Anda di halaman 1dari 133

MODUL

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


DI INSTITUT TEKNOLOGI
BANDUNG
Pembentukan Karakter (Character Building).
Mewujudkan mahasiswa berkepribadian Ilahiyah ;
berpikir paradimais! bertindak rasi"nal dan
mampu melahirkan sains! tekn"l"i dan seni
yan berman#aat bai "ran banyak
Oleh $
Dr. %sep &aenal %us"p! M.%
Diterbitkan "leh
'urusan ("si"tekn"l"i
)akultas (eni *upa dan Desain
Institut +ekn"l"i ,andun
,andun
1
-./0 1. 2 /334 M.
2
Da#tar Isi
5"m"r dan 'udul M"dul 1al.
%. Penantar $
(1). Metodologi Studi Islam
(2). Konsep Alam ; Relasi Hukum Alam dan Hukum AlQuran
(!). Sistimatika "inul Islam
,. (umber %jaran Islam $
(#). Al$Quran % &em'uktian Al$Quran se'agai (a)*u serta +ungsi$
+ungsi Al$Quran
(,). As$Sunna) ; -a'i Mu)ammad se'agai Whole Model (Uswah
hasanah) dalam &engamalan &esan Al$Quran
(.). I/ti)ad % 0er+ikir kreati+ dalam menentukan )ukum sesuatu *ang
'elum di/elaskan ole) Al$Quran dan Hadits se1ara eksplisit.
..
6. %plikasi 5ilai7nilai Islam dalam Kehidupan.
(2). Konsep 3u)an ; Meng)adirkan 3u)an dalam akti4itas ke)idupan
(5). Konsep Manusia ; Kun1i Sukses manusia se'agai K)ali+a) di
muka 'umi
(6). 7ssensi Ak)la8 ; 9ungsi Ritual dalam pem'etukkan kara/ter
(character building)

(1:). Studi Kritis tentang 3asa(u+ dan 3arekat.


(11). 7tika Islam tentang pem'inaan keluarga. ..
(12). 7tika Islam dalam kegiatan Sosial 7konomi dan Sosial 0uda*a.
(1!). 7tika Islam dalam kegiatan Sosial &olitik; HAM dan &enegakkan
)ukum.
(1#). 7tika Islam dalam &engem'angan Sains; 3eknologi dan Seni.
3
MODUL
M%+%KULI%1 %8%M% I(L%M
I5(+I+U+ +9K5OLO8I ,%5DU58
Matakuliah $ Pendidikan %ama Islam
K"de Matakuliah $ /30-
(ks $ /
+ujuan Kurikuler $
&endidikan agama Islam di I30 pada dasarn*a adala) pem'entukan karakter
(Character Building); 'ukan sekadar transfer of knowledge atau transfer of
values. 3u/uann*a adala) untuk me(u/udkan ma)asis(a 'erkepri'adian Ila)i*a)
; 'erpikir paradigmais; 'ertindak rasional dan mampu mela)irkan sains;
teknologi dan seni *ang 'erman+aat 'agi orang 'an*ak
Kompetensi *ang di)arapkan dari &endidikan Agama Islam di I30 adala) agar
ma)asis(a memiliki paradigma 'er+ikir *ang 'enar dalam mema)ami a/aran
Islam (kogniti+). 3ermoti4asi untuk meningkatkan keimanan dan keta8(aan
kepada Alla) S<3 melalui studi Islam *ang le'i) mendalami di luar kampus
(a+ekti+). Mampu mengaplikasikan pesan$pesan a/aran Islam dalam ke)idupan
se)ari$)ari; 'aik dalam )u'ungann*a dengan Alla); dengan sesama manusia
maupun dengan alam sekitar; termasuk dalam pengem'angan ilmu
pengeta)uan; teknologi dan Seni (&sikomotor).
Deskripsi Materi Kuliah %ama2 9tika Islam$
Materi penantar 'erisi tentang eksistensi; essensi dan tu/uan pendidikan al$
Islam di I30 serta metodologi mempela/arin*a; se)ingga mereka mampu
mema)ami dan me*akini 'a)(a terdapat relasi *ang )armonis antara )ukum
Alam dengan )ukum Agama karena kedua$duan*a 'ersi+at abs"lut *ang tidak
mungkin ada pertentangan. Selan/utn*a ma)asis(a dia/ak untuk mema)ami
Islam se1ara )olistik tetapi pada pengantar ini masi) 'ersi+at glo'al.
Materi sumber 1ukum Islam menga/ak ma)asis(a untuk mema)ami sum'er$
sum'er a/aran Islam *akni Al$Quran; As$Sunna) dan I/ti)ad; se)ingga mereka
me*akini 'a)(a Al$Quran adala) (a)*u Alla) *ang 'er+ungsi se'agai aturan
a'solut tentang /alan )idup; aturan )idup *ang masi) 'ersi+at glo'al *ang )arus
di/elaskan dengan sunna) Rasul. "alam )al ini +ungsi rasul adala) se'agai
whole model (uswah hasanah) *ang perlu di/adikan pusat identi+ikasi. Sedangkan
dalam )al$)al kurang di/elaskan ole) Al$Quran dan sunna) rasul; maka
ditetapkanla) melalui I/ti)ad se'agai metode penetapan )ukum sesuatu *ang
'elum di/elaskan se1ara ekplisit ole) Al$Quran dan sunna) rasul.
Materi Aplikasi -ilai$nilai Islam dalam ke)idupan 'erisi analisi seputar
'agaimana meng)adirkan Alla) dalam akti4itas )idup; merumuskan kun1i
sukses manusia se'agai K)ali+a) di muka 'umi; mem+ungsikan riitual dalam
4
&eru'a)an &rilaku (behavior change); men*ikapi a/aran tasa(u+ *ang 'enar dan
*ang men*impang; serta tentang etika Islam dalam pem'inaan keluarga dan
kegiatan sosial serta dalam pengem'angan ilmu pengeta)uan; tekonologi dan
seni.
(ilabi Perkuliahan $
%. Materi Penantar $
(1). Metodologi Studi Islam
(2). Konsep Alam ; Relasi Hukum Alam dan Hukum Agama
(!). Sistimatika "inul Islam.
,. (umber %jaran Islam $
(#). Al$Quran % &em'uktian Al$Quran se'agai (a)*u serta +ungsi$+ungsi Al$
Quran.
(,). As$Sunna) ; -a'i Mu)ammad se'agai Whole Model (Uswah hasanah)
dalam &engamalan &esan Al$Quran.
(.). I/ti)ad % 0er+ikir kreati+ dalam menentukan )ukum sesuatu *ang 'elum
di/elaskan ole) Al$Quran dan Hadits se1ara eksplisit.
,uku :ajib $
1. "r. =usu+ Qard)a(i; Halal dan Haram dalam Islam ;
2. "r. =usu+ Qard)a(i; Hukum akat; &ener'it >itera Antar -usa; ?akarta.
!. "r. K.H. Mi+ta) 9aridl; !okok"#okok $%aran Islam; &ustaka Salman.
#. "r.K.H. Mi+ta) 9aridl; 7tika Islam; &ener'it &ustaka Salman.
,. Sa**id Sa'i8; &i'h (unnah;
.. Sa**id Sa'i8; 0im'ingan Hidup Mukmin; ?akarta.
2. Ismail al$9aru8i; >ois >ama*a Al$9aru8i; $tlas Buda)a* Men%ela%ah
+ha,anah !eradaban -emilang; 3er/ema)an dari % .he Cultural $tlas of
Islam* 0andung % &ener'it Mi@an.
5
MODUL -
M9+ODOLO8I (+UDI I(L%M
+ujuan Instruksi"nal Umum (+IU) $
Ma)asis(a mema)ami metodologi untuk mempela/ari al$Islam se1ara integrated;
kompre)ensi+ dan +iloso+is %
+ujuan Instruksi"nal Khusus (+IK)$
1. Ma)asis(a dapat mengaplikasikan 'e'erapa metoda dalam mendalami
a/aran al$Islam.
2. Ma)asis(a mampu memili) se1ara tepat pendekatan tekstualis dan
kontekstual rasional dalam mema)ami al$Islam
P"k"k7p"k"k Materi
Pr"l" $
&endidikan Islam 'ukanla) sekedar transfer of knowledges atau transfer
of values tetapi merupakan akti4itas character building. (pem'entukan
karakter; kepri'adian) 3u/uann*a agar potensi *ang dimiliki anak didik
(#otential ca#acit)) men/adi kemampuan n*ata (actual abilit)) dan tetap
'erada dalam posisi su1i 'ersi) (fitrah) dan lurus kepada Alla) (hanief).
Antuk men1apai itu; maka seorang guru )arus menga/arkan Islam ilmu
(*ang 'erdasarkan dalil); 'ukan Islam persepsi (*ang 'erdasarkan kira$
kira); se1ara integrated; kompre)ensi+ dan. Integrated meliputi pena/aman
IQ;7Q dan SQ. 3u/uann*a adala) agar anak memiliki kualitas kogniti+
(pengeta)uan); a+ekti+ (keimanan) dan psikomotor (amali*a)) *ang le'i)
'aik dengan target ak)ir adan*a peru'a)an prilaku (behavior change)
*ang le'i) 'aik (ta'wa; mutta'in)/
1akikat Pendidikan %l7Islam %
&ada )akikatn*a &endidikan al$Islam adala) proses 'im'ingan ter)adap anak
didik (santri; sis(a; ma)asis(a) untuk mengem'angkan potensi (#otential
ca#asit)) *ang dimilikin*a men/adi kemampuan n*ata (actual abilit)) se1ara
optimal se)ingga tetap dalam kondisi fitrah dan hanief (lurus) se'agaimana
keadaan ketika la)ir.
&otensi *ang dimiliki anak didik antara lain Intellegence 0uotien (IQ); 1motional
0uotien (7Q) dan (#iritual 0uotien (SQ). ?uga potensi 'ertu)an Alla) dan
potensi$potensi lainn*a.
6
+ujuan antara Pendidikan al7Islam adalah $
Aspek Kogniti+ % Agar ma)asis(a mema)ami al$Islam dengan
paradigma *ang 'enar ('er+ikir paradigmais).
Asepk A+ekti+ % Agar anak didik mampu mengapresiasi al$Islam
se1ara mendalam se)ingga mereka mampu mengimani ke'enaran al$Islam;
mampu memene/ emosin*a se1ara 'enar; dan mampu menga)a*ati a/aran
al$Islam se)ingga dapat meningkatkan keimanan dan keta8(aann*a.
Aspek psikomotor % Mampu mengamalkan al$Islam se1ara
kompre)ensi+; 'aik dalam Hablum minallah* hablum minannas* dan hablum
minal 2alam/
Sedangkan tu/uan ak)ir &endidikan Agama adala) ter(u/udn*a insan *ang
'erperilaku Al$QurBan; atau manusia *ang sanggup melaksanakan seluru) a*at
Al$QurBan tanpa ke1uali; se1ara integrati+ dan kompre)ensi+; 'aik dalam
ke)idupan pri'adi maupun dalam 'ermas*arakat.
Materi Pendidikan %l7Islam $
Materi A8ida) adala) menanamkan ketau)idan (.auhid 3ubbubi)ah*
Mulki)ah dan Uluhi)ah) sera*a men1a'ut sikap s*irik dengan akar$akarn*a
melalui analisis ter)adap +enomena alam dan perilaku sosial mas*arakat.
Aspek S*aria) adala) menga/arkan tentang kaifi)at (tata1ara; how to do)
tentang ritual (ibadah mahdloh) dan muamala) (ibadah ghair mahdloh);
'eserta +alsa+a)n*a se)ingga setiap sendi s*ariBa) terasa mempun*ai
makna.
Materi Ak)lak adala) mem'erikan pema)aman tentang dimensi$ dimensi
ak)lak *ang meliputi hablum minallah* hablum minannas dan hablum minal
4alam dengan parameter *ang /elas; terukur; terdeteksi; menekankan
pem'iasaan dan perlun*a +igur se'agai whole model (usawah hasanah)/
6ara Mempelajari Islam $
&engeta)uan ter'agi dua; *akni pengeta)uan *ang 'enar dan pengeta)uan *ang
'elum pasti 'enar. &engeta)uan *ang 'enar adala) al"ilmu atau alha'*
sedangkan pengeta)uan *ang sala) atau 'elum pasti 'enar dise'ut persepsi.
7
Seorang ustad@; guru; dosen )arus menga/arkan Islam Ilmu 'ukan Islam
Persepsi. Islam Ilmu adala) Islam *ang 'erdasarkan dalil; 'ukan karena
pendapat; ma*oritas; /uga tidak terikat +igur atau tradisi nenek mo*ang.
Antuk memperole) Islam ilmu; manusia )arus menemukan dasar )ukum
(ru/ukan) *ang /elas; 'ukan semata$mata perkiraan +ikiran; terikat dengan +igur
atau terikat dengan ma*oritas.
>e'i) /elasn*a s'' %
Pertama : Denan ilmu! bukan denan kira7kira %l7;ur<an QS 12 %
!. %
CD EF
D
G
D
HIJ
D
KL
M
N
O
F
M
PDQRD S
M
J
T
QK
D
U
D
V
D
W
D
J
T
QK
D
X
D
Y
T
Z
[
JQ C[ \
I
]
^
_
T
`I aI b
I
G
D
J
D
c
D
dTJ
D
Ee
D
f
M
g
T
h
D
i
D
K
D
)i
j
kH
M
Z
T
e
D
aMl
T
`
D
!. (
5an %anganlah kamu mengikuti a#a )ang kamu tidak mem#un)ai
#engetahuan tentangn)a/ (esungguhn)a #endengaran* #englihatan dan
hati* semuan)a itu akan diminta #ertanggungan %awabn)a/
Kedua $ ,eraama tidak atas dasar may"ritas; se'a' ma*oritas
tidak men/amin orsinalitas. &erlu men/adi 1atatan penting 'a)(a ke'enaran
)an*a ditentukan ole) kualitas argumentasi 'ukan ole) kuantitas penganutn*a.
Ketiga% ,eraama tidak b"leh atas dasar keturunan atau warisan
leluhur (QS. 2 %12:) %
k
T
J
D
K
D
L
D
EmDn
D
Eb
D
Qn
D
aI dT_
D
`
D
ElDdTS
D
J
T
L
D
Ee
D
X
M
W
I
o
[
mD N
T
b
D
QkJ
M
Ep
D
q
[ M
Q r
D
sD m
T
L
D
Ee
D
Qkt
M
W
I
h
[
Q ]
M
u
M
J
D
N
D
dpI Qv
D
\
I
K
D
wUgWJQ CD KxMo
D
u
T
y
D
i
D
K
D
EH
j
dTz
D
CD k_
M
gIt
T
y
D
i
D
]
T
{M |M Eb
D
Qn
D
CD EF
D
12: (
5an a#abila dikatakan ke#ada mereka6 7Ikutilah a#a )ang telah
diturunkan $llah*7 mereka men%awab6 7(.idak)* teta#i kami han)a mengikuti
a#a )ang telah kami da#ati dari (#erbuatan) nenek mo)ang kami7/ 7($#akah
mereka akan mengikuti %uga)* walau#un nenek mo)ang mereka itu tidak
mengetahui suatu a#a#un* dan tidak menda#at #etun%uk (0(/ 8 6 9:;)/
Keempat : ,eraama tidak atas dasar #iur (QS.6 %!1). %
8
)
D
q
[
I Q C
I
KPM }T eI EbjEb
D
~
T
L
D
]
T
u
M
mDEW
D
{T ~
M
K
D
]
T
{M ~
D
EW
D

T
L
D
QK
M
D h
[
Q !1 (
Mereka men%adikan orang"orang alimn)a* dan rahib"rahib mereka
sebagai tuhan selain $llah/ (0(/ < 6 <9)/
%=as )il"s"#is dalam Pendidikan Islam %
Islam ilmu *ang disampaikan dengan pendekatan *ang tepat akan muda)
di1erna ole) peserta didik. le) karena itu pen*a/ian materi pendidikan al$Islam
)arus sistimtis; rasional; o'/ekti+; kompre)ensi+ dan radikal.
(istimatis % 0erurutan runtun; dari mana memulain*a; terus ke mana
dan 'ermuara di mana.
*asi"nal % ampang di+a)ami; mampu men/elaskan )u'ungan se'a'
aki'at; sangat merangsang 'er+ikir; dan tidak dogmatis.
Objekti# % 0erdasarkan dalil; /elas ru/ukann*a; 'ukan sekedar kata orang;
kira$kira atau dugaan dugaan.
K"mprehensi# % =akni menganalisis Islam dari 'er'agai sisi. "alam )al
ini sangat 'aik menggunakan multi pendekatan; antara lain &endekatan
Ke'a)asaan; Kese/ara)an; 3eologis.; 9iloso+is; Sosiologis; &olitis; 7konomi;
Kese)atan; Militer; dll.
*adikal % Sampai kepada kesimpulan; ta/am; menggigit dan sangat
men*entu) perasaan dan nurani.
Kedudukan %kal dalam memahami %l7Islam $
Mengenai penggunaan akal rasio dalam mema)ami al$Islam; para
toko) pemikir Islam 'er'eda$'eda 1orak pemikirann*a. &aling tidak ada empat
1orak %
3oko) Su+istik% Menerangkan agama dengan pendekatan su+istik (Al$
Quran; Hadits; <angsit) 6enderun mistik
3oko) Sinkretik % Sinkretik adala) per1ampuran antara 'uda*a lokal
dengan agama. 3oko) ini sering tidak peduli kepada dalil dan ratio. &emikiran
mereka le'i) didominasi ole) sikap sosiologis; 1ari aman.
9
3oko) S1ripturalis 3ekstualis % terikat dengan teks kurang memper)atikan
konteks. &ara toko) Sripturalis 'ukan tidak menggunakan ratio tetapi le'i)
terikat dengan teks Al$8uran dan )adits apa adan*a.
3oko) Rasional Kontekstual % Memper)atikan teks dan konteks. 3oko) ini
'an*ak menggunakan argumentasi rasio di samping meli)at teks Al$Quran
dan )adits.
3oko) Rasional >i'eral % 3idak terikat teks. Analisis ter)adap a/aran islam
*ang dilakukan toko) Rasional >i'eral le'i) didominasi ole) argumentasi
akal. 0e'erapa metode pendekatann*a adala) 3a+sir Meta+oris; 3a+sir
Hermenetika dan pendekatan so1ial kese/ara)an.
"ari sini kelak la)irla) +a)am dan aliran keagamaan. 9a)am dan aliran
adala) dua kata *ang seakan$akan 'ermakna sama karena keduan*a
menggam'arkan adan*a suatu pemikiran *ang kemudian /adi anutan 'a)kan
pengamalan se'ua) kelompok atau komunitas tertentu; tetapi se'enarn*a kedua
kata itu memiliki per'edaan. &er'edaann*a dapat dirin1i se'agaimana di/elaskan
pada ta'el di 'a(a) ini.
&7R07"AA- A-3ARA 9AHAM "A- A>IRA-
1
)aham %liran
1. Kata +a)am le'i) 'erkonotasi
kepada suatu alur pemikiran
*ang menganut prinsip tertentu.
Kata aliran le'i) 'erkonotasi kepada
suatu )asil pemikiran *ang eksklusi+ .
2. 3idak terorganisir; tidak
memiliki pemimpin pusat
meskipun ia memiliki toko)
sentral *ang men/adi +igur
+a)am terse'ut
3erorganisir % ada ketua; pengurus dan
anggotan*a serta mempun*ai aturan$
aturan tertentu
!. 0iasan*a pengikut suatu +a)am
tertentu adala) orang$orang
*ang kritis; senang 'er+ikir;
ter'uka dan men*am'ut
adan*a diolog; (alaupun tidak
selalu demikian.
0iasan*a para anggotan*a tidak
di'iarkan 'er+ikir kritis tetapi 'ersi+at
ta'l=d* dogmatis; tidak suka dialog;
anti kritik dan 1enderung merasa
'enar sendiri (truth claim).
9a)am apapun se'enarn*a merupakan )asil pemikiran; sedangkan )asil
pemikiran sangat tergantung kepada paradigma 'er+ikir *ang 'ersangkutan.
1
Diolah dari : Hartono Ahmad Azis, Aliran dan Faham Sesat di
Indonesia, ( Jakarta : Pustaka al-Kautsar, 2002 ) , hal. vii.
10
"engan demikian; mengeta)ui paradigma setiap toko) pemikir adala) sesuatu
*ang amat penting.
Se1ara garis 'esar 1orak pemikiran toko) Islam ter'agi dua *akni pemikir
*asi"nal dan &emikir +radisi"nal.
Apa'ila ditelusuri /au) ke 'elakang; akar pemikiran Rasional periode
Modern di dunia Islam se'enarn*a dipengaru)i ole) pemikiran rasional dari
0arat. <alaupun asaln*a 0arat dipengaru)i pemikiran rasional Islam @aman
Klasik. &emikiran Rasional di'a(a ole) para sar/ana 0arat *ang tela)
mempela/ari 'er'agai ilmu pengeta)uan termasuk +ilsa+at dari uni4ersitas
ordo4a ketika Span*ol dikuasai pemerinta)an Islam 0ani Ama*a) di 'a(a)
pemerinta)an Islam pertama *akni A'd ar$Ra)mn ad$"ak)ili.
Se/ara) &emikiran di dunia 0arat se1ara kronologis dimulai dengan Masa
=unani Kuno (. a'ad se'elum Mase)i); Masa Hellenika Roma(i (a'ad # SM);
Masa &arsitik (a'ad 2 M); Masa Skolastik (a'ad 5 M); Masa Rennaissanse
( a'ad 1#$1. M); *ang kemudian memasuki masa Au+klaerung (a'ad 15); atau
memasuki periode Modern (a'ad 16) serta postmodernisme (a'ad 2:).
&ada a'ad 12 mun1ul pemikiran +alsa+a) 7mpirisme atau ma@)a'
7mpirisme dengan toko)n*a antara lain 9ran1is 0a1on (1,.1$1.2.); 3)omas
Ho'es (1,55$1.26); dan ?o)n >o1ke (1.!2$12:#). Kemudian mun1ul pula
ma@)a' Rasionalisme dengan toko)n*a Rene "es1artes (1,6.$1.,:); dan
Spino@a (1.!2$1.22).
Rasionalisme dianggap se'agai tonggak dimulain*a pemikiran +alsa+ati
*ang se'enarn*a karena 'enar$'enar menggunakan kemampuan ratio untuk
memikirkan sesuatu se1ara mendalam; tidak terpengaru) ole) doktrin agama
dan mitos. Ma@)a' ini menaru) keper1a*aan kepada akal sangat 'esar sekali.
Mereka 'erke*akinan 'a)(a dengan kemampuan akal; pasti manusia dapat
menerangkan segala ma1am persoalan; dan mema)ami serta me$me1a)kan
segala permasala)an manusia.
"engan keper1a*aan kepada akal *ang terlampau 'esar; mereka
menentang setiap keper1a*aan *ang 'ersi+at dogmatis seperti ter/adi pada a'ad
&ertenga)an; serta men*angkal setiap tatasusila *ang 'ersi+at tradisi dan
ter)adap ke*akinan atau apa sa/a *ang tidak masuk akal. Aliran +ilsa+at
Rasionalisme ini 'erpendapat 'a)(a sum'er pengeta)uan *ang memadai dan
11
dapat diper1a*a adala) akal (rasio). Metode *ang digunakan ole) Rasio$nalisme
ini adala) metode dedukti+.
Rene "es1artes (1,65$1.,:) se'agai toko) rasionalisme; dengan
'erlandaskan kepada prinsip a #riori meraguragukan segala ma1am
pern*ataan ke1uali kepada satu pern*ataan sa/a *aitu kegiatan meragu$ragukan
itu sendiri. Itula) se'a'n*a ia men*atakan% saya ber#ikir jadi saya ada (Cogito
ergo sum).
Sedangkan ma@)a' 7mpirisme *ang kemudian dikem'angkan ole) "a4id
Hume (1.11$122.); men*atakan 'a)(a sum'er satu$satun*a untuk memperole)
pengeta)uan adala) penalaman. Ia menentang kelompok rasionalisme *ang
'erlandaskan kepada prinsip a pripori% tetapi mereka menggunakan prinsip a
posteriori.
2
Antuk men*elesaikan per'edaan antara Rasionalisme dan 7mpirisme;
Iammnuel Kant menga/ukan sintesis a prip"ri. Menurutn*a; pengeta)uan *ang
'enar adala) *ang sintesis a #ri#ori; *akni pengeta)uan *ang 'ersum'er dari
rasio dan empiris *ang sekaligus 'ersi+at a #ri#ori dan a #osteriori. Immanuel
Kant adala) pem'a(a ma@)a' Kritisisme atau Rasionalisme Kritis atau le'i)
dikenal dengan Modernisme. Kemudian pada a'ad 16 mun1ul pula Aguste
omte (1265$15,2) mem'a(a aliran +ilsa+at &osisti4isme *ang pada )akikatn*a
se'agai 7mpirisme Kritis. Sedangkan aliran +ilsa+at a'ad 2: atau masa
Kontemporer antara lain mun1ul aliran +ilsa+at 7ksistensialisme; Strukturalisme;
dan &oststrukturalisme; &ostmodernisme. "alam )al ini penulis tidak perlu
mem'a)as seluru) aliran +ilsa+at terse'ut karena persoalann*a akan mele'ar
tidak +okus.
"engan pergumulan dua induk aliran +ilsa+at; *akni Rasionalisme dan
7mpirisme; maka pada u/ungn*a para pemikir 0arat )an*a mengakui dua
2
Ma]hab Empirisme kemudian berkembang ke arah Positivisme. Perkembangan ilmu
pengetahuan termasuk ilmu ssial dianggap men!apai bentukn"a se!ara de#initi# dengan kehadiran
$guste %mte &1798'1857( dengan grand - theory'n"a "ang digelar dalam ka"a utaman"a Courus
de Philospphie Positive &1855() %mte men*elaskan bah+a tahap psiti,e di!apai setelah manusia
melampaui tahap thelgik dan meta#isik) Menurut mad-hab Psiti,isme bah+a sesuatu benar dan
nyata haruslah konkrt, ksak, akurat dan mm!ri kman"aatan. Dalam
#andan$an #ositivism, %lmu-ilmu kalaman mm#rolh o!&ktivitas yan$
khas smata-mata !rsi"at m#iris ' ks#rimntal. (ilsa"at )omt ini adalah
anti-metafsis, ia hanya mnrima "akta-"akta yan$ ditmukan s*ara
positif- ilmiah.
12
ma1am ilmu *akni 1m#irical science dan 3ational (cience. Sedangkan di luar itu
)an*ala) beliefs atau keper1a*aan; 'ukan ilmu.
Ma@)a' pemikiran +ilsa+at *ang masuk dan mendominasi para pemikir
muslim adala) ma@)a' Rasionalisme; se)ingga para pemikir muslim
Rasionalisme sangat mem'erikan peng)argaan *ang sangat tinggi kepada akal.
Konsekuensin*a; mereka menolak semua )adits *ang 'ertentangan dengan
akal; se)ingga apa'ila ada )adits 'ertentangan dengan kesimpulan akal; maka
*ang dipakai adala) kesimpulan akal. 0a)kan a*at$a*at al$Quran pun $$ apa'ila
se1ara literal (tekstual) isin*a 'ertentangan dengan akal $$ akan dita+sirkan
sesuai dengan penerimaan akal melalui pena+siran meta#"ris.
&ara pemikir muslim Rasionalis *ang terpengaru) ole) +ilsa+at 0arat
se1ara diametral 'ertentangan dengan para pemikir muslim 3radisionalis *ang
'ersikap se'alikn*a; *akni mereka tetap menggunakan )adits Ahad (alaupun
'ertentangan dengan akal 'a)kan mereka pun 'erpegang kepada makna )akiki
dalam mena+sirkan a*at Al$Quran 'ukan dengan ta+sir meta+oris se'agaimana
diketenga)kan ole) para pemikir Rasionalis. &emikir 3radisionalis 'an*ak
meng)indari kalau tidak dikatakan memusu)i $$ +ilsa+at 0arat.
Amin A'dulla) *ang mengutip pendapat Mu)ammad A'id al$?a'ir*
men*atakan 'a)(a para toko) Ilmu Kalam 'an*ak *ang memusu)i +ilsa+at
aki'atn*a antara +ilsasat dan Ilmu Kalam tidak ada titik temu. A'id al$?a'ir*
men*atakan 'a)(a di lingkungan generasi pertama $hl as"(unnah atau /uga
dengan As*ari*a) di mana terdapat toko)$toko) seperti al$)a@ali dan as*$
S*a)rastani (#26$,#6 H); $$ sangatla) menentang +ilsa+at dan para a)li +ilsa+at.
0a)kan selan/utn*a kar*a al$)a@ali .ah>fut al"&al>sifah dan kar*a as*$
S*a)rastan Mus>4arah al"&al>sifah merupakan 'uku (a/i' *ang )arus diikuti
ole) para penulis ilmu Kalam.
!
&er'edaan pendekatan *ang digunakan dalam +ilsa+at dan ilmu kalam
dapat dili)at pada ta'el di 'a(a) ini.
&7R07"AA- &7-"7KA3A- =A- "IA-AKA-
"A>AM 9I>SA9A3 "A- I>MA KA>AM
?
3
Amin A!dullah, Pemikiran Filsafat Islam: Pentingnya Filsafat Dalam
Memecahkan Persoalan-persoalan keagamaan, +akalah, disa&ikan dalam
a*ara %ntrnshi# Dosn-Dosn (ilsa"at %lmu Pn$tahuan s %ndonsia, 22-2,
A$ustus -,,,, hal.-2.
4
Amin A!dullah, Pemikiran Filsafat Islam", hal..
13
)ilsa#at Ilmu Kalam
>e'i) menekankan dimensi
ke'eragaman *ang paling
dalam$esoteris dan
transendental.
Seringkali menekankan
dimensi la)iri*a) eksoteris dan
+inal konkret.
>e'i) menekankan ketenangan
ke dalam /i(a karena
mendapat kepuasan pemikiran.
>e'i) menekankan keramaian
(s)i4ar) *ang 'ersi+at
ekspressi+$keluar.
>e'i) menggaris'a(a)i
com#rhension (pema)aman
akal).
>e'i) menekankan
transmission (peminda)an;
pe(arisan atau *ang 'iasa
dise'ut na'l).
>e'i) 'er1orak #ro#hetic
#hiloso#h)
>e'i) 'er1orak #riestl) religion
(keulamaan).
>e'i) menekankan dimensi
being religious/
>e'i) menekankan dimensi
having a religion/
<alaupun pada periode &ertenga)an; +ilsa+at di/au)i; maka mulai a'ad 15
(&eriode Modern) +ilsa+at mulai didekati lagi 'a)kan di/adikan kerangka 'er+ikir
ole) se'a)agian pemikir muslim.
Masala)n*a sekarang adala) demikian Amin A'dulla) $$ 'agaimana
kita men*ikapi +ilsa+at dan ilmu Kalam le'i) luas lagi doktrin agama; apaka) mau
'ersi+at Paralel, Linear atau Sirkular
Kalau menggunakan pendekatan paralel maka metode 'er+ikir *ang
digunakan akan 'er/alan masing$masing; tidak ada titik temu se)ingga man+aat
*ang di1apain*a pun akan sangat minim. Kalau menggunakan pendekatan
linear maka pada u/ungn*a akan ter/adi ke'untuan. &ola linear akan
mengasumsikan 'a)(a sala) satu dari keduan*a akan men/adi primadona.
Seorang ilmu(an agama akan menepikan masukan dari metode +ilsa+at; karena
pendekatan *ang ia gunakan dianggap se'agai suatu pendekatan *ang ideal dan
+inal. Ke'untuan *ang dialami ole) pemikir *ang menggunakan pendekatan na'li
semata adala) kesimpulan *ang 'ersi+at dogmatis teologis; 'iasan*a 'eru/ung
pada truth claim *ang ekslusi+ *ang men1erminkan pola +ikir right or wrong is m)
caountr)@ atau /uga ke'untuan )istoris empirik dalam 'entuk pandangan *ang
skeptis; relati4istik; dan ni)ilistik. Atau dapat /uga ke'untuan +iloso+is tergantung
kepada /enis tradisi atau aliran +iloso+is *ang disukain*a.
14
0aik pendekatan #aralel maupun linear 'ukan merupakan pili)an *ang
'aik *ang dapat mem'erikan guidance* karena pendekatan paralel akan ter)enti
dan 'erta)an pada posisin*a sendiri$sendiri dan itula) *ang dise'ut truth claim.
Sedangkan pendekatan linear *ang mengasumsikan adan*a +inalitas; akan
men/e'ak seseorang atau kelompok ke dalam situasi ekslusi+ polemis.
Mungkin *ang ter'aik adala) *ang 'ersi+at sirkular,dalam arti karena
masing masing pendekatan memiliki keter'atasan dan kekurangan maka
dilakukanla) pendekatan itu se1ara 'ersamaan (multi a##roach) *ang di
dalamn*a saling menutupi kekurangan
,
.
"alam men*ikapi perlu tidakn*a pola 'er+ikir +ilsa+at dalam pem'a)asan
teologi dan )ukum Islam; para pemikir muslim ter'ela) dua; *akni &emikir
3radisional dan Rasional. &emikir 3radisional kemudian men/adi dua 1orak *akni
3radisional >iteral (3ekstual) dan 3radisional Kontekstual. &emikir Rasional
ter'agi dua /uga; *akni Rasional Kontekstual dan Rasional >i'eral; se)ingga
para pemikir Islam dikelompokkan men/adi empat 1orak.
&emikir 3radisional *ang 3ekstual (>iteral) adala) kelompok pemikir
3radisional *ang mema)ami Al$Quran dan terutama )adits sangat terikat dengan
teks tanpa meli)at konteks. Misaln*a mereka makan dengan tiga /ari
se'agaimana )adits na'i; mereka tidak memakai )anduk setela) mandi %anabat
karena na'i pun demikian; mereka memakai gamis dan sor'an karena na'i pun
'erpakaian demikian; /uga mereka memeli)ara /enggot karena na'i
memerinta)kan memeli)ara /enggot. &ara pemikir *ang 'erada di lingkungan
9ront &em'ela Islam (9&I); >as*kar ?i)ad; ?amaa) 3aglig); "arul Ar8am;
merupakan 1onto)$1onto) &emikir 3radisional *ang >iteral.
orak kedua adala) 3radisional *ang Kontekstual; *aitu 'an*ak menga1u
kepada )asil I/ti)ad Alama Sala+ serta 'an*ak menggunakan )adits A)ad dengan
pema)aman dan pendekatan rasio.
orak ketiga adala) &emikir Rasional$Kontekstual; iala) pemikir *ang
tidak terikat dengan )al$)al 5hann); 'aik )adits A)ad maupun a*at Al$Quran
*ang 5hann) dal>lah"n*a. Mereka dengan leluasa menggunakan pendekatan
rasio dan memegang prinsip kausalitas dan kontekstual dengan kaida) al"hukm
)aduru ma4a al"4illat (Hukum 'ergantung kepada 4illat).
5
Amin A!dullah, Pemikiran Filsafat Islam, hal -.--,.
15
orak keempat adala) &emikir Rasional *ang >i'eral; *aitu pemikir *ang
pemikirann*a sangat 'e'as meram'a) )al$)al *ang ole) 3radisional dinilai
)aram untuk di/adikan o'/ek i/ti)ad. onto) pemikir tipe Rasional >i'eral ini
antara lain A'durra)man <a)id (usdur) dan -ur1)olis Mad/id (ini paling tidak
menurut )arles Kur@man dalam 'ukun*a Wacana Islam Aiberal.
Itu penilaian su'/ekti+ penuilis; namun sangat mungkin se'agaimana
dikatakan ole) )arles Kur@man; editor 'uku Wacana Islam Aiberal 'a)(a
*ang 'ersangkutan mungkin setu/u dan mungkin tidak; dikelompokkan demikian.
.
?uga penting di1atat di sini se'agaimana di/elaskan ole) A@*umardi A@ra;
pemikiran seorang toko) tertentu kadang$kadang sangat kompleks tidak 'isa lagi
di/elaskan dalam satu kerangka atau tipologi tertentu; ter/adi tumpang tindi) dan
'a)kan saling silang.
2

*asi"nalitas dalam ,eraama %
"alam tataran realita; akal tidak selalu mampu men1ari ke'enaran karena akal;
nalar; ratio adala) tergantung kepada 'iologis. Karena akal memiliki
keter'atasan maka perlu 'antuan (a)*u. "engan demikian; pada )akikatn*a
akal dengan (a)*u tidak b"leh bertentanan.
"alam mempela/ari Islam tidak 'isa )an*a menggunakan pendekatan emprik
dan rasio 'iasa tetapi perlu ada keterli'atan iman. "alam )al ini paling tidak
terdapat empat katagori ilmu *akni %
mpirical Science; *akni ukuran 'enar tidakn*a adala) di'uktikan
se1ara empirik melalui eksperimen. Sum'ern*a adala) pan1aindera;
terutama mata. Mata itu 'a)asa Ara'n*a adala) ain; maka dise'utla) ainul
)a'in . =ang termasuk ke dalam em#irical science antara lain kedokteran;
+isika; kimia; 'ilogi; goelogi.
!ational Science ; iala) ilmu *ang ke'enarann*a ditentukan ole)
)u'ungan se'a' aki'at. Kalau ada )u'ungan *ang logis dise'utla)
6
)harls Kurzman (/d.), Wacana Islam Lieral, Pemikiran Islam
!ontemporer tentang Is"-is" #loal (Jakrta : Pnr!it Paramadina, 200-), hal.
0ii-0iii.
7
Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam, dari (undamntalism,
+odrnism, Hin$$a Post +odrnism, (Jakarta : Pnr!it Paramadina, -,,1),
hal. 0ii.
16
rational. Sum'ern*a adala) ratio; maka dise'utla) ilmul )a'in. termasuk ke
dalam katagori ilmu ini antara lain 'a)asa; +ilsa+at; matematika.
Suprarational Science ; iala) manakala ke'enarann*a ditentukan ole)
)al$)al di luar ratio *ang 'erkem'ang pada @aman itu. Sum'ern*a adala)
)ati (8al'u); maka dise'utla) Ha''ul Ba'in. =ang termasuk ke dalam ilmu ini
antara lain Isra MiBra/; doa; muk/i@at.
"etarational Science adala) Ilmu -haib; sema1am siksa dan nikmat
8u'ur; s*urga neraka; dll. Sum'ern*a adala) Ru).
Mema)ami al$Islam dengan )an*a menggunakan katago 1m#irical science
dan 3ational (cience akan mengalami kesulitan. Aki'atn*a a*at$a*at Al$
QurBan *ang dianggap kurang rasional dipaksakan )araus rasional; maka
ter/adila) rasionalisasi al$QurBan.
Penamalan %l7Islam denan pendekatan $
Aaw $##roach *akni pengamalan Islam se'atas )aram )alal; *ang
penting sa); *ang penting tidak )aram.
Aove $#roach *akni le'i) kepada target sempurna.
,eberapa istilah dalam studi Islam $
3erdapat 'e'erapa termonologi *ang peting di+a)ami adalam mema)ami Islam
*akni Islam Sim'olik dan Islam Su'stanti+; Islam Radikal; Islam Sala+i; Islam
Kontemporer; dan Sunni$ S*iBa).
Pertanyaan *enunan $
Apaka) anda per1a*a 'a)(a Alla)la) *ang tela) mem'erikan potensi$
potensi pada diri anda ?a(a'ann*a % =a; per1a*a sekali.
Apaka) anda sadar 'a)(a otak anda adala) karunia 'esar dari Alla) .
?a(a'ann*a % =a.
Apaka) anda me*adari 'a)(a otak manusia tanpa 'im'ingan (a)*u Alla)
akan dapat mengungkap ta'ir segala )al termasuk persoalan g)ai'
?a(a'ann*a % 3idak mungkin.
Man+aatka) apa'ila pendidikan al$Islam tidak meng)asilkan peru'a)an
prilaku ke ara) *ang le'i) 'aik ?a(a'ann*a % sangat tidak 'erguna; sia$sia.
17
Apaka) ke'enaran ditentukan ole) suara ma*oritas atau dalil ?a(a'ann*a %
ole) dalil.
"ari mana anda ta)u tentang malaikat dan /in; apaka) dari ilmu ilmu alam
atau dari Al$Quran ?a(a'ann*a % "ari Al$Quran;
Mana *ang 'isa men/amin keselamatan anda; mengikuti Islam se'agai
a/aran Alla) atau mengikuti a/aran )asil kar*a manusia ?a(a'ann*a %
A/aran Islam 1iptaan Alla).
Mungkinka) Alla) se'agai 3u)an =ang Ma)a 3a)u dan Ma)a Su1i dari
kealpaan 'er'uat sala) ?a(a'ann*a % 3idak mungkin; musta)il.
Kalau 'egitu; mungkinka) Al$Quran *ang di1iptakan Alla) mengandung
kesala)an ?a(a'ann*a % 3idak mungkin.
Kalau otak anda 'elum mema)ami pesan Al$Quran; *ang sala) Al$Qurann*a
atau karena otak *ang masi) 'odo) ?a(a'ann*a % tak *ang 'odo).
Apaka) anda mengakui 'a)(a otak anda tidak dapat mengeta)ui segala )al
?a(a'ann*a % *a; *akin sekali.
Kalau 'egitu; mauka) anda *ang masi) 'elum ta)u 'an*ak )al mengikuti
pem'erita)uan dari Alla) melalui al$Qurann*a ?a(a'ann*a %
18
MODUL /
KO5(9P %L%M
(*elasi antara 1ukum %lam denan 1ukum %l7;ur>an)
+ujuan Instruksi"nal Umum (+IU) $
Ma)asis(a me*akini 'a)(a manusia )an*a 'isa selamat apa'ila menaati )ukum
Alla) se1ara totalitas; 'aik )ukum Alam ()ukum +auni)ah) maupun )ukum
agama ()ukum 0ur2ani)ah) se1ara 'ersamaan.
+ujuan Intsruksi"nal Khusus (+IK)$
Ma)asis(a 'isa men/elaskan )u'ungan antara )ukum Alam dan )ukum
Agama ()ukum Al$Quran).
Ma)asis(a termoti4asi untuk se1ara konsisten menaati )ukum alam dan
)ukum agama dalam segala akti4itas )idupn*a; termasuk dalam
pengem'angkan sains; teknologi dan seni.
P"k"k ? P"k"k Materi %
Pr"l" % Alla) tela) men1iptakan alam; sekaligus dengan )ukum alam *ang
a'solut (tetap; pasti dan o'/ekti+). "alam )al ini; segenap makluk Alla) *ang
'erada di langit dan di 'umi; termasuk manusia; se1ara +isik tela) taat kepada
)ukum alam *ang a'solut ini; 'aik se1ara terpaksa maupun sukarela (.hawCan
aw karhan). Alla) pun tela) men1iptakan aturan tentang tata prilaku manusia;
'aik perilaku sosial ekonomi; so1ial politik; maupun so1ial 'uda*a termasuk 1ara
'erpakaian. Hukum tentang tata perilaku ini pun 'ersi+at a'solut; *akni din al"
Islam atau )ukum Al$Quran. -amun sa*angn*a se'a)agian 'esar manusia
tela) mengesampingkan )ukum a'solut; lantas memili); menggunakan dan
menaati )ukum produk akal manusia *ang 'ersi+at relati+; trial and error .
&antaska) men*andingkan )ukum alam *ang a'solut dengan )ukum perilaku
*ang relati+ .
9ksistensi dan *elasi 1ukum %lam dan 1ukum %l7;ur>an $
Alla) tela) men1iptakan alam (mikro dan makro) dalam /umla) /enis dan
items *ang sangat sepktakuler. "alam tempo enam )ari.
5
Supa*a alam 'er/alan
dengan terti' maka Alla) mem'uat seperangkat aturan (law).
6
Aturan Alla)
ter'agi dua katagori *akni % Pertama % Hukum Alam ()ukum +auni)ah; ghair
8
Dan Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. (QS. 11 : !. .i
dalam surat al'/a**0 satu hari menurut $llah sama dengan 1000 tahun hitungan manusia)
1edangkann di dalam 21) $l'Ma3ari*0 satu hari sama dengan 50)000 tahun) Menurut ahli ge#isika
&"ang mendasarkan hidungann"a kepada pemnbentukkan batu dan sungai(0 satu peride sama
dengan 600 tahun0 sedangkan menurut ahli astrnmi &berdasarkan pergerakan bintang0 !met(0
satu peride bisa men!apai 6 mil"ar tahun)
9
1alah satu aturan $llah tentang alam adalah ter*adin"a siang dan malam) $llah
menegaskan 451esungguhnu"a dalam ke*adian langit dan bumi0 serta pergantian malam dan siang0
terdapat tanda'tanda &bahan pemikiran( bagi rang "ang beriman &21) 3 4 190()
19
mathluwwi tidak tertulis) tetapi melekat pada alam itu sendiri. 0e'erapa 1onto)
)ukum alam adala) )ukum gra4itasi; )ukum rotasi; )ukum daur; dll. Kedua %
Hukum agama ()ukum 0ur2ani)ah) *ang tertulis (mathluwwi ) di dalam kita'$kita'
Alla); seperti larangan 'er@ina; ri'a; mengumpat dan perinta)/ 'erd@ikir; s)alat;
sa'ar; ta(akkal; dll.
Semua )ukum Alla); 'aik )ukum Kauni*a) maupun QurBani*a)
,9*(I)%+ %,(OLU+ memiliki si+at *ang sama *akni (1). Pasti (eDact). Alla)
men/elaskan 6 7(esungguhn)a $ku menci#takan sesuatu menurut ketentuan
)ang #asti (0(/ E? 6 ?F)/ (8)/ Objekti# ! *aitu 'erlaku kepada apa dan siapa sa/a
(QS. 1,%21). (!). +etap! *akni tidak 'eru'a) sepan/ang (aktu (QS. #5 % 2!).
Karena )ukum Alla) 'ersi+at pasti; o'/ekti+ dan tetap; maka 'isa di'uat rumus.
Apa'ila )ukum 'eru'a)$u'a) maka tidak mungkin 'isa di'uat rumus$rumus
)ukum alam maupun rumus )ukum Agama.
Kalau sesekali ada peru'a)an )ukum Alam seperti na'i I'ra)im di'akar
api tidak mati karena apin*a men/adi dingin; itu adala) sunnatulla) *ang k)usus
*akni ga'ungan )ukum alam ()ukum +isika) dan )ukum spiritual; se'agai upa*a
Alla) S<3 untuk memperli)atkan kekuasaan$-*a. &ada ke/adian 'erikutn*a
tetap mengikuti )ukum alam murni.
Segenap alam 'aik *ang ada di langit dan di 'umi; se1ara +isik tela) taat
kepada )ukum alam. "emikian pula di dalam tu'u) manusia sendiri )ukum alam
'er/alan se1ara otomatis. Manusia tela) menaati )ukum alam terse'ut; 'aik
disadari maupun tidak; 'aik dirid)ai (thau2an) maupun di'en1i (karhan); seperti
)ukum alam dalam tu'u) tetap 'erlaku. (QS. ! % 5!).
&er'edaan )ukum Alam dengan )ukum Agama adala) dalam )al time
res#ons (reaksi (aktu). Reaksi atau aki'at )ukum Alam /au) le'i) 1epat
daripada )ukum Agama.
Aki'at pelanggaran )ukum alam dapat 1epat di'uktikan melalui
pengamatan pan1a indera aatau 'ersi+at empirik. Karena 'ersi+at empirik; maka
orang muda) me*akini (mengimani) ke'enaran )ukum alam. Sikap per1a*a ini
kemudian mela)irkan sikap )ati$)ati meng)adapi )ukum alam. Sikap )ati$)ati itu
dise'ut ta@wa. >ain dengan )ukum Al$Quran; reaksi aki'at pelanggaran )ukum
Al$Quran tidak se1epat )ukum alam; 'a)kan ada *ang 'aru 'isa di'uktikan di
ak)irat nanti. Karena aki'atn*a lam'at maka manusia kurang per1a*a (kurang
iman) ter)adap )ukum Al$Quran. Aki'atn*a le'i) /au) adala) manusia kurang
20
'er)ati$)ati (tidak ta8(a) kalau 'er)adapan dengan )ukum Al$Quran. "alam
kese)arian ter'ukti 'a)(a orang le'i) takut meminum ra1un daripada memakan
uang ri'a. &ada)al memakan uang ri'a /uga 'er'a)a*a; tetapi karena aki'at
makan ri'a sangat lam'at maka orang kurang )ati$)ati ter)adap uang ri'a.
Kesala)an ter'esar manusia adala) mengesampingkan )ukum A'solut
lantas mengam'il )ukum relati+ produk akal manusia. Se)arusn*a; manusia
se'agai 'agian dari alam *ang se1ara +isikal diatur ole) )ukum alam *ang
a'solut; maka perilakun*a pun )arus diatur ole) )ukum perilaku *ang a'solut
pula; *akni Al$Quran. Segenap kegiatan manusia; 'aik prilaku ritual maupun
prilaku muamala) (ekonomi; politik; dan sosial 'uda*al) )arus menggunakan
)ukum a'solut (din al"Islam) 'ukan )ukum relati+ produk pemikiran +iloso+is
manusia. "alam skala ke1il; 'erpakaian )arus menggunakan )ukum a'solut;
penegakkan HAM )arus menggunakan )ukum a'solut
%=as Kesatuan ( #auhidullah) antara aturan %ama dan %turan %lam $
Hukum alam adala) 1iptaan Alla); )ukum Al$Quran (Qurani*a)) pun
1iptaan Alla). kalau 'egitu; se1ara logika tidak mungkin kedua )ukum itu
'ertentangan. Apa$apa *ang dilarang ole) Al$Quran pasti 'agus menurut )ukum
Alam; se'alikn*a apa$apa *ang dilarang ole) Al$Quran pasti 'uruk menurut
)ukum Alam. Apa *ang dianggap 'er'a)a*a menurut )ukum Alam pasti ole) Al$
QurBan di)aramkan. Se'alikn*a apa$apa *ang 'aik menurut )ukum Alam; pasti
dian/urkan ole) Al$QurBan. Inila) a@as kesatuan atau dise'ut a@as tauhidullah/
"engan demikian dalam segala akti4itas manusia )arus men*elaraskan dengan
kedua )ukum terse'ut se1ara 'ersamaan.
Sunggu) 'an*ak manusia di dunia ini *ang mem'uat aturan menurut ratio
*ang dipandu ole) na+su s*ait)ani*a); aki'atn*a 'an*ak produk )ukum aturan
*ang 'er'a)a*a 'agi ke)idupan manusia; misaln*a ke'ole)an a'orsi;
mem'iarkan praktik ri'a; mentolelir minuman keras; melarang poligami; dll.
"alam )al ini; seorang mukmin (a/i' memiliki ke*akinan tanpa sedikit pun ragu;
'a)(a )ukum Al$QurBan adala) *ang paling 'aik; selaras dengan )ukum Alam;
dan paling 1o1ok dengan si+at ta'iBat manusia *ang fitrah dan hanief (lurus).
Karena )ukum Alla) ter'agi dua maka Ilmu$ilmu Alla) pun ter'agi dua
*akni Ilmu Kauni*a) seperti Matematika; 9isika; 0iologi; eologi; Kedokteran
21
serta Ilmu$illmu QurBani*a) seperti Alumul QurBan; Alumul Hadits;dan S*ariBa);
Kedua gugusan ilmu itu musta)il 'ertentangan. Kalau ada pertentangan antara
keduan*a pasti konklusi sala) atau kedua ilmu itu ada *ang sala). "engan
demikian se'enarn*a tidak ada dik)otimi ilmu.
Apa'ila manusia 'erpaling dari )ukum Alla) *ang a'solut; lantas
mengam'il )ukum produk 'er+ikir +iloso+is manusia *ang ole) Alla) dikatagorikan
se'agai )ukum ?a)ili*a); *ang 'ersi+at relati+ (muda) 'eru'a)); maka pasti
manusia akan mengalami ke)idupan *ang sempit dan men*esakkan
(ma2is)atan dhanka).
9ksistensi 1ukum %l7;ur>an bai Manusia $
Se/ak manusia la)ir; Alla) tela) mem'ekali manusia dengan petun/uk
*ang 'ersi+at naluri (instinc* ghari,ah* ilham); se)ingga 'a*i 'isa menete tanpa
'ela/ar le'i) da)ulu. Ini dise'ut hida$ah ilham atau )ida*a) wi,dan. 3idak 1ukup
dengan naluri; Alla) pun mem'erikan pan1aindera. "engan petun/uk
pan1aindera manusia 'isa meli)at; mendengar; men1ium; mera'a; dan merasa.
Ini dise'ut hida$ah %a&as.
Kedua )ida*a) di atas tidak 'isa mem'uat manusia le'i) eksis; maka
manusia memerlukan akal agar mampu mema)ami )ukum$)ukum alam dengan
'aik. "engan akaln*a; manusia 'isa mela)irkan saintek dan seni. Ini dise'ut
hida$ah a'li. Akan tetapi pada ken*ataann*a karena da*a nalar manusia sangat
ter'atas; maka akal manusia tidak sanggup menem'us persoalan *ang 'erada
di luar /angkauan akal; misaln*a tentang )akikat )idup; soal /in; s*urga; neraka;
dll. le) karena itu; manusia memerlukan hidayah aama (dinG ad)an).
Selan/utn*a kita meli)at realita di lapangan; 'a)(a orang *ang suda)
mengeta)ui ilmu agama pun 'an*ak *ang tidak mau mengamalkan ilmu *ang
dimilikin*a; sering ter/adi pertentangan antara ilmu dengan amaln*a. le)
karena itu manusia memerlukan hida$ah #aufi'; *akni petun/uk dari Alla) S<3
*ang langsung masuk ke dalam )atin*a agar seseorang mau melaksanakan
ilmu agaman*a. Kemauan untuk mengamalkan ilmu itu dise'ut )ida*a) 3au+i8
(1o1ok antara ilmu dan amaln*a).
"engan demikian; )ida*a) *ang diperlukan manusia ada lima ma1am
*akni (1). Hida*a) Ilhami (wi,dan) (2). Hida*a) Hawas (&an1aindera). (!).
Hida*a) $'li (#). Hida*a) 5in (adf)an) (,). Hida*a) .aufi'/
22
Hida*a) 5in ($d)an) *ang terdapat di dalam Al$Quran bersi#at abs"lut ;
lurus (shirat al"musta'im) dan musta)il sala). 9ungsi )ukum Al$Quran adala)
untuk mengarur prilaku manusia; 'aik dalam soal makan dan minum; ruma)
tangga; 'erdagang; soal kenegaraan dan )u'ungan antar negara. >e'i) rin1i lagi
)ukum Al$Quran (ad)an) 'er+ungsi untuk % (1). Men/aga keselamatan /asad
(hif,du al"%asad). Antuk itu Alla) melarang 'erkela)i; mem'unu); dan
memerinta) penegakkan )ukum se1ara tegas dan adil; termasuk )ukum
'ishash dan hudud. (2). Men/aga keselamatan psik)is (hif,du an"Hafs). Sala)
satun*a adan*a aturan 'erd@ikir; ta(akkal; sa'ar; 8anaa); dan s*ukur nikmat.
(!). Men/aga keselamatan )arta (hifd,u al"mal). Sala) satun*a adala) aturan /ual
'eli; larangan ri'a; dan larangan men1uri. (#). Men/aga keturunan (Hifd,u an"
Hasal); Sala) satun*a adala) aturan pernika)an dan larangan 'er@ina. (,).
Men/aga a8al (hifd,u 2a'li)/ Sala) satun*a adala) ke)arusan untuk terus
menerus men1ari ilmu dan larangan meminum k)amr.
Pertanyaan *enunan $
Apaka) anda per1a*a 'a)(a )ukum alam se1ara +a1tual 'ersi+at
a'solut ?a(a'ann*a % *a
Apaka) anda men*adari 'a)(a manusia se'agai 'agian dari alam;
se1ara +isik diatur ole) )ukum alam. ?a(a'ann*a % =a; sangat men*adari.
0isaka) manusia meng)indari )ukum Alam ?a(a'ann*a % 3idak 'isa
Ridaka) +isik anda diatur ole) )ukum Alam ?a(a'ann*a % Rid)a tidak
rid)a tetap )arus mau.
Kalau +isik anda diatur ole) )ukum Alam *ang a'solut; pantaska) perilaku
anda diatur ole) )ukum *ang relati+ 'uatan manusia ?a(a'ann*a % Sangat
tidak pantas.
Menurut anda; )ukum apa *ang paling tepat untuk mengatur perilaku
manusia; )ukum relati+ 1iptaan manusia atau )ukum Al$Quran *ang a'solut
1iptaan Alla) ?a(a'ann*a % Hukum a'solut Al$Quran.
Mungkinka) ter/adi pertentangan antara )ukum Alam dengan )ukum Al$
Quran ?a(a'ann*a % 3idak mungkin.
23
Mengapa tidak mungkin ?a(a'ann*a % Karena kedua$duan*a 1iptaan
Alla).
Mana *ang le'i) men/amin keselamatan anda; diatur ole) )ukum Al$
Quran *ang a'solut atau ole) )ukum manusia *ang relati+.
?a(a'ann*a %
24
MODUL A
9((95(I D%5 (I(+IM%+IK%
DI5UL I(L%M
+ujuan Instruksi"nal Umum $
Ma)asis(a mema)ami aspek$aspek a/aran Islam se1ara men*eluru) serta
mempun*ai ke*akinan 'a)(a; manusia )an*a 'isa selamat di dunia dan ak)irat
apa'ila ia mengamalkan Islam se1ara ka++a) (totalitas).
+ujuan Instruksi"nal Khusus $
1. Ma)asis(a dapat men/elaskan )akikat A8ida); S*ari;a) dan Ak)lak serta
)u'ungan antara ketigan*a dalam tatanan a/aran Islam.
2. Ma)asis(a termoti4asi untuk melaksanakan a/aran Islam *ang 'ersum'er
dari dalil$ dalil *ang koko) untuk men1apai predikat muslim *ang 'enar.
P"k"k7p"k"k Materi
Pr"l" $
5in al"Islam merupakan tatanan )idup (s)ariCah aturan; /alan )idup) 1iptaan
Alla) untuk mengatur segenap akti4itas manusia di dunia; 'aik akti4itas la)ir
maupun akti4itas 'atin. Aturan Alla) *ang terkandung dalam al$Islam ini 'ersi+at
a'solut. Selan/utn*a; aturan Alla) di'agi dua; *akni % &ertama; aturan tentang
tata ke*akinan dise'ut A'idah (sistema credo). Kedua adala) aturan tentang
tata1ara 'eri'ada); *ang dise'ut syari>ah ibadah (sistema ritus). Ada satu lagi
*ang dise'ut %khla@; *akni aturan tentang tata1ara men/alin )u'ungan dengan
Alla); dengan sesama manusia dan dengan alam sekitar. Ak)la8 ini; se'enarn*a;
adala) s*aria) i'ada) /uga; )an*a sa/a dili)atn*a dari persepkti+ la*ak dan
tidakn*a suatu per'uatan dilakukan; 'ukan sekadar (a/i' dan )aram. A8ida);
s*ari;a) dan ak)la8 ini dalam terminolog* lain adala) Imam! Islam dan Ihsan.
Seorang mukmin memiliki keterikatan (commited) dengan al$Islam *akni % (1).
Me*akini ke'enaran aturan al$Islam se'agai ke'enaran *ang a'sulut. (2).
Mengamalkan seluru) aturan Islam *ang a'sout itu se1ara kaffah (men*eluru));
dan (!). Mendak(a)kan al$Islam melalui hikmah (pendalaman keilmuan);
mauCidlah (nasi)at$nasi)at) %adilhim billati hi)a ahsan (diskusi; seminar; dialog
interakti+ *ang menarik ); *ang ditu/ukan kepada ke segenap manusia di dunia ini
tanpa ke1uali.
9ssensi Dinul Islam $
5in 'erasal dari kata dana )adinu dinan 'erarti tatanan; sistem atau
tata1ara )idup. ?adi 5in al"Isl>m 'erarti tata1ara )idup Islam. 3idak tepat apa'ila
din diter/ema)kan se'agai agama; se'a' istila) agama (religion* religie)
25
)an*ala) merupakan ali) 'a)asa sa/a *ang tidak mengandung makna su'stanti+
dan essensil. >e'i) dari itu apa'ila din diter/ema)kan se'agai agama maka
maknan*a men/adi sempit. "i Indonesia misaln*a; agama *ang diakui )an*a
ada enam ; *akni Islam; Kristen; Katolik; Hindu; 0ud)a; dan Kung)u1)u pada)al
di Indonesia terdapat ratusan 'a)kan mungkin ri'uan tata1ara )idup.
"engan memaknai din se'agai tatan )idup; maka *ang dimaksud dengan
istila) muslim adala) orang *ang 'er$din al"Isl>m; sedangkan istila) ka+ir adala)
orang$orang *ang 'er$din ghair al"Islam.
5in al"Islam se'agai tatanan )idup meliputi seluru) aspek )idup dan
ke)idupan; dari mulai masala) ritual sampai kepada masala) mu4>malah
termasuk masala) sosial 'uda*a; sosial ekonomi; sosial politik; 'a)kan sampai
kepada masala) kenegaraan. Seseorang *ang mengaku muslim atau menganut
din al"Isl>m )arus mengikuti tatanan )idup Islam se1ara k>ffah ; integrati+ dan
kompre)ensi+ apapun resikon*a. Apa'ila ia menolakn*a; maka ia pasti akan
terpental di ak)irat se'agaimana diterangkan di dalam QS. ! % 16 dan a*at 5, %

"

$% &' ( )* +

&

"

3
4
5

7 0

;9 -

<6 =

&

> ?

&

"

3@

$% &' ( AB +
(esungguhn)a d=n atau tatanan hidu# ()ang diriIai) di sisi $llah
han)alah Islam (0(/ J 6 9F ) Barangsia#a mencari tatanan hidu# selain
Islam* maka sekali"kali tidaklah akan diterima (d=n itu) dari#adan)a* dan dia
di akhirat termasuk orang"orang )ang rugi/(0(/ J 6 KE)/
5in ter'agi dua *ang sangat /elas 'edan*a; *akni din al"ha' dan din al"
Bathil . =ang dimaksud dengan din al"ha' iala) din *ang 'erisi aturan %llah
*ang tela) didesain sedemikian rupa se)ingga sesuai dengan +itra) manusia.
Aturan ini kemudian dituangkan di dalam kita' undang$undang Alla); *akni Al$
Quran. Sedangkan di luar din al"Islam adala) din *ang 'erisi aturan manusia
se'agai produk akal; )asil angan$angan; ima/inasi; )a(a na+su serta merupakan
)asil ka/ian +alsa+a)n*a. 3atanan )idup *ang demikian 'ukan sa/a tidak 'isa
men*elamatkan manusia tapi /usteru men1elakakan.
0erdasarkan pengelompokkan din ini; maka manusia se'agai pemili) din*
otomatis )an*a ter'agi men/adi dua kelompok *ang /elas$/elas 'er'eda
26
(fur'(n); *akni kelompok %uda dan kelompok 5hallin (kelompok orang$orang
*ang tersesat).
Kelompok %ud( adala) kelompok *ang memili) din Islam se'agai
tatanan )idupn*a. Ini 'erarti 'a)(a mereka tela) mengikuti /alan *ang )a8
se)ingga Alla) akan meng)apuskan segala kesala)ann*a. Sedangkan kelompok
5halalah adala) orang$orang *ang memili) din selain Islam. Ini 'erarti mereka
tela) mengikuti aturan *ang sala) dan tela) men/adikan s*etan se'agai
pimpinan mereka. Mereka itula) orang$orang *ang sesat se'agaimana
ditegaskan ole) Alla) di dalam Al$Quran surat 2 % !: dan surat #2 % 1;2;!
2334567
8
9
:
;<
:
33= : 2334567
8
9
:
>
:
?
@
33A
:
B
C
33D
8
E
F
G
:
H : IC J
:
K
:
33L
@
JM B
C
33D
C
N
@
O
8
M>P C 33Q: R
@
M
S
:
ET
8
2E
:
U@ JM V:2E
:
J 8>
F
W
:
S
F
X
8
Y
8
>Z
C
[
8
G
@
JM Y
:
\]
C
^
:
_
F
6
:
>
:
B
F
33D
C
N
@
W
:
)Y
:
><
C
33`
:
D
F
X
C
a0 (
(ebahagian diberi"H)a #etun%uk dan sebahagian lagi telah #asti
kesesatan bagi mereka/ (esungguhn)a mereka men%adikan s)aitan"s)aitan
#elindung (mereka) selain $llah* dan mereka mengira bahwa mereka
menda#at #etun%uk/
S
:
6P
8
J
@
M M>7
C
b:c
:
M><
d
e
:
>
:
S
F
H : f
8
E]
8
g
:
[
8
G
@
JM f@ h
:
W
:
)B
F
D
C
J
:
2i
:
H F W
:
- S
:
6P
8
J
@
M>
:
(
M\j
C
X
:
MV: M\G
C
i
8
H : >
:
k
8
2_
:
J 82l
@
JM M\j
C
X
:
MV:>
:
2i
:
m
8
n: o
p
N
C
qG
:
H : <
r
i
@
_
:
X
C
\
:
= C >
:
?
d
_
:
J
F
M S
F
X
8
B
F
D
8
m
p
s
:
7
:
b@c
:
B
F
D
C
j
F
H : B
F
D
8
R 82t
:
E
p
g
:
u
:
G
:
e
F
W
:
>
:
)B
F
D
C
J
:
2m
:
2 v
:
J 8w :( Y
@
x
:
m
8
S
:
6P
8
J
@
M M>7
C
b:c
:
M\y
C
]
:
R
@
M f: T
8
2]
:
J
F
M Y
@
W
:
>
:
S
:
6P
8
J
@
M M\j
C
X
:
MV: M\y
C
]
:
R
@
M ?
@
_
:
J
F
M S
F
X
8
B
F
D
8
m
p
s
:
v
:
J 8P : c
:
z
C
7
8
L
F
6
:
[
C
G
@
JM {
8
2j
@
GJ 8 )B
F
D
C
J
:
2| :X
F
W
:
a (
Lrang"orang )ang kafir dan menghalang"halangi (manusia) dari %alan
$llah* $llah mengha#us #erbuatan"#erbuatan mereka/ 5an orang"orang
)ang beriman (ke#ada $llah) dan menger%akan amal"amal )ang saleh serta
beriman (#ula) ke#ada a#a )ang diturunkan ke#ada Muhammad dan itulah
)ang hak dari .uhan mereka* $llah mengha#uskan kesalahan"kesalahan
mereka dan mem#erbaiki keadaan mereka/ Bang demikian adalah karena
27
sesungguhn)a orang"orang kafir mengikuti )ang batil dan sesungguhn)a
orang"orang )ang beriman mengikuti )ang hak dari .uhan mereka/
5emikianlah $llah membuat untuk manusia #erbandingan"#erbandingan
bagi mereka/ 0(/ ?: 6 9*8*J/
"alam pandangan Al$Quran* din al"Isl>m adala) satu$satun*a d=n
1iptaan Alla); d=n *ang satu ini adala) aturan untuk seluru) umat manusia tanpa
ke1uali. -amun pada tataran realita sekarang ini 5in al"Islam men/adi 'an*ak
ragam dan 4ersin*a. Semua ini se'agai aki'at kesala)an manusia sendiri.
Sementara itu; din"din )asil 1iptaan manusia 'erdasarkan akal;
ima/inasi dan +alsa+a) se'agaimana tela) dikemukakan di atas tela) mela)irkan
'an*ak din dan isme$isme lainn*a; antara lain Materalisme; Kapitalisme;
>i'eralisme; Markisme; Komunisme; -asionalisme; dan Kolonialisme.
Segala ma1am aturan )asil manusia terse'ut *ang termasuk katagori
din al"bathil tela) ter'ukti gagal dalam mengatur umat manusia. Materealisme
*ang 'ertitik tolak dari dan 'erorientasi kepada materi tela) mela)irkan orang$
orang *ang seraka); Kapitalisme *ang menitik'eratkan kepada penguasaan
kapital (modal) tela) mela)irkan ter/adin*a monopoli; >i'eralisme *ang
menitik'eratkan ke'e'asan dan menon/olkan )ak indi4idu tela) mela)irkan
ter/adin*a /urang pemisa) antara orang ka*a dan orang miskin; serta mela)irkan
ke1em'uruan sosial dan dekadensi moral; Sedangkan Komunisme tela)
mela)irkan manusia *ang tidak mengenal 3u)an dan tidak mengenal )ak milik
indi4idu se)ingga mela)irkan ketidakpuasan. le) karena tatanan )idup produk
+alsa+a) manusia itu tela) ter'ukti tidak mem'a(a keselamatan; maka manusia
)arus segera )i/ra) kepada din al"Isl>m/

Pilar7Pilar Islam $
Islam se'agai din (tatanan )idup) se'agaimana di/elaskan ole)
Mu)ammad S*altout terdiri dari dua pilar *akni A8ida) dan S*aria).
%@idah $
Se1ara 'a)asa; akida) adala) UeEJQK _gJQEud_`xg` Ee
1:

10
6uis Ma7ru#0 "l-#un$id0 &8eirut0 0 1952(0 %etakan 130 hal) 543)
28
*ang mengandung arti; ikatan *ang terpatri di dalam )ati. Hasan al$0ana di
dalam 'ukun*a $l"$'>id men*atakan 'a)(a akida) adala) sesuatu *ang )arus
di*akini ole) )ati dan diper1a*a ole) /i(a; se)ingga men/adi ke*akinan *ang tak
ada sedikitpun keraguan dan ke'im'angan.
11
?adi akida) itu 'ukan 'erisi
konsep sistem teologi semata tetapi 'erisi segala ma1am persoalan *ang
'erkaitan dengan keper1a*aan. Akida) merupakan se/umla) nilai *ang di*akini;
dengan kekuatan pokok terletak pada ta()id atau dalam istila) lain dise'ut
teologi.
12
"ili)at dari sisi kedudukan dan essensin*a; akida) merupakan +undamen
agama *ang sangat 'erperan se'agai moti4ator dan pe(arna segala ma1am
akti4itas; 'aik akti4itas la)ir maupun akti4itas 'atin. Akida) sangat mempengaru)i
sikap (attitude) seseorang 'aik 1ara 'er'i1ara; 1ara 'ertindak; 1ara )idup dan
1ara mati. Akida) men/adi kekuatan dalam ke)idupan di 'umi ini. Ia mempun*ai
+ungsi praktis untuk mela)irkan perilaku dan ke*akinan *ang kuat untuk
mentrans$+ormasikan ke)idupan se)ari$)ari dan sistem sosialn*a.
1!
le) karena
itu; dalam pandangan Hasan Hana+i; a/aran Islam *ang paling inti adala) tau)id.
3au)id adala) 'asis Islam. Antuk 'isa mem'angun kem'ali perada'an Islam tak
'isa tidak )arus dengan mem'angun kem'ali semangat 3au)id itu.
1#

Karena 'egitu pentingn*a kedudukan dan +ungsi tau)id; Harun -asution
menegaskan 'a)(a setiap orang *ang ingin men*elami seluk 'eluk suatu agama
se1ara mendalam; perlu mempela/ari teologi *ang terdapat dalam agama *ang
dianutn*a.
1,

Akida) merupakan sesuatu *ang +undamental dalam din al"Isl>m;
se'agai titik dasar a(al seseorang men/adi muslim. Akida) se'agai landasan din
al"Isl>m merupakan a/aran *ang uni4ersal *ang a'adi; tidak mengalami
11
"l-"%&'id li al-(m&m "sy-Syah)d *asan al-+ana0 .9r $s"'1"ihab0 t0t0 hal) 173 6ihat al-
#a$mu'0 hal) 292)
12
/arun :asutin0 ,eologi (slam0 hal) i;) Menurut /arun :asutin0 <lmu =auhid "ang
dia*arkan di kalangan <slam biasan"a kurang mendalam dalam pembahasann"a dan kurang
#ils#is) 1elan*utn"a ilmu =auhid bisan"a memberi pembahasan sepihak dan tidak mengemuka'
kan pendapat dari aliran'aliran atau glngan'glngan lain "ang ada dalam telgi <slam) <lmu
=auhid "ang dia*arkan dan dikenal di <ndnesia umumn"a ialah <lmu =auhid menurut aliran
$s"3ari"ah0 sehingga timbullah kesan di kalangan sementara umat <slam <ndnesia0 bah+a inilah
satu'satun"a telgi "ang ada dalam <slam)
13
>a-u0 1himgaki0 -iri (slam0 ,elaah -ritis antara #odernisme dan
Postmodernisme. 0 &?g"akarta 4 6>i1 1994(0 hal 72)
14
>a-u 1himgaki0 -iri (slam0 hal) 10)
15
/arun :asutin. ,eologi (slam. "liran-aliran Se$arah "nalisa Perbandingan0 &@akarta 4
Ani,ersitas <ndnesia Press0 1986(0 hal) i;)
29
peru'a)an sepan/ang masa; se/ak adan*a misi ris>lah na'i Alla) Adam a.s
)ingga kerasulan Mu)ammad sa(; *akni mem'a(a misi akida) *ang sama *aitu
m"n"theisme atau tauhid (QS. 2 a*at .,; 2! dan 5,; surat 11 a*at 2.;,:;.1;
#5 surat 21 a*at 2, dan surat 1. a*at !.). Makna tau)id adala) mengesakan
3u)an dalam segala )al; suatu tuntutan ke*akinan 'a)(a Alla) adala) ilah
(3u)an) *ang mutlak.
Antuk mengeta)ui taksonomi 3au)id 'isa dili)at pada surat al$9ati)a)
dan nisbah ()u'ungan) n*a dengan surat An$-as. Surat $l"&>tihah *ang
merupakan Umm al" 0urCan atau umm al"kit>b 'erisi statement ma)a penting;
terutama pada kalimat 3abbul 4>lamin* M>liki Baum ad"din dan I))>ka na4budu.
"emikian /uga pada surat terak)ir *akni surat an"H>s ada kalimat rabb an"n>s*
m>lik an"n>s dan il>h an"n>s/
Kedua surat itu mengandung konklusi pengesaan Alla) *ang luar 'iasa;
mengandung konsep tau)id *ang lengkap dan koko). "engan demikian Al$
Quran di'ingkai ole) dua surat (a(al dan ak)ir) *ang memuat pesan tau)id *ang
sangat kuat. Mun>sabah (interrelasi)
9<
kedua surat itu menggam'arkan se1ara
/elas adan*a tiga ma1am re+leksi ketau)idan; *akni .awhid 3ubbubi)ah* .awhid
Mulki)ah dan .awhid Uluhi)ah. Antuk le'i) /elasn*a dapat dili)at pada ta'le di
'a(a) ini.
16
M"n$saah adalah salah satu istilah dalam %l"m al-&"r'an yakni
hu!un$an atau intrrlasi antara ayat dn$an ayat atau surat dn$an surat.
Dn$an mmahami m"n$saah ini akan san$at mm!antu mmahami Al-
}ur~an s*ara int$ral dan kom#rhnsi". A#ala$i karna Al-}ur~an itu !rsi"at
y"fassir a()"h" a()$, yakni antar !a$ian Al-}ur~an salin$ trkait dan salin$
mna"sirkan.
30
K-S7& 3AAHI"
"A>AM MUH$($B$H SARA3 $A"&$.IH$H "A- $H"H$(
(urat %l7)BtiCah (urat %l75Bs "un(sabah surat dan ayat
1 2 !
3abb al"4alamin6
}dYJEtJQ ~
3abb an"nas
ElJQ ~
Mela)irkan #a&hid !ubb)bi$ah/
Han*a Alla)la) satu$satu n*a 3abb 'agi
alam termasuk manusia.
M>liki )aum ad"
d=n
}yxJQ ky GJEe
M>lik an"n>s
ElJQ GJEe
Mela)irkan #a&hid "ulki$ah
Han*a Alla)$la) satu$satun*a Ra/a alam
ini termasuk ra/a manusia.
I))>ka naCbudu
xWtm EyQ
Il>h an"n>s
ElJQ aJQ
Mela)irkan #a&hi *lui$ah.
Han*a Alla)$la) *ang (a/i' disem'a)
karena Alla) adala) satu$satun*a 3u)an
manusia.
Kata 3abb se1ara etimologi 'erarti seseorang *ang menun/ang dan
men*ediakan ke'utu)an orang lain (termasuk )al$)al *ang men*angkut
pemeli)a$raan dan pertum'u)ann*a); se)ingga kata rabb sering diartikan tuan
atau pemilik; misaln*a kata rabb al"m>l (pemilik 'enda) rabb ad"d>r (pemilik
ruma)). "i dalam surat =usu+ (12 % 1#) terdapat kata ud,kurn= 4inda rabbik *ang
artin*a 3erangkanla) keadaanku kepada 3uanmuD. *akni orang *ang
memeli)ara na'i =usu+ *aitu Suami Siti ulai)a *ang 'erada di Mesir.
Se1ara terminologi; 3abb mengandung dua pengertian; *akni se'agai
&en1ipta dan se'agai &emilik. Se'agai &en1ipta; mengandung maksud 'a)(a
Alla) adala) &en1ipta alam semesta dengan segala isin*a termasuk manusia.
"ia adala) Ma)a &engatur segala urusan; Ma)a &emeli)ara; Ma)a &em'eri
ri@ki; Ma)a &endidik; dan Ma)a &en/amin sta'ilitas keamanan. ( QS. 6. % 1 $, ;
QS. 1: % !;!1;!2. QS. 2 %21;22 . QS. #2 % 11$12; QS. 1:. % ! $#). Sedangkan
3abb se'agai &emilik mengandung maksud 'a)(a Alla) adala) pemilik alam;
pemilik )ukum; dan pem'uat undang$undang. (QS. #2 %1: QS. 2 %2;!. QS. . %
1##; QS. !2% 2;! QS. 1:%!2; QS 12 % #:).
"engan demikian *ang dimaksud dengan 3au)id 3ubbMbi)ah adala)
me*akini 'a)(a Alla)$la) satu$satun*a 3abb* *ang men1iptakan; memeli)ara;
31
mem'eri ri@ki; dan mengatur manusia. le) karena itu; di tangan Alla)$la)
ke(enangan se1ara a'solut untuk mem'uat undang$undang atau )ukum.
Apa'ila manusia men1o'a mem'uat atau memproduksi )ukum di luar )ukum Al$
Quran *ang bertentanan denan al7;ur>an; maka sama sa/a dengan
memproklamirkan diri se'agai 3abb/ "engan demikian ia termasuk orang *ang
mus*rik.
Alla) dengan predikat se'agai !abb al+,(lamin tela) menata alam
semesta ini dengan undang$undang-*a *ang dise'ut Sunnatulla) ((unnah
$ll>h). Sedang$kan Alla) dengan predikat !abb an+n(s (QS. 11# %2) 'erarti
Alla)$la) *ang tela) menata ke)idupan manusia dengan (a)*u Al$Quran
(3ubbubi)ah $llah). Seluru) aturan dan perundang$undangan *ang merupakan
produk akal manusia (di luar (a)*u) )arus din*atakan gugur karena dinilai 'atil;
sesat* termasuk )ukum /a)ili*a) *ang tak lain merupakan )ukum )a(a na+su.
rang *ang 'erpegang kepada aturan produk akal dan mengingkari )ukum
Alla) (3ubbubi)ah $llah) di)ukum @alim; +asik; dan mus*rik. "i)ukum demikian
karena ia tela) mengingkari tau)id 3ubbubi)ah/
Selan/utn*a; manusia *ang mengaku Alla) se'agai 3abb an"H>s (a/i'
melaksanakan undang$undang-*a di muka 'umi; /ika tidak; maka pengakuan
ter)adap Alla) se'agai rabb an"n>s adala) dusta dan ole) karena itu ia
din*atakan sedikitpun mereka tidak 'eriman )ingga menegakkan )ukum
(a)*u. (QS. # % ,2).
3au)id Mulki)ah adala) pengakuan seorang )am'a 'a)(a )an*a Alla)$
la) satu$satu m(lik (Ra/a) *ang memiliki kera/aan langit dan 'umi; se)ingga
manusia (a/i' menaati Alla) mele'i)i segalan*a. Ini 'erdasarkan +irman Alla) di
dalam surat 2, % 2 dan surat 12 % 111 %
I G
^
yU
I
z
D
aM J
D
}T
M
y
D
]
T
J
D
K
D
QxjJ
D
K
D

T
I o
[
y
D
]
T
J
D
K
D

I
~
T

T
D
QK
D
I Qk
D
Y
D
Z
[
JQ G
M
_
T
e
M
aM J
D
IJ
[
Q
)QU
j
yxIg
T
h
D

M
~
D
x[g
D

D
n
T
z
D
N
[
F
M

D
_
D
D K
D
GI _
T
Y
M
J
T
Q 2 (
7($llah) )ang ke#un)aan"H)a"lah kera%aan langit dan bumi* dan 5ia tidak
mem#un)ai anak* dan tidak ada sekutu bagi"H)a dalam kekuasaan (H)a)*
dan 5ia telah menci#takan segala sesuatu* dan 5ia meneta#kan ukuran"
ukurann)a dengan sera#i"ra#in)a/ (0(/ 8E 6 8)/
32
Qk
M
E
D

D
xyxIz
D

T
b
D
JIKL
M
ElDJ
D
QPjEW
D
`I ]
T

M
dT_
D
`
D
ElD
T
t
D
b
D
EY
D
{M i
D
KL
M
xM`T K
D
n
D
E
D
Qv
D

D
)i
j
kt
M
S
T
e
D
Qxj`T K
D
CD EF
D
K
D
~
I
Ey
D
xJQ r
D

D
I , (
Maka a#abila datang saat hukuman bagi (ke%ahatan) #ertama dari kedua
(ke%ahatan) itu* +ami datangkan ke#adamu hamba"hamba +ami )ang
mem#un)ai kekuatan )ang besar* lalu mereka mera%alela di kam#ung"
kam#ung* dan itulah keteta#an )ang #asti terlaksana/
}D eI

JIK
D
aM J
D
}T
M
y
D
]
T
J
D
K
D
GI _
T
Y
M
J
T
Q I G
^
yU
I
z
D
aM J
D
}T
M
y
D
]
T
J
D
K
D
QxjJ
D
K
D

T
I o
[
y
D
]
T
J
D
IJ
[
Q q
[
I I xMY
T

D
J
T
Q N
I
p
M
K
D
)QUj dW
I

T
hD MUT WF
D
K
D
r

O
JQ 111 (
5an katakanlah 6 (egala #u%i bagi $llah )ang tiada mem#un)ai anak dan
tidak mem#un)ai sekutu dalam kera%aan"H)a dan tidak mem#un)ai #enolong
(untuk men%aga"H)a) dari kehinaan/ 5an agungkanlah 5ia dengan
#engagungan )ang sebesar"besarn)a@/(0(/ 9: 6 999)/
>e'i) menaati; le'i) takut dan le'i) 1inta kepada mak)luk daripada Alla)
S<3 adala) s)rik Mulki)ah.
Masi) ada lagi taksonomi 3au)id dalam pandangan ulama lain. "i dalam
kita' &ath al"Ma%id; s*ara) kita' 3au)id Mu)ammad I'n A'd al$<a))a'; *ang
disusun ole) A'durra)man i'n Hasan Ali as*$S*aik) dan diteliti ole) A'd
al$A@@ i'n A'dilla) i'n 0@; dengan mengutip pendapat I'n al$Qa**im;
din*atakan 'a)(a tau)id di'agi ke dalam dua ma1am; *akni % (1). .awhid fi al"
ma4rifah wa al"iNbat; *ang meliputi tau)id 3ubbubi)ah dan tau)id $sm>C ash"
(hif>t. (2). .awhid fi ath".hal>b wa al"'aid *ang meliputi tau)id Il>hi))ah
(uluhi))ah) dan 4Ibadah (4Ubudi)ah)/
9:
"engan demikian tau)id ter'agi empat
'agian *akni tau)id 3ububi)ah* tau)id $sm>C wa as"(hif>t* tau)id Uluhi)ah dan
tau)id Ubudi)ah namun 'isa diringkaskan men/adi dua sa/a *akni tau)id
3ubbubi)ah dan Uluhi)ah se'a' *ang dua lagi )an*ala) merupakan su' sa/a.
Adapun pen/elasan masing$masing tau)id itu adala) se'agai 'erikut di 'a(a)
ini.
3au)id 3ubbubi)ah adala)% huwa I4ti'>du anna $ll>h wahdah khala'a
al"4>lam@ iala) me*akini 'a)(a sesunggu)n*a Alla) *ang Ma)a 7sa$la) *ang
tela) men1iptakan segenap alam. ?adi tau)id 3ubbubi)ah adala) mengesakan
Alla) se'agai 3abb (&en1ipta; &engurus dan &engatur) alam ini. "alam ma4rifah
17
A!durrahman i!n asan Ali Asy-yaikh, Fat* al-Ma+,- M"*amma-
In (.- al-Wahh$, (+kah al-+ukarramah: +akta!ah azar +uta"a al-z,
al-+amlukah al-Ara!iyyah as-u~udiyyah), -- H-,,1 +, hal. -..
33
kepada Alla) se'agai 3abb* manusia )arus mema)ami asm>C (nama$nama) dan
(hif>t Alla); termasuk peker/aan$-*a; 'adha dan 'adar$-*a 'eserta )ikma)$
)ikma)n*a; se'agaimana termaktu' antara lain pada a(al surat al"Hadid*
.hah>* al"Has)r* a(al surat Oli 4Imr>n* dan surat al"Ikhl>sh/
3au)id Uluhi)ah adala) pengesaan Alla) se'agai tu)an *ang )arus
disem'a) (Uluhi)ah) dan ole) karena itu mela)irkan penga'dian )an*a kepada
Alla) (4Ubudi)ah) se'agai sim'ol monolo*alitas. Seseorang *ang memiliki tau)id
Uluhi)ah dan Ubudi)ah adala) mereka *ang me*akini 'a)(a tiada tu)an selain
Alla); tidak 'eri'ada) ke1uali kepada$-*a; tidak 'erta(akkal ke1uali kepada$
-*a; tiada memili) <ali (pelindung) ke1uali "ia; tidak 'eramal ke1uali untuk
keagungan$-*a; se'agaimana termaktu' antara lain dalam surat al"+>firun;
surat al"Mu4min; a(al surat al"$Cr>f; dan surat al"$n4>m. <alaupun se'enarn*a
semua a*at al$Quran memuat a/aran tau)id.
"emikian /uga A'u 0akar al$?a@ir* mem'agi tau)id kepada empat
ma1am *akni (1). .awhid 3ubbubi)ah* (8)/ .awhid Uluhi)ah (J)/ .awhid $sm>C
wa ash"shifat dan (?)/ .awhid 4Ubudi)ah *ang pen/elasann*a kurang le'i) sama
dengan pen/elasan di atas.
15
&em'agian tau)id *ang dikemukakan ole) dua nara sum'er di atas tidak
men1antumkan adan*a tawhid Mulki))ah * )al itu se'enarn*a tak /adi masala)
se'a' se'enarn*a taksonomi tau)id 'ukanla) teks Al$Quran atau )adits tetapi
merupakan kesimpulan )asil analisis para ulama. "alam )al ini; ru/ukan tentang
tawhid Mulki)ah *ang dikemukakan di atas; memiliki ru/ukan a*at$a*at al$Quran
*ang sangat 'an*ak /umla)n*a se'agaimana tela) diterangkan. 0a)kan 'isa
penulis tam'a)kan di sini; 'a)(a di dalam Al$Quran terdapat tidak kurang dari
,: kata m>lik* mulki))ah atau malakMt *ang menun/ukkan 'a)(a Alla) adala)
Ra/a.
9F

(yari>ah $
Se1ara umum; s*ariBa) dide+inisikan se'agai %
18
A!u akar Ja!ir al-Jazairy, Manha+ al-M"slim, D$r al'%l/m 0a al-
1akam, (+adinah al-+unaarah, -2- Hi&riyah), hal. -,, 22, 2,, 2.
19
+uhammasd (u~ad A!dul ay, .l-M"(+am al-M"fa*rasy li al-fa)li al-
&"r'$n al-!ar,m, (irut : Dr al-+a~ri"ah, -- Hi&riyah), hal. .-...
34
KQ UddoJQ KQ nEop Eb }dS_oYJQ rEtb _toYJQ -~EJQ E
XmEYJQ KQ XkJQ
S*ariBa) adala) ketentuan Alla) *ang 'erkaitan dengan per'uatan su'/ek
)ukum 'erupa melakukan suatu per'uatan; memili) atau menentukan sesuatu
(se'agai s*arat; se'a' atau peng)alang).
2:

Sedangkan de+inisi i'ada) se'agaimana di/elaskan ole) al$BImad I'n Kair
adala)
21
%
~kYJQ Uh K ~keYJQ NtSb ao`E {
I'ada) adala) ketaatan kepada Alla) S<3 dengan melaksanakan
perinta)$-*a dan men/au)i larangan$-*a. "i sini le'i) ter'atas kepada ukuran
)aram )alal.
"e+inisi lain *ang le'i) luas adala)
22
%
BCDEFGHI JKLEMGH NOPGH I QHRSTH UV WEXKYI ZF[Y EV N\G ]VE^ _`H
I'ada) adala) isim %amiC *ang ditu/ukan kepada segala akti4itas *ang
disukai dan diridai Alla); 'aik 'erupa perkataan maupun per'uatan; 'aik *ang
tampak maupun tidak tampak. 0a)kan de+inisi i'ada) 'isa le'i) simpel; *akni
)idup sesuai dengan aturan Al$QurBan dan Sunna) Rasul.
Adapun tu/uan i'ada) se'agaimana di/elaskan ole) Imam -a(a(*;
adala) untuk men1apai keridaan Alla) S<3.
2!
Kalau diga'ungkan men/adi
s*aria) i'ada); maka maksudn*a adala) segala ma1am aturan; 'aik (a/i';
sunat atau )aram *ang men*angkut tata1ara menga'di kepada Alla) dalam
rangka men1ari keridaan$-*a.
0aik akida) maupun s*aria) kedua$duan*a adala) aturan Alla); 'edan*a
akida) merupakan aturan tentang ke*akinan (sistema credo) sedangkan s*aria)
i'ada) merupakan aturan tentang tata 'eramal (sistema ritus). "ari sisi +ungsi;
20
Muhammad $bu aahrah0 /01l al-2i%h0 &8eirut 4 .ar al'bikr al'7$rabi0 1958( 0 hal) 26)
21
$bd cahman ibn /asan $li 1"aikh0 2at3 al-#a$)d. @ilid <0 &ci"ad 4 :a-ar Mueta#9 al'
89-0 1996(0 hal) 22)
22
7$bd cahman0 2at3 al-#a$)d. @ilid <0 hal) 21)
23
<mam Muslim0 4ah)h #uslim (Syarah 5a6a6)!0 &8eirut 4 .ar al'<khi"a3 al'$rabi0 dan
Maktabah al'Mufanna0 t)t)( 0 @u- <0 hal) 157)
35
akida) se'agai +ondasi sedangkan s*ariBa) adala) 'angunann*a
2#
Supa*a
'angun$an s*aria) i'ada) 'isa tegak 'erdiri; maka +ondasi akida) )arus 'enar$
'enar koko). Sangat musta)il seseorang mau melaksanakan i'ada) dengan
sepenu) )ati kalau +ondasi akida)n*a lema).
Supa*a i'ada) seorang )am'a dapat diterima ole) al"Ma4bud (=ang
disem'a)); ada sala) satu s*arat *ang )arus dipenu)i terle'i) da)ulu *akni
mema)ami siapa itu al"ma4bud. Ini artin*a seorang )am'a )arus terle'i) da)ulu
mengenal Alla); 'aik se'agai 3abb; se'agai M>lik maupun se'agai Il>h.
Selan/utn*a; se1ara garis 'esar; akti4itas i'ada) ini ter'agi dua
katagori *akni i'ada) mahdloh dan i'ada) gair mahdloh. I'ada)
mahdloh (mihadl 'ersi)); adala) rangkaian i'ada) *ang 'ersi) tidak
'er1ampur dengan aturan dari luar. 3ermasuk ke dalam i'ada) mahdloh
ini adala) salat; saum; @akat dan )a/i.
&er'edaan antara i'ada) Ma)dlo) dan g)air ma)dlo) %
Ibadah Mahdl"h Ibadah 8hair Mahdl"h
1. Asal i'ada) ma)do) adala)
)aram; ke1uali kalau ada
dalil *ang memerinta)kan
untuk menger/akann*a.
Asal i'ada) g)air ma)do) adala) Halal
ke1uali kalau ada dalil *ang
meng)aramkann*a.
2) Aturann*a k)usus; tidak
'ole) ter1ampur dengan
aturan dari luar. Misaln*a
mengu1apkan alaihis salam
ketika mendengar nama
na'i . Itu adala) aturan
umum tetapi tidak 'ole)
diterapkan dalam s)alat.
&ada umurn*a tidak diatur dengan detail;
*ang ditetapkan )an*a prinsip$prinsipn*a
sa/a misaln*a tentang 1ara 'erpakaian
atau pernika)an.
!. 3idak 'erlaku 8i*as.
Misaln*a meng8i*askan
@akat pro+esi kepada @akat
pertanian atau @akat mas..
Qi*as 'erlaku dalam menetapan )ukum.
#. 0a)asa )arus asli ('ukan
ter/ema)an); misaln*a
'a1aan s)alat dan doa$doa
)a/i.
0ole) menggunakan 'a)asa ter/ema)an;
misaln*a doa ketika mau makan. Redaksi
'a)asa tidak )arus persis *ang penting
essensin*a. Misaln*a u1apan i/a' 8a'ul.
,. Kadang$kadang sulit
di+a)ami akal misaln*a
&ada umumn*a tu/uan dan )ikma) i'ada)
g)air ma)do) muda) di+a)ami akal.
24
/adis men"atakan bah+a <slam dibangun dengan lima hal0 "akni s"ahadat0 salat0 saum0
-akat dan ha*i) @adi kalau akidah merupakan #ndasi sedangkan s"ari7ah ibadah merupakan
bangunann"a)
36
mengapa )arus men1ium
)a/ar as(ad.
.. Akal tidak 'ole) ikut
1ampur. 3idak ada
kreati4itas akal. Kreasi 'aru
dalam i'ada) ma)dlo)
dianggap 'ida).
Akal 'ole) ikut 1ampur dalam
pengem'angan i'ada) g)air ma)do);
karena setiap @aman memerlukan
tata1ara *ang sesuai dengan @amann*a.
Misaln*a 1ara i/a' 8a'ul dalam /ual 'eli di
@aman da)ulu dengan di @aman modern;
*ang penting adala) siu'stansin*a.
2. ?umla)n*a sedikit ?umla)n*a sangat 'an*ak
%khla@ $
Apa'ila seseorang memiliki a8ida) *ang 'enar dan koko); maka ia akan muda)
melaksanakan s*aria) se1ara konsisten. Selan/utn*a; a8ida) dan s*ari;a) akan
mem'ua)kan ak)la8.
Ak)lak adala) perilaku manusia *ang nampak maupun *ang tidak nampak
seperti kegiatan )ati. Ak)lak 'ukanla) se'atas sopan santun kepada sesama
manusia tetapi le'i) luas lagi; *akni meliputi )u'ungan dengan Alla) (Hablum
minallah); )u'ungan dengan sesama manusia (Hablum minannas); dan
)u'ungan dengan alam sekitar (Hablum minal 4alam).
onto) ak)lak hablum minallah adala) s)alat; )a/i; doa; d@ikir; s*ukur nikmat dll.
onto) ak)lak )a'lum minannas adala) men/enguk orang *ang sakit; saling
tolong menolong; mengikis dendam dan saling memaa+kan. Sedangkan 1onto)
)a'lum minal alam seperti tidak mem'uang sampa) sem'arangan; men*antuni
)e(an; 'ersikap )emat energi; meman+aatkan sum'er da*a alam se'aik
mungkin; dll.
'/ek 'a)asan ak)lak dengan s*aria) adala) sama; *ang 'er'eda )an*ala)
sudut pandangn*a. onto); S)alat. "ari perspekti+ s*aria) +i8i); s)alat
dipandang se'agai kegiatan i'ada) ma)dlo) dengan tata1ara tertentu; dari mulai
tak'iratul i)ram sampai salam. Sedangkan s)alat dalam perspekti+ ak)lak adala)
ta'arrub kepada Alla); melalui /alan mahabbah (perasaam 1inta) 'ukan sekadar
karena suatu ke(a/i'an.
37
Pandanan lain $
0isa /uga din al"Islam dipandang se'agai s*aria) dalam arti luas. Kemudian
s*aria) ter'agi tiga; *akni %
1. S*aria) (aturan) tentang tata ke*akinan dise'ut a8ida). Sasarann*a
adala) 8al'u dalam )u'ungann*a dengan keper1a*aan.
2. S*ari;a) (aturan) tentang tata 1ara (how to do) 'eri'ada); dise'ut s*arila)
i'ada). Sasarann*a le'i) kepada anggota 'adan.
!. S*aria) (atutan) *ang mengatur 'agaimana men/alin )u'ungan 'aik
dengan Alla); dengan sesama manusia dan dengan alam sekitar; atau
dise'ut ak)la8.
Pertanyaan *enunan $
Apaka) anda *akin 'a)(a a/aran Alla) *ang da)ulu di'a(a ole)
na'i Musa a.s dan na'i Isa as; tela) mengalami 'an*ak peru'a)an
+undamental ?a(a'ann*a % =a; *akin sekali.
Apaka) ada 'ukti ke ara) itu ?a(a'ann*a % Satu 'ukti autentik
adala) adan*a pergeseran dari konsep 3u)an *ang monot)eisme murni
kepada monot)eisme *ang samar$samar.
Mana *ang paling rasional menurut anda; apaka) konsep 3u)an
*ang monot)eoisme murni se'agai di/elaskan ole) Al$Quran surat al$Ik)las;
atau monot)eisme )asil +alsa+a) manusia ?a(a'ann*a % Monot)eisme
murni se'agaimana di/elaskan ole) Al8uran surat al$Ik)las.
"i dalam Al$Quran surat Al$0a8ara) a*at .2 ada konsep amana
billah ('eriman kepada Alla)). Apaka) sekadar me*akini adan*a Alla) atau
me*akini adan*a Alla) tanpa s*irik ?a(a'ann*a % Me*akini adan*a Alla)
tanpa s*irik.
0agaimana pandangan anda; apaka) mengimani adan*a Alla)
*ang 'er1ampur s*irik adala) tindakan *ang etis ?a(a'ann*a % Sangat
tidak etis.
"osa s*irik; apaka) termasuk dosa ideolog* atau dosa kriminal
?a(a'ann*a % "osa ideolog*.
38
?ika seorang muslim me*akini 'a)(a Alla) Ma)a 7sa tetapi dili)at
dari tau)id Ru''u'i*a); Muki*a) dan Alu)i*an*a tern*ata tidak terealisasi;
apaka) *ang demikian dise'ut tau)id *ang 'enar ?a(a'ann*a % Sala). dan
keliru.
Kalau 'egitu keper1a*aan kepada Alla) *ang 'agaimanaka) *ang
dapat men*elamatkan manusia ?a(a'ann*a % Keper1a*aan kepada Alla)
*ang diikuti dengan ketaatan kepada Alla) dengan segala aturann*a; *akni
)ukum Al$Quran.
Apaka) seorang muslim dinilai 'eriman kepada Alla); apa'ila ia
memper1a*ai keesan Alla) tetapi tidak melaksanakan i'ada) ?a(a'ann*a %
3idak 'eriman; se'a' 'eriman )arus di'uktikan dengan ketaatan 'eri'ada).
Apaka) segala ma1am ritual akan 'ernilai man+aat apa'ila tidak
mem'ua)kan ak)lak *ang 'aik ?a(a'ann*a % 3idak 'erman+aat; 'a)kan
orang *ang s)alat tetapi tidak mau men1ega) maksiat; maka ia akan
ditempatkan di neraka <ail.
Kakalu 'egitu di mana se'enarn*a muara 'eragama itu
?a(a'ann*a % Iala) ak)la8 *ang 'aik sesuai petun/uk Al$Qiuran.
Apaka) orang *ang suka menolong orang lain tetapi tidak perna)
s)alat tergolong 'erak)lak 'aik ?a(a'ann*a % 3idak; karena ak)lak )arus
meliputi tiga dimensi *akni )u'ungan dengan Alla); dengan sesama manusia
dan dengan alam sekitar.
Kini; apaka) anda memiliki tekad untuk men/adi muslim *ang
'erak)lak 'aik dalam seluru) dimensin*a ?a(a'ann*a % =a; dan itu )arus.
%min.
39
MODUL .
%L7;U*>%5
(9,%8%I (UM,9* 1UKUM I(L%M P9*+%M%
+ujuan Instruksi"nal Umum $
Ma)asis(a me*akini 'a)(a Al$Quran adala) 'enar$'enar (a)*u Alla); *ang
merupakan aturan a'solut *ang 'er+ungsi se'agai pedoman )idup; se)ingga
termoti4asi untuk mengamalkan seluru) a*at$a*atn*a se1ara konsisten.
+ujuan Instruksi"nal Khusus $
Ma)asis(a dapat men/elaskan se1ara a8li dan na8li 'a)(a Al$Quran
se'agai (a)*u Alla).
Ma)asis(a dapat menggunakan metode studi Al$Quran dengan tepat .
Ma)asis(a termoti4asi untuk seluru) a*at Al$Quran se1ara kaffah di
dalam ke)idupan se)ari$)ari.
P"k"k7p"k"k Materi $
Pr"l" $
Al$Quran 'ersi+at glo'al (mu%mal) *ang memerlukan perin1ian. Misaln*a
perinta) s)alat; s)aum maupun )a/i )an*ala) dengan kalimat singkat % a'imis
shalat* kutiba 4alaikum as"shiam* wa atimmu alha%%* sedangkan tentang tata1ara
menger/akann*a tidak di/elaskan di dalam Al$Quran. Antuk men/elaskann*a;
datangla) Rasululla) SA< mem'erikan pen/elaskan; dari mulai tata1ara s)alat;
'erruma) tangga; 'erekonomi sampai urusan 'ernegara. &en/elasan rasul itu
dise'ut (unnah *asul. Setela) Rasul (a+at; permasala)an umat tetap
'ermun1ulan misaln*a persoalan 'a*i ta'ung; inseminasi; eut)anasia; dll.
&ersoalan demikian 'elum terakomodir di dalam Al$Quran maupun )adits; ole)
karena itu memerlukan sum'er )ukum *ang ketiga; *akni i/ti)ad.
Al$Quran merupakan (a)*u dari Alla) S<3 *ang diturunkan kepada na'i
Mu)ammad SA< dengan menggunanakan 'a)asa Ara'. Agar +ungsi Al$Quran
se'agai hida)ah (guidance) atau wa) of life 'enar$'enar e+ekti+; maka Al$Quran
'ukan sa/a perlu diter/ema)kan tetapi perlu /iuga dita+sirkan. ara mena+sirkan
Al$Qur;an 'isa menggunakan dua pendekatan; *akni tafsir .ahlili dan tafsir
MaudhuCi. Kini 'an*ak toko)$toko) Islam aliran rasional >i'eral; *ang
mena+sirkan Al$Quran dengan dominasi akal. &endekatann*a ada tiga *akni
ta+sir Mate+oris; ta+sir Hermenetika dan ta+sir dengan pendekatan Sosial
Kese/ara)an.
40
Pembuktian %l7;ur>an sebaai :ahyu dalam Persepketi# (ains $
0an*ak sekali a*at$a*at Al$Qur;an *ang 'erisi in+ormasi tentang alam semesta
*ang dapat di/adikan 'ukti 'a)(a Al$Quran adala) (a)*u Alla); 'ukan kar*a
manusia; 'e'erapa di antaran*a adala) %
3entang a(al ke/adian langit dan 'umi. "i dalam QS. 21 % !: Alla)
menegaskan % Apaka) orang$orang la+ir tidak mengeta)ui; sesunggu)n*a
langit dan 'umi da)ulun*a adala) satu *ang padu; maka kemudian kami
lontarkan. "an Kami /adikan semua mak)luk )idup dari air; apaka) mereka
tidak mau 'eriman.
3entang pergerakan gunung dam lempengan 'umi. QS %"an kamu meli)at
gunung; kamu men*angka gunung itu diam. 3idak gunung itu 'ergerak
se'agaimana gerakn*a a(an.
-a'i =usu+ 'erkata % =a a*a)ku ada se'elas planet *ang 'ersu/ud
kepadaku. Alla) se'agai pen1ipta alam ini menegaskan di dalam Al$Quran
'a)(a planet itu ada se'elas. &ada)al para a)li astronomi 'erpendapat
)an*a ada sem'ilan planet. Siapa *ang 'enar Alla) se'agai pen1iptan*a
atau manusia *ang )an*a men1ari dan menemukann*a. &asti Alla) *ang
'enar. 0aru pada ta)un$ta)un terak)ir ini para a)li astronomi menemukan
'a)(a planet itu ada se'elas.
Mana mungkin Al$8uran mampu mem'eri in+ormasi tentang alam *ang men/adi
ilmu pengeta)uan modern; seandain*a Al$Quran 'ukan kar*a Alla). A*at$a*at di
atas mem'uktikan 'a)(a dili)at dari perspekti+ sains; Al$Quran pasti kar*a Alla);
+irman 3u)an 'ukan kar*a n'a Mu)ammad SA<.
,ahasa %l7;ur>an $
Alla) menegaskan Sesunggu)n*a Kami menurunkan Al$Quran dalam 'a)asa
Ara'. Ini penegasan dari Alla) S<3; 'a)(a Al$Quran adala) 'a)asa Ara';
'a)asa *ang dipakai ole) na'i Mu)ammad dan ole) mas*arakat Ara'.
3u/uann*a suda) pasti agar Al$Quran muda) di+a)ami.
Akan tetapi; menurut Isa 0ugis; Al$Quran 'ukan 'a)asa Ara' tetapi 'a)asa
(a)*u. Alasann*a adala) karena Mu)ammad adala) keturunan na'i Ismail dari
isteri kedua; se)ingga Mu)ammad 'erdara) 0a'*lon; 'ukan 'erdara) Ara' asli
41
dengan demikian maka 'a)asa na'i Mu)ammad adala) 'ukan 'a)asa Ara'
tetapi serumpun dengan 'a)asa Ara'; itula) *ang dise'ut bilis>ni 'aumih
('er'i1ara dengan 'a)asa kaumn*a).
Menurut penulis; pendapat di atas tidak tepat. Alasan pertama; se'agaimana
di/elaskan ole) Ismail al$9aru8i adala) 'a)(a; suku Ara' asli (al"4$ribah) iala)
suku Qanaan; =aru'; =as*/u' dan Sa'aB. Kemudian datangla) suku Ara'
Musta4ribah I (&endatang I); *akni suku Adnan; Maad dan -i@ar. >antas datang
pula suku Ara' Musta4ribah II (&endatang II) *akni suku 9i)r atau Qures*. ?adi
suku Qures* adala) 'agian dari Suku Ara'; 'ukan suku lain.
2,
Suku$suku
pendatang lantas 'er'aur dan mempela/ari 'a)asa *ang ada *akni 'a)asa Ara';
'ukan mempela/ari 'a)asa 0a'*lon.
Alasan kedua; 0angsa Ara' termasuk 'angsa Semit. "e(asa ini *ang dise'ut
dikatagorikan 'a)asa Semit adala) setenga) ka(asan 'agian Atara; 'agian
3imurn*a 'er'a)asa Akkad atau 0a'*lon dan Ass*iria; sedangkan 'agian Atara
adala) 'a)asa Aram; Mandaera; -a'atea; Aram =a)udi dan &alm*ra. Kemudian
di 'agian 0aratn*a adala) 9oenisia; I'rani In/il. "i 'ela)an Selatan; *akni di
'agian utaran*a berbahasa %rab sedangkan se'ela) selatan 'er'a)asa Sa'e
atau H*m*ari; dan ee@ atau 7tiopik. Hampir semua 'a)asa di atas tela)
puna) ; )an*a 'a)asa Ara' *ang masi) )idup.
2.

Apaka) ada 'a)asa selain Ara' *ang serumpun dengan 'a)asa ara' dapat
dili)at antara lain dari 'entuk )uru+n*a. Huru+ Ara' tern*ata 'er'eda sekali
dengan dengan )uru+ 'a)asa 9oenesia; Aramaea; I'rani; S*iria Kuno; S*iria
Amum; Kaldea dan Ara'. &ara pem'a1a 'isa meli)at per'edaan )uru+$)uru+
terse'ut pada 'uku Atlas 0uda*a kar*a Ismail Al$9aru8i 'ersama isterin*a.
22
Al$QurBan menggunakan )uru+ Ara' 'ukan )uru+ lainn*a; dengan demikian maka
'a)asa dan tulisan Al$QurBan memang mutlak 'a)asa Ara' 'ukan 'a)asa *ang
25
%smail . Al-(arui, ois amya Al-(arui, Atlas Budaya, Menjelajah
Khazanah Perdaban Gemilang, &udul asli : h )ultural Atlas o" %slam),
tr&mahan %lyas Hasan (andun$ +izan, 200-), hal. -
26
%smail Al-(arui, .tlas 2"-aya, hal. .
27
%smail Al-(arui, .tlas 2"-aya, hal. 1a.
42
serumpun 'a)asa Ara'. Kalau mau dikatakan serumpun maka )arus dikatakan
serumpun dengan 'a)asa Semit 'ukan serumpun 'a)asa Ara'. Se'agai
tam'a)an pen/elasan; menurut Ismail Al$9aru8i; 'a)asa Semit *ang masi) )idup
sampai saat ini adala) 'a)asa Ara'. "engan demikian maka 'a)asa Al$QurBan
adala) 'a)asa Ara'; 'a)asan*a orang Ara' 'ukan serumpun dengan 'a)asa
Ara'.
Hu//a) lain dari kelompok Isa 0ugis adala) 'a)(a /ika Al$Quran 'er'a)asa Ara'
maka semua orang Ara' pasti mengerti Al$Quran; tetapi pada ken*ataann*a
tidak semua orang Ara' mengerti Al$Quran; kalau 'egitu Al$Quran 'ukanla)
'a)asa Ara'.
Hu//a) inipun lema). Mengapa demikian Keadaan ini sama sa/a dengan orang
Indonesia. 3idak semua orang Indonesia mampu mema)ami kar*a sastera
'er'a)asa Indonesia; ini karena 'uku$'uku sastera itu menggunakan 'a)asa
Indonesia kelas tinggi.
&ada umumn*a orang$orang Ara' dalam per1akapan mereka se)ari$)ari
menggu$nakan 'a)asa Ara' Baumi)ah sedangkan Al$Quran menggunakan
'a)asa Ara' &ush>. "i samping itu untuk dapat mema)ami suatu teks tidak
1ukup dengan mengeta)ui kosa kata (mufradat) tetapi )arus 'er'ekal ilmu
pengeta)uan tentang isi teks. Sar/ana sastera Indonesia misaln*a; tidak otomatis
dapat mema)ami teks 'uku$'uku Ilmu Kimia. 0egitu pun sar/ana Kimia tidak
otomatis mema)ami teks tentang +ilsa+at. Antuk mampu mema)ami teks ilmu
pengeta)uan; )arus memiliki s*arat$s*arat; antara lain mema)ami su'stansi
materi; memiliki frame of reference *ang teratur; serta memiliki paradigma 'er+ikir
*ang menun/ang. Ketidakmengertian se'a)agian orang Ara' ter)adap teks$teks
Al$Quran tidak menun/ukkan 'ukti 'a)(a Al$Quran 'ukan 'a)asa Ara'.
Hu//a) ketiga Isa 0ugis adala) 'a)(a kata $rabi))an dengan do'le )a
merupakan )a nisbat *ang menun/ukkan serumpun dengan 'a)asa Ara' tetapi
'ukan 'a)asa Ara'. Sepengeta)uan penulis; kata arabi))an 'erarti 'a)asa
*ang dinis'a)kan kepada orang Ara'; atau 'a)asan*a orang Ara'; *akni 'a)asa
Ara'.
43
<a)'a) u)a*l*; ketika mena+sirkan a*at terse'ut men*ataklan 'a)(a kata
4arabi))an 'ermakna nu,ila bilis>nin 4arabi))in mub=n* )a'ra"u bi lugah
al"4arabi@*
25
*ang artin*a al$Quran diturunkan dengan lisan orang Ara'; di 'a1a
dengan 'a)asa Ara'. Senada dengan itu; Mu)ammad I'n Mu)ammad A'u
S*a)'a) dalam 'ukun*a% $l"Madkhal li 5ir>sah $l"0urC>n al"+ar=m
men/elaskan 'a)(a Al$Quran itu adala) kita' arabi))ah al"akbar atau kita'
'er'a)asa Ara' *ang ma)a 'esar.
26

Kelompok Isa 0ugis pun lantas 'erali) dengan mengatakan 'a)(a Al$Quran
'a)asa Qures* 'ukan 'a)asa Ara'. &endapat demikian ditentang ole) A)mad
Satori se'agai doktor dalam sastra Ara'. Ia menegaskan 'a)(a 'a)asa orang
Ara' adala) 'a)asa Ara'. &er'edaan 'a)asa Qures* dengan 'a)asa suku
3amim dan lain$lainn*a )an*ala) dalam dialek 'ukan dalam makna.
!:
"engan demikian )u//a) Isa 0ugis *ang men*atakan al$QurBan 'ukan 'a)asa
Ara'; seluru)n*a tertolak.
)unsi %l7;ur>an
Aturan Alla) *ang terdapat di dalam Al$QurBan memiliki tiga +ungsi utama; *akni
se'agai hud( (petun/uk); ba$$in(t (pen/elasan) dan fur'(n (pem'eda). Se'agai
hud>; artin*a Al$Quran merupakan aturan *ang )arus diikuti tanpa ta(ar
mena(ar se'agaimana papan petun/uk ara) /alan *ang dipasang di /alan$/alan.
Kalau seseorang tidak mengeta)ui ara) /alan tetapi sikapn*a /usteru
menga'aikan petun/uk *ang ada pada papan itu; maka suda) pasti ia akan
tersesat ( QS. 1!% !2). &etun/uk *ang ada pada Al$Quran 'enar$'enar se'agai
1iptaan Alla) 'ukan 1erita *ang di'uat$'uat (QS. 12%111). Semua a*atn*a )arus
men/adi ru/ukan termasuk dalam mengelola 'umi.
28
ah!ah uhayly, al-3afs,r al-M"n,r, f, al-(.4,-ah 0a asy-5yar,(ah
0a al-Manha+, (irut : Dar al-+a~shir, -,,. + --. H), Juz --, hal. 202.
29
+uhammad %!n +uammad A! yah!ah dalam !ukunya :.l-
Ma-khal li Dir$sah .l-&"r'$n al-!ar,m -,,2 + --2 H.,(+sir: +akta!ah as-
unnah, -,,2 +--2 H ), hal ,.
30
Koran Plita :Seminar Tasir Al!ur"an di IKIP #akarta, lasa, 2,
+art -,,-1 yaal -- H. ihat #ula +. Amin D&amaluddin,
Penyim$angan dan Kesesatan Ma%had al&'aytun, hal. a, PP%, Jakarta,
200-
44
"engan menggunakan kedua ma1am )ukum se1ara 'eriringan *akni )ukum
alam dan )ukum Al$Quran; ditu/ukan antara lain untuk menampakkan ke/a*aan
Islam dan mengala)kan segenap tata aturan 1iptaan manusia (li)udlhirah
4al>ddini kullih) se'agaimana ditun/ukkan ole) kemenangan negeri Madina) atas
negeri Meka) *ang ?a)ili*a) (futuh Meka)). Supa*a tu/uan itu 'isa di1apai maka
)ukum Alla) (Al$Quran) )arus 'enar$'enar di/adikan undang$undang ole) para
khalifah fil ardl dalam mengelola 'umi.
Sedangkan Al$Quran se'agai ba))in>t 'er+ungsi mem'erikan pen/elasan
tentang apa$apa *ang dipertan*akan ole) manusia. "alam +ungsin*a se'agai
ba$$in(t; Al$QurBan )arus di/adikan ru/ukan semua peraturan *ang di'uat ole)
manusia; /adi manusia tidak 'ole) mem'uat aturan sendiri se'a' sistem aturan
produk akal manusia sering )an*a 'ersi+at trial and error.
9ungsi ketiga Al$Quran adala) se'agai fur'(n atau pem'eda antara *ang ha'
dan *ang b>thill; antara muslim dan luar muslim; antara nilai *ang di*akini 'enar
ole) mukmin dan nilai *ang dipegang ole) orang$orang ku+urr.
Antuk 'isa mema)ami dan menggali +ungsi$+ungsi Al$Quran; 'aik se'agai hud>*
ba))in>t maupun fur'>n se1ara mendalam; maka Al$Quran perlu dipela/ari
'agian demi 'agian se1ara 1ermat dan tidak tergesa$gesa (QS. 2, % 1.$12; QS.
12 % 1:,$1:.); mema)ami mun>sabah atau )u'ungan a*at *ang satu dengan
*ang lain; surat *ang satu dengan surat *ang lain.
Selan/utn*a +ungsi lain Al$Quran se'agai S$ifa ("bat! resep). I'arat resep
dokter; pasien sering sulit mem'a1a resep dokter apalagi mema)amin*a; akan
tetapi (alaupun 'egitu; pasien tetap per1a*a 'a)(a resep itu 'enar musta)il
sala) karena dokter di*akini tidak mungkin 'o)ong. Inila) ke'enaran otoritas.
"emikian pula dengan Al$Quran; ia a adala) resep dari Alla) *ang suda) pasti
'enar musta)il sala) karena Alla) adala) Ma)a 0enar. "engan demikian
(alaupun ada 'e'erapa a*at Al$Qur;an *ang untuk sementara (aktu 'elum
dapat di+a)ami ole) ratio; tak apa tetapi tetap )arus dilaksanakan; se'a' kalau
menunggu dapat mema)amin*a se1ara penu) 'isa keburu mati.
45
?uga o'at dari dokter kadang rasan*a manis kadang pa)it; tetapi dokter
'erpesan agar o'at terse'ut dimakan sesuai aturan dan sampai )a'is; se'a'
kalau tidak tepat aturan dan tidak sampai )a'is; pen*akitn*a tidak akan sem'u).
"emikian pula dengan Al$Quran se'agai o'at; tidak selalu )arus se/alan dengan
perasaan (feeling) kemauan (willing) dan ratio (thinking)/ Alla) meng)endaki agar
seorang mukmin mengamalkan seluru) a*at Al$Quran tanpa terke1uali.
&emila)an dan pemili)an a*at$a*at tertentu untuk diamalkan sedangkan a*at
*ang lainn*a di'iarkan adala) sikap ku+ur (HuCminu bibaPdlin wa nakfuru
bibaCdlin).
6ara mena#sirkan %l7;ur>an $
Antuk mema)ami isi atau pesan Al$Quran *ang terkandung dalam seluru) a*at
Al$Qur;an tidak 1ukup dengan ter/ema); se'a' ter/ema) )an*ala) ali) 'a)asa;
tetapi perlu melakukan pena+siran ter)adap a*at Al$Quran.
"ili)at dari 1aran*a; dikenal dua ma1am pena+siran *akni ta+sir ta)lili dan ta+sir
maud)ui..afsir .ahili iala) mena+sirkan Al$Quran se1ara runtut; a*at pera*at;
dari mulai surat $l"&>tihah a*at pertama sampai surat $n"H>s a*at terak)ir;
tanpa terikat ole) tema; /udul atau pokok 'a)asan. Sedangkan tafsir Maudlu4i
iala) pena+siran 'erdasarkan tema$tema *ang dipili) se'elumn*a. aran*a
semua a*at *ang 'erkaitan dengan tema (maudluCi) *ang di'a)as diin4entarisir
tanpa terikat ole) urutan surat; kemudian disistimatisir dan dita+sirkan se)ingga
antara a*at *ang satu dengan a*at *ang lain saling melengkapi pem'a)asan
tema. Misaln*a pem'a)asan tentang Ri'a; maka seluru) a*at *ang 'erkaitan
langsung atau tidak langsung dengan masala) ri'a; diin4entarisir kemudian
di'a)as menurut su'$su' tema se)ingga sampai kepada kesimpulan.
"ili)at dari pendekatann*a; ta+sir ter'agi dua; *akni .afs=r bi al"MaCNtsur dan
.afsirr bi al"Ma4'ul. =ang dimaksud .afsir bi al"MaCNtsur iala) mena+sirkan a*at
dengan a*at atau dengan )adits. Sedangkan .afsir bi al"ma4'ul adala)
pena+sirkan al$Quran dengan logika. 3a+sir kedua ini sering /uga dise'ut tafs=r bi
46
ar"3aC)i/ ?adi *ang dimaksud dengan tafsir bi ar"3aC)i adala) mena+sirkan Al$
Quran dengan menggunakan dalil$dalil logika.
"ari sisi perspekti+n*a; ta+sir Al$Quran /uga 'eragam 1orak Apa'ila pena+siran Al$
Quran dili)at dari persepekti+ 1a'ang ilmu pengeta)uan tertentu seperti
psikologi; sosiologi; 0iologi; dll; maka dise'utla) tafsir 4lmi. Sedangkan apa'ila
didekati dari perspekti+ tasa(u+ dise'utla) ta+sir 3asa(u+ .
Pena#siran %l7;ur>an kel"mp"k *asi"nal Liberal $
Kini mun1ul kelompok orang *ang mena+sirkan Al$Quran dengan dominasi rasio
*ang 'iasa dikenal dengan se'utan kelompok rasional li'eral. Mereka
menggunakan tiga pendekatan *akni ta+sir Meta+oris; ta+sir Hermenetika dan
pendekatan sosial kese/ara)an.
+a#sir Meta#"ris %
3a+sir meta+oris iala) mengam'il makna kiasan misaln*a ada pern*ataan 3ikus$
tikus dipen/ara. &ern*ataan ini tidak rasional; maka kata tikus dimaknai koruptor.
"emikian pula pern*ataan 'a)(a tongkat (asha) na'i Musa men/adi ular
dianggap tidak rasional; karena kalau tongkat 'isa men/adi ular 'erarti tela)
mengu'a) sunnatulla) pada)al sunnatulla) tidak akan perna) 'eru'a).
Supa*a rasional; maka diam'illa) makna kedua dari kata asha *akni pegangan.
"engan demikian maka pern*ataan men/adi % Musa melemparkan pegangan
('a1a% agama Islam) ke tenga)$tenga) mas*arakat . Agama Musa terse'ut
tern*ata sanggup mengala)kan isme agama (ular$ular) a)li si)ir; se)ingga
agama Musa menang lantas men*e'ar 1epat sekali; menjalar7jalar baaikan
ular.
"emikian pula pern*ataan Al$Quran *ang men*atakan 'a)(a na'i I'ra)im a.s
tidak mempan di'akar api; adala) pern*ataan tidak rasional; se'a' tidak
mungkin api *ang panas men/adi dingin. Karena kalau demikian 'erarti
sunnatulla) api 'eru'a). Supa*a rasional; maka pern*ataan terse'ut )arus
diita+sirkan s'' % I'ra)im di'akar ole) suasana mas*arakat *ang sangat panas
baaikan api.
47
Selintas upa*a rasionalisasi Al$uran ini 'agus sekali tetapi ketika ditan*a;
0agaimana ta+sir 'a)(a na'i Isa la)ir dari ra)im Mar*am *ang pera(an. Apaka)
rasional . &ati kelompok ini tidak sangat sulit men/a(a' se1ara tepat dan
rasional.
+a#sir 1ermenetika $
Iala) mena+sirkan a*at al$Quran dari sisi 'atini. onto) % 3idak ada satu a*at
pun 'a)kan satu )adits pun *ang melarang per'udakan. Akan tetapi 'an*ak
sekali a*at Al$Quran dan )adits *ang men/elaskan 'a)(a apa'ila seorang
muslim melakukan pelanggaran atas aturan tertentu; ia terkena +inalti; *akni
)arus memerdekakan seorang )am'a sa)a*a ('udak 'elian). Kalau 'egitu pada
)akikatn*a; pada sisi 'atinin*a Al$Quran melarang per'udakan. Sampai di sini
dapat di+a)ami. Akan tetapi kemudian 'ergeser kepada persoslan poligami.
Menurut kelompok Rasional >i'eral; Alla) memang memerinta)kan seorang pria
muslim untuk menika) dengan perempuan *ang 'aik ak)la8n*a sampai 'atas
maksimal empat orang isteri. Akan tetapi Al$Quran sendiri langsung men/elaskan
'a)(a apa'ila kamu k)a(atir 'er'uat tidak adil; le'i) 'aik satu isteri sa/a.
0a)kan )adits na'i men/elaskan 'a)(a pria *ang tidak 'ersikap adil dalam
'erpoligami; di ak)irat kelak akan 'er/alan merangkak dengan lida) *ang
men/ulur. Kalau 'egitu demikian kelompok rasional >i'eral pada prinsipn*a
pernika)an dalam Islam adala) monogam* dan meng)aramkan poligami.
&ada)al poligami dilaksanakan ole) na'i dan 'an*ak para sa)a'at na'i.
0agaimana mungkin para sa)a'at tidak mema)ami pesan 'atini Al$Quran.
Pendekatan ("sial Kesejarahan $
Menurut kelompok Rasional >i'eral; )ukum itu 'erkem'ang sesuai dengan
perkem'angan sosial. onto) % &ada @aman /a)ili*a); kaum (anita tidak
mendapatkan )arta pusaka ((arisan). "atangla) Islam. Islam memandang 1ara
demikian sangat tidak adil; maka Islam mengatur 'a)(a (anita mendapatkan
(arisan tetapi setenga) dari 'agian pria. "iatur demikian; karena apa'ila (anita
*ang semula tidak memperole) (arisan; ti'a$ti'a mendapat 'agian *ang sama
dengan pria; 'esar kemungkinan akan mengaki'atkan )e'o) nasional. Itu dulu;
48
empat 'elas a'ad *ang silam. Sekarang @aman suda) 'eru'a); ole) karena itu
perlu ada reinterpretasi ter)adap konsep adil; apalagi (anita @aman sekarang
'ukan lagi pi)ak *ang tertanggung tetapi pi)ak *ang menanggung. le) karena
itu pula; akan sangat memenu)i prinsip keadilan apa'ila 'agian perempuan
sama 'esar dengan 'agian laki$laki.
Mun1ulla) pertan*aan 'agi kelompok Rasional >i'eral % Apaka) adil itu adala)
sama rata atau proporsional . Apaka) (arisan 'agi perempuan se'esar
setenga) dari 'agian laki$laki *ang Alla) tetapkan dinilai tidak adil se)ingga perlu
dire4isi 0ukanka) aturan Islam itu tela) sempurna . Kalau aturan Alla) masi)
perlu re4isi; mengapa Alla) tidak menurunkan na'i *ang 'aru .
&endapat$pendapat kelompok rasional li'eral *ang le'i) didominasi ole) akal
ratio tela) mendapatkan penentangan )e'at dari para pemikir Islam lain *ang
tafa''uh fiddin/
Kritik +erhadap Upaya *asi"nalisasi dalam Mena#sirkan %l7;ur>an $
Se'enarn*a upa*a rasionalisasi ta+sir Al$Quran 'ukanla) )al 'aru;
misaln*a pena+siran Mu)ammad A'du) tentang surat al$9il *ang 'er'eda
dengan ta+siran terda)ulu. Menurut ta+sir I'n A''as dan lain$lain; 'urung $b>bil
itu melempar pasukan ga/a) dengan 'atu dari neraka (si%%il); Setiap 'urung
mem'a(a tiga 'utir 'atu; dua 'utir di kedua kakin*a dan satu 'utir di paru)n*a.
0atu terse'ut adala) 'atu ke1il dari tana) *ang mem'ara.
!1
3etapi Mu)ammad
A'du) dengan ta+sir meta+oris rasionaln*a 'erpendapat lain; menurutn*a si%%il
'ukanla) 'atu dari neraka tetapi 'erupa 4irus. "engan serangan 4irus itula)
tentara A'ra)a) men/adi sakit para) dan ak)irn*a mati.
Rasionalisasi Al$Quran dilakukan dengan pendekatan ta+sir Meta+oris;
misaln*a tentang muk/i@at na'i Musa. -a'i Musa memukulkan tongkat ke laut
se)ingga ter'ela) men/adi /alan. Menurut kelompok rasional itu tidakla)
mungkin se'a' men*ala)i sunna) Alla). Sunna) Alla) *ang 'ergerak di dalam
)ukum kausalitas merupakan ketetapan *ang pasti; tidak 'eru'a). "emikian /uga
ketika na'i I'ra)im di'akar tetapi tidak mati gara$gara apin*a men/adi dingin;
pada)al si+at api se'agai sunna) Alla) adala) panas. "engan demikian tidak
31
ah!ah uhayly, Tasir Al&Munir, (irut , -,,-) Juz a0, hal.0..
49
mungkin api *ang panas men/adi dingin karena kalau 'egitu sunna) Alla)
tentang api tela) 'eru'a). Kalau sunna) Alla) 'eru'a) maka )ukum alam pun
'eru'a); kalau )ukum Alam 'eru'a)$u'a) maka tidak dapat di'uat rumus$rumus
ilmu Alam; kalau 'egitu ilmu Alam tidak lagi men/adi ilmu pasti.
Antuk mengomentari ini; ada 'aikn*a dikedepankan dulu pandangan "in
S*amsudin. Menurut "in; dalam mengkonseptualisasikan Islam; umat Islam
meng)adapi dua pro'lema intelektual. !ertama; ketika Islam di*akini se'agai
agama *ang 'erlandaskan (a)*u; umat Islam di)adapkan kepada pro'lema
*ang men*angkut hubunan akal denan wahyu. +edua* ketika Islam di*akini
se'agai ke)idupan; umat Islam di)adapkan kepada persoalan hubunan antara
aama dan pers"alan kehidupan (sekuler).
!2
Apa*a rasionalisasi a*at Al$Quran dalam 'atas$'atas tertentu sa)$sa)
sa/a karena Islam memang rasional se)ingga Islam itu diperuntukkan 'agi orang$
orang *ang 'erakal ($d"5in al"$'l)/ -amun 'atasan rasional atau tidakn*a; logis
atau tidakn*a sesuatu ke/adian sangat tergantung kepada kema/uan 'er+ikir dan
ke'uda*aan termasuk perkem'angan sains teknologi *ang 'erkem'ang saat itu.
"alam )al ini Ri1)ard 3)amas (166!) dalam 'ukun*a 'er/udul %#he
Passion of -estern "ind menulis se'ua) /udul .he Crisiss of Modern
(cience men*atakan 'a)(a ilmu 0arat *ang spektakuler itu tern*ata
meng)adapi krisis antara lain setela) sekian ratus ta)un me*akini certaint)
#rinci#le; sala) satu 'asi1 sains tentang kepastian )u'ungan se'a' aki'at
atau .if /, then 0 tetapi pada perkem'angan 'erikutn*a tern*ata ada /uga
Uncertaint) #rinci#le. Kausalit* tern*ata terlalu simplistik. Kini ditemukan 'a)(a
partikel$partikel saling mempengaru)i tanpa di)a*ati 'agaimana )u'ungan
kausalit* di antara mereka.
!!
0a)kan menurut 3)omas Ku)n; dalam sains
terdapat akumulasi data *ang 'ertentangan *ang ak)irn*a menim'ulkan krisis
paradigma dan setela) itu tim'ulla) suatu sintesis *ang ima/inati+; *ang ak)irn*a
memperole) rekognisi ilmia); sedangkan *ang ter/adi ke ara) itu 'ersi+at non$
rasional. Karena itu ilmu pengeta)uan *ang sekarang dianggap se'agai sesuatu
*ang relati+. S
Se'enarn*a alam se'agai +akta dengan segala )ukumn*a adala)
a'solut; tetapi ilmu pengeta)uan alam *ang ditemukan manusia 'ersi+at relati+.
32
Din yamsudin, Islam dan Politik (ra )rde Baru, ()i#utat, Jakarta:
P. o$os a*ana %lmu, 200-), hal. -.
33
Hrman oardi, *alar, hal. a.
50
Se'agai 1onto); 'a)(a Al$Qur;an men/elaskan 'a)(a planet itu ada se'elas
(ihda ,as$rata kaukaban); tetapi para a)li astronomi men*e'utkan )an*a
sem'ilan. "emikian pulu)an ta)un pendapat itu mendominasi. Kemudian
ditemukan lagi satu planet se)ingga 'er/umla) 1:; kini terak)ir ditemukan satu
planet lagi se)ingga men/adi se'elas. ?adi /umla) planet se'agai +akta adala)
a'solut namun pengeta)uan manusia tentang planet 'ersi+at relati+.
"i samping itu perlu di+a)ami 'a)(a ada per'edaan antara pengeta)uan
(knowledge) dan ilmu (science). "alam kesimpulan penulis; pengeta)uan itu 'isa
'enar 'isa sala). &engeta)uan *ang 'enar dise'ut al"4ilmu atau ha'; sedangkan
pengeta)uan *ang sala) dise'ut persepsi atau opini. &endek kata; pada
)akikatn*a; ke'enaran ( al"ha'* al"4ilmu ) adala) mutlak; a'solut; sedangkan *ang
'er'eda$'eda adala) persepsi orang tentang ke'enaran.
Manusia dengan rasion*a 'erusa)a men1ari ke'enaran (ilmu). aran*a;
setiap data *ang masuk ke otak akan diola) dengan paradigma 'er+ikirn*a
se)ingga men/adi se'ua) pengeta)uan (kesimpulan); tetapi apaka) kesimpulan
itu se'agai ilmu atau )an*a persepsi 'elumla) pasti. Karena itu (a/ar kalau
kesimpulan seseorang tentang sesuatu suka 'eru'a)$u'a). 3eori *ang )ari ini
dianggap 'enar tetapi 'e'erapa ta)un kemudian dire4isi 'a)kan di'uang. "alam
proses menemukan ke'enaran itu; manusia sering )arus menempu) kesala)an$
kesala)an *ang 'an*ak tiada ter)ingga; atau 'ersi+at trial and error.
Antungla) turun (a)*u. 9ungsi (a)*u adala) untuk mem'antu manusia
agar /angan terlalu lama atau /angan terlalu sulit menemukan ke'enaran;
terutama dalam persoalan$persolan meta+isika atau tentang )akikat sesuatu. "an
sangat mungkin kalau )an*a mengandalkan kekuatan nalar semata; terlalu
'an*ak )al *ang tak dapat ditemukann*a pada)al ilmu sangat penting dimiliki
untuk 'ekal di dunia ini; misaln*a apa arti )idup; apa itu mati; 'agaimana setela)
mati; apa itu s*etan dan 'agaimana sikap manusia ter)adap s*etan. <a)*u
mem'erikan in+ormasi seputar masala)$masala) di atas *ang tidak mungkin
dapat ditemukan melalui penelitian empirik.
"alam pandangan penulis; manusia dengan rasio *ang 'er+ikir
'erlandaskan kausalit*; tidak dinilai serba mampu untuk men1apai segenap
ilmu; karena rasio memiliki da*a deteksi *ang ter'atas. le) karena itu; apa'ila
rasio di/adikan se'agai ukuran segenap ke'enaran agakn*a terlalu riskan.
51
"engan )u'ungan kausalit* se'agaimana di/elaskan di atas; di 0arat
)an*a dikenal dua katagori ilmu; *akni mpirical Science (ilmu 7mpirik) dan
!ational Science (ilmu rasional) 1m#irical science adala) manakala
ke'enarann*a *ang 'ersum'er kepada indera terutama mata; dengan kata lain
dapat dili)at; dio'ser4asi atau di'uktikan melalui eksperimen; misaln*a ilmu
kedokteran; 9isika; Kimia; 0iologi; dll. ?ika dalam u/i 1o'a terse'ut tidak ter'ukti
'erarti teori itu sala).
Sedangkan 3ational science iala) ke'enaran *ang 'ersum'er kepada
rasio (akal). 0enar tidakn*a sesuatu diukur ole) signi+ikansi )u'ungan antara
se'a' dan aki'at. Apa'ila ter/adi )u'ungan se'a' dan aki'at *ang /elas; maka
itu dikatakan logis; rasional dan dianggap 'enar. 3etapi /ika )u'ungan antara
se'a' dan aki'at itu tidak nampak /elas maka dinilai tidak rasional dan sala).
"i luar 1m#irical science dan 3ational science adala) belief
(keper1a*aan) semata$mata dan 'ukan ilmu. ?adi 'erita tentang 'angkit dari
ku'ur; /in; malaikat; termasuk 1erita tentang muk/i@at; karena persoalan terse'ut
tak dapat di'uktikan dengan indera maupun dengan rasio; maka din*atakan
'ukan ilmu melainkan sekadar keperEayaan.
Apaka) paradigma demikian 'isa digunakan dalam mema)ami Islam. Ini
nampakn*a agak sulit. Kalau kita menganalisis dengan teliti ilmu$ilmu atau aturan
*ang terdapat dalam Al$Quran; akan 'an*ak ditemukan ilmu$ilmu *ang mungkin
dinilai tidak rasional karena antara se'a' dan aki'at )ukum; sering tidak
terdeteksi. "i dalam Al$Quran 'an*ak sekali a*at$a*at *ang agak sulit di+a)ami;
agak sulit men1ari )u'ungan se'a' aki'at. Se'agai 1onto) Alla)
meng)aramkan 'a'i. &ertan*aann*a adala) mengapa 'a'i itu di)aramkan; apa
se'a'n*a. Ini sangat sulit di/a(a'. &aling$paling /a(a'ann*a adala) karena
memang Alla) tela) menetapkan demikian; titik.
Ke)araman 'a'i 'er'eda dengan ke)araman arak (khamr). Haramn*a
arak muda) di+a)ami ole) akal karena arak dapat mengaki'atkan ma'uk dan
merusak otak. &enetapan )ukum )aram atas arak sangat logis rasional.
"emikian /uga se'a'$se'a' )aramn*a @ina; 'er/udi; mem'unu) (alaupun Al$
Quran tidak men/elaskan se'a' aki'atn*a tetapi akal rasio suda) 'isa
mema)amin*a. >ain lagi peri)al air liur an/ing. Hadits ini men*atakan %
52
K ad_` qQ _

qQ rk~ rEp % rEp al` qQ ~ wUyU{ bL }`


QUe XW a_Zy C\ _JQ ad JK Qv\ ]FxL nEm\ ~ku% ]_

QUoJEb }{ iKQ
5ari $b= Hurairah r/a ia berkata* telah bersabda 3asulullah ($W*
bersih"kanlah be%ana salah seorang di antaramu* a#abila di%ilat an%ing dengan
membersihkan seban)ak tu%uh kali* salah satun)a dengan tanah (H3/ Muslim)/
J?

Hadits serupa 'erasal dari Ali i'n Hu/r al$Sad*; dari Ali i'n Mus)r; dari
Amas*; dari A' Ra@ain dan A' S)li) dari A' Huraira). ?uga dari Muammad
i'n Ra+i; dari A'd Ra@a8; dari Mamar; dari Hamam i'n Muna''a); dari A'
Huraira).
Menurut )adits di atas; kalau 'e/ana di/ilat an/ing maka (a/i' di'asu)
tu/u) kali; satu kali menggunakan tana). &ertan*aann*a adala) mengapa )arus
dengan tana) 'ukan dengan sa'un. Apaka) )al itu karena di @aman na'i 'elum
mengenal sa'un 3entu tidak seseder)ana itu /a(a'ann*a. -amun untuk dapat
mema)ami mengapa )arus di1u1i dengan tana) memang sangat sulit.
Hal ini 'esar kemungkinan 'erkaitan dengan unsur$unsur kar'on *ang
sangat 'eragam dalam tana). Multi kar'on sangat e+ekti+ dalam meng)ilangkan
ra1un termasuk 4irus ra'ies; sedangkan sa'un )an*a mengandung 'e'erapa
kar'on sa/a *ang musta)il dapat mem'unu) 4irus ra'ies.
Mun1ul lagi pertan*aan; mengapa kalau an/ing men/ilat 'e/ana; 'e/ana itu
)arus di'asu) tu/u) kali di antaran*a satu kali dengan memakai tana). 3etapi
ketika 'er'uru kelin1i menggunakan an/ing terlati) (mu4allam); terus an/ing ini
menggigit kelin1i; tidak ada satu )adits pun *ang meng)aruskan men1u1i le)er
kelin1i 'ekas gigitan an/ing itu dengan tana). Mengapa demikian Selintas
pertan*aan ini men*udutkan dan sulit di/a(a'. Akan tetapi apa'ila ditan*akan
kepada a)lin*a; ra)asian*a dapat agak ter'uka.
34
5hah,h M"slim, a! aharah, hadi nomor 20. anad Hadi !rasal
dari Juhair i!n ar!, dari %smail i!n %!rahim, dari Hisym i!n Hasan, dari
+uammad i!n irin, dari A! Hurairah. Hadi yan$ sama trda#at #ada hadits
nomor 22 dan ., 5"nan 6as$i, hadits nomor aa,aa1,aa,1,11,1. 5"nan
In M$+ah, hadits nomor a,. 5"nan .*ma- hadits nomor ,-1,-0-,0, -1-,0,
-,1. 5"nan .--Dar,my, hadits nomor a0. Pn&lasannya da#at dilihat
#ada : Al-%mam +uhyiddin A! akariya i!n yar" al-ay, 5hah,h M"slim
i 5yarh al-6a0$0y, &ilid %%, Juz a, Asy-yirkah ad-Dauliyah al-i!~ah, 200-, al-
}ahirah, halaman -.1.
53
"apat kita 'andingkan dengan 'isa ular. Apa'ila manusia digigit ole) ular
ko'ra; maka dalam 'e'erapa menit sa/a manusia 'isa mati; pada)al )an*a
sedikit sa/a 'isa ular *ang masuk melalui pagutan itu. >ain )aln*a dengan 'isa
*ang senga/a diperas dari mulut ko'ra itu. Apa'ila 'isa ular itu diperas dari
mulutn*a kemudian ditampung pada gelas lantas diminum; tern*ata tidak
'er'a)a*a 'a)kan /usteru men/adi o'at.
!,
Kasus ini kurang le'i) sama dengan
air liur an/ing tadi. Air liur *ang keluar ketika an/ing men/ilat dan ketika tetap
dalam mulutn*a; terdapat per'edaan 'esar.
onto) lain iala) tentang puasa. rang *ang sering mena)an lapar 'isa
terkena pen*akit maag; tetapi tidak demikian dengan mena)an lapar karena
puasa. Kalau perut sangat lapar dapat mengaki'atkan tu'u) 'erkeringat dingin;
tetapi tidak demikian kalau lapar karena puasa. Kalau perut sedang lapar akan
sulit tidur; tetapi kalau perut lapar karena puasa /usteru nikmat tidur. Mengapa
demikian
onto) lainn*a masi) tentang puasa adala) 'a)(a ketika -a'i 'er'uka
puasa; -a'i ta4%il (memper1epat 'uka puasa) )an*a memakan tiga 'i/i kurma
'ukan dengan makan *ang 'an*ak. Mengapa demikian Menurut ilmu
kedokteran; ketika 'erpuasa; lam'ung (maag) itu kosong. "engan 'er'uka
menggunakan kurma (manis) akan memper1epat pem'akaran dan segera dapat
mengganti glukosa (gula dara)) *ang 'erkurang selama puasa. Mengapa )an*a
tiga kurma "engan kurma *ang sedikit *ang masuk ke dalam lam'ung; maka
dara) akan mengalir ke lam'ung se'agai energi se)ingga lam'ung 'isa 'eker/a
dengan 'aik. Setela) lam'ung memiliki energi *ang 1ukup kuat 'arula) diisi
dengan makanan *ang 'an*ak; se)ingga lam'ung 'isa men/alankan +ungsin*a
dengan 'aik. 0er'eda /ika lam'ung itu langsung diisi dengan makanan *ang
'an*ak tanpa pemanasan; maka lam'ung memerlukan 'an*ak dara) se)ingga
dara) dari otak akan turun ke lam'ung; aki'atn*a otak kekurangan dara); ini
'erarti otak kekurangan oksigen se)ingga /adi mengantuk.
"engan mengetenga)kan 1onto)$1onto) di atas; penulis 'ermaksud
meminta per)atian 'a)(a apa$apa *ang dilakukan na'i *ang men*angkut
35
Kasus nyata tntan$ #r!daan !isa ular, #m!a*a !isa
mm!uktikannya antara lain di storan aya, Jl. Doktr Jun&unan, andun$,
Jaa arat. Di rstoran itu, k#ada ular Ko!ra dimasukkan k dalam $las, lalu
di#ras, maka klaurlah !isanya !!ra#a **, kmudian diminum. rnyata
tidak !r!ahaya, !ahkan !rkhasiat !a$i #nam!ahan kekuatan)
54
dini)ah (alaupun untuk sementara (aktu dinilai kurang rasional namun /angan
tergesa$gesa menolakn*a. Se'a' ukuran rasional dan tidakn*a sesuatu sangat
tergantung kepada ilmu pengeta)uan dan teknologi *ang 'erkem'ang. "engan
demikian; tidak 'ole) )an*a karena akal manusia 'elum 'isa menemukan
)u'ungan se'a' aki'atn*a; lantas dengan serta merta a/aran Islam (a*at Al$
Quran) *ang dianggap tidak rasional (untuk sementara (aktu) itu dita+sirkan
sesuai dengan selera pena+sir.
Ke/adian *ang le'i) sulit lagi manakala kita ingin mengeta)ui logis
tidakn*a muk/i@at. Misaln*a -a'i I'ra)im a.s di'akar tidak merasa panas;
!.
3ongkat -a'i Musa a.s men/adi ular; serta -a'i Mu)ammad SA< 'er$Isra Mira/.
Apa'ila ke/adian ini diukur dengan ilmu dalam 'atasan rasional; maka pasti akan
dianggap irrasional dan kemudian ditolak. 3idak )eran kalau kelompok pemikir
Rasional men*atakan muk/i@at seperti itu )an*ala) mitos doktrinal; tidak u'a)
dongeng >ampu Aladin (+ikti+).
!2
"an karena anggapann*a itu; mereka le'i)
suka melakukan reinterpretasi dengan pendekatan rasional meta+oris.
Seandain*a semua )al )arus rasional; lantas 'agaimana dengan Isa
(=esus) *ang la)ir dari ra)im Mar*am *ang masi) pera(an; tanpa suami dan
tanpa 'er'uat @ina. Apaka) ada ta+siran *ang lain
Ke/adian *ang ane) di luar ke'iasaan *ang sulit di+a)ami seperti muk/i@at
'ukanla) ilmu 7mpirik karena tidak dapat diulang$ulang melalui kegiatan
eksperimen; 0ukan pula Ilmu Rasional karena interrelasi se'a' aki'atn*a sulit
ditemukan; tetapi termasuk dalam katagori ilmu (uprarasi"nal atau ke/adian
(upranatural. Ke'enarann*a )an*a di1apai dengan )ati ('albu) *ang per1a*a;
atau 'isa dise'ut ha'' al+$a'1n.
Apalagi kalau men*angkut persoalan siksa ku'ur; alam Ma)s*ar; s*urga
dan neraka *ang sama sekali tidak 'isa di/angkau akal; 'a)kan tak dapat
di'a*angkan. Ke'enaran ilmu terse'ut )an*a di'uktikan dengan ru) *akni
setela) manusia mati. Ilmu *ang demikian dise'ut dengan Metarasi"nal. "alam
paradigma Al$Quran dise'ut Ilmu ai'.
0erdasarkan ka/ian$ka/ian *ang penulis lakukan; penulis 'erkesimpulan
'a)(a se'enarn*a ilmu itu ada empat ma1am 'ukan dua se'agaimana dalam
pemikiran di 0arat. Keempat ma1am ilmu itu adala) ilmu 7mpirik (4$in al")a'in);
36
1"a3rag0 al 0 Muhammad al'Muta+alli0 al-Qa0a0 al-"nbiy&0 @u- <0 &>air4 Maktabah al'
=uraf al'<slam"0 1416 / h 1996 M()
37
Hartono Ahmad, Aliran dan Faham Sesat Indonesia, hal+ a.
55
Ilmu Rasional (4Ilmu al")a'in); Suprarasional (Ha'' al")a'in) dan Metarasional
(4ilmu al"-haib). "alam terminologi lain; Ilmu 7mpirik dan ilmu Rasional
dikatagorikan Ilmu Ba)>n). Ilmu Suprarasional merupakan ilmu Burh>n)*
sedangkan Metarasional dise'ut ilmu Irf>n)/
"i luar *ang empat itu ada *ang dise'ut irrasional, *akni manakala
ke/adian terse'ut sanat mustahil menurut akal; misaln*a dikatakan 'a)(a
'enda itu diam dan pada saat *ang sama 'enda itu 'ergerak. Ini irrasional.
3ermasuk ke dalam irrasional adala) taha))ul/ Irrasional 'ukanla) ilmu tetapi
taha))ul ()a*alan) atau keper1a*aan tak 'erdasar. >i)at ta'el di 'a(a) ini.
K>ASI9IKASI I>MA; SAM07R "A- 0?7K KA?IA-
!5
Klasi#ikasi Ilmu (umber dan
pr"sesnya
6"nt"h kajian
7mpirik
(4$in al")a'in) }dgdJQ }d`
Indra(i % melalui
o'ser4asi;
eksperimental.
Kedokteran; 'iologi;
kimia; +armasi; dll.
Rasional
(4Ilmu al")a'in) }dgdJQ ]_`
Akal (rasio) dengan
menganalisis interelasi
se'a'$aki'at.
3ermasuk Matematika;
+ilsa+at; dan 'a)asa.
Suprarasional
(Ha'' al")a'in). }dgdJQ
Hati; Qal'u % *akni
dengan me*akini tanpa
)arus mema)ami.
Misaln*a soal mu/i@at
termasuk peristi(a
IsraC miCr>% na'i SA<;
Irhas* kar>mah; dan
Ma4unah/
Metarasional
(ilmu gai') JQ ]_`
Ru)% *akni dapat
diketa)ui ole) ru)
setela) manusia (a+at.
Siksa ku'ur; baaN
('angkit dari ku'ur)*
kiamat; alam Ma)s*ar;
s*urga dan neraka.
38
Ksim#ulan #nulis dari hasil analisis dari !r!a$ai sum!r antara
lain dari o&ono umar$ono, dalam : 2er7kir 5ecara ke7lsafatan,
(o$yakarta : Pnr!it ur*ahaya, -,.), hal.-2. +nurutnya ilmu
#n$tahuan di#andan$ atas dasar kritria karaktristiknya da#at di!dakan
mn&adi s!a$ai !rikut: (-). Pn$tahuan %ndrai yaitu &nis #n$tahuan
yan$ dihasilkan olh indra. (2). Pn$tahuan akal !udi, yakni #n$tahuan
yan$ dihasilkan olh kkuatan rasio, (a). Pn$tahuan %ntuiti" yakni &nis
#n$tahuan yan$ mmuat #mahaman s*ara *#at !rdasarkan intuisi dan
(). Pn$tahuan k#r*ayaan atau #n$tahuan otoritati" yaitu &nis
#n$tahuan yan$ di!an$un atas dasar krdi!ilitas soran$ tokoh atau
sklom#ok oran$ yan$ dian$$a# #ro"sional dalam !idan$nya o&ono
umar$ono, 2er7kir 5ecara ke7lsafatan, (oryakarta : Pnr!it ur*ahaya,
-,.), hal.-2.
56
"i dalam a/aran Islam; 'an*ak sekali perinta) dan larangan na'i *ang
seakan tidak masuk akal se)ingga 'e'erapa ulama melakukan rasionalisasi
melalui pena#siran meta#"ris.
>antas apaka) sesuatu *ang tidak dimengerti )arus ditaati /uga
Se'enarn*a manusia 'an*ak melakukan per'uatan 'ukan karena mengerti
tetapi karena per1a*a. Se'agai 1onto); seorang pro+essor doktor di 'idang
agama akan tetap menggunakan resep dari dokter (alaupun tulisan pada resep
itu tidak dapat di'a1a dengan matan*a dan tidak dapat di+a)ami dengan otakn*a.
Ia menaati resep dokter 'ukan karena mengerti tetapi karena per1a*a. 0egitupun
dengan Al$Quran *ang 'er+ungsi se'agai resep; o'at (s)if>)* maka kalau
sementara ini akal 'elum mampu menerima apa *ang dikandung ole) Al$Quran;
se'aikn*a diterima sa/a da)ulu; nanti di saat kemudian; apa$apa *ang dianggap
tidak rasional sangat mungkin men/adi rasional /uga. ?adi pada dasarn*a 'aik
suprarasional maupun metarasional seluru)n*a masi) dalam koridor rasional.
Apaka) ta+sir Al$Quran *ang dilakukan ole) -II K< I termasuk kepada
ta+sir bi ar"3aC)i *ang dian1am neraka.
Antuk mengeta)uin*a sangat perlu terle'i) da)ulu mema)ami kriteria
ta+sir bi ar"3aC)i *ang diper'ole)kan.
Menurut Mu)ammad i'n Sulaiman al$Ka+i/i di dalam 'uku % $t".afs=r f=
0aw>4id 4ilmi at".afs=r@; di/elaskan 'a)(a para sa)a'at 'iasa mena+sirkan Al$
Quran dengan raC)u; )al ini dilakukan apa'ila mereka tidak menemukan
ta+sirn*a dalam )adis mutaw>tir; /uga tidak terdapat dalam I%ma4 ulama.
!6
Adapun tafs=r bi ar"3aC)i *ang dilarang adala) min gair 4ilm (tanpa imu) tetapi
sekadar mengikuti selera. 3a+sir raC)u tidak 'ole) kalau meninggalkan
pema)aman *ang suda) 'iasa di+a)ami dari la+a$la+a Al$Quran
#:
.
Apa'ila men1ermati ta+sir Al$Quran *ang dilakukan ole) -II K< I; maka
segera dapat diketa)ui 'a)(a pena+siran mereka tanpa mengikuti kaida)$kaida)
'aku pena+siran *ang tela) disepakati ole) para ulama; terutama ulama (alaf.
0erdasarkan kriteria tafsir bi ar"raC)i di atas; maka tafs=r bi ar"raC)i -II K< I
se1ara akademis tidak dapat diterima.
39
+uhammad i!n ulaiman al-Ka&i di dalam !uku : .t-3aysir f,
&a0$(i- (ilmi at-3afs,r8, ( Damsyi : Dar-Al-}alam,-,,0 +--0 H), hal. -a
40
+uhammad i!n ulaiman: .t-3aysir f, &a0$(i- (ilmi at-3afs,r8,
hal.-a1.
57
M"A> ,
(U55%1 *%(UL
*asulullah sebaai -hole "odel (*s&ah %asanah)
+ujuan Instruksi"nal Umum $
Ma)asis(a me*akini 'a)(a Sunna) Rasul adala) sum'er a/aran Islam kedua
setela) Al$Quran *ang 'er+ungi se'agai pen/elasan tentang pesan$pesan Al$
Quran; 3anpa mengikuti Sunna) Rasul musta)il 'isa sempurna dalam
mengamalkan Al$Quran.
+ujuan Instruksi"nal Khusus $
Ma)asis(a dapat men/elaskan per'edaan antara sunna) dan )adits.
Ma)asis(a dapat men/elaskan +ungsi$+ungsi sunna) rasul dalam
)u'ungann*a dengan Al$Quran.
Ma)asis(a mengeta)ui dasar$dasar pemili)an )adits *ang s)a)i) dan
)adits *ang lema) serta 1ara mengamalkann*a.
P"k"k7p"k"k Materi
Pr"l" $
Isi Al$Quran 'ersi+at glo'al *ang memerlukan 'an*ak pen/elasan. Antuk itu;
datangla) Rasululla) SA< men/elaskan pesan$pesan Al$Quran se1ara detail;
'aik tentang tata1ara ritual maupun muamala); dari mulai tata1ara s)alat;
sampai kepada 1ara 'eruma) tangga dan 'ernegara. Segala pen/elasan
rasululla); 'aik 'erupa per'uatan (&iPli)ah) perkataan ('auli)ah) maupun sikap
diamG no coment (ta'riri)ah) dise'utla) (unnah *asul. Se'agai pen/elas; na'i
adala) &hole model (Uswah hasanah) *ang maCshum (ter/aga dari kesala)an).
"alam )al ini tidak semua sa)a'at meli)at langsung sunna) rasul; tetapi )an*a
mendengar 'eritan*a; apalagi orang$orang di 'a(a) sa)a'at. 0erita tentang
sunna) rasul itu dise'utla) hadits. ?adi; Sunna) Rasul adala) +aktan*a
sedangkan )adits )an*ala) 'eritan*a. Sunna) rasul pasti 'enar; sedangkan
)adits (karena )an*a 'erita) mungkin 'enar mungkin sala). Semua mukmin
di(a/i'kan mengikuti sunna) Rasul 'ukan di(a/i'kan mengikuti )adits. Akan
tetapi 'agaimana mungkin mengeta)ui sunna) rasul apa'ila tidak mempela/ari
)aditsn*a.
1akikat (unnah *asul
Al$Quran 'erisi petun/uk$petun/uk *ang diperlukan ole) manusia dalam
men/alani )idupn*a; namun petun/uk atau in+ormasi itu masi) 'ersi+at l"bal
(mu%mal). Misaln*a perinta) s)alat (a'imish shalat); s)aum (kutiba 4alaikumus
shiam); )a/i (wa atimmu ha%%); 'erpakaian; 'eruma) tangga; akti4itas ekonomi;
58
dll. 3etapi di dalam Al$Quran tidak men/elaskan se1ara operasional dan le'i)
rin1i tentang tata1ara (kaifi)at* how to do) perinta)$perinta) itu. le) karena itu
Al$Quran masi) memerlukan pen/elasan$pen/elasan (ba)an) *ang le'i) rin1i
(tafshil)/
Antuk itu; Alla) mengutus rasul *ang akan men/elaskan segenap aturan Al$
Quran. Rasulla) lantas mendemonstrasikan tata1ara s)alat; s)aum; )a/i;
'erdagang; 'erpolitik; 'eruma) tangga; dll. Apa *ang di/elaskan ole) Rasulla);
'aik melalui per'uatann*a (fiCli)ah); u1apan$u1apann*a ('auli)ah)* maupun sikap
diamn*a (ta'iri)ah); dise'ut sunna) rasul. ?adi sunna) rasul adala) setiap
perilaku; u1apan dan sikap diam na'i.
#1

Kedudukan rasul adala) se'agai pen/elas (ba)in)* *ang men/elaskan dan
mem'eri 1onto) tentang seluru) pesan$pesan Al$Quran; dari mulai persoalan
etika makan sampai kepada soal 'ernegara dan mengadakan )u'ungan antar
negara. le) karena itu rasul adala) se'agai &hole model (Uswah hasanah)
*ang maCshum (ter/aga dari kesala)an).
0agi mukminin; mengeta)ui perilaku dan seluk 'eluk ke)idupan seorang model
(idola) sangat perlu. Akan tetapi pada ken*ataann*a; orang *ang 'isa meli)at
per'uatan na'i se'agai model; 'aik tata1ara s)alat; tata1ara s)aum; maupun
tata1ara )a/i )an*a se'agian sa)a'at sa/a; apalagi men*angkut tata1ara
'eruma) tangga dan )al$)al *ang 'ersi+at sangat pri'adi; *ang )an*a diketa)ui
ole) isterin*a. Se'a)agian 'esar orang Islam pada saat itu )an*a mendengat
'eritan*a. 0erita itu 'a)asa Ara'n*a adala) khabar (ak)'ar) atau hadits.
23
?adi
)adits adala) 'erita tentang sunna) rasul.
&endek kata; sunna) rasul adala) +aktan*a; sedangkan )adits adala) 'eritan*a.
Sunna) rasul se'agai se'ua) +akta; pasti 'enar musta)il sala). Sedangkan
)adits )an*ala) 'eritan*a. =ang naman*a 'erita sering 'ias; ada distorsi;
41
Sunnah menurut 'a)asa artin*a per/alanan; peker/aan atau 1ara. Sedangkan
se1ara istila) sunna) 'erarti per'uatan na'i (fiCli)ah); u1apan$u1apann*a ('auli)ah)*
maupun sikap diamn*a (ta'iri)ah). ?adi sunna) rasul adala) setiap perilaku; u1apan dan
sikap diam na'i.
42
Hadits se1ara 'a)asa 'isa 'erarti 'aru 'isa /uga 'erarti 'erita; ne& dan ne&s.
59
mungkin 'enar (s)a)i)) 'ukan lema) (d)ai+). Sum'er )ukum kita adala) sunna)
'ukan )adits. Akan tetapi 'agaimana mungkin 'isa mengeta)ui sunna) rasul
kalau tidak mem'a1a )aditsn*a.
)unsi sunnah *asul (hadits ) tehadap al7;ur>an $
Hadits sunna) Rasul 'er+ungsi se'agai ba$an (pen/elasan) ter)adap Al$Quran;
tanpa mema)ami )adits tidak akan mampu mema)ami Al$Quran dengan /elas.
Ba)an ada 'e'erapa ma1am %
1. Ba$an taukid (taukid menguatkan).*akni menguatkan pern*ataan Al$
Quran; misaln*a Al$Quran men*atakan 'a)(a 'er'o)ong itu adala) se'ua)
dosa; kemudian dikuatkan ole) )adits.
2. Ba$an tafshil (ta+s)il merin1i); *akni merin1i apa *ang masi) glo'al di
dalam al$Quran; misaln*a Al$Quran menegaskan a'imish shalat
(tegakkanla) s)alat) sedangkan tata 1ara s)alat diuraikan ole) )adits.
!. Ba$an itsbat (its'at penge1ualian). Misaln*a Al$Quran surat , a*at !
menegaskan 'a)(a 'angkai dan dara) )aram dimakan. Kemudian datangla)
)adits ri(a*at A)mad; I'n Ma/a); 0ai)aki dan "aru8ut)ni; 'a)(a ada
'angkai *ang di)alalkan *akni ikan dan 'elalang. ?uga ada dara) *ang
di)alalkan *akni )ati dan limpa.
Penelitian tentan kesahihan hadits $
Apa'ila anatomi )adits di'eda) se'agaimana mem'eda) anatomi 'erita; kita
akan menemukan tiga unsur 'erita; *akni sum'er 'erita; kredi'iltas sum'er
'erita dan isi 'erita itu sendiri. "emikian pula )adits terdiri dari tiga unsur *akni
Sanad (sum'er 'erita); !a&i (Kredi'ilitas kepri'adian peri(a*atn*a) dan "atan
( isi 'erita).
Katagorisasi )adits; 'aik se1ara kuantitas maupun kualitas ditentukan ole) tiga
unsur )adits tadi. "ari sisi kuantitas; )adits ter'agi kepada tiga; *akni % (1).
1adits Mutawatir; iala) )adits *ang diterima ole) orang 'an*ak kemudian
disampaikan lagi kepada orang 'an*ak; demikian seterusn*a. Se1ara adat; tidak
mungkin orang 'an*ak sepakat untuk 'erdusta. le) karena itu kedudukan
)adits muta(atir sangat tinggi. (2). %adits "as$hur iala) )adits *ang diri(atkan
ole) orang 'an*ak tetapi tidak se'an*ak muta(atir. (!). %adits Ahad iala) )adits
60
*ang diri(a*atkan ole) satu orang; dua orang; tiga orang atau le'i) tetapi tidak
men1apai dera/at mas*)ur.
"ari sisi kualitasn*a )adits ter'agi dua *akni hadits Shahih dan hadits 4haif.
Hadits dinilai s)a)i) apa'ila ketiga unsur )adits itu sa); *akni (1). "ari sisi
(anad! antara pem'a(a 'erita dan penerima 'erita )arus 'ersam'ung (muttasil
sanad). (2). "ari sisi kredi'ilitas !a&i; )arus kuat ingatan (dhabit) dan /u/ur
(adala)). Kalau ia memiliki si+at dhabith dan 4adalah maka ra(i terse'ut
dianggap kuat (tsi'ah). (!). "ari sisi Matan (isi 'erita); tidak ada 1a1at (ghair
muCallal ) dan tidak /anggal (ghair s)ad,)/ Apa'ila tidak memenu)i s*arat di atas
maka )adts dinilai %adits 4haif.
(ikap 1ati7hati dalam Menhadapi 1adts $
Karena tidak semua )adits itu s)a)i); maka seorang mukmin /angan tergesa$
gesa me*akini kea'sa)an suatu )adits lantas mengamalkann*a; se'elum
meneliti kualitas )adits terse'ut; paling tidak 'ertan*a kepada a)lin*a.
Amal$amal i'ada) *ang bid5ah *ang dilaksanakan ole) mas*arakat pada
umumn*a dise'a'kan ole) ke1ero'o)an menerima dan mengamalkan )adits.
Apalagi kalau memiliki persepsi 'a)(a )adits d)ai+ 'ole) di/adikan landasan
penam'a)an amal i'ada); itu sangat keliru dan men*esatkan. &ada)al di tenga)
mas*arakat sangat 'an*ak amal i'ada) *ang 'erdasark/an )adits d)ai+;
misaln*a s)aum nis+u s*a'an; s)alat 3as'i); termasuk 'a1aan 8unut di dalam
s)alat Su'u).
Selain itu; kesala)an pun sering ter/adi aki'at misinterpretasi dalam mema)ami
teks )adits *ang sa)i); misaln*a )adits *ang men*atakan 'a)(a na'i makan
dengan tiga /ari. Apa'ila )an*a meli)at teks )adits tanpa meli)at konteksn*a;
akan la)ir kesimpulan 'a)(a makan dengan tiga /ari adala) sunna) rasul;
pada)al konteks )adits terse'ut adala) makan kurma; 'ukan makan nasi.
61
MODUL 0
I'+I1%D
,er#ikir Kreati# dalam Menentukan 1ukum yan belum dijelaskan
"leh %l7;ur>an dan 1adits seEara 9ksplisit
+ujuan Instruksi"nal Umum$
Ma)asis(a mema)ami I/ti)ad se'agai suatu motode penetapan )ukum; se'agai
sum'er )ukum Islam ketiga setela) Al$Quran dan )adits. Kemudian mereka pun
termoti4asi untuk 'er+ikir kreati+ men/au)kan diri dari sikap ta8lied.
+ujuan Instruksi"nal Khusus $
Ma)asis(a dapat %
Men/elaskan pengertian dan +ungsi I/ti)ad
Mengaplikasikan penggunaan metode Qi*as; isti)san mas)ali)ul mursala);
dan i/mak dalam proses penetapan )ukum.
Men/elaskan se'a'$se'a' ter/adin*a per'edaan pendapat di kalangan para
ulama; ter/adin*a mad@)a' dan 'agaimana 'ersikap ter)adap mad@)a'.
P"k"k7p"k"k Materi $
Pr"l" $
Setela) na'i Mu)ammad SA< (a+at; persoalan s*arI terus 'ermun1ulan; 'aik
dalam kaitann*a dengan ibadah mahdloh maupun ibadah ghair mahdloh; di
dalam semua lapangan ke)idupan; 'aik ekonomi; politik; kese)atan; ruma)
tangga; dll. Akan tetapi A>$Quran ataupun )adits 'elum men/elaskan se1ara
eksplisit )ukum masala) terse'ut; pada)al tetap memerlukan solusi; agar
segenap perilaku manusia tidak keluar dari s*ariat Islam. le) karena itu
diperlukan peme1a)an masala) melalui 1ara *ang lain; *akni dengan
mengera)kan segenap kemampuan intelektual untuk menetapkan )ukum
sesuatu itu dengan meli)at dalil$dalil *ang memiliki )u'ungan tak langsung
(implisit) dengan persoalan *ang di'a)as. "alil$dalil terse'ut dikumpulkan
kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik pendekatan tertentu; kemudian
disimpulkan se)ingga sampai kepada penetapan )ukum *ang di1ari. ara
demikian dise'ut I/ti)ad.
I/ti)ad ini 'isa melalui teknik pendekatan istihsan, 'i$as, mashalaihul
mursalah maupun i6mak. Metode pendekatan ini dirumuskan ole) para imam
Mu/ta)idin *ang sampai saat ini diakui akurasin*a.
<alaupun menggunakan teknik pendekatan *ang sama 'elum tentu di/amin akan
meng)asilkan kesimpulan *ang sama. Hal ini karena 'an*ak +aktor
pen*e'a'n*a; antara lain karena per'edaan kemampuan intelektual dan
latar'elakang pengalamann*a. ?uga karena per'edaan /umla) )adits *ang
di/adikan re+eren1e; maklum ketika itu )adits 'elum ditulis se1ata lengkap.
(alaupun )asil i/ti)ad para imam mu/ta)id dalam suatu persoalan *ang sama
sering 'er'eda; namun semua imam mu/ta)id memiliki keta(adluan intelektual;
62
mereka semua 'erpesan; agar apa'ila ia keliru; )endakla) pendapatn*a itu
di'uang /au)$/au). >e'i) tegas lagi; mereka semua sepakat meng)aramkan
umat Islam 'ersikap ta8lid kepadan*a. -amun sa*angn*a; umat Islam 'an*ak
sekali *ang ta8kid 'uta se)ingga +anatik mad@)a'.
1akikat Ijtihad
I/ti)ad adala) mengera)kan segenap kemampuan +ikiran (intellegence
'uotien) untuk menetapkan )ukum sesuatu *ang 'elum di/elaskan se1ara ekplisit
di dalam A>$Quran maupun )adits; melalui analisis ter)adap s/umla) dalil
(implisit) *ang ada.
Objek kajian Ijtihad
Iala) segala )ukum sesuatu ('aik men*angkut i'ada) Ma)dlo) maupun
g)air Ma)dlo)) *ang 'elum di/elaskan se1ara ekplisit di dalam Al$Quran
maupun )adits. ?adi i/ti)ad I/ti)ad )an*a 'erlaku di dalam )al$)al *ang 'elum
/elas. 3idak ada tempat untuk 'eri/ti)ad dalam persoalan )ukum *ang tela)
di/elaskan se1ara eklplisit ole) Al$Quran dan )adits. QAa masagha lil i%tihadi fi
mauridin nash@* seperti tentang ke)araman 'a'i; 'er/udi; 'er@ina; dll.
+eknik Pendekatan Ijtihad
I/ti)ad 'isa menggunakan 'er'agai ma1am teknik analisis; *akni dengan
pendekatan Qi*as; Isti)san; Mas)ali)ul mursala); dan I/mak. &en/elasann*a s''
%
1. 7i$as 8analogi) adala) menentukan )ukum sesuatu *ang 'elum /elas
dengan 1ara mem'andingkan )ukum sesuatu *ang tela) ada dengan )ukum
*ang akan di1ari dengan meli)at 1iri$1iri persamaamn*a (4illat). onto) %
'agaimana )ukumn*a apa'ila seorang anak mengatakan gila lu) kepada
orangtuan*a. Apaka) ia 'erdosa &er'uatan *ang di)aramkan dilakukan
seorang anak kepada orangtua *ang se1ara ekplisit dise'utkan di dalam Al$
Quran surat 12 a*at 2! adala) mengatakan a) (wala ta'ul lahuma uff
"an /anganla) kami mengatakan a) kepada kedua orangtuamu 9: ).
3. ;stihasan 8stihsan minta *ang tert'aik) iala) menetapkan )ukum sesuatu
*ang 'elum /elas dengan 1ara memili) satu diantara alternati+ *ang ada
dengan pertim'angan mana *ang pal;ing ringan 'urukn*a.
63
!. "ashalihul mursalah % iala) menetapkan )ukum sesuatu *ang 'elum
/elas; dengan dasar penetapann*a adala) dampak 'aik dan 'uruk 'agi orang
'an*ak; aki'at per'uatann*a itu. Misaln*a % >arangan mendirikan 'angunan
ruma) di ka(asan )utan serapan air. &i)ak &emrinta) "aera) 'ner)ak
melarang pem'uatan ruma) terse'ut; dengan pertim'angan 'a)(a; kalau
(ila*a) itu di/adikan la)an pem'angunan; maka akan mengaki'atkan
kekeringan ke (ila*a) kota *ang datar.

;6mak, *aitu menetapkan )ukum *ang 'elum /elas melalui kesepakatan
pemikiran para ulama. Misaln*a; dengan meli)at eksistensi &00 *ang
didominasi ole) Amerika Serikat; apaka) negara kita masi) perlu men/adi
anggota &00 atau le'i) 'aik keluar Keputusann*a segenap ulama ini
dinamakan i/mak. ?adi I/mak merupakan i/ti)ad kolekti+.
Ada dua ma1am i/mak; *akni keputusann*a di)asilkan melalui adu pendapat
dan pen/elasan$pen/elasan (ba)an) para ulama dalam suatu +orum mus*a(ara)
ter'uka. Inila) *ang dise'ut dengan I%mak Ba)an) . 0isa /adi kesepakatan ini
)an*a 'ersikap no 1oment ter)adap lontaran ide; gagasan; )ukum *ang
diketenga)kamn ole) seorang ulama. "alam )al ini para ulama tidak menerima
dan tidak menolak dengan /elas melainkan )an*a diam (sukut)/ "ise'utlkan
;6mak Sukuti.
Menyikapi Perbedaan 1asil Ijtihad
Hasil i/ti)ad para ulama 'esar dalam suatu persoalan tidaka selalu
meng)asilkan kesimpulan *ang seragam; kadang ter/adi per'edaan pendapat di
antara mereka. "alam dunia ilmu ke/adian seperti ini sangat lumra).
3er/adin*a per'edaan pendapat di kalangan ulama mu/ta)id adala)
karena 'an*ak +aktor antara lain karena tingkat ke1erdasan *ang 'er'eda;
pengalaman dan pengaru) lingkungan *ang 'er'eda; /uga karena /umla) )adits
*ang di/adikan re+eren1e sangat 'er'eda.
Antungn*a; para ulama mu/ta)id memiliki keta(adluan intelektual. Semua
imam mu/ta)id 'erpesan; apa'ila pendapatn*a di kelak kemudian )ari tern*ata
'ertentangan dengan )adits s)ai); maka 'uangla) /au)$/au) ke luar pagar.
64
Se)u'ungan dengan itu; umat Islam tidak 'ole) ta8lid 'uta kepada ulama
dengan mengam'il seluru) )asil i/ti)adn*a se1ara
(eputar )anatik Mad=hab
&ada tataran realita di lapangan; tidak sedikit para toko) ulama *ang
/usteru me(a/i'akan ta8lid mad@)a'. Apa'ila seorang muslim tidak 'ermad@)a'
(non sektarian) dinilaI tidak 'enar. &ada)al tidak ada satu a*at Al$Quran maupun
)adits pun *ang me(a/i'kan 'ermad@)a'.
Sikap *ang paling 'aik adala) mengam'il dan menggunakan metode
i/ti)adn*a; 'ukan mengam'il )asiln*a. "engan demikian; kikta akan sanggup
'er+ikir i/ti)adi dalam menetapkan )ukum; terutama untuk dipakai pri'adi.
65
MODUL F
KO5(9P +U1%5
Menhadirkan %llah dalam %ktiGitas Kehidupan (ehari7hari
+ujuan Instruksi"nal Umum (+IU) $
Ma)asis(a mema)ami dasar +iloso+is dan Qurani 'agaimana meng)adirkan
Alla) dalam ke)idupan se)ari$)ari se)ingga selalu merasa dia(asi ole)$-*a
(I)san).
+ujuan Intsruksi"nal Khusus (+IK)$
Ma)asis(a mampu men/elaskan se1ara a8li dan na8li mengapa tu)an )arus
satu
Ma)asis(a dapat men/elaskan pengertian ta()id serta aplikasin*a dalam
ke)idupan se)ari$)ari.
P"k"k7p"k"k Materi
Pr"l" $
Manusia senantiasa men1ari siapa penguasa tertingi (ultimate realit)) di alam ini.
&enguasa tertinggi itu kemudian dise'utla) 3u)an. "alam 'a)asa lain istila)
tu)an dise'ut ilah! "d! hyan! ely; dll. rang komunis; dengan menggunakan
pendekatan diletika material sampai kepada kesimpulan 'a)(a tu)an itu tidak
ada. 0ukan )an*a komunis; 'an*ak lagi orang di luar itu *ang tidak 'ertu)an
(at)eis). Akan tetapi Al$Quran menegaskan 'a)(a semua manusia pasti
'ertu)an musta)il tidak; paling tidak; ia 'ertu)an kepada )a(a na+sun*a.
"i dalam Al$Quran tu)an itu adala) Alla); "ia )an*a satu; satu dalam segala )al.
Itula) sikap tau)id (mengesakan tu)an). Selan/utn*a tau)id di'agi tiga; *akni
tau)id Ru''u'i*a); Mulki*a) dan Alu)i*a). Sikap tau)id ini merupakan +ondasi
'eragama dan men/adi dasar nilai dalam semua akti4itas manusia; 'aik ritual
maupun muamala). Apa'ila tau)id koko) maka s*irik akan len*ap; se'alikn*a
kemun1ulan s*irik mengindikasikan lema)n*a tau)id.

Penertian +uhan
Se1ara 'a)asa; 3u)an (0a)asa Indonesia) sinonim dengan kata -od*
.he Aord -od* $lmight) -od* 5eit) ('a)asa Inggris); -ot (0elanda); -olt
(?erman); -udd (S(edia; -or(egia); $llon (&)oeni1ians); $do (anaanites)*
$donai* Bahuwa* 1lohim* 1kah* 1li (=a)udi).
Se1ara istila) 3u)an adala) segala sesuatu *ang palin diEintai. Apa'ila
seseoran/g le'i) men1intai mo'il 'arun*a daripada segalan*a maka mo'il itu
66
men/adi 3u)an 'agin*a. Apa'ila /a'atan le'i) di1intai mele'i)i segalan*a maka
/a'atan itu adala) tu)ann*a. "engan demikian ada orang *ang menu)ankan
)arta; ta)ta; (anita; dll. &endek kata 'an*ak manusia *ang tela) men/adikan
hawa na#sunya sebaai tuhan. Alla) menegaskan % Maka #ernahkah kamu
melihat orang"orang )ang men%adikan hawa nafsun)a sebagai tuhann)a R7 (QS.
#, % 2!).
"alam pandangan Al$QurBan; tidak ada manusia pun *ang atheis (tidak
'ertu)an). semua manusia pasti 'ertu)an; )an*a sa/a ada manusia *ang
mengingkari Alla) lantas 'ertu)an kepada )a(a na+sun*a. Ini dise'ut Mulhid
'ukan at)eis.
Menapa +uhan harus satu
Menurut Rasio % akal manusia tidak mungkin dapat menerima kalau
tu)an se'agai Ultimate 3ealit) le'i) dari satu. 0agaimana mungkin pemegang
kekuasaan tertinggi le'i) dari satu. Ini 'isa 'er'a)a*a; nis1ara akan ter/adi
pertengkaran.
Menurut Al$QurBan; kalau 3u)an dua nis1a*a 3u)an dengan 1iptaann*a
masing$masing akan 'lok$'lokkan dan 'erusa)a saling mengala)kan (QS. 2! %
61).
(iapakah +uhan yan (atu itu H
Akal manusia 'isa sampai kepada kesimpulan 'a)(a tu)an itu satu;
tetapi akal manausia tidak mungkin dapat mengeta)ui siapaka) tu)an itu.
"i dunia ini ada manusia *ang 'ertu)an satu (monot)eisme) tetapi
3u)ann*a 'ukan Alla) S<3. ?uga se'a)agian manusia lain mempun*ai 'an*ak
tu)an (polit)eisme) "alam )al ini Alla) menegaskan % Maka ketahuilah*
sesungguhn)a tidak tuhan selain $llah7/ (QS. Mu)ammad #2 % 16).
Siapaka) tu)an Alla) itu Alla) menegaskan % 5an .uhanmu adalah
.uhan )ang Maha 1saP tiada tuhan melainkan 5ia/ Bang Maha !emurah lagi
Maha #en)a)ang. QS. 2 % 1.!). 3u)an *ang tak dapat digapai dengan pan1a
indera tetapi "ia ma)a meli)at segalan*a (QS.. % 1:!). 3u)an *ang tela)
men1iptakan segala sesuatu (khali'u kulla s)aiin) QS. . % 1:2. 3u)an *ang
menurunkan )u/an (Al$9at)ir !, % 22) 3u)an *ang menum'u)kan 'i/i$'i/ian
(QS. . % 6,). 3u)an *ang men/adikan malam dan siang (Qs. . % 6.).
67
Pemahaman La ilaaha illaah $
Ke*akinan 'a)(a tiada tu)an selain Alla) (la ilaha ilallah) adala) sikap
3au)id. 3au)id (tawhidan) *ang 'erasal dari kata wahhada $ )uwahhidu
'ermakna pengesaan Alla). &engesaan Alla) *ang di dalam Al$Quran
dilam'angkan dengan kalimat Aa ilaha illah perlu di/a'arkan. &en/a'arann*a
)arus 'erlandaskan a*at Al$QurBan /uga 'ukan kira$kira.
Antuk itu kita 'isa meli)at relasi (nisbah) antara surat al$9atii)a) se'agai
'a' &enda)uluan dengan surat An$-as se'agai 'a' &enutup Al$QurBan; karena
pada la@imn*a; setiap kar*a tulis terutama kar*a$kar*a ilmia) pasti terdapat
)u'ungan *ang erat antara 'a' penda)uluan dengan 'a' penutup.
"i dalam Al$9ati)a) terdapat kalimat *ang rele4an dengan 'e'erapa
kalimat *ang terdapat pada surat An$-as *aitu s'' % (1). 3abbul 2alamin "
3abbun nas (8)/ Maliki Baumiddin S Malikin nas (J)/ I))aka na2budu " Ilahinnas/
Ini mela)irkan taksonomi tau)id *akni .auhid 3ubbubi)ah* .auhid Mulki))ah dan
tauhid Uluhi)ah/
.awhid 3ubbubi)ah iala) me*akini 'a)(a Alla) se'agai satu$satun*a
3abb ( &en1ipta dan &engatur) manusia. Alla)$la) *ang paling mengeta)ui
karakter manusia dan )an*a Alla)$la) *ang paling mengeta)ui 'agaimana 1ara
mengatur manusia. Manusia (a/i' me*akini 'a)(a )an*a Alla) dengan Al$
QurBan$n*ala) *ang pantas mengatur )idup manusia. "engan demikian;
segenap aturan )asil kar*a manusia *ang 'ertentangan dengan Al$QurBan
dianggap 'atil. le) karena itu; manusia )arus memili) Al$QurB an se'agai 'uku
panduan )idupn*a. Memili) dan menaati aturan selain Al$QurBan ; atau aturan
*ang 'ertentangan dengan Al$Quran; termasuk s*irik Ru''u'i*a).
.awhid Mulki))ah iala) me*akini 'a)(a )an*a Alla)la) satu$satun*a ra/a
(malik) 'agi manusia. Alla) menegaskan %Maha duci $llah )ang di tangan"
H)alah segala kera%aan dan 5ia Maha +uasa atas segala sesuatu (QS .2 % 1).
Karena Alla) adala) ra/a maka Alla)la) *ang )arus paling ditaati; paling di1intai
dan paling ditakuti. Apa'ila manusia le'i) menaati mak)luk daripada Alla); maka
ia tela) melakukan s)irik Mulki))ah.
.awhid Uluhi)ah iala) me*akini 'a)(a )an*a Alla) la) satu$satun*a llah
atau 3u)an *ang (a/i' disem'a). Manusia )an*a menga'di kepada Alla);
68
mani+setasin*a antara lain melakukan segala sesuatu semata$mata dengan niat
'eri'ada) kepada Alla). Menga'di kepada selain Alla) adala) s*irik Alu)i*a).
+auhid Gersus (yirik $
S*irik artin*a men*ekutu/an Ala); orangn*a dise'ut mus*rik. S*irik tidak
mungkin 'isa 'erdampingan dengan sikap ta()id; karena tidak mungkin
menomor satukan Alla) 'er'arengan dengan sikap le'i) men1intai isteri
daripada segalan*a.
S*irik itu 'erma1am$ma1am; antara lain (1). S*irik Ru''u'i*a). (2). S*irik
Mulki*a) dan (!). S*irik Alu)i*a). 3ermasuk ke dalam s*irik Ru''u'i*a) adala) %
(a). Me*akini ada aturan *ang le'i) 'aik daripada aturan Alla). ('). Memili) dan
menaati peraturan )asil kar*a manusia *ang 'ertentangan dengan aturan Alla)
(1). Meminta$minta se1ara gai' kepada selain Alla) (d). Me*akini adan*a
mak)luk *ang mengeta)ui )al$)al gai' mutlak (apa *ang akan ter/adi esok)
selain Alla).
3ermasuk ke dalam s*irik Mulki*a) adala) (a). >e'i) menaati mak)luk
daripada Alla). ('). >e'i) takut kepada mak)luk daripada kepada Alla) (1). >e'i)
men1intai mak)luk daripada men1intai Alla). ?angankan dalam takaran le'i)
(alaupun )an*a mempersamakan; itu pun suda) s*irik. (d). Men/adikan mak)luk
se'agai tempat 'ergantung dalam soal nasi'.
3ermasuk ke dalam s*irik Alu)i*a) adala) (a). Menga'di kepada selain
Alla) ('). 0eri'ada) karena moti4asi pu/ian manusia atau moti4e$moti4e dunia(i.
(1). Melakukan akti4itas se)ari$)ari 'ukan karena Alla). (d). Melakukan
pen*em'eli)an )e(an untuk menga'di kepada selain Alla).
Pertanyaan *enunan $
Siapaka) *ang le'i) mengeta)ui si+at$si+at manusia; Alla) atau manusia
sendiri ?a(a'ann*a % Alla).
Siapaka) *ang le'i) mengeta)ui aturan *ang tepat untuk mengatur manusia;
Alla) atau manusia ?a(a'ann*a % Alla).
Alla) tela) men*iapkan aturan untuk manusia *akni Al$Quran; sedangkan
manusia dengan akaln*a /uga tela) men*iapkan aturan untuk mengatur
69
manusia. Aturan manaka) *ang paling 'aik ?a(a'ann*a % Aturan Alla); Al$
Quran.
Kalau anda mengeta)ui 'a)(a Al$Quran le'i) 'aik dari aturan 'uatan
siapapun di dunia ini; tetapi anda memili) aturan lain; apaka) anda termasuk
orang pandai atau orang 'odo) ?a(a'ann*a % rang 'odo) (/a)ili*a)).
Kalau anda suda) mengeta)ui 'a)(a aturan *ang 'aik adala) Al$Quran;
apaka) anda mau melaksanakan Al$Quran ?a(a'ann*a %
70
M"dul I
KO5(9P M%5U(I%
(KunEi (ukses Manusia sebaai Khali#ah di ,umi
serta Perjalannya dari %lam ke %lam).
+ujuan Instruksi"nal Umum (+IU)
Ma)asis(a memiliki 4isi *ang /au) ke depan serta kompre)ensi+ tentang konsep
)idup di dunia se)ingga mereka 'isa )idup pada /alan *ang 'enar sesuai
petun/uk Alla) S<3.
+ujuan Instruksi"nal Khusus (+IK)$
Ma)asis(a dapat men/elaskan )akikat manusia; tu/uan )idup dan tugas
)idupn*a di dunia.
Ma)asia(a mampu mema)ami kun1i sukses meme/en dirin*a untuk
men/adi khalifah fil ardl *ang sukes.
P"k"k7p"k"k Materi $
Pr"l" $
Manusia di1iptakan Alla) S<3 dari tana) tetapi se1ara arsitektur; manusia
menempati posisi pun1ak di'andingkan malaikat sekalipun. 3ugas manusia
sangat 'erat; *akni se'agai khalifah fi al"ardh (penguasa 'umi); se'ua) tugas
*ang tidak di'e'ankan kepada kelompok /in. 3ugas manusia se'agai k)ali+a)
adala) mengelola 'umi se)ingga 'umi men/adi sum'er kese/a)teraan dan
ke'a)agian la)ir 'atin 'agi segenap umat manusia. Itula) misi rahmatan lil
4alamin *ang diem'an manusia. Supa*a sukses men/adi k)ali+a); Alla) S<3
tela) melengkapi manusia dengan ru) di samping n*a(a ()e(an )an*a memiliki
n*a(a); /uga dilengkapi dengan +isik *ang disiapkan di alam ra)im; 'a)kan
dilengkapi dengan 8al'u (willing* feeling thinking dan akal nurani).
<alaupun manusia di'eri amana) se'agai khalifah fil ardh; namun /usteru Alla)
tidak memaksa manusia untuk 'er'uat se'agaimana ke)endak Alla). Alla)
)an*a mem'erikan dua /alan (wahadainahu na%dain); Sedangkan /alan mana
*ang mau ditempu)n*a; disera)kan sepenu)n*a kepada manusia. Manusia
memiliki )ak untuk memili) (free choise* free will* ree action); Akan tetapi tentu
sa/a setiap pili)an mengandung resiko (QS. ,2 % 21).
Apa'ila pili)ann*a sala); maka setela) mati; ia akan disimpan di Si6in (pen/ara)
alam 8u'ur. Seterusn*a ia akan ditempatkan di dalam <ar (neraka). Se'alikn*a
apa'ila pili)ann*a sesuai dengan petun/uk Al$Quran; maka setela) mati; ru)n*a
akan disimpan di ;li$in (tempat tinggi) di alam Qu'ur. &er/alanan seterusn*a
pasti lan1ar 'a)agia; 'aik di alam ma)s*ar maupun ketika memasuki =annah
(s*urga).
71
Se'agai k)ali+a) +il ard)i; manusia mengalami )idup di lima alam *akni (1). Alam
Ru) (2). Alam Ra)im; (!). Alam "unia; (#). Alam Qu'ur dan (,). Alam Ak)irat.
Rin1iann*a akan di/elaskan di 'a(a) ini.
Manusia di %lam *uh $
"i alam Ru) manusia masi) 'erupa ruh (/amakn*a arwah).
Mengenai eksistensi ru) tak ada seorang pun *ang ta)u.
Kalau manusia turun ke dunia dalam 'entuk ru) (tidak 'er+isik)
maka di dunia tidak akan ada mo'il se'a' ru) tidak perlu mo'il; tidak ada
pa'rik karpet; pa'rik pakaian; pa'rik o'at n*amuk; dll se'a' ru) tidak
memerlukan itu semua. Kalau demikian keadaann*a; maka dunia pasti sepi.
Suapa*a 'umi ini ramai maka manusia )arus di'ekali dengan +isik se'agai
pem'ungkus ru).
&ada saatn*a nanti; se'elum ru) masuk ke dalam /anin di alam
Ra)im; Alla) S<3 'ertan*a ulang kepada ru) % 7$lastu birabbikum
(Apaka) Aku ini 3u)anmu). Ru) men/a(a' %Bala s)ahidna (=a 7ngkau
3u)an kami). "alam )al ini ru) berjanji kepada Alla) se'agai Sang &en1ipta;
'a)(a kalau ia kelak la)ir ke dunia; ia akan menga'di kepada Alla).
Amana) ini se'enarn*a tela) dita(arkan ole) Alla) kepada langit;
'umi dan gunung$gunung tetapi mereka semua menolakn*a. Kemudian
amana) ini diam'il ole) manusia (QS. Al$A)@a' 22).
Menga'di kepada Alla) adala) se'ua) agreement *ang )arus
dilaksanakan. Amana); tugas; %ob *ang di'erikan ole) Alla) kepada manusia
semasa di alam Ar(a) adala) se'agai khalifah fi al"ardl (penguasa 'umi
*ang 'ertugas mengelola dan memakmurkan 'umi).
Agar manusia sukses mengelola 'umi; maka manusia mentaati
)ukum Alam dan )ukum Agama sekaligus. Kedua )ukum terse'ut adala)
a'solut. Apa'ila manusia memili) )ukum *ang relati+ maka ia akan gagal
melaksanakan tiugas kek)ali+a)ann*a.
Supa*a manusia menaati )ukum Alla); manusia )arus di'ina.
&em'inaan Alla) kepada manusia melalui 'er'agai ma1am 1ara antara lain
72
melalui rukun Islam. Hadits men*atakan Buni)a al"Islam 2ala khamsin (Islam
di'ina dengan lima pilar); *akni s*a)adat; s)alat; s)aum; @akat dan )a/i.
S*a)adat mengara)kan manusia agar memiliki ke*akinan koko)
'a)(a Alla) adala) &en1ipta dan &emeli)ara (3abb); Alla) se'agai ra/a
(Malik) *ang )arus dtaati. ?uga Alla) se'agai "@at *ang )ars disem'a)
(Ilah). Sedangkan s)alat mem'ina manusia supa*a selalu ingat kepada Alla)
dalam melaksanakan tugas$tugas kek)ali+a)an se)ingga 'eker/a lurus dan
men/au)i maksiat. S)aum melati) manusia agar mampu memene/ emosi.
akat mem'iasakan manusia 'ersikap derma(an serta memiliki kepedulian
sosial. Ha/i 'ertu/uan me(u/udkan insan sa'ar; ta(akkal; ker/a keras; mampu
'eker/a sama se1ara glo'al (mendunia) dengan saling meng)argai.
"engan demikian di Alam Ru) itu; manusia tela) melakukan teken
kontrak untuk )an*a menga'di kepada Alla). Ini artin*a )idup manusia tela)
dikontrak (di'eli) ole) Alla) dengan im'alan s*urga. Kalau kelak manusia
mengingkari per/an/ian ini; maka sunggu) ia tela) 'erk)ianat kepada Alla).
Perkembanan manusia di alam *ahim $
"i Alam Ra)im; Alla) men*iapkan tu'u) manusia *ang akan
di/adikan tempat Ru). 9ungsi tu'u) adala) untuk mem'antu ru) dalam
merealisasikan tugas kek)ali+a)an. "engan demikian *ang men/adi
eksistensi manusia adala) ru) 'ukan tu'u). 3u'u) 'erkulit )itam atau puti)
'ukanla) )al pokok; 1antik atau tidak tidakla) penting. 3etapi sa*angn*a
'an*ak manusia *ang mem'erikan penilaian 'erle'i)an kepada /asad
daripada ru)ani.
&en1iptaan tu'u) manusia dimulai ole) persenggamaan suami isteri.
Suami mengeluarkan sperma (nuthfah). Sperma adala) ke)idupan tingkat
a(al atau hidup sebaai sel.
Sel sperma suami mem'ua)i o4um isteri (konsepsi) maka /adila)
@igot *ang kemudian 'ergantung pada uterus (2ala'ah). Inila) ke)idupan
tingkat kedua atau hidup sebaai jarinan.
igot terus tum'u); maka ter'entukla) daging; tulang; tangan; kaki;
dll (mudgah). Inila) ke)idupan tingkat ketiga atau hidup sebaai "ran.
73
&ada usia # 'ulan masukla) ru) ke dalam /anin; se)ingga /anin
'ergerak$gerak. Se'elum usia # 'ulan; manusia mempun*ai n*a(a (ha)at)
tetapi pada usia # 'ulan ia dimasuki ru). Inila) ke)idupan tingkat keempat;
*akni hidup sebaai indiGidu manusia (khal'an akhar; 'entuk +inal).
"egan demikian; manusia *ang 'erasal dari 'a)an *ang )ina
(sperma) terse'ut; ole) Alla) di/adikan se'agai mak)luk *ang se1ara +isikal
memiliki 'entuk (arsitektur) *ang paling sempurna (fi ahsani ta'wim). (At$3in %
#).
&ada usia # 'ulan itu; selain 'a*i dimasuki Ru); 'a*i pun di'eri
potensi (#otential ca#asit)); misaln*a potensi main 'ola; 'erdagang;
men*an*i; 'erpidato; 'ersosial; dll. Antuk mendorong perkem'angan potensi
ini kelak; manusia di'eri Qal'u ()eart; /antung )ati); *ang di dalamn*a
terdapat antara lain willing (kemauan; na+su; s*a)(at); feeling (perasaan %
suka; 'en1i; sedi); gem'ira; dll) dan thinking. &otensi lain adala) sama2
bashar* dan afidah (pendengaran; pengli)atan dan )ati nurani).
Manusia di Alam Ra)im )an*a 6 'ulan 1: )ari (rata$rata). Setela) itu
manusia di dalam ra)im i'u )arus mutasi ke alam ke tiga *akni alam "unia.
A. %lam Dunia (+uas manusia di alam Dunia)$
Ketika manusia la)ir (se'agai 'a*i); potensi *ang di'a(a se/ak dalam
kandungan 'elum 'erkem'ang; 'a)kan pada periode ini anak manusia
'elum mengeta)ui apa$apa (An$-a)l 25). le) karena itu manusia )arus
dididik agar #otential ca#asit) *ang dimilikin*a men/adi actual abilit)
(kemampuan n*ata).
Sala) satu 'entuk pendidikan adala) melakukan penelitian empirik. Alla)
S<3 di dalam QS Al$)as*ia) % 12$2: memerinta)kan agar manusia
melakukan penelitian tentang alam misaln*a 'agaimana unta di1iptakan
('iologi); 'agaimana langit ditinggikan (astronomi); 'agaimana gunung$
gunung ditekakkan (4ulkanologi); dan 'agaimana 'umi di)amparkan
(geologi). "i dalam QS.2 % 1.2# dan QS. ! % 16:$161 Alla) menegskan 'a)(a
pen1iptaan langit dan 'umi serta pergantian malam dan siang ()ukum rotasi)
adala) o'/ek penelitian 'agi orang$orang *anag 'eriman se)ingga mereka
74
'isa men/adi *lul Albab *akni orang *ang 'isa menemukan inti (al"lub)
masala) atau )akikat sesuatu.
Selain dilati) ke1erdasan 'er+ikirn*a (IQ); /uga )arus dilati) ke1erdasan
spiritualn*a *akni melalui d@ikir; 'aik ketika 'erdiri; duduk; atau 'er'aring.
Manusia *ang sering merenung tentang pen1iptaan Alla); ins*a Alla) akan
sampai kepada kesadaran spiritualn*a ditandai antara lain dengan
men*atakan %3abbana ma khala'ta had,a bathilaa (=a 3u)an kami;
tidakla) 7ngkau men1iptakan semua ini dengan sia$sia).
Selama itu Alla) S<3 'elum meminta manusia untuk melaksanakan
tugas kek)ali+a)an se'agaimana ter1antum dalam naska) per/an//ian *ang
ditandatangani di alam Ru); tetapi manusia di'eri /eda (aktu selama 1,
ta)un se)ingga men1apai usia 1ukup atau baligh. Setela) men1apai 'alig)
'arula) manusia di'eri taklief ('e'an; ke(a/i'an) untuk melaksanakan tugas
kek)ali+a)an se'agaimana ter1antum dalam Kontrak Ker/a .
&ada usia 1$1# ta)un; anak manusia dilati) untuk 'er'uat *ang 'aik
tetapi 'elum di(a/i'kan. &ada usia ini; anak manusia )an*a dipersiapkan +isik
dan ru)anin*a agar kelak siap men/adi khalifah fi al"ardl. &ersiapan +isik
dilakukan antara lain dengan mem'eri anak makanan *ang )alal dan 'ergi@i
(halalan tha))iba). sedangkan persiapan untuk mende(asakan sikap
mental anak dilakukan antara lain dengan a1ara a8i8a); k)itan; pem'iasaan;
s)alat; 'ersikap /u/ur; dll.
Setela) 'alig) (usia 1, ta)un; atau tela) )adil 'agi perempuan; atau
suda) mimpi 'asa) 'agi pria); maka manusia (a/i' melaksanakn tugas
kek)ali+a)an. >e'i) rin1i lagi melaksanakan %ob di seputar hablum minallah*
hablum minannas dan hablum minal 2alam/ Inila) *ang dise'ut ibadah.
"e+inisi i'ada) iala) segala akti4itas manusia *ang dirid)ai ole) Alla) S<3;
'aik akti4itas la)ir maupun akti4itas 'atin (al"ibadah hi)a* kullu ma
)ardhalullahu minal a'wali wa al"af2ali* ad dhahirah wa al"bathinah).
&endek kata tugas manusia di alam "unia adala) i'ada). Alla)
'er+irman % "an tidak semata$mata Alla) men1iptakan /in dan manusia
ke1uali untuk 'eri'ada) kepada$-*a. (QS. ,1 % ,.). ?adi; apapun *ang
diker/akan manusia; seluru)n*a )arus dalam kerangka 'eri'ada) kepada
Alla).
75
3ugas i'ada) *ang di'e'ankan kepada manusia meliputi tiga pilar; *akni
(1). Hablum minallah seperti s)alat; s)aum; @akat; )a/i; 'erdoa; 'erd@ikir;
'ersikap ta(akkal; tadharru2 (merenda) )ati kepada Alla)) dan lain$lain. (2).
Hablum minannas seperti toleransi (tasammuh)* ker/asama; ta2awun (tolong
menolong). (!). Hablum minal 2alam *akni 'ersikap ihsan ter)adap seluru)
sum'er da*a alam; 'aik sum'er da*a alam )e(ani; na'ati maupun energi;
termasuk menaati )ukum Alam ()ukum +auni)ah). 3argetn*a adala)
terkelolan*a 'umi se1ara 'aik untuk 'ekal manusia dalam kerangka i'ada)
kepada Alla). "alam )al ini /in tidak di'eri S&K (Surat &erinta) Ker/a) untuk
men/adi k)ali+a) fi al"ardl/ Inila) sala) satu kele'i)an manusia di'andingkan
/in.
Masa ker/a manusia di'atasi ole) usia. Asia manusia di dunia rata$rata 2:
ta)un. Itu kalau menggunakan per)itungan ta)un Mase)i. Kalau
menggunakan ta)un )i/ri*a) kira$kira 2# ta)un. >ain lagi kalau menggunakan
per)itungan ta)un -eptunus atau &luto. Apalagi ta)un dalam per)itungan
Alla). "i dalam Al8urBan di/elaskan % Inna )auman 2inda rabbika kaalfi
sanatin mimma ta2uddun (Sesunggu)n*a satu )ari di sisi 3u)anmu sama
seperti seri'u ta)un )itunganmu). 0a)kan pada surat Al$MaBari/ a*at #
ditegaskan Mi'daruhu khamsina alfa sannah (satu )ari sama dengan
,:.::: ta)un). "engan demikian kalau manusia )idup di dunia selama 2:
ta)un; itu sama sa/a dengan 1; 6 menit; pendek sekali. <aktu *ang sangat
singkat ini )arus 'enar$'enar diman+aatkan untuk i'ada).
Alla) men*atakan % 6arilah ole)mu karunia Alla) 'erupa kampung
Ak)irat. "an 'ananlah lupa 'agianmu di dunia. (QS.). Antuk ak)irat
menggunakan fiil amar (kata perinta)) arila) . Sedangkan untuk dunia
menggunakan fiil nah)i (larangan) ?angan lupa . Kalau demikian
se'enarn*a dunia itu adala) media untuk men1apai ak)irat. Memisa)kan
akti4itas dunia dengan Ak)irat adala) sikap sekuler. ?adi kegiatan apapun;
'aik *ang men*angkut sosial politik; sosial 'uda*a; sosial ekonomi;
seluru)n*a )arus dengan niat i'ada) kepada Alla).
&erlu men/adi 1a1atan penting 'a)(a; manusia di dunia tidak 'isa )idup
tanpa materi ()arta); tetapi kenikmatan tidak selalu se/a/ar dengan )arta.
Kenikmatan sangat tergantung kepada sikap penerimaan )ati ('ana2ah;
76
s)ukur nikmat ). Kalau kenikmatan tergantung kepada )arta; maka Alla) tidak
adil.
&ada usia tertentu manusia )arus mati. Ru) manusia 'erpisa) dari
tu'u)n*a. 3u'u) *ang 'erasal dari tana) )arus kem'ali kepada tana).
Sedangkan ru) *ang 'erasal dari Alla) kem'ali kepada Alla). Inna lillahi wa
inna ilaihoi ra%iun. Ane)n*a tu'u) *ang akan kem'ali kepada tana) terus
menerus di make u#; sedangkan ru) *ang akan kem'ali kepada Alla) tidak di
make u# dengan serius. &ada)al Alla)a menegaskan %!ada hari $khirat
nanti* semua manusia tidak da#at diterima oleh $llah kecuali orang )ang
datang dengan 'albun salim (selamat* bersih* suci sebagaimana dulu di alam
arwah)..
Manusia *ang mati; tu'u)n*a masuk ke ku'uran; sedangkan ru)n*a
masuk ke alam 8u'ur. Setiap orang mati pasti masuk ke alam Qu'ur tetapi
tidak semua orang *ang mati masuk ku'uran.
.. %lam ;ubur (Masa Penantian Panjan) $
Kualitas ru) orang mati ter'agi tiga; *akni (1). Hafsu $marah *akni
)idupn*a didominasi ole) amal 'uruk (2). Hafsu Aawwamah *akni manakala
amal 'aik dan 'uruk relati+ seim'ang. (!:) Hafsu Muthmainnah *akni
manakala )idupn*a didominasi ole) amal sale).
0agaimana pun kualitas ru) terse'ut; semua ru) orang mati memasuki
Alam Qu'ur. Inila) alam keempat 'agi manusia. Ru) *ang sale) ditempatkan
di Ili)in (tempat tinggi) sedangkan ru) *ang inkar ditempatkan di (i%in
(pen/ara). "i Ili*in; ru) mendapatkan kenikmatan ru)ani*a); sedangkan di
Si/in ru) mendapatkan siksaan ru)ani*a) 'at)ini*a). Ru) tidak 'isa
kemana$mana. 3idak mungkin ru) 'isa genta*angan. Ru) itu ma/u terus dari
alam ke alam musta)il mundur.
"i alam Qu'ur; malaikat Munkar dan -akir memeriksa amal manusia
dengan sangat 1epat se'a' Alla) itu Ma)a epat Meng)itung (innallaha
sari2ul hisab). "alam )al ini kematian tela) mengak)iri akti4itas amal
manusia. Hadits men*atakan % Apa'ila anak Adam meninggal dunia; maka
putusla) segala amaln*a ke1uali tiga; *akni (1). Sidka) ?ari*a). &a)ala
77
sidka) akan terus menam'a) amal orang mati. (2). Anak s)ale) *ang
mendoakan orangtuan*a. Sedangkan doa anak *ang inkar sama sekali tidak
'isa 'erpengaru). (!). Ilmu *ang diman+aatkan dia/arkan; seperti menga/ar
Al$QurBan; matematika; mengepel; memasak; dll; pokok semua ilmu *ang
'erman+aat.
Ru) *ang 'erada di Si/in dapat sa/a mutasi ke Ili*in apa'ila mendapat
pasokan pa)ala *ang memadai dari ketiga amal di atas.
Manusia di alam Qu'ur sangat lama menunggu Kiamat. ?adi alam Qu'ur
adala) alam pemisa) (bar,ah) antara alam dunia dengan alam Ak)irat.
4. %lam %khirat (+empat Pembalasan %mal)$
Alam Ak)irat dia(ali ole) peristi(a Kiamat; *akni )an1urn*a alam /agad
ra*a se1ara da)s*at. Malaikat; /in dan manusia mati. Seluru) mak)uk
musna) lulu) lantak. Ketika itu )an*a Alla)la) *ang Ma)a Hidup (alha))u al"
'a))um).
Alla) lantas mengganti 'umi dan langit *ang tela) )an1ur dengan 'umi
dan langit *ang 'aru (QS. ). &en1iptaan 'umi dan langit *ang 'aru ini
sangat mungkin sama dengan periode a(al pen1iptaan alam. Kalau
demikian; pasti su)u 'umi panas luar 'iasa. Semua manusia 'enar$'enar
di/emur dalam terikn*a mata)ari dengan /arak *ang sangat dekat (karena
mata)ari 'elum 'an*ak 'erekspansi). 3etapi ada tu/u) golongan orang$orang
*ang mendapatkan tempat tedu).
&ada (aktu itu; manusia di'ariskan di alam ter'uka; itula) )ari Ma)s*ar.
"i alam Ma)s*ar ini seluru) manusia 'erusia sama *aknii /e/aka (abkara)/ "i
sini seke1il apapaun amal 'aik dan per'uatan dosa akan di'uka transparan;
tak ada *ang luput sedikitpun. (QS ).
Selan/utn*a adala) penim'angan amal (mi,an). Amal *ang 'aik 'isa
meng)apus amal *ang 'uruk. Apa'ila nera1a amaln*a tern*ata saldo @ero;
manusia suda) 1ukup aman. Kedudukann*a seperti anak ke1il atau orang
gila *ang dinilai tidak memiliki amal s)ale) tetapi /uga tidak mempun*ai dosa;
)an*a sa/a 'alasan s*urgan*a minimal.
0erdasarkan )asil mi@an di atas; manusia dikelompokkan men/adi dua;
*akni 'arisan kanan (ashab al")amin) *ang nampak 'er(a/a) 1era) 1eria;
78
dan 'arisan kiri (ashab as)"()imal) *ang nampak 'ermuram dur/a; tunduk
malu; ter)ina.
Antuk men*elamatkan diri; manusia 'erusa)a susa) pa*a) meminta
'antuan agar ia 'isa masuk kepada ashab al")amin. Maka datangla) na'i
Mu)ammad SA< mem'erikan 'antuan. Inila) *ang dise'ut s)afa2t al"kubra
('antuan 'esar) kepada orang$orang *ang la*ak di'antu.
Setela) per)itungan +inal; maka ashab al")amin memasuki s*urga; 'aik
s*urga 9irdaus; Adnin; -aim; dll tergantung kepada /umla) amal s)ale) *ang
dimilikin*a. Sedangkan ashab as)"()imal memasuki neraka; 'aik neraka
(ail; sa8ar; /a)im; ?a)annam; dll tergantung kepada /umla) dosa *ang
dilakukaann*a. "alam )al ini orang *ang *ang mengaku muslim tetapi tidak
s)alat dimasukkan ke dalam neraka Sa8ar; sedangkan orang muslim *ang
s)alatn*a tidak memiliki e+ek positi+ ter)adap prilakun*a dimasukkan ke
dalam neraka <ail.
>aman*a orang di neraka tergantung se'erapa 'an*ak dosa *ang
dilakukann*a. <alaupun demikian; se'agaimana )itungan )ari dan ta)un
menurut Alla); sangat mungkun kalau orang memasuki neraka selama satu
)ari itu 'isa sama dengan 1::: ta)un )itungan dunia 'a)kan 'isa sampai
,:.::: ta)un. Ha2ud,u billahi min d,alik
0erdasarkan uraian di atas; se'enarn*a manusia di dunia 'aru alam *ang
ke tiga; masi) ada dua alam lagi *ang )arus dilalui *akni alam Qu'ur dan alam
Ak)irat. "i alam Qu'ur; manusia menunggu Kiamat ri'uan ta)un; sedangkan di
alam Ak)irat manusia 'a)agia atau sengsara selama mil*aran ta)un. le)
karena itu )idup alam "unia *ang )an*a 2: ta)un )arus 'enar$'enar
diman+aatkan. &er1uma lulus S!; ka*a; dan terkenal kalau di ak)irat masuk
neraka. =ang 'aik adala) manusia 'isa men1apai s*urga melalui ke'a)agiaan
s)ale) di dunia. Itu 'isa terealisasi; apa'ila manusia menaati )ukum Alam
()ukum +auni)ah) dan )ukum QurBani*a) se1ara 'ersamaan.
77777"""3"""777777
79
MODUL J
9((95(I %K1L%K
(*itual dan Perubahan Prilaku (Beha>ior Change).
+ujuan instruksi"nal Umum
Ma)asis(a dapat mema)ami dan men*adari 'a)(a )arkat dera/at manusia
diukur dari kelu)uran ak)lakn*a 'ukan karena ilmu; )arta atau /a'atann*a.
"engan kesadaran itu di)arapkan mereka termoti4asi untuk meningkatkan
kualitas ak)lakn*a. 0aik dalam )u'ungann*a dengan Alla); dengan sesama
manusia maupun dengan alam sekitar.
+ujuan Instruksi"nal Khusus $
Ma)asis(a dapat %
Mema)ami )akikat ilmu ak)lak (etika) o'/ek 'a)asan dan ruang lingkupn*a;
serta target$target *ang )arus di1apain*a.
Ma)asis(a mema)ami su'stansi dan essensi ak)lak kepada Alla); kepada
sesama manusia dan kepada alam sekitar.
Ma)asis(a termoti4asi untuk 'erak)lak mulia dalam segala dimensin*a.
P"k"k7p"k"k Materi
Pr"l" %
Manusia memiliki 'an*ak potensi termasuk ke1erdasan; 'aik ke1erdasan 'er+ikir
(IQ); ke1erdasan emosi (7Q); maupun ke1erdasan spiritual (SQ). Apa'ila
manusia mampu memene/ seluru) ke1erdasan terse'ut 'erdasarkan nilai$nilai
Ila)i*a) maka ia akan men/adi manusia 'erak)lak 'aik dalam dimensi *ang luas;
'aik dalam )u'ungann*a dengan Alla) (Hablum minallah); dengan sesama
manusia (hablum minannas) maupun dengan alam sekitar (hablum minal 4alam).
"engan demikian pendidikan ak)lak pada dasarn*a adala) character building
dengan target ter/adin*a peru'a)an prilaku (behavior change).
7ssensi ak)lak kepada Alla) adala) tauhid (taat total tanpa reser4e; total
submittion) atau samiCna wa athaCna. 7ssensi ak)lak kepada manusia adala)
ukhu&ah *akni menganggap manusia se'agai saudara. Sedangkan essensi
ak)lak kepada alam adala) ihsan; *akni 'er'uat *ang paling 'aik dalam rangka
men/adikan segenap sum'er da*a alam untuk kese/a)teraan la)ir 'atin umat
manusia.
1akikat %khlak $
Ak)la8 *ang 'erasal dari kata khala'a dengan akar kata khulu'an 'erarti
perangai; ta'iat atau adat. &erangai *ang 'aik dise'ut akhlak al"karimah
sedangkan perangai *ang 'uruk dise'ut akla' al"mad,mumah. Sedangkan *ang
80
dimaksud dengan ilmu ak)lak adala) a/aran tentang 'agaimana 1aran*a
me(u/udkan manusia *ang 'erak)lak 'aik.
Objek bahasan %khlak $
'/ek 'a)asan Ak)lak meliputi tiga dimensi *akni %
9/ Hu'ungan dengan Alla) (hablum minallah); 3ermasuk ke dalam hablum
minanllah adala) ketaatan kepada Al$Quran dengan sunna) rasul
se'agai pen/elasann*a.
8/ Hu'ungan dengan sesama manusia (hablum minannas ). 3etrmasuk ke
dalam hablum minanas antara lain % etika kepada sesama muslim; etika
kepa+a non muslim ; etika kepada orang sakit; etika kepada a*a) dan i'u;
etika kepada la(an /enis; dll.
J/ Hu'ungan dengan alam sekitar (hablum minal 4alam); termasuk di
dalamn*a etika kepada +lora; +auna; air; laut; )utan; gunung; udara; dan
sum'er da*a alam lainn*a.
9ssensi %kla@ $
9ssensi 1ablum Minallah iala) 'ersikap tau)id kepada Alla);
*akni menaati Alla) dan Rasul$-*a se1ara kaffah (total submittion); dengan
1ara melaksanakan seluru) a*at$a*at Al$Quran tanpa ke1uali; dengan
segala pen/elasann*a *ang terdapat di dalam sunna) rasul. &engamalan
Al$Quran dengan 1ara memilia) dan memili) a*at Al$Quran adala) sikap
tidak sopan kepada Alla). 0e'erapa 1onto) 'erak)lak 'aik kepada Alla)
adala) menegakkan s)alat; menunaikan s)aum; mengeluarkan @akat;
'er)a/i; 'erdoa; dan 'ers*ukur. ?uga meniatkan segala peker/aan karena
Alla) adala) sala) satu 'entuk etika kepada Alla).
9ssensi 1ablum Minannas iala) ukhu&ah (persaudaraan).
&erinta) Alla) untuk saling tolong menolong; 'ertoleransi (tasammuh)*
men/un/ung tinggi nilai persamaan di antara sesama manusia (al"
musawwah* e'ualit)); dll; seluru)n*a untuk menun/ang ukhuwah/ "emikian
/uga larangan saling meng)ina; med@alimi; dll adala) pada dasarn*a untuk
mensukseskan ukhu&ah.
81
9ssensi 1ablum minal Kalam % iala) ;hsan 8baik), *akni
'erusa)a se'aik$'aikn*a mengelola 'umi untuk kese/a)teraan dan
ke'a)agiaan manusia se1ara umum sesuai dengan petun/uk Al$Quran dan
)adits. Sunggu) luar 'iasa pa)alan*a 'agi mereka *ang tela) mampu
mela)irkan tekonologi *ang sangat 'erman+aat 'agi umat manusia;
se'alikn*a sunggu) ter)ina seseorang *ang 'er'uat kerusakan di atas
'umi se)ingga mengaki'atkan kesengsaraan.
82
MODUL -A
9tika Islam Dalam Keiatan P"litik
((eputar Kepemimpinan! 1%M! dan diskursus tentan
1ubunan antara %ama dan 5eara).
-. (eputar Kepemimpinan $
rang$orang *ang )aram dipili) se'agai pimpinan adala) (1). rang ka+ir
(QS. ! % 25). rang Islam *ang le'i) men*ukai keka+iran daripada
keimanan (QS. 6 % 12). rang Islam tetapi suka men/adikan agama
se'agai e/ekan (QS , % ,5). rang Islam *ang diprediski dapat
menim'ulkan kemad)aratan 'agi umat (QS. ! % 115).
3ugas pimpinan adala) % (a). Mem'a(a umat meng)adap 8il'lat agar
umat melaksanakan Al$QurBan se1ara utu) (QS. !: ; !: dan QS. 2 % 1#2$
1##). ('). Me(u/udkan umat *ang koko) (QS. 2 % 1! dan QS. .1 % #). (1).
Amr MaBru+ -a)*i munkar (QS. ! % 1:#). (d). Mene'arkan ra)mat
perdamaian di seluru) alam semasta (QS 21 % 1:2). (e). Mem'e'askan
umat dari per'udak/a; kemiskinan dan ke'odo)an (QS. 6: % 1!$1.). (+).
Menegakkan keadilan dan menentang ke@aliman (QS. # % ,5 dan QS 1. %
6:).
/. (eputar 1%M $
HAM atau Hak Asasi Manusia (Human 3ight) dalam pandangan 0arat
'ersi+at antroposentrik sedangkan HAM dalam pandangan Islam adala)
teosentrik. <a/ar kalau terdapat per'edaan pandangan antara keduan*a.
Prinsip7prinsip penetapan 1%M dalam Islam %
Al$Musa((a) (&ersamaan) di depan )ukum atau e8ualit* 'e+ore t)e la(.
-a'i 'ersa'da % Seandain*a 9atima) putriku men1uri; akan kupotong
tangann*a (Hadits).
Al$BAdala) (keadilan); *akni keadilan di depan )ukum Alla)
menegaskan %<a)ai orang$orang *ang 'eriman )endakla) kamu
menegakkan ke'enaran karena Alla); men/adi saksi *ang adil. "an /anganla)
83
sekali$kali ke'en1ianmu ter)adap suatu golongan mem'uat kamu 'er'uat
tidak adil. (QS. , % 5).
3asammu) (3oleransi). 3oleran1e is li'ert* to (ard t)e opinions o+ at)ers;
patien1e (it) ot)ers (<e'sterBs -e( Ameri1an "i1tionar*; p. 1:,:). 3oleransi
adala) mem'eri ke'e'asan pendapat ter)adap orang lain dan 'erlaku sa'ar
meng)adapi orang lain. "i dalam surat al$Ka+irun a*at 1 . di/elaskan 'a)(a
kita )arus toleran dalam 'eragama. Kita me*akini ke'enaran agama kita
sendiri tetapi tetap meng)ormati orang lain.
$l"Marhamah (penu) kasi) sa*ang).
$t".awa,un (pola Keseim'angan).
$t".a2awun dan $t".akaful /
$l"Ha' ('enar).
Kewajiban Manusia $
3aklie+ dari Alla). Segala taklie+ adala) ke(a/i'an *ang )arus
dilakasanakan manusia. Ke(a/i'an di'erikan se/ak 'alig).
Ke(a/i'an manusia terklasi+ikasi men/adi tiga *akni Ha'lum minalla);
)a'lum minannas dan )a'lum minal alam.
Ke(a/i'an kepada Alla) adala) i'ada).
Ke(a/i'an kepada manusia adala) silatura)mi.
Ke(a/i'an kepada alam adala) 'ersikap i)san.
Sanksi dari pelanggaran ter)adap ke(a/i'an adala) )udud; 8is)a) ;
taB@ie.
Islam tidak memaksa agar manusia menganut Islam. Itu tersera)
pili)ann*a tetapi setiap pili)anmeng)andung resiko. Akan tetapi kalu
suda)masuk men/adi penganut Islam 'arula) ada paksaan )arus s)alat;
)atis menutup autar )aaarus @akat dll.
1ak7hak Manusia $
Hak Hidup dan mendapatkan perlindungan keamanan +isik (Hifd,ul
Tasad). Antuk itu Islam meng)aramkan mem'unu) manusia ke1uali karena
se'a' *ang adil. (QS. 22 % !!) . "alam pandangan Alla); mem'unu) satu
84
orang sama dengan mem'unu) sedunia; mem'eri ke)idupan lepada
seseorang sama dengan mem'eri ke)idupan kepada seluru) dunia (QS. , %
!2).
Hak mendapatkan perlindungan akal dan ke'e'asan men*atakan
pendapat (Hifd,ul a'li). -a'i 'ersa'da % &er'uatan *ang paling mulia adala)
men*atakan ke'enaran pendapat di depan seorang penguasa *ang @alim
Hak mendapatkan terti' keturunan (hifd,un nasal). le) karena itu Islam
melarang per@ina)an dan pernika)an antar mu)rim. Alla) pun melarang
seorang (ali meng)alangi pernika)an *ang se1ara s*arBI tidak terlarang.
Hak perlindungan ter)adap )ak milik )arta (hifd,ul maal). le) karena
itu Isalam melarang men1uri dan 'er'isnis dengan 1ara ghurur (1urang).
Hak mendapatkan ketenangan /i(a (hifd,un nafsi). le) karena itu Islam
melarang ghibah* fitnah; mengumpat; meng)ina; dll.
Hak menganut agama sesuai dengan ke*akinann*a. (Hifd,u din). Alla)
menegaskan %3idak 'ole) ada paksaan dalam 'eragama. Sesunggu)n*a
ke'enaran itu tela) n*ata 'edan*a dari *ang tidak 'enar (QS 2 % 2,.).
-. (eputar :anita $
Kedudukan :anita $
Memiliki kesempatan 'eriman dan 'eramal *ang sama (QS !! % !, dan
# % 16).
Memiliki kesempatan *ang sama untuk men1ari dan mem'elan/akan
)artan*a QS. # % # dan !2)
Memperole) (arisan dan pendidikan.
0er)ak memili) dan dipili) dalam per/odo)an.
0er)ak menga/ukan per1eraian le(at +asak) dan k)uluB
Perlakuan Istimewa terhadap :anita $
3u'u)n*a di)argai se)ingga )arus ditutup.
&ara penggangun*a mendapatkan an1aman )ukum *ang 'erat.
Harus di/aga kemanaann*a 'ukan men/aga keamanan pria.
<anita ada;la) tiang negara.
85
Surat An$-isa se'agaiu 'ukti kepedualian Islam t)d (anita.
Memiliki pnegaru) 'esar ter)adap anak.
S*urga di 'a8(a) telapak kaki i'u.
Mengistime(akan pela*anan kepada i'u daripada kepada a*a).
Mati karena mela)irkan adala) mati s*a)id.
Hak )idup se)ingga tidak 'ole) melakukan a'orsi ke1uali dalam situasi
darurat.
Diskursus tentan 1ubunan antara Islam dan 5eara
Ka/ian tentang )u'ungan Islam dan negara tela) 'an*ak diperde'atkan
ole) para pemikir; 'aik di @aman Klasik; @aman &ertenga)an; maupun pemikir$
pemikir Modern dan post Modernisme. &endapat mereka dapat
diklasi+ikasikan men/adi tiga aliran pokok; *akni
Kelompok Pertama, iala) kelompok *ang 'erpendapat 'a)(a )u'ungan
antara Islam dan negara sangat lekat 'a)kan Islam mengatur persoalan negara
se1ara eksplisit dan detail. "engan demikian mendirikan se'ua) negara Islam
adala) (a/i'; konstruk negara )arus negara Islam. A/aran Islam )arus men/adi
dasar konstitusi. Mereka menolak gagasan negara ke'angsaan (nation state)
karena dinilai 'ertentangan dengan prinsip ummah. Mereka mengakui prinsip
mus*a(ara) tetapi menolak mus*a(ara) sistem demokrasi.
Al$Ma(ardi misaln*a; men*atakan 'a)(a dasar tentang ke(a/i'an
adan*a Im>mah adala) Al$QurBan surat # % ,6 %
) ]
T

M
l
T
eI U
I
e
T

T
D
Q JIKL
M
K
D
r
D
k
M
U
[
JQ Qkt
M
dI L
D
K
D
q
[
D
Q Qkt
M
dI L
D
Qkl
M
e
D
Qn
D
}D yIJ
[
Q Eu
D
yOL
D
Ey
D
,6 (
7Hai orang"orang )ang beriman* taatilah $llah dan taatilah rasul (H)a)*
dan Ulil $mri di antara kamu7
&ada a*at di atas Alla) S<3 me(a/i'kan muslimin menaati Ulu al"$mri;
maksudn*a adala) imam (k)ali+a)). I'n 3aimi*a) ((a+at 225 H1!25M); men*a$
takan 'a)(a dalam se'ua) komunitas;(a/i' mutlak adan*a pemimpin.
Alasann*a; selain QS.# % ,6; ia pun menggunakan landasan )adis %
86
(PKQP QkbQ QK~) ]{xQ QKUeRd_ US U QvQ
Q?ika tiga orang 'erangkat 'epergian; )endakla) sala) satu dari mereka
men/adi pemimpin "engan )adis ini lantas I'n 3aimi*a) 'er+at(a;
'a)(a %7nam pulu) ta)un )idup 'ersama imam *ang tidak adil; le'i) 'aik
daripada )idup semalam tanpa seorang sultan
#!

3oko) lainn*a adala) Al$Maududi. Ia men*atakan (a/i' adan*a k)ali+a)
dan (a/i' men/adikan Islam se'agai konstitusi negara; se'a' tidak ada )ukum
*ang le'i) 'aik daripada )ukum Alla).
##
Selan/utn*a ia men*atakan 'a)(a;
konsep kekuasaan di dalam Islam didasarkan kepada prinsip 'a)(a Alla) adala)
satu$satun*a &en1ipta alam; Alla) se'agai &emilik tunggal; dan karena itu maka
Alla)$la) &enguasa tunggal *ang mengurusi alam ini. "engan demikian; maka
kekuasaan apapun di atas dunia ini pada )akikatn*a adala) milik Alla). Kalau
manusia 'erkuasa itu artin*a ia )an*ala) pi)ak *ang dikuasakan ole) Alla) untuk
men/alankan kedaulatan Alla). "alam pandangan Maududi; kedaulatan adala) di
tangan 3u)an 'ukan di tangan rak*at.
#,
Senada dengan itu; Sa**id Qut)u' dengan tegas men*atakan perlun*a
ada Imam (k)ali+a)); dan ia men*atakan 'a)(a men/adikan Islam se'agai
konstitusi negara adala) se'ua) kenis1a*aan *ang tak dapat dita(ar$ta(ar lagi.
"i dalam ta+sir &i 5,il>l al"0urC>n; Qut)u' men/elaskan 'a)(a manusia
)an*a mempun*ai dua pili)an dalam menerapkan )ukum; *akni antara iman
43
%!n aymiyah, -,11, .l-5iy$sah asy-5yar,'ah, (irut : Dar al-Kita!
al-Ara!iyah), hal., -2. Hadis di atas trda#at dalam kita! 5"nan .i Da"-,
hadis nomor 22-. anadnya !rasal dari Ali %!n ahr i!n ara, dari Hatim %!n
%smail, dari +uhammad %!n Azlan, dari a i!n A!i alamah, dari A!i aid Al-
Khury.
44
ayyid }uthu!, 3afsir F, 9il$l al-&"r'$n, (irut : Dr al-yur,
-,.0), Jilid 2, hal. ....
45
Al-+auddi, ahir di Asuran$!ad, %ndia slatan, tan$$al 2
#tm!r -,0a +ashi. ahun -,- ia !rsama tmanya mndirikan
or$anisasi $rakan Jama~at %slami dan dia sndiri s!a$ai #mim#innya.
tlah Pakistan mrdka tan$$al - A$ustus -,, +aududi dn$an &maat
%slamnya mm#r&uan$kan a$ar syari~at islam mn&adi konstitusi Pakistan. %a
mnyln$$arakan kon"rnsi Ak!ar untuk mrumuskan kons# $ara %slam.
%a mndsak Pakistan a$ar D Pakisan mny!utkan !aha Kdaulatan
Pakistan di tan$an uhan, yari~at %slam s!a$ai hukum dasar Pakistan,
mm!atalkan yan$ !rtntan$an dn$an syari~at %slam dan #mrintah
Pakistan harus mn&alankan kkuasaannya ssuai dn$an !atas-!atas yan$
tlah ditta#kan olh syariat %slam. (+unair yadzali, #. -1). +aududi
a"at tan$$al 22 #tm!r -,. di ualo ork dan dimakamkan di
%*hkrah ahor.
87
atau ku+ur; Islam atau ?a)ili**a); mengikuti )ukum Alla) atau mengikuti )a(a
na+su. Kalau mengaku 'eriman kepada Alla); mau tidak mau )arus 'er)ukum
kepada )ukum Alla). Menurut Sa**id Qut)u; )an*a Alla)$la) *ang mengeta)ui
mana *ang se'enarn*a masla)at 'agi manusia dan mana *ang tidak.
Menurut 1akim 'aGid I@bal! (a/i'n*a mendirikan negara didasarkan
kepada 'e'erapa prinsip antara lain se'agaimana ditegaskan di dalam QS. , %
,6; 'a)(a seluru) kekuasaan di alam semesta pada )akikatn*a 'erada pada
kekuasaan Alla) karena "ia$la) *ang tela) men1iptakann*a. Karena Alla)
se'agai penguasa maka )an*a Alla)la) *ang )arus ditaati. Seseorang
dikatakan menaati Alla) apa'ila ia menaati segenap aturan *ang tela)
di'uat-*a se'agai$mana tertuang di dalam Al$Quran *ang kemudian di/elaskan
ole) )adis na'i. ?adi ke(a/i'an manusia adala) menaati aturan terse'ut 'ukan
mem'uat aturan 'aru.
Selain menaati Alla) dan Rasul$-*a; setiap muslim (a/i' menaati Ulu
al"$mr dengan s*arat kalau mereka menaati Alla). Apa'ila Ulu al"$mr itu tidak
menaati Alla) lagi maka tidak ada ke(a/i'an 'agi umat untuk menaatin*a. ara
)idup demikian )an*a 'isa dilaksanakan dalam suatu mas*arakat *ang 'e'as
se1ara politik dan ekonomi. Karena itu mas*arakat muslim (a/i' )ukumn*a
'er/uang mendirikan negara Islam di manapun /ika memungkinkan.
#.
&endapat
serupa disampaikan pula ole) <a)'a) u)ail* se'agaimana di/elaskan dalam
'ukun*a; ta+sir al"Mun=r.
#2
Meli)at 'etapa pentingn*a kedudukan dan +ungsi imam; Ram'i KaB'i
A)mad menegaskan 'a)(a; adan*a seorang Imam untuk segenap kaum
muslimin adala) (a/i'; (a/ar kalau Amar I'n K)atta' menegaskan % A> Isl>ma
ill> bil %am>4ah wal> %am>4ah ill> bi al"im>mah/
#5
"alam pandangan KaB'i A)mad;
ke(a/i'an ter'esar dari Islam adala) ke)arusan adan*a /amaa) Islam.
#6
-amun
saat ini /usteru umat Islam tidak mempun*ai imam; karena tidak ada
46
+umtaz Ahmad (/d.), Masalah&masalah Teori Politik Islam,
(andun$ : +izan, -,,1) , hal. ..
47
ah!ah uhaily, Tas,r al&Mun,r , al&A!,dah -a al&Syar,%ah
-a al&Manh.j, Juz %, halaman 20. Di dalam ta"sir trs!ut di&laskan !aha
oran$ yan$ tidak !rhukum k#ada hukum Allah adalah kar, zalim dan "asi.
Dis!ut kar karna mn$in$kari hukum Allah, dis!ut zalim karna
mnyalahi hukum Allah, dan dis!ut "asi karna kluar dari iman dan dari
ktaatan k#ada Allah.
48
am!i Ka!i Ahmad iddi A!durrahman, 2ai'at , hal. a0.
49
am!i Ka!i Ahmad, 2ai'at, hal. a0.
88
kesepakatan siapa se'enarn*a *ang la*ak men/adi imam. "alam )al ini As*$
S*a)rastani men*atakan 'a)(a perselisi)an umat Islam ter'esar adala) karena
persoalan Im>mah.
,:

0an*ak lagi ulama$ulama lain *ang meng)aruskan adan*a k)ali+a)
(imam) *ang memimpin negara. 3etapi se1ara umum )u//a) *ang mereka
gunakan tentang ke(a/i'an mendirikan negara Islam adala) %
(1). %l7;ur<an surat # % ,6 tentang ke(a/i'an adan*a Ulu al"amr.
7Hai orang"orang )ang beriman* taatilah $llah dan taatilah rasul (H)a)*
dan Ulil $mri di antara kamu7
(2). Hadis; ada )adis ri(a*at A'u "aud dari A'u Said dan A'u Huraira)
tentang ke(a/i'an mengangkat pimpinan (alaupun dalam kelompok ke1il.
,1
?uga )adis *ang diri(a*atkan ole) Imam Muslim tentang ke(a/i'an 'er'aiat
kepada pimpinan %
d_{E ode Ee tdb agl` cdJK Ee }e
0arang siapa *ang mati di le)ern*a tidak ada bai4at; maka dia mati dengan
kematian ?a)ili**a).
,2

(!). Ijtihad (Qi*as) 'a)(a kalau di dalam kelompok ke1il sa/a (a/i'
mengangkat pimpinan apalagi di dalam se'ua) kelompok 'esar atau negara. Ini
dikenal dengan mafhMm muw>fa'ah laUnal khiV>b.
,!

(#). 7aidah ?i'hi$$ah *ang men*atakan m>l> )atimmu w>%ib ill> bih
fahuwa w>%ib (apa'ila tidak sempurna suatu ke(a/i'an ke1uali dengan adan*a
sesuatu; maka sesuatu itu men/adi (a/i' adan*a).
,#
"engan demikian; apa'ila
)ukum Islam )an*a 'isa tegak dengan adan*a negara Islam maka mendirikan
negara Islam adala) se'ua) ke(a/i'an. le) karena itula) A'dul Karim aidan
'erpendapat 'a)(a orang Islam (a/i' menegakkan daulah Isl>mi))ah untuk
melaksanakan )ukum$)ukum s*aria).
,,

50
Al-yahrastani, Al&Mil.l -a an&*ih.l , % , hal. 2
51
Al-+aardi, .l-.hk$m .s-5"l:$niyyah 7 Wil$yah a--D,niyah,
(tr&mahan (adhli ahri), Dr al-(alah, +art, hal. .
52
;ah,h M"slim, adi no, -. anadnya !rasal dari !aidillah, dari
+ua i!n +uhammad, dari Ashim, dari ayd i!n +uhammad, dari a, dari
A!dullah. adi +ar" ahh.
53
%!rahim Husain, -,,a, Fi4ih 5iyasah -alam Pemikiran Islam !lasik
dalam lumul }ur~an no2 vol.-v hal.,1-).
54
Al-+aardi , .l-.hk$m .l-5"l:aniyyah, hal. .
55
A!dul Karim aidan, hal.,
89
(,). Dalil L"ika. Menurut I'n 3aimi*a); se1ara logika; ke(a/i'an muslim
adala) amr maCrMf nah)u munkar* (a/i' mem'ela pi)ak *ang terania*a; (a/i'
melaksanakan UudMd* menegakkan keadilan; melaksanakan /i)ad; dll. Antuk
menegakkan Islam ini perlu kekuatan politik; tanpa ada kekuatan politik maka
akan sulit menegakkan Islam; ole) karena itula) mendirikan se'ua) negara
Islam adala) se'ua) ke(a/i'an.
,.

(.). ,ukti (ejarah % Menurut kelompok ini; -a'i Mu)ammad SA< ketika
'erada di Medina) dengan &iagam Madina)n*a (aktu itu tela) melakukan
segala akti4itas kenegaraan se'agaimana dilakukan ole) para pemimpin negara
lainn*a seperti men/atu)kan saksi pidana; men*atakan perang; men/adi
komando perang dan mengangkat para penguasa daera) taklukan. ?adi
Mu)ammad ketika itu selain se'agai na'i /uga se'agai kepala negara. >e'i)
/au); segala apa *ang dilakukan ole) na'i itu terus diikuti ole) khulaf> al"
3>s)idin dan k)ali+a)$k)ali+a) setela) itu. Sunna) itu harus diikuti ole) segenap
muslimin. Sistem politik Islam 'ukan sa/a ada di dalam doktrin Islam; tetapi
suda) men/adi ma4lMm min ad"d=n bi ad"IarMrah (sesuatu *ang tela) /elas
diketa)ui (a/i'n*a).
?adi menurut pendapat pertama adala); (a/i' )ukumn*a memili) imam
(k)ali+a)) *ang 'erperan memimpin umat; serta (a/i' )ukumn*a menggunakan
dasar negara dengan Al$QurBan.
Kelompok *ang men*uarakan ke(a/i'an mendirikan negara Islam
se'agaimana di @aman na'i; sering dise'ut kelompok #undamentalis Islam.
3er)adap istila) ini 'an*ak orang *ang merasa ke'eratan lantas memun1ulkan
istila) lain *akni Re4i4alis; kelompok *ang ingin mengem'alikan segala sesuatu
termasuk pola 'ernegara se'agaimana adan*a di @aman na'i.
Kelompok Kedua* mereka men*atakan 'a)(a tidak ada )u'ungan
antara Islam dengan negara dengan demikian mendirikan negara 'ukan se'ua)
ke(a/i'an. Ali A'd Ar$R@i8
,2
misaln*a; tidak setu/u dengan konsep negara
Islam; 'a)kan ia menegaskan tidak ada )u'ungan antara agama dan negara.
Menurutn*a Alla) tidak mem'erikan /a'atan rasul sekaligus se'agai ra/a kepada
56
%!n aimiyah -,11 , .s-5iy$sah 0a .sy- 5yar,'ah, ( irut : Dar al-
Kita! al-Ara!iyyah, -,11), hal. -a..
57
+. Haikal, P+. yai Anar, I-ealisme Islam, <ealitas Politik -an
Dimensi !eangsaan8 Harian #u!lika 2, Januari -,,a.
90
na'i Mu)ammad SA<. 0uktin*a )an*a 'e'erapa rasul sa/a *ang men/adi ra/a
seperti na'i "a(ud; /usteru ke'an*akann*a rasul itu 'ukan ra/a; melainkan
)an*ala) rasul semata.
Menurut dia; ma*oritas muslim me*akini 'a)(a na'i SA< adala)
seorang rasul sekaligus ra/a. Rasululla) SA< da)ulu tela) mem'entuk
kekuasaan politik dan sekaligus 'ertindak se'agai ra/a; lantas din*atakan 'a)(a
Islam adala) se'ua) kesatuan politik dan sekaligus se'ua) negara *ang
didirikan ole) na'i SA<. &ada)al; kata ar$Ra@i8 'a)(a /i)ad di @aman na'i
'ukan semata$mata untuk pengem'angan agama tetapi untuk pengem'angan
(ila*a) kekuasaan; dengan demikian maka pemerinta)an rasululla) adala)
se'agai mani+estasi dari amali*a) dunia(i 'ukan tugas risala)n*a. "i sini Ar$
R@i8 memila) per'uatan na'i men/adi dua; *akni temporal dan nontemporal.
Ar$R@i8 mengakui 'a)(a kepemimpinan Mu)ammad se'agai na'i
sangat penting pengaru)n*a dalam memimpin mas*arakat; tetapi kepemimpinan
rasululla) (aktu itu tidak identik dengan ra/a dan rak*atn*a. ?adi tidak dapat
disamakan antara kekuasaan kerasulan dengan kekuasaan seorang ra/a.
Alasann*a adala) karena ketaatan mas*arakat ter)adap na'i adala) karena
)u'ungan ru)ani*a) *ang 'ersum'er pada iman; sedangkan ketundukan kepada
ra/a adala) karena )u'ungan /asmani*a) antara penguasa *ang dikuasai.
Kekuasaan Mu)am$mad SA< atas kaum muslimin adala) kekuasaan kerasulan
dan sama sekali 'ukan am'isi politik.
Selan/utn*a Ali A'd Ar$R@i8 menegaskan 'a)(a; tidak ada seorang
ulama pun *ang 'isa menga/ukan satu a*at Al$Quran sa/a *ang se1ara pasti
menun/ukkan ke(a/i'an mengangkat k)ali+a) serta men/elaskan +ungsi k)ali+a).
"asar pi/akan *ang ada )an*ala) i/mak ulama *ang se'enarn*a tak le'i) dari
sekadar kesimpulan logika para ulama terda)ulu. "alil Al$Quran *ang sering
di/adikan pi/akan para ulama adala)% QS. # % ,6% Hai orang$orang *ang 'eriman;
taatila) Alla); taatila) rasul dan taatila) UlM al"$mr di antara kamu. A*at senada
terdapat /uga di dalam QS.# % 5!; pada)al a*at terse'ut tidak 'isa disimpulkan
(a/i'n*a mendirikan se'ua) k)ila+a) (alaupun di sana terdapat kata UlM al"$mr.
Karena pengertian UlM al"$mr adala) seseorang *ang mengurus keperluan
umat 'ukan 'erarti k)ali+a); tak ada kaitann*a dengan persoalan im>mah.
>e'i) /au) R@i8 men*atakan 'a)(a para ulama 'ukan sa/a tidak
'erpi/ak kepada a*at Al$Quran tetapi mereka tidak memiliki sandaran dari )adis
91
rasul tentang persoalan im>mah. Selan/utn*a kata ar$Ra@i8; 'etul 'a)(a
terdapat )adis$)adis tentang im>mah; bai2ah dan %am>4ah. Imama) artin*a
pemegang /a'atan k)ila+a); ba)2ah artin*a 'aiat kepada k)ali+a); sedangkan
/amaa) artin*a pemerinta)an kek)ali+a)an Islam; akan tetapi dari )adis$)adis itu
tidak dapat disimpulkan 'a)(a kek)ali+a)an merupakan a'=dah s)ar4i))ah.
"engan demikian; *ang men/adi dasar pi/akan tentang (a/i'n*a k)ila+a)
'ukanla) dalil tetapi sesuatu *ang mirip dalil (s)ibhu ad"dal=l)/
Kelompok ketiga % "i luar kelompok *ang pro dan kontra di atas
mun1ulla) kelompok ketiga *ang pendapatn*a dapat dianggap se'agai se'ua)
sintesa. Kelompok ini mengakui 'a)(a di dalam Islam memang terdapat a/aran
tentang politik dan negara tetapi )an*a men*angkut prinsip$prinsipn*a sa/a; tidak
men/elaskan se1ara ekplisit tentang 'entuk negara; dasar negara dan
ketatanegaran lainn*a. Itu semua disesuaikan se1ara +leksi'el dengan keadaan
negara masing$masing. Harun -asution misaln*a dengan menguti+ pendapat
A'dul <a))' al$K)all+ dalam 4Ilmu alSUshul al"&i'h; men*atakan 'a)(a
a/aran$a/aran Islam *ang orisinil dalam soal kenegaraan )an*a sedikit itupun
)an*a men*angkut prinsip$prinsip; dasar$dasar atau pokok$pokokn*a sa/a 'ukan
rin1i. "asar dan prinisp inila) *ang men/adi pegangan 'agi umat Islam dalam
meng)adapi perkem'angan @aman. "engan demikian pada )akikatn*a
dinamika mas*arakat Islam tidak diikat.
,5
Se/alan dengan itu; 9ati sman men*atakan sangat /au) dari ke'enaran
apa'ila dikatakan 'a)(a Islam tela) mem'erikan sistem sosial politik *ang
men*eluru) dan terperin1i
,6
. 3untutan al$Quran tentang ke)idupan 'ernegara
tidak menun/uk kepada model tertentu tentang se'ua) negara; *ang terpenting
prinsip$prinsip *ang terdapat dalam al$Quran itu )arus ditrans+ormasikan ke
dalam 'entuk rumusan rumusan kenegaraan *ang dipandang perlu akan
meme$nu)i )a/at ke'utu)an kaum muslimin tentang se'ua) negara pada
@amann*a.
.:

58
Harun asution, Makalah .l-&"r'an -an !ehi-"pan Masyarakat, hal.
.
59
ahtiar /ndy, Islam -an 6egara, 3ransformasi Pemikiran -an
Praktik Politik Islam -i In-onesia, (Jakarta : Paramadina, -,,.), hal. -. Dia
mn$uti# dari (athi tsman, . Parameters of the Islamic 5tate, Ara!ia , h
%slami* orld vi, o. -, January, -,.a hal. -0.
60
im #nulis, <e=eksi Pemahar"an Pemikiran Islam, u&uh Puluh
ahun Harun asution, (Jakarta : m!a$a studi A$ama dan (ilsa"at, -,.,),
hal. 22.
92
Menurut Harun -asution; *ang penting adala) prinsip$prinsip terpokok
Islam *ang )arus di/elmakan dalam se'ua) negara; pertama$tama adala) tu/uan
*ang )endak di1apai ole) negara itu *aitu mas*arakat 'eragama dan 'er$
Ketu)anan =ang Ma)a 7sa; *ang di dalamn*a terdapat persatuan; persaudaran;
persamaan; mus*a(ara) dan keadilan.
.1
&ara pem'a)aru teologis *ang 'erusa)a melakukan pem'a)aruan
konsep teologi keagamaan 'erupa*a men*uarakan gagasan mengenai se'ua)
Islam *ang su'stanti+; inklusi+; integrati+ dan toleran.
.2
"alam pandangan kelompok Modernis; &iagam Madina) adala) petun/uk
pengaturan ke)idupan mas*arakat *ang 'erasaskan Islam dan disusun
'erdasar$kan s*ariat Islam untuk mengatur mas*arakat *ang ma/emuk
.!
.
Kelompok ini 'eranggapan 'a)(a Islam mengatur soal politik dan negara namun
tidak mendetail. Menurut Amin Rais; ar$R@i8 tidak perlu memila) antara akti4itas
ke)idupan temporal dan nontemporal karena dengan 1ara seperti ini 'isa
mem'a(a kepada kesimpulan 'a)(a Islam tidak perlu di'a(a untuk meme1a)$
kan masala) sosial politik; 'a)kan 'isa mereduksi Islam se)ingga pada
ak)irn*a Islam )an*a 'er)u'ungan dengan masala) ro)ani manusia semata.
.#
?adi dalam pandangan Amin Rais; na'i itu adala) pengatur dalam segala
persoalan; masala) apapun *ang di)adapi. -amun Amin Rais tidak setu/u kalau
konsep negara di @aman na'i itu diterapkan sekarang; Amin Rais le'i) setu/u
kalau prinsip$prinsipn*a sa/a *ang diterapkan sekarang seperti prinsip keadilan.
.,
&endapat Amin Rais se/alan dengan pemikiran I'ra)im Husein. Menurut
I'ra)im Husein; dalam mem'a)as konsep negara menurut Islam perlu
dipisa)kan antara konsep dasar s*aria)
..
*ang 'ersi+at uni4ersal dengan )al$)al
61
Harun asution, Islam -an kehi-"pan !enegaraan Dalam 0 ahun
Harun asution, hal. : 22.-,.
62
Pmikiran klom#ok asional tntan$ Hu!un$an %slam dan $ara
da#at di!a*a #ada Azyumardi Azra, Islam 5"stantif.
63
Azyumardi Azra, Islam Substanti, hal. ,2-,a.
64
+, Amin ais, Kata Pn$antar dalam John /l#osito, Islam dan
$embaharuan: 00iii.).
65
aan*ara Amin ais dn$an salah satu lvisi asta. +nurut dia
soal kn$araan itu trus mnrus !rkm!an$ shin$$a yan$ #rlu
di#$an$ adalah #rinsi#-#rinsi# nilai yan$ univrsal dan a!solut !ukan hal-
hal yan$ si"atnya kaku.
66
yari~ah adalah hukum yan$ dihasilkan dari ayat-ayat Al-}ur~an yan$
tidak mn$andun$ altrnati" #na"siran tta#i hanya mn$andun$ satu
#n"asiran yan$ #asti (4a:(i), sdan$kan a#a!ila suatu hukum yan$ dihasilkan
dari ayat yan$ da#at mnim!ulkan !r!a$ai ma*am altrnati" #na"siran
93
*ang 'ersi+at teknis dan kondisional *ang merupakan re+leksi dari tuntutan situasi
dan kondisi *ang temporal seperti 'entuk negara; pemili)an kepala negara; atau
tentang lem'aga$lem'aga negara.
.2

Seiring dengan itu A'durra)man 3a/ men/elaskan 'a)(a si)>sah s)ari4ah
adala) )ukum ke'i/aksanaan atau peraturan *ang 'er+ungsi mengorganisir
perangkat kepentingan negara dan mengatur urusan umat *ang se/alan dengan
/i(a s*aria); sesuai dengan dasar$dasar *ang uni4ersal (kull)) serta (dapat)
merealisasikan tu/uan$tu/uann*a *ang 'ersi+at kemas*arakatan; sekalipun )al itu
tidak ditun/ukkan ole) na$na tafWili *ang %u,Ci di dalam Al$Quran dan Sunna).
.5
(i)>sah *ang Islami iala) suatu peraturan; perundangan; atau ke'i/ak$
sanaan *ang se1ara +aktual le'i) dapat mendekatkan umat manusia kepada
kemasla)atan dan le'i) dapat men/au)kan diri dari kerusakan sekalipun )al itu
tidak ditetapkan ole) Rasul dan tidak pula ada (a)*u turun tentang )al itu.
.6
0agi kelompok ini; *ang )arus dia'adikan dalam se'ua) negara adala)
nilai7nilai uniGersal dan abs"lut seperti nilai keadilan; toleransi; mus*a(ara);
dll. "alam )al ini; Indonesia *ang melaksanakan prinsip$prinsip )ukum Islam
suda) 1ukup. Sedangkan &iagam Madina) se'agaimana di/elaskan ole)
A@*umardi )an*ala) eksperimen *ang menun/ukkan pengalaman kenegaraan
dalam Islam. &iagam Medina) mem'erikan pengalaman )istoris *ang 'er)arga
tentang 'agaimana na'i Mu)ammad mem'angun negara *ang mas*arakatn*a
()any) dis!ut ih (#mahaman). yariah k!narannya !rsi"at a!solut,
tidak mnrima #ru!ahan dan !rlaku s#an&an$ zaman. dan$kan ih
k!narannya !rsi"at rlati", nis!i karna mru#akan hasil %&tihad yan$ !isa
di!antah olh hasil %&tihad lain.
67
oran$ ulama a&i! mlaksanakan hasil %&tihadnya karna hasil
%&tihadnya itu tlah dian$$a# olh dia s!a$ai hukum Allah. ta#i !a$i
masyarakat luas mrka !!as mmilih hasil %&tihad #ara ulama mana yan$
din$$a# #alin$ t#at. Akan tta#i a#a!ila tr&adi #r!daan #nda#at yan$
mnyan$kut kmaslahan umum maka #mrintahlah yan$ harus
mnntukan dan ktntuan #mrintah ini harus mn$atasi smua #r!adaan
yan$ mun*ul, tu&uannya dmi kmaslahatan umat.
68
%!rahim Husin, Fi4ih 5iyasah Dalam 3ra-isi Pemikiran Islam !lasik8,
Disam#aikan dalam minar asional istm Ktatan$araan dan Politik %slam
Dalam Prs#kti" %slam ori dan %m#lmntasinya dalam Praktk, yan$
disln$$arakan olh Jurnal lum al-}ur~an !kr&a sama dn$an %)+%,
halaman ..
69
%!rahim Husin, Fi4ih 5iyasah , hal. ,
94
ma/emuk dalam 'eragama. 0agaimana na'i meletakkan prinsip e'ualit)
(persamaan) dan toleransi (tasammuh)
2:
.
Selan/utn*a A@*umardi A@ra men*atakan %
Konsep dan 'entuk negara *ang 'aku tidak ada dalam Islam. Sa*a kira
'ukan tanpa )ikma) na'i SA< mem'erikan 1onto) melalui eksperimen
Medina). Apa'ila na'i suda) mem'uat model *ang 'aku pada)al na'i
sendiri )idup 1, a'ad *ang silam; mungkin sa/a praktik model itu tidak
rele4an lagi dengan masa sekarang.
21
"alam )al ini ada 'aikn*a kita mengeta)ui pen/elasan Maududi seputar
)u'ungan tau)id dalam kaitann*a dengan kegiatan politik. Menurut Maududi
sistem politik Islam didasarkan kepada tiga prinsip pokok *aitu .awh=d* 3is>lah
dan +hil>fah/
"engan konsep tau)id ditegaskan 'a)(a )an*a Alla)$la) satu$satun*a
3abb atau pen1ipta dan penguasa alam ini; maka "iala) *ang 'erdaulat
ter)adap alam ini. Kedaulatan tertinggi adala) milik Alla) sedangkan manusia
sama sekali tidak memiliki kedaulatan.
22
Alla) se'agai 3abb 'erarti 3u)an *ang memeli)ara; mengatur; mengasi)i
dan men*empurnakan. "iala) satu$satun*a &enguasa dan &emilik. Karena
)an*a Alla) se'agai 3abb manusia maka manusia ketaatan dan kepasra)an
manusia )an*a disera)kan kepada Alla); tidak 'ole) disera)kan kepada
mak)luk. "alam arti inila) Alla) se'agai Il>h (*ang disem'a); al"ma4bMd). Han*a
Alla)$la) *ang 'er)ak mengklaim se'agai )akim serta tidak ada undang$undang
selain undang$undang$-*a.
2!
Segala aturan dan perundang$undangan *ang
'ertentangan dengan aturan Alla) adala) 'at)il.
&rinsip kedua adala) 3is>lah; *aitu sunna) na'i. Al$Quran )an*a men/e$
laskan prinsip$prinsip pokok se'agai landasan *ang )arus dipatu)i manusia;
selan/utn*a apa$apa *ang glo'al itu diper/elas ole) Rasululla) sepan/ang
)a*atn*a. le) karena itu; pedoman dasar 'agi ke)idupan manusia adala) Al$
Quran dan Sunna) Rasul. Kedua pegangan itu dalam terminologi Islam dise'ut
70
Azyumardi Azra, Islam 5"stantif, hal. 0.
71
Azyumardi Azra, Islam 5"stantif, hal. -..
72
A!u al-A~la al-+aududi, Islamic Way of Life,(ahor : %slami*
Puli*ation td, -,1), hal. 0--.
73
A!u al-A~la al-+aududi, 3he Islamic La0c an- >onstit"tion, (ahor :
%slami* Pu!li*ation td, -,). hal. -22--2.
95
s*ariat. Selan/utn*a Maududi men/elaskan 'a)(a s*ariBat 'aru dapat ditegakkan
apa'ila didukung ole) kekuasaan (sulthan) .
2#
Kosep ketiga adala) +hil>fah; *aitu manusia se'agai (akil 3u)an
(khil=fah) di atas 'umi. Menurut Maududi; manusia mempun*ai kekuasaan *ang
didelegasikan ole) Alla) kepadan*a dengan 'atas$'atas tertentu. Ini artin*a
'a)(a pemilik kekuasaan itu pada )akikatn*a adala) Alla). Manusia (umat)
(a/i' menaati k)ali+a) itu selama dia menaati ke)endak Alla). "engan teori
kekuasaan mutlak milik Alla); maka negara *ang di1ita$1itakan ole) Maududi
adala) kera/aan 3u)an; kingdom of -od; Mulki)ah $llah atau t)eo1ra1*.
2,
Alla) se'agaimana +irman$-*a %
I QKxM
I
y
D
i
D
]
[

M
]
T
u
M
lDdTb
D
U
D

D
z
D
EY
D
dI
D
kY
M

D
yM o
[

D
CD kl
M
eI RT yM i
D
G
D
b~
D
K
D

D

D
nEZlJQ). E
j
Yd_IZ
T
h
D
QkY
M
_

Z
D
yMK
D
D dTD p
D
EY
[
eI E
j
U
D

D
]
T
u
I
ZI S
M
m
T
L
D
., (
Maka demi .uhanmu* mereka (#ada hakikatn)a) tidak beriman sehingga
mereka men%adikan kamu hakim terhada# #erkara )ang mereka
#erselisihkan* kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu
keberatan terhada# #utusan )ang kamu berikan* dan mereka menerima
dengan se#enuhn)a/ 0(/ ? 6 <E)
&ara pemikir pem'a)aruan teologis seperti Harun -asution; -ur1)olis)
Mad/id; Amin Rais; S*a+iBi MaBari+ dan A@*umardi A@ra; 'erusa)a me*akinkan
umat Islam 'a)(a negara Indonesia *ang 'erdasarkan &an1asila dan AA" #,
adala) suda) sesuai dengan prinsip$prinsip pokok Islam. Menurut mereka;
&an1asila dengan &iagam Madina) sama$sama menga/ak kepada kalimah
sawa (kata *ang sama) *ang mengatur proses sosial politik dari se'ua)
komunitas keagamaan *ang 'ersi+at )eterogen.
0agi A@*umardi A@ra; -KRI dengan dasar +iloso+i &an1asila suda) 1ukup.
Se1ara eksplisit ia men*atakan %
Se)u'ungan dengan +iloso+i nasional; &an1asila; apaka) 'ersi+at pro
atau anti Islam; pada intin*a tak ada *ang sala) pada &an1asila dari
ka1amata a/aran Islam. Semua sila di &an1asila 'ersesuaian dengan
Islam; Islam menga/arkan manusia untuk )an*a per1a*a kepada satu 3u)an;
seperti *ang 'iasa gam'lang terli)at pada kalimat s*a)adat. Islam /uga
mendesak pemelukn*a untuk saling mengasi)i dan 'ermus*a(ara) dalam
urusan sosial politik.; "i samping itu Islam sangat menekankan tegakn*a
74
A!u al-a~la Al-+aududi, Islamic Way of Life, hal. 2.
75
A!u al-A~la al-+aududi, 3he Islamic La0c an- >onstit"tion, hal. -aa.
96
keadilan sosial . 0erdasarkan alasan$alasan ini tidak menge/utkan 'a)(a
para pemimpin muslim terli'at dalam poses pen*usunan &an1asila pada
tanggal 22 ?uni 16#, dan 1. Agustus 16#, menerima &an1asila se'agai
+iloso+i nasional Repu'lik Indone$sia.
2.
Menurut para pemikir kelompok &em'a)aru; -egara -KRI suda) +inal
dan 'ersi+at akomodati+ ter)adap nilai$nilai Islam misaln*a pengesa)an AA
&eradilan Agama (1656); Kompilasi Hukum Islam (1661); dan pengesa)an
Andang $ undang akat (1666).
&ara pem'a)aru mena(arkan konsep *ang mengesampingkan segi
+ormal dan legal Islam; tetapi mengem'angkan Islam su'stanti+ memin/am
istila) Muna(ir S*ad@ali 'ukanla) theocratic state tetapi religious state.
0edan*a; *ang pertama menekankan +ormalisme dan legalisme ideologis *ang
meng)endaki konstitusi negara *ang se1ara tegas didasarkan kepada Islam
(Islam se'agai ideologi negara) dan meng)endaki agar masala) kenegaraan
'erada di tangan pemimpin agama. Sedangkan *ang kedua (religious state)
*ang kendatipun se1ara legal +ormal tidak mendasarkan konstruk negara
kepada ideologi Islam tetapi memper)atikan nilai$nilai Islam.
22
<alaupun kelompok pem'a)aru tela) men*ampaikan argumentasin*a
se1ara pan/ang le'ar dan memakan (aktu pulu)an ta)un; tetapi kelompok
+unda$mentalis tetap pada pendiriann*a; serta menolak model negara demokrasi;
'a)kan menudu) para pem'a)aru teologis itu se'agai mempropagandakan
sekularisasi serta meng)an1urkan (atak )olistik Islam.
25

Mereka mem'uat per'edaan antara negara demokratis dengan negara
Islam se'agaimana dapat dili)at pada ta'le di 'a(a) ini.
&7R07"AA- A-3ARA -7ARA "7MKRA3IS
"7-A- -7ARA IS>AM
26
5eara Dem"kratis 5eara Islam
1 2
76
Azyumardi Azra, Islam 5"stantif, hal. .2 dan ..
77
ahtiar /ndy, <epolitisasi Islam, Pernahkah Islam 2erhenti
2erpolitik , (andun$ : +izan, 2000), *takan %, hal. 2-a.
78
ihat Pm!aharuan #mikiran %slam (ur*holish +ad&id) dan Kritik
/ndan$ ai"uddin Anshari dalam !ritik atas Faham #erakan pemahar"an
Islam 6"rcholis -an <asyi-i. P. 2,
79
usanto, %smail, Islam I-eologi, <e=eksi >en-ikia0an M"-a, ( an$il
Jaa imur : Pnr!it al-%zzam, -,,.), hal. ,a dst.

97
1. Kedaulatan di tangan rak*at artin*a
Keterli'atan rak*at dalam
memproduksi )ukum (>*man 3o(er
dalam 'uku Contem#orar) #olitical
ideolog)).
1. Kedaulatan di tangan Alla);
)an*a Alla) *ang 'er)ak
memproduksi )ukum (al. konsep
Maududi).
2. &engam'ilan keputusan diam'il
dengan mus*a(ara) mu+akat atau
dengan suara ma*oritas.
2. Kekuasaan di tangan ummat.
Mereka *ang memegang
kekuasaan )arus dipili) ole)
ummat ditun/ukkan dengan
bai4at/
!. Ke'e'asaan 'eragama. &inda)$
pinda) agamapun )ak (arga
negara tidak ada sanksi.
!. Ada ke'e'asan 'eragama tetapi
'agi mereka *ang murtad
terkena dengan )ukum 'unu).
#. Ada pem'agian kekuasaan (#ower
sharing)
#. "alam pengam'ilan keputusan
()arCi ole) para mu%tahid
sedangkan pengam'ilan
keputusan teknis diam'il ole)
para a)li.
,. &emilu untuk memili) pemimpin
mereka .
,. &emilu dimulai dengan pemili)an
ole) ahlu al"Uall= wa al"4a'di/
Se1ara +a1tual; paling tidak sampai )ari ini; pendapat *ang ketiga *ang
antara lain sekarang dikumandangkan ole) Harun -asution; Muna(ir S*ad@ali;
A@*umardi A@ra; Amin Rais dan lain$lain; adala) pendapat *ang paling 'an*ak
'erpengaru) pada mas*arakat muslim se1ara umum di Indonesia; li)at sa/a
dalam &emilu 1665 *ang lalu; partai$partai *ang se1ara /elas$/elas ingin
menerapkan s*ariat Islam tern*ata kala). 0a)kan perde'atan di M&R antara
kelompok *ang ingin agar konstitusi -KRI 'erdasarkan Islam dengan kelompok
muslim *ang ingin tetap negara Indonesia 'erdasarkan &an1asila seperti
sekarang;
?ika ditelusuri le'i) ke 'elakang lagi; mun1uln*a perde'atan soal
)u'ungan Islam dengan negara adala) se'agai reaksi atas tekanan 'erat aki'at
dunia Islam se/ak a'ad 15 diekspansi ole) 0arat se)ingga )ampir seluru)
negara$negara Islam dikuasai ole) 7ropa.
5:
80
Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam, Dari F"n-amentalisme ,
Mo-ernisme 1ingga Post Mo-ernisme, (Jakarta : Pnr!it Paramadina, -,,1),
hal. 2
98
7kspansi 7ropa ke negara$negara Islam mengaki'atkan reaksi dan
se/umla) pertan*aan; mengapa Islam *ang /a*a dapat di)inakan ole) 0arat.
Se'a)agian konseptor muslimin lantas meniru menta)$menta) konsep negara
ala 0arat seperti Kemal At$3aturk di 3urki; ini le'i) dikenal dengan <esternisasi.
Se'agian lagi menggunakan konsep Islam *ang dipadukan dengan 0arat.
"engan pena+siran$pena+siran 'aru; kelompok ini adala) kelompok Islam
&em'a)aruan *ang antara lain meng)asilkan konsep nation"state atau konsep
-asionalisme seperti Mesir dan Indonesia. Sedangkan se'a)agian lagi /usteru
meng)endaki agar kem'ali kepada konsep Islam klasik apa adan*a; *akni
'erasakan Islam dengan sistem khil>fah/ Kelompok ini dise'ut 9undamentalis
Islam; atau kelompok militan atau dalam istila) A@*umardi A@ra se'agai
reGiGalis"r.
Meng)angatn*a kem'ali pem'a)asan tentang konsep negara Islam
ak)ir$ak)ir ini dise'a'kan ole) 'e'erapa +aktor.
Pertama % Karena kesadaran umat Islam sendiri tentang )akikat agama.
Menurut 'e'erapa pemikir; agama adala) instrument Ila)i*a) atau instrument
transendental untuk mema)ami dunia; demikian pandangan Ro'ert -a'ila).
51
Maksudn*a 3u)an menurunkan agama adala) agar manusia mampu mema)ami
dunia; 'aik dalam ke)idupan pri'adi (agama #rivate) maupun dalam ke)idupan
'ermas*arakat (agama #ublic). "engan demikian terdapat )u'ungan *ang
ineDtricable antara agama dan persoalan$persaoalan kemanusiaan.
Islam di'andingkan dengan agamaSagama lain; se'enarn*a merupakan
agama *ang paling muda) untuk menerima premis sema1am ini. Alasan
utaman*a karena si+atn*a *ang omni#resent atau senantiasa mampu )adir di
mana$mana; dan men/adi nilai panduan moral *ang 'enar 'agi tindakan
manusia.
52
3oko) *ang le'i) da)ulu 'erpendapat demikian se1ara tegas
(alaupun dalam terminologi lain $$ adala) Hasan al$0ana. Menurutn*a; agama
Islam adala) se'agai nid,am as)$s)umul (sistem *ang lengkap).
5!
Islam
81
o!rt . llah, 2eyon- 2elief? @ssay on <eligion in a Post A
3ra-isionalist Worl-, (arkly : nivrsity o" )ali"ornia, -,,-), hal. -1.
82
ahtiar /ndy, <epolitisasi Islam, hal. 2. ihat &u$a : (azlur
ahman, Islam, , ( ork : Holt ainhart, imston, -,,1), hal. 2.
83
asan al-ana, Ma+m/( ar-<asail, . +nurut asan al-ana, %slam
mli#uti s$na# as#k hidu# dan khidu#an, !aik !a! i!adah ritual sam#ai
k#ada #rsoalan mu~amalah, dari mulai #rsoalan kluar$a, masyarakat
sam#ai $ara. Dalam hal ini, (azlul ahman mn&laskan !aha yan$
99
mampu di/adikan panduan moral karena demikian Ismail =usanto (/uru 'i1ara
Hi@'ut 3a)rir) $$ Islam mempun*ai a/aran *ang genuine (asli) 'ersum'er dari
(a)*u Ila)i tentu sangat com#atible dengan sturuktur +isik dan ke/i(aan manusia
se'a' memang Islam diturunkan untuk mengatur manusia. Islam adala) se'ua)
totalitas *ang padu *ang mena(arkan peme1a)an ter)adap semua masala)
ke)idupan.
5#
Karena Islam merupakan sistem *ang lengkap dan kompre)ensi+; maka
menurut 0a)tiar 7++end* Islam meliputi tiga " *akni 5=n (agama); dun)a
(dunia) dan daulah (-egara). "engan si+atn*a *ang kompre)ensi+ ini Islam
dipandang se'agai se'ua) totalitas *ang padu *ang mena(arkan solusi
ter)adap segenap pro'lema ke)idupan. Selan/utn*a ia men*atakan %
Islam adala) suatu totalitas *ang padu *ang mena(arkan ter)adap
semua masala) ke)idupan. Islam )arus diterima dalam keseluru)ann*a; dan
)arus diterapkan dalam keluarga; ekonomi dan politik. (0agi kalangan
muslim) realisasi se'ua) mas*arakat Islam di'a*angkan dalam pen1iptaan
se'ua) negara Islam; *akni se'ua) -egara ideologis *ang didasarkan
kepada a/aran$a/aran Islam *ang lengkap.
5,
"engan konsep tiga " di atas tidakla) )eran apa'ila kini 'ermun1ulan
kem'ali suara$suara ((a1ana) dan 'a)kan harakah *ang meng)endaki agar
segenap ke)idupan muslim 'aik sosial; ekonomi dan politik *ang didasarkan
kepada Islam se1ara eklusi+; dalam istila)$istila) sim'olik *ang de(asa ini
dimaksud dn$an mli#uti smua as#k hidu# dan khidu#an adalah karna
%slam mm!rikan #aduan moral yan$ !nar !a$i tindakan manusia. (lihat,
(azlul ahman, Islam, Holt, ainhart, inston, ork, -,11, hal. 2. &alan
dn$an #mikiran (azlur ahman adalah }omaruddin Khan. +nurutnya : Ada
#andan$an yan$ salah dalam kiran kaum +uslimin dasa ini !aha Al-
}ur~an !risi #n&lasan mnyluruh tntan$ ssuatu. Ksalah"ahaman ini
dis!a!kan olh #andan$an kliru trhada# Al-}ur~an yan$ !r!unyi dmikian
:Dan kami t"r"nkan kepa-am" kita 5"ci "nt"k men+elaskan segala ses"at"
-an pet"n+"k serta rahmat -an kaar gemira agi orang-orang yang
erserah -iri. (}.-1 :.,). Ayat ini dimaksudkan untuk mnyatakan !aha al-
}ur~an mn$andun$ #n&lasan mn$nai as#k #anduan moral, dan !ukan
#n&lasan trhada# s$ala o!&k khidu#an. Al-}ur~an itu tidak !risikan
s$ala ssuatu yan$ !rhu!un$an dn$an #n$tahuan umum. ihat :
}omaruddin Khan, Politi/al 0on/e$t in Al&1ur"an, %slam ook (ondation,
ahor, -,.2, hal. -1.
84
%slamil usanto, Islam IdeologiC hal. -..
85
akhtiar /ndy, Islam -an 6egara, hal. .
100
populer seperti revivalisme Islam; ke'angkitan Islam; re4olusi Islam atau
+undamentalisme Islam.
5.

Kedua; Menengok kem'ali kepada ken*ataan se/ara); Islam 'ukanla)
segepok teori dan ilusi kosong tanpa ken*ataan; Islam se'agai agama tela) ada
se/ak 1# a'ad *ang silam dan se'agai mabdaC tela) perna) ter(u/ud se1ara
+aktual se'agai realitas )istoris selama 'era'ad$a'ad di 'er'agai (ila*a)
52
"alam realita se/ara); Mu)ammad SA< selain se'agai Rasululla) /uga se'agai
kepala negara "i negara Madani)ah Rasululla) mendeklarasikan undang$
undang se'agai landasan konstitusi *ang mengatur )u'ungan antar (argan*a;
men/elaskan )ak dan ke(a/i'an; termasuk ke'e'asan 'erke*akinan.
55

Ketiga karena tern*ata konsep negara sekuler
56
tela) dianggap gagal
ole) 'an*ak kalangan muslim dalam mem'a(a negara$negara dengan
penduduk ma*oritas muslim kepada ke/a*aan; termasuk Indonesia *ang )an1ur
morat marit karena krisis multi dimensi. Mereka merasa kesal ter)adap keadaan
negara *ang terus menerus oleng pada)al mereka didam'ai setumpuk )arapan
untuk segera menikmati negara Islam Indonesia.
Keempat$ >a)irn*a kem'ali optimisme ter)adap prospek Islam masa
depan se'a' (1). "unia *ang terus 'erge/olak dan )an1urn*a komunis. Ada
anggapan 'a)(a ke)an1uran komunisme adala) kemenangan kapitalisme. Ini
sangat sala) karena kapitalisme dengan komunisme 'erakar dari unsur *ang
sama *akni materalisme *ang )an*a meng)argai materi serta tidak
menginda)kan nilai$nilai keagamaan. Han*a 1aran*a *ang 'er'eda; *ang satu
menggunakan /alur kolekti4isme sedangkan *ang lain menggunakan /alur
indi4idualisme. A/ungn*a adala) ke)an1uran moral dan ak)la8. (2). Marakn*a
ke@aliman atas diri umat Islam di 'er'agai 'ela)an 'umi meningkatkan
86
+ohammad Arkoun, 3he >oncept of ."thority in Islamic 3ho"gh,
dalam Klauss (rdinand and +hdi +ozza"ari (d.), Islam, 5tate an- 5ociety,
(ondon : )urzon Prss, -,..), hal. 2a-a.
87
%smail usanto, Islam I-eologi, hal. -..
88
amli Ka!i Ahmad hiddi A!durrahman, 2ai'at, hal. 2a.
89
+nurut +uhammad }uthu!, kularism adalah I4$mah al-1ay$t
(ala #air .s$si min a---,n yakni mm!an$un struktur khidu#an di atas
landasan slain a$ama. ihat &u$a : ayyid }uthu!, .ncaman 5ek"larisme,
-,.1, hal. .
101
kesadaran akan Islam dan memperkoko) persatuan. (!). 3erinspirasi ole)
mun1uln*a 7ropa 0ersatu *ang didasarkan atas kesadaran 'a)(a untuk
mengatasi masala) manusia tidak 1ukup dengan skop nasional. >antas mun1ul
pertan*aan mengapa Islam tidak mem'uat -egeri 0ersatu.
"ari uraian di atas; ide mendirikan negara Islam *ang dikedepankan ole)
kelompok +undamentalis 'ukanla) ide 'aru; tetapi ide ini se1ara terus menerus
diim'angi ole) para pemikir Modernis *ang le'i) meng)endaki gagasan negara
Islami ('ukan negara Islam).
9ungsi salat ada dua *akni salat se'agai media meninat %llah dan
salat se'agai alat penEeah maksiat.
6:
"i dalam al$Quran surat 2: % 1# dan
QS. 26 % #, ditegaskan pula%
% a) T U
I
F
T
IJI wD
D
V
[
JQ ]
I
pIL
D
K 1# }
I
`
D
u
D
l
T
h
D
wD
D
V
[
JQ C[ \
I
wD
D
V
[
JQ ]
I
pIL
D
K
D
...(
% kWltJQ )Ckt
M
lDV
T
h
D
Ee
D
]
M
_
D
t
T
y
D
q
[ M
QK
D
U
M
W
D
F
T
L
D
q
[
I Q U
M
F
T
IJ
D
K
D
U
I

D
l
T
Y
M
J
T
QK
D
n
I
E
D

T
S
D
J
T
Q
#, (
75an dirikanlah salat untuk mengingat+u (8;6 9?)/ dan dirikanlah
Walat* sesungguhn)a salat itu mencegah dari #erbuatan"#erbuatan ke%i dan
mungkar/ 5an sesungguhn)a mengingat $llah (Walat) adalah lebih besar
(keutamann)a dari#ada salat " salat )ang lain)/ 5an $llah mengetahui a#a
)ang kamu ker%akan7 (0(/ 8F6?E)//
&ada dua a*at di atas di/elaskan 'a)(a )akikat dan +ungsi salat ada dua
*akni untuk mengingat Alla) S<3 dan untuk men1ega) maksiat. Ini artin*a salat
merupakan media 'agi seorang )am'a untuk mengingat Alla).
Mengingat Alla) kata mereka; 'isa ditempu) dengan 'er'agai ma1am 1ara
antara lain dengan @ikir; doa; mem'a1a Al$Quran.
)}D dYI J
D
Et
D
J
T
Q ~
D
q
[
I I hIEY
D
e
D
K
D

D
Ed
D

T
e
D
K
D
I Z
M
m
M
K
D
hI
D

D
C[ \
I
N
T
p
M
1.2 (
+atakanlah* sesunggun)a shalatku* ibadahku* hidu#ku dan matiku
han)alah untuk $llah* .uhan semesta alam@/
90
ihat hasil aan*ara #nulis dn$an ann$ota mantan an$$ota %%
K %.
102
9ungsi lain salat adala) untuk memperta)ankan keter)u'ungan ((hilah)
manusia selama )idupn*a dengan )ukum$)ukum Alla).. "engan demikian;
apa'ila salat tidak'er+ungsi meng)u'ungkan akti4itas )iduon*a dengan )ukum
Alla) itu 'erarti s)alat *ang tidak essensial.
"alam )al ini <a)'a) al$u)a*l* di dalam 'uku $l"&i'h COm wa $dillatuh;
ketika mena+sirkan kalimat% walaXikru $llahi akbar@ men*atakan 'a)(a salat
merupakan realisasi ketaatan ter'esar dari segenap 'entuk ketaatan kepada
Alla) (inna aW"Walat akbaru min saC>iri athaCna ).
61
le) karena itu meninggalkan
salatn*a itu sendiri suda) merupakan sikap pem'angkangan ter)adap perinta)
Alla) S<3. Sedangkan di dalam )adis di/elaskan 'a)(a salat adala) pem'eda
antara mukmin dan ka+ir (HR. Muslim)%
&akat $
>andasann*a adala) Al$Quran surat .1 % 1:$12 %
)]

dJIL
D

Q
D
`
D
}T eI ]
T

M
d
I
l
T
h
M
w ~
D
E
D
hI _
D
`
D
]
T

M
J
O
PML
D
N
T
{D Qkl
M
e
D
Qn
D
}D yIJ
[
Q Eu
D
yOL
D
Ey
D
1: ]
T

M
ZI S
M
m
T
L
D
K
D
]
T

M
JIQk
D
e
T

D
b
I
q
[
I Q N
I
dW
I

D
I CD KxM{I E
D
h
M
K
D
aI JIk
M
~
D
K
D
q
[
I Eb
I
CD kl
M
eI RT h
M
(
)CD kY
M
_
D
t
T
h
D
]
T
o
M
l
T
F
M
CT \
I
]
T

M
J
D
U
^
dTD ]
T

M
JIv
D
11 El
[

D
]
T

M
_
T
I xT yMK
D
]
T

M
b
D
km
M
v
M
]
T

M
J
D
U
T
SI
T
y
D
(

M
k
T
S
D
J
T
Q G
D
JIv
D
C

xT`
D
I El
[

D
I
j
W
D
d
D
}D FI EZ
D
e
D
K
D
~
M
Eu
D
m
T

T
D
Q Eu
D
oI
T
h
D
}T eI U
I

T
h
D
)]
M
dI t
D
J
T
Q 12 (
Hai orang"orang )ang beriman* sukakah kamu $ku tun%ukkan suatu
#erniagaan )ang da#at men)elamatkan kamu dari a,ab )ang #edihR ()aitu)
kamu beriman ke#ada $llah dan 3asulH)a* dan ber%ihad di %alan $llah
dengan harta dan %iwamu/ Itulah )ang lebih baik bagimu* %ika kamu
mengetahui/ Hisca)a $llah akan mengam#uni dosa"dosamu dan
memasukkan kamu ke dalam s)urga )ang mengalir di bawahn)a sungai"
sungai dan (memasukkan kamu) ke tem#at tinggal )ang baik di dalam
s)urga 4$dn/ Itulah keberuntungan )ang besar@/
91
ah!ah al-uhayly, Tas,r al&Mun,r , hal. 2,. !ih &auh ah!ah
uhayly mnyatakan : alat yan$ dimaksud #ada ayat di atas adalah salat
yan$ dilakukan dn$an sm#urna yan$ mmnuhi rukun dan syarat-
syaratnya. Jadi yan$ dimaksud dn$an i4$mah as-;alat adalah mlaksanakan
salat trs!ut #ada aktunya, ln$ka# dn$an !a*aan, ruku, su&ud, duduk
dan tasyahud. alat yan$ dmikian mru#akan tian$ a$ama dan mru#akan
mdia hu!un$an antara soran$ ham!a dn$an uhannya.
103
104
MODUL -.
K9+9*IK%+%5 MU(LIM +9*1%D%P I(L%M
(K"nsep Iman! 1ijrah dan 'ihad)
+ujuan Instruksi"nal Umum $
Ma)asis(a mema)ami tentang keterikatan seorang muslim kepada Islam
se)ingga termoti4asi untuk 'ersikap committed ter)adap Al$Islam melalui upa*a
peningkatan kualitas iman; sikap )i/ra) (behavior change ke ara) *ang le'i)
'aik); dan /i)ad *akni 'er/uang 'ersunggu)$sunggu) mengelola 'umi
'erdasarkan nilai$nilai Ila)i*a) untuk se'esar$'esarn*a kese/a)teraan la)ir 'atin
umat manusia.
+ujuan Instruksi"nal Khusus $
Ma)asis(a dapat men/elaskan tiga ke(a/i'an seorang mukmin kepada
Islam.
Ma)asis(a dapat men/elaskan konsep )i/ra) dan /i)ad dalam konteks
kekinian.
P"k"k7p"k"k Materi
Pr"l" $
Muslim adala) orang *ang menganut Islam. 3idak setiap orang *ang menganut
Islam memiliki keimanan *ang sama ter)adap ke'enaran Islam. "alam )al ini;
seorang muslim )arus memiliki ke*akinan 'a)(a Islam adala) satu$satun*a din
*ang ha'/ 0agi orang a(am ke*akinan ini diperole) melalui doktrin atau karena
+igur pem'a(an*a *akni na'i Mu)ammad SA<.; dan para ulama. Sedangkan
'agi orang hawas (intelektual) me*akini ke'enaran Islam le'i) didominasi
melalui pendekatan dalil Al$Quran dan dalil rasio.
Antuk men/adi seorang muslim *ang 'eriman kepada ke'enaran Al$Islam )arus
melalui kesakian s*a)ada) testimon* *ang diikrarkan di depan imam. Ke1uali
'agi mereka *ang suda) Islam se/ak ke1il. Istila) lain kesaksian ini adala)
ba)Cah/
Mukmin adala) orang *ang 'enar$'enar me*akini (tanpa ragu sedikit pun) 'a)(a
5in $l"Islam adala) satu$satun*a din 1iptaan Alla); sedangkan din *ang lain
adala) 'at)il. <alaupun demikian; mereka tetap 'ersikap tolerans kepada
penganut agama lain.
Setela) seseorang men*atakan keimanann*a; ia )arus 1omitted kepada al$
Islam *akni berhijrah dan berjihad se'agaimana di/elaskan di dalam Al$Quran%
7(esungguhn)a orang"orang )ang beriman* orang"orang )ang berhi%rah dan
ber%ihad di %alan $llah* mereka itu menghara#kan rahmat $llah* dan $llah Maha
!engam#un lagi Maha !en)a)ang7/@/ 3 : 3@A :
105
Iman Melalui ,ai<at ( Ba$Bah )
Menganut Islam 'ukanla) se'ua) pemaksaan; akan tetapi untuk
memasuki Islam ada ger'ang *ang )arus dilalui *akni ()ahadah (kesaksian);
*aitu mengu1apkan s)ahadatian *ang isin*a mengakui tidak 3u)an selain Alla)
dan mengakui kerasulan na'i Mu)ammad SA<.
Ikrar dua kalima) s*a)adat terse'ut )arus dilakukan di depan imam se'agai
saksi. 0aru setela) itu keislamann*a diumumkan kepada pu'lik. Ini 'erlaku 'agi
orang *ang masuk Islam pada usia 'alig) (de(asa). 3etapi tidak 'erlaku 'agi
orang$orang *ang suda) memeluk Islam se/ak ke1il. Se'agai 1onto); Ali;
9atima) dan Asma masuk Islam se/ak ke1il; mereka semua tidak melalui
persaksian (testimon*) di )adapan imam.
0aiat i'arat kontrak ker/a. Seorang 'uru) tidak 'ole) langsung 'eker/a
se'elum ada per/an/ian antara 'uru) dengan ma/ikan (direktur); kalau dia
'eker/a se'elum ada per/an/ian kontrak ker/a; maka ia tidak mungkin menerima
upa) (alaupun suda) 'eker/a keras. Kalau seseorang mau mendapatkan upa);
)arus ada kontrak ker/a le'i) da)ulu. "emikian pula dalam 'eri'ada); seseorang
*ang semula nonmuslim; tidak 'isa langsung 'eri'ada) kalau 'elum melalui
bai4at di depan Imam. ?adi +ungsi bai4at se'agai pintu keabsahan 'eri'ada).
Kesakisian di depan imam ini sering dise'ut 'aia). "asar pi/akann*a
adala) Al$Quran surat #5 % 1: %
EY
D
m
[

D

D

D
mD }T Y
D

D
]
T
u
I
yxIyTL
D

D
k
T

D
q
[
I Q xMy
D
q
[
D
Q CD kt
M
y
I
EW
D
yM EY
D
m
[
\
I
G
D
mDkt
M
y
I
EW
D
yM }D yIJ
[
Q C[ \
I
)EY
j
dI `
D
QU
j

T
L
D
aI dhIRT dMZ
D

D
q
[
D
Q aM dT_
D
`
D
xD{D E`
D
EY
D
b
I

D
K
T
L
D
}T e
D
K
D
aI ZI S
T
mD _
D
`
D

M

M
l
T
y
D
1: (
(esungguhn)a orang"orang )ang ber%an%i setia (ba4iat) ke#adamu
sesungguhn)a mereka ber%an%i setia ke#ada $llah/ .angan $llah di atas
tangan mereka* maka barang sia#a )ang melanggar %an%in)a nisca)a akibat
ia melanggar %an%i itu akan menim#a dirin)a dan barang sia# mene#ati
%an%in)a ke#ada $llah* maka $llah akan memberin)a #ahala )ang besar/
F8
92
andasan tntan$ #ntin$nya !r&ama~ah antara lain hadis dari
mar i!n Khatta! yan$ mnyatakan !aha idak sah %slam tan#a &ama~ah,
tidak sah &ama~ah tan#a %mamah, tidak sah %mamah tan#a !ai~at, dan tidak
sah !ai~ah tan#a ktaatan.
106
Se1ara umum bai4at 'erasal dari kata Ara' dengan 'entukan kata pokok
ba")a"4a *ang artin*a men/ual atau mem'eli; se'agaimana QS 2 % 22, 'a)(a
Alla) meng)alalkan /ual 'eli (al"baiCa) dan meng)aramkan ri'a. ?uga di dalam Al$
Quran surat al$?umuBa) a*at 1: *ang artin*a "an tinggalkanla) al"bai4a (/ual
'eli)
6!

"alam kaitan dengan tau)id 3ubbMbi)ah; kata bai4at 'erarti niaa (QS.
.1 % 1:); maksudn*a; 'a)(a seseorang *ang tela) di$bai4at 'erarti tela)
menanda7tanani k"ntrak untuk 'erniaga dengan Alla) di mana dalam
perniagaan itu (a/i' menggunakan aturan dan undang$undang *ang tela) di'uat
ole) Alla). &engertian bai4at dalam kaitann*a dengan konsep tau)id Mulki)ah
'erarti menjual (QS 6 %111); *akni men/ual diri dan segala milikn*a kepada Alla).
"alam )al ini Alla) mem'elin*a dengan s*urga. Sedangkan dalam kaitan dengan
tau)id Uluhi)ah; bai4at 'erarti janji! *akni /an/i manusia untuk menga'di
kepada Alla); maka se/ak adan*a per/an/ian itu; manusia (a/i' merasa terikat
dengan aturan Alla).
1ijrah %
Setela) seseorang men*atakan keimanan*a; mereka (a/i' 'er)i/ra)
se1ara total. Al$Quran se1ara tegas men/elaskan 'a)(a apa'ila seseorang tela)
men*atakan diri se'agai mukmin; ia )arus 'er)i/ra); kemudian 'er/i)ad. Alla)
menegaskan %
CD k
M
U
T
y
D
G
D
HIJ
D
KL
M
q
[
I Q N
I
dW
I

D
I QKxM{D E
D
K
D
QKU
M

D
E{D }D yIJ
[
QK
D
Qkl
M
e
D
Qn
D
}D yIJ
[
Q C[ \
I
) ]
^
dI ~
D
~
^
kS
M
D q
[ M
QK
D
q
[
I Q
D
Y
D

T
~
D
215 (
7(esungguhn)a orang"orang )ang beriman* orang"orang )ang berhi%rah
dan ber%ihad di %alan $llah* mereka itu menghara#kan rahmat $llah* dan $llah
Maha !engam#un lagi Maha !en)a)ang7/@/ 3 : 3@A :
93
amli Ka!i Ahmad iddi A!durrahman, 2ai'at, 5at" Prinsip #erakan
Islam, /l-(aaz Prss, -,,a, hal. a1 - a,. Judul aslinya adalah .l-2ai(ah 7 al-
6iB$m al-5iy$sy al-.slam, 0a Cai4$t"h 7 al-hay$t as-siy$siyyah 0a al-
M"($Dirah.
107
q
[
I Q N
I
dW
I

D
I ]
T
u
I
ZI S
M
m
T
L
D
K
D
]
T
u
I
JIQk
D
e
T

D
b
I
QKxM{D E
D
K
D
QKU
M

D
E{D K
D
Qkl
M
e
D
Qn
D
}D yIJ
[
Q C[ \
I
]
T
J
D
K
D
Qkl
M
e
D
Qn
D
}D yIJ
[
QK
D

t
T
b
D
n
M
Ed
D
JIK
T
L
D
]
T
u
M
M t
T
b
D
G
D
HIJ
D
KL
M
QKU
M
V
D
mDK
D
QK
T
K
D
Qn
D
}D yIJ
[
QK
D
]
T
F
M
KU
M
V
D
l
T
o
D

T
Q C
I
\
I
K
D
QKU
M

I
Eu
D
yM o
[

D
n
T
z
D
}T eI ]
T
u
I
oIy
D
i
D
K
D
}T eI ]
T

M
J
D
Ee
D
QKU
M

I
Eu
D
yM
EY
D
b
I
q
[ M
QK
D

^
E
D
deI ]
T
u
M
lDdTb
D
K
D
]
T

M
lDdTb
D

k
T
p
D
_
D
`
D
i
D
\
I
U
M
V
T
l
[
JQ ]
M

M
dT_
D
t
D

D
}
I
yxJQ I
)U
^
dVI b
D
CD k_
M
Y
D
t
T
h
D
22
L(esungguhn)a orang"orang )ang beriman dan berhi%rah serta ber%ihad
dengan harta dan %iwan)a #ada %alan $llah dan orang"orang )ang
memberikan tem#at kediaman dan #ertolongan (ke#ada orang orang )ang
hi%rah) mereka itu satu sama lain lindung melindungi:. A:C3 :
0agaimana pengertian )i/ra) *ang se'enarn*a
Hi/ra) ada dua ma1am *akni )i/ra) "akani dan )i/ra) 7albi. Hi/ra)
makani iala) pinda) dari satu komunitas ke komunitas *ang lain se'agaimana
na'i dan para sa)a'an*a )i/ra) dari meka) ke Medina). 3u/uann*a untuk
mem'uat komunitas mas*arakat *ang diatur ole) )ukum Alla) *ang as'olut
*akni Al$Quran. Apa'ila ia 'erada dalam komunitas /a)ili*a) dan tidak mau
'er)i/ra); lantas di'inasakan ole) orang ka+ir; maka ia termasuk orang *ang rugi.
Alla) menegaskan di dalam Q.S # % 62 s'' %
El
[
F
M
QkJ
M
Ep
D
]
T
o
M
l
T
F
M
]
D
dI QkJ
M
Ep
D
]
T
u
I
ZI S
M
m
T
L
D
YI JIE
D

M

D
I
D
Y
D
J
T
Q ]
M
{M E
[
k
D
h
D
}D yIJ
[
Q C[ \
I
Eu
D
dI QKU
M

I
Eu
D
o
M

D

j
t
D
I QK
D
q
[
I Q M ~
T
L
D
}T
M
h
D
]
T
J
D
L
D
QkJ
M
Ep
D

I
~
T

T
D
Q I }D dSIt
D
T o
D
Z
T
e
M
)QU
j
dVI e
D

T
n
D
E
D
K
D
]
M
l
[
u
D

D
]
T
{M QK
D

T
e
D
G
D
HIJ
D
K
M

D
62 (
(esungguhn)a orang"orang )ang diwafatkan malaikat dalam keadaan
mengania)a diri sendiri (ke#ada mereka) malaikat bertan)a 6@5alam keadaan
bagaimanakah kamu ini (diwafatkan)R@/ !ara malaikat bertant)a
#ula 6@Bukanlah bumi $llah itu luas sehingga kami da#at berhi%rah di bumi
ituR@/ Lrang"orang itu tem#atn)a nereka %ahannam dan seburuk"burukn)a
tem#at ibadah@/
Sedangkan )i/ra) *ang lain adala) )i/ra) 7albi. Menurut Al$Quran surat
6: a*at 1: ditegaskan % Wahadain>hu an"na%dainD (Kami menun/ukin*a dengan
dua /alan)! *akni /alan *ang 'at)il dan /alan *ang )a8. 1ijrah adala) pinda) dari
108
ke'iasaan 'uruk kepada ke'iasaan 'aik; dari perilaku /a)ili*a) kepada perilaku
Ila)i*a); dari dunia gelap gulita (d,ulumat) ke /alan *ang terang (nur)/
'ihad
Ke(a/i'an lain seorang mukmin adala) jihad. ?i)ad adala) 'er/uang
se1ara maksimal untuk menegakkan )ukum Alla) di muka 'umi dengan
mengera)kan +ikiran; tenaga; )arta 'a)kan dara) dan n*a(a; se'agaimana
di/elaskan di dalam Al$Quran surat .1 % 1:$12%
)]

dJIL
D

Q
D
`
D
}T eI ]
T

M
d
I
l
T
h
M
w ~
D
E
D
hI _
D
`
D
]
T

M
J
O
PML
D
N
T
{D Qkl
M
e
D
Qn
D
}D yIJ
[
Q Eu
D
yOL
D
Ey
D
1: ]
T

M
ZI S
M
m
T
L
D
K
D
]
T

M
JIQk
D
e
T

D
b
I
q
[
I Q N
I
dW
I

D
I CD KxM{I E
D
h
M
K
D
aI JIk
M
~
D
K
D
q
[
I Eb
I
CD kl
M
eI RT h
M
(
)CD kY
M
_
D
t
T
h
D
]
T
o
M
l
T
F
M
CT \
I
]
T

M
J
D
U
^
dTD ]
T

M
JIv
D
11 El
[

D
]
T

M
_
T
I xT yMK
D
]
T

M
b
D
km
M
v
M
]
T

M
J
D
U
T
SI
T
y
D
(

M
k
T
S
D
J
T
Q G
D
JIv
D
C

xT`
D
I El
[

D
I
j
W
D
d
D
}D FI EZ
D
e
D
K
D
~
M
Eu
D
m
T

T
D
Q Eu
D
oI
T
h
D
}T eI U
I

T
h
D
)]
M
dI t
D
J
T
Q 12 (
7Hai orang"orang )ang beriman* sukakah kamu $ku tun%ukkan suatu
#erniagaan )ang da#at men)elamatkan kamu dari a,ab )ang #edihR()aitu)
kamu beriman ke#ada $llah dan 3asul"H)a dan ber%ihad di %alan $llah
dengan harta dan %iwamu/ Itulah )ang lebih baik bagi kamu %ika kamu
mengetahuin)a* nisca)a $llah akan mengam#uni dosa"dosamu dan
memasukkan kamu ke dalam surga )ang mengalir di bawahn)a sungai"
sungai* dan (memasukkan kamu) ke tem#at tinggal )ang baik di dalam surga
N$dn/ Itulah keberuntungan )ang besar 7/
"alam perniagaan itu; *ang di/ual ole) manusia kepada Alla) adala)
)arta dan /i(a. Harta di sini termasuk uang; keluarga; peker/aan; dan apa sa/a
*ang ada pada dirin*a. Sedangkan *ang dimaksud dengan /i(a adala) (aktu;
keinginan; pola +ikir; dan ke'iasaan; 'aik sukarela maupun terpaksa (thawCan aw
katrhan)
Karena )arta dan /i(a seorang mukmin tela) di'eli ole) Alla) dengan
s*urga; maka ia )arus menggunakan )arta dan /i(an*a itu untuk 'er/i)ad
('er/uang sunggu)$ sunggu)) dalam 'eri'ada); 'aik i'ada) ritual maupun
i'ada) muamala) dalam +ungsin*a se'agai khalifah fil ardl/
109
Implemetasi /i)ad antara lain adala) menunut ilmu se1ara terus menerus
tanpa )enti dari mulai lepas dari pangkuan i'u sampai mati; se)ingga mampu
mela)irkan sains; teknologi dan seni dalam rangka mengelola segala sum'er
da*a alam untuk kese/a)teraan umat manusia. Apa'ila seorang muslim
'erperilaku se'alikn*a *akni merusak; maka statusn*a se'agai seorang *ang
mengaku )am'a Alla) )arus di1oret.
Pertanyaan *enunan $
Apaka) setiap muslim suda) pasti seorang mukmin ?a(a'ann*a %
0elum tentu.
Mengapa demikain ?a(a'ann*a % Karena mungkin sa/a seseorang
'eragama Islam tetapi tidak *akin akan ke'enaran Islam.
0agaimana 1aran*a agar muslim men/adi mukmin ?a(a'ann*a % untuk
men/adi mukmin ia )arus mampu me*akini 'a)(a al$Islam adala) satu$
satun*a din *ang ha'/
Kalau suda) mengimani 'a)(a Islam adala) din *ang ha'; apaka) ia
di/amin akan selamat di ak)irat ?a(a'ann*a % Sangat tidak di/amin.
0agaimana 1aran*a agar seorang mukmin selamat di ak)irat
?a(a'ann*a % Ia )arus mengamalkan Al$Quran se1ara total.
0agiamana 1ara mengamalkan islam ?a(a'ann*a % Iala) dengan
'er)i/ra) dan 'er/i)ad.
0agaimana implementasi 'er)i/ra) ?a(a'ann*a % Iala) meninggalkan
pola +ikir dan perilaku ?a)ili*a) menu/u prilaku Ila)i*a).
0agaimana implementasi 'er/i)ad ?a(a'ann*a % Iala) 'ersunggu)$
sunggu) dalam mempela/ari Islam; mengamalkan Islam dan mendak(a)kan
Islam dengan segenap kemampunn*a se1ara maksimal dengan
mengor'ankan )arta dan /i(a.
110
MODUL -3
STUDI KRITIS TENTANG
TASAWUF DAN TAREKAT
+ujuan Instruksi"nal Umum $
Ma)asis(a mema)ami mana a/aran tasa(u+ *ang 'enar dan mana *ang
men*impang se)ingga mereka mampu memila) aplikasin*a dalam ke)iduoan
se)ari$)ari.
+ujuan Instruksi"nal Khusus $
1. Ma)asis(a dapat men/elaskan )akikat dan tu/uan tasa(u+ dalam proses
pem'inaan ak)lak etika;
2. Ma)asis(a dapat memili) mana a/aran tasa(u+ *ang 'erdasarkan dalil
*ang sa)i) dan mana a/aran tasa(u+ *ang me*impang dari s*arilat Islam.
!. Ma)asis(a dapat menun/ukkan 'e'erapa pen*impangan doktrin tarikat
dari sum'er$seum'er Islam (Al$Quran dan Sunna) Rasul) se)ingga mampu
men*ikapin*a se1ara tepat.
Pokok-pokok Materi
Pr"l" $
0an*ak orang Islam *ang antipati kepada tasa(u+; tetapi 'an*ak /uga kelompok
orang *ang sangat mengagungkan tasa(u+ 'a)kan tarekat. Se'agai seorang
muslim *ang men1intai ilmu; kita )arus mema)ami se1ara kritis apa dan
'agaimana tasa(u+ dan tarekat itu; se)ingga kita 'isa men*ikapin*a se1ara
proporsional.
3asa(u+ pada )akikatn*a adala) a/aran tentang lati)an pengendalian diri
(mu%ahadah an"nafs) se)ingga manusia men1apai kuali+ikasi ak)lak *ang 'aik;
)akni %iwa *ang ta'arrub (dekat kepada Alla)) dan maCrifatullah (mengeta)ui
Alla) dengan ilmu).

0agi Iman al$)a@ali; /uga 'agi para ulama *ang tafa''uh fiddin ; tasa(u+ *ang
'enar adala) tasa(u+ *ang 'erlandaskan dalil Al$Quran dan )adits s)a)i). le)
karena itu segala a/aran tasa(u+ *ang tidak memiliki ru/ukan *ang a'sa)
dianggap se'agai a/aran *ang diada$adakan; dan itu 'at)il.
A/aran tasa(u+ dan a/aran tarekat *ang tidak memiliki landasan dalil *ang sa)i);
'aik dalil implisit maupun eksplisit; 'isa mengara) kepada per'uatan s*iirik.
le) karena itu; sikap seorang muslim *ang 'eriman kepada Alla) dan rasul$
-*a; apa'ila mempela/ari sesuatu termasuk a/aran tasa(u+ dan tarekat )arus
'enar$'enar kritis. 3idak 'ole) sungkan mengam'il *ang 'aik (alaupun kata
orang lain sala). "an /uga /angan ragu mem'uangn*a (alaupun tela) men/adi
ke*akinan dan amalan 'an*ak orang.
111
Latarbelakan Kelahiran +asawu#
&ada a'ad kedua )i/ri*a); di masa dinasti Ama*a); (ila*a) kekuasaan
Islam sangat luas men1akup seluru) /a@ira) Ara'; Se'a)agian 7ropa) 3imur
termasuk Span*ol; 'a)kan sampai ke pintu ger'ang <ina. Amat Islam 'ukan
men/a/a) tetapi men/adikan (ila*a) (ila*a) 'aru itu se'agai kekuasaan
otonomi *ang menginduk kepada pusat.
-egara$negara Islam men/adi ka*a ra*a. Akan tetapi ada aki'at lain *akni
'an*ak pe/a'at negara dan se'a)agian umat Islam terkena pen*akit (a)an
*akni 'ersikap materealistik dan indi4idualistik. &en*akit ini pun meram'a)
kepada se'a)agian ulama.
Alama$ulama *ang lain *ang ingin memperta)ankan )idup Duhud
se'agaimana na'i SA< dan para sa)a'atn*a; merasa k)a(atir terkontaminasi
pen*akit (a)an ini lantas pergi /au) ke luar kota. Mereka )i/ra) ke tempat
terpen1il untuk men/au)i glamour dunia; ini dise'ut uDlah.
"i tempat terpen1il ini mereka melati) diri untuk )idup seder)ana atau )idup
Duhud. Mereka melepaskan pakaian$pakaian *ang me(a) lantas menggantin*a
dengan pakaian *ang sangat seder)ana *ang ter'uat dari 'ulu dom'a. 0ulu
dom'a itu 'a)asa Ara'n*a S)u+; maka dise'utla) kaum Su+i. Sedangkan a/aran
tentang 'agaimana 1ara )idup seder)ana atau )idup @u)ud dise'ut tasa(u+.
?adi Su+i adala) orangn*a sedangkan tasa(u+ adala) a/arann*a.
1akikat +asawu# $
Hakikat a/aran tasa(u+ adala) a/aran tentang lati)an )idup seder)ana
untuk mensu1ikan /i(a. 3argetn*a ada dua *akni % Pertama % 0erusa)a
mendekatkan diri kepada Alla) sedekat$dekatn*a; atau dise'ut #a'arrub..
Kedua : Asa)a mensu1ikan /i(a sesu1i$su1in*a se)ingga dapat meli)at Alla)
dengan mata )ati. Ini *ang dise'ut "a5rifat
E2
94
"e+inisi tasa(u+ menurut ?unaid al$0ag)dadi ((.256 H) toko) su+i modern
se'agai 'erikut % 3asa(u+ iala) mem'ersi)kan diri dari si+at *ang men*amai 'inatang dan
melepaskan ak)lak *ang fithri; menekan si+at bas)ari)ah (kemanusiaan); men/au)i )a(a
na+su; mem'erikan tempat 'agi si+at$si+at kero)anian; 'erpegang kepada ilmu
ke'enaran; mengamalkan sesuatu *ang le'i) utama atas dasar kea'adiann*a; mem'eri
nasi)at kepada ummat; 'enar$'enar menepati /an/i kepada Alla) dan mengikuti s*ariBat
rasululla).
Selain itu; akaria al$Ans)ari (5,2$62, H) men*atakan 'a)(a % 3asa(u+
menga/arkan 1ara untuk mensu1ikan diri; meningkatkan ak)lak; dan mem'angun
112
?adi tasa(u+ identik dengan ak)lak *ang lu)ur. le) karena itu apa'ila
'ar'i1ara masala) tasa(u+ maka akan 'er'i1ara tentang masala) *ang sangat
luas; *akni ak)lak se1ara keseluru)an.
<alaupun demikian ada 'e'erapa o'/ek 'a)asan )al *ang se1ara k)as
di'a)as dalam tasa(u+; atau dise'ut inti a/aran tasa(u+; *akni (i) Konsep lati)an
pensu1ian /i(a atau mu%ahadah al"nafs dan (ii) Konsep )idup ,uhud (as1eti1);
serta (iii) konsep wali $llah dan karamah.
K"nsep Latihan PensuEian 'iwa untuk menEapai ma>ri#at $
Antuk men1apai mari+at; sesorang perlu melakukan lati)an pensu1ian
/i(a *ang dise'ut !i$adlah istila) lainn*a adala) mu6ahadah an+nafs (>ati)an
pem'ersi)an /i(a)
Mu%ahadah an"nafs dilakukan melalui tiga tingkatan; *aitu %takhalli
(mengosongkan; mem'uang atau mensun*ika si+at$si+at 'uruk); tahalli (mengisi
atau meng)iasi /i(a dengan si+at$si+at *ang 'aik); dan ta6alli (merasakan
ke'esaran dan ke)e'atan Alla)).
6,
&en/elasann*a s'' %
&ertama;#akhalli : Se1ara 'a)asa takhalli 'erarti mengosongkan;
mem'uang atau mensu1ikan; sedangkan istila) 'ermakna mem'ersi)kan /i(a
dari 'e'agai na+su *ang renda) dan dilarang Alla); misaln*a sum2ah* ri)a* u%ub*
gila dunia; gila pangkat; gila )arta; 'an*ak pengumpat; terlalu 'an*ak 'i1ara; dan
ke)idupan /asmani dan ro)ani untuk men1apai ke'a)agiaan a'adi. Ansur utama tasa(u+
adala) pen*u1ian diri dan tu/uan ak)irn*a ke'a)agiaan dan keselamatan.
?adi tasa(u+ identik dengan ak)lak *ang lu)ur. le) karena itu apa'ila 'ar'i1ara
masala) tasa(u+ maka akan 'er'i1ara tentang masala) *ang sangat luas; *akni ak)lak
se1ara keseluru)an.
95
As)aari Mu)ammad; "engenal 4iri "elalui !asa %ati; &usat &enerangan
Ar8am; Sungai &en1)ala Kuala >umpur; Mala*sia; 1656;p..:.
Menurut As)aari Mu)ammad *ang mengutip pendapat Imam Al$)a@ali; 'a)(a
manusia memiliki na+su *ang 'erma1am$ma1am dan 'ertingkat$tingkat; dari mulai nafsu
$marah* Aawamah* Mulhamah* Muthma"imah* 3adhi)ah* Mardhi)ah* sampai kepada
na+su +amilah/
-a+su $marah adala) na+su *ang paling renda) *ang termani+estasikan dalam
segala sikap dan prilakun*a *ang ter1ela. Antuk men1apai kualitas na+su *ang le'i) 'aik
)ingga men1apai tingkat ru)ani paling unggul; manusia )arus melati) diri menundukkan
na+su$na+su 'uruk dan mengem'angkan sikap$sikap *ang terpu/i *ang dise'ut
mu6ahadah al+nafs
113
terlalu 'an*ak makan. Selagi manusia 'elum mem'en1i; memusu)i dan
mem'uang ke'iasaan itu /au)$/au) maka na+su itu akan senantiasa menguasai
dan memper'udak manusia.
6.
Kedua;#ahalli; Se1ara 'a)asa artin*a mengisi; sedangkan se1ara istila)
artin*a mengisi atau meng)iasi )ati dengan si+at$si+at mahmudah seperti /u/ur;
ik)las; tawadlu2 ( renda) )ati); amana); tau'at; 'erprasangka 'aik; takut kepada
Alla); pemaa+; pemura); s*ukur nikmat;,uhud; rid)a; sa'ar; ra/in; 'erani;
'erlpang dada; lema) lem'ut; mengasi)i semua mukmin; selalu ingat mati dan
selau 'erta(akkal kepada Alla). -amun demikian; karena le4el ini masi) proses
pengisian ; maka orang *ang 'erada pada kondisi tahalli ini 'elum 'an*ak
merasakan ketenangan dan kele@atan )idup. 0erkenaan dengan tahalli ini
semua i'ada); 'aik s)alat; puasa; @akat; mem'a1a Al8urBan dan lain$lain
merupakan media pendidikan dan lati)an untuk mampu mem'uang si+at$si+at
mad,mumah (ter1ela) untuk diganti dengan si+at$si+at mahmudah (terpu/i).
62
Ketiga;#a6alli; *akni pen/elmaan dari usa)a pensu1ian /i(a tadi. #a6alli
se/enis perasaan *ang datang sendiri tanpa memerlukan usa)a lagi. &erasaan
itu adala) perasaan lapang ; tenang; 'a)agia; 1eria; dinamis; dll. rang *ang
suda) sampai ke tingkat ta%alli; ingatan dan rasa rindun*a penu) tertu/u kepada
Alla); Apa sa/a *ang menimpan*a; 'aik nikmat maupun musi'a); akan tetap
dirasakan se'agai kasi) sa*ang Alla) kepada )am'a-*a. le) karena itu; )ati
dan penampilan orang peringkat ta%alli selalu tenang dan isti'amah.
65
Selain konsep 3ak)alli ; 3a)alli dan 3a/alli; terdapat ta)apan$ta)apan
pelati)an atau terminal; station *ang dalam istila) tasa(u+ dise'ut Ma8am;
/amakn*a ma8amat.
.. Ma@am (ma@amat) $
Ma'am (/amakn*a ma'amat) adala) anak tangga; station; atau terminal
*ang )arus dilalui seseorang dalam proses mu%ahadah an"nafs guna men1apai
kesempurnaan ru)i*a) sampai ke tingkat mari+at; dari mulai terminal pertama
96
Ibid)0p) 60'630 @uga 4 $shaari Muhammad0 <man dan Persalann"a0Op.Cit)0p)82)
97
$s*haari Muhammad0 Mengenal .iri0 Op.Cit)0p)63'65) 6ihat @uga 4 $shaari Muhammad0
Huraian ke Arah Membangun Masyarakat Islam0 Pusat Penerangan $rgam0 >uala 6umpr0
Mala"sia0 19830p)97)
98
$shaari Muhammad0 Mengenal .iri0Op.Cit)0p)65'83)
114
*akni tau'at sampai ke terminak tu/uan *akni mari+at. "alam )al ini /umla) dan
urutan ma'am 'er'eda$'eda antara konsep su+i *ang satu dengan *ang lainn*a
"i 'a(a) ini akan di/elaskan satu persatu s'' %
1. #aubat, iala) meminta ampun dan tidak kem'ali 'er'uat dosa. aran*a
adala) men*esali tela) 'er'uat dosa; 'er/an/i tidak akan 'er'uat lagi;
meminta ampun dan kemudian memper'an*ak amal sale).
2. Fuhud, iala) meninggalkan )idup kematerian apalagi *ang 'ersi+at
glamour.
!. -ara; iala) meninggalkan s)ubhat ( sesuatu *ang di dalamn*a ada
keraguan).
#. ?a'ir, iala) tidak meminta sesuatu ke1uali sekadar apa *ang di'utu)kan
untuk melaksanakan ke(a/i'an i'ada). 0a)kan tidak meminta. 3etapi /uga
tidak menolak manakala di'eri.
,. Sabar, iala) dalam men/alankan perinta)$perinta) Alla) dan sa'ar
manakala ditimpa musi'a).
.. #a'&a; iala) takut kepada Alla) se)ingga )idup sangat 'er)ati$)ati.
2. #a&akkal, iala) men*era) kepada 8ad)a dan 8adar dari Alla). 0a)kan
tidak memikirkan )ari esok tetapi men1ukupkan diri apa *ang ada pada )ari
ini.
5. !idha, iala) menerima dengan rid)a; 'aik nikmat maupun musi'a).
Menerima 8ad)a 8adar apa adan*a.
6. "ahabbah, melaksanakan segala perinta) Alla) dan men/au)i larangan
Alla) karena perasaan 1inta; 'ukan karena ingin s*urga atau takut neraka.
1:. "a5rifat, ialah mengetahui rahasia $llah* menga#a $llah berbuat begitu
dan menga#a berbuat begini/
"alam pandangan Imam Al$)a@ali; tasa(u+ sampai ke tingkat mari+at
masi) sesuai dengan sunna) rasul. Akan tetapi *ang ter/adi 'erikutn*a adala)
a/aran tasa(u+ *ang out of side/ Apaka) itu; *akmi konsep %ulul dan ;ttihad.
&en/elasann*a s''%
K"nsep %ulul dan ;ttihad :G
115
"i dalam diri manusia terdapat dua si+at; *akni% Pertama % si+at
kemanusiaan *ang dise'ut <ahut, seperti seraka); kelu) kesa); tergasa$gesa;
som'ong; dll. Kedua $ Si+at$si+at Ila)i*a) *ang dise'ut Lahut. Setela) melalui
mu%ahadah an"nafs; si+at$si+at nasutn*a meng)ilang tinggalla) si+at$si+at
Ila)i*a)n*a. Kedaan ini dise'ut ba'a. 0a8o artin*a *ang tinggal atau *ang
tersisa. ?adi 'a8a adala) suatu keadaan (hal) di mana di dalam /i(a manusia
)an*a 'erisi si+ats$isi+at 'aik steril dari si+at$si+at 'uruk.
Apa'ila /i(a manusia suda) dalam keadaan 'a8a (su1i); maka Alla) akan
turun dan menempati /i(a orang itu. Inila) *ang dise'ut hulul (halala tela)
menempati). ?adi di dalam /i(a orang su1i itu ada dua eksistensi; satu dirin*a
dan *ang kedua adala) Alla).
Konsep )ulul ini diketenga)kan ole) Al$Halla/; Menurut Al$Halla/; di
/u'a)ku ada Alla). Konsep )ulul ini kemudian diikuti ole) *ang lainn*a. Sala)
seorang di antara orang *ang mengaku tela) mengalami )ulul adala) s*aik) Siti
?enar.
Selain konsep )ulul ada lagi *ang le'i) ektrem *akni konsep ;ttihad.
Menurut A'u =a@id Al$0ustomi; /i(a orang su1i (ba'a) 'isa naik dan 'ersatu
dengan Alla) *ang dise'ut Ittihad/ "alam ittihad ?i(a orang itu tela) mele'ur dan
'ersatu (ittihad) dengan Alla).
0er'eda dengan )ulul. Kalau dalam )ulul masi) ada dua eksistensi *akni
Alla) dan /i(a orang *ang ditempati; tetapi dalam itti)ad )an*a ada satu
eksistensi. le) karena itu ta)lil orang *ang tela) mengalami itti)ad 'ukan lagi la
ilaha illallah tetapi la ilaha illa ana.
"alam proses itti)ad ini; seorang su+i sering 'er'i1ara ane) *ang dalam
pandangan orang luar mungkin dianggap nga1o; tetapi dalam terminolog*
mereka 'ukan nga1o atau nga(ur melainkan s$atahat.
"alam pandangan Imam Al$)a@ali; Hulul dan Ittihad adala) konsep
tasa(u+ *ang out of side; 'erle'i)an; over acting; dan ini 'isa s*irik. -a'i sa/a
*ang paling unggul dalam soal spiritual tidak perna) mengalami )ulul atau
ittihad/ Mengapa ada orang *ang mengaku mengalami ke/adian itu. Imposi'le.
Selan/utn*a kata al$)a@ali; tingkatan ma8am tertinggi *ang 'isa di1apai adala)
maCrifat/ le) karena itu kita )arus men/au)i konsep hulul apalagi ittihad/
116
+arekat
Setela) para su+i meninggal dunia; maka tinggalla) murid$muridn*a. &ara
murid 'erusa)a melestarikan a/aran s*aik)n*a dengan 1ara ta8lied.
Sekelompok orang *ang mengikatkan diri se1ara ta8lid kepada pendapat dan
a/aran seorang su+i dise'utla) #arekat. Kalau mereka mengikatkan diri kepada
pendapat dan pengalaman su1i s*aik) A'dul Qadir ?ailani; dise'utla) 3arekat
Qadiri*a).. "ikenalla) nama$nama tarekat sesuai s*aik) *ang /adi anutann*a;
misaln*a tarekat -a8s*a'adi*a); 3arekat 3i/ani*a); 3arekat Sanusia); dll; =ang
terak)ir adala) tarekat Mu))ammadi*a) atau tarekat Su)aimi*a) ("arul Ar8am
Mala*sia); se'a' nama toko) spiritualn*a 'ernama Mu)ammad Su)aimi.
&en/elasan le'i) rin1i s'' %
&engertian tarekat (thari'ah; /amakn*a tarai') se1ara etimologis antara
lain 'erarti /alan (kaifi)ah); metode; sistem (al"uslub); )aluan (mad,hab); atau
keadaan (al"halah).
66
Se1ara istila) tarekat 'isa 'erma1am$ma1am; *akni (i).
&er/alanan seorang salik (pengikut tarekat) menu/u 3u)an dengan 1ara
mensu1ikan diri atau per/alanan *ang )arus ditempu) ole) seseorang untuk
mendekatkan diri sedekat mungkin kepada 3u)an.
1::
(ii). 3arekat adala)
organisasi keagamaan dalam Islam *ang meng)impun anggota$anggota su#i
*ang sepa)am 'ertu/uan untuk mendekatkan diri kepada Alla) s(t.
1:1
"alam
pengertian ini maka tarekat adala) organisasi orang$orang *ang mengikat diri
kepada satu +a)am; pendapat (mad@)a') dan pengalaman su1i seorang su+i
(murs)id); misaln*a +arekat ;adiriyah iala) sekelompok orang *ang
mengikatkan diri kepada +a)am; pendapat dan pengalaman su1i S*aik Al$3i/ani;
dll. (iii) 3arekat 'isa /uga 'ermakna (irid atau d@ikir$d@ikir *ang dirumuskan
sedemikian rupa *ang )arus di'a1a dengan /umla) tertentu. Adapun tarekat *ang
dimaksud dalam tulisan ini adala) tarikat dalam pengertian ke dua.
Objek Kajian +arekat $
Masala) pokok *ang sering di'i1arakan dalam tarekat adala) konsep
Wali Alla) dan karamah. "ari kedua konsep ini akan 'erkem'ang kepada
masala)$masala) lain; misaln*a konsep tawashul ('erdoa dengan menggunakan
99
=im Pen"usun0 Ensiklopedi Islam, Op.Cit.,p)66)
100
Ibid.
101
aamakhs"ari .h#ier0 Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup iyai, 6P3E10
@akarta0 19820p) 135)
117
perantara); dan )a'a,ah wa al"mus)afahah ('ertemu dengan na'i dan 'er1akap;
'aik mimpi maupun /aga).
K"nsep :ali %llah dan Karamah
"ari segi 'a)asa Ara'; (ali 'erarti *ang menolong atau *ang men1itai.
Sedangkan dari segi istila) 'isa dua makna.
Pertama! (ali 'ermakna manusia sale) atau manusia *ang selalu
'erta8(a. ?adi setiap orang sale) adala) (ali. Siapapunasal mampu'ole)
men/adi (ali dan ole) karena itu /umla) (ali tidak ter'atas. Akan tetapi tidak ada
seorangpun dapat mengeta)ui apaka) seseorang itu (ali atau 'ukan. A*at *ang
dipakai sandaran adala) surat =unus a*at .2 .! % Ingatla); sesunggu)n*a
(ali$(ali Alla) itu tidak ada kek)a(atiran ter)adap mereka dan tidak pula mereka
'ersedi) )ati; *aitu orang$orang *ang 'eriman dan mereka *ang selalu
'erta8(a.
Kedua $ <ali dalam perspekti+ su+i atau literatur rientas dise'ut (aint
adala) orang$orang *ang sangat sale) dengan menekankan dimensi
mistikn*a.
1:2
<ali dalam pengertian ini keistime(aan di luar kemampuan manusia
'iasa; atau dise'ut karamah.
<ali dalam pengertian pertama disepakati adan*a; sedangkan (ali dalam
pengertian ke dua *ang menekankan aspek mistikn*a tidak disepakati;
se)ingga 'an*ak orang tidak setu/u dengan se'utan (ali (anga misaln*a;
karena predikat (ali )an*a di'erikan ole) Alla) dan )an*a Alla)la) *ang
mengeta)ui siapa *ang (ali dan siapa *ang 'ukan.
0agaimana konsep (ali; menurut "arul Ar8am ?a(a'ann*a dapat kita
keta)ui dari paparan 'erikut ini. Menurut As)aari Mu)ammad; (ali adala) orang
*ang ro)anin*a tela) sangat 'ersi) dan tingkat keimanann*a suda) men1api
le4el iman Ha'i'at..
1:!

Menurut A'dul Halim ("A) ; 'aik /alan mauhibah maupun suluk akan
mela)irkan (ali$(ali. Selan/utn*a (ali$(ali ini diklasi+ikasi men/adi 'e'erapa
le4el; *akni (ali $hbab* (adat* $utad* Hu%abak dan (ali +utub.
1:#
&en/elasann*a
s'' %
102
=im Pen"usun Ensiklpedi07p.Cit)0p 171' 172)
103
$shaari Muhammad0 !lama dalam Pandangan Islam0 Penerbit /ikmah0 >uala 6umpur0
Mala"sia0 19920 p) 54)
104
$bdul halim $bbas 08oc. Cit..
118
-) -ali Haus 8Kutub Al+Aktab) *akni (ali ketua; dise'ut /uga (ultan $ulia.
?umla)n*a )an*a satu orang dalam setiap ta)un.
/) -ali Kutub 8?amakn*a $ktab). "alam setiap @aman )an*a empat orang.
A) -ali <a6ib (?amakn*a Hu%abak); 'ilangan mereka untuk se@aman )an*a !::
orang
.) -ali -atab (?amakn*a $utad) 'ilangan mereka dalam satu @aman )an*a
empat orang.
4) -ali Badal (?amakn*a $bdal); 'ilangan mereka untuk satu @aman antara #:
sampai .: orang.
0) -ali <a'ib (?amakn*a Hu'abak); 'ilangann*a untuk se@aman )an*a #:
orang.
1:,
Menurut As)aari; nama$nama (ali terse'ut 'erdasarkan kepada )adits
na'i; antara lain )adits dari Ali I'n A'i 3)ali' % Rasululla) sa( 'ersa'da % (ali
A'dal se'an*ak #: orang lelaki dan #: orang perempuan; tatkala mati seorang
lelaki; Alla) menggantikan di tempatn*a dengan lelaki lain. 0egitu pula setiap kali
mati seorang perempuan; Alla) menggantin*a dengan perempuan lain di tempat
itu.
1:.
Sesunggu)n*a Ali I'n A'i 3)ali' 'erkata % <ali A'dal dari s*am; (ali -u/a'aB
dari penduduk Mesir; dan (ali Ak)'a dari penduduk Irak.
1:2
rang$orang *ang termasuk (ali menurut "A adala) % (1). para sa)a'at na'i
terutama +hulafa al"ras)idin (2). Imam mad@)a' terutama mad)a' *ang 7mpat.
(!). &ara Mu%addid terutama Amar i' A'd Al$ A@i@ dan imam Al+"ahdi (#). &ara
pera(i )adits seperti imam 0uk)ari dan muslim. (,). &engasas$pengasas tarekat
(.). Alama$ulama 'esar terutama Imam Hasan Al$0as)ri; ?unaidi Al$0ag)daddi;
=a@id Al$0ustami; A'dul Qadir ?ailani; Al$)a@ali; A'u Hassan S*a@ali; Imam
Sa*uti; Imam -a(a(i dan s*aik) Ramli (2). "ikalangan (anita di antaran*a
isteri$isteri rasul; 9atima) puteri na'i; -a+isa); dan Ra'iBa) al$Ada(i*a).
1:5
?umla) (ali dalam 'er'agai klasi+ikasi untuk satu @aman di seluru) dunia
)an*a ,:: orang; ke'an*akan 'erada di S*iria; Irak dan Mesir. Apa'ila seorang
(ali meninggal maka Alla) akan melantik (ali *ang 'aru.
1:6
105
$shaari Muhammad0 !lama "alam Pandangan Islam0 Penerbit /ikmah0 >uala 6umpur0
Mala"sia0 19920 p) 54'55)
106
Ibid)0 p) 61)
107
Ibid.
108
Ibid)0p) 56'57)
109
Ibid)0p) 55)
119
&ara (ali di atas memiliki keistime(aan$keistime(aan se)ingga dapat
melakukan peker/aan$peker/aan g)ai' *ang tidak dapat dilakukan ole) orang
lain. Hal itu karena para (ali di'eri karamah; *ang 'aik karamah lahiri)ah
maupun karamah maknawi)ah; /uga di'eri ilmu$ilmu Aaduni (ilmu pengeta)uan
*ang diperole) tanpa 'ela/ar) seperti ilham* kas)af* +irasat; rasa )ati serta
kemampuan )a'ad,ah wa mus)afahah atau 'isa 'er1akap$1akap dan
'er)u'ungan dengan ri%al al"ghaib *akni orng *ang 'erada di tempat /au); atau
tela) (a+at; termasuk 'er1akap$1akap dengan rasululla) sa(.
11:

0etulka) para (ali itu memiliki keistime(aan "alam )al ini A'dul Halim
A''as men/elaskan 'a)(a adan*a ulama (ali *ang 'er$karamah memiliki dasar
*ang kuat; *akni Al8urBan surat ! % !2 tentang Mar*am *ang mendapat makanan
langsung dari langit (dari Alla) S<3). Surat 15 % 15 tentang pemuda Al$Ka)+i
*ang ditidurkan ole) Alla) selama !:6. ?uga surat 22 % #: tentang ke)e'atan
seorang pria 'ernama %ssa# Ibn ,arkhaya *ang sanggup meminda)kan
singgasana ratu 0ilkis ke dalam kera/aan na'i Sulaiman dalam tempo sangat
singkat.
111
Mereka 'ukan na'i; mereka )an*ala) orang sale) *ang memilki
keistime(aan.
A'dul Halim A''as men/elaskan 'a)(a -ali al+A'tab 8&ali Hhaus)
memiliki kas)af *akni kemampuan di luar dimensi kemampuan manusia.
Kemampuan itu dimiliki karena /i(a seorang (ali tela) sangat su1i; se)ingga ia
mampu 'er)u'ungan dengan alam Malakut. "engan )u'unan langsung ke alam
Malakut; maka seorang (ali mempun*ai kemampuan luar 'iasa; misaln*a
mampu mengeta)ui sesuatu peristi(a le'i) a(al dari ke/adiann*a se)ingga ia
memiliki (a(asan /au) ke depan dan mampu men*elesaikan masala)
mas*arakat /au) mele'i)i pemikiran manusia 'iasa. Mampu men*elesaikan
masala) manusia *ang 'erkaitan dengan ro); /in; s*etan; dll. Se'agaimana
A'dul Qadir ?ailani men*elamatkan anak A'u Said *ang di1ulik /in dari negeri
1ina. <ali Alla) pun dapat mem'erikan ara)an kepada anak 'ua) dari /arak *ang
sangat /au) tanpa alat komunikasi modern; se'agaimana Amar I'n K)atta'
dapat meli)at tentaran*a di -a)a(and *ang tertangkap kepungan musu) dari
&ersia pada)al Amar 'erada di Medina). "engan suara lantang; Amar
mem'erikan komando dari mim'ar mesi/d % Hai Saria; larila) ke'ukit . Suara
110
Ibid)0p) 59) 6ihat @uga 4 Abdul Halim Abbas,Op. Cit.,p) 84)
111
Ibid)0p) 84)
120
Amar terdengar dari /arak pulu)an kilometer se)ingga tentaran*a segera
'erlindung di'ukit. "an atas pertolongan Alla); musu) pun dapat dipukul
mundur.
112

Senada dengan itu; As)aari Mu)ammad men*atakan 'a)(a landasan
pendapat 'a)(a (ali Alla) mempun*ai ilmu Mukasa)afah adala) )adits
3akutla) kamu kepada +irasat orang mukmin; karena ia meli)at dengan nur
Alla). (H.R. 3irmid@i).
11!
Misaln*a A'u 0akar dapat mengeta)ui /enis kelamin
anakn*a ketika masi) dalam kandungan; pada)al (aktu itu kemampuan
demikian merupakan sesuatu *ang amat musta)il . 0egitu /uga A'dul Qadir
?ailani dapat mengeta)ui asal muasal sekarung emas *ang di)adia)kan ole)
k)ali+a) Al$Munta/id 0illa) kepadan*a. <aktu itu A'dul Qadir menekankan
telapak tangan ke tumpukan uang mas di karung; se)ingga dari karung itu
merem'esla) dara); *ang menandakan 'a)(a uang itu )asil pemerasan dari
rak*at ke1il.
11#
&ara (ali pun 'isa 'erada di tempat dalam satu (aktuu; 'isa
mendatangkan makanan dari langit. 0a)kan keistime(aan (ali ini; menurut
As)aari Mu)ammad tidak se'atas ketika ia masi) )idup; tetapi setela) mati pun
masi) melakukan )al$)al luar 'iasa.
11,
0e'erapa keistime(aan terse'ut adala)
se'agai 'erikut di 'a(a) ini.
("r"tan +entan :ali dan Karamah
"alil *ang digunakan ole) "A tentang adan*a (ali Alla) *ang memiliki
keistime(aan adala) Al8urBan surat ! % !2 tentang Mar*am *ang dapat
'erkomunikasi dengan malaikat dan memperole) makanan dari langit; QS. 15 %
15 tentang pemuda al$Ka)+i *ang ditidurkan ole) Alla) selama !:6 ta)un; /uga
QS. 22 % #: tentang seorang pria 'ernama $ssaf ibn Barkha)a *ang sanggup
meminda)kan singgasanaratu 0ilkis ke kera/aan na'i Sulaiman dalam seke/ap
mata (li)at kem'ali )alaman 1#.$1#2).
Antuk men*oroti pendapat "A tentang (ali dan karamah; dapat
diketenga)kan pendapat dari SaBid Ha(a.
Menurut SaBid Ha(a; kadang$kadang orang *ang sedang menempu)
ta'ararub kepada Alla) mendapatkan mimpi *ang 'enar; kas)af (tersingkapn*a
112
$bdul /alim $bbas0 Bagaimana Menjadi Wali0 Op. Cit.,p) 84)
113
Ibid)0p)105)
114
Ibid
115
$urad0 p) 144)
121
tirai); merasakan ilham dan kadang$kadang pula tampak pada dirin*a se'ua)
karamah. Semua itu 'ukanla) tu/uan 'agi penempu) /alan menu/u Alla) (al"
(alik). Ke/adian itu )an*ala) pertanda keterka'ulan; atau merupakan ka'ar
gem'ira tentang suatu perkara 'agi al"(alik.
11.

SaBid Ha(a /uga men*atakan 'a)(a; adan*a karamah pada (ali Alla)
tidak dapat di'anta); se'agai 1onto) adala) Mar*am *ang di datangi Malaikat
dan 'er'i1ara dengann*a pada)al Mar*am 'ukan seorang na'i. 3erdapat
kemungkinan orang selain na'i 'isa mendengar atau meli)at malaikat. Keadaan
sema1am ini dise'ut ole) para su+i se'agai kas)af.
112
"idalam Hadits pun terdapat tentang kas)af* antara di dalam kita' al"
.arhib )adits nomor 2.2 % "ari A'u Amama); ia 'erkata% &ada siang )ari *ang
sangat terik; rasululla) sa( melintas tana) war'ad. Semua orang 'er/alan di
'elakang na'i. Setela) na'i mendengar suara sandal$sandal itu merasa senang.
Kemudian ia duduk 'er)enti se)ingga orang$orang 'erlalu /au) di depann*a.
Setela) na'i mele(ati tana) war'ad; ta)u$ta)u ada dua ku'uran *ang di
dalamn*a ada dua orang laki$laki. Rasululla) sa( 'er)enti lantas 'ertan*a %
Siapaka) *ang kamu ku'urkan )ari ini disini Mereka men/a(a' % Si +ulan dan
si 9ulan . Mereka 'erkata lagi % <a)ai na'i; 'agaimanaka) mereka .
Rasululla) sa( men/a(a'%Sala) seorang dari mereka tidak mem'ersi)kan air
ken1ingn*a; sedangkan *ang satu lagi 'er/alan$/alan dengan menggunakan
a,imat. >alu na'i mengam'il pelepa) kurma *ang kering dan meletakkann*a di
atas ku'uran itu. Mereka 'ertan*a %Mengapa engkau melakukan )al itu (a)ai
na'i . -a'i men/a(a' % Agar meringankan keduan*a. Mereka 'ertan*a lagi %
<a)ai rasululla); sampai kapan mereka disiksa . Rasululla) men/a(a' % Ini
)al *ang g)ai'; tidak ada *ang mengeta)ui ke1uali Alla). Kalau tidak karena )ati
kamu 'er'ui) (kotor); dan sering menm'a)$nam'a) pem'i1araan; nis1a*a kamu
akan mendengar apa *ang aku dengar. (H.R. A)mad).
115


&er)atikan u1apan na'i *ang terak)ir % Kalau tidak karena )ati kamu
'er'ui) (kotor) dan sering menam'a)$nam'a) pem'i1araan; nis1a*a kamu
mendengar apa *ang sa*a dengar. Kata SaBid Ha(a; u1apan ini men/adi dasar
116
1aiid /a+a0 #alan $uhani, %imbingan Tasa&u' !ntuk Para Akti(is Islam0 %etakan 10
Penerbit Mi-an0 19950 p) 209)
117
Ibid.
118
Ibid)0 p) 211)
122
'a)(a seseorang 'isa sa/a mendengar sesuatu dari alam gai' apa 'ola 'enar$
'enar )atin*a 'ersi). ?adi adan*a kas)af memiliki dalil *ang kuat.
0erdasarkan a*at Al8urBan dan )adits diatas; adan*a kas)af memiliki dalil
*ang 1ukup. Masala)n*a kini adala) orang sering sala) ta+sir tentang kas)af.
Kesala)an itu antara lain (i). Hasil kas)af 'isa men/adi tam'a)an atau ketetapan
'aru setela) al$QurBan; kalau 'egitu sama sa/a dengan 'eranggapan 'a)(a
s*ariBat *ang di'a(a ole) na'i sa( 'elum sempurna. (ii). rang$orang taat total
atau ta'lied kepada para su+i *ang mendapat kas)af tanpa meli)at dan
'erpedoman kepada )ukum s*ariBat; seakan$akan su+i itu orang ma2shum;
pada)al mungkin sa/a itu 'ukan kas)af tetapi isti%rad/
99F
+as)af mungkin didapat ole) orang$orang *ang sedang menempu)
per/alanan ta'arrub kepada Alla) tetapi kas)af 'ukanla) a8ida) 'aru dan 'ukan
pula i'ada) 'aru. &erlu diketa)ui; 'a)(a kas)af merupakan u/ian iman; mungkin
sa/a seseorang tergelin1ir atau menggelin1irkan orang lain dengan kas)afn)a/
98;
Selan/utn*a SaBid Ha(a men/elaskan peri)al mimpi para (ali. Menurutn*a
mimpi para (ali. Menurutn*a mimpi itu 'eragam; *akni (I). Mimpi karena
pengaru) ke1emasan; kegelisa)an dan dorongan na+su *ang dise'ut al"3a2)un
Hafsi)ah/ (ii). Mimpi karena s*etan meman+aatkan kegelisa)an atau )a*alan. (iii).
Mimpi *ang 'erasal dari 3u)an *ang dise'ut al"3a2)un 3abbani)ah/
989
Mengenai
mimpi 3abbani ini na'i men/elaskan 3idak ada kena'ian setela) aku; ke1uali
ka'ar$ka'ar gem'ira. Mereka 'ertan*a %Apaka) ka'ar gem'ira itu. -a'i
men/a(a' % Mimpi *ang 'enar.
122
Hadits lain menegaskan %Mimpi$mimpi
seorang mukmin merupakan 'agian dari ke #. dari kena'ian (Hadits ri(a*at
0ukari; Muslim; A'u "aud dan 3irmid@i).
12!
SaBid Ha(a menegaskan % Ada *ang 'erkata 'a)(a /ika seseorang
'ermimpi meli)at na'i ('ertemu; didatangi) rasululla) pada)al rasul tak dapat
ditiru 'entuk dan rupan*a ole) s*etan lalu memerinta)kan untuk melakukan
per'uatan *ang 'ertentangan dengan s*ariBat Islam; maka dalam )al ini kami
katakana anda tela) meng)a*al; mengigau; dan dilarang untuk mengikuti mimpi
itu. 0an*ak para s*aik) *ang melakukan amal per'uatan atas dasar mimpi. Hal
119
Ibid)0 p) 213)
120
Ibid)0 p) 214)
121
Ibid)0 p) 221)
122
Ibid.
123
Ibid.
123
itu menurut a)li +i8i) termasuk katagori 'idBa).
12#
Hemat penulis; pendapat SaBid
Ha(a tentang kas)af memiliki dalil *ang kuat dan sangat dapat di+a)ami.
0a'adDah &a "us$afahah :
Ba'ad,ah wa mus)afahah adala) 'ertemu 'er1akap dengan ri%al al"ghaib
termasuk 'ertemu dengan rasululla) dalam keadaan /aga ('ukan mimpi) 'a)kan
sampai mampu 'er1akap$1akap dengan rasululla). Alasann*a s'' %
%lasan pertama; surat Al'a8ara) a*at 1,# % ?anganla) kamu
mengatakan ter)adap orang$orang *ang gugur di /alan Alla) ('a)(a mereka itu)
mati; 'a)kan se'enarn*a mereka itu )idup tetapi kamu tidak men*adarin*a.
12,
A*at ini menegaskan 'a)(a orang$orang *ang mati di /alan Alla) pada
)akikatn*a tidak mati namun tetap )idup. Akan tetapi orang$orang di dunia tidak
men*adarin*a.
%lasan ke dua! ketika seseorang memasuki daera) peku'uran muslimin
disunnatkan mengu1ap$kan assalamu2alaikum )a ahl al"di)ar.
12.
%lasan ketia! di dalam kita' arkoni s)arah Mawahib al"Aadun)a ?u@ ,
pasal !!2 ter)adap )adts ri(a*at 0ai)aki dari Annas *ang men*e'utkan %&ara
na'i /idup di dalam ku'ur mereka; senantiasa dalam keadaan s)alat.
122
"emikian /uga )adits ri(a*at A)mad; Muslim dan -asa$i %Sa*a (-a'i) 'ertemu
dengan Musa di Kati' A)mar; 'eliau 'erdiri s)alat di ku'urann*a .
125
%lasan Keempat! Imam A'u S)aik di dalam kitab -haus al"Ibad menulis
se'ua) )adits % Sesunggu)n*a se'a)agian sa)a'at na'i tela) mendirikan
se'ua) 'angunan (kema)) diatas se'ua) ku'uran *ang tidak diduga 'a)(a itu
ku'uran manusia; ti'a$ti'a dari dalam ku'uran itu terdengar ada orang *ang
mem'a1a surat al+"uluk sampai selesai. >antas sa)a'at mem'erita)ukan
ke/adian ini kepada na'i; maka na'ipun 'ersa'da% Itula) surat *ang dapat
meng)indarkan dan men*elamatkan kamu dari siksa ku'ur.
126
124
Ibid)0 p) 224)
125
$shaari Muhammad0 $urad Muhammadi"ah0 Op. Cit., p) 68'70 6ihat *uga 4 $shaari
Muhammad0 %erhati)hati Membuat Tuduhan, Pusat Penerangan $rgam0 1ungai Pen!hala0 >uala
6umpur0 19890 p) 103)
126
Ibid
127
Ibid )0p) 104)
128
$shaari Muhammad0 $urad Muhammadi"ah0 Op.Cit., p) 72)
129
Ibid.
124
%lasan ke lima $ Hadits ri(a*at Imam 0uk)ari % 0arang siapa meli)atku
dalam keadaan mimpii; maka ia akan meli)atku di dalam keadaan /aga. "an
s*etan tidak 'isa men*erupai (a/a)ku.
1!:
0erdasarkan )adits itu; orang$orang "arul Ar8am 'erpendapat 'a)(a orang
sale) *ang tela) (a+at se'enarn*a tidak (a+at tetapi masi) )idup. "engan
demikian tidakla) ane) /ika mereka 'isa ditemui. As)aari menegaskan % 'adi
kalau nabi7nabi itu hidup di dalam kubur dan melakukan amalan7amalan!
maka memanlah munkin mereka itu b"leh ditemui seEara jaa dan
berEakap7Eakap serta belajarM.
-A-
Selan/utn*a ia menerangkan; 'a)(a
perinta) dan larangan *ang di)asilkan dari )a'ad,ah 'isa di/adikan pegangan. Ia
mengutip dari kita' $l"0ashash al"+ubra Imam Al$ Sa*uti *ang men*atakan s''%
Seseorang *ang 'er/umpa dengan na'i sa( 'aik dalam mimpi atau /aga; dan
na'i men*ur) sesuatu per'uatan sunna); atau melarang sesuatu larangan atau
menun/ukkan sesuatu *ang 'aik; maka tidak ada pertikaian antara para ulama;
itu termasuk sunnat untuk mengamalkann*a.
1!2
0erdasarkan itu; maka (i) seorang (ali +utub 'isa 'ertemu dengan na'i
dalam keadaan /aga dan 'er1akap$1akap atau Ba'a,ah wa mus)afahah/(ii).
Amalan$amalan sunnat dan larangan$larangan *ang diterima ole) (ali ketika dia
'ertemu dengan na'i 'aik dalam mimpi atau dalam keadaan /aga adala) sunnat
untuk diamalkan.
("r"tan terhadap 0a'adDah &a mus$afahah
Masi) 'erkaitan dengan kas)af; adala) persoalan )a'ad,ah wa mus)afahah;
*akni S*ek) tarekat 'ertemu dan 'er'i1ara dengan na'i dalam keadaan /aga
('uka mimpi) di tenga) malam di dalam kaB'a) selepas (a+at na'i. &ada saat
itula) para s*aik) mendapatkan tuntunan (irid (aurad) untuk diamalkan ole)
para pengikut tarekat.
130
$urad0 p) 71)
131
$shaari Muhammad0 $urad Muhammadi"ah0 Op. Cit)0 p) 144)
132
Ibid.
125
Ba'ad,ah wa mus)afahah merupakan ke*akinan se'a)agian 'esar pengikut
tarekat. Mereka 'erke*akinan 'a)(a 1erita terse'ut adala) mutawatir dari orang$
orang sale).
1!!
Alasan *ang dipakai ole) mereka adala) %
%lasan pertama! -a'i Mu)ammad sa( 'ertemu dengan para na'i se(aktu Isra
MiBra/ di 0aitul Ma8dis dan di langit dalam keadaan /aga; 'a)kan na'i men/adi
imam s)alat 'ersama$sama mereka.
1!#
%lasan kedua! )adits % 0arang siapa *ang 'ermimpi meli)at aku; dia akan
meli)at aku pula dalam keadaan /aga.
1!,
Menurut Imam -a(a(i ketika men/elaskan )adits ini di dalam kitab ()arh (hahih
Muslim men*atakan 'a)(a la+ad@ % akan meli)at aku dalam keadaan /aga
)an*a mengandung tiga pengertian; *akni (i). 0agi orang$orang *ang se@aman
dengan na'i sa( *ang tidak sempat 'er)i/ra) tetapi 'ermimpi 'ertemu na'i sa(
akan 'er)i/ra) dan 'ertemu na'i. (ii). "ia akan 'ertemu na'i di ak)irat se'agai
mem'enarkan mimpin*a itu. (iii). Meli)at na'i se1ara k)usus di ak)irat se1ara
dekat seta mendapat sa+aat.
1!.
?ika mem'enarkan adan*a )a'ad,ah sekarang
atau di dunia.
>e'i) tegas lagi adala) pendapat 0adhi S*aik) Mua)ammad K)udar al$S*an/iti
di dalam 'uku Mus)tahi al"+harif men*atakan 'a)(a meli)at na'i dalam
keadaan mimpi memiliki dasar )adits *ang sa)i) akan tetapi 'ertemu dengan
na'i dalam keadaan jaa ()a'ad,ah); sama sekali tidak dise'utkan ole) )adits;
'aik ole) )adits maudlu* maukuf atau pun )adits matruk/
9J:

?adi )a'ad,ah atau 'ertenu dengan na'i dalam keadaan /aga 'ukan 'erasal dari
)adits *ang sharih* tetapi )an*a karena 'an*akn*a para a)li tarekat *ang
mena+sirkan 'a)(a )a'ad,ah dalam )adits terse'ut 'ertemu dalam keadaan
/aga di dunia ini. Adapun alasan na'li *ang a'as) sampai saat ini 'elum
133
/usain /asan =mai0 7p.Cit..p) 49'50)
134
/usain /asai =mai0 Masalah %er*impa $asulullah ketika Selepas +a'atnya0 Penrbit Pustaka
$man Press 1.:) 8/.)0 19890 p) 59)
135
$shaari Muhammad0 $urad Muhammadi"ah0 7p. Cit)0 p) 71)
136
/usain /asan =mai0 7p. Cit..p) 77)
137
Ibid0 p) 77)
126
ditemukan. le) karena ke*akinan tentang )a'ad,ah wa mus)afahah adala)
ke*akinan *ang 'at)il.
("r"tan terhadap :irid +arekat $
Pertama $ 0etulka) seseorang sali) 'isa 'ertemu dengan na'i dalam keadaan
/aga ()a'ad,ah).
3entang persoalan ini tela) dikemukakan pada )alaman 12!$12, ketika penulis
mem'a)as persoalan )a'ad,ah. Kesimpulann*a; 'ertemu dengan na'i di dalam
mimpi adala) 'enar dan memiliki dalil *ang kuat; sedangkan 'ertemu dengan
na'i dalam keadaan ter/aga ()a'ad,ah) tidak memiliki dasar; )adits d)ai+
sekalipun.
Kedua $ 0agaimana /ika di dalam mimpi itu; na'i men*ampaikan sesuatu *ang
'ersi+at 'aru misaln*a amalan$amalan atau (irid$(irid
Antuk men/a(a' persoalan ini; sila)kan li)at kem'ali uaraian$uaraian terda)ulu
tentang kas)af; dan mimpi 3abbani)ah. "itegaskan 'a)(a apa'ila seseorang
bermimpi 'ertemu dengan na'i; na'i maka itula) (a/a) na'i se'enarn*a. Akan
tetapi tidak ada satu )adits pun *ang men*atakan kemungkinan$kemungkinan
na'i mem'erikan a/aran 'aru atau tam'a)an; karena agama Islam suda)
dianggap sempurna.
SaBid Ha(a se'agaimana tela) dikemukakan di depan; menegaskan %apa'ila
seseorang 'ermimpi meli)at na'ilalu memerinta)kan untuk melakukan
sesuatu *ang bertentanan dengan s*ariBat Islam; maka dalam )al ini kami
katakana anda tela) meng)a*al; mengigau dan dilarang untuk mengikuti mimpi
itu .
1!5
"engan demikian; pengakuan 'a)(a seseorang perna) 'ermimpi 'ertemu
dengan na'i mem'erikan (irid$(irid atau amalan$amalan 'aru *ang memang
tidak ada an/uran se'elumn*a; adala) ke*akinan *ang 'atil; dan amalann*a
adala) bid5ah.
;stighatsah:
138
1aiid /a+a0 8oc. Cit.
127
0erdasarkan a*at Al8urBan; )adits dan 'erita$'erita dari orang sale)
se'agaimana dise'utkan di atas; As)aari Mu)ammad ("arul Ar8am)
men*impulkan 'a)(a para rasul; para na'i; s)uhada; para (ali; dan shalihin
*ang suda) meninggal dunia se'enarn*a masi) tetap )idup dan 'eker/a di dalam
ku'urn*a.
1!6
Ia menegaskan % maknan*a muk/i@at dan karamah"karamah
mereka itu tidak sa)a/a 'erlaku semasa )idup mereka tetapi /uga sesuda) mati
atau g)ai' mereka. Mala) apa'ila mati gai' mereka le'i) 'e'as lagi 'ergerak
dan 'eker/a se'a' tidak terikat lagi ole) 'enda.
1#:
le) karena itu mereka
masi) 'isa 'er)u'ungan dengan para muridn*a; 'aik menase)ati ataupun
menegur manakala muridn*a 'er'uat maksiat. Hu'ungan guru dengan murid itu
'agaikan )u'ungan elektrik; tak u'a)n*a kipas *ang dapat 'ergerak karena
'er)u'ungan dengan listrik.
1#1
?adi murid 'isa sa/a meminta 'antuan kepada
para (ali *ang suda) meninggal dunia; ini dise'ut dengan istighatsah.
Alasan lainn*a tentang istighatsah adala) s'' %
Alasan Pertama : Hadits "ari At'a) i'n )a@(an; Apa'ila sala) seorang
kamu tersesat atau 'utu) pertolongan sedang ia 'erada disuatu daera) *ang tak
ada seorangpun manusia; maka )endakla) dia 'erkata % <a)ai )am'a$)am'a
Alla); tolongla) aku. Maka sesunggu)n*a Alla) memiliki )am'a$)am'a *ang
tidak dapat dili)at. (HR. 3)a'rani di dalam kita' $l"+abir).
Alasan Kedua % Hadits dari I'n A''as; sesunggu)n*a 'agi Alla) itu ada
Malaikat selain pen/aga; mereka pun 'ertugas menuliskan daun *ang /atu) dari
po)on. Apa'ila menemui kepin1angan (kesulitan) di 'umi *ang luas; )endakla)
dia mera*u; tolongla) aku (a)ai )am'a Alla).
1#2

Alasan ketiga % Hadits dari A'dulla) i'n MasBud; dia 'erkata; 'a)(a
rasululla) sa( tela) 'ersa'da % apa'ila terlepas 'inatang sala) seorang di
antaramu di se'ua) area *ang luas; maka )endakla) dia men*eru; (a)ai )an'a$
139
$shaari Muhammad0 $urad Muhammadi"ah0 Op.Cit., p) 70)
140
Ibid.,p) 144)
141
$shaari Muhammad0 Alama <slam .alam Pandangan <slam00Op.Cit)0 p) 57'58) >arena
berke"akinan bah+a +ali "ang sudah meninggal masih bisa dimintai bantuan0 maka serang murid
bleh ber'ta6ashul &menggunakan +ali sebagai perantara( dalam berda) 8ahkan menurut
sebahagian besar tarekat0 kalau serang murid hendak berda0 ia harus benar'benar dapat
memba"angkan =uhan0 akan tetapi itu tidak mungkin0 maka ia harus dapat jmenghadirkanj atau
memba"angkan +a*ah gurun"a "ang disebut ta6a$$uh) .alam hal ini sepan*ang hasil penelitian
penulis0 di kalangan .$ tidak berlaku ta6a$$uh +alaupun *emaah .$ mengenakan emblimb
bergambar $shaari Muhammad)
142
$shaari Muhammad0 $urad Muhammadi"ah0 Op. Cit.,p) 148)
128
)am'a Alla) kurungla) ole)mu. Maka 'agi Alla); ada )am'a$)am'a$-*a *ang
mengurung.
1#!
0erdasarkan a*at Al8urBan dan )adits di atas; "A 'erpendapat 'a)(a masala)
tawashul dan istighatsah tidak 'ertentangan dengan a/aran Islam dan tidak
s)irik/
Sorotan terhadap konsep ;stighasah:
rang$orang 3arekat 'erke*akinan 'a)(a (ali dalam tingkat tertentu;
(alaupun suda) mati masi) 'isa 'er)u'ungan 'atin dengan para muridn*a;
'a)kan (ali terse'ut 'isa mem'erikan pertolongan manakala muridn*a ada
dalam kesulitan. Ini dikenal dengan istighatsah.
Sorotan ter)adap argumentasi *ang digunakan nutuk menga'sa)kan istighatsah
adala) s'' %
%lasan pertama $ Al$QurBan surat al$0a8ara) a*at 1,# % "an /anganla)
kamu mengatakan ter)adap orang$orang *ang gugur di /alan Alla) ('a)(a
mereka itu) mati; 'a)kan (se'enarn*a) mereka itu )idup. tetapi kamu tidal
men*adarin*a.
Setela) penulis melakukan penelitian ter)adap se/umla) kita' ta+sir diperole)
data se'agai 'erikut % Menurut al$Ra@i di dalam ta+sir al"3a,i dise'utkan 'a)(a
asbab al"mu,ul a*at ini karena gugurn*a 1# orang muslim di medan tempur;
terdiri dari enam orang Mu)a/irin dan 5 orang Ans)ar. kaum Mu)a/irin *ang gugur
antara lain A'aida) 'in Haris 'in A'dil Mut)alli'; Amar 'in A'i <a8as; dan Amir
'in 0akr. Sedangkan dari kaum Ans)ar antara lain Qais i'n A'i Mundir; aid i'n
Harits; dan Haritsa) i'n Sura8a). Ketika mereka gugur; para sa)a'at 'erseru %
si 9ulan gugr; si +ulan mati. Maka turunla) a*at ini *ang men*atakan 'a)(a
mereka tidak mati namun tetap )idup. Selan/utn*a al$Ra@i mena+sirkan 'a)(a
*ang dimaksud dengan )idup disini adala) )idup di dalam ku'ur dan mendapat
nikmat.
1##

Menurut A'i ?aB+ar Mu)ammad i'n ?arir al$3)a'ar* dengan menguntip
)adits dari I'n As)im; )adits dari Qatada); )adits dari A'dur Ra@a8 dari
Qatada); serta )adits dari Mu)ammad i'n ?aB+ar dari Atsman i'n )i*as dari
143
Ibid)0 p) 149)
144
$l'<mam Muhammad al'ca-i #akhruddin0 Ta'sir al),akhru al)$a-i, @ilid <<0 .ar al'
bikr0 p) 161)
129
Ikrima); men*atakan 'a)(a para s)uhada itu di 'eri ri@ki dari 'ua)$'ua)an
s*urga. Mereka 'agaikan 'urung$'urung.
1#,
A'u A'dilla) al$Qurt)u'i di dalam al"$hkam al"0ur2an men*atakan 'a)(a
kalau *ang dimaksud )idup dan di'eri ri@ki setela) kiamat; )al itu sama sa/a
dengan manusia 'iasa. Akan tetapi *ang dimaksud )idup di sini adala) Mereka
mati dan mereka pun )idup.
1#.
Senada dengan itu Mu)ammad Ma)mud Hi/a@i
didalam al+#afsir al+-adhih, men*atakan 'a)(a s)uhada itu 'er'eda dengan
kematian manusia 'iasa; se'a' mereka )idup di dalam 8u'urn*a; *akni di'eri
ri@ki namun 'agaimana 'entuk dan si+atn*a wallau a2lam.
1#2
Menurut Sa**id Qut)u' di dalam ta+sir &i 5lilal al"0ur2an 'a)(a pada
)akikatn*a s*u)ada tetap )idup tapi dalam suatu ke)idupan di luar pengeta)uan
manusia. le) karena itu s)ahid tidak dimandikan karena mandi adala)
mem'ersi)kan /asad pada)al dia suda) le'i) su1i la)ir 'atin. ()ahid pun tidak
dika+ani se'a' pakaiann*a men/adi saksi. Qut)u' pun menegaskan 'a)(a
maksud Hidup di sini adala) )idup mulia se'agaimana di/elaskan ole) s)uhada
itu 'agaikan 'urung$'urung *ang 'ertengger di s*urga.
1#5
S*aik) A)mad Mus)ta+a al$Marag)i di dalam #afsir al+"araghi
men*atakan 'a)(a para s)uhada itu )idup di suatu alam *ang 'er'eda dengan
alam kita; alam *ang g)ai'; ar(a)n*a agung di'andingkan dengan ar(a)
segenap manusia; namun manusia tidak mengeta)ui )akikat ke)idupan ini dan
ri@ki *ang diperole)n*a. "an kita tak dapat mem'a)asn*a karena itu alam g)ai'.
=ang /elas itu adala) ke)idupan ru)ani*a) *ang tak dapat diketa)ui
ra)asian*a.
1#6
"ari 'e'erapa pena+siran di atas dapat diringkaskan 'a)(a (i). rang
*ang mati di /alan Alla) pada )akikatn*a adala) )idup. (ii). Mereka )idup di suatu
alam *ang sangat dira)asiakan ole) Alla) se)ingga manusia tidak dapat
mengeta)uin*a. (iii). "i alam itu mereka mendapatkan ri@ki *akni kenikmatan
alam *ang luar 'iasa.
145
$bi @ai#ar Muhammad <bn @arir al'=habar"0 #ami. al)%ayan.an Ta.&iel Ayy al)/ur.an,
@ilid <<0 .ar al'kbikr0 8eriut0 19880 p) 39)
146
$bi $bdullah al'2urthubu0 al)Ahkam al)/ur.an, @ilid <0 .ar al'bikr0 8eriut0 p) 173)
147
.r) Muhammad mahmud /i*a-i0 al)+adhih, .ar al'@ail0 8eriut0 19690 p) 11)
148
1a""id 2uthub0 bi .lill al'2urian0 .ar al'1"arug0 @ilid <0 p) 143'144)
149
$hmad Mushta#a al'Maraghi0 Ta'sir al)Maraghi, @ilid <0 .ar al'bikr0 8eriut0 p) 23)
130
"ari 'e'erapa kita' ta+sir *ang diteliti; tak ada satupun *ang mena+sirkan
'a)(a s)uhada masi) 'eri'ada) atau *ang mena+sirkan 'a)(a mereka masi)
'isa 'er)u'ungan dengan orang di dunia. ?adi pendapat 'a)(a orang *ang
suda) (a+at masi) 'isa dimintai 'antuan 'elum ditemukan dasar )ukumn*a;
apalagi 'agi mereka ((ali) *ang matin*a 'ukan di medan tempur.
%lasan kedua! &erinta) mengu1apkan assalamu2alikum )a ahla al"di)ar
ketika men@iara)i ku'ur memang men/adi dalil 'a)(a manusia di dalm ku'ur
adala) )idup dialam lain; akan tetapi tidak men/adi dalil penga'sa)an istigatsah;
'a)kan se'alikn*a; *akni perlun*a mendoakan (mem'antu) orang *ang tela)
mati.
%lasan ketia! Mengenai ru) para na'i 'isa s)alat di dalam ku'ur; /adi
dia 'isa mem'erikan pertolongan. "ari Anas ra; sesunggu)n*a Rasululla) sa(;
'erkata %Sa*a tela) 'er/umpa dengan Musa pada malam MiBra/; ia sedang
'erdiri s)alat di ku'urn*a.
1,:
Sanad )adits ini adala) dari Salman; dari K)ati'
0anani dari Anas i'n Malik. "i dalam kita' 5alail Hubuwah; Al$0ai)aki
men*atakan 'a)(a kualitas )adits ini s)a)i);
1,1
tetapi -as)iruddin al$0ani
men*atakan ini )adits sangat lema).
1,2
Menurut )emat penulis )adits inipun
'ertentangan dengan )adits *ang le'i) kuat; *akni )adits *ang men*atakan
'a)(a amal maunsia akan putus manakala a/al ti'a ke1uali tiga; *akni amal
/ari*a); ilmu *ang diman+aatkan serta anak *ang sale) *ang mendoakan (HR.
0uk)ari).
1,!

"engan demikian dasar$dasar *ang men/adi ru/ukan istighatsah seluru)n*a
tertolak. Se'elum mengak)iri pem'a)asan tentang istighatsah ini penulis
kemukakan pendapat SaBid Ha(a se'agai 'erikut di'a(a) ini.
Menurut SaBid Ha(a; Alla) S<3 men*uru) mukminin untuk mendoakan
mereka *ang tela) (a+at le'i); 'ukan men*uru) mereka untuk 'erdoa. "an
orang$orang *ang datang sesuda) mereka (Mu)a/irin dan Ans)ar); mereka
'erdoa %=a 3u)an kami; 'erila) kami ampunan saudara$saudara kami *ang
tela) 'eriman le'i) da)ulu dari kami.(Al$Has*r % 1:). Menurut SaBid Ha(a;
150
/usain /asan =mai07p. Cit.. p) 60)
151
(bid.
152
(bid.
153
1"aikh /usein0 al)Targhib &a al)Tarhib, Penerbit 8ab < al'/alabi +a 1"irkah0 Mesir0 19220 p)
79)
131
'e'erapa tarekat melakukan istighatsah karena didasarkan kepada )adits di
'a(a) ini %
3)a'rani meri(a*atkan dalam kita' al"+abir % "ari At'a) I'n )a@(an diangkat
kepada Rasululla) sa( % -a'i 'ersa'da % ?ika seorang di antara kamu ingin
minta tolong; dan dia 'erada di suatu daera) *ang tidak ada manusian*a; maka
)endakla) ia 'erkata % <a)ai )am'a$)am'a Alla); tolongla) aku; (a)ai )am'a$
)am'a Alla) tolongla) aku . Sesunggu)n*a Alla) meiliki )am
'a$)am'a *ang tidak terli)at.
1,#
3a'arri dan 0a@@ar meri(a*atkan % "ari I'n A''as marfu kepada
Rasululla) sa( % Alla) memiliki malaikat di 'umi. Selain di'eri tugas memeli)ara;
ker/a mereka men1atat daun$daunan *ang /atu). Maka /ika sala) seorang di
antara kamu terperosok di padang sa)ara; 'erserula); (a)ai )am'a$)am'a
Alla) tolongla) aku.
1,,

A'u =aBli dan 3)a'rani meri(a*atkan di dalam al"+abir % "ari I'n MasBud
r.a dari rasululla) sa(; 'eliau 'ersa'da % ?ika ternak sala) seorang diantara
kamu lepas dari suatu daera); maka 'erserula) % <a)ai )am'a$)am'a Alla);
ta)ankanla) (tangkapla)). Sesunggu)n*a Alla) memiliki (malaikat) *ang )adir di
'umi; dan ia akan menangkapn*a.
1,.
Hadits ini di/adikan landasan istighatsah; pada)al tidak tepat dengan
alasan 'a)(a )adits pertama adala) )adits mun'athiB (terputus sanadn*a).
Hadits ke dua dalam sanadn*a terdapat nama MaBru+ i'n Hasan ia dhaif.
Sedangkan )adits ke tiga adala) )adits Hasan dan )an*a 'er'i1ara soal
melaikat. ?adi tak dapat dikiaskan kepada mak)luk$mak)luk lain.
1,2
Ak)irn*a SaBid Ha(a men*atakan 'a)(a masala) istighatsah kepada
orng$orang sale); para s*aik); dan para (ali perlu disisi)kan dari ri(a*at
tasa(u+.
1,5
6atatan %khir $
154
1aiid /a+a0 7p. Cit..p) 336)
155
Ibid.
156
Ibid)0 p)337)
157
1aiid /a+a0 7p. Cit.. p) 336'337)
158
Ibid)0p) 337)
132
1. A/aran 3asa(u+ *ang 'enar adala) a/aran tasa(u+ *ang 'erdasarkan Al$
Quran dan )adits sa)i). ?angan sekali$kali terpukau dengan a/aran tasa(u+
/ika tidak memiliki dasar *ang kuat.
2. 0an*ak sekali pokok$pokok a/aran tarekat *ang 'atil atau 'ida); ole) karena
itu agar kita ter)indar dari kekeliruan s*arI; maka 1ukupla) 'eragama
dengan menggunakan Al$Quran dan As$Sunna) tidak perlu 'eramal dengan
amalan *ang 'ersum'er dari mimpi seorang s*aik) tarekat.
133

Anda mungkin juga menyukai