Anda di halaman 1dari 11

Adat Perkahwinan

Masyarakat Banjar
Zulfadhli
Yassin
Basasuluh Badatang
Meantar
Jujuran
Batimung Badudus
Batapung
Tawar
Walimah Batataian
Kelambu
Pengantin
Basasuluh
Pihak lelaki ingin mendapatkan maklumat
mengenai calon pengantin setelah mendapat
persetujuan keluarga.
Maklumat yang ingin diperoleh:



Lelaki Perempuan
Tentang agamanya
Tentang keturunannya
Tentang kemampuan rumah
tangganya
Tentang kecantikan wajahnya
Bidang pekerjaan calon suami
Badatang
Beberapa orang dari pihak lelaki datang ke rumah
calon wanita .
Mereka melakukan Baturai Pantun, versi prosa liris
bahasa daerah Banjar antara keluarga pihak calon.
Setelah setuju, 40 hari sebelum pernikahan wanita
tidak diperkenankan keluar rumah dan harus
membersihkan dan mempercantik dirinya, yang
disebut dengan istilah bekasai
Meantar Jujuran
Acara ini sering kali juga disebut nikah.
Upacara keagamaan untuk melangsungkan ijab
kabul di hadapan seorang penghulu dan saksi
saksi
Badudus
Mandi bunga pada waktu pagi hari menjelang
acara persandingan siang oleh pengantin wanita.
Acara mandi mandi dilakukan oleh tiga orang
wanita tua yang telah berpengalaman, yang
umumnya dipimpin oleh seorang bidan kampong
atau wanita tua lainnya.
Selesai mandi, pengantin wanita disuruh menjejak
telur ayam sampai pecah dengan hujung tumit.
Ketika itu juga pengantin wanita tersebut dicukur
yaitu dengan istilah Belarap, membikin
cecantung pada kiri kanan wajahnya.

Batimung
Mandi wap 2 atau 3 hari sebelum hari
persandingan.
Menguras habis keringat tubuh, menyihatkan dan
mengharumkan tubuh pengantin tersebut
Batapung Tawar
penebus atas berakhirnya masa perawan bagi
seorang wanita.
disediakan apa yang dinamakan piduduk:
sagantang beras, sebiji nyiur, gula merah, seekor ayam
betina hitam, telur ayam tiga butir, lading, lilin, sebiji uang
bahari (perak), jarum dengan benangnya, sesuap sirih,
rokok daun, dan rerempah dapur
Walimah
Suatu pesta perkawinan dalam rangkaian acara-acara
perkawinan tersebut.
Besar kecilnya walimah ini tergnatung pada kemampuan
keluarga ahli bait masing.

Menurut adat orang Banjar maka pohon (ahli bait atau tuan
rumah) tidak aktif untuk bekerja dalam persiapan itu.
Biasanya membahag tugas seperti berikut:
1. Nang jadi kepala gawe (pimpinan kegiatan)
2. Nang meurus tajak sarubung (mendirikan tenda)
3. Nang meurus pengawahan (bagian masak nasi dan ikan)
4. Nang meurus karasmin (mengurus kesenian)
5. Nang besaruan lalakian (pengundang untuk pria)
6. Nang besaruan bebinian (pengundang untuk wanita)
7. Nang menerima saruan (penerima tamu)
Batataian
Merupakan puncak dari acara perkawinan menurut
adat banjar ini adalah pada upacara betataian
(bersanding) pada tempat petataian. Acara ini
yang dianggap paling bahagia oleh kedua
pengantin ataupun keluarga mereka.
Pakaian

Kelambu Pengantin
Kelambu pengantin ini bahkan menjadi suatu ukuran
bagi orang untuk melihat sampai dimana kemampuan
kepala keluarga yang sedang bermenantu itu.

Kelambu ini selalu ditempatkan di kamar depan
sebagai suatu bagian rumah yang utama, yakni
ruangan tempat tidur sebelah kanan rumah banjar
bahari, atau rumah bubungan tinggi (rumah beanjung).
Kelambu itu digantung di ruang anjung dalam bentuk
segi empat yang umumnya mempergunakan warna
putih atau kuning muda. Di atas kelambu di pasang
langit-langit dari kain yang agak tipis dengan sulaman
kembang pancar matahari.

Anda mungkin juga menyukai