Dengan demikian, IRR = 16% + 0,80 = 16,80% Bandingkan dengan suku bunga yang berlaku apabila kita investasi pada investasi di bank. Mis : r = 10 % maka IRR > r shg investasi bisnis tersebut layak.

68

Studi Kelayakan Bisnis: Kriteria Penilaian Investasi

Universitas Brawijaya

2012

3.4. Profitability Index (PI) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang dari investasi. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut. PI =

/ Io

Io : nilai Investasi , At : arus kas bersih

Contoh : PI = = 1,14

Kriteria penilaian: -jika PI > 1, maka usulan usaha dikatakan menguntungkan -jika PI < 1, maka usulan usaha tidak menguntungkan Kriteria ini erat hubungannya dengan kriteria NPV, di mana jika NPV suatu proyek dikatakan layak (NPV >0) maka menurut kriteria PI layak jika (PI>1) karena keduanya menggunakan variabel yang sama.

4. PERBANDINGAN METODE-METODE
Dari berbagai metode ini diatas kita mencoba membandingkan metode-metode tersebut apakah akan selalu memberikan keputusan yang layak atau tidak. Metode pertama yaitu payback mempunyai kelemahan yang yaitu mengabaikan nilai waktu uang (time value of money). Jika metode payback period didiskontokan masih ada kelemahan yaitu diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Karena alasan-alasan itulah pilihan kita tinggal pada 3 metode terakhir yaitu ; NPV, IRR dan PI. Ketiga metode ini memiliki kesamaan yaitu memperhatikan nilai waktu uang. Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk menilai suatu usulan investasi maka perdefinisi hasilnya akan selalu konsisten. Jika NPV mengatakan diterima maka PI juga demikian dan sebaliknya. Akan tetapi bila dipakai untuk memilih lebih dari satu usulan investasi (proyek) hasilnya tidak akan konsisten. Pedoman yang digunakan disini adalah berapa dana minimal yang dipunyai (tersedia), dan nilai kekayaan riil akan bertambah. Metode NPV dan IRR jika digunakan untuk menilai suatu proyek hasilnya akan konsisten. Tetapi jika usaha yang ditandai bersifat ekslusif (Mutually exclusive) kedua metode ini dapat memberikan kesimpulan yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena profil NPV dari proyek berbeda, misalnya biaya investasi dan umur proyek tidak sama. Metode NPV merupakan suatu metode yang seharusnya dipergunakan.

5. REFERENSI
Brigham dan Houston.2007.Essential of Financial Management, elevent edition,Singapore Husein Umar.2001. Studi Kelayakan Bisnis; Teknik menganalisis kelayakan rencana bisnis secara komprehensif,edisi 2, Penerbit Gramedia,Jakarta.

69

Studi Kelayakan Bisnis: Kriteria Penilaian Investasi

Universitas Brawijaya

2012

Jumingan.2009.Studi Kelayakan Bisnis;Teori & Pembuatan Proposal Kelayakan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

6. LATIHAN
6.1. Diskusi Diskusikan tentang konsep time vaue of money (nilai waktu dari uang) dan apa urgensinya dengan studi kelayakan bisnis ? Pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan kriteria penilaian investasi ? 2. Jelaskan masing-masing kriteria investasi yang saudara ketahui ! 3. Apabila terdapat dua pilihan investasi yaitu A dan B, maka berdasarkan NPV investasi mana yang saudara pilih apabila NPV A = Rp. 100 juta dan NPV B = - Rp.105 juta ?

6.2.

7. APLIKASI
Dari bisnis yang dikaji kelayakannya saudara analisis dengan menggunakan kriteria investasi yaitu NPV. IRR, Payback Period dan Profitability Index. Saudara simpulkan apakah proyek/bisnis tersebut layak dilaksanakan ?

70

Anda mungkin juga menyukai