100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
72 tayangan148 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus yang mencakup pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosa, dan penatalaksanaan diabetes mellitus. Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas. Penatalaksanaannya meliputi diet, aktivitas fisik, dan obat-obatan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus yang mencakup pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosa, dan penatalaksanaan diabetes mellitus. Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas. Penatalaksanaannya meliputi diet, aktivitas fisik, dan obat-obatan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus yang mencakup pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosa, dan penatalaksanaan diabetes mellitus. Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas. Penatalaksanaannya meliputi diet, aktivitas fisik, dan obat-obatan.
- Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long) - Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan udart) - Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan se!ara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol ("#$). - Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (uyono, %&&%). 2.Etiologi 'tiologi dari diabetes mellitus tipe (( sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bah)a diabetes mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya. *enurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu + a.Faktor genetik ,i)ayat keluarga dengan diabetes + -in!us dan "hite berpendapat perbandingan keluarga yang menderita diabetes mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita diabetes mellitus men!apai ., // 0 dan 1, // 0 bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 2, 34 0. b.Faktor non genetik 1.)Infeksi 5irus dianggap sebagai 6trigger7 pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi geneti! terhadap diabetes mellitus. 2.)Nutrisi a.)$besitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin. b.)*alnutrisi protein !.)8lkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis. 3.)Stres tres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara. 4.)Hormonal indrom !ushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat 3.Klasifikasi Berdasarkan klasifikasi dari "#$ (23.1) dibagi beberapa type yaitu + a.Diabetes mellitus type insulin, (nsulin Dependen diabetes mellitus ((DD*) yang dahulu dikenal dengan nama 9uvenil $nset diabetes (9$D), klien tergantung pada pemberian insulin untuk men!egah terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. Biasanya pada anak-anak atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan. b.Diabetes mellitus type ((, :on (nsulin Dependen diabetes mellitus (:(DD*), yang dahulu dikenal dengan nama *aturity $nset diabetes (*$D) terbagi dua yaitu + 2.):on obesitas %.)$besitas Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas, tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer. Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih ;& tahun) atau anak dengan obesitas. !.Diabetes mellitus type lain 2.)diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan hormonal, diabetes karena obat<=at kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain. %.)$bat-obat yang dapat menyebabkan huperglikemia antara lain + >urasemid, thyasida diureti! glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik /.)diabetes ?estasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam :(DD* pada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon pertumbuhan dan hormon !horionik somatomamotropin (#C). #ormon ini meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke fetus. 4.Patofisiologi ebagian besar patologi diabetes mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut + (2) -engurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi /&& sampai 2%&& mg<hari<2&& ml. (%) -eningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis. (/) -engurangan protein dalam jaringan tubuh. 8kan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada diabetes mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine klien diabetes mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas %%1 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. 9ika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 2.& mg0. 8sidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah dibi!arakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam aseto @ asetat dan asam Bihidroksibutirat dalam !airan tubuh dapat meningkat dari 2 *eA<Liter sampai setinggi 2& *eA<Liter. -ath)ay Diabetes *ellitus 5.Gambaran Klinik ?ejala yang la=im terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut + -ada tahap a)al sering ditemukan + a.Poliuri (banyak kencing) #al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmoti! diuresis yang mana gula banyak menarik !airan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak ken!ing. b.Polidipsi (banyak minum) #al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan !airan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum. c.Polipagi (banyak makan) #al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). ehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Betapi )alaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah. d.Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. #al ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan =at dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan meme!ah !adangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan D* )alaupun banyak makan akan tetap kurus e.Mata kabur #al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa @ sarbitol fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. 8kibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak. 6.Diagnosis Diagnosis diabetes mellitus umumnya dipikirkan dengan adanya gejala khas diabetes mellitus berupa poliuria, polidipsi, poliphagia, lemas dan berat badan menurun. 9ika keluhan dan gejala khas ditemukan dan pemeriksaan glukosa darah se)aktu yang lebih %24 mg<dl sudah !ukup untuk menegakkan diagnosa .Penatalaksanaan Bujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan men!egah timbulnya komplikasi a!ut dan kronik. 9ika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. -enatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. -ada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan yang manis untuk selamanya. Biga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus adalah tiga 9 (jumlah, jad)al dan jenis makanan) yaitu + 9 ( + jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan. 9 % + jad)al makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar. 9 / + jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis). Diet pada penderitae diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain + a.Diet 8 + terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat 1& 0, lemak /& 0, protein %& 0. b.Diet B + terdiri dari karbohidrat 4. 0, lemak %& 0, protein 2% 0. !.Diet B2 + terdiri dari karbohidrat 4& 0, lemak %& 0, protein %& 0. d.Diet B2 dan B% diberikan untuk nefropati diabetik dengan gangguan faal ginjal. (ndikasi diet 8 + Diberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya. (ndikasi diet B + Diberikan pada penderita diabetes terutama yang + a.Curang tahan lapan dengan dietnya. b.*empunyai hyperkolestonemia. !.*empunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami !erobrovaskuler a!ident (!va) penyakit jantung koroner. d.*empunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik tetapi belum ada nefropati yang nyata. e.Belah menderita diabetes dari 21 tahun (ndikasi diet B2 Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu penderita diabetes terutama yang + a.*ampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia. b.Curus (under)eight) dengan relatif body )eight kurang dari 3& 0. !.*asih muda perlu pertumbuhan. d.*engalami patah tulang. e.#amil dan menyusui. f.*enderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis. g.*enderita tuberkulosis paru. h.*enderita penyakit graves (morbus basedou). i.*enderita selulitis. j.Dalam keadaan pas!a bedah. (ndikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan protein kadar tinggi. (ndikasi B% dan B/ Diet B% Diberikan pada penderita nefropati dengan gagal ginjal kronik yang klirens kreatininnya masih lebar dari %1 ml<mt. ifat-sifat diet B% a.Binggi kalori (lebih dari %&&& kalori<hari tetapi mengandung protein kurang. b.Composisi sama dengan diet B, (4. 0 hidrat arang, 2% 0 protein dan %& 0 lemak) hanya saja diet B% kaya asam amino esensial. !.Dalam praktek hanya terdapat diet B% dengan diet %2&& @ %/&& kalori < hari. Carena bila tidak maka jumlah perhari akan berubah. Diet B/ Diberikan pada penderita nefropati diabetik dengan gagal ginjal kronik yang klibers kreatininnya kurang dari %1 *(<mt ifat diet B/ a.Binggi kalori (lebih dari %&&& kalori<hari). b.,endah protein tinggi asam amino esensial, jumlah protein ;& gram<hari. !.Carena alasan :o % maka hanya dapat disusun diet B/ %2&& kalori dan %/&& < hari. (bila tidak akan merubah jumlah protein). d.Binggi karbohidrat dan rendah lemak. e.Dipilih lemak yang tidak jenuh. emua penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk latihan ringan yang dilaksanakan se!ara teratur tiap hari pada saat setengah jam sesudah makan. 9uga dianjurkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi dan sore hari dengan maksud untuk menurunkan BB. -enyuluhan kesehatan. Dntuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui perorangan antara dokter dengan penderita yang datang. elain itu juga dilakukan melalui media-media !etak dan elektronik. !.Kom"likasi a.Akut 2.)#ypoglikemia %.)Cetoasidosis /.)Diabetik b.Kronik 2.)*akroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak. %.)*ikroangiopati mengenai pembuluh darah ke!il retinopati diabetik, nefropati diabeti!. /.):europati diabeti!. #.Konse" Dasar $su%an Ke"era&atan -emberian asuhan kepera)atan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja sama antara pera)at dengan klien dan keluarga, untuk men!apai tingkat kesehatan yang optimal dalam melakukan proses terapeutik maka pera)at melakukan metode ilmiah yaitu proses kepera)atan. -roses kepera)atan merupakan tindakan yang berurutan yang dilakukan se!ara sistematis dengan latar belakang pengetahuan komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah dan diagnosa, meren!anakan intervensi mengimplementasikan ren!ana dan mengevaluasi ren!ana sehubungan dengan proses kepera)atan pada klien dengan gangguan sistem endokrin. 1.Pengkaian -engkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin diabetes mellitus dilakukan mulai dari pengumpulan data yang meliputi + biodata, ri)ayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, ri)ayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari. #al yang perlu dikaji pada klien degan diabetes mellitus + a.Aktivitas dan istirahat : Celemahan, susah berjalan<bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur, ta!hi!ardi<ta!hipnea pada )aktu melakukan aktivitas dan koma. b.Sirkulasi ,i)ayat hipertensi, penyakit jantung seperti (*8, nyeri, kesemutan pada ekstremitas ba)ah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata !ekung. c.liminasi -oliuri,no!turi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pu!at. d.Nutrisi :ausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual<muntah. e.Neurosensori akit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung. f.N!eri -embengkakan perut, meringis. ".#es$irasi Ba!hipnea, kussmaul, ron!hi, )hee=ing dan sesak nafas. h.%eamanan Culit rusak, lesi<ulkus, menurunnya kekuatan umum. i.Seksualitas 8danya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan terjadi impoten pada pria. !."iagnosa Kepera#atan Berdasarkan pengkajian data kepera)atan yang sering terjadi berdasarkan teori, maka diagnosa kepera)atan yang mungkin mun!ul pada klien diabetes mellitus yaitu + a.Cekurangan volume !airan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik. b.-erubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak!ukupan insulin, penurunan masukan oral. !.,esiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia. d.,esiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan glukosa<insulin dan atau elektrolit. e.Celelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik. f.Cetidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang<progresif yang tidak dapat diobati, ketergantungan pada orang lain. g.Curang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan<mengingat, kesalahan interpretasi informasi. $.%encana Kepera#atan a.Cekurangan volume !airan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik. Bujuan + *endemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urine tepat se!ara individu, dan kadar elektrolit dalam batas normal. (ntervensi + 2.)-antau tanda-tanda vital. ,asional + #ypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia. %.)Caji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa. ,asional + *erupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang adekuat. /.)-antau masukan dan keluaran, !atat berat jenis urine. ,asional + *emberikan perkiraan kebutuhan akan !airan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan. ;.)Bimbang berat badan setiap hari. ,asional + *emberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status !airan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan !airan pengganti. 1.)Berikan terapi !airan sesuai indikasi. ,asional + Bipe dan jumlah dari !airan tergantung pada derajat kekurangan !airan dan respons pasien se!ara individual. b.-erubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak!ukupan insulin, penurunan masukan oral. Bujuan + *en!erna jumlah kalori<nutrien yang tepat *enunjukkan tingkat energi biasanya Berat badan stabil atau bertambah. (ntervensi + 2.)Bentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien. ,asional + *engidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik. %.)Bimbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi. ,asional + *engkaji pemasukan makanan yang adekuat (termasuk absorbsi dan utilisasinya). /.)(dentifikasi makanan yang disukai<dikehendaki termasuk kebutuhan etnik<kultural. ,asional + 9ika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam peren!anaan makan, kerjasama ini dapat diupayakan setelah pulang. ;.)Libatkan keluarga pasien pada peren!anaan makan sesuai indikasi. ,asional + *eningkatkan rasa keterlibatannyaE memberikan informasi pada keluarga untuk memahami nutrisi pasien. 1.)Berikan pengobatan insulin se!ara teratur sesuai indikasi. ,asional + (nsulin reguler memiliki a)itan !epat dan karenanya dengan !epat pula dapat membantu memindahkan glukosa ke dalam sel. !.,esiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia. Bujuan + *engidentifikasi intervensi untuk men!egah<menurunkan resiko infeksi. *endemonstrasikan teknik, perubahan gaya hidup untuk men!egah terjadinya infeksi. (ntervensi + 2).$bservasi tanda-tanda infeksi dan peradangan. ,asional + -asien mungkin masuk dengan infeksi yang biasanya telah men!etuskan keadaan ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi nosokomial. %).Bingkatkan upaya untuk pen!egahan dengan melakukan !u!i tangan yang baik pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri. ,asional + *en!egah timbulnya infeksi silang. /).-ertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif. ,asional + Cadar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media terbaik bagi pertumbuhan kuman. ;).Berikan pera)atan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh. ,asional + irkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan pasien pada peningkatan resiko terjadinya kerusakan pada kulit<iritasi kulit dan infeksi. 1).Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam. ,asional + *embantu dalam memventilasi semua daerah paru dan memobilisasi sekret. d.,esiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan glukosa<insulin dan atau elektrolit. Bujuan + *empertahankan tingkat kesadaran<orientasi. *engenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori. (ntervensi + 2.)-antau tanda-tanda vital dan status mental. ,asional + ebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal %.)-anggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya. ,asional + *enurunkan kebingungan dan membantu untuk mempertahankan kontak dengan realitas. /.)-elihara aktivitas rutin pasien sekonsisten mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan sehari- hari sesuai kemampuannya. ,asional + *embantu memelihara pasien tetap berhubungan dengan realitas dan mempertahankan orientasi pada lingkungannya. ;.)elidiki adanya keluhan parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada paha<kaki. ,asional + :europati perifer dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang berat, kehilangan sensasi sentuhan<distorsi yang mempunyai resiko tinggi terhadap kerusakan kulit dan gangguan keseimbangan. e.Celelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik. Bujuan + *engungkapkan peningkatan tingkat energi. *enunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan. (ntervensi + 2.)Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas. ,asional + -endidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas meskipun pasien mungkin sangat lemah. %.)Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang !ukup. ,asional + *en!egah kelelahan yang berlebihan. /.)-antau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum<sesudah melakukan aktivitas. ,asional + *engindikasikan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi se!ara fisiologis. ;.)Bingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi. ,asional + *eningkatkan keper!ayaan diri<harga diri yang positif sesuai tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi. f.Cetidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang<progresif yang tidak dapat diobati, ketergantungan pada orang lain. Bujuan + *engakui perasaan putus asa *engidentifikasi !ara-!ara sehat untuk menghadapi perasaan. *embantu dalam meren!anakan pera)atannya sendiri dan se!ara mandiri mengambil tanggung ja)ab untuk aktivitas pera)atan diri. (ntervensi + 2.)8njurkan pasien<keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang pera)atan di rumah sakit dan penyakitnya se!ara keseluruhan. ,asional + *engidentifikasi area perhatiannya dan memudahkan !ara peme!ahan masalah. %.)Bentukan tujuan<harapan dari pasien atau keluarga. ,asional + #arapan yang tidak realistis atau adanya tekanan dari orang lain atau diri sendiri dapat mengakibatkan perasaan frustasi.kehilangan kontrol diri dan mungkin mengganggu kemampuan koping. /.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam pera)atan diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan usaha yang dilakukannya. ,asional + *eningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi. ;.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam pera)atan diri sendiri. ,asional + *eningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi. g.Curang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan<mengingat, keselahan interpretasi informasi. Bujuan + *engungkapkan pemahaman tentang penyakit. *engidentifikasi hubungan tanda<gejala dengan proses penyakit dan menghubungkan gejala dengan faktor penyebab. Dengan benar melakukan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasional tindakan. (ntervensi + 2.)Ciptakan lingkungan saling per!aya ,asional + *enanggapai dan memperhatikan perlu di!iptakan sebelum pasien bersedia mengambil bagian dalam proses belajar. %.)Diskusikan dengan klien tentang penyakitnya. ,asional + *emberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pertimbangan dalam memilih gaya hidup. /.)Diskusikan tentang ren!ana diet, penggunaan makanan tinggi serat. ,asional + Cesadaran tentang pentingnya kontrol diet akan membantu pasien dalam meren!anakan makan<mentaati program. ;.)Diskusikan pentingnya untuk melakukan evaluasi se!ara teratur dan ja)ab pertanyaan pasien<orang terdekat. ,asional + *embantu untuk mengontrol proses penyakit dengan lebih ketat. '(PE)*E+,( 1. Definisi #ipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 24& mm#g dan atau tekanan diastoli! sama atau lebih besar 31 mm#g (Codim :asrin, %&&/ ). #ipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 2;& mm#g dan diastolik di atas 3& mm#g. -ada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 24& mm#g dan tekanan diastolik 3& mm#g. (melt=er, %&&2). #ipertensi adalah tekanan darah sistolik F2;& mm#g dan tekanan darah diastolik F3& mm#g, atau bila pasien memakai obat antihipertensi. #ipertensi didefinisikan oleh &oint National 'ommittee on (etection (9(5C) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 2;&<3& mm#g dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (BD) normal tinggi sampai hipertensi maligna. #ipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 2;& mm#g dan tekanan darah diastolik lebih dari 3& mm#g (Lu!kman orensen,2334). #ipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 31 @ 2&; mm#g, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 2&1 dan 22; mm#g, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 221 mm#g atau lebih. -embagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik (mith Bom, 2331). 2. $natomi a. 9antung Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada, batas kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang inter!ostalis kelima kiri pada linea mid!lavi!ular. #ubungan jantung adalah+ 2) 8tas + pembuluh darah besar %) Ba)ah + diafragma /) etiap sisi + paru ;) Belakang + aorta desendens, oesophagus, !olumna vertebralis b. 8rteri 8dalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. 8rteri terdiri dari lapisan dalam+ lapisan yang li!in, lapisan tengah jaringan elastin<otot+ aorta dan !abang- !abangnya besar memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih ke!il memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu organ). 8rteri merupakan struktur berdinding tebal yang mengangkut darah dari jantung ke jaringan. 8orta diameternya sekitar %1mm(2 in!i) memiliki banyak sekali !abang yang pada gilirannya tebagi lagi menjadi pembuluh yang lebih ke!il yaitu arteri dan arteriol, yang berukuran ;mm (&,24 in!i) saat mereka men!apai jaringan. 8rteriol mempunyai diameter yang lebih ke!il kira- kira /& Gm. >ungsi arteri menditribusikan darah teroksigenasi dari sisi kiri jantung ke jaringan. 8rteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elasti! yang terdiri dari / lapisan yaitu + 2) Bunika intima. Lapisan yang paling dalam sekali berhubungan dengan darah dan terdiri dari jaringan endotel. %) Bunika *edia. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elasti! dan termasuk otot polos /) Bunika 'ksterna<adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang berguna menguatkan dinding arteri (yaifuddin, %&&4) !. 8rteriol 8dalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. $tot dinding arteriol dapat berkontraksi. Contraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat lokal, suplai darah pada jaringan<organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan meningkat. d. -embuluh darah utama dan kapiler -embuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol ke venul. Capiler adalah jaringan pembuluh darah ke!il yang membuka pembuluh darah utama. Capiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel. Diameternya kira-kira &,&&. mm. >ungsinya mengambil hasil-hasil dari kelenjar, menyaring darah yang terdapat di ginjal, menyerap =at makanan yang terdapat di usus, alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena. e. inusoid Berdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. inusoid tiga sampai empat kali lebih besar dari pada kapiler dan sebagian dilapisi dengan sel sistem retikulo-endotelial. -ada tempat adanya sinusoid, darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel dan pertukaran tidak terjadi melalui ruang jaringan. aluran Limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali !airan limfe ke dalam darah yang ke luar melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan. -embuluh limfe sebagai jaringan halus yang terdapat di dalam berbagai organ, terutama dalam vili usus. f. 5ena dan venul 5enul adalah vena ke!il yang dibentuk gabungan kapiler. 5ena dibentuk oleh gabungan venul. 5ena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan se!ara sempurna satu sama lain. (?ibson, 9ohn. 'disi % tahun %&&%, hal 22&) 5ena merupakan pembuluh darah yang memba)a darah dari bagian atau alat-alat tubuh masuk ke dalam jantung. 5ena yang ukurannya besar seperti vena kava dan vena pulmonalis. 5ena ini juga mempunyai !abang yang lebih ke!il disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler. >ungsi vena memba)a darah kotor ke!uali vena pulmonalis, mempunyai dinding tipis, mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke jantung. 3. Klasifikasi Clasifikasi hipertensi menurut "#$ 2. Bekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 2;& mm#g dan diastolik kurang atau sama dengan 3& mm#g %. Bekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 2;2-2;3 mm#g dan diastolik 32-3; mm#g /. Bekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 24& mm#g dan diastolik lebih besar atau sama dengan 31mm#g. Clasifikasi menurut Bhe 9oint :ational Committee on the Dete!tion and Breatment of #ipertension 2. Diastolik a. H .1 mm#g + Bekanan darah normal b. .1 @ 33 + Bekanan darah normal tinggi !. 3& -2&; + #ipertensi ringan d. 2&1 @ 22; + #ipertensi sedang e. F221 + #ipertensi berat %. istolik (dengan tekanan diastolik 3& mm#g) a. H 2;& mm#g + Bekanan darah normal b. 2;& @ 213 + #ipertensi sistolik perbatasan terisolasi !. F 24& + #ipertensi sistolik teriisolasi Crisis hipertensi adalah uatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak (sistole I2.& mm#g dan<atau diastole I2%& mm#g), pada penderita hipertensi, yg membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target (otak, mata (retina), ginjal, jantung, dan pembuluh darah). Bingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah !epat naiknya tekanan darah. Dibagi menjadi dua+ a. #ipertensi 'mergensi ituasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau progresif target akut atau progresif. Cenaikan BD mendadak yg disertai kerusakan organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan BD yg segera dalam kurun )aktu menit<jam. b. #ipertensi ur"ensi ituasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan darah perlu diturunkan dalam beberapa jam. -enurunan BD harus dilaksanakan dalam kurun )aktu %;-;. jam (penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan lebih lambat (dalam hitungan jam sampai hari). 4. Etiologi -ada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). #ipertensi terjadi sebagai respon peningkatan !ardia! output atau peningkatan tekanan perifer. :amun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi+ a. ?enetik+ ,espon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport :a. b. $besitas+ terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat. !. tress Lingkungan. d. #ilangnya 'lastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah. Berdasarkan etiologinya #ipertensi dibagi menjadi % golongan yaitu+ a. #ipertensi 'sensial (-rimer) -enyebab tidak diketahui namun banyak fa!tor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari eksresi :a, obesitas, merokok dan stress. b. #ipertensi ekunder Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal<vaskuler renal. -enggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. ?angguan endokrin dll. -enyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan @ perubahan pada + a. 'lastisitas dinding aorta menurun b. Catub jantung menebal dan menjadi kaku !. Cemampuan jantung memompa darah menurun 20 setiap tahun sesudah berumur %& tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. d. Cehilangan elastisitas pembuluh darah #al ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi *eningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. a. *eskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. >aktor tersebut adalah sebagai berikut + >aktor keturunan Dari data statistik terbukti bah)a seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi Ciri perseorangan 2) Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah+ %) Dmur ( jika umur bertambah maka BD meningkat ) /) 9enis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) ;) ,as ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih ) 1) Cebiasaan hidup 4) Cebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah + J) Consumsi garam yang tinggi ( melebihi dari /& gr ) .) Cegemukan atau makan berlebihan 3) tress 2&) *erokok 22) *inum al!ohol 2%) *inum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin ) b. edangkan penyebab hipertensi sekunder adalah + 2) ?injal %) ?lomerulonefritis /) -ielonefritis ;) :ekrosis tubular akut 1) Bumor 4) 5as!ular J) 8terosklerosis .) #iperplasia 3) Brombosis 2&) 8neurisma 22) 'mboli kolestrol 2%) 5askulitis 2/) Celainan endokrin 2;) D* 21) #ipertiroidisme 24) #ipotiroidisme 2J) araf 2.) troke 23) 'nsepalitis %&) ?B %2) $bat @ obatan %%) Contrasepsi oral %/) Cortikosteroid 5. -aktor )esiko ,i)ayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi -ria usia /1 @ 11 tahun dan )anita F 1& tahun atau sesudah menopause Cebanyakan mengkonsumsi garam<natrium umbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh beberapa hal seperti merokok, kadar lipid dan kolesterol serum meningkat, !affeine, D*, dsb. >a!tor emosional dan tingkat stress ?aya hidup yang monoton ensitive terhadap angiotensin Cegemukan -emakaian kontrasepsi oral, seperti esterogen. 6. Patofisiologi *ekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke ba)ah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. ,angsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke ba)ah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. -ada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pas!a ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti ke!emasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. (ndividu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. -ada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. *edulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Corteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. 5asokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. ,enin merangsang pembentukan angiotensin ( yang kemudian diubah menjadi angiotensin ((, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. #ormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. emua faktor ini !enderung men!etuskan keadaan hipertensi. ebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan stru!tural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungja)ab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. -erubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Consekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekun!up) mengakibatkan penurunan !urang jantung dan peningkatan tahanan perifer (melt=er, %&&2). -ada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya 6hipertensi palsu7 disebabkan kekakuan arteri bra!hialis sehingga tidak dikompresi oleh !uff sphygmomanometer (Darmojo, 2333). *enurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel jugularis. Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan 8ngiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen (( berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.elain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan retensi natrium. #al tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ-organ seperti jantung. ( uyono, lamet. 2334 ). Pat%&a.s . *anda Dan Ge/ala Banda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi + a. Bidak ada gejala Bidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. #al ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. b. ?ejala yang la=im ering dikatakan bah)a gejala terla=im yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terla=im yang mengenai kebanyakan pasien yang men!ari pertolongan medis. *enurut ,okhaeni ( %&&2 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu + *engeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, esak nafas, ?elisah, *ual *untah, 'pistaksis, Cesadaran menurun *anifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah + a. -eningkatan tekanan darah F 2;&<3& mm#g %. b. akit kepala !. -using < migraine d. ,asa berat ditengkuk e. -enyempitan pembuluh darah f. ukar tidur g. Lemah dan lelah h. :okturia i. 8=otemia j. ulit bernafas saat beraktivitas !. Pemeriksaan Penun/ang a. -emeriksaan penunjang dilakukan dua !ara yaitu + 2) -emeriksaan yang segera seperti + Darah rutin (#ematokrit<#emoglobin)+ untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume !airan (viskositas) dan dapat mengindikasikan fa!tor resiko seperti+ hipokoagulabilitas, anemia. Blood Dnit :itrogen<kreatinin+ memberikan informasi tentang perfusi < fungsi ginjal. ?lukosa+ #iperglikemi (Diabetes *elitus adalah pen!etus hipertensi) dapat diakibatkan oleh pengeluaran Cadar ketokolamin (meningkatkan hipertensi). Calium serum+ #ipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik. Calsium serum + -eningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi Colesterol dan trigliserid serum + -eningkatan kadar dapat mengindikasikan pen!etus untuk< adanya pembentukan plak ateromatosa ( efek kardiovaskuler ) -emeriksaan tiroid + #ipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi Cadar aldosteron urin<serum + untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebab) Drinalisa+ Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada D*. 8sam urat + #iperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi teroid urin + Cenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme 'C?+ 2% Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi ventrikel kiri ataupun gangguan koroner dengan menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang - adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi. >oto dada+ apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatan terlaksana) untuk menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung. %) -emeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang pertama ) + I)* :Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit parenkim ginjal, batu ginjal < ureter. CB !an+ *engkaji adanya tumor !erebral, en!elopati. I+*: mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti+ Batu ginjal, perbaikan ginjal. *enyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi+ pinal tab, C8B s!an. (D?) untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasien 0. Kom"likasi 'fek pada organ + a. $tak -emekaran pembuluh darah -erdarahan Cematian sel otak + stroke b. ?injal *alam banyak ken!ing Cerusakan sel ginjal ?agal ginjal !. 9antung *embesar esak nafas (dyspnoe) Cepat lelah ?agal jantung 2&. Penatalaksanaan -engelolaan hipertensi bertujuan untuk men!egah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pen!apaian dan pemeliharaan tekanan darah diba)ah 2;&<3& mm#g. -rinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi + 2. Berapi tanpa $bat Berapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Berapi tanpa obat ini meliputi + a. Diet b. Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah + ,estriksi garam se!ara moderat dari 2& gr<hr menjadi 1 gr<hr Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh !. -enurunan berat badan d. -enurunan asupan etanol e. *enghentikan merokok f. Latihan >isik Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu+ *a!am olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. (ntensitas olah raga yang baik antara 4&-.& 0 dari kapasitas aerobik atau J%-.J 0 dari denyut nadi maksimal yang disebut =ona latihan. Lamanya latihan berkisar antara %& @ %1 menit berada dalam =ona latihan >rekuensi latihan sebaiknya / K perminggu dan paling baik 1 K perminggu i. 'dukasi -sikologis -emberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi + 2) Behnik Biofeedba!k Biofeedba!k adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang se!ara sadar oleh subyek dianggap tidak normal. -enerapan biofeedba!k terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti ke!emasan dan ketegangan. %) Behnik relaksasi ,elaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau ke!emasan, dengan !ara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks -endidikan Cesehatan ( -enyuluhan ) Bujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan men!egah komplikasi lebih lanjut. %. Berapi dengan $bat Bujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan men!egah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. -engobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. -engobatan standar yang dianjurkan oleh Comite Dokter 8hli #ipertensi (&,IN- NA-I,NA. ',//I-- ,N (-'-I,N0 )A.+A-I,N AN( -#A-/N- ,1 HI2H 3.,,( *#SS+#0 +SA, 23..) menyimpulkan bah)a obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat 8C' dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita. -engobatannya meliputi + a. tep 2 $bat pilihan pertama + diuretika, beta blo!ker, Ca antagonis, 8C' inhibitor b. tep % 8lternatif yang bisa diberikan + 2) Dosis obat pertama dinaikkan %) Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama /) Ditambah obat ke @% jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blo!ker, Ca antagonis, 8lpa blo!ker, !lonidin, reserphin, vasodilator !. tep / + 8lternatif yang bisa ditempuh 2) $bat ke-% diganti %) Ditambah obat ke-/ jenis lain d. tep ; + 8lternatif pemberian obatnya 2) Ditambah obat ke-/ dan ke-; %) ,e-evaluasi dan konsultasi /) >ollo) Dp untuk mempertahankan terapi Dntuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan (pera)at, dokter ) dengan !ara pemberian pendidikan kesehatan. #al-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan petugas kesehatan adalah sebagai berikut + a. etiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran tekanan darahnya b. Bi!arakan dengan penderita tujuan yang hendak di!apai mengenai tekanan darahnya !. Diskusikan dengan penderita bah)a hipertensi tidak dapat sembuh, namun bisa dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortilitas d. Lakinkan penderita bah)a penderita tidak dapat mengatakan tingginya tekanan darah atas dasar apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya dapat diketahui dengan mengukur memakai alat tensimeter -enderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih dahulu edapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam !ara hidup penderita (kutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi e. -ada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita atau keluarga dapat mengukur tekanan darahnya di rumah f. Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 2 K sehari atau % K sehari g. Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek samping dan masalah- masalah yang mungkin terjadi h. Lakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis atau mengganti obat untuk men!apai efek samping minimal dan efektifitas maksimal i. Dsahakan biaya terapi seminimal mungkin j. Dntuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering k. #ubungi segera penderita, bila tidak datang pada )aktu yang ditentukan. l. *elihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan pelaksanaan pengobatan hipertensi. 11. 1ara Pen2ega%an 2. -en!egahan -rimer >aktor resiko hipertensi antara lain+ tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), ta!hy!ardi, obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk+ a. *engatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes *ellitus, dsb. b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok. !. *erubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam. d. *elakukan eKer!ise untuk mengendalikan berat badan. %. -en!egahan sekunder -en!egahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa+ a. -engelolaan se!ara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan tindakan- tindakan seperti pada pen!egahan primer. b. #arus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol se!ara normal dan stabil mungkin. !. >aktor-faktor resiko penyakit jantung is!hemik yang lain harus dikontrol. d. Batasi aktivitas. Pera&atan 'i"ertensi Dsahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (!egah kegemukan). Batasi pemakaian garam. *ulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan hipertensi dalam keluarga. Bidak merokok. -erhatikan keseimbangan gi=i, perbanyak buah dan sayuran. #indari minum kopi yang berlebihan. *empertahankan gi=i (diet yang sehat seimbang). -eriksa tekanan darah se!ara teratur, terutama jika usia sudah men!apai ;& tahun. #agi .ang suda% sakit Berobat se!ara teratur. 9angan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk dokter. Consultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit lain karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk hipertensi. *engetahui tentang hipertensi dan !ara mera)at bukanlah kun!i utama kesembuhan, kun!i utamanya adalah + 2. Ceaktifan penderita dalam pengendalian tekanan darah. %. -enderita berusaha, petugas petugas kesehatan membantu. /. #ubungan baik dan kerjasama penderita dan petugas kesehatan
12. Diit 'i"ertensi a. -erbedaan Diit Dengan *akanan Biasa 2) konsumsi lemak dibatasi %) konsumsi Cholesterol dibatasi /) konsumsi kalori dibatasi untuk yang terlalu gemuk atau obese ;) *akanan yang boleh dikonsumsi b. *akanan Lang Boleh Dikonsumsi 2) umber kalori Beras,tales,kentang,ma!aroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula. %) umber protein he)ani Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 1& gram perhari, telur ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak. /) umber protein nabati Ca!ang-ka!angan kering seperti tahu,tempe,on!om. ;) umber lemak antan kelapa en!er dalam jumlah terbatas. 1) ayuran ayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,bun!is, ka!ang panjang, taoge, labu siam, oyong, )ortel. 4) Buah-buahan emua buah ke!uali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas. J) Bumbu -ala, kayu manis,asam,gula, ba)ang merah, ba)ang putih, garam tidak lebih 21 gram perhari. .) *inuman Bhea en!er, !oklat en!er, jui!e buah. !. *akanan Lang Bidak Boleh Dikonsumsi 2) *akanan yang banyak mengandung garam o Bis!uit,krakers,!ake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau soda. o Dendeng, abon,!ornet beaf,daging asap,ham, ikan asin,ikan pindang, sarden ikan teri, telur asin. o Ceju, margarine dan mentega. %) *akanan yang banyak mengandung kolesterol *akanan dari he)an seperti otak,ginjal,hati,limfadan jantung. /) *akanan yang banyak mengandung lemak jenuh o Lemak he)an +sapi,babi,kambing,susu jenuh,!ream, keju, mentega. o Celapa, minyak kelapa,margarine,alpokat. ;) *akanan yang banyak menimbulkan gas Cool, sa)i, lobak, dll. d. Bagaimana *engatur Diit 2) #indari penggunaan kelapa, minyak kelapa,lemak he)an, margarine,mentega sebagai pengganti gunakan minyak ka!ang atau minyak jagung dalam jumlah tertentu. %) Batasi penggunaan daging hingga / kali seminggu dengan paling banyak 1& gram tiap kali makan, makanlah ikan air ta)ar sebagai pengganti. /) ?unakan susu skim sebagaipengganti susu penuh. ;) Batasi penggunaan telur hingga hanya / kali seminggu. 1) ?unakan sering tahu,tempe, dan hasil ka!ang-ka!angan lainya. 4) Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman manis seperti sirup, !o!a !ola, limun, permen,dodol, !oklat, kolak, eskrim. J) *akanlah banyak sayuran dan buah-buahan. e. $bat Bradisional Dntuk #ipertensi Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat se!ara tradisional untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. #al yang perlu diinformasikan kepada masyarakat adalah !ara penggunaannya, dosis, serta kemungkinan adanya efek samping yang tidak diketahui. $bat @ obat tradisional tersebut diantaranya+ 2) Buah Belimbing Buah ini dapat mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga bisa menurunkan tekanan darah bagi mereka yang sudah mengalaminya. Caranya yaitu buah belimbing yang sudah masak diparut halus. Cemudian parutan belimbing diperas sehingga menjadi satu gelas sari belimbing. 8ir perasan ini diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu bulan. etelah satu bulan sari belimbing ini dapat diminum dua hari sekali. Bidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan. Bagi mereka yang sudah terlanjur menderita hipertensi, sebaiknya gunakan buah belimbing yang besar sehingga air perasannya lebih banyak. %) Daun eledri Cara penggunaannya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring dan peras deengan kain bersih dan halus. 8ir saringan usahakan satu gelas diamkan selama satu jam, kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas. *enurut penelitian daun seledri bisa memperke!il fluktuasi kenaikan tekanan darah. /) Ba)ang -utih Caranya dengan memakan langsung tiga siung ba)ang putih mentah setiap pagi dan sore hari. -ilih ba)ang putih yang kulitnya ber)arna !oklat kehitaman karena mutunya lebih baik. 9ika tidak mau memakannya dalam keadaan mentah bisa direbus atau dikukus dulu. :amun karena banyak =atnya yang bisa berkhasiat yang dapat ikut larut ddalam air rebusannya, sebaiknya ditambaah menjadi . sampai 3 siung sekali makan. ;) Buah *engkudu < -a!e Buah ini sebagai alternatif untuk menekan hipertensi. Caranya hampir sama dengan buah belimbing, yaitu dengan !ara memarut halus, kemudian diperas memakai kain kassa yang bersih, diambil airnya. *inum sari mengkudu setiap pagi dan sore hari se!ara teratur 1) 8vokad Caranya lima daun avokad di!u!i bersih, kemudian direbus dengan ; gelas air putih. Bunggu air rebusan hingga menjaadi % gelas, saring. atu gelas diminum pagi hari, satu gelas lagi diminum sore hari. 4) *elon Buah yang sudah masak dapat langsung di makan J) emangka Buah yang sudah masak dapat langsung di makan .) *entimun Dapat dimakan langsung, atau dapat di parut kemudian diminum 13. Pengka/ian Ke"era&atan a. 8ktivitas < istirahat ?ejala + Celemahan Letih :apas pendek ?aya hidup monoton Banda + >rekuensi jantung meningkat -erubahan irama jantung Bakipnea b. irkulasi ?ejala + ,i)ayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner < katup, penyakit serebrovaskuler Banda + Cenaikan BD :adi + denyutan jelas >rekuensi < irama + takikardia, berbagai disritmia Bunyi jantung + murmur Distensi vena jugularis 'kstermitas -erubahan )arna kulit, suhu dingin ( vasokontriksi perifer ), pengisian kapiler mungkin lambat !. (ntegritas 'go ?ejala+ ,i)ayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress multiple ( hubungsn, keuangan, pekerjaan ) Banda + Letupan suasana hati ?elisah -enyempitan kontinue perhatian Bangisan yang meledak otot muka tegang ( khususnya sekitar mata ) -eningkatan pola bi!ara d. 'liminasi ?ejala + ?angguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, ri)ayat penyakit ginjal ) e. *akanan < Cairan ?ejala + *akanan yang disukai yang dapat men!akup makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol *ual *untah ,i)ayat penggunaan diuretik Banda + BB normal atau obesitas 'dema Congesti vena -eningkatan 95- glikosuria f. :eurosensori ?ejala + Celuhan pusing < pening, sakit kepala 'pisode kebas Celemahan pada satu sisi tubuh ?angguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia ) 'pisode epistaksis Banda + -erubahan orientasi, pola nafas, isi bi!ara, afek, proses pikir atau memori ( ingatan ) ,espon motorik + penurunan kekuatan genggaman -erubahan retinal optik g. :yeri<ketidaknyamanan ?ejala + nyeri hilang timbul pada tungkai sakit kepala oksipital berat nyeri abdomen h. -ernapasan ?ejala + Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas Bakipnea $rtopnea Dispnea no!turnal proksimal Batuk dengan atau tanpa sputum ,i)ayat merokok Banda + Distress respirasi< penggunaan otot aksesoris pernapasan Bunyi napas tambahan ( krekles, mengi ) ianosis i. Ceamanan ?ejala + ?angguan koordinasi, !ara jalan Banda + 'pisode parestesia unilateral transien j. -embelajaran < -enyuluhan ?ejala + >a!tor resiko keluarga E hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, D* , penyakit serebrovaskuler, ginjal >aktor resiko etnik, penggunaan pil CB atau hormon lain -enggunaan obat < alkohol
1 4. Diagnosa Ke"era&atan 3ang Mungkin Mun2ul a. ,esiko tinggi terhadap penurunan !urah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi<rigiditas ventrikuler, iskemia miokard b. (ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. !. :yeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral d. Cemas berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi yang diderita klien e. Curang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit )E+1$+$ KEPE)$4$*$+ +5 D6 D($+G5,$ KEPE)$4$*$+ D$+ K5L$#5)$,( *787$+ 9+51: (+*E);E+,( 9+(1: 2 ,esiko tinggi terhadap penurunan !urah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi<rigiditas ventrikuler, iskemia miokard +51 < Cardia! -ump effe!tiveness Cir!ulation tatus 5ital ign tatus Kriteria 'asil< Banda 5ital dalam rentang normal (Bekanan darah, :adi, respirasi) Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan Bidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites Bidak ada penurunan kesadaran +(1 < Cardia! Care 'valuasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi) Catat adanya disritmia jantung Catat adanya tanda dan gejala penurunan !ardia! putput *onitor status kardiovaskuler *onitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung *onitor abdomen sebagai indi!ator penurunan perfusi *onitor balan!e !airan *onitor adanya perubahan tekanan darah *onitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia 8tur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan *onitor toleransi aktivitas pasien *onitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu 8njurkan untuk menurunkan stress ;ital ,ign Monitoring *onitor BD, nadi, suhu, dan ,, Catat adanya fluktuasi tekanan darah *onitor 5 saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri 8uskultasi BD pada kedua lengan dan bandingkan *onitor BD, nadi, ,,, sebelum, selama, dan setelah aktivitas *onitor kualitas dari nadi *onitor adanya pulsus paradoksus *onitor adanya pulsus alterans *onitor jumlah dan irama jantung *onitor bunyi jantung *onitor frekuensi dan irama pernapasan *onitor suara paru *onitor pola pernapasan abnormal *onitor suhu, )arna, dan kelembaban kulit *onitor sianosis perifer *onitor adanya !ushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) (dentifikasi penyebab dari perubahan vital sign % (ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. +51 < 'nergy !onservation elf Care + 8DLs Kriteria 'asil < Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan ,, *ampu melakukan aktivitas sehari hari (8DLs) se!ara mandiri +(1 < Energ. Management $bservasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan Caji adanya fa!tor yang menyebabkan kelelahan *onitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat *onitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi se!ara berlebihan *onitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas *onitor pola tidur dan lamanya tidur<istirahat pasien $2ti=it. *%era". Colaborasikan dengan Benaga ,ehabilitasi *edik dalammeren!anakan progran terapi yang tepat. D$-*$) P7,*$K$ Brunner M uddarth. %&&%. 3uku A4ar : %e$era5atan /edikal 3edah )ol 2, 9akarta, '?C, Doengoes, *arilynn '. %&&&. #encana Asuhan %e$era5atan : *edoman untuk *erencanaan dan *endokumentasian *era5atan $asien, 9akarta, -enerbit Buku Cedokteran, '?C, ?oonasekera CD8, Dillon *9, %&&/. -he child 5ith h!$ertension. In: 6ebb N&A0 *ostleth5aite #&0 editors. 'linical *aediatric Ne$hrolo"!. 3 rd edition. $Kford+ $Kford Dniversity -ress 9ohnson, *., et all. %&&&. Nursin" ,utcomes 'lassification 7N,') Second dition. :e) 9ersey+ Dpper addle ,iver *! Closkey, C.9., et all. 2334. Nursin" Interventions 'lassification 7NI') Second dition. :e) 9ersey+ Dpper addle ,iver antosa, Budi. %&&J. *anduan (ia"nosa %e$era5atan NAN(A 2889:288;. 9akarta+ -rima *edika met, Bart.233;. -sikologi Cesehatan. -t ?rasindo+9akarta oeparman dkk,%&&J Ilmu *en!akit (alam , 'd %, -enerbit >CD(, 9akarta meljer,s.! Bare, B.? ,%&&% 3uku a4ar %e$era5atan /edikal 3edah, (mam, Dkk.%&&1. 8suhan Cepera)atan Celuarga.Buntara *edia+malang L$P5)$+ PE+D$'7L7$+ M$,*EK*5M( Bro)se N #ome N Laporan -endahuluan 8suhan Cepera)atan Lengkap , *ateri Cesehatan N L8-$,8: -':D8#DLD8: *8B'CB$*( MASTEKTOMI LAPORAN PENDAHULUAN MASTEKTOMI A. LANDASAN TEORITIS MASTEKTOMI Modified Radical Mastectomy adalah suatu tindakan pembedahan onkologis pada keganasan payudara yaitu dengan mengangkat seluruh jaringan payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola dan puting susu serta kulit diatas tumornya disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral level I, II/III secara en bloc TANA mengangkat m!pektoralis major dan minor! Tipe mastektomi dan penanganan kanker payudara bergantung pada beberapa factor meliputi " o #sia o $esehatan secara menyeluruh o %tatus menopause o &imensi tumor o Tahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya o %tadium tumor dan keganasannya o %tatus reseptor homon tumor o enyebaran tumor telah mencapai simpul limfe atau belum Tipe pembedahan secara umum dikelompokkan kedalam tiga kategori " mastektomi radikal, mastektomi total dan prosedur yang lebih terbatas ' contoh segmental, lumpektomi (! )! Mastektomi preventif ' preventife mastectomy( disebut juga prophylactic mastectomy!operasi ini dapat berupa total mastektomi dengan mengangkat seluruh payudara dan putting atau berupa subcutaneous mastectomy dimana seluruh payudara diangkat namun putting tetap dipertahankan ! *! Mastektomi total ' sederhana ( mengangkat semua jaringan payudara tetapi semua atau kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh! +! Mastektomi radikal modifikasi mengangkat seluruh payudara , beberapa atau semua nodus limfe dan kadang,kadang otot pektoralis minor!otot dada mayor masih utuh!Mastektomi radikal ' halsted ( adalah prosedur yang jarang dilakukan yaitu pengangkatan seluruh payudara, kulit, otot pektoralis mayor dan minor, nodus limfe ketiak dan kadang,kadang nodus limfe mamari internal atau supra klavikular! -! rosedur membatasi ' contoh " lumpektomi ( mungkin dilakukan pada pasien ra.at jalan yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan sekitarnya diangkat! /umpektomi dianggap tumor non,metastatik bila kurang dari 0 cm ukurannya yang tidak melibatkan putting!prosedur meliputi dignostik ' menentukan tipe sel ( dan atau pengobatan bila dikombinasi dengan terapi radiasi! 1erdasarkan tujuan terapi pembedahan, mastektomi dibedakan menjadi dua macam yaitu tujuan kuratif dan tujuan paliatif! rinsip terapi bedah kuratif adalah pengangkatan seluruh sel kanker tanpa meninggalkan sel kanker secara mikroskopik! Terapi bedah kuratif ini dilakukan pada kanker payudara stadium dini'stadium 2, I dan II(! %edangkan tujuan terapi bedah palliatif adalah untuk mengangat kanker payudara secara makroskopik dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopik! engobatan bedah palliatif ini pada umumnya dilakukan untuk mengurangi keluhan, keluhan penderita seperti perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus, dilakukan pada kanker payudara stadium lanjut,yaitu stadium III dan I3! rosedur pengangkatan sel kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut " )! Mastektomi radikal, yaitu Mengangkat seluruh payudara, kulit, otot mayor dan minor, nodus limfe aksila dan jaringan lemak disekitarnya! *! Mastektomi radikal modifikasi, seperti mastektomi radikal tetapi otot pektoralis mayor dipertahankan! +! Mastektomi sederhana, Mengangkat payudara dengan mempertahankan otot,otot yang menyokong! -! Mastektomi parsial, Mengangkat lesi dan jaringan disekitarnya termasuk nodus limfe! 0! /umpektomi, Mengangkat lesi dan + sampai 0 cm jaringan ditepinya, jaringan payudara dan kulitnya dipertahankan! Beberapa tipe mastektomi yan a!a pa!a saat ini ". Mastektomi Pre#enti$ (Preventive Mastectomy) Mastektomi preventif disebut juga prophylactic mastectomy! 4perasi ini dapat berupa total mastektomi dengan mengangkat seluruh payudara dan puting! Atau berupa subcutaneous mastectomy, dimana seluruh payudara diangkat namun puting tetap dipertahankan! enelitian menunjukkan bah.a tingkat kekambuhan kanker payudara dapat dikurangi hingga 526 atau lebih setelah mastektomi preventif pada .anita dengan risiko tinggi! MASTEKTOMI Gambar payudara seorang wanita 25 tahun. menjalani prophylacyic mastectomy dan telah mengalami rekonstruksi dengan menutup lubang bekas operasi dengan dengan jaringan yang diambil dari perutnya.
%. Mastektomi Se!er&ana ata' Tota( (Simple or Total Mastectomy) Mastektomi dengan mengangkat payudara berikut kulit dan putingnya, namun simpul limfe masih dipertahankan! ada beberapa kasus, sentinel node biopsy terpisah dilakukan untuk membuang satu sampai tiga simpul limfe pertama! MASTEKTOMI Total mastectomy ). Mastektomi Ra!ika( Termo!i$ikasi (Modified Radical Mastectomy) Terdapat prosedur yang disebut modified radical mastectomy 'MRM(,mastektomi radikal termodifikasi! MRM memberikan trauma yang lebih ringan daripada mastektomi radikal, dan ssat ini banyak dilakukan di Amerika! &engan MRM, seluruh payudara akan diangkat beserta simpul limfe di ba.ah ketiak, tetapi otot pectoral 'mayor dan minor( 7 otot penggantung payudara 7 masih tetap dipertahankan! $ulit dada dapat diangkat dapat pula dipertahankan, rosedur ini akan diikuti dengan rekonstruksi payudara yang akan dilakukan oleh dokter bedah plastik! MASTEKTOMI Modified Radical Mastectomy *. Mastektomi Ra!ika( (Radical Mastectomy) Mastektomi radikal merupakan pengangkatan payudara 8komplit9, termasuk puting! &okter juga akan mengangkat seluruh kulit payudara, otot diba.ah payudara, serta simpul limfe 'getah bening(! $arena mastektomi radikal ini tidak lebih efektif namun merupakan bentuk mastektomi yang lebih 8ekstrim9 , saat ini jarang dilakukan! MASTEKTOMI *. Mastektomi Parsia( ata' Sementa( (Partial or Segmental Mastectomy) &okter dapat melakukan mastektomi parsial kepada .anita dengan kanker payudara stadium I dan II! Mastektomi parsial merupakan breast,conserving therapy, terapi penyelamatan payudara yang akan mengangkat bagian payudara dimana tumor bersarang! rosedur ini biasanya akan diikuti dengan terapi radiasi untuk mematikan sel kanker pada jaringan payudara yang tersisa! %inar : berkekuatan penuh akan ditembakkan pada beberapa bagian jaringan payudara! Radiasi akan membunuh kanker dan mencegahnya menyebar ke bagian tubuh yang lain! MASTEKTOMI artial Mastectomy +. Quandrantectomy Tipe lain dari mastektomi parsial disebut ;uadrantectomy! ada prosedur ini, dokter akan mengangkat tumor dan lebih banyak jaringan payudara dibandingkan dengan lumpektomi! MASTEKTOMI <uandrantectomy Mastektomi tipe ini akan mengangkat seperempat bagian payudara, termasuk kulit dan jaringan konektif 'breast fascia(! =airan ber.arna biru disuntikkan untuk mengidentifikasi simpul limfe yang mengandung sel kanker! ,. Lumpectomy ata' sayatan (ebar- Merupakan pembedahan untuk mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan normal di sekitarnya! /umpektomi 'lumpectomy( hanya mengangkat tumor dan sedikit area bebas kanker di jaringan payudara di sekitar tumor! >ika sel kanker ditemukan di kemudian hari, dokter akan mengangkat lebih banyak jaringan! rosedur ini disebuat re,e?cision 'terjemahan " pengirisan/penyayatan kembali(! MASTEKTOMI /umpectomy .. Excisional Biopsy 1iopsi dengan sayatan juga mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan normal di sekitarnya! $adang, pembedahan lanjutan tidak diperlukan jika biopsy dengan sayatan ini berhasil mengangkat seluruh tumor! MASTEKTOMI @?cisional 1iopsy B. INDIKASI OPERASI MASTEKTOMI $anker payudara stadium dini 'I,II( $anker payudara stadium lanjut lokal dengan persyaratan tertentu $eganasan jaringan lunak pada payudara! /. KONTRA INDIKASI OPERASI MASTEKTOMI Tumor melekat dinding dada @dema lengan Nodul satelit yang luas Mastitis inflamatoar D. PERSIAPAN PERIOPERATI0 MASTEKTOMI ". 0ase Preoperati$ Mastektomi Aase preoperatif dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi dan diakhiri ketika pasien dikirim ke kamar operasi! /ingkup aktivitas kepera.atan selama .aktu tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien! Ba.ancara praoperatif dan menyiapkan pasien untuk anestesi yang diberikan dalam pembedahan a! engkajian " Identitas pasien Tanda,tanad vital Ri.ayat penyakit " alergi, penyakit paru 'asma, 4M, T1 paru(, penggunaan narkoba, alkoholisme, menggunakan obat seperti kortikosteroid dan obat jantung Ri.ayat kesehatan keluarga " &M! Cipertensi %tatus nutrisi " 11, puasa, tinggi badan $eseimbangan cairan dan elektrolit Ada tidaknya gigi palsu, pemakaian lensa kontak, atau cat kuku dan implan prosthesis lainnya encukuran daerha operasi $olaborasi dengan dokter anestesi tentang pemberian jenis anestesi dan pemakaian obat anestesi yang akan dilakukan emeriksaan penunjung " rontgen, @$D, pemeriksaan laboratorium 'darah lengkap, faal hepar, faa ginjal, masa pembekuan darah(, biopsi, pemeriksaan gula darah Informed consent enentuan status A%A Dianosa kepera1atan pre operasi Mastektomi =emas berhubungan dengan krisis situasional $urang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi Ren2ana Kepera1atan pre operati$ Mastektomi 3 DIA4NOSA KEP. NO/ NI/ =emas berhubungan dengan perubahan status kesehatan %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama!!!!! pasien menunjukan an?iety control dengan An?iety reduction " E Tenangkan pasien E >elaskan seluruh prosedurt tindakan kepada pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan kriteria hasil" E pasien kooperatif E Mampu mengidentifikasikan cemas dengan bahasa tubuh yang tenang E 3ital sign dbn E 1erusaha memahami keadaan pasien E 1erikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan E Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan E &orong pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya E $aji tingkat kecemasan E &engarkan dengan penuh perhatian E =iptakan hubungan saling percaya E 1antu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan kecemasan E 1antu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas E Ajarkan pasien teknik relaksasi E 1erikan obat obat yang mengurangi cemas $urang pengetahuan tentang penyakit, pera.atan,pengobatan kurang paparan terhadap informasi %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama!!!!!!, pengetahuan klien meningkat dengan Teaching " &issease rocess , $aji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit >elaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya kriteria hasil $lien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan $lien kooperative saat dilakukan tindakan %ediakan informasi tentang kondisi klien 1erikan informasi tentang perkembangan klien &iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit >elaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi Dambarkan komplikasi yang mungkin terjadi Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit Dali sumber,sumber atau dukungan yang ada Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan Nyeri akut b!d agen injuri biologi %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama )? pertemuan nyeri klien berkurang dengan kriteria hasil" Nyeri terkontrol $lien menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri Tanda vital dalam /akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi Monitor vital sign Dunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri rentang normal %. 0ase Intraoperati$ Mastektomi Aase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan! Aktivitas kepera.atan yang dilakukan selama tahap intra operatif meliputi - hal, yaitu " a! %afety Management 'engaturan posisi pasien( Aaktor penting yang harus diperhatikan ketika mengatur posisi di ruang operasi adalah" daerah operasi, usia, berat badan pasien, tipe anastesidan nyeri! osisi yang diberikan tidak boleh mengganggu sirkulasi, respirasi, tidak melakukan penekanan yang berlebihan pada kulit dan tidak menutupi daerah atau medan operasi! , $esejajaran fungsional maksudnya adalah memberikan posisi yang tepat selama operasi! 4perasi yang berbeda akan membutuhkan posisi yang berbeda pula supine , emajanan area pembedahan maksudnya adalah daerah mana yang akan dilakukan tindakan pembedahan! &engan pengetahuan tentang hal ini pera.at dapat mempersiapkan daerah operasi dengan teknik drapping , Mempertahankan posisi sepanjang prosedur operasi dengan tujuan untuk mempermudah proses pembedahan juga sebagai bentuk jaminan keselamatan pasien dengan memberikan posisi fisiologis dan mencegah terjadinya injury! , Memasang alat grounding ke pasien , Memberikan dukungan fisik dan psikologis pada klien untuk menenagkan pasien selama operasi sehingga pasien kooperatif! , Memastikan bah.a semua peralatan yang dibutuhkan telah siap seperti " cairan infus, oksigen, jumlah spongs, jarum dan instrumen tepat! b! Monitoring Aisiologis , Melakukan balance cairan , Memantau kondisi cardiopulmonal meliputi fungsi pernafasan, nadi , tekanan darah, frekuensi denyut jantung, saturasi oksigen, perdarahan dll! , emantauan terhadap perubahan vital sign c! Monitoring sikologis , Memberikan dukungan emosional pada pasien , 1erdiri di dekat klien dan memberikan sentuhan selama prosedur induksi , Mengkaji status emosional klien , Mengkomunikasikan status emosional klien kepada tim kesehatan 'jika ada perubahan( d! engaturan dan koordinasi Nursing =are , Memanage keamanan fisik pasien , Mempertahankan prinsip dan teknik asepsis 4bat,obat anestesi " )! 4bat,obat premedikasi %A 2,22),2,22* mg/$g11 MidaFolam 2,),2,* mg/$g11 Aentanyl ),* mcg/$g11 ethidin ) mg/$g11 *! 4bat antiemetik 4ndansetron -mg/*m/ %otatic )2mg/* m/ +! 4bat induksi ropofol ),0,*,0 mg/$g/11 -! 4bat musculorelaksan Recorium bromide 2,0,) mg/$g/11 %ucynil =olin ) mg/$g11 Rocula? 2,0,) mg/$g11 0! 4bat emergency Adrenalin injeksi @pidrin injeksi &e?amethason injeksi Aminophilin injeksi G! 4bat analgetik $etorolac +2 mg/ ) m/ Torasi? +2mg/) m/ H! 4at antidotum rostigmin dan narkan I! =airan yang diperlukan $ristaloid seperto ringer laktat, a;uadest *0 == untuk larutan obat, assering $oloid seperti fimahest atau gelofusion
MASTEKTOMI Prose!'r Operasi Mastektomi %ecara singkat tekhnik operasi dari mastektomi radikal modifikasi dapat dijelaskan sebagai berikut" )! enderita dalam general anaesthesia, lengan ipsilateral dengan yang dioperasi diposisikan abduksi 52 2 , pundak ipsilateral dengan yang dioperasi diganjal bantal tipis! *! &esinfeksi lapangan operasi, bagian atas sampai dengan pertengahan leher, bagian ba.ah sampai dengan umbilikus, bagian medial sampai pertengahan mammma kontralateral, bagian lateral sampai dengan tepi lateral skapula! /engan atas didesinfeksi melingkar sampai dengan siku kemudian dibungkus dengan doek steril dilanjutkan dengan mempersempit lapangan operasi dengan doek steril +! 1ila didapatkan ulkus pada tumor payudara, maka ulkus harus ditutup dengan kasa steril tebal ' buick gaas( dan dijahit melingkar! -! &ilakukan insisi 'macam 7macam insisi adalah %te.art, 4rr, Billy Meyer, Calsted, insisi %( dimana garis insisi paling tidak berjarak * cm dari tepi tumor, kemudian dibuat flap! 0! Alap atas sampai diba.ah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap ba.ah sampai inframammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m! /atissimus dorsi dan mengidentifikasi vasa dan! N! Thoracalis dorsalis G! Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil mera.at perdarahan, terutama cabang pembuluh darah interkostal di daerah parasternal! ada saat sampai pada tepi lateral m!pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan maamma dilepaskan dari m! ektoralis minor dan serratus anterior 'mastektomi simpel(! ada mastektomi radikal otot pektoralis sudah mulai H! &iseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran $D1 aksila /evel I 'lateral m! pektoralis minor(, /evel II 'di belakang m! ektoralis minor( dan level III ' medial m! pektoralis minor(! &iseksi jangan lebih tinggi pada daerah vasa aksilaris, karena dapat mengakibatkan edema lengan! 3ena,vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi! %elanjutnya mengidentifikasi vasa dan n! Thoracalis longus, dan thoracalis dorsalis, interkostobrachialis! $D1 internerural selanjutnya didiseksi dan akhirnya jaringan mamma dan $D1 aksila terlepas sebagai satu kesatuan 'en bloc( I! /apangan operasi dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 2,56! 5! %emua alat,alat yang dipakai saat operasi diganti dengan set baru, begitu juga dengan handschoen operator, asisten dan instrumen serta doek sterilnya! )2! @valuasi ulang sumber perdarahan ))! &ipasang * buah drain, drain yang besar ' redon no! )-( diletakkan diba.ah vasa aksilaris, sedang drain yang lebih kecil ' no!)*( diarahkan ke medial! )*! /uka operasi ditutup lapais demi lapis Komp(ikasi operasi Mastektomi Dini 3 , pendarahan, , lesi n! Thoracalis longus .ing scapula , /esi n! Thoracalis dorsalis! Lambat 3 , infeksi , nekrosis flap , .ound dehiscence , seroma , edema lengan , kekakuan sendi bahu kontraktur Morta(itas hampir tidak ada Dianosa Kepera1atan intra operatis yan serin m'n2'( Mastektomi 3 , ola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi karena pemberian agent anastesi! , Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan, prosedur invasif dan truma jaringan! , Resiko cidera berhubungan dengan anastesi dan pembedahan! Ren2ana Kepera1atan intra operati$ Mastektomi 3 DIA4NOSA KEP. NO/ NI/ ola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi karena pemberian agent anastesi! %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama!!!!! pasien menunjukan respiration control dengan kriteria hasil" E >alan nafas ade;uat E %uara nafas vesikuler E %aturasi 4* dbn Air.ay and breathing management " E Monitor ventilasi 'jalan dan suara nafas( E /akukan management ventilasi dengan head tilt chin leaf / ja. trust positioning E asang alat bantu nafas " mouth air.ay/orofaringeal tube, @T, /MA E Monitor keakuratan fungsi @T, /MA E /akukan assisted respiration E Monitor vital sign dan saturasi 4* secara periodik Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan, prosedur invasif dan truma jaringan! %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama!!!!!!, menunjukkan infection protection, enviroment, host and agent control dengan kriteria hasil E Terkendalinya nfection Infection control management $endalikan prosedur masuk kamar operasi untuk pasien maupun petugas 1atasi jumlah personil di kamar operasi $endalikan sterilitas ruangan control E /uka dan keadaan sekitar bersih dan peralatan yang dipakai /akukan cuci tangan bedah, pemakaian jas operasi, pemakaian sarung tangan dan duk operasi sesuai prosedur! Terapkan prosedur septik aseptik! /akukan penutupan luka sesuai prosedur $olaborasi pemberian antibiotik @nvironment kontrol Resiko cidera berhubungan dengan anastesi dan pembedahan! %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama!!!!!! menunjukkan injury neuromuscular protection dengan kriteria hasil " E Tidak terjadi luka baru diluar organ target E Instrument terhitung lengkap sebelum dan sesudah operasi! Injury control management Anatomis dan imobil position asang groundit kouter dengan benar Melakukan tindakan anastesi sesuai dengan prosedur Memasang alat bantu pernafasan sesuai dengan prosedur Cindari manipulasi jaringan berlebihan enggunaan instrument yang tepat dan benar erhitungan jumlah instrument sebelum dan sesudah operasi yang
MASTEKTOMI ). 0ase Post operasti$ Mastektomi a! Aase pasca anesthesia! %etelah dilakukan mastektomi, penderita dipindah ke ruang pemulihan disertai dengan oleh ahli anesthesia dan staf profesional lainnya! )( Mempertahankan ventilasi pulmoner! Menghindari terjadiya obstruksi pada periode anestesi pada saluran pernafasan, diakibatkan penyumbatan oleh lidah yang jatuh, kebelakang dan tumpukan sekret, lendir yang terkumpul dalam faring trakea atau bronkhial ini dapat dicegah dengan posisi yang tepat dengan posisi miring/setengah telungkup dengan kepala ditengadahkan bila klien tidak bisa batuk dan mengeluarkan dahak atau lendir, harus dilakukan penghisapan dengan suction! *( Mempertahankan sirkulasi ada saat klien sadar, baik dan stabil, maka posisi tidur diatur Jsemi fo.lerJ untuk mengurangi ooFing venous 'keluarnya darah dari pembuluh,pembuluh darah halus( lengan diangkat untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah terjadinya udema, semua masalah ini gangguan rasa nyaman 'nyeri( akibat dari sayatan luka operasi merupakan hal yang pailing sering terjadi +( Masalah psikologis! ayudara merupakan alat vital seseorang ibu dan .anita, kelainan atau kehilangan akibat operasi payudara sangat terasa oleh pasien,haknya seperti dirampas sebagai .anita normal, ada rasa kehilangan tentang hubungannya dengan ssuami, dan hilangnya daya tarik serta serta pengaruh terhadap anak dari segi menyusui! -( Mobilisasi fisik! ada pasien pasca mastektomi perlu adanya latihan,latihan untuk mencegah atropi otot,otot kekakuan dan kontraktur sendi bahu, untuk mencegah kelainan bentuk 'diformity( lainnya, maka latihan harus seimbang dengan menggunakan secara bersamaan! b! era.atan post mastektomi )( emasangan plester /hipafik &alam hal ini pemasangan plester pada operasi mastektomi hendaknya diperhatikan arah tarikan,tarikan kulit 'langer line( agar tidak mela.an gerakkan,gerakkan alamiah, sehingga pasien dengan rileks menggerakkan sendi bahu tanpa hambatan dan tidak nyeri untuk itu perlu diperhatikan cara meletakkan kasa pada luka operasi dan cara melakukan fiksasi plester pada dinding dada! lester medial mele.ati garis midsternal lester posterior mele.ati garis a?illaris line/garis ketiak lester posterior'belakang( mele.ati garis a?illaris posterior! lester superior tidak mele.ati clavicula lester inferior harus mele.ati lubang drain #ntuk diba.ah klavicula ujug hifavik dipotong miring seperti memotong baju dan dipasang miring diba.ah ketiak sehingga tidak mengangu grakkan tangan! *( era.atan pada luka eksisi tumor! 1ila dikerjakan tumorektomi,pakai hipafik ukuran )2 cm yang dibuat seperti 1C sehingga menyangga payudara ! +( $lien yang dikerjakan transplantasi kulit kalau kasa penutup luka basah dengan darah atau serum harus segera diganti, tetapi bola penutup 'thiersch( tidak boleh dibuka! -( emberian injeksi dan pengambilan darah! 0( engukuran tensi &iagnosa kepera.atan post operasi yang sering muncul Mastektomi "" , Resiko aspirasi berhubungan dengan status kesadaran, reflek menelan belum optimal karena pemakaian obat anastesi , Resiko cidera berhubungan dengan tingkat kesadaran pasien Ren2ana inter#ensi kepera1atan post operasi Mastektomi 3 DIA4NOSA KEP. NO/ NI/ Resiko aspirasi berhubungan dengan status kesadaran, reflek menelan belum optimal karena pemakaian obat anastesi %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama!!!!!!, menunjukkan control dengan kriteria hasil E Air.ay terkontrol dan ade;uat E Reflek menelan efektif Aspiration recaution " Monitor tingkat kesadaran dan reflek menelan Monitor status air.ay dan bebaskan air.ay /akukan suctioning jika perlu osisikan supinasi atau posisi %IM pada operasi jalan nafas Resiko cidera berhubungan dengan tingkat kesadaran pasien %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama!!!!!!, menunjukkan risk control dengan kriteria hasil E asien terbebas dari cidera E asien komunikatif dan kooperatif @nvironment Management " %ediakan lingkungan yang aman dan nyaman osisikan tidur sesuai instruksi medis / anastesi Memasang side trail tempat tidur Cindari dari perabot yang berbahaya $aji tingkat kesadaran &ingi selama pasien belum sadar penuh /indungi arah gerakan dan jangan la.an gerakan pasien Rangsang kesadaran pasien ke =ompos Mentis Alat invasif terkontrol DA0TAR PUSTAKA =loskey ,>oane =! Mc, Dloria M! 1ulechek!')55G(! Nursing Interventions Classification NIC!! %t! /ouis "Mosby Kear,1ook! >ohnson,Marion, dkk! '*222(! Nursing "utcome Classifications N"C!! %t! /ouis "Mosby Kear, 1ook >uall,/ynda,=arpenito Moyet! '*22+(!#uku $aku %iagnosis &eperawatan edisi '(.>akarta"@D= rice %ylvia, A ')55-(, atofisiologi" $onsep $linis roses,roses enyakit! >ilid * ! @disi -! >akarta! @D= %jamsulhidayat, R! dan Bim de >ong! )55I! 1uku Ajar Imu 1edah, @disi revisi! @D= " >akarta! %meltFer, %uFanne =! and 1renda D! 1are! *22*! 1uku Ajar $epera.atan Medikal 1edah " 1runner %uddarth, 3ol! *! @D= " >akarta! %jamsuhidajat! R ')55H(, 1uku ajar Ilmu 1edah, @D=, >akarta Biley dan 1lac.ell! '*225(! Nursing %iagnoses) %efinition * Classification 2((+,2(''- N.N%..%ingapura"Markono print Media te /td LAPORAN PENDAHULUAN BPH 5BENI4NA PROSTAT HIPERPLASIA6 A. PEN4ERTIAN iperplasia prostat !ina" (BP) adalah pembesaran kelenjar prostat nonkanker, '=or.in, *222(! iperplasia prostat !ina" (BP) adalah penyakit yang disebabkan oleh penuaan! riceLBilson '*220(! iperplasia prostat !ina" (BP) adalah pembesanan prostat yang jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar atauhiperplasia fibromuskular! Namun orang sering menyebutnya dengan hipertropi prostat namun secarahistologi yang dominan adalah hyperplasia '%abiston, &avid =,*22-( BP (iperplasia prostat #enigna) adalah suatu keadaan di mana kelenjar prostat mengalami pembesaran, memanjang ke atas ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran urin dengan menutup orifisium uretra! 1C merupakan kondisi patologis yang paling umum pada pria! '%meltFer dan 1are, *22*( ! B. ETIOLO4I enyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui! Namun yang pasti kelenjar prostat sangat tergantung pada hormon androgen! Aaktor lain yang erat kaitannya dengan #/0 adalah proses penuaan Ada beberapa factor kemungkinan penyebab antara lain " )! &ihydrotestosteron eningkatan 0 alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epitel dan stroma dari kelenjar prostat mengalami hiperplasi ! *! erubahan keseimbangan hormon estrogen 7 testoteron ada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan penurunan testosteron yang mengakibatkan hiperplasi stroma! +! Interaksi stroma 7 epitel eningkatan epidermal gor.th factor atau fibroblast gro.th factor dan penurunan transforming gro.th factor beta menyebabkan hiperplasi stroma dan epitel! -! 1erkurangnya sel yang mati @strogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan epitel dari kelenjar prostat 0! Teori sel stem %el stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit #P' 9#E+(G+$ P)5,*$* '(PE)PL$,($: /. TANDA DAN 4E7ALA )! Dejala iritatif meliputi " eningkatan frekuensi berkemih Nokturia 'terbangun pada malam hari untuk miksi( erasaan ingin miksi yang sangat mendesak/tidak dapat ditunda 'urgensi( Nyeri pada saat miksi 'disuria( *! Dejala obstruktif meliputi " ancaran urin melemah Rasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak kosong dengan baik $alau mau miksi harus menunggu lama 3olume urin menurun dan harus mengedan saat berkemih Aliran urin tidak lancar/terputus,putus #rin terus menetes setelah berkemih Baktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensi urin dan inkontinensia karena penumpukan berlebih! ada gejala yang sudah lanjut, dapat terjadi AFotemia 'akumulasi produk sampah nitrogen( dan gagal ginjal dengan retensi urin kronis dan volume residu yang besar! +! Dejala generalisata seperti seperti keletihan, anoreksia, mual dan muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik! 1erdasarkan keluhan dapat dibagi menjadi " &erajat I " penderita merasakan lemahnya pancaran berkemih, kencing tak puas, frekuensi kencing bertambah terutama pada malam hari &erajat II " adanya retensi urin maka timbulah infeksi! enderita akan mengeluh .aktu miksi terasa panas 'disuria( dan kencing malam bertambah hebat! &erajat III " timbulnya retensi total! 1ila sudah sampai tahap ini maka bisa timbul aliran refluk ke atas, timbul infeksi ascenden menjalar ke ginjal dan dapat menyebabkan pielonfritis, hidronefrosis! BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA) D. PATO0ISIOLO4I erubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria usia +2,-2 tahun! 1ila perubahan mikroskopik ini berkembang, akan terjadi perubahan patologi anatomi yang ada pada pria usia 02 tahunan! erubahan hormonal menyebabkan hiperplasia jaringan penyangga stromal dan elemen glandular pada prostat! Teori8teori tentan ter9a!inya BPH 3 )! Teori &ehidrosteron '&CT( Aksis hipofisis testis dan reduksi testosteron menjadi dehidrosteron '&CT( dalam sel prostat menjadi faktor terjadinya penetrasi &CT ke dalam inti sel yang menyebabkan inskripsi pada RNA sehingga menyebabkan terjadinya sintesa protein! *! Teori hormon ada orang tua bagian tengah kelenjar prostat mengalami hiperplasia yamg disebabkan oleh sekresi androgen yang berkurang, estrogen bertambah relatif atau aabsolut! @strogen berperan pada kemunculan dan perkembangan hiperplasi prostat! +! Aaktor interaksi stroma dan epitel Cal ini banyak dipengaruhi oleh Dro.th factor! 1asic fibroblast gro.th factor ',ADA( dapat menstimulasi sel stroma dan ditemukan dengan konsentrasi yang lebih besar pada pasien dengan pembesaran prostat jinak! roses reduksi ini difasilitasi oleh enFim 0,a,reduktase! ,ADA dapat dicetuskan oleh mikrotrauma karena miksi, ejakulasi dan infeksi! -! Teori kebangkitan kembali 'rea.akening( atau reinduksi dari kemampuan mesenkim sinus urogenital untuk berploriferasi dan membentuk jaringan prostat! roses pembesaran prostat terjadi secara perlahan,lahan sehingga perubahan pada saluran kemih juga terjadi secara perlahan,lahan! ada tahap a.al setelah terjadi pembesaran prostat, resistensi urin pada leher buli,buli dan daerah prostat meningkat, serta otot detrusor menebal dan merenggang sehingga timbul sakulasi atau divertikel! Aase penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi! Apabila keadaan berlanjut, maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin yang selanjutnya dapat menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas! Adapun patofisiologi dari masing, masing gejala yaitu " enurunan kekuatan dan aliran yang disebabkan resistensi uretra adalah gambaran a.al dan menetap dari 1C! Retensi akut disebabkan oleh edema yang terjadi pada prostat yang membesar! 0esitancy 'kalau mau miksi harus menunggu lama(, terjadi karena detrusor membutuhkan .aktu yang lama untuk dapat mela.an resistensi uretra! Intermittency 'kencing terputus,putus(, terjadi karena detrusor tidak dapat mengatasi resistensi uretra sampai akhir miksi! 1erminal dribbling dan rasa belum puas sehabis miksi terjadi karena jumlah residu urin yang banyak dalam buli,buli! Nocturia miksi pada malam hari( dan frekuensi terjadi karena pengosongan yang tidak lengkap pada tiap miksi sehingga interval antar miksi lebih pendek! Arekuensi terutama terjadi pada malam hari 'nokturia( karena hambatan normal dari korteks berkurang dan tonus sfingter dan uretra berkurang selama tidur! #rgensi 'perasaan ingin miksi sangat mendesak( dan disuria 'nyeri pada saat miksi( jarang terjadi! >ika ada disebabkan oleh ketidak stabilan detrusor sehingga terjadi kontraksi involunter, Inkontinensia bukan gejala yang khas, .alaupun dengan berkembangnya penyakit urin keluar sedikit,sedikit secara berkala karena setelah buli,buli mencapai complience maksimum, tekanan dalam buli,buli akan cepat naik melebihi tekanan spingter! Cematuri biasanya disebabkan oleh oleh pecahnya pembuluh darah submukosa pada prostat yang membesar! /obus yang mengalami hipertropi dapat menyumbat kolum vesikal atau uretra prostatik, sehingga menyebabkan pengosongan urin inkomplit atau retensi urin! Akibatnya terjadi dilatasi ureter 'hidroureter( dan ginjal 'hidronefrosis( secara bertahap, serta gagal ginjal! Infeksi saluran kemih dapat terjadi akibat stasis urin, di mana sebagian urin tetap berada dalam saluran kemih dan berfungsi sebagai media untuk organisme infektif! $arena selalu terdapat sisa urin dapat terbentuk batu endapan dalam buli,buli, 1atu ini dapat menambah keluhan iritasi dan menimbulkan hematuri! 1atu tersebut dapat pula menimbulkan sistiitis dan bila terjadi refluks dapat terjadi pielonefritis! ada .aktu miksi pasien harus mengedan sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan hernia dan hemoroid! BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA) E. PATH:A; Pathway BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA) 0. PEMERIKSAAN PENUN7AN4 )! #rinalisa Analisis urin dan mikroskopik urin penting untuk melihat adanya sel leukosit, sedimen, eritrosit, bakteri dan infeksi! 1ila terdapat hematuri harus diperhitungkan adanya etiologi lain seperti keganasan pada saluran kemih, batu, infeksi saluran kemih, .alaupun 1C sendiri dapat menyebabkan hematuri! @lektrolit, kadar ureum dan kreatinin darah merupakan informasi dasar dari fungsi ginjal dan status metabolik! emeriksaan prostate spesific antigen %A! dilakukan sebagai dasar penentuan perlunya biopsi atau sebagai deteksi dini keganasan! 1ila nilai %A M - ng/ml tidak perlu biopsi! %edangkan bila nilai %A -,)2 ng/ml, dihitung rostate specific antigen density '%A&( yaitu %A serum dibagi dengan volume prostat! 1ila %A& N 2,)0, sebaiknya dilakukan biopsi prostat, demikian pula bila nilai %A N )2 ng/ml *! emeriksaan darah lengkap $arena perdarahan merupakan komplikasi utama pasca operatif maka semua defek pembekuan harus diatasi! $omplikasi jantung dan pernafasan biasanya menyertai penderita 1C karena usianya yang sudah tinggi maka fungsi jantung dan pernafasan harus dikaji! emeriksaan darah mencakup Cb, leukosit, eritrosit, hitung jenis leukosit, =T, 1T, golongan darah, Cmt, trombosit, 1#N, kreatinin serum! +! emeriksaan radiologis 1iasanya dilakukan foto polos abdomen, pielografi intravena, #%D, dan sitoskopi! Tujuan pencitraan untuk memperkirakan volume 1C, derajat disfungsi buli, dan volume residu urin! &ari foto polos dapat dilihat adanya batu pada traktus urinarius, pembesaran ginjal atau buli,buli! &apat juga dilihat lesi osteoblastik sebagai tanda metastase dari keganasan prostat serta osteoporosis akibat kegagalan ginjal! &ari ielografi intravena dapat dilihat supresi komplit dari fungsi renal, hidronefrosis dan hidroureter, gambaran ureter berbelok,belok di vesika urinaria, residu urin! &ari #%D dapat diperkirakan besarnya prostat, memeriksa massa ginjal, mendeteksi residu urin dan batu ginjal! 1N4 /I3 untuk menilai apakah ada pembesaran dari ginjal apakah terlihat bayangan radioopak daerah traktus urinarius! I3 untuk melihat /mengetahui fungsi ginjal apakah ada hidronefrosis! &engan I3 buli,buli dapat dilihat sebelum, sementara dan sesudah isinya dikencingkan! %ebelum kencing adalah untuk melihat adanya tumor, divertikel! %elagi kencing 'viding cystografi( adalah untuk melihat adanya refluks urin! %esudah kencing adalah untuk menilai residual urin! 4. KOMPLIKASI $omplikasi yang sering terjadi pada pasien 1C antara lain" sering dengan semakin beratnya 1C, dapatterjadi obstruksi saluran kemih, karena urin tidak mampu mele.ati prostat! Cal ini dapat menyebabkan infeksisaluran kemih dan apabila tidak diobati, dapat mengakibatkan gagal ginjal! '=or.in, *222(! $erusakan traktus urinarius bagian atas akibat dari obstruksi kronik mengakibatkan penderita harusmengejan pada miksi yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen yang akan menimbulkan herniadan hemoroid! %tasis urin dalam vesiko urinaria akan membentuk batu endapan yang menambah keluhan iritasidan hematuria! %elain itu, stasis urin dalam vesika urinaria menjadikan media pertumbuhan mikroorganisme,yang dapat menyebabkan sistitis dan bila terjadi refluks menyebabkan pyelonefritis '%jamsuhidajat, *220( BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
H. PENATALAKSANAAN MEDIS Rencana pengobatan tergantung pada penyebab, keparahan obstruksi, dan kondisi pasien! >ika pasien masuk R% dengan kondisi darurat karena ia tidak dapat berkemih maka kateterisasi segera dilakukan! ada kasus yang berat mungkin digunakan kateter logam dengan tonjolan kurva prostatik! $adang suatu insisi dibuat ke dalam kandung kemih 'sitostomi supra pubik( untuk drainase yang adekuat! >enis pengobatan pada 1C antara lain" 4bservasi ' watchfull waiting ( 1iasa dilakukan pada pasien dengan keluhan ringan! Nasehat yang diberikan adalah mengurangi minum setelah makan malam untuk mengurangi nokturia, menghindari obat,obat dekongestan, mengurangi minum kopi dan tidak diperbolehkan minum alkohol agar tidak terlalu sering miksi! %etiap + bulan dilakukan kontrol keluhan, sisa kencing, dan pemeriksaan colok dubur Terapi medikamentosa - enghambat adrenergik 'praFosin, tetraFosin( " menghambat reseptor pada otot polos di leher vesika, prostat sehingga terjadi relaksasi! Cal ini akan menurunkan tekanan pada uretra pars prostatika sehingga gangguan aliran air seni dan gejala,gejala berkurang! - enghambat enFim 0,,reduktase, menghambat pembentukan &CT sehingga prostat yang membesar akan mengecil! Terapi bedah Tergantung pada beratnya gejala dan komplikasi! Indikasi absolut untuk terapi bedah yaitu " - Retensi urin berulang - Cematuri - Tanda penurunan fungsi ginjal - Infeksi saluran kemih berulang - Tanda obstruksi berat seperti hidrokel - Ada batu saluran kemih! Prostatektomi endekatan transuretral merupakan pendekatan tertutup! Instrumen bedah dan optikal dimasukan secara langsung melalui uretra ke dalam prostat yang kemudian dapat dilihat secara langsung! $elenjar diangkat dalam irisan kecil dengan loop pemotong listrik! rostatektomi transuretral jarang menimbulakan disfungsi erektil tetapi dapat menyebabkan ejakulasi retrogard karena pengangkatan jaringan prostat pada kolum kandung kemih dapat menyebabkan cairan seminal mengalir ke arah belakang ke dalam kandung kemih dan bukan melalui uretra! a. Prostatektomi S'pra p'bis. Adalah salah satu metode mengangkat kelenjar melalui insisi abdomen! Kaitu suatu insisi yang dibuat kedalam kandung kemih dan kelenjar prostat diangkat dari atas! b. Prostatektomi Perinea(. Adalah mengangkat kelenjar melalui suatu insisi dalam perineum! =ara ini lebih praktis dibanding cara yang lain, dan sangat berguna untuk biopsi terbuka! /ebih jauh lagi inkontinensia, impotensi, atau cedera rectal dapat mungkin terjadi dari cara ini! $erugian lain adalah kemungkinan kerusakan pada rectum dan spingter eksternal serta bidang operatif terbatas! 2. Prostatektomi retrop'bik. Adalah insisi abdomen lebih rendah mendekati kelenjar prostat, yaitu antara arkus pubis dan kandung kemih tanpa memasuki kandung kemih! $euntungannya adalah periode pemulihan lebih singkat serta kerusakan spingter kandung kemih lebih sedikit! embedahan seperti prostatektomi dilakukan untuk membuang jaringan prostat yang mengalami hiperplasi! $omplikasi yang mungkin terjadi pasca prostatektomi mencakup perdarahan, infeksi, retensi oleh karena pembentukan bekuan, obstruksi kateter dan disfungsi seksual! $ebanyakan prostatektomi tidak menyebabkan impotensi, meskipun pada prostatektomi perineal dapat menyebabkan impotensi akibat kerusakan saraf pudendal! ada kebanyakan kasus aktivitas seksual dapat dilakukan kembali dalam G sampai I minggu karena saat itu fossa prostatik telah sembuh! %etelah ejakulasi maka cairan seminal mengalir ke dalam kandung kemih dan diekskresikan bersama uin! erubahan anatomis pada uretra posterior menyebabkan ejakulasi retrogard! %. Insisi Prostat Trans'retra( 5 TUIP 6. Kaitu suatu prosedur menangani 1C dengan cara memasukkan instrumen melalui uretra! %atu atau dua buah insisi dibuat pada prostat dan kapsul prostat untuk mengurangi tekanan prostat pada uretra dan mengurangi kontriksi uretral! =ara ini diindikasikan ketika kelenjar prostat berukuran kecil ' +2 gram/kurang ( dan efektif dalam mengobati banyak kasus 1C! =ara ini dapat dilakukan di klinik ra.at jalan dan mempunyai angka komplikasi lebih rendah di banding cara lainnya! ). TURP 5 TransUretra( Reseksi Prostat 6 T#R adalah suatu operasi pengangkatan jaringan prostat le.at uretra menggunakan resektroskop, dimana resektroskop merupakan endoskop dengan tabung )2,+,A untuk pembedahan uretra yang dilengkapi dengan alat pemotong dan counter yang disambungkan dengan arus listrik! Tindakan ini memerlukan pembiusan umum maupun spinal dan merupakan tindakan invasive yang masih dianggap aman dan tingkat morbiditas minimal! T#R merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efek merugikan terhadap potensi kesembuhan! 4perasi ini dilakukan pada prostat yang mengalami pembesaran antara +2,G2 gram, kemudian dilakukan reseksi! =airan irigasi digunakan secara terus,menerus dengan cairan isotonis selama prosedur! %etelah dilakukan reseksi, penyembuhan terjadi dengan granulasi dan reepitelisasi uretra pars prostatika 'Anonim,A$ #I,*220(! %etelah dilakukan T#R, dipasang kateter Aoley tiga saluran no! *- yang dilengkapi balon +2 ml, untuk memperlancar pembuangan gumpalan darah dari kandung kemih! Irigasi kanding kemih yang konstan dilakukan setelah *- jam bila tidak keluar bekuan darah lagi! $emudian kateter dibilas tiap - jam sampai cairan jernih! $ateter dingkat setelah +,0 hari setelah operasi dan pasien harus sudah dapat berkemih dengan lancar! T#R masih merupakan standar emas! Indikasi T#R ialah gejala,gejala dari sedang sampai berat, volume prostat kurang dari G2 gram dan pasien cukup sehat untuk menjalani operasi! $omplikasi T#R jangka pendek adalah perdarahan, infeksi, hiponatremia atau retensio oleh karena bekuan darah! %edangkan komplikasi jangka panjang adalah striktura uretra, ejakulasi retrograd '02,526(, impotensi '-,-26(! $arena pembedahan tidak mengobati penyebab 1C, maka biasanya penyakit ini akan timbul kembali I,)2 tahun kemudian! Terapi invasif minimal, seperti dilatasi balon tranuretral, ablasi jarum transuretral TURP BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA) I. PEN4ELOLAAN PASIEN )! re operasi - emeriksaan darah lengkap 'Cb minimal )2g/dl, Dolongan &arah, =T, 1T, A/( - emeriksaan @$D, D&% mengingat penderita 1h kebanyakan lansia - emeriksaan Radiologi" 1N4, I3, Rongen thora? - ersiapan sebelum pemeriksaan 1N4 puasa minimal I jam! %ebelum pemeriksaan I3 pasien diberikan diet bubur kecap * hari, lavemen puasa minimal I jam, dan mengurangi bicara untuk meminimalkan masuknya udara *! ost operasi - Irigasi/%poling dengan Nacl ost operasi hari 2 " I2 tetes/menit Cari pertama post operasi " G2 tetes/menit Cari ke * post operasi " -2 tetes/menit Cari ke + post operasi " *2 tetes/menit Cari ke - post operasi diklem Cari ke 0 post operasi dilakukan aff irigasi bila tidak ada masalah 'urin dalam kateter bening( - Cari ke G post operasi dilakukan aff drain bila tidak ada masalah 'cairan serohemoragis M 02cc( - Infus diberikan untuk maintenance dan memberikan obat injeksi selama * hari, bila pasien sudah mampu makan dan minum dengan baik obat injeksi bisa diganti dengan obat oral! - Tirah baring selama *- jam pertama! Mobilisasi setelah *- jam post operasi - &ilakukan pera.atan luka dan pera.atan &= hari ke,+ post oprasi dengan betadin - Anjurkan banyak minum '*,+l/hari( - &= bisa dilepas hari ke,5 post operasi - Cecting Aff pada hari k,)2 post operasi! - =ek Cb post operasi bila kurang dari )2 berikan tranfusi - >ika terjadi spasme kandung kemih pasien dapat merasakan dorongan untuk berkemih, merasakan tekanan atau sesak pada kandung kemih dan perdarahan dari uretral sekitar kateter! Medikasi yang dapat melemaskan otot polos dapat membantu mengilangkan spasme! $ompres hangat pada pubis dapat membantu menghilangkan spasme! - >ika pasien dapat bergerak bebas pasien didorong untuk berjalan,jalan tapi tidak duduk terlalu lama karena dapat meningkatkan tekanan abdomen, perdarahan - /atihan perineal dilakukan untuk membantu mencapai kembali kontrol berkemih! /atihan perineal harus dilanjutkan sampai passien mencapai kontrol berkemih! - &rainase dia.ali sebagai urin ber.arna merah muda kemerahan kemudian jernih hingga sedikit merah muda dalam *- jam setelah pembedahan! - erdarahan merah terang dengan kekentalan yang meningkat dan sejumlah bekuan biasanya menandakan perdarahan arteri! &arah vena tampak lebih gelap dan kurang kental! erdarahan vena diatasi dengan memasang traksi pada kateter sehingga balon yang menahan kateter pada tempatnya memberikan tekannan pada fossa prostatik! ASUHAN KEPERA:ATAN A. PEN4KA7IAN )! %ebelum 4perasi a! &ata %ubyektif - $lien mengatakan nyeri saat berkemih - %ulit kencing - Arekuensi berkemih meningkat - %ering terbangun pada malam hari untuk miksi - $einginan untuk berkemih tidak dapat ditunda - Nyeri atau terasa panas pada saat berkemih - ancaran urin melemah - Merasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak kosong dengan baik - $alau mau miksi harus menunggu lama - >umlah urin menurun dan harus mengedan saat berkemih - Aliran urin tidak lancar/terputus,putus - #rin terus menetes setelah berkemih - Merasa letih, tidak nafsu makan, mual dan muntah - $lien merasa cemas dengan pengobatan yang akan dilakukan b! &ata 4byektif - @kspresi .ajah tampak menhan nyeri - Terpasang kateter *! %esudah 4perasi a! &ata %ubyektif - $lien mengatakan nyeri pada luka post operasi - $lien mengatakan tidak tahu tentang diet dan pengobatan setelah operas b! &ata 4byektif - @kspresi tampak menahan nyeri - Ada luka post operasi tertutup balutan - Tampak lemah - Terpasang selang irigasi, kateter, infus +! Ri.ayat kesehatan " ri.ayat penyakit dahulu, ri.ayat penyakit sekarang, ri.ayat penyakit keluarga, pengaruh 1C terhadap gaya hidup, apakah masalah urinari yang dialami pasien! -! engkajian fisik a! Dangguan dalam berkemih seperti - %ering berkemih - Terbangun pada malam hari untuk berkemih - erasaan ingin miksi yang sangat mendesak - Nyeri pada saat miksi- pancaran urin melemah - Rasa tidak puas sehabis miksi - >umlah air kencing menurun dan harus mengedan saat berkemih - Aliran urin tidak lancar/terputus,putus- urin terus menetes setelah berkemih! - Nyeri saat berkemih - Ada darah dalam urin - $andung kemih terasa penuh - Nyeri di pinggang, punggung, rasa tidak nyaman di perut! - #rin tertahan di kandung kencing, terjadi distensi kandung kemih b! Dejala umum seperti keletihan, tidak nafsu makan, mual muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik c! $aji status emosi " cemas, takut d! $aji urin " jumlah, .arna, kejernihan, bau e! $aji tanda vital 0! $aji pemeriksaan diagnostik - emeriksaan radiografi - #rinalisa - /ab seperti kimia darah, darah lengkap, urin G! $aji tingkat pemahaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang keadaan dan proses penyakit, pengobatan dan cara pera.atan di rumah! B. DIA4NOSA KEPERA:ATAN ;AN4 MUN4KIN MUN/UL a! re operasi - Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi - =emas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi proses bedah! - $etidakseimbangan nutrisi " kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor biologi - erubahan pola eliminasi berhubungan dengan spasme kandung kemih! b! ost operasi - Nyeri akut berhubungan agen injuri fisik 'insisi sekunder pada T#R( - Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasiv pembedahan - $urang pengetahuan tentang penyakit, diit, dan pengobatan b!d kurangnya paparan informasi! - &efisit pera.atan diri berhubungan dengan imobilisasi pasca operasi! - &isfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten dari T#R Ren2ana kepera1atan R@ 4@RA%I No Dianosa kepera1atan T'9'an Inter#ensi Kepera1atan ) Nyeri ak't De$inisi " %ensori dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang timbul dari kerusakan jaringan aktual atau potensial, muncul tiba,tiba atau lambat dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang bisa diantisipasi atau diduga dan berlangsung kurang dari G bulan! %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama O!? *- jam, klien dapat" ". Menonto( nyeri De$inisi 3 tindakan seseorang untuk mengontrol nyeri ndikator" Mengenal faktor,faktor penyebab Mengenal onset/.aktu kejadian nyeri ". Mana9emen Nyeri De$inisi 3 perubahan atau pengurangan nyeri ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien Inter#ensi3 $aji secara menyeluruh tentang nyeri, meliputi" lokasi, karakteristik, .aktu kejadian, lama, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor,faktor pencetus 4bservasi isyarat,isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif 1erikan analgetik sesuai dengan anjuran Dunakan komunkasi terapeutik agar klien dapat 0aktor yan ber&'b'nan 3 Agen injuri 'biologi, kimia, fisik, psikologis( Batasan karakteristik 3 - /aporan secara verbal atau non verbal adanya nyeri - Aakta dari observasi - osisi untuk menghindari nyeri - Derakan melindungi - Tingkah laku berhati,hati - Muka topeng - Dangguan tidur 'mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai( - Terfokus pada diri sendiri - Aokus menyempit 'penurunan persepsi .aktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan( - Tingkah laku distraksi, contoh " jalan,jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang,ulang( - Respon autonom 'seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil( - erubahan autonomic dalam tindakan pertolongan non, analgetik Menggunakan analgetik melaporkan gejala,gejala kepada tim kesehatan 'dokter, pera.at( nyeri terkontrol %. Men'n9'kkan tinkat nyeri De$inisi 3 tingkat keparahan dari nyeri yang dilaporkan atau ditunjukan In!ikator3 Melaporkan nyeri Arekuensi nyeri /amanya episode nyeri @kspresi nyeri" .ajah osisi melindungi tubuh $egelisahan erubahan Respirasirate erubahan Ceart Rate erubahan tekanan &arah erubahan ukuran upil erspirasi $ehilangan nafsu makan mengekspresikan nyeri $aji latar belakang budaya klien Tentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup" pola tidur, nafsu makan, aktifitas mood, hubungan, pekerjaan, tanggungja.ab peran $aji pengalaman individu terhadap nyeri, kronis @valuasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan 1erikan dukungan terhadap klien dan keluarga 1erikan informasi tentang nyeri, seperti" penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pencegahan $ontrol faktor,faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan ruangan, penyinaran, dll( Anjurkan klien untuk memonitor sendiri nyeri Ajarkan penggunaan teknik non,farmakologi 'e?" relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panas,dingin, massase( @valuasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon klien Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup Anjurkan klien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri secara tepat 1eritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan Informasikan kepada tim kesehatan lainnya/anggota keluarga saat tindakan nonfarmakologi dilakukan, untuk pendekatan preventif monitor kenyamanan klien terhadap manajemen nyeri tonus otot 'mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku( - Tingkah laku ekspresif 'contoh " gelisah, merintih, menangis, .aspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah( - erubahan dalam nafsu makan dan minum %. Pemberian Ana(etik De$inisi 3 penggunaan agen farmakologi atau menghilangkan nyeri Inter#ensi3 Tentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas,dan keparahan sebelum pengobatan 1erikan obat dengan prinsip 0 benar =ek ri.ayat alergi obat /ibatkan klien dalam pemilhan analgetik yang akan digunakan ilih analgetik secara tepat /kombinasi lebih dari satu analgetik jika telah diresepkan Tentukan pilihan analgetik 'narkotik, non narkotik, N%AI&( berdasarkan tipe dan keparahan nyeri Monitor tanda,tanda vital, sebelum dan sesudah pemberian analgetik Monitor reaksi obat dan efeksamping obat &okumentasikan respon dari analgetik dan efek,efek yang tidak diinginkan /akukan tindakan,tindakan untuk menurunkan efek analgetik 'konstipasi/iritasi lambung( +! Manajemen lingkungan " kenyamanan De$inisi " memanipulasi lingkungan untuk kepentingan terapeutik Inter#ensi 3 - ilihlah ruangan dengan lingkungan yang tepat - 1atasi pengunjung - Tentukan hal,hal yang menyebabkan ketidaknyamanan seperti pakaian lembab - %ediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih - Tentukan temperatur ruangan yang paling nyaman - %ediakan lingkungan yang tenang - erhatikan hygiene pasien untuk menjaga kenyamanan - Atur posisi pasien yang membuat nyaman! *! /emas De$inisi 3 erasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom 'sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu(P perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya! %inyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan! 0aktor yan ber&'b'nan " terpapar racun, konflik yang tidak disadari tentang nilai,nilai utama/tujuan hidup, berhubungan dengan keturunan/herediter, kebutuhan tidak terpenuhi, transmisi iterpersonal, krisis situasional/maturasional, %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama!!!!!!?*- jam pasien menunjukan dapat " ". Menontro( 2emas3 De$inisi " Tindakan seseorang untuk mengurangi perasaan tertekan/terbebani dan ketegangan dari sumber yang tidak dapat diidentifikasi In!ikator 3 Monitor intensitas cemas Meghilangkan penyebab cemas Menurunkan stimulus lingkungan ketika cemas Mencari informasi untuk menurunkan cemas Dunakan strategi koping efektif Melaporkan kepada pera.at penurunan lama cemas Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas Mempertrahankan hubungan . Men'r'nkan 2emas De$inisi " meminimalkan rasa takut, cemas, merasa dalam bahaya atau ketidaknyamanan terhadap sumber yang tidak diketahui Inter#ernsi3 Tenangkan pasien >elaskan seluruh prosedurt tindakan kepada pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan 1erusaha memahami keadaan pasien 1erikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan &orong pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya $aji tingkat kecemasan &engarkan dengan penuh perhatian =iptakan hubungan saling percaya 1antu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan kecemasan 1antu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas Ajarkan pasien teknik relaksasi 1erikan obat obat yang mengurangi cemas ancaman kematian, ancaman terhadap konsep diri, stress, substans abuse, perubahan dalam" status peran, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, lingkungan, status ekonomi! 1atasan karaktersistik " erilaku - roduktivitas berkurang - %canning dan ke.aspadaan - $ontak mata yang buruk - Delisah - andangan sekilas - ergerakan yang tidak berhubungan, 'misal " berjalan dengan menyeret kaki, pergelangan tangan/lengan - Menunjukkan perhatian seharusnya dalam kejadian hidup - Insomnia - Resah Affektive - enyesalan - Irritable - $esedihan yang mendalam - $etakutan - Delisah, gugup - Mudah tersinggung - Rasa nyeri hebat dan menetap sosial Mempertahankan konsentrasi Melaporkan kepada pera.at tidur cukup Melaporkan kepada pera.at bah.a cemas tidak mempengatruhi keadaan fisik Tidak adanya tingkahlaku yang menunjukan cemas *! $oping yang baik De$inisi " Tindakan untuk mengelola stressor yang menggunakan sumber individu In!ikator 3 - Mengenal koping efektif - Mengenal koping tak efektif - Memverbalkan kemampuan kontrol - Melaporkan menurunnya stress - Memverbalkan penerimaan terhadap situasi - Mencari informasi yang berkaitan dengan penyakit dan pengobatannya - Modifikasi gaya hidup sesuai kebutuhan - 1eradaptasi dengan perubahan perkembangan - $etidakberdayaan meningkat - Membingungkan - $etidaktentuan - eningkatan ke.aspadaan - Aokus pada diri - erasaan tidak adekuat - $etakutan - &istress - $ekha.atiran, prihatin - =emas Aisiologis " - %uara gemetar - Demetar, tangan tremor - Doyah - Respirasi meningkat 'simpatis( - $einginan kencing 'parasimpatis( - Nadi meningkat 'simpatis( - 1erkeringat banyak - Bajah tegang - Anore?ia 'simpatis( - >antung berdetak kuat 'simpatis( - &iare 'parasimpatis( - $eragu,raguan dalam berkemih 'parasimpatis( - $elelahan '%impatis( - Mulut kering 'simpatis( - $elemahan 'simpatis( - Menggunakan support sosial yang memungkinkan - Mengerjakan sesuatu yang menurunkan stress - Mengenal strategi koping multipel - Menggunakan strategi koping efektif - Menghindari situasi penuh stress - Memverbalkan kebutuhan akan bantuan - Mencari pertolongan professional yang sesuai - Melaporkan menurunnya keluhan fisik - Melaporkan menurunnya perasaan negatif - Melaporkan kenyamanan psikologis yang meningkat +! Keti!akseimbanan n'trisi3 k'ran !ari keb't'&an t'b'& %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama O! : *- ). Mana9emen N'trisi De$inisi 3 membantu dengan atau menyediakan masukan diet De$inisi " Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh Batasan karakteristik 3 1erat badan *2 6 di ba.ah ideal &ilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari R&A 'Recomended &aily Allo.ance( Membran mukosa dan konjungtiva pucat $elemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah /uka, peradangan pada rongga mulut Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan &ilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan &ilaporkan adanya perubahan sensasi rasa erasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan Miskonsepsi $ehilangan 11 dengan makanan cukup $eengganan untuk makan $ram pada abdomen jam klien dapat menunjukkan )! stat's n'trisi yang baik, De$inisi " Nutrisi cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh In!ikator 3 Masukan nutrisi Masukan makanan dan cairan Tingkat energi cukup 1erat badan stabil Nilai laboratorium seimbang dari makanan dan cairan Inter#ensi 3 =atat jika klien memiliki alergi makanan =atat makanan kesukaan klien Tentukan jumlah kalori dan tipe nutrien yang dibutuhkan &orong asupan kalori sesuai tipe tubuh dan gaya hidup &orong asupan Fat besi Ta.arkan makanan ringan 1erikan gula tambahan k/p Ta.arkan bumbu sebagai pengganti garam 1erikan makanan tinggi kalori, protein dan minuman yang mudah dikonsumsi 1erikan pilihan makanan %esuaikan diet dengan gaya hidup klien Ajarkan klien cara membuat catatan makanan Monitor asupan nutrisi dan kalori Timbang berat badan secara teratur 1erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya Ajarkan teknik penyiapan dan penyimpanan makanan Tentukan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya %. Monitor n'trisi De$inisi 3 mengumpulkan dan menganalisa data dari pasien untuk mencegahatau meminimalkan malnutrisi! Inter#ensi 3 11 klien dalam interval spesifik Monitor adanya penurunan 11 Monitor tipe dan jumlah nutrisi untuk aktivitas biasa Monitor respon emosi klien saat berada dalam situasi yang Tonus otot jelek Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi $urang berminat terhadap makanan embuluh darah kapiler mulai rapuh &iare dan atau steatorrhea $ehilangan rambut yang cukup banyak 'rontok( %uara usus hiperaktif $urangnya informasi, misinformasi 0aktor yan ber&'b'nan " $etidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi Fat,Fat giFi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi! mengharuskan makan! Monitor interaksi anak dengan orang tua selama makan! Monitor lingkungan selama makan! >ad.alkan pengobatan dan tindakan, tidak selama jam makan! Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam dan mudah patah! Monitor adanya bengkak pada alat pengunyah, peningkatan perdarahan, dll! Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Cb, kadar Ct! Monitor kadar limfosit dan elektrolit! Monitor makanan kesukaan! Monitor pertumbuhan dan perkembangan! Monitor kadar energi, kelelahan, kelemahan! Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan pada jaringan konjungtiva! Monitor kalori dan intake nutrisi! =atat adanya edema, hiperemia, hipertropik papila lidah dan cavitas oral! =atat jika lidah ber.arna merah keunguan! -! erubahan ola eliminasi %etelah dilakukan tindakan )! $aji haluaran urine dan system kateter/drainase, khususnya kepera.atan selama 0,H hari pasien tidak mengalami inkontinensia $riteria Q pasien dapat buang air kecil teratur bebas dari distensi kandung kemih selama irigasi kandung kemih *! 1antu pasien memilih posisi normal untuk berkemih 'berdiri, berjalan ke kamar mandi( dengan frekuensi sering setelah kateter dilepas +! erhatikan .aktu, jumlah urine, ukuran aliran setelah kateter dilepas! -! 1eri tindakan asupan oral *222,+222 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi 0! 1eri latihan perineal '$egel traning( )0,*2 kali/jam selam *,+ minggu anjurkan dan motivasi pasien untuk melakukannya G! ertahankan irigasi kandung kemih secara kontinou sesuai indikasi pada periode pascaoperasi dini! 4%T 4@RA%I ) Nyeri ak't De$inisi " %ensori dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang timbul dari kerusakan jaringan aktual atau potensial, muncul tiba,tiba atau lambat dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang bisa diantisipasi atau diduga dan berlangsung kurang dari G bulan! Batasan karakteristik 3 %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama O!? *- jam, klien dapat" ". Menonto( nyeri De$inisi 3 tindakan seseorang untuk mengontrol nyeri ndikator" Mengenal faktor,faktor penyebab Mengenal onset/.aktu kejadian nyeri tindakan pertolongan non, analgetik Menggunakan analgetik melaporkan gejala,gejala kepada tim kesehatan 'dokter, pera.at( nyeri terkontrol ". Mana9emen Nyeri De$inisi 3 perubahan atau pengurangan nyeri ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien Inter#ensi3 - $aji secara menyeluruh tentang nyeri, meliputi" lokasi, karakteristik,.aktu kejadian, lama, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor,faktor pencetus - 4bservasi isyarat,isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif - 1erikan analgetik sesuai dengan anjuran - Dunakan komunkasi terapeutik agar klien dapat mengekspresikan nyeri - $aji latar belakang budaya klien - Tentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup" pola tidur, nafsu makan, aktifitas mood, hubungan, pekerjaan, tanggungja.ab peran - /aporan secara verbal atau non verbal adanya nyeri - Aakta dari observasi - osisi untuk menghindari nyeri - Derakan melindungi - Tingkah laku berhati,hati - Muka topeng - Dangguan tidur 'mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai( - Terfokus pada diri sendiri - Aokus menyempit 'penurunan persepsi .aktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan( - Tingkah laku distraksi, contoh " jalan,jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang,ulang( - Respon autonom 'seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil( - erubahan autonomic %. Men'n9'kkan tinkat nyeri De$inisi 3 tingkat keparahan dari nyeri yang dilaporkan atau ditunjukan In!ikator3 Melaporkan nyeri Arekuensi nyeri /amanya episode nyeri @kspresi nyeri" .ajah osisi melindungi tubuh $egelisahan erubahan Respirasirate erubahan Ceart Rate erubahan tekanan &arah erubahan ukuran upil erspirasi $ehilangan nafsu makan - $aji pengalaman individu terhadap nyeri, nyeri kronis - @valuasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan - 1erikan dukungan terhadap klien dan keluarga - 1erikan informasi tentang nyeri, seperti" penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pencegahan - $ontrol faktor,faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan ruangan, penyinaran, dll( - Anjurkan klien untuk memonitor sendiri nyeri - Ajarkan penggunaan teknik non,farmakologi - 'e?" relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panas,dingin, massase( - @valuasi keefektifan dari tindakan mengontrol digunakan - 1erikan dukungan terhadap klien dan keluarga - 1erikan informasi tentang nyeri, seperti" penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pencegahan - $ontrol faktor,faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan ruangan, penyinaran, dll( - Anjurkan klien untuk memonitor sendiri nyeri - Ajarkan penggunaan teknik non,farmakologi - 'e?" relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panas,dingin, massase( - @valuasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri - Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon klien - Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup - Anjurkan klien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri secara tepat dalam tonus otot 'mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku( - Tingkah laku ekspresif 'contoh " gelisah, merintih, menangis, - 1eritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan - Informasikan kepada tim kesehatan lainnya/anggota keluarga saat tindakan nonfarmakologi dilakukan, untuk pendekatan preventif - monitor kenyamanan klien terhadap manajemen nyeri %. Pemberian Ana(etik De$inisi 3 penggunaan agen farmakologi atau menghilangkan nyeri Inter#ensi3 - Tentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas,dan keparahan sebelum pengobatan - 1erikan obat dengan prinsip 0 benar - =ek ri.ayat alergi obat - /ibatkan klien dalam pemilhan analgetik yang akan digunakan - ilih analgetik secara tepat /kombinasi lebih dari satu analgetik jika telah diresepkan - Tentukan pilihan analgetik 'narkotik, non narkotik, N%AI&( berdasarkan tipe dan keparahan nyeri - Monitor tanda,tanda vital, sebelum dan sesudah pemberian analgetik - Monitor reaksi obat dan efeksamping obat - &okumentasikan respon dari analgetik dan efek,efek yang tidak diinginkan - /akukan tindakan,tindakan untuk menurunkan efek analgetik 'konstipasi/iritasi lambung( +! Manajemen lingkungan " kenyamanan De$inisi " memanipulasi lingkungan untuk kepentingan terapeutik Inter#ensi 3 - ilihlah ruangan dengan lingkungan yang tepat - 1atasi pengunjung - Tentukan hal,hal yang menyebabkan ketidaknyamanan seperti pakaian lembab - %ediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih - Tentukan temperatur ruangan yang paling nyaman - %ediakan lingkungan yang tenang - erhatikan hygiene pasien untuk menjaga kenyamanan - Atur posisi pasien yang membuat nyaman! * Resiko in$eksi De$inisi " eningkatan resiko masuknya organisme patogen 0aktor8$aktor resiko " rosedur Invasif $etidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen Trauma $erusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan Ruptur membran amnion Agen farmasi 'imunosupresan( Malnutrisi eningkatan paparan lingkungan patogen Imonusupresi %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama O ? *- jam, klien menunjukan ". Peneta&'an k(ien tentan kontro( in$eksi meningkat De$inisi " Tindakan untuk mengurangi ancaman kesehatan secara aktual dan potensial Indikator" Menerangkan cara,cara penyebaran Menerangkan factor,faktor yang berkontribusi dengan penyebaran Menjelaskan tanda,tanda dan gejala Menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi *! pengetahuan tentang deteksi resiko meningkat ". Kontro( In$eksi De$inisi 3 Meminimalkan mendapatkan infeksi dan trasmisi agen infeksi Iter#ensi 3 - 1ersikan lingkungan secara tepat setelah digunakan oleh klien - Danti peralatan klien setiap selesai tindakan - 1atasi jumlah pengunjung - Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individu - Anjurkan klien untuk cuci tangan dengan tepat - Dunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan - Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan klien - =uci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien - /akukan universal precautions - Dunakan sarung tangan steril - /akukan pera.atan aseptic pada semua jalur I3 - /akukan teknik pera.atan luka yang tepat - Tingkatkan asupan nutrisi - Anjurkan asupan cairan - Anjurkan istirahat - 1erikan terapi antibiotik - Ajarkan klien dan keluarga tentang tanda,tanda dan gejala $etidakadekuatan imum buatan Tidak adekuat pertahanan sekunder 'penurunan Cb, /eukopenia, penekanan respon inflamasi( Tidak adekuat pertahanan tubuh primer 'kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pC, perubahan peristaltik( enyakit kronik &efinisi " Tindakan untuk mengidentifikasi ancaman kesehatan Indikator " - Mengenali tanda dan gejala yang mengindikasikan resiko - Mengidentifikasi resiko kesehatan potensial - Mencari pembenaran resiko yang dirasakan - Memeriksakan diri pada interval .aktu yang ditentukan - 1erpartisipasi dalam screening pada interval .aktu yang ditentukan - Mengetahui keadaan kesehatan keluarga saat ini - %elalu mengetahui / memonitor keadaan kesehatan keluarga - %elalu mengetahui / memonitor kesehatan diri - Menggunakan sumber,sumber informasi untuk tetap mendapatkan informasi tentang resiko potensial - Menggunakan sarana pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan +! Stat's n'trisi yang baik, De$inisi " Nutrisi cukup untuk memenuhi kebutuhan dari infeksi - Ajarkan klien dan anggota keluarga bagaimana mencegah infeksi %. Proteksi in$eksi De$inisi 3 Meminimalkan mendapatkan infeksi dan trasmisi agen infeksi Inter#ensi 3 1ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain ertahankan teknik isolasi 1atasi pengunjung bila perlu Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien Dunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan =uci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kpera.tan Dunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat Danti letak I3 perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum Dunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing Tingktkan intake nutrisi 1erikan terapi antibiotik bila perlu ). Mana9emen N'trisi De$inisi " membantu dengan memberikan diet makanan dan cairan yang seimbang! Tin!akan 3 - Tanyakan pada klien tentang alergi terhadap makanan - Tanyakan makanan kesukaan klien - $olaborasi dengan ahli giFi tentang jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan metabolisme tubuh In!ikator 3 - Masukan nutrisi - Masukan makanan dan cairan - Tingkat energi cukup - 1erat badan stabil - Nilai laboratorium -! L'ka semb'&, dengan indikator" $ulit utuh 1erkurangnya drainase purulen &rainase serousa pada luka berkurang &rainase sanguinis pada luka berkurang &rainase serosa sangunis pada luka berkurang &rainase sangunis pada drain berkurang &rainase serosasanguinis pada drain berkurang @ritema disekitar kulit berkurang @dema sekitar luka berkurang %uhu kulit tidak meningkat /uka tidak berbau - Anjurkan masukan kalori yang tepat yang sesuai dengan gaya hidup - Anjurkan peningkatan masukan Fat besi yang sesuai - Anjurkan peningkatan masukan protein dan vitamin = - Anjurkan untuk banyak makan buah dan minum - astikan diit tidak menyebabkan konstipasi - 1erikan klien diit tinggi protein, tinggi kalori + K'ran peneta&'an tentan 3 penyakit- !iet- penobatan %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama ) ? *- jam pengetahuan klien dan keluarga meningkat tentang" ". Pen!i!ikan kese&atan3 Proses penyakit - Dali pengetahuan tentang proses penyakit De$inisi 3 tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topik spesifik Batasan karakteristik 3 memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai! 0aktor yan ber&'b'nan " keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber, sumber informasi! )! roses penyakit Indikator" - Mengenal nama penyakit - Menjelaskan proses penyakit - Menjelaskan penyebab/fakor yang berkontribusi - Menjelaskan factor,faktor resiko - Menjelaskan efek dari penyakit - Menjelaskan tanda,tanda dan gejala - Menjelaskan tentang komplikasi dan tanda gejalanya - Menjelaskan tentang pera.atan dirumah *! Diet, dengan indikator" - Menggambarkan diet yang dianjurkan - Menyebutkan keuntungan dari mengikuti anjuran diet - Menyebutkan tujuan dari diet yang yang dianjurkan - Menyebutkan makanan,makanan yang diperbolehkan dalam diet - Menyebutkan makanan,makanan yang dilarang - Memilih makanan,makanan yang dianjurkan dalam diet +! Penobatan, dengan indikator" - Menggambarkan metode - >elaskan patofisiologi penyakit - >elaskan tanda dan gejala penyakit - Terangkan proses penyakit - Identifikasi proses kemungkinan penyebab - 1erikan informasi tentang kondisi pasien - Cindari memberi harapan palsu - 1erikan informasi kondisi pasien pada keluarga - &iskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi di masa depan - &iskusikan pilihan terapi - Terangkan rasional tindakan - Terangkan komplikasi kronik - Terangkan tanda dan gejala yang harus dilaporkan - >elaskan cara mencegah atau meminimalkan efek samping penyakit! %. A9arkan 3 Diet - $aji pengetahuan klien tentang diet yang dianjurkan - Tentukan sikap keluarga klien terhadap diet - >elaskan tujuan diet - Informasikan berapa lama diet harus diikuti - Anjarkan klien tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan - 1antu klien untuk mencatat makanan kesukaan dalam diet yang dianjurkan - 4bservasi pilihan makanan klien sesuai dengan diet yang dianjurkan - Anjurkan membuat rencana makan - &orong untuk mengikuti informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain - $onsul ahli giFi pengobatan yang tepat - Menggambarkan tindakan, tindakan dalam pengobatan - Menggambarkan efek samping dalam pengobatan - Menyebutkan interakasi obat dengan agen yang lainnya - Menyebutkan rute pemberian obat yang tepat - /ibatkan keluarga *! A9arkan 3 penobatan - >elaskan klien utk mengenal karakteristik obat - Informasikan nama generik dan nama dagang - >elaskan tujuan dan kerja obat - >elaskan dosis, rute dan durasi obat - @valuasi kemampuan klien menggunakan obat - Ajarkan klien untuk melakukan prosedur sebelum minum obat - Informasikan apa yang dilakukan jika dosis obat hilang - Informasikan akibat tidak minum obat - Informasikan efek samping obat - >elaskan tanda dan gejala over dosis obat - >elaskan cara menyimpan obat - >elaskan interaksi obat - >elaskan cara mencegah atau mengurangi efek samping obat - 1erikan informasi tertulis tentang aksi, tujuan, efek samping obat, dll - Sin!roma De$isit Pera1atan Diri 'kurang pera.atan diri " mandi, berpakaian, makan, dan toileting( De$inisi 3 Dangguan kemampuan untuk melakukan A&/ pada diri %etelah dilakukan asuhan kepera.atan selama O ? *- jam, klien mampu melakukan pera.atan diri" Activities of &aily /iving 'A&/(, dengan indikator" makan berpakaian toileting mandi berhias hygiene oral hygiene ambulasi" berjalan ".Bant' !a(am pera1atan !iri 5man!i- berpakaian- ber&ias- makan- toi(etin6 De$inisi " membantu pasien untuk memenuhi A&/ Inter#ensi " Monitor kemempuan klien untuk pera.atan diri yang mandiri! Monitor kebutuhan klien untuk alat,alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan! %ediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self,care! &orong klien untuk melakukan aktivitas sehari,hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki! &orong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya! Batasan karakteristik " ketidakmampuan untuk mandi, ketidakmampuan untuk berpakaian, ketidakmampuan untuk makan, ketidakmampuan untuk toileting 0aktor yan ber&'b'nan " kelemahan, kerusakan kognitif atau perceptual, kerusakan neuromuskular/ otot,otot saraf! ambulasi" .heelchair transfer performance Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya! 1erikan aktivitas rutin sehari, hari sesuai kemampuan! ertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari,hari! 0! &isfungsi seksual %etelah dilakukan pera.aatn selama *,+ hari pasien mampu mempertahankan fungsi seksualnya $riteria Q - pasien menyadari keadaaannya dan akan memulai lagi interaksi seksual dan aktivitas secara optimal - pasien memahami situasi )! 1erikan keterbukaan pada pasien/orang terdekat untuk membicarakan tentang masalah inkontinensia dan fungsi seksual *! 1erikan informasi akurat ttg harapan kembalinya fungsi seksual +! &iskusikan dasar anatomi, jujur dalam menja.ab pertanyaan pasien -! &iskusikan ejakulasi retrograd bila pendekatan transuretral/suprapubik digunakan 0! Rujuk ke penasehat seksual sesuai indikasi individual - menunjukan ketrampilan pemecahan masalah G! $ " erdarahan %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama -,0 hari pera.at menagtasi dan meminimalkan komplikasi vaskulair $riteria Q - tidak terjadi perdarahan - tidak pasien syok hemoragik )! antau tanda dan gejala hemoragi *! antau balutan, kateter, drain yang bervariasi tergantung jenis pembedahan yg dilakuakan 'T#R, suprpubik, retropubik, perineal( +! Instruksikan klien menghindari ngejan, tidak duduk di kursi tegak lurus -! /akukan irigasi kandung kemih 0! astikan asupan cairan yang adekuat DA0TAR PUSTAKA >ohnson, MP Maas, MP Moorhead, %! *222! Nursing "utcomes Classification N"C!! Mosby" hiladelphia Mansjoer, A, et all, *222, &apita $elekta &edokteran, >ilid I, Media Aesculapis, >akarta Mc=loskey, > dan 1ulechek, D! *222! Nursing Interventions Classification NIC!. Mosby" hiladelphia Nanda '*222(, Nursing %iagnosis) /rinsip,/rinsip dan Clasification- 2((',2((2, hiladelphia, #%A! %meltFer, %!=, *22), #uku .jar &eperawatan 2edikal #edah #runner * $uddarth, 3ol *, @D=, >akarta Anonim! *2)*! &iakses 0 Mei *2)* pada http"//...!scribd!com/doc/0-5H5-HI/A%$@,1C Anonym! *2)2! http"//asuhankepera.atans!blogspot!com/*2)2/)2/asuhan,kepera.atan,benigna, prostat!html LAPORAN PENDAHULUAN ASMA A. PEN4ERTIAN ASMA Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas! %aluran napas yang mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan aliran udara terhambat karena konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang 'AlmaFini, *2)*( Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara! Asma dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul disegala usia, tetapi umumnya asma lebih sering terjadi pada anak,anak usia di ba.ah 0 tahun dan orang de.asa pada usia sekitar +2 tahunan '%aheb, *2))( Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya! Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperresponsivitas saluran napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk terutama malam hari dan atau dini hari! @pisodik tersebut berhubungan dengan obstruksi saluran napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan '1oushey, *220P 1ous;uet, *22I( Istilah asma berasal dari kata Kunani yang artinya Rterengah,engahJ dan berarti serangan nafas pendek 'rice, )550 cit urnomo *22I(! Nelson ')55G( dalam urnomo '*22I( mendefinisikan asma sebagai kumpulan tanda dan gejala whee3ing 'mengi( dan atau batuk dengan karakteristik sebagai berikutP timbul secara episodik dan atau kronik, cenderung pada malam hari/dini hari 'nocturnal(, musiman, adanya faktor pencetus diantaranya aktivitas fisik dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan penyumbatan, serta adanya ri.ayat asma atau atopi lain pada pasien/keluarga, sedangkan sebab,sebab lain sudah disingkirkan 1atasan asma yang lengkap yang dikeluarkan oleh Global Initiative for .sthma 'DINA( '*22G( didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik saluran nafas dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T! ada orang yang rentan inflamasi ini menyebabkan mengi berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan dan batuk, khususnya pada malam atau dini hari! Dejala ini biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan nafas yang luas namun bervariasi, yang sebagian bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan, inflamasi ini juga berhubungan dengan hiperreaktivitas jalan nafas terhadap berbagai rangsangan! Asma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh keadaan saluran nafas yang sangat peka terhadap berbagai rangsangan, baik dari dalam maupun luar tubuh! Akibat dari kepekaan yang berlebihan ini terjadilah penyempitan saluran nafas secara menyeluruh 'Abidin, *22*(! B. KLASI0IKASI ASMA )! 1erdasarkan kega.atan asma, maka asma dapat dibagi menjadi " a! Asma bronkhiale Asthma 1ronkiale merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya respon yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap bebagai macam rangsangan, yang mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang tersebar luas diseluruh paru dan derajatnya dapat berubah secara sepontan atau setelah mendapat pengobatan b! %tatus asmatikus Kakni suatu asma yang refraktor terhadap obat,obatan yang konvensional '%meltFer, *22)(! status asmatikus merupakan keadaan emergensi dan tidak langsung memberikan respon terhadap dosis umum bronkodilator '&epkes RI, *22H(! %tatus Asmatikus yang dialami penderita asma dapat berupa pernapasan .heeFing, ronchi ketika bernapas 'adanya suara bising ketika bernapas(, kemudian bisa berlanjut menjadi pernapasan labored 'perpanjangan ekshalasi(, pembesaran vena leher, hipoksemia, respirasi alkalosis, respirasi sianosis, dyspnea dan kemudian berakhir dengan tachypnea! Namun makin besarnya obstruksi di bronkus maka suara .heeFing dapat hilang dan biasanya menjadi pertanda bahaya gagal pernapasan '1runner L %uddarth, *22)(! c! Asthmatic @mergency Kakni asma yang dapat menyebabkan kematian *! $lasifikasi asma yaitu 'Cartantyo, )55H, cit urnomo *22I( a! Asma ekstrinsik Asma ekstrinsik adalah bentuk asma paling umum yang disebabkan karena reaksi alergi penderita terhadap allergen dan tidak memba.a pengaruh apa,apa terhadap orang yang sehat! b! Asma intrinsik Asma intrinsik adalah asma yang tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari allergen! Asma ini disebabkan oleh stres, infeksi dan kodisi lingkungan yang buruk seperti klembaban, suhu, polusi udara dan aktivitas olahraga yang berlebihan! +! Menurut Global Initiative for .sthma 'DINA( '*22G( penggolongan asma berdasarkan beratnya penyakit dibagi - 'empat( yaitu" )( Asma Intermiten 'asma jarang( gejala kurang dari seminggu serangan singkat gejala pada malam hari M * kali dalam sebulan A@3 ) atau @3 N I26 @A atau A@3 ) variabilitas *26 7 +26 *( Asma mild persistent 'asma persisten ringan( gejala lebih dari sekali seminggu serangan mengganggu aktivitas dan tidur gejala pada malam hari N * kali sebulan A@3 ) atau @3 N I26 @A atau A@3 ) variabilitas M *26 7 +26 +( Asma moderate persistent 'asma persisten sedang( gejala setiap hari serangan mengganggu aktivitas dan tidur gejala pada malam hari N ) dalam seminggu A@3 ) tau @3 G26 7 I26 @A atau A@3 ) variabilitas N +26 -( Asma severe persistent 'asma persisten berat( gejala setiap hari serangan terus menerus gejala pada malam hari setiap hari terjadi pembatasan aktivitas fisik A@3 ) atau @A Q G26 @A atau A@3 variabilitas N +26 -! %elain berdasarkan gejala klinis di atas, asma dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat serangan asma yaitu" 'DINA, *22G( a! %erangan asma ringan dengan aktivitas masih dapat berjalan, bicara satu kalimat, bisa berbaring, tidak ada sianosis dan mengi kadang hanya pada akhir ekspirasi, b! %erangan asma sedang dengan pengurangan aktivitas, bicara memenggal kalimat, lebih suka duduk, tidak ada sianosis, mengi nyaring sepanjang ekspirasi dan kadang ,kadang terdengar pada saat inspirasi, c! %erangan asma berat dengan aktivitas hanya istirahat dengan posisi duduk bertopang lengan, bicara kata demi kata, mulai ada sianosis dan mengi sangat nyaring terdengar tanpa stetoskop, d! %erangan asma dengan ancaman henti nafas, tampak kebingunan, sudah tidak terdengar mengi dan timbul bradikardi! erlu dibedakan derajat klinis asma harian dan derajat serangan asma! %eorang penderita asma persisten 'asma berat( dapat mengalami serangan asma ringan! %edangkan asma ringan dapat mengalami serangan asma berat, bahkan serangan asma berat yang mengancam terjadi henti nafas yang dapat menyebabkan kematian /. ETIOLO4I ASMA %ampai saat ini etiologi dari .sma #ronkhial belum diketahui! %uatu hal yang yang menonjol pada penderita Asma adalah fenomena hiperaktivitas bronkus! 1ronkus penderita asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi! )! Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering menimbulkan Asma adalah" '%meltFer L 1are, *22*(! a! Aaktor ekstrinsik 'alergik( " reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen atau alergen yang dikenal seperti debu, serbuk,serbuk, bulu,bulu binatang! b! Aaktor intrinsik'non,alergik( " tidak berhubungan dengan alergen, seperti common cold- infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan! c! Asma gabungan 1entuk asma yang paling umum! Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non,alergik *! Menurut The /ung Association of =anada, ada dua faktor yang menjadi pencetus asma " a! emicu Asma '1rigger( emicu asma mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran pernapasan 'bronkokonstriksi(! emicu tidak menyebabkan peradangan! 1rigger dianggap menyebabkan gangguan pernapasan akut, yang belum berarti asma, tetapi bisa menjurus menjadi asma jenis intrinsik! Dejala,gejala dan bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu cenderung timbul seketika, berlangsung dalam .aktu pendek dan relatif mudah diatasi dalam .aktu singkat! Namun, saluran pernapasan akan bereaksi lebih cepat terhadap pemicu, apabila sudah ada, atau sudah terjadi peradangan! #mumnya pemicu yang mengakibatkan bronkokonstriksi adalah perubahan cuaca, suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran pernapasan, gangguan emosi, dan olahraga yang berlebihan! b! enyebab Asma 'Inducer( enyebab asma dapat menyebabkan peradangan 'inflamasi( dan sekaligus hiperresponsivitas 'respon yang berlebihan( dari saluran pernapasan! Inducer dianggap sebagai penyebab asma yang sesungguhnya atau asma jenis ekstrinsik! enyebab asma dapat menimbulkan gejala,gejala yang umumnya berlangsung lebih lama 'kronis(, dan lebih sulit diatasi! #mumnya penyebab asma adalah alergen- yang tampil dalam bentuk ingestan 'alergen yang masuk ke tubuh melalui mulut(, inhalan 'alergen yang dihirup masuk tubuh melalui hidung atau mulut(, dan alergen yang didapat melalui kontak dengan kulit ' 3itaCealth, *22G(! +! %edangkan /e.is et al! '*222( tidak membagi pencetus asma secara spesifik! Menurut mereka, secara umum pemicu asma adalah" a! Aaktor predisposisi Denetik Aaktor yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas! enderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi! $arena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit .sma #ronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus! %elain itu hipersensitivitas saluran pernapasannya juga bisa diturunkan! b! Aaktor presipitasi )( Alergen &imana alergen dapat dibagi menjadi + jenis, yaitu" a( Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan seperti debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi! b( Ingestan, yang masuk melalui mulut yaitu makanan 'seperti buah,buahan dan anggur yang mengandung sodium metabisulfide( dan obat,obatan 'seperti aspirin, epinefrin, A=@, inhibitor, kromolin(! c( $ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit! =ontoh " perhiasan, logam dan jam tangan ada beberapa orang yang menderita asma respon terhadap Ig @ jelas merupakan alergen utama yang berasal dari debu, serbuk tanaman atau bulu binatang! Alergen ini menstimulasi reseptor Ig @ pada sel mast sehingga pemaparan terhadap faktor pencetus alergen ini dapat mengakibatkan degranulasi sel mast! &egranulasi sel mast seperti histamin dan protease sehingga berakibat respon alergen berupa asma! *( 4lahraga %ebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktivitas jasmani atau olahraga yang berat! %erangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai beraktifitas! Asma dapat diinduksi oleh adanya kegiatan fisik atau latihan yang disebut sebagai 45ercise Induced .sthma '@IA( yang biasanya terjadi beberapa saat setelah latihan!misalnya" jogging, aerobik, berjalan cepat, ataupun naik tangga dan dikarakteristikkan oleh adanya bronkospasme, nafas pendek, batuk dan .heeFing! enderita asma seharusnya melakukan pemanasan selama *,+ menit sebelum latihan! +( Infeksi bakteri pada saluran napas Infeksi bakteri pada saluran napas kecuali sinusitis mengakibatkan eksaserbasi pada asma! Infeksi ini menyebabkan perubahan inflamasi pada sistem trakeo bronkial dan mengubah mekanisme mukosilia! 4leh karena itu terjadi peningkatan hiperresponsif pada sistem bronkial! -( %tres %tres / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada! enderita diberikan motivasi untuk mengatasi masalah pribadinya, karena jika stresnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati! 0( Dangguan pada sinus Campir +26 kasus asma disebabkan oleh gangguan pada sinus, misalnya rhinitis alergik dan polip pada hidung! $edua gangguan ini menyebabkan inflamasi membran mukus! G( erubahan cuaca =uaca lembab dan ha.a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi Asma! Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan Asma! $adangkadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim kemarau! D. ANATOMI- 0ISIOLO4I DAN PATO0ISIOLO4I ASMA ". ANATOMI LAPORAN PENDAHULUAN ASMA Dambar )! Anatomi sistem pernapasan LAPORAN PENDAHULUAN ASMA Dambar *! Anatomi keadaan normal dan .sma #ronkhial Oran Pernapasan a! Cidung Cidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang 'kavum nasi(, dipisahkan oleh sekat hidung 'septum nasi(! &i dalamnya terdapat bulu,bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu, dan kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung! b! Aaring Aaring atau tekak merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan, terdapat di ba.ah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher! Cubungan faring dengan organ,organ lain adalah ke atas berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium, ke ba.ah terdapat * lubang 'ke depan lubang laring dan ke belakang lubang esofagus(! c! /aring /aring atau pangkal tenggorokan merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara, terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikal dan masuk ke dalam trakhea di ba.ahnya! angkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorokan yang biasanya disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang, tulang ra.an yang berfungsi pada .aktu kita menelan makanan menutupi laring! d! Trakea Trakea atau batang tenggorokan merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh )G sampai *2 cincin yang terdiri dari tulang,tulang ra.an yang berbentuk seperti kuku kuda 'huruf =( sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, hanya bergerak ke arah luar! anjang trakea 5 sampai )) cm dan di belakang terdiri dari jarigan ikat yang dilapisi oleh otot polos! e! 1ronkus 1ronkus atau cabang tenggorokan merupakan lanjutan dari trakea, ada * buah yang terdapat pada ketinggian vertebra torakalis I3 dan 3, mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis set yang sama! 1ronkus itu berjalan ke ba.ah dan ke samping ke arah tampuk paru,paru!1ronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dari pada bronkus kiri, terdiri dari G,I cincin, mempunyai + cabang! 1ronkus kiri lebih panjang dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri dari 5,)* cincin mempunyai * cabang!1ronkus bercabang,cabang, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus 'bronkioli(! ada bronkioli tidak terdapat cincin lagi, dan pada ujung bronkioli terdapat gelembung paru atau gelembung ha.a atau alveoli! f! aru,paru aru,paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung 'gelembung ha.a atau alveoli(! Delembug alveoli ini terdiri dari sel,sel epitel dan endotel! >ika dibentangkan luas permukaannya kurang lebih 52 mS! ada lapisan ini terjadi pertukaran udara, 4* masuk ke dalam darah dan =4* dikeluarkan dari darah! 1anyaknya gelembung paru,paru ini kurang lebih H22!222!222 buah 'paru,paru kiri dan kanan( aru,paru dibagi dua yaitu paru,paru kanan, terdiri dari + lobus 'belahan paru(, lobus pulmo dekstra superior, lobus media, dan lobus inferior! Tiap lobus tersusun oleh lobulus! aru,paru kiri, terdiri dari pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior! Tiap, tiap lobus terdiri dari belahan yang kecil bernama segmen! aru,paru kiri mempunyai )2 segmen yaitu 0 buah segmen pada lobus superior, dan 0 buah segmen pada inferior! aru,paru kanan mempunyai )2 segmen yaitu 0 buah segmen pada lobus superior, * buah segmen pada lobus medialis, dan + buah segmen pada lobus inferior! Tiap,tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan,belahan yang bernama lobulus! &i antara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dan tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus! &i dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang,cabang banyak sekali, cabang ini disebut duktus alveolus! Tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 2,*,2,+ mm! /etak paru,paru di rongga dada datarannya menghadap ke tengah rongga dada atau kavum mediastinum! ada bagian tengah terdapat tampuk paru,paru atau hilus! ada mediastinum depan terletak jantung! aru,paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura! leura dibagi menjadi * yaitu, yang pertama pleura visceral 'selaput dada pembungkus( yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru,paru! $edua pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar! Antara keadaan normal, kavum pleura ini vakum 'hampa( sehingga paru,paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan 'eksudat( yang berguna untuk meminyaki permukaanya 'pleura(, menghindarkan gesekan antara paru,paru dan dinding dada se.aktu ada gerakan bernapas! %. 0ISIOLO4I ASMA Proses ter9a!i pernapasan LAPORAN PENDAHULUAN ASMA Dambar + roses pernapasan ernapasan 'respirasi( adalah peristi.a menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh! enghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi! >adi, dalam paru,paru terjadi pertukaran Fat antara oksigen yang ditarik dan udara masuk kedalam darah dan =4* dikeluarkan dari darah secara osmosis! $emudian =4* dikeluarkan melalui traktus respiratorius 'jalan pernapasan( dan masuk kedalam tubuh melalui kapiler,kapiler vena pulmonalis kemudian massuk ke serambi kiri jantung 'atrium sinistra( menuju ke aorta kemudian ke seluruh tubuh 'jaringan,jaringan dan sel, sel(, di sini terjadi oksidasi 'pembakaran(! %ebagai sisa dari pembakaran adalah =4* dan dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung 'serambi kanan atau atrium dekstra( menuju ke bilik kanan 'ventrikel dekstra( dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan paru,paru! Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli! roses pengeluaran =4* ini adalah sebagian dari sisa metabolisme, sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit! %etelah udara dari luar diproses, di dalam hidung masih terjadi perjalanan panjang menuju paru,paru 'sampai alveoli(! ada laring terdapat epiglotis yang berguna untuk menutup laring se.aktu menelan, sehingga makanan tidak masuk ke trakhea, sedangkan .aktu bernapas epiglotis terbuka, begitu seterusnya! >ika makanan masuk ke dalam laring, maka akan mendapat serangan batuk, hal tersebut untuk mencoba mengeluarkan makanan tersebt dari laring! Terbagi dalam * bagian yaitu inspirasi 'menarik napas( dan ekspirasi 'menghembuskan napas(! 1ernapas berarti melakukan inpirasi dan eskpirasi secara bergantian, teratur, berirama, dan terus menerus! 1ernapas merupakan gerak refleks yang terjadi pada otot,otot pernapasan! Refleks bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum penyambung 'medulla oblongata(! 4leh karena seseorang dapat menahan, memperlambat, atau mempercepat napasnya, ini berarti bah.a refleks bernapas juga diba.ah pengaruh korteks serebri! usat pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar =4* dalam darah dan kekurangan dalam darah! Inspirai terjadi bila muskulus diafragma telah mendapat rangsangan dari nervus frenikus lalu mengerut datar! Muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah ,mendapat rangsangan kemudian mengerut dan tulang iga 'kosta( menjadi datar! &engan demikian jarak antara sternum 'tulang dada( dan vertebra semakin luas dan melebar! Rongga dada membesar maka pleura akan tertarik, yang menarik paru,paru sehingga tekanan udara di dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar! @kspirasi, pada suatu saat otot,otot akan kendor lagi 'diafragma akan menjadi cekung, muskulus interkostalis miring lagi( dan dengan demikian rongga dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara didorong keluar! >adi proses respirasi atau pernapasan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru,paru! ernapasan dada, pada .aktu seseorang bernapas, rangka dada terbesar bergerak, pernapasan ini dinamakan pernapasan dada! Ini terdapat pada rangka dada yang lunak, yaitu pada orang,orang muda dan pada perempuan! ernapasan perut, jika pada .aktu bernapas diafragma turun naik, maka ini dinamakan pernapasan perut! $ebanyakan pada orang tua, $arena tulang ra.annya tidak begitu lembek dan bingkas lagi yang disebabkan oleh banyak Fat kapur yang mengendap di dalamnya dan banyak ditemukan pada laki,laki! ). PATO0ISIOLO4I ASMA Tiga unsur yang ikut serta pada obstruksi jalan udara penderita asma adalah spasme otot polos, edema dan inflamasi membran mukosa jalan udara, dan eksudasi mucus intraliminal, sel,sel radang dan debris selular! 4bstruksi menyebabkan pertambahan resistensi jalan udara yang merendahkan volume ekspresi paksa dan kecepatan aliran, penutupan prematur jalan udara, hiperinflasi paru, bertambahnya kerja pernafasan, perubahan sifat elastik dan frekuensi pernafasan! Balaupun jalan udara bersifat difus, obstruksi menyebabkan perbedaaan satu bagian dengan bagian lain, ini berakibat perfusi bagian paru tidak cukup mendapat ventilasi dan menyebabkan kelainan gas,gas darah terutama penurunan p=4* akibat hiperventilasi! ada respon alergi di saluran nafas, antibodi Ig@ berikatan dengan alergen menyebabkan degranulasi sel mast! Akibat degranulasi tersebut, histamin dilepaskan! Cistamin menyebabkan konstriksi otot polos bronkiolus! Apabila respon histamin berlebihan, maka dapat timbul spasme asmatik! $arena histamin juga merangsang pembentukan mukkus dan meningkatkan permiabilitas kapiler, maka juga akan terjadi kongesti dan pembengkakan ruang iterstisium paru! Individu yang mengalami asma mungkin memiliki respon Ig@ yang sensitif berlebihan terhadap sesuatu alergen atau sel,sel mast,nya terlalu mudah mengalami degranulasi! &i manapun letak hipersensitivitas respon peradangan tersebut, hasil akhirnya adalah bronkospasme, pembentukan mukus, edema dan obstruksi aliran udara!
Pat%&a. $sma E. MANI0ESTASI KLINIS ASMA Dambaran klasik penderita asma berupa sesak nafas, batuk,batuk dan mengi '.heFFing( telah dikenal oleh umum dan tidak sulit untuk diketahui! 1atuk,batuk kronis dapat merupakan satu,satunya gejala asma dan demikian pula rasa sesak dan berat didada! Tetapi untuk melihat tanda dan gejala asma sendiri dapat digolongkan menjadi " )! Asma tingkat I Kaitu penderita asma yang secara klinis normal tanpa tanda dan gejala asma atau keluhan khusus baik dalam pemeriksaan fisik maupun fungsi paru! Asma akan muncul bila penderita terpapar faktor pencetus atau saat dilakukan tes provokasi bronchial di laboratorium! *! Asma tingkat II Kaitu penderita asma yang secara klinis maupun pemeriksaan fisik tidak ada kelainan, tetapi dengan tes fungsi paru nampak adanya obstruksi saluran pernafasan! 1iasanya terjadi setelah sembuh dari serangan asma! +! Asma tingkat III Kaitu penderita asma yang tidak memiliki keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik dan tes fungsi paru memiliki tanda,tanda obstruksi! 1iasanya penderita merasa tidak sakit tetapi bila pengobatan dihentikan asma akan kambuh! -! Asma tingkat I3 Kaitu penderita asma yang sering kita jumpai di klinik atau rumah sakit yaitu dengan keluhan sesak nafas, batuk atau nafas berbunyi! ada serangan asma ini dapat dilihat yang berat dengan gejala,gejala yang makin banyak antara lain " a! $ontraksi otot,otot bantu pernafasan, terutama sternokliedo mastoideus b! %ianosis c! %ilent =hest d! Dangguan kesadaran e! Tampak lelah f! Ciperinflasi thoraks dan takhikardi 0! Asma tingkat 3 Kaitu status asmatikus yang merupakan suatu keadaan darurat medis beberapa serangan asma yang berat bersifat refrakter sementara terhadap pengobatan yang laFim dipakai! $arena pada dasarnya asma bersifat reversible maka dalam kondisi apapun diusahakan untuk mengembalikan nafas ke kondisi normal 0. KOMPLIKASI ASMA 2. Mengancam pada gangguan keseimbangan asam basa dan gagal nafas %. =hronic persisten bronhitis /. 1ronchitis ;. neumonia 1. @mphysema 4. Meskipun serangan asma jarang ada yang fatal, kadang terjadireaksi kontinu yang lebih berat, yang disebut Rstatus asmatikusJ, kondisi ini mengancam hidup '%meltFer L 1are, *22*(! Asma 4. PEMERIKSAAN PENUN7AN4 ASMA )! emeriksaan sputum ada pemeriksaan sputum ditemukan " $ristal 7kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinofil! Terdapatnya %piral =urschman, yakni spiral yang merupakan silinder sel,sel cabang, cabang bronkus Terdapatnya =reole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus Terdapatnya neutrofil eosinofil *! emeriksaan darah ada pemeriksaan darah yang rutin diharapkan eosinofil meninggi, sedangkan leukosit dapat meninggi atau normal, .alaupun terdapat komplikasi asma Das analisa darah Terdapat hasil aliran darah yang variabel, akan tetapi bila terdapat peninggian a=4* maupun penurunan pC menunjukkan prognosis yang buruk $adang 7kadang pada darah terdapat %D4T dan /&C yang meninggi Ciponatremi )0!222/mm+ menandakan terdapat infeksi ada pemeriksaan faktor alergi terdapat Ig@ yang meninggi pada .aktu seranggan, dan menurun pada .aktu penderita bebas dari serangan! emeriksaan tes kulit untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergennya dapat menimbulkan reaksi yang positif pada tipe asma atopik! +! Aoto rontgen ada umumnya, pemeriksaan foto rontgen pada asma normal! ada serangan asma, gambaran ini menunjukkan hiperinflasi paru berupa rradiolusen yang bertambah, dan pelebaran rongga interkostal serta diagfragma yang menurun! Akan tetapi bila terdapat komplikasi, kelainan yang terjadi adalah" 1ila disertai dengan bronkhitis, bercakan hilus akan bertambah 1ila terdapat komplikasi emfisema '=4&( menimbulkan gambaran yang bertambah! 1ila terdapat komplikasi pneumonia maka terdapat gambaran infiltrat pada paru! -! emeriksaan faal paru 1ila A@3) lebih kecil dari -26, */+ penderita menujukkan penurunan tekanan sistolenya dan bila lebih rendah dari *26, seluruh pasien menunjukkan penurunan tekanan sistolik! Terjadi penambahan volume paru yang meliputi R3 hampi terjadi pada seluruh asma, AR= selalu menurun, sedangan penurunan TR= sering terjadi pada asma yang berat! 0! @lektrokardiografi Dambaran elektrokardiografi selama terjadi serangan asma dapat dibagi atas tiga bagian dan disesuaikan dengan gambaran emfisema paru, yakni " erubahan aksis jantung pada umumnya terjadi deviasi aksis ke kanan dan rotasi searah jarum jam Terdapatnya tanda,tanda hipertrofi jantung, yakni tedapat R111 Tanda,tanda hipoksemia yakni terdapat sinus takikardi, %3@%, dan 3@% atau terjadinya relatif %T depresi! H. PENATALAKSANAAN MEDIS ASMA engobatan asthma secara garis besar dibagi dalam pengobatan non farmakologik dan pengobatan farmakologik! )! enobatan non farmakologik a! enyuluhan enyuluhan ini ditujukan pada peningkatan pengetahuan klien tentang penyakit asthma sehinggan klien secara sadar menghindari faktor,faktor pencetus, serta menggunakan obat secara benar dan berkonsoltasi pada tim kesehatan! b! Menghindari faktor pencetus $lien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus serangan asthma yang ada pada lingkungannya, serta diajarkan cara menghindari dan mengurangi faktor pencetus, termasuk pemasukan cairan yang cukup bagi klien! c! Aisioterapi Aisioterpi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran mukus! Ini dapat dilakukan dengan drainage postural, perkusi dan fibrasi dada! *! engobatan farmakologik a( Agonis beta 1entuk aerosol bekerja sangat cepat diberika +,- kali semprot dan jarak antara semprotan pertama dan kedua adalan )2 menit! Kang termasuk obat ini adalah metaproterenol ' Alupent, metrapel (! b( Metil :antin Dolongan metil ?antin adalan aminophilin dan teopilin, obat ini diberikan bila golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan! ada orang de.asa diberikan )*0,*22 mg empatkali sehari! c( $ortikosteroid >ika agonis beta dan metil ?antin tidak memberikan respon yang baik, harus diberikan kortikosteroid! %teroid dalam bentuk aerosol ' beclometason dipropinate ( dengan disis I22 empat kali semprot tiap hari! $arena pemberian steroid yang lama mempunyai efek samping maka yang mendapat steroid jangka lama harus dia.asi dengan ketat! d( $romolin $romolin merupakan obat pencegah asthma, khususnya anak,anak ! &osisnya berkisar ),* kapsul empat kali sehari! e( $etotifen @fek kerja sama dengan kromolin dengan dosis * ? ) mg perhari! $euntunganya dapat diberikan secara oral! f( Iprutropioum bromide 'Atroven( Atroven adalah antikolenergik, diberikan dalam bentuk aerosol dan bersifat bronkodilator! +! engobatan selama serangan status asthmatikus a! Infus R/ " &0 Q + " ) tiap *- jam b! emberian oksigen - liter/menit melalui nasal kanul c! Aminophilin bolus 0 mg / kg bb diberikan pelan,pelan selama *2 menit dilanjutka drip Rlatau &0 mentenence '*2 tetes/menit( dengan dosis *2 mg/kg bb/*- jam! d! Terbutalin 2,*0 mg/G jam secara sub kutan! e! &e?amatason )2,*2 mg/Gjam secara intra vena! f! Antibiotik spektrum luas! PROSES KEPERA:ATAN ASMA A. PEN4KA7IAN KEPERA:ATAN ASMA ". Penka9ian Primer Asma a! Air.ay eningkatan sekresi pernafasan 1unyi nafas krekles, ronchi, .eeFing b! 1reathing &istress pernafasan " pernafasan cuping hidung, takipneu/bradipneu, retraksi! Menggunakan otot aksesoris pernafasan $esulitan bernafas " diaforesis, sianosis c! =irculation enurunan curah jantung " gelisah, latergi, takikardi %akit kepala Dangguan tingkat kesadaran " ansietas, gelisah apiledema #rin output meurun d! &issability Mengetahui kondisi umum dengan pemeriksaan cepat status umum dan neurologi dengan memeriksa atau cek kesadaran, reaksi pupil! %. Penka9ian Sek'n!er Asma a! Anamnesis Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan! Dejala asma sangat bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri 'pada saat berbeda(, dari tidak ada gejala sama sekali sampai kepada sesak yang hebat yang disertai gangguan kesadaran! $eluhan dan gejala tergantung berat ringannya pada .aktu serangan! ada serangan asma bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi, keluhan dan gejala tak ada yang khas! $eluhan yang paling umum ialah " Napas berbunyi, %esak, 1atuk, yang timbul secara tiba,tiba dan dapat hilang segera dengan spontan atau dengan pengobatan, meskipun ada yang berlangsung terus untuk .aktu yang lama! b! emeriksaan Aisik 1erguna selain untuk menemukan tanda,tanda fisik yang mendukung diagnosis asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, juga berguna untuk mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan " )( %tatus kesehatan umum erlu dikaji tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah, kelemahan suara bicara, tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan, penggunaan otot,otot pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien! *( Integumen &ikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di kaji .arna rambut, kelembaban dan kusam! +( Thorak a( Inspeksi &ada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya peningkatan diameter anteroposterior, retraksi otot,otot Interkostalis, sifat dan irama pernafasan serta frek.ensi peranfasan! b( alpasi! ada palpasi di kaji tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus! c( erkusi ada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan diafragma menjadi datar dan rendah! d( Auskultasi! Terdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan e?pirasi lebih dari - detik atau lebih dari +? inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan BheeFing! c! %istem pernafasan )( 1atuk mula,mula kering tidak produktif kemudian makin keras dan seterusnya menjadi produktif yang mula,mula encer kemudian menjadi kental! Barna dahak jernih atau putih tetapi juga bisa kekuningan atau kehijauan terutama kalau terjadi infeksi sekunder! *( Arekuensi pernapasan meningkat +( 4tot,otot bantu pernapasan hipertrofi! -( 1unyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang memanjang disertai ronchi kering dan .heeFing! 0( @kspirasi lebih daripada - detik atau +? lebih panjang daripada inspirasi bahkan mungkin lebih! G( ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan" Ciperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter anteroposterior rongga dada yang pada perkusi terdengar hipersonor! ernapasan makin cepat dan susah, ditandai dengan pengaktifan otot,otot bantu napas 'antar iga, sternokleidomastoideus(, sehingga tampak retraksi suprasternal, supraclavikula dan sela iga serta pernapasan cuping hidung! H( ada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan cepat dan dangkal dengan bunyi pernapasan dan .heeFing tidak terdengar'silent chest(, sianosis! d! %istem kardiovaskuler )( Tekanan darah meningkat, nadi juga meningkat *( ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan" takhikardi makin hebat disertai dehidrasi! Timbul ulsus paradoksusdimana terjadi penurunan tekanan darah sistolik lebih dari )2 mmCg pada .aktu inspirasi! Normal tidak lebih daripada 0 mmCg, pada asma yang berat bisa sampai )2 mmCg atau lebih! +( ada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama jantung! Asma B. DIA4NOSA KEPERA:ATAN ASMA ;AN4 MUN4KIN MUN/UL )! 1ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme! *! Dangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler 7 alveolar +! ola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus!! -! Nyeri akutP ulu hati berhubungan dengan proses penyakit! 0! =emas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa takut sufokasi! G! $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan 7. $urang pengetahuan berhubungan dengan faktor,faktor pencetus asma! 8. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh 9. &efisit pera.atan diri berhubungan dengan kelemahan fisik! 10. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif ! /. REN/ANA KEPERA:ATAN ASMA
REN/ANA KEPERA:ATAN NO DIA4NOSA KEPERA:ATAN TU7UAN DAN KRITERIA HASIL 5NO/6 INTER<ENSI 5NI/6 ) 1ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme! %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " Respiratory status " 3entilation Respiratory status " Air.ay patency Aspiration =ontrol, &engan kriteria hasil " Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu 'mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips( Menunjukkan jalan nafas yang paten 'klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal( Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas NI/ 3 8ir)ay *anagement 1uka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau ja. thrust bila perlu osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan asang mayo bila perlu /akukan fisioterapi dada jika perlu $eluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan /akukan suction pada mayo 1erikan bronkodilator bila perlu 1erikan pelembab udara $assa basah Na=l /embab Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan! Monitor respirasi dan status 4* * Dangguan pertukaran %etelah dilakukan tindakan NI/ 3 gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler 7 alveolar kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " Respiratory %tatus " Das e?change Respiratory %tatus " ventilation 3ital %ign %tatus &engan kriteria hasil " Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu 'mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips( Tanda tanda vital dalam rentang normal Air1ay Manaement 1uka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau ja. thrust bila perlu osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan asang mayo bila perlu /akukan fisioterapi dada jika perlu $eluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan /akukan suction pada mayo 1erika bronkodilator bial perlu 1arikan pelembab udara Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan! Monitor respirasi dan status 4* Respiratory Monitorin Monitor rata 7 rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi =atat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas " bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot =atat lokasi trakea Monitor kelelahan otot diagfragma 'gerakan paradoksis( Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya + ola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " Respiratory status " 3entilation Respiratory status " Air.ay patency 3ital sign %tatus &engan $riteria Casil " Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu 'mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips( Menunjukkan jalan nafas yang paten 'klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal( Tanda Tanda vital dalam rentang normal 'tekanan darah, nadi, pernafasan( NI/ 3 Air1ay Manaement 1uka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau ja. thrust bila perlu osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan asang mayo bila perlu /akukan fisioterapi dada jika perlu $eluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan /akukan suction pada mayo 1erikan bronkodilator bila perlu 1erikan pelembab udara $assa basah Na=l /embab Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan! Monitor respirasi dan status 4* Terapi Oksien 1ersihkan mulut, hidung dan secret trakea ertahankan jalan nafas yang paten Atur peralatan oksigenasi Monitor aliran oksigen ertahankan posisi pasien 4bservasi adanya tanda tanda hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi <ita( sin Monitorin Monitor T&, nadi, suhu, dan RR =atat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor 3% saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi T& pada kedua lengan dan bandingkan Monitor T&, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, .arna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad 'tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik( Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign - Nyeri akutP ulu hati berhubungan dengan proses penyakit! %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " ain /evel, ain control, =omfort level &engan $riteria Casil " Mampu mengontrol nyeri 'tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan( Melaporkan bah.a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri 'skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri( Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal NI/ 3 Pain Manaement /akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 4bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Dunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien $aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri @valuasi pengalaman nyeri masa lampau @valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau 1antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan $ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan $urangi faktor presipitasi nyeri ilih dan lakukan penanganan nyeri 'farmakologi, non farmakologi dan inter personal( $aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi 1erikan analgetik untuk mengurangi nyeri @valuasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat $olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri Ana(esi2 A!ministration Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat =ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi =ek ri.ayat alergi ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal ilih rute pemberian secara I3, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali 1erikan analgesik tepat .aktu terutama saat nyeri hebat @valuasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala 'efek samping( 0 =emas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " NI/ 3 8nKiety ,edu!tion (penurunan ke!emasan) Dunakan pendekatan yang menenangkan takut sufokasi! An?iety control =oping Impulse control &engan $riteria Casil " $lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas 3ital sign dalam batas normal ostur tubuh, ekspresi .ajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien >elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur ahami prespektif pasien terhadap situasi stres Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut 1erikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis &orong keluarga untuk menemani anak /akukan back / neck rub &engarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan 1antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan &orong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi 1arikan obat untuk mengurangi kecemasan G $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " Nutritional %tatus " food and Aluid Intake Nutritional %tatus " nutrient Intake Beight control &engan $riteria Casil " Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 1erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Tidk ada tanda tanda malnutrisi Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan NI/ 3 N'trition Manaement $aji adanya alergi makanan $olaborasi dengan ahli giFi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien! Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Ae Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin = 1erikan substansi gula Kakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi 1erikan makanan yang terpilih ' sudah dikonsultasikan dengan ahli giFi( Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian! Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 1erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti $aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan N'trition Monitorin 11 pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan berat badan Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan Monitor lingkungan selama makan >ad.alkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Cb, dan kadar Ct Monitor makanan kesukaan Monitor pertumbuhan dan perkembangan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Monitor kalori dan intake nuntrisi =atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral! =atat jika lidah ber.arna magenta, scarlet H $urang pengetahuan berhubungan dengan faktor,faktor pencetus asma! %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " $o.l.dge " disease process $o.ledge " health 1ehavior &engan $riteria Casil " asien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan asien dan keluarga mampu NI/ 3 Bea!hing + disease -ro!ess 1erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik >elaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat! Dambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat Dambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar asien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan pera.at/tim kesehatan lainnya Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat %ediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Cindari harapan yang kosong %ediakan bagi keluarga atau pasien informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat &iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit &iskusikan pilihan terapi atau penanganan &ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan @ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi pera.atan kesehatan, dengan cara yang tepat I Intoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh! %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " @nergy conservation Activity tolerance %elf =are " A&/s &engan $riteria Casil " 1erpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Mampu melakukan aktivitas sehari hari 'A&/s( secara mandiri NI/ 3 A2ti#ity T&erapy $olaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat! 1antu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 1antu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social 1antu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan 1antu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek 1antu untuk mengidentifikasi aktivitas disukai 1antu klien untuk membuat jad.al latihan di.aktu luang 1antu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas %ediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas 1antu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual 5 &efisit pera.atan diri berhubungan dengan kelemahan fisik %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " %elf care " Activity of &aily /iving 'A&/s( &engan $riteria Casil " $lien terbebas dari bau badan Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan A&/s &apat melakukan A&/% dengan bantuan NI/ 3 %e($ /are assistane 3 ADLs Monitor kemempuan klien untuk pera.atan diri yang mandiri! Monitor kebutuhan klien untuk alat,alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan! %ediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self,care! &orong klien untuk melakukan aktivitas sehari,hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki! &orong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya! Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya! 1erikan aktivitas rutin sehari, hari sesuai kemampuan! ertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari,hari! )2 Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif %etelah dilakukan tindakan kepera.atan selama + ? *- jam, pasien mampu " Immune %tatus Risk control &engan $riteria Casil " $lien bebas dari tanda dan gejala infeksi Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi NI/ 3 In$e2tion /ontro( 5Kontro( in$eksi6 1ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain ertahankan teknik isolasi 1atasi pengunjung bila perlu Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien Dunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan =uci tangan setiap sebelum dan sesudah >umlah leukosit dalam batas normal Menunjukkan perilaku hidup sehat tindakan kpera.tan Dunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat Danti letak I3 perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum Dunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing Tingkatkan intake nutrisi 1erikan terapi antibiotik bila perlu In$e2tion Prote2tion 5proteksi ter&a!ap in$eksi6 Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Monitor hitung granulosit, B1= Monitor kerentanan terhadap infeksi 1atasi pengunjung %aring pengunjung terhadap penyakit menular artahankan teknik aseptic pada pasien yang beresiko ertahankan teknik isolasi k/p 1erikan pera.atan kulit pada area epidema Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase Inspeksi kondisi luka / insisi bedah &orong masukkan nutrisi yang cukup &orong masukan cairan &orong istirahat Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi Ajarkan cara menghindari infeksi /aporkan kecurigaan infeksi /aporkan kultur positif DA0TAR PUSTAKA AlmaFini, ! *2)*! #ronchial 1hermoplasty ilihan 1erapi #aru untuk .sma #erat! >akrta" Aakultas $edokteran #niversitas Indonesia =arpenito, /!>! *222! %iagnosa &eperawatan- .plikasi pada /raktik &linis- edisi 6! >akarta" @D= =or.in, @liFabeth >! *225! #uku $aku /atofisiologi! >akarta " @D=! DINA 'Dlobal Initiative for Asthma( *22G!P /ocket Guide for .sthma 2anagement and /revension In Children! ...! &imuat dalam ...!Dinaasthma!org >ohnson, M!, et all. *222! Nursing "utcomes Classification N"C! $econd 4dition! Ne. >ersey" #pper %addle River /inda >ual =arpenito, *22)! #uku $aku %iagnosa &eperawatan edisi 6 . >akarta" @D= Mansjoer, A dkk! *22H! &apita $elekta &edokteran- 7ilid ' edisi 8! >akarta" Media Aesculapius Mc =loskey, =!>!, et all! )55G! Nursing Interventions Classification NIC! $econd 4dition! Ne. >ersey" #pper %addle River urnomo! *22I! 9aktor 9aktor :isiko ;ang #erpengaruh 1erhadap &ejadian .sma #ronkial /ada .nak! %emarang" #niversitas &iponegoro Ruhyanudin, A! *22H! .suhan &eperawatan /ada /asien %engan Gangguan $istem &ardio <askuler. Malang " Cak Terbit #MM ress %aheb, A! *2))! /enyakit .sma. #andung" =3 medika %antosa, 1udi! *22H! /anduan %iagnosa &eperawatan N.N%. 2((5,2((6! >akarta" rima Medika %undaru C! *22G .pa yang %iketahui 1entang .sma, >akarta&epartemen Ilmu enyakit &alam, A$#I/R%=M %uriadi! *22)! .suhan &eperawatan /ada .nak. 4disi I. >akarta" %agung %eto LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS A. DE0INISI o Cepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau alkohol 'A$A#I, *22G(! o Cepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas 'Bening %ari, *22I(! o Cepatitis merupakan suatu peradangan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati '=or.n @liFabeth >, *22)(! o Cepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel,sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas! Cepatitis virus yang sudah teridentifikasi secara pasti adalah hepatitis A, 1, =, & dan @! Cepatitis A dan @ mempunyai cara penularan yang serupa 'jalur vekal,oral( sedangkan hepatitis 1, = dan & mempunyai banyak karakteristik yang sama '%meltFer %uFanne = *22*(! B. ETIOLO4I Hepatitis <ir's ". Hepatitis A Nama virusnya CA3/Cepatitis infeksiosa dengan agen virus RNA untai tunggal dan disebabkan oleh virus RNA dari famili enterovirus serta dapat terjadi pada usia anak,anak L de.asa muda! =ara penularan fekal,oral, makanan, penularan melalui air, parenteral 'jarang(, seksual 'mungkin( dan penularan melalui darah! Masa inkubasi )0, -0 hari, rata,rata +2 hari pada usia anak,anak dan de.asa muda! Resiko penularan pada sanitasi buruk, daerah padat seperti rumah sakit, pengguna obat, hubungan seksual dengan orang terinfeksi dan daerah endemis! Tanda dan gejala dapat terjadi dengan atau tanpa gejala, sakit mirip flu! 3irus ini merupakan virus RNA kecil berdiameter *H nm yang dapat dideteksi didalam feses pada masa inkubasi dan fase praikterik! A.alnya kadar antibodi IgM anti, CA3 meningkat tajam, sehingga memudahkan untuk mendiagnosis secara tepat adanya suatu inveksi CA3! %etelah masa akut antibodi IgD anti,CA3 menjadi dominan dan bertahan seterusnya hingga menunjukkan bah.a penderita pernah mengalami infeksi CA3 di masa lampau da memiliki imunitas sedangkan keadaan karier tidak pernah ditemukan! Manifestasi kliniknya banyak pasien tidak tampak ikterik dan tanpa gejala! $etika gejalanya muncul bentuknya berupa infeksi saluran nafas atas dan anoreksia yang terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak atau akibat kegagalan sel hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal! Dejala dispepsia dapat ditandai dengan rasa nyeri epigastium,mual, nyeri ulu hati dan flatulensi! %emua gejala akan hilang setelah fase ikterus! %. Hepatitis B Nama virusnya C13/Cepatitis serum dengan agen virus &NA berselubung ganda yang dapat terjadi pada semua usia! =ara penularannya parenteral 'fekal,oral( terutama melalui darah, kontak langsung, kontak seksual, oral,oral dan perinatal! Masa inkubasinya 02,)I2 hari dengan rata,rata G2,52 hari! Resiko penularan pada aktivitas homoseksual, pasangan seksual multipel, pengguna obat melalui suntikan I3, hemodialisis kronis, pekerja layanan kesehatan, tranfusi darah dan bayi lahir dengan ibu terinfeksi! 1isa terjadi tanpa gejala akan tetapi bisa timbul atralgia dan ruam! &apat juga mengalami penurunan selera makan, dispepsia, nyeri abdomen, pegal,pegal menyeluruh, tidak enak badan dan lemah! Apabila ikterus akan disertai dengan tinja ber.arna cerah dan urin ber.arna gelap! Cati penderita akan terasa nyeri tekan dan membesar hingga panjangnya mencapai )*,)- cm, limpa membesar dan kelenjar limfe servikal posterior juga membesar! 3irus hepatitis 1 merupakan virus &NA yang tersusun dari partikel CbcAg, CbsAg, CbeAg dan Cb?Ag! 3irus ini mengadakan replikasi dalam hati dan tetap berada dalam serum selama periode yang relatif lama sehingga memungkinkan penularan virus tersebut! +! Hepatitis / Nama virusnya RNA C=3/sebelumnya NAN1C dengan agen virus RNA untai tunggal yang dapat terjadi pada semua usia! =ara penularan terutama melalui darah hubungan seksual dan perinatal! Masa inkubasinya )0,)G2 hari dengan rata,rata 02 hari! Resiko penularannya pada pengguna obat suntik, pasien hemodialisis, pekerja layanan keehatan, hubungan seksual, resipien infeksi sebelum >uli )55*, resipien faktor pembekuan sebelum tahun )5IH dan bayi yang lahir dari ibu terinfeksi! C=3 merupakan virus RNA rantai tunggal, linear berdiameter 02,G2 nm! emeriksaan imun enFim untuk mendeteksi antibodi terhadap C=3 banyak menghasilkan negatif,palsu sehingga digunakan pemeriksaan rekombinan suplemental 'recombinant assay, RI1A(! -! Hepatitis D Nama virusnya RNA C&3/agen delta atau C&3 'delta( dengan agen virus RNA untai tunggal, dapat terjadi pada semua usia! =ara penularan terutama darah tapi sebagian melalui hubungan seksual dan parenteral! Masa inkubasinya +2,G2 hari, *), )-2 hari rata,rata -2 hari yang terjadi pada semua usia! Resiko penularan pada pengguna obat I3, penderita hemovilia dan resipien konsentrat faktor pembekuan! Cepatitis & terdapat pada beberapa kasus hepatitis 1! $arena memerlukan antigen permukaan hepatitis 1 untuk replikasinya, maka hanya penderita hepatitis 1 yang beresiko terkenahepatitis &! Antibodi anti,delta dengan adanya 11Ag pada pemeriksaan laboratorium memastikan diagnosis tersebut! Dejala hepatitis & serupa hepatitis 1 kecuali pasiennya lebih cenderung untuk menderita hepatitis fulminan dan berlanjut menjadi hepatitis aktif yang kronis serta sirosis hati! 0! Hepatitis E Nama virusnya RNA C@3/agen penyebab utama untuk NAN1C dengan agen virus RNA untai tunggal tak berkapsul! =ara penularan fekal,oral dan melali air, bisa terjadi pada de.asa muda hingga pertengahan! Masa inkubasinya )0,G2 hari, rata,rata -2 hari! Resiko penularannya pada air minum terkontaminasi dan .isata.an pada daerah endemis! C@3 merupakan suatu virus rantai tunggal yang kecil berdiameterkurang lebih +*,+- nm dan tidak berkapsul! C@3 adalah jenis hepatitis non,A, non,1, pemeriksaan serologis untuk C@3 menggunakan pemeriksaan imun enFim yang dikodekan khusus! Hepatitis Toksik Mendapat ri.ayat pajanan atau kontak dengan Fat,Fat kimia, obat atau preparat lain yang bersifat hepatotoksik! Dejala yang dijumpai adalah anoreksia, mual dan muntah! emulihan cepat apabila hepatotoksin dikenali dandihilangkan secara dini atau kontak dengan penyebabnya terbatas! Terapi ditujukan pada tindakan untuk memulihkan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, penggantian darah, memberikan rasa nyaman dan tindakan pendukung! Hepatitis yan Ditimb'(kan o(e& Obat %etiap obat dapat mempengaruhi fungsi hati namun obat yang paling berkaitan denagn cedera hati tidak terbatas pada obat anastesi tapi mencakup obat,obat yang dipakai untuk mengobati penakit rematik seta muskuloskletal, obat anti depresan,, psikotropik, antikonvulsan dan antituberkulosis! 'e"atitis /. ANATOMI DAN 0ISIOLO4I ". Anatomi Cati merupakan sistem utama yang terlibat dalam pengaturan fungsihati! Cati adalah salah satu organ tubuh terbesar dalam tubuh, yang terletak dibagian teratas dalam rongga abdomen disebelah kanan diba.ah diafragma dan hati secara luas dilindungi oleh iga,iga, berat hati rata,rata sekitar )022 gr *,06 dari berat tubuh pada orang dea.a normal, hati dibagi menjadi - lobus, yaitu lobus kanan sekitar +/- hati, lobus kiri +/)2 hati, sisanya )/)2 ditempati oleh ke * lobus caudatus dan ;uadatus! /obus hati terbungkus oleh lapisan tipis jaringan ikat yang membentang kedalam lobus itu sendiri dan membagi masa hati menjadi unit,unit yang kecil dan unit,unit kecil itu disebut lobulus 'earce, *22G(! #ati mempunyai dua jenis peredaran darah yaitu arteri hepati!a dan vena porta. 8rteri hepati!a keluar dari aorta dan memberi 2<1 darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 31@2&&0 masuk ke hati akan akhirnya keluar sebagai vena hepati!a. edangkan vena porta terbentuk dari lienalis dan vena mensentrika superior menghantarkan ;<1 darahnya ke hati darah ini mempunyai kejenuhan J&0 darah ini memba)a =at makanan kehati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dan usus halus. Cabang vena porta arteri hepati!a dan saluran membentuk saluran porta (yaifuddin, %&&/). Anatomi Hati (Hepar) Cati dibungkus oleh simpai yang tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan elastis yang disebut kapsul glisson! %impai ini akan masuk ke dalam parenchym hepar mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris! Massa dari hepar seperti spons yang terdiri dari sel,sel yang disusun di dalam lempengan,lempengan atau plate dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler! &i bagian tepi di antara lobuli,lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalis yang mengandung cabang,cabang vena porta, arteri hepatika, duktus biliaris! =abang dari vena porta dan arteri hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan! =analiculi akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, diba.a ke dalam empedu yang lebih besar, air keluar dari saluran empedu menuju kandung empedu 'A$#I, *22G(! %. 0isio(oi Cati mempunyai fungsi yang sangat beraneka ragam, sirkulasi vena porta yang menyuplai H06 dari suplai asinus memang peranan penting dalam fisiologis hati, mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi dari traktus gastrointestinal! 1agian lain suplai darah tersebut masuk dalam hati le.at arteri hepatika dan banyak mengandung oksigen! 3ena porta yang terbentuk dari vena linealis dan vena mesenterika superior, mengantarkan -/0 darahnya kehati darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya H26 sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limpa dan usus! &arah ini memba.a kepada hati Fat makanan yang telah di absorbsi oleh mukosa usus halus! 3ena hepatika mengembalikan darah dari hati ke vena kava inferior! Terdapat empat pembuluh darah utama yang menjelajahi keseluruh hati, dua yang masuk yaitu arteri hepatika dan venaporta, dan dua yang keluar yaitu vena hepatika dan saluran empedu! %inusoia mengosongkan isinya kedalam venulel yang berada pada bagian tengah masing,masing lobulus hepatik dan dinamakan vena sentralis, vena sentralis bersatu membentuk vena hepatika yang merupakan drainase vena dari hati dan akan mengalirkan isinya kedalam vena kava inferior didekat diafragma jadi terdapat dua sumber yang mengalirkan darah masuk kedalam hati dan hanya terdapat satu lintasan keluar 'A$#I, *22G(! %elain merupakan organ parenkim yang berukuran terbesar, hati juga sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperan pada setiap metabolik tubuh! Adapun fungsi hati menurut 'earce, *22G( sebagai berikut" )! Aungsi vaskuler untuk menyimpan dan filtrasi darah! Aliran darah melalui hati sekitar ))22 ml darah mengalir dari vena porta kesinosoid hati tiap menit, dan tambahan sekitar +02 ml lagi mengalir kesinosoid dari arteri hepatica, dengan total rata,rata )-02 ml/menit! *! Aungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme tubuh! Cepar melakukan fungsi spesifik dalam metabolisme karbohidat, mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis membentuk banyak senya.a kimia penting dan hasil perantara metabolisme karbohidrat serta menyimpan glikogen! +! Aungsi sekresi dan ekskresi yang berperan membentuk empedu yang mengalir melalui saluran empedu ke saluran pencernaan! -! Tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein! 0! Tempat sintesis protein,protein yang berkaitan dengan koagulasi darah! G! Tempat menyimpan beberapa vitamin 'vitamin A, &, @, $(, mineral 'termasuk Fat besi(! 7. Mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol! I! @mpedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap Fat giFi penting! 5! Menetralkan dan menghancurkan substansi beracun 'detoksikasi( serta memetabolisme alkohol! )2! Membantu menghambat infeksi! D. PATO0ISIOLO4I DAN PATH:A; Pato$isio(oi Inflamasi yang menyebar pada hepar 'hepatitis( dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat,obatan dan bahan,bahan kimia! #nit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri! %ering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu! Dangguan terhadap suplai darah normal pada sel,sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel,sel hepar! %etelah le.at masanya, sel,sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel,sel hepar baru yang sehat! 4leh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal! Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas! Cal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati! Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati! Balaupun jumlah billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati! %elain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi! Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi 'akibat kerusakan sel ekskresi( dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi 'bilirubin indirek(, maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi 'bilirubin direk(! >adi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin! Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat 'abolis(! $arena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih ber.arna gelap! eningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam,garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal,gatal pada ikterus! Pat&1ay PATHWAY HEPATITIS E. MANI0ESTASI KLINIS Manifestasi klinis hepatitis menurut A$#I '*22G( terdiri dari" )! 2asa tunas 3irus A ")0,-0 hari 'rata,rata *0 hari( 3irus 1 "-2,)I2 hari 'rata,rata H0 hari( 3irus non A dan non 1 " )0,)02 hari 'rata,rata 02 hari( 2. 9ase /re Ikterik $eluhan umumnya tidak khas! $eluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar *,H hari! Nafsu makan menurun 'pertama kali timbul(, nausea, vomitus, perut kanan atas 'ulu hati( dirasakan sakit! %eluruh badan pegal,pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar +5 o = berlangsung selama *,0 hari, pusing, nyeri persendian! $eluhan gatal,gatal mencolok pada hepatitis virus 1! 8. 9ase Ikterik #rine ber.arna seperti teh pekat, tinja ber.arna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi! Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah )2,)- hari! $adang,kadang disertai gatal,gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama ),* minggu! =. 9ase penyembuhan &imulai saat menghilangnya tanda,tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata,rata )-,)0 hari setelah timbulnya masa ikterik! Barna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai! 0. KOMPLIKASI Cepatitis fulminan ditandai dengan gejala dan tanda gagal hati akut, penciutan hati, kadar bilirubin serum meningkat cepat,pemanjangan .aktu protrombin dan koma hepatikum! rognosis adalah kematian pada G2,I26 pasien! $omplikasi tersering adalah perjalanan klinis yang lebih lama hngga berkisar dari *,I bulan! %ekitar 0,)26 paasien heatitis virus mengalami kekambuhan setelah sembuh dari serangan a.al! %ejumlah kecil pasien akan mengalami hepatitis agresif atau kronis aktif bila terjadi kerusakan hati seperti digerogoti 'piece meal( dan terjadi sirosis! Terapi kortikosteroid dapat memperlambat perluasan cidera hati namun prognosisnya tetap buruk! $omplikasi lanjut hepatitis yang bermakna adalah berkembangnya karsinoma heatoseluler sekunder! $omplikasi hepatitis menurut A$#I '*22G( adalah" )! @nsefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik! *! $erusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik! +! $omplikasi yang sering adalah sesosis, pada serosis kerusakan sel hati akan diganti oleh jaringan parut 'sikatrik( semakin parah kerusakan, semakin beras jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang jumlah sel hati yang sehat! 4. PEMERIKSAAN PENUN7AN4 )! /aboratorium a! emeriksaan pigmen )( urobilirubin direk *( bilirubun serum total +( bilirubin urine -( urobilinogen urine 0( urobilinogen feses b! emeriksaan protein )( protein totel serum *( albumin serum +( globulin serum -( CbsAD c! Baktu protombin )( respon .aktu protombin terhadap vitamin $ d! emeriksaan serum transferase dan transaminase )( A%T atau %D4T *( A/T atau %DT +( /&C -( Amonia serum *! Radiologi a! foto rontgen abdomen b! pemindahan hati dengan preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif c! kolestogram dan kalangiogram d! arteriografi pembuluh darah seliaka +! emeriksaan tambahan a! /aparoskopi b! biopsi hati Laporan Pen!a&'('an Hepatitis H. PENATALAKSANAAN ". MEDIS a! encegahan )( Cepatitis virus 1! penderita hepatitis sampai enam bulan sebaiknya tidak menjadi donor darah karena dapat menular melalui darah dan produk darah! *( pemberian imonoglubin dalam pencegahan hepatitis infeksiosa memberi pengaruh yang baik! &iberikan dalam dosis 2,2*ml / kg 11, intramuskular! b! 4bat,obatan terpilih )( $ortikosteroid! emberian bila untuk penyelamatan nya.a dimana ada reaksi imun yang berlebihan! *( Antibiotik, misalnya Neomycin - ? )222 mg / hr peroral! +( /actose + ? '+2,02( ml peroral! -( 3itamin $ dengan kasus kecenderungan perdarahan )2 mg/ hr intravena! 0( Roboransia! G( Dlukonal kalsikus )26 )2 cc intavena 'jika ada hipokalsemia( H( %ulfas magnesikus )0 gr dalam -22 ml air! I( Infus glukosa )26 * lt / hr! c! Istirahat, pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat! d! ika penderita enak, tidak napsu makan atau muntah 7 muntah sebaiknya di berikan infus glukosa! >ika napsu makan telah kembali diberikan makanan yang cukup e! 1ila penderita dalam keadaan prekoma atau koma, berikan obat 7 obatan yang mengubah susunan feora usus, isalnya neomisin ataukanamycin samapi dosis total -,G mg / hr! laktosa dapat diberikan peroral, dengan pegangan bah.a harus sedemikian banyak sehingga h feces berubah menjadi asam! %. KEPERA:ATAN a! Tirah baring dan selanjutnya aktivitas pasien dibatasi sampai gejala pembesaran hati kenaikan bilirubin kembali normal! b! Nutrisi yang adekuat c! ertimbangan psikososial akibat pengisolasian dan pemisahan dari keluarga sehingga diperlukan perencanaan khusus untuk meminimalkan perubahan dalam persepsi sensori! d! engendalian dan pencegahan ASUHAN KEPERA:ATAN A. PEN4KA7IAN KEPERA:ATAN &ata dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan hati )! Aktivitas a! $elemahan b! $elelahan c! Malaise *! %irkulasi a! 1radikardi ' hiperbilirubin berat ( b! Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa +! @liminasi a! #rine gelap b! &iare feses .arna tanah liat -! Makanan dan =airan a! Anoreksia b! 1erat badan menurun c! Mual dan muntah d! eningkatan oedema e! Asites 0! Neurosensori a! eka terhadap rangsang b! =enderung tidur c! /etargi d! Asteriksis G! Nyeri / $enyamanan a! $ram abdomen b! Nyeri tekan pada kuadran kanan c! Mialgia d! Atralgia e! %akit kepala f! Datal ' pruritus ( H! $eamanan a! &emam b! #rtikaria c! /esi makulopopuler d! @ritema e! %plenomegali f! embesaran nodus servikal posterior I! %eksualitas a! ola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan Laporan Pen!a&'('an Hepatitis B. DIA4NOSA KEPERA:ATAN )! Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan menyeluruh! *! $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi! +! $erusakan integritas kulit berhubungan dengan interna P perubahan kondisi metabolik, perubahan sirkulasi! -! =emas berhubungan dengan perubahan peran dalam lingkungan sosial /. REN/ANA KEPERA:ATAN NO Dianosa Kepera1atan T'9'an !an Kriteria Hasi( Inter#ensi )! Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan menyeluruh! N4= " @mergency conservation %elf =are " A&/s $riteria Casil P , 1erpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR , Mampu melakukan aktivitas sehari, hari 'A&/s( secara mandiri NI= " @nergy Management , 4bservasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas , &orong untuk mengngkapkan perasaan terhadap keterbatasan , $aji adanya faktor yang menyebabkan kelalahan , Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat , Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik da emosi secara berlebihan , Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas , Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien Activity Therapy , 1antu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan , 1antu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan keampuan fisik, psikologi dan sosial , 1antu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas , 1antu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai , 1antu klien untuk membuat jad.al layihan di .aktu luang , 1antu keluarga/pasien untuk mengidentivikasi kekurangan dalam beraktifitas , %ediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas , 1antu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan , Monitor respon fisik,emosi, sosial dan spiritual *! $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi! N4= " Nutritional %tatus P food and fluid intake $riteria Casil " , Adanya penngkatan berat badan sesuai dengan tujuan , 1erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan , Mampu mengidentifikasi kebutuhan NI= " Nutrition Management , $aji adanya alergi makanan , $olaborasi dengan ahli giFi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yangdibutuhkan pasien , Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Ae , Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein da vitamin = nutrisi , Tidak ada tanda,tanda malnutrisi , Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti , 1erikan substansi gula , Kakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi , 1erikan makanan yang terpilih , Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makaan harian , Monitor julahnutrisi dan kandungan kalori , 1erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi , $aji kemampuanpasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring , 11 pasien dalam batas normal , Monitor adanya penurunan beratbadan , Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan , Monitor lingkungan selama makan , >ad.alkan pengobatan datindakan tidak selama jam makan , Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi , Monitor turgor kulit , Monitor kekeringan, rambut kusam dan mudah patah , Monitor mual dan muntah , Monitor kadar albumin, total protein, Cb dan kadar Ct , Montor makanan esukaan , Monitor pertumbuhan dan perkembangan , Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan jaringan konjungtiva , Monitor kalori dan intake nutrisi , =atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral , =atat jika lidah ber.arna magenta, scarlet +! $erusakan integritas kulit berhubungan dengan interna P perubahan kondisi metabolik, perubahan sirkulasi! N4= " Tissue Integrity P %kin and Mucous Membranes , Integritas kulit yang baik bias dipertahankan 5sensasi, elastisitas, temperature, hidrasi, pigmentsi( , Tidak ada luka/lesi pada kulit , erfusi jaringan baik , Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit danmencegah terjadinya cedera berulang , Mampu melindungi klit dan NI= " ressure Management , Anjrkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar , Cindari kerutan pada tempat tidur , >aga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering , Mobilisasi pasien 'ubah poasisi pasien( setiap * jam sekali , Monitor kulit akan adanya kemerahan , 4leskan lotion atau minyak pada daerah yang tertekan , Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien mempertahankan kelembaban kulit dan pera.atan alami , Monitor status nutrisi pasien , Anjurkan pasien mandi dengan sabun dan air hangat -! =emas berhubungan dengan perubahan peran dalam lingkungan sosial N4= P Anciety control =oping Impulse control $riteria Casil " , $lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas , Mengientifikasi, mengungkapkan dan menjukkan teknik untuk mengontrol kecemasan , 3ital sign dalam batas normal , ostur tubuh, ekspresi .ajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan NI= " An?iety Reduction , Dunakan pendekatan yang menyenangkan , Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien , >elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur , ahami perspektif faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis , /akukan back/neck rub , &engarkan dengan penuh perhatian , Identifikasi tingkat kecemasan , &orong pasien untuk mengungkapkanperasaan, ketakutan persepsi , Insruksikanpasien menggunakan teknik relaksasi , 1erikan obat untuk mengurangi kecemasan DA0TAR PUSTAKA =or.m, @liFabeth >,*22), #uku $aku /atofisiologiP alih bahasa 1rahm #! endit!!!'et! Al!( P @ditor @ndah , >akarta " @D= >ohnson Marion, dkk, *222, Nursing "ut Come Classification N"C(, Mosby! Mansjoer A!, dkk, *220, &apita $elekta &edokteran 7ilid ', >akarta, Media Aesculapius! Mc! =loskey, >oanne Mc!, Nursing Intervention Classification NIC!- Mosby! rice, %ylvia Anderson, *22G, /atofisiologi ) &onsep &linis /roes,proses /enyakit!P alih bahasa, 1rahm #! enditO'et! Al!( edisi G, >akarta " @D= riharjo Robert, *22G, /engkajian 9isik &eperawatan, >akarta, @D=! Ralph %heila %parh %!, dkk, Nursing %iagnosis ) %efinition * Classification 2((5,2((6, NAN&A International! %uddarth L 1runner, *22), #uku .jar &eperawatan 2edikal #edah 4disi > <olume 2, >akarta, @D=!