Anda di halaman 1dari 2

Nama : Medina Deanti Sari

NIM : 1111095000034
Tugas : 3
Opini tentang KBI, Undang-undang Keanekaragaman Hayati dan Produk Bioteknologi
Perkembangan di bidang bioteknologi dari Konvensional sampai modern yang bertujuan
untuk kesejahteraan umat manusia telah menghasilkan berbagai produk yang menggunakan
living things baik mikro maupun makroorganisme. Contohnya pada produk konvensional seperti
susu murni memanfaatkan bakteri yang ada didalamnya (Bakteri Asam Laktat) untuk
memanfaatkan lactose untuk menghasilkan yogurt. Sedangkan contoh pada produk modern
adalah Produk Golden Rice yang banyak mengandung karoten dan vitamin A pro) golden rice
dapat mencegah Avitaminosis pada anak-anak yang kekurangan vitamin A. Pada produk
bioteknologi modern sudah ditemukan struktur DNA sehingga dapat terjadi rekayasa genetika
pada mikroorganisme atau yang biasa dikenal dengan Genetically Modified Organism (GMO).
Pada GMO sendiri dapat menimbulkan dampak negatif, diantaranya: menurunkan diversitas,
menurunnya plasma nutfah, dapat menimbulkan efek buruk jangka panjang dll. Dampak
negative dari kemajuan bioteknologi tersebut memunculkan Protokol Kartagena yang
dilatarbelakangi mengantisipasi dampak negative dari penggunaan hasil rekayasa genetic dan
adanya perkembangan sejarah bioteknologi dari konvensional sampai modern.
Organisme hasil rekayasa genetik atau Genetically Modified Organism (GMO)
merupakan salah satu produk dari bioteknologi modern. Setiap negara harus meningkatkan
kewaspadaan dalam menghadapi gencaranya pelepasan produk GMO khususnya dari negara-
negara barat, untuk menghindari masuknya organisme tersebut tanpa izin atau mencegah
dijadikannya suatu negara sebagi tempat pengujian organisme hasil rekayasa genetik tanpa
sepengetahuan pemerintah dan masyarakatnya. Jika setiap negara melakasanakan yang ada pada
Protokol Kertagena maka kemungkinan timbulnya resiko tersebut dapat diatasi dengan
melakukan penangnan dan pengujian sesuai dengan aturan yang berlaku di setiap negara.
Protokol Kertagena bertujuan memberikan aturan dalam memastikan tingkat proteksi yang
memadai dalam hal transfer, penanganan, dan penggunaan yang aman dari organisme hidup hasil
bioteknologi modern yang mungkin berpengaruh merugikan terhadap kelestarian dan
pemanfaatan yang berkelanjutan keanekaragaman hayati, yang mempertimbangkan resiko
terhadap kesehatan manusia khususnya pada pergerakan lintas batas.
Di Indonesia ada Konsorsium Bioteknologi. Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI)
merupakan himpunan lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan pengembangan dan penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang bioteknologi. Anggota pendiri terdiri atas tiga
PAU Bioteknologi (IPB, ITB, serta UGM) dan anggota terdiri atas institusi yang berminat dan
mengajukan diri menjadi anggota KBI. Anggota mempunyai hak dan kewajiban yang telah
ditetapkan pada AD-ART KBI. KBI merupakan suatu organisasi yang menjadi fasilitator
pemerintah untuk membantu dalam pembangunan berbagai sektor kehidupan yang terkait dengan
bioteknologi.

Anda mungkin juga menyukai