Anda di halaman 1dari 12

4

TEORI BIROKRASI
A. KONSEP BIROKRASI
De Gournay dalam Albrow (1989:2), salah seorang perintis studi Birokrasi pada
tahun 1764 di Perancis menemukan seuah pen!akit pemerintahan !ang diseut
"buruemania", untuk men!eutkan entuk pemerintahan !ang an!ak dikeluhkan
dimana para pe"aat, "uru tulis, sekretaris, para inspektur dan mana"er diangkat ukan
menguntungkan kepentingan umum# $kan tetapi leih mengutamakan kepentingan
priadi, kelompok dan atau golongan#
%e"ak itu istilah irokrasi mulai diperkenalkan, &alam perendaharaan ahasa pada
aad ke 18 sudah mulai populer istilah "bureau" !ang diserap dari konsep 'unani
tentang pemerintahan !ang diartikan: me"a tulis, tempat para pe"aat eker"a, dan
ditamahkan arti aturan# Albrow (1989:(), men"elaskan istilah ini kemudian mengalami
transliterasi seagaimana istilah democracy, sehingga men"adi "bureucracy": )ata ini
dengan cepat diterima dalam pemendaharaan politik internasional, dan men"adi
bureucratie (Perancis) bureukratie (*erman), burocrazia (+talia), dan Bureucracy
(+nggris)# )ata ini dalam kamus mengartikan seagai kekuasaan pe"aat dalam
pemerintahan#
Definisi Birokrasi
Weber dalam .G Surie (1987:99), men!eut de,inisi irokrasi adalah seagai
suatu da,tar atau se"umlah da,tar ciri-ciri !ang si,at pentingn!a !ang relati, secara
huungann!a satu sama lain telah an!ak menimulkan perdeatan#
Weber pada dasarn!a mengatakan ah.a e,isiensi seagai norma irokrasi# Blau
dalam Sina!bela (2//6:7/), mengatakan ah.a irokrasi adalah organisasi !ang
ditu"ukan untuk memaksimumkan e,isiensi dalam administrasi# Se"iyono# (2//4:9),
mengatakan ah.a irokrasi adalah merupakan seuah ruang mesin negara# &i dalam
erisi orangorang (pe"aat) !ang diga"i dan dipeker"akan oleh negara untuk memerikan
nasehat dan melaksanakan kei"akan politik negara#
B. Kris"ia$i (1994:9(), mengatakan ah.a irokrasi adalah merupakan struktur
organisasi di sektor pemerintahan, !ang memiliki ruang lingkup tugas-tugas sangat luas
serta memerlukan organisasi esar dengan sumer da!a manusia !ang esar pula
"umlahn!a#
B. TEORI BIROKRASI (BUREAUCRACY THEORY)
Pendekatan irokrasi dalam studi administrasi dipelopori oleh 0a1 2eer
(1864-192/), !ang dikenal seagai apak sosiologi modern# 0eskipun demikian
pandangan 2eer mempun!ai pengaruh pada ahli sosiologi dan politik, namun konsep
irokrasin!a dapat dikatakan masih aru dipergunakan dalam studi administrasi#
0enurut 0a1 2eer irokrasi merupakan ciri pola organisasi !ang strukturn!a diuat
sedemikian rupa sehingga secara maksimal dapat meman,aatkan tenaga ahli# 3rganisasi
harus diatur secara rasional, impersonal dan eas dari sikap prasangka# &engan
demikian irokrasi dimaksudkan seagai satu sistem otorita !ang ditetapkan secara
rasional dalam eragai peraturan untuk mengorganisasi secara teratur, ersi,at
spesialisasi, hirarkis dan terelaorasi# 0a1 2eer erpendapat ah.a irokrasi seagai
suatu entuk organisasi !ang amat e,isien, !ang dapat digunakan leih e,ekti, agi
organisasi !ang kompleks si,atn!a# 0isaln!a perusahaan, pemerintahan, militer, dengan
makin meningkatn!a keutuhan dari mas!arakat modern# 0enurut Kas" 4 Ro%enwei&
(1982), setiap akti5itas !ang kompleks dan rutin si,atn!a sehingga memerlukan
koordinasi !ang ketat terhadap akti5itas orang-orang dan sangat terspesialisasi, maka
entuk organisasi !ang diterapkan adalah organisasi irokratik# 3rganisasi irokratik
menurut Weber dalam Ali 'ufi% (1984), mendasarkan diri pada huungan ke.enangan
menempatkan, mengangkat pega.ai dengan menentukan tugas dan ke.a"ian di mana
perintah dilakukan secara tertulis, ada pengaturan mengenai huungan ke.enangan, dan
promosi kepega.aian didasarkan atas aturan-aturan tertentu, tetapi tidak ada huungan
dengan prosedur !ang erelit-elit (red tape), penundaan peker"aan atau
ketidake,isienan, seperti !ang dia!angkan an!ak orang de.asa ini#
(. BIROKRASIOSBORNE
1 RE!"#E"T!"$ $O#ER"%E"T
0enurut Da)i$ Osborn dan Te$ Gaebler (2///), dalam ukun!a !ang er"udul
"Reinventing Government" terda pat sepuluh prinsip !ang merupakan komponen
paradigma aru administrasi pulik atau irokrasi pemerintah !ang memiliki semangat
ke.irausahaan !ang disesuaikan dengan perkemangan lingkungan strategis !aitu:
(1) Steering rather than rowing.
(2) Empower communities to solve their own problems, rather then merely deliver
services.
(() Promote and encourage competition, rather than monopolies.
(4) e driven by missions rather than rules.
(6) Result oriented by !unding outcomes rather than outputs.
(6) "eet the needs o! the customer rather those o! the bureaucracy.
(7) #oncentrate on earning money rather than $ust spending it.
(8) %nvest in preventing problems rather than curing crises.
& BA"!'H!"$ BUREACRACY"
Pe!baruan Birokrasi* "Bani()in* Bureucracy" !aitu ada 6 strategi
me.irusahakan irokrasi# O(born dan +,a(trik (2///), seagai erikut:
(1) %trategi inti (centre strategy) !aitu menata kemali secara "elas mengenai tu"uan,
peran, dan arah organisasi#
(2) %trategi konsekuensi (conse&uency strategy) !akni strategi !ang mendorong persa-
ingan sehat guna meningkatkan moti5asi dan kiner"a pega.ai melalui penerapan
"reward and punishment' dengan memperhitungkan resiko ekonomi dan pemerian
penghargaan#
(() %trategi pelanggan (customer strategy) !aitu memusatkan perhatian untuk
ertanggung"a.a terhadap pelanggan# 3rganisasi harus menang dalam persaingan
dan memerikan kepastian mutu agi pelanggan#
(4) %trategi kendali (control strategy) !aitu meruah lokasi dan entuk kendali di
dalam organisasi# )endali dialihkan kepada lapisan organisasi paling a.ah !aitu
pelaksana atau mas!arakat# )endali organisasi dientuk erdasarkan 5isi dan misi
!ang telah ditentukan# &engan demikian ter"adi proses pemerda!aan organisasi,
pega.ai dan mas!arakat#
(6) %trategi uda!a (cultural strategy) !akni meruah uda!a ker"a organisasi !ang
terdiri dari unsur unsur keiasaan, emosi dan psh!kologi sehingga pandangan
mas!arakat terhadap organisasi pulik eruah#
D. STR+KT+R BIROKRASI
%truktur adalah kerangka organisasi !ang merupakan 5isualisasi dari tugas,
,ungsi, garis .e.enang dan tanggung "a.a, "aatan dan "umlah pe"aat serta atas-
atas ,ormal dalam hal apa organisasi itu eroperasi# Gibson (1997:9), mengatakan
ah.a struktur organisasi adalah pola ,ormal mengelompokkan orang dan peker"aan#
%truktur acapkali digamarkan melalui agan organisasi# 3leh karena itu, struktur
organisasi erpengaruh terhadap perilaku indi5idu dan kelompok !ang mencakup suatu
organisasi# %truktur organisasi "uga merupakan 5ariael !ang cukup penting# )onsep
struktur mengacu pada cara agaimana departemen atau unit diatur dalam suatu sistem,
menggamarkan keterkaitan antara agian-agian dan cara pengaturan posisi di dalam
sistem# &engan demikian mana"emen menentukan struktur dengan mengikuti unit-unit
atau departemen secara ersama-sama erdasarkan garis ke.enangan, tanggung"a.a,
komunikasi dan control#
'in"%ber& (198(), menun"ukkan lima tipe struktur, !ang masingmasing cocok
dengan keutuhan organisasi !ang dominan, !aitu seagai erikut:
1# S"ruk"ur Se$er,ana. %truktur ini dapat erlaku untuk organisasi !ang aru sa"a
didirikan dengan pola otoritas !ang disentralkan di tangan mana"er atau kelompok
kecil pemilik#
2# Birokrasi 'esin. %truktur ini memiliki se"umlah gamaran organisasi irokrasi !ang
telah diseutkan seelumn!a dan mengasumsikan karakteristik sistem mekanistis
organisasi#
(# Birokrasi Profesional. %truktur ini memiarkan kesempatan menggunakan keahlian
pro,esional dalam kondisi otonomi dan di,erensiasi status !ang kaku#
4# A$,okrasi# adalah suatu entuk struktur !ang digunakan apaila di,,erensiasi
horisontaln!a tinggi, di,,erensiasi 5ertikaln!a rendah, tingkat ,ormalisasin!a rendah,
keutuhan akan ,leksiilitas dan responsi5itas tinggi, serta pengamilan keputusan
!ang ersi,at desentralistis#
6# 'issioner. %truktur 0issioner pada dasarn!a mempertimangkan etul-etul karena
tidak cukupn!a atau kurangn!a gamaran mengenai organisasi ,ormal# 0isaln!a
di5isi peker"aan dan spesialisasi !ang sangat tidak "elas#
-
'ANA.E'EN P+B/IK
A. KONSEP 'ANA.E'EN P+B/IK
Definisi 'ana0e!en
&e,inisi mana"emen menurut S"oner 4 Wankel (1996:4), meng takan ah.a
mana"emen secara har,iah adalah proses perencanaai pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian upa!a anggol organisasi dan penggunaan seluruh sumer da!a
organisasi lainn!a der tercapain!a tu"uan organisasi !ang telah ditetapkan# S,afri"% da
Russel (1997:2/), adalah erkenaan dengan orang !ang ertanggun "a.a men"alankan
suatu organisasi, dan proses men"alankan organisa itu sendiri !aitu peman,aatan sumer
da!a seperti orang dan mesi untuk mencapai tu"uan organisasi# &e,nisi ini tidak
menun"ukkan pros7 !ang ertanggung"a.a men"alankan proses terseut# Dono)an da
.a1kson (1991:11-12), mende,inisikan mana"emen seagai proses !an dilaksanakan
pada tingkat organisasi tertentu, seagai rangkaia keterampilan (s(ills), dan seagai
serangkaian tugas# &engan mengg8 nakan pendapat Boya"i% dalam Keban. )etiga
pengarang ini mengem8 kakan empat klaster kompetensi !ang ada dalam mana"emen
!ait8 (1) klaster mana"emen tu"uan dan aksi !ang terdiri atas orientasi e,is ensi,
tindakan proakti,, kepedulian terhadap dampak, dan penggunaa diagnostik terhadap
konsep-konsep, (2) klaster pengarahan terhada, a.ahan !aitu penggunaan kekuasaan
unilateral, pengemangan !ang, lain dan spontanitas, (() klaster mana"emen sumer
da!a manusia !aiti penggunaan dalam melakukan sosialisasi, mengelola kelompok,
persepi positi,, o"ekti5itas persepsi, penilaian diri !ang akurat, pengendalian diri,
stamina dan kemampuan men!esuikan diri, dan (4) 2aster kepemimpinan !aitu
mengemangkan perca!a diri, konseptualisasi, pemikiran !ang logis, dan penggunaan
presentasi lisan# enry Si!a!ora (2//1:(), mengatakan ah.a mana"emen adalah
proses penda!agunaan ahan aku dan sumer da!a manusia untuk mencapai tu"uan-
tu"uan !ang ditetapkan#
Definisi 'ana0e!en Publik
Pada dasarn!a mana"emen pulik, !aitu mana"emen instansi pemerintah# O)er!an
dalam )ean (2//4:86), mengemukakan ah.a mana"emen pulik ukanlah 'scienti!ic
management') meskipun sangat dipengaruhi oleh "scienti!ic management'. 0ana"emen
pulik ukanlah 'policy analysis", ukanlah "uga administrasi pulik, mere,leksikan
tekanan-tekanan antara orientasi 'rational*instrumental' pada satu pihak, dan orientasi
politik kei"akan dipihak lain# 0ana"emen Pulik adalah suatu studi interdisipliner dari
aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan gaungan antara ,ungsi mana"emen
seperti planning, organi+ing dan controlling satu sisi, dengan %&0, keuangan, ,isik,
in,ormasi dan politik disisi lain# Berdasarkan pendapat O)er!an terseut, OTT# y$e
dan S,afri"% (1991:1i), mengemukakan ah.a mana"emen pulik dan kei"akan pulik
merupakan dua idang administrasi pulik !ang tumpang tindih# 9api untuk
memedakan keduan!a secara "elas maka dapat dikemukakan ah.a kei"akan pulik
mere,leksikan sistem otak dan s!ara,, sementara mana"emen pulik merepresentasikan
sistem "antung dan sirkulasi dalam tuuh manusia# &engan kata mana"emen pulik
merupakan proses menggerakkan %&0 dan non %&0 sesuai perintah kei"akan pulik#
B. PARADIG'A 'ANA.E'EN
Perkemangan mana"emen pulik paling tidak dipengaruhi ole eerapa
pandangan !aitu mana"emen normati,, mana"emen deskripti mana"emen strate"ik dan
mana"emen pulik# 0ana"emen normati, menggamarkan apa seaikn!a dilakukan oleh
seorang mana"er dalam prose mana"emen, sedangkan mana"emen deskripti,
menggamarkan !ang ken!ataann!a !ang dilakukan oleh mana"er ketika men"alanka
tugasn!a (,un& 4 'e&&inson# (1981)# )edua pandangan ini tidak menentukan locus
!ang pasti, karena itu mana"emen !ang dimaksudkan adalah mana"emen umum#
0ana"emen strate"ik menggamarkan suat cara memimpin organisasi untuk mencapai
misi, tu"uan dan sasaran# %edangkan pandangan mana"emen pulik menggamarkan apa
!an seaikn!a dilakukan dan sen!atan!a pernah dilakukan oleh para mana"emen pulik
di instansi pemerintah# %elan"utn!a mana"emen kiner"a menggan arkan agaimana
merancang untuk meningkatkan kiner"a organisasi#
(. 2+NGSI32+NGSI 'ANA.E'EN
&alam pendekatan mana"emen klasik telah diungkapkan adan!a ,ungsi
perencanaan, pengorganisasian, sta,,ing, pengarahan, koordinasi pelaporan dan
pen!usunan anggaran (P3%&:3;B)# Pendekatan ini melihat dimensi-dimensi terseut
seagai suatu !ang normati, (erlaku dimana-mana, dan merupakan satu-satun!a cara
!ang teraik)# Allison (1997:(86), melihat ah.a seorang mana"er umum, aik !ang
eker"a di s.asta maupun di pemerintah, paling tidak men"alankan ,ungsi mana"emen
erikut (1) menciptakan tu"uan dan prioritas, (2) men!usun rencana operasional, (()
melakukan pengorganisasian dan sta,,ing, (4) mengarahkan para pega.ai dan sistem
mana"emen kepega.aian, (6) mengendalikan kiner"a, (6) erurusan dengan unit-unit
luar (7) erurusan dengan organisasi independen, dan (,) erurusan dengan media masa
dan pulik#
%ementara itu Dono)an dan .a1kson (-..-/-0), memerikan rincian suproses
atau tugas mana"emen !ang terdiri dari atas lima# +ertama, tugas perencanaan !aitu: (a)
menciptakan kei"akan, tu"uan dan standar, () mengemangkan aturan dan prosedur,
(c) mengemangkan rencana, (d) melakukan ramalan, (e) menganalisis lingkungan, dan
(,) menge5aluasi e,ekti5itas proses perencanaan# -e.ua, tugas pengorganisasian !aitu:
(a) memagi tugas peker"aan setiap orang, () menciptakan struktur !ang sesuai secara
,ugsional dan sosial, (c) mendelegasikan otoritas< (d) menciptakan garis otoritas dan
komunikasi, (e) koordinasi semua peker"aan a.ahan, (,) menge5aluasi e,ekti5itas
proses pengorganisasian# -eti*a adalah tugas sta!!ing yaitu/ (a) menentukan tipe !ang
harus dipeker"akan, () merekrut orang !ang erprospek aik, (c) menseleksi pega.ai,
(d) melakukan training dan pengemangan sta,, (e) melakukan penilaian kiner"a, (,)
melakukan e5aluasi terhadap program sta!!ing. 9ugas keem/atyaitu leading, !ang
meliputi: (a) mendorong orang untuk melakukan peker"aan, () men"aga dan
memelihara semangat ker"a, (c) memoti5asi para sta,, (d) menciptakan iklim organisasi
!ang kondusi,, (e) melakukan e5aluasi terhadap e,ekti5itas kepemimpinan# &an tugas
ke,ima adalah controlling, !aitu: (a) menetapkan standar, () menciptakan peruahan
dalam mencapai tu"uan, (c) mengemangkan struktur dan proses akuntailitas, dan (d)
menge5aluasi kiner"a#
4
TEORI KEPE'I'PINAN
A. KONSEP KEPE'I'PINAN
)onsep kepemimpinan pada dasarn!a erasal dari kata =pimpin= !ang artin!a
iming atau tuntun# &ari kata =pimpin= melahirkan kata ker"a =memimpin= !ang
artin!a memiming atau menuntun dan kata enda =pemimpin= !aitu orang !ang
er,ungsi memimpin, atau orang !ang memiming atau menuntun# %edangkan
kepemimpinan !aitu kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain dalam
mencapai tu"uan#
&i dalam literatur administrasi pulik sering di"umpai istilah management !ang
merupakan inti dari administrasi, karena memang menurut Pa!u$0i (1989), Sia&ian
(2//4), Keban (2//6), mengatakan ah.a mana"emen merupakan alat pelaksana utama
dari pada administrasi# +stilah management diter"emahkan dengan =kepimpinan=#
%edangkan pihak lain memakai istilah =tata pimpinan= selain itu ada "uga tetap memakai
istilah mana"emen (+ndonesia)#
)onsep =pemimpin= erasal dari kata asing "leade1" dan =kepemimpinan= dari
"leadership''. %edangkan mana"emen erasal dari kata management# )adi antara
kepemimpinan dan mana"emen ereda aik dari asal katan!a maupun pengertiann!a#
>al ini dapat dilihat dari pendapat Pa!u$0i (1989:6) ah.a: (1) kepemimpinan
nuansan!a mengarah kepada kemampuan indi5idu, !aitu kemampuan seorang
pemimpin, sedangkan mana"emen mengarah pada sistem dan mekanisme ker"a# (2)
)epemimpinan merupakan kualitas huungan atau interaksi antara usul !ang muncul,
men!ingkat lalu men!impulkann!a seagai landasan untuk memikirkan leih lan"ut=#
8eih lan"ut Kea"in& mengatakan ah.a tugas kepemimpinan !ang erhuungan
dengan kekompakan dalam kelompok antara lain, !aitu: =(1) 0endorong
(encourraging) !aitu ersikap hangat, ersahaat menerima orang-orang# (2)
0engungkapkan perasaan, (e2presing !eeling) !aitu tindakan men!atakan perasaan
terhadap ker"a dan kekompakan kelompok, seperti rasa puas, rasa senang, rasa angga,
dan ikut seperasaan dengan orang-orang !ang dipimpinn!a pada .aktu mengalami
kesulitan, kegagalan dan lain-lain# (() 0endamaikan (harmoni+ing), !aitu tindakan
mempertemukan dan mendamaikan pendapat-pendapat ereda dan menurunkan orang-
orang !ang ersitegang satu sama lain# (4) 0engalah (compromi+ing), !aitu kemampuan
untuk menguah dan men!esuaikan pendapat dan perasaan sendiri dengan pendapat
perasaan orang-orang !ang dipimpinn!a# (6) 0emperlancar (gate(eeping), !aitu
kesediaan memantu mempermudah keikutsertaan anggota dalam kelompok, sehingga
se mua rela men!umangkan dan mengungkapkan gagasan-gagasan, dan (6) 0emasang
aturan main (setting standarts), !aitu tindakan men!ampaikan aturan dan tata terti
!ang memantu kehidupan kelompok=#
B. TIPE KEPE'I'PINAN
9ipe kepemimpinan dari eragai literatur !ang memahas tentang
kepemimpinan memagai dalam eragai perspekti, misain!a Sia&ian (2//4:(4-(6),
memagi tipe kepemimpinan dalam lima tipe !aitu: (1) 9ipe 3tokratik, (2) 9ipe
0iliteristk, (() 9ipe Paternalistik, (4) tipe )arismatik, dan (6) 9ipe &emokratik#
TEORI KEPE'I'PINAN
Sar"ono (2//4:98-99), memagi tiga tipe atau ga!a kepemir pinan, !aitu: (1)
?a!a kepemimpinan !ang otokrasi, (2) ?a!a kepemin pinan demokratik atau
partisipati, , dan (() ?a!a keeasan usaha#
Kar"ini Kar"ono (2//6:8/-81), memagi 8 (delapan) tipe kepi mimpinan,
!aitu: (1) 9ipe karismatis, (2) 9ipe Paternalistis, (() 9ic 0iliteristis, (4) 9ipe otokratis,
(6) 3ipe 4aisser !aire, (6) 9ipe Populisti (7) 9ipe $dministrati,, dan (8) 9ipe
&emokratis (group development).
5. Ti6e Ke6e!i!6inan O"okrasi
Pemimpin !ang ertipe otokrasi, !aitu dalam mengamil keputusa
dipusatkan pada pemimpin# &alam hal ini Pemimpin eas untu
menentukan kei"akan dan men!usun, mende,inisikan atau modi,ika<
tugas-tugas sesuai keinginannn!a# Pemimpin !ang otokratis di.arm
perintah-perintah !ang ditu"ukan kepada a.ahan# %eorang pemimpi
!ang otokratis memerlukan pen!esuaian para a.ahan, dan mempertim
angkan eragai keputusan agar !ang men"adi paling unggul terhadai
r
a.ahan#
0an,aat ga!a otokratis ini ialah dalam hal pengamilan keputusar
!ang terpusat pada pemimpin dapat mengamil keputusan dengar
1
cepat# $kan tetapi agi pega.ai tidak menguntungkan karena keputusar
a
!ang diamil iasan!a tidak sesuai dengan kondisi seenarn!a# >al in
dapat menimulkan ketidakpuasan, ketergantungan pada pimpinan,
maupun kepastian terhadap tu"uan organisasi#
:iri-ciri tipe kepemimpinan otokrasi Sia&ian (2//4:(4), adalah: (1)
0enganggap organisasi seagai milik priadi, (2) 0engidenti,ikasi
tu"uan priadi dengan tu"uan organisasi, (() 0enganggap a.ahan
seagai alat semata-mata, (4) 9idak mau menerima kritikan, saran dan
pendapat (6) 9erlalu tergantung kepada kepuasan ,ormaln!a, (6) &alam
tindakan pergerakkann!a sering menggunakan approach !ang mengan-
dung unsur paksaan dan puniti, (ersi,at menghukum)#
7. Ti6e De!okra"ik
Pemimpin !ang ertipe demokratik populer pada era mana"emen
neo-klasik, pendekatan !ang digunakan !aitu partisipati, agar ter.u"ud
ker"asama dalam rangka pencapaian tu"uan organisasi dengan memer-
da!akan a.ahan dengan ikut serta dalam pengamilan keputusan#
Pendekatan ini tidak memeaskan pimpinan dalam hal tanggung "a.a
pengamilan keputusan# 9etapi pendekatan ini mengharuskan untuk
4. Ti6e 0ai((ez 1aire
Pemimpin !ang ertipe laisse+ !aire !aitu pemimpin !ang memeri kan keeasan
kepada a.ahann!a untuk ertindak tanpa diperintah kan# &alam artian ah.a
memiarkan kelompokn!a dan setiap oran eruat semaun!a# Pemimpin tidak ikut
erpartisipasi dalam pelaksa naan kegiatan, sehingga semua kegiatan dan tanggung
"a.a dilakuka oleh a.ahan sendiri#
-. Ti6e Pa"ernalis"ik
Pemimpin !ang ertipe paternalistik pada umumn!a terdapat pad mas!arakat
!ang masih tradisional dan agraris, pemimpin !ang ertip paternalistis dapat dilihat
dari: (1) >uungan ,amili dan atau ikata primodial, (2) $dat istiadat !ang sangat esar
pengaruhn!a terhada erperilaku, (() >uungan priadi !ang masih menon"ol#
:iri utama mas!arakat tradisional !aitu rasa hormat !ang tingg kepada orang tua
atau seseorang !ang dituakan# 3rang tua atau oran !ang dituakan dihormati karena
perilakun!a dapat di"adikan teladan atau panutan oleh orang lain#
(. GA8A KEPE'I'PINAN
?a!a pada dasarn!a erasal dari ahasa +nggris "Style" !ang erarti mode
seseorang !ang selalu nampak !ang men"adi ciri khas orang terseut# S"oner
(1996:166), mengatakan ah.a ga!a kepemimpinan (leadership style) adalah eragai
pola tingka laku !ang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan
mempengaruhi peker"a# 0enurut %toner memagi dua ga!a kepemimpinan !aitu: (-)
Gaya yang berorientasi pada tugas menga.asi pega.ai secara ketat untuk memastikan
tugas dilaksanakan dengan memuaskan# Pelaksanaan tugas leih ditekankan pada
pertumuhan pega.ai atau kepuasan priadi# (2) Gaya yang berorietasi pada pegawai
leih menekankan pada memoti5asi ketimang mengendalikan a.ahan# ?a!a ini
men"alin huungan ersahaat, saling perca!a, dan saling menghargai dengan pega.ai
!ang sering kali dii@inkan untuk erpartisipasi dalam memuat keputusan !ang
mempengaruhi mereka# $dapun eerapa ga!a kepemimpinan dapat dilihat seagai
erikut:
1# ?a!a 3tokratis, !aitu ga!a kepemimpinan otoritarian dapat pula diseut tukang
cerita# Pemimpin otokratis iasan!a merasa ah.a mereka mengetahui apa !ang
mereka inginkan dan cenderung
mengekspresikan keutuhan-keutuhan terseut dalam entuk perintah-perintah
langsung kepada a.ahan#
2# ?a!a &emokratik, !aitu ga!a kepemimpinan !ang dikenal pula seagai ga!a
partisipati,# ?a!a ini erasumsi ah.a para anggota organisasi !ang amil agian
secara priadi dalam proses pengamilan keputusan akan leih memungkinkan
seagai suatu akiat mempun!ai komitmen !ang "auh leih esar pada sasaran dan
tu"uan organisasi# Pendekatan tidak erarti para pemimpin tidak memuat keputusan,
tetapi "usteru seharus memahami terleih dahulu apakah !ang men"adi sasaran
organisasi sehingga mereka dapat mempergunakan pengetahuan para anggotan!a,
aryono Su$ria!unawar (2//6:24)#
(# ?a!a 4aisse+ 5aire !aitu ga!a kepemimpinan kendali eas# Pendekatan ini ukan
erarti tidak adan!a sama sekali pimpinan# ?a!a ini erasumsi ah.a suatu tugas
disa"ikan kepada kelompok !ang iasan!a menentukan teknik-teknik mereka sendiri
guna mencapai tu"uan terseut dalam rangka mencapai sasaran-sasaran dan
kei"akan organisasi#
D. TEORI3TEORI KEPE'I'PINAN
9eori kepemimpinan merupakan generalisasi dari perilaku pemimpin dan konsep
kepemimpinann!a dengan menitikeratkan pada latar elakang historis, sea musaa,
munculn!a kepemimpinan, si,at-si,at utama kepemimpinan# >al senada dikemukakan
Kar"ono (2//6:61), ah.a teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seni
perilaku pemimpin eserta konsep-konsep kepemimpinann!a, dengan menampilkan
latar elakang historis kemunculan pemimpin dan kepemimpinan#
9eori dasar munculn!a kepemimpinan menurut Sia&ian (2//4), Anora&a (1996),
teragi tiga !aitu: (1) 9eori ?enetik, (2) 9eori %osial, dan (() 9eori 7kologis#
3eori Geneti( men"elaskan ah.a pimpinan tidak diangun, tetapi seorang akan
men"adi pemimpin karena akat !ang dimiliki luar iasa, atau dengan kata lain seorang
men"adi pemimpin karena memang ditakdirkan men"adi pemimpin#
3eori Sosial men"elaskan ah.a pemimpin harus diangun atau dientuk, tidak
egitu sa"a muncul atau ditakdirkan# *adi seorang men"adi pemimpin karena melalui
proses pendidikan dan pelatihan !ang cukup mendukung#

Anda mungkin juga menyukai