Anda di halaman 1dari 3

Letak Geografis

Dusun Balongpandan terletak dalam lingkup Desa jogosatru kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo yang berposisi pada coordinates 723'50"S 11237'51"E berdekatan dengan surabaya, gresik, pasuruan, mojokerto. Dengan tanah yang subur dan dialiri aliran sungai yang besar, cocok digunakan untuk pertanian dan perladangan. Disamping itu, letak yang juga berdekatan dengan kota-kota besar Jawa Timur membuat tempat ini berpotensi juga untuk digunakan sebagai area perdagangan. Dengan akses jalan yang sudah keseluruhan aspal menjadi faktor tersendiri desa jagosatru ke depannya bisa berkembang pesat dalam bidang-bidang yang lain.

Peta desa Jogosatru

Kondisi UKM

1. Meubel Kayu Nama Meubel Lama Berdiri Pemilik Lokasi Hasil Produksi Bahan baku produksi

: Muchlas Jaya : 7 tahun : Bapak Jarwanto : RT 9 RW.2 Dsn Balongpandan : Kusen, Pintu, Jendela : Mahoni, Jati, Jepara

Sistem Pemasaran : a. Menjalin Kerjasama dengan tukang b. Menggandeng pemborong bangunan untuk pembuatan barang-barang meubel c. Pemasaran kepada tetangga-tetangga desa d. Menawarkan barang ke toko-toko meubel Keluhan - Dalam 2-4 tahun terakhir pemasaran semakin sulit - Bahan baku agak susah di dapat terutama yang kualitas bagus Kendala Yang Dihadap - Bahan baku susah di dapat membuat produksi terkadang tersendat - Bahan baku dengan kualitas yang tidak baik sangat mustahil untuk di proses menjadi barang jadi yang berkualitas - Seiring dengan UMK yang semakin lama semakin tinggi, membuat standart penggajian untuk karyawan tidak terpenuhi. Ini menjadi kesulitan tersendiri dalam mencari karyawan tetap. Jadi semua karyawan yang ada sekarang memilih menjadi freelance dengan gaji sesuai beban kerja yang sudah dilakukan. Ini membuat target produksi saat dibutuhkan cepat menjadi agak bermasalah. - Alat-alat yang masih tradisional menghambat pembuatan barang yang membutuhkan kepresisian tinggi dan sulit mengerjakan ketika ada permintaan dengan kerumitan tertentu. Dan secara otomatis sulit untuk meningkatkan daya jual. - Tempat yang kurang strategis menajdi kendala ketika ingin menambah jumlah konsumen - Ketidak fokusan dalam permeubelan. Dikarenakan pasar yang semakin sempit membuat penghasilan semakin menurun sehingga tidak jarang pemilik kadang memilih hal hal dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Seperti berternak atau bertani Kiat Kiat Pemilik Dengan sederet masalah yang ada tentu sang pemilik punya kiat untuk menyiasati situasi yang ada. Namun tidak banyak pilihan yang bisa dilakukan pemilik selain sedikit menurunkan harga jual barang dari harga normal pasar dan yang kedua adalah memberi sedikit acessoris tambahan di benda agar terlihat beda dan menarik. 2. Ternak Lele

Pemilik

: Pak

RT8 (takoko baim jenenge)

Lokasi : RT 8 Bentuk produksi : Lele konsumsi dengan wadah terpal Kendala : - Mahalnya harga pangan lele - Tidak fokus - Kurangnya pengetahuan tentang berternak lele

- Tidak adanya karyawan tetap Sekilas tentang peternakan Berternak lele awalnya bagi pemilik adalah keinginan atau hobi semata. Namun setelah melihat rekan berternak yang lain yang telah berhasil, membuat beliau ingin membudidayakan lele menjadi sesuatu yang ada hasilnya. Dan akhirnya dimulailah keseriusan dalam mengelola. Awal-awal pengelolaan sang pemilik sangat senang ketika banyak bibit yang di dapat dan berhasil ditampung dalam wadah terpal buatannya di belakang rumah. Namun karena kurangnya pengetahuan dan sharing dengan pembudidaya yang lain membuat sering terjadinya salah persepsi dari beliau. Seperti contoh ketika ada lele yang tumbuh besar sendiri. Secara aturan yang benar lele tersebut harus dipindahkan ke tempat sendiri karena logikanya sudah tidak benar makan sama kok besar sendiri. Tapi ternyata sang pemilik malah senang dengan hal tersebut, dengan asumsi bahwa cara budibdayanya sudah benar karena ada yang bisa tumbuh dengan sehat dan besar. Namun hal lain yang terjadi lele yang dikelolanya semakin lama semakin habis karena ternyata ikan yang besar sendiri tersebut besar karena memakan yang kecil (kanibalisme). Jadi dengan estimasi panen yang besar akhirnya gagal total karena salah dalam pengelolaan. Selain kurang pengetahuan dan informasi, pekerjaan sang pemilik membuat kurangnya fokus dalam pengelolaan. Pekerjaan pemilik yang seorang PNS membuat kurang intensnya dalam pengelolaan disamping memamng dasar awal memulai usaha hanya berbekal hobi. Seperti pola makan, sortir ikan, pembersihan air dan sebagainya. Disamping itu tidak adanya pegawai juga mengakibatkan peternakannya gagal total. Namun dikemudian hari beliau akan memulai lagi dengan lebih baik dan lebih banyak mencari informasi lagi.

Anda mungkin juga menyukai