Anda di halaman 1dari 4

31 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 96 | 1 - 15 JANUARI 2011

Khutbah Jum'at
Maasyira al-Muslimin jamaah
shalat Jumat yang dimuliakan Allah.
Pada hari yang berbahagia ini,
saya ingin berwasiat pada diri sendiri
dan kepada jamaah shalat Jumat,
marilah kita senantiasa bertakwa
kepada Allah SwT. Selanjutnya, mari
kita bersyukur pada Allah yang telah
melimpahkan segala nikmat kepada,
kita berkumpul di sini untuk
bersimpuh mengagungkan Asma
Allah, menyatakan dan
mempersaksikan kebesaran Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Besar,
Maha Pemurah atas segala nikmat-
Nya yang tak terhitung.
Shalawat serta salam kami
sampaikan pada Rasulullah saw yang
selalu menyampaikan pesan dan
memberikan suri tauladan hingga
akhir hayat, dan kepada para
keluarganya, sahabat-sahabatnya,
tabiin-tabiin, dan umat Islam yang
mengikuti ajaran yang telah
disampaikan oleh Rasulullah saw.
Kecerdasan muttaqin yang
tedapat dalam Q.s. Ali Imran, [3]: 135-
138 merupakan kecerdasan spiritual
dan kecerdasan intelektual. Pada
ayat-ayat tersebut Allah SwT
berfirman:
MERAIH KECERDASAN MUTTAQIN
MUHAMMAD MAIMUN, M.A., M.S.I.
"Dan (juga) orang-orang yang
apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri mereka
ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada
Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui. Mereka
itu balasannya ialah ampunan dari
Tuhan mereka dan surga yang di
dalamnya mengalir sungai-sungai,
sedang mereka kekal di dalamnya.
Dan itulah sebaik-baik pahala
orang-orang yang beramal.
Sesungguhnya telah berlalu sebelum
kamu sunnah-sunnah Allah; Karena
itu berjalanlah kamu di muka bumi
dan perhatikanlah bagaimana
akibat orang-orang yang
mendustakan (Rasul-Rasul). Ini (Al-
Quran) adalah penerangan bagi
seluruh manusia, dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa."
Q.s. Ali Imran [3]: 135-136
dijelaskan yaitu ciri orang yang
bertakwa adalah orang yang
berdzikir, istigfar, dan bertaubat yakni
dimaknai cerdas secara spiritual atau
kecerdasan beribadah. Allah
memerintahkan orang yang telah
berbuat kesalahan supaya, pertama
mereka ingat Allah SwT, lalu
memohon ampun. Kedua, tidak
meneruskan perbuatan itu,
meninggalkan dengan tekad tidak
mengulangi dosa, dan ketiga mereka
mengetahuinya, yaitu pengetahuan
kesadaran untuk tidak melakukan
lagi. Ayat di atas tidak berarti, ketika
kita melakukan kesalahan kemudian
baru kita meminta ampun kepada
Allah tetapi berdoa hendaknya
dilakukan di waktu pagi dan petang
sebagaimana yang diperintahkan di
dalam Al-Quran (Q.s. Al-Insan, [76]:
25, Q.s. Al-Fath, [48]: 9).
Di samping itu, manusia
hendaknya tidak seperti pepatah
makan kacang lupa akan kulitnya.
Karena kebanyakan manusia di dunia
ini, ketika melakukan kesalahan atau
ditimpa musibah manusia selalu ingat
kepada Allah, tetapi setelah berdoa
dan dikembalikan nikmatnya, dia lupa
kepada nikmat-nikmat Allah yang
telah diberikan kembali sebagaimana
diungkapkan dalam Q.s. Al-Zumar,
[39]: 8
Jamaah Shalat Jumat yang
disayangi oleh Allah SwT
Kecerdasan Intelektual
Pada Q.s. Ali Imran [3]: 137
manusia diperintahkan untuk
mempelajari Sunnahtullah yakni
kebiasaan-kebiasaan atau ketetapan
ilahi dalam masyarakat, sedangkan
ayat 138 menjelaskan bahwa
isyaratnya tidak lain adalah Al-
Quran Kitab Suci yang
32 25 MUHARAM - 9 SHAFAR 1432 H
Khutbah Jum'at
mengungkapkan adanya hukum-
hukum yang mengatur kehidupan
masyarakat. Al-Quran adalah
penerangan bagi seluruh manusia,
dan petunjuk serta pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa. Kedua
ayat tersebut dipahami pada dua
konsep intelegensi.
Para psikolog yang membahas
intelegensi sepakat bahwa
intelegensi terbagi menjadi dua
macam yaitu pertama kemampuan
verbal, yang tercermin dalam perilaku
seperti menampilkan kosa kata yang
baik, membaca dengan pemahaman
yang tinggi, berpengalaman yang
mendalam pada suatu bidang
pengetahuan tertentu, dan
menunjukkan rasa ingin tahu. Kedua,
keterampilan memecahkan masalah,
yang tercermin pada perilaku seperti
berpikir logis dan jernih, mampu
menerapkan pengetahuan dalam
menghadapi masalah, dan membuat
keputusan yang baik.
Kecerdasan intelegensi yang
pertama adalah pengetahuan yang
ada di masyarakat, yaitu ketetapan
atau Sunnah-Sunnah Allah di masa
lalu, masa sekarang, atau masa
depan. Sesuatu yang terjadi di bumi
seharusnya dipelajari dan
diperhatikan.
"Sesungguhnya telah berlalu
sebelum kamu Sunnah-Sunnah
Allah; Karena itu berjalanlah kamu
di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana akibat orang-orang
yang mendustakan (Rasul-Rasul)."
Dan kecerdasan intelegensi
kedua terkandung dalam Q.s. Ali
Imran [3]: 138
"Ini (Al-Quran) adalah
penerangan bagi seluruh manusia,
dan petunjuk serta pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa."
Dalam Q.s. Ali Imran [3]: 137,
manusia diperintahkan untuk
memahami peristiwa-peristiwa yang
terjadi sekeliling kita, lalu perhatikan
apa yang terjadi akibat dari orang-
orang yang tidak taat pada Sunnah-
Sunnah atau ketetapan Allah dan
memahami akibat orang yang telah
mendustakan Rasulullah saw.
Ini menunjukkan bahwa orang
yang cerdas memahami ayat Al-
Quran adalah orang yang mampu
menafsirkan Al-Quran secara
komprehensif. Yaitu menafsirkan Al-
Quran tidak sepotong-potong, perlu
pengetahuan ilmu-ilmu Al-Quran,
ilmu-ilmu Hadits, fiqih, sain dan
teknologi, antropologi, psikologi,
ekonomi, dan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan yang dapat membantu
memahami isyarat atau pesan-pesan
Allah di dalam Al-Quran. Sehingga
agama Islam merupakan agama
rahmat bagi seluruh alam semesta,
bukan rahmat bagi golongannya
sendiri, seperti aksi terorisme,
perusakan lingkungan, menyakiti diri
sendiri yang dapat merusak
kesehatan, atau perbuatan yang tidak
sejalan dengan pandangan Islam.
Sungguh luas pandangan hidup
yang diajarkan oleh Al-Quran.
Jamaah shalat Jumat yang
disayangi oleh Allah SwT.
Pada kesempatan yang
berbahagia ini, kita semua jamaah
shalat Jumat yang memakai pakaian
yang baru atau yang lama tidak akan
berarti. Jika pakaian tersebut tidak
dihiasi dengan ketakwaan karena
pakaian yang baik adalah takwa,
Allah berfirman dalam Q.s. Al-Araf
[7]: 26
26. Hai anak Adam,
sesungguhnya kami telah
menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup auratmu dan
pakaian indah untuk perhiasan,
dan pakaian takwa adalah pakaian
yang paling baik. Yang demikian
itu merupakan sebagian dari tanda-
tanda kekuasaan Allah. Mudah-
mudahan mereka selalu ingat.
Seiring dengan itu, takwa sudah
seharusnya digendong kemana-
mana seperti yang dijelaskan dalam
beberapa Hadits. Bertakwalah
kepada Allah di manapun engkau
berada, dan ikuti perbuatan jelek
dengan kebaikan. Serta dijelaskan
pada Hadits lain bertakwalah
kepada Allah, karena hal itu
adalah sekumpulan kebaikan.

Doa Penutup
33 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 96 | 1 - 15 JANUARI 2011
Khutbah Jum'at
Maha Sucilah Allah SwT yang
telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua
sehingga sampai detik ini kita
masih dalam keadaan sehat wal
afiat, dalam keadaan iman dan
takwa dan dapat berkumpul di sini
dalam rangka menunaikan ibadah.
Shalawat dan salam semoga
tetap tercurah pada junjungan kita
Nabi besar Muhammad saw,
segenap sahabatnya dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Hadirin jamaah Jumah yang
berbahagia.
Pada kesempatan ini pertama-
tama saya mewasiatkan kepada diri
saya sendiri dan kepada hadirin
yang berbahagia. Marilah kita
senantiasa meningkatkan takwa
kita kepada Allah SwT dalam
setiap saat dan senantiasa berdoa
supaya jangan sampai mati kecuali
dalam keadaan Islam.
Takwa mengandung arti bahwa
kita senantiasa berusaha sekuat
tenaga, sepenuh jiwa, untuk
melakukan semua perintah-
MEMPERSIAPKAN GENERASI MUTTAQIN
SITI SUMARIDAH S.AG
perintah-Nya dan menjauhi setiap
larangannya kapan dan di mana pun
kita berada.
Manusia muttaqin, ialah manusia
yang beruntung, yang tidak terlena
pada godaan dunia, karena ia yakin
sepenuhnya balasan disisi Allah SwT
jauh lebih mulia daripada tipuan
dunia sebagaimana FirmanNya
didalam Al-Quran surat Ali Imran
ayat 14-15:
Artinya: Dijadikan terasa
indah dalam pandangan manusia
cinta terhadap apa yang
diinginkan, berupa perempuan-
perempuan, anak-anak, harta
benda yang bertumpuk dalam
bentuk emas dan perak, kuda
pilihan, hewan ternak, dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan disisi Allahlah tempat
kembali yang baik. Katakanlah,
Maukah aku kabarkan kepadamu
apa yang lebih baik dari yang
demikian? Bagi orang-orang yang
bertakwa (tersedia) disisi Tuhan
mereka surga-surga yang mengalir
dibawahnya sungai-sungai. Mereka
kekal didalamnya, dan pasangan-
pasangan yang suci, serta ridla
Allah. Dan Allah Maha Melihat
hamba-hambaNya
Orang yang bertakwa pasti akan
berusaha menyiapkan generasi
mutaqqin yang diharapkan mampu
menggantikan fungsi kekhalifahan-
Nya sebagai wakil Allah SwT di muka
bumi. Mereka akan khawatir kalau
dikemudian hari meninggalkan
generasi yang lemah sebagaimana
firmanNya didalam Al-Quran surat
An-Nisaa' ayat 9:
Artinya: Dan hendaklah takut
(kepada Allah) orang-orang yang
sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang
mereka, yang mereka khawatirkan
(kesejahteraan) nya. Oleh karena
itu, hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan berbicara dengan
tutur kata yang benar.
Hadirin jamaah Jumah yang
berbahagia.
Kita harus mempersiapkan anak-
anak kita sebagai generasi penerus
dengan akidah yang kokoh, ilmu
duniawi dan ukhrawi yang mumpuni
sehingga mereka mampu bersaing di
era global, memenangkannya dengan
cara terhormat.
Biarlah mereka menjadi generasi
tangguh, pakar dibidangnya masing-
masing. Akan tetapi iman di dadanya
jangan sampai tergadaikan.
Sebagaimana firman-Nya didalam
Q.s.Luqman 31 ayat 13:
Artinya: Dan ingatlah ketika
34 25 MUHARAM - 9 SHAFAR 1432 H
Khutbah Jum'at
Luqman berkata kepada anaknya
pada waktu memberi pelajaran
kepadanya, Wahai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan
Allah. Sesungguhnya
mempersekutukan Allah adalah
benar-benar kedlaliman yang
besar
Kesadaran tauhid tersebut akan
mampu mendorong manusia untuk
selalu berusaha melakukan perbuatan
yang baik dan menjauhi perbuatan-
perbuatan yang tercela, karena setiap
perbuatan pasti akan mendapat
balasan dari Allah SwT.
Hal tersebut sejalan dengan
firman-Nyang didalam Al-Quran
surat Luqman [31]: 16
Artinya: Wahai anakku,
sesungguhnya jika ada suatu
perbuatan seberat biji sawi dan
berada dalam batu atau di langit
atau di dalam bumi, niscaya Allah
SwT akan membalasnya.
Sesungguhnya Allah Maha Halus
lagi Maha Mengetahui.
Langkah selanjutnya mendidik
generasi yang akan datang dengan
selalu mananamkan jiwa amar maruf
nahi munkar, sabar dalam
menghadapi cobaan dan selalu
mendirikan shalat kapan dan di mana
pun mereka berada. Hal tersebut
sejalan dengan firman-Nya:
Artinya: Wahai anakku,
dirikanlah sholat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah mereka dari
perbuatan mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah SwT). ( Q.s.
Luqman [31]: 17.
Langkah selanjutnya yiatu
mendidik anak agar tidak sombong,
namun tawadhu dan rendah hati.
Sikap tersebut merupakan akhlaqul
Karimah yang wajib dipunyai jika kita
menginginkan generasi mendatang
yang tangguh dan mampu menjawab
tantangan masa depan. Langkah
tersebut sejalan dengan firman Allah
SwT didalam Al-Quran surat
Luqman [31] ayat 18-19:
Dan janganlah kamu
memalingkan muka dari manusia
(karena) sombong dan janganlah
berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri.
Dan sederhanakanlah kamu
dalam berjalan dan rendahkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-
buruk suara adalah suara keledai.
Hadirin jamaah Jumah yang
berbahagia.
Marilah kita berusaha
menciptakan generasi muttaqin untuk
mencari mencari ridla Ilahi, dan
marilah kita senantiasa berdoa
semoga Allah SwT mengampuni
dosa-dosa kita, menerima setiap amal
ibadah kita, melindungi umat Islam di
mana pun mereka berada. Amin, Ya
Rabbal 'alamin.
Khutbah Kedua.
Hadirin jamaah Jumah
rahimakumullah.
Marilah kita berdoa semoga amal
ibadah kita diterima di sisi Allah SwT
dan dosa-dosa kita diampuni dan
umat Islam di mana pun mereka
berada senantiasa mendapat taufik,
hidayah dan lindungan Allah SwT.

Anda mungkin juga menyukai