Ikterus BBLR Sepsis Pada Neonatus

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

Tinjauan Pustaka

Bayi Berat Lahir Rendah


Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1
(satu) jam setelah lahir.

Epidemiologi
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di
dunia dengan batasan !"!#!$ dan lebih sering terjadi di negara#negara berkembang
atau s%si%#ek%n%mi rendah. &e'ara statistik menunjukkan (0 kejadian BBLR
didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya !5 kali lebih tinggi dibanding
pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk )akt%r utama dalam
peningkatan m%rtalitas" m%rbiditas dan disabilitas ne%natus" bayi dan anak serta
memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan . *ngka
kejadian di +nd%nesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain" yaitu
berkisar antara (#!0" hasil studi di , daerah multi'enter diper%leh angka BBLR
dengan rentang 2.1#1,"2 . &e'ara nasi%nal berdasarkan analisa lanjut &-.+" angka
BBLR sekitar ,"5 . *ngka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada
sasaran pr%gram perbaikan gi/i menuju +nd%nesia &ehat 2010 yakni maksimal ,
Etiologi
Persalinan kurang bulan0prematur
Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari !, minggu. Pada umumnya bayi
kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin" gangguan selama
kehamilan" lepasnya plasenta lenih 'epat dari 1aktunya atau rangsangan yang
memudahkan terjadinya k%ntraksi uterus sebelum 'ukup bulan. Bayi lahir kurang bulan
mempunyai %rgan dan alat tubuh yang belum ber)ungsi n%rmal untuk bertahan hidp di
luar rahim. &emakin muda umur kehamilan" )ungsi %rgan tubuh semakin berkurang dan
pr%gn%sanya semakin kurang baik. .el%mp%k BBLR ini sering mendapatkan penyulit
1
atau k%mplikasi akibat kurang matangnya %rgan karena masa gestasi yang kurang
(prematur)
Bayi lahir ke'il untuk masa kehamilan
Bayi lahir ke'il untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami hambatan
pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau retardasi pertumbuhan
intrauterin) dengan berat lahir 2 persentil ke ! gra)ik pertumbuhan janin (Lub'hen'%).
3al ini dapat disebabkan %leh terganggunya sirkulasi dan e)isiensi plasenta" kurang
baiknya keadaan umum ibu atau gi/i ibu" atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari
bayinya sendiri. .%ndisi bayi lahir ke'il sangat tergantung pada usia kehamilan saat
dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan pertumbuhan itu dalam kandungan.
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. 4akt%r ibu yang
lain adalah umur" paritas" dan lain#lain. 4akt%r plasenta seperti penyakit vaskuler"
kehamilan kembar0ganda" serta )akt%r janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR .
(1) 4akt%r ibu
a. Penyakit
&eperti malaria" anaemia" sipilis" in)eksi 56R73" dan lain#lain
b. .%mplikasi pada kehamilan.
.%mplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum" pre#
eklamsia berat" eklamsia" dan kelahiran preterm.
'. 8sia +bu dan paritas
*ngka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan %leh ibu#ibu
dengan usia muda
d. 4akt%r kebiasaan ibu
4akt%r kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu per%k%k" ibu pe'andu alk%h%l dan
ibu pengguna nark%tika.
(2) 4akt%r 9anin
Prematur" hidrami%n" kehamilan kembar0ganda (gemeli)" kelainan kr%m%s%m.
(!) 4akt%r Lingkungan
:ang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi" radiasi" s%si%#
ek%n%mi dan paparan /at#/at ra'un
2

Komplikasi
.%mplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain <
3ip%termia
3ip%glikemia
=angguan 'airan dan elektr%lit
3iperbilirubinemia
&indr%ma ga1at na)as
Paten duktus arteri%sus
+n)eksi
Perdarahan intraventrikuler
*pnea %) Prematurity
*nemia
>asalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi#bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR) antara lain<
=angguan perkembangan
=angguan pertumbuhan
=angguan penglihatan (Retin%pati)
=angguan pendengaran Penyakit paru kr%nis
.enaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
.enaikan )rekuensi kelainan ba1aan
Diagnosis
>enegakkan diagn%sis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan anamesis"
pemeriksaan )isik dan pemeriksaan penunjang
.
*namnesis
8mur ibu
Ri1ayat persalinan sebelumnya
!
9umlah paritas" jarak kelahiran sebelumnya
.enaikan berat badan ibu selama hamil
*ktivitas ibu yang berlebihan
5rauma pada ibu (termasuk p%st '%ital trauma)
Penyakit yang diderita selama hamil
6bat#%batan yang diminum selama hamil
Pemeriksaan )isik
Berat badan lahir 22500 g
8ntuk BBLR kurang bulan
5anda prematuritas
5ulang ra1an telinga belum terbentuk
>asih terdapat lanug% (rambut halus pada kulit)
Re)leks masih lemah
*lat kelamin luar < pada perempuan labium mayus belum menutup labium
minus" pada laki#laki belum terjadi penurunan testis dan kulit testis rata
(rugae testis belum terbentuk)
8ntuk BBLR .e'il untuk >asa .ehamilan
5anda janin 5umbuh Lambat
5idak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas
.ulit keriput
.uku lebih panjang
Manajemen Umum
&etiap menemukan BBLR" lakukan manajemen umum sebagai berikut <
1. &tabilisasi suhu" jaga bayi tetap hangat (.>7)
2. 9aga jalan na)as tetap bersih dan terbuka
!. ?ilai segera k%ndisi bayi tentang tanda vital < perna)asan" denyut jantung" 1arna kulit
dan akti)itas
@. Bila bayi mengalami gangguan na)as" dikel%la dengan gangguan na)as
@
5. Bila bayi kejang" hentikan kejang dengan antik%nvulsan
A. Bila bayi dehidrasi" pasang jalur intravena" berikan 'airan rehidrasi +B
,. .el%la sesuai dengan k%ndisi spesi)ik atau k%mplikasinya
5
Pemantauan
1. .enaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur , hari
Bayi akan kehilangan berat badan selama ,#10 hari pertama. Bayi
dengan berat lahir C1500 g dapat kehilangan berat sampai 10. Berat
lahir biasanya ter'apai kembali dalam 1@ hari ke'uali apabila terjadi
kmplikasi.
&etelah berat lahir ter'apai kembali" kenaikan berat badan selama tiga
bulan seharusnya <
2. 150#200 g seminggu untuk bayi 21500 g (misalnya 20#!0 g0hari)
!. 200#250 g seminggu untuk bayi 1500#2500 g (misalnya !0#!5 g0hari)
Bila bayi sudah mendapat *&+ se'ara penuh (pada semua kateg%ri
berat) dan telah berusia lebih dari , hari <
@. 5ingkatkan jumlah *&+ dengan 20 mL0kg0hari sampai ter'apai jumlah 1$0 mL0kg0hari
5. *pabila kenaikan berat tidak adekuat" tingkatkan jumlah pemberian *&+ sampai 200
mL0kg0hari
A. *pabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah disebutkan di atas dalam
1aktu lebih dari seminggu padahal bayi sudah mendapat *&+ 200 mL0kg0hari" tangani
sebagai .emungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat.
,. 5anda ke'ukupan pemberian *&+
$. Buang air ke'il minimal A kali dalam 2@ jam
(. Bayi tidur lelap setelah pemberian *&+
10. Peningkatan berat badan setelah , hari pertama sebanyak 20 gram setiap hari
11. Periksa pada saat ibu meneteki" apabila pada satu payudara dihisap" *&+ akan menetes
dari payudara yang lain.
Pemulangan penderita
1. &uhu bayi stabil
2. 5%leransi minum per %ral baik" diutamakan pemberian *&+
!. +bu sanggup mera1at BBLR di rumah.
A
Tinjauan Pustaka
Ikterus eonatorum
Pendahuluan
+kterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah. Pada sebagian besar
ne%natus" ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya. -ikemukakan bah1a
angka kejadian ikterus terdapat pada A0 bayi 'ukup bulan dan $0 bayi kurang bulan. -i R&8
-r. &%et%m% &urabaya ikterus pat%l%gis ("$ (tahun 2002) dan 15"AA (tahun 200!). R&*B
3arapan .ita 9akarta melakukan trans)usi tukar 1@ kali0bulan (tahun 2002). -i 3%spital Bersalin
.ualalumpur dengan Dtripple ph%t%therapyE tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan
trans)usi tukar (tahun 200@)" demikian pula di Brije 8niversitiet >edis'h 7entrum *msterdam
dengan Ed%uble ph%t%therapyE (tahun 200!).
+kterus ini pada sebagian penderita dapat bersi)at )isi%l%gis dan pada sebagian lagi mungkin
bersi)at pat%l%gis yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan
kematian. 6leh karena itu" setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian" terutama
apabila ikterus ditemukan dalam 2@ jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubin
meningkat C 5 mg0dL (C $AFm%l0L) dalam 2@ jam. Pr%ses hem%lisis darah" in)eksi berat" ikterus
yang berlangsung lebih dari 1 minggu serta bilirubin direk C1 mg0dL juga merupakan keadaan
yang menunjukkan kemungkinan adanya ikterus pat%l%gis. -alam keadaan tersebut
penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik#baiknya agar akibat buruk ikterus dapat
dihindarkan. Galaupun pada tahun 1(,0#an kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di
Gashingt%n" namun pada tahun 1((0#an ditemukan !1 kasus kernikterus (data =e%rget%1n
8niversity >edi'al 7entre Gashingt%n -.7. tahun 2002).
Definisi
Ikterus (Djaundi'eE) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah" sehingga kulit
(terutama) dan atau sklera bayi (ne%natus) tampak kekuningan. Pada %rang de1asa" ikterus akan
tampak apabila serum bilirubin C 2 mg0dL (C 1, Fm%l0L)" sedangkan pada ne%natus baru tampak
apabila serum bilirubin C 5 mg0dL ( C$AFm%l0L).
!iper"iliru"inemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus ne%nat%rum setelah ada hasil
lab%rat%rium yang menunjukkan peningkatan kadar serum bilirubin. 3iperbilirubinemia
,
)isi%l%gis yang memerlukan terapi sinar" tetap terg%l%ng n%n pat%l%gis sehingga disebut
DHI'essive Physi%l%gi'al 9aundi'eE.

-ig%l%ngkan sebagai hiperbilirubinemia pat%l%gis (D?%n
Physi%l%gi'al 9aundi'eE) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia ne%natus C (5
0
0
00
menurut
?%rm%gram Bhutani.
Meta"olisme Biliru"in
Bilirubin merupakan pr%duk yang bersi)at t%ksik dan harus dikeluarkan %leh tubuh. &ebagian
besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hem%gl%bin darah dan sebagian lagi dari hem
bebas atau pr%ses eritr%p%esis yang tidak e)ekti). Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan
pr%ses %ksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa /at lain. Biliverdin inilah yang
mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau bilirubin +J K (=br. 2). Lat ini sulit larut
dalam air tetapi larut dalam lemak" karenanya mempunyai si)at lip%)ilik yang sulit diekskresi dan
mudah melalui membran bi%l%gik seperti plasenta dan sa1ar darah %tak.
Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenya1a dengan albumin dan diba1a ke hepar. -alam
hepar terjadi mekanisme ambilan" sehingga bilirubin terikat %leh resept%r membran sel hepar dan
masuk ke dalam hepar. &egera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenya1aan ligandin
(pr%tein :)" pr%tein L dan glutati%n hepar lain yang memba1anya ke retikulum end%plasma
hepar" tempat terjadinya k%njugasi. Pr%ses ini timbul berkat adanya en/im gluk%r%nil trans)erase
yang kemudian menghasilkan bentuk bilirubin direk. 9enis bilirubin ini dapat larut dalam air dan
pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal. &ebagian besar bilirubin yang terk%njugasi
ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke dalam saluran pen'ernaan dan selanjutnya menjadi
urubilin%gen dan keluar dengan tinja sebagai sterk%bilin. -alam usus" sebagian di abs%rpsi
kembali %leh muk%sa usus dan terbentuklah pr%ses abs%rpsi enter% hepatik.
&ebagian besar ne%natus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek pada hari#hari
pertama kehidupan. 3al ini terjadi karena terdapatnya pr%ses )isi%l%gis tertentu pada ne%natus.
Pr%ses tersebut antara lain karena tingginya kadar eritr%sit ne%natus" masa hidup eritr%sit yang
lebih pendek ($0#(0 hari) dan belum matangnya )ungsi hepar.
Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 M ! dan men'apai pun'aknya pada hari
ke 5 M ," kemudian akan menurun kembali pada hari ke 10 M 1@. .adar bilirubinpun biasanya
tidak C 10 mg0dL (1,1 Fm%l0L) pada bayi kurang bulan dan 2 12 mg0dL (205 Fm%l0L) pada bayi
'ukup bulan.
5"A",
$
>asalah timbul apabila pr%duksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau k%njungasi hepar
menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah. Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan
dapat menimbulkan kerusakan sel tubuh tertentu" misalnya kerusakan sel %tak yang akan
mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari" bahkan terjadinya kematian. .arena itu bayi ikterus
sebaiknya baru dianggap )isi%l%gis apabila telah dibuktikan bukan suatu keadaan pat%l%gis.
&ehubungan dengan hal tersebut" maka pada hiperbilirubinemia" pemeriksaan lengkap harus
dilakukan untuk mengetahui penyebabnya" sehingga peng%batanpun dapat dilaksanakan dini.
5ingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan e)ek pat%l%gis tersebut tidak selalu sama
pada tiap bayi. -i R& -r. &%et%m% &urabaya" bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila
kadar bilirubin t%tal C 12 mg0dL (C 205 Fm%l0L) pada bayi 'ukup bulan" sedangkan pada bayi
kurang bulan bila kadarnya C 10 mg0dL (C1,1 Fm%l0L).
Etiologi
3iperbilirubinemia dapat disebabkan %leh berbagai keadaan<
#$ Penye"a" yang sering% 1. 3iperbilirubinemia )isi%l%gis 2. +nk%mpatibilitas g%l%ngan darah
*B6 !. DBreast >ilk 9aundi'eE @. +nk%mpatibilitas g%l%ngan darah rhesus 5. +n)eksi A.
(
3emat%ma se)al" hemat%ma subdural" DeI'essive bruisingE ,. +-> (D+n)ant %) -iabeti' >%therE)
$. P%lisitemia 0 hipervisk%sitas (. Prematuritas 0 BBLR 10. *s)iksia (hip%ksia" an%ksia)"
dehidrasi M asid%sis" hip%glikemia 11. Lain#lain
B$ Penye"a" yang jarang% 1. -e)isiensi =AP- (=lu'%se A M Ph%sphat -ehydr%genase) 2.
-e)isiensi piruvat kinase !. &)er%sit%sis k%ngenital @. Lu'ey M -ris'%ll syndr%me (ikterus
ne%nat%rum )amilial) 5. 3ip%tir%idism A. 3em%gl%bin%pathy
Diagnosis
-ari anamnesis" pemeriksaan )isik dan pemeriksaan lab%rat%rium terdapat beberapa )akt%r
risik% terjadinya hiperbilirubinemia berat.
11. +kterus yang timbul dalam 2@ jam pertama (usia bayi 2 2@ jam)
22. +nk%mpatibilitas g%l%ngan darah (dengan D7%%mbs testE p%sitip)
!!. 8sia kehamilan 2 !$ minggu
@@. Penyakit#penyakit hem%litik (=
A
P-" Dend tidalE 76 N)
55. +kterus 0 terapi sinar 0 trans)usi tukar pada bayi sebelumnya
AA. 3emat%ma se)al" DbruisingE
,,. *&+ eksklusi) (bila berat badan turun C 12 BB lahir)
1$. Ras *sia 5imur" jenis kelamin laki#laki" usia ibu 2 25 tahun
2(. +kterus sebelum bayi dipulangkan
!10. D+n)ant -iabeti' >%therE" makr%s%mia
@11. P%lisitemia
#namnesis
11. Ri1ayat kehamilan dengan k%mplikasi (%bat#%batan" ibu ->" ga1at janin" malnutrisi
intra uterin" in)eksi intranatal)
22. Ri1ayat persalinan dengan tindakan 0 k%mplikasi
!!. Ri1ayat ikterus 0 terapi sinar 0 trans)usi tukar pada bayi sebelumnya
@@. Ri1ayat ink%mpatibilitas darah
55. Ri1ayat keluarga yang menderita anemia" pembesaran hepar dan limpa.
10
Pemeriksaan &isik
&e'ara klinis ikterus pada ne%natus dapat dilihat segera setelah lahir atau beberapa hari
kemudian. *mati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang 'ukup. +kterus akan terlihat
lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang" terutama
pada ne%natus yang kulitnya gelap. Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila penderita
sedang mendapatkan terapi sinar.
5ekan kulit se'ara ringan memakai jari tangan untuk memastikan 1arna kulit dan jaringan
subkutan. Gaktu timbulnya ikterus mempunyai arti penting pula dalam diagn%sis dan
penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan
kemungkinan penyebab ikterus tersebut.
5abel 1. Perkiraan klinis derajat ikterus
8sia +kterus terlihat pada .lasi)ikasi
3ari 1
3ari 2
3ari ! dst.
&etiap ikterus yang terlihat
Lengan dan tungkai
5angan dan kaki
+kterus berat
(-ikutip dari Peter 7%%per" *.&ury%n%" +ndars% 4" et al. 9aundi'e. +n < >anaging ?e1b%rn
Pr%blems < a guide )%r d%'t%r" nurses and mid1ives" G36" 200! < 4#,,#4#$()
5abel 2. .lasi)ikasi +kterus
5anya dan Lihat 5anda 0 =ejala .lasi)ikasi
>ulai kapan ikterus O
-aerah mana yang ikterus O
Bayinya kurang bulan O
Garna tinja O
+kterus segera setelah lahir
+kterus pada 2 hari pertama
+kterus pada usia C 1@ hari
+kterus lutut0 siku0 lebih
Bayi kurang bulan
5inja pu'at
+kterus pat%l%gis
+kterus usia !#1! hari
5anda pat%l%gis (#)
+kterus )isi%l%gis
(-ikutip dari -epkes R+. .lasi)ikasi +kterus 4isi%l%gis dan +kterus Pat%l%gis. -alam < Buku
Bagan >5B> (>anajemen 5erpadu Bayi >uda &akit). >et%de 5epat =una untuk Paramedis"
Bidan dan -%kter. -epkes R+" 2001)
11
'ejala dan tanda klinis
=ejala utamanya adalah kuning di kulit" k%njungtiva dan muk%sa. -isamping itu dapat pula
disertai dengan gejala#gejala<
1. -ehidrasi
o *supan kal%ri tidak adekuat (misalnya< kurang minum" muntah#muntah)
2. Pu'at
o &ering berkaitan dengan anemia hem%litik (mis. .etidak'%'%kan g%l%ngan darah
*B6" rhesus" de)isiensi =AP-) atau kehilangan darah ekstravaskular.
!. 5rauma lahir
o Bruising" se)alhemat%m (peradarahn kepala)" perdarahan tertutup lainnya.
@. Plet%rik (penumpukan darah)
o P%lisitemia" yang dapat disebabkan %leh keterlambatan mem%t%ng tali pusat" bayi
.>.
5. Letargik dan gejala sepsis lainnya
A. Petekiae (bintik merah di kulit)
o &ering dikaitkan dengan in)eksi '%ngenital" sepsis atau eritr%blast%sis
,. >ikr%se)ali (ukuran kepala lebih ke'il dari n%rmal)
o &ering berkaitan dengan anemia hem%litik" in)eksi k%ngenital" penyakit hati
$. 3epat%splen%megali (pembesaran hati dan limpa)
(. 6m)alitis (peradangan umbilikus)
10. 3ip%tir%idisme (de)isiensi aktivitas tir%id)
11. >assa abd%minal kanan (sering berkaitan dengan duktus k%led%kus)
12. 4eses dempul disertai urin 1arna '%klat
o Pikirkan ke arah ikterus %bstrukti)" selanjutnya k%nsultasikan ke bagian
hepat%l%gi.
Kern ikterus
=ejala kernikterus dikel%mp%kkan menjadi <
a. =ejala akut < gejala yang dianggap sebagai )ase pertama kernikterus pada ne%natus adalah
letargi" tidak mau minum dan hip%t%ni.
b. =ejala kr%nik < tangisan yang melengking (high pit'h 'ry) meliputi hipert%nus dan
12
%pist%nus (bayi yang selamat biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral
dengan atet%sis" gengguan pendengaran" paralysis sebagian %t%t mata dan displasia
dentalis).
Komplikasi
5erjadi kern ikterus yaitu keruskan %tak akibat perlangketan bilirubin indirek pada %tak.
Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas antara lain < bayi tidak mau
menghisap" letargi" mata berputar#putar" gerakan tidak menentu (inv%luntary m%vements)"
kejang t%nus %t%t meninggi" leher kaku" dan akhirnya %pist%t%nus. bayi yang selamat
biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atet%sis" gengguan
pendengaran" paralysis sebagian %t%t mata dan displasia dentalis
Pemeriksaan La"oratorium
Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin t%tal dan direk) harus dilakukan pada ne%natus yang
mengalami ikterus. 5erutama pada bayi yang tampak sakit atau bayi#bayi yang terg%l%ng risik%
tinggi terserang hiperbilirubinemia berat$ ?amun pada bayi yang mengalami ikterus berat"
lakukan terapi sinar sesegera mungkin" jangan menunda terapi sinar dengan menunggu hasil
pemeriksaan kadar serumbilirubin.
DTranscutaneous bilirubin (5'B)E dapat digunakan untuk menentukan kadar serum bilirubin
t%tal" tanpa harus mengambil sampel darah. ?amun alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin
t%tal 2 15 mg0dL (225, Fm%l0L)" dan tidak DreliableE pada kasus ikterus yang sedang mendapat
terapi sinar.
Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan penyebab ikterus
antara lain <
1P =%l%ngan darah dan D7%%mbs testE
2P -arah lengkap dan hapusan darah
!P 3itung retikul%sit" skrining =
A
P- atau H576'
@P Bilirubin direk
Pemeriksaan serum bilirubin t%tal harus diulang setiap @#2@ jam tergantung usia bayi dan
tingginya kadar bilirubin. .adar serum albumin juga perlu diukur untuk menentukan pilihan
terapi sinar ataukah tran)usi tukar.
1!
Penatalaksanaan
5ujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus ne%nat%rum adalah untuk mengendalikan agar
kadar bilirubin serum tidak men'apai nilai yang dapat menbimbulkan kern#ikterus0ense)al%pati
bilirubin" serta meng%bati penyebab langsung ikterus tadi. Pengendalian kadar bilirubin dapat
dilakukan dengan mengusahakan agar k%njugasi bilirubin dapat lebih 'epat berlangsung. 3al ini
dapat dilakukan dengan merangsang terbentuknya gluk%r%nil trans)erase dengan pemberian %bat#
%batan (luminal).
Phen%barbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan en/im yang meningkatkan
k%njugasi bilirubin dan mengekskresikannya. 6bat ini e)ekti) baik diberikan pada ibu hamil
untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum melahirkan. Penggunaan Phen%barbital
pada p%st natal masih menjadi pertentangan karena e)ek sampingnya (letargi). 7%l%istrin dapat
mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya le1at urine sehingga menurunkan siklus
enter%hepatika
Pemberian substrat yang dapat menghambat metab%lisme bilirubin (plasma atau albumin)"
mengurangi sirkulasi enter%hepatik (pemberian k%lesteramin)" terapi sinar atau trans)usi tukar"
merupakan tindakan yang juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin. -ikemukakan
pula bah1a %bat#%batan (+B+= < +ntra Ben%us +mmun% =l%bulin dan >etall%p%rphyrins) dipakai
dengan maksud menghambat hem%lisis" meningkatkan k%njugasi dan ekskresi bilirubin.
Ta"el ($ Penanganan ikterus "erdasarkan kadar serum "iliru"in
Usia
Terapi sinar Transfusi tukar
Bayi sehat &aktor Risiko) Bayi sehat &aktor Risiko)
mg*dL Fmol*L mg*dL Fmol*L mg*dL Fmol*L mg*dL Fmol*L
3ari 1 &etiap ikterus yang terlihat 15 2A0 1! 220
3ari 2 15 2A0 1! 220 25 @25 15 2A0
3ari ! 1$ !10 1A 2,0 !0 510 20 !@0
3ari @ dst 20 !@0 1, 2(0 !0 510 20 !@0
(-ikutip dari *meri'an *'ademy %) Pediatri's. &ub'%mmittee %n 3yperbilirubinemia.
>anagement %) hyperbilirubinemia in the ne1b%rn in)ant !5 %r m%re 1eeks %) gestati%n.
Pediatri's 200@ ; 11@ < 2(@)
1@
Terapi +inar
Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan %leh 7remer sejak 1(5$. Banyak te%ri
yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut. 5e%ri terbaru mengemukakan bah1a
terapi sinar menyebabkan terjadinya is%merisasi bilirubin. Hnergi sinar mengubah senya1a yang
berbentuk @L" 15L#bilirubin menjadi senya1a berbentuk @L" 15H#bilirubin yang merupakan
bentuk is%mernya. Bentuk is%mer ini mudah larut dalam plasma dan lebih mudah diekskresi %leh
hepar ke dalam saluran empedu. Peningkatan bilirubin is%mer dalam empedu menyebabkan
bertambahnya pengeluaran 'airan empedu ke dalam usus" sehingga peristaltik usus meningkat
dan bilirubin akan lebih 'epat meninggalkan usus halus.
-i R&8 -r. &%et%m% &urabaya terapi sinar dilakukan pada semua penderita dengan kadar
bilirubin indirek C12 mg0dL dan pada bayi#bayi dengan pr%ses hem%lisis yang ditandai dengan
adanya ikterus pada hari pertama kelahiran. Pada penderita yang diren'anakan trans)usi tukar"
terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah trans)usi dikerjakan.
Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah lampu ne%n yang
diletakkan se'ara pararel dan dipasang dalam k%tak yang ber)entilasi. *gar bayi mendapatkan
energi 'ahaya yang %ptimal (!$0#@,0 nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian
ba1ah k%tak lampu dipasang pleksiglass biru yang ber)ungsi untuk menahan sinar ultravi%let
yang tidak berman)aat untuk penyinaran. =antilah lampu setiap 2000 jam atau setelah
penggunaan ! bulan 1alau lampu masih menyala. =unakan kain pada b%ks bayi atau inkubat%r
dan pasang tirai mengelilingi area sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali
sinar sebanyak mungkin ke arah bayi.
Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat seluas#luasnya" yaitu
dengan membuka pakaian bayi. P%sisi bayi sebaiknya diubah#ubah setiap A#$ jam agar bagian
tubuh yang terkena 'ahaya dapat menyeluruh. .edua mata ditutup namun g%nad tidak perlu
ditutup lagi" selama penyinaran kadar bilirubin dan hem%gl%bin bayi di pantau se'ara berkala dan
terapi dihentikan apabila kadar bilirubin 210 mg0dL (21,1 Fm%l0L). Lamanya penyinaran
biasanya tidak melebihi 100 jam.
Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila ditemukan e)ek
samping terapi sinar. Beberapa e)ek samping yang perlu diperhatikan antara lain < enteritis"
hipertermia" dehidrasi" kelainan kulit" gangguan minum" letargi dan iritabilitas. H)ek samping ini
15
biasanya bersi)at sementara dan kadang#kadang penyinaran dapat diteruskan sementara keadaan
yang menyertainya diperbaiki.
Transfusi Tukar
5rans)usi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan dengan 'epat bilirubin
indirek dalam tubuh selain itu juga berman)aat dalam mengganti eritr%sit yang telah terhem%lisis
dan membuang pula antib%di yang menimbulkan hem%lisis. Galaupun trans)usi tukar ini sangat
berman)aat" tetapi e)ek samping dan k%mplikasinya yang mungkin timbul perlu di perhatikan
dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada indikasi (lihat tabel !). .riteria melakukan
trans)usi tukar selain melihat kadar bilirubin" juga dapat memakai rasi% bilirubin terhadap
albumin (5abel @)
1A
Ta"el ,$ Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan Komplikasi
Berat Bayi
-gram.
Tidak Komplikasi
-mg*dL.
Rasio
Bili*#l"
#da Komplikasi
-mg*dL.
Rasio
Bili*#l"
2 1250 1! 5.2 10 @
1250 M 1@(( 15 A 1! 5.2
1500 M 1((( 1, A.$ 15 A
2000 M 2@(( 1$ ,.2 1, A.$
Q 2500 20 $ 1$ ,.2
.%nversi mg0dL menjadi mm%l0L dengan mengalikan 1,.1
(-ikutip dari *meri'an *'ademy %) Pediatri's. &ub'%mmittee %n 3yperbilirubinemia.
>anagement %) hyperbilirubinemia in the ne1b%rn in)ant !5 %r m%re 1eeks %) gestati%n.
Pediatri's 200@ ; 11@ < 2(@)
:ang dimaksud ada k%mplikasi apabila <
11. ?ilai *P=*R 2 ! pada menit ke 5
22. Pa62 2 @0 t%rr selama 1 jam
!!. p3 2 ,"15 selama 1 jam
@@. &uhu rektal R !5
6
7
55. &erum *lbumin 2 2"5 g0dL
AA. =ejala neur%l%gis yang memburuk terbukti
,,. 5erbukti sepsis atau terbukti meningitis
$$. *nemia hem%litik
((. Berat bayi R1000 g
12"15
-alam melakukan trans)usi tukar perlu pula diperhatikan ma'am darah yang akan diberikan
dan teknik serta penatalaksanaan pemberian. *pabila hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan
%leh ink%mpatibilitas g%l%ngan darah *B6" darah yang dipakai adalah darah g%l%ngan 6 rhesus
p%sitip. Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan pr%ses al%imunisasi" sebaiknya
digunakan darah yang berg%l%ngan sama dengan bayi. Bila keadaan ini tidak memungkinkan"
dapat dipakai darah g%l%ngan 6 yang k%mpatibel dengan serum ibu. *pabila hal inipun tidak
ada" maka dapat dimintakan darah 6 dengan titer anti * atau anti B yang rendah. 9umlah darah
yang dipakai untuk trans)usi tukar berkisar antara 1@0#1$0 ''0kgBB.
>a'am 5rans)usi 5ukar<
1,
11. DDouble VolumeE artinya dibutuhkan dua kali v%lume darah" diharapkan dapat mengganti
kurang lebih (0 dari sirkulasi darah bayi dan $$ mengganti 3b bayi.
22. DIso VolumeE artinya hanya dibutuhkan sebanyak v%lume darah bayi" dapat mengganti A5
3b bayi.
!!. DPartial ExchangeE artinya memberikan 'airan k%l%id atau kristal%id pada kasus p%lisitemia
atau darah pada anemia.
Ta"el /$ 0olume Darah pada Transfusi Tukar
Ke"utuhan Rumus)
DDouble VolumeE BB I v%lume darah I 2
DSingle VolumeE BB I v%lume darah
P%lisitemia BB I v%lume darah I (3't sekarang M3't yang diinginkan)
3't sekarang
*nemia BB I v%lume darah I (3b yang diinginkan M 3b sekarang)
(3b d%n%r M 3b sekarang)
BB I v%lume darah I (P7B yang diinginkan M P7B sekarang)
(P7B d%n%r)
S B%lume darah bayi 'ukup bulan $5 '' 0 kg BB
S B%lume darah bayi kurang bulan 100 '' 0kg BB
-alam melaksanakan trans)usi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan harus
dipersiapkan dengan teliti. &ebaiknya trans)usi dilakukan di ruangan yang aseptik yang
dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital bayi disertai dengan alat yang dapat
mengatur suhu lingkungan. Perlu diperhatikan pula kemungkinan terjadinya k%mplikasi trans)usi
tukar seperti asid%sis" bradikardia" aritmia" ataupun henti jantung.
8ntuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana )asilitas sarana dan tenaga tidak
memungkinkan dilakukan terapi sinar atau trans)usi tukar" penderita dapat dirujuk ke pusat
rujukan ne%natal setelah k%ndisi bayi stabil (DtransportableE) dengan memperhatikan syarat#
syarat rujukan bayi baru lahir risik% tinggi.
1$
'am"ar Tata laksana Penderita Ikterus eonatorum
1(
Tinjauan Pustaka
+epsis eonatorum
Pendahuluan
&epsis ne%natal masih merupakan masalah yang belum dapat terpe'ahkan dalam
pelayanan dan pera1atan BBL. -i negara berkembang" hampir sebagian besar BBL yang dira1at
mempunyai kaitan dengan masalah sepsis. *ngka kejadian0insidens sepsis di negara berkembang
masih 'ukup tinggi dibanding dengan negara maju. -alam lap%ran G36 yang dikutip 7hild
3ealth Resear'h Pr%je't &pe'ial Rep%rt< Reducing perinatal and neonatal mortality (1((()
dikemukakan bah1a @2 kematian BBL terjadi karena berbagai bentuk in)eksi seperti in)eksi
saluran perna)asan" tetanus ne%nat%rum" sepsis dan in)eksi gastr%intestinal. .ejadian sepsis
meningkat pada B.B dan BBLR. Pada bayi berat lahir amat rendah (21000 gram) kejadian
sepsis terjadi pada 2A perseribu kelahiran dan keadaan ini berbeda bermakna dengan bayi berat
lahir antara 1000#2000 gram yang angka kejadiannya antara $#( perseribu kelahiran. -emikian
pula resik% kematian BBLR penderita sepsis lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi 'ukup
bulan.
Galaupun in)eksi bakterial berperan penting dalam sepsis ne%natal" tetapi in)eksi virus
tetap perlu dipertimbangkan. -ari pengumpulan data selama 5 tahun terakhir" &hattu'k (1((2)
melap%rkan bah1a selain in)eksi bakteri" in)eksi virus khususnya enter%virus berperan pula
sebagai penyebab sepsis0meningitis ne%natal.
Definisi
&epsis pada BBL adalah in)eksi aliran darah yang bersi)at invasi) dan ditandai dengan
ditemukannya bakteri dalam 'airan tubuh seperti darah" 'airan sumsum tulang atau air kemih.
.eadaan ini sering terjadi pada bayi berisik% misalnya pada B.B" BBLR" Bayi dengan
&indr%m =angguan ?a)as atau bayi yang lahir dari ibu berisik%. +n)eksi pada BBL dapat terjadi
in uter% (antenatal)" tersering melalui penyebaran mikr%%rganisme transplasental kedalam tubuh
janin" in)eksi pada 1aktu persalinan (intranatal) bisa terjadi akibat aspirasi 'airan amni%n yang
terin)eksi atau dari 'airan vagina" tinja" urin ibu. &edangkan in)eksi setelah lahir dan selama
peri%de ne%natal (pas'anatal) semuanya disebabkan %leh pengaruh lingkungan.
20
Etiologi
+n)eksi ne%natal merupakan sindr%ma klinis dari penyakit sistemik akibat in)eksi selama
satu bulan pertama kehidupan. Bakteri" virus" jamur dan pr%t%/%a dapat menyebabkan sepsis
bayi baru lahir.
P%la kuman penyebab sepsis tidak selalu sama antara satu Rumah sakit dengan Rumah
sakit yang lain. Perbedaan tersebut terdapat pula antar suatu negara dengan negara lain. 3ampir
sebagian besar kuman penyebab di negara berkembang adalah kuman =ram negati) berupa
kuman enterik seperti Hnter%ba'ter sp" .lebsiella sp dan 7%li sp. +nd%nesia sebagai salah satu
negara yang sedang berkembang" p%la kuman yang terlihat juga tidak banyak berbeda dengan
kuman di negara berkembang lainnya.
Klasifikasi
&epsis ne%natal biasanya dibagi dalam dua kel%mp%k yaitu sepsis a1itan dini dan a1itan
lambat.
1. &epsis a1itan dini (early onset).
.elainan ditemukan pada hari#hari pertama kehidupan (umur diba1ah ! hari). +n)eksi
terjadi se'ara vertikal karena penyakit ibu atau in)eksi yang diderita ibu selama
persalinan atau kelahiran.
2. &epsis a1itan lambat (late onset).
-isebabkan kuman yang berasal dari lingkungan di sekitar bayi setelah hari ke ! lahir.
Pr%ses in)eksi sema'am ini disebut juga in)eksi dengan transmisi h%ri/%ntal dan termasuk
didalamnya in)eksi karena kuman n%s%k%mial.
Patofisiologi dan Patogenesis
&elama dalam kandungan janin relati) aman terhadap k%ntaminasi kuman karena
terlindung %leh berbagai %rgan tubuh seperti plasenta" selaput amni%n" kh%ri%n dan beberapa
)akt%r anti in)eksi pada 'airan amni%n. Galaupun demikian kemungkinan k%ntaminasi dapat
timbul melalui berbagai jalan" yaitu<
1. +n)eksi kuman" parasit atau virus yang diderita ibu dapat men'apai janin melalui aliran darah
menembus barier plasenta dan masuk sirkulasi janin
21
2. Pr%sedur %bstetri yang kurang memperhatikan )akt%r aseptik0antiseptik misalnya saat
pengambilan '%nt%h darah janin" bahan vili kh%ri%n atau amni%sintesis. Paparan kuman pada
'airan amni%n saat pr%sedur dilakukan akan menimbulkan amni%nitis dan pada akhirnya
terjadi k%ntaminasi kuman pada janin.
!. Pada saat ketuban pe'ah" paparan kuman yang berasal dari vagina akan lebih berperan dalam
in)eksi janin. Pada keadaan ini kuman vagina masuk ke dalam r%ngga uterus dan bayi dapat
terk%ntaminasi melalui saluran pernapasan ataupun saluran 'erna. .ejadian k%ntaminasi
kuman pada bayi yang belum lahir akan meningkat apabila ketuban pe'ah lebih dari 1$#2@
jam.
&etelah lahir" k%ntaminasi kuman terjadi dari lingkungan bayi baik karena in)eksi silang
ataupun karena alat#alat yang digunakan bayi" bayi yang mendapat pr%sedur ne%natal invasi)
seperti kateterisasi umbilikus" bayi dalam ventilat%r" kurang memperhatikan tindakan a0anti
sepsis" ra1at inap yang terlalu lama dan hunian terlalu padat" dll.
&h%rt >* (200@) mengemukakan bah1a pat%)isi%l%gi dan tingkat beratnya sepsis
tampaknya tidak banyak berbeda antara pasien de1asa dan bayi. &epsis biasanya akan dimulai
dengan adanya resp%n sistemik tubuh dengan gambaran pr%ses in)lamasi" k%agul%pati" gangguan
)ibrin%lisis yang selanjutnya menimbulkan gangguan sirkulasi dan per)usi yang berakhir dengan
gangguan )ungsi %rgan.
Pada in)eksi a1itan dini" resp%n sistemik pada BBL terjadi saat bayi masih didalam
kandungan. .eadaan ini dikenal dengan etal inlammatory response syndrome (!IRS)" yaitu
in)eksi janin atau BBL terjadi karena penjalaran in)eksi kuman vagina "ascending inection" atau
in)eksi yang menjalar se'ara hemat%gen dari ibu yang menderita in)eksi. -engan demikian
k%nsep in)eksi pada BBL" khusus pada in)eksi a1itan dini" perjalanan penyakit bermula dengan
4+R& kemudian sepsis" sepsis berat" sy%k septik0renjatan septik" dis)ungsi multi%rgan dan
akhirnya kematian. Berbeda halnya pada in)eksi a1itan lambat" resp%n sistemik terjadi setelah
diluar kandungan akibat in)eksi yang berasal dari lingkungan tempat pera1atan pasien.
Manifestasi Klinis dan Diagnosis
=ambaran klinis sepsis BBL sangat bervariasi dan tidak spesi)ik. Berikut kel%mp%k
temuan yang berhubungan dengan +n)eksi ?e%nat%rum<
Kategori # Kategori B
22
1) .esulitan bernapas (mis. apnea" napas
kurang dari @0 kali per menit" retraksi
dinding dada" grunting pada 1aktu
ekspirasi" sian%sis sentral)
2) .ejang
!) 5idak sadar
@) &uhu tubuh tidak n%rmal" (tidak
n%rmal sejak lahir T tidak memberi
resp%n terhadap terapi atau suhu tidak
stabil sesudah pengukuran suhu
n%rmal selama tiga kali atau lebih"
meny%k%ng ke arah sepsis)
5) Persalinan di lingkungan yang kurang
higienis (meny%k%ng ke arah sepsis)
A) .%ndisi memburuk se'ara 'epat dan
dramatis (meny%k%ng ke arah sepsis)
1) 5rem%r
2) Letargi atau lunglai
!) >engantuk atau aktivitas berkurang
@) +ritabel atau re1el
5) >untah (meny%k%ng ke arah sepsis)
A) Perut kembung (meny%k%ng ke arah
sepsis)
,) 5anda#tanda mulai mun'ul sesudah
hari ke empat (meny%k%ng ke arah
sepsis)
$) *ir ketuban ber'ampur mek%nium
() >alas minum sebelumnya minum
dengan baik (meny%k%ng ke arah
sepsis)
-iagn%sis sepsis ne%natal sulit karena gambaran klinis pasien yang tidak spesi)ik.
.e'urigaan besar sepsis" bila<
o Pada bayi umur sampai dengan ! hari< Bila ada ri1ayat ibu dengan in)eksi rahim" demam
dengan ke'urigaan in)eksi berat atau ketuban pe'ah dini atau bayi mempunyai 2 atau lebih
kateg%ri * atau ! atau lebih kateg%ri B.
o Pada bayi umur lebih dari ! hari< Bila bayi mempunyai dua atau lebih temuan kateg%ri * atau
tiga atau lebih temuan kateg%ri B.
Pemeriksaan Penunjang
Bervariasinya gambaran klinis yang tidak seragam menyebabkan kesulitan dalam
menentukan diagn%sis pasti. 8ntuk hal itu pemeriksaan penunjang baik pemeriksaan
lab%rat%rium ataupun pemeriksaan khusus lainnya sering digunakan dalam membantu
menegakkan diagn%sis.
Bila tersedia )asilitas" maka dapat dilakukan pemeriksaan penunjang sebagai berikut<
2!
Pemeriksaan jumlah leuk%sit dan hitung jenis se'ara serial untuk menilai perubahan akibat
in)eksi. -apat ditemukan adanya leuk%sit%sis atau leuk%penia" tr%mb%sit%penia.
-itemukan kuman pada pemeriksaan penge'atan gram darah.
=angguan metab%lik< 3ip%glikemi atau hiperglikemi" asid%sis metab%lik.
Peningkatan kadar bilirubin.
Manajemen
Hliminasi kuman merupakan pilihan utama dalam manajemen sepsis ne%natal. Pada
kenyataannya menentukan kuman se'ara pasti tidak mudah dan membutuhkan 1aktu. 8ntuk
memper%leh hasil yang %ptimal peng%batan sepsis harus 'epat dilaksanakan. &ehubungan dengan
hal tersebut pemberian antibi%tika se'ara empiris terpaksa diberikan untuk menghindarkan
berlanjutnya perjalanan penyakit.
Pemberian peng%batan pasien biasanya dengan memberikan antibi%tik k%mbinasi yang
bertujuan untuk memperluas 'akupan mikr%%rganisme pat%gen yang mungkin diderita pasien.
-iupayakan k%mbinasi antibi%tik tersebut mempunyai sensiti)itas yang baik terhadap kuman
=ram p%siti) maupun =ram negati). 5ergantung p%la dan resistensi kuman di masing#masing
Rumah sakit biasanya antibi%tik yang dipilih adalah g%l%ngan ampisilin0kl%ksasilin0vank%misin
dan g%l%ngan amin%glik%sid0se)al%sp%rin.
Lamanya peng%batan sangat tergantung kepada jenis kuman penyebab. Pada penderita
yang disebabkan %leh kuman =ram p%siti)" pemberian antibi%tik dianjurkan selama 10#1@ hari"
sedangkan penderita dengan kuman =ram negati) peng%batan dapat diteruskan sampai 2#!
minggu.
2@
D#&T#R PU+T#K#
Htika Risa" dkk. 200,. 3iperbilirubinemia pada ?e%natus. -ivisi ?e%nat%l%gi Bagian +lmu
.esehatan *nak. 4. 8?*+R0R&8 -r. &%et%m%#&urabaya
.%sim" >. &h%leh" dkk. 200$. Buku *jar ?e%nat%l%gi. Hd.+. +katan -%kter *nak +nd%nesia.
9akarta< Badan Penerbit +-*+.
5im Paket Pelatihan .linik P6?H-. 200$. Buku *'uan Pelayanan 6bstetri dan ?e%natal
Hmergensi -asar (P6?H-). 9akarta.
25

Anda mungkin juga menyukai