Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diera globalisasi sekarang ini peran Pegawai Negeri Sipil sangat
menentukan bagi keberhasilan pembangunan di berbagai bidang. Oleh
karena itu, perhatian kita perlu diarahkan kepada Peningkatan kualitas
sumber daya manusianya yang berfungsi sebagai tenaga penggerak dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menapai keberhasilan
pembangunan yang sedang digalakkan.
!ampak jelas bahwa Peningkatan "ualitas Sumber Daya #anusia
$paratur dirasakan sangat penting. #anusia adalah sumber daya paling
penting dalam usaha untuk menapai keberhasilan pembangunan.
Betapapun sempurnanya aspek ilmu dan teknologi serta ekonomi tanpa
aspek manusia sulit kiranya tujuan % tujuan dalam pembangunan dapat
terapai. Salah satu kuni utama dalam meniptakan Sumber Daya #anusia
&SD#' yang profesional adalah terletak pada proses rekrutmen, seleksi,
training and development alon tenaga kerja. Dalam organisasi, rekrutmen
ini menjadi salah satu proses yang penting dalam menentukan baik tidaknya
pelamar yang akan melamar pada organisasi tersebut.
Dan sebagaimana diamanatkan dalam Penjelasan (ndang % (ndang
Dasar )epublik *ndonesia +,-. Nomor / !ahun +,0-1 2o. (ndang % (ndang
Dasar )epublik *ndonesia +,-. Nomor -3 !ahun +,,, tentang pokok %
pokok kepegawaian bahwa diperlukan Pegawai Negeri yang berkemampuan
melaksanakan tugas seara profesional dan bertanggung jawab dalam
penyelesaian tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bebas dari
"orupsi, "olusi, dan Nepotisme.
#eskipun terdapat (ndang4(ndang yang mengatur mengenai jalanya
penerimaan pegawai negeri sipil , tetapi di dalam prakteknya masih banyak
dijumpai keurangan4keurangan didalamya , sehingga banyak ditemui para
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 1
pegawai negeri yang bekerja tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya atau
banyak pegawai yang tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sehingga tidak heran banyak instansi di indonesia kinerjanya sangatlah tidak
memuaskan.
(ntuk itu diperlukan reformasi dan transparansi di bidang rekrutmen,
yang bertujuan untuk membenahi segala permasalahan4permasalahan yang
timbul akibat proses rekrutmen yang tidak tepat. "arena dengan
meningkatnya kualitas para aparatur negara maka perenana, dan
pelaksana Pembangunan Nasional dapat berjalan dengan baik. . Oleh
karena itu, Pegawai Negeri Sipil sebagai abdi negara dan abdi masyarakat
perlu mendapat perhatian yang lebih seksama dan mendesak untuk
dilaksanakan karena kelanaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan Pembangunan Nasional sangat tergantung dari aparatur
pemerintah dalam hal ini Pegawai Negeri.
Salah satu ara untuk mengisi lowongan pekerjaan adalah dengan
melakukan proses rekrutmen. Dalam makalah ini penulis akan membahas
beberapa hal mengenai permasalahan yang terjadi dalam rekrutmen
pegawai sampai perekrutmen pegawai dengan sistem komputerisasi &online'
+.5 )umusan #asalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut 6
Bagaimana proses perekrutan pegawai negeri setelah adanya
reformasi kepegawaian 7
+.3 !ujuan Penulisan
$dapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar mengetahui apakah
yang dimaksud dengan reformasi kepegawaian dan bagaimana tahapan
proses rekrutmen pegawai negeri serta sistem komputerisasi yang dipakai
dalam rangka proses rekrutmen pegawai .
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 2
BAB II
PEMBAHASAN
)eformasi kepegawaian merupakan suatu kegiatan yang mahal dan
sulit seara politis, sehingga seringkali diluar kemampuan sebagian besar
negara4negara miskin dan yang sedang membangun. Namun kebijakan
reformasi kepegawaian ini harus dijalankan sebagai bagian penting dari
keseluruhan program reformasi yang harus dilakukan suatu pemerintahan.
Bagi masyarakat luas, tindakan yang epat dan tepat serta pelayanan prima
menjadi idaman bersama.
Persyaratan semaam itu sejalan dengan keinginan menegakkan
PNS yang professional dan netral serta semata4mata berlandaskan pada
kompetensi perorangan. Sehingga baik dalam proses penerimaan pegawai,
penempatan pejabat maupun promosi untuk jabatan yang lebih tinggi, hanya
semata4mata berdasar pada persaingan yang wajar serta standard
kompetensi yang telah ditetapkan. Bukan atas dasar koneksi dan
pertemanan. $palagi bila reformasi kepegawaian memang diarahkan dan
ditujukan untuk mengurangi terjadinya tindak pidana korupsi dilingkungan
birokrasi pemerintahan, seperti yang sering ditemui dewasa ini.
(ntuk mendapatkan pegawai yang profesional dan terarah, maka
harus diperhatikan proses perekrutan pegawai. Di dalamal reformasi
kepegawaian )ekrutmen adalah proses menari menemukan, dan menarik
para pelemar untuk diperkerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. #aksud
dari rekrutmen itu sendiri adalah untuk mendapatkan persedian sebanyak
mungkin alon4alon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap alon
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi
1)
. Proses
rekrutmen berlangsung mulai dari saat menari pelamar hingga pengajuan
lamaran oleh pelamar.
+
1). S.P. Siagian, hal. 100-102.
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 3
A. Arah pertu!uhan "an peru!ahan #epega$aian
(ntuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional dan
berkompeten perlu dilakukan berbagai perubahan sistem untuk menuju arah
perubahan yang dikehendaki. (ntuk menghasilkan alon4alon PNS yang
baik, maka proses rekrutmen merupakan pengungkit utama. "arena itu ada
beberapa rekomendasi arah perubahan sistem perekruten. Dalam hal
perekrutan, harus dilakukan terlebih dahulu6
a. %&! anali'i' 'etiap %a!atan "an pe#er%aan di semua sektor dan
semua le8el pemerintahan. 9al ini untuk mengetahui job re:uirement
yang dibutuhkan dan harus dipenuhi oleh alon4alon PNS.
Persyaratan jabatan dan pekerjaan ini diturunkan dalam materi
eksaminasi yang menerminkan kompetensi yang dimiliki oleh
pelamar.
b. penghitungan 'e(ara pa'ti e)i'ting (&n"iti&n PNS yang ada pada
saat ini. ;<isting ondition ini menerminkan tidak saja jumlah
pegawai terhadap penduduk &rasio beban kerja', tetapi juga kualifikasi
yang dimiliki oleh pegawai. "ebutuhan pemetaan ini memiliki
rele8ansi terhadap jumlah dan kompetensi alon4alon PNS yang
akan direkrut. Sehingga perekrutan PNS bukan hanya sekadar proyek
tahunan karena adanya anggaran dan formasi bagi PNS di setiap
sektor dan le8el pemerintahan.
. Pere#rutan haru' !er"a'ar#an #epa"a nee"' a''e''ent yang
telah dilakukan seara ermat.
d. Pr&'e' pere#rutan haru' "ila#u#an &leh le!aga pr&*e'i&nal
+ang in"epen"ent bukan oleh pemerintah &baik pusat maupun
daerah'. Pemerintah hanya menjadi regulator dan pengawasan,
sedangkan pelaksanaan rekrutment dilakukan oleh sebuah komisi
kepegawaian negara yang anggotanya terdiri dari para professional
seperti & perguruan tinggi dan profesional swasta lainnya.
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 4
e. "omisi "epegawaian Negara en+iap#an "e'ain ateri
e#'aina'i, pelaksanaan perekrutan, sampai kepada penetapan
alon PNS yang terpilih. (ntuk menjaga independensi "omisi
"epegawaian Negara, para anggota direkrut seara profesional
melalui fit and proper test seperti halnya komisi4komisi lain yang ada
pada saat ini.
B. ,e#ruten Pege$ai Negeri Sipil
Setiap tahun, penerimaan =alon Pegawai Negeri Sipil &=PNS' selalu
mendapat perhatian banyak kalangan, termasuk media massa. "ritik dan
sorotan kerap dilontarkan terkait masih kentalnya nuansa kolusi dan
nepotisme dalam proses seleksi =PNS. Dugaan ini menuat tidak hanya di
tingkat pemerintah pusat, tapi juga menyebar di seluruh pemerintahan
daerah, khususnya setelah diberlakukannya otonomi daerah.
#enanggapi maraknya dugaan tersebut, !im )eformasi Birokrasi
Pusat &!)BP' memasukkan program pemberantasan praktek kolusi dan
nepotisme dalam rekrutmen pegawai negeri sipil Departemen "euangan ke
dalam agenda kegiatan yang mendesak. Pasalnya, tanpa proses seleksi
yang murni dan bebas dari keurangan, mustahil didapatkan sumber daya
masyarakat yang berkualitas dan kompeten di bidangnya, yang pada tahap
berikutnya akan berdampak langsung pada kinerja dan produktifitas
pemerintah dalam melayani masyarakat dan menjalankan roda
pemerintahan.
Pemerintah di tahun ini berenana mengangkat >5??? lebih honorer
otomatis menjadi PNS, dan juga akan menerima kurang lebih +5.??? PNS
baru, untuk mengganti PNS yang memasuki masa pensiun dan wafat. Sudah
kita maklumi bersama bahwa tingkat kompetensi PNS di *ndonesia
sangatlah rendah, hasil sur8ey salah satu lembaga ternama menyebutkan
hanya .@ saja PNS yang kompeten di negeri ini, suatu angka yang sangat
menyeramkan kalau boleh dikata demikian. Pola )ekrutmen PNS minimal
untuk meningkatkan kompetensi mereka, sehingga tidak ada lagi persepsi
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 5
bahwa PNS itu bodoh tapi korup, gagap teknologi, lamban, boros dan yang
pasti malas.
Langkah yang akan ditempuh Pemerintah berupa6
a. -utup 'e#&lah #e"ina'an +ang e!&r&'#an anggaran negara.
"arena tidak ada rele8ansi antara sekolah tersebut dengan kualitas
output yang dihasilkan selama ini, yang ada hanya pemborosan
anggaran. Selain itu sekolah kedinasan hanya menjadi menara
gading, mahasiswa enderung di doktrin dan tidak berwawasan luas,
terlebih lagi mahasiswa enderung kurang bersosialisasi dengan
masyarakat, yaitu pihak yang suatu saat nanti harus mereka layani.
!. -i"a# a"a lagi tenaga h&n&rer "i ling#ungan in'tan'i peerintah.
"arena kualitas mereka selama ini tidak jelas, sudah bukan rahasia
umum kebanyakan dari mereka adalah orang orang titipan, termasuk
guru dalam hal ini, tidak heran banyak guru yang tidak memiliki
standar kompetensi, lulusan dari perguruan tinggi yang tidak jelas
akreditasinya pun tidak jelas, asal mau menjadi honor bisa menjadi
guru PNS. Bisa dikata kebanyakan pegawai honorer kebanyakan
terdiri dari orang orang yang sudah tidak bisa bersaing di dunia kerja
atau pengangguran dan akhirnya menari jalan keluar menjadi
honorer.
(. ,e#ruten "ari perguruan tinggi ternaa.
Banyak perguruan tinggi ternama di indonesia yang menghasilkan
kualitas SD# yang unggul, tidak ada salahnya perekrutan langsung
diambil dari kampus berkualitas tsb, kualifikasi dan standar yang
tinggi tidak bisa disangkal akan menghasilkan manusia yang
kompeten di bidangnya. ontoh perguruan tinggi negeri ternama atau
swasta yang minimal berakreditasi $, dengan nilai akademik yang
baik, namun tetap dilakukan tes dan saringan untuk menguji
kompetensi mereka. hal tersebut berkorelasi dengan point no. +
ontoh6 sekarang sudah banyak perguruan tinggi ternama yang
memiliki jurusan pajak, sehingga tidak perlu lagi ada S!$N, ontoh
lain untuk lulusan sarjana tehnik sipil tentu instansi pemerintah daerah
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 6
lebih membutuhkan tenaga teknis seperti mereka dibandingkan
dengan lulusan *PDN.
". Pen"i"i#an "a'ar #eiliteran "an #epa&ngpra%aan.
Setelah rekrutmen dari kampus ternama tersebut. para alon PNS
sebaiknya tidak langsung diangkat, untuk membentuk kedisiplinan,
karakter, leadership dan supaya tidak loyo maka perlu diadakan
program pendidikan dasar militer kurang lebih 3 bulan, dan > bulan
berikutnya mereka perlu dibekali ilmu kepemerintahan, sehingga
mereka tidak hanya menguasai ilmu tekhnis namun mengetahui juga
ilmu manajerial &tidak perlu lagi S!PDN'. setelah lulus dari tahapan
tersebut barulah mereka bisa menjadi =PNS untuk masa perobaan
berikut orientasi dibidangnya untuk selanjutnya setahun kemudian
diangkat menjadi PNS.
e. -i"a# a"a lagi Sar%ana atau S2 A!al a!al,
Sudah erita lama oknum PNS yang bergelar sarjana atau S5 abal
abal, yang tidak jelas kualitas dan akreditasi perguruan tingginya,
bukan hal aneh bila ingin naik pangkat atau golongan, lulusan S#$
bisa tiba4tiba menjadi sarjana dan tiba4tiba menjadi golongan 3$,
demikian pula beramai ramai mereka mengambil kuliah S5 demi
ambisi menjadi kepala dinas misalnya. Sudah bukan rahasia pula
ijasah S5 abal abal bisa dibeli dengan uang.
*. -i"a# a"a lagi 'uai i'tri +ang #e"uan+a !er'tatu' PNS.
Seperti halnya di swasta dan B(#N apabila ada salah satu pasangan
yang berada di satu instansi maka salah satu harus mengundurkan
diri. 9al tersebut selain untuk menghindari onflit of interest juga
untuk mengurangi pemborosan uang Negara. dan juga bertujuan
untuk menghilangkan budaya nepotisme di dunia birokrasi. Lihat saja
Aayus dan DB terpidana dan tersangka kasus korupsi pajak,
keduanya memiliki istri seorang PNS juga, hal tersebut memiliki
korelasi dari nepotisme menjadi korupsi yang sistematis.
.. Penggunaan Si'te /&puteri'a'i pa"a 'aat pr&'e' re#ruten
Pega$ai Negeri Sipil
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 7
(ntuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada sistem rekruitmen
=PNS seara kon8ensional, Baru 4 baru ini Badan "epegawaian Negara
&B"N' bersama "emenpan )B mengujiobakan Sistem seleksi =PNS dan
promosi PNS seara terbuka dengan pemanfaatan =omputer $ssisted !est
yang merupakan salah satu Cuik Bins &layanan unggulan' B"N terhadap
masyarakat. Setelah terbangun instalasi =$! di "antor B"N Pusat, untuk
memaksimalkan peran =$! seara luas sehingga dapat digunakan seara
nasional, maka program instalasi =$! pada "antor )egional B"N mutlak
dibutuhkan. Lalu bagaimana =$! bisa efektif dalam sistem rekrutmen dalam
rangka mempraktikkan tata kelola pemerintahan yang ideal dan terwujudnya
Aood Ao8ernane.
a. .A- an" g&&" g&0ernan(e
(nited Nations &dalam "eban1 5???, .5' merumuskan beberapa
indikator good governance antara lain meliputi kemampuan yang ukup
untuk melaksanakan kebijakan dan fungsi4fungsi pemerintah, termasuk
sistem administrasi publik efektif dan responsif. Selain itu, akuntabilitas
dalam kegiatan pemerintah dan transparan dalam pengambilan keputusan
serta partisipasi dalam proses demokrasi, dengan memanfaatkan sumber
informasi dari publik. Bila dikaitkan dengan proses rekrutmen =PNS,
rekrutment harus memenuhi indikator efekti8itas, akuntabilitas dan
transparansi serta partisipasi publik
2
.
Pada dasarnya )ekrutmen sebagai suatu proses pengumpulan alon
pemegang jabatan yang sesuai dengan renana pegawai untuk menduduki
suatu jabatan tertentu dalam fungsi pekerjaan &employee funtion' pegawai
selama ini diatur dalam Peraturan Pemerintah &PP' Nomor ,/ !ahun 5???
tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil dan telah telah diubah dengan PP
Nomor ++ !ahun 5??5 dan PP Nomor ,0 !ahun 5??? tentang Dormasi
Pegawai Negeri Sipil. Seara keseluruhan, beberapa Peraturan Pemerintah
tersebut dibangun saling terkait dan berdasarkan sistem karier dan sistem
prestasi kerja. Penerapan kebijakan tersebut sebenarnya bertujuan untuk
memperoleh pegawai yang berkualitas, yakni pegawai yang terampil dan
5
2. Unite" Nati&n' 1"ala /e!an2 2000, 32)
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS |
memiliki kompetensi, dapat bekerja keras, kreatif, dan bermoral tinggi.
Namun dalam implementasinya belum memenuhi kebutuhan yang dapat
menunjang keberhasilan kinerja dan profesionalitas pegawai. "ondisi ini
disebabkan oleh perenanaan kepegawaian yang pada saat ini belum
didasarkan pada kebutuhan nyata sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
penempatan pegawai masih berdasarkan pesanan sehingga kurang
menonjolnya upaya mewujudkan prinsip the right man on the right place
&!hoha, 5??.'
4
.
(ntuk memperepat program reformasi birokrasi kepegawaian
nasional dalam kerangka mewujudkan Aood Ao8ernane, pemerintah telah
menanangkan beberapa langkah startegis sesuai dengan ore business
masing4masing lembaga, tidak terkeuali B"N dan "ementerian
Pemberdayaan $paratur Negara. )enana strategis yang disusun untuk
tahun 5?+5 hingga 5?+- adalah sebagai berikut.
+. Penataan Struktur Birokrasi
5. Penataan 2umlah, dan distribusi PNS
3. Sistem Seleksi =PNS dan Promosi PNS seara !erbuka
-. Profesionalisasi PNS
.. Pengembangan Sistem ;lektronik Pemerintah &;4Ao8ernment'
>. Peningkatan Pelayanan Publik
0. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas aparatur
/. Peningkatan "esejahteraan Pegawai Negeri
,. ;fisiensi Penggunaan Dasilitas, Sarana dan Prasarana "erja PNS
Oleh karena itu, B"N bersinergi dengan #enpan untuk mewujudkan
outomes dari )enana Strategis tersebut. )enana strategis point pertama
dan kedua, yaitu penataan struktur birokrasi serta penataan jumlah dan
distribusi PNS dalam tahap pelaksanaan, ditandai dengan diberlakukannya
moratorium rekrutmen dan seleksi =PNS.
Pengertian .A- 5
3
hoha, Miftah, Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia cetakan tahun 2005.
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | !
=omputer $ssissted !est &=$!' merupakan metode seleksi dengan
menggunakan alat bantu komputer yang dapat digunakan untuk tes
rekrutmen =PNS dan !es "ompetensi "epegawaian &!""'. =$! tidak
hanya digunakan untuk proses penerimaan =PNS jalur umum yang dimulai
pada tahun 5?+3, tetapi juga untuk keperluan kepegawaian lainnya seperti
untuk ujian dinas, diklat, dan lainnya. Pada konteks ini, +5 kantor regional
&kanreg' B"N berperan penting dalam mengoptimalkan =$! station guna
melayani berbagai instansi pemerintah daerah yang ada di masing4masing
wilayah kerjanya. B"N berusaha membangun keperayaan masyarakat
terhadap instansi pemerintah. Pada kesempatan yang sama, #odernisasi
instansi pemerintah dengan pemanfaatan teknologi informasi merupakan
tuntutan masyarakat dan kebutuhan bagi instansi itu sendiri. (ntuk itu,
melalui =$!, B"N telah melakukan ino8asi dalam proses rekrutmen =PNS
dan kepentingan kepegawaian lainnya. =$! mampu menyajikan hasil tes
yang obyektif, epat, transparan, dan terperaya .
!. Penggunaan Si'te .A- "ala Pr&'e' ,e#ruten Pega$ai
Negeri Sipil "i -ahun 2014
Setelah sempat 8akum selama dua tahun karena adanya kebijakan
monatorium penerimaan =PNS, akhirnya sebanyak 33, instansi pemerintah,
terdiri dari >, kementerianElembaga, 53 pemerintah pro8insi, dan 530
kabupatenEkota, kembali menggelar seleksi =PNS dari jalur pelamar umum.
2umlah formasi yang lowong sebanyak >. ribu formasi, terbagi -? ribu untuk
pemerintah daerah dan 5. ribu untuk instansi pusat. Dilihat dari sisi
momentum, rekrutmen =PNS kali ini memiliki nilai yang sangat strategis bagi
upaya perbaikan kondisi karut marut birokrasi negeri ini.
Penerimaan =PNS kali ini dapat dijadikan sebagai batu pijakan bagi
pelaksanaan reformasi birokrasi demi terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik &good governance'. Proses rekrutmen =PNS yang dilakukan
seara profesional merupakan langkah awal dari keberhasilan penerapan
prinsip merit system, yaitu sistem yang lebih mengutamakan penapaian
kinerja dan profesionalisme.
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 1"
"ementerian $paratur Negara dan Badan "epegawaian Negara
dibawah koordinasi "emendagri akan melaksanakan rekrutmen =PNS
sebanyak >?.??? orang untuk menggantikan pensiunan pegawai. perintah
untuk melaksanakan rekrutmen dan seleksi =PNS seara terbuka oleh
Presiden. Perintah transparansi dalam rekrutmen =PNS lewat *npres
tersebut ditujukan kepada seluruh menteri "abinet *ndonesia Bersatu &"*B'
**, 2aksa $gung, Panglima !N*, "apolri, Aubernur, dan BupatiEBali "ota di
seluruh *ndonesia. Seara khusus, Presiden SBF meminta "emendikbud
dan Sekjen Ombudsman agar membuka proses rekrutmen =PNS di
lingkungannya dengan transparan dan akuntabel. Publikasikan proses
rekrutmen =PNS melalui website masing4masing unit utama yang
terintegrasi dengan website "ementerian Pendidikan dan "ebudayaan,
bunyi poin nomor +5/ *dan +5, *npres tersebut. Di sinilah B"N menoba
untuk melaksanakan Sistem Seleksi =PNS dan Promosi PNS seara
!erbuka. 9al tersebut merupakan perhatian khusus dan langkah nyata B"N
untuk meningkatkan profesionalisme PNS yang dimulai dari proses
rekrutmen yang berkualitas.
(. /&para'i E*e#ti0ita', -ran'paran'i "an A#unta!ilita' .A-
"engan Si'te ,e#ruten /&n0en'i&nal
1. Efektivitas
Ditinjau dari sisi efekti8itas, yang perlu diperhatikan dalam jangka
pendek yaitu rata rata waktu yang diperlukan untuk melakukan rekrutmen
dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses perekrutan. Dalam
jangka panjang, yaitu performa perekrutan dan turn o8er perekrutan &D9=*,
5??0'. Sistem rekrutmen =PNS seara kon8ensional membutuhkan waktu
yang lama, hal ini disebabkan oleh seleksi administrastif yang memakan
waktu ditambah dengan proses koreksi terhadap lembar jawab komputer
yang dilakukan satu persatu, karena harus hati 4 hati agar tidak mengurangi
terjadinya kesalahan. Ditinjau dari performa perekrutan dan turn o8er
perekrutan, baik penggunaan =$! dan ara kon8ensional memiliki
kesamaan. Pada performa perekrutan, jumlah SD# yang diberdayakan
untuk merekrut tidak dapat menyeleksi jumlah pelamar yang ukup besar.
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 11
9al ini menyebabkan proses seleksi administrasi tidak bisa menyaring alon
pegawai yang potensial. $kibatnya, turn o8er &untuk mendapatkan alon
pegawai yang ideal' tidak bisa terapai seara maksimal. !erkadang terjadi
subjekti8itas dan diskriminasi terhadap pelamar dengan alasan bukan dari
uni8ersitas besar. Denomena ini sering dijumpai juga dalam proses
rekrutmen seara kon8ensional.
6
2. Transparansi
!ransparansi dalam hal ini memberikan informasi mengenai proses
penyelenggaraan rekrutmen yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui seara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang diperayakan kepadanya
dan ketaatannya pada peraturan perundang % undangan. Ditinjau dari sisi
transparansi, Sistem kon8ensional jelas tertinggal jika dibandingkan dengan
menggunakan sistem =$!. Pada seleksi menggunakan sistem =$!,
pemeriksaan hasil ujian diproses langsung oleh aplikasi, tanpa ampur
tangan manusia, sehingga hasil yang diapai adalah hasil murni. Data juga
ditampilkan seara realtime. Namun masih terdapat kelemahan dalam hal
transparansi, yaitu masih adanya potensi untuk melakukan rekayasa karena
ser8er yang tidak terpadu.
3. Akuntabilitas
$kuntabilitas merupakan bentuk tanggung jawab pengelolaan sumber
daya serta pelaksanaan kebijakan yang diperayakan kepada entitas
pelaporan dalam menapai tujuan yang telah ditetapkan seara periodik.
Ditinjau dari sisi akuntabilitas, rekrutmen seara kon8ensional sangat lemah,
terutama dalam pelaporan, karena semua laporan masih dientri seara
manual. Di beberapa daerah, test =$! tidak serentak dan Data yang belum
terintegrasi seara penuh membuat pelamar bisa mengikuti test di beberapa
instansi. 9al ini Seara sistem tidak menghambat seorang pelamar ikut =$!
di beberapa instansi, namun ada etika yang harus dipegang. $rtinya, ketika
seorang pelamar sudah ikut tes di "emenpan4)B misalnya, tidak mendua ke
instansi lain untuk menegah terjadi dobel kelulusan.
4
4. Thoha, Miftah, Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia cetakan tahun 2005.
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 12
-a!el /ara#teri'ti# .&puter A''i'te" -e't "an Si'te
/&n0en'i&nal
karakteristik Computer Assisted Test Sistem Konvensional
Quota
peserta Test
Tergantung jumlah unit komputer
yang tersedia di lokasi CAT
Tergantung kapasitas gedung
yang digunakan untuk paper
based test (LJK)
Data peserta Data terintegrasi sehingga peserta
test tidak dapat melakukan test
dua kali di tempat yang berbeda.
!amun sebagian besar masih
belum terintegrasi sehingga
peserta bisa melakukan test di dua
tempat.
Data kurang terintegrasi sehingga
peserta bisa melakukan test di dua
tempat.
Akuntabilitas
&
Transparansi
Data hasil test dapat langsung
diakses publik melalui "ebsite
sehingga meminimalisir terjadinya
proses manipulasi data se#ara
$isik.
LJK ra"an terjadinya manipulasi
harus dikoreksi terlebih dahulu
baru diketahui hasilnya.
%erpotensi terjadi proses
manipulasi data se#ara $isik
Aksesibilitas &angat mudah penggunaan
komputer user friendly
'udah tetapi membutuhkan
"aktu yang lama untuk mengisi
lembar ja"aban
Efektivitas
dan efisiensi
(roses dilakukan ) %ulan se#ara
bertahap.
&oal tersedia dalam bentuk so$t
$ile dan terdiri dari beberapa paket
soal. &emua soal sudah
terintegrasi sehingga se#ara
otomatis komputer akan mengolah
seuai dengan $ormat paket soal.
penggunaan anggaran sangat besar
pada proses pengadaan unit
komputer untuk pelaksanaan test.
(ada pelaksanaan test lebih hemat
dan hasil bisa langsung diketahui.
(roses dilakukan * bulan hingga
tahap pengumuman
Lembar soal test menggunakan
LJK dikirim dari pusat dengan
jumlah )+* paket dengan
penga"asan yang ketat.
Kurang hemat karena pengadaan
kertas untuk LJK
Partisipasi
masyarakat
'asyarakat dapat menga"asi
se#ara real time melalui akses "eb
yang telah disediakan pemeritah
'asyarakat tidak bisa menga"asi
se#ara real time karena hasil ujian
tidak bisa langsung ditampilkan di
"eb yang disediakan oleh
pemerintah.
Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, dan data tabel matriks
dijelaskan bahwa pelaksanaan test =$! rangka mempraktikkan tata kelola
pemerintahan yang ideal dan terwujudnya Aood Ao8ernane masih memiliki
elah.
BAB III
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 13
PENU-UP
A. /ESIMPULAN
!ransparansi dalam penerimaan PNS merupakan salah satu tugas
yang harus dilaksanakan dalam rangka memulihkan keperayaan
masyarakat. 2angan sampai mereka terus diliputi oleh kekeewaan.
!ransparansi dalam pola rekruitmen PNS bermanfaat untuk memberi4kan
informasi akurat, epat, dan lengkap kepada masyarakat. Oleh karena itu
informasi disampaikan sebagai perwujudan trasparansi pemerintah dalam
proses rekrutmen PNS seharusnya tidak setengah hati.
Setiap tahap dalam proses rekrutmen haruslah diinformasikan seara
detail dan epat dengan didukung oleh perkembangan teknologi. "ejujuran
dan obyektifitas dalam merekrut PNS, adalah harapan masyarakat. Sudah
bukan Gamannya lagi merekrut PNS dengan pola ""N atau atas dasar
mengandalkan jaringan. #aka, transparansi adalah sesuatu yang wajib kita
lakukan. *nformasi yang diberikan kepada masyarakat tidak hanya informasi
pendaftaran tetapi sampai pada pengumuman penerimaan termasuk nilai
yang diperoleh =PNS bagi yang lolos seleksi
B. SA,AN
!es =PNS harus memiliki tujuan sebagai proses penjaringan para
alon penyelenggara negara yang memiliki integritas dan kualitas yang
unggul, melalui proses rekruitmen transparan dan akuntabel. (ntuk
mewujudkan tujuan tersebut, masyarakat harus dilibatkan sebagai pengawas
eksternal mulai dari proses pengumuman lowongan, hingga pada tahap
akhir tes.
DA7-A, PUS-A/A
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 14
+. =ardoso, Daustino Aomes.5??3.Manajemen Sumber a!a manusia.
Fogyakarta6=.H $ND* ODDS;! &Penerbit $ND*'
5. !hoha, #iftah. 5??.. Manajemen "epega#aian Sipil di $ndonesia.
2akarta 6 Prenada #edia Aroup.
3# http6EEreformasibirokrasi.habibieenter.or.id $ Diakses pada hari )abu,
tanggal + 2anuari 5?+- , pukul +,6?? B*B
-. www.bkn.go.id, diakses tanggal 5- Desember 5?+3, Pukul 5?.3- B*B
5# http6EElangkah4perubahan.blogspot.omE5?+5E?5Emakalah4reformasi4
kepegawaian.html diakses tanggal 5- Desember 5?+3, pukul 5+.??
B*B
6# http6EEwarmadewa.a.id
7# http6EEethiw.blogspot.omE5?+5E?>Epengadaan4pns.html Diakses
tanggal + 2anuari 5?+-, pukul +,.?? B*B
Un"ang Un"ang
+. (ndang4(ndang Nomor -3 !ahun +,,, tentang Pokok4Pokok
"epegawaian
5. Peraturan Pemerintah &PP' Nomor ,/ !ahun 5??? tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.
3. PP Nomor ++ !ahun 5??5 dan PP Nomor ,0 !ahun 5??? tentang
Dormasi Pegawai Negeri Sipil
Reformasi Kepegawaian di bidang Rekrutmen PNS | 15

Anda mungkin juga menyukai