Anda di halaman 1dari 148

LP Diabetes Mellitus

1.Pengertian diabetes mellitus


- Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan
metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler,
mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long)
- Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan
mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin
yang tidak adekuat. (Brunner dan udart)
- Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor
lingkungan dan keturunan se!ara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis
tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol ("#$).
- Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan kadar
glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (uyono,
%&&%).
2.Etiologi
'tiologi dari diabetes mellitus tipe (( sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari
studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bah)a diabetes mellitus adalah merupakan
suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang
mendasarinya.
*enurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu +
a.Faktor genetik
,i)ayat keluarga dengan diabetes +
-in!us dan "hite berpendapat perbandingan keluarga yang menderita diabetes mellitus dengan
kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita diabetes mellitus
men!apai ., // 0 dan 1, // 0 bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan
angka hanya 2, 34 0.
b.Faktor non genetik
1.)Infeksi
5irus dianggap sebagai 6trigger7 pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi geneti!
terhadap diabetes mellitus.
2.)Nutrisi
a.)$besitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
b.)*alnutrisi protein
!.)8lkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
3.)Stres
tres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan
hyperglikemia sementara.
4.)Hormonal indrom !ushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali
karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam
darah tinggi, feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat
3.Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi dari "#$ (23.1) dibagi beberapa type yaitu +
a.Diabetes mellitus type insulin, (nsulin Dependen diabetes mellitus ((DD*) yang dahulu
dikenal dengan nama 9uvenil $nset diabetes (9$D), klien tergantung pada pemberian insulin
untuk men!egah terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. Biasanya pada anak-anak
atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan.
b.Diabetes mellitus type ((, :on (nsulin Dependen diabetes mellitus (:(DD*), yang dahulu
dikenal dengan nama *aturity $nset diabetes (*$D) terbagi dua yaitu +
2.):on obesitas
%.)$besitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas, tetapi biasanya resistensi
aksi insulin pada jaringan perifer.
Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih ;& tahun) atau anak dengan obesitas.
!.Diabetes mellitus type lain
2.)diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan hormonal, diabetes karena
obat<=at kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain.
%.)$bat-obat yang dapat menyebabkan huperglikemia antara lain +
>urasemid, thyasida diureti! glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik
/.)diabetes ?estasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak
dikelompokkan kedalam :(DD* pada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon
pertumbuhan dan hormon !horionik somatomamotropin (#C). #ormon ini meningkat untuk
mensuplai asam amino dan glukosa ke fetus.
4.Patofisiologi
ebagian besar patologi diabetes mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama
kekurangan insulin sebagai berikut + (2) -engurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh,
dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi /&& sampai 2%&& mg<hari<2&& ml.
(%) -eningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan
kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang
mengakibatkan aterosklerosis. (/) -engurangan protein dalam jaringan tubuh.
8kan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada diabetes mellitus yang tidak
mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine klien diabetes mellitus. Bila jumlah glukosa yang
masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas %%1 mg.menit glukosa
dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. 9ika jumlah filtrasi glomerulus yang
terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi
2.& mg0.
8sidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah
dibi!arakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam aseto
@ asetat dan asam Bihidroksibutirat dalam !airan tubuh dapat meningkat dari 2 *eA<Liter sampai
setinggi 2& *eA<Liter.
-ath)ay Diabetes *ellitus
5.Gambaran Klinik
?ejala yang la=im terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut +
-ada tahap a)al sering ditemukan +
a.Poliuri (banyak kencing)
#al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap
ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmoti! diuresis yang mana gula banyak menarik !airan
dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak ken!ing.
b.Polidipsi (banyak minum)
#al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan !airan banyak karena poliuri,
sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.
c.Polipagi (banyak makan)
#al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). ehingga
untuk memenuhinya klien akan terus makan. Betapi )alaupun klien banyak makan, tetap saja
makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.
d.Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. #al ini disebabkan kehabisan
glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan =at dari
bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka
tubuh selanjutnya akan meme!ah !adangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di
jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan D* )alaupun banyak makan akan tetap kurus
e.Mata kabur
#al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa @ sarbitol fruktasi) yang disebabkan
karena insufisiensi insulin. 8kibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga
menyebabkan pembentukan katarak.
6.Diagnosis
Diagnosis diabetes mellitus umumnya dipikirkan dengan adanya gejala khas diabetes mellitus
berupa poliuria, polidipsi, poliphagia, lemas dan berat badan menurun. 9ika keluhan dan gejala
khas ditemukan dan pemeriksaan glukosa darah se)aktu yang lebih %24 mg<dl sudah !ukup
untuk menegakkan diagnosa
.Penatalaksanaan
Bujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa
darah dan men!egah timbulnya komplikasi a!ut dan kronik. 9ika klien berhasil mengatasi
diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia.
-enatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet
dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin.
-ada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan yang manis untuk
selamanya. Biga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus adalah tiga
9 (jumlah, jad)al dan jenis makanan) yaitu +
9 ( + jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.
9 % + jad)al makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar.
9 / + jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis).
Diet pada penderitae diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain +
a.Diet 8 + terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat 1& 0, lemak /& 0, protein %& 0.
b.Diet B + terdiri dari karbohidrat 4. 0, lemak %& 0, protein 2% 0.
!.Diet B2 + terdiri dari karbohidrat 4& 0, lemak %& 0, protein %& 0.
d.Diet B2 dan B% diberikan untuk nefropati diabetik dengan gangguan faal ginjal.
(ndikasi diet 8 +
Diberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya.
(ndikasi diet B +
Diberikan pada penderita diabetes terutama yang +
a.Curang tahan lapan dengan dietnya.
b.*empunyai hyperkolestonemia.
!.*empunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami !erobrovaskuler a!ident
(!va) penyakit jantung koroner.
d.*empunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik tetapi belum ada
nefropati yang nyata.
e.Belah menderita diabetes dari 21 tahun
(ndikasi diet B2
Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu penderita diabetes
terutama yang +
a.*ampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia.
b.Curus (under)eight) dengan relatif body )eight kurang dari 3& 0.
!.*asih muda perlu pertumbuhan.
d.*engalami patah tulang.
e.#amil dan menyusui.
f.*enderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis.
g.*enderita tuberkulosis paru.
h.*enderita penyakit graves (morbus basedou).
i.*enderita selulitis.
j.Dalam keadaan pas!a bedah.
(ndikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan protein kadar tinggi.
(ndikasi B% dan B/
Diet B%
Diberikan pada penderita nefropati dengan gagal ginjal kronik yang klirens kreatininnya masih
lebar dari %1 ml<mt.
ifat-sifat diet B%
a.Binggi kalori (lebih dari %&&& kalori<hari tetapi mengandung protein kurang.
b.Composisi sama dengan diet B, (4. 0 hidrat arang, 2% 0 protein dan %& 0 lemak) hanya saja
diet B% kaya asam amino esensial.
!.Dalam praktek hanya terdapat diet B% dengan diet %2&& @ %/&& kalori < hari.
Carena bila tidak maka jumlah perhari akan berubah.
Diet B/
Diberikan pada penderita nefropati diabetik dengan gagal ginjal kronik yang klibers kreatininnya
kurang dari %1 *(<mt
ifat diet B/
a.Binggi kalori (lebih dari %&&& kalori<hari).
b.,endah protein tinggi asam amino esensial, jumlah protein ;& gram<hari.
!.Carena alasan :o % maka hanya dapat disusun diet B/ %2&& kalori dan %/&& < hari. (bila tidak
akan merubah jumlah protein).
d.Binggi karbohidrat dan rendah lemak.
e.Dipilih lemak yang tidak jenuh.
emua penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk latihan ringan yang dilaksanakan se!ara
teratur tiap hari pada saat setengah jam sesudah makan. 9uga dianjurkan untuk melakukan latihan
ringan setiap hari, pagi dan sore hari dengan maksud untuk menurunkan BB.
-enyuluhan kesehatan.
Dntuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui perorangan antara dokter
dengan penderita yang datang. elain itu juga dilakukan melalui media-media !etak dan
elektronik.
!.Kom"likasi
a.Akut
2.)#ypoglikemia
%.)Cetoasidosis
/.)Diabetik
b.Kronik
2.)*akroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung pembuluh darah
tepi, pembuluh darah otak.
%.)*ikroangiopati mengenai pembuluh darah ke!il retinopati diabetik, nefropati diabeti!.
/.):europati diabeti!.
#.Konse" Dasar $su%an Ke"era&atan
-emberian asuhan kepera)atan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja
sama antara pera)at dengan klien dan keluarga, untuk men!apai tingkat kesehatan yang optimal
dalam melakukan proses terapeutik maka pera)at melakukan metode ilmiah yaitu proses
kepera)atan.
-roses kepera)atan merupakan tindakan yang berurutan yang dilakukan se!ara sistematis
dengan latar belakang pengetahuan komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien,
mengidentifikasi masalah dan diagnosa, meren!anakan intervensi mengimplementasikan ren!ana
dan mengevaluasi ren!ana sehubungan dengan proses kepera)atan pada klien dengan gangguan
sistem endokrin.
1.Pengkaian
-engkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin diabetes mellitus dilakukan mulai dari
pengumpulan data yang meliputi + biodata, ri)ayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan,
ri)ayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.
#al yang perlu dikaji pada klien degan diabetes mellitus +
a.Aktivitas dan istirahat :
Celemahan, susah berjalan<bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur,
ta!hi!ardi<ta!hipnea pada )aktu melakukan aktivitas dan koma.
b.Sirkulasi
,i)ayat hipertensi, penyakit jantung seperti (*8, nyeri, kesemutan pada ekstremitas ba)ah,
luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata !ekung.
c.liminasi
-oliuri,no!turi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pu!at.
d.Nutrisi
:ausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual<muntah.
e.Neurosensori
akit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma
dan bingung.
f.N!eri
-embengkakan perut, meringis.
".#es$irasi
Ba!hipnea, kussmaul, ron!hi, )hee=ing dan sesak nafas.
h.%eamanan
Culit rusak, lesi<ulkus, menurunnya kekuatan umum.
i.Seksualitas
8danya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan terjadi impoten pada pria.
!."iagnosa Kepera#atan
Berdasarkan pengkajian data kepera)atan yang sering terjadi berdasarkan teori, maka diagnosa
kepera)atan yang mungkin mun!ul pada klien diabetes mellitus yaitu +
a.Cekurangan volume !airan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
b.-erubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak!ukupan
insulin, penurunan masukan oral.
!.,esiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.
d.,esiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan
glukosa<insulin dan atau elektrolit.
e.Celelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik.
f.Cetidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang<progresif yang tidak dapat
diobati, ketergantungan pada orang lain.
g.Curang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya pemajanan<mengingat, kesalahan interpretasi informasi.
$.%encana Kepera#atan
a.Cekurangan volume !airan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
Bujuan +
*endemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba,
turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urine tepat se!ara individu, dan kadar elektrolit
dalam batas normal.
(ntervensi +
2.)-antau tanda-tanda vital.
,asional + #ypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.
%.)Caji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.
,asional + *erupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang adekuat.
/.)-antau masukan dan keluaran, !atat berat jenis urine.
,asional + *emberikan perkiraan kebutuhan akan !airan pengganti, fungsi ginjal, dan
keefektifan dari terapi yang diberikan.
;.)Bimbang berat badan setiap hari.
,asional + *emberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status !airan yang sedang berlangsung
dan selanjutnya dalam memberikan !airan pengganti.
1.)Berikan terapi !airan sesuai indikasi.
,asional + Bipe dan jumlah dari !airan tergantung pada derajat kekurangan !airan dan respons
pasien se!ara individual.
b.-erubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak!ukupan
insulin, penurunan masukan oral.
Bujuan +
*en!erna jumlah kalori<nutrien yang tepat
*enunjukkan tingkat energi biasanya
Berat badan stabil atau bertambah.
(ntervensi +
2.)Bentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat
dihabiskan oleh pasien.
,asional + *engidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik.
%.)Bimbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
,asional + *engkaji pemasukan makanan yang adekuat (termasuk absorbsi dan utilisasinya).
/.)(dentifikasi makanan yang disukai<dikehendaki termasuk kebutuhan etnik<kultural.
,asional + 9ika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam peren!anaan makan,
kerjasama ini dapat diupayakan setelah pulang.
;.)Libatkan keluarga pasien pada peren!anaan makan sesuai indikasi.
,asional + *eningkatkan rasa keterlibatannyaE memberikan informasi pada keluarga untuk
memahami nutrisi pasien.
1.)Berikan pengobatan insulin se!ara teratur sesuai indikasi.
,asional + (nsulin reguler memiliki a)itan !epat dan karenanya dengan !epat pula dapat
membantu memindahkan glukosa ke dalam sel.
!.,esiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.
Bujuan +
*engidentifikasi intervensi untuk men!egah<menurunkan resiko infeksi.
*endemonstrasikan teknik, perubahan gaya hidup untuk men!egah terjadinya infeksi.
(ntervensi +
2).$bservasi tanda-tanda infeksi dan peradangan.
,asional + -asien mungkin masuk dengan infeksi yang biasanya telah men!etuskan keadaan
ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi nosokomial.
%).Bingkatkan upaya untuk pen!egahan dengan melakukan !u!i tangan yang baik pada semua
orang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri.
,asional + *en!egah timbulnya infeksi silang.
/).-ertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif.
,asional + Cadar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media terbaik bagi pertumbuhan
kuman.
;).Berikan pera)atan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh.
,asional + irkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan pasien pada peningkatan resiko
terjadinya kerusakan pada kulit<iritasi kulit dan infeksi.
1).Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam.
,asional + *embantu dalam memventilasi semua daerah paru dan memobilisasi sekret.
d.,esiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan
glukosa<insulin dan atau elektrolit.
Bujuan +
*empertahankan tingkat kesadaran<orientasi.
*engenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori.
(ntervensi +
2.)-antau tanda-tanda vital dan status mental.
,asional + ebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal
%.)-anggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya.
,asional + *enurunkan kebingungan dan membantu untuk mempertahankan kontak dengan
realitas.
/.)-elihara aktivitas rutin pasien sekonsisten mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan sehari-
hari sesuai kemampuannya.
,asional + *embantu memelihara pasien tetap berhubungan dengan realitas dan
mempertahankan orientasi pada lingkungannya.
;.)elidiki adanya keluhan parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada paha<kaki.
,asional + :europati perifer dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang berat, kehilangan
sensasi sentuhan<distorsi yang mempunyai resiko tinggi terhadap kerusakan kulit dan gangguan
keseimbangan.
e.Celelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik.
Bujuan +
*engungkapkan peningkatan tingkat energi.
*enunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan.
(ntervensi +
2.)Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas.
,asional + -endidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas
meskipun pasien mungkin sangat lemah.
%.)Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang !ukup.
,asional + *en!egah kelelahan yang berlebihan.
/.)-antau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum<sesudah melakukan aktivitas.
,asional + *engindikasikan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi se!ara fisiologis.
;.)Bingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi.
,asional + *eningkatkan keper!ayaan diri<harga diri yang positif sesuai tingkat aktivitas yang
dapat ditoleransi.
f.Cetidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang<progresif yang tidak dapat
diobati, ketergantungan pada orang lain.
Bujuan +
*engakui perasaan putus asa
*engidentifikasi !ara-!ara sehat untuk menghadapi perasaan.
*embantu dalam meren!anakan pera)atannya sendiri dan se!ara mandiri mengambil tanggung
ja)ab untuk aktivitas pera)atan diri.
(ntervensi +
2.)8njurkan pasien<keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang pera)atan di rumah
sakit dan penyakitnya se!ara keseluruhan.
,asional + *engidentifikasi area perhatiannya dan memudahkan !ara peme!ahan masalah.
%.)Bentukan tujuan<harapan dari pasien atau keluarga.
,asional + #arapan yang tidak realistis atau adanya tekanan dari orang lain atau diri sendiri dapat
mengakibatkan perasaan frustasi.kehilangan kontrol diri dan mungkin mengganggu kemampuan
koping.
/.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam pera)atan diri sendiri dan
berikan umpan balik positif sesuai dengan usaha yang dilakukannya.
,asional + *eningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi.
;.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam pera)atan diri sendiri.
,asional + *eningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi.
g.Curang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya pemajanan<mengingat, keselahan interpretasi informasi.
Bujuan +
*engungkapkan pemahaman tentang penyakit.
*engidentifikasi hubungan tanda<gejala dengan proses penyakit dan menghubungkan gejala
dengan faktor penyebab.
Dengan benar melakukan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasional tindakan.
(ntervensi +
2.)Ciptakan lingkungan saling per!aya
,asional + *enanggapai dan memperhatikan perlu di!iptakan sebelum pasien bersedia
mengambil bagian dalam proses belajar.
%.)Diskusikan dengan klien tentang penyakitnya.
,asional + *emberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pertimbangan dalam
memilih gaya hidup.
/.)Diskusikan tentang ren!ana diet, penggunaan makanan tinggi serat.
,asional + Cesadaran tentang pentingnya kontrol diet akan membantu pasien dalam
meren!anakan makan<mentaati program.
;.)Diskusikan pentingnya untuk melakukan evaluasi se!ara teratur dan ja)ab pertanyaan
pasien<orang terdekat.
,asional + *embantu untuk mengontrol proses penyakit dengan lebih ketat.
'(PE)*E+,(
1. Definisi
#ipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 24& mm#g dan
atau tekanan diastoli! sama atau lebih besar 31 mm#g (Codim :asrin, %&&/ ).
#ipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas
2;& mm#g dan diastolik di atas 3& mm#g. -ada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan sistolik 24& mm#g dan tekanan diastolik 3& mm#g. (melt=er, %&&2).
#ipertensi adalah tekanan darah sistolik F2;& mm#g dan tekanan darah diastolik F3& mm#g, atau
bila pasien memakai obat antihipertensi.
#ipertensi didefinisikan oleh &oint National 'ommittee on (etection (9(5C) sebagai tekanan yang
lebih tinggi dari 2;&<3& mm#g dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai
rentang dari tekanan darah (BD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.
#ipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 2;& mm#g dan tekanan darah
diastolik lebih dari 3& mm#g (Lu!kman orensen,2334).
#ipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 31 @ 2&; mm#g, hipertensi
sedang jika tekanan diastoliknya antara 2&1 dan 22; mm#g, dan hipertensi berat bila tekanan
diastoliknya 221 mm#g atau lebih. -embagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolik
karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik (mith Bom, 2331).
2. $natomi
a. 9antung
Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada, batas kanannya terdapat pada
sternum kanan dan apeksnya pada ruang inter!ostalis kelima kiri pada linea mid!lavi!ular.
#ubungan jantung adalah+
2) 8tas + pembuluh darah besar
%) Ba)ah + diafragma
/) etiap sisi + paru
;) Belakang + aorta desendens, oesophagus, !olumna vertebralis
b. 8rteri
8dalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. 8rteri terdiri dari
lapisan dalam+ lapisan yang li!in, lapisan tengah jaringan elastin<otot+ aorta dan !abang-
!abangnya besar memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk
menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih ke!il memiliki lapisan tengah otot
(mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu organ).
8rteri merupakan struktur berdinding tebal yang mengangkut darah dari jantung ke jaringan.
8orta diameternya sekitar %1mm(2 in!i) memiliki banyak sekali !abang yang pada gilirannya
tebagi lagi menjadi pembuluh yang lebih ke!il yaitu arteri dan arteriol, yang berukuran ;mm
(&,24 in!i) saat mereka men!apai jaringan. 8rteriol mempunyai diameter yang lebih ke!il kira-
kira /& Gm. >ungsi arteri menditribusikan darah teroksigenasi dari sisi kiri jantung ke jaringan.
8rteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elasti! yang terdiri dari /
lapisan yaitu +
2) Bunika intima. Lapisan yang paling dalam sekali berhubungan dengan darah dan terdiri dari
jaringan endotel.
%) Bunika *edia. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elasti! dan termasuk
otot polos
/) Bunika 'ksterna<adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur
yang berguna menguatkan dinding arteri (yaifuddin, %&&4)
!. 8rteriol
8dalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. $tot dinding arteriol dapat
berkontraksi. Contraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat
lokal, suplai darah pada jaringan<organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah
akan meningkat.
d. -embuluh darah utama dan kapiler
-embuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol ke
venul. Capiler adalah jaringan pembuluh darah ke!il yang membuka pembuluh darah utama.
Capiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan
endotel. Diameternya kira-kira &,&&. mm. >ungsinya mengambil hasil-hasil dari kelenjar,
menyaring darah yang terdapat di ginjal, menyerap =at makanan yang terdapat di usus, alat
penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.
e. inusoid
Berdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. inusoid tiga sampai empat kali
lebih besar dari pada kapiler dan sebagian dilapisi dengan sel sistem retikulo-endotelial. -ada
tempat adanya sinusoid, darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel dan pertukaran tidak
terjadi melalui ruang jaringan.
aluran Limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali !airan limfe ke dalam
darah yang ke luar melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan. -embuluh limfe
sebagai jaringan halus yang terdapat di dalam berbagai organ, terutama dalam vili usus.
f. 5ena dan venul
5enul adalah vena ke!il yang dibentuk gabungan kapiler. 5ena dibentuk oleh gabungan venul.
5ena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan se!ara sempurna satu sama lain. (?ibson,
9ohn. 'disi % tahun %&&%, hal 22&)
5ena merupakan pembuluh darah yang memba)a darah dari bagian atau alat-alat tubuh masuk
ke dalam jantung. 5ena yang ukurannya besar seperti vena kava dan vena pulmonalis. 5ena ini
juga mempunyai !abang yang lebih ke!il disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler.
>ungsi vena memba)a darah kotor ke!uali vena pulmonalis, mempunyai dinding tipis,
mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke jantung.
3. Klasifikasi
Clasifikasi hipertensi menurut "#$
2. Bekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 2;& mm#g dan diastolik
kurang atau sama dengan 3& mm#g
%. Bekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 2;2-2;3 mm#g dan diastolik 32-3;
mm#g
/. Bekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 24& mm#g
dan diastolik lebih besar atau sama dengan 31mm#g.
Clasifikasi menurut Bhe 9oint :ational Committee on the Dete!tion and Breatment of
#ipertension
2. Diastolik
a. H .1 mm#g + Bekanan darah normal
b. .1 @ 33 + Bekanan darah normal tinggi
!. 3& -2&; + #ipertensi ringan
d. 2&1 @ 22; + #ipertensi sedang
e. F221 + #ipertensi berat
%. istolik (dengan tekanan diastolik 3& mm#g)
a. H 2;& mm#g + Bekanan darah normal
b. 2;& @ 213 + #ipertensi sistolik perbatasan terisolasi
!. F 24& + #ipertensi sistolik teriisolasi
Crisis hipertensi adalah uatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak
(sistole I2.& mm#g dan<atau diastole I2%& mm#g), pada penderita hipertensi, yg membutuhkan
penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi dengan
kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target (otak, mata (retina), ginjal,
jantung, dan pembuluh darah).
Bingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah !epat naiknya tekanan darah.
Dibagi menjadi dua+
a. #ipertensi 'mergensi
ituasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat antihipertensi
parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau progresif target akut atau progresif.
Cenaikan BD mendadak yg disertai kerusakan organ target yang progresif dan di perlukan
tindakan penurunan BD yg segera dalam kurun )aktu menit<jam.
b. #ipertensi ur"ensi
ituasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya gejala yang
berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau
kerusakan organ target progresif dan tekanan darah perlu diturunkan dalam beberapa jam.
-enurunan BD harus dilaksanakan dalam kurun )aktu %;-;. jam (penurunan tekanan darah
dapat dilaksanakan lebih lambat (dalam hitungan jam sampai hari).
4. Etiologi
-ada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). #ipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan !ardia! output atau peningkatan tekanan perifer. :amun ada
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi+
a. ?enetik+ ,espon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport :a.
b. $besitas+ terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.
!. tress Lingkungan.
d. #ilangnya 'lastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh
darah.
Berdasarkan etiologinya #ipertensi dibagi menjadi % golongan yaitu+
a. #ipertensi 'sensial (-rimer)
-enyebab tidak diketahui namun banyak fa!tor yang mempengaruhi seperti genetika,
lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari eksresi
:a, obesitas, merokok dan stress.
b. #ipertensi ekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal<vaskuler renal.
-enggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. ?angguan endokrin dll.
-enyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan @ perubahan
pada +
a. 'lastisitas dinding aorta menurun
b. Catub jantung menebal dan menjadi kaku
!. Cemampuan jantung memompa darah menurun 20 setiap tahun sesudah berumur %& tahun
kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
d. Cehilangan elastisitas pembuluh darah
#al ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
*eningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
a. *eskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian
telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. >aktor
tersebut adalah sebagai berikut +
>aktor keturunan
Dari data statistik terbukti bah)a seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
Ciri perseorangan
2) Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah+
%) Dmur ( jika umur bertambah maka BD meningkat )
/) 9enis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
;) ,as ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
1) Cebiasaan hidup
4) Cebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah +
J) Consumsi garam yang tinggi ( melebihi dari /& gr )
.) Cegemukan atau makan berlebihan
3) tress
2&) *erokok
22) *inum al!ohol
2%) *inum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
b. edangkan penyebab hipertensi sekunder adalah +
2) ?injal
%) ?lomerulonefritis
/) -ielonefritis
;) :ekrosis tubular akut
1) Bumor
4) 5as!ular
J) 8terosklerosis
.) #iperplasia
3) Brombosis
2&) 8neurisma
22) 'mboli kolestrol
2%) 5askulitis
2/) Celainan endokrin
2;) D*
21) #ipertiroidisme
24) #ipotiroidisme
2J) araf
2.) troke
23) 'nsepalitis
%&) ?B
%2) $bat @ obatan
%%) Contrasepsi oral
%/) Cortikosteroid
5. -aktor )esiko
,i)ayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
-ria usia /1 @ 11 tahun dan )anita F 1& tahun atau sesudah menopause
Cebanyakan mengkonsumsi garam<natrium
umbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh beberapa hal seperti merokok,
kadar lipid dan kolesterol serum meningkat, !affeine, D*, dsb.
>a!tor emosional dan tingkat stress
?aya hidup yang monoton
ensitive terhadap angiotensin
Cegemukan
-emakaian kontrasepsi oral, seperti esterogen.
6. Patofisiologi
*ekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke ba)ah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
di toraks dan abdomen. ,angsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak ke ba)ah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. -ada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pas!a ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti ke!emasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. (ndividu dengan hipertensi sangat sensitiv
terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
-ada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokonstriksi. *edulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.
Corteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons
vasokonstriktor pembuluh darah. 5asokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,
menyebabkan pelepasan rennin. ,enin merangsang pembentukan angiotensin ( yang kemudian
diubah menjadi angiotensin ((, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. #ormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. emua faktor ini !enderung
men!etuskan keadaan hipertensi.
ebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan stru!tural dan fungsional
pada system pembuluh perifer bertanggungja)ab pada perubahan tekanan darah yang terjadi
pada usia lanjut. -erubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat
dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Consekuensinya, aorta dan arteri besar
berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung
(volume sekun!up) mengakibatkan penurunan !urang jantung dan peningkatan tahanan perifer
(melt=er, %&&2).
-ada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya 6hipertensi palsu7 disebabkan
kekakuan arteri bra!hialis sehingga tidak dikompresi oleh !uff sphygmomanometer (Darmojo,
2333).
*enurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel jugularis.
Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila diteruskan pada ginjal, maka
akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan 8ngiotensinogen. Dengan
adanya perubahan pada angiotensinogen (( berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada
pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.elain itu juga dapat meningkatkan
hormone aldosteron yang menyebabkan retensi natrium. #al tersebut akan berakibat pada
peningkatan tekanan darah. Dengan peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan
kerusakan pada organ-organ seperti jantung. ( uyono, lamet. 2334 ).
Pat%&a.s
. *anda Dan Ge/ala
Banda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi +
a. Bidak ada gejala
Bidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah,
selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. #al ini berarti hipertensi arterial
tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b. ?ejala yang la=im
ering dikatakan bah)a gejala terla=im yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan
kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terla=im yang mengenai kebanyakan
pasien yang men!ari pertolongan medis.
*enurut ,okhaeni ( %&&2 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu +
*engeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, esak nafas, ?elisah, *ual *untah, 'pistaksis,
Cesadaran menurun
*anifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah +
a. -eningkatan tekanan darah F 2;&<3& mm#g %.
b. akit kepala
!. -using < migraine
d. ,asa berat ditengkuk
e. -enyempitan pembuluh darah
f. ukar tidur
g. Lemah dan lelah
h. :okturia
i. 8=otemia
j. ulit bernafas saat beraktivitas
!. Pemeriksaan Penun/ang
a. -emeriksaan penunjang dilakukan dua !ara yaitu +
2) -emeriksaan yang segera seperti +
Darah rutin (#ematokrit<#emoglobin)+ untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
!airan (viskositas) dan dapat mengindikasikan fa!tor resiko seperti+ hipokoagulabilitas, anemia.
Blood Dnit :itrogen<kreatinin+ memberikan informasi tentang perfusi < fungsi ginjal.
?lukosa+ #iperglikemi (Diabetes *elitus adalah pen!etus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
pengeluaran Cadar ketokolamin (meningkatkan hipertensi).
Calium serum+ #ipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau
menjadi efek samping terapi diuretik.
Calsium serum + -eningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
Colesterol dan trigliserid serum + -eningkatan kadar dapat mengindikasikan pen!etus untuk<
adanya pembentukan plak ateromatosa ( efek kardiovaskuler )
-emeriksaan tiroid + #ipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi
Cadar aldosteron urin<serum + untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebab)
Drinalisa+ Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada D*.
8sam urat + #iperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi
teroid urin + Cenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme
'C?+ 2% Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi ventrikel kiri ataupun
gangguan koroner dengan menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang -
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
>oto dada+ apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatan terlaksana) untuk
menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.
%) -emeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang pertama ) +
I)* :Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit parenkim ginjal, batu ginjal <
ureter.
CB !an+ *engkaji adanya tumor !erebral, en!elopati.
I+*: mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti+ Batu ginjal,
perbaikan ginjal.
*enyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi+ pinal tab, C8B s!an.
(D?) untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasien
0. Kom"likasi
'fek pada organ +
a. $tak
-emekaran pembuluh darah
-erdarahan
Cematian sel otak + stroke
b. ?injal
*alam banyak ken!ing
Cerusakan sel ginjal
?agal ginjal
!. 9antung
*embesar
esak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
?agal jantung
2&. Penatalaksanaan
-engelolaan hipertensi bertujuan untuk men!egah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pen!apaian dan pemeliharaan
tekanan darah diba)ah 2;&<3& mm#g.
-rinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi +
2. Berapi tanpa $bat Berapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan
sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Berapi tanpa obat ini meliputi +
a. Diet
b. Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah +
,estriksi garam se!ara moderat dari 2& gr<hr menjadi 1 gr<hr
Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
!. -enurunan berat badan
d. -enurunan asupan etanol
e. *enghentikan merokok
f. Latihan >isik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu+ *a!am olah raga yaitu isotonis dan
dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. (ntensitas olah raga yang baik
antara 4&-.& 0 dari kapasitas aerobik atau J%-.J 0 dari denyut nadi maksimal yang disebut
=ona latihan. Lamanya latihan berkisar antara %& @ %1 menit berada dalam =ona latihan >rekuensi
latihan sebaiknya / K perminggu dan paling baik 1 K perminggu
i. 'dukasi -sikologis
-emberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi +
2) Behnik Biofeedba!k
Biofeedba!k adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda
mengenai keadaan tubuh yang se!ara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.
-enerapan biofeedba!k terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala
dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti ke!emasan dan ketegangan.
%) Behnik relaksasi
,elaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau
ke!emasan, dengan !ara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh
menjadi rileks -endidikan Cesehatan ( -enyuluhan )
Bujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit
hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan men!egah
komplikasi lebih lanjut.
%. Berapi dengan $bat
Bujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga
mengurangi dan men!egah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat.
-engobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita.
-engobatan standar yang dianjurkan oleh Comite Dokter 8hli #ipertensi (&,IN- NA-I,NA.
',//I-- ,N (-'-I,N0 )A.+A-I,N AN( -#A-/N- ,1 HI2H 3.,,(
*#SS+#0 +SA, 23..) menyimpulkan bah)a obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium,
atau penghambat 8C' dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan
keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
-engobatannya meliputi +
a. tep 2
$bat pilihan pertama + diuretika, beta blo!ker, Ca antagonis, 8C' inhibitor
b. tep %
8lternatif yang bisa diberikan +
2) Dosis obat pertama dinaikkan
%) Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
/) Ditambah obat ke @% jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blo!ker, Ca antagonis, 8lpa
blo!ker, !lonidin, reserphin, vasodilator
!. tep / + 8lternatif yang bisa ditempuh
2) $bat ke-% diganti
%) Ditambah obat ke-/ jenis lain
d. tep ; + 8lternatif pemberian obatnya
2) Ditambah obat ke-/ dan ke-;
%) ,e-evaluasi dan konsultasi
/) >ollo) Dp untuk mempertahankan terapi
Dntuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi yang baik
antara pasien dan petugas kesehatan (pera)at, dokter ) dengan !ara pemberian pendidikan
kesehatan.
#al-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan petugas kesehatan adalah sebagai
berikut +
a. etiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran tekanan darahnya
b. Bi!arakan dengan penderita tujuan yang hendak di!apai mengenai tekanan darahnya
!. Diskusikan dengan penderita bah)a hipertensi tidak dapat sembuh, namun bisa dikendalikan
untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortilitas
d. Lakinkan penderita bah)a penderita tidak dapat mengatakan tingginya tekanan darah atas dasar
apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya dapat diketahui dengan mengukur memakai alat
tensimeter
-enderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih dahulu
edapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam !ara hidup penderita
(kutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi
e. -ada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita atau keluarga dapat mengukur
tekanan darahnya di rumah
f. Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 2 K sehari atau % K sehari
g. Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek samping dan masalah-
masalah yang mungkin terjadi
h. Lakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis atau mengganti obat untuk
men!apai efek samping minimal dan efektifitas maksimal
i. Dsahakan biaya terapi seminimal mungkin
j. Dntuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering
k. #ubungi segera penderita, bila tidak datang pada )aktu yang ditentukan.
l. *elihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat diperlukan sekali
pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan pelaksanaan pengobatan hipertensi.
11. 1ara Pen2ega%an
2. -en!egahan -rimer
>aktor resiko hipertensi antara lain+ tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi pada
anamnesis keluarga, ras (negro), ta!hy!ardi, obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan
dianjurkan untuk+
a. *engatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hiperkolesterolemia, Diabetes *ellitus, dsb.
b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
!. *erubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
d. *elakukan eKer!ise untuk mengendalikan berat badan.
%. -en!egahan sekunder
-en!egahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa+
a. -engelolaan se!ara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan tindakan-
tindakan seperti pada pen!egahan primer.
b. #arus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol se!ara normal dan stabil mungkin.
!. >aktor-faktor resiko penyakit jantung is!hemik yang lain harus dikontrol.
d. Batasi aktivitas.
Pera&atan 'i"ertensi
Dsahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (!egah kegemukan).
Batasi pemakaian garam.
*ulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan hipertensi dalam
keluarga.
Bidak merokok.
-erhatikan keseimbangan gi=i, perbanyak buah dan sayuran.
#indari minum kopi yang berlebihan.
*empertahankan gi=i (diet yang sehat seimbang).
-eriksa tekanan darah se!ara teratur, terutama jika usia sudah men!apai ;& tahun.
#agi .ang suda% sakit
Berobat se!ara teratur.
9angan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk dokter.
Consultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit lain karena ada
obat yang dapat meningkatkan memperburuk hipertensi.
*engetahui tentang hipertensi dan !ara mera)at bukanlah kun!i utama kesembuhan,
kun!i utamanya adalah +
2. Ceaktifan penderita dalam pengendalian tekanan darah.
%. -enderita berusaha, petugas petugas kesehatan membantu.
/. #ubungan baik dan kerjasama penderita dan petugas kesehatan

12. Diit 'i"ertensi
a. -erbedaan Diit Dengan *akanan Biasa
2) konsumsi lemak dibatasi
%) konsumsi Cholesterol dibatasi
/) konsumsi kalori dibatasi untuk yang terlalu gemuk atau obese
;) *akanan yang boleh dikonsumsi
b. *akanan Lang Boleh Dikonsumsi
2) umber kalori
Beras,tales,kentang,ma!aroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
%) umber protein he)ani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 1& gram perhari, telur ayam,telur bebek paling
banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak.
/) umber protein nabati
Ca!ang-ka!angan kering seperti tahu,tempe,on!om.
;) umber lemak
antan kelapa en!er dalam jumlah terbatas.
1) ayuran
ayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,bun!is, ka!ang panjang, taoge,
labu siam, oyong, )ortel.
4) Buah-buahan
emua buah ke!uali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
J) Bumbu
-ala, kayu manis,asam,gula, ba)ang merah, ba)ang putih, garam tidak lebih 21 gram perhari.
.) *inuman
Bhea en!er, !oklat en!er, jui!e buah.
!. *akanan Lang Bidak Boleh Dikonsumsi
2) *akanan yang banyak mengandung garam
o Bis!uit,krakers,!ake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau soda.
o Dendeng, abon,!ornet beaf,daging asap,ham, ikan asin,ikan pindang, sarden ikan teri, telur asin.
o Ceju, margarine dan mentega.
%) *akanan yang banyak mengandung kolesterol
*akanan dari he)an seperti otak,ginjal,hati,limfadan jantung.
/) *akanan yang banyak mengandung lemak jenuh
o Lemak he)an +sapi,babi,kambing,susu jenuh,!ream, keju, mentega.
o Celapa, minyak kelapa,margarine,alpokat.
;) *akanan yang banyak menimbulkan gas
Cool, sa)i, lobak, dll.
d. Bagaimana *engatur Diit
2) #indari penggunaan kelapa, minyak kelapa,lemak he)an, margarine,mentega sebagai pengganti
gunakan minyak ka!ang atau minyak jagung dalam jumlah tertentu.
%) Batasi penggunaan daging hingga / kali seminggu dengan paling banyak 1& gram tiap kali
makan, makanlah ikan air ta)ar sebagai pengganti.
/) ?unakan susu skim sebagaipengganti susu penuh.
;) Batasi penggunaan telur hingga hanya / kali seminggu.
1) ?unakan sering tahu,tempe, dan hasil ka!ang-ka!angan lainya.
4) Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman manis seperti sirup, !o!a !ola, limun,
permen,dodol, !oklat, kolak, eskrim.
J) *akanlah banyak sayuran dan buah-buahan.
e. $bat Bradisional Dntuk #ipertensi
Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat se!ara tradisional
untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. #al yang perlu diinformasikan kepada
masyarakat adalah !ara penggunaannya, dosis, serta kemungkinan adanya efek samping yang
tidak diketahui. $bat @ obat tradisional tersebut diantaranya+
2) Buah Belimbing
Buah ini dapat mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga bisa menurunkan
tekanan darah bagi mereka yang sudah mengalaminya. Caranya yaitu buah belimbing yang
sudah masak diparut halus. Cemudian parutan belimbing diperas sehingga menjadi satu gelas
sari belimbing. 8ir perasan ini diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu
bulan. etelah satu bulan sari belimbing ini dapat diminum dua hari sekali. Bidak perlu
menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan. Bagi mereka yang sudah terlanjur
menderita hipertensi, sebaiknya gunakan buah belimbing yang besar sehingga air perasannya
lebih banyak.
%) Daun eledri
Cara penggunaannya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring dan peras
deengan kain bersih dan halus. 8ir saringan usahakan satu gelas diamkan selama satu jam,
kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas. *enurut
penelitian daun seledri bisa memperke!il fluktuasi kenaikan tekanan darah.
/) Ba)ang -utih
Caranya dengan memakan langsung tiga siung ba)ang putih mentah setiap pagi dan sore hari.
-ilih ba)ang putih yang kulitnya ber)arna !oklat kehitaman karena mutunya lebih baik. 9ika
tidak mau memakannya dalam keadaan mentah bisa direbus atau dikukus dulu. :amun karena
banyak =atnya yang bisa berkhasiat yang dapat ikut larut ddalam air rebusannya, sebaiknya
ditambaah menjadi . sampai 3 siung sekali makan.
;) Buah *engkudu < -a!e
Buah ini sebagai alternatif untuk menekan hipertensi. Caranya hampir sama dengan buah
belimbing, yaitu dengan !ara memarut halus, kemudian diperas memakai kain kassa yang bersih,
diambil airnya. *inum sari mengkudu setiap pagi dan sore hari se!ara teratur
1) 8vokad
Caranya lima daun avokad di!u!i bersih, kemudian direbus dengan ; gelas air putih. Bunggu air
rebusan hingga menjaadi % gelas, saring. atu gelas diminum pagi hari, satu gelas lagi diminum
sore hari.
4) *elon
Buah yang sudah masak dapat langsung di makan
J) emangka
Buah yang sudah masak dapat langsung di makan
.) *entimun
Dapat dimakan langsung, atau dapat di parut kemudian diminum
13. Pengka/ian Ke"era&atan
a. 8ktivitas < istirahat
?ejala +
Celemahan
Letih
:apas pendek
?aya hidup monoton
Banda +
>rekuensi jantung meningkat
-erubahan irama jantung
Bakipnea
b. irkulasi
?ejala + ,i)ayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner < katup, penyakit
serebrovaskuler
Banda +
Cenaikan BD
:adi + denyutan jelas
>rekuensi < irama + takikardia, berbagai disritmia
Bunyi jantung + murmur
Distensi vena jugularis
'kstermitas
-erubahan )arna kulit, suhu dingin ( vasokontriksi perifer ), pengisian kapiler mungkin lambat
!. (ntegritas 'go
?ejala+ ,i)ayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress multiple
( hubungsn, keuangan, pekerjaan )
Banda +
Letupan suasana hati
?elisah
-enyempitan kontinue perhatian
Bangisan yang meledak
otot muka tegang ( khususnya sekitar mata )
-eningkatan pola bi!ara
d. 'liminasi
?ejala + ?angguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, ri)ayat penyakit ginjal )
e. *akanan < Cairan
?ejala +
*akanan yang disukai yang dapat men!akup makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol
*ual
*untah
,i)ayat penggunaan diuretik
Banda +
BB normal atau obesitas
'dema
Congesti vena
-eningkatan 95-
glikosuria
f. :eurosensori
?ejala +
Celuhan pusing < pening, sakit kepala
'pisode kebas
Celemahan pada satu sisi tubuh
?angguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia )
'pisode epistaksis
Banda +
-erubahan orientasi, pola nafas, isi bi!ara, afek, proses pikir atau memori ( ingatan )
,espon motorik + penurunan kekuatan genggaman
-erubahan retinal optik
g. :yeri<ketidaknyamanan
?ejala +
nyeri hilang timbul pada tungkai
sakit kepala oksipital berat
nyeri abdomen
h. -ernapasan
?ejala +
Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas
Bakipnea
$rtopnea
Dispnea no!turnal proksimal
Batuk dengan atau tanpa sputum
,i)ayat merokok
Banda +
Distress respirasi< penggunaan otot aksesoris pernapasan
Bunyi napas tambahan ( krekles, mengi )
ianosis
i. Ceamanan
?ejala + ?angguan koordinasi, !ara jalan
Banda + 'pisode parestesia unilateral transien
j. -embelajaran < -enyuluhan
?ejala +
>a!tor resiko keluarga E hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, D* , penyakit
serebrovaskuler, ginjal
>aktor resiko etnik, penggunaan pil CB atau hormon lain
-enggunaan obat < alkohol

1 4. Diagnosa Ke"era&atan 3ang Mungkin Mun2ul
a. ,esiko tinggi terhadap penurunan !urah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi<rigiditas ventrikuler, iskemia miokard
b. (ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen.
!. :yeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
d. Cemas berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi yang diderita klien
e. Curang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit
)E+1$+$ KEPE)$4$*$+
+5
D6
D($+G5,$
KEPE)$4$*$+ D$+
K5L$#5)$,(
*787$+ 9+51: (+*E);E+,( 9+(1:
2 ,esiko tinggi terhadap
penurunan !urah jantung
berhubungan dengan
peningkatan afterload,
vasokonstriksi,
hipertrofi<rigiditas
ventrikuler, iskemia
miokard
+51 <
Cardia! -ump effe!tiveness
Cir!ulation tatus
5ital ign tatus
Kriteria 'asil<
Banda 5ital dalam rentang normal (Bekanan
darah, :adi, respirasi)
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada
kelelahan
Bidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada
asites
Bidak ada penurunan kesadaran
+(1 <
Cardia! Care
'valuasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala penurunan !ardia! putput
*onitor status kardiovaskuler
*onitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
*onitor abdomen sebagai indi!ator penurunan perfusi
*onitor balan!e !airan
*onitor adanya perubahan tekanan darah
*onitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
8tur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
*onitor toleransi aktivitas pasien
*onitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
8njurkan untuk menurunkan stress
;ital ,ign Monitoring
*onitor BD, nadi, suhu, dan ,,
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
*onitor 5 saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
8uskultasi BD pada kedua lengan dan bandingkan
*onitor BD, nadi, ,,, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
*onitor kualitas dari nadi
*onitor adanya pulsus paradoksus
*onitor adanya pulsus alterans
*onitor jumlah dan irama jantung
*onitor bunyi jantung
*onitor frekuensi dan irama pernapasan
*onitor suara paru
*onitor pola pernapasan abnormal
*onitor suhu, )arna, dan kelembaban kulit
*onitor sianosis perifer
*onitor adanya !ushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
(dentifikasi penyebab dari perubahan vital sign
% (ntoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan,
ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen.
+51 <
'nergy !onservation
elf Care + 8DLs
Kriteria 'asil <
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan tekanan darah, nadi
dan ,,
*ampu melakukan aktivitas sehari hari
(8DLs) se!ara mandiri
+(1 <
Energ. Management
$bservasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
Caji adanya fa!tor yang menyebabkan kelelahan
*onitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat
*onitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi se!ara berlebihan
*onitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
*onitor pola tidur dan lamanya tidur<istirahat pasien
$2ti=it. *%era".
Colaborasikan dengan Benaga ,ehabilitasi *edik dalammeren!anakan
progran terapi yang tepat.
D$-*$) P7,*$K$
Brunner M uddarth. %&&%. 3uku A4ar : %e$era5atan /edikal 3edah )ol 2, 9akarta, '?C,
Doengoes, *arilynn '. %&&&. #encana Asuhan %e$era5atan : *edoman untuk *erencanaan dan
*endokumentasian *era5atan $asien, 9akarta, -enerbit Buku Cedokteran, '?C,
?oonasekera CD8, Dillon *9, %&&/. -he child 5ith h!$ertension. In: 6ebb N&A0 *ostleth5aite #&0
editors. 'linical *aediatric Ne$hrolo"!. 3
rd
edition. $Kford+ $Kford Dniversity -ress
9ohnson, *., et all. %&&&. Nursin" ,utcomes 'lassification 7N,') Second dition. :e) 9ersey+ Dpper
addle ,iver
*! Closkey, C.9., et all. 2334. Nursin" Interventions 'lassification 7NI') Second dition. :e) 9ersey+
Dpper addle ,iver
antosa, Budi. %&&J. *anduan (ia"nosa %e$era5atan NAN(A 2889:288;. 9akarta+ -rima *edika
met, Bart.233;. -sikologi Cesehatan. -t ?rasindo+9akarta
oeparman dkk,%&&J Ilmu *en!akit (alam , 'd %, -enerbit >CD(, 9akarta
meljer,s.! Bare, B.? ,%&&% 3uku a4ar %e$era5atan /edikal 3edah,
(mam, Dkk.%&&1. 8suhan Cepera)atan Celuarga.Buntara *edia+malang
L$P5)$+ PE+D$'7L7$+ M$,*EK*5M(
Bro)se N #ome N Laporan -endahuluan 8suhan Cepera)atan Lengkap , *ateri Cesehatan N
L8-$,8: -':D8#DLD8: *8B'CB$*(
MASTEKTOMI
LAPORAN PENDAHULUAN MASTEKTOMI
A. LANDASAN TEORITIS MASTEKTOMI
Modified Radical Mastectomy adalah suatu tindakan pembedahan onkologis
pada keganasan payudara yaitu dengan mengangkat seluruh jaringan payudara yang
terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola dan puting susu serta kulit
diatas tumornya disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral level I, II/III
secara en bloc TANA mengangkat m!pektoralis major dan minor!
Tipe mastektomi dan penanganan kanker payudara bergantung pada beberapa factor
meliputi "
o #sia
o $esehatan secara menyeluruh
o %tatus menopause
o &imensi tumor
o Tahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya
o %tadium tumor dan keganasannya
o %tatus reseptor homon tumor
o enyebaran tumor telah mencapai simpul limfe atau belum
Tipe pembedahan secara umum dikelompokkan kedalam tiga kategori " mastektomi
radikal, mastektomi total dan prosedur yang lebih terbatas ' contoh segmental,
lumpektomi (!
)! Mastektomi preventif ' preventife mastectomy( disebut juga prophylactic
mastectomy!operasi ini dapat berupa total mastektomi dengan mengangkat seluruh
payudara dan putting atau berupa subcutaneous mastectomy dimana seluruh payudara
diangkat namun putting tetap dipertahankan !
*! Mastektomi total ' sederhana ( mengangkat semua jaringan payudara tetapi semua
atau kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh!
+! Mastektomi radikal modifikasi mengangkat seluruh payudara , beberapa atau semua
nodus limfe dan kadang,kadang otot pektoralis minor!otot dada mayor masih
utuh!Mastektomi radikal ' halsted ( adalah prosedur yang jarang dilakukan yaitu
pengangkatan seluruh payudara, kulit, otot pektoralis mayor dan minor, nodus limfe
ketiak dan kadang,kadang nodus limfe mamari internal atau supra klavikular!
-! rosedur membatasi ' contoh " lumpektomi ( mungkin dilakukan pada pasien ra.at
jalan yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan sekitarnya diangkat! /umpektomi
dianggap tumor non,metastatik bila kurang dari 0 cm ukurannya yang tidak melibatkan
putting!prosedur meliputi dignostik ' menentukan tipe sel ( dan atau pengobatan bila
dikombinasi dengan terapi radiasi!
1erdasarkan tujuan terapi pembedahan, mastektomi dibedakan menjadi dua
macam yaitu tujuan kuratif dan tujuan paliatif! rinsip terapi bedah kuratif adalah
pengangkatan seluruh sel kanker tanpa meninggalkan sel kanker secara mikroskopik!
Terapi bedah kuratif ini dilakukan pada kanker payudara stadium dini'stadium 2, I dan
II(!
%edangkan tujuan terapi bedah palliatif adalah untuk mengangat kanker
payudara secara makroskopik dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopik!
engobatan bedah palliatif ini pada umumnya dilakukan untuk mengurangi keluhan,
keluhan penderita seperti perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus, dilakukan
pada kanker payudara stadium lanjut,yaitu stadium III dan I3!
rosedur pengangkatan sel kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut "
)! Mastektomi radikal, yaitu Mengangkat seluruh payudara, kulit, otot mayor dan minor,
nodus limfe aksila dan jaringan lemak disekitarnya!
*! Mastektomi radikal modifikasi, seperti mastektomi radikal tetapi otot pektoralis mayor
dipertahankan!
+! Mastektomi sederhana, Mengangkat payudara dengan mempertahankan otot,otot yang
menyokong!
-! Mastektomi parsial, Mengangkat lesi dan jaringan disekitarnya termasuk nodus limfe!
0! /umpektomi, Mengangkat lesi dan + sampai 0 cm jaringan ditepinya, jaringan payudara
dan kulitnya dipertahankan!
Beberapa tipe mastektomi yan a!a pa!a saat ini
". Mastektomi Pre#enti$ (Preventive Mastectomy)
Mastektomi preventif disebut juga prophylactic mastectomy! 4perasi ini dapat
berupa total mastektomi dengan mengangkat seluruh payudara dan puting! Atau
berupa subcutaneous mastectomy, dimana seluruh payudara diangkat namun puting
tetap dipertahankan! enelitian menunjukkan bah.a tingkat kekambuhan kanker
payudara dapat dikurangi hingga 526 atau lebih setelah mastektomi preventif pada
.anita dengan risiko tinggi!
MASTEKTOMI
Gambar payudara seorang wanita 25 tahun. menjalani prophylacyic mastectomy dan
telah mengalami rekonstruksi dengan menutup lubang bekas operasi dengan dengan
jaringan yang diambil dari perutnya.

%. Mastektomi Se!er&ana ata' Tota( (Simple or Total Mastectomy)
Mastektomi dengan mengangkat payudara berikut kulit dan putingnya, namun
simpul limfe masih dipertahankan! ada beberapa kasus, sentinel node biopsy terpisah
dilakukan untuk membuang satu sampai tiga simpul limfe pertama!
MASTEKTOMI
Total mastectomy
). Mastektomi Ra!ika( Termo!i$ikasi (Modified Radical Mastectomy)
Terdapat prosedur yang disebut modified radical mastectomy 'MRM(,mastektomi
radikal termodifikasi! MRM memberikan trauma yang lebih ringan daripada mastektomi
radikal, dan ssat ini banyak dilakukan di Amerika! &engan MRM, seluruh payudara
akan diangkat beserta simpul limfe di ba.ah ketiak, tetapi otot pectoral 'mayor dan
minor( 7 otot penggantung payudara 7 masih tetap dipertahankan! $ulit dada dapat
diangkat dapat pula dipertahankan, rosedur ini akan diikuti dengan rekonstruksi
payudara yang akan dilakukan oleh dokter bedah plastik!
MASTEKTOMI
Modified Radical Mastectomy
*. Mastektomi Ra!ika( (Radical Mastectomy)
Mastektomi radikal merupakan pengangkatan payudara 8komplit9, termasuk puting!
&okter juga akan mengangkat seluruh kulit payudara, otot diba.ah payudara, serta
simpul limfe 'getah bening(! $arena mastektomi radikal ini tidak lebih efektif namun
merupakan bentuk mastektomi yang lebih 8ekstrim9 , saat ini jarang dilakukan!
MASTEKTOMI
*. Mastektomi Parsia( ata' Sementa( (Partial or Segmental Mastectomy)
&okter dapat melakukan mastektomi parsial kepada .anita dengan kanker
payudara stadium I dan II! Mastektomi parsial merupakan breast,conserving therapy,
terapi penyelamatan payudara yang akan mengangkat bagian payudara dimana tumor
bersarang! rosedur ini biasanya akan diikuti dengan terapi radiasi untuk mematikan
sel kanker pada jaringan payudara yang tersisa! %inar : berkekuatan penuh akan
ditembakkan pada beberapa bagian jaringan payudara! Radiasi akan membunuh
kanker dan mencegahnya menyebar ke bagian tubuh yang lain!
MASTEKTOMI
artial Mastectomy
+. Quandrantectomy
Tipe lain dari mastektomi parsial disebut ;uadrantectomy! ada prosedur ini,
dokter akan mengangkat tumor dan lebih banyak jaringan payudara dibandingkan
dengan lumpektomi!
MASTEKTOMI
<uandrantectomy
Mastektomi tipe ini akan mengangkat seperempat bagian payudara, termasuk kulit dan
jaringan konektif 'breast fascia(! =airan ber.arna biru disuntikkan untuk
mengidentifikasi simpul limfe yang mengandung sel kanker!
,. Lumpectomy ata' sayatan (ebar-
Merupakan pembedahan untuk mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan
normal di sekitarnya! /umpektomi 'lumpectomy( hanya mengangkat tumor dan sedikit
area bebas kanker di jaringan payudara di sekitar tumor! >ika sel kanker ditemukan di
kemudian hari, dokter akan mengangkat lebih banyak jaringan! rosedur ini disebuat
re,e?cision 'terjemahan " pengirisan/penyayatan kembali(!
MASTEKTOMI
/umpectomy
.. Excisional Biopsy
1iopsi dengan sayatan juga mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan
normal di sekitarnya! $adang, pembedahan lanjutan tidak diperlukan jika biopsy dengan
sayatan ini berhasil mengangkat seluruh tumor!
MASTEKTOMI
@?cisional 1iopsy
B. INDIKASI OPERASI MASTEKTOMI
$anker payudara stadium dini 'I,II(
$anker payudara stadium lanjut lokal dengan persyaratan tertentu
$eganasan jaringan lunak pada payudara!
/. KONTRA INDIKASI OPERASI MASTEKTOMI
Tumor melekat dinding dada
@dema lengan
Nodul satelit yang luas
Mastitis inflamatoar
D. PERSIAPAN PERIOPERATI0 MASTEKTOMI
". 0ase Preoperati$ Mastektomi
Aase preoperatif dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi dan diakhiri
ketika pasien dikirim ke kamar operasi! /ingkup aktivitas kepera.atan selama .aktu
tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien! Ba.ancara praoperatif
dan menyiapkan pasien untuk anestesi yang diberikan dalam pembedahan
a! engkajian "
Identitas pasien
Tanda,tanad vital
Ri.ayat penyakit " alergi, penyakit paru 'asma, 4M, T1 paru(, penggunaan narkoba,
alkoholisme, menggunakan obat seperti kortikosteroid dan obat jantung
Ri.ayat kesehatan keluarga " &M! Cipertensi
%tatus nutrisi " 11, puasa, tinggi badan
$eseimbangan cairan dan elektrolit
Ada tidaknya gigi palsu, pemakaian lensa kontak, atau cat kuku dan implan prosthesis
lainnya
encukuran daerha operasi
$olaborasi dengan dokter anestesi tentang pemberian jenis anestesi dan pemakaian
obat anestesi yang akan dilakukan
emeriksaan penunjung " rontgen, @$D, pemeriksaan laboratorium 'darah lengkap,
faal hepar, faa ginjal, masa pembekuan darah(, biopsi, pemeriksaan gula darah
Informed consent
enentuan status A%A
Dianosa kepera1atan pre operasi Mastektomi
=emas berhubungan dengan krisis situasional
$urang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
Ren2ana Kepera1atan pre operati$ Mastektomi 3
DIA4NOSA KEP. NO/ NI/
=emas berhubungan
dengan perubahan
status kesehatan
%etelah dilakukan
asuhan
kepera.atan
selama!!!!! pasien
menunjukan an?iety
control dengan
An?iety reduction "
E Tenangkan pasien
E >elaskan seluruh prosedurt
tindakan kepada pasien dan
perasaan yang mungkin muncul
pada saat melakukan tindakan
kriteria hasil"
E pasien kooperatif
E Mampu
mengidentifikasikan
cemas dengan
bahasa tubuh yang
tenang
E 3ital sign dbn
E 1erusaha memahami keadaan
pasien
E 1erikan informasi tentang
diagnosa, prognosis dan tindakan
E Mendampingi pasien untuk
mengurangi kecemasan dan
meningkatkan kenyamanan
E &orong pasien untuk
menyampaikan tentang isi
perasaannya
E $aji tingkat kecemasan
E &engarkan dengan penuh
perhatian
E =iptakan hubungan saling
percaya
E 1antu pasien menjelaskan
keadaan yang bisa menimbulkan
kecemasan
E 1antu pasien untuk
mengungkapkan hal hal yang
membuat cemas
E Ajarkan pasien teknik relaksasi
E 1erikan obat obat yang
mengurangi cemas
$urang pengetahuan
tentang penyakit,
pera.atan,pengobatan
kurang paparan
terhadap informasi
%etelah dilakukan
asuhan
kepera.atan
selama!!!!!!,
pengetahuan klien
meningkat dengan
Teaching " &issease rocess
, $aji tingkat pengetahuan klien dan
keluarga tentang proses penyakit
>elaskan tentang patofisiologi
penyakit, tanda dan gejala serta
penyebabnya
kriteria hasil
$lien mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
$lien kooperative saat
dilakukan tindakan
%ediakan informasi tentang kondisi
klien
1erikan informasi tentang
perkembangan klien
&iskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa
yang akan datang dan atau kontrol
proses penyakit
>elaskan alasan dilaksanakannya
tindakan atau terapi
Dambarkan komplikasi yang
mungkin terjadi
Anjurkan klien untuk mencegah efek
samping dari penyakit
Dali sumber,sumber atau dukungan
yang ada
Anjurkan klien untuk melaporkan
tanda dan gejala yang muncul
pada petugas kesehatan
Nyeri akut b!d agen
injuri biologi
%etelah dilakukan
asuhan
kepera.atan selama
)? pertemuan nyeri
klien berkurang
dengan kriteria hasil"
Nyeri terkontrol
$lien menggunakan
teknik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri
Tanda vital dalam
/akukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi
Monitor vital sign
Dunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri
Ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
rentang normal
%. 0ase Intraoperati$ Mastektomi
Aase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi bedah dan
berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan!
Aktivitas kepera.atan yang dilakukan selama tahap intra operatif meliputi - hal, yaitu "
a! %afety Management 'engaturan posisi pasien(
Aaktor penting yang harus diperhatikan ketika mengatur posisi di ruang operasi adalah"
daerah operasi, usia, berat badan pasien, tipe anastesidan nyeri! osisi yang diberikan
tidak boleh mengganggu sirkulasi, respirasi, tidak melakukan penekanan yang
berlebihan pada kulit dan tidak menutupi daerah atau medan operasi!
, $esejajaran fungsional maksudnya adalah memberikan posisi yang tepat selama
operasi! 4perasi yang berbeda akan membutuhkan posisi yang berbeda pula supine
, emajanan area pembedahan maksudnya adalah daerah mana yang akan dilakukan
tindakan pembedahan! &engan pengetahuan tentang hal ini pera.at dapat
mempersiapkan daerah operasi dengan teknik drapping
, Mempertahankan posisi sepanjang prosedur operasi
dengan tujuan untuk mempermudah proses pembedahan juga sebagai bentuk jaminan
keselamatan pasien dengan memberikan posisi fisiologis dan mencegah terjadinya
injury!
, Memasang alat grounding ke pasien
, Memberikan dukungan fisik dan psikologis pada klien untuk menenagkan pasien
selama operasi sehingga pasien kooperatif!
, Memastikan bah.a semua peralatan yang dibutuhkan telah siap seperti " cairan infus,
oksigen, jumlah spongs, jarum dan instrumen tepat!
b! Monitoring Aisiologis
, Melakukan balance cairan
, Memantau kondisi cardiopulmonal meliputi fungsi pernafasan, nadi , tekanan darah,
frekuensi denyut jantung, saturasi oksigen, perdarahan dll!
, emantauan terhadap perubahan vital sign
c! Monitoring sikologis
, Memberikan dukungan emosional pada pasien
, 1erdiri di dekat klien dan memberikan sentuhan selama prosedur induksi
, Mengkaji status emosional klien
, Mengkomunikasikan status emosional klien kepada tim kesehatan 'jika ada perubahan(
d! engaturan dan koordinasi Nursing =are
, Memanage keamanan fisik pasien
, Mempertahankan prinsip dan teknik asepsis
4bat,obat anestesi "
)! 4bat,obat premedikasi
%A 2,22),2,22* mg/$g11
MidaFolam 2,),2,* mg/$g11
Aentanyl ),* mcg/$g11
ethidin ) mg/$g11
*! 4bat antiemetik
4ndansetron -mg/*m/
%otatic )2mg/* m/
+! 4bat induksi
ropofol ),0,*,0 mg/$g/11
-! 4bat musculorelaksan
Recorium bromide 2,0,) mg/$g/11
%ucynil =olin ) mg/$g11
Rocula? 2,0,) mg/$g11
0! 4bat emergency
Adrenalin injeksi
@pidrin injeksi
&e?amethason injeksi
Aminophilin injeksi
G! 4bat analgetik
$etorolac +2 mg/ ) m/
Torasi? +2mg/) m/
H! 4at antidotum
rostigmin dan narkan
I! =airan yang diperlukan
$ristaloid seperto ringer laktat, a;uadest *0 == untuk larutan obat, assering
$oloid seperti fimahest atau gelofusion

MASTEKTOMI
Prose!'r Operasi Mastektomi
%ecara singkat tekhnik operasi dari mastektomi radikal modifikasi dapat dijelaskan
sebagai berikut"
)! enderita dalam general anaesthesia, lengan ipsilateral dengan yang dioperasi
diposisikan abduksi 52
2
, pundak ipsilateral dengan yang dioperasi diganjal bantal tipis!
*! &esinfeksi lapangan operasi, bagian atas sampai dengan pertengahan leher, bagian
ba.ah sampai dengan umbilikus, bagian medial sampai pertengahan mammma
kontralateral, bagian lateral sampai dengan tepi lateral skapula! /engan atas
didesinfeksi melingkar sampai dengan siku kemudian dibungkus dengan doek steril
dilanjutkan dengan mempersempit lapangan operasi dengan doek steril
+! 1ila didapatkan ulkus pada tumor payudara, maka ulkus harus ditutup dengan kasa
steril tebal ' buick gaas( dan dijahit melingkar!
-! &ilakukan insisi 'macam 7macam insisi adalah %te.art, 4rr, Billy Meyer, Calsted, insisi
%( dimana garis insisi paling tidak berjarak * cm dari tepi tumor, kemudian dibuat flap!
0! Alap atas sampai diba.ah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap
ba.ah sampai inframammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m! /atissimus dorsi
dan mengidentifikasi vasa dan! N! Thoracalis dorsalis
G! Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil mera.at perdarahan,
terutama cabang pembuluh darah interkostal di daerah parasternal! ada saat sampai
pada tepi lateral m!pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan maamma
dilepaskan dari m! ektoralis minor dan serratus anterior 'mastektomi simpel(! ada
mastektomi radikal otot pektoralis sudah mulai
H! &iseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran $D1 aksila /evel I 'lateral
m! pektoralis minor(, /evel II 'di belakang m! ektoralis minor( dan level III ' medial m!
pektoralis minor(! &iseksi jangan lebih tinggi pada daerah vasa aksilaris, karena dapat
mengakibatkan edema lengan! 3ena,vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi!
%elanjutnya mengidentifikasi vasa dan n! Thoracalis longus, dan thoracalis dorsalis,
interkostobrachialis! $D1 internerural selanjutnya didiseksi dan akhirnya jaringan
mamma dan $D1 aksila terlepas sebagai satu kesatuan 'en bloc(
I! /apangan operasi dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 2,56!
5! %emua alat,alat yang dipakai saat operasi diganti dengan set baru, begitu juga dengan
handschoen operator, asisten dan instrumen serta doek sterilnya!
)2! @valuasi ulang sumber perdarahan
))! &ipasang * buah drain, drain yang besar ' redon no! )-( diletakkan diba.ah vasa
aksilaris, sedang drain yang lebih kecil ' no!)*( diarahkan ke medial!
)*! /uka operasi ditutup lapais demi lapis
Komp(ikasi operasi Mastektomi
Dini 3
, pendarahan,
, lesi n! Thoracalis longus .ing scapula
, /esi n! Thoracalis dorsalis!
Lambat 3 , infeksi
, nekrosis flap
, .ound dehiscence
, seroma
, edema lengan
, kekakuan sendi bahu kontraktur
Morta(itas
hampir tidak ada
Dianosa Kepera1atan intra operatis yan serin m'n2'( Mastektomi 3
, ola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi
karena pemberian agent anastesi!
, Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan, prosedur invasif dan truma jaringan!
, Resiko cidera berhubungan dengan anastesi dan pembedahan!
Ren2ana Kepera1atan intra operati$ Mastektomi 3
DIA4NOSA KEP. NO/ NI/
ola nafas tidak
efektif
berhubungan
dengan
penurunan
tekanan inspirasi
dan ekspirasi
karena pemberian
agent anastesi!
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama!!!!!
pasien menunjukan
respiration control dengan
kriteria hasil"
E >alan nafas ade;uat
E %uara nafas vesikuler
E %aturasi 4* dbn
Air.ay and breathing
management "
E Monitor ventilasi 'jalan dan suara
nafas(
E /akukan management ventilasi
dengan head tilt chin leaf / ja.
trust positioning
E asang alat bantu nafas " mouth
air.ay/orofaringeal tube, @T,
/MA
E Monitor keakuratan fungsi @T,
/MA
E /akukan assisted respiration
E Monitor vital sign dan saturasi
4* secara periodik
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
pembedahan,
prosedur invasif
dan truma
jaringan!
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama!!!!!!,
menunjukkan infection
protection, enviroment,
host and agent control
dengan kriteria hasil
E Terkendalinya nfection
Infection control management
$endalikan prosedur masuk
kamar operasi untuk pasien
maupun petugas
1atasi jumlah personil di kamar
operasi
$endalikan sterilitas ruangan
control
E /uka dan keadaan sekitar
bersih
dan peralatan yang dipakai
/akukan cuci tangan bedah,
pemakaian jas operasi,
pemakaian sarung tangan dan
duk operasi sesuai prosedur!
Terapkan prosedur septik
aseptik!
/akukan penutupan luka sesuai
prosedur
$olaborasi pemberian antibiotik
@nvironment kontrol
Resiko cidera
berhubungan
dengan anastesi
dan pembedahan!
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama!!!!!!
menunjukkan injury
neuromuscular protection
dengan kriteria hasil "
E Tidak terjadi luka baru
diluar organ target
E Instrument terhitung
lengkap sebelum dan
sesudah operasi!
Injury control management
Anatomis dan imobil position
asang groundit kouter dengan
benar
Melakukan tindakan anastesi
sesuai dengan prosedur
Memasang alat bantu
pernafasan sesuai dengan
prosedur
Cindari manipulasi jaringan
berlebihan
enggunaan instrument yang
tepat dan benar
erhitungan jumlah instrument
sebelum dan sesudah operasi
yang

MASTEKTOMI
). 0ase Post operasti$ Mastektomi
a! Aase pasca anesthesia!
%etelah dilakukan mastektomi, penderita dipindah ke ruang pemulihan disertai dengan
oleh ahli anesthesia dan staf profesional lainnya!
)( Mempertahankan ventilasi pulmoner!
Menghindari terjadiya obstruksi pada periode anestesi pada saluran pernafasan,
diakibatkan penyumbatan oleh lidah yang jatuh, kebelakang dan tumpukan sekret,
lendir yang terkumpul dalam faring trakea atau bronkhial ini dapat dicegah dengan
posisi yang tepat dengan posisi miring/setengah telungkup dengan kepala
ditengadahkan bila klien tidak bisa batuk dan mengeluarkan dahak atau lendir, harus
dilakukan penghisapan dengan suction!
*( Mempertahankan sirkulasi
ada saat klien sadar, baik dan stabil, maka posisi tidur diatur Jsemi fo.lerJ untuk
mengurangi ooFing venous 'keluarnya darah dari pembuluh,pembuluh darah halus(
lengan diangkat untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah terjadinya udema, semua
masalah ini gangguan rasa nyaman 'nyeri( akibat dari sayatan luka operasi merupakan
hal yang pailing sering terjadi
+( Masalah psikologis!
ayudara merupakan alat vital seseorang ibu dan .anita, kelainan atau kehilangan
akibat operasi payudara sangat terasa oleh pasien,haknya seperti dirampas sebagai
.anita normal, ada rasa kehilangan tentang hubungannya dengan ssuami, dan
hilangnya daya tarik serta serta pengaruh terhadap anak dari segi menyusui!
-( Mobilisasi fisik!
ada pasien pasca mastektomi perlu adanya latihan,latihan untuk mencegah atropi
otot,otot kekakuan dan kontraktur sendi bahu, untuk mencegah kelainan bentuk
'diformity( lainnya, maka latihan harus seimbang dengan menggunakan secara
bersamaan!
b! era.atan post mastektomi
)( emasangan plester /hipafik
&alam hal ini pemasangan plester pada operasi mastektomi hendaknya diperhatikan
arah tarikan,tarikan kulit 'langer line( agar tidak mela.an gerakkan,gerakkan alamiah,
sehingga pasien dengan rileks menggerakkan sendi bahu tanpa hambatan dan tidak
nyeri untuk itu perlu diperhatikan cara meletakkan kasa pada luka operasi dan cara
melakukan fiksasi plester pada dinding dada!
lester medial mele.ati garis midsternal
lester posterior mele.ati garis a?illaris line/garis ketiak
lester posterior'belakang( mele.ati garis a?illaris posterior!
lester superior tidak mele.ati clavicula
lester inferior harus mele.ati lubang drain
#ntuk diba.ah klavicula ujug hifavik dipotong miring seperti memotong baju dan
dipasang miring diba.ah ketiak sehingga tidak mengangu grakkan tangan!
*( era.atan pada luka eksisi tumor!
1ila dikerjakan tumorektomi,pakai hipafik ukuran )2 cm yang dibuat seperti 1C
sehingga menyangga payudara !
+( $lien yang dikerjakan transplantasi kulit kalau kasa penutup luka basah dengan darah
atau serum harus segera diganti, tetapi bola penutup 'thiersch( tidak boleh dibuka!
-( emberian injeksi dan pengambilan darah!
0( engukuran tensi
&iagnosa kepera.atan post operasi yang sering muncul Mastektomi ""
, Resiko aspirasi berhubungan dengan status kesadaran, reflek menelan belum optimal
karena pemakaian obat anastesi
, Resiko cidera berhubungan dengan tingkat kesadaran pasien
Ren2ana inter#ensi kepera1atan post operasi Mastektomi 3
DIA4NOSA KEP. NO/ NI/
Resiko aspirasi
berhubungan
dengan status
kesadaran, reflek
menelan belum
optimal karena
pemakaian obat
anastesi
%etelah dilakukan
asuhan kepera.atan
selama!!!!!!,
menunjukkan control
dengan kriteria hasil
E Air.ay terkontrol dan
ade;uat
E Reflek menelan efektif
Aspiration recaution "
Monitor tingkat kesadaran dan reflek
menelan
Monitor status air.ay dan bebaskan
air.ay
/akukan suctioning jika perlu
osisikan supinasi atau posisi %IM
pada operasi jalan nafas
Resiko cidera
berhubungan
dengan tingkat
kesadaran pasien
%etelah dilakukan
asuhan kepera.atan
selama!!!!!!,
menunjukkan risk
control dengan kriteria
hasil
E asien terbebas dari
cidera
E asien komunikatif
dan kooperatif
@nvironment Management "
%ediakan lingkungan yang aman dan
nyaman
osisikan tidur sesuai instruksi
medis / anastesi
Memasang side trail tempat tidur
Cindari dari perabot yang berbahaya
$aji tingkat kesadaran
&ampingi selama pasien belum
sadar penuh
/indungi arah gerakan dan jangan
la.an gerakan pasien
Rangsang kesadaran pasien ke
=ompos Mentis
Alat invasif terkontrol
DA0TAR PUSTAKA
=loskey ,>oane =! Mc, Dloria M! 1ulechek!')55G(! Nursing Interventions Classification NIC!! %t!
/ouis "Mosby Kear,1ook!
>ohnson,Marion, dkk! '*222(! Nursing "utcome Classifications N"C!! %t! /ouis "Mosby Kear,
1ook
>uall,/ynda,=arpenito Moyet! '*22+(!#uku $aku %iagnosis &eperawatan edisi
'(.>akarta"@D=
rice %ylvia, A ')55-(, atofisiologi" $onsep $linis roses,roses enyakit! >ilid * ! @disi -!
>akarta! @D=
%jamsulhidayat, R! dan Bim de >ong! )55I! 1uku Ajar Imu 1edah, @disi revisi! @D= " >akarta!
%meltFer, %uFanne =! and 1renda D! 1are! *22*! 1uku Ajar $epera.atan Medikal 1edah "
1runner %uddarth, 3ol! *! @D= " >akarta!
%jamsuhidajat! R ')55H(, 1uku ajar Ilmu 1edah, @D=, >akarta
Biley dan 1lac.ell! '*225(! Nursing %iagnoses) %efinition * Classification 2((+,2(''-
N.N%..%ingapura"Markono print Media te /td
LAPORAN PENDAHULUAN BPH
5BENI4NA PROSTAT HIPERPLASIA6
A. PEN4ERTIAN
iperplasia prostat !ina" (BP) adalah pembesaran kelenjar prostat nonkanker,
'=or.in, *222(!
iperplasia prostat !ina" (BP) adalah penyakit yang disebabkan oleh penuaan!
riceLBilson '*220(!
iperplasia prostat !ina" (BP) adalah pembesanan prostat yang jinak bervariasi
berupa hiperplasia kelenjar atauhiperplasia fibromuskular! Namun orang sering
menyebutnya dengan hipertropi prostat namun secarahistologi yang dominan adalah
hyperplasia '%abiston, &avid =,*22-(
BP (iperplasia prostat #enigna) adalah suatu keadaan di mana kelenjar prostat
mengalami pembesaran, memanjang ke atas ke dalam kandung kemih dan menyumbat
aliran urin dengan menutup orifisium uretra! 1C merupakan kondisi patologis yang
paling umum pada pria! '%meltFer dan 1are, *22*(
!
B. ETIOLO4I
enyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui! Namun
yang pasti kelenjar prostat sangat tergantung pada hormon androgen! Aaktor lain yang
erat kaitannya dengan #/0 adalah proses penuaan Ada beberapa factor kemungkinan
penyebab antara lain "
)! &ihydrotestosteron
eningkatan 0 alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epitel dan stroma
dari kelenjar prostat mengalami hiperplasi !
*! erubahan keseimbangan hormon estrogen 7 testoteron
ada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan penurunan
testosteron yang mengakibatkan hiperplasi stroma!
+! Interaksi stroma 7 epitel
eningkatan epidermal gor.th factor atau fibroblast gro.th factor dan penurunan
transforming gro.th factor beta menyebabkan hiperplasi stroma dan epitel!
-! 1erkurangnya sel yang mati
@strogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan epitel dari
kelenjar prostat
0! Teori sel stem
%el stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit
#P' 9#E+(G+$ P)5,*$* '(PE)PL$,($:
/. TANDA DAN 4E7ALA
)! Dejala iritatif meliputi "
eningkatan frekuensi berkemih
Nokturia 'terbangun pada malam hari untuk miksi(
erasaan ingin miksi yang sangat mendesak/tidak dapat ditunda 'urgensi(
Nyeri pada saat miksi 'disuria(
*! Dejala obstruktif meliputi "
ancaran urin melemah
Rasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak kosong dengan baik
$alau mau miksi harus menunggu lama
3olume urin menurun dan harus mengedan saat berkemih
Aliran urin tidak lancar/terputus,putus
#rin terus menetes setelah berkemih
Baktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensi urin dan inkontinensia karena
penumpukan berlebih!
ada gejala yang sudah lanjut, dapat terjadi AFotemia 'akumulasi produk sampah
nitrogen( dan gagal ginjal dengan retensi urin kronis dan volume residu yang besar!
+! Dejala generalisata seperti seperti keletihan, anoreksia, mual dan muntah, dan rasa
tidak nyaman pada epigastrik!
1erdasarkan keluhan dapat dibagi menjadi "
&erajat I " penderita merasakan lemahnya pancaran berkemih, kencing tak puas,
frekuensi kencing bertambah terutama pada malam hari
&erajat II " adanya retensi urin maka timbulah infeksi! enderita akan mengeluh .aktu
miksi terasa panas 'disuria( dan kencing malam bertambah hebat!
&erajat III " timbulnya retensi total! 1ila sudah sampai tahap ini maka bisa timbul aliran
refluk ke atas, timbul infeksi ascenden menjalar ke ginjal dan dapat menyebabkan
pielonfritis, hidronefrosis!
BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
D. PATO0ISIOLO4I
erubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria usia +2,-2 tahun! 1ila
perubahan mikroskopik ini berkembang, akan terjadi perubahan patologi anatomi yang
ada pada pria usia 02 tahunan! erubahan hormonal menyebabkan hiperplasia jaringan
penyangga stromal dan elemen glandular pada prostat!
Teori8teori tentan ter9a!inya BPH 3
)! Teori &ehidrosteron '&CT(
Aksis hipofisis testis dan reduksi testosteron menjadi dehidrosteron '&CT( dalam sel
prostat menjadi faktor terjadinya penetrasi &CT ke dalam inti sel yang menyebabkan
inskripsi pada RNA sehingga menyebabkan terjadinya sintesa protein!
*! Teori hormon
ada orang tua bagian tengah kelenjar prostat mengalami hiperplasia yamg disebabkan
oleh sekresi androgen yang berkurang, estrogen bertambah relatif atau aabsolut!
@strogen berperan pada kemunculan dan perkembangan hiperplasi prostat!
+! Aaktor interaksi stroma dan epitel
Cal ini banyak dipengaruhi oleh Dro.th factor! 1asic fibroblast gro.th factor ',ADA(
dapat menstimulasi sel stroma dan ditemukan dengan konsentrasi yang lebih besar
pada pasien dengan pembesaran prostat jinak! roses reduksi ini difasilitasi oleh enFim
0,a,reduktase! ,ADA dapat dicetuskan oleh mikrotrauma karena miksi, ejakulasi dan
infeksi!
-! Teori kebangkitan kembali 'rea.akening( atau reinduksi dari kemampuan mesenkim
sinus urogenital untuk berploriferasi dan membentuk jaringan prostat!
roses pembesaran prostat terjadi secara perlahan,lahan sehingga perubahan
pada saluran kemih juga terjadi secara perlahan,lahan! ada tahap a.al setelah terjadi
pembesaran prostat, resistensi urin pada leher buli,buli dan daerah prostat meningkat,
serta otot detrusor menebal dan merenggang sehingga timbul sakulasi atau divertikel!
Aase penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi! Apabila keadaan berlanjut, maka
detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi
untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin yang selanjutnya dapat menyebabkan
hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas! Adapun patofisiologi dari masing,
masing gejala yaitu "
enurunan kekuatan dan aliran yang disebabkan resistensi uretra adalah
gambaran a.al dan menetap dari 1C! Retensi akut disebabkan oleh edema
yang terjadi pada prostat yang membesar!
0esitancy 'kalau mau miksi harus menunggu lama(, terjadi karena detrusor
membutuhkan .aktu yang lama untuk dapat mela.an resistensi uretra!
Intermittency 'kencing terputus,putus(, terjadi karena detrusor tidak dapat
mengatasi resistensi uretra sampai akhir miksi! 1erminal dribbling dan rasa
belum puas sehabis miksi terjadi karena jumlah residu urin yang banyak dalam
buli,buli!
Nocturia miksi pada malam hari( dan frekuensi terjadi karena pengosongan yang
tidak lengkap pada tiap miksi sehingga interval antar miksi lebih pendek!
Arekuensi terutama terjadi pada malam hari 'nokturia( karena hambatan normal
dari korteks berkurang dan tonus sfingter dan uretra berkurang selama tidur!
#rgensi 'perasaan ingin miksi sangat mendesak( dan disuria 'nyeri pada saat
miksi( jarang terjadi! >ika ada disebabkan oleh ketidak stabilan detrusor sehingga
terjadi kontraksi involunter,
Inkontinensia bukan gejala yang khas, .alaupun dengan berkembangnya
penyakit urin keluar sedikit,sedikit secara berkala karena setelah buli,buli
mencapai complience maksimum, tekanan dalam buli,buli akan cepat naik
melebihi tekanan spingter!
Cematuri biasanya disebabkan oleh oleh pecahnya pembuluh darah submukosa
pada prostat yang membesar!
/obus yang mengalami hipertropi dapat menyumbat kolum vesikal atau uretra
prostatik, sehingga menyebabkan pengosongan urin inkomplit atau retensi urin!
Akibatnya terjadi dilatasi ureter 'hidroureter( dan ginjal 'hidronefrosis( secara
bertahap, serta gagal ginjal!
Infeksi saluran kemih dapat terjadi akibat stasis urin, di mana sebagian urin tetap
berada dalam saluran kemih dan berfungsi sebagai media untuk organisme
infektif!
$arena selalu terdapat sisa urin dapat terbentuk batu endapan dalam buli,buli,
1atu ini dapat menambah keluhan iritasi dan menimbulkan hematuri! 1atu
tersebut dapat pula menimbulkan sistiitis dan bila terjadi refluks dapat terjadi
pielonefritis!
ada .aktu miksi pasien harus mengedan sehingga lama kelamaan dapat
menyebabkan hernia dan hemoroid!
BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
E. PATH:A;
Pathway BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
0. PEMERIKSAAN PENUN7AN4
)! #rinalisa
Analisis urin dan mikroskopik urin penting untuk melihat adanya sel leukosit,
sedimen, eritrosit, bakteri dan infeksi! 1ila terdapat hematuri harus diperhitungkan
adanya etiologi lain seperti keganasan pada saluran kemih, batu, infeksi saluran kemih,
.alaupun 1C sendiri dapat menyebabkan hematuri!
@lektrolit, kadar ureum dan kreatinin darah merupakan informasi dasar dari fungsi
ginjal dan status metabolik!
emeriksaan prostate spesific antigen %A! dilakukan sebagai dasar penentuan
perlunya biopsi atau sebagai deteksi dini keganasan! 1ila nilai %A M - ng/ml tidak
perlu biopsi! %edangkan bila nilai %A -,)2 ng/ml, dihitung rostate specific antigen
density '%A&( yaitu %A serum dibagi dengan volume prostat! 1ila %A& N 2,)0,
sebaiknya dilakukan biopsi prostat, demikian pula bila nilai %A N )2 ng/ml
*! emeriksaan darah lengkap
$arena perdarahan merupakan komplikasi utama pasca operatif maka semua
defek pembekuan harus diatasi! $omplikasi jantung dan pernafasan biasanya
menyertai penderita 1C karena usianya yang sudah tinggi maka fungsi jantung dan
pernafasan harus dikaji!
emeriksaan darah mencakup Cb, leukosit, eritrosit, hitung jenis leukosit, =T, 1T,
golongan darah, Cmt, trombosit, 1#N, kreatinin serum!
+! emeriksaan radiologis
1iasanya dilakukan foto polos abdomen, pielografi intravena, #%D, dan sitoskopi!
Tujuan pencitraan untuk memperkirakan volume 1C, derajat disfungsi buli, dan
volume residu urin! &ari foto polos dapat dilihat adanya batu pada traktus urinarius,
pembesaran ginjal atau buli,buli! &apat juga dilihat lesi osteoblastik sebagai tanda
metastase dari keganasan prostat serta osteoporosis akibat kegagalan ginjal! &ari
ielografi intravena dapat dilihat supresi komplit dari fungsi renal, hidronefrosis dan
hidroureter, gambaran ureter berbelok,belok di vesika urinaria, residu urin! &ari #%D
dapat diperkirakan besarnya prostat, memeriksa massa ginjal, mendeteksi residu urin
dan batu ginjal!
1N4 /I3 untuk menilai apakah ada pembesaran dari ginjal apakah terlihat
bayangan radioopak daerah traktus urinarius! I3 untuk melihat /mengetahui fungsi
ginjal apakah ada hidronefrosis! &engan I3 buli,buli dapat dilihat sebelum, sementara
dan sesudah isinya dikencingkan! %ebelum kencing adalah untuk melihat adanya
tumor, divertikel! %elagi kencing 'viding cystografi( adalah untuk melihat adanya refluks
urin! %esudah kencing adalah untuk menilai residual urin!
4. KOMPLIKASI
$omplikasi yang sering terjadi pada pasien 1C antara lain" sering dengan
semakin beratnya 1C, dapatterjadi obstruksi saluran kemih, karena urin tidak mampu
mele.ati prostat! Cal ini dapat menyebabkan infeksisaluran kemih dan apabila tidak
diobati, dapat mengakibatkan gagal ginjal! '=or.in, *222(!
$erusakan traktus urinarius bagian atas akibat dari obstruksi kronik
mengakibatkan penderita harusmengejan pada miksi yang menyebabkan peningkatan
tekanan intraabdomen yang akan menimbulkan herniadan hemoroid! %tasis urin dalam
vesiko urinaria akan membentuk batu endapan yang menambah keluhan iritasidan
hematuria! %elain itu, stasis urin dalam vesika urinaria menjadikan media pertumbuhan
mikroorganisme,yang dapat menyebabkan sistitis dan bila terjadi refluks menyebabkan
pyelonefritis '%jamsuhidajat, *220(
BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)

H. PENATALAKSANAAN MEDIS
Rencana pengobatan tergantung pada penyebab, keparahan obstruksi, dan
kondisi pasien! >ika pasien masuk R% dengan kondisi darurat karena ia tidak dapat
berkemih maka kateterisasi segera dilakukan! ada kasus yang berat mungkin
digunakan kateter logam dengan tonjolan kurva prostatik! $adang suatu insisi dibuat ke
dalam kandung kemih 'sitostomi supra pubik( untuk drainase yang adekuat!
>enis pengobatan pada 1C antara lain"
4bservasi ' watchfull waiting (
1iasa dilakukan pada pasien dengan keluhan ringan! Nasehat yang diberikan adalah
mengurangi minum setelah makan malam untuk mengurangi nokturia, menghindari
obat,obat dekongestan, mengurangi minum kopi dan tidak diperbolehkan minum
alkohol agar tidak terlalu sering miksi! %etiap + bulan dilakukan kontrol keluhan, sisa
kencing, dan pemeriksaan colok dubur
Terapi medikamentosa
- enghambat adrenergik 'praFosin, tetraFosin( " menghambat reseptor pada otot
polos di leher vesika, prostat sehingga terjadi relaksasi! Cal ini akan menurunkan
tekanan pada uretra pars prostatika sehingga gangguan aliran air seni dan gejala,gejala
berkurang!
- enghambat enFim 0,,reduktase, menghambat pembentukan &CT sehingga prostat
yang membesar akan mengecil!
Terapi bedah
Tergantung pada beratnya gejala dan komplikasi! Indikasi absolut untuk terapi bedah
yaitu "
- Retensi urin berulang
- Cematuri
- Tanda penurunan fungsi ginjal
- Infeksi saluran kemih berulang
- Tanda obstruksi berat seperti hidrokel
- Ada batu saluran kemih!
Prostatektomi
endekatan transuretral merupakan pendekatan tertutup! Instrumen bedah dan
optikal dimasukan secara langsung melalui uretra ke dalam prostat yang kemudian
dapat dilihat secara langsung! $elenjar diangkat dalam irisan kecil dengan loop
pemotong listrik! rostatektomi transuretral jarang menimbulakan disfungsi erektil tetapi
dapat menyebabkan ejakulasi retrogard karena pengangkatan jaringan prostat pada
kolum kandung kemih dapat menyebabkan cairan seminal mengalir ke arah belakang
ke dalam kandung kemih dan bukan melalui uretra!
a. Prostatektomi S'pra p'bis.
Adalah salah satu metode mengangkat kelenjar melalui insisi abdomen! Kaitu suatu
insisi yang dibuat kedalam kandung kemih dan kelenjar prostat diangkat dari atas!
b. Prostatektomi Perinea(.
Adalah mengangkat kelenjar melalui suatu insisi dalam perineum! =ara ini lebih
praktis dibanding cara yang lain, dan sangat berguna untuk biopsi terbuka! /ebih jauh
lagi inkontinensia, impotensi, atau cedera rectal dapat mungkin terjadi dari cara ini!
$erugian lain adalah kemungkinan kerusakan pada rectum dan spingter eksternal serta
bidang operatif terbatas!
2. Prostatektomi retrop'bik.
Adalah insisi abdomen lebih rendah mendekati kelenjar prostat, yaitu antara arkus
pubis dan kandung kemih tanpa memasuki kandung kemih! $euntungannya adalah
periode pemulihan lebih singkat serta kerusakan spingter kandung kemih lebih sedikit!
embedahan seperti prostatektomi dilakukan untuk membuang jaringan prostat
yang mengalami hiperplasi! $omplikasi yang mungkin terjadi pasca prostatektomi
mencakup perdarahan, infeksi, retensi oleh karena pembentukan bekuan, obstruksi
kateter dan disfungsi seksual! $ebanyakan prostatektomi tidak menyebabkan
impotensi, meskipun pada prostatektomi perineal dapat menyebabkan impotensi akibat
kerusakan saraf pudendal! ada kebanyakan kasus aktivitas seksual dapat dilakukan
kembali dalam G sampai I minggu karena saat itu fossa prostatik telah sembuh! %etelah
ejakulasi maka cairan seminal mengalir ke dalam kandung kemih dan diekskresikan
bersama uin! erubahan anatomis pada uretra posterior menyebabkan ejakulasi
retrogard!
%. Insisi Prostat Trans'retra( 5 TUIP 6.
Kaitu suatu prosedur menangani 1C dengan cara memasukkan instrumen
melalui uretra! %atu atau dua buah insisi dibuat pada prostat dan kapsul prostat untuk
mengurangi tekanan prostat pada uretra dan mengurangi kontriksi uretral! =ara ini
diindikasikan ketika kelenjar prostat berukuran kecil ' +2 gram/kurang ( dan efektif
dalam mengobati banyak kasus 1C! =ara ini dapat dilakukan di klinik ra.at jalan dan
mempunyai angka komplikasi lebih rendah di banding cara lainnya!
). TURP 5 TransUretra( Reseksi Prostat 6
T#R adalah suatu operasi pengangkatan jaringan prostat le.at uretra
menggunakan resektroskop, dimana resektroskop merupakan endoskop dengan
tabung )2,+,A untuk pembedahan uretra yang dilengkapi dengan alat pemotong dan
counter yang disambungkan dengan arus listrik! Tindakan ini memerlukan pembiusan
umum maupun spinal dan merupakan tindakan invasive yang masih dianggap aman
dan tingkat morbiditas minimal!
T#R merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efek merugikan
terhadap potensi kesembuhan! 4perasi ini dilakukan pada prostat yang mengalami
pembesaran antara +2,G2 gram, kemudian dilakukan reseksi! =airan irigasi digunakan
secara terus,menerus dengan cairan isotonis selama prosedur! %etelah dilakukan
reseksi, penyembuhan terjadi dengan granulasi dan reepitelisasi uretra pars prostatika
'Anonim,A$ #I,*220(!
%etelah dilakukan T#R, dipasang kateter Aoley tiga saluran no! *- yang
dilengkapi balon +2 ml, untuk memperlancar pembuangan gumpalan darah dari
kandung kemih! Irigasi kanding kemih yang konstan dilakukan setelah *- jam bila tidak
keluar bekuan darah lagi! $emudian kateter dibilas tiap - jam sampai cairan jernih!
$ateter dingkat setelah +,0 hari setelah operasi dan pasien harus sudah dapat
berkemih dengan lancar!
T#R masih merupakan standar emas! Indikasi T#R ialah gejala,gejala dari
sedang sampai berat, volume prostat kurang dari G2 gram dan pasien cukup sehat
untuk menjalani operasi! $omplikasi T#R jangka pendek adalah perdarahan, infeksi,
hiponatremia atau retensio oleh karena bekuan darah! %edangkan komplikasi jangka
panjang adalah striktura uretra, ejakulasi retrograd '02,526(, impotensi '-,-26(!
$arena pembedahan tidak mengobati penyebab 1C, maka biasanya penyakit ini akan
timbul kembali I,)2 tahun kemudian!
Terapi invasif minimal, seperti dilatasi balon tranuretral, ablasi jarum transuretral
TURP BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
I. PEN4ELOLAAN PASIEN
)! re operasi
- emeriksaan darah lengkap 'Cb minimal )2g/dl, Dolongan &arah, =T, 1T, A/(
- emeriksaan @$D, D&% mengingat penderita 1h kebanyakan lansia
- emeriksaan Radiologi" 1N4, I3, Rongen thora?
- ersiapan sebelum pemeriksaan 1N4 puasa minimal I jam! %ebelum pemeriksaan
I3 pasien diberikan diet bubur kecap * hari, lavemen puasa minimal I jam, dan
mengurangi bicara untuk meminimalkan masuknya udara
*! ost operasi
- Irigasi/%poling dengan Nacl
ost operasi hari 2 " I2 tetes/menit
Cari pertama post operasi " G2 tetes/menit
Cari ke * post operasi " -2 tetes/menit
Cari ke + post operasi " *2 tetes/menit
Cari ke - post operasi diklem
Cari ke 0 post operasi dilakukan aff irigasi bila tidak ada masalah 'urin dalam kateter
bening(
- Cari ke G post operasi dilakukan aff drain bila tidak ada masalah 'cairan serohemoragis
M 02cc(
- Infus diberikan untuk maintenance dan memberikan obat injeksi selama * hari, bila
pasien sudah mampu makan dan minum dengan baik obat injeksi bisa diganti dengan
obat oral!
- Tirah baring selama *- jam pertama! Mobilisasi setelah *- jam post operasi
- &ilakukan pera.atan luka dan pera.atan &= hari ke,+ post oprasi dengan betadin
- Anjurkan banyak minum '*,+l/hari(
- &= bisa dilepas hari ke,5 post operasi
- Cecting Aff pada hari k,)2 post operasi!
- =ek Cb post operasi bila kurang dari )2 berikan tranfusi
- >ika terjadi spasme kandung kemih pasien dapat merasakan dorongan untuk
berkemih, merasakan tekanan atau sesak pada kandung kemih dan perdarahan dari
uretral sekitar kateter! Medikasi yang dapat melemaskan otot polos dapat membantu
mengilangkan spasme! $ompres hangat pada pubis dapat membantu menghilangkan
spasme!
- >ika pasien dapat bergerak bebas pasien didorong untuk berjalan,jalan tapi tidak duduk
terlalu lama karena dapat meningkatkan tekanan abdomen, perdarahan
- /atihan perineal dilakukan untuk membantu mencapai kembali kontrol berkemih!
/atihan perineal harus dilanjutkan sampai passien mencapai kontrol berkemih!
- &rainase dia.ali sebagai urin ber.arna merah muda kemerahan kemudian jernih
hingga sedikit merah muda dalam *- jam setelah pembedahan!
- erdarahan merah terang dengan kekentalan yang meningkat dan sejumlah bekuan
biasanya menandakan perdarahan arteri! &arah vena tampak lebih gelap dan kurang
kental! erdarahan vena diatasi dengan memasang traksi pada kateter sehingga balon
yang menahan kateter pada tempatnya memberikan tekannan pada fossa prostatik!
ASUHAN KEPERA:ATAN
A. PEN4KA7IAN
)! %ebelum 4perasi
a! &ata %ubyektif
- $lien mengatakan nyeri saat berkemih
- %ulit kencing
- Arekuensi berkemih meningkat
- %ering terbangun pada malam hari untuk miksi
- $einginan untuk berkemih tidak dapat ditunda
- Nyeri atau terasa panas pada saat berkemih
- ancaran urin melemah
- Merasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak kosong dengan baik
- $alau mau miksi harus menunggu lama
- >umlah urin menurun dan harus mengedan saat berkemih
- Aliran urin tidak lancar/terputus,putus
- #rin terus menetes setelah berkemih
- Merasa letih, tidak nafsu makan, mual dan muntah
- $lien merasa cemas dengan pengobatan yang akan dilakukan
b! &ata 4byektif
- @kspresi .ajah tampak menhan nyeri
- Terpasang kateter
*! %esudah 4perasi
a! &ata %ubyektif
- $lien mengatakan nyeri pada luka post operasi
- $lien mengatakan tidak tahu tentang diet dan pengobatan setelah operas
b! &ata 4byektif
- @kspresi tampak menahan nyeri
- Ada luka post operasi tertutup balutan
- Tampak lemah
- Terpasang selang irigasi, kateter, infus
+! Ri.ayat kesehatan " ri.ayat penyakit dahulu, ri.ayat penyakit sekarang, ri.ayat
penyakit keluarga, pengaruh 1C terhadap gaya hidup, apakah masalah urinari yang
dialami pasien!
-! engkajian fisik
a! Dangguan dalam berkemih seperti
- %ering berkemih
- Terbangun pada malam hari untuk berkemih
- erasaan ingin miksi yang sangat mendesak
- Nyeri pada saat miksi- pancaran urin melemah
- Rasa tidak puas sehabis miksi
- >umlah air kencing menurun dan harus mengedan saat berkemih
- Aliran urin tidak lancar/terputus,putus- urin terus menetes setelah berkemih!
- Nyeri saat berkemih
- Ada darah dalam urin
- $andung kemih terasa penuh
- Nyeri di pinggang, punggung, rasa tidak nyaman di perut!
- #rin tertahan di kandung kencing, terjadi distensi kandung kemih
b! Dejala umum seperti keletihan, tidak nafsu makan, mual muntah, dan rasa tidak
nyaman pada epigastrik
c! $aji status emosi " cemas, takut
d! $aji urin " jumlah, .arna, kejernihan, bau
e! $aji tanda vital
0! $aji pemeriksaan diagnostik
- emeriksaan radiografi
- #rinalisa
- /ab seperti kimia darah, darah lengkap, urin
G! $aji tingkat pemahaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang keadaan dan
proses penyakit, pengobatan dan cara pera.atan di rumah!
B. DIA4NOSA KEPERA:ATAN ;AN4 MUN4KIN MUN/UL
a! re operasi
- Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
- =emas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi proses
bedah!
- $etidakseimbangan nutrisi " kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor
biologi
- erubahan pola eliminasi berhubungan dengan spasme kandung kemih!
b! ost operasi
- Nyeri akut berhubungan agen injuri fisik 'insisi sekunder pada T#R(
- Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasiv pembedahan
- $urang pengetahuan tentang penyakit, diit, dan pengobatan b!d kurangnya paparan
informasi!
- &efisit pera.atan diri berhubungan dengan imobilisasi pasca operasi!
- &isfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten dari T#R
Ren2ana kepera1atan
R@ 4@RA%I
No Dianosa kepera1atan T'9'an Inter#ensi Kepera1atan
) Nyeri ak't
De$inisi " %ensori dan
pengalaman emosional yang
tidak menyenangkan yang
timbul dari kerusakan jaringan
aktual atau potensial, muncul
tiba,tiba atau lambat dengan
intensitas ringan sampai berat
dengan akhir yang bisa
diantisipasi atau diduga dan
berlangsung kurang dari G
bulan!
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama O!? *-
jam, klien dapat"
". Menonto( nyeri
De$inisi 3 tindakan
seseorang untuk mengontrol
nyeri
ndikator"
Mengenal faktor,faktor
penyebab
Mengenal onset/.aktu
kejadian nyeri
". Mana9emen Nyeri
De$inisi 3 perubahan atau pengurangan nyeri ke tingkat
kenyamanan yang dapat diterima pasien
Inter#ensi3
$aji secara menyeluruh tentang nyeri, meliputi" lokasi,
karakteristik, .aktu kejadian, lama, frekuensi, kualitas,
intensitas/beratnya nyeri, dan faktor,faktor pencetus
4bservasi isyarat,isyarat non verbal dari ketidaknyamanan,
khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara
efektif
1erikan analgetik sesuai dengan anjuran
Dunakan komunkasi terapeutik agar klien dapat
0aktor yan ber&'b'nan 3
Agen injuri 'biologi, kimia, fisik,
psikologis(
Batasan karakteristik 3
- /aporan secara verbal atau
non verbal adanya nyeri
- Aakta dari observasi
- osisi untuk menghindari nyeri
- Derakan melindungi
- Tingkah laku berhati,hati
- Muka topeng
- Dangguan tidur 'mata sayu,
tampak capek, sulit atau
gerakan kacau, menyeringai(
- Terfokus pada diri sendiri
- Aokus menyempit 'penurunan
persepsi .aktu, kerusakan
proses berpikir, penurunan
interaksi dengan orang dan
lingkungan(
- Tingkah laku distraksi, contoh "
jalan,jalan, menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas
berulang,ulang(
- Respon autonom 'seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi pupil(
- erubahan autonomic dalam
tindakan pertolongan non,
analgetik
Menggunakan analgetik
melaporkan gejala,gejala
kepada tim kesehatan
'dokter, pera.at(
nyeri terkontrol
%. Men'n9'kkan tinkat nyeri
De$inisi 3 tingkat keparahan
dari nyeri yang dilaporkan
atau ditunjukan
In!ikator3
Melaporkan nyeri
Arekuensi nyeri
/amanya episode nyeri
@kspresi nyeri" .ajah
osisi melindungi tubuh
$egelisahan
erubahan Respirasirate
erubahan Ceart Rate
erubahan tekanan &arah
erubahan ukuran upil
erspirasi
$ehilangan nafsu makan
mengekspresikan nyeri
$aji latar belakang budaya klien
Tentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup"
pola tidur, nafsu makan, aktifitas mood, hubungan, pekerjaan,
tanggungja.ab peran
$aji pengalaman individu terhadap nyeri,
kronis
@valuasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri
yang telah digunakan
1erikan dukungan terhadap klien dan keluarga
1erikan informasi tentang nyeri, seperti" penyebab, berapa lama
terjadi, dan tindakan pencegahan
$ontrol faktor,faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon klien terhadap ketidaknyamanan
ruangan, penyinaran, dll(
Anjurkan klien untuk memonitor sendiri nyeri
Ajarkan penggunaan teknik non,farmakologi
'e?" relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi
panas,dingin, massase(
@valuasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri
Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon klien
Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup
Anjurkan klien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri
secara tepat
1eritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan
Informasikan kepada tim kesehatan lainnya/anggota keluarga
saat tindakan nonfarmakologi dilakukan, untuk pendekatan
preventif
monitor kenyamanan klien terhadap manajemen nyeri
tonus otot 'mungkin dalam
rentang dari lemah ke kaku(
- Tingkah laku ekspresif 'contoh
" gelisah, merintih, menangis,
.aspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah(
- erubahan dalam nafsu
makan dan minum
%. Pemberian Ana(etik
De$inisi 3 penggunaan agen farmakologi
atau menghilangkan nyeri
Inter#ensi3
Tentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas,dan keparahan
sebelum pengobatan
1erikan obat dengan prinsip 0 benar
=ek ri.ayat alergi obat
/ibatkan klien dalam pemilhan analgetik yang akan digunakan
ilih analgetik secara tepat /kombinasi lebih dari satu analgetik
jika telah diresepkan
Tentukan pilihan analgetik 'narkotik, non narkotik, N%AI&(
berdasarkan tipe dan keparahan nyeri
Monitor tanda,tanda vital, sebelum dan sesudah pemberian
analgetik
Monitor reaksi obat dan efeksamping obat
&okumentasikan respon dari analgetik dan efek,efek yang tidak
diinginkan
/akukan tindakan,tindakan untuk menurunkan efek analgetik
'konstipasi/iritasi lambung(
+! Manajemen lingkungan " kenyamanan
De$inisi " memanipulasi lingkungan untuk kepentingan
terapeutik
Inter#ensi 3
- ilihlah ruangan dengan lingkungan yang tepat
- 1atasi pengunjung
- Tentukan hal,hal yang menyebabkan ketidaknyamanan seperti
pakaian lembab
- %ediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
- Tentukan temperatur ruangan yang paling nyaman
- %ediakan lingkungan yang tenang
- erhatikan hygiene pasien untuk menjaga kenyamanan
- Atur posisi pasien yang membuat nyaman!
*! /emas
De$inisi 3 erasaan gelisah
yang tak jelas dari
ketidaknyamanan atau
ketakutan yang disertai respon
autonom 'sumner tidak spesifik
atau tidak diketahui oleh
individu(P perasaan
keprihatinan disebabkan dari
antisipasi terhadap bahaya!
%inyal ini merupakan
peringatan adanya ancaman
yang akan datang dan
memungkinkan individu untuk
mengambil langkah untuk
menyetujui terhadap tindakan!
0aktor yan ber&'b'nan "
terpapar racun, konflik yang
tidak disadari tentang nilai,nilai
utama/tujuan hidup,
berhubungan dengan
keturunan/herediter, kebutuhan
tidak terpenuhi, transmisi
iterpersonal, krisis
situasional/maturasional,
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama!!!!!!?*-
jam pasien menunjukan dapat
"
". Menontro( 2emas3
De$inisi " Tindakan
seseorang untuk mengurangi
perasaan tertekan/terbebani
dan ketegangan dari sumber
yang tidak dapat diidentifikasi
In!ikator 3
Monitor intensitas cemas
Meghilangkan penyebab
cemas
Menurunkan stimulus
lingkungan ketika cemas
Mencari informasi untuk
menurunkan cemas
Dunakan strategi koping
efektif
Melaporkan kepada pera.at
penurunan lama cemas
Menggunakan teknik
relaksasi untuk menurunkan
cemas
Mempertrahankan hubungan
. Men'r'nkan 2emas
De$inisi " meminimalkan rasa takut, cemas, merasa dalam
bahaya atau ketidaknyamanan terhadap sumber yang tidak
diketahui
Inter#ernsi3
Tenangkan pasien
>elaskan seluruh prosedurt tindakan kepada pasien dan
perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan
1erusaha memahami keadaan pasien
1erikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan
Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan
meningkatkan kenyamanan
&orong pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya
$aji tingkat kecemasan
&engarkan dengan penuh perhatian
=iptakan hubungan saling percaya
1antu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan
kecemasan
1antu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat
cemas
Ajarkan pasien teknik relaksasi
1erikan obat obat yang mengurangi cemas
ancaman kematian, ancaman
terhadap konsep diri, stress,
substans abuse, perubahan
dalam" status peran, status
kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, lingkungan,
status ekonomi!
1atasan karaktersistik "
erilaku
- roduktivitas berkurang
- %canning dan ke.aspadaan
- $ontak mata yang buruk
- Delisah
- andangan sekilas
- ergerakan yang tidak
berhubungan, 'misal " berjalan
dengan menyeret kaki,
pergelangan tangan/lengan
- Menunjukkan perhatian
seharusnya dalam kejadian
hidup
- Insomnia
- Resah
Affektive
- enyesalan
- Irritable
- $esedihan yang mendalam
- $etakutan
- Delisah, gugup
- Mudah tersinggung
- Rasa nyeri hebat dan menetap
sosial
Mempertahankan konsentrasi
Melaporkan kepada pera.at
tidur cukup
Melaporkan kepada pera.at
bah.a cemas tidak
mempengatruhi keadaan fisik
Tidak adanya tingkahlaku
yang menunjukan cemas
*! $oping yang baik
De$inisi " Tindakan untuk
mengelola stressor yang
menggunakan sumber
individu
In!ikator 3
- Mengenal koping efektif
- Mengenal koping tak efektif
- Memverbalkan kemampuan
kontrol
- Melaporkan menurunnya
stress
- Memverbalkan penerimaan
terhadap situasi
- Mencari informasi yang
berkaitan dengan penyakit
dan pengobatannya
- Modifikasi gaya hidup sesuai
kebutuhan
- 1eradaptasi dengan
perubahan perkembangan
- $etidakberdayaan meningkat
- Membingungkan
- $etidaktentuan
- eningkatan ke.aspadaan
- Aokus pada diri
- erasaan tidak adekuat
- $etakutan
- &istress
- $ekha.atiran, prihatin
- =emas
Aisiologis "
- %uara gemetar
- Demetar, tangan tremor
- Doyah
- Respirasi meningkat 'simpatis(
- $einginan kencing
'parasimpatis(
- Nadi meningkat 'simpatis(
- 1erkeringat banyak
- Bajah tegang
- Anore?ia 'simpatis(
- >antung berdetak kuat
'simpatis(
- &iare 'parasimpatis(
- $eragu,raguan dalam
berkemih 'parasimpatis(
- $elelahan '%impatis(
- Mulut kering 'simpatis(
- $elemahan 'simpatis(
- Menggunakan support sosial
yang memungkinkan
- Mengerjakan sesuatu yang
menurunkan stress
- Mengenal strategi koping
multipel
- Menggunakan strategi koping
efektif
- Menghindari situasi penuh
stress
- Memverbalkan kebutuhan
akan bantuan
- Mencari pertolongan
professional yang sesuai
- Melaporkan menurunnya
keluhan fisik
- Melaporkan menurunnya
perasaan negatif
- Melaporkan kenyamanan
psikologis yang meningkat
+! Keti!akseimbanan n'trisi3
k'ran !ari keb't'&an t'b'&
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama O! : *-
). Mana9emen N'trisi
De$inisi 3 membantu dengan atau menyediakan masukan diet
De$inisi " Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh
Batasan karakteristik 3
1erat badan *2 6 di ba.ah
ideal
&ilaporkan adanya intake
makanan yang kurang dari
R&A 'Recomended &aily
Allo.ance(
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
$elemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
/uka, peradangan pada
rongga mulut
Mudah merasa kenyang,
sesaat setelah mengunyah
makanan
&ilaporkan atau fakta adanya
kekurangan makanan
&ilaporkan adanya perubahan
sensasi rasa
erasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
$ehilangan 11 dengan
makanan cukup
$eengganan untuk makan
$ram pada abdomen
jam klien dapat menunjukkan
)! stat's n'trisi yang baik,
De$inisi " Nutrisi cukup untuk
memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh
In!ikator 3
Masukan nutrisi
Masukan makanan dan
cairan
Tingkat energi cukup
1erat badan stabil
Nilai laboratorium
seimbang dari makanan dan cairan
Inter#ensi 3
=atat jika klien memiliki alergi makanan
=atat makanan kesukaan klien
Tentukan jumlah kalori dan tipe nutrien yang dibutuhkan
&orong asupan kalori sesuai tipe tubuh dan gaya hidup
&orong asupan Fat besi
Ta.arkan makanan ringan
1erikan gula tambahan k/p
Ta.arkan bumbu sebagai pengganti garam
1erikan makanan tinggi kalori, protein dan minuman yang
mudah dikonsumsi
1erikan pilihan makanan
%esuaikan diet dengan gaya hidup klien
Ajarkan klien cara membuat catatan makanan
Monitor asupan nutrisi dan kalori
Timbang berat badan secara teratur
1erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhinya
Ajarkan teknik penyiapan dan penyimpanan makanan
Tentukan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya
%. Monitor n'trisi
De$inisi 3 mengumpulkan dan menganalisa data dari pasien
untuk mencegahatau meminimalkan malnutrisi!
Inter#ensi 3
11 klien dalam interval spesifik
Monitor adanya penurunan 11
Monitor tipe dan jumlah nutrisi untuk aktivitas biasa
Monitor respon emosi klien saat berada dalam situasi yang
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan atau
tanpa patologi
$urang berminat terhadap
makanan
embuluh darah kapiler mulai
rapuh
&iare dan atau steatorrhea
$ehilangan rambut yang
cukup banyak 'rontok(
%uara usus hiperaktif
$urangnya informasi,
misinformasi
0aktor yan ber&'b'nan "
$etidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi Fat,Fat giFi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi!
mengharuskan makan!
Monitor interaksi anak dengan orang tua selama makan!
Monitor lingkungan selama makan!
>ad.alkan pengobatan dan tindakan, tidak selama jam makan!
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam dan mudah patah!
Monitor adanya bengkak pada alat pengunyah, peningkatan
perdarahan, dll!
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Cb, kadar Ct!
Monitor kadar limfosit dan elektrolit!
Monitor makanan kesukaan!
Monitor pertumbuhan dan perkembangan!
Monitor kadar energi, kelelahan, kelemahan!
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan pada jaringan
konjungtiva!
Monitor kalori dan intake nutrisi!
=atat adanya edema, hiperemia, hipertropik papila lidah dan
cavitas oral!
=atat jika lidah ber.arna merah keunguan!
-! erubahan ola eliminasi %etelah dilakukan tindakan )! $aji haluaran urine dan system kateter/drainase, khususnya
kepera.atan selama 0,H hari
pasien tidak mengalami
inkontinensia
$riteria Q
pasien dapat buang air kecil
teratur
bebas dari distensi kandung
kemih
selama irigasi kandung kemih
*! 1antu pasien memilih posisi normal untuk berkemih 'berdiri,
berjalan ke kamar mandi( dengan frekuensi sering setelah
kateter dilepas
+! erhatikan .aktu, jumlah urine, ukuran aliran setelah kateter
dilepas!
-! 1eri tindakan asupan oral *222,+222 ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
0! 1eri latihan perineal '$egel traning( )0,*2 kali/jam selam *,+
minggu anjurkan dan motivasi pasien untuk melakukannya
G! ertahankan irigasi kandung kemih secara kontinou sesuai
indikasi pada periode pascaoperasi dini!
4%T 4@RA%I
) Nyeri ak't
De$inisi " %ensori dan
pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan
yang timbul dari
kerusakan jaringan aktual
atau potensial, muncul
tiba,tiba atau lambat
dengan intensitas ringan
sampai berat dengan
akhir yang bisa
diantisipasi atau diduga
dan berlangsung kurang
dari G bulan!
Batasan karakteristik 3
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama O!? *- jam,
klien dapat"
". Menonto( nyeri
De$inisi 3 tindakan seseorang
untuk mengontrol nyeri
ndikator"
Mengenal faktor,faktor penyebab
Mengenal onset/.aktu kejadian
nyeri
tindakan pertolongan non,
analgetik
Menggunakan analgetik
melaporkan gejala,gejala kepada
tim kesehatan 'dokter, pera.at(
nyeri terkontrol
". Mana9emen Nyeri
De$inisi 3 perubahan atau pengurangan nyeri ke tingkat
kenyamanan yang dapat diterima pasien
Inter#ensi3
- $aji secara menyeluruh tentang nyeri, meliputi" lokasi,
karakteristik,.aktu kejadian, lama, frekuensi, kualitas,
intensitas/beratnya nyeri, dan faktor,faktor pencetus
- 4bservasi isyarat,isyarat non verbal dari ketidaknyamanan,
khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara
efektif
- 1erikan analgetik sesuai dengan anjuran
- Dunakan komunkasi terapeutik agar klien dapat
mengekspresikan nyeri
- $aji latar belakang budaya klien
- Tentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup"
pola tidur, nafsu makan, aktifitas mood, hubungan, pekerjaan,
tanggungja.ab peran
- /aporan secara verbal
atau non verbal adanya
nyeri
- Aakta dari observasi
- osisi untuk menghindari
nyeri
- Derakan melindungi
- Tingkah laku berhati,hati
- Muka topeng
- Dangguan tidur 'mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai(
- Terfokus pada diri sendiri
- Aokus menyempit
'penurunan persepsi
.aktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan(
- Tingkah laku distraksi,
contoh " jalan,jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang,ulang(
- Respon autonom 'seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah,
perubahan nafas, nadi
dan dilatasi pupil(
- erubahan autonomic
%. Men'n9'kkan tinkat nyeri
De$inisi 3 tingkat keparahan dari
nyeri yang dilaporkan atau
ditunjukan
In!ikator3
Melaporkan nyeri
Arekuensi nyeri
/amanya episode nyeri
@kspresi nyeri" .ajah
osisi melindungi tubuh
$egelisahan
erubahan Respirasirate
erubahan Ceart Rate
erubahan tekanan &arah
erubahan ukuran upil
erspirasi
$ehilangan nafsu makan
- $aji pengalaman individu terhadap nyeri,
nyeri kronis
- @valuasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri
yang telah digunakan
- 1erikan dukungan terhadap klien dan keluarga
- 1erikan informasi tentang nyeri, seperti" penyebab, berapa
lama terjadi, dan tindakan pencegahan
- $ontrol faktor,faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon klien terhadap ketidaknyamanan
ruangan, penyinaran, dll(
- Anjurkan klien untuk memonitor sendiri nyeri
- Ajarkan penggunaan teknik non,farmakologi
- 'e?" relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi
panas,dingin, massase(
- @valuasi keefektifan dari tindakan mengontrol
digunakan
- 1erikan dukungan terhadap klien dan keluarga
- 1erikan informasi tentang nyeri, seperti" penyebab, berapa
lama terjadi, dan tindakan pencegahan
- $ontrol faktor,faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon klien terhadap ketidaknyamanan
ruangan, penyinaran, dll(
- Anjurkan klien untuk memonitor sendiri nyeri
- Ajarkan penggunaan teknik non,farmakologi
- 'e?" relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi
panas,dingin, massase(
- @valuasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri
- Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon klien
- Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup
- Anjurkan klien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri
secara tepat
dalam tonus otot
'mungkin dalam rentang
dari lemah ke kaku(
- Tingkah laku ekspresif
'contoh " gelisah,
merintih, menangis,
- 1eritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan
- Informasikan kepada tim kesehatan lainnya/anggota keluarga
saat tindakan nonfarmakologi dilakukan, untuk pendekatan
preventif
- monitor kenyamanan klien terhadap manajemen nyeri
%. Pemberian Ana(etik
De$inisi 3 penggunaan agen farmakologi
atau menghilangkan nyeri
Inter#ensi3
- Tentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas,dan keparahan
sebelum pengobatan
- 1erikan obat dengan prinsip 0 benar
- =ek ri.ayat alergi obat
- /ibatkan klien dalam pemilhan analgetik yang akan digunakan
- ilih analgetik secara tepat /kombinasi lebih dari satu analgetik
jika telah diresepkan
- Tentukan pilihan analgetik 'narkotik, non narkotik, N%AI&(
berdasarkan tipe dan keparahan nyeri
- Monitor tanda,tanda vital, sebelum dan sesudah pemberian
analgetik
- Monitor reaksi obat dan efeksamping obat
- &okumentasikan respon dari analgetik dan efek,efek yang
tidak diinginkan
- /akukan tindakan,tindakan untuk menurunkan efek analgetik
'konstipasi/iritasi lambung(
+! Manajemen lingkungan " kenyamanan
De$inisi " memanipulasi lingkungan untuk kepentingan
terapeutik
Inter#ensi 3
- ilihlah ruangan dengan lingkungan yang tepat
- 1atasi pengunjung
- Tentukan hal,hal yang menyebabkan ketidaknyamanan seperti
pakaian lembab
- %ediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
- Tentukan temperatur ruangan yang paling nyaman
- %ediakan lingkungan yang tenang
- erhatikan hygiene pasien untuk menjaga kenyamanan
- Atur posisi pasien yang membuat nyaman!
* Resiko in$eksi
De$inisi " eningkatan
resiko masuknya
organisme patogen
0aktor8$aktor resiko "
rosedur Invasif
$etidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
Trauma
$erusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
Ruptur membran amnion
Agen farmasi
'imunosupresan(
Malnutrisi
eningkatan paparan
lingkungan patogen
Imonusupresi
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama O ? *- jam,
klien menunjukan
". Peneta&'an k(ien tentan
kontro( in$eksi meningkat
De$inisi " Tindakan untuk
mengurangi ancaman kesehatan
secara aktual dan potensial
Indikator"
Menerangkan cara,cara
penyebaran
Menerangkan factor,faktor yang
berkontribusi dengan penyebaran
Menjelaskan tanda,tanda dan
gejala
Menjelaskan aktivitas yang dapat
meningkatkan resistensi terhadap
infeksi
*! pengetahuan tentang deteksi
resiko meningkat
". Kontro( In$eksi
De$inisi 3 Meminimalkan mendapatkan infeksi dan trasmisi
agen infeksi
Iter#ensi 3
- 1ersikan lingkungan secara tepat setelah digunakan oleh klien
- Danti peralatan klien setiap selesai tindakan
- 1atasi jumlah pengunjung
- Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individu
- Anjurkan klien untuk cuci tangan dengan tepat
- Dunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan
- Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan
setelah meninggalkan ruangan klien
- =uci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
- /akukan universal precautions
- Dunakan sarung tangan steril
- /akukan pera.atan aseptic pada semua jalur I3
- /akukan teknik pera.atan luka yang tepat
- Tingkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan asupan cairan
- Anjurkan istirahat
- 1erikan terapi antibiotik
- Ajarkan klien dan keluarga tentang tanda,tanda dan gejala
$etidakadekuatan imum
buatan
Tidak adekuat
pertahanan sekunder
'penurunan Cb,
/eukopenia, penekanan
respon inflamasi(
Tidak adekuat
pertahanan tubuh primer
'kulit tidak utuh, trauma
jaringan, penurunan kerja
silia, cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pC,
perubahan peristaltik(
enyakit kronik
&efinisi " Tindakan untuk
mengidentifikasi ancaman
kesehatan
Indikator "
- Mengenali tanda dan gejala yang
mengindikasikan resiko
- Mengidentifikasi resiko kesehatan
potensial
- Mencari pembenaran resiko yang
dirasakan
- Memeriksakan diri pada interval
.aktu yang ditentukan
- 1erpartisipasi dalam screening
pada interval .aktu yang
ditentukan
- Mengetahui keadaan kesehatan
keluarga saat ini
- %elalu mengetahui / memonitor
keadaan kesehatan keluarga
- %elalu mengetahui / memonitor
kesehatan diri
- Menggunakan sumber,sumber
informasi untuk tetap
mendapatkan informasi tentang
resiko potensial
- Menggunakan sarana pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan
+! Stat's n'trisi yang baik,
De$inisi " Nutrisi cukup untuk
memenuhi kebutuhan
dari infeksi
- Ajarkan klien dan anggota keluarga bagaimana mencegah
infeksi
%. Proteksi in$eksi
De$inisi 3 Meminimalkan mendapatkan infeksi dan trasmisi
agen infeksi
Inter#ensi 3
1ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
ertahankan teknik isolasi
1atasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
Dunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
=uci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kpera.tan
Dunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
Danti letak I3 perifer dan line central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Dunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
1erikan terapi antibiotik bila perlu
). Mana9emen N'trisi
De$inisi " membantu dengan memberikan diet makanan dan
cairan yang seimbang!
Tin!akan 3
- Tanyakan pada klien tentang alergi terhadap makanan
- Tanyakan makanan kesukaan klien
- $olaborasi dengan ahli giFi tentang jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
metabolisme tubuh
In!ikator 3
- Masukan nutrisi
- Masukan makanan dan cairan
- Tingkat energi cukup
- 1erat badan stabil
- Nilai laboratorium
-! L'ka semb'&, dengan
indikator"
$ulit utuh
1erkurangnya drainase purulen
&rainase serousa pada luka
berkurang
&rainase sanguinis pada luka
berkurang
&rainase serosa sangunis pada
luka berkurang
&rainase sangunis pada drain
berkurang
&rainase serosasanguinis pada
drain berkurang
@ritema disekitar kulit berkurang
@dema sekitar luka berkurang
%uhu kulit tidak meningkat
/uka tidak berbau
- Anjurkan masukan kalori yang tepat yang sesuai dengan gaya
hidup
- Anjurkan peningkatan masukan Fat besi yang sesuai
- Anjurkan peningkatan masukan protein dan vitamin =
- Anjurkan untuk banyak makan buah dan minum
- astikan diit tidak menyebabkan konstipasi
- 1erikan klien diit tinggi protein, tinggi kalori
+ K'ran peneta&'an
tentan 3 penyakit- !iet-
penobatan
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama ) ? *- jam
pengetahuan klien dan keluarga
meningkat tentang"
". Pen!i!ikan kese&atan3
Proses penyakit
- Dali pengetahuan tentang proses penyakit
De$inisi 3 tidak adanya
atau kurangnya informasi
kognitif sehubungan
dengan topik spesifik
Batasan karakteristik 3
memverbalisasikan
adanya masalah,
ketidakakuratan mengikuti
instruksi, perilaku tidak
sesuai!
0aktor yan
ber&'b'nan "
keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap
informasi yang salah,
kurangnya keinginan
untuk mencari informasi,
tidak mengetahui sumber,
sumber informasi!
)! roses penyakit
Indikator"
- Mengenal nama penyakit
- Menjelaskan proses penyakit
- Menjelaskan penyebab/fakor yang
berkontribusi
- Menjelaskan factor,faktor resiko
- Menjelaskan efek dari penyakit
- Menjelaskan tanda,tanda dan
gejala
- Menjelaskan tentang komplikasi
dan tanda gejalanya
- Menjelaskan tentang pera.atan
dirumah
*! Diet, dengan indikator"
- Menggambarkan diet yang
dianjurkan
- Menyebutkan keuntungan dari
mengikuti anjuran diet
- Menyebutkan tujuan dari diet
yang yang dianjurkan
- Menyebutkan makanan,makanan
yang diperbolehkan dalam diet
- Menyebutkan makanan,makanan
yang dilarang
- Memilih makanan,makanan yang
dianjurkan dalam diet
+! Penobatan, dengan indikator"
- Menggambarkan metode
- >elaskan patofisiologi penyakit
- >elaskan tanda dan gejala penyakit
- Terangkan proses penyakit
- Identifikasi proses kemungkinan penyebab
- 1erikan informasi tentang kondisi pasien
- Cindari memberi harapan palsu
- 1erikan informasi kondisi pasien pada keluarga
- &iskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi
di masa depan
- &iskusikan pilihan terapi
- Terangkan rasional tindakan
- Terangkan komplikasi kronik
- Terangkan tanda dan gejala yang harus dilaporkan
- >elaskan cara mencegah atau meminimalkan efek samping
penyakit!
%. A9arkan 3 Diet
- $aji pengetahuan klien tentang diet yang dianjurkan
- Tentukan sikap keluarga klien terhadap diet
- >elaskan tujuan diet
- Informasikan berapa lama diet harus diikuti
- Anjarkan klien tentang makanan yang boleh dan tidak boleh
dimakan
- 1antu klien untuk mencatat makanan kesukaan dalam diet
yang dianjurkan
- 4bservasi pilihan makanan klien sesuai dengan diet yang
dianjurkan
- Anjurkan membuat rencana makan
- &orong untuk mengikuti informasi yang diberikan oleh tenaga
kesehatan lain
- $onsul ahli giFi
pengobatan yang tepat
- Menggambarkan tindakan,
tindakan dalam pengobatan
- Menggambarkan efek samping
dalam pengobatan
- Menyebutkan interakasi obat
dengan agen yang lainnya
- Menyebutkan rute pemberian obat
yang tepat
- /ibatkan keluarga
*! A9arkan 3 penobatan
- >elaskan klien utk mengenal karakteristik obat
- Informasikan nama generik dan nama dagang
- >elaskan tujuan dan kerja obat
- >elaskan dosis, rute dan durasi obat
- @valuasi kemampuan klien menggunakan obat
- Ajarkan klien untuk melakukan prosedur sebelum minum obat
- Informasikan apa yang dilakukan jika dosis obat hilang
- Informasikan akibat tidak minum obat
- Informasikan efek samping obat
- >elaskan tanda dan gejala over dosis obat
- >elaskan cara menyimpan obat
- >elaskan interaksi obat
- >elaskan cara mencegah atau mengurangi efek samping obat
- 1erikan informasi tertulis tentang aksi, tujuan, efek samping
obat, dll
-
Sin!roma
De$isit
Pera1atan
Diri
'kurang pera.atan diri "
mandi, berpakaian,
makan, dan toileting(
De$inisi 3
Dangguan kemampuan
untuk melakukan A&/
pada diri
%etelah dilakukan asuhan
kepera.atan selama O ? *- jam,
klien mampu melakukan
pera.atan diri" Activities of &aily
/iving 'A&/(, dengan indikator"
makan
berpakaian
toileting
mandi
berhias
hygiene
oral hygiene
ambulasi" berjalan
".Bant' !a(am pera1atan !iri 5man!i- berpakaian- ber&ias-
makan- toi(etin6
De$inisi " membantu pasien untuk memenuhi A&/
Inter#ensi "
Monitor kemempuan klien untuk pera.atan diri yang mandiri!
Monitor kebutuhan klien untuk alat,alat bantu untuk kebersihan
diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan!
%ediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
melakukan self,care!
&orong klien untuk melakukan aktivitas sehari,hari yang normal
sesuai kemampuan yang dimiliki!
&orong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan
ketika klien tidak mampu melakukannya!
Batasan karakteristik "
ketidakmampuan untuk
mandi, ketidakmampuan
untuk berpakaian,
ketidakmampuan untuk
makan, ketidakmampuan
untuk toileting
0aktor yan
ber&'b'nan "
kelemahan, kerusakan
kognitif atau perceptual,
kerusakan
neuromuskular/ otot,otot
saraf!
ambulasi" .heelchair
transfer performance
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk
melakukannya!
1erikan aktivitas rutin sehari, hari sesuai kemampuan!
ertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas
sehari,hari!
0! &isfungsi seksual %etelah dilakukan pera.aatn
selama *,+ hari pasien mampu
mempertahankan fungsi
seksualnya
$riteria Q
- pasien menyadari keadaaannya
dan akan memulai lagi interaksi
seksual dan aktivitas secara
optimal
- pasien memahami situasi
)! 1erikan keterbukaan pada pasien/orang terdekat untuk
membicarakan tentang masalah inkontinensia dan fungsi
seksual
*! 1erikan informasi akurat ttg harapan kembalinya fungsi
seksual
+! &iskusikan dasar anatomi, jujur dalam menja.ab
pertanyaan pasien
-! &iskusikan ejakulasi retrograd bila pendekatan
transuretral/suprapubik digunakan
0! Rujuk ke penasehat seksual sesuai indikasi
individual
- menunjukan ketrampilan
pemecahan masalah
G! $ " erdarahan %etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama -,0 hari
pera.at menagtasi dan
meminimalkan komplikasi
vaskulair
$riteria Q
- tidak terjadi perdarahan
- tidak pasien syok hemoragik
)! antau tanda dan gejala hemoragi
*! antau balutan, kateter, drain yang bervariasi tergantung
jenis pembedahan yg dilakuakan 'T#R, suprpubik, retropubik,
perineal(
+! Instruksikan klien menghindari ngejan, tidak duduk di kursi
tegak lurus
-! /akukan irigasi kandung kemih
0! astikan asupan cairan yang adekuat
DA0TAR PUSTAKA
>ohnson, MP Maas, MP Moorhead, %! *222! Nursing "utcomes Classification N"C!! Mosby"
hiladelphia
Mansjoer, A, et all, *222, &apita $elekta &edokteran, >ilid I, Media Aesculapis, >akarta
Mc=loskey, > dan 1ulechek, D! *222! Nursing Interventions Classification NIC!. Mosby"
hiladelphia
Nanda '*222(, Nursing %iagnosis) /rinsip,/rinsip dan Clasification- 2((',2((2, hiladelphia, #%A!
%meltFer, %!=, *22), #uku .jar &eperawatan 2edikal #edah #runner * $uddarth, 3ol *, @D=,
>akarta
Anonim! *2)*! &iakses 0 Mei *2)* pada http"//...!scribd!com/doc/0-5H5-HI/A%$@,1C
Anonym! *2)2! http"//asuhankepera.atans!blogspot!com/*2)2/)2/asuhan,kepera.atan,benigna,
prostat!html
LAPORAN PENDAHULUAN ASMA
A. PEN4ERTIAN ASMA
Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas! %aluran napas yang
mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh
factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan aliran udara terhambat karena
konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang 'AlmaFini,
*2)*(
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan,
penyempitan ini bersifat sementara! Asma dapat terjadi pada siapa saja dan dapat
timbul disegala usia, tetapi umumnya asma lebih sering terjadi pada anak,anak usia di
ba.ah 0 tahun dan orang de.asa pada usia sekitar +2 tahunan '%aheb, *2))(
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan
elemennya! Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperresponsivitas saluran
napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat, batuk terutama malam hari dan atau dini hari! @pisodik tersebut
berhubungan dengan obstruksi saluran napas yang luas, bervariasi dan seringkali
bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan '1oushey, *220P 1ous;uet, *22I(
Istilah asma berasal dari kata Kunani yang artinya Rterengah,engahJ dan berarti serangan
nafas pendek 'rice, )550 cit urnomo *22I(! Nelson ')55G( dalam urnomo '*22I(
mendefinisikan asma sebagai kumpulan tanda dan gejala whee3ing 'mengi( dan atau
batuk dengan karakteristik sebagai berikutP timbul secara episodik dan atau kronik,
cenderung pada malam hari/dini hari 'nocturnal(, musiman, adanya faktor pencetus
diantaranya aktivitas fisik dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan
penyumbatan, serta adanya ri.ayat asma atau atopi lain pada pasien/keluarga,
sedangkan sebab,sebab lain sudah disingkirkan
1atasan asma yang lengkap yang dikeluarkan oleh Global Initiative for .sthma 'DINA(
'*22G( didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik saluran nafas dengan banyak
sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T! ada orang yang
rentan inflamasi ini menyebabkan mengi berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan dan
batuk, khususnya pada malam atau dini hari! Dejala ini biasanya berhubungan dengan
penyempitan jalan nafas yang luas namun bervariasi, yang sebagian bersifat reversibel
baik secara spontan maupun dengan pengobatan, inflamasi ini juga berhubungan
dengan hiperreaktivitas jalan nafas terhadap berbagai rangsangan!
Asma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh keadaan saluran nafas yang sangat
peka terhadap berbagai rangsangan, baik dari dalam maupun luar tubuh! Akibat dari
kepekaan yang berlebihan ini terjadilah penyempitan saluran nafas secara menyeluruh
'Abidin, *22*(!
B. KLASI0IKASI ASMA
)! 1erdasarkan kega.atan asma, maka asma dapat dibagi menjadi "
a! Asma bronkhiale
Asthma 1ronkiale merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya respon
yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap bebagai macam rangsangan, yang
mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang tersebar luas diseluruh paru dan
derajatnya dapat berubah secara sepontan atau setelah mendapat pengobatan
b! %tatus asmatikus
Kakni suatu asma yang refraktor terhadap obat,obatan yang konvensional '%meltFer,
*22)(! status asmatikus merupakan keadaan emergensi dan tidak langsung
memberikan respon terhadap dosis umum bronkodilator '&epkes RI, *22H(!
%tatus Asmatikus yang dialami penderita asma dapat berupa pernapasan .heeFing,
ronchi ketika bernapas 'adanya suara bising ketika bernapas(, kemudian bisa berlanjut
menjadi pernapasan labored 'perpanjangan ekshalasi(, pembesaran vena leher,
hipoksemia, respirasi alkalosis, respirasi sianosis, dyspnea dan kemudian berakhir
dengan tachypnea! Namun makin besarnya obstruksi di bronkus maka suara .heeFing
dapat hilang dan biasanya menjadi pertanda bahaya gagal pernapasan '1runner L
%uddarth, *22)(!
c! Asthmatic @mergency
Kakni asma yang dapat menyebabkan kematian
*! $lasifikasi asma yaitu 'Cartantyo, )55H, cit urnomo *22I(
a! Asma ekstrinsik
Asma ekstrinsik adalah bentuk asma paling umum yang disebabkan karena reaksi
alergi penderita terhadap allergen dan tidak memba.a pengaruh apa,apa terhadap
orang yang sehat!
b! Asma intrinsik
Asma intrinsik adalah asma yang tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari
allergen! Asma ini disebabkan oleh stres, infeksi dan kodisi lingkungan yang buruk
seperti klembaban, suhu, polusi udara dan aktivitas olahraga yang berlebihan!
+! Menurut Global Initiative for .sthma 'DINA( '*22G( penggolongan asma berdasarkan
beratnya penyakit dibagi - 'empat( yaitu"
)( Asma Intermiten 'asma jarang(
gejala kurang dari seminggu
serangan singkat
gejala pada malam hari M * kali dalam sebulan
A@3 ) atau @3 N I26
@A atau A@3 ) variabilitas *26 7 +26
*( Asma mild persistent 'asma persisten ringan(
gejala lebih dari sekali seminggu
serangan mengganggu aktivitas dan tidur
gejala pada malam hari N * kali sebulan
A@3 ) atau @3 N I26
@A atau A@3 ) variabilitas M *26 7 +26
+( Asma moderate persistent 'asma persisten sedang(
gejala setiap hari
serangan mengganggu aktivitas dan tidur
gejala pada malam hari N ) dalam seminggu
A@3 ) tau @3 G26 7 I26
@A atau A@3 ) variabilitas N +26
-( Asma severe persistent 'asma persisten berat(
gejala setiap hari
serangan terus menerus
gejala pada malam hari setiap hari
terjadi pembatasan aktivitas fisik
A@3 ) atau @A Q G26
@A atau A@3 variabilitas N +26
-! %elain berdasarkan gejala klinis di atas, asma dapat diklasifikasikan berdasarkan
derajat serangan asma yaitu" 'DINA, *22G(
a! %erangan asma ringan dengan aktivitas masih dapat berjalan, bicara satu kalimat, bisa
berbaring, tidak ada sianosis dan mengi kadang hanya pada akhir ekspirasi,
b! %erangan asma sedang dengan pengurangan aktivitas, bicara memenggal kalimat,
lebih suka duduk, tidak ada sianosis, mengi nyaring sepanjang ekspirasi dan kadang
,kadang terdengar pada saat inspirasi,
c! %erangan asma berat dengan aktivitas hanya istirahat dengan posisi duduk bertopang
lengan, bicara kata demi kata, mulai ada sianosis dan mengi sangat nyaring terdengar
tanpa stetoskop,
d! %erangan asma dengan ancaman henti nafas, tampak kebingunan, sudah tidak
terdengar mengi dan timbul bradikardi!
erlu dibedakan derajat klinis asma harian dan derajat serangan asma!
%eorang penderita asma persisten 'asma berat( dapat mengalami serangan asma
ringan! %edangkan asma ringan dapat mengalami serangan asma berat, bahkan
serangan asma berat yang mengancam terjadi henti nafas yang dapat menyebabkan
kematian
/. ETIOLO4I ASMA
%ampai saat ini etiologi dari .sma #ronkhial belum diketahui! %uatu hal yang
yang menonjol pada penderita Asma adalah fenomena hiperaktivitas bronkus! 1ronkus
penderita asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi!
)! Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering menimbulkan Asma adalah"
'%meltFer L 1are, *22*(!
a! Aaktor ekstrinsik 'alergik( " reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen atau alergen
yang dikenal seperti debu, serbuk,serbuk, bulu,bulu binatang!
b! Aaktor intrinsik'non,alergik( " tidak berhubungan dengan alergen, seperti common cold-
infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan
serangan!
c! Asma gabungan
1entuk asma yang paling umum! Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik
dan non,alergik
*! Menurut The /ung Association of =anada, ada dua faktor yang menjadi pencetus
asma "
a! emicu Asma '1rigger(
emicu asma mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran pernapasan
'bronkokonstriksi(! emicu tidak menyebabkan peradangan! 1rigger dianggap
menyebabkan gangguan pernapasan akut, yang belum berarti asma, tetapi bisa
menjurus menjadi asma jenis intrinsik!
Dejala,gejala dan bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu cenderung timbul
seketika, berlangsung dalam .aktu pendek dan relatif mudah diatasi dalam .aktu
singkat! Namun, saluran pernapasan akan bereaksi lebih cepat terhadap pemicu,
apabila sudah ada, atau sudah terjadi peradangan! #mumnya pemicu yang
mengakibatkan bronkokonstriksi adalah perubahan cuaca, suhu udara, polusi udara,
asap rokok, infeksi saluran pernapasan, gangguan emosi, dan olahraga yang
berlebihan!
b! enyebab Asma 'Inducer(
enyebab asma dapat menyebabkan peradangan 'inflamasi( dan sekaligus
hiperresponsivitas 'respon yang berlebihan( dari saluran pernapasan! Inducer dianggap
sebagai penyebab asma yang sesungguhnya atau asma jenis ekstrinsik! enyebab
asma dapat menimbulkan gejala,gejala yang umumnya berlangsung lebih lama
'kronis(, dan lebih sulit diatasi! #mumnya penyebab asma adalah alergen- yang tampil
dalam bentuk ingestan 'alergen yang masuk ke tubuh melalui mulut(, inhalan 'alergen
yang dihirup masuk tubuh melalui hidung atau mulut(, dan alergen yang didapat melalui
kontak dengan kulit ' 3itaCealth, *22G(!
+! %edangkan /e.is et al! '*222( tidak membagi pencetus asma secara spesifik! Menurut
mereka, secara umum pemicu asma adalah"
a! Aaktor predisposisi
Denetik
Aaktor yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana
cara penurunannya yang jelas! enderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai
keluarga dekat juga menderita penyakit alergi! $arena adanya bakat alergi ini, penderita
sangat mudah terkena penyakit .sma #ronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus!
%elain itu hipersensitivitas saluran pernapasannya juga bisa diturunkan!
b! Aaktor presipitasi
)( Alergen
&imana alergen dapat dibagi menjadi + jenis, yaitu"
a( Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan seperti debu, bulu binatang, serbuk
bunga, spora jamur, bakteri dan polusi!
b( Ingestan, yang masuk melalui mulut yaitu makanan 'seperti buah,buahan dan anggur
yang mengandung sodium metabisulfide( dan obat,obatan 'seperti aspirin, epinefrin,
A=@, inhibitor, kromolin(!
c( $ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit! =ontoh " perhiasan, logam dan jam
tangan
ada beberapa orang yang menderita asma respon terhadap Ig @ jelas merupakan
alergen utama yang berasal dari debu, serbuk tanaman atau bulu binatang! Alergen ini
menstimulasi reseptor Ig @ pada sel mast sehingga pemaparan terhadap faktor
pencetus alergen ini dapat mengakibatkan degranulasi sel mast! &egranulasi sel mast
seperti histamin dan protease sehingga berakibat respon alergen berupa asma!
*( 4lahraga
%ebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktivitas
jasmani atau olahraga yang berat! %erangan asma karena aktifitas biasanya terjadi
segera setelah selesai beraktifitas! Asma dapat diinduksi oleh adanya kegiatan fisik
atau latihan yang disebut sebagai 45ercise Induced .sthma '@IA( yang biasanya
terjadi beberapa saat setelah latihan!misalnya" jogging, aerobik, berjalan cepat,
ataupun naik tangga dan dikarakteristikkan oleh adanya bronkospasme, nafas pendek,
batuk dan .heeFing! enderita asma seharusnya melakukan pemanasan selama *,+
menit sebelum latihan!
+( Infeksi bakteri pada saluran napas
Infeksi bakteri pada saluran napas kecuali sinusitis mengakibatkan eksaserbasi pada
asma! Infeksi ini menyebabkan perubahan inflamasi pada sistem trakeo bronkial dan
mengubah mekanisme mukosilia! 4leh karena itu terjadi peningkatan hiperresponsif
pada sistem bronkial!
-( %tres
%tres / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada! enderita diberikan motivasi untuk
mengatasi masalah pribadinya, karena jika stresnya belum diatasi maka gejala
asmanya belum bisa diobati!
0( Dangguan pada sinus
Campir +26 kasus asma disebabkan oleh gangguan pada sinus, misalnya rhinitis
alergik dan polip pada hidung! $edua gangguan ini menyebabkan inflamasi membran
mukus!
G( erubahan cuaca
=uaca lembab dan ha.a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi Asma!
Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan Asma!
$adangkadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim
kemarau!
D. ANATOMI- 0ISIOLO4I DAN PATO0ISIOLO4I ASMA
". ANATOMI
LAPORAN PENDAHULUAN ASMA
Dambar )! Anatomi sistem pernapasan
LAPORAN PENDAHULUAN ASMA
Dambar *! Anatomi keadaan normal dan .sma #ronkhial
Oran Pernapasan
a! Cidung
Cidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai
dua lubang 'kavum nasi(, dipisahkan oleh sekat hidung 'septum nasi(! &i dalamnya
terdapat bulu,bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu, dan kotoran yang
masuk ke dalam lubang hidung!
b! Aaring
Aaring atau tekak merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan
makanan, terdapat di ba.ah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung, dan mulut
sebelah depan ruas tulang leher! Cubungan faring dengan organ,organ lain adalah ke
atas berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama
koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama
istmus fausium, ke ba.ah terdapat * lubang 'ke depan lubang laring dan ke belakang
lubang esofagus(!
c! /aring
/aring atau pangkal tenggorokan merupakan saluran udara dan bertindak sebagai
pembentukan suara, terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikal
dan masuk ke dalam trakhea di ba.ahnya! angkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh
sebuah empang tenggorokan yang biasanya disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang,
tulang ra.an yang berfungsi pada .aktu kita menelan makanan menutupi laring!
d! Trakea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh )G
sampai *2 cincin yang terdiri dari tulang,tulang ra.an yang berbentuk seperti kuku kuda
'huruf =( sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang
disebut sel bersilia, hanya bergerak ke arah luar! anjang trakea 5 sampai )) cm dan
di belakang terdiri dari jarigan ikat yang dilapisi oleh otot polos!
e! 1ronkus
1ronkus atau cabang tenggorokan merupakan lanjutan dari trakea, ada * buah yang
terdapat pada ketinggian vertebra torakalis I3 dan 3, mempunyai struktur serupa
dengan trakea dan dilapisi oleh jenis set yang sama! 1ronkus itu berjalan ke ba.ah dan
ke samping ke arah tampuk paru,paru!1ronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dari
pada bronkus kiri, terdiri dari G,I cincin, mempunyai + cabang! 1ronkus kiri lebih
panjang dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri dari 5,)* cincin mempunyai *
cabang!1ronkus bercabang,cabang, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus
'bronkioli(! ada bronkioli tidak terdapat cincin lagi, dan pada ujung bronkioli
terdapat gelembung paru atau gelembung ha.a atau alveoli!
f! aru,paru
aru,paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
'gelembung ha.a atau alveoli(! Delembug alveoli ini terdiri dari sel,sel epitel dan
endotel! >ika dibentangkan luas permukaannya kurang lebih 52 mS! ada lapisan ini
terjadi pertukaran udara, 4* masuk ke dalam darah dan =4* dikeluarkan dari darah!
1anyaknya gelembung paru,paru ini kurang lebih H22!222!222 buah 'paru,paru kiri dan
kanan(
aru,paru dibagi dua yaitu paru,paru kanan, terdiri dari + lobus 'belahan paru(, lobus
pulmo dekstra superior, lobus media, dan lobus inferior! Tiap lobus tersusun oleh
lobulus! aru,paru kiri, terdiri dari pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior! Tiap,
tiap lobus terdiri dari belahan yang kecil bernama segmen! aru,paru kiri mempunyai
)2 segmen yaitu 0 buah segmen pada lobus superior, dan 0 buah segmen pada
inferior! aru,paru kanan mempunyai )2 segmen yaitu 0 buah segmen pada lobus
superior, * buah segmen pada lobus medialis, dan + buah segmen pada lobus inferior!
Tiap,tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan,belahan yang bernama
lobulus!
&i antara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi
pembuluh darah getah bening dan saraf, dan tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus!
&i dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang,cabang banyak sekali, cabang ini
disebut duktus alveolus! Tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang
diameternya antara 2,*,2,+ mm!
/etak paru,paru di rongga dada datarannya menghadap ke tengah rongga dada atau
kavum mediastinum! ada bagian tengah terdapat tampuk paru,paru atau hilus! ada
mediastinum depan terletak jantung! aru,paru dibungkus oleh selaput yang
bernama pleura! leura dibagi menjadi * yaitu, yang pertama pleura visceral 'selaput
dada pembungkus( yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru,paru!
$edua pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar! Antara
keadaan normal, kavum pleura ini vakum 'hampa( sehingga paru,paru dapat
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan 'eksudat( yang berguna untuk
meminyaki permukaanya 'pleura(, menghindarkan gesekan antara paru,paru dan
dinding dada se.aktu ada gerakan bernapas!
%. 0ISIOLO4I ASMA
Proses ter9a!i pernapasan
LAPORAN PENDAHULUAN ASMA
Dambar + roses pernapasan
ernapasan 'respirasi( adalah peristi.a menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh! enghisapan udara ini
disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi! >adi, dalam paru,paru terjadi
pertukaran Fat antara oksigen yang ditarik dan udara masuk kedalam darah dan =4*
dikeluarkan dari darah secara osmosis! $emudian =4* dikeluarkan melalui traktus
respiratorius 'jalan pernapasan( dan masuk kedalam tubuh melalui kapiler,kapiler vena
pulmonalis kemudian massuk ke serambi kiri jantung 'atrium sinistra( menuju ke
aorta kemudian ke seluruh tubuh 'jaringan,jaringan dan sel, sel(, di sini terjadi oksidasi
'pembakaran(! %ebagai sisa dari pembakaran adalah =4* dan dikeluarkan melalui
peredaran darah vena masuk ke jantung 'serambi kanan atau atrium dekstra( menuju
ke bilik kanan 'ventrikel dekstra( dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke
jaringan paru,paru! Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli! roses
pengeluaran =4* ini adalah sebagian dari sisa metabolisme, sedangkan sisa dari
metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit!
%etelah udara dari luar diproses, di dalam hidung masih terjadi perjalanan
panjang menuju paru,paru 'sampai alveoli(! ada laring terdapat epiglotis yang
berguna untuk menutup laring se.aktu menelan, sehingga makanan tidak masuk ke
trakhea, sedangkan .aktu bernapas epiglotis terbuka, begitu seterusnya! >ika makanan
masuk ke dalam laring, maka akan mendapat serangan batuk, hal tersebut untuk
mencoba mengeluarkan makanan tersebt dari laring!
Terbagi dalam * bagian yaitu inspirasi 'menarik napas( dan ekspirasi
'menghembuskan napas(! 1ernapas berarti melakukan inpirasi dan eskpirasi secara
bergantian, teratur, berirama, dan terus menerus! 1ernapas merupakan gerak refleks
yang terjadi pada otot,otot pernapasan! Refleks bernapas ini diatur oleh pusat
pernapasan yang terletak di dalam sumsum penyambung 'medulla oblongata(! 4leh
karena seseorang dapat menahan, memperlambat, atau mempercepat napasnya, ini
berarti bah.a refleks bernapas juga diba.ah pengaruh korteks serebri! usat
pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar =4* dalam darah dan kekurangan
dalam darah! Inspirai terjadi bila muskulus diafragma telah mendapat rangsangan dari
nervus frenikus lalu mengerut datar!
Muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah ,mendapat rangsangan
kemudian mengerut dan tulang iga 'kosta( menjadi datar! &engan demikian jarak antara
sternum 'tulang dada( dan vertebra semakin luas dan melebar! Rongga dada
membesar maka pleura akan tertarik, yang menarik paru,paru sehingga tekanan udara
di dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar!
@kspirasi, pada suatu saat otot,otot akan kendor lagi 'diafragma akan menjadi
cekung, muskulus interkostalis miring lagi( dan dengan demikian rongga dan dengan
demikian rongga dada menjadi kecil
kembali, maka udara didorong keluar! >adi proses respirasi atau
pernapasan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura
dan paru,paru!
ernapasan dada, pada .aktu seseorang bernapas, rangka dada terbesar
bergerak, pernapasan ini dinamakan pernapasan dada! Ini terdapat pada rangka dada
yang lunak, yaitu pada orang,orang muda dan pada perempuan!
ernapasan perut, jika pada .aktu bernapas diafragma turun naik, maka ini
dinamakan pernapasan perut! $ebanyakan pada orang tua, $arena tulang
ra.annya tidak begitu lembek dan bingkas lagi yang disebabkan oleh banyak Fat kapur
yang mengendap di dalamnya dan banyak ditemukan pada laki,laki!
). PATO0ISIOLO4I ASMA
Tiga unsur yang ikut serta pada obstruksi jalan udara penderita asma adalah
spasme otot polos, edema dan inflamasi membran mukosa jalan udara, dan eksudasi
mucus intraliminal, sel,sel radang dan debris selular! 4bstruksi menyebabkan
pertambahan resistensi jalan udara yang merendahkan volume ekspresi paksa dan
kecepatan aliran, penutupan prematur jalan udara, hiperinflasi paru, bertambahnya
kerja pernafasan, perubahan sifat elastik dan frekuensi pernafasan! Balaupun jalan
udara bersifat difus, obstruksi menyebabkan perbedaaan satu bagian dengan bagian
lain, ini berakibat perfusi bagian paru tidak cukup mendapat ventilasi dan menyebabkan
kelainan gas,gas darah terutama penurunan p=4* akibat hiperventilasi!
ada respon alergi di saluran nafas, antibodi Ig@ berikatan dengan alergen
menyebabkan degranulasi sel mast! Akibat degranulasi tersebut, histamin dilepaskan!
Cistamin menyebabkan konstriksi otot polos bronkiolus! Apabila respon histamin
berlebihan, maka dapat timbul spasme asmatik! $arena histamin juga merangsang
pembentukan mukkus dan meningkatkan permiabilitas kapiler, maka juga akan terjadi
kongesti dan pembengkakan ruang iterstisium paru!
Individu yang mengalami asma mungkin memiliki respon Ig@ yang sensitif
berlebihan terhadap sesuatu alergen atau sel,sel mast,nya terlalu mudah mengalami
degranulasi! &i manapun letak hipersensitivitas respon peradangan tersebut, hasil
akhirnya adalah bronkospasme, pembentukan mukus, edema dan obstruksi aliran
udara!

Dambar -! atofisiologi asma
Pat&1ay Asma
Pat%&a.$sma

Pat%&a. $sma
E. MANI0ESTASI KLINIS ASMA
Dambaran klasik penderita asma berupa sesak nafas, batuk,batuk dan mengi
'.heFFing( telah dikenal oleh umum dan tidak sulit untuk diketahui! 1atuk,batuk kronis
dapat merupakan satu,satunya gejala asma dan demikian pula rasa sesak dan berat
didada!
Tetapi untuk melihat tanda dan gejala asma sendiri dapat digolongkan menjadi "
)! Asma tingkat I
Kaitu penderita asma yang secara klinis normal tanpa tanda dan gejala asma atau
keluhan khusus baik dalam pemeriksaan fisik maupun fungsi paru! Asma akan muncul
bila penderita terpapar faktor pencetus atau saat dilakukan tes provokasi bronchial di
laboratorium!
*! Asma tingkat II
Kaitu penderita asma yang secara klinis maupun pemeriksaan fisik tidak ada kelainan,
tetapi dengan tes fungsi paru nampak adanya obstruksi saluran pernafasan! 1iasanya
terjadi setelah sembuh dari serangan asma!
+! Asma tingkat III
Kaitu penderita asma yang tidak memiliki keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik dan tes
fungsi paru memiliki tanda,tanda obstruksi! 1iasanya penderita merasa tidak sakit tetapi
bila pengobatan dihentikan asma akan kambuh!
-! Asma tingkat I3
Kaitu penderita asma yang sering kita jumpai di klinik atau rumah sakit yaitu dengan
keluhan sesak nafas, batuk atau nafas berbunyi!
ada serangan asma ini dapat dilihat yang berat dengan gejala,gejala yang makin
banyak antara lain "
a! $ontraksi otot,otot bantu pernafasan, terutama sternokliedo mastoideus
b! %ianosis
c! %ilent =hest
d! Dangguan kesadaran
e! Tampak lelah
f! Ciperinflasi thoraks dan takhikardi
0! Asma tingkat 3
Kaitu status asmatikus yang merupakan suatu keadaan darurat medis beberapa
serangan asma yang berat bersifat refrakter sementara terhadap pengobatan yang
laFim dipakai! $arena pada dasarnya asma bersifat reversible maka dalam kondisi
apapun diusahakan untuk mengembalikan nafas ke kondisi normal
0. KOMPLIKASI ASMA
2. Mengancam pada gangguan keseimbangan asam basa dan gagal nafas
%. =hronic persisten bronhitis
/. 1ronchitis
;. neumonia
1. @mphysema
4. Meskipun serangan asma jarang ada yang fatal, kadang terjadireaksi kontinu yang
lebih berat, yang disebut Rstatus asmatikusJ, kondisi ini mengancam hidup '%meltFer L
1are, *22*(!
Asma
4. PEMERIKSAAN PENUN7AN4 ASMA
)! emeriksaan sputum
ada pemeriksaan sputum ditemukan "
$ristal 7kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinofil!
Terdapatnya %piral =urschman, yakni spiral yang merupakan silinder sel,sel cabang,
cabang bronkus
Terdapatnya =reole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus
Terdapatnya neutrofil eosinofil
*! emeriksaan darah
ada pemeriksaan darah yang rutin diharapkan eosinofil meninggi, sedangkan leukosit
dapat meninggi atau normal, .alaupun terdapat komplikasi asma
Das analisa darah
Terdapat hasil aliran darah yang variabel, akan tetapi bila terdapat peninggian a=4*
maupun penurunan pC menunjukkan prognosis yang buruk
$adang 7kadang pada darah terdapat %D4T dan /&C yang meninggi
Ciponatremi )0!222/mm+ menandakan terdapat infeksi
ada pemeriksaan faktor alergi terdapat Ig@ yang meninggi pada .aktu seranggan, dan
menurun pada .aktu penderita bebas dari serangan!
emeriksaan tes kulit untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergennya dapat
menimbulkan reaksi yang positif pada tipe asma atopik!
+! Aoto rontgen
ada umumnya, pemeriksaan foto rontgen pada asma normal! ada serangan asma,
gambaran ini menunjukkan hiperinflasi paru berupa rradiolusen yang bertambah, dan
pelebaran rongga interkostal serta diagfragma yang menurun! Akan tetapi bila terdapat
komplikasi, kelainan yang terjadi adalah"
1ila disertai dengan bronkhitis, bercakan hilus akan bertambah
1ila terdapat komplikasi emfisema '=4&( menimbulkan gambaran yang bertambah!
1ila terdapat komplikasi pneumonia maka terdapat gambaran infiltrat pada paru!
-! emeriksaan faal paru
1ila A@3) lebih kecil dari -26, */+ penderita menujukkan penurunan tekanan sistolenya
dan bila lebih rendah dari *26, seluruh pasien menunjukkan penurunan tekanan
sistolik!
Terjadi penambahan volume paru yang meliputi R3 hampi terjadi pada seluruh asma,
AR= selalu menurun, sedangan penurunan TR= sering terjadi pada asma yang berat!
0! @lektrokardiografi
Dambaran elektrokardiografi selama terjadi serangan asma dapat dibagi atas tiga
bagian dan disesuaikan dengan gambaran emfisema paru, yakni "
erubahan aksis jantung pada umumnya terjadi deviasi aksis ke kanan dan rotasi searah
jarum jam
Terdapatnya tanda,tanda hipertrofi jantung, yakni tedapat R111
Tanda,tanda hipoksemia yakni terdapat sinus takikardi, %3@%, dan 3@% atau terjadinya
relatif %T depresi!
H. PENATALAKSANAAN MEDIS ASMA
engobatan asthma secara garis besar dibagi dalam pengobatan non
farmakologik dan pengobatan farmakologik!
)! enobatan non farmakologik
a! enyuluhan
enyuluhan ini ditujukan pada peningkatan pengetahuan klien tentang penyakit asthma
sehinggan klien secara sadar menghindari faktor,faktor pencetus, serta menggunakan
obat secara benar dan berkonsoltasi pada tim kesehatan!
b! Menghindari faktor pencetus
$lien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus serangan asthma yang ada pada
lingkungannya, serta diajarkan cara menghindari dan mengurangi faktor pencetus,
termasuk pemasukan cairan yang cukup bagi klien!
c! Aisioterapi
Aisioterpi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran mukus! Ini dapat
dilakukan dengan drainage postural, perkusi dan fibrasi dada!
*! engobatan farmakologik
a( Agonis beta
1entuk aerosol bekerja sangat cepat diberika +,- kali semprot dan jarak antara
semprotan pertama dan kedua adalan )2 menit! Kang termasuk obat ini adalah
metaproterenol ' Alupent, metrapel (!
b( Metil :antin
Dolongan metil ?antin adalan aminophilin dan teopilin, obat ini diberikan bila golongan
beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan! ada orang de.asa diberikan
)*0,*22 mg empatkali sehari!
c( $ortikosteroid
>ika agonis beta dan metil ?antin tidak memberikan respon yang baik, harus diberikan
kortikosteroid! %teroid dalam bentuk aerosol ' beclometason dipropinate ( dengan disis
I22 empat kali semprot tiap hari! $arena pemberian steroid yang lama mempunyai
efek samping maka yang mendapat steroid jangka lama harus dia.asi dengan ketat!
d( $romolin
$romolin merupakan obat pencegah asthma, khususnya anak,anak ! &osisnya berkisar
),* kapsul empat kali sehari!
e( $etotifen
@fek kerja sama dengan kromolin dengan dosis * ? ) mg perhari! $euntunganya dapat
diberikan secara oral!
f( Iprutropioum bromide 'Atroven(
Atroven adalah antikolenergik, diberikan dalam bentuk aerosol dan bersifat
bronkodilator!
+! engobatan selama serangan status asthmatikus
a! Infus R/ " &0 Q + " ) tiap *- jam
b! emberian oksigen - liter/menit melalui nasal kanul
c! Aminophilin bolus 0 mg / kg bb diberikan pelan,pelan selama *2 menit dilanjutka drip
Rlatau &0 mentenence '*2 tetes/menit( dengan dosis *2 mg/kg bb/*- jam!
d! Terbutalin 2,*0 mg/G jam secara sub kutan!
e! &e?amatason )2,*2 mg/Gjam secara intra vena!
f! Antibiotik spektrum luas!
PROSES KEPERA:ATAN ASMA
A. PEN4KA7IAN KEPERA:ATAN ASMA
". Penka9ian Primer Asma
a! Air.ay
eningkatan sekresi pernafasan
1unyi nafas krekles, ronchi, .eeFing
b! 1reathing
&istress pernafasan " pernafasan cuping hidung, takipneu/bradipneu, retraksi!
Menggunakan otot aksesoris pernafasan
$esulitan bernafas " diaforesis, sianosis
c! =irculation
enurunan curah jantung " gelisah, latergi, takikardi
%akit kepala
Dangguan tingkat kesadaran " ansietas, gelisah
apiledema
#rin output meurun
d! &issability
Mengetahui kondisi umum dengan pemeriksaan cepat status umum dan neurologi
dengan memeriksa atau cek kesadaran, reaksi pupil!
%. Penka9ian Sek'n!er Asma
a! Anamnesis
Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk mengumpulkan
berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan! Dejala asma
sangat bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri 'pada saat
berbeda(, dari tidak ada gejala sama sekali sampai kepada sesak yang hebat yang
disertai gangguan kesadaran!
$eluhan dan gejala tergantung berat ringannya pada .aktu serangan! ada serangan
asma bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi, keluhan dan gejala tak ada
yang khas! $eluhan yang paling umum ialah " Napas berbunyi, %esak, 1atuk, yang
timbul secara tiba,tiba dan dapat hilang segera dengan spontan atau dengan
pengobatan, meskipun ada yang berlangsung terus untuk .aktu yang lama!
b! emeriksaan Aisik
1erguna selain untuk menemukan tanda,tanda fisik yang mendukung diagnosis asma
dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, juga berguna untuk mengetahui
penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan "
)( %tatus kesehatan umum
erlu dikaji tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah, kelemahan suara bicara,
tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan, penggunaan otot,otot
pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien!
*( Integumen
&ikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor kulit,
kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya
bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di kaji .arna rambut,
kelembaban dan kusam!
+( Thorak
a( Inspeksi
&ada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya peningkatan
diameter anteroposterior, retraksi otot,otot Interkostalis, sifat dan irama pernafasan
serta frek.ensi peranfasan!
b( alpasi!
ada palpasi di kaji tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus!
c( erkusi
ada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan diafragma
menjadi datar dan rendah!
d( Auskultasi!
Terdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan e?pirasi lebih dari - detik atau
lebih dari +? inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan BheeFing!
c! %istem pernafasan
)( 1atuk mula,mula kering tidak produktif kemudian makin keras dan seterusnya menjadi
produktif yang mula,mula encer kemudian menjadi kental! Barna dahak jernih atau
putih tetapi juga bisa kekuningan atau kehijauan terutama kalau terjadi infeksi
sekunder!
*( Arekuensi pernapasan meningkat
+( 4tot,otot bantu pernapasan hipertrofi!
-( 1unyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang memanjang disertai ronchi
kering dan .heeFing!
0( @kspirasi lebih daripada - detik atau +? lebih panjang daripada inspirasi bahkan
mungkin lebih!
G( ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan"
Ciperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter anteroposterior rongga dada
yang pada perkusi terdengar hipersonor!
ernapasan makin cepat dan susah, ditandai dengan pengaktifan otot,otot bantu napas
'antar iga, sternokleidomastoideus(, sehingga tampak retraksi suprasternal,
supraclavikula dan sela iga serta pernapasan cuping hidung!
H( ada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan cepat dan dangkal dengan
bunyi pernapasan dan .heeFing tidak terdengar'silent chest(, sianosis!
d! %istem kardiovaskuler
)( Tekanan darah meningkat, nadi juga meningkat
*( ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan"
takhikardi makin hebat disertai dehidrasi!
Timbul ulsus paradoksusdimana terjadi penurunan tekanan darah sistolik lebih dari )2
mmCg pada .aktu inspirasi! Normal tidak lebih daripada 0 mmCg, pada asma yang
berat bisa sampai )2 mmCg atau lebih!
+( ada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama jantung!
Asma
B. DIA4NOSA KEPERA:ATAN ASMA ;AN4 MUN4KIN MUN/UL
)! 1ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan
produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme!
*! Dangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler 7
alveolar
+! ola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus!!
-! Nyeri akutP ulu hati berhubungan dengan proses penyakit!
0! =emas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa takut sufokasi!
G! $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan
7. $urang pengetahuan berhubungan dengan faktor,faktor pencetus asma!
8. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh
9. &efisit pera.atan diri berhubungan dengan kelemahan fisik!
10. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif !
/. REN/ANA KEPERA:ATAN ASMA

REN/ANA KEPERA:ATAN
NO
DIA4NOSA
KEPERA:ATAN
TU7UAN DAN KRITERIA HASIL
5NO/6
INTER<ENSI 5NI/6
) 1ersihan jalan nafas
tidak efektif
berhubungan dengan
tachipnea, peningkatan
produksi mukus,
kekentalan sekresi dan
bronchospasme!
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
Respiratory status " 3entilation
Respiratory status " Air.ay patency
Aspiration =ontrol,
&engan kriteria hasil "
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu 'mampu
mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips(
Menunjukkan jalan nafas yang paten
'klien tidak merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada suara
nafas abnormal(
Mampu mengidentifikasikan dan
mencegah factor yang dapat
menghambat jalan nafas
NI/ 3
8ir)ay *anagement
1uka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau
ja. thrust bila perlu
osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
asang mayo bila perlu
/akukan fisioterapi dada jika perlu
$eluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
/akukan suction pada mayo
1erikan bronkodilator bila perlu
1erikan pelembab udara $assa basah Na=l
/embab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan!
Monitor respirasi dan status 4*
* Dangguan pertukaran %etelah dilakukan tindakan NI/ 3
gas berhubungan
dengan perubahan
membran kapiler 7
alveolar
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
Respiratory %tatus " Das e?change
Respiratory %tatus " ventilation
3ital %ign %tatus
&engan kriteria hasil "
Mendemonstrasikan peningkatan
ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat
Memelihara kebersihan paru paru dan
bebas dari tanda tanda distress
pernafasan
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu 'mampu
mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips(
Tanda tanda vital dalam rentang
normal
Air1ay Manaement
1uka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau ja.
thrust bila perlu
osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
asang mayo bila perlu
/akukan fisioterapi dada jika perlu
$eluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
/akukan suction pada mayo
1erika bronkodilator bial perlu
1arikan pelembab udara
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan!
Monitor respirasi dan status 4*
Respiratory Monitorin
Monitor rata 7 rata, kedalaman, irama dan usaha
respirasi
=atat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Monitor pola nafas " bradipena, takipenia,
kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
=atat lokasi trakea
Monitor kelelahan otot diagfragma 'gerakan
paradoksis(
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan /
tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan
napas utama
Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya
+ ola Nafas tidak efektif
berhubungan dengan
penyempitan bronkus
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
Respiratory status " 3entilation
Respiratory status " Air.ay patency
3ital sign %tatus
&engan $riteria Casil "
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu 'mampu
mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips(
Menunjukkan jalan nafas yang paten
'klien tidak merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada suara
nafas abnormal(
Tanda Tanda vital dalam rentang
normal 'tekanan darah, nadi,
pernafasan(
NI/ 3
Air1ay Manaement
1uka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau
ja. thrust bila perlu
osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
asang mayo bila perlu
/akukan fisioterapi dada jika perlu
$eluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
/akukan suction pada mayo
1erikan bronkodilator bila perlu
1erikan pelembab udara $assa basah Na=l
/embab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan!
Monitor respirasi dan status 4*
Terapi Oksien
1ersihkan mulut, hidung dan secret trakea
ertahankan jalan nafas yang paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
ertahankan posisi pasien
4bservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
oksigenasi
<ita( sin Monitorin
Monitor T&, nadi, suhu, dan RR
=atat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor 3% saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi T& pada kedua lengan dan bandingkan
Monitor T&, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, .arna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad 'tekanan nadi yang
melebar, bradikardi, peningkatan sistolik(
Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
- Nyeri akutP ulu hati
berhubungan dengan
proses penyakit!
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
ain /evel,
ain control,
=omfort level
&engan $riteria Casil "
Mampu mengontrol nyeri 'tahu
penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri, mencari
bantuan(
Melaporkan bah.a nyeri berkurang
dengan menggunakan manajemen
nyeri
Mampu mengenali nyeri 'skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri(
Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
NI/ 3
Pain Manaement
/akukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
4bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Dunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
$aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
@valuasi pengalaman nyeri masa lampau
@valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
1antu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
$ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
$urangi faktor presipitasi nyeri
ilih dan lakukan penanganan nyeri 'farmakologi,
non farmakologi dan inter personal(
$aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
1erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
@valuasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
$olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri
Ana(esi2 A!ministration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat
=ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
=ek ri.ayat alergi
ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
ilih rute pemberian secara I3, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
1erikan analgesik tepat .aktu terutama saat nyeri
hebat
@valuasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala
'efek samping(
0 =emas berhubungan
dengan kesulitan
bernafas dan rasa
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
NI/ 3
8nKiety ,edu!tion (penurunan ke!emasan)
Dunakan pendekatan yang menenangkan
takut sufokasi!
An?iety control
=oping
Impulse control
&engan $riteria Casil "
$lien mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk mengontol
cemas
3ital sign dalam batas normal
ostur tubuh, ekspresi .ajah, bahasa
tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya
kecemasan
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
pasien
>elaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur
ahami prespektif pasien terhadap situasi stres
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
1erikan informasi faktual mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
&orong keluarga untuk menemani anak
/akukan back / neck rub
&engarkan dengan penuh perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
1antu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
&orong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi
1arikan obat untuk mengurangi kecemasan
G $etidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
faktor psikologis dan
biologis yang
mengurangi
pemasukan makanan
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
Nutritional %tatus " food and Aluid
Intake
Nutritional %tatus " nutrient Intake
Beight control
&engan $riteria Casil "
Adanya peningkatan berat badan
sesuai dengan tujuan
1erat badan ideal sesuai dengan
tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
Tidk ada tanda tanda malnutrisi
Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan
NI/ 3
N'trition Manaement
$aji adanya alergi makanan
$olaborasi dengan ahli giFi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien!
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Ae
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitamin =
1erikan substansi gula
Kakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi
1erikan makanan yang terpilih ' sudah
dikonsultasikan dengan ahli giFi(
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian!
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
1erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
$aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
N'trition Monitorin
11 pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama makan
>ad.alkan pengobatan dan tindakan tidak selama
jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Cb, dan kadar
Ct
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
=atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral!
=atat jika lidah ber.arna magenta, scarlet
H $urang pengetahuan
berhubungan dengan
faktor,faktor pencetus
asma!
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
$o.l.dge " disease process
$o.ledge " health 1ehavior
&engan $riteria Casil "
asien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program
pengobatan
asien dan keluarga mampu
NI/ 3
Bea!hing + disease -ro!ess
1erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
pasien tentang proses penyakit yang spesifik
>elaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana
hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi,
dengan cara yang tepat!
Dambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
pada penyakit, dengan cara yang tepat
Dambarkan proses penyakit, dengan cara yang
tepat
melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
asien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan pera.at/tim kesehatan
lainnya
Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara
yang tepat
%ediakan informasi pada pasien tentang kondisi,
dengan cara yang tepat
Cindari harapan yang kosong
%ediakan bagi keluarga atau pasien informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
&iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa
yang akan datang dan atau proses pengontrolan
penyakit
&iskusikan pilihan terapi atau penanganan
&ukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
@ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas
lokal, dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada pemberi pera.atan
kesehatan, dengan cara yang tepat
I Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
batuk persisten dan
ketidakseimbangan
antara suplai oksigen
dengan kebutuhan
tubuh!
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
@nergy conservation
Activity tolerance
%elf =are " A&/s
&engan $riteria Casil "
1erpartisipasi dalam aktivitas fisik
tanpa disertai peningkatan tekanan
darah, nadi dan RR
Mampu melakukan aktivitas sehari
hari 'A&/s( secara mandiri
NI/ 3
A2ti#ity T&erapy
$olaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi yang tepat!
1antu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
1antu untuk memilih aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
social
1antu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
1antu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
1antu untuk mengidentifikasi aktivitas disukai
1antu klien untuk membuat jad.al latihan di.aktu
luang
1antu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
%ediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
1antu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
5 &efisit pera.atan diri
berhubungan dengan
kelemahan fisik
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
%elf care " Activity of &aily /iving
'A&/s(
&engan $riteria Casil "
$lien terbebas dari bau badan
Menyatakan kenyamanan terhadap
kemampuan untuk melakukan A&/s
&apat melakukan A&/% dengan
bantuan
NI/ 3
%e($ /are assistane 3 ADLs
Monitor kemempuan klien untuk pera.atan diri
yang mandiri!
Monitor kebutuhan klien untuk alat,alat bantu untuk
kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan
makan!
%ediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh
untuk melakukan self,care!
&orong klien untuk melakukan aktivitas sehari,hari
yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki!
&orong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya!
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya
jika pasien tidak mampu untuk melakukannya!
1erikan aktivitas rutin sehari, hari sesuai
kemampuan!
ertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari,hari!
)2 Resiko infeksi dengan
faktor resiko prosedur
invasif
%etelah dilakukan tindakan
kepera.atan selama + ? *- jam,
pasien mampu "
Immune %tatus
Risk control
&engan $riteria Casil "
$lien bebas dari tanda dan gejala
infeksi
Menunjukkan kemampuan untuk
mencegah timbulnya infeksi
NI/ 3
In$e2tion /ontro( 5Kontro( in$eksi6
1ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
ertahankan teknik isolasi
1atasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien
Dunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
=uci tangan setiap sebelum dan sesudah
>umlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
tindakan kpera.tan
Dunakan baju, sarung tangan sebagai alat
pelindung
ertahankan lingkungan aseptik selama
pemasangan alat
Danti letak I3 perifer dan line central dan
dressing sesuai dengan petunjuk umum
Dunakan kateter intermiten untuk menurunkan
infeksi kandung kencing
Tingkatkan intake nutrisi
1erikan terapi antibiotik bila perlu
In$e2tion Prote2tion 5proteksi ter&a!ap in$eksi6
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal
Monitor hitung granulosit, B1=
Monitor kerentanan terhadap infeksi
1atasi pengunjung
%aring pengunjung terhadap penyakit menular
artahankan teknik aseptic pada pasien yang
beresiko
ertahankan teknik isolasi k/p
1erikan pera.atan kulit pada area epidema
Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
Inspeksi kondisi luka / insisi bedah
&orong masukkan nutrisi yang cukup
&orong masukan cairan
&orong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai
resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
/aporkan kecurigaan infeksi
/aporkan kultur positif
DA0TAR PUSTAKA
AlmaFini, ! *2)*! #ronchial 1hermoplasty ilihan 1erapi #aru untuk .sma #erat! >akrta"
Aakultas $edokteran #niversitas Indonesia
=arpenito, /!>! *222! %iagnosa &eperawatan- .plikasi pada /raktik &linis- edisi 6! >akarta" @D=
=or.in, @liFabeth >! *225! #uku $aku /atofisiologi! >akarta " @D=!
DINA 'Dlobal Initiative for Asthma( *22G!P /ocket Guide for .sthma 2anagement and
/revension In Children! ...! &imuat dalam ...!Dinaasthma!org
>ohnson, M!, et all. *222! Nursing "utcomes Classification N"C! $econd 4dition! Ne. >ersey"
#pper %addle River
/inda >ual =arpenito, *22)! #uku $aku %iagnosa &eperawatan edisi 6 . >akarta" @D=
Mansjoer, A dkk! *22H! &apita $elekta &edokteran- 7ilid ' edisi 8! >akarta" Media Aesculapius
Mc =loskey, =!>!, et all! )55G! Nursing Interventions Classification NIC! $econd 4dition! Ne.
>ersey" #pper %addle River
urnomo! *22I! 9aktor 9aktor :isiko ;ang #erpengaruh 1erhadap &ejadian .sma #ronkial
/ada .nak! %emarang" #niversitas &iponegoro
Ruhyanudin, A! *22H! .suhan &eperawatan /ada /asien %engan Gangguan $istem &ardio
<askuler. Malang " Cak Terbit #MM ress
%aheb, A! *2))! /enyakit .sma. #andung" =3 medika
%antosa, 1udi! *22H! /anduan %iagnosa &eperawatan N.N%. 2((5,2((6! >akarta" rima
Medika
%undaru C! *22G .pa yang %iketahui 1entang .sma, >akarta&epartemen Ilmu enyakit &alam,
A$#I/R%=M
%uriadi! *22)! .suhan &eperawatan /ada .nak. 4disi I. >akarta" %agung %eto
LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS
A. DE0INISI
o Cepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus,
obat atau alkohol 'A$A#I, *22G(!
o Cepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta
seluler yang khas 'Bening %ari, *22I(!
o Cepatitis merupakan suatu peradangan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi atau
oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati '=or.n @liFabeth >, *22)(!
o Cepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada
sel,sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang
khas! Cepatitis virus yang sudah teridentifikasi secara pasti adalah hepatitis A, 1, =, &
dan @! Cepatitis A dan @ mempunyai cara penularan yang serupa 'jalur vekal,oral(
sedangkan hepatitis 1, = dan & mempunyai banyak karakteristik yang sama '%meltFer
%uFanne = *22*(!
B. ETIOLO4I
Hepatitis <ir's
". Hepatitis A
Nama virusnya CA3/Cepatitis infeksiosa dengan agen virus RNA untai tunggal
dan disebabkan oleh virus RNA dari famili enterovirus serta dapat terjadi pada usia
anak,anak L de.asa muda! =ara penularan fekal,oral, makanan, penularan melalui air,
parenteral 'jarang(, seksual 'mungkin( dan penularan melalui darah! Masa inkubasi )0,
-0 hari, rata,rata +2 hari pada usia anak,anak dan de.asa muda! Resiko penularan
pada sanitasi buruk, daerah padat seperti rumah sakit, pengguna obat, hubungan
seksual dengan orang terinfeksi dan daerah endemis! Tanda dan gejala dapat terjadi
dengan atau tanpa gejala, sakit mirip flu!
3irus ini merupakan virus RNA kecil berdiameter *H nm yang dapat dideteksi
didalam feses pada masa inkubasi dan fase praikterik! A.alnya kadar antibodi IgM anti,
CA3 meningkat tajam, sehingga memudahkan untuk mendiagnosis secara tepat
adanya suatu inveksi CA3! %etelah masa akut antibodi IgD anti,CA3 menjadi dominan
dan bertahan seterusnya hingga menunjukkan bah.a penderita pernah mengalami
infeksi CA3 di masa lampau da memiliki imunitas sedangkan keadaan karier tidak
pernah ditemukan!
Manifestasi kliniknya banyak pasien tidak tampak ikterik dan tanpa gejala! $etika
gejalanya muncul bentuknya berupa infeksi saluran nafas atas dan anoreksia yang
terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak atau akibat kegagalan sel hati yang
rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal! Dejala dispepsia dapat
ditandai dengan rasa nyeri epigastium,mual, nyeri ulu hati dan flatulensi! %emua gejala
akan hilang setelah fase ikterus!
%. Hepatitis B
Nama virusnya C13/Cepatitis serum dengan agen virus &NA berselubung ganda
yang dapat terjadi pada semua usia! =ara penularannya parenteral 'fekal,oral( terutama
melalui darah, kontak langsung, kontak seksual, oral,oral dan perinatal! Masa
inkubasinya 02,)I2 hari dengan rata,rata G2,52 hari! Resiko penularan pada aktivitas
homoseksual, pasangan seksual multipel, pengguna obat melalui suntikan I3,
hemodialisis kronis, pekerja layanan kesehatan, tranfusi darah dan bayi lahir dengan
ibu terinfeksi! 1isa terjadi tanpa gejala akan tetapi bisa timbul atralgia dan ruam! &apat
juga mengalami penurunan selera makan, dispepsia, nyeri abdomen, pegal,pegal
menyeluruh, tidak enak badan dan lemah! Apabila ikterus akan disertai dengan tinja
ber.arna cerah dan urin ber.arna gelap! Cati penderita akan terasa nyeri tekan dan
membesar hingga panjangnya mencapai )*,)- cm, limpa membesar dan kelenjar limfe
servikal posterior juga membesar!
3irus hepatitis 1 merupakan virus &NA yang tersusun dari partikel CbcAg,
CbsAg, CbeAg dan Cb?Ag! 3irus ini mengadakan replikasi dalam hati dan tetap berada
dalam serum selama periode yang relatif lama sehingga memungkinkan penularan
virus tersebut!
+! Hepatitis /
Nama virusnya RNA C=3/sebelumnya NAN1C dengan agen virus RNA untai
tunggal yang dapat terjadi pada semua usia! =ara penularan terutama melalui darah
hubungan seksual dan perinatal! Masa inkubasinya )0,)G2 hari dengan rata,rata 02
hari! Resiko penularannya pada pengguna obat suntik, pasien hemodialisis, pekerja
layanan keehatan, hubungan seksual, resipien infeksi sebelum >uli )55*, resipien faktor
pembekuan sebelum tahun )5IH dan bayi yang lahir dari ibu terinfeksi!
C=3 merupakan virus RNA rantai tunggal, linear berdiameter 02,G2 nm!
emeriksaan imun enFim untuk mendeteksi antibodi terhadap C=3 banyak
menghasilkan negatif,palsu sehingga digunakan pemeriksaan rekombinan suplemental
'recombinant assay, RI1A(!
-! Hepatitis D
Nama virusnya RNA C&3/agen delta atau C&3 'delta( dengan agen virus RNA
untai tunggal, dapat terjadi pada semua usia! =ara penularan terutama darah tapi
sebagian melalui hubungan seksual dan parenteral! Masa inkubasinya +2,G2 hari, *),
)-2 hari rata,rata -2 hari yang terjadi pada semua usia! Resiko penularan pada
pengguna obat I3, penderita hemovilia dan resipien konsentrat faktor pembekuan!
Cepatitis & terdapat pada beberapa kasus hepatitis 1! $arena memerlukan
antigen permukaan hepatitis 1 untuk replikasinya, maka hanya penderita hepatitis 1
yang beresiko terkenahepatitis &! Antibodi anti,delta dengan adanya 11Ag pada
pemeriksaan laboratorium memastikan diagnosis tersebut! Dejala hepatitis & serupa
hepatitis 1 kecuali pasiennya lebih cenderung untuk menderita hepatitis fulminan dan
berlanjut menjadi hepatitis aktif yang kronis serta sirosis hati!
0! Hepatitis E
Nama virusnya RNA C@3/agen penyebab utama untuk NAN1C dengan agen
virus RNA untai tunggal tak berkapsul! =ara penularan fekal,oral dan melali air, bisa
terjadi pada de.asa muda hingga pertengahan! Masa inkubasinya )0,G2 hari, rata,rata
-2 hari! Resiko penularannya pada air minum terkontaminasi dan .isata.an pada
daerah endemis!
C@3 merupakan suatu virus rantai tunggal yang kecil berdiameterkurang lebih
+*,+- nm dan tidak berkapsul! C@3 adalah jenis hepatitis non,A, non,1, pemeriksaan
serologis untuk C@3 menggunakan pemeriksaan imun enFim yang dikodekan khusus!
Hepatitis Toksik
Mendapat ri.ayat pajanan atau kontak dengan Fat,Fat kimia, obat atau preparat
lain yang bersifat hepatotoksik! Dejala yang dijumpai adalah anoreksia, mual dan
muntah! emulihan cepat apabila hepatotoksin dikenali dandihilangkan secara dini atau
kontak dengan penyebabnya terbatas! Terapi ditujukan pada tindakan untuk
memulihkan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, penggantian
darah, memberikan rasa nyaman dan tindakan pendukung!
Hepatitis yan Ditimb'(kan o(e& Obat
%etiap obat dapat mempengaruhi fungsi hati namun obat yang paling berkaitan
denagn cedera hati tidak terbatas pada obat anastesi tapi mencakup obat,obat yang
dipakai untuk mengobati penakit rematik seta muskuloskletal, obat anti depresan,,
psikotropik, antikonvulsan dan antituberkulosis!
'e"atitis
/. ANATOMI DAN 0ISIOLO4I
". Anatomi
Cati merupakan sistem utama yang terlibat dalam pengaturan fungsihati! Cati
adalah salah satu organ tubuh terbesar dalam tubuh, yang terletak dibagian teratas
dalam rongga abdomen disebelah kanan diba.ah diafragma dan hati secara luas
dilindungi oleh iga,iga, berat hati rata,rata sekitar )022 gr *,06 dari berat tubuh pada
orang dea.a normal, hati dibagi menjadi - lobus, yaitu lobus kanan sekitar +/- hati,
lobus kiri +/)2 hati, sisanya )/)2 ditempati oleh ke * lobus caudatus dan ;uadatus!
/obus hati terbungkus oleh lapisan tipis jaringan ikat yang membentang kedalam lobus
itu sendiri dan membagi masa hati menjadi unit,unit yang kecil dan unit,unit kecil itu
disebut lobulus 'earce, *22G(!
#ati mempunyai dua jenis peredaran darah yaitu arteri hepati!a dan vena porta. 8rteri hepati!a
keluar dari aorta dan memberi 2<1 darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 31@2&&0 masuk ke
hati akan akhirnya keluar sebagai vena hepati!a. edangkan vena porta terbentuk dari lienalis dan vena
mensentrika superior menghantarkan ;<1 darahnya ke hati darah ini mempunyai kejenuhan J&0 darah ini
memba)a =at makanan kehati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dan usus halus. Cabang vena porta
arteri hepati!a dan saluran membentuk saluran porta (yaifuddin, %&&/).
Anatomi Hati (Hepar)
Cati dibungkus oleh simpai yang tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan
elastis yang disebut kapsul glisson! %impai ini akan masuk ke dalam parenchym hepar
mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris! Massa dari hepar seperti
spons yang terdiri dari sel,sel yang disusun di dalam lempengan,lempengan atau plate
dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler! &i bagian tepi di antara
lobuli,lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalis yang
mengandung cabang,cabang vena porta, arteri hepatika, duktus biliaris! =abang dari
vena porta dan arteri hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid
setelah banyak percabangan! =analiculi akan mengeluarkan isinya ke dalam
intralobularis, diba.a ke dalam empedu yang lebih besar, air keluar dari saluran
empedu menuju kandung empedu 'A$#I, *22G(!
%. 0isio(oi
Cati mempunyai fungsi yang sangat beraneka ragam, sirkulasi vena porta yang
menyuplai H06 dari suplai asinus memang peranan penting dalam fisiologis hati,
mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi dari traktus gastrointestinal! 1agian lain
suplai darah tersebut masuk dalam hati le.at arteri hepatika dan banyak mengandung
oksigen! 3ena porta yang terbentuk dari vena linealis dan vena mesenterika superior,
mengantarkan -/0 darahnya kehati darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya H26
sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limpa dan usus! &arah ini memba.a
kepada hati Fat makanan yang telah di absorbsi oleh mukosa usus halus! 3ena
hepatika mengembalikan darah dari hati ke vena kava inferior! Terdapat empat
pembuluh darah utama yang menjelajahi keseluruh hati, dua yang masuk yaitu arteri
hepatika dan venaporta, dan dua yang keluar yaitu vena hepatika dan saluran empedu!
%inusoia mengosongkan isinya kedalam venulel yang berada pada bagian
tengah masing,masing lobulus hepatik dan dinamakan vena sentralis, vena sentralis
bersatu membentuk vena hepatika yang merupakan drainase vena dari hati dan akan
mengalirkan isinya kedalam vena kava inferior didekat diafragma jadi terdapat dua
sumber yang mengalirkan darah masuk kedalam hati dan hanya terdapat satu lintasan
keluar 'A$#I, *22G(!
%elain merupakan organ parenkim yang berukuran terbesar, hati juga sangat
penting untuk mempertahankan hidup dan berperan pada setiap metabolik tubuh!
Adapun fungsi hati menurut 'earce, *22G( sebagai berikut"
)! Aungsi vaskuler untuk menyimpan dan filtrasi darah! Aliran darah melalui hati
sekitar ))22 ml darah mengalir dari vena porta kesinosoid hati tiap menit, dan
tambahan sekitar +02 ml lagi mengalir kesinosoid dari arteri hepatica, dengan
total rata,rata )-02 ml/menit!
*! Aungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem
metabolisme tubuh! Cepar melakukan fungsi spesifik dalam metabolisme
karbohidat, mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa,
glukoneogenesis membentuk banyak senya.a kimia penting dan hasil
perantara metabolisme karbohidrat serta menyimpan glikogen!
+! Aungsi sekresi dan ekskresi yang berperan membentuk empedu yang
mengalir melalui saluran empedu ke saluran pencernaan!
-! Tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein!
0! Tempat sintesis protein,protein yang berkaitan dengan koagulasi darah!
G! Tempat menyimpan beberapa vitamin 'vitamin A, &, @, $(, mineral 'termasuk
Fat besi(!
7. Mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol!
I! @mpedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan
menyerap Fat giFi penting!
5! Menetralkan dan menghancurkan substansi beracun 'detoksikasi( serta
memetabolisme alkohol!
)2! Membantu menghambat infeksi!
D. PATO0ISIOLO4I DAN PATH:A;
Pato$isio(oi
Inflamasi yang menyebar pada hepar 'hepatitis( dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat,obatan dan bahan,bahan kimia! #nit
fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah
sendiri! %ering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar
terganggu! Dangguan terhadap suplai darah normal pada sel,sel hepar ini
menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel,sel hepar! %etelah le.at masanya, sel,sel
hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan
oleh sel,sel hepar baru yang sehat! 4leh karenanya, sebagian besar klien yang
mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal!
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu
badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman
pada perut kuadran kanan atas! Cal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan
nyeri di ulu hati!
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati! Balaupun jumlah
billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi
karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi
kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati! %elain itu juga terjadi kesulitan
dalam hal konjugasi! Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus
hepatikus, karena terjadi retensi 'akibat kerusakan sel ekskresi( dan regurgitasi pada
duktuli, empedu belum mengalami konjugasi 'bilirubin indirek(, maupun bilirubin yang
sudah mengalami konjugasi 'bilirubin direk(! >adi ikterus yang timbul disini terutama
disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin!
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat 'abolis(!
$arena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam
kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih ber.arna gelap! eningkatan
kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam,garam empedu dalam
darah yang akan menimbulkan gatal,gatal pada ikterus!
Pat&1ay
PATHWAY HEPATITIS
E. MANI0ESTASI KLINIS
Manifestasi klinis hepatitis menurut A$#I '*22G( terdiri dari"
)! 2asa tunas
3irus A ")0,-0 hari 'rata,rata *0 hari(
3irus 1 "-2,)I2 hari 'rata,rata H0 hari(
3irus non A dan non 1 " )0,)02 hari 'rata,rata 02 hari(
2. 9ase /re Ikterik
$eluhan umumnya tidak khas! $eluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung
sekitar *,H hari! Nafsu makan menurun 'pertama kali timbul(, nausea, vomitus, perut
kanan atas 'ulu hati( dirasakan sakit! %eluruh badan pegal,pegal terutama di pinggang,
bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar +5
o
=
berlangsung selama *,0 hari, pusing, nyeri persendian! $eluhan gatal,gatal mencolok
pada hepatitis virus 1!
8. 9ase Ikterik
#rine ber.arna seperti teh pekat, tinja ber.arna pucat, penurunan suhu badan disertai
dengan bradikardi! Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I,
kemudian menetap dan baru berkurang setelah )2,)- hari! $adang,kadang disertai
gatal,gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama ),*
minggu!
=. 9ase penyembuhan
&imulai saat menghilangnya tanda,tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati,
disusul bertambahnya nafsu makan, rata,rata )-,)0 hari setelah timbulnya masa ikterik!
Barna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan
lekas capai!
0. KOMPLIKASI
Cepatitis fulminan ditandai dengan gejala dan tanda gagal hati akut, penciutan
hati, kadar bilirubin serum meningkat cepat,pemanjangan .aktu protrombin dan koma
hepatikum! rognosis adalah kematian pada G2,I26 pasien! $omplikasi tersering
adalah perjalanan klinis yang lebih lama hngga berkisar dari *,I bulan! %ekitar 0,)26
paasien heatitis virus mengalami kekambuhan setelah sembuh dari serangan a.al!
%ejumlah kecil pasien akan mengalami hepatitis agresif atau kronis aktif bila
terjadi kerusakan hati seperti digerogoti 'piece meal( dan terjadi sirosis! Terapi
kortikosteroid dapat memperlambat perluasan cidera hati namun prognosisnya tetap
buruk! $omplikasi lanjut hepatitis yang bermakna adalah berkembangnya karsinoma
heatoseluler sekunder!
$omplikasi hepatitis menurut A$#I '*22G( adalah"
)! @nsefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi
amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik!
*! $erusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis,
penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik!
+! $omplikasi yang sering adalah sesosis, pada serosis kerusakan sel hati akan diganti
oleh jaringan parut 'sikatrik( semakin parah kerusakan, semakin beras jaringan parut
yang terbentuk dan semakin berkurang jumlah sel hati yang sehat!
4. PEMERIKSAAN PENUN7AN4
)! /aboratorium
a! emeriksaan pigmen
)( urobilirubin direk
*( bilirubun serum total
+( bilirubin urine
-( urobilinogen urine
0( urobilinogen feses
b! emeriksaan protein
)( protein totel serum
*( albumin serum
+( globulin serum
-( CbsAD
c! Baktu protombin
)( respon .aktu protombin terhadap vitamin $
d! emeriksaan serum transferase dan transaminase
)( A%T atau %D4T
*( A/T atau %DT
+( /&C
-( Amonia serum
*! Radiologi
a! foto rontgen abdomen
b! pemindahan hati dengan preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel
radioaktif
c! kolestogram dan kalangiogram
d! arteriografi pembuluh darah seliaka
+! emeriksaan tambahan
a! /aparoskopi
b! biopsi hati
Laporan Pen!a&'('an Hepatitis
H. PENATALAKSANAAN
". MEDIS
a! encegahan
)( Cepatitis virus 1! penderita hepatitis sampai enam bulan sebaiknya tidak menjadi donor
darah karena dapat menular melalui darah dan produk darah!
*( pemberian imonoglubin dalam pencegahan hepatitis infeksiosa memberi pengaruh
yang baik! &iberikan dalam dosis 2,2*ml / kg 11, intramuskular!
b! 4bat,obatan terpilih
)( $ortikosteroid! emberian bila untuk penyelamatan nya.a dimana ada reaksi imun
yang berlebihan!
*( Antibiotik, misalnya Neomycin - ? )222 mg / hr peroral!
+( /actose + ? '+2,02( ml peroral!
-( 3itamin $ dengan kasus kecenderungan perdarahan )2 mg/ hr intravena!
0( Roboransia!
G( Dlukonal kalsikus )26 )2 cc intavena 'jika ada hipokalsemia(
H( %ulfas magnesikus )0 gr dalam -22 ml air!
I( Infus glukosa )26 * lt / hr!
c! Istirahat, pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat!
d! ika penderita enak, tidak napsu makan atau muntah 7 muntah sebaiknya di berikan
infus glukosa! >ika napsu makan telah kembali diberikan makanan yang cukup
e! 1ila penderita dalam keadaan prekoma atau koma, berikan obat 7 obatan yang
mengubah susunan feora usus, isalnya neomisin ataukanamycin samapi dosis total -,G
mg / hr! laktosa dapat diberikan peroral, dengan pegangan bah.a harus sedemikian
banyak sehingga h feces berubah menjadi asam!
%. KEPERA:ATAN
a! Tirah baring dan selanjutnya aktivitas pasien dibatasi sampai gejala pembesaran hati
kenaikan bilirubin kembali normal!
b! Nutrisi yang adekuat
c! ertimbangan psikososial akibat pengisolasian dan pemisahan dari keluarga sehingga
diperlukan perencanaan khusus untuk meminimalkan perubahan dalam persepsi
sensori!
d! engendalian dan pencegahan
ASUHAN KEPERA:ATAN
A. PEN4KA7IAN KEPERA:ATAN
&ata dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan hati
)! Aktivitas
a! $elemahan
b! $elelahan
c! Malaise
*! %irkulasi
a! 1radikardi ' hiperbilirubin berat (
b! Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
+! @liminasi
a! #rine gelap
b! &iare feses .arna tanah liat
-! Makanan dan =airan
a! Anoreksia
b! 1erat badan menurun
c! Mual dan muntah
d! eningkatan oedema
e! Asites
0! Neurosensori
a! eka terhadap rangsang
b! =enderung tidur
c! /etargi
d! Asteriksis
G! Nyeri / $enyamanan
a! $ram abdomen
b! Nyeri tekan pada kuadran kanan
c! Mialgia
d! Atralgia
e! %akit kepala
f! Datal ' pruritus (
H! $eamanan
a! &emam
b! #rtikaria
c! /esi makulopopuler
d! @ritema
e! %plenomegali
f! embesaran nodus servikal posterior
I! %eksualitas
a! ola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
Laporan Pen!a&'('an Hepatitis
B. DIA4NOSA KEPERA:ATAN
)! Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan menyeluruh!
*! $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak
mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi!
+! $erusakan integritas kulit berhubungan dengan interna P perubahan kondisi metabolik,
perubahan sirkulasi!
-! =emas berhubungan dengan perubahan peran dalam lingkungan sosial
/. REN/ANA KEPERA:ATAN
NO Dianosa Kepera1atan T'9'an !an Kriteria Hasi( Inter#ensi
)! Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan menyeluruh!
N4= "
@mergency conservation
%elf =are " A&/s
$riteria Casil P
, 1erpartisipasi dalam aktivitas fisik
tanpa disertai peningkatan tekanan
darah, nadi dan RR
, Mampu melakukan aktivitas sehari,
hari 'A&/s( secara mandiri
NI= "
@nergy Management
, 4bservasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
, &orong untuk mengngkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
, $aji adanya faktor yang menyebabkan
kelalahan
, Monitor nutrisi dan sumber energi yang
adekuat
, Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik da
emosi secara berlebihan
, Monitor respon kardiovaskuler terhadap
aktivitas
, Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien
Activity Therapy
, 1antu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
, 1antu untuk memilih aktivitas konsisten yang
sesuai dengan keampuan fisik, psikologi dan
sosial
, 1antu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas
, 1antu untuk mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
, 1antu klien untuk membuat jad.al layihan di
.aktu luang
, 1antu keluarga/pasien untuk mengidentivikasi
kekurangan dalam beraktifitas
, %ediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
, 1antu pasien untuk mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
, Monitor respon fisik,emosi, sosial dan spiritual
*! $etidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan
dengan tidak mampu
dalam memasukkan,
mencerna, mengabsorbsi
makanan karena faktor
biologi!
N4= "
Nutritional %tatus P food and fluid
intake
$riteria Casil "
, Adanya penngkatan berat badan
sesuai dengan tujuan
, 1erat badan ideal sesuai dengan
tinggi badan
, Mampu mengidentifikasi kebutuhan
NI= "
Nutrition Management
, $aji adanya alergi makanan
, $olaborasi dengan ahli giFi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yangdibutuhkan
pasien
, Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Ae
, Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
da vitamin =
nutrisi
, Tidak ada tanda,tanda malnutrisi
, Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
, 1erikan substansi gula
, Kakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
, 1erikan makanan yang terpilih
, Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makaan harian
, Monitor julahnutrisi dan kandungan kalori
, 1erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
, $aji kemampuanpasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
, 11 pasien dalam batas normal
, Monitor adanya penurunan beratbadan
, Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
, Monitor lingkungan selama makan
, >ad.alkan pengobatan datindakan tidak
selama jam makan
, Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
, Monitor turgor kulit
, Monitor kekeringan, rambut kusam dan mudah
patah
, Monitor mual dan muntah
, Monitor kadar albumin, total protein, Cb dan
kadar Ct
, Montor makanan esukaan
, Monitor pertumbuhan dan perkembangan
, Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan
jaringan konjungtiva
, Monitor kalori dan intake nutrisi
, =atat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oral
, =atat jika lidah ber.arna magenta, scarlet
+! $erusakan integritas kulit
berhubungan dengan
interna P perubahan
kondisi metabolik,
perubahan sirkulasi!
N4= " Tissue Integrity P %kin and
Mucous Membranes
, Integritas kulit yang baik bias
dipertahankan 5sensasi, elastisitas,
temperature, hidrasi, pigmentsi(
, Tidak ada luka/lesi pada kulit
, erfusi jaringan baik
, Menunjukkan pemahaman dalam
proses perbaikan kulit
danmencegah terjadinya cedera
berulang
, Mampu melindungi klit dan
NI= " ressure Management
, Anjrkan pasien untuk menggunakan pakaian
yang longgar
, Cindari kerutan pada tempat tidur
, >aga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
kering
, Mobilisasi pasien 'ubah poasisi pasien( setiap
* jam sekali
, Monitor kulit akan adanya kemerahan
, 4leskan lotion atau minyak pada daerah yang
tertekan
, Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
mempertahankan kelembaban kulit
dan pera.atan alami
, Monitor status nutrisi pasien
, Anjurkan pasien mandi dengan sabun dan air
hangat
-! =emas berhubungan
dengan perubahan peran
dalam lingkungan sosial
N4= P
Anciety control
=oping
Impulse control
$riteria Casil "
, $lien mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas
, Mengientifikasi, mengungkapkan
dan menjukkan teknik untuk
mengontrol kecemasan
, 3ital sign dalam batas normal
, ostur tubuh, ekspresi .ajah,
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya
kecemasan
NI= "
An?iety Reduction
, Dunakan pendekatan yang menyenangkan
, Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
perilaku pasien
, >elaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur
, ahami perspektif faktual mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
, /akukan back/neck rub
, &engarkan dengan penuh perhatian
, Identifikasi tingkat kecemasan
, &orong pasien untuk
mengungkapkanperasaan, ketakutan persepsi
, Insruksikanpasien menggunakan teknik
relaksasi
, 1erikan obat untuk mengurangi kecemasan
DA0TAR PUSTAKA
=or.m, @liFabeth >,*22), #uku $aku /atofisiologiP alih bahasa 1rahm #! endit!!!'et! Al!( P
@ditor @ndah , >akarta " @D=
>ohnson Marion, dkk, *222, Nursing "ut Come Classification N"C(, Mosby!
Mansjoer A!, dkk, *220, &apita $elekta &edokteran 7ilid ', >akarta, Media Aesculapius!
Mc! =loskey, >oanne Mc!, Nursing Intervention Classification NIC!- Mosby!
rice, %ylvia Anderson, *22G, /atofisiologi ) &onsep &linis /roes,proses /enyakit!P alih
bahasa, 1rahm #! enditO'et! Al!( edisi G, >akarta " @D=
riharjo Robert, *22G, /engkajian 9isik &eperawatan, >akarta, @D=!
Ralph %heila %parh %!, dkk, Nursing %iagnosis ) %efinition * Classification 2((5,2((6,
NAN&A International!
%uddarth L 1runner, *22), #uku .jar &eperawatan 2edikal #edah 4disi > <olume 2,
>akarta, @D=!

Anda mungkin juga menyukai