APAKAH PERILAKU ABNORMAL ITU? Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain: 1. Statistical infrequency Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva. Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, ketrampilan membaca, dsb. amun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub !sebelah kanan". Misalnya orang yang mempunyai #$ %&', tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius. (idak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. )ntuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal. 2. Unexpectedness *iasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. +ontohnya seseorang tiba,tiba menjadi cemas !misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar" ketika berada di tengah,tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkha-atirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. .espon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi. 3. Violation of norms Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi. /ika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. 0ebaliknya jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal. Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun %12',an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal. 3alaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi abnormal. 4. Personal distress Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu. (idak semua gangguan !disorder" menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan. /uga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik. Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum. 5. Disability #ndividu mengalami ketidakmampuan !kesulitan" untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan. (idak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme !mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual", tidak jelas juga apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual. Dari semua kriteria di atas menunjukkan bah-a perilaku abnormal sulit untuk didefinisikan. (idak ada satupun kriteria yang secara sempurna dapat membedakan abnormal dari perilaku normal. (api sekurang,kurangnya kriteria tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Dan adanya kriteria pertimbangan 1 sosial menjelaskan bah-a abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta -aktu. Mitos dan a!ta t"ntan# $"%i&a!' a(no%)a& MITOS *AKTA Perilaku abnormal sangat aneh dan sangat berbeda dengan orang normal 4angguan mental akibat adanya kekurangan dalam diri yang tidak teratasi 4angguan mental dipengaruhi sihir atau magic Penderita gangguan sukar dibedakan dengan orang normal 0etiap orang punya potensi dan kesempatan sama untuk terganggu dan bertingkah laku abnormal *anyak orang,orang yang percaya (uhan terkena gangguan mental dan masyarakat kurang mengetahui pengetahuan ilmiah. SE+ARAH PSIKOPATOLOGI Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental Demonology A,a& Demonology merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bah-a perilaku abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Masyarakat saat itu meyakini bah-a kekuatan roh atau setan dapat merasuk ke dalam tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut. emonology ditemukan dalam budaya +ina, Mesir dan 5unani. Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Mereka menggunakan nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa binatang atau manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism. P"n-"&asan isio&o#is a,a& t"%.ada$ #an##'an )"nta& $ada )asa Ro)a dan /'nani K'no. Abad & 0M, Hi$$o0%at"s !*apak Kedokteran6 penemu ilmu medis modern" memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. #a menolak keyakinan yang berkembang pada masa 5unani itu bah-a (uhan !de-a" mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman. 7ippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. 0ehingga jika cara berpikir dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya !otaknya terganggu". 7ippocrates merupakan pelopor somatogenesis 1 suatu ide yang menyebutkan bah-a kondisi soma !tubuh" mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. /ika soma !tubuh" seseorang terganggu, maka pikiran dan perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis suatu keyakinan bah-a segala sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu. 7ippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori yaitu mania, melancholia dan phrentis !demam otak". #a yang lebih percaya pada hal,hal yang bersifat nat'%a& daripada supranatural percaya bah-a suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh. 0elain 7ippocrates, ada juga dokter dari .oma yang mencoba memberikan penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah Asclepiades dan 4alen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan yang lebih manusia-i dan pera-atan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental. +a)an K"#"&a$an 2The Dark ges3dan !")(a&in4a demonology Kematian 4alen !%8' 9 :'' M", sebagai dokter terakhir pada masa klasik 5unani menandai dimulainya /aman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi pera-atan serta studi tentang perilaku abnormal. 0etelah runtuhnya .oma dan 5unani, peradaban manusia mengalami kemunduran. Pada /aman Pertengahan dan .enaissance !;'' 9 %&'' M", kalangan gereja dan Kristen meluaskan pengaruhnya melalui dunia pendidikan dan misionaris agama menggantikan budaya klasik kala itu. (ermasuk dalam hal menangani penderita gangguan mental. 0aat itu gangguan mental kembali dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan supranatural. Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau menyentuhnya dengan menggunakan benda,benda yang dianggap keramat atau juga memberinya ramuan yang harus diminum pada saat fase bulan mulai mengecil. 0edangkan keluarga penderita percaya dan memba-anya ke pastur karena takut dan mempunyai takhyul bah-a penderita terkena pengaruh setan. Penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Mereka dianggap bersekutu dengan setan dan menentang (uhan. 2 (ahun %;<;, Pope #nnocent =### meminta kepada para pendeta di >ropa untuk mencari para tukang sihir. Kemudian dua tahun kemudian setelah dia mengirim dua pendeta ke /erman, akhirnya dikeluarkan buku petunjuk yang diberi nama Malleus Male!icarum untuk melakukan perburuan tukang sihir !"itch hunts#. *uku ini berisi tentang berbagai tanda untuk mendeteksi tukang sihir seperti bercak merah atau daerah ra-an pada kulit tukang sihir. *ercak tersebut menurut buku panduan itu, diduga dibuat oleh setan dengan cakarnya sebagai tanda perjanjian antara tukang sihir itu dengan setan. Para tukang sihir yang tertangkap dan tidak mengaku akan disiksa dan dipenjara seumur hidup bahkan sampai menjalani eksekusi mati. $itch hunting mulai mereda pada abad %2 dan %<. Di 0panyol pada tahun %?%', berbagai tuduhan terhadap tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal. (uduhan tersebut harus disertai dengan bukti,bukti yang independen, tidak dibenarkan adanya penyiksaan serta barang,barang milik tukang sihir tersebut tidak akan disita. Di 0-edia, pada tahun %?;1, $ueen +hristina memerintahkan untuk membebaskan semua tukang sihir kecuali mereka yang benar,benar terbukti melakukan pembunuhan. Di Perancis, tahun %?<:, .aja @ouis A#= mengeluarkan dekrit tentang pembebasan tukang sihir. >ksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di 0-iss pada tahun %2<:. 0ampai akhir /aman Pertengahan, semua penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Dalam pengakuannya beberapa dari mereka mengaku mempunyai hubungan dengan setan, melakukan hubungan seksual dan sering berkumpul dengan kelompok roh atau setan. 7al itu dalam pandangan abnormal diinterpretasi mungkin para tukang sihir tersebut mengalami halusinasi atau delusi dan beberapa dari mereka didiagnosis mempunyai gangguan psikosis. P")(an#'nan sylums s"&a)a !enaissance 2+a)an P"n0"%a.an3 Pada abad %& dan %?, di >ropa mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita gangguan mental dari kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat penampungan yang disebut sylums" Di asylums itu ditampung dan dira-at penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas. (ahun %&;2, 7enry =### membangun @ondonBs 7ospital of 0t. Mary of *ethlehem !kemudian terkenal dengan nama B"d&a)", sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di *edlam saat itu cukup menyedihkan dimana disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian *edlam berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit ji-a tersebut. *edlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat. G"%a!an R"o%)asi 5 the insane as sick Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam .evolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses pencerahan !renaisans" bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Crang gila !insane" kemudian dianggap sebagai orang sakit. (okoh di >ropa kemudian ikut menyuarakan hal itu. Misalnya +hiarugi di #talia dan Muller di /erman menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. (etapi per-ujudan konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh P.i&&i$" Pin"& !%2;& 9 %<:?". Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang bernama La Bi0"t%". Pinel merupakan figur yang mempelopori gerakan treatment yang lebih humanis !manusia-i" terhadap penderita gangguan mental. #a membebaskan pasien di @a *icetre dari ikatan rantai dan pasung kemudian memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti seekor he-an sebagaimana dilakukan di @a *icetre. *eberapa pasien yang a-alnya tidak tera-at kemudian dapat terlihat lebih tenang. Mereka juga bebas berjalan,jalan di rumah sakit tanpa ada kecenderungan untuk menyakiti orang lain. 0elain itu, di ruangan mereka di ba-ah tanah, dipasang penerangan dan sistem peredaran udara !ventilasi". 0etelah beberapa tahun menjalani pera-atan yang lebih manusia-i, beberapa pasien dapat pulih kembali dan keluar dari @a *icetre. Pinel berpendapat bah-a rumah sakit seharusnya merupakan tempat untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya, pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya didekati dengan perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para penderita gangguan mental. Pinel kemudian juga mengajukan studi ilmiah dan kategorisasi penyakit mental, melakukan pencatatan kasus, ri-ayat hidup dan studi terhadap metode treatment. #a kemudian menyebutkan bah-a beberapa kondisi psikosis mungkin merupakan faktor psikogenesis. 0emangat Pinel diteruskan oleh B%itis. 6'a!"%s yang membangun %asylums !or the insane& yang pada -aktu itu berkonotasi sebagai tempat pengungsian dan tempat istirahat. Pada a-al abad %1, rumah sakit di Amerika dan #nggris menekankan Dmoral treatment& untuk memulihkan kesehatan mental melalui inspirasi spiritual, studi dan perhatian yang penuh kebajikan !benevolent care". Pertengahan abad :', perhatian diarahkan dalam pengembangan D therapeutic millieus& dan merubah rumah sakit dari custodial !model tahanan" menjadi therapeutic agency. (etapi terjadi kemunduran dalam masalah 3 pera-atan dalam rumah sakit pada keadaan dehumanisasi seperti yang ditentang Pinel. Kondisi yang buruk tersebut diungkap oleh 7o%ot.4 7i8 dan 9&io%d B""%s pada a-al abad :' dan oleh 7"'t0s. !%1;1" yang menunjukkan bagaimana masyarakat menolak orang sakit ji-a dan memperlakukan orang sakit ji-a secara tidak layak. Pada berbagai rumah sakit pemerintah, D*edlamB terus hidup hingga sekarang. Demikian juga pandangan masyarakat yang -alaupun secara eksplisit mengatakan D insane as sick& tapi seringkali perlakuan yang ditampakkan justru menunjukkan Dinsane as subhuman ' possessed !kesurupan"B. P"nd"!atan M"dis $ada Gan##'an M"nta& 0ejak : abad terakhir, konsep gangguan mental sebagai penyakit yang disebabkan oleh faktor natural dan dapat dijelaskan secara ilmiah merupakan pandangan yang cukup dominan. Para dokter berusaha menjelaskan bentuk dan jenis penyakit mental, menemukan penyebabnya, ciri,cirinya dan mengembangkan metode treatment yang tepat. Anggapan dokter adalah bah-a setiap terjadi perilaku yang patologis merupakan penyakit susunan saraf. Penelitian dalam hal ini sudah banyak dilakukan. (radisi psikiatri medis paling ter-akili oleh E)i& K%a"$"&in !%<&& 9 %1:?". #a mencoba mendaftar gejala, gejala yang tampak dari disfungsi mental, kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan mengidentifikasi serta mengklasifikasikan penyakit mental. Kraepelin melabel : penyakit mental parah yang paling umum yakni dementia praecox !sekarang lebih dikenal dengan sebutan skiEofrenia, dari istilah >ugen *leuler" dan manic#depressi$e psychosis. P"nd"!atan Psi!o&o#is $ada Gan##'an M"nta& Psikopatologi tidak hanya mengetengahkan konsep penyakit psychological !unctioning, tapi juga mengetengahkan bah-a gangguan tersebut disebabkan oleh faktor,faktor psikologis. Crientasi psikogenik muncul pada studi tentang histeria, yaitu suatu kondisi neurotis yang sering ditandai dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala behavioral seperti kehilangan memori, kepribadian atau kondisi emosi yang tidak menentu. Pada abad %< dan %1, di >ropa banyak dijumpai subjek yang mengalami simtom histeria tersebut. )ntuk menjelaskan terjadinya histeria tersebut, muncul beberapa pandangan yang berorientasi psikogenik. 0alah satunya adalah dokter Austria, *%an: Anton M"s)"% !%28; 9 %<%&". 0tudi tentang histeria ini menggunakan metode hipnotis. Di ba-ah kondisi hipnotis, pasien dengan histeria dapat memunculkan kembali simtom histeria yang biasanya muncul. 7ipnotis kemudian menjadi suatu metode yang penting dalam treatment psikologis, terutama psikoanalisa yang biasa menggunakan asosiasi bebas dan interpretasi mimpi untuk mengeksplorasi alam ba-ah sadar. 0elain hipnotis, metode lain yang digunakan untuk melakukan terapi pada gangguan mental adalah katarsis yang dikenalkan oleh +os" B%"'"% dan kemudian dikembangkan oleh Si#)'nd *%"'d. Kata%sis adalah suatu metode terapeutik dimana pasien diminta untuk mengingat kembali dan melepaskan emosi yang tidak menyenangkan, mengalami kembali ketegangan dan ketidakbahagiaannya dengan tujuan untuk melepaskan dari penderitaan emosional. Mesmer, +harcot, *reuer dan Freud mengembangkan metode hipnotis dan katarsis. 7al itu menunjukkan adanya orientasi psikogenik terhadap gangguan mental. 4