0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
901 tayangan27 halaman
Bartolinitis adalah infeksi kelenjar Bartolini yang disebabkan oleh bakteri seperti Neisseria gonorrhea dan Chlamydia trachomatis. Kista Bartolini terjadi akibat sumbatan duktus yang menyebabkan akumulasi sekresi. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri hingga abses pada area vulva. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pengobatannya meliputi antibiotik, drainase abses, dan prosedur seperti marsup
Bartolinitis adalah infeksi kelenjar Bartolini yang disebabkan oleh bakteri seperti Neisseria gonorrhea dan Chlamydia trachomatis. Kista Bartolini terjadi akibat sumbatan duktus yang menyebabkan akumulasi sekresi. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri hingga abses pada area vulva. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pengobatannya meliputi antibiotik, drainase abses, dan prosedur seperti marsup
Bartolinitis adalah infeksi kelenjar Bartolini yang disebabkan oleh bakteri seperti Neisseria gonorrhea dan Chlamydia trachomatis. Kista Bartolini terjadi akibat sumbatan duktus yang menyebabkan akumulasi sekresi. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri hingga abses pada area vulva. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pengobatannya meliputi antibiotik, drainase abses, dan prosedur seperti marsup
yang terjadi pada kelenjar Bartolini. Kista Bartolin suatu pembesaran berisi cairan yang terjadi akibat sumbatan pada salah satu duktus sehingga mukus yg dihasilkan tidak dapat disekresi ETIOLOGI Bartolinitis dpt disebabkan oleh Gonococcus & Chlamydia trachomatis. Kista Bartolin disebabkan oleh sumbatan duktus, terutama duktus kecil dan asinus. Sumbatan ini disebabkan mukus yg mengental, infeksi, trauma, inflamasi kronik atau gangguan kongenital. Sekresi yang dihasilkan terakumulasi kelenjar membesar Kista. Kista bartolini yg terinfeksi abses bartolini -Abses Bartolin dapat disebabkan oleh: 1.Bakteri aerob Neisseria gonorrhea, Streptoccocus faecalis, Pseudomonas aerogenosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Chlamydia trachomatis
2.Bakteri anaerob Bacteroides fragilis Peptostreptococcus species Clostridium perfringens Fusobacterium species Faktor resiko penyakit pada kel. bartolini: Umur 20-29 th Tingkat higiene buruk Angka kehamilan/melahirkan rendah atau tidak ada sama sekali
EPIDEMIOLOGI -Masalah terbanyak ditemukan pada wanita usia reproduktif. -Insiden tertinggi umur 20-29 tahun. -Kista Bartolin kista terbanyak ditemukan didaerah vulva labium mayor. -Kurang lebih 2 % perempuan mengalami kista/ abses bartolini dlm suatu periode hidupnya -Diatas usia 30 th, terjadi involusi kelenjar Bartoli secara perlahan. -Kejadian diatas 40 th jarang ditemukan, shg perlu dipikirkan proses keganasan. GEJALA KLINIS Bartolinitis akut : Kelenjar membesar, merah, nyeri unilateral atau dispareunia, panas, dapat terjadi ruptur spontan. Kista Bartolin : Tidak selalu menimbulkan keluhan. Kadang dirasakan sebagai benda berat, kesulitan koitus. Bila kecil, tidak terinfeksi asimptomatik. Tanda lain tidak terinfeksi penonjolan tidak nyeri pd salah satu sisi vulva, disertai kemerahan dan pembengkakan pada vulva. Bila kista besar timbul rasa kurang nyaman saat berjalan atau duduk. Kista terinfeksi menjadi Abses Bartolin dengan gejala : -Nyeri saat beraktivitas (jalan, duduk) -Umumnya tanpa demam -Pembengkakan area vulva selama 2-4 hari -Biasanya terdapat sekret di vagina -Dapat terjadi ruptur spontan -Labium mayor dapat berfluktuasi PEMERIKSAAN PENUNJANG Didiagnosis melalui pemeriksaan ginekologis pada pelvis. Pemeriksaan penunjang yg dapat dilakukan : -Pemeriksaan gram, untuk mengetahui bakteri penyebab
-Hapusan darah tepi, untuk melihat adanya leukosit. -Kultur jaringan, untuk identifikasi jenis bakteri penyebab. -Biopsi, bila beresiko mengidap tumor Bartolin. DIAGNOSIS BANDING 1.Kista sebaseus 2.Kista epidermal 3.Kista disontogenik 4.Fibroma 5.Lipoma
6. Kista vestibuler 7. Hidroadenoma 8. Adenokarsinoma DIAGNOSIS -Anamnesis -Pemeriksaan fisik px ginekologi pelvis, didapat kista dibagian unilateral, nyeri, fluktuasi, bengkak eritem pada laium minus posterior jam 5 atau 7. -Pemeriksaan lab. PENATALAKSANAAN Tergantung beberapa faktor : gejala kklinik (nyeri/ tidak), ukuran, terinfeksi atau tidak -Asimtomatik, dibawah usia 40 th tanpa pengobatan -Kista kecil diamati perkembangannya -Kista besar punksi, caiarn dikeluarkan, Marsupialisasi. - -Kista terinfeksi abses obat topikal dan anestesi lokal. -Antibiotik topikal Mupirocin -Antibiotik sistemik ceftriaxone, ciprofloxasin, doxycycline, azithromycin -Anestesi lokal lidokain, bupivakain, epinefrin, triamcinolon-acetonide Metode yang dapat dilakukan pada : a.Bartolinitis -Sitz Bath -Obat analgetik dan antibiotik b.Kista Bartolin -Sitz Bath -Obat analgetik -Word catheter -Marsupialisasi -Window operation -Eksisi c.Abses Bartolin -Sitz bath -Obat analgetik, antibiotik -Insisi, drainase -Word catheter -CO2 dan silver nitrat mencegah timbul sakus dan abses rekuren