". A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Wajib Pajak * WP adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. 2. A#a %an& 'imak()' 'en&an N+m+, P+k+k Wajib Pajak (NPWP! * NPWP adalah nomor yang diberikan kepada WP sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban Wajib Pajak. 3. Dimanaka$ -em#a- #en'a.-a,an Wajib Pajak )n-)k men'a#a-kan NPWP 'an a-a) -em#a- #ela#+,an ba&i Pen&)(a$a Te,-en-) * Tempat pendaftaran Wajib Pajak/pelaporan Pengusaha Tertentu: eluruh WP !"#N dan WP !"#$ di wilayah $%& 'akarta: di %PP !"#N 'akarta( WP P#) tidak *o Publi+: di %PP P#), ke+uali yang telah terdaftar di %PP lama dan WP P#) di %awasan !erikat dengan permohonan diberikan kemudahan mendaftar di %PP setempat( WP !adan dan ,rang )sing: di %PP !adora( WP *o Publi+: di %PP Perusahaan #asuk !ursa -*o Publi+., ke+uali WP !"#N/!"#$ serta WP P#) yang berkedudukan di kawasan berikat( WP !"#$ di luar $%& 'akarta: di %PP setempat( "ntuk WP !"#N/!"#$, P#), !adora, *o Publi+ di luar $%& 'akarta, khusus PPh Pemotongan/Pemungutan dan PPN/PPn!#: di %PP tempat +abang atau kegiatan usaha. . A#a (aja .)n&(i N+m+, P+k+k Wajib Pajak (NPWP! 'an N+m+, P+k+k Pen&)(a$a Kena Pajak (NPPKP! * /ungsi dari Nomor Pokok Wajib Pajak: - 0 - "ntuk mengetahui identitas Wajib pajak( "ntuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan( "ntuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan( "ntuk memenuhi kewajiban perpajakan, misalnya dalam pengisian P( "ntuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan pen+antuman NPWP dalam dokumen yang diajukan. #isal : $okumen &mpor -PP"$, P&"$.. etiap WP hanya diberikan satu NPWP 5. Dalam $al a#aka$ NPWP 'i-e,bi-kan (e/a,a jaba-an * $irektorat 'enderal Pajak dapat menerbitkan NPWP se+ara jabatan, apabila Wajib Pajak tidak mendaftarkan diri pada kantor $irektorat 'enderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak. 0. A#a (aja #e,(%a,a-an %an& $a,)( 'i#en)$i )n-)k mem#e,+le$ NPWP* yarat-syarat untuk memperoleh NPWP: a. "ntuk WP ,rang Pribadi Non-"sahawan: /oto+opy %TP/%artu %eluarga/&#/Paspor. b. "ntuk WP ,rang Pribadi "sahawan: /oto+opy %TP/%artu %eluarga/&#/Paspor( /oto+opy urat &1in "saha atau urat %eterangan Tempat "saha dari instansi yang berwenang. +. "ntuk WP !adan: /oto+opy akte pendirian( /oto+opy %TP salah seorang pengurus( /oto+opy urat &1in "saha atau urat %eterangan Tempat "saha dari instansi yang berwenang. d. "ntuk !endaharawan sebagai Pemungut/Pemotong: /oto+opy surat penunjukan sebagai bendaharawan( /oto+opy tanda bukti diri %TP/%artu %eluarga/&#/Paspor. e. )pabila WP pemohon berstatus +abang, maka harus melampirkan foto+opy kartu NPWP atau !ukti Pendaftaran WP %antor - 2 - Pusatnya. )pabila permohonan ditandatangani oleh orang lain, perlu dilengkapi surat kuasa. "0. Dalam $al a#a kelen&ka#an .+,m)li, #en'a.-a,an Wajib Pajak 'ian&&a# (a$ * /oto+opy sebagai kelengkapan formulir pendaftaran WP tersebut di atas harus disahkan oleh Petugas Pendaftaran WP ke+uali dalam hal pendaftaran dilakukan melalui pos, maka foto+opy harus disahkan oleh pejabat/instansi yang berwenang. "". 1a&aimanaka$ /a,a men'a.-a,kan 'i,i 'an mela#+,kan )(a$a ba&i Wajib Pajak * Tata+ara mendaftarkan diri dan melaporkan usaha bagi Wajib Pajak: a. #engisi formulir pendaftaran dan melampirkan kelengkapannya( b. #enyampaikan se+ara langsung atau melalui pos ke %antor Pelayanan Pajak/%P3 setempat. "2. Pe,)ba$an 'a-a a#a (aja2 %an& 'a#a- 'ibe,i-a$)kan Wajib Pajak )n-)k 'a#a- 'ilak)kan #e,)ba$an 'a-a Wajib Pajak * 4al-hal yang yang berkenaan dengan perubahan data Wajib Pajak: a. Perbaikan data karena kesalahan data hasil komputer( b. Perubahan nama WP karena penggantian nama, disyaratkan adanya keterangan dari instansi yang berwenang( +. Perubahan alamat WP karena perpindahan tempat tinggal( d. Perubahan NPWP karena adanya kesalahan nomor -misalnya NPWP +abang tidak sama dengan NPWP Pusat.( e. Perubahan status usaha WP dilampiri pernyataan tertulis dari WP atau foto+opy akte perubahan( f. Perubahan jenis usaha karena ada perubahan kegiatan usaha WP( g. Perubahan bentuk !adan( h. Perubahan jenis pajak karena sesuatu hal yang mengakibatkan kewajiban jenis pajaknya berubah( i. Penghapusan NPWP dan/atau pen+abutan NPP%P - 5 - karena dipenuhinya persyaratan yang ditentukan( "3. 1a&aimana /a,a #embe-)lan 'a-a Wajib Pajak Tata+ara pembetulan data Wajib Pajak: a. #engisi formulir perubahan/mutasi data WP yang diambil se+ara langsung atau meminta melalui pos dari %PP/%P3 dan menyampaikan formulir tersebut se+ara langsung atau melalui pos ke %PP/%P3 yang bersangkutan, atau b. #elalui formulir PT Tahunan. ". A#aka$ #e,(%a,a-an %an& $a,)( 'i#en)$i Wajib Pajak )n-)k men&$a#)( 'an men/ab)- NPWP * yarat penghapusan dan pen+abutan NPWP: a. WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, disyaratkan adanya foto+opy akte/laporan kematian dari instansi yang berwenang( b. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan disyaratkan adanya surat nikah/akte perkawinan dari +atatan sipil( +. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai ubyek Pajak apabila sudah selesai dibagi disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi oleh para ahli waris( d. WP !adan yang telah dibubarkan se+ara resmi, disyaratkan adanya akte pembubaran yang dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang( e. !entuk "saha Tetap -!"T. yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai !"T, disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa !"T tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai WP( f. WP ,rang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP. 1. Kewajiban 3e-ela$ Mem#e,+le$ NPWP ( 25030 ! 0. A#a (aja kewajiban Wajib Pajak (e-ela$ mem#e,+le$ NPWP/ NPPKP * - 3 - %ewajiban yang harus dilaksanakan setelah memperoleh NPWP oleh Wajib Pajak: .a %ewajiban sehubungan dengan Pajak Penghasilan -PPh.( .b %ewajiban sehubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penjualan )tas !arang #ewah -PPN 6 PPn!#.( .+ Pembukuan/Pen+atatan. 2. A#a (aja kewajiban Wajib Pajak 3e$)b)n&an 'en&an Pajak Pen&$a(ilan * %ewajiban Wajib Pajak sehubungan dengan Pajak Penghasilan: a. PT #asa( b. PT Tahunan -!adan/,rang Pribadi/Pasal 20.( +. Pelunasan utang pajak yang ter+antum dalam 7surat ketetapan Pajak8 dan surat keputusan lainnya. 3. Ka#anka$ ba-a( wak-) #emba%a,an 'an #ela#+,an PP$ * !atas waktu pembayaran : a. PPh Pasal 29 selambat-lambatnya tanggal 09 bulan berikutnya( b. PPh Pasal 20 selambat-lambatnya tanggal 0: bulan berikutnya( +. PPh Pasal 22: - &mpor harus dilunasi sendiri oleh Wajib Pajak bersamaan dengan pembayaran !ea #asuk( - ;ang pemungutannya dilakukan oleh !ea <ukai disetor dalam jangka waktu satu hari( - !endaharawan disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran. - Penyerahan dari Pertamina, !ulog harus dilunasi sendiri oleh Wajib Pajak sebelum $eli=ery ,rder ditebus. - Penyerahan yang dilakukukan selain Pertamina dan !ulog harus disetor paling lambat tanggal 0: bulan takwim berikutnya. - 9 - !atas waktu untuk pelaporannya, setelab melakukan pembayaran / penyetoran: )pabila )nda sudah membayar angsuran PPh, )nda harus melaporkan pembayaran itu ke %PP sebagai berikut: a. PPh Pasal 29 selambat-lambatnya tanggal 2: bulan berikutnya( b. PPh Pasal 20 selambat-lambatnya tanggal 2: bulan berikutnya( +. PPh Pasal 22: - $irektorat 'enderal !ea dan <ukai selambat- lambatnya tujuh hari setelah batas waktu penyetoran berakhir. - $irektorat 'enderal )nggaran, !endaharawan Pemerintah, !"#N/ !"#$, selambat-lambatnya 03 hari setelah masa.pajak berakhir. - !adan usaha yang bergerak di bidang industri semen, rokok, kertas, baja, dan otomotif yang ditunjuk oleh %epala %PP atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri, selambat-lambatnya 2: hari setelah masa pajak berakhir. - Pertamina dan badan usaha lain selain Pertamina yang bergerak di bidang bahan bakar minyak jenis premi> dan gas dan atas penyerahan gula pasir dan tepung terigu oleh !"?,*, selambat-lambatnya tanggal 2: bulan berikutnya. . A#a (aja %an& menja'i 'a(a, #ena&i$an #ajak* #a+am-ma+am surat ketetapan yang berkenaan dengan utang pajak yang harus dilunasi: "tang pajak yang ter+antum dalam: a. urat Tagihan Pajak -TP.( b. urat %etetapan Pajak %urang !ayar -%P%!.( +. urat %etetapan Pajak %urang !ayar Tambahan -%P%!T.( d. urat %eputusan Pembetulan, urat %eputusan %eberatan, dan urat Putusan !anding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah. 5. A#aka$ kewajiban Wajib Pajak %an& be,kai-an 'en&an Pajak Pe,-amba$an Nilai/Pajak Penj)alan A-a( 1a,an& - @ - Mewa$ * %ewajiban Wajib Pajak sehubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penjualan )tas !arang #ewah -PPN/PPn!#.: a. #elakukan pembayaran/penyetoran PPN/PPn!# yang telah dipungut( b. #embuat faktur Pajak( +. #engisi PT masa PPN dan melaporkan ke %PP. 0. 3ia#aka$ %an& wajib melak)kan #emb)k)an * ;ang wajib melakukan pembukuan/pen+atatan: Wajib Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di &ndonesia, harus mengadakan Pembukuan/Pen+atatan menurut ketentuan yang berlaku. C. 3PT Ta$)nan PP$ ( 25030 ! ". A#aka$ #en&e,-ian 3),a- Pembe,i-a$)an (3PT! * Pengertian dari urat Pemberitahuan -PT.: urat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak -WP. digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. A#a .)n&(i 3PT * ebagai sarana WP untuk: a. !agi Wajib Pajak PPh untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang untuk melaporkan tentang : Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 0 tahun pajak atau bagian tahun pajak( Penghasilan yang merupakan obyek pajak dan atau bukan obyek pajak( 4arta dan kewajiban( b. #empertanggungjawabkan - A - penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang( +. laporan tentang pemenuhan pembayaran pajak yang telah dilaksanakan sendiri dalam satu Tahun Pajak atau !agian Tahun Pajak( d. laporan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan/pemungutan pajak orang atau badan lain dalam satu #asa Pajak. 3. Dimanaka$ Wajib Pajak 'a#a- mem#e,+le$ 3PT * etiap WP pada dasarnya harus mengambil sendiri PT di %antor Pelayanan Pajak -%PP. atau %P3. . 1a&aimana /a,a #en&i(ian 3PT 'an (ia#a %an& be,wenan& menan'a-an&ani * <ara pengisian PT dan yang menandatanganinya: PT harus diisi se+ara benar, jelas, lengkap, dan harus ditandatangani oleh Wajib pajak. $alam hal PT diisi dan ditandatangani oleh orang lain bukan WP, harus dilampiri surat kuasa khusus. 5. Ka#anka$ ba-a( wak-) Pel)na(an (e-+,an ak$i, (PP$ Pa(al 24! * !atas waktu pelunasan setoran akhir -PPh Pasal 2B.: %ekurangan pajak yang terutang harus dilunasi selambat-lambatnya tanggal 29 bulan ke tiga setelah tahun pajak berakhir, sebelum PT Tahunan disampaikan. 0. 1a&aimana #,+(e'), #en%am#aian 3PT * Prosedur penyampaian PT: PT disampaikan se+ara langsung atau melalui Pos se+ara ter+atat ke %PP/%apenpa setempat. 5. A#a #e,(%a,a-an %an& $a,)( 'i#en)$i +le$ Wajib Pajak )n-)k men&aj)kan #e,m+$+nan #e,#anjan&an wak-) #en%am#aian 3PT * yarat-syarat permohonan perpanjangan waktu penyampaian PT Tahunan: - C - a. Permohonan tersebut harus diajukan se+ara tertulis sebelum batas waktu penyampaian PT Tahunan berakhir( b. #emberikan pernyataan tertulis tentang besarnya pajak yang harus dibayar berdasarkan penghitungan sementara( +. #elunasi kekurangan penyetoran pajak yang terutang. 6. 3ank(i a#a %an& 'ikenakan #a'a Wajib Pajak %an& -i'ak/-e,lamba- men%am#aikan 3PT * PT yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan , dikenakan sanksi administrasi berupa denda: a. Dp9:.:::,- untuk PT #asa( b. Dp0::.:::,- untuk PT Tahunan. 4. Pe,(%a,a-an a#a (aja %an& $a,)( 'i#en)$i +le$ Wajib Pajak )n-)k 'a#a- membe-)lkan (en'i,i 3PT Ta$)nan * yarat bagi Wajib Pajak untuk dapat membetulkan sendiri PT Tahunan PPh: Wajib Pajak dapat membetulkan PT Tahunan atas kemauan sendiri: a. ebelum dilakukan tindakan pemeriksaan dalam jangka waktu dua tahun sesudah saat terutangnya pajak atau berakhirnya #asa Pajak, !agian Tahun Pajak, dan Tahun Pajak: menyampaikan pernyataanse+ara tertulis( melunasi pajak yang kurang dibayar( ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2E -dua persen. sebulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian PT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran karena pembetulan PT( b. esudah dilakukan tindakan pemeriksaan: sepanjang belum dilakukan tindakan. penyidikan mengenai adanya ketidakbenaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak( mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya tersebut( melunasi kekurangan pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya terutang( - B - ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar dua kali jumlah pajak yang kurang dibayar( +. esudah jangka waktu pembetulan PT berakhir: belum diterbitkan urat %etetapan Pajak( mengungkapkan dalam laporan tersendiri tentang ketidakbenaran pengisian PT yang telah disampaikan, yang mengakibatkan: - pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar( atau - rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih ke+il( atau jumlah harta menjadi lebih besar( atau jumlah modal menjadi lebih besar( melunasi kekurangan pajak yang kurang dibayar( ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 9:E -lima puluh persen. dari pajak yang kurang dibayar. D. PENETAPAN DAN KETETAPAN PAJAK ( 25030 ! ". A#a #en&e,-ian 3),a- Ta&i$an Pajak (3TP! urat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa denda, dan atau bunga. 2. A#a .)n&(i 3),a- Ta&i$an Pajak * /ungsi urat Tagihan Pajak: a. sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut PT Wajib Pajak( b. sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga dan atau denda( +. sarana untuk menagih pajak. 3. Dalam $al a#a 3),a- Ta&i$an Pajak 'i-e,bi-kan * ebab diterbitkannya TP: a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar( - 0: - b. berdasarkan penelitian PT terdapat kekurangan pembayaran akibat salah tulis dan atau salah hitung( +. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga( d. Pengusaha yang dikenakan pajak tidak melapor untuk dikukuhkan sebagai P%P( e. Pengusaha yang tidak/bukan P%P membuat /aktur Pajak. f. P%P tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tapi tidak tepat waktu atau tidak mengisi faktur pajak dengan lengkap. . 3ank(i a'mini(-,a(i a#a (aja %an& 'a#a- 'i-a&i$ 'en&an 3TP * 'enis administrasi yang ditagih dengan urat Tagihan Pajak: a. denda administrasi Dp. 9:.:::,:: bagi Wajib Pajak yang tidak atau terlambat menyampaikan PT #asa( b. denda administrasi Dp. 0::.:::,:: bagi Wajib Pajak yang tidak atau terlambat menyampaikan urat Pemberitahuan Tahunan( +. denda 2E dari $asar Pengenaan Pajak bagi Pengusaha yang tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai P%P, P%P yang tidak membuat atau tidak lengkap mengisi /aktur Pajak( d. bunga, bagi Wajib Pajak membetulkan sendiri PT Tahunan sehingga mengakibatkan kurarng bayar( e. bunga, bagi Wajib Pajak yang terlambat atau tidak membayar pajak yang sudah jatuh tempo pembayarannya 5. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an 3),a- Ke-e-a#an Pajak * urat %etetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi urat %etetapan Pajak %urang !ayar atau urat %etetapan %urang !ayar Tambahan atau urat %etetapan Pajak ?ebih !ayar atau urat %etetapan Pajak Nihil. 0. A#a %an& 'imak()' 3),a- Ke-e-a#an Pajak K),an& 1a%a, * urat %etetapan Pajak %urang !ayar adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, kredit pajak, - 00 - kekurangan pembayaran pokok pajak, sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. 5. Dalam $al a#a 3KPK1 'i-e,bi-kan * %P%! diterbitkan dalam jangka jangka 0: tahun apabila: - berdasarkan pemeriksaan atau keterangan lain, pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar - PT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam urat Teguran 6. A#a %an& 'imak()' 'en&an 3KPK1T * urat %etetapan Pajak %urang !ayar Tambahan adalah surat %eputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. a. %P%!T diterbitkan dalam jangka waktu 0: tahun sesudah saat terutang pajak, berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak, b. urat %etetapan Pajak ?ebih !ayar adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang( +. urat %etetapan Pajak Nihil adalah surat %eputusan yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau tidak terutang pajak dan tidak ada kredit pajak. E. UTAN7 PAJAK ( 25030 ! ". A#a #en&e,-ian U-an& Pajak * "tang Pajak adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam #asa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalam !agian Tahun Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. A#a %an& 'imak()' 'en&an 3),a- Te&),an * urat Teguran adalah surat peringatan kepada Wajib Pajak agar segera melunasi utang pajak. - 02 - urat Teguran dikirimkan kepada Wajib Pajak apabila Wajib Pajak tidak melunasai utang pajak A hari setelah jatuh tempo. 3. A#a %an& 'imak()' 'en&an 3),a- Pak(a * urat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan. urat Paksa diterbitkan apabila Wajib Pajak belum melunasi utang pajak setelah 20 hari sejak tanggal surat Tegoran. !ersamaan dengan penyampaian urat Paksa tersebut Wajib Pajak dibebani biaya penagihan paksa sebesar Dp. 29.:::,- Wajib Pajak wajib melunasi utang pajak dalam waktu 2 > 23 jam . A#a kewajiban WajibPajak be,kai-an 'en&an #elak(anaan (i-a %ewajiban Wajib Pajak yang berkaitan dengan pelaksanaan sita - membantu 'uru ita dalam melaksanakan tugasnya - memperbolehkan 'uru &ta untuk memasuki ruangan,tempat usaha/tempat tinggal Wajib Pajak - memberikan keterangan lisan atau tertulis yang diperlukan - barang yang disita dilarang dipindahtangankan, dihipotikkan atau disewakan. 5. A#a %an& 'imak()' 'en&an lelan& * Tindakan lelang dilakukan apabila Wajib Pajak dalam jangka waktu 03 hari setelah tindakan penyitaan dilakukan Wajib Pajak tidak melunasi utang pajak. Tindakan ?elang dilakukan melalui %antor ?elang Negara. $alam hal biaya penagihan paksa dan biaya pelaksanaan sita belum dibayar maka akan dibebankan bersama-sama dengan biaya iklan untuk pengumumam lelang di surat kabar dan biaya lelang pada saat pelelangan. 0. A#a (aja $ak8$ak Wajib Pajak %an& be,kai-an 'en&an Pel)na(an )-an& #ajak * 4ak-hak Wajib Pajak yang berkaitan dengan pelunasan utang pajak: a. meminta juru sita memperlihatkan tanda pengenal 'uru ita Pajak Negara b. menerima alinan urat Paksa dan alinan !erita )+ara Penyitaan - 05 - +. #enentukan urutan barang yang akan dilelang d. ebelum Pelaksanaan lelang, mendapat kesempatan terakhir untuk melunasi utang pajak termasuk biaya penyitaan, iklan, dan biaya pembatalan lelang dan melaporkan pelunasan tersebut kepada %epala %PP yang bersangkutan. 9. KEWAJ:1AN MEN;E<EN77ARAKAN PEM1UKUAN DAN PENCATATAN (25030 ! 1. A#a (aja #e,(%a,a-an %an& $a,)( 'i#en)$i +le$ Wajib Pajak )n-)k 'a#a- men%elen&&a,akan #emb)k)an * yarat-syarat penyelenggaraan pembukuan/pen+atatan: a. diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan men+erminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya( b. sekurang-kurangnya terdiri dari +atatan yang dikerjakan se+ara teratur keadaan kas dan bank, daftar utang piutang, daftar persediaan barang, dan membuat nera+a dan perhitungan laba rugi pada setiap akhir Tahun Pajak( +. diselenggarakan di &ndonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam bahasa &ndonesia atau dalam bahasa asing yang dii1inkan oleh #enteri %euangan( d. Pembukuan atau pen+atatan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak harus disimpan selama sepuluh tahun. e. !uku-buku, +atatan-+atatan, dokumen-dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pen+atatan dan dokumen lain wajib disimpan di &ndonesia. Wajib Pajak ,arang Pribadi, di tempat kegiatan atau di tempat tinggal Wajib Pajak !adan, di tempat kedudukan 2. A#a %an& 'imak()' 'en&an #emb)k)an * Pembukuan adalah proses pen+atatan se+ara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi tentang: keadaan harta - 03 - kewajiban atau utang modal Penghasilan dan biaya harga perolehan dan penyerahan barang/jasa yang terutang Pajak Pertambahan Nilai -PPN., yang tidak terutang, yang dikenakan PPN dengan tariff :E dan dikenakan Pajak Penjualan atas !arang #ewah ;ang ditutup dengan menyusun ?aporan keuangan berupa nera+a dan Perhitungan laba rugi pada setiap akhir Tahun Pajak. 3. 3ia#a (aja %an& Wajib men%elen&&a,akan #emb)k)an * ;ang wajib memyelenggarakan pembukuan: a. Wajib Pajak -WP. !adan b. WP ,rang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas . A#a -)j)an #emb)k)an * Tujuan pembukuan: a. mempermudah pengisian PT( b. mempermudah penghitungan Penghasilan %ena Pajak( +. mempermudah penghitungan PPN dan PPn!#( d. mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas 5. 3ia#a (aja %an& 'i#e,kenankan me%elen&&a,akan #emb)k)an 'alam ba$a(a a(in& 'an ma-a )an& (elain ,)#ia$* ;ang dapat melakukan pembukuan dalam bahasa asing dan mata uang selain rupiah: a. Wajib Pajak Penanaman #odal )sing( b. Wajib Pajak dalam rangka kontrak karya pertambangan( +. Wajib Pajak dalam rangka kontrak bagi hasil( d. Wajib Pajak yang berafiliasi dengan perusahaan induk di luar negeri( e. !entuk "saha tetap -!"T.. - 09 - 0. A#a #e,(%a,a-an ba&i Wajib Pajak )n-)k 'i#e,kenankan men%elen&&&a,akan #emb)k)an 'alam ba$a(a a(in& 'an ma-a )an& (elain ,)#ia$ * yarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menyelengggarakan pembukuan dalam bahasa asing dan mata uang selain rupiah: a. bahasa asing dan mata uang selain rupiah yang boleh dipergunakan adalah bahasa &nggris dan mata uang $ollar )merika erikat( b. mendapat i1in #enteri %euangan( +. permohonan i1in kepada #enteri %euangan harus dilampiri dengan: Wajib Pajak yang telah berdiri lebih dari 0 tahun /otokopi PT Tahunan PPh !adan tahun terakhir Wajib Pajak yang baru berdiri dalam tahun berjalan: - fotokopi NPWP - fotokopi )kte Pendirian, atau dokumen lain yang serupa -bagi WP !"T. 'ika telah memnuhi syarat, $irektur 'enderal Pajak atas nama #enteri %euangan akan menerbitkan urat %eputusan #enteri %euangan dalam jangka waktu 5: hari sejak permohonan diterima 5. A#a %an& 'imak()' 'en&an #en/a-a-an * Pen+atatan: Pen+atatan adalah pengumpulan data se+ar teratur tentang peredaran bruto dan atau penerimaan Penghasilan sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang. 6. A#a -)j)an #en/a-a-an ba&i Wajib Pajak * Tujuan pen+atatan: a. mempermudah pengisian PT b. mempermudah penghitungan Penghasilan %ena Pajak +. mempermudah penghitungan PPN dan PPn !# 4. A#a %an& 'imak()' 'en&an N+,ma Pen&$i-)n&an * Norma penghitungan adalah pedoman untuk menentukan penghasilann netto Wajib Pajak, karena Wajib Pajak tersebut tidak wajib melakukan pembukuan. - 0@ - Wajib Pajak yang boleh menggunakan Norma Penghitungan : 0. WP ,rang Pribadi yang peredaran brutonya di bawah Dp. @::.:::.:::,:: 2. memberitahukan kepada $irektur 'enderal Pajak dalam jangka waktu 5 bulan pertama dari tahun buku 5. menyelenggarakan pen+atatan. Wajib Pajak yang tidak menyampaikan pemberitahuan akan menggunakan Norma Penghitungan sebagai dasar penghitungan pajaknya kepada $irektur 'enderal Pajak dianggap memilih untuk menggunakan pembukuan. Wajib Pajak yang tidak sepenuhnya menyelenggarakan pen+atatan atau pembukuan atau tidak memperlihatkan pen+atatan atau pembukuan atau bukti-bukti pendukungnya, maka Penghasilan nettonya dihitung berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Netto atau +ara lain yang ditetapkan oleh #enteri %euangan. Wajib Pajak ,rang Pribadi yang tidak wajib menyelenggarakan pembukuan dan pen+atatan adalah Wajib Pajak ,rang Pribadi yang tidak wajib menyampaikan PT Tahunan PPh 7. KE1ERATAN DAN 1AND:N7 ( 25030 ! ". A#a %an& 'imak()' 'en&an kebe,a-an * %eberatan adalah +ara yang ditempuh oleh Wajib Pajak jika merasa tidak/kurang puas atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya atau atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga. 2. Dalam $al a#a kebe,a-an 'a#a- 'iaj)kan * %eberatan dapat diajukan atas : a. urat %etetapan Pajak %urang !ayar -%P%!.( b. urat %etetapan Pajak %urang !ayar Tambahan -%P%!T.( +. urat %etetapan Pajak ?ebih !ayar -%P?!.( d. urat %etetapan Pajak Nihil -%PN.( e. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga. 3. 3ia#a (aja %an& 'a#a- men&aj)kan kebe,a-an * ;ang dapat mengajukan keberatan: a. !agi Wajib Pajak !adan oleh Pengurus( - 0A - b. !agi Wajib Pajak ,rang Pribadi oleh Wajib Pajak yang bersangkutan( +. Pihak yang dipotong/dipungut pihak ketiga( d. %uasa yang ditunjuk oleh mereka pada butir a s.d. + diatas. . Ke#a'a (ia#a Wajib Pajak men&aj)kan kebe,a-an * Pengajuan %eberatan diajukan kepada kepada %epala %antor Pelayanan Pajak -%PP. di tempat Wajib Pajak terdaftar. 5. A#a (aja (%a,a-8(%a,a- %an& $a,)( 'i#en)$i Wajib Pajak 'alam men&aj)kan kebe,a-an * yarat-syarat mengajukan keberatan: a. atu %eberatan harus diajukan untuk satu jenis dan satu tahun/masa pajak( b. $iajukan se+ara tertulis dalam bahasa &ndonesia( +. Wajib menyatakan alasan-alasan se+ara jelas( d. Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang menurut penghitungan Wajib Pajak. 0. Ka#anka$ Wajib Pajak 'a#a- men&aj)kan kebe,a-an * 'angka waktu pengajuan keberatan: a. %eberatan harus diajukan dalam jangka waktu 5 bulan sejak tanggal %P%!, %P%!T, %P?!, %PN atau sejak tanggal dilakukan pemotongan/pemungutan, ke+uali Wajib Pajak dapat menunjukkan jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena di luar kekuasaannya b. urat keberatan yang diantar langsung ke %antor Pelayanan Pajak, maka jangka waktu 5 bulan dihitung sejak tanggal %P%!, %P%!T, %P?!, %PN atau sejak dilakukan pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai saat keberatan diterima oleh %antor Pelayanan Pajak. +. urat keberatan yang dikirim melalui pos -harus dengan pos ter+atat., maka jangka waktu 5 bulan dihitung sejak tanggal %P%!, %P%!T, %P?!, %PN atau sejak dilakukan - 0C - pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai dengan tanggal bukti pengiriman melalui %antor Pos dan *iro. 5. Dalam $al Wajib Pajak men&aj)kan kebe,a-an a#aka$ Wajib Pajak ma(i$ -e-a# be,kewajiban mel)na(i )-an& #ajakn%a * Pengajuan %eberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. 6. A#abila Wajib Pajak me,a(a k),an& #)a( 'en&an P)-)(an Kebe,a-an2 a#a %an& 'a#a- 'ilak)kan +le$ Wajib Pajak (elanj)-n%a * 'ika Wajib Pajak masih kurang puas juga atas keberatannya maka ia dapat mengajukan !anding. 4. Ke#a'a (ia#a 1an'in& 'a#a- 'iaj)kan +le$ Wajib Pajak * !anding ditujukan ke Pengadilan Pajak. "0. 3ia#a (aja %an& 'a#a- men&aj)kan #e,m+$+nan ban'in& * ;ang dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak: a. !agi Wajib Pajak !adan oleh Pengurus b. !agi Wajib Pajak ,rang Pribadi adalah yang bersangkutan atau ahli warisnya +. %uasa 4ukum dari butir a dan b "". A#a (aja #e,(%a,a-an #en&aj)an ban'in& * yarat-syarat dan tata+ara pengajuan banding: - urat banding ditulis dalam bahasa &ndonesia( - $alam jangka waktu 5 bulan sejak keputusan yang dibanding diterima( - Terhadap satu keputusan diajukan satu surat banding( - !anding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan men+antumkan tanggal diterima surat keputusan yang dibanding( - 0B - - $ilampiri salinan urat %eputusan yang dibanding( - 'umlah pajak yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 9:E. "2. A#a #en&e,-ian 3),a- U,aian 1an'in& * urat "raian !anding adalah surat terbanding kepada Pengadilan Pajak yang berisi jawaban atas alasan banding yang diajukan oleh pemohon banding. "3. 1a&aimanaka$ (i.a- kek)a-an $)k)m P)-)(an 1an'in& * Putusan !anding merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap, serta bukan %eputusan Tata "saha Negara. ". Dalam $al a#a imbalan b)n&a 'a#a- 'ibe,ikan ke#a'a Wajib Pajak * )pabila pengajuan keberatan atau permohonan banding diterima sebagian atau seluruhnya, maka kelebihan pembayaran dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2E sebulan, untuk selama-lamanya 23 bulan. =. :M1A<AN 1UN7A ( 25030 ! ". Jeni( ke-e-a#an #ajak a#a (aja %an& 'ibe,ikan imbalan b)n&a (e$)b)n&an 'en&an Ke#)-)(an Kebe,a-an a-a) P)-)(an 1an'in& * &mbalan bunga hanya diberikan atas urat %etetapan Pajak %urang !ayar atau urat %etetapan Pajak %urang !ayar Tambahan. 2. Dalam $al %an& ba&aimana imbalan b)n&a 'ibe,ikan (e$)b)n&an 'en&an Ke#)-)(an Kebe,a-an 'an P)-)(an 1an'in& * )pabila pengajuan keberatan atau banding diterima sebagian atau seluruhnya, sepanjang utang pajak sebagaimana dimaksud dalam %!%! atau %P%!T telah dibayar yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak. - 2: - 3. 1a&aimana #e,$i-)n&an imbalan b)n&a 'ibe,ikan (e$)b)n&an 'en&an Ke#)-)(an Kebe,a-an 'an P)-)(an 1an'in& * Perhitungan imbalan bunganya adalah sebesar 2 E -dua persen. sebulan untuk paling lama 23 -dua puluh empat. dari besarnya kelebihan pembayaran pajak yang dikembalikan yang dihitung sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya %eputusan %eberatan atau Putusan !anding. . A#abila Wajib Pajak men&aj)kan ban'in& a-a( 3KP<1 ke 1a'an Pen%ele(aian Pajak )n-)k Ta$)n Pajak 200"2 a#aka$ a-a( #)-)(an 1P3P/Pen&a'ilan Pajak %an& 'iba/akan ('i#)-)(! (ejak Ta$)n Pajak 200" )n-)k 3KP<1 %an& 'iaj)kan ban'in& ma(i$ 'ibe,ikan imbalan b)n&a * Tidak diberikan imbalan bunga, karena dalam Pasal 2A) "ndang-undang %"P diatur dengan tegas bahwa imbalan bunga atas kelebihan pembayaran pajak hanya diberikan sepanjang utang pajak tersebut sebagaimana dimaksud dalam %P%! atau %P%!T. :. PEN7URAN7AN2 PEN7=APU3AN DAN PEM1ATA<AN (25030! ". Dalam $al ba&aimana Di,ek-), Jen'e,al Pajak 'a#a- men&),an&kan a-a) men&$a#)(kan (ank(i a'mini(-,a(i* $alam hal sanksi administrasi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya, misalnya karena tidaktelitian petugas pajak. 2. Dalam $al ba&aimana Di,ek-), Jen'e,al Pajak 'a#a- men&),an&kan a-a) memba-alkan ke-e-a#an #ajak. $irektur 'enderal Pajak se+ara jabatan dapat mengurangkan atau membatalkan ketetapan pajak apabila diketahui bahwa ketetapan pajak tersebut tidak benar dengan berlandaskan unsur keadilan. - 20 - J. T:NDAK P:DANA D: 1:DAN7 PERPAJAKAN ( 25030 ! ". 3ank(i a#a %an& 'ikenakan -e,$a'a# Wajib #ajak %an& melak)kan #elan&&a,an * Pelanggaran terhadap kewajiban administrasi perpajakan yang dilakukan Wajib Pajak dapat dikenakan sanksi administrasi. edangkan pelanggaran yang menyangkut tindak pidana perpajakan dikenakan sanksi pidana. 2. Dalam $al a#a Wajib Pajak 'a#a- 'in%a-akan melak)kan keal#aan * Wajib Pajak dinyatakan melakukan kealpaan jika: a. Tidak menyampaikan urat Pemberitahuan atau ( b. #enyampaiakan urat Pemberitahauan tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar, sehingga menimbulkan kerugian pada negara. 3. Dalam $al a#a Wajib Pajak 'a#a- 'in%a-akan melak)kan ke(en&ajaan * Wajib Pajak dinyatakan melakukan kesengajaan jika : a. Tidak mendaftar diri, atau menyalah gunakan, atau menggunakan tanpa hak NPWP atau NPP%P( b. Tidak menyampaikan PT( +. #enyampaikan PT dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap( d. #emperlihatkan pembukuan, pen+atatan atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan( e. Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pen+atatan, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, +atatan, atau dokumen lainnya( f. Tidak menyetor pajak yang telah dipotong sehingga menimbulkan kerugian pada negara. - 22 - 4. 1e,a#a lama jan&ka wak-) 'al)wa,(a -in'ak #i'ana 'i bi'an& #e,#ajakan * $aluwarsa tindak pidana di bidang perpajakan adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya masa pajak, berakhirnya masa pajak, berakhirnya bagian tahun pajak atau berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan. 5. 3ank(i a#a %an& 'a#a- 'ikenakan -e,$a'a# Pejaba- %an& melak)kan #elan&&a,an a-a( la,an&an men&)n&ka#kan ke,a$a(iaan Wajib Pajak * anksi yang dapat dikenakan terhadap Pejabat yang melakukan pelanggaran atas larangan mengungkapkan kerahasiaan Wajib Pajak dapat dian+am sanksi pidana: a. %ealpaan, dipidana kurungan selama-lamanya satu tahun dan denda setinggi-tingginya dua juta rupiah( b. %esengajaan, dipidana selama- lamanya dua tahun dan denda setinggi-tingginya dua juta rupiah. 0. 3ank(i a#a (aja %an& 'ikenakan ke#a'a #i$ak ke-i&a be,kai-an 'en&an -in'ak #i'ana 'i bi'an& #e,#ajakan * anksi terhadap pihak ketiga berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan : a. Pihak ketiga yang dengan sengaja : - Tidak memberikan keterangan/bukti( - #emberikan keterangan/bukti yang tidak benar( dian+am pidana selama-lamanya satu tahun dan denda setinggi- tingginya sepuluh juta rupiah b. Pihak ketiga yang dengan sengaja menghalangi atau mempersulit penyidikan tindak pidana perpajakan dian+am penjara selama- lamanya tiga tahun dan denda setinggi-tingginya sepuluh juta rupiah. - 25 - PAJAK PEN7=A3:<AN A. 3U1JEK PAJAK (25030 ! ". 3ia#a 3)bjek Pajak * ubjek Pajak terdiri dari ubjek Pajak dalam negeri dan ubjek Pajak luar negeri. ubjek Pajak dalam negeri adalah : orang pribadi yang bertempat tinggal di &ndonesia( orang pribadi yang berada di &ndonesia lebih dari 0C5 hari dalam jangka waktu 02 bulan( orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di &ndonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di &ndonesia( warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di &ndonesia( ubjek Pajak luar negeri adalah : orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di &ndonesia( orang pribadi yang berada di &ndonesia tidak lebih dari 0C5 hari dalam jangka waktu 02 bulan( badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di &ndonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di &ndonesia( orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di &ndonesia( orang pribadi yang berada di &ndonesia tidak lebih dari 0C5 hari dalam jangka waktu 02 bulan( badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di &ndonesia, yang yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari &ndonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di &ndonesia. - 23 - "" Pajak Penghasilan menganut ,e(i'en- #,in/i#le untuk Wajib Pajak dalam negeri dan (+),/e #,in/i#le untuk Wajib Pajak luar negeri, yang terlihat dari perlakuan pajaknya, yakni sebagai berikut : a. Wajib Pajak dalam negeri : 0.. dikenakan pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperoleh dari &ndonesia dan dari luar &ndonesia( 2.. berdasarkan penghasilan neto dengan tarif umum( 5.. wajib menyampaikan urat Pemberitahuan Tahunan. b. Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui !"T : pemenuhan kewajiban perpajakannya dipersamakan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dalam negeri, namun terbatas pada penghasilan yang bersumber dari &ndonesia. +. Wajib Pajak luar negeri non-!"T : 0.. dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di &ndonesia( 2.. berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan( 5.. tidak wajib menyampaikan urat Pemberitahuan Tahunan, karena kewajiban pajaknya dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final. 2. Ka#an be,m)la 'an be,ak$i,n%a kewajiban #ajak ()bjek-i. * Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri : dimulai pada saat orang pribadi tersebut dilahirkan, berada, atau berniat untuk bertempat tinggal di &ndonesia( berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan &ndonesia untuk selama-lamanya. Wajib Pajak badan dalam negeri : dimulai pada saat badan tersebut didirikan atau bertempat kedudukan di &ndonesia( berakhir pada saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat kedudukan di &ndonesia. Warisan yang belum terbagi : dimulai pada saat timbulnya warisan yang belum terbagi tersebut( berakhir pada saat warisan tersebut selesai dibagi. - 29 - Wajib Pajak orang pribadi atau badan luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui !"T : dimulai pada saat orang pribadi atau badan tersebut menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui !"T( berakhir pada saat tidak lagi menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui !"T. Wajib Pajak ,rang pribadi atau badan luar negeri non-!"T : dimulai pada saat orang pribadi atau badan tersebut menerima atau memperoleh penghasilan dari &ndonesia( berakhir pada saat tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan tersebut. 3. 3ia#a %an& b)kan 3)bjek Pajak * !adan perwakilan negara asing. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik, dan konsulat atau pejabat- pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat : bukan warga negara &ndonesia( dan di &ndonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut( serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik. ,rganisasi-organisasi internasional yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan, dengan syarat : &ndonesia menjadi anggota organisasi tersebut( dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari &ndonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan, dengan syarat : bukan warga negara &ndonesia( dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari &ndonesia. - 2@ - 1. >1JEK PAJAK (25030 ! ". A#a %an& menja'i >bjek Pajak * ,bjek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari &ndonesia maupun dari luar &ndonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, meliputi antara lain : &mbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa, seperti : gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya. 4adiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan. ?aba usaha. %euntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta, seperti : keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal( keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota( keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, peme+ahan, atau pengambilalihan usaha( keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan, ke+uali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha ke+il termasuk koperasi yang ditetapkan oleh #enteri %euangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak- pihak yang bersangkutan. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya. - 2A - !unga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang. $i=iden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk di=iden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi. Doyalti. ewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala. %euntungan karena pembebasan utang, ke+uali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. %euntungan karena selisih kurs mata uang asing. elisih lebih karena penilaian kembali akti=a. Premi asuransi. &uran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak. Pengertian ?b)n&a@ termasuk pula premium, diskonto dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang. Premium terjadi apabila misalnya surat obligasi dijual di atas nilai nominalnya sedangkan diskonto terjadi apabila surat obligasi dibeli di bawah nilai nominalnya. Premium tersebut merupakan penghasilan bagi yang menerbitkan obligasi dan diskonto merupakan penghasilan bagi yang membeli obligasi. Pengertian ?'iAi'en@ termasuk pula : a. Pembagian laba baik se+ara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk apapun( b. Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor( +. Pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran termasuk saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham( d. Pembagian laba dalam bentuk saham( e. Pen+atatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran( - 2C - f. 'umlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan( g. Pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika dalam tahun-tahun yang lampau diperoleh keuntungan, ke+uali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari penge+ilan modal dasar -statuter. yang dilakukan se+ara sah( h. Pembayaran sehubungan dengan tanda-tanda laba, termasuk yang diterima sebagai penebusan tanda-tanda laba tersebut( i. !agian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi( j. !agian laba yang diterima oleh pemegang polis( k. Pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi( l. Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya perusahaan. Pengertian ?,+%al-i@ adalah imbalan sehubungan dengan penggunaan : a. hak atas harta tak berwujud, misalnya hak pengarang, paten, merek dagang, formula, atau rahasia perusahaan( b. hak atas harta berwujud, misalnya hak atas alat-alat industri, komersial, dan ilmu pengetahuan. ;ang dimaksud dengan alat- alat industri, komersial dan ilmu pengetahuan adalah setiap peralatan yang mempunyai nilai intelektual, misalnya peralatan- peralatan yang digunakan di beberapa industri khusus seperti anjungan pengeboran minyak -drilling rig., dan sebagainya( +. informasi, yaitu informasi yang belum diungkapkan se+ara umum, walaupun mungkin belum dipatenkan, misalnya pengalaman di bidang industri, atau bidang usaha lainnya. <iri dari informasi dimaksud adalah bahwa informasi tersebut telah tersedia sehingga pemiliknya tidak perlu lagi melakukan riset untuk menghasilkan informasi tersebut. Tidak termasuk dalam pengertian informasi di sini adalah informasi yang diberikan oleh misalnya akuntan publik, ahli hukum, atau ahli teknik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dapat diberikan oleh setiap orang yang mempunyai latar belakang disiplin ilmu yang sama. - 2B - 2. A#a %an& b)kan >bjek Pajak * !antuan sumbangan, termasuk 1akat yang diterima oleh badan amil 1akat atau lembaga amil 1akat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah dan para penerima 1akat yang berhak. 4arta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha ke+il termasuk koperasi yang ditetapkan oleh #enteri %euangan. sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan. Warisan. 4arta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi ke+elakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa. $i=iden atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, !adan "saha #ilik Negara, atau !adan "saha #ilik $aerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di &ndonesia dengan syarat : di=iden berasal dari +adangan laba yang ditahan( dan bagi perseroan terbatas, !"#N / !"#$ yang menerima di=iden, kepemilikan saham pada badan yang memberikan di=iden paling rendah 29E dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut( &uran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh #enteri %euangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai. - 5: - Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan. !agian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi. !unga obligasi yang diterima atau diperoleh reksa dana selama lima tahun pertama sejak tanggal pendirian atau tanggal kontrak. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal =entura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di &ndonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut : merupakan perusahaan ke+il, menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan. dan sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di &ndonesia. 3. A#a %an& menja'i >bjek Pajak 1UT * Penghasilan dari usaha atau kegiatan !"T tersebut dan dari harta yang dimiliki atau dikuasai Penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan barang, atau pemberian jasa di &ndonesia yang sejenis dengan yang dijalankan atau yang dilakukan oleh !"T di &ndonesia - .+,/e +. a--,a/-i+n ,)le .. Penghasilan tersebut dalam Pasal 2@ "" Pajak Penghasilan yang diterima atau diperoleh kantor pusat, sepanjang terdapat hubungan efektif antara !"T dengan harta atau kegiatan yang memberikan penghasilan dimaksud - e..e/-iAe /+nne/-i+n ,)le .. C. PEN7=:TUN7AN PEN7=A3:<AN KENA PAJAK (25030 ! ". A#a %an& b+le$ 'ik),an&kan * Penghasilan %ena Pajak Wajib Pajak dalam negeri dan !"T, dihitung berdasarkan penghasilan bruto dikurangi : - 50 - !iaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak ke+uali Pajak Penghasilan. Penyusutan atas harta berwujud dan amortisasi atas hak dan biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun &uran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh #enteri %euangan %erugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. %erugian dari selisih kurs mata uang asing. !iaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di &ndonesia. !iaya bea siswa, magang, dan pelatihan. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat : 0.. telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba-rugi komersial( dan 2.. telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau $irektorat 'enderal Piutang dan ?elang Negara -$'P?N. atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang / pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan( dan 5.. telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus( dan 3.. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada $'P, yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan %eputusan $irektur 'enderal Pajak. $alam menentukan besarnya laba suatu !"T, biaya administrasi kantor pusat yang boleh dikurangkan adalah biaya yang berkaitan - 52 - dengan usaha atau kegiatan !"T, yang besarnya ditetapkan oleh $irektur 'enderal Pajak. !agi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri diberikan pengurangan berupa Penghasilan Tidak %ena Pajak - PT%P .. "ntuk dapat dikurangkan atau dibebankan dalam penghitungan Penghasilan %ena Pajak, biaya atau pengeluaran tersebut harus mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan ,bjek Pajak $engan demikian biaya atau pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang bukan merupakan ,bjek Pajak, tidak boleh dikurangkan atau dibebankan. !iaya bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak boleh dikurangkan atau dibebankan, apabila di=iden yang diterimanya bukan merupakan ,bjek Pajak. )kan tetapi dalam hal ini biaya bunga pinjaman tersebut dapat dikapitalisasi sebagai penambah harga perolehan saham. 2. 1e,a#a be(a,n%a PTKP * Dp 2.CC:.:::,:: untuk diri Wajib Pajak ybs. Dp 0.33:.:::,:: tambahan untuk Wajib Pajak yang berstatus kawin. Dp 2.CC:.:::,:: tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami. Dp 0.33:.:::,:: tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah / semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak tiga orang. !esarnya PT%P disesuaikan dari waktu ke waktu dengan %eputusan #enteri %euangan. 3. 1a&aimana #e,lak)an #ajak ba&i wani-a %an& be,(-a-)( kawin 'an anak %an& bel)m 'ewa(a * Penghasilan wanita yang berstatus kawin digabung dengan penghasilan suaminya, ke+uali penghasilan yang berasal dari satu pemberi kerja yang telah dipotong PPh Pasal 20 dan pekerjaan - 55 - tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas suaminya. Penghasilan suami-isteri dikenakan pajak se+ara terpisah dalam hal : suami-isteri telah hidup berpisah( dikehendaki oleh suami-isteri yang bersangkutan berdasarkan perjanjian tertulis. Penghasilan anak yang belum dewasa digabung dengan penghasilan orang tuanya, ke+uali penghasilan yang berasal dari pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas orang tuanya. . A#a %an& -i'ak b+le$ 'ik),an&kan * $alam menghitung besarnya Penghasilan %ena Pajak Wajib Pajak dalam negeri dan !"T, tidak boleh dikurangkan : Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun, seperti : di=iden, di=iden yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi. !iaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota. Pembentukan atau pemupukan dana +adangan, ke+uali +adangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi, +adangan untuk usaha asuransi, dan +adangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan syarat-syaratnya ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan. Premi asuransi kesehatan, asuransi ke+elakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, ke+uali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, ke+uali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di - 53 - daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan. 'umlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. 4arta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan yang bukan merupakan ,bjek Pajak, ke+uali 1akat atas penghasilan yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama &slam dan atau Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama &slam kepada badan amil 1akat atau lembaga amil 1akat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah. Pajak Penghasilan. !iaya atau pengeluaran pribadi Wajib Pajak yang bersangkutan atau orang yang menjadi tanggungannya. gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham. anksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan. $alam menentukan besarnya laba suatu !"T, pembayaran kepada kantor pusat yang tidak boleh dikurangkan adalah : royalti atau imbalan lainnya sehubungan dengan penggunaan harta, paten, atau hak-hak lainnya( imbalan sehubungan dengan jasa manajemen dan jasa lainnya( bunga, ke+uali bunga yang berkenaan dengan usaha perbankan. 5. 1a&aimana #e,lak)an #ajak -e,$a'a# ke,)&ian .i(kal * $alam hal penghasilan bruto setelah pengurangan menghasilkan kerugian, maka kerugian tersebut dikompensasikan dengan Penghasilan %ena Pajak mulai tahun pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan lima tahun. - 59 - D. PEN:<A:AN =ARTA DAN PER3ED:AAN 1ARAN7 (250304 ) ". 1a&aimana /a,a #enilaian $a,&a #e,+le$an a-a) $a,&a j)al / #en&ali$an $a,-a 'an /a,a #enilaian #e,(e'iaan ba,an& * 4arga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi hubungan istimewa adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima. Nilai perolehan atau nilai penjualan dalam hal terjadi tukar- menukar harta adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar. Nilai perolehan atau pengalihan harta yang dialihkan dalam rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, peme+ahan, atau pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar, ke+uali ditetapkan lain oleh #enteri %euangan. $asar penilaian harta yang dialihkan dalam rangka bantuan sumbangan atau hibah : yang memenuhi syarat sebagai bukan ,bjek Pajak bagi yang menerima pengalihan, sama dengan nilai sisa buku dari pihak yang melakukan pengalihan atau nilai yang ditetapkan oleh $irektur 'enderal Pajak( yang tidak memenuhi syarat sebagai bukan ,bjek Pajak bagi yang menerima pengalihan, sama dengan nilai pasar dari harta tersebut. $asar penilaian harta yang dialihkan dalam rangka penyetoran modal - inb,en& . bagi badan yang menerima pengalihan, sama dengan nilai pasar dari harta tersebut. Persediaan dan pemakaian persediaan untuk penghitungan harga pokok dinilai berdasarkan harga perolehan yang dilakukan se+ara rata-rata atau dengan +ara mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama - 9:9> .. E. PEN:<A:AN KEM1A<: AKT:BA TETAP PERU3A=AAN (25030 ! - 5@ - ". A#a 'an ba&aimana ke-en-)an #enilaian kembali ak-iAa -e-a# #e,)(a$aan )n-)k -)j)an #e,#ajakan * #enteri %euangan berwenang untuk menetapkan peraturan tentang penilaian kembali akti=a dan faktor penyesuaian apabila terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan karena perkembangan harga. 9. PEN;U3UTAN DAN AM>RT:3A3: (25030 ! ". 1a&aimana /a,a #en%)()-an $a,-a be,w)j)' Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud, ke+uali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dilakukan dengan metode garis lurus - (-,ai&$-8line me-$+' . dan atau metode saldo menurun - 'e/linin& balan/e me-$+' . se+ara taat a1as. %husus bangunan hanya dapat disusutkan dengan metode garis lurus. Penyusutan untuk pertama kali dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, ke+uali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut. $engan persetujuan $irektur 'enderal Pajak, Wajib Pajak diperkenankan melakukan penyusutan mulai pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta yang bersangkutan mulai menghasilkan. $asar penyusutan atas harta yang telah dilakukan penilaian kembali - re=aluasi . adalah nilai setelah dilakukan penilaian kembali akti=a tersebut. #enteri %euangan menetapkan jenis-jenis harta yang termasuk dalam %elompok 4arta !erwujud dan ketentuan khusus mengenai penyusutan atas harta berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam usaha tertentu. - 5A - )pabila terjadi pengalihan atau penarikan harta, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut dibebankan sebagai kerugian dan jumlah harga jual atau penggantian asuransinya yang diterima atau diperoleh dibukukan sebagai penghasilan pada tahun terjadinya penarikan harta atau pada tahun terjadinya penggantian asuransi atas persetujuan $irektur 'enderal Pajak. )pabila terjadi pengalihan harta dalam rangka bantuan sumbangan atau hibah yang memenuhi syarat sebagai bukan ,bjek Pajak, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan. 2. 1a&aimana /a,a am+,-i(a(i $a,-a -ak be,w)j)' * )mortisasi atas pengeluaran harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai yang dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, dilakukan dengan metode garis lurus - (-,ai&$-8line me-$+' . dan atau metode saldo menurun - 'e/linin& balan/e me-$+' . se+ara taat a1as. Pengeluaran untuk biaya pendirian dan biaya perluasan modal suatu perusahaan dibebankan pada tahun terjadinya pengeluaran atau diamortisasi sesuai dengan table masa manfaat dan tarif amortisasi. )mortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan pengeluaran lain di bidang penambangan minyak dan gas bumi dilakukan dengan menggunakan metode satuan produksi. Pengeluaran sebelum operasi komersial dikapitalisasi dan diamortisasi sesuai dengan table masa manfaat dan tarif amortisasi. )pabila terjadi pengalihan harta tak berwujud atau hak-hak lainnya, maka nilai sisa buku harta atau hak-hak tersebut dibebankan sebagai kerugian dan jumlah yang diterima sebagai penggantian merupakan penghasilan pada tahun terjadinya pengalihan tersebut. )pabila terjadi pengalihan harta dalam rangka bantuan sumbangan atau hibah berupa harta tak berwujud yang memenuhi - 5C - syarat sebagai bukan ,bjek Pajak, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan. 7. N>RMA PEN7=:TUN7AN PEN7=A3:<AN KENA PAJAK (25030 ! ". A#a %an& 'imak()' 'en&an N+,ma Pen&$i-)n&an Pen&$a(ilan Ne-+ * Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah persentase tertentu dari peredaran atau penghasilan bruto usaha atau pekerjaan bebas yang merupakan standar umum besarnya penghasilan neto yang dianggap normal atau wajar, yang dibuat dan disempurnakan terus-menerus serta diterbitkan oleh $irektur 'enderal Pajak. 2. 3ia#a %an& 'a#a- men&&)nakan N+,ma Pen&$i-)n&an Pen&$a(ilan Ne-+ * Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, yang peredaran atau penghasilan brutonya dalam satu tahun kurang dari Dp @::.:::.:::,::. !esarnya batasan peredaran bruto dapat diubah dengan %eputusan #enteri %euangan. Wajib Pajak yang bersangkutan wajib memberitahukan kepada $irektur 'enderal Pajak dalam jangka waktu tiga bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan. Wajib Pajak yang bersangkutan wajib menyelenggarakan pen+atatan sebagai pengganti tidak menyelenggarakan kewajiban pembukuan. )pabila Wajib Pajak tidak memberitahukan kepada $irektur 'enderal Pajak, maka dianggap memilih menyelenggarakan kewajiban pembukuan. )pabila ternyata Wajib Pajak tidak atau tidak sepenuhnya menyelenggarakan kewajiban pen+atatan atau pembukuan atau tidak memperlihatkan pen+atatan atau pembukuan atau bukti- bukti pendukungnya, maka penghasilan netonya dihitung - 5B - berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto atau +ara lain yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan. 3. A#a %an& 'imak()' 'en&an N+,ma Pen&$i-)n&an K$)()( * Norma Penghitungan %husus adalah persentase tertentu dari peredaran atau penghasilan bruto usaha untuk menghitung penghasilan neto dari Wajib Pajak tertentu yang tidak dapat dihitung berdasarkan ketentuan umum penghitungan Penghasilan %ena Pajak. Norma Penghitungan %husus Wajib Pajak tertentu ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan. . Wajib Pajak -e,-en-) mana (aja %an& 'ikenakan #ajak 'en&an N+,ma Pen&$i-)n&an K$)()( * Perusahaan pelayaran dan penerbangan internasional. Perusahaan asuransi luar negeri. Perusahaan pengeboran minyak, gas dan panas bumi. Perusahaan dagang asing. Perusahaan yang melakukan in=estasi dengan pola Fbangun-guna- serahG - b)il'8+#e,a-e8-,an(.e, .. Wajib Pajak tertentu lainnya. =. PE<UNA3AN PAJAK DA<AM TA=UN 1ERJA<AN (25030 ! Pem+-+n&an PP$ Pa(al 2" ". A#a +bjek #em+-+n&an #ajak * Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun. 2. 3ia#a %an& 'ikenakan #em+-+n&an #ajak * Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. 3. A#a 'an (ia#a %an& -i'ak 'ikenakan #em+-+n&an #ajak * - 3: - Penghasilan yang diterima oleh : Pejabat Negara, berupa gaji kehormatan dan tunjangan lain yang terkait atau imbalan tetap sejenisnya( Pegawai Negeri ipil dan )nggota TN& / P,?D&, berupa gaji dan tunjangan-tunjangan lain yang sifatnya tetap dan terkait dengan gaji( Pensiunan termasuk janda atau duda dan atau anak-anaknya, berupa uang pension dan tunjangan-tunjangan lain yang sifatnya tetap dan terkait dengan uang pensiun, yang dibebankan kepada %euangan Negara atau %euangan $aerah, PPh Pasal 20 ditanggung oleh Pemerintah. Penghasilan berupa honorarium dan imbalan lain dengan nama apapun selain gaji, tunjangan, dan uang pensiun, yang dibebankan kepada %euangan Negara atau %euangan $aerah, yang diterima oleh Pegawai Negeri ipil *olongan &&/d ke bawah dan )nggota TN& / P,?D& berpangkat Pembantu ?etnan atu ke bawah. Penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri berupa uang pesangon, uang tebusan pension yang dibayar oleh dana pensiun, dan Tunjangan 4ari Tua atau 'aminan 4ari Tua yang dibayarkan sekaligus oleh !adan Penyelenggara Pensiun atau !adan Penyelenggara 'aminan osial Tenaga %erja, sampai dengan sejumlah Dp.29.:::.:::,::. Penghasilan berupa gaji, upah, serta imbalan lainnya dari pekerjaan yang diberikan dalam bentuk uang sampai dengan sejumlah Dp.0.:::.:::,:: sebulan, yang diterima oleh pekerja yang bekerja sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap pada satu pemberi kerja dengan gaji, upah, serta imbalan lainnya dalam bentuk uang tidak melebihi Dp.2.:::.:::,:: sebulan, PPh Pasal 20 ditanggung oleh Pemerintah . . 3ia#a #em+-+n& #ajak * Pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai. - 30 - bendaharawan pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain, sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan. dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dan pembayaran lain dengan nama apapun dalam rangka pensiun. !adan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas. penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan. 5. 3ia#a b)kan #em+-+n& #ajak * !adan perwakilan negara asing dan organisasi-organisasi internasional. 0. 1e,a#a be(a,n%a -a,i. #em+-+n&an #ajak * Pada umumnya berlaku tarif umum, ke+uali ditetapkan lain dengan Peraturan Pemerintah. 5. Pen&$a(ilan a#a (aja %an& 'ikenakan PP$ Pa(al 2" %an& be,(i.a- .inal 'an be,a#a -a,i.n%a * Penghasilan berupa honorarium dan imbalan lain yang dibebankan kepada %euangan Negara atau %euangan $aerah, yang diterima oleh Pejabat Negara, Pegawai Negeri ipil - ke+uali *olongan &&/d ke bawah ., )nggota TN& / P,?D& - ke+uali berpangkat Pembantu ?etnan atu ke bawah . dan pensiunan, dikenakan tarif sebesar 09E. Penghasilan berupa hadiah undian, dikenakan tarif sebesar 29E. Penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri berupa uang pesangon, uang tebusan pensiun yang dibayar oleh dana pensiun, dan Tunjangan 4ari Tua atau 'aminan 4ari Tua yang dibayarkan sekaligus oleh !adan Penyelenggara Pensiun atau !adan Penyelenggara 'aminan osial Tenaga %erja, dikenakan tarif progresif sebesar 9E sampai dengan 29E. Pem)n&)-an PP$ Pa(al 22 - 32 - ". A#a +bjek #em)n&)-an #ajak * Pembelian barang oleh Pemerintah. &mpor barang. Pembelian / penjualan barang di bidang usaha tertentu. 2. 3ia#a %an& 'ikenakan #em)n&)-an #ajak * Pemasok barang kepada Pemerintah. &mportir / pengimpor barang. Pemasok / pembeli barang dari badan-badan tertentu. 3. A#a %an& -i'ak 'ikenakan #em)n&)-an #ajak * &mpor dan atau penyerahan barang yang berdasarkan "" Pajak Penghasilan tidak terutang pajak. &mpor barang yang dibebaskan dari !ea #asuk dan atau PPN - 0C jenis .. &mpor barang sementara yang nyata-nyata akan diekspor kembali. Pembayaran yang berjumlah tidak lebih dari Dp.0.:::.:::,::. Pembayaran untuk pembelian !!#, listrik, gas, air minum / P$)#, dan benda pos. Hmas batangan untuk diproses menjadi perhiasan dan ditujukan untuk ekspor. Pembayaran dana 'aring Pengaman osial - '' . oleh %P%N. &mpor kembali barang yang sama yang sebelumnya telah diekspor dan barang yang telah diekspor untuk tujuan perbaikan, pengerjaan dan pengujian. Pembayaran untuk pembelian gabah dan atau beras oleh Perum !"?,*. . 3ia#a #em)n&)- #ajak * !ank de=isa dan $'!<, atas impor barang. $'), !endaharawan Pemerintah Pusat / $aerah, atas pembelian barang. - 35 - !"#N / !"#$, atas pembelian barang dengan dana )P!N / )P!$. !ank &ndonesia, Perum !"?,*, PT. TH?%,#, PT.P?N, PT. *aruda &ndonesia, PT. &ndosat, PT. %rakatau teel, PT. PHDT)#&N), dan bank-bank !"#N, atas pembelian barang dengan dana baik dari )P!N / )P!$ maupun dari non-)P!N / )P!$. !adan usaha industri semen, rokok, kertas, baja - hulu ., dan otomotif, yang ditunjuk oleh %epala %PP, atas penjualan hasil produksi di dalam negeri. PT. PHDT)#&N) dan badan usaha lainnya di bidang industri produk bahan bakar migas - premi> / pertama>, super TT / pertama> plus, dan gas ., atas penjualan hasil produksinya. &ndustri dan eksportir di sektor perhutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan, yang ditunjuk oleh $irektur 'enderal Pajak, atas pembelian bahan-bahan dari pedagang pengumpul untuk keperluan diolah / diekspor.
5. 1e,a#a be(a,n%a -a,i. #em)n&)-an #ajak * )tas impor barang : ;ang menggunakan )P&, sebesar 2,9E dari nilai impor( ;ang tidak menggunakan )P&, sebesar A,9E dari nilai impor( ;ang tidak dikuasai, sebesar A,9E dari harga jual lelang. Penjelasan : Nilai impor adalah nilai yang menjadi dasar penghitungan !ea #asuk yaitu <ost, &nsuran+e and /reight - <&/ . ditambah !ea #asuk dan pungutan impor lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan pabean. )tas pembelian barang oleh Pemerintah dan !"#N / !"#$, sebesar 0,9E dari harga pembelian. )tas penjualan hasil produksi tertentu : )tas penjualan hasil produksi PT. PHDT)#&N) dan badan usaha lainnya di bidang !!# : - 33 - )tas pembelian bahan-bahan dari pedagang pengumpul untuk keperluan diolah / diekspor, sebesar 0,9E dari harga pembelian. Pem+-+n&an PP$ Pa(al 23 ". A#a +bjek #em+-+n&an #ajak * $i=iden. !unga. Doyalti. 4adiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 20. bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta( imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 20. 2. 3ia#a %an& 'ikenakan #em+-+n&an #ajak * Wajib Pajak dalam negeri dan !"T. 3. A#a 'an (ia#a %an& -i'ak 'ikenakan #em+-+n&an #ajak * Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank. ewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak opsi. $i=iden. - in-e,8/+,#+,a-e 'iAi'en' . yang diterima oleh PT, !"#N / !"#$, dan koperasi yang memenuhi persyaratan tertentu !unga obligasi yang diterima reksa dana selama lima tahun pertama sejak tanggal pendirian atau tanggal kontrak. !agian laba yang diterima anggota <I yang modalnya tidak terbagi atas saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi. isa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya. - 39 - !unga simpanan yang tidak melebihi batas yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya. . 3ia#a #em+-+n& #ajak * !adan Pemerintah, ubjek Pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, !"T, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang ditunjuk oleh $irektur 'enderal Pajak. sebagai pihak yang wajib membayarkan penghasilan. 5. 1e,a#a be(a,n%a -a,i. #em+-+n&an #ajak * ebesar 09E dari jumlah bruto, atas di=iden, bunga, royalti, serta hadiah dan penghargaan. ebesar 09E dari jumlah bruto dan bersifat final, atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi. ebesar 09E dari perkiraan penghasilan neto, atas : sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta( imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 20. :. KRED:T PAJAK <UAR NE7ER: ( PP= PA3A< 2 ! (25030 ! ". 1a&aimana ke-en-)an #en&k,e'i-an Pajak Pen&$a(ilan %an& 'iba%a, a-a) -e,)-an& 'i l)a, ne&e,i * Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dapat dikreditkan dengan pajak yang terutang berdasarkan "" Pajak Penghasilan dalam tahun pajak yang sama. !esarnya kredit pajak yang dapat diperhitungkan adalah sebesar Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri tetapi tidak boleh melebihi penghitungan pajak yang terutang - 3@ - berdasarkan "" Pajak Penghasilan - +,'ina,% -aC /,e'i- #e, /+)n-,% ba(i( .. umber penghasilan - (+),/e +. in/+me . : "ntuk keperluan pengkreditan Pajak Penghasilan luar negeri, sumber penghasilan ditentukan sebagai berikut : Penghasilan dari saham dan sekuritas lainnya, adalah negara tempat badan yang menerbitkan saham atau sekuritas tersebut bertempat kedudukan( Penghasilan berupa bunga, royalti, dan sewa sehubungan dengan penggunaan harta gerak, adalah negara tempat pihak yang membayar atau dibebani bunga, royalti, atau sewa tersebut bertempat kedudukan atau berada( Penghasilan berupa sewa sehubungan dengan penggunaan harta tak gerak, adalah negara tempat harta tersebut terletak( Penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan, adalah negara tempat pihak yang membayar atau dibebani imbalan tersebut bertempat kedudukan atau berada( Penghasilan !"T, adalah negara tempat !"T tersebut menjalankan usaha atau melakukan kegiatan( Penentuan sumber penghasilan lainnya menggunakan prinsip yang sama. J. PEM1A;ARAN 3END:R: AN73URAN 1U<ANAN DA<AM TA=UN 1ERJA<AN ( PP= PA3A< 25 ! (25030 ! ". 1a&aimana ke-en-)an #emba%a,an an&(),an b)lanan +le$ Wajib Pajak (en'i,i * !esarnya angsuran bulanan dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terutang atas penghasilan teratur menurut PT Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu, dikurangi dengan kredit pajak PPh Pasal 20 - khusus bagi WP orang pribadi ., PPh Pasal 22, PPh Pasal 25, dan PPh Pasal 23 atas penghasilan teratur tahun pajak yang lalu tersebut, dibagi 02 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak. %husus besarnya angsuran pajak yang harus dibayar untuk bulan- bulan - dua bulan pertama . sebelum batas waktu penyampaian - 3A - PT Tahunan Pajak Penghasilan, ditetapkan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu. )pabila dalam tahun pajak berjalan diterbitkan surat ketetapan pajak untuk tahun pajak yang lalu, maka besarnya angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan surat ketetapan pajak. $alam hal-hal tertentu, yaitu : Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian( Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur( PT Tahunan Pajak Penghasilan tahun yang lalu disampaikan setelah lewat batas waktu yang ditentukan( Wajib Pajak diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian PT Tahunan Pajak Penghasilan( Wajib Pajak membetulkan sendiri PT Tahunan Pajak Penghasilan yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan( terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak, +ara penghitungan besarnya angsuran bulanan diatur lebih lanjut oleh $irektur 'enderal Pajak. %husus bagi Wajib Pajak baru, bank, !"#N / !"#$, dan Wajib Pajak tertentu lainnya termasuk Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu, +ara penghitungan besarnya angsuran bulanan diatur dengan %eputusan #enteri %euangan. !agi Wajib Pajak orang pribadi yang bertolak ke luar negeri, wajib membayar pajak - /iskal ?uar Negeri . yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. !agi Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu, angsuran bulanan merupakan pelunasan pajak yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan - menjadi bersifat final pada akhir tahun ., ke+uali apabila Wajib Pajak yang bersangkutan menerima atau memperoleh penghasilan lain yang tidak dikenakan PPh final. - 3C - K. PER=:TUN7AN PAJAK PEN7=A3:<AN PADA AK=:R TA=UN 1A7: WAJ:1 PAJAK DA<AM NE7ER: DAN 1UT (25030 ! ". 1a&aimana ke-en-)an #en&$i-)n&an Pajak Pen&$a(ilan %an& -e,)-an& #a'a ak$i, -a$)n * Pajak Penghasilan yang terutang pada akhir tahun dihitung berdasarkan Penghasilan %ena Pajak dikalikan tarif umum, dikurangi dengan kredit pajak dan angsuran bulanan yang telah dibayar atau telah ditetapkan untuk tahun pajak yang bersangkutan, berupa : PPh Pasal 20 - khusus WP orang pribadi .( PPh Pasal 22( PPh Pasal 25( PPh Pasal 23 - kredit Pajak ?N .( PPh Pasal 29( PPh Pasal 2@ ayat -9., yaitu PPh final yang berubah sifat menjadi kredit pajak karena perubahan status ubjek Pajak luar negeri menjadi Wajib Pajak dalam negeri. )pabila pajak yang terutang pada akhir tahun pajak lebih ke+il dari kredit Pajak dan angsuran bulanan, maka kelebihan pembayaran pajak dikembalikan setelah dilakukan pemeriksaan. )pabila pajak yang terutang pada akhir tahun pajak lebih besar dari kredit pajakdan angsuran bulanan, maka kekurangan pajak yang terutang harus dilunasi selambat-lambatnya tanggal 29 bulan ke tiga setelah tahun pajak berakhir, sebelum PT Tahunan disampaikan. <. PEN7=A3:<AN TERTENTU ;AN7 D:KENAKAN PAJAK TER3END:R: ( PA3A< A;AT 2 ! (25030 ! " 1a&aimana ke-en-)an #en&enaan #ajak a-a( #en&$a(ilan -e,-en-) %an& 'ia-), -e,(en'i,i * - 3B - Pengenaan pajak atas penghasilan tertentu tidak didasarkan atas ketentuan umum penghitungan Penghasilan %ena Pajak maupun penerapan Norma Penghitungan, melainkan berdasarkan penerapan tarif efektif atas peredaran atau penghasilan bruto atau dasar pengenaan pajak lainnya - #,e()m#-iAe -aC . yang diatur tersendiri dengan Peraturan Pemerintah. 2 Pen&$a(ilan -e,-en-) a#a (aja %an& #en&enaan #ajakn%a 'ia-), -e,(en'i,i 'an be,a#a -a,i.n%a * !unga deposito dan tabungan lainnya serta diskonto !&. Tarif sebesar 2:E dari jumlah bruto dan bersifat final. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek. Tarif sebesar :,0E dari harga jual yang bersifat final, dan tambahan pembayaran pajak untuk saham pendiri sebesar :,9E dari harga saham perdana yang bersifat final atau dapat memilih perlakuan berdasarkan ketentuan "" Pajak Penghasilan. Penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan. Tarif sebesar 9E dari harga jual dan bersifat final bagi Wajib Pajak orang pribadi, tidak bersifat final bagi Wajib Pajak badan. Penghasilan dari persewaan harta berupa tanah dan bangunan. Tarif sebesar 0:E dari jumlah bruto dan bersifat final. M. PEM>T>N7AN PAJAK ATA3 PEN7=A3:<AN 3U1JEK PAJAK <UAR NE7ER: N>N81UT ( PP$ PA3A< 20 ! (25030 ! ". A#a +bjek #em+-+n&an #ajak * di=iden( bunga, termasuk premium, diskonto, premi swap dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang( royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta( imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan( hadiah dan penghargaan( - 9: - pensiun dan pembayaran berkala lainnya. Penghasilan dari penjualan harta di &ndonesia. Premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negeri. Penghasilan %ena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap di &ndonesia - b,an/$ #,+.i- -aC ., ke+uali penghasilan tersebut ditanamkan kembali di &ndonesia. 2. 3ia#a #em+-+n& #ajak * !adan pemerintah, ubjek Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, !"T, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
3. 1e,a#a be(a,n%a -a,i. #em+-+n&an #ajak * 2: E atau sesuai ketentuan / tarif khusus P5! - -aC -,ea-% . yang berlaku, dari jumlah bruto yang terutang atau dibayarkan, ke+uali untuk penghasilan dari penjualan harta dan premi asuransi dihitung dari perkiraan penghasilan neto. . 1a&aimana (i.a- #em+-+n&an #ajak * Pemotongan pajak bersifat final, ke+uali: pemotongan atas penghasilan kantor pusat yang menjadi penghasilan !"T di &ndonesia( pemotongan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh ubjek Pajak luar negeri yang berubah status menjadi Wajib Pajak dalam negeri atau !"T. Penjelasan : Perlu diperhatikan bahwa dalam penerapan ketentuan PPh Pasal 2@ ini, ketentuan yang diatur dalam P5! yang berlaku mempunyai kedudukan yang lebih tinggi. $engan perkataan lain, ketentuan PPh Pasal 2@ berlaku sepanjang menurut P5! yang berlaku hak pemajakannya ada pada pihak &ndonesia sebagai negara sumber - (+),/e /+)n-,% .. N. KETENTUAN K=U3U3 ANT: PEN7=:NDARAN PAJAK ( ANT: AB>:DANCE RU<E3 ! (25030 ! - 90 - ". A#a (aja ke-en-)an k$)()( an-i #en&$in'a,an #ajak * #enteri %euangan berwenang untuk menetapkan besarnya perbandingan antara utang dan modal perusahaan - 'eb- -+ eD)i-% ,a-i+ / DER ,)le .. #enteri %euangan berwenang untuk menetapkan saat diperolehnya di=iden oleh Wajib Pajak dalam negeri dari penyertaan modal pada badan usaha di luar negeri selain badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek - /+n-,+lle' .+,ei&n /+,#+,a-i+n / C9C ,)le .. $irektur 'enderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan - -,an(.e, #,i/in& ,)le . serta menentukan utang sebagai modal - $%b,i' l+an ,e/$a,a/-e,iEa-i+n ,)le . untuk menghitung besarnya Penghasilan %ena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kela1iman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa. $irektur 'enderal Pajak berwenang untuk melakukan perjanjian dengan Wajib Pajak - a'Aan/e #,i/n& a&,eemen- / APA . dan bekerja sama dengan pihak otoritas pajak negara lain untuk menentukan harga transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. - 92 - PAJAK PERTAM1A=AN N:<A:2 PAJAK T:DAK <AN73UN7 <A:NN;A A. :3T:<A= ;AN7 UMUM D:7UNAKAN D: 1:DAN7 PPN F PT<< (25030 ! ". A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Pajak Pe,-amba$an Nilai (PPN!* Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak atas konsumsi !arang %ena Pajak -!%P. dan atau 'asa %ena Pajak -'%P. yang dilakukan di dalam $aerah Pabean. 2. Kem)'ian (ia#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Pen&)(a$a 'alam UU PPN* Pengusaha adalah orang pribadi atau badan yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar $aerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar $aerah Pabean. 3. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Kawa(an 1e,ika- (K1!* %awasan !erikat adalah suatu kawasan dengan batas-batas tertentu, di wilayah $aearah Pabean &ndonesia yang di dalamnya diberlakukan ketentuan-ketentuan khusus di bidang pabean terhadap barang yang dimasukkan dari luar $aerah Pabean atau dari dalam $aerah Pabean lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan pungutan bea, +ukai, dan/atau pungutan lainnya sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor, ekspor atau reekspor. . A#aka$ #)la %an& 'imak()' 'en&an 7)'an& 1e,ika- (71!* *udang !erikat adalah suatu bangunan atau tempat dengan batas-batas tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan usaha penimbunan, pengemasan, penyortiran, pengepakan, pemberian merek/label, pemotongan, atau kegiatan lain dalam rangka fungsinya sebagai pusat distribusi barang-barang asal impor untuk tujuan dimasukkan ke $aerah - 95 - Pabean &ndonesia lainnya, %awasan !erikat atau reekspor tanpa adanya pengolahan. 1. PEN7U3A=A KENA PAJAK (25030 ! ". 3ia#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Pen&)(a$a Kena Pajak (PKP!* Pengusaha %ena Pajak -P%P. adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan !%P dan atau penyerahan '%P dan atau ekspor !%P yang dikenakan pajak berdasarkan "" PPN yang wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai P%P, tidak termasuk Pengusaha %e+il ke+uali Pengusaha %e+il tersebut memilih untuk dikukuhkan sebagai P%P. 2. 3ia#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Pen&)(a$a Ke/il* Pengusaha %e+il adalah Pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan !%P dan atau '%P dengan jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan bruto tidak lebih dari Dp @::.:::.:::,- -enam ratus juta rupiah.. 3. A#a kewajiban 'a,i PKP* e+ara umum kewajiban P%P adalah : a. #embuat /aktur Pajak untuk setiap penyerahan !%P dan '%P( b. #emungut, menghitung, dan menyetorkan PPN 6 PPn !# yang terutang atas penyerahan !%P atau '%P atau ekspor !%P ( +. #engisi dan menyampaikan PT #asa -paling lambat 2: hari setelah berakhirnya #asa Pajak.. C. >1JEK PPN (25030 ! ". A#a %an& -e,ma()k ke 'alam +bjek PPN* ,bjek PPN dapat dikelompokan ke dalam 2 -dua. ma+am, yaitu : a. !arang %ena Pajak -!%P.( b. 'asa %ena Pajak -'%P.. 2. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an 1a,an& Kena Pajak (1KP!* - 93 - !arang %ena Pajak adalah barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan barang tidak berwujud yang dikenakan PPN. 3. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Ja(a Kena Pajak (JKP!* 'asa %ena Pajak adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan yang dikenakan PPN. . Dalam $al a#aka$ PPN 'ikenakan* PPN dikenakan dalam hal : a. penyerahan !%P/'%P di dalam $aerah Pabean -$P. yang dilakukan oleh Pengusaha( b. impor !%P( +. pemanfaatan !%P tidak berwujud dari luar $P di dalam $P( d. pemanfaatan '%P dari luar $P di dalam $P( atau e. ekspor !%P oleh P%P. 5. A#aka$ %an& -e,ma()k ke 'alam #en&e,-ian #en%e,a$an 1KP* ;ang termasuk ke dalam pengertian penyerahan !%P adalah : a. penyerahan hak atas !%P karena suatu perjanjian( b. pengalihan !%P oleh karena suatu perjanjian sewa beli dan perjanjian leasing( +. penyerahan !%P kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang( d. pemakaian sendiri dan atau pemberian +uma-+uma atas !%P( e. persediaan !%P dan akti=a yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, sepanjang Pajak Pertambahan Nilai atas perolehan akti=a tersebut menurut ketentuan dapat dikreditkan( f. penyerahan !%P dari Pusat ke <abang atau sebaliknya dan penyerahan !%P antar <abang( g. penyerahan !%P se+ara konsinyasi. - 99 - 0. A#aka$ -e,'a#a- ke&ia-an #en%e,a$an 1a,an& Kena Pajak %an& 'ike/)alikan 'a,i #en&enaan PPN* )da. %egiatan yang tidak termasuk dalam pengertian penyerahan !%P yang dikenakan PPN adalah : a. penyerahan !%P kepada makelar sebagaimana dimaksud dalam %itab "ndang-undang 4ukum $agang( b. penyerahan !%P untuk jaminan utang piutang( +. penyerahan !%P dari Pusat ke <abang atau sebaliknya dan penyerahan !arang %ena Pajak antar +abang dalam hal P%P memperoleh ijin pemusatan tempat pajak terutang. 5. A#aka$ -e,'a#a- #)la jeni( ba,an& 'an jeni( ja(a %an& 'ike/)alikan 'a,i #en&enaan PPN* )da. 'enis barang yang tidak dikenakan PPN adalah G 0. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya, yaitu : a. minyak mentah -+rude oil.( b. gas bumi( +. panas bumi( d. pasir dan kerikil( e. batubara sebelum diproses menjadi briket batubara( f. bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, dan bijih perak( dan g. barang hasil pertambangan dan pengeboran lainnya yang diambil langsung dari sumbernya. 2. barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak, yaitu : a. beras( b. gabah( +. jagung( d. sagu( e. kedelai( dan f. garam baik yang berjodium maupun yang tidak berjodium. 5. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya( 3. uang, emas batangan, dan surat-surat berharga. - 9@ - 6. A#aka$ #)la jeni( ja(a %an& b)kan me,)#akan +bjek PPN* 'enis jasa yang tidak dikenakan PPN adalah : 0. jasa di bidang pelayanan kesehatan medik, meliputi : a. 'asa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi( b. 'asa dokter hewan( +. 'asa ahli kesehatan seperti akupuntur, ahli gigi, ahli gi1i, dan fisioterapi( d. 'asa kebidanan dan dukun bayi( e. 'asa paramedis dan perawat( dan f. 'asa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan, laboratorium kesehatan, dan sanatorium 2. jasa di bidang pelayanan sosial, meliputi : a. 'asa pelayanan Panti )suhan dan Panti 'ompo( b. 'asa pemadam kebakaran ke+uali yang bersifat komersial( +. 'asa pemberian pertolongan pada ke+elakaan( d. 'asa ?embaga Dehabilitasi ke+uali yang bersifat komersial( e. 'asa pemakaman termasuk krematorium( f. 'asa di bidang olah raga ke+uali yang bersifat komersial( dan g. 'asa pelayanan sosial lainnya ke+uali yang bersifat komersial. 5. jasa di bidang pengiriman surat dengan perangko( 3. jasa di bidang perbankan, asuransi, dan sewa guna usaha dengan hak opsi( 9. jasa di bidang keagamaan, meliputi : a. 'asa pelayanan rumah ibadah( b. 'asa pemberian khotbah atau dakwah( dan +. 'asa lainnya di bidang keagamaan. @. jasa di bidang pendidikan, meliputi : a. 'asa penyelenggaraan pendidikan sekolah, seperti jasa penyelenggaraan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik dan pendidikan profesional( dan b. 'asa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah, seperti kursus- kursus A. jasa di bidang kesenian dan hiburan yang telah dikenakan pajak tontonan( - 9A - C. jasa di bidang penyiaran yang bukan bersifat iklan( B. jasa di bidang angkutan umum di darat dan di air. 0:. jasa di bidang tenaga kerja, meliputi : a. 'asa tenaga kerja( b. 'asa penyediaan tenaga kerja sepanjang Pengusaha penyedia tenaga kerja tidak bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut( dan +. 'asa penyelenggaraan latihan bagi tenaga kerja 00. jasa di bidang perhotelan( 02. jasa yang disediakan oleh Pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan se+ara umum. D. DA3AR PEN7ENAAN PAJAK (DPP! (25030 ! ". A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Da(a, Pen&enaan Pajak (DPP!* $asar Pengenaan Pajak adalah Nilai berupa uang yang dijadikan dasar untuk menghitung Pajak yang terutang, dapat berupa 4arga 'ual, Penggantian, Nilai &mpor, Nilai Hkspor, atau Nilai ?ain yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri %euangan. 2. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an =a,&a J)al* 4arga 'ual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan !%P, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut "ndang- "ndang PPN dan potongan harga yang di+antumkan dalam /aktur Pajak. 3. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Pen&&an-ian* Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan '%P, tidak termasuk pajak yang dipungut menurut "ndang-undang PPN dan potongan harga yang di+antumkan dalam /aktur Pajak. . A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Nilai :m#+,* Nilai &mpor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan pajak berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan Pabean untuk impor - 9C - !arang %ena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut "ndang-undang PPN. 5. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Nilai Ek(#+,* Nilai Hkspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. 0. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an DPP Nilai <ain* ;ang dimasud dengan $PP Nilai lain adalah suatu Nilai yang ditetapkan sebagai $PP karena kesulitan dalam menetapkan 4arga 'ual atau Nilai Penggantian yang sebenarnya. $PP Nilai ?ain ditetapkan oleh #enteri %euangan untuk : a. Pemakaian sendiri !%P dan atau '%P : 4arga 'ual atau penggantian setelah dikurangi laba kotor( b. Pemberian +uma-+uma !%P dan atau '%P : 4arga 'ual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor( +. Penyerahan media rekaman suara atau gambar : perkiraan 4arga 'ual rata-rata( d. Penyerahan film +erita : perkiraan hasil rata-rata per judul film( e. Persediaan !%P yg masih tersisa pd saat pembubaran perusahaan : harga pasar wajar( f. )kti=a yg menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan sepanjang PPN atas perolehan akti=a tersebut menurut ketentuan dapat dikreditkan : harga pasar wajar( g. %endaraan bermotor bekas : 0:E dari 4arga 'ual( h. Penyerahan jasa biro perjalanan/biro pariwisata: 0:E dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih( i. 'asa pengiriman paket : 0:E dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih. j. 'asa anjak piutang : 9E dari jumlah seluruh imbalan yang diterima, berupa ser=i+e +harge, pro=isi dan diskon( k. penyerahan !%P dan atau '%P dari Pusat ke <abang atau sebaliknya dan penyerahan !%P dan atau '%P antar +abang : 4arga 'ual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor( - 9B - l. Penyerahan !%P kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang: adalah harga lelang. E. TAR:9 PPN F PPn1M (25030 ! ". 1e,a#aka$ be(a,n%a -a,i. PPN* istem PPN menganut tarif tunggal yaitu sebesar 0:E. Namun demikian, mengingat "" PPN menganut a1as Jdestination prin+iple8 dalam pengenaan pajaknya maka untuk kegiatan ekspor dikenakan tarif :E. Pengenaan tarif :E atas ekspor !%P adalah dimaksudkan agar dalam harga barang yang diekspor tidak terkandung PPN. a. Tarif PPN 0:E untuk: - &mpor !%P( - Penyerahan !%P dan atau '%P( - Pemanfaatan !%P tidak berwujud dan atau '%P dari ?uar $aerah Pabean di $alam $aerah Pabean. b. Tarif PPN :E untuk ekspor !%P 2. 1e,a#aka$ be(a,n%a -a,i. PPn 1M* Tarif PPn !# paling rendah adalah 0:E dan paling tinggi A9E. Tarif PPn !# dibagi menjadi 2 -dua. kelompok yaitu : a. %endaraan !ermotor, 0:E, 2:E, 5:E, 3:E, 9:E, @:E dan A9E b. Non %endaraan !ermotor, 0:E, 2:E, 5:E, 3:E, 9:E dan A9E 3. 1a&aimanaka$ /a,a men&$i-)n& PPN 'an PPn 1M %an& -e,)-an&* <ara menghitung PPN dan PPn !# yang terutang adalah tarif > $PP 9. PAJAK MA3UKAN (25030 ! ". A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Pajak Ma()kan * Pajak #asukan adalah PPN yang seharusnya sudah dibayar oleh P%P karena perolehan !%P dan atau penerimaan '%P dan atau pemanfaatan !%P tidak berwujud dari luar $aerah Pabean dan atau pemanfaatan '%P dari luar $aerah Pabean dan atau impor !%P. 2. Ka#an Pajak Ma()kan 'ik,e'i-kan* - @: - Pajak #asukan dikreditkan pada #asa Pajak diterbitkannya /aktur Pajak #asukan tersebut. 3. 1ila Pajak Ma()kan bel)m 'ik,e'i-kan 'en&an Pajak Kel)a,an 'alam Ma(a Pajak %an& (ama2 A#aka$ ma(i$ 'a#a- Pajak Ma()kan -e,(eb)- 'ik,e'i-kan 'alam Ma(a Pajak %an& lain* $alam hal /aktur Pajak lambat diterima atau belum dikreditkan dengan Pajak %eluaran dalam #asa Pajak yang sama, masih dapat dikreditkan pada #asa Pajak yang tidak sama paling lambat 5 -tiga. bulan setelah berakhirnya #asa Pajak yang bersangkutan sepanjang P# tersebut tidak dibebankan sebagai biaya. . 1a&aimana a#abila (am#ai 'en&an 3 (-i&a! b)lan (e-ela$ be,ak$i,n%a Ma(a Pajak2 9ak-), Pajak bel)m 'i-e,ima a-a) bel)m 'ik,e'i-kan. A#aka$ ma(i$ 'a#a- 'ik,e'i-kan* /aktur Pajak tersebut masih dapat dikreditkan dengan +ara pembetulan PT #asa PPN #asa Pajak diterbitkannya /aktur Pajak tersebut sepanjang P# tersebut tidak dibebankan sebagai biaya dan #asa Pajak tersebut belum dilakukan pemeriksaan. 5. 1a&aimana Pen&k,e'i-an Pajak Ma()kan2 a#abila 'alam ()a-) Ma(a Pajak, Pen&)(a$a Kena Pajak (elain melak)kan #en%e,a$an %an& -e,)-an& #ajak j)&a melak)kan #en%e,a$an %an& -i'ak -e,)-an& #ajak* epanjang bagian penyerahan yang terutang pajak dapat diketahui dengan pasti dari pembukuan, maka jumlah Pajak #asukan yang dapat dikreditkan adalah Pajak #asukan yang berkenaan dengan penyerahan yang terutang pajak. 0. 1a&aimana #en&k,e'i-an Pajak Ma()kan2 a#abila 'alam ()a-) Ma(a Pajak Pen&)(a$a Kena Pajak (elain melak)kan #en%e,a$an %an& -e,)-an& #ajak j)&a melak)kan #en%e,a$an %an& -i'ak -e,)-an& #ajak2 -e-a#i Pajak Ma()kan )n-)k #en%e,a$an %an& -e,)-an& #ajak -i'ak 'a#a- 'ike-a$)i 'en&an #a(-i* a. Pengkreditan Pajak #asukan bagi P%P yang menggunakan !arang #odal untuk kegiatan usaha yang menghasilkan !%P dan atau '%P yang atas penyerahannya terutang PPN dan kegiatan lain yang - @0 - tidak terutang atau dibebaskan dari pengenaan PPN adalah sebanding dengan prosentase penggunaan !arang #odal yang digunakan untuk kegiatan usaha yang menghasilkan !%P dan atau '%P yang penyerahan yang terutang PPN( atau b. Pengkreditan Pajak #asukan yang dibayar atas perolehan !arang %ena Pajak dan atau 'asa %ena Pajak yang digunakan untuk unit atau kegiatan usaha yang atas penyerahannya terutang PPN maupun yang tidak terutang PPN adalah : - $alam hal Pajak #asukan tersebut dapat diketahui dengan pasti dari pembukuan maka yang dapat dikreditkan adalah hanya atas perolehan !%P dan atau '%P yang nyata-nyata digunakan untuk unit atau kegiatan yang atas penyerahannya terutang PPN( - $alam hal Pajak #asukan tersebut tidak dapat diketahui dengan pasti dari pembukuan maka yang dapat dikreditkan adalah sebanding dengan jumlah peredaran yang terutang PPN terhadap peredaran seluruhnya. 5. A#aka$ %an& -e,ma()k ke 'alam Pajak Ma()kan %an& -i'ak 'a#a- 'ik,e'i-kan* Pajak #asukan ;ang Tidak $apat $ikreditkan adalah Pajak #asukan atas : a. Perolehan !%P atau '%P sebelum pengusaha dikukuhkan sbg P%P. b. Perolehan !%P atau '%P yg tdk mempunyai hubungan langsung dgn kegiatan usaha. +. Perolehan 6 pemeliharaan kendaraan bermotor sedan, jeep, station wagon, =an dan +ombi ke+uali merupakan barang dagang atau disewakan. d. Pemanfaatan !%P tdk berwujud atau '%P dr luar $P sebelum pengusaha dikukuhkan sbg P%P e. Perolehan !%P atau '%P yg bukti pungutannya /P ederhana. f. Perolehan !%P atau '%P yg /P-nya tdk memenuhi ketentuan. g. Pemanfaatan !%P tdk berwujud atau '%P dr luar $P yg /P-nya tdk memenuhi ketentuan. h. Perolehan !%P atau '%P yg P#-nya ditagih dgn penerbitan ketetapan pajak. - @2 - i. Perolehan !%P atau '%P yg P#-nya tdk dilaporkan dlm PT #asa PPN, yg ditemukan pd waktu dilakukan pemeriksaan. 7. RE3T:TU3: ( 25030 ! Destitusi terjadi apabila dalam suatu #asa Pajak, Pajak #asukan yang dapat dikreditkan lebih besar daripada Pajak %eluaran, maka selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dapat dimintakan kembali. ". 1e,a#a lama jan&ka wak-) #en%ele(aian ,e(-i-)(i* - "ntuk Wajib Pajak %egiatan Tertentu yaitu P%P eksportir dan P%P yang melakukan penyerahan kepada Pemungut PPN adalah 2 -dua. bulan sejak permohonan diterima lengkap. ke+uali permohonan restitusi yang penyelesaiannya dilakukan melalui pemeriksaan untuk semua jenis pajak, maka permohonan restitusi harus diselesaikan paling lambat 02 -dua belas. bulan. - "ntuk P%P yang merupakan Wajib Pajak Patuh berhak mendapatkan pengembalian pendahuluan paling lambat 0 -satu. bulan sejak permohonan diterima lengkap. %epala %PP harus menerbitkan urat %eputusan Pengembalian Pendahuluan %elebihan Pajak -%PP%P. paling lambat A -tujuh. hari sejak permohonan diterima lengkap. - "ntuk P%P lainnya selain Wajib Pajak Patuh dan Wajib Pajak %egiatan Tertentu sesuai dengan Pasal 0A! "" %"P, jangka waktu penyelesaian restitusinya adalah 02 -dua belas. bulan %epala %PP harus menyelesaikan restitusi paling lambat @ -enam. bulan sejak permohonan diterima lengkap. - $alam hal permohonan restitusi oleh P%P sehubungan dengan adanya Pajak #asukan yang dapat dikreditkan atas perolehan atau impor barang modal yang tidak mendapat fasilitas dibebaskan atau tidak dipungut PPN maka atas /aktur Pajak #asukan karena impor/pembelian !arang #odal tersebut dapat dimintakan restitusi dan diselesaikan paling lambat 0 -satu. bulan sejak permohonan diterima lengkap - @5 - 2. 3ia#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Wajib Pajak Pa-)$ 'an a#a k,i-e,ia -e,-en-) Wajib Pajak Pa-)$* Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu sebagaimana ditetapkan dengan #enteri keuangan yang dapat diberikan pembayaran pendahuluan pengembalian kelebihan pajak. %riteria Tertentu Wajib Pajak Patuh adalah: a. Tepat waktu dalam menyampaikan PT untuk semua jenis pajak dalam 2 tahun terakhir b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak ke+uali telah memperoleh ijin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak +. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena tindak pidana dibidang perpajakan dalam jangka waktu 0: tahun terakhir d. $alam hal ?aporan %euangan diaudit oleh akuntan publik atau !P%P harus dengan pendapat wajar tanpa penge+ualian atau dengan pendapat wajar dengan penge+ualian sepanjang penge+ualian tersebut tidak mempengaruhi rugi fiskal. )pabila ?aporan %euangan diaudit oleh )kuntan Publik, maka laporan audit harus: a. disusun dalam bentuk panjang -long form report. b. menyajikan rekonsialiasi laba rugi komersial dan fiskal )pabila ?aporan %euangan tidak diaudit oleh )kuntan Publik, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan kepada untuk ditetapkan sebagai Wajib Pajak Patuh sepanjang memenuhi persyaratan huruf a sampai dengan + di atas dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. menyelenggarakan pembukuan( b. dalam hal Wajib Pajak pernah dilakukan pemeriksaan koreksi pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang terutang paling banyak 9E -lima persen.. =. 3AAT DAN TEMPAT PPN TERUTAN7 ( 25030 ! ". Ka#an (aa- -e,)-an& PPN 'an PPn 1M* Pada dasarnya pemungutan PPN dan PPn !# menganut prinsip akrual. a. aat terutang PPN adalah pada saat : - @3 - - Penyerahan !%P atau '%P( - &mpor !%P( - Pemanfaatan !%P tidak berwujud dari luar $aerah Pabean( - Pemanfaatan '%P dari luar $aerah Pabean( - Pembayaran, dalam hal pembayaran diterima sebelum penyerahan !%P atau sebelum pemanfaatan !%P tidak brewujud atau '%P dari luar $aerah Pabean. - aat lain yang ditetapkan dengan %eputusan $irektur 'enderal Pajak b. aat terutangnya PPn !# adalah pada saat: - impor !%P yang tergolong mewah( atau - penyerahan kepada pembeli dilakukan oleh produsen !%P yang tergolong mewah tersebut. Perlu diingat bahwa pengenaan PPn !# hanya satu kali, sesuai dengan saat terutangnya PPn !# tersebut. +. Terutangnya PPN atas penyerahan !%P dalam rangka perubahan bentuk usaha atau penggabungan usaha atau pemekaran usaha atau pengalihan seluruh akti=a perusahaan yang diikuti dengan perubahan pihak yang berhak atas !%P tersebut, adalah terjadi pada saat ditandatanganinya akte yang berkenaan oleh Notaris 2. Dimana -em#a- -e,)-an& PPN* a. Tempat terutang pajak bagi P%P yang melakukan penyerahan !%P, '%P dan ekspor !%P terutang pajak adalah: - tempat tinggal atau tempat kedudukan dan - tempat kegiatan usaha dilakukan atau - tempat lain yang ditetapkan dengan %eputusan $irektur 'enderal Pajak. b. $alam hal impor, terutangnya pajak terjadi di tempat !%P dimasukkan dan dipungut melalui $irektorat 'enderal !ea dan <ukai. +. ,rang pribadi atau badan yang memanfaatkan !%P tidak berwujud dan atau '%P dari luar $aerah Pabean di dalam $aerah Pabean terutang pajak adalah: - tempat tinggal atau tempat kedudukan dan - tempat kegiatan usaha. d. tempat lain yang ditetapkan dengan $irektur 'enderal Pajak, yaitu: - @9 - - bagi P%P yg terdaftar di %PP Wajib Pajak !esar dan yang terdaftar di %PP !"#N ditetapkan tempat terutang pajak hanya di tempat P%P terdaftar -otomatis terpusat di %PP WP !esar dan %PP !"#N.. :. PEMU3ATAN TEMPAT TERUTAN7 PAJAK (3ENTRA<:3A3: PPN! ( 25030 ! ". A#abila PKP -e,)-an& #ajak #a'a lebi$ 'a,i (a-) -em#a- ke&ia-an )(a$a2 'a#a-ka$ PKP mem+$+n )n-)k memili$ (ala$ (a-) -em#a- ke&ia-an )(a$a a-a) lebi$ (eba&ai -em#a- -e,)-an& #ajak (#em)(a-an PPN!* $apat 2. 1a&aimana /a,an%a )n-)k men'a#a-kan iEin #em)(a-an PPN* "ntuk mendapatkan i1in sentralisasi PPN, P%P harus mengajukan permohonan tertulis kepada %epala %anwil yang membawahi %PP lokasi tempat kegiatan usaha yang akan dipilih sebagai tempat terutangnya pajak. $alam permohonan agar di+antumkan tempat kegiatan usaha yang dipilih sebagai tempat terutang pajak serta tempat-tempat kegiatan usaha yang akan dipusatkan.
3. A#aka$ (el),)$ -em#a- ke&ia-an )(a$a 'a#a- 'imin-akan iEin )n-)k 'i#)(a-kan* 'an PKP mana %an& 'a#a- men&aj)kan iEin )n-)k #em)(a-an * emua tempat kegiatan usaha dapat dimintakan untuk dipusatkan ke+uali pabrik. $alam hal P%P mempunyai tempat kegiatan usaha yang terdiri dari pabrik, gudang, tempat pemasaran, dan +abang-+abang lainnya maka pabrik hanya dapat menjadi tempat kegiatan usaha yang dipilih untuk menjadi tempat terutang pajak, sedangkan tempat kegiatan lainnya merupakan tempat kegiatan usaha yang dipusatkan ke pabrik. P%P yang dapat mengajukan permohonan untuk pemusatan tempat terutang pajak adalah semua P%P ke+uali P%P yang tempat terutang pajaknya telah ditetapkan %eputusan $irektur 'enderal Pajak -antara lain P%P yang terdaftar di %PP WP !esar, %PP !"#N. !agi P%P yang menyampaikan PT #asa dengan e-filling dapat melakukan Pemusatan PPN dengan +ara memberitahukan kepada %PP - @@ - yang membawahi lokasi tempat terutang pajak yang akan dipilih sebagai tempat terutang pajak . 3%a,a-8(%a,a- a#a (aja %an& $a,)( 'i#en)$i )n-)k #ene-a#an (ala$ (a-) -em#a- )(a$a (eba&ai -em#a- #em)(a-an PPN ba&i PKP (elain Pe'a&an& E/e,an 'an Pen&)(a$a Kena Pajak %an& men%am#aikan 3PT Ma(a PPN 'an PPn 1M 'en&an Me'ia Elek-,+nik (e8.ilin&! G - Tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang dipusatkan tidak menyelenggarakan administrasi penjualan dan administrasi pembelian, semua administrasi dilakukan di tempat pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang( - /ungsi tempat kegiatan usaha yang dipusatkan hanya melakukan penyerahan !arang %ena Pajak atau 'asa %ena Pajak kepada pembeli barang atau penerima jasa atas perintah tempat pemusatan Pajak Pertambahan Nilai( - emua /aktur Pajak dan atau /aktur Penjualan diterbitkan oleh tempat pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang( - Tempat kegiatan usaha yang dipusatkan tidak membuat /aktur Pajak dan atau /aktur Penjualan, ke+uali /aktur Pajak dan atau /aktur Penjualan yang di+etak berdasarkan data yang diinput se+ara on line dari %antor Pusat atau tempat pemusatannya( dan - %antor <abang "nit yang dipusatkan hanya mengadministrasi persediaan dan administrasi kegiatan perolehan !arang %ena Pajak atau 'asa %ena Pajak untuk keperluan operasional kantor atau unit bersangkutan yang dananya berasal dari kas-ke+il -petty +ash.. J. 9AKTUR PAJAK DAN N>TA RETUR (25030 ! ". A#a %an& 'imak()' 'en&an 9ak-), Pajak* /aktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh P%P yang melakukan penyerahan !%P atau penyerahan '%P. 2. A'a be,a#a jeni( 9ak-), Pajak men),)- UU PPN* Terdapat 5 -tiga. jenis /aktur Pajak menurut "" PPN, yaitu: a. /P tandar, termasuk dokumen-dokumen tertentu yang diperlakukan sebagai /aktur Pajak tandar( b. /P *abungan( - @A - +. /P ederhana. 3. 3%a,a-8(%a,a- a#aka$ %an& $a,)( 'i#en)$i 9ak-), Pajak 3-an'a,* /aktur Pajak harus memenuhi syarat formal maupun material. ;ang dimaksud dengan syarat formal, bahwa /aktur Pajak tandar paling sedikit harus memuat keterangan: a. Nama, alamat, NPWP yang melakukan penyerahan atau pembeli !%P atau '%P( b. 'enis !arang atau 'asa, jumlah harga jual atau penggantian, dan potongan harga( +. PPN yang dipungut( d. PPn !# yang dipungut( e. %ode, nomor seri dan tgl pembuatan /P( dan f. Nama, jabatan dan tanda tangan yang berhak. edangkan yang dimaksud dengan syarat material, bahwa barang yang diserahkan benar baik se+ara nilai maupun jumlah. $emikian juga pengusaha yang melakukan dan yang menerima penyerahan !%P tersebut sesuai dengan keterangan yang ter+antum pada /aktur Pajak. . A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an 9ak-), Pajak 7ab)n&an* /aktur Pajak *abungan adalah satu /aktur Pajak yang dibuat oleh P%P yang meliputi semua penyerahan !%P atau penyerahan '%P yang terjadi selama satu bulan takwim kepada pembeli yang sama atau penerima '%P yang sama.
4al ini diperkenankan untuk meringankan beban administrasi P%P. /aktur Pajak *abungan yang merupakan /aktur Pajak tandar harus dibuat paling lambat pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan !%P dan atau '%P. 5. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an 9ak-), Pajak 3e'e,$ana* /aktur Pajak ederhana adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh P%P untuk menampung kegiatan penyerahan !%P dan atau '%P yang - @C - dilakukan se+ara langsung kepada konsumen akhir dan pembeli !%P atau penerima '%P yang tidak diketahui identitasnya. /aktur Pajak ederhana tidak dapat digunakan oleh pembeli !%P atau penerima '%P sebagai dasar untuk pengkreditan Pajak #asukan. 0. A#aka$ %an& $a,)( -e,/an-)m 'alam 9ak-), Pajak 3e'e,$ana* /aktur Pajak ederhana paling sedikit harus memuat : a. Nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan !%P atau '%P( b. 'enis dan kuantum !%P atau '%P yang diserahkan( +. 'umlah 4arga 'ual atau Peggantian yang sudah termasuk pajak atau besarnya pajak di+antumkan se+ara terpisah( d. Tanggal pembuatan /aktur Pajak ederhana. 5. D+k)men8'+k)men -e,-en-) %an& 'i#e,lak)kan (eba&ai 9ak-), Pajak 3-an'a,* a. P&! yang dilampiri P dan atau bukti pungutan pajak oleh $irjen !ea dan <ukai untuk impor !%P( b. PH! yang telah difiat muat oleh pejabat yang berwenang dari $irjen !ea dan <ukai dan dilampiri dengan in=oi+e yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PH! tersebut( +. urat Perintah Penyerahan !arang -PP!. yang dibuat/ dikeluarkan oleh !"?,*/ $,?,* untuk penyaluran tepung terigu( d. Paktur Nota !on Penyerahan -PN!P. yang dibuat/ dikeluarkan oleh Pertamina untuk penyerahan !!# dan atau bukan !!#( e. Tanda pembayaran atau kuitansi untuk penyerahan jasa telekomunikasi( f. Ti+ket, Tagihan urat #uatan "dara -)irway !ill., atau $eli=ery !ill, yang dibuat/ dikeluarkan untuk penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri( g. P untuk pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan !%P tidak berwujud atau '%P dari luar $aerah Pabean( h. Nota Penjualan 'asa yang dibuat/ dikeluarkan untuk penyerahan jasa kepelabuhan( i. Tanda pembayaran atau kuitansi listrik. 6. Ka#an (aa- #emb)a-an/#ene,bi-an 9ak-), Pajak 3-an'a,* - @B - /aktur Pajak tandar harus dibuat paling lambat : a. pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan !%P dan atau penyerahan keseluruhan '%P dalam hal pembayaran diterima setelah bulan penyerahan !%P dan atau penyerahan keseluruhan '%P, ke+uali pembayaran terjadi sebelum akhir bulan berikutnya maka /aktur Pajak tandar harus dibuat paling lambat pada saat penerimaan pembayaran( atau b. pada saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan !%P dan atau sebelum penyerahan '%P( atau +. pada saat penerimaan pembayaran termijn dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan( atau d. pada saat P%P rekanan menyampaikan tagihan kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai. 4. A#abila 9ak-), Pajak %an& 'ib)a-/'i-e,bi-kan -i'ak -e#a- wak-)2 a#aka$ ma(i$ me,)#akan 9ak-), Pajak 'an a#aka$ (ank(in%a* /aktur Pajak yang diterbitkan sebelum melewati 5 -tiga. bulan sejak berakhirnya batas waktu penerbitan /aktur Pajak -%epdirjen Nomor-%HP- 93B/P'./2:::., dianggap sebagai /aktur Pajak tandar. /aktur Pajak yang diterbitkan setelah melewati batas waktu tersebut di atas tidak dapat dianggap sebagai /aktur Pajak tandar. $engan demikian, bagi P%P yang menerima /aktur Pajak tersebut tidak dapat mengkreditkan PPN yang dibayarnya sebagai Pajak #asukan P%P yang menerbitkan /aktur Pajak terlambat dikenakan sanksi 2E dari $PP. "0. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an N+-a Re-),* Nota Detur adalah Nota yang dibuat oleh penerima !%P karena adanya pengembalian atas !%P yang telah dibeli/diterimanya. $engan adanya Nota Detur tersebut maka P%P penjual dapat mengurangkan PPN dan PPn !# -P%. atas penyerahan !%P yang dikembalikan, sedangkan bagi P%P pembeli harus mengurangkan PPN dan PPn !# -P#. yang telah dikreditkan atau biaya, dan harta. Nota Detur diterbitkan dan dilaporkan - A: - baik oleh P%P penjual maupun P%P pembeli pada #asa Pajak terjadinya pengembalian !%P tersebut. Nota Detur sekurang-kurangnya hrs men+antumkan : a. Nomor urut( b. Nomor dan tanggal /aktur Pajak dari !%P yang dikembalikan( +. Nama, alamat, dan NPWP pembeli( d. Nama, alamat, NPWP, yang menerbitkan /aktur Pajak( e. 'enis barang dan harga jual !%P yang dikembalikan( f. PPN atas !%P yang dikembalikan( g. PPn !# atas !%P yang tergolong mewah yang dikembalikan( h. Tanggal pembuatan Nota Detur( i. Tanda tangan pembeli. $alam hal Nota Detur tidak selengkapnya men+antumkan keterangan- keterangan di atas maka tidak dapat diperlakukan sebagai Nota Detur, sehingga tidak dapat mengurangi Pajak %eluaran bagi penjual atau Pajak #asukan atau biaya, dan harta bagi pembeli. $alam hal pengembalian !%P terjadi masih dalam #asa Pajak yang sama dengan terjadinya penyerahan !%P tersebut, tidak perlu dibuatkan Nota Detur, melainkan dapat dilakukan dengan pembatalan atau perbaikan /aktur Pajak atas penyerahan !%P tersebut. K. PEMUN7UT PPN DAN PPn 1M (25030 ! ". 3ia#aka$ #em)n&)- PPN 'an PPn 1M* Pemungut PPN 6 PPn!# adalah: a. !endaharawan Pemerintah yang melakukan pembayaran yang dananya berasal dari )P!N/)P!$. b. %antor Perbendaharaan dan %as Negara. PPN dan PPn!# yang terutang atas penyerahan !%P dan atau '%P oleh P%P kepada Pemungut PPN, dipungut, disetor dan dilaporkan oleh Pemungut PPN atas nama P%P yang melakukan penyerahan !%P/'%P tersebut -P%P Dekanan.. - A0 - 2. Ka#an PPN $a,)( 'i#)n&)-2 'i(e-+, 'an 'ila#+,kan +le$ Pem)n&)- PPN* PPN harus 'i#)n&)- adalah pada saat dilakukan pembayaran oleh Pemungut PPN kepada P%P Dekanan, 'i(e-+, ke kas negara melalui kantor penerima pembayaran paling lambat A hari setelah berakhirnya bulan terjadinya pembayaran tagihan, kemudian 'ila#+,kan dalam PT #asa Pemungut PPN pada #asa Pajak paling lambat 2: -dua puluh. hari setelah berakhirnya bulan dilakukan pembayaran tagihan. 3. Ka#an PKP Rekanan mela#+,kan PPN %an& 'i#)n&)- +le$ Pem)n&)- PPN* P%P Dekanan melaporkan PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN pada PT #asa PPN #asa Pajak diterimanya pembayaran dari Pemungut PPN. . Dalam $al a#aka$ PPN 'an PPn 1M -i'ak 'i#)n&)- +le$ Pem)n&)- PPN* PPN dan PPn!# tidak dipungut oleh Pemungut PPN dalam hal : a. Pembayaran yang jumlahnya tidak melebihi Dp. 0.:::.:::,:: yang tidak merupakan pembayaran yang terpe+ah-pe+ah. PPN dan PPn!# yang terutang untuk jumlah pembayaran tersebut disetor sendiri oleh Dekanan yang bersangkutan. b. Pembayaran untuk pembebasan tanah. +. Pembayaran atas penyerahan !arang %ena Pajak dan atau 'asa %ena Pajak yang menurut ketentuan perundnag-undangan yang berlaku, PPN yang terutang tidak dipungut dan atau dibebaskan dari pengenaan PPN. d. Pembayaran atas penyerahan !!# dan !ukan !!# oleh Pertamina e. Pembayaran atas rekening telepon f. Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan g. Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidakdikenakan PPN <. 9A3:<:TA3 D: 1:DAN7 PPN DAN PPn 1M (25030 ! ". A#a (ajaka$ .a(ili-a( PPN 'an PPn 1M* - A2 - /asilitas di bidang PPN dan PPn !# adalah PPN dan PPn !# yang terutang dibebaskan atau tidak dipungut, baik sebagian atau seluruhnya, sementara waktu atau selamanya. 2. Ke#a'a (ia#aka$ .a(ili-a( PPN 'an PPn 1M -e,)-an& -i'ak 'i#)n&)- a-a) 'ibeba(kan 'ibe,ikan* /asilitas PPN dan PPn !# terutang tidak dipungut atau dibebaskan, diberikan terhadap : a. %egiatan di kawasan tertentu atau tempat tertentu di dalam $aerah Pabean, seperti %awasan !erikat, %)PHT b. Penyerahan !%P/'%P Tertentu +. &mpor !%P Tertentu d. Pemanfaatan !%P tdk berwujud tertentu dari luar $aerah Pabean di dalam $aerah Pabean e. Pemanfaatan '%P tertentu dari luar $aerah Pabean di dalam $aerah Pabean 3. A#aka$ a-a( #en%e,a$an 1KP/JKP men'a#a- .a(ili-a( PPN F PPn1M -e,)-an& -i'ak 'i#)n&)- Pajak Ma()kan (e$)b)n&an 'en&an #en%e,a$an -e,(eb)- 'a#a- 'ik,e'i-kan* Pajak #asukan yang dibayar untuk perolehan !arang %ena Pajak dan atau perolehan 'asa %ena Pajak yang atas penyerahannya tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai, dapat dikreditkan sepanjang Pajak #asukan tersebut tidak termasuk dalam Pajak #asukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal B ayat -C. atau telah dibebankan sebagai biaya. . A#aka$ a-a( #en%e,a$an 1KP/JKP men'a#a- .a(ili-a( PPN F PPn1M -e,)-an& 'ibeba(kan Pajak Ma()kan (e$)b)n&an 'en&an #en%e,a$an -e,(eb)- 'a#a- 'ik,e'i-kan* Pajak #asukan yang dibayar untuk perolehan !arang %ena Pajak dan atau perolehan 'asa %ena Pajak yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, tidak dapat dikreditkan. 5. A-a( ke&ia-an a#aka$ PPN F PPn 1M -e,)-an& -i'ak 'i#)n&)- 'i Kawa(an 1e,ika- (elain Kawa(an 1e,ika- P. 1a-am* PPN dan PPn !# yang terutang tidak dipungut di %awasan !erikat atas : - A5 - a. &mpor barang modal atau peralatan perkantoran yang semata-mata dipakai oleh Penyelenggara %awasan !erikat -P%!. termasuk P%! merangkap P$%! -Pengusaha $i %awasan !erikat.( b. &mpor barang modal dan peratan pabrik yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi P$%! yang semata-mata dipakai di P$%!( +. &mpor barang dan/atau bahan untuk diolah di P$%!( d. Pemasukan !%P dari $aerah Pabean &ndonesia ?ainnya -$P&?. ke P$%! untuk diolah lebih lanjut( e. Pengiriman barang hasil produksi P$%! ke P$%! lainnya untuk diolah lebih lanjut( f. Pengeluaran barang dan atau bahan dari P$%! ke perusahaan industri di $P&? atau P$%! lainnya dalam rangka subkontrak( g. Penyerahan kembali !%P hasil pekerjaan subkontrak oleh P%P di $P&? atau P$%! kepada perusahaan industri di $P&? atau P$%! lainnya kepada P%P P$%! asal( h. Peminjaman mesin dan/atau peralatan pabrik dalam rangka subkontrak dari P$%! kepada perusahaan industri di $P&? atau P$%! lainnya dan pengembaliannya ke P$%! asal( i. Pengeluaran barang dari %awasan !erikat yang ditujukan kepada orang yang memperoleh fasilitas pembebasan atau penangguhan !ea #asuk, <ukai, dan Pajak dalam rangka impor 0. A#aka$ a-a( #en%e,a$an Ja(a Kena Pajak ke Kawa(an 1e,ika- men'a#a- .a(ili-a( PPN -e,)-an& -i'ak 'i#)n&)-* Penyerahan 'asa %ena Pajak ke %awasan !erikat baik yang dilakukan oleh Pengusaha di $aerah Pabean &ndonesia ?ainnya maupun oleh Pengusaha di %awasan !erikat lainnya tidak diberikan fasilitas PPN terutang tidak dipungut. $engan demikian, Pengusaha yang melakukan penyerahan 'asa %ena Pajak kepada pengusaha di %awasan !erikat wajib memungut PPN yang terutang atas penyerahan 'asa %ena Pajak tersebut. 5. A-a( ke&ia-an a#aka$ PPN F PPn 1M -e,)-an& -i'ak 'i#)n&)- 'i Kawa(an 1e,ika- P)la) 1a-am* PPN dan PPn !# yang terutang tidak dipungut di %! Pulau !atam atas : a. penyerahan !%P antar Pengusaha di %! $aerah &ndustri P. !atam sepanjang !%P tersebut akan digunakan untuk menghasilkan !%P yang diekspor( - A3 - b. penyerahan !%P dari P%P di luar P. !atam kepada Pengusaha di %! $aerah &ndustri P. !atam sepanjang !%P tersebut akan digunakan untuk menghasilkan !%P yang diekspor( +. impor !%P oleh Pengusaha di %! $aerah &ndustri P. !atam sepanjang !%P tersebut akan digunakan untuk menghasilkan !%P yang diekspor. P%P yang melakukan penyerahan wajib membuat /aktur Pajak dengan dibubuhi +ap 8PPN dan atau PPn !# Tidak $ipungut )tas impor !%P, $irjen !< membubuhkan +ap JPPN dan atau PPn !# Tidak $ipungut pd setiap lembar P&! pada saat penyelesaian dokumen. 6. 1a&aimanaka$ #ene,a#an PPN 'an PPn 1M 'i Kawa(an 1e,ika- :n')(-,i P. 1a-am* PPN dan PPn !# yang terutang tidak dipungut atas : 0 penyerahan !%P antar Pengusaha di %! $aerah &ndustri P. !atam sepanjang !%P tersebut akan digunakan untuk menghasilkan !%P yang diekspor( 2 penyerahan !%P dari P%P di luar P. !atam kepada Pengusaha di %! $aerah &ndustri P. !atam sepanjang !%P tersebut akan digunakan untuk menghasilkan !%P yang diekspor( 5 impor !%P oleh Pengusaha di %! $aerah &ndustri P. !atam sepanjang !%P tersebut akan digunakan untuk menghasilkan !%P yang diekspor. )tas penyerahan !%P dan atau impor !%P selain yang dimaksud di atas, dan atas penyerahan '%P di/ke/dari %awasan !erikat $aerah &ndustri Pulau !atam terutang PPN dan atau PPn !# dan pengenaannya dilakukan se+ara bertahap, yaitu : 0 Tahap Pertama, mulai 0 'anuari 2::3, PPN dan PPn !# dikenakan atas : a. kendaraan bermotor segala jenis( b. rokok dan hasil tembakau lainnya( +. minuman yang mengandung alkohol. 2 Tahap %edua, mulai 0 #aret 2::3, PPN dan PPn !# dikenakan atas barang elektronik segala jenis. - A9 - 5 Pertahapan selanjutnya, akan ditetapkan oleh #enteri %euangan. 4. A#a %an& 'imak()' 'en&an 7)'an& be,ika-* 'an a-a( ke&ia-an a#aka$ .a(ili-a( PPN F PPn 1M -e,)-an& -i'ak 'i#)n&)- %an& 'ibe,ikan 'i 7)'an& 1e,ika-* *udang berikat adalah suatu bangunan atau tempat dengan batas-batas tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan usaha penimbunan, pengemasan, penyortiran, pengepakan, pemberian merek/label, pemotongan, atau kegiatan lain dalam rangka fungsinya sebagai pusat distribusi barang-barang asal impor untuk tujuan dimasukkan ke $aerah Pabean &ndonesia lainnya, %awasan !erikat atau reekspor tanpa adanya pengolahan. /asilitas PPN dan PPn !# yang terutang tidak dipungut diberikan atas kegiatan: a. impor barang dan peralatan oleh Pengusaha *! dalam rangka pembangunan dan kegiatan *udang !erikat( b. impor barang dan bahan oleh Pengusaha *!. "0. Jeni( ke&ia-an PPN 'an PPn 1M a#aka$ %an& men'a#a- .a(ili-a( 'ibeba(kan* PPN 6 PPn!# terutang dibebaskan dari pengenaan atas : a. &mpor dan atau penyerahan !%P tertentu dan atau '%P tertentu, seperti b. &mpor dan atau penyerahan !%P strategis +. &mpor dan atau penyerahan !%P/'%P %epada Perwakilan Negara )sing/!adan &nternational serta Pejabat/Tenaga )hlinya berdasarkan a1as timbal balik. "". 1a&aimanaka$ #ene,a#an PPN 'i Kawa(an Pe,'a&an&an 1eba( 'an Pelab)$an 1eba( 3aban&* %awasan Perdagangan !ebas dan Pelabuhan !ebas abang dinyatakan bukan merupakan $aerah Pabean menurut "" %epabeanan. $engan demikian "" PPN tidak dapat diterapkan di %awasan Perdagangan !ebas dan Pelabuhan !ebas abang.
- A@ - M. KETENTUAN K=U3U3 (25030 ! ". A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an ke&ia-an memban&)n (en'i,i 'an a#aka$ a-a( ke&ia-an memban&)n (en'i,i 'ikenakan PPN* %egiatan membangun sendiri adalah kegiatan membangun sendiri bangunan yang diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat usaha dengan luas bangunan 2:: m2 atau lebih. )tas kegiatan membangun sendiri tersebut dikenakan PPN. 2. 1a&aimanaka$ /a,a #en&$i-)n&an2 (aa- 'an -em#a- -e,)-an& PPN a-a( ke&ia-an memban&)n (en'i,i* - PPN yang terutang dan disetor ke kas negara K 0:E > 3:E > jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan dan atau dibayarkan setiap bulannya - aat terutangnya PPN adalah pada saat mulai dilaksanakannya pembangunan -menggali fondasi, memasang tiang pan+ang, dan lain- lain. - Tempat pajak terutang adalah di tempat bangunan didirikan. 3. A#aka$ a-a( ke&ia-an memban&)n (en'i,i PPN -e,)-an& %an& -ela$ 'i(e-+, $a,)( 'ila#+,kan* 1ila %a kemana* PPN atas kegiatan membangun sendiri yang telah disetor harus dilaporkan dengan +ara sebagai berikut : - bagi pengusaha -,P atau !adan. yang bukan Pengusaha %ena Pajak melaporkan bukti setoran pajak -urat etoran Pajak. ke %antor Pelayanan Pajak lokasi bangunan didirikan. - edangkan bagi P%P dapat dilaporkan di %antor Pelayanan Pajak ditempat P%P dikukuhkan melalui PT #asa PPN setiap #asa Pajak pelaksanaan kegiatan membangun sendiri . 1a&aimana #en&$i-)n&an PPN a-a( #en&)(a$a ema(* Penghitungan PPN atas pengusaha emas, yaitu: a. ,rang Pribadi $apat menggunakan $PP Nilai ?ain sebagai $PP PPN. PPN yg terutang adl sebesar 0:E > harga jual emas perhiasan PPN yg hrs disetor K 0:E > 2:E > jml slrh penyerahan emas - AA - P# tidak dpt dikreditkan b. !adan menggunakan $PP sebesar harga jual PPN yg terutang 0:E > harga jual PPN disetor K P% L P# P# dapat dikreditkan 5. 1a&aimanaka$ #en&$i-)n&an PPN a-a( #en&)(a$a #e'a&an& e/e,an* Penghitungan PPN atas pengusaha pedagang e+eran, yaitu: a. Pedagang H+eran ;ang #enggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto P% K 0:E > jml peredaran dan atau penerimaan bruto P# yg dpt dikreditkanK C:E > P% PPN disetor K 2:E > P% b. Pedagang H+eran elain ;ang #enggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto P% menggunakan $PP sebesar harga jual PPN terutang sebesar 0:E > harga jual PPN disetor K P% - P# P# dapat dikreditkan 0. 1a&aimana #e,lak)an PPN a-a( ja(a %an& 'i(e'iakan +le$ Peme,in-a$ 'alam ,an&ka menjalankan #eme,in-a$an (e/a,a )m)m* )tas penyerahan 'asa yang disediakan oleh Pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan se+ara umum : a. terutang PPN, jika : 'asa yang disediakan oleh instansi pemerintah yang juga dapat dilakukan oleh bentuk usaha lain, sepanjang tidak termasuk jasa yang tidak dikenakan atau dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sesuai ketentuan yang berlaku b. tidak terutang PPN, jika : emua jenis jasa yang berasal dari semua kegiatan pelayanan yang hanya bisa dilakukan oleh instansi pemerintah meliputi $epartemen - AC - dan ?embaga Non $epartemen dan tidak dapat dilakukan oleh bentuk usaha lain. 5. 1a&aimana #e,lak)an PPN a-a( #en%e,a$an ja(a 'i bi'an& -ena&a ke,ja* Perlakuan PPN atas penyerahan jasa di bidang tenaga kerja: a. tidak terutang PPN Penyerahan jasa di bidang tenaga kerja meliputi : 'asa tenaga kerja, 'asa penyediaan tenaga kerja, dan 'asa penyelenggaraan latihan bagi tenaga kerja. b. terutang PPN 'asa penyediaan tenaga kerja yang dilakukan oleh Pengusaha di mana : - Pengusaha penyedia tenaga kerja melakukan pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan sejenisnya kepada tenaga kerja( atau - Pengusaha penyedia tenaga kerja bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut. - Tenaga kerja dimaksud termasuk dalam struktur kepegawaian pemberi jasa tenaga kerja. 6. 1a&aimanaka$ #e,lak)an PPN a-a( #en%e,a$an ja(a #en%elen&&a,aan ke&ia-an* Penyerahan jasa penyelenggaraan kegiatan adalah : a. 'asa Penyelenggara %egiatan -H=ent ,rgani1er. adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh Pengusaha 'asa Penyelenggara %egiatan antara lain meliputi kegiatan-kegiatan seperti penyelenggaraan pameran, pameran kon=ensi, pagelaran musik, pesta, seminar, pelun+uran produk, konferensi pers, dan kegiatan lainnya yang memanfaatkan 'asa Penyelenggara %egiatan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan yang mendukung kegiatan-kegiatan tersebut baik atas permintaan dari Pengguna 'asa Penyelenggara %egiatan maupun diselenggarakan sendiri oleh Pengusaha 'asa Penyelenggara %egiatan( - AB - b. %egiatan lainnya adalah kegiatan-kegiatan lain dalam bentuk apapun yang memanfaatkan 'asa H=ent ,rgani1er seperti talk show, penarikan undian, fashion show, ajang lomba, dan sejenisnya( atau +. %egiatan-kegiatan yang mendukung terselenggaranya suatu kegiatan adalah suatu kegiatan baik sebelum, sesudah atau pada saat terselenggaranya kegiatan seperti pemesanan gedung, penyediaan ruangan, persiapan interior, penyediaan sound system, penyediaan penari latar, dan sebagainya yang memanfaatkan 'asa Penyelenggara %egiatan. )tas penyerahan 'asa Penyelenggara %egiatan di dalam $aerah Pabean dan atas pemanfaatan 'asa Penyelenggara %egiatan yang berasal dari luar $aerah Pabean, di dalam $aerah Pabean dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. $asar pengenaan Pajak untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas penyerahan 'asa Penyelenggara %egiatan adalah meliputi : a. biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh Pengusaha 'asa Penyelenggara %egiatan kepada Pengguna 'asa Penyelenggara %egiatan( b. imbalan yang diperoleh dari kegiatan tersebut termasuk bagi hasil( dan +. biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh Pengusaha 'asa Penyelenggara %egiatan kepada Pengguna 'asa Penyelenggara %egiatan karena pembatalan pemesanan kegiatan oleh Pengguna 'asa Penyelenggara %egiatan. 4. 1a&aimana .a(ili-a( PPN 'an PPn 1M a-a( P,+%ek Peme,in-a$ %an& 'ibia%ai 'en&an $iba$ a-a) 'ana #injaman l)a, ne&e,i* Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri, mendapat fasilitas PPN dan PPn !# tidak dipungut yang dilakukan oleh %ontraktor "tama. $alam hal proyek tersebut didanai sebagian oleh dana )P!N/)P!$/lainnya dan sebagian lagi oleh pinjaman luar negeri/hibah maka fasilitas tersebut hanya berlaku atas bagian Proyek Pemerintah yang dananya dibiayai dengan hibah atau pinjaman luar negeri. - C: - )pabila kontraktor utama meminta kontraktor lain untuk melakukan sebagian atau seluruh pekerjaan proyek pemerintah tersebut maka atas penyerahan !%P/'%P yang dilakukan oleh kontraktor lain kepada kontraktor utama tidak diberikan fasilitas sehingga PPN yang terutang tetap dipungut. PPN dan PPn !# yang tidak dipungut, yaitu: a. &mpor !arang %ena Pajak -!%P.( b. Pemanfaatan 'asa %ena Pajak -'%P. dari luar $aerah Pabean( +. Pemanfaatan !%P tidak berwujud dari luar $aerah Pabean( d. Penyerahan !%P dan/atau '%P. )tas PPN dan PPn !# yang tidak dipungut sehubungan dengan impor oleh %ontraktor "tama tidak perlu dibuatkan urat etoran Pajak. )tas penyerahan !%P dan/atau '%P yang tidak dipungut tersebut, %ontraktor "tama wajib membuat /aktur Pajak yang dibubuhi +ap 7PPN dan PPn !# tidak dipungut7 "0. 1a&aimana #e,lak)an PPN a-a( #en%e,a$an ja(a kea&enan -ike- ke#a'a #e,)(a$aan #ene,ban&an* Perlakuan PPN atas penyerahan jasa keagenan tiket kepada perusahaan penerbangan: a. PPN terutang adalah 0:E > $PP. b. $asar Pengenaan Pajak atas jasa keagenan adalah jumlah imbalan jasa keagenan yang diterima atau seharusnya diterima oleh perusahaan jasa keagenan. +. ;ang bertanggung jawab atas pemungutan PPN terutang atas penyerahan jasa keagenan adalah : - )tas penyerahan jasa keagenan oleh perusahaan jasa keagenan kepada Pemungut PPN -!adan-badan Tertentu dan !endaharawan Pemerintah serta %P%N., pajak yang terutang dipungut, disetor dan dilaporkan oleh Pemungut PPN. - )tas penyerahan jasa keagenan oleh Pemungut PPN kepada Pemungut PPN, pajak yang terutang dipungut, disetor dan dilaporkan oleh Pemungut PPN yang melakukan penyerahan 'asa %ena Pajak. - C0 - - )tas penyerahan jasa keagenan kepada perusahaan angkutan yang bukan Pemungut PPN, pajak yang terutang dipungut, disetor dan dilaporkan oleh perusahaan jasa keagenan. Namun dengan berlakunya sejak tanggal 23 $esember 2::5 dengan diterbitkannya %eputusan #enteri %euangan Nomor 9@5/%#%.:5/2::5, !adan-badan tertentu bukan lagi merupakan Pemungut PPN. ehingga hanya %P%N dan !endaharawan Pemerintah saja sebagai Pemungut PPN. "". 1a&aimana #e,lak)an PPN a-a( Ja(a 1+&a (Ca-e,in&!* Dan A#a %an& 'imak()' 'en&an +bjek #ajak ,e(-+,an 'an ja(a b+&a* a. atas penyerahan 'asa !oga -<atering. dikenakan PPN. $PP atas penyerahan jasa boga atau katering adalah sebesar semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh Pengusaha 'asa !oga atau %atering. $engan demikian, PPN terutang atas penyerahan jasa boga atau katering 0:E > $PP. b. ,bjek Pajak Destoran adalah pelayanan yang disediakan restoran dengan pembayaran. Tidak termasuk Pelayanan usaha jasa boga atau katering. +. ,bjek 'asa !oga atau %atering adalah penyediaan makanan dan atau minuman lengkap dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya, untuk keperluan tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis atau tidak tertulis. d. %eperluan tertentu adalah : - pesta, resepsi, atau perayaan( - perjamuan( - rapat atau pertemuan( - makan karyawan pada instansi Pemerintah atau !adan "saha Pemerintah, perusahaan swasta maupun perusahaan perseorangan( - makan untuk pelanggan perseorangan( - perlombaan atau pertandingan( atau - a+ara-a+ara lain yang sejenis. - C2 - "2. 1a&aimana #e,lak)an PPN a-a( (e,Ai/e /$a,&e 'alam ,an&ka ke&ia-an #e,(ewaan ,)an&an* a. atas ser=i+e +harge dalam rangka kegiatan persewaan ruangan dikenakan PPN. )da -2. dua elemen utama dalam kegiatan jasa persewaan ruangan yaitu ewa dan er=i+e <harge. b. er=i+e +harge adalah balas jasa yang menyebabkan ruangan yang disewa tersebut dapat dihuni sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh penyewa. er=i+e +harge dapat terdiri dari biaya listrik, air, keamanan, kebersihan dan biaya administrasi. +. $asar Pengenaan Pajak atas ser=i+e +harge dalam rangka kegiatan persewaan ruangan sejak bulan 5 'uni 2::5 -/aktur Pajak tandar yang dibuat/diterbitkan setelah 5 'uni 2::5. adalah sebesar nilai penggantian, yakni sebesar nilai tagihan ser=i+e +harge yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa. d. PPN Terutang adalah 0:E > $PP. "3. 1a&aimana #e,lak)an PPN a-a( ke&ia-an .,ei&$- .+,wa,'in&* a. atas kegiatan freight forwarding dikenakan PPN. b. /reight /orwarding -'asa Pengurusan Transportasi. adalah kegiatan usaha yang ditujukan untuk mewakili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut dan atau udara yang dapat men+akup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angakutan, perhitungan biaya angkutan, klaim, asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman barang-barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya. +. $asar Pengenaan Pajak : $alam hal dokumen-dokumen pabean -dokumen. untuk menagih biaya freight dan biaya lainnya dari shipping line atau airline atau supplier dibuat langsung atas nama - Penerima jasa -konsumen perusahaan forwarder., maka biaya freight dan biaya lainnya dapat dikurangkan dari $asar Pengenaan Pajak, karena dianggap sebagai reimbursement( atau - C5 - - Pemberi jasa -perusahaan forwader. dan bukan atas nama penerima jasa -konsumen perusahaan forwarder., maka biaya freight dan biaya lainnya tidak dapat dianggap sebagai reimbursement, sehingga merupakan bagian dari $asar Pengenaan Pajak yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. ". A#abila :n(-an(i Peme,in-a$ membe,ikan Ja(a Kena Pajak ke#a'a :n(-an(i Peme,in-a$ <ainn%a a#aka$ PPN %an& -e,)-an& $a,)( 'i#)n&)- +le$ :n(-an(i Peme,in-a$ %an& melak)kan #en%e,a$an* )tas penyerahan '%P oleh &nstansi Pemerintah kepada &nstansi Pemerintah ?ainnya yang pembayarannya melalui %P%N atau !endaharawan Pemerintah tidak dipungut PPN sepanjang : - pembayaran tersebut berasal dari )P!N atau )P!$( dan - &nstansi Pemerintah yang menyerahkan '%P memasukkan pembayaran yang diterima ke dalam mata anggaran Penerimaan Negara !ukan Pajak -PN!P. dari &nstansi Pemerintah tersebut. "5. 1a&aimana #e,lak)an PPN a-a( #eman.aa-an 1KP -i'ak be,w)j)' 'an a-a) JKP 'a,i <)a, Dae,a$ Pabean * Perlakuan PPN atas pemanfaatan !%P tidak berwujud dan atau '%P dari ?uar $aerah Pabean: a. )tas pemanfaatan !%P tidak berwujud dan atau 'asa %ena Pajak dari ?uar $aerah Pabean di dalam $aerah Pabean yang dilakukan oleh orang pribadi -Non-P%P. atau badan -P%P. dikenakan PPN. b. PPN yang terutang atas pemanfaatan !%P tidak berwujud dan atau '%P dari luar $aerah Pabean dipungut oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan !%P tidak berwujud atau '%P dari luar $aerah Pabean, pada saat dimulainya pemanfaatan !%P tidak berwujud dan atau '%P dari luar $aerah Pabean. +. PPN yang dipungut harus disetorkan seluruhnya ke %as Negara melalui %antor Pos atau !ank Persepsi paling lambat tanggal 09 bulan berikutnya setelah bulan terjadinya pemungutan dan dilaporkan dalam urat Pemberitahuan #asa Pajak Pertambahan Nilai pada #asa Pajak yang sama dengan bulan penyetoran. - C3 - "0. A#aka$ a-a( #en%e,a$an ak-iAa be,)#a -ana$/ban&)nan %an& 'i#e,+le$ (ebel)m be,lak)n%a UU PPN Ta$)n "46 a-a) 'ibeli 'a,i n+n8PKP* Perlakuan PPN atas akti=a berupa tanah/bangunan yang diperoleh sebelum berlakunya "" PPN Tahun 0BC3 atau dibeli dari non-P%P a. )tas penyerahan akti=a oleh Pengusaha %ena Pajak -P%P. yang menurut tujuan semula akti=a tersebut tidak untuk diperjualbelikan, sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya menurut ketentuan dapat dikreditkan, dikenakan Pajak Pertambahan Nilai berdasarkan Pasal 0@$ "ndang-undang No. 0C Tahun 2::: -"" PPN.. b. $engan demikian, )tas penyerahan akti=a oleh Pengusaha %ena Pajak -P%P. yang menurut tujuan semula akti=a tersebut tidak untuk diperjualbelikan, tidak terutang PPN apabila : - )tas penyerahan akti=a tersebut dilakukan oleh bukan P%P( atau - Pajak #asukan pada waktu perolehan akti=a tersebut tidak dapat dikreditkan sesuai dengan Pasal B ayat -C. "" PPN atau akti=a tersebut diperoleh sebelum berlakunya "ndang-undang PPN 0BC3 -sebelum 0 )pril 0BC9., sepanjang selama memiliki akti=a tersebut tidak ada PPN yang dibayar dikreditkan sebagai Pajak #asukan -misalnya dalam rangka perawatan, perbaikan dari kerusakan, reno=asi dll. "5. 1a&aimana #e,lak)an a-a( PPN %an& 'i#)n&)- lebi$ be(a, a-a) lebi$ ke/il 'a,i %an& (e$a,)(n%a -e,)-an&2 a-a) -i'ak (e$a,)(n%a -e,)-an&* Perlakuan atas PPN yang dipungut lebih besar atau lebih ke+il atau tidak seharusnya terutang: a. Pajak yang dipungut lebih besar dari yang seharusnya terutang atau tidak seharusnya terutang dimana Pajak yang salah dipungut tersebut telah disetorkan dan dilaporkan, maka P%P yang memungut Pajak tersebut tidak dapat meminta kembali Pajak yang salah dipungut tersebut. ;ang dapat meminta kembali pajak yang salah dipungut tersebut adalah pihak yang terpungut dengan syarat Pajak yang salah dipungut tersebut belum dikreditkan atau belum dibebankan sebagai biaya. - C9 - b. Pihak yang terpungut adalah importir, pembeli barang, penerima jasa, atau pihak yang memanfaatkan barang tidak berwujud atau jasa dari luar $aerah Pabean. +. $alam hal pajak yang dipungut lebih ke+il dari yang seharusnya terutang maka pihak yang melakukan penyerahan harus memungut kekurangan pajak tersebut. Pemungutan kekurangan pajak tersebut dapat dilakukan dengan +ara perbaikan /aktur Pajak -untuk penyerahan !%P/'%P. dengan menggunakan P -untuk impor dan pemanfaatan !%P tidak berwujud/'%P dari ?uar daerah Pabean di dalam $aerah Pabean.. "6. Dalam $al -e,ja'i ,e-), Ja(a Kena Pajak* A#aka$ a-a( PPn %an& -ela$ 'i(e-+, 'an 'ila#+,kan 'a#a- 'ik),an&kan a-a) 'ikembalikan* $alam hal terjadi retur 'asa %ena Pajak, maka PPN yang telah terlanjur dipungut, disetor dan dilaporkan oleh P%P yang melakukan penyerahan dapat dikurangkan dengan +ara perbaikan /aktur Pajak atas yang berkenaan dengan penyerahan '%P tersebut. ebagai konsekuensinya baik P%P yang melakukan penyerahan maupun P%P yang menerima penyerahan '%P harus memperbaiki PT #asa PPN #asa Pajak /aktur Pajak yang diperbaiki tersebut dilaporkan. "4. 1a&aimana Pe,lak)an PPN :m#+, %an& 'i-a&i$ 'en&an 3PKP1M* Perlakuan PPN &mpor yang ditagih dengan P%P#! : a. urat %etetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi urat %etetapan Pajak %urang !ayar atau urat %etetapan Pajak %urang !ayar Tambahan atau urat %etetapan Pajak ?ebih !ayar atau urat %etetapan Pajak Nihil. b. )tas pembayaran PPN &mpor -Pajak #asukan. yang ditagih dengan P%P!# dapat dikreditkan, sepanjang pembayaran PPN &mpor belum diterbitkan %P-nya oleh $itjen Pajak tersebut dan tidak termasuk dalam pembayaran -pengeluaran. yang Pajak #asukannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal B ayat -C. "" PPN serta belum dibebankan sebagai biaya. +. )tas pembayaran PPN tersebut dilaporkan pada PT #asa PPN pada #asa Pajak dilakukan pembayaran. - C@ - 20. 1a&aimana #e,lak)an PPN a-a( #en%e,a$an ka,')( a-a) #emb)n&k)( ke Kawa(an 1e,ika-* )tas penyerahan kardus atau pembungkus ke %awasan !erikat tidak diberikan fasilitas tidak dipungut PPN dan PPn !# karena kardus/pembungkus bukan untuk diproses lebih lanjut. 2". 1a,an&8ba,an& a#a (aja %an& -e,ma()k 1KP Te,-en-) %an& 1e,(i.a- 3-,a-e&i( %an& a-a( im#+,n%a 'ibeba(kan 'a,i #en&enaan PPN* !arang-barang yang termasuk !%P Tertentu yang !ersifat trategis yang atas impornya dibebaskan dari pengenaan PPN adalah: a. barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku +adang( b. makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk pembuatan makanan ternak, unggas, dan ikan( +. bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran, atau perikanan. 22. 1a,an&8ba,an& a#a (aja %an& -e,ma()k 1KP Te,-en-) %an& 1e,(i.a- 3-,a-e&i( %an& a-a( #en%e,a$ann%a 'ibeba(kan 'a,i #en&enaan PPN* !arang-barang yang termasuk !%P Tertentu yang !ersifat trategis yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN adalah: a. barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku +adang( b. makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk pembuatan makanan ternak, unggas, dan ikan( +. barang hasil pertanian oleh petani atau kelompok petani( d. bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran, atau perikanan( e. air bersih yang dialirkan melalui pipa oleh Perusahaan )ir #inum( f. listrik, ke+uali untuk perumahan dengan daya di atas @.@:: watt. 23. A#a %an& 'imak()' 'en&an bibi- 'an a-a) beni$ %an& 'ibeba(kan 'a,i #en&enaan PPN* !ibit dan atau benih yang dibebaskan dari pengenaan PPN adalah bibit dan atau benih sebagaimana didefenisikan dalam %eputusan #enteri %euangan Nomor 059/%#%.:9/0BBA, bahwa yang dimaksud dengan bibit dan benih adalah segala jenis tumbuhan atau hewan yang nyata-nyata - CA - untuk dikembangbiakan lebih lanjut dalam rangka pengembangan bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. 2. A#aka$ ba-a(an ba$an bak) makanan -e,nak %an& 'ibeba(kan 'a,i #en&enaan PPN* !ahan baku makanan ternak yang dibebaskan dari pengenaan PPN tidak termasuk Pelengkap #akanan Ternak -/eed uplement. dan &mbuhan #akanan Ternak -/eed )dditi=e.. 25. A#aka$ 'e.eni(i ba,an& $a(il #e,-anian %an& 'ibeba(kan 'a,i #en&enaan PPN* !arang hasil pertanian adalah barang yang dihasilkan dari kegiatan usaha di bidang : a. pertanian, perkebunan dan kehutanan( b. peternakan, perburuan atau penangkapan, maupun penangkaran( atau +. perikanan baik dari penangkapan atau budidaya. ;ang diserahkan oleh petani atau kelompok petani. Petani adalah orang yang melakukan kegiatan usaha di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perburuan atau penangkapan, penangkaran, penangkapan atau budidaya perikanan. 20. 1KP Te,-en-) a#a (aja %an& a-a( im#+,n%a 'ibeba(kan 'a,i #en&enaan PPN* !%P Tertentu yang atas impornya dibebaskan dari pengenaan PPN adalah: a. enjata, amunisi, alat angkutan di air, alat angkutan di bawah air, alat angkutan di udara, alat angkutan di darat, kendaraan lapis baja, kendaraan patroli, dan kendaraan angkutan khusus lainnya, serta suku +adangnya yang diimpor oleh $epartemen Pertahanan, Tentara Nasional &ndonesia -TN&. atau %epolisian Negara Depublik &ndonesia -P,?D&. atau oleh pihak lain yang ditunjuk oleh $epartemen Pertahanan, TN& atau P,?D& untuk melakukan impor tersebut, dan komponen atau bahan yang belum dibuat di dalam negeri, yang diimpor oleh PT -PHDHD,. P&N$)$, yang digunakan dalam pembuatan senjata dan amunisi untuk keperluan $epartemen Pertahanan, TN& atau P,?D&( - CC - b. Iaksin Polio dalam rangka pelaksanaan Program Pekan &munisasi Nasional -P&N.( +. !uku-buku pelajaran umum, kitab su+i dan buku-buku pelajaran agama( d. %apal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku +adang serta alat keselamatan pelayaran atau keselamatan manusia yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional, Perusahaan Penangkapan &kan Nasional, Perusahaan Penyelenggara 'asa %epelabuhan Nasional, atau Perusahaan Penyelenggara 'asa )ngkutan ungai, $anau dan Penyeberangan Nasional, sesuai dengan kegiatan usahanya( e. Pesawat udara dan suku +adang serta alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan )ngkutan "dara Niaga Nasional, dan suku +adang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan pesawat udara yang diimpor oleh pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan )ngkutan "dara Niaga Nasional yang digunakan dalam rangka pemberian jasa perawatan atau reparasi pesawat udara kepada Perusahaan )ngkutan "dara Niaga Nasional( f. %ereta api dan suku +adang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana yang diimpor dan digunakan oleh PT -PHDHD,. %ereta )pi &ndonesia, dan komponen atau bahan yang diimpor oleh pihak yang ditunjuk oleh PT -PHDHD,. %ereta )pi &ndonesia, yang digunakan untuk pembuatan kereta api, suku +adang, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan, serta prasarana yang akan digunakan oleh PT -PHDHD,. %ereta )pi &ndonesia( dan g. Peralatan berikut suku +adangnya yang digunakan oleh $epartemen Pertahanan atau TN& untuk penyediaan data batas dan photo udara wilayah Negara Depublik &ndonesia yang dilakukan untuk mendukung pertahanan Nasional, yang diimpor oleh $epartemen Pertahanan, TN& atau pihak yang ditunjuk oleh $epartemen Pertahanan atau TN&. 25. 1KP -e,-en-) a#a (aja %an& a-a( #en%e,a$ann%a 'ibeba(kan 'a,i #en&enaan PPN* - CB - !%P tertentu yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN adalah: - Dumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah susun sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar serta perumahan lainnya, yang batasannya ditetapkan oleh #enteri %euangan setelah mendengar pertimbangan #enteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah( - enjata, amunisi, alat angkutan di air, alat angkutan di bawah air, alat angkutan di udara, alat angkutan di darat, kendaraan lapis baja, kendaraan patroli dan kendaraan angkutan khusus lainnya, serta suku +adangnya yang diserahkan kepada $epartemen Pertahanan, TN& atau P,?D&, dan komponen atau bahan yang diperlukan dalam pembuatan senjata dan amunisi oleh PT. -PHDHD,. P&N$)$ untuk keperluan $epartemen Pertahanan, TN& atau P,?D&( - Iaksin Polio dalam rangka pelaksanaan Program Pekan &munisasi Nasional -P&N.( - !uku-buku pelajaran umum, kitab su+i dan buku-buku pelajaran agama( - %apal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku +adang serta alat keselamatan pelayaran atau keselamatan manusia yang diserahkan kepada dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional, Perusahaan Penangkapan &kan Nasional, Perusahaan Penyelenggara 'asa %epelabuhan Nasional, atau Perusahaan Penyelenggara 'asa )ngkutan ungai, $anau dan Penyeberangan Nasional, sesuai dengan kegiatan usahanya( - Pesawat udara dan suku +adang serta alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang diserahkan kepada dan digunakan oleh Perusahaan )ngkutan "dara Niaga Nasional dan suku +adang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan pesawat udara yang diperoleh oleh pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan )ngkutan "dara Niaga Nasional yang digunakan dalam rangka pemberian jasa perawatan atau reparasi Pesawat "dara kepada Perusahaan )ngkutan "dara Niaga Nasional( - B: - - %ereta api dan suku +adang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana yang diserahkan kepada dan digunakan oleh PT -PHDHD,. %ereta )pi &ndonesia dan komponen atau bahan yang diserahkan kepada pihak yang ditunjuk oleh PT -PHDHD,. %ereta )pi &ndonesia, yang digunakan untuk pembuatan kereta api, suku +adang, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan, serta prasarana yang akan digunakan oleh PT -PHDHD,. %ereta )pi &ndonesia( - Peralatan berikut suku +adangnya yang digunakan untuk penyediaan data batas dan photo udara wilayah Negara Depublik &ndonesia untuk mendukung pertahanan Nasional yang diserahkan kepada $epartemen Pertahanan atau TN&. 26. JKP Te,-en-) a#a (aja %an& a-a( #en%e,a$ann%a 'ibeba(kan 'a,i #en&enaan PPN* '%P Tertentu yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN: a. 'asa yang diterima oleh Perusahaan )ngkutan ?aut Nasional, Perusahaan Penangkapan &kan Nasional, Perusahaan Penyelenggara 'asa %epelabuhan Nasional, atau Perusahaan Penyelenggara 'asa )ngkutan ungai, $anau, dan Penyeberangan Nasional, yang meliputi: - 'asa persewaan kapal( - 'asa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa tambat, dan jasa labuh( - 'asa perawatan atau reparasi -do+king. kapal( b. 'asa yang diterima oleh Perusahaan )ngkutan "dara Niaga Nasional yang meliputi: - 'asa persewaan pesawat udara( - 'asa perawatan atau reparasi pesawat udara( +. 'asa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh PT -PHDHD,. %ereta )pi &ndonesia( d. 'asa yang diserahkan oleh kontraktor untuk pemborongan bangunan berupa rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah susun sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar serta perumahan lainnya dan pembangunan tempat yang semata-mata untuk keperluan ibadah( - B0 - e. 'asa persewaan rumah susun sederhana, rumah sederhana, dan rumah sangat sederhana( dan f. 'asa yang diterima oleh $epartemen Pertahanan atau TN& yang dimanfaatkan dalam rangka penyediaan data batas photo udara wilayah Negara Depublik &ndonesia untuk mendukung pertahanan nasional. 24. A-a( im#+, ba,an& a#a (aja %an& 'ibeba(kan 'a,i #)n&)-an 1ea Ma()k maka PPN 'an PPn 1M n%a -i'ak 'i#)n&)-* ;ang dibebaskan dari pungutan !ea #asuk, tidak dipungut PPN dan PPn !#. !%P yang dimaksud tersebut adalah: a. barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di &ndonesia berdasarkan a1a1 timbal balik( b. barang untuk keperluan badan internasional yang diakui dan terdaftar pada Pemerintah &ndonesia beserta pejabatnya yang bertugas di &ndoensia dan tidak memegang paspor &ndonesia( +. barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, atau kebudayaan( d. barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan tempat lain sema+am itu yang terbuka untuk umum( e. barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan( f. barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang +a+at lainnya( g. peti atau kemasan lain yang berisi jena1ah atau abu jena1ah( h. barang pindahan Tenaga %erja &ndonesia yang bekerja di luar negeri, mahasiswa yang belajar di luar negeri, Pegawai Negeri ipil, anggota Tentara Nasional &ndonesia, atau anggota %epolisian Depublik &ndonesia yang bertugas di luar negeri sekurang-kurangnya 0 -satu. tahun, sepanjang barang tersebut tidak untuk diperdagangkan dan mendapat rekomendasi dari Perwakilan Depublik &ndonesia setempat( i. barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barangan kiriman sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Pabean( j. barang yang diimpor oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah $aerah yang ditujukan untuk kepentingan umum( - B2 - k. perlengkapan militer termasuk suku +adang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara. 30. 1a,an&8ba,an& a#a (aja %an& me,)#akan +bjek PPn 1M* !arang-barang yang menjadi objek PPn !#: a. kendaraan bermotor( b. non kendaraan bermotor, seperti: - %elompok alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas, dan pesawat penerima siaran tele=isi, misalnya lemari es, mesin +u+i, tele=isi. - %elompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, town house, dan sejenisnya( - %elompok pesawat penerima siaran tele=isi dan antena serta reflektor antena( - %elompok wangi-wangian( - %elompok permadani tertentu selain yang terbuat dari serabut kelapa -+oir., sutera atau wool atau bulu hewan halus( - %elompok kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, ke+uali untuk keperluan negara atau angkutan umum( - %elompok peralatan dan perlengkapan olah raga. 3". Jeni( ken'a,aan be,m+-+, a#a (aja %an& -i'ak 'ikenakan PPn 1M* 'enis kendaraan bermotor yang tidak dikenakan PPn !# adalah <%$, sasis, untuk pengangkut barang, kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 29: << dan kendaraan untuk pengangkutan 0@ -enam belas. orang atau lebih termasuk pengemudi. 32. Jeni( ken'a,aan be,m+-+, a#a (aja %an& 'ibeba(kan PPn 1M* 'enis kendaraan bermotor yang dibebaskan PPn !# adalah ambulan, kendaraan jena1ah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan, kendaraan pengangkutan umum( kendaraan protokoler kenegaraan( kendaraan bermotor untuk pengangkutan 0: -sepuluh. orang sampai dengan 09 -lima belas. orang termasuk pengemudi, yang digunakan untuk kendaraan dinas TN& atau P,?D&, dan kendaraan patroli TN&/ P,?D&. - B5 - 33. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an 3-ike, <)na( PPN* tiker ?unas PPN adalah pita yang terbuat dari kertas atau bahan lain yang digunakan sebagai bukti pemungutan dan pelunasan Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan produk rekaman suara maupun produk rekaman gambar. 3. Jeni( 3-ike, <)na( PPN a#a (aja %an& a'a* a. tiker ?unas PPN atas Produk Dekaman uara: JEN:3 $PP PPN TERUTAN7 %aset jenis ) -berbahasa &ndonesia. C.::: C:: %aset jenis ! -berbahasa )sing. 0@.::: 0.@:: %aset jenis < -berbahasa $aerah. A.9:: A9: <ompa+t $is+ 0 -&ndonesia 6 +ampuran daerah. 2:.::: 2.::: <ompa+t $is+ 2 -)sing 6 +ampuran &ndonesia. 3C.::: 3.C:: Iideo <ompa+t $is+ %-0 -&ndonesia 6 +ampuran daerah. 0C.::: 0.C:: Iideo <ompa+t $is+ %-2 -)sing 6 +ampuran &ndonesia. 9:.::: 9.::: b. tiker ?unas PPN untuk Produk Dekaman *ambar: JEN:3 DPP PPN TERUTAN7 'HN& & -4arga 'ual s.d 0:.:::. 0:.::: 0.::: 'HN& && -4arga 'ual M0:.::: s.d 2:.:::. 02.9:: 0.29: 'HN& &&& -4arga 'ual M2:.::: s.d 3:.:::. 29.::: 2.9:: 'HN& &I -4arga 'ual M3:.::: s.d @:.:::. 3A.9:: 3.A9: 'HN& I -4arga 'ual M@:.::: s.d C:.:::. @9.::: @.9:: 'HN& I& -4arga 'ual MC:.::: s.d 0::.:::. C9.::: C.9:: - B3 - 'HN& I&& -4arga 'ual M0::.:::. 09:.::: 09.::: 35. 1a&aimanaka$ #e,lak)an PPN a-a( $a(il -embaka)* Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan atas penyerahan hasil tembakau oleh Pengusaha Pabrik hasil tembakau atau hasil tembakau yang dibuat di luar negeri oleh importir hasil tembakau dihitung dengan menerapkan tarif efektif dikalikan dengan 4arga 'ual H+eran. !esarnya tarif efektif atas penyerahan hasil tembakau adalah sebesar C,3 E -delapan koma empat persen.. 30. A#aka$ %an& me,)#akan +b%ek 1ea Me-e,ai (D+k)men8'+k)men %an& 'ikenakan 1M! be,'a(a,kan Pa(al 2 UU 1M* a. urat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata, +ontoh : surat kuasa, surat hibah, surat pernyataan. b. )kta-akta notaris termasuk salinannya. +. )kta-akta yg dibuat oleh PP)T, termasuk rangkap-rangkapnya. d. urat yang memuat jumlah uang, yaitu: - ;ang menyebutkan penerimaan uang( - ;ang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di !ank( - ;ang berisi pemeberitahuan saldo rekening di !ank( atau - ;ang berisi pengakuan bahwa hutang uang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan. e. urat berharga seperti wesel, promes dan aksep. f. $okumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan, yaitu: - urat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan( - urat-surat yang semula tidak dikenakan !ea #eterai berdasarkan tujuannya, jika digunakan untuk tujuan lain atau digunakan oleh orang lain, selain dari maksud semula. 35. A#aka$ %an& b)kan me,)#akan +bjek 1ea Me-e,ai (D+k)men8 '+k)men %an& -i'ak 'ikenakan 1M! be,'a(a,kan Pa(al UU 1M* - B9 - a. $okumen yang berupa: - urat penyimpanan barang( - %onosemen( - urat angkutan penumpang dan barang( - %eterangan pemindahan yang dituliskan di atas dokumen tersebut di atas( - !ukti untuk pengiriman dan penerimaan barang( - urat pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan pengirim( - urat-surat lainnya yang dapat disamakan dengan surat-surat tersebut di atas. b. egala bentuk ija1ah. +. Tanda terima gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan pembayarannya lainnya yang ada kaitannya dengan hubungan kerja serta surat-surat yang diserahkan untuk mendapatkan pembayaran itu. d. Tanda bukti penerimaan uang Negara dari %as Negara, %as Pemerintah $aerah, dan bank. e. %uitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya yang dapat disamakan dengan itu dari %as Negara, %as Pemerintah $aerah dan bank. f. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi. g. $okumen yang menyebutkan tabungan, pembayaran uang tabungan kepada penabung oleh bank, koperasi, dan badan-badan lain yang bergerak di bidang tersebut. h. urat gadai yang diberikan oleh Perusahaan 'awatan Pegadaian. i. Tanda pembagian keuntungan atau bunga dari efek, dengan nama dan dalam bentuk apapun. 36. Ka#an (aa- -e,)-an& 1ea Me-e,ai* a. $okumen yang dibuat oleh satu pihak : pada saat dokumen itu diserahkan dan diterima oleh pihak untuk siapa dokumen itu dibuat -bukan pada saat ditandatangani., misalnya kuitansi, +ek, dsb. b. $okumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak : pada saat selesainya dokumen itu dibuat, yang ditutup dengan pembubuhan tandatangan yang bersangkutan, misalnya surat perjanjian jual beli, sewa menyewa, dsb. - B@ - +. $okumen yang dibuat di ?uar Negeri : pada saat dokumen itu digunakan di &ndonesia 34. 1a&aimana /a,a #el)na(an 1ea Me-e,ai* a. #enggunakan !enda #eterai -meterai tempel., yaitu : - #eterai tempel direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan !ea #eterai, pada tempat dimana tandatangan akan dibubuhkan. - Pembubuhan ttd disertai dg pen+antuman tgl, bl dan th dilakukan dg tinta atau yg sejenis dg itu, shg sebagian ttd ada di atas kertas dan sebagaian lagi di atas meterai tempel. - 'ika digunakan lbh dr satu meterai tempel, ttd hrs dibubuhkan sebagian di atas semua meterai tempel dan sebagian di atas kertas. - )pabila ketentuan tsb di atas tidak dipenuhi, mk dokumen ybs dianggap tidak bermeterai. b. #enggunakan +ara lain yg ditetapkan oleh #enteri %euangan %#% No. 055b/%#%.:3/2:::. Pasal 0 %#% mengatur bahwa +ara lain adalah dengan membubuhkan tanda !ea #eterai ?unas dengan menggunakan : - mesin teraan meterai, - teknologi per+etakan, - sistem komputerisasi, dan - alat lain dengan teknologi tertentu. 0. D+k)men8'+k)men a#aka$ %an& $a,)( 'ilak)kan Peme-e,aian Kem)'ian 'an be,a#a be(a, 1ea Me-e,ai %an& -e,)-an&* a. $okumen yang semula tidak terutang !ea #eterai namun akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan. !ea #eterai yang dilunasi adalah sebesar yang terutang pada saat pemeteraian kemudian dilakukan( b. $okumen yang !ea #eterai-nya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya. !ea #eterai yang dilunasi adalah sebesar !ea #eterai yang terutang dan ditambah denda sebesar 2::E dari yang kurang dilunasi/terutang( +. $okumen yang dibuat di ?uar Negeri yang akan digunakan di &ndonesia. - BA - N+. Jeni( D+k)men UU 1M (" Jan 60 !8 PP N+. 5 T$. "445 ( 8 30 A#,il 2000! (" Mei 2000 0. urat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata. Dp. 0.:::,- Dp. 2.:::,- Dp. @.:::,- 2. )kta-akta Notaris termasuk salinannya. Dp. 0.:::,- Dp. 2.:::,- Dp @.:::,- 5. )kta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat )kta Tanah -PP)T. termasuk rangkap-rangkapnya. Dp. 0.:::,- Dp. 2.:::,- Dp @.:::,- 3. urat-surat yang memuat jumlah uang : a. ;ang menyebutkan penerimaan uang b. ;ang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di !ank +. ;ang berisi pemberitahuan saldo rekening di !ank d. ;ang berisi pengakuan bahwa hutang uang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan. !erdasarkan batas harga nominal : a. ampai dengan Dp 29:.:::,- tidak dikenakan !ea #eterai. b. ?ebih dari Dp 29:.:::,- s/d Dp 0.:::.:::,- dikenakan !ea #eterai Dp 9::,-. +. ?ebih dari Dp 0.:::.:::,- dikenakan !ea #eterai Dp 0.:::,- !erdasarkan batas harga nominal : a. ampai dengan Dp 29:.:::,- tidak dikenakan !ea #eterai. b. ?ebih dari Dp 29:.:::,- s/d Dp 0.:::.:::,- dikenakan !ea #eterai Dp 0.:::,-. +. ?ebih dari Dp 0.:::.:::,- dikenakan !ea !erdasarkan batas harga nominal : a. b. +. - BC - N+. Jeni( D+k)men UU 1M (" Jan 60 !8 PP N+. 5 T$. "445 ( 8 30 A#,il 2000! (" Mei 2000 #eterai Dp 2.:::,- 5. <ek dan !ilyet giro. !erdasarkan batas harga nominal -sesuai dengan butir 3. s/d tg 03 Nop CB, mulai tg 09 Nop CB tarif Dp 9::,- Dp. 0.:::,- Dp 5.:::,- 0. urat berharga seperti wesel, promes, dan aksep. !erdasarkan batas harga nominal : a. ampai dengan Dp 0.:::.:::,-, tidak dikenakan !ea #eterai b. ?ebih dari Dp 0.:::.:::,- dikenakan !ea #eterai Dp. @.:::,- !erdasarkan batas harga nominal -sesuai dengan butir 3. !erdasarkan batas harga nominal -sesuai dengan butir 3. 5. Hfek dan sekumpulan efek dengan nama dan dalam bentuk apapun. !erdasarkan batas harga nominal -sesuai dengan butir @. !erdasarkan batas harga nominal : a. ampai dengan Dp 0.:::.:::,- dikenakan !ea #eterai Dp 0.:::,- !erdasarkan batas harga nominal : - BB - N+. Jeni( D+k)men UU 1M (" Jan 60 !8 PP N+. 5 T$. "445 ( 8 30 A#,il 2000! (" Mei 2000 b. ?ebih dari Dp 0.:::.:::,- dikenakan !ea #eterai Dp 2.:::,- 6. $okumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan : a. urat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan b. urat-surat yang semula tidak dikenakan !ea #eterai berdasarkan tujuannya, jika digunakan untuk tujuan lain atau digunakan oleh orang lain, selain dari maksud semula. Dp 0.:::,- Dp 2.:::,- Dp. @.:::,- - 0:: - PAJAK 1UM: DAN 1AN7UNAN2 1EA PER><E=AN =AK ATA3 TANA= DAN 1AN7UNAN PAJAK 1UM: DAN 1AN7UNAN A. 3U1JEK PAJAK ( 25030 ! " 3ia#a 3)bjek P11 * ubjek P!! adalah orang atau badan yang se+ara nyata mempunyai hak atas bumi, dan atau memperoleh manfaat atas bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan. ubjek P!! yang dikenakan kewajiban membayar P!! berdasarkan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku menjadi Wajib Pajak. $alam hal objek P!! belum jelas diketahui Wajib Pajaknya, maka $irektur 'enderal Pajak dapat menetapkan Wajib Pajak. )pabila Wajib Pajak dimaksud memberikan keterangan se+ara tertulis kepada $irektur 'enderal Pajak bahwa ia bukan Wajib Pajak atas objek pajak dimaksud, maka : $irektur 'enderal Pajak memba-alkan penetapan sebagai Wajib Pajak dalam jangka waktu 0 -satu. bulan sejak diterimanya surat keterangan dimaksud a#abila ke-e,an&an 'imak()' 'i(e-)j)i( $irektur 'enderal Pajak mengeluarkan surat keputusan #en+lakan 'en&an 'i(e,-ai ala(an8ala(ann%a a#abila ke-e,an&an %an& 'iaj)kan i-) -i'ak 'i(e-)j)i( )pabila setelah jangka waktu " ((a-)! b)lan (ejak -an&&al 'i-e,iman%a ke-e,an&an Di,ek-), Jen'e,al Pajak -i'ak membe,ikan ke#)-)(an2 maka ke-e,an&an %an& 'iaj)kan i-) 'ian&&a# 'i-e,ima. Tanda pembayaran/pelunasan P!! bukan merupakan bukti pemilikan hak. 1. >1JEK PAJAK ( 25030 ! " A#a %an& menja'i >bjek P11 * ,bjek P!! adalah bumi dan/atau bangunan. 1)mi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya( 1an&)nan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan se+ara tetap pada tanah dan/atau perairan. Termasuk dalam pengertian bangunan adalah : - jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut( - jalan T,?( - kolam renang( - pagar mewah( - tempat olah raga( - galangan kapal, dermaga( - taman mewah( - tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak( - fasilitas lain yang memberikan manfaat. - @2 - 2 >bjek #ajak a#a (aja %an& -i'ak 'ikenakan P11 * ,bjek Pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan( ,bjek Pajak yang digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu( ,bjek Pajak merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak( ,bjek Pajak yang digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik( ,bjek Pajak yang digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh #enteri %euangan. ;ang dimaksud dengan tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan adalah bahwa objek P!! semata-mata hanya digunakan untuk pelayanan umum dan nyata- nyata tidak ditujukan untuk men+ari keuntungan. 4al ini dapat diketahui antara lain dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dari yayasan/badan yang bergerak dalam bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional tersebut. Termasuk pengertian ini adalah hutan wisata milik Negara sesuai Pasal 2 "ndang-undang Nomor 9 Tahun 0B@A tentang %etentuan-ketentuan Pokok %ehutanan. 3 1a&aimana #e,lak)an a-a( >bjek P11 %an& 'i&)nakan +le$ ne&a,a )n-)k #en%elen&&a,aan #eme,in-a$an * ,bjek P!! yang digunakan oleh negara untuk penyelenggaraan pemerintahan, penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. C. TAR:9 PAJAK (25030 ! " 1e,a#a be(a,n%a -a,i. P11 * Tarif P!! adalah tunggal sebesar :,9E -lima per sepuluh persen.. D. DA3AR PEN7ENAAN DAN CARA MEN7=:TUN7 P11 (25030 ! " A#a %an& b+le$ 'ik),an&kan 'alam #en&$i-)n&an P11 * Nilai 'ual ,bjek Pajak Tidak %ena Pajak -N',PT%P.. N',PT%P diberikan kepada setiap Wajib Pajak sebagai pengurang penghitungan P!! terutang. 2 1e,a#a be(a,n%a NJ>PTKP * N',PT%P ditetapkan se+ara regional -setiap kabupaten/kota. paling banyak sebesar Dp02.:::.:::,:: -dua belas juta rupiah. untuk setiap Wajib Pajak oleh %epala %anwil $'P atas nama #enteri %euangan dengan mempertimbangkan pendapat Pemda setempat. - @5 - 3 1a&aimana #e,lak)an #embe,ian NJ>PTKP ke#a'a Wajib Pajak %an& memiliki lebi$ 'a,i (a-) >bjek P11 * N',PT%P diberikan hanya sekali untuk ,bjek P!! yang nilainya paling tinggi untuk satu tahun pajak. A#aka$ 'a(a, #en&enaan P11 * $asar pengenaan P!! adalah Nilai 'ual ,bjek Pajak -sales =alue K N',P., yaitu harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi se+ara wajar. !ilamana tidak terdapat transaksi jual beli, N',P ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau Nilai 'ual ,bjek Pajak pengganti. N',P ditetapkan setiap tiga tahun oleh #enteri %euangan, ke+uali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya. ;ang dimaksud dengan : Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, adalah suatu pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu objek pajak dengan +ara membandingkannya dengan objek pajak lain yang sejenis yang letaknya berdekatan dan fungsinya sama dan telah diketahui harga jualnya( Nilai perolehan baru, adalah suatu pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu objek pajak dengan +ara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh objek tersebut pada saat penilaian dilakukan, yang dikurangi dengan penyusutan berdasarkan kondisi fisik objek tersebut( Nilai jual pengganti, adalah suatu pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu objek pajak yang berdasarkan pada hasil produksi objek pajak tersebut.
5 1a&aimana /a,a )n-)k mem)'a$kan #en&$i-)n&an P11 -e,)-an& * <ara untuk memudahkan penghitungan P!! terutang adalah dengan membuat kla(i.ika(i b)mi 'an ban&)nan, yaitu pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya. %lasifikasi dimaksud sekaligus sebagai pedoman penentuan N',P. /aktor-faktor yang diperhatikan dalam dalam penentuan klasifikasi bumi adalah : 0. letak( 2. peruntukan( 5. pemanfaatan( 3. kondisi lingkungan dan lain-lain. /aktor-faktor yang diperhatikan dalam dalam penentuan klasifikasi bangunan adalah : 0. bahan yang digunakan( 2. rekayasa( 5. letak( 3. kondisi lingkungan dan lain-lain. 0 A#aka$ 'a(a, #en&$i-)n&an P11 * $asar penghitungan P!! adalah Nilai 'ual %ena Pajak -assessment =alue K N'%P. yaitu suatu persentase tertentu dari N',P yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan P!!. N'%P ditetapkan serendah-rendahnya 2:E -dua puluh persen. dan setinggi-tingginya 0::E -seratus persen. dari N',P. !erdasarkan PP Nomor 29 Tahun 2::2: - @3 - ,bjek P!! perkebunan, perhutanan, dan pertambangan sebesar 3: E dari N',P ( ,bjek P!! lainnya : 0. sebesar 3: E dari N',P apabila N',P bernilai Dp0.:::.:::.:::,- -satu milyar rupiah . atau lebih( 2. sebesar 2: E dari N',P apabila N',P bernilai kurang dari Dp0.:::.:::.:::,- -satu milyar rupiah .. 5. 1a&aimana /a,a men&$i-)n& P11 -e,)-an& * Penghitungan P!! adalah sebagai berikut : - NJ>P (eba&ai 'a(a, #en&enaan P11 K 'umlah N',P bumi dan bangunan - NJ>P )n-)k #en&$i-)n&an P11 K N',P sebagai dasar pengenaan P!! dikurangi dengan N',PT%P - NJKP K -2:E atau 3:E.N > N',P untuk penghitungan P!! - P11 %an& -e,)-an& K :,9E > N'%P N',P bumi K luas bumi > N',P bumi per m 2
N',P bangunan K luas bangunan > N',P bangunan per m 2
N. !esarnya ditentukan berdasarkan jumlah N',P bumi dan bangunan dan sektor. E. TA=UN PAJAK2 3AAT2 DAN TEMPAT ;AN7 MENENTUKAN P11 TERUTAN7 (25030 ! ". Ka#an (aa- P11 -e,)-an&* aat P!! terutang adalah keadaan objek P!! pada tanggal 0 'anuari untuk suatu tahun pajak tertentu -jangka waktu satu tahun takwim. 2. Dimana -em#a- P11 -e,)-an&* Tempat P!! terutang adalah : a. untuk daerah 'akarta, di wilayah $aerah %husus &bukota 'akarta, yang meliputi letak objek P!!( b. untuk daerah lainnya, di wilayah %abupaten/%ota, yang meliputi letak objek P!!. 9. PENDA9TARAN2 3URAT PEM1ER:TA=UAN >1JEK PAJAK (3P>P!2 3URAT PEM1ER:TA=UAN PAJAK TERUTAN7 (3PPT!2 DAN 3URAT KETETAPAN PAJAK (3KP! (25030 ! ". A#a kewajiban ()bjek P11 'alam ,an&ka #en'a.-a,an >bjek P11 * #endaftarkan objek P!!-nya dengan mengisi P,P se+ara jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikan ke %PP!!/%P3/tempat lain yang ditunjuk yang wilayah kerjanya meliputi letak objek P!!, selambat-lambatnya 5: -tiga puluh. hari setelah tanggal diterimanya P,P oleh subjek P!!. Pelaksanaan dan tata +ara pendaftaran objek pajak sebagaimana diatur lebih lanjut oleh #enteri %euangan. P,P adalah sarana bagi Wajib Pajak untuk mendaftarkan ,bjek P!! yang akan dipakai sebagai dasar untuk menghitung P!! yang terutang. ;ang dimaksud dengan jelas, benar, dan lengkap adalah : - @9 - 'elas, berarti penulisan data yang diminta dalam P,P dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir yang dapat merugikan negara maupun Wajib Pajak sendiri( !enar, berarti data yang dilaporkan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya( ?engkap berarti seluruh bagian yang harus diisi oleh Wajib Pajak terisi semua dan ditandatangani. 2. A#a (ank(i %an& 'a#a- 'ikenakan a#abila Wajib Pajak -i'ak men&embalikan 3P>P a-a) men&i(i 3P>P (e/a,a jela(2 bena,2 'an len&ka# * a. anksi )dministrasi - $alam hal WP tidak menyampaikan kembali P,P pada waktunya dan setelah ditegur se+ara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan dalam surat teguran, maka akan diterbitkan urat %etetapan Pajak -%P. dengan sanksi berupa denda administrasi sebesar 29E dari P!! yang terutang. - )pabila pengisian P,P setelah diteliti atau diperiksa ternyata tidak benar -lebih ke+il., maka akan diterbitkan %P dengan sanksi berupa denda administrasi sebesar 29E dari selisih besarnya P!! yang terutang. b. anksi Pidana - !arang siapa karena kealpaannya tidak mengembalikan P,P atau mengembalikan P,P tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan/ atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga menimbulkan kerugian bagi negara, dipidana dengan pidana kurungan selama-lamanya @ -enam. bulan atau denda setinggi-tingginya 2 -dua. kali lipat pajak yang terutang( - !arang siapa karena dengan sengaja : 0.. Tidak mengembalikan atau menyampaikan P,P kepada $irektorat 'enderal Pajak( 2.. #enyampaikan P,P tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan atau melampirkan keterangan yang tidak benar( 5.. #emperlihatkan surat palsu atau dipalsukan atau dokumen yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar( 3.. Tidak memperlihatkan data atau tidak meminjamkan surat atau dokumen lainnya( 9.. Tidak menunjukkan data atau tidak menyampaikan keterangan yang diperlukan( sehingga menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 2 -dua. tahun atau denda setinggi-tingginya sebesar 9 -lima. kali pajak yang terutang. anksi pidana tersebut dilipatkan dua apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat satu tahun, terhitung sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan atau sejak dibayarnya denda. 3. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an 3PPT * PPT adalah urat %eputusan %epala %PP!! mengenai besarnya P!! terutang yang harus dibayar oleh Wajib Pajak pada 0 -satu. tahun pajak tertentu. PPT diterbitkan berdasarkan data sebagaimana tertulis pada P,P. . A#a $ak Wajib Pajak a-a( 3PPT * - @@ - #enerima PPT P!! setiap tahun pajak. #endapatkan penjelasan segala sesuatu yang berhubungan dengan ketetapan P!!. #engajukan keberatan dan atau pengurangan. #endapatkan urat Tanda Terima etoran -TT. atau !ukti Pelunasan Pembayaran P!! dari Tempat Pembayaran -TP yaitu !ank/%antor Pos yang ter+antum pada PPT atau )T#. atau Tanda Terima ementara -TT. dari petugas pemungut P!! %elurahan/$esa yang ditunjuk resmi dengan % Walikota/!upati. 5. A#a kewajiban Wajib Pajak a-a( 3PPT * #enandatangani bukti tanda terima PPT dan menyampaikannya kembali kepada ?urah/%epala $esa/$inas Pendapatan $aerah/%P3 untuk diteruskan ke %PP!! yang menerbitkan PPT atau menyampaikannya ke %PP!!. #embayar/melunasi P!! terutang pada tempat yang telah ditentukan. 0. A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an 3KP P11* %P P!! adalah urat %eputusan %epala %PP!! yang memberitahukan besarnya P!! yang terutang termasuk denda administrasi kepada Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakan sebagaimana mestinya. 5. A#a %an& men%ebabkan 3KP P11 'i-e,bi-kan * %P diterbitkan apabila : urat Pemberitahuan ,bjek Pajak -P,P. tidak disampaikan kembali dalam jangka waktu 5: hari dan setelah ditegur se+ara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan dalam surat teguran. !erdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain yang ada ternyata jumlah P!! yang terutang lebih besar dari jumlah P!! yang dihitung berdasarkan P,P yang disampaikan oleh WP. 6. 1e,a#aka$ be(a,n%a P11 -e,)-an& 'alam 3KP P11* 'umlah P!! yang terutang dalam %P yang disebabkan oleh pengembalian P,P lewat 5: hari setelah diterima WP adalah sebesar pokok pajak ditambah dengan denda administrasi sebesar 29E dihitung dari pokok pajak. 'umlah P!! yang terutang dalam %P yang disebabkan oleh hasill pemeriksaan atau keterangan lainnya, dihitung berdasarkan P,P ditambah denda administrasi 29E dari selisih P!! yang terutang. 7. TATA CARA PEM1A;ARAN DAN PENA7:=AN (25030 ! ". Ka#an ba-a( wak-) #el)na(an )-an& P11 * !erdasarkan PPT yang diterima, Wajib Pajak harus melunasi utang P!!- nya selambat-lambatnya @ -enam. bulan sejak tanggal diterimanya PPT. !erdasarkan %P yang diterima, Wajib Pajak harus melunasi utang P!!- nya selambat-lambatnya 0 -satu. bulan sejak tanggal diterimanya %P. - @A - 2. 1e,a#a 'en'a %an& 'ikenakan ke#a'a Wajib Pajak %an& bel)m mel)na(i )-an& P118n%a (e-ela$ lewa- ja-)$ -em#+ * P!! terutang yang pada saat jatuh tempo pembayaran tidak dibayar atau kurang dibayar dikenakan denda administrasi sebesar 2E -dua persen. sebulan, yang dihitung dari saat jatuh tempo sampai dengan hari pembayaran untuk jangka waktu paling lama 23 -dua puluh empat. bulan dan bagian dari bulan dihitung penuh 0 -satu. bulan. 3. 1a&aimana /a,a memba%a, P11 * Wajib pajak membayar PBB terutang melalui : - !ank atau %antor Pos yang ter+antum pada PPT atau - )T# bank-bank tertentu -!<), !&&. atau - <ounter/teller bank-bank tertentu -!ank Nusantara Parahyangan. atau - Petugas pemungut P!! %elurahan/$esa yang ditunjuk resmi dengan % Walikota/!upati. Ca-a-an G Pembayaran harus dilakukan sekaligus -tidak diperkenankan men+i+il.. . A#aka$ 'a(a, #ena&i$an P11 * $asar penagihan P!! adalah PPT, %P, dan urat Tagihan Pajak -TP.. 5. A#a (aja %an& 'a#a- 'i-a&i$ 'en&an 3TP P11* Pokok pajak terutang yang belum atau kurang dibayar dan atau denda administrasi. TP harus dilunasi selambat-lambatnya 0 -satu. bulan sejak tanggal diterimanya TP oleh Wajib Pajak. 0. Dalam $al ba&aimana 3TP P11 'i-e,bi-kan * Wajib pajak tidak melunasi P!! terutang setelah lewat jatuh tempo pembayaran PPT/%P. Wajib pajak melunasi P!! terutang setelah lewat jatuh tempo pembayaran PPT/%P, tetapi denda administrasi tidak dilunasi. 5. A#aka$ )#a%a %an& 'a#a- 'ilak)kan a#abila 3TP P11 -ela$ lewa- ja-)$ -em#+ 'an -i'ak 'il)na(i * )pabila TP P!! tidak dibayar setelah lewat jatuh tempo ditagih dengan urat Paksa -P. berdasarkan "" Nomor 0B Tahun 0BBA tentang Penagihan Pajak dengan urat Paksa s.t.d.d. "" Nomor 0B Tahun 2:::. =. KE1ERATAN DAN 1AND:N7 (25030 ! ". A#a (aja %an& 'a#a- 'iaj)kan #e,m+$+nan kebe,a-an P11 * ;ang dapat diajukan keberatan P!! adalah besarnya P!! terutang sebagaimana ter+antum dalam PPT atau %P. %eberatan dimaksud dapat dikarenakan : %esalahan luas bumi dan atau bangunan( %esalahan klasifikasi bumi dan atau bangunan( %esalahan penetapan/pengenaan( Terdapat perbedaan penafsiran peraturan perundang-undangan P!! antara Wajib Pajak dan fiskus( %esalahan Penetapan ubjek Pajak. - @C - %eberatan atas PPT atau %P harus diajukan masing-masing dalam satu surat keberatan tersendiri untuk setiap tahun pajak. 2. 1a&aimana -a-a /a,a #e,m+$+nan kebe,a-an P11 * #embuat permohonan se+ara tertulis dalam bahasa &ndonesia kepada %epala %PP!! disertai dengan alasan yang jelas. #enyampaikan permohonan se+ara lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam batas waktu 5 -tiga. bulan sejak diterimanya PPT atau %P, ke+uali Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. $iajukan per ,bjek P!! dan per tahun pajak. #elampirkan foto kopi sebagai berikut : o !ukti pemilikan hak atas tanah/sertifikat( dan/atau o !ukti urat "kur/Din+ik( dan/atau o )kta 'ual !eli( dan/atau o PPT/%P( dan/atau o &1in #endirikan !angunan -&#!.( dan/atau o !ukti pendukung -resmi. lainnya. Tanda penerimaan urat %eberatan yang diberikan oleh pejabat $irektorat 'enderal Pajak yang ditunjuk untuk itu atau tanda pengiriman urat %eberatan melalui pos ter+atat menjadi tanda bukti penerimaan urat %eberatan tersebut bagi kepentingan Wajib Pajak. )pabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, $irektur 'enderal Pajak wajib memberikan se+ara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan P!!. Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar P!! dan pelaksanaan penagihan. 3. 1e,a#a lama jan&ka wak-) #en%ele(aian #e,m+$+nan kebe,a-an P11 * $irektur 'enderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 02 -dua belas. bulan sejak tanggal urat Permohonan %eberatan diterima, harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. )pabila jangka waktu sebagaimana dimaksud telah lewat dan $irektur 'enderal Pajak tidak memberikan suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan tersebut dianggap diterima. . A#a %an& 'a#a- 'i(am#aikan +le$ Wajib Pajak (ebel)m ke#)-)(an kebe,a-an 'i-e,bi-kan * ebelum surat keputusan keberatan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis. 5. A#a ben-)k ke#)-)(an kebe,a-an * %eputusan %eberatan dapat berupa : menerima seluruhnya, apabila data/bukti-bukti yang dilampirkan dalam pengajuan keberatan dan/atau diperoleh dalam pemeriksaan terbukti kebenarannya. - @B - menerima sebagian, apabila data/bukti-bukti yang dilampirkan dalam pengajuan keberatan dan/atau diperoleh dalam pemeriksaan sebagian terbukti kebenarannya. menolak, apabila data/bukti-bukti yang dilampirkan dalam pengajuan keberatan dan/atau diperoleh dalam pemeriksaan tidak terbukti kebenarannya. menambah jumlah pajaknya, apabila data/bukti-bukti yang dilampirkan dalam pengajuan keberatan dan/atau diperoleh dalam pemeriksaan, mengakibatkan peningkatan jumlah P!!-nya. 0. A#a %an& 'a#a- 'ilak)kan Wajib Pajak jika #e,m+$+nan kebe,a-ann%a 'i-+lak * Wajib pajak yang keberatannya ditolak dapat mengajukan banding ke !adan Pengadilan Pajak -!PP.. %etentuan banding P!! mengikuti ketentuan dalam "" Nomor @ Tahun 0BC5 tentang %"P stdtd "" Nomor 0@ Tahun 2:::. 5. A#a ben-)k #)-)(an 1an'in& * Putusan !anding dapat berupa : - menolak( - mengabulkan sebagian atau seluruhnya( - menambah pajak yang harus dibayar( - tidak dapat diterima( 6. 1a&aimana (i.a- P)-)(an 1an'in& * Putusan !anding oleh !PP bukan merupakan putusan final dan dapat diajukan Peninjauan %embali -P%. ke #ahkamah )gung. 4. 1a&aimana jika P)-)(an 1an'in& mene,ima (eba&ian a-a) (el),)$n%a * )pabila putusan banding menerima sebagian atau seluruhnya, maka kelebihan pembayaran dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2E untuk jangka waktu paling lama 23 -dua puluh empat. bulan dihitung sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran P!! sampai dengan diterbitkannya Putusan !anding. :. PEM1A7:AN =A3:< PENER:MAAN P11 (25030 ! ". 1a&aimana #en&el+laan $a(il #ene,imaan P11 * 4asil penerimaan P!! dibagi dengan perimbangan sebagai berikut : 0: E -duapuluh persen. untuk pemerintah pusat -@,9E dikembalikan lagi se+ara merata ke setiap kabupaten/kota dan 5,9E diberikan kepada kabupaten/kota yang men+apai target penerimaan sektor pedesaan dan perkotaan.( 0@,2 E -enambelas koma dua persen. untuk propinsi( @3,C E -enampuluh empat koma delapan persen. untuk kabupaten/kota. B E -sembilan persen. untuk biaya pungut -diberikan kepada kabupaten/kota, propinsi, dan $itjen Pajak. - A: - J. PEN7URAN7AN (25030 ! ". Ke#a'a (ia#a #en&),an&an P11 'a#a- 'ibe,ikan * Pengurangan P!! yaitu pemberian keringanan pembayaran P!! yang terutang atas ,bjek P!! dapat diberikan kepada : Wajib pajak orang pribadi atau badan karena kondisi tertentu ,bjek P!! yang ada hubungannya dengan ubjek P!! dan atau karena sebab-sebab tertentu lainnya, yaitu : o lahan pertanian/perkebunan/perikanan/peternakan yang hasilnya sangat terbatas yang dimiliki/dikuasai atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak ,rang Pribadi( o ,bjek P!! yang dimiliki, dikuasai dan atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak ,rang Pribadi yang berpenghasilan rendah yang nilai jualnya meningkat disebabkan karena adanya pembangunan atau perkembangan lingkungan( o ,bjek P!! yang dimiliki, dikuasai dan atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak ,rang Pribadi yang penghasilannya semata-mata berasal dari pensiun, sehingga kewajiban P!!-nya sulit dipenuhi( o ,bjek P!! yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga kewajiban P!!-nya sulit dipenuhi( o ,bjek Pajak yang dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak !adan yang mengalami kerugian dan kesulitan likuiditas yang serius sepanjang tahun, sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban rutin perusahaan( Pemberian pengurangan dapat diberikan (e-in&&i8-in&&in%a 55H (-)j)$ #)l)$ lima #e,(en! dan ditetapkan berdasarkan kondisi/penghasilan Wajib Pajak. Wajib Pajak ,rang Pribadi dalam hal objek P!! terkena ben+ana alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan sebagainya serta sebab- sebab lain yang luar biasa seperti kebakaran, kekeringan, wabah penyakit, dan hama tanaman. "ntuk kondisi Wajib Pajak ini dapat diberikan pengurangan sampai dengan 0::E -seratus persen.. Wajib Pajak anggota =eteran pejuang kemerdekaan dan =eteran pembela kemerdekaan termasuk janda/dudanya. Pemberian pengurangan 'i-e-a#kan 55H (-)j)$ #)l)$ lima #e,(en!, akan tetapi bagi jan'a/')'an%a -ela$ menika$ la&i diberikan setinggi-tingginya A9E -tujuh puluh lima persen. dan ditetapkan berdasarkan kondisi/penghasilan Wajib Pajak. 2. 1a&aimana -a-a /a,a #en&aj)an #e,m+$+nan #en&),an&an P11 * $iajukan se+ara tertulis dalam bahasa &ndonesia kepada %epala %PP!! yang menerbitkan PPT/%P dengan menyebutkan persentase pengurangan yang diminta. Pengajuan permohonan dilakukan dengan ketentuan : o "ntuk ketetapan P!! s/d Dp0::.:::,- -seratus ribu rupiah. dapat diajukan se+ara perseorangan atau kolektif -melalui %epala $esa/?urah dan diketahui oleh <amat.. - A0 - o "ntuk ketetapan P!! di atas Dp0::.:::,- -seratus ribu rupiah. harus diajukan oleh WP yang bersangkutan dengan melampirkan : 0.. fotokopi PPT/%P P!! Tahun Pajak yang dimohonkan( 2.. fotokopi TT tahun pajak terakhir( 5.. fotokopi %TP/&#/Tanda Pengenal $iri lainnya. o "ntuk WP !adan, melampirkan fotokopi : 0.. PPT/%P P!! tahun yang dimohonkan( 2.. fotokopi TT tahun pajak terakhir( 5.. PT PPh tahun terakhir( 3.. ?aporan %euangan Perusahaan. o "ntuk ,bjek Pajak yang terkena ben+ana alam, hama tanaman dan sebab lain yang luar biasa dan bersifat massal diajukan oleh %epala $esa/?urah dengan diketahui oleh <amat dengan men+antumkan nama-nama Wajib Pajak yang dimohonkan pengurangannya dengan mempergunakan formulir yang telah ditentukan. Permohonan diajukan selambat-lambatnya 5 -tiga. bulan terhitung sejak PPT/%P diterima Wajib Pajak atau terjadinya ben+ana alam atau sebab-sebab lain yang luar biasa. Pengurangan atas %P hanya dapat diberikan atas pokok ketetapan P!! terutang( )pabila batas waktu pengajuan tersebut tidak dipenuhi, maka permohonannya tidak diproses, dan %epala %PP!! yang bersangkutan harus memberitahukan se+ara tertulis kepada WP/%epala $esa/?urah, disertai penjelasan seperlunya. 3. A#a k,i-e,ia #en&aj)an #e,m+$+nan #en&),an&an P11 * Pengurangan P!! untuk masing-masing kabupaten/kota hanya diberikan untuk 0 -satu. objek P!! yang dimiliki, dikuasai dan atau dimanfaatkan Wajib Pajak( $alam hal Wajib Pajak ,rang Pribadi memiliki, menguasai dan atau memanfaatkan lebih dari 0 -satu. objek P!! maka objek yang dapat diajukan permohonan pengurangan adalah objek P!! yang menjadi tempat domisili Wajib Pajak( $alam hal Wajib Pajak yang memiliki, menguasai dan atau memanfaatkan lebih dari 0 -satu. objek P!! adalah Wajib Pajak !adan, maka objek yang dapat diajukan permohonan pengurangan adalah salah satu objek pajak yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan Wajib Pajak. K. PEN7EM1A<:AN KE<E1:=AN PEM1A;ARAN P11 (25030 ! ". Dalam $al a#a -e,ja'i kelebi$an #emba%a,an P11 * %elebihan pembayaran Pajak !umi dan !angunan -P!!. terjadi dalam hal pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak -WP. lebih besar dari jumlah P!! yang seharusnya terutang. 2. A#aka$ #en%ebab -e,ja'in%a kelebi$an #emba%a,an P11 * Perubahahan peraturan( urat %eputusan Pemberian Pengurangan( urat %eputusan Penyelesaian %eberatan( Putusan !anding( %ekeliruan pembayaran. - A2 - 3. 1a&aimanaka$ #e,lak)an a-a( kelebi$an #emba%a,an P11 * %elebihan Pembayaran P!! dapat dikembalikan kepada Wajib Pajak -restitusi., diperhitungkan dengan utang pajak lainnya, atau disumbangkan kepada Negara. . 1a&aimana -a-a /a-a #en&aj)an #e,m+$+nan a-a( kelebi$an #emba%a,an P11 * WP mengajukan permohonan se+ara tertulis dalam bahasa &ndonesia dengan menyebutkan jumlah kelebihan pembayaran disertai alasan yang jelas kepada $irektur 'enderal Pajak +.O. %epala %PP!! yang menerbitkan PPT/%P/TP. urat permohonan disampaikan langsung atau dikirim melalui pos ter+atat( urat permohonan dilampiri dengan dokumen yang berkaitan dengan ,bjek Pajak yang dimohonkan berupa: - fotokopi PPT/%P/TP dan urat %eputusan %eberatan/!anding dan/atau urat %eputusan pemberian pengurangan( - )sli urat Tanda Terima etoran -TT. P!!. 5. Dalam jan&ka wak-) mak(imal be,a#a lama KPP11 $a,)( membe,ikan jawaban a-a( (),a- #e,m+$+nan 'a,i Wajib Pajak * urat %eputusan $irektur 'enderal Pajak harus diterbitkan dalam jangka waktu 02 -dua belas. bulan sejak diterimanya surat permohonan se+ara lengkap dari Wajib Pajak. )pabila dalam jangka waktu tersebut surat keputusan tidak diterbitkan maka permohonan Wajib Pajak dianggap dikabulkan. 0. A#aka$ ben-)k 3),a- Ke#)-)(an %an& 'a#a- 'i-e,bi-kan a-a( #en&embalian kelebi$an #emba%a,an P11 * %epala %PP!! atas nama $irektur 'enderal Pajak menerbitkan : urat %eputusan %elebihan Pembayaran Pajak P!! -%%PP P!!., apabila jumlah P!! yang dibayar ternyata lebih besar dari yang seharusnya terutang( urat Pemberitaan -Pb., apabila jumlah P!! yang dibayar sama dengan jumlah P!! yang seharusnya terutang( urat %etetapan Pajak -%P., apabila jumlah P!! yang dibayar ternyata kurang dari jumlah P!! yang seharusnya terutang. 5. Dalam jan&ka wak-) mak(imal be,a#a lama Ke#ala KPP11 $a,)( mene,bi-kan 3),a- Pe,in-a$ Memba%a, Kelebi$an Pajak P11 (3PMKPP11!* %epala %PP!! harus menerbitkan urat Perintah #embayar %elebihan Pajak P!! -P#%PP!!. dalam jangka waktu 2 -dua. bulan sejak diterbitkannya %%PPP!!. $alam hal %PP!! terlambat menerbitkan P#%PP!!, maka WP diberikan bunga sebesar 2 E -dua persen. sebulan sampai dengan diterbitkannya P#%PP!!. <. <A:N8<A:N (25030 ! - A5 - ". 3ia#aka$ %an& 'imak()' Pejaba- %an& be,kai-an 'en&an >bjek P11 * Pejabat yang tugas pekerjaannya berkaitan langsung dengan objek P!! adalah : <amat sebagai Pejabat Pembuat )kta Tanah, Notaris Pejabat Pembuat )kta Tanah, dan Pejabat Pembuat )kta Tanah -PP)T.. 2. A#a kewajiban Pejaba- * Pejabat yang dalam jabatannya atau tugas pekerjaannya berkaitan langsung dengan objek pajak, wajib : menyampaikan laporan bulanan mengenai semua mutasi dan perubahan keadaan objek P!! se+ara tertulis kepada $irektorat 'enderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak objek P!!( memberikan keterangan yang diperlukan atas permintaan $irektorat 'enderal Pajak. 3. 3elain Pejaba- 'imak()' (ia#aka$ %an& mem#)n%ai kewajiban )n-)k membe,ikan ke-e,an&an %an& a'a $)b)n&ann%a 'en&an +bjek P11 * Pejabat lain yang ada hubungannya dengan objek P!! yang mempunyai kewajiban memberikan keterangan adalah ?urah atau %epala $esa, Pejabat $inas Tata %ota, Pejabat $inas Pengawasan !angunan, Pejabat )graria, Pejabat !alai 4arta Peninggalan.. . 1a&aimana (ean'ain%a #ejaba- 'imak()' -e,ika- 'en&an ,a$a(ia jaba-an %an& $a,)( 'i#e&an& (e$)b)n&an 'en&an #en%am#aian ke-e,an&an %an& a'a $)b)n&ann%a 'en&an +bjek P11 * $alam hal pejabat dimaksud terikat oleh kewajiban untuk memegang rahasia jabatan, kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan sepanjang menyangkut pelaksanaan "ndang-undang P!!. 5. A#a (ank(i ba&i Pejaba- %an& -i'ak men%am#aikan la#+,an * Pejabat yang tidak memenuhi kewajiban dapat dikenakan sanksi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain : Peraturan Pemerintah Nomor 5: Tahun 0BC: tentang Peraturan $isiplin Pegawai Negeri ipil, taatsblad Nomor 5 tentang Peraturan 'abatan Notaris. BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN A. 3U1JEK PAJAK (25030 ! ". 3ia#a 3)bjek 1P=T1 * ubjek !P4T! adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan. ubjek !P4T! yang dikenakan kewajiban membayar !P4T! menurut perundang-undangan perpajakan yang menjadi Wajib Pajak. 1. >1JEK PAJAK (25030 ! ". A#a %an& menja'i +bjek 1P=T1 * ,bjek !P4T! adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, meliputi: a. Pemin'a$an $ak karena: 0. jual beli( - A3 - 2. tukar-menukar( 5. hibah( 3. hibah wasiat, yaitu suatu penetapan wasiat yang khusus mengenai pemberian hak atas tanah dan atau bangunan kepada orang pribadi atau badan hukum tertentu, yang berlaku setelah pemberi hibah wasiat meninggal dunia( 9. waris( @. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya, yaitu pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan dari orang pribadi atau badan kepada Perseroan Terbatas atau badan hukum lainnya sebagai penyertaan modal pada Perseroan Terbatas atau badan hukum lainnya tersebut( A. pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan, yaitu pemindahan sebagian hak bersama atas tanah dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan kepada sesama pemegang hak bersama( C. penunjukan pembeli dalam lelang, yaitu penetapan pemenang lelang oleh Pejabat ?elang sebagaimana yang ter+antum dalam Disalah ?elang( B. pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, yaitu adanya peralihan hak dari orang pribadi atau badan hukum sebagai salah satu pihak kepada pihak yang ditentukan dalam putusan hakim tersebut( 0:. penggabungan usaha, yaitu penggabungan dari dua badan usaha atau lebih dengan +ara tetap mempertahankan berdirinya salah satu badan usaha dan melikuidasi badan usaha lainnya yang menggabung( 00. peleburan usaha, yaitu penggabungan dari dua atau lebih badan usaha dengan +ara mendirikan badan usaha baru dan melikuidasi badan-badan usaha yang bergabung tersebut( 02. pemekaran usaha, yaitu pemisahan suatu badan usaha menjadi dua badan usaha atau lebih dengan +ara mendirikan badan usaha baru dan mengalihkan sebagian akti=a dan pasi=a kepada badan usaha baru tersebut yang dilakukan tanpa melikuidasi badan usaha yang lama( 05. hadiah, yaitu suatu perbuatan hukum berupa penyerahan hak atas tanah dan atau bangunan yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan hukum kepada penerima hadiah. b. Pembe,ian $ak ba,) karena: 0. kelanjutan pelepasan hak, yaitu pemberian hak baru kepada orang pribadi atau badan hukum dari Negara atas tanah yang berasal dari pelepasan hak( 2. di luar pelepasan hak, yaitu pemberian hak baru atas tanah kepada orang pribadi atau badan hukum dari Negara atau dari pemegang hak milik menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. o Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan. o ,bjek pajak yang diperoleh karena waris dan hibah wasiat pengenaan !P4T!-nya diatur lebih lanjut dalam PP Nomor 000 Tahun 2:::( o ,bjek pajak yang diperoleh karena pemberian hak pengelolaan pengenaan !P4T!-nya diatur lebih lanjut dengan PP Nomor 002 Tahun 2:::( 2. A#a (aja %an& -e,ma()k $ak a-a( -ana$ * - A9 - 4ak atas tanah meliputi : a. hak milik, yaitu hak turun-temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat dipunyai orang pribadi atau badan-badan hukum tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah( b. hak guna usaha -4*"., yaitu hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara dalam jangka waktu sebagaimana yang ditentukan oleh perundang-undangan yang berlaku( +. hak guna bangunan -4*!., yaitu hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam "ndang-undang Nomor 9 Tahun 0B@: tentang Peraturan $asar Pokok-pokok )graria. d. hak pakai, yaitu hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. hak milik atas satuan rumah susun, yaitu hak milik atas satuan yang bersifat perseorangan dan terpisah. 4ak milik atas satuan rumah susun meliputi juga hak atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama yang semuanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan satuan yang bersangkutan. f. hak pengelolaan, yaitu hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya, antara lain, berupa peren+anaan peruntukan dan penggunaan tanah, penggunaan tanah untuk keperluan pelaksanaan tugasnya, penyerahan bagian-bagian dari tanah tersebut kepada pihak ketiga dan atau bekerja sama dengan pihak ketiga. 3. >bjek #ajak a#a (aja %an& -i'ak 'ikenakan 1P=T1 * objek pajak yang diperoleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik( objek pajak yang diperoleh Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan atau untuk pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum( objek pajak yang diperoleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan %eputusan #enteri dengan syarat tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan lain di luar fungsi dan tugas badan atau perwakilan organisasi tersebut( objek pajak yang diperoleh orang pribadi atau badan karena kon=ersi hak atau karena perbuatan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama( objek pajak yang diperoleh orang pribadi atau badan karena wakaf( objek pajak yang diperoleh orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah. o ;ang dimaksud dengan tanah dan atau bangunan yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan atau untuk pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum adalah tanah dan atau bangunan yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan baik Pemerintah Pusat maupun oleh Pemerintah $aerah dan kegiatan yang semata-mata tidak - A@ - ditujukan untuk men+ari keuntungan, misalnya, tanah dan atau bangunan yang digunakan untuk instansi pemerintah, rumah sakit pemerintah, jalan umum. o ;ang dimaksud dengan kon=ersi hak adalah perubahan hak dari hak lama menjadi hak baru menurut "ndang-undang Pokok )graria, termasuk pengakuan hak oleh Pemerintah. o ;ang dimaksud wakaf adalah perbuatan hukum orang pribadi atau badan yang memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa hak milik tanah dan atau bangunan dan melembagakannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan peribadatan atau kepentingan umum lainnya tanpa imbalan apapun. C. TAR:9 PAJAK (25030 ! ". 1e,a#a be(a,n%a -a,i. 1P=T1 * Tarif !P4T! adalah 9E -lima persen.. D. DA3AR PEN7ENAAN DAN CARA PEN7=:TUN7AN PAJAK (25030 ! ". A#aka$ 'a(a, #en&enaan 1P=T1 * $asar pengenaan !P4T! adalah Nilai Perolehan ,bjek Pajak -NP,P., yaitu a. jual beli adalah harga transaksi( b. tukar-menukar adalah nilai pasar( +. hibah adalah nilai pasar( d. hibah wasiat adalah nilai pasar( e. waris adalah nilai pasar( f. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah nilai pasar( g. pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah nilai pasar( h. peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah nilai pasar( i. pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar( j. pemberian hak baru atas tanah di luar pelepasan hak adalah nilai pasar( k. penggabungan usaha adalah nilai pasar( l. peleburan usaha adalah nilai pasar( m. pemekaran usaha adalah nilai pasar( n. hadiah adalah nilai pasar( o. penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang ter+antum dalam Disalah ?elang. $alam hal NP,P tidak diketahui atau lebih rendah daripada Nilai 'ual ,bjek Pajak -N',P. P!! pada tahun terjadinya perolehan, dasar pengenaan !P4T! yang dipakai adalah N',P P!!. o ;ang dimaksud dengan harga transaksi adalah harga yang terjadi dan telah disepakati oleh pihak-pihak yang bersangkutan. o $alam hal N',P P!! pada tahun terjadinya perolehan belum ditetapkan, besarnya N',P P!! ditetapkan oleh #enteri %euangan. - AA - 2. A#a %an& b+le$ 'ik),an&kan 'alam #en&$i-)n&an 1P=T1 * Nilai Perolehan ,bjek Pajak Tidak %ena Pajak -NP,PT%P.. NP,PT%P diberikan untuk setiap perolehan hak sebagai pengurang penghitungan !P4T! terutang. 3. 1e,a#a be(a,n%a NP>PTKP * NP,PT%P ditetapkan se+ara regional -setiap kabupaten/kota. paling banyak Dp@:.:::.:::,:: -enam puluh juta rupiah., ke+uali dalam hal perolehan hak karena waris, atau hibah wasiat yang diterima oleh orang pribadi dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah wasiat, termasuk suami/istri, NP,PT%P regional paling banyak Dp5::.:::.:::,- -tiga ratus juta rupiah.. o !esarnya NP,PT%P ditetapkan oleh %epala %anwil $'P atas nama #enteri %euangan untuk setiap kabupaten/kota dengan mempertimbangkan pendapat Pemda setempat. o %etentuan besarnya NP,PT%P diatur lebih lanjut dalam PP Nomor 005 Tahun 2:::. . 1a&aimana /a,a men&$i-)n& 1P=T1 -e,)-an& * !P4T! terutang K 9 E > NP,P %ena Pajak( NP,P %ena Pajak K NP,P L NP,PT%P. E. 3AAT DAN TEMPAT PAJAK TERUTAN7 (25030 ! ". Ka#an (aa- 1P=T1 -e,)-an& 'an $a,)( 'il)na(i * aat terutang dan pelunasan !P4T! untuk: a. jual beli adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta, yaitu tanggal dibuat dan ditandatanginya akta pemindahan hak di hadapan Pejabat Pembuat )kta Tanah/Notaris( b. tukar-menukar adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta( +. hibah adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta( d. waris adalah sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke %antor Pertanahan( e. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta( f. pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta( g. lelang adalah sejak tanggal penunjukan pemenang lelang, yaitu tanggal ditandatanganinya Disalah ?elang oleh %epala %antor ?elang Negara atau kantor lelang lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang memuat antara lain nama pemenang lelang. h. putusan hakim adalah sejak tanggal putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap( i. hibah wasiat adalah sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke %antor Pertanahan( j. pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah sejak tanggal ditandatangani dan diterbitkannya surat keputusan pemberian hak( k. pemberian hak baru di luar pelepasan hak adalah sejak tanggal ditandatangani dan diterbitkannya surat keputusan pemberian hak( - AC - l. penggabungan usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditanda-tanganinya akta( m. peleburan usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditanda-tanganinya akta( n. pemekaran usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditanda-tanganinya akta( o. hadiah adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. 2. Dimana -em#a- 1P=T1 -e,)-an&* Tempat !P4T! terutang adalah wilayah %abupaten, %ota, atau Propinsi yang meliputi letak tanah dan atau bangunan. 9. PEM1A;ARAN2 PENETAPAN2 DAN PENA7:=AN (25030 ! ". 3i(-em a#aka$ %an& 'i#akai (eba&ai 'a(a, #em)n&)-an 1P=T1 * istem self assessment, dimana Wajib Pajak membayar !P4T! yang terutang dengan tidak mendasarkan pada adanya surat ketetapan pajak. 2. 1a&aimana /a,a memba%a, 1P=T1 * !P4T! yang terutang dibayar ke kas negara melalui !ank/%antor Pos Persepsi !P4T!, yaitu %antor Pos dan atau !ank !adan "saha #ilik Negara atau !ank !adan "saha #ilik $aerah atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh #enteri %euangan menggunakan urat etoran !ea Perolehan 4ak atas Tanah dan !angunan -!.. 3. Dalam wak-) be,a#a lama 3K1K1 'a#a- 'i-e,bi-kan * $alam jangka waktu 9 -lima. tahun sesudah saat terutangnya !P4T!, $irektur 'enderal Pajak dapat menerbitkan urat %etetapan !ea Perolehan 4ak atas Tanah dan !angunan %urang !ayar -%!%!. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah !P4T! yang terutang kurang dibayar. . 1e,a#a be(a,n%a 1P=T1 -e,)-an& 'alam 3K1K1 * !P4T! terutang dalam %!%! adalah !P4T! terutang yang belum atau kurang dibayar ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2E -dua persen. sebulan dari jumlah kekurangan !P4T! tersebut untuk jangka waktu paling lama 23 -dua puluh empat. bulan, dihitung mulai saat terutangnya !P4T! sampai dengan diterbitkannya %!%! dimaksud. 5. Dalam wak-) be,a#a lama 3K1K1T 'a#a- 'i-e,bi-kan * $alam jangka waktu 9 -lima. tahun sesudah saat terutangnya !P4T!, $irektur 'enderal Pajak dapat menerbitkan urat %etetapan !ea Perolehan 4ak atas Tanah dan !angunan %urang !ayar Tambahan -%!%!T. apabila ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah !P4T! yang terutang setelah diterbitkannya %!%!. 0. 1e,a#a be(a,n%a 1P=T1 -e,)-an& 'alam 3K1K1T * !P4T! terutang dalam %!%!T adalah !P4T! terutang yang belum atau kurang dibayar ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 0::E -seratus persen. dari jumlah kekurangan !P4T! tersebut, ke+uali Wajib Pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan. - AB - 5. 1ilamana 3T1 'i-e,bi-kan * urat Tagihan !ea Perolehan 4ak atas Tanah dan !angunan -T!. diterbitkan apabila : a. !P4T! yang terutang tidak atau kurang dibayar( b. dari hasil pemeriksaan ! terdapat kekurangan pembayaran !P4T! sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung( +. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga. 6. 1e,a#a be(a,n%a 1P=T1 -e,)-an& 'alam 3T1 * !P4T! terutang dalam T! akibat tidak atau kurang dibayar dan akibat salah tulis dan atau hitung adalah !P4T! terutang yang belum atau kurang dibayar ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2E -dua persen. sebulan dari jumlah kekurangan !P4T! tersebut untuk jangka waktu paling lama 23 -dua puluh empat. bulan sejak saat terutangnya !P4T!. 4. 1a&aimana ke')')kan 3T1 'alam #,+(e( #ena&i$an 1P=T1 * T! mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan surat ketetapan pajak sehingga penagihannya dapat dilanjutkan dengan penerbitan urat Paksa. "0. A#aka$ 'a(a, #ena&i$an 1P=T1 * $asar penagihan !P4T! adalah %!%!, %!%!T, T! dan urat %eputusan Pembetulan, urat %eputusan %eberatan, maupun Putusan !anding yang menyebabkan jumlah !P4T! yang harus dibayar bertambah. Tata +ara penagihan !P4T! diatur lebih lanjut dengan %eputusan #enteri %euangan. "". 1e,a#a lama jan&ka wak-) #el)na(an 3K1K12 3K1K1T2 3T1 'an 3),a- Ke#)-)(an Pembe-)lan2 3),a- Ke#)-)(an Kebe,a-an2 ma)#)n P)-)(an 1an'in& %an& men%ebabkan j)mla$ 1P=T1 %an& $a,)( 'iba%a, be,-amba$* !P4T! terutang dalam %!%!, %!%!T, T! dan urat %eputusan Pembetulan, urat %eputusan %eberatan, maupun Putusan !anding yang menyebabkan jumlah !P4T! yang harus dibayar bertambah harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 0 -satu. bulan sejak diterima oleh Wajib Pajak( )pabila sampai dengan jangka waktu 0 -satu. bulan sebagaimana dimaksud tidak atau kurang dibayar, dapat ditagih dengan urat Paksa, yaitu surat perintah membayar pajak dan tagihan yang berkaitan dengan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mempunyai kekuatan sama dengan putusan pengadilan -parate e>e+utie.. 7. KE1ERATAN2 1AND:N72 DAN PEN7URAN7AN (25030 ! ". A#a (aja %an& 'a#a- 'iaj)kan #e,m+$+nan kebe,a-an 1P=T1 * ;ang dapat diajukan keberatan kepada $irektur 'enderal Pajak adalah : a. %!%!, yaitu surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah !P4T! terutang, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar( - C: - b. %!%!T, yaitu surat ketetapan yang menentukan tambahan atas jumlah !P4T! yang telah ditetapkan( +. %!?!, yaitu surat ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran !P4T! karena jumlah !P4T! yang telah dibayar lebih besar daripada !P4T! yang seharusnya terutang( d. %!N, yaitu surat ketetapan yang menentukan jumlah !P4T! yang terutang sama besarnya dengan jumlah !P4T! yang dibayar.. 2. 1a&aimana -a-a /a,a #e,m+$+nan kebe,a-an 1P=T1 * #embuat permohonan se+ara tertulis dalam bahasa &ndonesia kepada %epala %PP!! dengan mengemukakan jumlah !P4T! yang terutang menurut penghitungan Wajib Pajak disertai dengan alasan yang jelas, yaitu didukung dengan data atau bukti bahwa jumlah !P4T! yang terutang atau lebih bayar yang ditetapkan oleh fiskus tidak benar( #enyampaikan permohonan se+ara lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam batas waktu 5 -tiga. bulan sejak diterimanya %!%!, %!%!T, %!?!, atau %!N( ke+uali Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. #elampirkan foto kopi sebagai berikut : o /oto+opy ! o )sli %!%!/%!%!T/%!?!/%!N o /oto+opy )kta/Disalah ?elang/urat %eputusan Pemberian 4ak !aru/Putusan 4akim o /oto+opy %TP/ Paspor / %% /identitas lain Permohonan keberatan yang tidak memenuhi persyaratan tidak dianggap sebagai urat %eberatan sehingga tidak dipertimbangkan( Tanda penerimaan urat %eberatan yang diberikan oleh pejabat $irektorat 'enderal Pajak yang ditunjuk untuk itu atau tanda pengiriman urat %eberatan melalui pos ter+atat menjadi tanda bukti penerimaan urat %eberatan tersebut bagi kepentingan Wajib Pajak. )pabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, $irektur 'enderal Pajak wajib memberikan se+ara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan !P4T!. Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar !P4T! dan pelaksanaan penagihan. 3. 1e,a#a lama jan&ka wak-) #en%ele(aian #e,m+$+nan kebe,a-an 1P=T1 * $irektur 'enderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 02 -dua belas. bulan sejak tanggal urat Permohonan %eberatan diterima, harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. )pabila jangka waktu sebagaimana dimaksud telah lewat dan $irektur 'enderal Pajak tidak memberikan suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan tersebut dianggap diterima. . A#a %an& 'a#a- 'i(am#aikan +le$ Wajib Pajak (ebel)m ke#)-)(an kebe,a-an 1P=T1 'i-e,bi-kan * ebelum surat keputusan keberatan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis. - C0 - 5. A#a ben-)k ke#)-)(an kebe,a-an * %eputusan %eberatan dapat berupa : menerima seluruhnya, apabila data/bukti-bukti yang dilampirkan dalam pengajuan keberatan dan/atau diperoleh dalam pemeriksaan terbukti kebenarannya. menerima sebagian, apabila data/bukti-bukti yang dilampirkan dalam pengajuan keberatan dan/atau diperoleh dalam pemeriksaan sebagian terbukti kebenarannya. menolak, apabila data/bukti-bukti yang dilampirkan dalam pengajuan keberatan dan/atau diperoleh dalam pemeriksaan tidak terbukti kebenarannya. menambah jumlah pajaknya, apabila data/bukti-bukti yang dilampirkan dalam pengajuan keberatan dan/atau diperoleh dalam pemeriksaan, mengakibatkan peningkatan jumlah !P4T!-nya. 0. A#a %an& 'a#a- 'ilak)kan Wajib Pajak jika #e,m+$+nan kebe,a-ann%a 'i-+lak * Wajib Pajak yang keberatannya ditolak dapat mengajukan banding ke !adan Pengadilan Pajak -!PP.. Permohonan dimaksud diatur lebih lanjut dengan "ndang-"ndang Nomor 03 Tahun 2::2 tentang Pengadilan Pajak. 5. A#a ben-)k #)-)(an 1an'in& * Putusan !anding dapat berupa : - menolak( - mengabulkan sebagian atau seluruhnya( - menambah pajak yang harus dibayar( - tidak dapat diterima( 6. 1a&aimana (i.a- P)-)(an 1an'in& * Putusan !anding oleh !PP bukan merupakan putusan final dan dapat diajukan Peninjauan %embali -P%. ke #ahkamah )gung. 4. 1a&aimana jika P)-)(an 1an'in& mene,ima (eba&ian a-a) (el),)$n%a * )pabila putusan banding menerima sebagian atau seluruhnya, maka kelebihan pembayaran dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2E untuk jangka waktu paling lama 23 -dua puluh empat. bulan dihitung sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran !P4T! sampai dengan diterbitkannya Putusan !anding. "0. Ke#a'a (ia#a #en&),an&an 1P=T1 'a#a- 'ibe,ikan * Pengurangan !P4T! dapat diberikan Wajib Pajak melalui permohonan karena: a. kondisi tertentu Wajib Pajak yang ada hubungannya dengan ,bjek !P4T!, atau b. kondisi Wajib Pajak yang ada hubungannya dengan sebab-sebab tertentu, atau +. tanah dan atau bangunan digunakan untuk kepentingan sosial atau pendidikan yang semata-mata tidak untuk men+ari keuntungan. =. PEN7EM1A<:AN KE<E1:=AN PEM1A;ARAN (25030 ! - C2 - ". Dalam $al a#a -e,ja'i kelebi$an #emba%a,an 1P=T1 * %elebihan pembayaran !P4T! terjadi dalam hal : a. !P4T! yang dibayar lebih besar daripada yang seharusnya terutang( b. !P4T! yang dibayar tidak seharusnya terutang( +. permohonan pengurangan dikabulkan( d. pengajuan keberatan atas ketetapan !P4T! dikabulkan seluruhnya atau sebagian( e. permohonan banding terhadap keputusan keberatan dikabulkan seluruhnya atau sebagian( f. perubahan peraturan. 2. 1a&aimanaka$ #e,lak)an a-a( kelebi$an #emba%a,an 1P=T1 * %elebihan Pembayaran P!! dapat dikembalikan kepada Wajib Pajak -restitusi., diperhitungkan dengan utang pajak lainnya, atau disumbangkan kepada Negara. 3. Dalam jan&ka wak-) mak(imal be,a#a lama KPP11 $a,)( membe,ikan jawaban a-a( (),a- #e,m+$+nan #en&embalian kelebi$an #emba%a,an 1P=T1 'imak()' * urat %eputusan $irektur 'enderal Pajak harus diterbitkan dalam jangka waktu 02 -dua belas. bulan sejak diterimanya surat permohonan se+ara lengkap dari Wajib Pajak. )pabila dalam jangka waktu tersebut surat keputusan tidak diterbitkan maka permohonan Wajib Pajak dianggap dikabulkan serta %epala %PP!! harus menerbitkan %!?! dalam jangka waktu paling lama 0 -satu. bulan. . A#aka$ ben-)k 3),a- Ke#)-)(an %an& 'a#a- 'i-e,bi-kan a-a( #en&embalian kelebi$an #emba%a,an 1P=T1 * $irektur 'enderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan -sederhana dan lapangan. menerbitkan: %!?!, apabila jumlah !P4T! yang dibayar ternyata lebih besar daripada jumlah !P4T! yang terutang atau dilakukan pembayaran !P4T! yang tidak seharusnya terutang( %!N, apabila jumlah !P4T! yang dibayar sama dengan jumlah !P4T! yang terutang( %!%!, apabila jumlah !P4T! yang dibayar ternyata kurang dari jumlah !P4T! yang seharusnya terutang. 5. Ka#an #en&embalian kelebi$an #emba%a,an 1P=T1 'ilak)kan * Pengembalian kelebihan pembayaran !P4T! dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 -dua. bulan sejak diterbitkannya %!?!, yaitu dengan diterbitkannya urat Perintah #embayar %elebihan !P4T! -P#%!. oleh %epala %PP!!. $alam hal %epala %PP!! terlambat menerbitkan P#%!, maka Wajib Pajak diberikan bunga sebesar 2 E -dua persen. sebulan sampai dengan diterbitkannya P#%! dimaksud. . :. PEM1A7:AN =A3:< PENER:MAAN 1P=T1 (25030 ! ". 1a&aimana #en&el+laan $a(il #ene,imaan 1P=T1 * 4asil penerimaan !P4T! dibagi dengan perimbangan sebagai berikut : - C5 - - 2: E -duapuluh persen. untuk pemerintah pusat yang selanjutnya dikembalikan lagi se+ara merata ke setiap kabupaten/kota - 0@ E -enambelas persen. untuk propinsi( - @3 E -enampuluh empat persen. untuk kabupaten/kota. J. KETENTUAN 1A7: PEJA1AT (25030 ! ". Ka#an Pejaba- 'a#a- menan'a-an&ani ak-a #emin'a$an $ak a-a( -ana$ 'an a-a) ban&)nan2 menan'a-an&ani ,i(ala$ lelan&2 menan'a-an&ani 'an mene,bi-kan (),a- ke#)-)(an #embe,ian $ak a-a( -ana$ (3KP=!2 men'a.-a, #e,ali$an $ak a-a( -ana$ ka,ena wa,i( a-a) $iba$ wa(ia- * Pejabat Pembuat )kta Tanah/Notaris hanya dapat menandatangani akta pemindahan hak atas tanah dan atau bangunan pada saat Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran berupa !. Pejabat ?elang Negara hanya dapat menandatangani Disalah ?elang perolehan hak atas tanah dan atau bangunan pada saat Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran berupa !. Pejabat yang berwenang menandatangani dan menerbitkan %P4 hanya dapat menandatangani dan menerbitkan surat keputusan dimaksud pada saat Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran berupa !. Pendaftaran peralihan hak atas tanah karena waris atau hibah wasiat hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pertanahan %abupaten/%ota pada saat Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran berupa !. 2. A#a (ank(i ba&i PPAT/N+-a,i( a-a) Pejaba- <elan& Ne&a,a %an& menan'a-an&ani ak-a #emin'a$an $ak a-a( -ana$ 'an a-a) ban&)nan/,i(ala$ lelan& -an#a a'an%a b)k-i #emba%a,an be,)#a 331 * $ikenakan sanksi administrasi dan denda sebesar DpA.9::.:::,:: -tujuh juta lima ratus ribu rupiah. untuk setiap pelanggaran. 3. A#a kewajiban PPAT/N+-a,i( a-a) Pejaba- <elan& Ne&a,a * #elaporkan pembuatan akta pemindahan hak atas tanah dan atau bangunan atau Disalah ?elang perolehan hak atas tanah dan atau bangunan kepada $irektorat 'enderal Pajak -%PP!! setempat. selambat-lambatnya pada tanggal 0: -sepuluh. bulan berikutnya. . A#a (ank(i ba&i PPAT/N+-a,i( %an& -i'ak mela#+,kan #emb)a-an ak-a #emin'a$an $ak a-a( -ana$ 'an a-a) ban&)nan ke KPP11 * $ikenakan sanksi administrasi dan denda sebesar Dp29:.:::,:: -dua ratus lima puluh ribu rupiah. untuk setiap laporan. 5. A#a (ank(i ba&i Pejaba- Pe,-ana$an %an& menan'a-an&ani 'an mene,bi-kan 3KP= a-a) men'a.-a, #e,ali$an $ak a-a( -ana$ ka,ena wa,i( a-a) $iba$ wa(ia- -an#a a'an%a b)k-i #emba%a,an be,)#a 331 * $ikenakan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 5: Tahun 0BC: tentang Peraturan $isiplin Pegawai Negeri ipil. . A#a (ank(i ba&i Ke#ala Kan-+, <elan& Ne&a,a %an& -i'ak mela#+,kan #emb)a-an ,i(ala$ lelan& ke KPP11 * - C3 - $ikenakan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 5: Tahun 0BC: tentang Peraturan $isiplin Pegawai Negeri ipil. - C9 - PEMER:K3AAN PEN;:D:KAN DAN PENA7:=AN A. Peme,ik(aan (25030 ) ". A#aka$ %an& menja'i -)j)an #eme,ik(aan #enguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan 2. Men&a#a Peme,ik(aan Pajak Pe,l) 'ilak)kan 'alam 3i(-em 3el. A((e(men- * Pemeriksaan Pajak dilakukan dalam upaya menguji kepatuhan Wajib Pajak -WP. dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dalam menghitung, memperhitungkan, melaporkan dan membayarkan pajak terhutang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku se+ara benar dan lengkap. Pemeriksaan Pajak juga merupakan suatu sarana pengawasan untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam memenuhi kewajiban perpajakannya Penjelasan $alam istem sef assessment, Pemeriksaan Pajak perlu dilakukan untuk memberi rasa keadilan pada WP yang telah memenuhi kewajiban perpajakannya dalam menghitung, memperhitungkan, melaporkan dan membayarkan pajak terhutang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku se+ara benar dan lengkap. $alam proses Pemeriksaan Pajak juga dilakukan peyuluhan dan pembinaan kepada WP yang diperiksa sehingga tingkat kepatuhannya semakin meningkat sekaligus memberikan 'e--e,en- e..e/- kepada WP yang lain meskipun mereka tidak diperiksa. 3. A#aka$ (em)a #e&awai DJP b+le$ melak)kan #eme,ik(aan * Tidak, hanya pegawai yang dinilai mampu dan kompeten saja yang boleh melakukan pemeriksaan Penjelasan Tehadap pegawai yang dinilai mampu tersebut, $irjen Pajak akan menerbitkan kartu tanda pengenal pemeriksa dan urat Perintah Pemeriksaan Pajak. Tanda pengenal dan urat Perintah Pemeriksaan Pajak tersebut harus diperlihatkan kepada Wajib Pajak pada saat melakukan pemeriksaan. Wajib Pajak dapat menolak dilakukannya pemeriksaan apabila pemeriksa tidak dapat menunjukkan kedua hal tersebut. . A#aka$ (em)a WP $a,)( 'i#e,ik(a * Tidak. Penjelasan Pemeriksaan Pajak dilakukan terhadap WP yang men+oba untuk tidak patuh atau memutuskan untuk tidak patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya perlu dilakukan pemeriksaan sehingga menjadi WP patuh. edangkan bagi WP yang telah patuh atau telah berupaya menjadi WP patuh perlu diberikan pembinaan dan - C@ - pelayanan dalam menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sehingga menjadi WP yang patuh se+ara sukarela. 5. A#a %an& menja'i k,i-e,ia 'ilak)kann%a #eme,ik(aan * PT menunjukkan kelebihan pembayaran pajak( PT menunjukkan rugi( PT tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang ditetapkan( PT yang memenuhi kriteria seleksi yang ditentukan oleh $irektur 'enderal Pajak( )da indikasi kewajiban perpajakan tidak dipenuhi. Penjelasan emua Wajib Pajak berpeluang untuk dilakukan pemeriksaan sepanjang memenuhi kriteria tersebut. 0. A#a jeni( #eme,ik(aan 'an be,a#a lama jan&ka wak-)n%a* Pemeriksaan ederhana %antor: 3 minggu dan dapat diperpanjang 2 minggu Pemeriksaan ederhana ?apangan: 0 bulan dan dapat diperpanjang 0 bulan Pemeriksaan ?engkap: 2 bulan dan dapat diperpanjang @ bulan 5. A#a %an& menja'i kewajiban Wajib Pajak %an& (e'an& 'i#e,ik(a* Wajib Pajak wajib memenuhi panggilan untuk datang menghadiri pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan( Wajib Pajak wajib memenuhi permintaan peminjaman buku-buku, +atatan-+atatan, dan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kelan+aran pemeriksaan dan memberikan keterangan dalam jangka waktu paling lama A -tujuh. hari sejak tanggal surat permintaan, dan apabila permintaan tersebut tidak dipenuhi oleh wajib pajak, maka pajak yang terhutang dapat dihitung se+ara jabatan( Wajib Pajak atau kuasanya wajib menandatangani surat pernyataan persetujuan apabila seluruh hasil pemeriksaan disetujuinya( $alam hal pemeriksaan lengkap, Wajib Pajak atau kuasanya wajib menandatangani !erita )+ara 4asil Pemeriksaan apabila hasil pemeriksaan tersebut tidak atau tidak seluruhnya disetujui. 6. A#a %an& menja'i $ak 'a,i Wajib Pajak %an& 'i#e,ik(a * Wajib Pajak berhak meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan urat Perintah Pemeriksaan dan Tanda pengenal Pemeriksa( Wajib Pajak berhak meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasn tentang maksud dan tujuan pemeriksaan( - CA - Wajib Pajak berhak meminta kepada Pemeriksa rin+ian yang berkenaan dengan hal-hal yang berkenaan dengan hal- hal yang berbeda antara hasil pemeriksaan dengan urat pemberitahuan. 4. Dalam $al Wajib Pajak %an& 'i#e,ik(a 'iwakili +le$ k)a(an%a2 a#aka$ (%a,a-8 (%a,a- %an& $a,)( 'i#en)$i )n-)k menja'i k)a(a 'a,i Wajib Pajak #enyerahkan surat kuasa khusus yang asli( #enguasai ketentuan-ketentuan di bidang perpajakan, yang dibuktikan dengan memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh $irektur 'enderal Pajak atau ija1ah formal pendidikan dibidang perpajakan yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan negeri/ swasta dengan status disamakan dengan negeri( Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lain di bidang keuangan negara Penjelasan %ewenangan kuasa dari Wajib Pajak tersebut meliputi pelaksanaan kewajiban formal dan materiil serta pemenuhan hak Wajib Pajak yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. "0. Da#a-ka$ Peme,ik(aan <a#an&an 'ilak(anakan a#abila Wajib Pajak a-a) k)a(an%a -i'ak be,a'a 'i -em#a-* $apat, sepanjang ada pihak yang dapat dan mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak. #eskipun demikian terbatas untuk hal yang ada dalam kewenangannya, dan selanjutnya pemeriksaan ditunda untuk dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. "ntuk keperluan pengamanan pemeriksaan, maka sebelum Pemeriksaan ?apangan ditunda, Pemeriksa Pajak dapat melakukan #en%e&elan. "". A#aka$ #eme,ik(aan 'a#a- 'ilak)kan +le$ #eme,ik(a %an& be,be'a 'alam wak-) %an& be,(amaan * $apat. )pabila jenis pajak yang diperiksa atau tahun pajak nya atau lokasi tempat pemeriksaannya berbeda / tidak sama. "2. Da#a-ka$ Wajib Pajak 'i#e,ik(a bebe,a#a -a$)n be,-),)-8-),)-* $apat. Penjelasan Wajib Pajak dapat diperiksa beberapa tahun berturut-turut dengan alasan pemeriksaan yang berbeda-beda, misalnya: urat Pemberitahuan Tahunan PPh setiap tahun menyatakan lebih bayar( urat Pemberitahuan Tahunan PPh menyatakan rugi( $ata !aru atau data yang belum terungkap( )danya data dari pihak ketiga, misalnya pengaduan masyarakan( urat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak terpilih untuk diperiksa berdasarkan sistem %riteria eleksi( - CC - "3. Da#a-ka$ #eme,ik(aan #ajak 'i#e,l)a( ke -a$)n #ajak (ebel)mn%a* $apat, dengan alasan: urat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak menyatakan adanya kompensasi kerugian dari tahun-tahun sebelumnya yang belum dilakukan pemeriksaan( ebab-sebab lain berdasarkan instruksi $irektur Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak ". Men&a#a 'ilak)kan #eme,ik(aan -e,$a'a# WP %an& #in'a$ alama- a-a) 'ae,a$ -em#a- -in&&aln%a * Pemeriksaan pada WP yang pindah alamat dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap WP yang bersangkutan mempunyai itikad tidak baik untuk menggelapkan kewajiban pajaknya dan juga untuk tertib administrasi perpajakan dimana WP yang terdaftar di suatu %PP jika ingin pindah ke %PP lain maka berkas-berkas pajaknya tetap berkelanjutan. "5. A#aka$ ()a-) kewajiban #e,#ajakan %an& -ela$ 'i 3KP bi(a 'i#e,ik(a kembali +le$ #i$ak .i(k)(* etiap %P bisa diperiksa kembali atau dibetulkan ke+uali bila telah lewat waktu -daluwarsa 0: tahun.. %ewajiban perpajakan yang telah di %P akan diperiksa kembali bila ditemukan 'a-a ba,) dan atau 'a-a %an& (em)la bel)m 'i)n&ka#. $ata baru artinya data itu berasal dari temuan pemeriksa dari sumber lain dan atau data yang semula belum diungkap adalah data yang belum disampaikan oleh WP dalam laporan pajaknya. !ila data baru/data yang semula belum diungkap itu berasal dari temuan pemeriksa sendiri maka disamping pokok pajak, WP juga harus membayar sanksi kenaikan 0:: E dan ditetapkan =ia %P%!T. Tetapi bila data baru/data yang semula belum diungkap itu disampaikan sendiri oleh WP maka sanksi kenaikan tidak dikenakan. "0. A#a k,i-e,ia Wajib Pajak %an& 'ilak)kan #eme,ik(aan )lan& * Terdapat data baru atau data yang semula belum terungkap )danya laporan pengaduan yang masuk dari masyarakat !erdasarkan pertimbangan tertentu dari $irjen Pajak "5. >le$ ka,ena #eme,ik(aan -a$)n be,jalan memb)-)$kan b)k)8b)k)2 /a-a-an8 /a-a-an 'an '+k)men #en')k)n& %an& m)n&kin 'ib)-)$kan +le$ Wajib Pajak 'alam menjalankan ke&ia-an )(a$an%a #a'a -a$)n %an& be,(an&k)-an2 'a#a-ka$ b)k)8b)k)2 /a-a-an8/a-a-an 'an '+k)men #en')k)n& %an& 'i#injamkan -e,(eb)- $an%a be,)#a .+-+k+#i* !uku-buku, +atatan-+atatan dan dokumen-dokumen yang dipinjam dapat berupa fotokopi dan atau hasil pengolahan data elektronik, dengan ketentuan Wajib Pajak yang diperiksa membuat urat Pernyataan Wajib Pajak bahwa fotokopi dan atau hasil pengolahan data elektronik yang dipinjamkan kepada Pemeriksa Pajak adalah sesuai dengan aslinya. "4 A#abila Wajib Pajak -i'ak be,(e'ia meminjamkan b)k)8b)k)2 /a-a-an8/a-a-an 'an a-a) '+k)men #en')k)n&2 b+le$ka$ Peme,ik(a Pajak men&ambil 'a-a8'a-a -e,(eb)- (e/a,a #ak(a* - CB - Tidak. Pemeriksa Pajak harus membuat !erita )+ara Tidak $apat $ipenuhinya Peminjaman !uku, <atatan dan $okumen. 20. Men&a#a 'alam #eme,ik(aan #ajak Wajib Pajak %an& (elal) membawa/men&&+-+n& (em)a .ile %an& 'imin-a ke kan-+, #ajak 'an men&a#a b)kan Pe-)&a( Pajak %an& 'a-an& ke kan-+, ka,ena (em)a .ile a'a 'ikan-+, Wajib Pajak a&a, #eme,ik(aann%a /e#a- (ele(ai * Pelaksanaan Pemeriksaan tidak sepenuhnya dapat dilakukan ditempat WP oleh petugas pemeriksa pajak yang bersangkutan, oleh karenanya jalan keluar yang diambil adalah petugas pemeriksa meminjam dokumen WP untuk diperiksa di %antor Pajak atau WP diminta mengirimkan dokumen pembukuan ke %antor Pajak untuk diperiksa. Penjelasan "ntuk jenis Pemeriksaan %antor -P%., karena pemeriksaan pajak dilakukan di %antor Pajak maka tidak mungkin pemeriksaan dapat dilakukan kalau dokumen WP yang diperlukan tidak dipinjamkan dan dikirimkan ke %antor Pajak 2". A#a $ak 'an kewajiban #eme,ik(a #ajak * 4ak Pemeriksa pajak : #emanggil WP ke %antor $'P dengan surat panggilan pada pemeriksaan kantor #emeriksa dan atau meminjam buku, +atatan dan dokumen #eminta keterangan lisan dan/atau tertulis #emasuki tempat atau ruangan tertentu #elakukan penyegelan tempat atau ruangan tertentu #eminta keterangan dan/atau data dari pihak ketiga %ewajiban Pemeriksa pajak : Pemeriksa harus memiliki Tanda Pengenal Pemeriksa dan dilengkapi urat Perintah Pemeriksaan #emberitahukan se+ara tertulis tentang akan dilakukan Pemeriksaan #emperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa dan urat Perintah Pemeriksaan #enjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan #embuat ?aporan Pemeriksaan Pajak -?PP. #emberi petunjuk kepada WP tentang penyelenggaraan pembukuan #engembalikan buku, +atatan, dan dokumen Tidak memberitahukan kepada pihak lain tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan Wajib Pajak yang diperiksa. . 22. A#aka$ #eme,ik(a #ajak be,$ak memin-a .+-+k+#i ,ekenin& k+,an bank %an& b)kan a-a( nama #e,)(a$aan i-) (en'i,i2* Petugas pemeriksa pajak hanya boleh memeriksa dan meminjam dokumen pembukuan yang dimiliki oleh Wajib Pajak yang sedang diperiksanya -WP yang ter+antum dalam urat Perintah Pemeriksaan Pajak, sesuai dengan tahun pajak dan jenis pajak-nya.. 'adi dia tidak berhak meminta fotokopi rekening koran atas nama pribadi pegawai perusahaan yang sedang diperiksa, tetapi dimungkinkan bagi pemeriksa untuk meminta keterangan tertulis dari pihak ketiga -termasuk - B: - pegawai/sekretaris dari perusaahaan yang sedang diperiksa. sehubungan dengan transaksi yang pernah terjadi antara perusahaan yang sedang diperiksa dengan pihak ketiga tersebut 2. A#aka$ Wajib Pajak mem#)n%ai $ak )n-)k memin-a 'a(a, k+,ek(i 'a,i Peme,ik(a Pajak* Pemeriksa berkewajiban memberikan dasar koreksi pemeriksaan pajak apabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan permohonan keberatan 25. 1+le$ka$ Wajib Pajak -i'ak men%e-)j)i $a(il #eme,ik(aan* !oleh. 4al ini merupakan salah satu hak dari Wajib Pajak dimana atas produk hasil pemeriksaan tersebut dapat diajukan permohonan keberatan kepada $irektur 'enderal Pajak. 20. Dalam $al a#a #eme,ik(a 'a#a- melak)kan #en%e&elan * Penyegelan dapat dilakukan terhadap orang atau badan yang pada saat dilakukan pemeriksaan tidak bersedia memberi kesempatan kepada petugas pemeriksa untuk memasuki tempat-tempat/ruangan-ruangan tertentu yang diduga disimpan didalamnya pembukuan, dokumen-dokumen, dan +atatan-+atatan yang diperlukan, hal ini dilakukan guna mengamankan atau men+egah hilangnya pembukuan, dokumen-dokumen dan +atatan-+atatan tersebut. 1. Pen%i'ikan ( 25030 ! ". A#a %an& -e,ma()k 'alam -in'ak #i'ana 'i bi'an& #e,#ajakan Perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan yang diwakili orang tertentu -pengurus.( memenuhi rumusan undang-undang( dian+am dengan sanksi pidana( melawan hukum( dilakukan di bidang perpajakan( dapat menimbulkan kerugian bagi pendapatan negara 2. Pe,b)a-an a#a (aja %an& -e,ma()k -in'ak #i'ana 'i bi'an& #e,#ajakan * )pabila Wajib Pajak karena kealpaannya : tidak menyampaikan urat Pemberitahuan( atau menyampaikan urat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, )pabila Wajib Pajak dengan sengaja : - tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha %ena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2( atau - tidak menyampaikan urat Pemberitahuan( atau - B0 - - menyampaikan urat Pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap( atau - menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2B( atau - memperlihatkan pembukuan, pen+atatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar( atau - tidak menyelenggarakan pembukuan atau pen+atatan, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, +atatan, atau dokumen lainnya( atau - tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, 3. A#a %an& 'imak()' 'en&an Pen%i'ik Pajak * Pejabat pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan $irektorat 'enderal Pajak, yang diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku . 3ia#a (aja %an& 'a#a- 'i(i'ik 'alam bi'an& #e,#ajakan* etiap orang yang karena kealpaannya: - tidak menyampaikan urat Pemberitahuan( atau - menyampaikan urat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara etiap orang yang dengan sengaja: - tidak mendaftarkan diri, atau - menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha %ena Pajak( atau - tidak menyampaikan urat Pemberitahuan( atau - menyampaikan urat Pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap( atau - menolak untuk dilakukan pemeriksaan( atau - memperlihatkan pembukuan, pen+atatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar( atau - tidak menyelenggarakan pembukuan atau pen+atatan, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, +atatan, atau dokumen lainnya( atau - tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, etiap orang yang melakukan per+obaan untuk melakukan tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha %ena Pajak, atau menyampaikan urat Pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau melakukan kompensasi pajak. . A#aka$ Wajib Pajak %an& 'i')&a melak)kan -in'ak #i'ana 'i bi'an& #e,#ajakan 'a#a- lan&()n& 'i(i'ik* Tidak, terhadap Wajib Pajak dilakukan Pengamatan atau Pemeriksaan lebih dahulu. Penjelasan - B2 - )pabila berdasarkan hasil Pengamatan atau Pemeriksaan ditemukan indikasi tindak pidana di bidang perpajakan, maka dilakukan Pemeriksaan !ukti Permulaan. )pabila hasil Pemeriksaan !ukti Permulaan menunjukkan bahwa telah terdapat bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan, maka barulah diusulkan untuk ditindaklanjuti dengan Penyidikan Pajak. 5. A#a (aja %an& menja'i wewenan& #en%i'ik #ajak* #enerima, men+ari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan( #eneliti, men+ari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan( #eminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan( #emeriksa buku-buku, +atatan-+atatan, dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan( #elakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pen+atatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut( #eminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan( #enyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e( #emotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan( #emanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksasebagai tersangka atau saksi( #enghentikan penyidikan( #elakukan tindakan lain yang perlu untuk kelan+aran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan menurut hukum yang bertanggung jawab. 0. Dalam $al a#a #en%i'ikan 'a#a- 'i$en-ikan* Penyidikan dihentikan dalam hal: Tidak terdapat +ukup bukti, atau Peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan, atau $aluwarsa -sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya #asa Pajak, berakhirnya !agian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan., atau Tersangka meninggal dunia, atau Perintah 'aksa )gung atas permintaan #enteri %euangan karena alasan penerimaan negara. Penjelasan - B5 - Penghentian Penyidikan sebagaimana dimaksud pada butir terakhir hanya dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan, ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar empat kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak seharusnya dikembalikan. C. PENA7:=AN ( 25030 ! ". A#aka$ %an& 'imak()' 'en&an Pena&i$an Pajak* erangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak yang dilakukan dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan urat Paksa, mengusulkan pen+egahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita. 2. A#a %an& menja'i 'a(a, #ena&i$an #ajak* a. urat Tagihan Pajak -TP., urat %etetapan Pajak %urang !ayar -%P%!., urat %etetapan Pajak %urang !ayar Tambahan -%P%!T., dan urat %eputusan Pembetulan, urat %eputusan %eberatan, Putusan !anding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah. b. urat %etetapan !ea Perolehan 4ak atas Tanah dan !angunan %urang !ayar -%!%!., urat %etetapan !ea Perolehan 4ak atas Tanah dan !angunan %urang !ayar Tambahan -%!%!T., urat Tagihan !ea Perolehan 4ak atas Tanah dan !angunan -T!., dan urat %eputusan Pembetulan, urat %eputusan %eberatan maupun Putusan !anding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, merupakan dasar penagihan pajak +. urat Pemberitahuan Pajak Terhutang -PPT. P!!, urat %etetapan -%P. P!!, dan urat Tagihan P!!. Penjelasan Terbitnya ketetapan di atas, merupakan sarana administrasi bagi $irektur 'enderal Pajak untuk melakukan penagihan pajak. 3. 1e,a#a lama 'al)wa,(a #ena&i$an #ajak* $aluwarsa penagihan pajak adalah 0: tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya #asa Pajak, !agian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang bersangkutan. Penjelasan, $aluwarsa ini dapat tertangguh apabila( diterbitkan surat teguran dan urat Paksa, ada pengakuan utang pajak dari WP baik langsung maupun tidak langsung. . 3ia#a %an& 'a#a- melak(anakan -)&a( #ena&i$an #ajak* 'urusita Pajak. Penjelasan 'urusita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika sekaligus, pemberitahuan urat Paksa, penyitaan dan penyanderaan. 'urusita Pajak diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat. 5. A#aka$ Wajib Pajak 'a#a- men&aj)kan #e,m+$+nan )n-)k men&an&(), a-a) men)n'a #emba%a,an #ajak -e,)-an&* - B3 - Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan se+ara tertulis untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam: - urat Tagihan Pajak, - urat %etetapan Pajak %urang !ayar, - urat %etetapan Pajak %urang !ayar Tambahan, - urat %eputusan Pembetulan, - urat %eputusan %eberatan, - Putusan !anding yang menyebabkan jumlah pajak yang terutang bertambah - Pajak Penghasilan Pasal 2B 5. Ke&ia-an a#a (aja %an& -e,ma()k -a$a#an #ena&i$an #ajak * - Penerbitan urat Teguran - Penerbitan urat Penagihan eketika dan ekaligus - Penerbitan urat Paksa - Pelaksanaan penyitaan - Pengumuman lelang - ?elang 6. Dalam $al a#a 3),a- Te&),an 'i-e,bi-kan* urat Teguran diterbitkan segera setelah A -tujuh. hari sejak saat jatuh tempo pembayaran TP/%P%!/%P%!T/% Pembetulan/% %eberatan/Putusan !anding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah. 4. Dalam $al a#a 3),a- Pena&i$an 3eke-ika 'an 3ekali&)( 'i-e,bi-kan* 'urusita pajak melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran dan diterbitkan sebelum penerbitan urat Paksa, apabila: a. Penanggung Pajak akan meninggalkan &ndonesia untuk selama- lamanya atau berniat untuk itu( b. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau menge+ilkan kegiatan perusahaan, atau pekerjaan yang dilakukannya di &ndonesia( +. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan usahanya, atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya( atau d. badan usaha akan dibubarkan oleh negara( atau e. terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan. "0. Dalam $al ba&aimana 3),a- Pak(a 'i-e,bi-kan* a. 'umlah utang pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi setelah lewat waktu 20 -dua puluh satu. hari sejak diterbitkannya urat Teguran b. Terhadap Penanggung Pajak telah dilaksanakan penagihan pajak seketika dan sekaligus +. Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan dalam %eputusan Persetujuan )ngsuran atau Penundaan Pembayaran Pajak. - B9 - "". 1a&aimana kek)a-an $)k)m 'a,i 3),a- Pak(a * urat Paksa berkepala kata-kata J$emi %eadilan !erdasarkan %etuhanan ;ang #aha Hsa, mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Penjelasan Penerbitan urat Paksa se+ara sah oleh Pejabat berwenang merupakan modal utama bagi pelaksanaan penagihan pajak yang efektif, karena dengan terbitnya urat Paksa memberikan kewenangan kepada petugas penagihan pajak untuk melaksanakan eksekusi langsung -parate e>e+utie. dalam penyitaan atas barang milik Penanggung Pajak dan melakukan penjualan langsung atau melalui lelang atas barang-barang tersebut untuk pelunasan pajak terutang tanpa melalui prosedur di pengadilan terlebih dahulu. "2. 1a&aimana /a,an%a )n-)k membe,i-a$)kan 3),a- Pak(a ke#a'a Wajib Pajak %an& -i'ak 'i-em)kan alama-n%a* - #engirimkan foto kopi P ke Pemda dimana Wajib Pajak terakhir bertempat tinggal. - #enempelkan P atas nama Wajib Pajak tersebut di papan pengumuman %PP. - #engumumkan P atas nama Wajib Pajak tersebut di media massa. "3. 1a&aimana Pelak(anaan 3),a- Pak(a -e,$a'a# Wajib Pajak/Penan&&)n& Pajak %an& be,-em#a- -in&&al / be,'+mi(ili / be,-em#a- ke')')kan 'il)a, wila%a$ KPP/KPP11 'imana WP -e,'a.-a,* %epala %antor Pelayanan Pajak tersebut wajib meminta bantuan kepada %epala %antor Pelayanan Pajak/%antor Pelayanan Pajak !umi dan !angunan yang wilayah kerjanya meliputi tempat pelaksanaan urat Paksa. ". A#a %an& $a,)( 'ilak)kan +le$ j),)(i-a a#abila 'ila,an& mema()ki -em#a- Wajib Pajak* - #emberi penjelasan kepada Wajib Pajak/PP bahwa tindakannya menghalangi pelaksanaan tugas jurusita adalah berlawanan dengan hukum dan dapat dian+am pidana. - !erdasarkan 4ukum Pidana, jurusita tidak dapat memaksa Wajib Pajak untuk memberi ijin memasuki tempatnya. )gar jurusita tidak melanggar hukum pidana, ia harus meminta bantuan kepada %epolisian untuk bersama- sama melakukan penyitaan. - #engadukan Wajib Pajak/PP ke Polsek/Polres setempat mengenai adanya pelanggaran pasal 202. "5. A#aka$ KPP/KPP11 'a#a- melak)kan lelan& a-a( a(e- %an& 'i(i-a2 nam)n -i'ak 'ibe,ikan '+k)men/(e,-i.ika- a-a( a(e- -e,(eb)-* $apat, sepanjang prosedur penyitaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penjelasan, 4ak Penanggung Pajak atas barang yang telah dilelang berpindah kepada pembeli dan kepadanya diberikan Disalah ?elang yang merupakan bukti otentik sebagai dasar pendaftaran dan pengalihan hak. Disalah lelang tersebut memberikan perlindungan hukum bagi pembeli lelang karena berfungsi sebagai akte jual beli. $isamping itu - B@ - !adan Pertanahan Nasional menjamin bahwa dalam proses pendaftaran tanah, Disalah ?elang yang diterbitkan oleh %antor ?elang Negara menggantikan sertifikat sebelumnya. "0. A#aka$ KPP 'a#a- melak)kan #en%i-aan 'an #enj)alan/lelan& a-a( a(e- %an& 'ijaminkan Wajib Pajak ke#a'a 1ank* %PP dapat menyita kalau bank belum menyita dan melelang aset Wajib Pajak yang telah diletakkan hak tanggungan, guna membayar utang pajaknya lebih dahulu sebelum membayar hutang yang lain termasuk hak tanggungan dan jaminan fidusia. Penjelasan, Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak termasuk yang penguasaannya ditangan pihak lain atau yang dijaminkan sebagai pelunasan utang tertentu. Negara mempunyai hak mendahulu untuk tagihan pajak atas barang-barang milik Penanggung Pajak "5. A#aka$ KPP/j),)(i-a 'a#a- melak)kan (i-a a-a( a(e- %an& -ela$ -ela$ 'i(i-a +le$ Pen&a'ilan Ne&e,i a-a) :n(-an(i lain %an& be,wenan& * Penyitaan tidak dapat dilaksanakan terhadap barang yang telah disita oleh Pengadilan Negeri atau instansi lain yang berwenang. "6. 1a&aimana 'en&an #el)na(an $)-an& #ajak Wajib Pajak 'alam $al a(e- Wajib Pajak / Penan&&)n& Pajak -ela$ 'i(i-a Pen&a'ilan Ne&e,i a-a) in(-an(i lain* )pabila Pengadilan Negeri/polisi/!PPN telah melakukan penyitaan terhadap aset Wajib Pajak tersebut, maka jurusita segera menyampaikan salinan urat Paksa dan urat Perintah #elaksanakan Penyitaan kepada instansi tersebut, dengan permintaan agar hasil penjualan/lelang aset yang disita PN/instansi lain tersebut untuk pelunasan utang pajak. "4. A#aka$ (a$ #elak(anaan #en%i-aan a#abila Wajib Pajak/PP men+lak menan'a-an&ani 1e,i-a A/a,a Pelak(anaan 3i-a (1AP3!* Pelaksanaan sita tetap sah meskipun WP/PP menolak menandatangani !)P. 'urusita Pajak harus men+antumkan penolakan tersebut dalam !)P dan !)P ditandatangani oleh jurusita dan saksi-saksi. !)P tersebut tetap sah dan mempunyai kekuatan mengikat. 20. 1a&aimana j),)(i-a melak(anakan #en%i-aan a-a( a(e- WP 'i l)a, wila%a$ KPP* $alam hal penyitaan harus dilaksanakan di luar wilayah kerja Pejabat, maka: - Pejabat dimaksud meminta bantuan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat aset Wajib Pajak/PP. - %PP yang diminta bantuan setelah menerima urat Permintaan %PP -%PP domisili., %PP lokasi disertai salinan P, segera menerbitkan P#P. - 'urusita %PP lokasi melaksanakan penyitaan dengan menyerahkan P#P dan !)P. 2". A#aka$ #en%i-aan 'a#a- 'ilak)kan -an#a $a'i,n%aWajib Pajak* - BA - Penyitaan tetap dapat dilaksanakan walaupun Wajib Pajak tidak hadir, sepanjang salah seorang saksi berasal dari Pemda setempat, sekurang-kurangnya setingkat ekretaris %elurahan/$esa. 22. A#abila WP/PP -i'ak be,(e'ia membe,i-a$)kan (al'+ keka%aann%a %an& -e,(im#an 'i bank 2 ba&aimana -in'ak lanj)-n%a* - $'P -Pejabat. mengajukan permintaan pemblokiran kepada bank disertai dengan penyampaian salinan P dan P#P. - !ank wajib memblokir seketika setelah menerima permintaan pemblokiran dan membuat !erita )+ara Pemblokiran -!)P. serta menyampaikan salinannya kepada $'P dan Penanggung Pajak. - 'urusita setelah menerima !)P dari bank memerintahkan PP untuk memberi kuasa kepada bank agar memberitahukan saldo kekayaannya yang tersimpan pada bank tersebut kepada 'urusita. - !ila PP menolak memberikan kuasa pada bank, Pejabat meminta bantuan !ank &ndonesia melalui #enteri %euangan untuk memerintahkan bank memberitahukan saldo kekayaan WP yang tersimpan di !ank. - 'urusita melakukan penyitaan dan membuat !)P dan menyampaikan salinan !)P kepada Penanggung Pajak dan bank ybs. - Pejabat mengajukan permintaan pen+abutan pemblokiran kepada bank, setelah Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak. 22. 1a&aimana 'en&an #el)na(an $)-an& #ajak Wajib Pajak %an& 'in%a-akan #aili- +le$ #en&a'ilan* - )pabila Wajib Pajak telah dinyatakan pailit sebelum penyitaan dilakukan, maka jurusita tidak dapat se+ara langsung menyita aset Wajib Pajak. 'urusita menyampaikan urat Paksa kepada %urator, 4akim Pengawas atau !alai 4arta Peninggalan. - )pabila jurusita telah melaksanakan penyitaan atas aset Wajib Pajak sebelum Wajib Pajak dinyatakan pailit oleh PN, maka barang yang telah disita dapat dilelang. Penjelasan Wajib Pajak yang dinyatakan pailit oleh pengadilan masih mempunyai kewajiban untuk melunasi hutang pajaknya.. 23. A#abila Wajib Pajak %an& ma(i$ mem#)n%ai )-an& #ajak 'in%a-akan b)ba, a-a) 'ilik)i'a(i +le$ #en&a'ilan2 ba&aimana 'en&an #el)na(an )-an& #ajak Wajib Pajak* urat Paksa diberitahukan kepada orang atau badan yang dibebani untuk melakukan pemberesan, atau likuidator. Penjelasan Wajib Pajak yang dinyatakan bubar atau dalam likuidasi oleh pengadilan masih mempunyai kewajiban untuk melunasi utang pajaknya. %PP menyerahkan salinan P dan P#P kepada likuidator atau orang/badan yang melaksanakan pemberesan. 2. KPP -ela$ men%i-a a(e- WP -e-a#i bel)m 'ij)al/'ilelan&2 ka,ena nilain%a ke/il -i'ak (eban'in& 'en&an )-an& #ajak 'an bia%a iklan #en&)m)man2 ba&aimana -in'ak lanj)-n%a* - BC - - %PP melakukan penyitaan tambahan sampai men+ukupi untuk pelunasan utang pajak. - $ilanjutkan penjualan/lelang aset yang disita. 25 A#abila WP mem#e,+le$ Ke#)-)(an Kebe,a-an a-a) P)-)(an 1an'in& %an& men&akiba-kan )-an& #ajak be,k),an& a-a) ni$il (e$in&&a -e,'a#a- lebi$ ba%a, (e'an&kan ba,an& %an& 'i(i-a -ela$ 'ilelan&2 a#aka$ WP 'a#a- memin-a kembali ba,an&n%a -e,(eb)-* Tidak. Penjelasan Wajib Pajak tidak dapat meminta atau tidak berhak menuntut pengembalian barang yang telah dilelang, apabila setelah pelaksanaan lelang Wajib Pajak memperoleh keputusan keberatan atau putusan banding yang mengakibatkan utang pajak menjadi berkurang atau nihil sehingga menimbulkan kelebihan pembayaran pajak, $alam hal ini, Pejabat mengembalikan kelebihan pembayaran pajak dalam bentuk uang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan 20 A#a %an& 'imak()' 'en&an #en/e&a$an* Pen+egahan adalah larangan yang bersifat sementara terhadap penanggung pajak tertentu untuk keluar dari wilayah Negara Depublik &ndonesia berdasarkan alasan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 25 A#a k,i-e,ia Wajib Pajak / Penan&&)n& Pajak %an& 'a#a- 'ilak)kan #en/e&a$an* a. #empunyai utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Dp0::.:::.:::,:: -seratus juta rupiah.. b. $iragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak. +. Telah mendapat keputusan pen+egahan yang diterbitkan oleh #enteri 26 A#aka$ (e-ela$ 'ilak)kan #en/e&a$an -e,$a'a# WP/PP men&akiba-kan $a#)(n%a )-an& #ajak* Tidak. Penjelasan Pen+egahan terhadap Penanggung Pajak tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan pajak. 24 A#a %an& 'imak()' 'en&an #en%an'e,aan* Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan Penanggung Pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu. 30 A#a k,i-e,ia Wajib Pajak / Penan&&)n& Pajak %an& 'a#a- 'ilak)kan #en%an'e,aan* %riteria Penanggung Pajak yang akan disandera adalah: a. #empunyai utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Dp0::.:::.:::,:: -seratus juta rupiah.. b. $iragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak. +. Telah lewat jangka waktu 03 -empat belas. hari sejak tanggal urat Paksa diberitahukan kepada Penanggung Pajak. - BB - d. Telah mendapat i1in tertulis dari #enteri %euangan Depublik &ndonesia. Penjelasan Penyanderaan hanya dapat dilaksanakan berdasarkan urat Perintah Penyanderaan yang diterbitkan oleh Pejabat setelah mendapat i1in tertulis dari #enteri %euangan atau *ubernur %epala $aerah Tingkat & -untuk pajak daerah.. 3" A#aka$ -in'akan #en%an'e,aan 'a#a- 'ilak)kan -an#a ke#)-)(an #en&a'ilan* $apat Penjelasan Tindakan Penyanderaan adalah merupakan tindak lanjut pelaksanaan urat Paksa yang oleh "" diberikan kekuatan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. 32 3ia#a (ajaka$ Penan&&)n& Pajak %an& 'a#a- 'i(an'e,a* 3ia#a (ajaka$ Penan&&)n& Pajak %an& 'a#a- 'i(an'e,a* 0. Wajib Pajak ,rang Pribadi, termasuk ahli waris. 2. Wajib Pajak !adan, diwakili oleh Pengurus, %omisaris, Pemegang saham mayoritas atau pengendali, termasuk orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan atau mengambil keputusan dalam menjalankan perusahaan. Penjelasan Wakil dari Wajib Pajak bertangggung jawab se+ara pribadi dan se+ara renteng atas pembayaran pajak yang terutang. 33 1e,a#a lama ma(a #en%an'e,aan* #asa penyanderaan paling lama @ -enam. bulan dan dapat diperpanjang untuk selama-lamanya @ -enam. bulan. 35 A#aka$ 'en&an be,ak$i,n%a ma(a #en%an'e,aan -an#a #emba%a,an2 )-an& #ajak Wajib Pajak/Penan&&)n& Pajak menja'i $a#)( ('ian&&a# l)na(!* Tidak, Penjelasan Penyanderaan terhadap Penanggung Pajak tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan pajak. "tang Wajib Pajak baru dianggap lunas setelah adanya pembayaran. Penyanderaan hanyalah suatu sarana untuk memaksa Penanggung Pajak untuk melunasi utang pajaknya dan bukan merupakan pengganti dari utang pajak. 30 A#a (%a,a- 'ilak)kann%a #en/ab)-an #en%an'e,aan* a. "tang pajak dan biaya penagihan pajak telah dibayar lunas, b. 'angka waktu yang ditetapkan dalam urat Perintah Penyanderaan itu telah terpenuhi, +. !erdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap( atau d. !erdasarkan pertimbangan tertentu dari #enteri %euangan.
35. A#aka$ )#a%a $)k)m %an& 'a#a- 'ilak)kan +le$ Wajib Pajak/Penan&&)n& Pajak %an& 'i(an'e,a* - 0:: - Wajib Pajak dapat melakukan gugatan rehabilitasi nama baik dan ganti rugi melalui Pengadilan Negeri. Penjelasan )pabila ternyata Pengadilan Negeri mengabulkan gugatan tersebut, maka $'P berkewajiban untuk merehabilitasi nama baik Penanggung Pajak dan memberikan ganti rugi sebesar Dp 0::.:::,- -seratus ribu. per hari selama Penanggung pajak disandera. - 0:0 - <A:N8<A:N ". A#aka$ a'a /a,a lain ba&i Wajib Pajak )n-)k men'a.-a,kan 'i,i (elain 'i KPP 'an KP* elain di %PP dan %P3, Wajib Pajak dapat menggunakan sarana pendaftaran se+ara on-line dengan internet melalui e-registration di www.pajak.go.id Penjelasan $engan adanya e-registration, Wajib Pajak dapat melakukan pendaftaran kapan dan dimana saja tanpa perlu datang ke %PP. Pada saat mendaftar melalui internet, Wajib Pajak akan langsung mendapatkan urat %eterangan Terdaftar ementara yang berisi keterangan Wajib Pajak dan NPWP serta %PP tempat Wajib Pajak terdaftar.
2. A#aka$ .)n&(i 'a,i 3),a- Ke-e,an&an Te,'a.-a, 3emen-a,a * /ungsinya sebagai sarana bagi Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Penjelasan urat %eterangan Terdaftar ementara itu hanya dapat digunakan untuk pembayaran serta pemotongan pajak sedangkan untuk transaksi dengan pihak ketiga tidak berlaku. 3. Men&a#a 3),a- Ke-e,an&an Te,'a.-a, be,(i.a- (emen-a,a * urat %eterangan Terdaftar yang asli hanya dikeluarkan oleh %PP tempat Wajib Pajak terdaftar. Penjelasan )pabila Wajib Pajak dalam janga waktu 5: hari sejak pendaftaran tidak mengirimkan formulir pendaftaran beserta persyaratannya ke %PP, maka Wajib Pajak tersebut tidak akan mendapatkan %T dan %artu NPWP asli dan NPWP Wajib Pajak tersebut akan dihapus dari sistem e-registration. . A#aka$ e8,e&i(-,a-i+n $an%a )n-)k ke#en-in&an #en'a.-a,an (aja* e-registration tidak hanya digunakan untuk kepentingan pendaftaran saja. Penjelasan $engan e-registration, Wajib Pajak dapat melakukan perubahan data, mengajukan pindah %PP dan juga penghapusan NPWP
5. Men&a#a (a%a $a,)( mem#)n%ai a//+)n- )n-)k #en'a.-a,an >n8<ine ini* )++ount tersebut sebagai sarana untuk dapat mengakses aplikasi e-registration. Penjelasan )++ount digunakan sebagai key untuk masuk ke aplikasi e-registration. elama tidak memiliki a++ount Wajib Pajak tidak dapat mengakses e-registartion. 0. Ke KPP mana (a%a $a,)( men&i,imkan '+k)men %an& 'ib)-)$kan )n-)k #,+(e( #en'a.-a,an (e/a,a >n8<ine ini * %e %PP tempat Wajib Pajak terdaftar. Penjelasan "ntuk Wajib Pajak ,rang Pribadi berdasarkan domisilinya sedangkan untuk Wajib Pajak !adan berdasarkan lokasi usaha berada. Tempat %PP terdaftar dapat dilihat langsung di /ormulir Pendaftaran. - 0:2 - 5. Dalam $al #e,l) 'ilak)kan #e,)ba$an 'a-a8'a-a Wajib Pajak2 ba&aimana #,+(e'),n%a 'alam e8,e&i(-,a-i+n* <ukup dengan login dan langsung melakukan perubahan data. etelah proses perubahan dilakukan, Wajib pajak mengirimkan formulir dan lampiran yang menyatakan perubahan item tersebut ke %PP tempat Wajib Pajak terdaftar. 6. 1e,a#a lama (a%a akan men'a#a-kan 3KT 'an Ka,-) NPWP a(li %an& 'ikel)a,kan KPP 'an kemana (a%a $a,)( men&ambiln%a* %T dan %artu NPWP asli diterbitkan oleh %PP sepajang %PP telah menerima se+ara lengkap formulir dan persyaratannya dari Wajib Pajak. Wajib Pajak dapat mengambilnya di %PP tempat Wajib Pajak Terdaftar.
4. 1a&aimana /a,a #emba%a,an #ajak (e$)b)n&an 'en&an a'an%a (i(-em MP3* Pembayaran pajak dilakukan pada bank persepsi yang sudah ,n-?ine dengan $'P. Penjelasan "ntuk daerah yang belum ,n-line tidak diperbolehkan menerima pembayaran Pajak dari Wajib Pajak "0. 1a&aimana k+n(ek)en(i bank #e,(e#(i %an& ma(i$ mene,ima #emba%a,an #ajak* !ank persepsi yang masih menerima pembayaran dari Wajib Pajak tersebut akan mendapatkan pinalti dari $irektorat 'enderal )nggaran.
"". 1a&aimana kem)'a$an e83PT ba&i ke#en-in&an #ela#+,an #ajak* Hfisiensi Penjelasan $engan aplikasi e-spt, Wajib Pajak dalam melaporkan pajaknya tidak perlu lagi melampirkan lampirannya, tetapi +ukup dengan merekamnya di disket atau <$ dan melampirinya dengan PT induk. $isamping itu dilengkapi juga dengan petunjuk pemakaian yang mampu mengupdate data PT induk dari lampiran-lampirannya dan juga perhitungan perpajakan dalam PT se+ara otomatis sesuai dengan peraturan yang berlaku "2. 1a&aimana kem)'a$an e8.illin& ba&i ke#en-in&an #ela#+,an #ajak * #emudahkan Wajib Pajak terutama dalam hal waktu. Penjelasan $engan dibangunnya system e-filling akan sangat memudahkan Wajib Pajak karena waktu akses menjadi lebih +epat, karena pada prinsipnya Wajib Pajak langsung me- Jload8 data PTnya ke $atabase $'P tanpa melalui %PP, disamping itu Wajib Pajak hanya menyampaikan PT &nduk dan !erita )+ara yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak dan pengiriman data PT dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dalam batasan waktu yang ditentukan "3. Da#a-ka$ .a(ili-a( 'ial )# )n-)k men&ak(e( la%anan e8.illin& Jika 'i kan-+, kami -ela$ -e,k+nek(i 'en&an ja,in&an in-e,ne-2 a#aka$ kami 'a#a- men&8ak(e( la%anan e8.ilin& -an#a men&&)nakan 'ial )#* 4arus tetap menggunakan fasilitas dial up Penjelasan - 0:5 - aat ini layanan e-filling dengan +ara dial up +onne+tion, kedepannya diren+anakan layanan e-filling akan tersedia di internet, sehingga memudahkan wajib pajak untuk mengakses e-filling. ". Jika Wajib Pajak men&&)nakan la%anan e8.ilin&2 a#aka$ ma(i$ $a,)( mela#+, ke KPP* ;a. Penjelasan Pada prinsipnya layanan e-filing adalah mengirimkan file PT ke $'P, sedangkan pelaporannya masih harus dilakukan dan masih terikat dengan peraturan perpajakan yang berlaku, yaitu dilaporkan sebelum tanggal 2: setiap bulannya, ;ang dilaporkan ke %PP adalah PT &nduk -tanpa lampiran. dan !erita )+ara yang telah ditandatangani serta kelengkapan PT lainnya -P, urat ?ainnya.. "5. A#a %an& 'a#a- 'ilak)kan Wajib Pajak jika -e,ja'i ke(ala$an #en&i,iman 'a-a 3PT melal)i la%anan e8.ilin&* )pabila belum melewati batasan tanggal pengiriman, dapat dilakukan pengiriman ulang data PT, sedangkan apabilan sudah lewat batasan tanggal pengiriman dapat mengirimnya dalam bentuk spt pembetulan. "0. A#aka$ la%anan e8.ilin& men&ik)-i jam ke,ja KPP* Tidak Penjelasan. pengiriman melalui layanan e-filing dapat dilakukan kapan saja, selama tidak melewati batasan waktu yang telah ditentukan oleh undang-undang.
"5. A#a %an& 'ilak)kan )n-)k melak)kan k+nek(i ke la%anan e8.ilin&* a. #enyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan antara lain P< dengan , WindowsPP, Windows2:::,Windows2::5, #odem dan ?ine Telepon eksternal b. #engedit file hosts -lokasinya : +:QwindowsQsystem52Qdri=ersQet+., tambahkan 0:.293.22.253 apps0, lalu simpan +. #enbuat windows dial up +onne+tion, isi nomor telepon, username dan password yang telah diberikan. d. 'alankan $ial up +onne+tion, lalu buka internet e>plorer, buka webpage dengan alamat http://apps0:AAAC
"6. Jika kami melak)kan #en&i,iman 'a-a 3PT be,kali8kali melal)i la%anan e8 .ilin&2 be,i-a a/a,a mana %an& $a,)( 'ila#+,kan * !erita a+ara dari pengiriman data PT yang terakhir. 4al ini karena diasumsikan yang dikirim terakhir oleh Wajib Pajak adalah data yang up todate "4. Jika #a'a (aa- #en&i,iman 'a-a2 -e,ja'i ma(ala$ (e$in&&a men&akiba-kan be,i-a a/a,a -i'ak -e,/e-ak2 a#a %an& $a,)( 'ilak)kan * 4arus dilakukan pengiriman ulang data PT, namun apabila kegagalan tetap terjadi berulang-ulang, segera hubungi petugas yang bertanggung-jawab di %PP.
- 0:3 - 20. 1a&aimana melak)kan #,+(e( im#+, 'a-a ke'alam a#lika(i e83PT * $ata dapat diimpor ke dalam aplikasi e-PT dengan mengikuti format yang telah ditentukan dalam aplikasi e-PT. /ormat tandar file impor tersebut dapat dilihat pada petunjuk penggunaan aplikasi e-PT.
2". 1a&aimana 3e--in& >D1C * etting ,$!< -,pen $atabase <onne+ti=ity. dapat dilihat pada petunjuk penggunaan aplikasi e-PT yang disertakan dalam aplikasi e-PT.
22. A#aka$ e83PT bi(a 'i#akai m)l-i )(e, * $apat. Penjelasan )plikasi bisa digunakan bersama-sama dengan banyak user agar memudahkan pekerjaan dan efisiensi waktu. 23. Dalam (a-) PC2 a#aka$ bi(a 'i&)nakan )n-)k men&i#)- 'a-a e83PT )n-)k bebe,a#a WP/NPWP * !isa. Penjelasan &nput data e-PT dalam satu P< untuk beberapa WP/NPWP dilakukan dengan +ara : a. #eng-+opy database kosong kedalam beberapa folder sesuai dengan jumlah WP. b. %etika melakukan perekaman, ,$!< disesuaikan dengan database yang akan diakses.
2. A#aka$ %an& $a,)( 'ilak)kan2 jika akan me,ekam 'a-a 33P nam)n -i'ak memiliki NTPP * #engisikan F:G sebanyak 0@ digit pada kolom NTPP dengan tujuan agar data dapat direkam melalui sistem #P5.
- 0:9 - 3EKRETAR:AT ". 3ia#aka$ Pe&awai Ne&e,i 3i#il * Pegawai Negeri ipil adalah setiap warga negara Depublik &ndonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pegawai Negeri ipil terdiri dari : a. Pegawai Negeri ipil Pusat dan $aerah( b. )nggota Tentara Nasional &ndonesia( dan +. )nggota %epolisian Negara Depublik &ndonesia. 2. 3ia#a (aja %an& be,$ak menja'i Pe&awai Ne&e,i 3i#il* ;ang berhak menjadi Pegawai Negeri ipil adalah : a. etiap Warga Negara &ndonesia yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi Pegawai Negeri ipil( b. )pabila pelamar yang dimaksud di atas diterima, maka ia harus melalui masa per+obaan dan selama itu berstatus sebagai +alon Pegawai Negeri ipil( +. <alon Pegawai Negeri ipil diangkat menjadi Pegawai Negeri ipil setelah melalui per+obaan sekurang-kurangnya 0 -satu. tahun dan selama-lamanya 2 -dua. tahun. 3. A#a (aja kewajiban 'an la,an&an %an& $a,)( 'i#a-)$i +le$ Pe&awai Ne&e,i 3i#il* %ewajiban bagi Pegawai Negeri ipil adalah : a. etia dan taat kepada Pan+asila, ""$ 0B39, Negara, dan Pemerintah( b. #engutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri serta menghindarkan segala sesuatu yang mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak lain( +. #enjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan Pegawai Negeri ipil( d. #engangkat dan mentaati sumpah/janji Pegawai Negeri ipil dan sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku( e. #enyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya( f. #emperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku se+ara umum( g. #elaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab( h. !ekerja dengan jujur, tertib, +ermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara( i. #emelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan %orps Pegawai Negeri ipil( j. egera melaporkan kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah, terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil( k. #entaati ketentuan jam kerja( l. #en+iptakan dan memelihara suasana kerja yang baik( - 0:@ - m. #enggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik- baiknya( n. #emberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya baik-baik( o. !ertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya( p. #embimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya( O. #enjadi dan memberikan +ontoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya( r. #endorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya( s. #emberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan kariernya( t. #entaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan( u. !erpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat, sesama Pegawai Negeri ipil, dan terhadap atasan( =. 4ormat menghormati antara sesama warga negara yang memeluk agama/keper+ayaan terhadap Tuhan ;ang #aha Hsa, yang berlainan( w. #enjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat( >. #entaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku( y. #entaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang( 1. #emperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin. ?arangan bagi Pegawai Negeri ipil adalah : a. #elakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara, Pemerintah, atau Pegawai Negeri ipil( b. #enyalahgunakan wewenangnya( +. Tanpa i1in Pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk negara asing( d. #enyalahgunakan barang-barang, uang, atau surat-surat berharga milik Negara( e. #emiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik Negara se+ara tidak sah( f. #elakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang se+ara langsung atau tidak langsung merugikan Negara( g. #elakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya( h. #enerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan Pegawai Negeri ipil( i. #emasuki tempat-tempat yang dapat men+emarkan kehormatan atau martabat Pegawai Negeri ipil, ke+uali untuk kepentingan jabatan( j. !ertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya( k. #elakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayaninya( l. #enghalangi berjalannya tugas kedinasan( m. #embo+orkan dan atau memanfaatkan rahasia Negara yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain( - 0:A - n. !ertindak selaku perantara bagi suatu pengusaha atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi Pemerintah( o. #emiliki saham modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup kekuasaannya( p. #emiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan sahamnya tidak dalam ruang lingkup kekuasaannya yang jumlah dan sifat pemilikan itu sedemikian rupa sehingga melalui pemilikan saham tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan penyelenggaraan atau jalannya perusahaan( O. #elakukan kegiatan usaha dagang baik se+ara resmi, maupun sambilan, menjadi direksi, pimpinan, atau komisaris perusahaan swasta bagi yang berpangkat Pembina -*ol. &I/a. ke atas atau yang memangku jabatan eselon &( r. #elakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain. . A#a (aja $ak8$ak %an& 'imiliki +le$ Pe&awai Ne&e,i 3i#il* etiap Pegawai Negeri ipil memperoleh hak-hak sebagai berikut : a. #emperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggungjawabnya( b. #emperoleh +uti( +. etiap Pegawai Negeri ipil yang ditimpa oleh sesuatu ke+elakaan dalam dan karena menjalankan tugas dan kewajibannya, berhak memperoleh perawatan( d. etiap Pegawai Negeri ipil yang menderita +a+at jasmani atau +a+at rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga, berhak memperoleh tunjangan( e. etiap Pegawai Negeri ipil yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka. 5. =)k)man a#a (aja %an& 'a#a- 'ikenakan a-a( #elan&&a,an #e,a-),an 'i(i#lin +le$ Pe&awai Ne&e,i 3i#il * N+ Tin&ka- =)k)man Di(i#lin Jeni( =)k)man Di(i#lin 0. 4ukuman $isiplin Dingan a. Tegoran lisan b. Tegoran tertulis +. Pernyataan tidak puas se+ara tertulis 2. 4ukuman $isiplin edang a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 0 -satu. tahun b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 0 -satu. tahun +. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 0 -satu. tahun 5. 4ukuman $isiplin !erat a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 0 -satu. tahun b. Pembebasan dari jabatan +. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri ipil d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri ipil 0. 3ia#aka$ #ejaba- %an& be,wenan& menja-)$kan $)k)man 'i(i#lin -e,$a'a# Pe&awai Ne&e,i 3i#il %an& melan&&a, #e,a-),an 'i(i#lin* Pejabat yang berwenang menghukum adalah #enteri dan 'aksa )gung, ke+uali jenis hukuman disiplin : - 0:C - N+ Jeni( =)k)man Di(i#lin Te,$a'a# Pe&awai Ne&e,i 3i#il 0. a. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri ipil !erpangkat Pembina Tk. & -*ol. &I/b. ke atas b. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri ipil 2. Pembebasan 'abatan #emangku jabatan struktural eselon & atau jabatan lain yang wewenang pengangkatan dan pemberhentiannya berada di tangan Presiden elanjutnya wewenang penjatuhan hukuman disiplin tersebut didelegasikan oleh #enteri %euangan kepada para pejabat di lingkungan $epartemen %euangan D& yaitu sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut ini : N+. Pejaba- =)k)man Di(i#lin ;an& Di'ele&a(ikan Te,$a'a# PN3 0. PEJA1AT E3E<>N : G a. ekretaris 'enderal a. Tegoran lisan ;ang memangku jabatan struktural eselon && atau yang setingkat di lingkungan masing-masing b. $irjen )nggaran b. Tegoran tertulis +. $irjen Pajak +. Pernyataan tidak puas se+ara tertulis d. $irjen !ea dan <ukai d. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 0 -satu. tahun e. $irjen Pembinaan !"#N e. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 0 -satu. tahun f. $irjen ?embaga %euangan f. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 0 -satu. tahun g. $irjen P%P$ h. $irjen Piutang 6 ?elang Negara g. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 0 -satu. tahun ;ang memangku jabatan struktural eselon &&, &&&, &I, I dan yang setingkat serta Pegawai Negeri ipil lainnya di lingkungan masing-masing i. &nspektur 'enderal j. %etua !apepam h. Pembebasan jabatan ;ang memangku jabatan struktural eselon &I, I dan yang setingkat di lingkungan masing-masing k. %epala !)/ l. %epala !)%"N m. %epala !intek n. %epala !PP% 2. PEJA1AT E3E<>N :: G ekretaris $irektorat 'enderal /!adan, ekretaris &nspektorat 'enderal, %epala !iro, $irektur, &nspektur, %epala Pusat Pendidikan dan Pelatihan, %epala Pusat, ekretaris !PP, %epala %antor Wilayah atau jabatan lain yang setingkat a. b. +. Tegoran lisan Tegoran tertulis Pernyataan tidak puas se+ara tertulis ;ang memangku jabatan struktural eselon &&& atau yang setingkat di lingkungan masing-masing d. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 0 -satu. tahun ;ang memangku jabatan struktural eselon &&&, &I, I dan yang setingkat serta Pegawai Negeri ipil lainnya di lingkungan masing-masing e. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 0 -satu. tahun - 0:B - N+. Pejaba- =)k)man Di(i#lin ;an& Di'ele&a(ikan Te,$a'a# PN3 f. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 0 -satu. tahun 5. PEJA1AT E3E<>N ::: G %epala !agian, %epala ub $irektorat, %epala !idang, ekretaris Pengganti !PP, %epala %antor -eselon &&&., %epala !alai, %epala Pangkalan arana ,perasional atau jabatan lain yang setingkat a. b. +. Tegoran lisan Tegoran tertulis Pernyataan tidak puas se+ara tertulis ;ang memangku jabatan struktural eselon &I dan yang setingkat di lingkungan masing-masing 3. PEJA1AT E3E<>N :B G %epala ub !agian, %epala eksi, atau jabatan lain yang setingkat a. b. +. Tegoran lisan Tegoran tertulis Pernyataan tidak puas se+ara tertulis ;ang memangku jabatan struktural eselon I dan yang setingkat serta Pegawai Negeri ipil lainnya di lingkungan masing-masing 5. Ka#an be,lak)n%a $)k)man 'i(i#lin* %eputusan hukuman disiplin mulai berlaku sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut : N+. Jeni( =)k)man Di(i#lin M)lai 1e,lak) 0. 4ukuman disiplin tingkat ringan ejak tanggal disampaikan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada Pegawai Negeri ipil yang dijatuhi hukuman disiplin a. Tegoran lisan b. Tegoran tertulis +. Pernyataan tidak puas se+ara tertulis 2. 4ukuman disiplin tingkat sedang dan berat Pada hari ke - 09 -lima belas. terhitung mulai tanggal penyampaian surat keputusan hukuman disiplin itu kepada Pegawai Negeri ipil yang bersangkutan A#abila -i'ak a'a kebe,a-an a. Penundaan kenaikan gaji berkala b. Penurunan gaji +. Penundaan kenaikan pangkat d. Penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah e. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri f. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PN A#abila a'a kebe,a-an ejak tanggal keputusan atas keberatan itu ditetapkan oleh atasan pejabat yang berwenang menghukum atau oleh !adan Pertimbangan %epegawaian a. Penundaan kenaikan gaji berkala b. Penurunan gaji +. Penundaan kenaikan pangkat d. Penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah e. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri f. Pemberhentian tidak dengan hormat 5. 4ukuman disiplin pembebasan dari jabatan ejak tanggal keputusan hukuman disiplin itu ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menghukum 3. Pegawai Negeri ipil yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir pada waktu penyampaian keputusan hukuman disiplin 4ari ke-5: -tiga puluh. terhitung mulai tanggal yang ditentukan untuk penyampaian keputusan hukuman disiplin - 00: - 6. A#aka$ (ank(i -e,$a'a# Pe&awai Ne&e,i 3i#il %an& 'ikenakan #ena$anan +le$ %an& be,wajib* Pegawai Negeri ipil yang dikenakan penahanan oleh pejabat yang berwajib karena disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan dikenakan #embe,$en-ian (emen-a,a sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. N+. Ala(an Pembe,$en-ian 3emen-a,a 1e(a,n%a 7aji ;an& Diba%a,kan 0. #elakukan kejahatan/pelanggaran jabatan a. 'ika terdapat petunjuk-petunjuk yang +ukup meyakinkan bahwa ia telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas dirinya mulai bulan berikutnya ia diberhentikan diberikan bagian gaji sebesar 9: E dari gaji pokok yang diterimanya terakhir( b. 'ika belum terdapat petunjuk-petunjuk yang jelas tentang telah dilakukannya pelanggaran yang didakwakan atas dirinya mulai bulan berikutnya ia diberhentikan diberikan bagian gaji sebesar A9 E dari gaji pokok yang diterimanya terakhir. 2. #elakukan kejahatan/pelanggaran yang tidak menyangkut jabatannya #ulai bulan berikutnya ia diberhentikan bagian gaji sebesar A9 E dari gaji pokok yang diterimanya terakhir 0. Pegawai Negeri yang menerima bagian gaji seperti disebutkan di atas mendapat tunjangan keluarga, tunjangan kemahalan umum, dan lain-lain, ke+uali tunjangan jabatan dan fasilitas yang ada hubungannya langsung dengan jabatannya menurut peraturan yang berlaku dan dihitung atas dasar bagian gaji yang diterimanya. 2. "ntuk menghindarkan kerugian bagi keuangan negara, maka perkara yang menyebabkan seorang Pegawai Negeri ipil yang dikenakan pemberhentian sementara, harus diperiksa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar dapat diambil keputusan yang tepat terhadap diri pegawai yang bersangkutan. 4. 3e-ela$ 'ilak)kan #eme,ik(aan +le$ #i$ak %an& be,wajib2 -in'akan a#a %an& $a,)( 'ilak)kan -e,$a'a# Pe&awai Ne&e,i 3i#il -e,(eb)-* Perlakuan terhadap Pegawai Negeri ipil yang telah dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwajib atas dakwaan yang ditujukan kepadanya sebagaimana tabel di bawah ini : N+. =a(il Peme,ik(aan Pe,lak)an Te,$a'a# PN3 ;an& 3ebel)mn%a Tela$ Dibe,$en-ikan 3emen-a,a 0. Terbukti Tidak bersalah a. PN tersebut direhabilitasikan yaitu diaktifkan dan dikembalikan pada jabatan semula terhitung sejak ia dikenakan pemberhentian sementara( b. elama masa diberhentikan untuk sementara ia berhak mendapat gaji penuh serta penghasilan-penghasilan lain yang berhubungan dengan jabatannya. 2. Terbukti !ersalah a. $apat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap - 000 - N+. =a(il Peme,ik(aan Pe,lak)an Te,$a'a# PN3 ;an& 3ebel)mn%a Tela$ Dibe,$en-ikan 3emen-a,a karena melakukan tindak pidana kejahatan yang an+aman hukumannya kurang dari 3 -empat. tahun( b. $apat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat karena dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang an+aman hukumannya 3 -empat. tahun atau lebih( +. $iberhentikan tidak dengan hormat karena dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan. "0. A#abila 'alam membe,ikan #ela%anan ke#a'a ma(%a,aka- -e,'a#a- -in'akan 'a,i a#a,a- #ajak %an& men%im#an& a-a) ma(%a,aka- me,a(a k),an&/-i'ak #)a( -e,$a'a# #ela%anan %an& 'ibe,ikan2 ba&aimana /a,a men%am#aikan #en&a')an ma(%a,aka- a&a, #e,b)a-an a#a,a-/+kn)m -e,(eb)- 'a#a- 'i-in'aklanj)-i* Pengaduan masyarakat dapat disampaikan ke %otak Pos 9:::, %otak Pos 000 '%T# 02A::, %omisi ,mbudsman, dan &nspektorat 'enderal -sesuai flow +hart dibawah., pengaduan yang masuk kemudian akan disampaikan ke $irektur 'enderal Pajak untuk ditindaklanjuti. $irektur 'enderal Pajak Pengaduan #asyarakat %otak Pos 9::: %otak Pos 000 '%T# 02A:: %omisi ,mbudsman &nspektorat 'enderal Tindak lanjut - 002 - "". A#aka$ 'alam membe,ikan #ela%anan ke#a'a ma(%a,aka- Di,ek-+,a- Jen'e,al Pajak mene,a#kan -,an(#a,an(i (be,(i.a- -e,b)ka!2 -,an(#a,an(i -e,(eb)- meli#)-i a#a* ;a, meliputi: a. Transparansi manajemen penyelenggaraan pelayanan publik b. Prosedur pelayanan +. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan d. Din+ian biaya pelayanan e. Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab f. ?okasi pelayanan g. 'anji pelayanan h. tandar pelayanan publik i. &nformasi pelayanan "2. =)k)man a#a (aja %an& 'a#a- 'ikenakan a-a( #elan&&a,an #e,a-),an 'i(i#lin +le$ Pe&awai Ne&e,i 3i#il * N+ Tin&ka- =)k)man Di(i#lin Jeni( =)k)man Di(i#lin 0. 4ukuman $isiplin Dingan a. Tegoran lisan b. Tegoran tertulis +. Pernyataan tidak puas se+ara tertulis 2. 4ukuman $isiplin edang a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 0 -satu. tahun b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 0 -satu. tahun +. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 0 -satu. tahun 5. 4ukuman $isiplin !erat a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 0 -satu. tahun b. Pembebasan dari jabatan +. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri ipil d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri ipil "3. 3ia#aka$ #ejaba- %an& be,wenan& menja-)$kan $)k)man 'i(i#lin -e,$a'a# Pe&awai Ne&e,i 3i#il %an& melan&&a, #e,a-),an 'i(i#lin* Pejabat yang berwenang menghukum adalah #enteri dan 'aksa )gung, ke+uali jenis hukuman disiplin : N+. Jeni( =)k)man Di(i#lin Te,$a'a# Pe&awai Ne&e,i 3i#il 0. a. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri ipil !erpangkat Pembina Tk. & -*ol. &I/b. ke atas b. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri ipil - 005 - ". A#aka$ (ank(i -e,$a'a# Pe&awai Ne&e,i 3i#il %an& 'ikenakan #ena$anan +le$ %an& be,wajib* Pegawai Negeri ipil yang dikenakan penahanan oleh pejabat yang berwajib karena disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan dikenakan #embe,$en-ian (emen-a,a sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. N+. Ala(an Pembe,$en-ian 3emen-a,a 1e(a,n%a 7aji ;an& Diba%a,kan 0. #elakukan kejahatan/pelanggaran jabatan a. 'ika terdapat petunjuk-petunjuk yang +ukup meyakinkan bahwa ia telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas dirinya mulai bulan berikutnya ia diberhentikan diberikan bagian gaji sebesar 9: E dari gaji pokok yang diterimanya terakhir( b. 'ika belum terdapat petunjuk-petunjuk yang jelas tentang telah dilakukannya pelanggaran yang didakwakan atas dirinya mulai bulan berikutnya ia diberhentikan diberikan bagian gaji sebesar A9 E dari gaji pokok yang diterimanya terakhir. 2. #elakukan kejahatan/pelanggaran yang tidak menyangkut jabatannya #ulai bulan berikutnya ia diberhentikan bagian gaji sebesar A9 E dari gaji pokok yang diterimanya terakhir 5. Pegawai Negeri yang menerima bagian gaji seperti disebutkan di atas mendapat tunjangan keluarga, tunjangan kemahalan umum, dan lain-lain, ke+uali tunjangan jabatan dan fasilitas yang ada hubungannya langsung dengan jabatannya menurut peraturan yang berlaku dan dihitung atas dasar bagian gaji yang diterimanya. 3. "ntuk menghindarkan kerugian bagi keuangan negara, maka perkara yang menyebabkan seorang Pegawai Negeri ipil yang dikenakan pemberhentian sementara, harus diperiksa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar dapat diambil keputusan yang tepat terhadap diri pegawai yang bersangkutan. "5. 3e-ela$ 'ilak)kan #eme,ik(aan +le$ #i$ak %an& be,wajib2 -in'akan a#a %an& $a,)( 'ilak)kan -e,$a'a# Pe&awai Ne&e,i 3i#il -e,(eb)-* Perlakuan terhadap Pegawai Negeri ipil yang telah dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwajib atas dakwaan yang ditujukan kepadanya sebagaimana tabel di bawah ini : N+. =a(il Peme,ik(aan Pe,lak)an Te,$a'a# PN3 ;an& 3ebel)mn%a Tela$ Dibe,$en-ikan 3emen-a,a 0. Terbukti Tidak bersalah a. PN tersebut direhabilitasikan yaitu diaktifkan dan dikembalikan pada jabatan semula terhitung sejak ia dikenakan pemberhentian sementara( - 003 - N+. =a(il Peme,ik(aan Pe,lak)an Te,$a'a# PN3 ;an& 3ebel)mn%a Tela$ Dibe,$en-ikan 3emen-a,a b. elama masa diberhentikan untuk sementara ia berhak mendapat gaji penuh serta penghasilan-penghasilan lain yang berhubungan dengan jabatannya. 2. Terbukti !ersalah a. $apat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang an+aman hukumannya kurang dari 3 -empat. tahun( b. $apat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat karena dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang an+aman hukumannya 3 -empat. tahun atau lebih( +. $iberhentikan tidak dengan hormat karena dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan. "0 #aka$ 'alam membe,ikan #ela%anan ke#a'a ma(%a,aka- Di,ek-+,a- Jen'e,al Pajak mene,a#kan -,an(#a,an(i (be,(i.a- -e,b)ka!2 -,an(#a,an(i -e,(eb)- meli#)-i a#a* ;a, meliputi: a. Transparansi manajemen penyelenggaraan pelayanan publik b. Prosedur pelayanan +. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan d. Din+ian biaya pelayanan e. Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab f. ?okasi pelayanan g. 'anji pelayanan h. tandar pelayanan publik i. &nformasi pelayanan - 009 - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P RA3:> PENER:MAAN PAJAK DAN PDR1 T= 2002 KANW:< : (DJP 3UMATERA 1A7:AN UTARA! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 2@3,B@A 5@,2@2,BC2 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 3C,A:9 00,C9C,5@C 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 5B3,239 50,55@,@@@ 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 0B,C5C 0,02A,039 9 9:::: %,NTD"%& 5B3,9C0 3,9A3,2@B @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 39B,3AB 0C,9C5,A5B A A:::: )N*%"T)N 2CC,59B @,@30,C@B C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH C2@,2CC 3,2A2,@:3 B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 532,02: A,993,AC2 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 550,C25 - '"#?)4 5,5A:,3:3 022,202,323 umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 00@ - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< :: (DJP 3UMATERA 1A7:AN TEN7A=! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 3A2,@03 03,35@,C@0 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 99B,C2A 5@,200,::9 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N C:B,C5A 03,CAC,C3@ 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 32,CA0 C:2,:C: 9 9:::: %,NTD"%& 902,2@3 2,B25,C95 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 35B,@C0 0:,9@5,AB3 A A:::: )N*%"T)N 203,:A2 @,0CB,2@A C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH @02,CA0 2,@@A,959 B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 092,9A0 C,0:C,323 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 2A:,050 - '"#?)4 3,:C@,A5B B@,AC0,@@9 umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 00A - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< ::: (DJP 3UMATERA 1A7:AN 3E<ATAN! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 523,9B3 2@,@@3,9:: 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 2:2,C92 05,A50,5:9 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 0,:2@,553 0B,BBA,::3 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D B,939 B35,935 9 9:::: %,NTD"%& 529,A03 9,:5:,52@ @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 5@9,599 2A,59C,B0: A A:::: )N*%"T)N 092,905 A,C:3,55: C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 3:0,:B: 0:,:9C,5A3 B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 0CC,5@A C,C5B,A:@ 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 0BA,:59 - '"#?)4 5,0B5,5BB 02:,32A,BBC umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 00C - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< :BIBIB: (DJP JAKARTA RA;A :I::I:::! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 25:,3@9 90@,93A 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 53B,@9A - 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 5,A25,BA5 93,292,C0@ 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 9C,9:C 5,09A,@:5 9 9:::: %,NTD"%& 0,52A,@:: 5:,3@@,952 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) B,90:,BC@ @:,3@B,3A3 A A:::: )N*%"T)N 0,:93,B55 20,@:9,B29 C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 3,C5B,900 9C,B59,003 B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? C05,529 29,550,30A 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 5,:05,C:3 - '"#?)4 23,B22,A@0 293,A59,32C umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 00B - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< B:: (DJP JAKARTA RA;A K=U3U3! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PEREDARAN U3A=A 0 0:::: PHDT)N&)N 53@,0CA 09,AB3,C3: 2 2:::: PHDT)#!)N*)N C,5@A,5A5 9A,52@,:CA 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 0:,C:A,525 039,:2A,222 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D @@3,02A @:,5@:,95: 9 9:::: %,NTD"%& A0:,33C 0B,B2C,AA3 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 2,90B,:9C 5C,9BC,C52 A A:::: )N*%"T)N A,02B,AAB 9@,@99,@BB C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH B,:AA,@B: 020,9C:,BAB B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 0,CC5,9@5 0B,5BB,9BA 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 02,5B@,0@A '"#?)4 95,B:0,A09 953,@A2,99B umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 02: - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< B:::I:J (DJP JAWA 1A7:AN 1ARAT :I::! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 90,@:0 5C,953,CB@ 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 0:C,:93 22,259,9:2 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 9,099,:92 00:,5:B,C2: 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 93,93B C,923,9AA 9 9:::: %,NTD"%& 509,29B A,@A@,0B2 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 0,032,2:B 30,2C5,39A A A:::: )N*%"T)N B:@,@2A 03,20B,:23 C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 2,03C,5@0 C,:AB,2B@ B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 0,00B,BC9 20,@52,259 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 0,0:0,C:B '"#?)4 02,0:5,9:A 2A2,3B3,BBB umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 020 - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< J (DJP JAWA TEN7A= DAN D:;! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 3,A5: 5C,B0B,2C5 2 2:::: PHDT)#!)N*)N @,B22 0,C@@,:20 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 2,A@9,@05 9:,5::,:5A 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 30,3C0 0,3A9,:B0 9 9:::: %,NTD"%& 59,A:0 A,9B2,:B: @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) B:C,29@ 3:,359,9A@ A A:::: )N*%"T)N 05C,C0A B,3C9,09B C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 0,02:,3C: A,339,:5@ B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? AB:,0C5 09,A5:,@B3 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 2AB,:BB '"#?)4 @,:B0,2C5 0A5,23C,BCA umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 022 - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< J:IJ:: (DJP JAWA 1A7:AN T:MUR :I::! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N BA,A5B 3A,5@:,900 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 03A,:2@ 3,90B,@B5 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N @,3@A,0@A @:,55A,039 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D @3,AC9 @,0@3,:C0 9 9:::: %,NTD"%& 599,0AB B,@5A,3B9 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 0,:AB,BB9 93,C3B,39: A A:::: )N*%"T)N 9AA,CBC 03,90@,5A: C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 2,:::,505 B,25:,9C2 B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? @C0,AA3 2:,530,BC0 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) CB3,A02 '"#?)4 02,5@@,9CC 22@,B9A,5:C umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 025 - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< J::: (JDP KA<:MANTAN 1ARATIKA<:MANTAN TEN7A=! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 0:2,590 02,2A0,2B@ 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 33,C3: 9CB,0A: 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 02C,0BC 9,B2B,::2 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D A0B 2@:,C@9 9 9:::: %,NTD"%& 02@,:3B 0,B2@,BC3 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) BAA,9@2 @,BB2,9BA A A:::: )N*%"T)N 9C,C95 2,A:9,55@ C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 0CA,299 0,3C9,@2C B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 0:B,:0A 5,2B0,9C@ 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) @:,:9A - '"#?)4 0,AB3,CBB 59,392,3@3 umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 023 - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< J:B (DJP KA<:MANTAN T:MUR I KA<:MANTAN 3E<ATAN! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 902,5B9 C,A92,0CA 2 2:::: PHDT)#!)N*)N BC3,@B2 9,3B3,30: 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 0:A,5@9 5C,:@3,B0C 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 3:,5B2 39B,:C0 9 9:::: %,NTD"%& 93:,@@5 2,A22,2:3 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 39B,3B: B,559,200 A A:::: )N*%"T)N 5@3,2C@ 3,@@2,222 C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 3:2,55C 2,32@,C50 B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 009,@C2 5,3@:,C59 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 5AC,CC3 - '"#?)4 5,B:@,0CA A9,5AA,CBB umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 029 - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< JB (DJP 3U<AWE3: 3E<ATAN I 3U<AWE3: TEN77ARA! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N @,C:: 0A,:3:,C5A 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 99,CCA 5,025,3A5 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 0AB,0@2 3,A92,50B 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D C,2B: 9:5,AB@ 9 9:::: %,NTD"%& 09@,55@ 2,:CC,C0B @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 5B,939 A,235,:B0 A A:::: )N*%"T)N 2A,0BA 5,:3A,@33 C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 5@B,BBC 0,@23,C9A B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 0@0,9@2 9,0@:,:A0 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 0C3,000 '"#?)4 0,0CC,CCC 33,9C3,B:A umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 02@ - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< JB: (DJP 3U<AWE3: UTARA I 3U<AWE3: TEN7A=! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 0C,522 C,C09,3:B 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 2B,A5C CC@,:@0 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N A5,A32 2,00B,20A 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 9,BC9 0BB,C5@ 9 9:::: %,NTD"%& 029,39B 2,@9A,C5B @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) B5,B93 5,009,CBC A A:::: )N*%"T)N @A,555 2,3@3,BC2 C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 09C,@A0 A9:,23B B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? C2,B:@ 5,9BC,C0@ 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 05:,90C - '"#?)4 AC@,@2A 23,@:C,5:A umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 02A - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< JB:: (DJP 1A<:INT1INTT! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 2,@:9 02,:00,20@ 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 5,C33 9,005,A0: 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 9C,59C 2,BC3,@BB 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 0B,2C9 3@0,A9A 9 9:::: %,NTD"%& 0@B,BAC 2,@23,5:0 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 5@@,@AC 0:,3:3,0B3 A A:::: )N*%"T)N 0A@,:B5 3,9AA,:9A C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 9A9,:B@ 0,C35,3@A B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 09C,B5: @,3A@,9AA 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 22A,B93 - '"#?)4 0,A9C,C22 3@,3B@,BAC umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 02C - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< JB::: (DJP MA<UKU I PAPUA! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 23,@0B @,@2@,@0: 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 20B,9A5 02,90@,2:B 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N B,9C5 0,599,A59 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 00,0@0 00C,5AB 9 9:::: %,NTD"%& 2B9,A59 CAA,@55 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 029,A29 2,@3A,3@@ A A:::: )N*%"T)N 053,A35 0,20B,B5: C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 09:,303 90A,B00 B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? C:,A@5 2,@:@,@AC 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 09A,:53 - '"#?)4 0,2:B,590 2C,3C@,990 umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 02B - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P KANW:< J:J DJP WAJ:1 PAJAK 1E3AR! -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PEREDARAN U3A=A 0 0:::: PHDT)N&)N @0,3:3 5,0C:,B@9 2 2:::: PHDT)#!)N*)N @9C,@9: 03,B0:,:9@ 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 3,:::,@:A 2@:,@C9,@CB 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D - - 9 9:::: %,NTD"%& AC,923 B,@@:,:B0 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) @53,55B A:,3C:,20B A A:::: )N*%"T)N @5B,:32 @B,CC:,:B9 C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH CBC,A09 0,A53,5C@ B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? 0@,0BB 0,C:0,@C2 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 0@:,9BB - '"#?)4 A,03C,:AB 352,555,0C5 umber : ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 05: - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P NA3:>NA< -Dp.'uta. K<U JEN:3 U3A=A PAJAK PDR1 0 0:::: PHDT)N&)N 2,920,5B2 2C0,53B,A99 2 2:::: PHDT)#!)N*)N 00,ACA,@30 0:5,9A0,925 5 5:::: &N$"TD& PHN*,?)4)N 59,A:@,99C 539,CB5,C@2 3 3:::: ?&TD&%, *) $)N )&D 0,:30,959 2B,033,5@@ 9 9:::: %,NTD"%& 9,3@B,3B0 B2,3:C,B@3 @ @:::: PHD$)*)N*)N $)N ')) 0B,022,502 29C,CCA,2@C A A:::: )N*%"T)N 00,B5:,93A BA,5C3,C52 C C:::: ?H#!. %H")N*)N, DH)? HT)TH 25,A@B,:B: 0:9,@5:,999 B B:::: %H#);)D)%)T)N ,&)? @,@B@,B3@ 0@B,9B@,C@9 0: ::::: %H*&)T)N ;* !H?"# 'H?) 0B,AC5,A5A - '"#?)4 05A,C2B,23B 0,3C5,C@A,BB: up date 0@ #aret 2::3 <atatan : $ata dari %anwil dan !P, diolah kembali ekretariat Tim Tenaga Pengkaji $irektorat 'enderal Pajak - 050 - ?ampiran !uku &nformasi Perpajakan tatistik %inerja $'P J)mla$ Wajib Pajak Te,'a.-a, (Ta$)n 2002!