Anda di halaman 1dari 4

PSIKOLOGI ABNORMAL

Oleh: M. Fakhrurrozi, S.Psi


APAKAH PERILAKU ABNORMAL ITU?
Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain:
1. Statistical infrequency
Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur
didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan
berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung
kurva.
Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan,
intelegensi, ketrampilan membaca, dsb.
amun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub !sebelah kanan". Misalnya
orang yang mempunyai #$ %&', tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius.
(idak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai
kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. )ntuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat
ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal.
2. Unexpectedness
*iasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. +ontohnya
seseorang tiba,tiba menjadi cemas !misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar" ketika berada
di tengah,tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkha-atirkan kondisi
keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. .espon yang
ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi.
3. Violation of norms
Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi.
/ika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. 0ebaliknya jika bertentangan dengan
norma yang berlaku, berarti abnormal.
Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan
budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun %12',an, homoseksual merupakan perilaku
abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal.
3alaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah
dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan
perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi
abnormal.
4. Personal distress
Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu.
(idak semua gangguan !disorder" menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau
melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan.
/uga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit
karena disuntik.
Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar
dapat diberlakukan secara umum.
5. Disability
#ndividu mengalami ketidakmampuan !kesulitan" untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang
dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah
mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan.
(idak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang
yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme !mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip
orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual", tidak jelas juga apakah ia mengalami
disability dalam masalah seksual.
Dari semua kriteria di atas menunjukkan bah-a perilaku abnormal sulit untuk didefinisikan. (idak ada satupun
kriteria yang secara sempurna dapat membedakan abnormal dari perilaku normal. (api sekurang,kurangnya
kriteria tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Dan adanya kriteria pertimbangan
1
sosial menjelaskan bah-a abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta
-aktu.
Mitos dan a!ta t"ntan# $"%i&a!' a(no%)a&
MITOS *AKTA
Perilaku abnormal sangat aneh dan sangat
berbeda dengan orang normal
4angguan mental akibat adanya kekurangan
dalam diri yang tidak teratasi
4angguan mental dipengaruhi sihir atau magic
Penderita gangguan sukar dibedakan dengan
orang normal
0etiap orang punya potensi dan kesempatan
sama untuk terganggu dan bertingkah laku
abnormal
*anyak orang,orang yang percaya (uhan
terkena gangguan mental dan masyarakat
kurang mengetahui pengetahuan ilmiah.
SE+ARAH PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental
Demonology A,a&
Demonology merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bah-a perilaku abnormal seseorang disebabkan
oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Masyarakat saat itu meyakini bah-a kekuatan roh atau setan
dapat merasuk ke dalam tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.
emonology ditemukan dalam budaya +ina, Mesir dan 5unani.
Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari
tubuh seseorang. Mereka menggunakan nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa binatang
atau manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism.
P"n-"&asan isio&o#is a,a& t"%.ada$ #an##'an )"nta& $ada )asa Ro)a dan /'nani K'no.
Abad & 0M, Hi$$o0%at"s !*apak Kedokteran6 penemu ilmu medis modern" memisahkan ilmu medis dari
agama, magic dan takhyul. #a menolak keyakinan yang berkembang pada masa 5unani itu bah-a (uhan
!de-a" mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.
7ippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia.
Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. 0ehingga jika cara berpikir dan
perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya !otaknya
terganggu".
7ippocrates merupakan pelopor somatogenesis 1 suatu ide yang menyebutkan bah-a kondisi soma !tubuh"
mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. /ika soma !tubuh" seseorang terganggu, maka pikiran dan
perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis suatu keyakinan bah-a segala
sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu.
7ippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori yaitu mania, melancholia dan
phrentis !demam otak". #a yang lebih percaya pada hal,hal yang bersifat nat'%a& daripada supranatural
percaya bah-a suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.
0elain 7ippocrates, ada juga dokter dari .oma yang mencoba memberikan penjelasan naturalistik tentang
gangguan psikotik. Mereka adalah Asclepiades dan 4alen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan
yang lebih manusia-i dan pera-atan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.
+a)an K"#"&a$an 2The Dark ges3dan !")(a&in4a demonology
Kematian 4alen !%8' 9 :'' M", sebagai dokter terakhir pada masa klasik 5unani menandai dimulainya
/aman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi pera-atan serta studi tentang perilaku abnormal. 0etelah
runtuhnya .oma dan 5unani, peradaban manusia mengalami kemunduran.
Pada /aman Pertengahan dan .enaissance !;'' 9 %&'' M", kalangan gereja dan Kristen meluaskan
pengaruhnya melalui dunia pendidikan dan misionaris agama menggantikan budaya klasik kala itu. (ermasuk
dalam hal menangani penderita gangguan mental. 0aat itu gangguan mental kembali dihubungkan dengan
pengaruh spiritual dan supranatural.
Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau menyentuhnya dengan
menggunakan benda,benda yang dianggap keramat atau juga memberinya ramuan yang harus diminum
pada saat fase bulan mulai mengecil. 0edangkan keluarga penderita percaya dan memba-anya ke pastur
karena takut dan mempunyai takhyul bah-a penderita terkena pengaruh setan.
Penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Mereka dianggap bersekutu dengan setan dan
menentang (uhan.
2
(ahun %;<;, Pope #nnocent =### meminta kepada para pendeta di >ropa untuk mencari para tukang sihir.
Kemudian dua tahun kemudian setelah dia mengirim dua pendeta ke /erman, akhirnya dikeluarkan buku
petunjuk yang diberi nama Malleus Male!icarum untuk melakukan perburuan tukang sihir !"itch hunts#.
*uku ini berisi tentang berbagai tanda untuk mendeteksi tukang sihir seperti bercak merah atau daerah ra-an
pada kulit tukang sihir. *ercak tersebut menurut buku panduan itu, diduga dibuat oleh setan dengan
cakarnya sebagai tanda perjanjian antara tukang sihir itu dengan setan.
Para tukang sihir yang tertangkap dan tidak mengaku akan disiksa dan dipenjara seumur hidup bahkan
sampai menjalani eksekusi mati.
$itch hunting mulai mereda pada abad %2 dan %<. Di 0panyol pada tahun %?%', berbagai tuduhan terhadap
tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal. (uduhan tersebut harus disertai dengan bukti,bukti yang
independen, tidak dibenarkan adanya penyiksaan serta barang,barang milik tukang sihir tersebut tidak akan
disita.
Di 0-edia, pada tahun %?;1, $ueen +hristina memerintahkan untuk membebaskan semua tukang sihir
kecuali mereka yang benar,benar terbukti melakukan pembunuhan.
Di Perancis, tahun %?<:, .aja @ouis A#= mengeluarkan dekrit tentang pembebasan tukang sihir.
>ksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di 0-iss pada tahun %2<:.
0ampai akhir /aman Pertengahan, semua penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Dalam
pengakuannya beberapa dari mereka mengaku mempunyai hubungan dengan setan, melakukan hubungan
seksual dan sering berkumpul dengan kelompok roh atau setan. 7al itu dalam pandangan abnormal
diinterpretasi mungkin para tukang sihir tersebut mengalami halusinasi atau delusi dan beberapa dari mereka
didiagnosis mempunyai gangguan psikosis.
P")(an#'nan sylums s"&a)a !enaissance 2+a)an P"n0"%a.an3
Pada abad %& dan %?, di >ropa mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita gangguan mental
dari kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat penampungan yang disebut sylums" Di asylums
itu ditampung dan dira-at penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap
bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas.
(ahun %&;2, 7enry =### membangun @ondonBs 7ospital of 0t. Mary of *ethlehem !kemudian terkenal dengan
nama B"d&a)", sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di *edlam saat itu cukup menyedihkan
dimana disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian *edlam berkembang menjadi
hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit ji-a tersebut. *edlam sendiri
kemudian menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat.
G"%a!an R"o%)asi 5 the insane as sick
Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam .evolusi Amerika dan Perancis sebagai
bagian dari proses pencerahan !renaisans" bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Crang
gila !insane" kemudian dianggap sebagai orang sakit.
(okoh di >ropa kemudian ikut menyuarakan hal itu. Misalnya +hiarugi di #talia dan Muller di /erman
menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. (etapi per-ujudan konsep baru dalam
bidang ini dipelopori oleh P.i&&i$" Pin"& !%2;& 9 %<:?".
Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang bernama La Bi0"t%". Pinel merupakan figur
yang mempelopori gerakan treatment yang lebih humanis !manusia-i" terhadap penderita gangguan mental.
#a membebaskan pasien di @a *icetre dari ikatan rantai dan pasung kemudian memperlakukannya sebagai
seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti seekor he-an sebagaimana dilakukan di @a *icetre.
*eberapa pasien yang a-alnya tidak tera-at kemudian dapat terlihat lebih tenang. Mereka juga bebas
berjalan,jalan di rumah sakit tanpa ada kecenderungan untuk menyakiti orang lain. 0elain itu, di ruangan
mereka di ba-ah tanah, dipasang penerangan dan sistem peredaran udara !ventilasi". 0etelah beberapa
tahun menjalani pera-atan yang lebih manusia-i, beberapa pasien dapat pulih kembali dan keluar dari @a
*icetre.
Pinel berpendapat bah-a rumah sakit seharusnya merupakan tempat untuk treatment bukan untuk
mengurung. Menurutnya, pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya
didekati dengan perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai
individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para penderita gangguan mental.
Pinel kemudian juga mengajukan studi ilmiah dan kategorisasi penyakit mental, melakukan pencatatan kasus,
ri-ayat hidup dan studi terhadap metode treatment. #a kemudian menyebutkan bah-a beberapa kondisi
psikosis mungkin merupakan faktor psikogenesis.
0emangat Pinel diteruskan oleh B%itis. 6'a!"%s yang membangun %asylums !or the insane& yang pada -aktu
itu berkonotasi sebagai tempat pengungsian dan tempat istirahat. Pada a-al abad %1, rumah sakit di
Amerika dan #nggris menekankan Dmoral treatment& untuk memulihkan kesehatan mental melalui inspirasi
spiritual, studi dan perhatian yang penuh kebajikan !benevolent care".
Pertengahan abad :', perhatian diarahkan dalam pengembangan D therapeutic millieus& dan merubah rumah
sakit dari custodial !model tahanan" menjadi therapeutic agency. (etapi terjadi kemunduran dalam masalah
3
pera-atan dalam rumah sakit pada keadaan dehumanisasi seperti yang ditentang Pinel. Kondisi yang buruk
tersebut diungkap oleh 7o%ot.4 7i8 dan 9&io%d B""%s pada a-al abad :' dan oleh 7"'t0s. !%1;1" yang
menunjukkan bagaimana masyarakat menolak orang sakit ji-a dan memperlakukan orang sakit ji-a secara
tidak layak. Pada berbagai rumah sakit pemerintah, D*edlamB terus hidup hingga sekarang. Demikian juga
pandangan masyarakat yang -alaupun secara eksplisit mengatakan D insane as sick& tapi seringkali perlakuan
yang ditampakkan justru menunjukkan Dinsane as subhuman ' possessed !kesurupan"B.
P"nd"!atan M"dis $ada Gan##'an M"nta&
0ejak : abad terakhir, konsep gangguan mental sebagai penyakit yang disebabkan oleh faktor natural dan
dapat dijelaskan secara ilmiah merupakan pandangan yang cukup dominan.
Para dokter berusaha menjelaskan bentuk dan jenis penyakit mental, menemukan penyebabnya, ciri,cirinya
dan mengembangkan metode treatment yang tepat.
Anggapan dokter adalah bah-a setiap terjadi perilaku yang patologis merupakan penyakit susunan saraf.
Penelitian dalam hal ini sudah banyak dilakukan.
(radisi psikiatri medis paling ter-akili oleh E)i& K%a"$"&in !%<&& 9 %1:?". #a mencoba mendaftar gejala,
gejala yang tampak dari disfungsi mental, kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan
mengidentifikasi serta mengklasifikasikan penyakit mental.
Kraepelin melabel : penyakit mental parah yang paling umum yakni dementia praecox !sekarang lebih
dikenal dengan sebutan skiEofrenia, dari istilah >ugen *leuler" dan manic#depressi$e psychosis.
P"nd"!atan Psi!o&o#is $ada Gan##'an M"nta&
Psikopatologi tidak hanya mengetengahkan konsep penyakit psychological !unctioning, tapi juga
mengetengahkan bah-a gangguan tersebut disebabkan oleh faktor,faktor psikologis.
Crientasi psikogenik muncul pada studi tentang histeria, yaitu suatu kondisi neurotis yang sering ditandai
dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala behavioral seperti kehilangan memori,
kepribadian atau kondisi emosi yang tidak menentu. Pada abad %< dan %1, di >ropa banyak dijumpai subjek
yang mengalami simtom histeria tersebut.
)ntuk menjelaskan terjadinya histeria tersebut, muncul beberapa pandangan yang berorientasi psikogenik.
0alah satunya adalah dokter Austria, *%an: Anton M"s)"% !%28; 9 %<%&".
0tudi tentang histeria ini menggunakan metode hipnotis. Di ba-ah kondisi hipnotis, pasien dengan histeria
dapat memunculkan kembali simtom histeria yang biasanya muncul. 7ipnotis kemudian menjadi suatu
metode yang penting dalam treatment psikologis, terutama psikoanalisa yang biasa menggunakan asosiasi
bebas dan interpretasi mimpi untuk mengeksplorasi alam ba-ah sadar.
0elain hipnotis, metode lain yang digunakan untuk melakukan terapi pada gangguan mental adalah katarsis
yang dikenalkan oleh +os" B%"'"% dan kemudian dikembangkan oleh Si#)'nd *%"'d.
Kata%sis adalah suatu metode terapeutik dimana pasien diminta untuk mengingat kembali dan melepaskan
emosi yang tidak menyenangkan, mengalami kembali ketegangan dan ketidakbahagiaannya dengan tujuan
untuk melepaskan dari penderitaan emosional.
Mesmer, +harcot, *reuer dan Freud mengembangkan metode hipnotis dan katarsis. 7al itu menunjukkan
adanya orientasi psikogenik terhadap gangguan mental.
4

Anda mungkin juga menyukai