Anda di halaman 1dari 22

FOTO KIMIA

Foto kimia adalah : Fenomena yang mengaitkan reaksi kimia


dengan cahaya. Dalam peristiwa ini terjadi dua kemungkinan
yaitu: Reaksi kimia yang menghasilkan cahaya ataukah
sebaliknya.
Banyak reaksi kimia yang diawali atau dipengharui oleh cahaya.
Sebagai contoh adalah reaksi pembentukan HCl.
H
2

(g)
+ Cl
2

(g)
HCl
Reaksi seperti ini sangat umum secara termodinamika dengan
H = -184,6 KJ/mol tetapi reaksi ini tidak akan berlangsung dalam
suasana gelap. Reaksi ini akan sangat cepat dan dapat meledak
bila ada cahaya, karena cahaya memiliki energi untuk
memecahkan ikatan Cl-Cl yang merupakan reaksi inisiasi.



Sebagai catatan, reaksi fotokimia pada umumnya merupakan
reaksi berantai yang terdiri dari tiga tahap yaitu: insiasi,
propagasi, dan terminasi. Pada contoh reaksi pembentukan HCl
terjadi pemutusan ikatan Cl-Cl yang merupakan reaksi inisiasi
oleh cahaya.
Cl
2

(g)
+ hv 2Cl
.
Teori yang mendasari reaksi fotokimia adalah teori spektroskopi
atom dan teori kuantum yang dirumuskan oleh Max. Planck

Bila suatu zat dipercikan ke dalam
nyala api, akan muncul nyala
berwarna. Bila nyala tersebut
direkam dengan spektrofotometer
maka akan muncul spektrum
taksinambung atau spektrum
garis/tetapi jika dilewatkan cahaya
putih yang tampak adalah
spektrum sinambung/tampak
Cahaya merupakan radiasi
gelombang elektromagnetik,
sehingga cahaya memiliki sifat-
sifat gelombang yaitu:
kecepatan, frekuensi, panjang
gelombang disamping energi
radiasi.
Hubungan matematis dari fenomena tersebut kemudian
diturunkan oleh Max Planck berdasarkan hipotesisnya bahwa
energi bersifat taksinambung dan terdiri dari sejumlah
satuan terpisah yang dinamakan kuanta. Energi yang dimiliki
oleh sebuah kuanta radiasi elektromagnetik berbading lurus
dengan frekuensinya dan berbanding terbalik dengan
panjang gelombangnya.


E = h.v = hC/
V = C

Dengan E = energi radiasi
v = frekuensi
= panjang glombang
C = kepatan cahaya (3x10
8
m/dt)
h = tetapan planck (6,62 x 10
-34
J det



Contoh: Hitunglah energi yang diperluksan untuk memutuskan ikatan
Cl-Cl dengan panjang gelombang 494 nm.



Tingkat Energi Rotasi, Vibrasi dan elektronik



Elektron pada atom menempati tingkat energi. Untuk kasus
sederhana seperti atom hidrogen, tingkat energinya adalah



Sementara tingkat energi elektroniknya adalah:





E
n
= hcR
H
n
2

Dimana n= 1,2,3,4..
R
H
= konstanta Rydberg
R
H
= 2me
4
[1/4
0
]

h
2
c
Dimana m = masa eletron
e = muatan elektron

0
= permitivitas pada daerah
vakum


1/4
0
adalah faktor konversi
Dengan demikian nilai konstanta Rydberg adalah R
H
= 109,667 cm
-1

atau sama dengan 10,967700 m
-1




Ketika bilangan kuantum utama n dari elektron berubah, energi
terabsorpsi (n = +) atau terpancarkan (n = -) . Transisi elektronik
memiliki energi normal pada daerah UV/Vis






Sebagai contoh: garis emisi pada spektrum atom H menunjukkan
transisi dari n = 3 ke n = 2 memiliki energi sebesar 3,03 x 10
-19
J,
dengan panjang gelombang 656 nm






Tingkat Energi elektronik dan Transisi Elektronik Pada Molekul
Secara kualitatif dpat diasumsikan bahwa orbital molekul dapat
dibangun dengan mengkombinasikan orbital-orbital atom yang
menyusun molekul tersebut. Dalam pembentukan molekul,
orbital atom bertumpang tindih menghasilkan orbital molekul
yakni fungsi gelombang elektron dalam molekul. Jumlah
orbital molekul adalah jumlah orbatom dan orbital molekul ini
diklasifikasikan menjadi orbital molekul ikatan, non-ikatan,
atau antiikatan sesuai dengan besarnya partisipasi orbital itu
dalam ikatan antar atom. Kondisi pembentukan orbital
,molekul ikatan adalah sebagai berikut.

(1) Cuping orbital atom penyusunnya cocok untuk tumpang
tindih.
(2) Tanda positif atau negatif cuping yang bertumpang tindih
sama.
(3) Tingkat energi orbital-orbital atomnya dekat.

Tingkat energi orbital molekul ikatan lebih rendah, sementara
tingkat energi orbital molekul anti ikatan lebih tinggi dari tingkat energi
orbital atom penyusunnya.Semakin besar selisih energi orbital ikatan
dan anti ikatan, semakin kuat ikatan. Bila tidak ada interaksi ikatan dan
anti ikatan antara A dan B, orbital molekul yang dihasilkan adalah
orbital non ikatan. Elektron menempati orbital molekul dari energi
terendah ke energi yang tertinggi. Orbital molekul terisi dan berenergi
tertinggi disebut HOMO (highest occupied molecular orbital)
dan orbital molekul kosong berenergi terendah disebut LUMO
(lowest unoccupied molecular orbital).
Selain itu, orbital-orbital itu dinamakan sigma () atau pi()
sesuai dengan karakter orbitalnya. Suatu orbital sigma
mempunyai simetri rotasi sekeliling sumbu ikatan, dan orbital pi
memiliki bidang simpul. Oleh karena itu, ikatan sigma dibentuk
oleh tumpang tindih orbital s-s, p-p, s-d, p-d, dan d-d dan ikatan pi
dibentuk oleh tumpang tindih orbital p-p, p-d, dan d-d

Tumpang tidih orbital dengan tanda
sama akan menghasilkan orbital
ikatatan (bonding) dan sebaliknya.
Orbital ikatan dengan energi
tertinggi disebut HOMO dan orbital
anti ikatan dengan energi rendah
disebut LUMO
Contoh di samping ini adalah OM
dari O
2
. Elektron ke-11 dan 12
akan mengisi orbital 1g yang
terdegenerasi dalam keadaan
dasar dan spinnya paralel sesuai
aturan Hund dan oleh karena itu
oksigen memiliki dua elektron tidak
berpasangan
Tingkat Energi Vibrasi



Posisi atom-atom pada molekul tidaklah diam, molekul tidak pernah
tenang. Vibrasi (getaran atom) mengakibatkan perubahan-perubahan
jarak antaratom. Energi vibrasi molekul dapat dianggap mirip denn
osilator harmonik kuantum.



Dimana n = bilangan bulat
h = tetapan planck
f = frekuensi getaran


Molekul menyerap hanya radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang spesifik (spesifik untuk molekul itu).
Absorpsi cahaya ultra violet akan menyebabkan pindahnya
sebuah elektron ke orbital dengan energi lebih tinggi,
sementara radiasi infra merah tida cukup mengandung energi
untuk memperomosikan elektron semacam itu. Absorpsi
radiasi infra merah hanya mengakibatkan membesarnya
amplitudo getaran atom-atom yang terikat satu sama lain. Bila
molekul-molekul menyerap radiasi infra merah, energi yang
diserap menyebabkan kenaikan dalam amplitudo getaran
(Vibrasi) dari atom-atom yang terikat. Dapat dikatakan bahwa
molekul tersebut berada dalam keadaan vibrasi tereksitasi.
Energi yang diserap ini akan dibuang dalam bentuk panas jika
molekul itu kembali ke kedaan dasar. Keadaan vibrasi dari
ikatan terjadi pada keadaan tetap atau terkuantisasi tingkat
energinya. Panjang gelombang yang diabsorbi oleh suatu tipe
ikatan bergantung pada maca getaran dari ikatan tersebut.
Oleh karena itu tipe ikatan yanmg belainan (C-H, C-C, O-H)
dan sebagainya menyerap radiasi infra merah pada panjang
gelombang yang berlainan.


Tingkat Energi Rotasi dan Transisi rotasi
Frekuensi rotasi suatu molekul ditentukan juga oleh mekanika
kuantum dan subjek yang terkuantisasi. Panjang gelombang rotasi
berada di atas vibrasi sehingga secara umum energi rotasi rendah



Sebagai contoh, eksitasi mikrowave H
2
O adalah rotasi murni.


Unsur-unsur spektroskopi

Bila kita berbicara mengenai spektroskopi optik, maka yang kita
bicarakan adalah pengukuran absorbansi atau emisi pada ketiadaan
medan magnet. macam-macam spektroskopi optik adalah: UV, Vis,
IR dan Raman. Spektroskopi Raman adalah bentuk khusus dari
spetroskopi vibrasi dimana cahaya dihamburkan oleh molekul yang
memiliki panjang gelombang tambahan akibat eksitasi vibrasi

1. Spektroskopi UV/Vis

Spektroskopi ini secara normal mengukur transisi elektronik pada
atom atau molekul. Prinsip kerja dari spektroskopi ini mengikuti
hukum Lambert-Beer



1. Spektroskopi IR

Absorpsi radiasi infra merah hanya mengakibatkan
membesarnya amplitudo getaran atom-atom yang terikat satu
sama lain. Ikatan dalam suatu molekul dapat mengalami
berbagai macam osilasi. Oleh karena itu suatu ikatan tertentu
dapat menyerap energi pada lebih dari satu panjang
gelombang. Misalnya ikatan O-H menyerap energi pada kira-
kira 3330 cm
-1
(3,0m). Energi pada panjang gelombang ini
menyebabkan kenaikan vibrasi ulur (streetching vibration)
pada ikatan O-H itu. Ikatan O-H yang lain juga menyerap
pada kira-kira 1250 cm
-1
(m) Energi pada panjang
gelombang ini menyebabkan kenaikan vibrasi tekuk (bending
vibration). Skala pada dasar spektra adalah bilangan
gelombang yang berkurang dari 4000cm
-1
ke 670 cm
-1
atau
lebih rendah, sedangkan panjang gelombang dicantumkan di
bagian atas.
Sedangkan pada stroskopi Raman, dikhususkan dan
merupakan bentuk komplementer dari spektroskopi IR
(vibrasi)



1. Spektroskopi NMR (nuclear magnetic resonsnce)

Hidrogen mempunyai 3 isotop yaitu: protium (
1
H atau H
kelimpahan 99,985%),Deuterium (
2
H atau D kelimpahan
0,0156%) dan tritium (
3
H atau T bersifat radioaktif
kelimpahan <1 di dalam 10
17
atom).Karena spin inti
hidrogen adalah dan karena kelimpahannya, hidrogen
adalah nuklida yang penting untuk spektroskopi NMR.
(nuclear magnetic resonance). Prinsip kerja dari NMR
adalah sbb: dalam spektroskopi NMR suatu medan magnet
luar diciptakan oleh H
0
dan arahnya dinyatakan oleh sebuah
anak panah.
H
0
Proton yang berputar dengan momen magnetik nuklirnya
mirip dengan suatu batang magnetik kecil. Bila molekul-
molekul yang mengandung atom-atom hidrogen ditaruh
dalam medan magnet luar, maka momen magnet



Dari tiap inti hidrogen atau proton mengambil salah satu
dari dua sikap (orientasi).
1. Paralel
2. Anti paralel Terhadap medan luar.
Dalam keadaan paralel, arah momen magnet sama dengan
arah medan luar. Sedangkan dalam keadaan antiparalel
momen magnet proton berlawanan dengan arah medan luar.




Paralel antiparalel
Pada tiap saat separuh proton dalam keadaan paralel dan
separuhnya dalam keadaan antiparalel, dan keadaan paralel
berenergi lebih rendah dibandingkan keadaan antiparalel



Bila dikenai gelombang radio yang frekuensinya cocok, maka
momen magnet dari proton paralel akan menyerap energi
untuk membalik (jungkir balik) menjadi proton antiparalel
yang energinya lebih tinggi. Bila gabungan khusus antara
kuat medan magnet luar dan radiofrekuensi menyebabkan
suatu proton berpindah dari keadaan paralel ke antiparalel,
maka dikatakan proton itu dalam resonansi. Dari kondisi itu
kemudian muncul istilah resonansi magnetik nuklir (NMR)



Topik Khusus: CFC dan Lubang Ozon
Klorofluorokarbon (CFC) secara luas digunakan pada
bahan-bahan yang secara total terdiri dari karbon
terhalogenasi. Yang paling umum adalah CCl
2
F
2
dengan
merek dagang Freon-12. Zat ini digunakan secara khusus
pada refigeran dan sistem pendinginan (AC, kulkas dll).
Kegunaanya diperoleh dari fakta bahwa transisi cair-uap
pada suhu dan tekanan yang sesuai dengan operasi pada
suhu ruang dan karena ikatan C-X kuat sehingga membuat
molekulnya secara kimia inert dan tidak dapat terbakar.
Akan tetapi sekitar tahun 1974 dua orang ahli kimia dari
Amerika Rowland dan Moina menyatakan bahwa radikal
Cl- pada lapisan stratosfir merusak lapisan ozon (O3) yang
menyebabkan meningkatnya radiasi UV pada permukaan
bumi.



Stratrosfir adalah daerah atmosfir bumi pada ketinggian antara 10-150
Km. Pada daerah ini radiasi yang menyinari bumi dari matahari
mengandung UV-hampa yang berenergi tinggi dengan panjang
gelombang kurang dari 200 nm. Pada atmosfir bagian atas dari
lapisan stratosfir terjadi reaksi pembentukan ozon.
O
2
+ hv 2O
-





Pembentukan Ozon
O
-
+ O
2
O
3
Keberadaan Cl- dapat mengganggu reaksi di atas sehingga
muncul istilah kerusakan lapisan ozon




Cl
-
O
3
ClO


ClO
-
+ O
-
Cl + O
2
O
3
+ O
-
2O
2
Energi matahari yang dipancarkan ke bumi: 25% dipantulkan
kembali oleh awan, 25% diserap awan, 45% diserap bumi dan
sisanya 5% dipantulkan kembali oleh bumi dalam bentuk radiasi
infra merah.

Anda mungkin juga menyukai