Anda di halaman 1dari 84

9

Terbit
Sejak
2006

TAHUN

Serambi

Indonesia
Mega Prospek
Ir. Saat Suharto Amjad

(Ketua Pengurus KJKS TAMZIS)

alam suatu seminar beberapa waktu lalu, saya ketengahkan bahwa


negeri kita ini sedang berlangsung tiga arus prospek besar yang
membutuhkan ketrampilan kita untuk mengemudikan dengan baik,
agar tidak berhenti dalam prospek semata, akan tetapi berbuah
menjadi anugrah dari Allah Swt.
Lalu, arus prospek apa saja yang sedang dan akan dihadapi Indonesia?
Pertama, pertumbuhan PDB perkapita Indonesia akan terus meningkat, dalam
bahasa awam pendapatan masyarakatnya meningkat. Hal itu tercermin pada
pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang terus meningkat. Dimana jika
tahun 2003 mencapai 37,7% dan orang yang berpenghasilan rendah mencapai
67%. Sedang dengan penghasilan tinggi mencapai 0,1%.
Maka pada tahun 2010, mulai ada perubahan. Perubahan yang menarik
itu terlihat pada orang yang berpendapatan rendah berkurang sangat jauh
menjadi 43,3%. Sedang orang yang berpendapatan menengah melonjak
menjadi 55,6% menjadi separuh lebih dari penduduk Indonesia. Dan orang
yang penghasilan tinggi menjadi 0,2%.
Jika kita mau mengambil perhatian, ada hal yang sekarang menjadi
umumya itu tatkala kita temui tanggal merah yang berjejeran, maka kemacetan
yang dahulu hanya milik kota-kota besar beralih mengular-ular dijalanan
kabupaten atau beranjak ke destinasi-destinasi wisata. Sekaligus menunjukkan
bahwa wisata yang dahulu bukan merupakan kebutuhan, sekarang telah
menjadi agenda yang ditunggu-tunggu. Disisi lain ibadah umroh dan haji
meningkat tajam. Dan jika kita telisik indikator lainnya-pun menunjukkan data
yang pararel seperti kendaraan roda empat dan roda dua menjadi barang
umum dimiliki rumah tangga. Itu menunjukkan kehadiran kelas menengah di
Indonesia begitu nyata.
Membaca arah kecenderungan ekonomi tersebut, menunjukkan
kenaikan kelas menengah akan terus meningkat. Dapat diprediksi, pada tahun
2020 orang yang berpenghasilan rendah akan menjadi minoritas, sekitar 25%
saja. Dimana sebelumnya mencapai 43,3%. Sedang untuk berpenghasilan
menengah akan merupakan mayoritas negeri ini, yakni mencapai 75%dari
total penduduk.
Sedangkan arus yang kedua, adalah bahwa mulai tahun 2010 negeri kita
ini menerima limpahan yang disebut sebagai bonus demografi, dalam arti rasio
penduduk usia produktif lebih tinggi dibanding dengan penduduk yang tidak
produktif. Dimana penduduk dari umur 0-15 tahun dan yang diatas 65 tahun
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Serambi
jumlah totalnya dibandingkan rentang usia 15 64
tahun memiliki proporsi yang lebih sedikit. Dengan
demikian berarti jumlah penduduk yang produktif
jauh lebih banyak bila dibanding dengan penduduk
yang tidak produktif. Nah, pada tahun 2020 hingga
2030, para ahli memprediksikan bahwa bonus
demografi tersebut akan mencapai puncaknya.
Jikalau dua hal ini kita hubungkan maka
penduduk yang produktif tadi akan merupakan
kelas menengah sehingga semua pihak merasa
optimis terhadap perkembangan penduduk
Indonesia. Terutama terkait dengan ekonominya
yang akan berkembang dengan pesat.
Sedang yang ketiga adalah bahwa sebagai
negeri dengan populasi muslim terbesar di
dunia, perkembangan syariah di negeri kita akan
meningkat merambah ke pelbagai segi kehidupan.
Jikalau sekarang ini perkembangan Islam sangat
ditentukan oleh ormas-ormas yang ada, maupun
ditunjukkan oleh keberadaan lembaga keuangan
dan lembaga-lembaga formal lainnya.Nah, selaras
dengan perkembangan teknologi informasi yang
mengarah kepada sosial media, maka ke depan
perkembangan Islam akan lebih di tentukan oleh
pribadi-pribadi. Pribadi-pribadi itulah yang akan
menjadi pengiklan atas gaya hidup muslim, budaya
muslim, sehingga Indonesia akan menjadi kiblat
tren gaya hidup muslim dunia (Islamic Life Style).
Hal itu demikian nyata kita lihat, ketika masuk
toko-toko buku, Gramedia atau shoping center
di Yogyakarta akan terlihat buku-buku muslim
luar biasa banyaknya dan dilihat dari kemasannya
ditujukan terutama bagi kelas menengah baru,
kelas menengah muslim. Lebih menarik lagi, buku
fashion muslim juga luar biasa banyak. Jika dinegeri
Islam lainnya pakaian para wanitanya monoton
begitu saja, maka berbeda dengan tempat yang lain,
di negeri ini fashion muslim menjadi begitu penuh
corak dan warna, buku-buku tentang jilbab-pun
berjumlah puluhan terpajang di rak, mulai dari
dari 99 macam memakai jiblab hingga trend mode
muslimah. Sebagaimana disampaikan di muka,
hal ini akan menciptakan tren bahwa Indonesia
akan menjadi pusat fashion dunia. Selain fashion,
Indonesia juga akan menjadi pusat kuliner muslim
dunia. Dan bukan hanya itu, selain fashion dan
kuliner muslim. Bahkan bulan Juni ini Indonesia

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

menjadi tuan rumah World Islamic Tourism


Conference (WITC). Membaca arah kecenderungan
tersebut kita yakin, bahwa tahun 2020-2030,
Indonesia akan menjadi pusat syariah. Akan ada
hotel syariah, pariwisata syariah, fashion syariah
dan kuliner syariah. Tentu saja, ekonomi Islam juga
berkembang dengan baik.
Pada akhir tulisan serambi ini ingin saya
ingatkan, bahwa kita perlu mempersiapkan diri
untuk menyambut ketiga mega prospek di atas.
Mengapa? Karena sebagaimana sumber alam
yang begitu luar biasa yang dimiliki oleh negeri
ini, keberadaan mega prospek sebagaimana
kita ungkap di atas adalah suatu karunia, suatu
pemberian dari Allah pada kita. Dan jika karunia
tersebut hanya akan dilewatkan begitu saja
tanpa inisiatif kita untuk mengelola sebagai
yang seharusnya kita sebagai khalifah Allah yang
ditugaskan untuk menghadirkan kesejahteraan bagi
alam, maka kita perlu mengambil tanggungjawab
untuk mengelola ketiga prospek, beserta sumber
daya alam dan insaninya menjadi lebih berdaya
guna kearah masyarakat produktif, sejahtera dan
diberkahi oleh Allah Swt.
Tantangan yang segera nampak adalah,
penduduk produktif yang sedang tumbuh
sekarang ini, rata-rata berpendidikan rendah,
sebagian besarnya lulusan SMP. Kelas menengah
yang baru muncul-pun masih banyak didorong
oleh kebutuhan konsumtif. Makanya ke depan,
kita harus dorong adanya perubahan pola pikir
(mindset) masyarakat untuk gandrung pada
produktifitas. Konsumtifnya dikurangi dan berpikir
bagaimana mendorong masyarakat untuk
produktif, inovatif dan kreatif serta memiliki
karakter yang kuat.
Bagi TAMZIS tentu harus mengambil
kepeloporan untuk ikut menjadi bagian aktif
dan menyiapkan diri menyambut ketiga mega
prospek yang luar biasa di atas. Selain itu, bagi
anggota TAMZIS dan masyarakat pada umumnya
harus mempersiapkan diri baik diri kita sendiri
maupun anak-anak kita menjadi anak-anak
pemenang perabadan. Pemenang masa depan. Dan
mempersiapkan anak-anak kita untuk menjemput
rizki yang diberikan Allah ini, amien. []

Salam Redaksi
Assalamualaikum

Foto Cover:
Majelis Ta'lim, mencari ilmu
menjadikan insan BMT bermutu

Tamaddun

Media Komunikasi dan Edukasi Ekonomi Syari'ah

Redaktur Ahli:
Edi Ryanto, Anwar T ribowo
Dewan Redaksi:
Maksun, Anung Karyadi,
Attabik Ali, T ri Wuryanto,
Erwin Saleh, M. Alfarid Agus
Pemimpin Redaksi:
Muhammad Irkham
Redaktur Pelaksana:
Zubaeri
Distribusi:
Agustin, Indri, Adam
Andi Usman
Layout:
Tim Creative Tamaddun
Alamat Redaksi:
Gd. TAMZIS. Jl. S. Parman 46,
Wonosobo (56311)
Telp. (0286) 325303
Fax. (0286) 325064
E-mail:
redaksitamaddun@gmail.com
Website: www.TAMZIS.com
Diterbitkan oleh:
Baituttamwil TAMZIS,
sebagai media komunikasi dan
edukasi ekonomi syariah

Sebelumnya, Kami crew Tamaddun, majalah komunikasi dan edukasi


ekonomi syariah, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Mohon
maaf Lahir Batin. Sebagai manusia biasa, kami tak luput dari salah dan dosa.
Semoga kebersamaan kita dalam komunitas ekonomi syariah atau BMT
khususnya bisa saling menutupi dan saling memberi semangat dalam setiap
kebaikan (fastabiqul khoirot).
Melihat pertumbuhan BMT yang pesat, tidak bisa tidak, BMT-BMT harus
menyiapkan diri menyongsong masa depan dengan dasar-dasar pembangunan
kelembagaan yang kuat. Dengan begitu, pertumbuhan dan pengembangan BMT
tetap terjaga dan tidak kehilangan jati dirinya sebagai lembaga dakwah.
Penguatan sebagai lembaga dakwah harus dibarengi dengan
pembangunan citra diri Insan BMT yang memiliki skill, pengetahuan dan
akhlak yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw. Sehingga misi amar makruf
nahyi mungkar akan menumbuh-kembangkan akhlak-akhlak serta potensipotensi yang baik dan meminimalisir berkembangnya sikap yang tidak terpuji.
Niat itulah, PBMT Indonesia merumuskan sebuah pedoman yang disebut
dengan dokumen Pedoman Perencanaan, Pengelolaan dan Pengembangan
Insan BMT (P4 Insan BMT). Yang secara garis besar berisikan tentang konsep
dan filosofi Insan BMT, Struktur pembangunan Insan BMT dan sistem
manajemen pengembangan BMT ke depan.
Selama ini, BMT-BMT yang bergabung dalam PBMT Indonesia tidak
pernah berpikir BMT bisa berkembang sedemikian rupa. Para pegiat BMT
selama ini hanya berpikir bagaimana membantu umat agar mempunyai
kemandirian secara ekonomi dan terbebas dari praktek keuangan yang ribawi.
Memang, BMT tidak berjuang dalam pengembangan umat di ranah teori
saja. Bagi BMT-BMT, perkembangannya tidak lepas dari berkah dan Ridho Allah
Swt., yang selalu membersamai. Sehingga BMT-BMT mampu menjadi soko guru
perekonomian umat.
Bagaimana dinamika dan keinginan BMT dalam membangun Insan
BMT yang lebih mapan? Baik secara individu, struktur pengelolaan dan
pengembangan hingga sistem yang akan diwujudkan. Edisi Tamaddun kali ini
berusaha menyajikan secara lengkap terkait Insan BMT. Kami merangkumnya
dalam sajian utama mulai dari Insan BMT Fondasi Masa Depan Era
Microfinance. Dilanjutkan dengan wawancara eksklusif Tamaddun dengan
Farouk Abdullah Alwyni, CEO Alwyni International Capital (AIC), terkait Insan
BMT Songsong Era Microfinance 2020. Selain itu untuk mengetahui lebih detil
tentang P4 Insan BMT, kami juga menyajikan testimoni sebagian perumusnya,
yakni Budi Santoso, SE., Awalil Rizky, Ir. Saat Suharto Amjad, M. Burhan NL, dan
Ruri Febrianto dalam P4 Insan BMT adalah Panduan dan Sistem BMT Masa
Depan.
Semoga dengan adanya P4 Insan BMT, ke depan para Insan BMT
akan mampu lebih cepat dalam melakukan dakwah atau perubahan sosialkeagamaan pada umat, mulai dari gerakan ekonomi, gerakan sosial, gerakan
budaya dan gerakan keagamaan melalui pengajian. Inilah tujuan dakwah
sesungguhnya. Terakhir, kami mohon maaf atas keterlambatan terbitnya
majalah Tamaddun dengan berbagai kesibukan dan kendala yang dihadapi.
Mohon dimaklumi.
Semoga pembaca sekalian bisa menikmati sajian kali ini, dan kami selaku
redaktur terus berharap saran dan masukan dari pembaca. Semoga bermanfaat.
Terimakasih. [red]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Daftar Isi

10

Insan BMT Songsong Era


Microfinance 2020
Farouk Abdullah Alwyni, MA,
MBA
Kemampuan dasar yang harus
dimiliki karyawan adalah
komitmen. Baru profesionalisme.
Artinya, komitmen lebih penting
daripada profesionalisme. Karena
orang yang tidak memiliki
komitmen justru lebih berbahaya.

1 Serambi

Indonesia Mega Prospek

6 Cover Story

Menggali Ilmu: Insan BMT


Jadi Bermutu

8 Sajian Utama

Insan BMT: Fondasi Masa


Depan Era Microfinance
Insan BMT Songsong Era
Microfinance 2020
P4 Insan BMT adalah Panduan dan Sistem BMT Masa
Depan

26 Dinamika

550 Karyawan BMT seWonosobo, Jalin Silaturrahim


dan Halal Bi Halal
TAMZIS menggelar Rapat
Anggota Tahunan (RAT)
2013

36 Profil
TAMZIS Wates Kulon Progo;
Menjadi Lembaga Keuangan
Mikro Syariah Paling Besar

PUJASERA 9; Semarak
Ramadhan, Berlomba Memberi
Manfaat
Santunan 1000 Anak Yatim
Bahagia dan Berbagi Bersama
Baitul Maal PBMT Indonesia
menggelar Silatnas
TAMZIS Cabang Prambanan
Beri Beasiswa 30 Anak
TAMZIS Bebaskan Sisa
Pembiayaan Pedagang Korban
Kebakaran Pasar Sampang

Seputar Keanggotaan
TAMZIS?
SHU bagi Anggota TAMZIS?

50 Ekonomi Syariah
Membangun SDI yang
Cakap Dalam Berbisnis dan
Komitmen terhadap Syariah

53 Kamus Ekonomi
Syari'ah
54 Pustaka Syariah
55 Jendela Keluarga
Sepotong Kisah
Menikmati Buku,Berkesenian
dan Gunanya Berdialog

68 Inspirasi

Ijabah di TAMZIS, Aman dan


Bagi Hasil Lumayan
Istiqomah Berjualan Kunci
Kelancaran Usaha

Diklat dan Sertifikasi Dewan


Pengawas Syariah

Sukses Jaga Kualitas Daging


Sapi

PBMT Indonesia Wilayah


Jateng; Adakan Sosialisasi
Pedoman Akad Syariah (PAS)
Terbaru

Sukses yang Berbuah Haji

Konsolidasi Penguatan PBMT


Indonesia 2020
BMT-BMT Solo Raya Studi
Banding ke TAMZIS Pusat

44 Sosok
M. Supriyadi;
Pegiat TAMZIS 001 Purna
Tugas dapat Bonus Umroh

Pasar Atas Kota Cimahi; Bersih


Dan Mampu Bersaing Dengan
Pasar Modern

48 TAMZIZ
Menjawab

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

70 TAMZIS Business
Channeling
71 Santap Kuliner

Gatot Mbah Surip;


Citarasa yang Banyak Dicari

73 Tegar

Berbekal Langkah Kaki


Berharap Berkah Rizki

75 Refleksi
Inang-inang

Cover Story

Menggali Ilmu,

Insan BMT
Jadi Bemutu

uduk melingkar, memegang


al-Quran. Saling mendalami
isi kandungan al-Quran. Dan
saling bercengrama dalam
mengembangkan keilmuan tentunya sangat
bercahaya mengingat ilmu adalah cahaya
yang akan menerangi qolbu seorang muslim
dan menerangi jalan menapaki dunia.
Rumah Allah (masjid) adalah tempat
paling mulya, karena semua kebaikan untuk
6

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

mendekat kepada Allah dilakukan. Sholat


dan dzikir adalah salah satunya.
Lebih menyenangkan lagi, bila melihat
wajah-wajah muda, raut yang masih
progresif, profesional dan masa depan yang
masih cerah melakukan hal-hal yang belum
tentu semua orang mau melaksanakan yakni
menggali ilmu.
Banyak orang mengatakan bahwa
dunia kaum muda adalah dunia yang penuh

pesta pora. Menghamburkan umur dengan


kenikmatan dunia. Suka bergaya dengan
fashion dan materi yang berasal dari orang
tua. Dengan gadget yang jutaan harganya.
Yang dibuka adalah dunia maya, dunia tak
nyata adanya.
Ternyata dunia tak hanya itu. Anak
muda yang seperti itu tak semua. Memang
sedikit tapi menonjol, karena sifat anak muda
yang suka berfoya-foya, narsis wujudnya.
Tak usah kecil hati, apalagi membenci.
Hanya waktu yang akan mengingatkan
mereka.
Memang, di zaman dunia maya,
pertemuan dan silaturrahim menjadi sangat
mahal. Apalagi rutin mengadakan majlisan
(berkumpul) untuk bertemu, melingkar
dalam rangka talim (menggali ilmu),
khususnya al-Quran. Mungkin ini adalah
pemandangan langka. Kelangkaan itu di
karenakan tak semua orang bisa melakukan.
Talim adalah tradisi keislaman yang
dahulu sering dilakukan oleh para ulama.
Selain untuk meningkatkan pengetahuan,
kesadaran dan juga untuk memotivasi
masing-masing pribadi untuk selalu
melakukan kebaikan, baik kebaikan dunia
dan akhirat.
Talim juga sebagai sarana silaturrahim
antar insan yang memiliki keinginan kuat
untuk merubah diri. Baik dalam bidang
ekonomi maupun bidang sosial. Makanya
antara talim, silaturrahim dan perubahan
sosial sebenarnya tidak bisa dipisahpisahkan. Satu, untuk semua dan saling
mendukung.
Dengan talim bersama akan muncul
musyawarah, berdialog dan saling berbagi
pemahaman sehingga dalam satu objek
kajian tertentu akan memiliki muatan dan
kualitas pemahaman yang holistik dan
tidak parsial. Dengan begitu, menyadari
keberbedaan itu akan menjadi rahmat dan
bisa saling mengembangkan.
Coba bandingkan bila kita belajar
sendiri, apalagi dalam dunia maya,
kesadaran untuk musyawarah, saling dialog

Talim adalah tradisi


keislaman yang dahulu
sering dilakukan oleh
para ulama. Selain untuk
meningkatkan pengetahuan,
kesadaran dan juga untuk
memotivasi masingmasing pribadi untuk selalu
melakukan kebaikan, baik
kebaikan dunia dan akhirat.
dan saling bertukar pikiran akan menjadi
terbatas. Belum lagi tidak ada hubungan
emosional antar personal. Yang pasti akan
sulit mengeratkan tali persaudaran antar satu
personal dengan personal yang lain.
Dalam konteks BMT, pemuda tersebut
dibimbing, dididik dan dikembangkan
pribadinya untuk selalu menggali ilmu
agar kesadaran untuk meningkatkan diri
semakin berkembang dari hari demi hari.
Tak hanya urusan keilmuan, kerohanian, tapi
juga urusan bagaimana menjadi profesional
muda yang progresif dan mampu melakukan
perubahan yang banyak memberi manfaat
bagi umat.
Pemuda bagi BMT adalah insan
yang mampu mengembangkan diri
dalam meningkatkan perusahaan dan
mampu membawa perubahan masyarakat,
khususnya anggotanya. Jadi, sangat pas
bila BMT meneguhkan jati dirinya sebagai
lembaga dakwah yang membawa kebaikan
di dunia dan akhirat secara bersama-sama.
Kami yakin, Andapun memiliki visi dan misi
yang sama. [red]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Sajian Utama

INSAN BMT:

Fondasi Masa Depan Era Microfinance


Dalam diri seorang muslim, pengetahuan dan amal soleh (akhlak) tak
terpisahkan, seperti fisik dan ruhani manusia adalah satu. Dalam posisi
hamba dan khalifah, manusia merupakan makhluk Allah yang mulia dan
tertinggi. Kepaduan dan kesempurnaan manusia inilah hingga malaikatpun
sujud pada Adam dan alam semesta tunduk pada manusia.

ualitas manusia inilah dalam alQuran sering disebut dengan insan


kamil. Dimana al-Quran menyatakan
sebanyak 73 kali dalam 43 surat.
Penggunaan kata al-insan sendiri digunakan
pada keistimewaan manusia penyandang
predikat khalifah di muka bumi, sekaligus
dihubungkan dengan proses penciptaannya.
Sekali lagi, fitrah akal dan kalbu itulah potensi
dasar seorang insan.
Sedang secara etimologi pengertian alinsan dalam kamus al-Wafi karya Abu Amru,
al-insan berasal dari akar kata anasa atau nasiya
yang berarti lupa. Adapula yang menyebutkan
bahwa al-insan berasal dari kata nsa-yanusu
8

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

yang artinya berguncang.Al-Ashfahani dalam


kamus Mufradat Alfadzil-Quran, berkata,
sebagian berpendapat bahwa manusia disebut
insan karena ia tidak bisa hidup sendiri, ia
saling menopang kehidupan manusia lainnya.
Atau, karena ia berbuat lembut kepada siapa
yang berlemah lembut kepadanya. Ada juga
yang berpendapat, insan berasal dari kata
insiyan, dinamakan demikian karena ia telah
diberi amanah oleh Allah tapi melupakannya.
Terkait dengan lembaga keuangan
syariah, sebenarnya tidak memiliki kendala
pengetahuan terhadap prinsip-prinsip
syariah. Persoalan utama justru pada akhlak
kesyariahan. Sebagaimana dikatakan A Riawan

Amin, Ketua Asosiasi Bank Syariah Seluruh


Indonesia (Asbisindo), mengatakan bahwa
lembaga keuangan syariah membutuhkan
sumber daya insani yang memiliki empat
kualitas diri. Yaitu, talent (bakat), attitude
(sikap), skills (keterampilan), dan knowladge
(pengetahuan). Keempat kualitas itu secara
signifikan akan menentukan keberhasilannya
selaku individu dalam menjalankan tugastugas perusahaan.
Keempat kualitas di atas bisa diringkas
menjadi dua kategori besar: yaitu Ketrampilan
(termaktub di dalamnya kualitas skills dan
knowladge) dan Karakter (mencakup talent dan
attitude).
Bagi perusahaan, keahlian atau
ketrampilan yang dimiliki setiap karyawannya
akan menentukan kontribusi yang dapat
diberikan. Itulah sebabnya, menjadi wajar
bila kebutuhan perusahaan akan karyawan
dimulai dari penilaian terhadap keahlian yang
dimilikinya.
Memang, ada perbedaan secara
paradigmatis antara SDM berbasis syariah
dengan ekonomi pada umumnya, yakni empat
landasan filosofi ekonomi syariah, antara
lain tauhid, keadilan dan keseimbangan,
keselarasan, dan tanggung jawab. Yang
termaktub dalam tiga kompetensi yang
harus dimiliki karyawan berbasis syariah
yaitu, pertama, kompetensi profesionalitas di
bidang perbankan termasuk soft skill. Kedua,
kompetensi syariah termasuk di dalamnya
kajian fiqih muamalah perbankan syariah dan
aplikasinya. Dan ketiga, nilai-nilai akhlak dan
aqidah islami.
Berbeda dengan Syafii Antonio yang
mengatakan ada empat kompetensi yang
sebaiknya dipenuhi oleh SDI, yakni percaya
pada sistem perbankan syariah, harus jujur
dan berakhlak baik, mampu menjadi treasury,
credit officer, maupun pengawas yang baik,
dan memiliki kemampuan mengelola yang
kompeten dalam menjalankan bisnis syariah.
Syafii menjelaskan lebih lanjut, bahwa
dikotomi para pakar syariah, akidah, tauhid
tapi jarang bersinggungan bisnis syariah,

ada perbedaan secara


paradigmatis antara SDM
berbasis syariah dengan
ekonomi pada umumnya,
yakni empat landasan
filosofi ekonomi syariah,
antara lain tauhid, keadilan
dan keseimbangan,
keselarasan, dan tanggung
jawab.
dengan para pelaku lembaga keuangan
yang mengerti bisnis syariah namun kurang
mengerti prinsip syariah. Ketidakpahaman
ini membuat pelaku lembaga keuangan
syariah tidak memiliki kompetensi dalam
mengembangkan produk syariah.
Nah, untuk pengelolaan dan
pengembangan BMT masa depan. PBMT
Indonesia merumuskan pedoman khusus
bagi pengelola BMT yang disebut P4 Insan
BMT. Pedoman ini berisi tentang perencanaan,
pengelolaan dan pengembangan BMT secara
internal yang meliputi sisi ke-insan-an
pengelola BMT, struktur hingga pada sistem
BMT yang sesuai dengan prinsip Islam.
Dengan begitu, Insan BMT diharapkan
mampu memadukan antara landasan dasar
ekonomi syariah dengan aspek bisnis syariah.
Soal penyebutan, Insan BMT dibanding
dengan Sumber Daya Insani (SDI) bermaksud
memberi tekanan pada aspek kemanusiaan.
Agar dapat menempatkan insan sebagai
subjek dari seluruh aktifitas yang juga bagian
dari tujuan organisasi yang disebut BMT.
Dengan begitu, Insan BMT diposisikan secara
utuh, yakni sebagai pribadi muslim yang siap
sebagai fondasi masa depan era microfinance.
[red]
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Sajian Utama

Insan BMT Songsong

Era Microfinance 2020


Pertumbuhan lembaga keuangan syariah yang pesat menuntut adanya
perhatian lebih serius terhadap pengembangan Sumber Daya Insani (SDI).
Mengingat kualitas dan kompetensi serta pemahaman muamalah-nya yang
harus ditingkatkan. Apalagi kebutuhan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS)
yang harus menyiapkan era microfinance 2020. Dan BMT adalah salah satu
tonggaknya.

ntuk menjawab tantangan tersebut,


BMT sebagai lembaga mikro syariah
berusaha memperkuat Sumber
Daya Insani (SDI) yang disebut P4
Insan BMT. Bagaimana memperkuat SDI Insan
BMT? Berikut wawancara khusus Zubaeri At
dengan Farouk Abdullah Alwyni, SE. MA.
MBA. Acsi., CEO Alwyni International Capital
(AIC) dan Islamic Finance Qualification (IFQ)
di kampus PERBANAS Institute (was STIE
Perbanas), Jakarta, Indonesia.

Bagaimana pendapat Bapak tentang SDI


atau Insan BMT selama ini?

Memang, BMT ini tantangannya menjadi


kekuatan mainstream. Makanya untuk
mencapai kesana, peranan Insan BMT menjadi
penting. Terutama dalam menghimpun dana
dan merancang proposal atau information
of memorandum. Karena keniscayaan bagi
lembaga yang sudah mapan. Insan BMT harus
selalu meningkatkan capacity building. Agar
akses dananya semakin terbuka lagi.
Apa yang membedakan antara SDM dan
SDI pada ekonomi syariah, khususnya mikro
syariah?
Bicara BMT, berarti bicara keuangan
syariah. Tentunya ada bedanya. Lebih utuh
dan integrated. Insan BMT itu tidak sekedar
bekerja, tetapi ada unsur komitmen dan
keberpihakan kepada syariah. Kalau SDM itu
10

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

kebutuhan yang mengikat itu hanya uang.


Tetapi kalau SDI tak hanya terletak pada ikatan
gaji saja, lebih dari itu.
Oleh karena itu, Insan BMT harus
memiliki kelebihan yakni komitmen dan
karakter harus menjadi bagian yang integral.
Selain itu, harus memiliki etika dan integritas.
Memang kelebihan lain Insan BMT itu adalah
semangat. Untuk itu harus dibarengi dengan
kompetensinya, terutama capacity building.
Jadi intinya, Insan BMT harus memiliki
karakter, etik, integritas dan kompetensi yang
berkualitas.
Ada istilah pembangunan profesional
yang berkelanjutan (Continue Professional
Development) ini penting untuk Insan BMT
karena nantinya akan bersaing dengan
lembaga-lembaga keuangan konvensional.
SDI atau Insan BMT seperti apa yang
dibutuhkan BMT-BMT di Indonesia?
Pertama, semua kelebihan Insan BMT itu
harus ditunjukkan. Kedua, biar mereka melihat
sendiri apa-apa yang sudah kita lakukan. Kita
tahu, bila di luar negeri bahwa microfinance itu
masalah choice (pilihan). Jadi, para macrofinance
itu belum tentu lebih mengerti dan paham
akan microfinance. Karena masing-masing
mereka yang di macrofinance dan microfinance
memiliki kompetensi yang sama, di bidang
masing-masing. Itu masalah pilihan dan
panggilan hati.

Makanya, kita harus mulai menunjukkan mulai dari


masalah organisasinya harus dirapikan, pembukuan,
laporan keuangan harus dirapikan dan lain sebagainya.
Bila semua itu dirapikan, tentu akan terlihat sendiri.
Media website juga harus dikelola. Sehingga mereka
melihat sendiri. Bahwa teman-teman BMT tidak kalah.
Jati diri dan karakter apa yang harus dipunyai oleh Insan
BMT dalam berdakwah melalui ekonomi syariah?
Insan BMT harus selalu meningkatkan wawasan
terkait dengan ekonomi syariah. Karena bangsa
Indonesia ini tidak akan maju bila tidak ada peningkatan
kesejahteraan rakyatnya, dari masyarakat dengan
pendapatan rendah ke pendapatan menengah.
Insan BMT merupakan bagian dari pembangunan
masyarakat. BMT harus menjadi bagian dari change
(perubahan) khususnya perubahan struktur sosial
ekonomi bangsa Indonesia. Karena peranan ekonomi
inklution di situ juga yakni meningkatkan pendapatan
umat.
Terkait dengan jati diri, Insan BMT minimal harus
memiliki dua komitmen yakni komitmen keislaman dan
komitmen keprofesionalan. Hal itu harus menyatu. Dari
komitmen keislaman tersebut juga akan membangun
karakter Insan BMT. Sekali lagi, jangan lupa harus
kompeten. Dua nilai ini tidak akan berubah di masa yang
akan datang.
Apa kendala-kendala SDI atau Insan BMT yang sering
dihadapi BMTBMT dalam mengembangkan BMT ke
depan?
Kendala utama adalah permodalan, pertama. Karena
semakin besar modal yang ada akan semakin besar
dan bagus pula BMT. Kedua, modal yang diterima dari
dana mahal sehingga landing pun akan menjadi mahal.
Makanya, Insan BMT bagaimana bisa mengakses dana
lebih murah. Selain itu, tertib administrasi. Saya dulu di
Muamalat, melihat bahwa banyak sekali BMT-BMT yang
masih kolot, belum mengatur administrasi secara benar
dan bagus.
Kalau kita runut, bahwa Insan BMT, pertama, mulai
dari manusia yang harus baik, komitmen, berkarakter
dan memiliki kompentensi yang cukup. Kedua,
permodalan yang lebih murah. Ketiga, tertib adminitrasi.
Laporan per enam bulan. Harus ada audit laporan
keuangan. Keempat, harus dengan teknologi informasi.

Farouk Abdullah Alwyni, MA, MBA


Direktur
Farouk A. Alwyni, lahir di Jakarta,
Memperoleh gelar M.B.A dalam bidang
keuangan dan perbankan internasional
dari The Birmingham Business School, The
University of Birmingham, UK (2004) dan MA
dalam bidang ekonomi dari The New York
University, USA (1998).
Beliau memulai pengalaman internasionalnya
sebagai graduate intern di High
Commissioner for Human Rights, Centre
for Human Rights (HCHR/ CHR), diUnited
Nations Headquarters, New York, USA
(1997). Setelah itu memulai kiprah keuangan
Islamnya di Islamic Development Bank (IDB)
selama delapan tahun dengan memulai karir
sebagai Young Professional Programme.
Selanjutnya beliau ditugaskan sebagai Trade
Finance Officer yang menangani wilayah
Bangladesh dan Indonesia (2000-2003),
sebagai Senior Trade Finance Officer, yang
menangani wilayah Indonesia, Iran, Maldives,
Kazakhstan dan Tajikistan (2004-2006)
dan sebagai Head of Market Research &
Monitoring Section (2007).
Pada tahun 2007-2009 beliau menjabat
sebagai Direktur PT. AL Ijarah Indonesia
Finance yang didirikan bersama oleh Bank
Muamalat Indonesia, Boubyan Bank Kuwait &
International Leasing & Investment Company
Kuwait sebelum akhirnya bergabung sebagai
Treasury and International Banking Director
Bank Muamalat Indonesia.

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

11

Sajian Utama
Bagaimana model yang harus dilakukan BMT
untuk memperoleh SDI yang berkualitas?
Memang ini terkait dengan manajemen.
Makanya yang pertama, adalah rekruitmen
harus baik. Terkait dengan karakter dan
komitmennya. Kedua, pengembangan personal
development-nya. Kita harus pikirkan. Ketiga,
mekanisme evaluasi harus jalan sehingga
dalam pembangunan profesional dan karakter
bisa terukur. Tentu saja, tetap menggunakan
nilai-nilai islami. Dengan begitu, akan bisa
meningkatkan performance seseorang dan
meningkatkan kinerjanya.
Susahnya bila seseorang sudah tidak
mempunyai komitmen dan karakter yang
baik dalam kerjasama. Makanya harus ada
tindakan. Bila dibiarkan, pembangunan
karakternya akan semakin susah dalam
pengembangan. Sedang kompetensi itu harus
dimulai dari orang yang memiliki komitmen,
artinya bila masih mempunyai kemauan, insya
Allah masih bisa dibangun.
Persoalannya, bila orang sudah tidak mau
dibangun lagi, tidak bisa diajak kerjasama
dengan baik dan memiliki watak-watak yang
tidak baik akan susah ke depannya. Kalau
kurang sedikit-sedikit seseorang bisa diajarin.
Bila sudah tidak bisa diajarin dan susah untuk
berkerjasama, bisa-bisa mengkontaminasi yang
lain menjadi tidak baik pula.
Bila tidak ada punisment, dan karyawan
lain melihat lo kok karyawan ini tidak ada
tindakan, berarti tidak apa-apa? hal ini
akan menjadi semakin tidak terkendali dalam
pembangunan personal sebuah perusahaan.
Dan sebaliknya, bila diterapkan punisment dan
reward, insya Allah akan terbangun suasana
yang kondusif dan karakter yang baik.
Sebenarnya, kemampuan mendasar apa yang
harus dimiliki sebagai Insan BMT?
Akan kembali lagi, bahwa kemampuan
dasar yang harus dimiliki karyawan
adalah komitmen. Baru profesionalisme.
Artinya, komitmen lebih penting daripada
profesionalisme. Karena orang yang
tidak memiliki komitmen justru lebih

12

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

kemampuan dasar yang


harus dimiliki karyawan
adalah komitmen. Baru
profesionalisme. Artinya,
komitmen lebih penting
daripada profesionalisme.
Karena orang yang tidak
memiliki komitmen justru
lebih berbahaya.

berbahaya. Contoh, ada seseorang investor


konvensional mengatakan, kalau kepengen
menggaji seseorang lihatlah pertama
karakternya, lalu semangatnya, deferesiansi,
baru kompetensinya. Tetapi kata investor
tadi, bila tidak memiliki karakter, ia akan
membunuhmu.
Kalau ada seseorang yang tidak pintar
bila mengambil, paling-paling mencuri dan
paling banter akan melakukan perampokan.
Tetapi bila ada orang pintar dan punya
semangat dan tidak benar karakternya dan
tidak memiliki komitmen keislaman akan habis
perusahaan tersebut.
Kita tahu, bahwa buah dari komitmen
keislaman, kalau di Insan BMT adalah karakter
dan akhlaknya. Kata Islam, bila melihat
seseorang jangan melihat berapa banyak
sholat dan puasanya tidak akan menunjukkan
keimanan seseorang, tetapi lihatlah bagaimana
memperlakukan seseorang. Islam sangat
menekankan akan akhlak. Islam juga harus
mencerminkan akhlak dalam keseharian. Hal
ini terkait ketika kita ngomong Islam yang
integratif.

Mungkin Bapak mempunyai konsep


rekruitmen yang baik agar memperoleh
Insan BMT yang dibutuhkan oleh BMT-BMT
Indonesia?
Pertama-tama kita harus tahu seperti apa
karyawan yang kita butuhkan, kriterianya
seperti apa? Baru kita akan tahu mekanisme
dalam memperoleh karyawan yang kita
inginkan tersebut. Apakah S1 atau cukup
dengan lulusan SMA. Hal ini juga bergaris
lurus dengan siapa yang akan dilayani.
Karena yang akan kita layani ada customer
BMT, berarti harus sesuai dengan customer
tadi. Kita ada fit and proper test, mungkin ada
orang pintar, tetapi tidak cocok dengan model
BMT. Makanya, yang akan kita terima itu
harus sesuai dengan BMT, mulai dari karakter,
semangat dan kompetensinya. Sekali lagi,
keriteria itu dulu yang harus kita tetapkan.
Bukan S1 atau memiliki kemampuan seperti ini
dan itu, tidak!
Kalau menurut saya, siapa customer
kita layani itu yang lebih penting. Meskipun
kompetensi juga penting. Bila sudah cocok
dengan keriteria yang kita buat, kemampuan
yang lain bisa kita bangun secara bertahap.
Bagaimana menjaga agar Insan BMT istiqomah
dalam berjuang?
Memang kita berjuang, tetapi basic need
karyawan juga harus diperhatikan. Kita
juga realistis bahwa dalam perjuangan itu
tidak bisa bertentangan dengan basic need
seseorang. Kesejahteraan itu memang perlu,
tetapi masalah berlebih-lebihan itu masalah
pilihan. Ada juga orang yang meninggalkan
pekerjaannya dan mencari ketenangan.
Makanya basic need itu harus dipenuhi terlebih
dahulu, agar seseorang bisa tenang dalam
bekerja.
Memang, pada tahap awal pembangunan
BMT, para pejuang BMT tidak banyak
mempersoalan sisi material, tapi itukan
leader. Dan tidak semua orang memiliki sikap
leader tersebut. Kita tidak bisa memaksakan.
Dan leader itu pasti sedikit. Kita tidak bisa
menafikan bahwa banyak dari mereka itu

follower, tetapi mulai awal sudah dibilang


bahwa di BMT sangat berbeda dengan
lembaga keuangan yang lain. Jangan terlalu
memiliki keinginan material yang berlebihan.
Karena kita di BMT ingin mensejahterakan
masyarakat, makanya karyawan dulu harus
disejahterakan. Dengan begitu, kesejahteraan
bersama tersebut bisa berkelanjutan. Ada
pepatah kita harus siap memberi yang
terbaik untuk masyarakat, tetapi kita juga
harus menyiapkan diri dalam kondisi yang
terburuk.
Dalam kondisi yang susah, kita bisa
membuat sebuah institusi bagaimana
karyawan di dalam bisa tenang dalam
melayani kliennya. Saya ingin menggabungkan
antara bisnis dan peranan sosial. Jadi cocok
dengan namanya BMT yakni Baitul maal wa
tamwil. Jadi dua hal ini harus dikombinasikan
dan tidak harus bertentangan. Kepuasan batin
dan kepuasan finansial bisa bertemu. Kalau
bisa, kepuasan finansial hanyalah dampak saja,
bukan pokok. Bukan objektif.
Bila BMT berkembang dan mampu
memberi kesejahteraan bagi masyarakat. Uang
akan datang. Aset akan bertambah. Ketika
aset bertambah, wajar dong bila ada tambahan
reward (finansial) untuk karyawan bertambah
pula. Seperti sebuah produk komputer
yang awalnya dibuat untuk mempermudah
aktifitas kemanusian, itu lebih besar dari sisi
mencari profit. Kemudian dibuat produk yang
bagus dan banyak permintaannya sehingga
berhasil berkembang dan besar. Finansial
akan datang. Ada pula, produk obat yang
memiliki visi menyelamatkan kehidupan.
Kemudian membuat obat yang baik sehingga
laku dan menjadi besar. Begitu juga dengan
BMT, harus memiliki visi mensejahterahkan
umat, bagaimana melayani umat sepenuh hati.
Insya Allah bila dikelola secara profesional,
kepercayaan itu akan datang. Finansial akan
datang dengan sendirinya. Makanya kita harus
memadukan antara objektif sosial dengan
bisnis. Karena BMT itu tekanannya lebih pada
Maal.

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

13

Sajian Utama

Sembilan keriteria yang harus


dikuasi secara global antara lain:
The Basis of Islamic Banking
& Finance, An Introduction to
Islamic Banking & Finance,
Islamic Law of Contracts,
Financial Techniques Applied
by Islamic Banks, Islamic Asset
and Fund Management, Sukuk
Market, Islamic Insurance
Takaful, Financial Statements
for Islamic Banks dan Islamic
Corporate Governance.
- Farouk Abdullah Alwyni -

Berapa kebutuhan SDI dari tahun ke tahun


hingga 2020?
Memang, ke depan sumber daya insani
lembaga keuangan syariah cukup besar. Maaf,
untuk angkanya harus melihat pastinya dalam
data. Soal kualifikasi SDI ekonomi syariah,
kita punya lembaga yang bernama Islamic
Finance Qualification (IFQ) adalah program
kualifikasi keuangan Islam global dengan
menggunakan perspektif teknis dan syariah,
yang memberikan International Benchmark
pertama di dunia dalam bidang keuangan
Islam.
Tetapi harus diingat bahwa kemampuan
global di atas harus disesuaikan dengan
kebutuhan lokal agar berkelanjutan dalam
pembangunan ekonomi syariah yang
profesional. Makanya perlu adanya trainingtraining dan modul-modul yang diperlukan
oleh Insan BMT itu sendiri.
14

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Saya punya sembilan keriteria yang


harus dikuasi secara global antara lain:
The Basis of Islamic Banking & Finance, An
Introduction to Islamic Banking & Finance,
Islamic Law of Contracts, Financial Techniques
Applied by Islamic Banks, Islamic Asset and Fund
Management, Sukuk Market, Islamic Insurance
Takaful, Financial Statements for Islamic Banks dan
Islamic Corporate Governance. BMT harus mulai
memikirkan ini, agar continue development
profesinal tadi berjalan dengan baik.
Bila di Inggris itu bukan hanya untuk
pelaku keuangan, tetapi untuk sektor
keuangan secara umum. Karena diperlukan
untuk meng-update kemampuan, makanya
dalam satu tahun ada 135 jam kita belajar.
Entah, belajar langsung ataupun melalui jarak
jauh, internet misalnya. Jadi kalau di sana,
insan keuangan ilmunya harus update terus.
Kalau BMT bisa duluan, bisa jadi kalah sektor
keuangan yang lain. Makanya kalau bisa harus
menyiapkan tim kecil yang memikirkan hal
tersebut dan itu perlu.
Terakhir, apa masukan Bapak agar setiap
pengeola BMT memiliki kebijakan dan
kesadaran dalam pengembangan Insan BMT,
kebijakan apa misalnya?
Dari sisi bacaan, harus menyiapkan
bahan-bahan bacaan untuk pengembangan.
Menghadiri forum-forum seminar. Kalau
saya, mengambil test online itu bisa dilakukan.
Saya juga punya training online. Tentu saja
pakai jam. 30 jam misalnya dalam seminggu.
Kebijakan itu harus dibuat dalam konteks
BMT, bila di Inggris itu sudah menjadi sistem
dalam sektor keuangan. Dengan begitu, akan
terlihat apakah kapasitas karyawan yang
kurang, manajemen yang perlu diperbaiki
atau laporan keuangan syariah yang perlu
diperbaiki, itu akan terlihat bila kita selalu
belajar. Dengan begitu, kita akan lebih siap
menghadapi era microfinancial di tahun 2020.
[zbr]

P4 Insan BMT adalah

Panduan dan Sistem


BMT Masa Depan
BMT pada awalnya didirikan dalam rangka merespon persoalan-persoalan keumatan
di lingkungan sekitarnya terutama persoalan ekonomi umat, bagaimana agar umat bisa
mengembangkan dan mengelola ekonominya serta terhindar dari transaksi ribawi.

aka masing-masing BMT


berkembang, mengalir secara
alamiah sesuai dengan kapasitas
dan kemampuannya. Ketika
banyak BMT tumbuh dan berkembang
dengan jumlah Insan BMT memiliki lebih dari
100 Insan BMT, tentu hal ini membutuhkan
sebuah sistem perencanaan, pengelolaan dan
pengembangan agar Insan BMT benar-benar
bisa mendukung perkembangan BMT ke
depan.

Membangun Insan BMT Bersama-sama

Pada kenyataannya, belum semua BMT


memiliki sistem perencanaan, pengelolaan dan
pengembangan Insan BMT yang baik. Untuk
itulah maka PBMTI menggagas perlunya
sebuah pedoman yang bisa dijadikan rujukan
bagi setiap BMT untuk dapat membuat

sebuah sistem perencanaan, pengelolaan dan


pengembangan Insan BMT dan sekaligus
menerapkan sistem tersebut dengan benar.
Alhamdulillah, Pedoman Perencanaan,
Pengelolaan dan Pengembangan Insan BMT
(P4 Insan BMT) tersebut sudah di launching di
Cibubur Jakarta pada tanggal 19 Maret 2014
bertepatan dengan acara sosialisasi Pedoman
dan Program PBMT Indonesia kata Budi
Santoso, Manajer utama TAMZIS.
Secara umum, istilah SDI melihat manusia
atau karyawan hanya sebagai sumber daya
(profesional) saja, artinya hanya dilihat
seberapa besar kontribusinya bagi perusahaan.
Jikapun perusahaan memberikan pelatihan dan
pendidikan bagi karyawan itu agar karyawan
tadi bisa semakin meningkat kemampuan serta
kompetensinya sehingga kontribusinya pada
perusahaan juga meningkat.
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

15

Sajian Utama
Istilah Insan BMT dipilih untuk dapat
melihat karyawan secara lebih utuh sebagai
sumber daya (profesional) dan sebagai pribadi.
Konsep Insan BMT ini memberikan penekanan
bahwa manusia (karyawan) pada dasarnya
memiliki dua tujuan atau jati diri yaitu sebagai
khalifah dan sebagai abdullah. Sehingga Insan
BMT tidak hanya dilihat dari posisinya sebagai
karyawan (profesional) saja yang harus
memberikan kontribusi hasil pekerjaan pada
perusahaan semata. Akan tetapi juga sebagai
pribadi yang harus selalu tunduk patuh
sebagai hamba Allah.
Budi Santoso mengatakan, P4 Insan BMT
ini disusun berdasarkan pengalaman dari
berbagai BMT dalam melakukan perencanaan
pengelolaan dan pengembangan karyawannya.
Dari berbagai pengalaman tersebut kemudian
PBMTI membuat tim perumus yang bertugas
untuk meminta masukan dari berbagai pegiat
BMT, melakukan diskusi dan kajian serta
melakukan workshop. Setelah itu tim kemudian
membuat rumusan tentang P4 Insan BMT.
Dengan adanya P4 Insan BMT tersebut,
BMT yang belum memiliki sistem perencanaan
pengelolaan dan pengembangan Insan BMT
diharapkan dapat membuat atau yang sudah

Sebagai sebuah
pedoman tentu
saja P4 Insan
BMT memberikan
panduan yang
bersifat umum
dan disertai
dengan contoh-contoh aplikasinya,
BMT dapat menambahkan dan
mengembangkannya sendiri sesuai
dengan kearifan lokal masing-masing
BMT
- Budi Santoso -

16

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

memiliki sistem dapat memperbaiki sistem


yang sudah ada berdasarkan P4 Insan BMT
tersebut. Sebagai sebuah pedoman tentu saja
P4 Insan BMT memberikan panduan yang
bersifat umum dan disertai dengan contohcontoh aplikasinya, BMT dapat menambahkan
dan mengembangkannya sendiri sesuai
dengan kearifan lokal masing-masing BMT
Budi menjelaskan.
Karyawan dapat menjadi modal
yang besar bagi setiap perusahaan apabila
direncanakan dan dikelola dengan baik, akan
tetapi jika tidak direncanakan dan dikelola
dengan baik maka justru akan menjadi
beban yang besar bagi perusahaan. Dengan
mengaplikasikan P4 Insan BMT ini maka BMT
dapat membuat perencanaan berapa jumlah
dan kualifikasi Insan BMT yang diperlukan,
bagaimana membuat sistem penggajian yang
syariah, bagaimana melakukan penilaian,
bahkan bagaimana memberikan kompensasi
setelah Insan BMT tersebut pensiun.
Dengan menerapkan P4 Insan BMT,
diharapkan akan membuat iklim kondusif
bagi setiap Insan BMT untuk dapat
meningkatkan ketaqwaannya dan menjalankan
ibadahnya. Jika ini bisa dilaksanakan dengan
baik maka insya Allah Insan BMT benarbenar dapat menjadi modal yang besar bagi
perkembangan BMT.

Lahirnya P4 Insan BMT

Awalil Rizky menjelaskan bahwa BMT


pada dasarnya adalah lembaga dakwah,
walaupun ciri khas yang nampak adalah
lembaga keuangan syariah. Sedang koperasi
adalah aspek usaha dan aspek korporasi.
Dalam hubungan kerja ada aspek
profesionalitas. Setiap kerjasama dalam
usaha yang berhubungan dengan materi
harus ada aturan-aturan yang lebih baku,
standar. Hal tersebut tidak boleh lepas dari
penjabaran sebagai lembaga dakwah. Bahkan
harus menjadi realisasi dari lembaga dakwah
tersebut.
Dalam usaha itu ada hubungan produksi
dan konsumsi. Misalnya, dalam pertanian
ada yang disebut majikan dan buruh.

Bahkan dalam teori-teori besarpun seperti


Marxis dan kapitalis mempunyai teori dan
konsepnya. Insan BMT meyakini bahwa
Islam pastilah mempunyai konsep dasar yang
memungkinkan untuk menggalinya. Apakah
nanti jadi teori dan konsep itu adalah soal
ijtihad. Intinya Islam memberi konsep.
Sebagai lembaga dakwah, kita tidak
mau, ketika melakukan hubungan kerja tidak
berdasarkan pada konsep Islam. Ini adalah
kerangka dasar awal. Dalam kaitan produksi
ada yang memberi kontribusi yakni manusia.
Umumnya menyebut SDM. Soalnya, kita tidak
nyaman dengan penyebutan SDM. Meskipun
soal istilah bisa saling berdebat jelas Awalil.
Tapi sumber daya itu berkaitan dengan
resources, hal ini berkaitan dengan produksi
barang atau jasa yang di dalamnya ada capital
dan resources manusia yang utama. Itu semua
disebut modal dalam teori kapitalis. Mungkin
kita tidak bisa menghindar dalam produksi
barang terlepas dari dua hal tersebut. Tetapi
secara filosofis kita melihat bahwa kita
tidak mau dalam produksi barang atau jasa
menjadikan manusia sebagai resources. Tapi
justru sebagai human. Itu semua alur dalam
pembuatan P4 Insan BMT ini tambahnya.
Awalil, sebagai salah satu tim penyusun
P4 Insan BMT mengatakan dari pengertian
human ini kemudian menelaah dari referensi
dan dari narasumber yang didatangi dan
menyimpulkan bahwa pertama, bagaimana
Islam melihat manusia dalam produksi dan
manusia dalam hubungannya dengan kerja itu
seperti apa? Kedua, bagaimana praktek-praktek
teman-teman BMT memperlakukan manusia
dalam kerja di BMT selama ini. Yang sudah
jelas, soal insentif (gaji), hak dan kewajiban,
jam kerja, etika kerja dan kesejahteraan.
Ini manarik, karena bisa menjadi model
HRD Islami khas BMT. Harapannya, rumusan
seperti yang disebut Pedoman Perencanaan
Pengelolaan dan Pengembangan Insan BMT
(P4 Insan BMT) dijadikan pedoman dan
rujukan. Kita sadari bahwa teman-teman BMT
dalam praktek pengelolaan ada beberapa yang
beda. Dengan adanya P4 Insan BMT, pengelola
BMT bisa membuat SOP dan peraturan

Sebagai lembaga
dakwah, kita
tidak mau, ketika
melakukan
hubungan kerja tidak
berdasarkan pada
konsep Islam. Ini
adalah kerangka dasar awal. Dalam
kaitan produksi ada yang memberi
kontribusi yakni manusia. Umumnya
menyebut SDM. Soalnya, kita tidak
nyaman dengan penyebutan SDM.
Meskipun soal istilah bisa saling
berdebat
- Awalil Rizky ketanagakerjaan karyawan BMT, ini secara
internal jelas Awalil.
Secara eksternal, P4 Insan BMT ini menjadi
sumbangan BMT pada pengembangan
khasanah pustaka tentang manusia dalam
produksi dan manusia dalam kerja. Hubungan
kerja dalam Islam. Ini juga bisa menjadi bahan
penelitian bagi universitas-universitas. Agar
para peneliti BMT tidak hanya berkaitan
dengan aset, manajemen, internal kontrol.
Ke depan, diharapkan ada penelitian terkait
dengan Insan BMT. Harapannya kritikan dan
saran itu masuk pada BMT.
Selama ini, Islam dianggap tidak
mengenal konsep buruh dalam produksi.
Alasannya, Islam tidak mengenal istilah buruh
tersebut. Hal ini tidak bisa, memang Islam
tidak mengenal buruh sebagai istilah, tetapi
ada sebagian dari kita yang memperlakukan
manusia sebagai buruh. Itu harus ada etikanya.
Bukankah kita mengenal berilah upah
sebelum kering keringatnya, perlakukanlah
bawahanmu dengan kasih sayang semua ini
harus di breakdown.

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

17

Sajian Utama
Beda SDM dengan Insan BMT

Sejatinya, ada perbedaan antara SDM dan


Insan BMT. Perusahaan besar menggunakan
SDM, perusahaan syariah menggunakan SDI.
Keduanya masih dalam kerangka bahwa SDM
dan SDI yang mengatur adalah perusahaan.
Baik mulai dari output, size perusahaan dan
pengembangan perusahaan itu sendiri. Jadi
tujuan dari SDM dan SDI itu agar perusahaan
menjadi besar.
Bedanya dulu dengan sekarang, dulu
diperas. Sekarang, perusahaan mampu
menciptakan kondisi kerja yang tenang
dan nyaman. Suasana kerja yang baik dan
merasa memiliki. Tetapi yang menjadi goal
akhir adalah tetap keuntungan. Jadi bila
disederhanakan indikatornya adalah usaha
dan perusahaan itu sendiri.
Dalam Insan BMT berbeda, karena ada
beberapa tujuan. Pertama, apa kontribusi
karyawan pada perusahaan. Kedua, apa
yang ada dalam dirinya. Bagaimana dia bisa
meningkatkan dirinya dalam hubungannya
dalam pekerjaan. Ketiga, bagaimana bisa
mengembangkan kepedulian pada masyarakat.
Oleh karenanya, Awalil menghimbau
untuk melihat serius, tidak hanya profesional
dalam melayani anggota. Tetapi pada sisi keBMT-an diri karyawan sudah jadi. Sehingga
karyawan tidak hanya dalam waktu kerja saja
baik akhlaknya, tetapi baik selama 24 jam. Ini
yang di harapkan dari Insan BMT. Dan ini
tidak ada dalam pedoman SDM ataupun SDI.
Setiap orang yang masuk BMT mengalami
perkembangan diri, karena BMT adalah
lembaga perkaderan.
Makanya, dari Insan BMT itu harus
di breakdown, misalnya, bagaimana menilai
karyawan yang baik? Sehingga perlu adanya
lembar pemantauan dan evaluasi yang jelas.
Dan secara manajemen bisa dijadikan acuan
dalam penilain kinerja. Secara teoritis dan
filosofis dibenarkan jika manajer melakuakn
penilaian, misalnya, sholatnya tambah rajin
atau tidak.
Memang, beberapa perusahaan besar
selama ini sudah mulai menggarap soal
18

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

character building karyawan, ini secara internal.


Secara ekternal, ada istilah CSR atau peduli
sosial. Tetapi tetap yang menjadi tujuan dari
semua itu bagaimana meningkatkan size
perusahaan. Dan ini menjadi tantangan bagi
BMT.
Sedang dalam BMT, tujuan dari
perusahaan adalah humanisasi, jangan sampai
dalam proses produksi tersebut menjadikan
manusia merasa teralienasi (terasing). Artinya,
tujuan dari perusahaan bagaimana Insan-insan
BMT yang bisa menjadi hamba dan khalifah.
Dengan begitu akan mempunyai kesadaran
intuitif yang kuat dalam membuat step by step
yang tampak dalam manajemen.
Akan jelas bahwa Insan BMT memaksa
pegiat BMT untuk berkembang sesuai dengan
tahapan-tahapannya. Dengan begitu, bila ada
pegiat BMT melanggar berarti melanggar
pula pada P4 Insan BMT dan sistem BMT itu
sendiri.
Ketua II PBMTI ini menjelaskan, dengan
adanya P4 Insan BMT, tantangan BMT ke
depan bisa dengan mudah dilakukan, seperti
pertama, mengikuti regulasi pemerintah ,
baik terkait dengan UMR, UU tenaga kerja
yang harus diikuti. Kedua, karyawan yang
masuk BMT tak sekedar mau bekerja. Oleh
karena, BMT harus melakukan bimbingan
dan pendidikan lagi khususnya terkait soal
pemahaman agama sambil mengatakan
Anda disini sekolah lagi agar bareng-bareng
menjadi Taqwa. Ketiga, Insan BMT itu sama
dengan membuat kesulitan-kesulitan baru bagi
manajer-manajer BMT. Karena hal tersebut
yang memang akan menjadikan BMT menjadi
lembaga dakwah, tulang punggung keuangan
nasional, soko guru ekonomi umat. Kalau
hanya aset dan omset, apa bedanya dengan
lembaga keuangan lainnya.
Hal ini juga ada kaitan dengan MKU
(Membangun Keluarga Utama) yang menjadi
pedoman bagi anggota dan calon anggota.
Haluan BMT 2020, sebagai blue print visi
BMT ke depan. Sedang P4 Insan BMT
adalah pedoman edukasi bagi anggota yang
mengelola BMT.
Lebih lanjut, Awalil melihat bahwa

gerakan BMT akan mampu mengubah


keadaan kemasyarakatan. Yang pertama,
karena memiliki kemandirian ekonomi.
Kedua, mempunyai ghirah perjuangan. Ketiga,
memiliki kemungkinan mengubah regulasi.
Dan yang lebih penting lagi, BMT memiliki
gerakan perubahan yang paling dinamis. Baik
secara internal maupun eksternal. Semua itu
menjadi tantangan bagi pegiat BMT sendiri.
Mampu atau tidak?
Harapannya, BMT mampu lebih cepat
dalam melakukan dakwah atau perubahan
sosial-keagamaan pada umat, mulai dari
gerakan ekonomi, gerakan sosial, gerakan
budaya dan gerakan keagamaan melalui
pengajian. Dari sisi wacana, BMT adalah
gerakan sosial baru yang dapat melakukan
kesadaran pada umat secara cepat. Karena
memiliki kemandirian ekonomi.
Menerapkan P4 Insan BMT haruslah
bertahap dan tidak bisa memaksa. Tahun
2014 hingga 2015 adalah tahap sosialisasi
P4 Insan BMT. Tetapi tahun 2016, BMT
bila tidak menerapkan P4 Insan BMT akan
tidak mendapat IMS (Islamic Microfinance
Standart). PBMT Indonesia sebagai lembaga
Self Regulatory Organization (SRO) memiliki
harapan bahwa pertumbuhan yang pesat
ini diikuti dengan pembangunan dasardasar kelembagaan yang kuat sehingga
pertumbuhan yang pesat ini akan berarti
pertumbuhan dan perluasan manfaat tanpa
kehilangan jati dirinya sebagai lembaga
dakwah. Hingga nanti pada waktunya, P4
Insan BMT adalah wajib.

Kebahagiaan Kerja

Menurut Saat Suharto Amjad, terkait


dengan P4 Insan BMT, pertanyaan sederhana
yang muncul, Bagaimana menuju hidup
bahagia itu? Bahagia yang mana dan seperti
apa? Apakah sekedar punya mobil, rumah
mewah, kehidupan anak tercukupi. Masak
hanya sekedar itu? kata Saat. Maksud Saat,
maukah Anda mendapatkan kebahagiaan
duniawi dan juga kebahagiaan dalam
beribadah.
Seharusnyalah ini dijadikan tujuan utama

Sayangnya,
masyarakat pada
umumnya, ketika
bekerja berorientasi
pada materi.
Keinginan untuk
kaya. Saya tidak
mengatakan bahwa kaya itu salah.
Tidak! kaya itu sah-sah saja. Tapi
bukan itu tujuan kita bekerja. Tujuan
kita bekerja itu untuk bermanfaat.
Bahwa setiap orang yang diciptakan
oleh Allah itu membawa satu misi.
Misinya sebagai khalifatullah dan
abdullah
- Saat Suharto Amjad kita dalam bekerja, yakni niat beribadah.
makanya, ketika berangkat sudah dinilai
ibadah. Sayangnya, masyarakat pada
umumnya, ketika bekerja berorientasi pada
materi. Keinginan untuk kaya. Saya tidak
mengatakan bahwa kaya itu salah. Tidak!
kaya itu sah-sah saja. Tapi bukan itu tujuan
kita bekerja. Tujuan kita bekerja itu untuk
bermanfaat. Bahwa setiap orang yang
diciptakan oleh Allah itu membawa satu misi.
Misinya sebagai khalifatullah dan abdullah jelas
Saat.
Saat menambahkan, misi tersebut harus
memberi manfaat bagi lingkungannnya. Nah,
kata-kata manfaat itu terkait dengan hadis
Nabi bahwa khoirunnas anfauhum linnas. Itulah
yang harus menjadi landasan utama dalam
setiap langkah kerja. Maka cara pandang kita
akan berubah, hatta itu seorang OB (Office
Boy). OB itu, katakanlah hanya sekedar
membersihkan dan jauh dari kekayaan. Tetapi
manfaat adanya OB bisa memberikan manfaat
luar biasa pada suasana kerja yang nyaman
dan orang yang di dalam merasa terhormat.
Maka hidupnya sangatlah bermanfaat.
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

19

Sajian Utama
Contoh lagi, sebagai muadzin,
subhanallah itu peran yang sangat mulia,
kendatipun tidak mendatangkan kekayaan
duniawi atau materi. Tetapi mendapatkan
kebahagiaan batiniyah yang luar biasa dan
manfaat ruhani bagi orang lain yang luar
biasa. Persoalannya, seolah-olah banyak dari
manusia yang orientasinya pada kekayaan
katanya.
Oleh karena itu dalam P4 Insan BMT
dinyatakan bahwa kerja adalah ibadah. Bekerja
adalah keharusan bagi setiap muslim yang
telah dewasa dan memenuhi syarat. Bagi
pegiat BMT, yang kini disebut Insan BMT,
bekerja adalah juga bagian dari beribadah
kepada Allah Swt.
Dalam makna lain, bahwa pekerjaan
yang dicintai Allah Swt., adalah amal shalih,
dalam artian bekerja untuk kebaikan diri dan
lingkungan serta mengharap kebaikan dari
Allah. Bekerja dalam arti ihsan, mempunyai
makna beyon expectation (melebihi harapan
yang sudah ditentukan). Dan mampu memberi
kemanfaatan bagi lingkungannya, lebih
cerdas dan lebih produktif. Dan orang yang
membudayakan dirinya selalu berlaku ihsan,
maka orang tersebut akan menjadi pribadi
itqan, yakni pribadi yang profesional dan
muttaqin. Dan inilah cita-cita ideal people Insan
BMT ke depan. Yakni insan yang berusaha
melebihi beyond expectation dan selalu
membudayaan beyond expectation itu sendiri.
Dalam Insan BMT ini juga ada beberapa
nilai yang ingin dicapai dalam bekerja antara
lain; pertama, nilai materi (al qimah al madiyah).
Atau manfaat materi yang dapat diindera
dan diraba, seperti uang, harta atau makanan.
Kedua, nilai kemanusiaan (al qimah al insaniyah).
Nilai atau manfaat yang mampu melayani
kepada sesama manusia. Semua ini dilakukan
semata karena unsur kemanusiaan saja.
Nilai ini diperintahkan Islam bukan untuk
mendapatkan keuntungan materi.
Ketiga, nilai akhlaq (al qimahal khuluqiyah).
Dimana dalam setiap perbuatannya dihiasi
dengan sifat-sifat (akhlaq) yang tinggi. Artinya,
bila selalu berakhlak yang baik berarti pula

20

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

memberikan pengaruh yang positif (kebaikan)


pada lingkungan, juga sebaliknya bila berlaku
buruk, berarti akan memberikan virus-virus
yang negatif pula pada masyarakat. Inilah
makna bahwa perbuatan yang baik akan
menghilangkan dosa-dosa.
Keempat, nilai spiritual (al qimaharruhiyah). Dalam bekerja diharapkan mampu
memiliki manfaat spiritual dan sadar penuh
bahwa bekerja karena ibadah kepada Allah
Swt.
Jadi jelas berbeda, bekerja dalam
konteks Insan BMT dengan makna bekerja
dalam konteks yang umum (kapitalistik) itu
bersifat individual. Orientasinya kepuasan
material. Sedang bekerja dalam konteks
sosialis, bermakna kepuasan bersama. Sedang
Islam sendiri mempunyai makna materi
dan kepuasan individu itu ada. Tetapi juga
dalam bekerja itu ada manfaat sosial pada
masyarakat. Manfaat bagi kemanusian.
Pilihan kata Insan BMT, karena
menyangkut keseluruhan. Bahwa orang-orang
yang bekerja di BMT tidak dipandang sebagai
faktor produksi semata, tetapi penuh dan utuh
mulai dari totalitas Anda bekerja di BMT,
integritas Anda ketika bekerja di BMT.
Dengan begitu, secara manajemen juga
akan berubah dengan adanya konsep Insan
BMT ini. Kalau dulu, hanya ada ujroh personal,
kompensasi, harmonisasi, high performance,
tetapi di BMT ujroh yang diberikan akan
disesuaikan dengan akad syariah yang tidak
hanya duniawi dan juga ukhrowi. Nantinya
akan ada penghargaan yang terbagi menjadi
tiga hal, akad ujroh (gaji), syirkah (kerja sama)team work dan Athoya (bonus).
Sedang tolak ukur Insan BMT, menurut
CEO PBMT Ventura ini, ada sembilan dalam
bekerja yang bersifat proses internalisasi pada
tiap diri dan dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-cirinya antara lain; Mencintai Allah dan
Rasulnya, jujur, rajin bekerja, gemar belajar,
bertanggung jawab (amanah), kompeten,
menjaga kesehatan, menjaga silaturahmi,
dalam arti bila di dalam membangun team work
dan bila keluar akan membangun network dan
terakhir, suka bekerjasama.

Pola Rekruitmen P4 Insan BMT

Direktur PBMT Institute, M. Burhan NL


menjelaskan, P4 Insan BMT sebenarnya adalah
hasil evaluasi dari yang sudah dilakukan
teman-teman BMT. Salah satunya, terkait
dengan rekruitmen yang telah dilakukan
belum optimal, artinya masih sebagiansebagian saja yang mampu dijawab.
P4 Insan BMT adalah keputusan
mencakup rekruitmen, penilaian karyawan,
job description dan sebagainya. Selama ini
rekruitmen belum terencana dengan baik
sehingga hasilnya menjadi problem di
kemudian hari. Sehingga kita menawarkan
pedoman Insan BMT sebagai bagian dari
perencanaan sumber daya BMT ke depan ujar
Burhan.
Terkait dengan rekruitmen, sebelum
melakukan rekruitmen harus ada perencanaan,
mulai kapan, berapa jumlah karyawan yang
dibutuhkan, posisinya apa dan jalur karirnya
seperti apa. Dari sini, bisa menentukan,
misalnya posisinya marketing, job description
atau spesifikasi dan latar belakang pendidikan,
apakah tinggat SMA, D3 atau sarjana.
Kemudian seleksi sumber pelamar itu dari
mana saja.
Menurut Burhan, ada dua penilain
yang harus ada dalam Insan BMT. Pertama,
bagaimana aspek kompetensi mereka dan
kedua, bagaimana aspek ruhiyahnya. Dalam
bahasa BMT, fungsi khalifah-nya bagus dan
fungsi hambanya bagus. Seorang yang takut
kepada Allah dan seorang yang mempunyai
ahli kepemimpinan, kurang lebih seperti itu.
Dua persoalan itu yang sering menjadi
persoalan di BMT selama ini. Kalau dia pintar,
tapi tidak takut kepada Allah, maka dia akan
berani mengambil duit. Atau sebaliknya,
orangnya taat dan bagus kepada Allah tetapi
tidak kompeten. Dua input itulah yang harus
kita cari jelas Burhan.
Karena sebagai lembaga dakwah,
mau tidak mau ke depan BMT tidak boleh
mengambil karyawan secara pragmatis hanya
dengan pertimbangan kompeten saja, tetapi
harus mengambil karyawan yang mempunyai
rasa takut kepada Allah.

Maksud takut pada Allah itu, Burhan


mengandaikan, bila dilihat dari jam kerjanya
misalnya, dia tidak berani mengambil istirahat
di luar waktu istirahat. Dia tidak berani
mengambil uang yang bukan haknya, misalnya
saja, tidak menyetorkan uang pada BMT.
Meyelesaikan amanah profesionalisme kerja
dengan baik.
Memperhatikan hal-hal kecil yang
sifatnya non materi, seperti jamaah atau
mengaji. karena hal yang kecil itu bila
tidak dilakukan akan melemahkan pada
yang besar nantinya. Sehingga antara kerja
profesionalisme dan perilaku ruhani bisa
nyambung. Nah, itulah yang saat ini tidak
terlihat. Kadang ibadah yang gak nyambung
dengan profesi. Kadang profesi yang tidak
nyambung dengan ibadah, hal ini sering
terjadi tambah Burhan.
Sedang, poin-poin pokok dalam
rekruitmen adalah pertama, sisi akademis.
Kedua, leadership (kepimimpinan). Ketiga, latar
belakang sosial. Dan keempat, pemahaman
keislaman. Karena hasil dari evaluasinya

Memperhatikan
hal-hal kecil yang
sifatnya non materi,
seperti jamaah atau
mengaji. karena
hal yang kecil itu
bila tidak dilakukan
akan melemahkan pada yang besar
nantinya. Sehingga antara kerja
profesionalisme dan perilaku ruhani
bisa nyambung. Nah, itulah yang
saat ini tidak terlihat. Kadang ibadah
yang gak nyambung dengan profesi.
Kadang profesi yang tidak nyambung
dengan ibadah, hal ini sering terjadi
- M. Burhan NL -

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

21

Sajian Utama
hasil rekruitmen selama ini, menemukan
problemnya pada input yang kurang serius.
Indikator yang belum ditentukan, apakah
karena saudaranya, karena kenal atau teman
sekolah. Nah, ketika tidak ada indikator yang
jelas, akibatnya, proses pembinaan, dan
penilaiannya tidak optimal.
Burhan mengingatkan, bila BMT
tidak menggunakan P4 Insan BMT sebagai
pedoman, akibatnya akan mengalami hal
yang sama sebelum kita memakai Insan BMT
ini. Karena produk P4 Insan BMT ini mesti
menjamin seutuhnya bagi yang menggunakan,
paling tidak, jaminan kita adalah ini
merupakan rumusan manajer-manajer BMT
yang telah pengalaman mengelola BMT, lebih
dari sepuluh tahun. Dan masukan beberapa
profesional dan akademisi berpengalaman.
Insya Allah, bila P4 Insan BMT digunakan
80%-90% akan menghasilkan output yang lebih
bagus.

Keriteria Ideal Insan BMT

Burhan yang juga Direktur BMT Safina


ini menjelaskan, kriteria Insan BMT adalah
memiliki kemampuan dan keahlian dalam
menguasai BMT itu sendiri. Kedua, fungsi
abdullah, hambanya Allah. Hal ini menjadi titik
yang sangat penting. Kenapa? Karena manusia
itu, dalam perjalanannya akan memiliki dua
pilihan. Karena menciptakan kita dengan dua
sifat, ada sifat taat dan jujur. Tetapi setiap
manusia itu akan digoda dengan ujian-ujian
dunia ataupun materi. Ada yang tergoda dan
ada pula yang memilih taat kepada Allah.
Maka, wujud konkrit dalam Insan BMT
yang taat pada Allah adalah satu, kuat
menghadapi ujian di BMT. Misalnya, gajinya
tidak cukup, dia tetap tidak mengambil
yang bukan haknya. Ujian jabatan, dia tidak
rebutan jabatan. Ketaqwaan itu juga menjadi
indikator Insan BMT yang baik dan tahan
terhadap guncangan terhadap besarnya gaji
dan kurangnya gaji, dia tetap stabil dan tetap
di BMT, ini dari sisi ketaqwaan.
Sedang dari sisi ke-khalifah-an, memahami
bisnis BMT dengan baik. Makanya, perlu
adanya pengawasan karena manusia tidak ada
22

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

yang menjamin bila tidak di awasi.


Sedang kendala yang sering dihadapi
BMT dalam membentuk Insan BMT ideal
adalah, pertama, tuntutan teman-teman BMT
harus seimbang. Hal itu bisa dilihat bahwa
dalam Insan BMT harus melalui proses, mulai
dari input, tes hingga menghasilkan output.
Melihat dari proses yang panjang, seharusnya
masing-masing BMT harus melakukan
pelatihan-pelatihan sendiri sembari membuat
kondisi-kondisi BMT memunculkan Insan
BMT yang baik. Artinya, masing-masing BMT
membuat kondisi yang mendorong karyawan
menjadi hamba dan khalifah.
Bila BMT melakukan pelatihan-pelatihan,
tetapi dalam lingkungan BMT-nya tidak
melakukan pengawasan dan pendampingan
maka akan hancur juga. Karena di luar BMT
banyak yang lebih menarik. Pembiasaan baik,
bila tidak didukung dalam lingkungan BMT
yang baik, niscaya akan hancur.
Nah, harus dilihat juga haluan BMT
2020 dan Membangun Keluarga Utama
(MKU). Dengan begitu, Insan BMT dituntut
untuk melakukan perubahan struktur
dan mengikuti perubahan masyarakat. Ke
depan, hanya Insan BMT yang memiliki
misi dai dan profesionalisme yang mampu
mempertahankan keberlanjutan BMT. Bila
tidak memiliki kemampuan dual hal tersebut,
BMT akan dilibas oleh lembaga-lembaga mikro
yang lain, karena lebih murah.
Pentingnya BMT sebagai lembaga dakwah
yang melakukan pemberdayaan ekonomi, akan
luar biasa. Meskipun tidak menjadi niatan.
Karena kekuatan terhebat BMT bila mampu
menjalin tali silaturrahim dengan anggota. BMT
yang hanya bergerak sebatas trasaksional, akan
semakin berat mempertahankan lembaga dan
anggotanya, karena ada lembaga yang lebih
murah dan mudah.

Manajemen BMT yang Kokoh

Manajemen adalah suatu cara yang


dipakai dalam mengefektifkan dan
mengefisienkan kerjasama dalam suatu
organisasi. Manajemen juga dipahami
sebagai berjalannya fungsi-fungsi seperti

perencanaan, pengorganisasian, penempatan,


menggerakkan dan pengawasan. Dapat pula
dilihat dalam kerangka pengorganisasian
tugas, mengharmonisasi perilaku individu,
memelihara dan meningkatkan kinerja
organisasi.
Sebagaimana dikatakan oleh Ruri
Febrianto, salah satu Manajer BMT Bringharjo,
bahwa yang namanya manajemen itu ada
penggeraknya. Dan penggerak yang bagus,
ibarat sebuah bangunan. Bila struktur
bangunan bagus, maka bagus dan kokoh
bangunan tersebut. Sebagaimana dalam alQuran, surat As-saff, Dan Allah itu mencintai
orang-orang yang berperang (bergerak) di
jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka
seakan-akan seperti bangunan yang tersusun
kokoh.
Jadi, inti utama dari manajemen itu
adalah manusianya. Karena manusia inilah
yang akan membuat kokoh sebuah bangunan
atau manajemen. Makanya, manajemen yang
bagus haruslah mempunyai SDI yang bagus.
Dalam manajemen itu sebenarnya
mempunyai kesamaan dalam mekanisme
selama ini telah berjalan terkait dengan
pengelolaannya, ada perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengawasan
(controling) dan evaluasi (evaluation).
Contohnya, dalam rekruitmen, harus ada
perencanaan seperti apa kriteria yang akan
diterima, berapa orang, untuk kebutuhan apa.
Dalam planning ada istilah 4W + 1 H, what,
want, when, where dan how. Semua itu harus
mampu dijawab.
Ruri melihat, bahwa para pegiat BMT
selama ini masih pada posisi planning dan
pengembangan. Dalam planning, khususnya
dalam kebutuhan karyawan, BMT-BMT
hanya membaca kebutuhan karyawan saat
ini saja dan belum membaca kebutuhan di
masa depan harus seperti apa. Dan ini harus
menjadi renstra (rencana straregis) jangka
pendek. Dalam struktur , HRD misalnya, kita
harus mampu mencetak SDI yang mempunyai
spesialis di HRD. Jadi, kalau memang yang
diperlukan adalah spesialis HRD, berarti

manajemen itu ada


penggeraknya. Dan
penggerak yang
bagus, ibarat sebuah
bangunan. Bila
struktur bangunan
bagus, maka bagus
dan kokoh bangunan
tersebut. Sebagaimana dalam alQuran, surat As-saff, Dan Allah itu
mencintai orang-orang yang berperang
(bergerak) di jalan-Nya dalam barisan
yang teratur, mereka seakan-akan
seperti bangunan yang tersusun
kokoh
- Ruri Febrianto dalam planning-nya harus fokus untuk mencari
spesialis HRD.
Bila dilihat dari kelebihan dan
kekurangan manajemen BMT. Mulai dari sisi
kelebihan secara personal BMT itu, pertama,
DNA yang mempunyai karakter ruhani yang
kuat. Kedua, DNA yang mempunyai intelektual
dan kompetensi. Kalau diamati, DNA yang
terkait dengan spiritual atau ruhani itu sudah
luar biasa. Dari sisi kejujuran, semangat ibadah
dan teman-teman yang BMTnya berkembang,
rata-rata awalnya tidak mikir gaji. Bekerja
dengan orientasi dakwah. Bekerja adalah
ibadah. Dan ini yang menjadi pegangan tementeman BMT.
Sedang intelektual dan pengetahuan,
masih menjadi kekurangan teman-teman
BMT. Dari skill yang dipimpin banyak yang
masih perlu perbaikan. Kita sadar, ke depan,
BMT tidak hanya perlu kemampuan spiritual
saja, tapi juga perlu adanya skill intelektual.
Keduanya harus saling melengkapi ujarnya.
Kini sudah saatnya, BMT-BMT
memperhatian masalah-masalah kompetensi.
Tanpa meninggalkan sisi spiritualitas. Tapi
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

23

Sajian Utama
justru sekarang ketersediaan SDI di luar
BMT justru kebalikan dengan kenyataan
yang ada di BMT. Kompetensi yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan kemampuan
spiritualnya.
Ruri mengatakan, kalau ingin
membangun manajemen yang baik, memang
harus berkaca pada zaman Rasulullah, Rasul
mulai bangunan masyarakat melalui tiga
periode. Pertama, pada periode Makkah itu
periode aqidah atau tauhid. Konsep ini harus
dibangun dulu oleh Insan BMT. Sehingga
goal setting-nya, merasa selalu diawasi oleh
Allah. Dengan begitu, setiap Insan BMT akan
menjadi seorang yang bertaqwa. Jadi, takut
akan melakukan hal-hal yang dilarang oleh
ajaran Islam. Karakter yang dibangun terlebih
dahulu.
Orang-orang yang seperti ini, pada
zaman Rasulullah ditempatkan dalam menjaga
struktur atau dalam posisi tertentu karena
dengan posisi tersebut dia akan menjalankan
fungsi dan tanggung jawab.
Periode kedua, baru kemudian
membangun manajemen yang kaitannya
dengan networking (kerjasama). Dengan begitu,
dia akan lebih mampu dalam mengelola dan
menjalankan perintah-perintah atasan. Atau
pada zaman Rasul, orang-orang ini mampu
mengkomunikasikan dan mengelola intruksi
dari Rasul sehingga bisa berkembang dengan
baik.
Sedang periode ketiga adalah
pembangunan sistem. Dalam BMT, bisa dilihat
dari sistem kerjanya, mulai dari top managemen
hingga low managemen. Letak tanggung jawab
itu pada siapa. Sistem manajemen itu berbicara
pertanggungjawaban. Sedang struktur
berbicara peran dan tugas.
Bila sistem ini ditarik secara PBMT
Indonesia, harus ada peran-peran edukasi,
pengembangan dan networking SDI yang
dikelola secara nasional. Sebagaimana PBMT
Institute, yang ingin mengembangkan SDI
secara nasional.
Ke depan, PBMT Institute diharapkan
mampu mengontrol dan menstandarisasi
SDI-SDI pada BMT. Misalnya, manajer ada
24

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

sertifikasinya, teller ada sertifikasi, pengawas


juga ada sertifikasi. Ini yang disebut dengan
sistem. Jadi, PBMTI melakukan standarisasi
sendiri.
Untuk me-manage Insan BMT secara
bagus, BMT harus mampu membentuk
culture corporate yang bagus pula. Bicara
budaya perusahaan, kata Ruri berarti
bicara tentang pengembangan perusahaan.
Bicara pengembangan, berarti aspek-aspek
kontrolnya harus kuat dan kokoh.
Dalam manajemen Islam, ada istilah
muaqobah yakni pemberian sanksi. Mengapa
harus ada surga dan neraka itu sebenarnya
adalah reward dan punishment. Hal ini penting
sebagai upaya kristalisasi yang sudah
dibangun dari awal.
Makanya, dalam menerapakan muaqobah
tadi, harus ada sistem LPB (lembar Pantauan
Bulanan) agar SDI itu bisa bekerja dengan baik.
Misalnya, budaya salam bisa kita masukkan
dalam LPB tersebut. Jam masuk kantor,
pakaiannya, sholat jamaah itu semua menjadi
budaya perusahaan yang bisa menjadi sisi-sisi
kelebihan pada masing-masing personal.
Selama ini kita masih sangat kurang
terkait kontrol ini. Kita ambil contoh, jam kerja
kantor jam delapan, ada salah satu karyawan
yang masuk jam sembilan. Bila kita biarkan,
dia akan terus saja masuk jam sembilan. Begitu
juga dengan budaya tilawah, bila tidak tilawah
tidak ada sanksi atau teguran, bisa dipastikan
akan meninggalkan tilawah secara terus
menerus jelas Ruri.
Bila sistem manajemen di atas tidak
dilakukan, sebagai alur yang ada dalam
P4 Insan BMT, BMT tersebut akan chaos
(berbenturan). Karena P4 Insan BMT menjadi
standar baku bagi para pengelola Insan
BMT, baik prinsip dasar maupun prosedur
oraganisasinya tambahnya.
Ke depan, bila BMT telah mempunyai
pola-pola pengelolaan Insan BMT dan kualitas
Insan BMT yang bagus serta sesuai dengan
standar Insan BMT, maka performance BMT,
kompetensi skill dan pengetahuan mumpuni
pastilah akan memiliki daya saing di masa
mendatang. [zbr]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

25

Dinamika

550 Karyawan BMT se-Wonosobo,


Jalin Silaturrahim dan Halal Bi Halal

onosobo. Siang itu, kursi telah


tertata dengan rapi. Backdrop
terpasang dan terlihat jelas tulisan
Silaturrahim dan halal bi halal, BMT se Kabupaten
Wonosobo tahun 2014. Jam menunjukkan
pukul 13.00 WIB, karyawan dari 12 BMT mulai
berdatangan. Rombongan demi rombongan.
Menunjukkan bahwa kedatangan mereka dari
masing-masing cabang wilayahnya.
Saling jabat tangan sambil mengucap mohon
maaf lahir dan batin terdengar begitu akrab. Apalagi
bagi satu karyawan dengan karyawan lain yang sudah
kenal dan lama tak jumpa. Seragam satu BMT dengan
BMT pun terkesan warna-warni. Kesan ceria pun
memancar.
Halal bi halal, bagi BMT se Kabupaten
Wonosobo merupakan agenda rutin tiga tahun sekali.
Tak lain, agar satu karyawan BMT dengan karyawan
BMT lain bisa saling mengenal dan saling menyadari
bahwa kita sama-sama sebagai pegiat ekonomi
syariah.
26

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Tema silaturrahim dan halal bi halal kali ini,


Jalin erat tali silaturrahim antar BMT demi kemajuan
komunitas ekonomi syariah menuju keluarga utama
yang berkah dan maslahah. Acara diadakan di
Gedung Adipura Kencana kabupaten Wonosobo,
Jumat, 8 Agustus 2014.
Lagu Indonesia raya dan mars Haluan BMT
terdengar begitu semangat dan kompak. Acarapun
dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia
sekaligus perwakilan dari PBMT daerah Wonosobo
yang disampaikan oleh bapak Purnomo, SEI.
Ia mengatakan, kita patut bersyukur kepada
Allah SWT yang telah mempertemukan kita semua.
Dalam kesempatan berbahagia kali ini telah kumpul
12 BMT se-wonosobo dengan jumlah kurang lebih
550 karyawan.
Rasa syukur itu harus kita ucapkan dengan
Alhamdulillahi robbil alamin dengan lisan kita secara
bersama-sama, ini yang pertama. Kedua, marilah
rasa syukur ini kita wujudkan dalam bentuk semakin
meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT yang

telah memberkati kita semua. Ketiga, marilah rasa


syukur kita wujudkan dengan peningkatan kinerja
kita pada BMT sehingga BMT-BMT di Kabupaten
Wonosobo semakin berkembang ucap Purnomo.
Selain itu, Purnomo selaku mewakili PBMT
Daerah Wonosobo menyampaikan mohon maaf
lahir dan batin, selamat datang dan terima kasih atas
partisipasi semua BMT se Kabupaten Wonosobo.
Tak lupa juga pada BNI, Bank Muamalat dan Bank
Mandiri yang telah berpastisipasi dalam acara halal
bi halal kali ini.
Sedang, Agus Suryatin, Kepala Dinas
Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo dalam
sambutannya, mengucapkan selamat hari raya idul
fitri, mohon maaf lahir dan batin. Selain itu, ia juga
mengatakan harapan, mudah-mudahan dengan
adanya silaturrahim ini, BMT-BMT se Kabupaten
Wonosobo semakin berkembang dan yang utama
adalah mampu menyejahterahkan masyarakat.
BMT-BMT di Kabupaten Wonosobo merupakan
unggulan Dinas Koperasi, bukan karena apa? Tapi
karena BMT-BMT di Wonosobo bisa berkembang
dan menasional. Dan Dinas Koperasi dan UMKM
Wonosobo dapat penghargaan dari pemerintah, juga

karena BMT-BMTnya berkembang dalam melayani


ekonomi masyarakat jelas Agus.
Terakhir, kata Agus, saya informasikan juga
bahwa tanggal 27 Agustus 2014 besok, Dinas
koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo
mendapat kepercayaan tingkat propinsi Jawa Tengah
sebagai tuan rumah hari HUT koperasi ke-67 di
Wonosobo. Besar harapan kami pada BMT-BMT
untuk menyukseskan acara tersebut.
Dilanjutkan dengan acara inti, tausiyah dari
ketua PBMT Indonesia, Joelarso, yang menyampaikan
bahwa setiap manusia dilahirkan dengan keadaan
suci. Hal ini sama dengan keadaan kita saat ini,
setelah melaksanakan puasa selama sebulan penuh.
Makanya, idul fitri bermakna kembali pada kesucian.
Tugas kita ketika sudah kembali fitri adalah
berdakwah, amar maruf nahi mungkar tambah
Jolearso. Oleh karena, hal ini sesuai dengan tujuh
kegiatan utama dalam membangun keluarga utama
(MKU) antara lain; bangun malam untuk sholat
tahajud, sholat subuh berjamaah, membaca alQuran, rajin sedekah dan infak, berpuasa sunnah
(Senin-Kamis), gemar silaturrahim dan terakhir
adalah gemar mencari ilmu (talim). [zbr]

TAMZIS menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku Tahun 2013 (22/2). RAT dengan tema Meningkatkan peran pembiayaan
TAMZIS dalam produktifitas masyarakat ini dihadiri langsung oleh anggota TAMZIS, jajaran pengurus dan manajemen. Selain itu juga
Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Tengah, Sondi Purwoko, SE., MM., dan Safitri Handayani, SH., MH. Dinas Koperasi dan UMKM
Kabupaten Wonosobo, Misdari, SE. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banjarnegara, Badar, SH.
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

27

Dinamika

PUJASERA 9;
Semarak Ramadhan,
Berlomba Memberi Manfaat

onosobo. Ramadhan memang


bulan istimewa, spesial dan penuh
dengan keberkahan. Makanya, dalam
menyemarakkan bulan Ramadhan 1435 H, setiap
orang atau isntansi memiliki corak warna-warni
berbeda. Ada yang membuat buka bersama, tarawih
keliling (tarling), tajilan bersama, sahur gratis dan
sebagainya. Hingga televisi dan media lainpun tak
lepas dari momen tersebut.
TAMZIS, sebagai lembaga keuangan mikro
syariah, melalui Tamaddun (Baitul Maal TAMZIS)
mempunyai cara yang khas dalam menyemarakkan
bulan suci Ramadhan, yakni menyelenggarakan Pusat
Jajanan selama Ramadhan (PUJASERA).
Di tahun ke-9, Pujasera mengambil tema
Mari berlomba memberi kemanfaatan di bulan suci
Ramadhan yang diselenggarakan selama 25 hari,
mulai tanggal 28 Juni hingga tanggal 22 Juli 2014
di sepanjang Jalan Veteran, Sudagaran, Wonosobo,
Jawa Tengah.
Pujasera 9 diikuti oleh 118 pedagang yang
terdaftar. Mulai penjual jajanan tradisional, jus,
kelapa muda, es doger, pentol, cimol, dawet, es
pisang ijo, pek empek, roti maryam, batagor hingga
segala macam sayuran dan lauk pauk.
Sejak awal, Pujasera oleh Tamaddun didesain
sebagai tanggung jawab sosial khususnya dalam
28

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

melaksanakan tugas pemberdayaan bagi para


pedagang produktif di sekitar Wonosobo. Hal
itu untuk memberi manfaat bagi pedagang.
Mengingat di bulan suci Ramadhan para penjual
jajanan atau minuman tidak bisa jualan di pagi
dan siang hari. Dengan adanya Pujasera 9, para
pedagang bisa terkoordinir untuk berjualan bersama
sehingga mereka tetap bisa bekerja dan mendapat
penghasilan.
Sebagaimana dikatakan Zubaeri At selaku
koordinator panitia, Pujasera 9 betul-betul murni
sosial untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan
1435 H dengan cara memberi manfaat bagi umat.
Dengan begitu, masyarakat Wonosobo dengan
mudah memperoleh kebutuhan dalam berbuka
puasa maupun untuk keperluan bersahur. Sedang
pedagang Pujasera bisa tetap berpendapatan
meski dalam suasana Ramadhan. Jadi saling
menguntungkan.
Adapun acara Pujasera 9 tahun ini memiliki
beberapa rangkaian antara lain, pertama, wisata
kuliner yang siap mulai Ashar hingga beduk Maghrib.
Kedua, dakwah on the street (obrolan menjelang
buka puasa) yang diadakan seminggu dua kali yakni
di hari Selasa dan Sabtu. Ketiga, pentas rebana cilik.
Pentas ini sebagai motivasi bagi anak-anak untuk
mencintai seni yang bernuansa islami. Keempat,
santunan dan buka puasa bareng anak yatim yang
dikemas dalam program Ramadhan Bahagia bersama
1000 yatim.
Yang membedakan dengan Pujasera
sebelumnya, Pujasera 9 bekerja sama dengan
Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Wonosobo. Hal ini sebagai upaya kerjasama yang
sinergis antara ikon wisata kuliner Ramadhan dan
juga sebagai edukasi tentang betapa pentingnya
makanan sehat dan bergizi kepada masyarakat,
khususnya pedagang Pujasera.
Dengan berlomba memberi kemanfaatan
kepada masyarakat, diharapakan memiliki efek
ganda yakni dapat meningkatkan kemudahan
dalam menjalankan ibadah Ramadhan, mewarnai
Ramadhan dengan wisata kuliner, saling berbagi
pengetahuan serta mendorong kabupaten
Wonosobo sebagai kota yang lebih islami lagi.
Mudah-mudahan, Pujasera ke depan lebih
baik dan lebih banyak lagi kemanfaatannya yang
bisa diberikan Tamaddun. Tentunya, dengan seiring
doa dan berharap kita semua bisa sampai pada
Ramadhan mendatang. Amin. [zbr/ir]

Santunan 1000 Anak Yatim


Bahagia dan Berbagi Bersama

onosobo. Ramadhan adalah bulan yang


istimewa dan penuh berkah. Karena
setiap kebaikan akan dibalas berlipat-lipat
oleh Allah Swt. Dalam rangka fastabiqul khoirot
(berlomba-lomba dalam kebaikan), TAMZIS sebagai
lemaaga keuangan mikro syariah melaui Tamaddun
(Baitul Maal TAMZIS) menyelenggarakan program
Ramadhan Bahagia Bersama 1000 Yatim dengan
slogan Sedekah kita bahagiakan mereka.
Program ini sudah sekitar lima tahun dilakukan
oleh TAMZIS, mulai tahun 2009 hingga 2014
kemarin. Dan program ini serentak dilakukan oleh
semua cabang TAMZIS seluruh Indonesia, yakni
wilayah Yogyakarta, Kedu, Wonosobo, Banyumas,
Bandung dan Jakarta. Maksud program ini awalnya
untuk meningkatkan rasa kepedulian karyawan
TAMZIS kepada anak-anak yatim di sekitar daerah
operasional TAMZIS. Harapannya, karyawan TAMZIS
mampu mensyukuri nikmat dan anugerah yang
diberikan Allah Swt .
Dalam perkembangannya, program 1000 yatim
ini melibatkan anggota TAMZIS atau mitra TAMZIS
yang mempunyai kepedulian yang sama. Dengan
begitu, Ramadhan betul-betul menjadi bulan yang
penuh keberkahan dan kebahagiaan bagi karyawan,
anggota TAMZIS sekaligus bagi anak yatim.
Sebagaimana, santunan yang dilakukan
TAMZIS Pusat di Panti Asuhan Al-Manan Kebrengan,
Mojotengah, Wonosobo, tanggal 18 juli 20014.
Sengaja, format santunan 1000 yatim dilakukan
dengan mendatangi panti asuhan yang bersangkutan.
Dengan maksud, agar karyawan TAMZIS mampu
melihat langsung lokasi dan kondisi anak yatim
tersebut.
Dalam sambutannya, Erwin Saleh, selaku
Manajer Bisnis TAMZIS mengatakan bahwa program
santunan 1000 yatim adalah program tahunan yang
dilakukan oleh keluarga besar TAMZIS. Kebetulan
kali ini berada di panti asuhan Al-Manan. Mudahmudahan kita semua dapat ridha dari Allah SWT.
Dengan pemberian bingkisan yang tidak
seberapa ini, mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi adik-adik yang berada di panti asuhan
Al-Manan. Kami selaku keluarga besar TAMZIS
mohon maaf, apabila kedatangan kami serombongan

ini membuat panti menjadi sibuk. Terakhir, mudahmudahan tali silaturrahim ini bisa terus berjalan
hingga tahun-tahun mendatang tambah Erwin.
Ahmad Fuadi, selaku Ketua panti asuhan AlManan dalam sambutannya megucapkan terima
kasih atas kehadiran dan santunan dari keluarga
besar TAMZIS Pusat, mudah-mudahan TAMZIS ke
depan bisa lebih berkembang dan maju serta dapat
keberkahan dari Allah Swt.
Sedang pemberian santunan 1000 yatim
tersebut diserahkan oleh Manajer Penjaminan
TAMZIS, Tri Wuryanto kepada perwakilan putra dan
putri anak yatim Al-Manan.
Sebelum buka bersama, Ahmad Fuadi
juga memberikan tausiyah terkait dengan puasa
Ramadhan, bahwa puasa itu milik Allah dan Allah
sendiri yang akan membalasnya. Fuadi menjelaskan
lebih lanjut, keistimewan puasa dibandingkan
dengan ibadah lain, antara lain, satu, puasa memiliki
hubungan langsung dengan Allah, tidak seorangpun
yang tahu. Artinya, puasa adalah hubungan makhluk
dengan sang kholiq semata.
Kedua, puasa itu terbebas dari tercampurnya
riya (merasa dilihat orang lain) atau terbebas dari
pujian orang lain, karena puasa bersifat qolbiyah
(hati). Ketiga, puasa tidak tercampur dengan sifat
syirik. Syirik kita tahu adalah tidak meyakini semua
kemampuan dari Allah. Makanya puasa adalah
hubungan yang selalu memohon pertolongan kepada
Allah. Atas segala hal dan perbuatan.
Adzan maghribpun terdengar, tausiyah pun
diakhiri dengan doa buka puasa bersama-sama.
Anak-anak panti dan karyawan TAMZIS pun terlihat
begitu bahagia. [zbr]
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

29

Dinamika

Baitul Maal PBMT Indonesia menggelar Silatnas dengan tema Dari Keluarga Utama menuju Indonesia Berdaya (23-24/6). Acara ini
diselenggarakan di Auditorium Masjid Al Furqan UPI Bandung, Jawa Barat. Peserta silatnas sendiri merupakan pengurus/ pengelola
perwakilan dari sekitar 29 BMT dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta dan Lampung.

TAMZIS Cabang Prambanan


Beri Beasiswa 30 Anak

laten. Pendidikan adalah faktor cerah dan


cerianya masa depan anak. Salah satu sebab
kemiskinan adalah kurangnya pendidikan. Maka
partisipasi masyarakat dalam membantu pendidikan
dirasa sangat penting agar semua anak bisa senyum
menyelesaikan pendidikan, minimal SD, SMP dan
SMA.
Makanya, TAMZIS melalui Tamaddun (Baitul
Maal TAMZIS) memberikan (Pentasyarufan)
beasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 14 Mei
2014 bertempat di Balai Desa Tlogo Prambanan.
Pemberian beasiswa tersebut bagi Tamaddun
merpakan perwujudan tanggung jawab sosial TAMZIS
kepada masyarakat sekitarnya, khususnya bagi
kelompok dhuafa.
Beasiswa Tamaddun diberikan pada 30 siswasiswi mulai dari SD, SMP dan SMA. Siswa-siswi
tersebut dari berbagai golongan dari anak pedagang,
petani dan anak yatim atu piatu yang ada di wilayah
Prambanan. Jumlah Beasiswa pada 30 anak didik
30

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

tersebut sebesar 13.440.000,- yang diberikan secara


bertahap selama 7 bulan ke depan.
Dalam pemberian beasiswa TAMZIS cabang
dihadiri perwakilan Kelurahan Tlogo, perwakilan
Kecamatan Prambanan, Disnakertrans Kabupaten
Klaten dan wali siswa-siswi penerima beasiswa
serta beberapa rekanan kerja Kantor TAMZIS Area
Yogyakarta.
Syafrudin, Manajer TAMZIS Area Yogyakarta
dalam sambutannya menyampaikan Bahwa TAMZIS
adalah lembaga keuangan syariah yang bergerak
untuk membantu umat dalam permodalan usaha.
Sedang Tamaddun adalah rumah sosial TAMZIS yang
bertugas menyalurkan dananya yang diperoleh dari
infak, sedekah dan wakaf untuk membantu anakanak dhuafa. Pemberian beasiswa ini adalah salah
satu bentuknya. Untuk nominal beasiswa yang
diberikan berdasarkan jenjang pendidikan jelas
Syafrud.
Sedang Sriyono dari perwakilan kecamatan,
mengungkapkan, rasa senang dengan pemberian
beasiswa yang dilakukan oleh pihak TAMZIS.

Berharap bantuan yang sudah di berikan


bermanfaat terhadap proses pendikannya tutur
Sriyono.
Senada dengan Sriyono, Sugianto,
Disnakertrans, menyampaikan rasa bangga dan
mengapreasiasi beasiswa Tamaddun melalui TAMZIS
cabang Prambanan yang ikut andil dan berperan
aktif dalam mencerdaskan anak bangsa.
Setalah sambutan selesai, dilanjutkan dengan
pengajian oleh Ustad Muhtar yang mengajak
manusia untuk selalu bersyukur kepada Allah. Karena
apapun yang diberikan Allah pada manusia adalah
takdir yang terbaik. Makanya, setiap orang harus
gemar berbuat baik dan sedapat mungkin lebih
banyak memberi manfaat bagi orang lain. [zbr/rosm]

TAMZIS Bebaskan Sisa


Pembiayaan Pedagang
Korban Kebakaran Pasar
Sampang

ilacap. TAMZIS sebagai lembaga keuangan


mikro syariah, kembali menunjukkan
keunggulan dalam ekonomi syariah yakni
dengan memberi Taawun (pertolongan) bagi
anggotanya yang mengalami kerugian. Baik
meninggal dunia maupun terkena bencanana alam
dan kebakaran. Khusus musibah kebakaran pasar
memang sering menimpa pedagang.

Kamis, 22 Mei 2014, bertempat di balai desa


Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, TAMZIS melalui divisi
Taawun yang bekerjasana dengan Perhimpunan BMT
Indonesia membebaskan sisa pembiayaan pedagang
yang tertimpa kebakaran. Dengan mengusung tema
TAMZIS berbagi, Indahnya ekonomi syariah. TAMZIS
ingin membuktikan bahwa ekonomi syariah itu
menjunjung tinggi rasa keadilan, menentramkan dan
membahagiakan.
Tri Wuryanto, Kepala divisi Taawun dalam
sambutannya menyampaikan, bahwa divisi
Taawun (tolong-menolong) sengaja dibentuk untuk
memberikan ketenangan bagi anggota pasar yang
menjadi anggota TAMZIS. mungkin Bapak bertanya,
mengapa TAMZIS membebaskan sisa pembiayaan
anggota yang kebakaran? tanya Tri.
Karena TAMZIS menggunakan akad
Mudharabah (bagi-hasil dan bagi-rugi), artinya
ketika terjadi keuntungan akan dibagi antara TAMZIS
dan anggota, begitu pula ketika terjadi kerugian
akibat kebakaran misalnya, maka akan dibagi juga
jawabnya.
Tri menambahkan, bahwa pembiayaan TAMZIS
di pasar Sampang, Cilacap,i masih relatif baru,
sehingga anggota TAMZIS yang ikut terkena bencana
kebakaran relatif sedikit, yakni 13 orang dengan sisa
pembiayaan yang dibebaskan Rp 13.000.000.
Mudah-mudahan dengan pembebasan sisa
pembiayaan ini pedagang pasar Sampang khususnya,
bisa mengambil hikmah dan TAMZIS juga bisa lebih
meningkatkan pelayanannya pada pedagang pasar
Sampang. Dengan pembiayaan TAMZIS tersebut,

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

31

Dinamika
perekonomian pasar Sampang bisa meningkat dan
pedagangpun bisa lebih sejahtera. Selama 2014 ini,
divisi Taawun TAMZIS telah memberikan pertolongan
(Taawun) sebesar Rp 370 juta bagi 32 anggota yang
terkena musibah, baik meninggal dunia, kecelakaan
maupun kebakaran tambah Tri.
Evi Wahyuni, salah satu pedagang pasar
Sampang yang juga anggota TAMZIS Kroya, mewakili
para pedagang yang terkena musibah kebakaran,
menyampaikan terima kasih banyak atas dibebaskan
sisa pembiayaan mereka. Mudah-mudahan TAMZIS
ke depan bisa lebih barokah dan maju di pasar
Sampang imbuhnya.
Siti Nurhayati, mewakili Dinas Perindagkop
Sampang Cilacap, menyampaikan banyak terima
kasih kepada TAMZIS yang telah membantu
meringankan beban pedagang pasar Sampang
dengan cara membebaskan sisa pembiayaan

anggotanya. Tidak hanya itu, TAMZIS juga


mempersilahkan mengajukan pembiayaan baru
kepada TAMZIS sebagai modal dagang kembali.
Saya tidak melihat besar atau kecilnya nominal
yang diberikan oleh TAMZIS kepada para pedagang,
tetapi yang perlu kita contoh dan perhatikan adalah
rasa kepedulian untuk membantu pedagang yang
sedang kena musibah dan kesusahan. Dengan
pemberian ini mudah-mudahan TAMZIS menjadi
lebih berkah dan dicatat sebagai amal baik ujar Siti.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Tri
Wuryanto, Divisi Taawun TAMZIS, didampingi
Imawan, Manajer Area TAMZIS Banyumas Barat,
Taufik Arifin, Manajer Marketing Cabang (MMC)
TAMZIS Kroya, Dinas Perindagkop Kab Cilacap, Camat
Kroya, Kepala Pasar Sampang , serta para pedagang
yang terkena musibah kebakaran. [zbr]

Perhimpunan BMT Indonesia dan DSN-MUI mengadakan Diklat dan Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah (DPS) di Yogyakarta (12-13/ 6).
Perhimpunan tetap komit dan konsisten menjalankan program utama yang ditetapkan Haluan BMT 2020, yakni Program Peningkatan
Kepatuhan Terhadap Prinsip Syariah.

32

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

PBMT Indonesia Wilayah Jateng;

Adakan Sosialisasi Pedoman


Akad Syariah (PAS) Terbaru

agelang. Memahami akad syariah menjadi


pokok dalam transaksi ekonomi syariah.
Kesalahan dalam menerapkan akad akan
berimbas pada tidak sahnya sebuah transaksi. Dalam
pengertian sederhana, akad syariah adalah prosedur
hukum Islam yang dipakai dalam transaksi agar tidak
menyalahi syariah.
Oleh karenanya, untuk melayani anggota
sesuai dengan syariah, Perhimpunan BMT Wilayah
Jawa Tengah mengadakan sosialisasi Pedoman Akad
Syariah (PAS) 003 yang bertempat di gedung Prajurit
Kodim 0705 Magelang, Jawa Tengah bertepatan
dengan Hari Kebangkitan Nasional yakni 20 Mei
2014. Acara ini dikuti oleh 255 peserta dari BMT seJawa Tengah.
Bagi BMT, PAS 003 merupakan pedoman
yang harus dipakai oleh para praktisi BMT dalam
melayani anggota lebih baik dan lebih syari. PAS 003
sebenarnya merupakan penyempurnaan PAS 001 dan
PAS 002 yang telah diperiksa dan disetujui oleh MUI
sebagai pedoman yang sesuai dengan nilai-nilai alQuran dan ajaran sunnah dalam bertransaksi secara
ekonomi.
Dalam sambutan pembukaan, Budi Santoso,
SE., sebagai Ketua PBMT Wilayah Jawa Tengah
mengatakan, bahwa BMT-BMT selama ini masih unik
dalam menerapkan akad syariah. Uniknya, masingmasing BMT memiliki cara dan metode sendiri dalam
memahami akad syariah.
Budi menambahkan, memang mempunyai
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya, akad
syariah bisa fleksibel dan variatif dalam memberi
pelayanan kepada anggotanya. Kekurangannya, ke
depan, akan susah dalam menentukan ukuran sah
dan tidaknya sebuah akad syariah.
Harapannya, dengan sosialisasi PAS 003 yang
insya Allah akan disampaikan langsung oleh Dr.
Sanrego dari MUI pusat, BMT-BMT tetap mampu
memberi pelayanan syariah yang sah dan betul-betul
syariah serta BMT mempunyai standar pengukuran
syariah atau tidaknya sebuah akad. Makanya,
setelah PAS 003 ini bisa diterapkan, ke depan,

Dewan Pengawas Syariah (DPS) menjadi penting


dan nantinya akan ada juga sertifikasi DSN. Sehingga
semangat dakwah ekonomi syariah bisa lebih baik
dan terkontrol karena sudah ada DSN-nya ujar Budi
penuh harap.
H. Abdul Hadi Nasir,SE., mewakili MUI
Magelang, menuturkan bahwa sebagai dai
ekonomi syariah, pegiat BMT harus membekali dan
memahami betul semua pedoman akad syariah
secara benar sehingga persepsi masyarakat terhadap
ekonomi syariah atau lembaga keuangan syariah
tidak sekedar label tapi nilai-nilai syariah yang
sesungguhnya yakni keadilan.
Nasir, juga mengingatkan bahwasannya
ekonomi syariah tidak hanya akad-akad, tetapi
juga sikap dan perilaku pegiatnya harus sesuai
dengan syariah. Contoh, bagaimana menyelesaikan
pembiayaan bermasalah dengan penuh musyawarah
dan akhlak yang mulia. Sehingga kepercayaan
masyarakat kepada ekonomi syariah akan semakin
meningkat.
Mari kita buka sosialisasi Pedoman Akad
Syariah (PAS) 003 dengan bacaan basmalah.
Terakhir, kami ucapkan selamat mengikuti bagi
para peserta semoga ridha Allah Swt., senantiasa
menyertai kita semua. tutup Nasir. [zbr]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

33

Dinamika

Konsolidasi Penguatan
PBMT Indonesia 2020

akarta. Pagi itu udara begitu segar. Serasa tak


percaya, bila di Jakarta masih ada udara yang
begitu terasa asri dilihat mata dan dalam rongga
dada. Itulah yang dirasakan oleh para peserta dari
BMT-BMT yang menjadi bagian PBMT Indonesia
ketika datang.
Rapat konsolidasi ini bertema Sosialisasi
Pedoman dan Program PBMT Indonesia ada sekitar
200 lebih peserta yang hadir dari berbagai BMT
seluruh Indonesia. Bertempat di Taman Wiladatika
Cibubur yang terletak di jalan Jambore No. 1,
Cibubur, Jakarta Timur (19-21/3).
Suasana hijau dan tenang menjadi tempat
pilihan yang disenangi PBMT Indonesia dalam
merumuskan dan mendeklarasikan beberapa
program PBMT Indonesia. Konsolidasi PBMTI ini
melibatkan divisi di bawah payung PBMTI, mulai dari
Program PBMT sendiri, Baitul Maal PBMTI, PBMT
Travel Umroh dan Haji, PBMT Ventura, Roasia PBMTI
(IT PBMTI), IMS (Islamic Microfinance Standart) dan
PBMT Institute.
34

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Awalil Rizky, selaku Ketua Panitia mengatakan,


mengapa sosialisasi ini dilakukan di wisma Cibubur,
ada beberapa alasan selaku lembaga dakwah.
Pertama, ada masjidnya. Sehingga setiap peserta bisa
sholat berjamaah dan bisa kulltum. Kedua, bisa olah
raga. Biar semangat kebersamaan dalam menjaga
kesehatan para pejuang BMT. Ketiga, bisa langsung
chek in, kapanpun peserta PBMTI datang. Dengan
begitu, peserta lebih nyaman dan lebih siap dalam
melakukan konsolidasi.
Sebagai Ketua Umum PBMT Indonesia,
Joelarso, dalam sambutannya, mengajak peserta
anggota PBMTI untuk bersyukur kepada Allah karena
nikmat yang diterima yang tak terbilang dari waktu
ke waktu. Dan bila kita bisa bersyukur niscaya Allah
akan menambah kenikmatan yang PBMTI diterima,
Insya Allah!
Sengaja, sosialisasi pedoman dan program
PBMTI dibarengkan dengan RUPS sehingga satu
langkah bisa dapat dua tujuan (sasaran), yakni
silaturrahmi dan sosialisasi. Harapannya, dengan
konsolidasi ini tali silaturrahim antar BMT dan
sesama pegiat ekonomi syariah bisa cepat terwujud.
Kemudian, Joelarso mengatakan dengan
tegas, bahwa tahun 2014 bagi BMT-BMT anggota
PBMT Indoensia adalah Tahun baitul maal. Hal ini

mempunyai maksud, bahwa BMT adalah lembaga


dakwah melalui ekonomi, sekaligus bukti bahwa BMT
kembali ke khittah sebagai gerakan maal.
Anggota PBMTI itu kurang lebih ada 538
BMT dengan aset mencapai 8 trilyun Rupiah. Tetapi
ironisnya, baitul maal-nya hanya mencapai 200 juta
Rupiah kata Joelarso. Di masa mendatang modal
murah dan strategis itu dari baitul maal tambahnya.
Selain itu, Joelarso, meyakinkan bahwa bila
baitul maal yang berkembang, BMT-BMT akan
mempunyai infrastruktur yang kuat, terutama
dengan program wakaf. Makanya, kita harus
mempersiapkan nadzir wakaf dan mengembangkan
wakaf untuk masa depan. Dengan begitu, BMT akan
memenangkan persaingan dengan sistem lembaga
keuangan konvensional.
BMT tidak boleh bertumpu pada uang saja.
Karena dalam Islam, uang bukanlah sentral, tetapi
yang menjadi sentral adalah manusianya, khususnya
perilaku yang baik dan amanah. Makanya,

Membangun Keluarga Utama (MKU) menjadi


keharusan bagi BMT Joelarso menambahkan.
Dengan semangat, Joelarso mengucapkan,
merubah Indonesia itu berarti harus merubah
keluarga. Merubah keluarga berarti mengubah
individu. Taawun (tolong menolong), jamaah di
masjid dan sedekah adalah bagian dari jalan itu.
Dalam acara tersebut, P4 Insan BMT dan
IMS diresmikan secara bersamaan. P4 Insan BMT
adalah pedoman produk khas BMT-BMT dalam
pembentukan Insan BMT yang unggul di masa depan.
Sedang IMS adalah standar pengawasan kualitas
Insan BMT itu sendiri.
Dengan memohon ridha dari Allah dengan
membaca Bismillahirrahmanirrahim sosialisasi
pedoman dan program PBMTI dinyatakan dibuka
ucap Joelarso sebelum salam. [zbr]

BMT-BMT Solo Raya Studi Banding ke TAMZIS Pusat (07/6). Peserta terdiri dari 30 pegiat BMT Solo Raya atau MPD (Majelis Perwakilan
Daerah) PBMT Indonesia daerah Solo. Agenda kegiatan, yakni studi banding untuk pengembangan BMT yang ada di Solo Raya. Mulai dari
manajemen, SDI hingga bertukar pengalaman terkait dengan pembiayaan dan pendanaan. [zbr]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

35

Profil

TAMZIS Wates Kulon Progo;

Menjadi Lembaga
Keuangan Mikro Syariah
Paling Besar
Wates merupakan Ibukota dari Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Tepatnya berada sekitar 25 km sebelah barat daya
dari pusat Ibukota Provinsi DIY. Kabupaten Kulon Progo memiliki luas
wilayah sebesar 58.627,512 ha dan terdiri dari 12 kecamatan, 88 desa dan
930 dukuh.

edua belas kecamatan tersebut


adalah kecamatan Lendah,
kecamatan Galur, kecamatan
Panjatan, kecamatan Wates,
kecamatan Temon, kecamatan Kokap,
kecamatan Sentolo, kecamatan Pengasih,
kecamatan Nanggulan, kecamatan Girimulyo,
kecamatan Samigaluh dan kecamatan
Kalibawang.
TAMZIS sebagai lembaga keuangan
mikro syariah berada di DIY sejak tahun 2001.
Hingga kini, TAMZIS telah memiliki enam
cabang di DIY. TAMZIS Cabang Wates Kulon
Progo atau disingkat WKP merupakan kantor
cabang baru yang mulai beroperasi pada
tanggal 1 Juli 2013. Setelah kurang lebih sekitar
2 bulan menginduk di TAMZIS Cabang Bantul,
baru pada tanggal 23 Agustus 2013 menempati
kantor baru yakni di Komplek Ruko Wetan
Pasar, Jalan Mutihan, Wates, Kulon Progo.
Secara bisnis, memang suatu corporate
dikatakan bisa berkembang dan mampu
melayani umat lebih luas bila upaya ekspansi
dan memperluas jaringan. TAMZIS pun tak
luput dari faktor tersebut.

36

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Penggerak Ekonomi

Selain faktor ekspansi, bisa melayani


anggota dan memberi kemanfaatan lebih
banyak, TAMZIS mempunyai beberapa alasan
membuka layanan di Wates. Pertama, Kulon
Progo memiliki sentra bisnis, terutama pasar
tradisional yang cukup banyak, ada sekitar 32
pasar tradisional.
Meski yang baru digarap oleh TAMZIS
Wates sejauh ini adalah pasar Sentolo, pasar
Brosot, pasar Kranggan, pasar Sewugalur,
pasar Bangeran, pasar Bendungan, pasar
Wates, pasar Temon dan pasar Pripih. Selain
pasar tradisional, pasar yang potensial dikelola
TAMZIS Wates adalah pasar hewan (sapi dan
kambing) diantaranya pasar pengasih, pasar
Bendungan, pasar Sentolo.
Kedua, ada beberapa sentra kerajinan
dan home industry antara lain; satu, kerajinan
batik di kecamatan Lendah tepatnya di desa
Ngentakrejo dan Gulurejo. Batik di sana
kebanyakan batik tulis dan batik cap. Batik
tersebut dipasarkan di Yogyakarta maupun
luar daerah seperti Jakarta, Semarang dan
Surabaya.
Dua, kerajinan serat alam di kecamatan

Sentolo tepatnya di desa Salamrejo. Adapun


hasil kerajinan berupa tas, topi, pajangan
rumah dengan berbagai model dan bentuk.
Serat yang digunakan sebagai bahan pembuat
kerajinan tersebut adalah serat agel, enceng
gondok dan pandan serta akar wangi.
Tiga, gula semut di kecamatan Kokap
tepatnya di desa Hargowilis. Gula semut
merupakan gula merah versi bubuk dan sering
pula disebut orang sebagai gula kristal. Empat,
tahu di kecamatan Sentolo tepatnya di desa
Tuksono dusun Kaliwiru dan Wonobroto.
Mereka memproduksi sendiri sekaligus
memasarkan ke pasar pasar di DIY. Beberapa
orang sudah menjadi anggota TAMZIS di
kantor Cabang lain karena mereka berjualan
di pasar misalnya, di pasar Bantul, pasar
Gamping, pasar Godean, pasar Kranggan,
pasar Pakem dan lain-lain.
Ketiga, ada 9 objek wisata yang mampu
mendongkrak secara ekonomi daerah, yakni di
Temon ada pantai Glagah dan pantai Congot,
di Panjatan ada pantai Bugel, di Galur ada

pantai Trisik, di Sentolo ada desa Kerajinan,


di Kokap ada waduk Sermo dan makam
Girigondo, di Pengasih ada pemandian clereng,
di Girimulyo ada gua Kiskendo, gua Sumitro
dan gunung Kelir, di Kalibawang ada Ancol
dan di Samigaluh ada puncak Suroloyo.

TAMZIS Wates Tumbuh

Melihat banyaknya potensi wilayah Kulon


Progo tersebut, TAMZIS ingin mensinergikan
dengan kehidupan masyarakat pada
umumnya. Sehingga kehidupan masyarakat
Kulon Progo, yang dimulai dari Wates dapat
makmur dan sejahtera bersama.
TAMZIS Wates sebagai lembaga
intermediasi keuangan syariah dapat
membantu secara finansial khususnya
pembiayaan. TAMZIS yang baru berumur
satu tahun ini mempunyai pertumbuhan yang
cukup signifikan, yakni rata-rata mencapai 10
persen hingga 15 persen perbulan. Dimana
anggota TAMZIS mencapai delapan ratus lebih.
Dengan aset lebih dari dua milyar Rupiah.
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

37

Profil
Hal tersebut tidak lepas dari para pegiat
TAMZIS yang gigih dalam melaksanakan
perbaikan dan pelayanan. Mulai dari Bambang
Suryono sebagai Manager Marketing Cabang
(MMC), Nur Kusmiati sebagai Manager
Administrasi Cabang (MAC), Ayuningsih,
Supriyono, Nor Cholis sebagai Account Office
(AO), Ardi Utama, Prawata sebagai Kolektor
dan Evi Ayu Wulandari dan Triwahyono
sebagai Staf Administrasi.
Sebagai lembaga keuangan mikro syariah,
TAMZIS Wates memiliki beberapa misi yang
ingin dicapai bersama secara tim. Pertama,
edukasi ekonomi syariah pada masyarakat
Kulon Progo. Kedua, karyawan memiliki
pemahaman syariah, khususnya akad-akad
syariah. Ketiga, mendakwahkan akad-akad
syariah pada masyarakat. Dan keempat,
mendorong masyarakat menggunakan jasa
keuangan syariah, khususnya dalam soal
muamalah.

Corporate Culture TAMZIS Wates

Bambang menjelaskan, untuk mencapai


misi di atas, TAMZIS Wates harus kerja keras
lagi. Agar apapun yang sudah dilakukan tetap
istiqomah dan berjalan dengan baik. Wujud
nyata keinginan tersebut oleh TAMZIS Wates
diwujudkan dalam kebiasaan-kebiasaan
selama di kantor dan luar kantor.
Contoh kebiasaan yang ingin dijadikan
budaya perusahaan (Corporate Culture)
TAMZIS Wates adalah satu, silaturrahim
ke rumah antar karyawan. Hal ini sebagai
wujud rasa kekeluargaan antar karyawan.
Dua, TAMZIS Wates membiasakan diri
untuk tilawah dan kultum setiap hari Jumat.
Hal ini untuk meningkatkan keimanan
dan pengetahuan keislaman. Tiga, rekreasi
bersama, terakhir, mengadakan rafting di
suangai Elo, Magelang. Empat, membiasakan
sharing pagi sebelum berangkat ke pasar atau
sore hari setelah aktifitas di luar selesai. Hal ini
untuk meningkatkan kinerja, kerjasama dan
mencari solusi-solusi yang terjadi di lapangan.

Keunggulan TAMZIS Wates

Kebiasaan yang ingin dijadikan


budaya perusahaan (Corporate
Culture) TAMZIS Wates adalah
satu, silaturrahim ke rumah antar
karyawan. Hal ini sebagai wujud rasa
kekeluargaan antar karyawan. Dua,
TAMZIS Wates membiasakan diri
untuk tilawah dan kultum setiap hari
Jumat. Hal ini untuk meningkatkan
keimanan dan pengetahuan
keislaman. Tiga, rekreasi bersama,
terakhir, mengadakan rafting di
sungai Elo, Magelang. Empat,
membiasakan sharing pagi sebelum
berangkat ke pasar atau sore hari
setelah aktifitas di luar selesai.
38

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Ke depan TAMZIS Wates tetap


optimis dengan beberapa kelebihan yang
dimiliki dibandingkan dengan lembaga
mikro keuangan lain; pertama, kecepatan
dalam pelayanan pada anggota. Kedua,
pelayanan TAMZIS yang lebih menghargai
dan menghormati serta memperlakukan
anggota sebagaimana mestinya. Bukan karena
ia pembiayaan di TAMZIS, lalu TAMZIS
memberlakukan seenaknya, tidak. Kok
senang di TAMZIS? karena TAMZIS lebih
ngewongke (memanusiakan) anggota jelas
Bambang menirukan anggota.
Selain itu, TAMZIS lebih mementingkan
sisi-sisi yang sesuai dengan syariah.
Bukan pada sisi harga. Artinya, TAMZIS
lebih mengunggulkan nilai kesyariahan,
dibandingkan dari sisi murahnya sebuah
produk.
Ketiga, lebih memilih TAMZIS karena
pelayanan TAMZIS yang mengedepankan sisisisi kekeluargaan. Karyawan TAMZIS kuwi

koyo anakku dewe (karyawan TAMZIS tersebut


seperti anak sendiri)tambah Bambang.
Artinya, melayani anggota dengan hati, dan
tetap sesuai dengan prosedur operasional.
Keempat, kelebihan mudharabah TAMZIS,
tidak adanya pinalti. Bagi hasil sesuai dengan
akad di awal. Berbeda dengan lembaga
konvensional yang lain, bila belum lunas tetap
harus membayar bunga.
Kelima, keunggulan TAMZIS sebagai
lembaga syariah, memberikan bagi hasil
menurun. Bila cepat melunasi pembiayaan,
secara otomatis tidak ada bagi hasil lagi.
Sedang di konvensional tetap berjalan sesuai
skim.

kinerja yang kita lakukan pada prinsipnya


selalu di awasi oleh Allah Swt.
Dari pengembangan karyawan di atas
haruslah mempunyai indikator yang bisa
dilihat bersama, apakah kantor mengalami
pengembangan atau sebaliknya. Makanya,
TAMZIS Wates memiliki beberapa indikator,
yakni anggota dari bulan ke bulan harus
mengalami tambahan, anggota yang
melakukan pembiayaan semakin banyak,
TAMZIS Wates mulai dipercaya oleh
masyarakat dan terakhir, karyawan TAMZIS
Wates memiliki kesejahteraan mulai dari
finansial, kuatnya syariah dan kenyaman
dalam bekerja.

Pengembangan Insan BMT

Strategi Peningkatan Aset

Salah satu kunci keberhasilan


pengembangan lembaga keuangan mikro
syariah seperti TAMZIS adalah sumber daya
insani atau oleh BMT disebut Insan BMT.
TAMZIS Wates sadar untuk mencapai visi dan
misi menjadi lembaga mikro syariah terbesar
menggunakan pendekatan peningkatakan
sumber daya insani.
Usaha peningkatan tersebut antara lain;
Satu, dengan pelatihan-pelatihan mulai dari
MMC, MAC dan AO. Dua, melakukan diskusi
rutin terkait tentang produk-produk syariah.
Tiga, membaca buku-buku yang terkait dengan
ekonomi syariah, memotivasi karyawan
sebagai dai ekonomi syariah haruslah
menyampaikan yang benar, mesti ditolak tidak
apa-apa yang penting sudah berdakwah kata
Bambang.
Empat, memberi pemahaman pada
karyawan bahwa kerja adalah ibadah. Selain
itu, karyawan harus menyadari bahwa gaji kita
berbanding lurus dengan kerja keras kita. Lima,
dari kerja keras, karir dalam bekerja akan naik.
Enam, menerapkan KPI (Key Performance
Indicator) agar jelas parameter setiap bulan
dan yang lebih penting, ditunjukkan pada
karyawan. Karena hal tersebut sudah masuk
dalam sistem sehingga produktifitas masingmasing karyawan akan terlihat jelas.
Terakhir, tujuh, ini penting, bahwa
karyawan harus diberi keyakinan bahwa

Ada beberapa strategi yang dirumuskan


bersama oleh TAMZIS Wates untuk
berkembang di masa mendatang. Yakni,
pertama, meningkatkan pembiayaan secara
bertahap dan kontinyu di pasar tradisional,
pasar hewan, sentra kerajinan, home industry,
daerah wisata, dll. Kedua, Meningkatkan
funding dengan cara menawarkan anggota
lama maupun calon anggota yang belum mau
pembiayaan melalui tabungan maupun Ijabah.
Ketiga, optimalisasi pendapatan dengan
cara meningkatkan kolektibilitas marketing
kolektor dan memberikan pemahaman kepada
anggota untuk mengangsur sesuai dengan
tanggal. Keempat, Pengelolaan NPF dengan
cara kunjungan rutin ke anggota yang macet
dengan tingkat target pengelolaan NPF
yang senantiasa terkontrol. Dan terakhir,
ketujuh, strateginya adalah menerapkan
total financial consep, yaitu setiap karyawan
melakukan penawaran pembiayaan. Mulai dari
karyawan, AO, MAC dan MMC. Kedelapan,
TAMZIS Wates akan fokus juga pada
Pembiayaan Mikro Dua Utama Syariah. [zbr]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

39

Profil

PASAR ATAS KOTA CIMAHI;

Bersih dan Mampu


Bersaing dengan
Pasar Modern
Pasar tradisional adalah hasil kontruksi
budaya ekonomi masyarakat khas
Indonesia. Betapa banyak pasar
Indonesia yang tak sempat ditulis
sejarahnya. Sebagaimana pasar Atas Kota
Cimahi ini salah satunya.

mbas Sodikin salalah satu pengurus


Dinas pasar Atas mengatakan,
pasar Atas ini ada sejak Belanda.
Tidak diketahui pastinya. Tetapi
beberapa pedagang tua bercerita, kalau pasar
Atas ini awalnya adalah pasar kuda. Kemudian
pasar kuda dipindah ke Citerem. Kini, tidak
diketahui bagaimana nasibnya. Tahun 1996,
40

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

pasar Atas dibangun karena sudah tidak layak


dihuni para pedagang.
Kini, pasar Atas diminta untuk
bersaing dengan pasar modern kata Ambas.
Dengan banyaknya pasar modern, daya
beli masyarakat secara otomatis menurun.
Hal itu terasa mulai tahun 2005. Oleh
karenanya, menurutnya, pemerintah kota
harus mempunyai kebijakan tersendiri dalam
memberi izin pasar modern.
Untuk renovasi, dinas pasar Atas
melakukan perbaikan fasilitas sedikit demi
sedikit, mulai dari keramik, jalan-jalan pasar
dan bagian depan serta atap. Setiap tahun
pemerintah menganggarkan dana untuk
memperbaiki pasar Atas karena dana tersebut

diperoleh dari retribusi pasar atau pajak


masyarakat.
Ambas sendiri, menjadi pegawai pasar
Atas lebih dari sepuluh tahun, lebih tepatnya
sejak 2007. Ambas menjelaskan bahwa pasar
Atas terletak di jalan Dra. Hj. Djulaiha Karmita,
No.57 Rt 01. Rw 01 kelurahan Cimahi Tengah,
kota Cimahi. Luasnya lebih dari 4.500 meter
persegi dengan jumlah kios sebanyak 420 dan
pedagang lapak sebanyak 350 PKL.

Pasar Tradisional Harus Bisa Tegas Aturan

Memang selama ini, pasar identik dengan


pedagang kecil yang susah untuk di-manage,
sehingga banyak sekali pasar tardisional yang
bernasib tidak menentu masa depannya.
Tentu berbeda dengan pasar Atas, yang mulai
awal ingin menerapkan aturan sebagaimana
mestinya.
Contohnya saja, soal retribusi, pasar
Atas menerapkan aturan sesuai dengan
ketentuan dari pemerintah yakni permeter
400 Rupiah perhari. Jadi rata-rata perkios itu
bisa sampai 3.000 hingga 3.500 perhari. Pasar
Atas terhitung paling murah, meski begitu,
masih banyak pedagang yang belum bayar
sepenuhnya. Akhirnya, pedagang ditarik
sesuai kemampuannya. Karena pedagang
mempunyai watak yang berbeda-beda. Hal
ini biar sama-sama enak antara petugas dan
pedagang kata Ambas.
Memang, kita akui soal retribusi memang
sesuai dengan kemampuan pedagang, tetapi
soal yang boleh jualan di pasar Atas pengurus
pasar tidak pernah kompromi. Jadi, bila
didata pasar PKL yang boleh jualan 350
pedagang, ya 350 pedagang itu saja yang
boleh. Bila ada pendatang baru masuk, akan
langsung ditertibkan oleh petugas pasar ujar
Ambas.
Soal target, Ambas mengatakan, sama
saja dengan TAMZIS, bila ketemu dengan
pedagang yang enak, ya enak bila ketemu
dengan pedagang yang susah akan menjadi
susah lagi. Makanya menjadi petugas itu juga
harus kuat mental. Saya kira, TAMZIS pun tak
jauh beda tambahnya.
Meski begitu, tetap saja pasar Atas harus

bertanggung jawab kepada Diskopindagtan


(Dinas Koperasi UMKM Perindustrian
Perdagangan dan Pertanian) kota Cimahi.
Semua menjadi satu, karena memang bahwa
kota Cimahi sendiri termasuk kota kecil, hanya
terdiri dari tiga kecamatan yakni Cimahi
Tengah, Cimahi Utara dan Cimahi Selatan.
Untuk memenuhi traget dari
Diskopindagtan. Petugas pasar Atas
melakukan strategi pendekatan emosional
dan para petugas dituntut untuk pintar-pintar
agar para pedagang membayar sesuai aturan.
Hal ini cukup ampuh dalam memenuhi target
dari dinas. Tetapi syukur alhamdulillah, kata
Ambas, pembeli pasar Atas masih cukup
ramai. Sehingga bisa saling menutupi. Sedang
pembeli yang paling banyak datang ke pasar
Atas, tentunya, tetap dari Cimahi, sebagian lagi
dari Bandung, Ciberem dan Padasuka.

Pasar Bersih

Ambas yang mewakili koordinator


pasar Atas, Syahrial Yusuf mengatakan, pasar
Atas Lama beberapa kali mendapat juara
Adipura terkait dengan pasar tradisional yang
bersih. Kuncinya, kata Ambas adalah dalam
pengelolaan pasar harus benar, sesuai dengan
tuntunan biar tidak semrawut. Makanya harus
ada komunikasi yang enak antara pedagang
dengan petugas pasar. Agar sama-sama
menjadi lebih baik.
Pasar Atas secara bertahap ingin
membangun, baik fisik maupun kebiasaan
yang baik bagi pedagang. Karena sadar harus
bersaing dengan pasar-pasar modern. Bila
pasar kumuh dan becek, siapa yang mau beli?
ungkap Ambas.
Kebersihan pasar Atas dilakukan pagi
dan sore oleh tiga petugas. Intinya, sampahsampah harus bersih ujar Ambas pada
Tamaddun. Karena setiap pekerjaan yang
ada dalam pasar Atas harus dipertanggung
jawabkan. Semua itu, tidak lain, agar pasar
tradisional tetap bersih dan mampu bersaing
dengan pasar modern tambahnya.
Terkait sampah, pasar Atas cukup
bisa dijadikan contoh yang baik. Karena
dari sampah-sampah pasar akan dikelola
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

41

Profil

Intinya, sampah-sampah
harus bersih, ... setiap
pekerjaan yang ada dalam
Pasar Atas harus dipertanggung
jawabkan. Semua itu, tidak
lain, agar pasar tradisional
tetap bersih dan mampu
bersaing dengan pasar
modern
- Ambas Sodikin -

menjadi kompos. Jadi alurnya, cerita Ambas,


dari sampah pasar akan dibawa ke Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) kemudian
dipisah-pisah dari organik dan non organik
kemudian dikelola menjadi pupuk dan pupuk
dikembalikan lagi pada masyarakat. Jadi
semua sampah bisa bermanfaat.
Sedang soal keamanan tetap menjadi
tanggung jawab dinas pasar Atas dengan
beberapa kesepakatan yang telah dibuat
bersama para pedagang. Nah, bila listrik,
ujar Ambas, masing-masing pedagang yang
bertanggung jawab sendiri dengan pihak
terkait.

Operasional Pasar Atas

Ambas dengan nada khas Sunda


menjelaskan, pasar Atas mulai dibuka pukul
empat pagi hingga jam lima sore. Pasar ini
terlihat rapi, karena memang para pedagang
harus berada dalam pasar semua. Artinya, para
pedagang menempati sesuai dengan lokasi
yang semestinya.
Sebagai pasar tradisional, pasar Atas
terbilang cukup ramai pengunjung. Dalam
sehari bisa mencapai 3.000 pengunjung. Meski
yang berkunjung itu-itu saja ucap Ambas di
sela-sela menjelaskan kondisi pasar Atas.
Soal penataan pasar, sejak awal para
42

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

pedagang tidak mau dipisahkan-pisahkan


sesuai dengan jenis dagangannya. Bagian
sayuran, baju-baju dan kelontong bercampur.
Alasannya, pengunjung biar sama-sama tahu
dan sama-sama bisa laku.
Pastilah dalam setiap kelebihan ada
kekurangan. Itu wajar, apalagi bicara pasar
tradisional, bicara banyak pedagang dengan
latar belakang sosial dan pendidikan yang
berbeda-beda. Tetapi dari kendala tersebut
masih bisa memperbaiki pasar bersama-sama.
Bukan hanya pihak dinas pasar, tapi juga
pedagang, tukang parkir dan lembaga-lembaga
keuangan yang masih terkait dengan urusan
pasar. Kalau tidak kita, siapa lagi? kata
Ambas.
Kendala-kendala itu antara lain; pertama,
para pedagang mempunyai pola pikir yang
berbeda-beda soal membayar retribusi.
Memang ada yang yang baik, enak dan
langsung membayar, tetapi ada pula yang
selalu mencari alasan ketika sudah waktunya
di tarik jelas Ambas.
Kedua, tempatnya sudah tergolong
sempit. Ketiga, kesadaran para pedagang
soal sampah masih rendah, sehingga sering
terlihat membuang sampah sembarangan.
Keempat, izin pemkaian kios yang melewati
masanya. Kita mempunyai kebijakan, bila

tiga bulan berturut-turut tidak mengurus izin


perpanjangan kembali. Berarti kios sudah
menjadi hak pemerintah. Meskipun seringnya
sudah jatuh tempo keluh Ambas.
Ambas juga menjelaskan, bahwaa ada
beberapa kelebihan dari pasar Atas yakni,
pertama, dekat dengan terminal sehingga
aksesnya lebih mudah. Kedua, kebersihan
terjaga dan ketiga, sayur mayur yang lebih
segar dibanding dengan pasar lain.

Pasar Tradisional yang Ideal

Menurut Ambas, pasar yang ideal atau


yang banyak diminati pembeli, pertama, harus
ada kebijakan yang benar dari pemerintah.
Kedua, ada perubahan pola pikir dari
pedagang sebagaimana pasar modern saat
ini. Ketiga, ada koordinasi yang bagus antara
pedagang dengan pedagang lain, antara
pedagang dengan dinas kantor teruma untuk
meningkatkan daya saing dengan pasar
modern.
Keempat, pedagang pasar tradisional
harus lebih ramai dan baik dalam pelayanan,
karena pasar tradisional memiliki daya tawarmenawar yang tidak dimiliki pasar modern.
Kelima, pasar bisa maju bila dikelola dengan
baik. Artinya, pengelola pasar harus baik
sehingga pedagangnya menjadi baik. Baik
dalam artian, setiap kebijakan yang diatur
pengelola sanggup menerima. Bila tidak,
pasar tradisonal akan susah untuk maju dan
berkembang.
Keenam, selalu membenahi pasar
tradisional sedikit demi sedikit. Dengan
berbenah tersebut, perbaikan pasar akan
tampak sehingga kepercayaan pembeli atau
masyarakat menjadi meningkat.
Ketujuh, ada koordinasi antara pedagang,
pengelola pasar dan lembaga keuangan
bisa saling memotivasi bagaimana pasar
bisa maju bersama. Misalnya saja, lembaga
keuangan mikro syariah seperti TAMZIS, dari
awal hingga sekarang ada perkembangan
terutama terkait dengan modal. Terbukti,
dari tahun ke tahun pembiayaan yang
dilakukan terus meningkat. Awalnya 500

Hendri, pedagang Pasar Atas kota Cimahi

ribu Rupiah, kemudian 1 juta Rupiah hingga


sekarang sudah mencapai 30-an juta Rupiah.
TAMZIS lebih cepat, prosedur tidak
susah dan pedagang banyak merasahkan
kemanfaatan adanya TAMZIS Ambas cerita
pengalamannya.
Hendri (30) pedagang bahan-bahan kue
dan plastik yang sudah empat tahun menjadi
anggota TAMZIS. Mulai pembiayaan 500 ribu
Rupiah hingga kini sudah 30 juta Rupiah.
Memang tidak lama, biasanya 6 bulan sudah
lunas, kemudian pinjam lagi kata Hendri.
Hendri mengatakan, di pasar Atas
mempunyai kelebihan terkait dengan
keamanan dan kebersihan sehingga para
pengunjung cukup senang belanja di pasar
Atas ini. Sehingga omset Hendri berjualan
bisa mencapai 7 juta Rupiah. Semakin lama,
semakin ramai ujar Hendri. Hendripun
mengakui, retribusi pasar atas relatif murah,
4.000 Rupiah sehari. Apapun yang saya bayar
ikhlas saja pada yang di atas. Hendri yakin,
apapun yang kita katakan ada doa. Dengan
begitu, keberkahan akan selalu melimpah pada
kita. Dagang semakin laris misalnya Hendri
menutup ketika ditemui Tamaddun di pasar
Atas kota Cimahi. [zbr]
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

43

Sosok

44

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

M. Supriyadi;

Pegiat TAMZIS 001


Purna Tugas
Dapat Bonus Umroh
Bagi Anda yang baru bekerja dua atau lima tahun di BMT, tak terbayang bagaimana
nasib kita bila purna tugas nantinya. Bila jadi PNS pastilah pensiun yang menjadi
idaman. Hal ini bukan membandingkan, tetapi sekedar untuk membuka wawasan
bahwa BMT sekarang, maksudnya TAMZIS telah memiliki skema keuangan bagi
karyawan yang purna tugas.

agi TAMZIS, Insan BMT adalah


pejuang yang harus mendapatkan
perhatian mulai masuk, berproses di
BMT hingga purna tugas nantinya.
Konsep tersebut, mulai diterapkan bagi
karyawan TAMZIS, khususnya M. Supriyadi
(53).
Suami dari Siti Aminah (49) ini,
sering dipanggil Pak Pri atau Supri. Secara
pendidikan Supri yang juga kelahiran Kertek,
Wonosobo ini, hanyalah lulusan Sekolah Dasar
tahun 1975. Kalau tidak salah bulan Februari
1992 masuk TAMZIS kenang Supri.
Sebelum masuk TAMZIS, Supri jualan
roti bakar dan pengisian korek api di dekat
pasar Kertek. Pada waktu itu, ditawari Ketua
Pemuda Muhammadiyah, Maruf Efendi,
Gelem ora, narik duwit? (mau tidak mengambil
uang dari anggota) tiru Supri.

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

45

Sosok
Supri pun dengan berbagai penjelasan
tentang lembaga ekonomi syariah, akhirnya
memantapkan diri untuk menerima tawaran
dari Ketua Pemuda Muhammadiyah tadi.
Setelah sebelumnya ditrainning seminggu
dengan materi kolekting, mulai dari
bagaimana mengisi pembukuan yang benar,
cara menarik yang benar dan cara komunikasi
dengan anggota yang benar.
Supri pun langsung turun lapangan,
lebih tepatnya di pasar Kertek. Tentu Supri
tidak sendiri, ada Kris, Nano, Sugeng Suryadi,
Musodah (alm) dan Mbak Lely. Manajer waktu
itu masih Saat Suharto. Sedang kantornya, di
garasi Toko Ajisaka. Yang lain sudah berhenti
dulu, hanya saya sendiri yang bertahan hingga
pensiun jelas Supri.
Yang membuat Supri tertarik untuk
menjadi kolektor di TAMZIS bukanlah soal
ujroh (gaji), tetapi karena TAMZIS bagian
perjuangan Pemuda Muhammadiyah pada
waktu itu untuk membantu ekonomi umat
khususnya para pedagang yang perlu bantuan
permodalan.
Tahun awal-awal masuk TAMZIS, Supri
mengaku hanya diberi gaji Rp 15 ribu setiap
bulan. Kemudian Rp 25 ribu, Rp 75 ribu, Rp
150 ribu hingga pada bulan Februari 2013

Yang membuat Supri tertarik


untuk menjadi kolektor di
TAMZIS bukanlah soal ujroh
(gaji), tetapi karena TAMZIS
bagian perjuangan Pemuda
Muhammadiyah pada
waktu itu untuk membantu
ekonomi umat khususnya
para pedagang yang perlu
bantuan permodalan.
46

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

di akhir-akhir jabatannya di TAMZIS, Supri


sudah menerima gaji di atas UMR. Dengan
golongan 3 B.

Kisah Awal Menjadi Marketing

Pria yang memiliki Nomor Induk


Karyawan 93.01.001 ini, mulai menarik uang
dari anggota untuk produk Arisan Haji dan
Tabungan. Memang, TAMZIS awal-awal
tidak banyak dipercaya oleh masyarakat dalam
menghimpun dana. Yang menabungpun tak
lebih dari 100 orang. Karena memang buku
tabungannya masih membuat sendiri dicetak
dan foto copy, sampulnya dari kertas karton.
Setiap selesai mengkolekting langsung laporan
dan selesai. Setelah itu bikin buku baru lagi
kisah Supri.
Kerja di TAMZIS bukan tanpa
kendala, ada beberapa kendala yang sering
dihadapinya, antara lain: pertama, pengambilan
tabungan di hari raya yang cukup banyak.
Kedua, pembiayaan di TAMZIS waktu itu
belum begitu banyak seperti sekarang. Ketiga,
belum ada seragam. Dan baru satu tahun
kemudian dibelikan baju seragam yang kotakkotak dan putih bergaris ucap Supri.
Selain kendala, kata Supri, ada senangnya
juga bekerja di TAMZIS. Apalagi TAMZIS bisa
besar dan berkembang seperti sekarang ini.
Pasti bangga. Supri mengakui, paling tidak ada
beberapa alasan mengapa ia senang bekerja
di TAMZIS, yakni pertama, merasa bersyukur
alhamdulillah dengan ijazah Sekolah Dasar
bisa bekerja di TAMZIS. Kedua, TAMZIS
bermasyarakat seperti keluarga sendiri. Ini
juga efek dari sistem jemput bola yang setiap
hari ketemu silaturrahim dengan anggota.
Dan ketiga, ada perbaikan pengetahuan dan
perilaku syariah dari tahun ke tahun.
Ayahanda dari Nurul Waradani (Sarjana
Pendidikan) dan Maqhfiratur Hasanah (baru
lulus SMA) ini, setelah purna tugas lebih
banyak mengisi waktu untuk soal keagamaan
dan kemasyarakatan. Seperti mengikuti
kegiatan-kegitan Muhammadiyah Kertek,
sholat jamaah di masjid al-Jihad Kertek,
kegiatan kampung dan ikut pengajian malam
Sabtu yang diadakan secara bergiliran. Besok

Rasanya senang, gak


menyangka diumrohkan
TAMZIS, pokoknya kagum
dan takjub pada TAMZIS
- M. Supriyadi -

ada Milad Muhammadiyah di Solo, jadi akan


ikut kesana kata Supri.

Purna Tugas, Bonus Umroh

Dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan)


Februari 2013 kemarin, Supri sungguh sangat
berbahagia setelah mengabdikan diri selama
lebih dari 20 tahun di TAMZIS. Dan tidak
disangka-sangka di RAT tersebut Supri
mendapat bonus dari pengurus TAMZIS
berupa ibadah umroh plus dengan segala
keperluannya yang ditanggung TAMZIS.
Termasuk uang saku.
Pria berambut putih ini, berangkat umroh
pada tanggal 1220 April 2014. Rasanya
senang, gak menyangka diumrohkan TAMZIS,
pokoknya kagum dan takjub pada TAMZIS
Supri mengenang.
Supri mengisahkan ketika umroh,
katanya, sesampai di Madinah, merasa trenyuh
dan dalam hatinya berucap Saya kok bisa
sampai di sini, dan tidak tahu kalau mau ada
di sini. Sedang ketika di Makah, Supri merasa
luar biasa, Ibadah di Mekah terasa lain
dengan bila ibadah di masjid rumah. Pokoknya
khusus banget. Seolah-olah jika tidak ikut
jamaah di Makah terasa sangat rugi ujarnya.
Setelah selesai di Makah dan Madinah,
Supri diajak untuk membeli oleh-oleh yang
didampingi pembimbing travel umrohnya.
Setelah itu ziarah ke makam Nabi Muhammad
Saw., dan tour ke peternakan onta serta diajak
ke beberapa tempat lainnya.

M. Supriyadi menerima sertifikat penghargaan purna tugas dari TAMZIS

Ketika diminta komentar tentang


TAMZIS selama ini, menurutnya, TAMZIS
jauh berkembang, lebih bagus dan banyak.
Karyawannya bagus dan ramah serta nyedulur
(menganggap keluarga sendiri) dan agamanya
juga berjalan sesuai dengan aturan syari serta
semua anggota dilayani.
Sebagai karyawan yang telah purna
tugas, Supri telah menerima dana purna tugas
setiap bulannya. Selain lebih serius beribadah,
Supri juga tetap menjaga fisiknya, misalnya
bersepeda sekitar empat kilometer setiap
harinya. Ben sumuk (biar dapat keringat)
pungkas Supri. [zbr]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

47

TAMZIZ Menjawab
Jawab:

1). Seputar Keanggotaan TAMZIS?


Assalamualaikum Wr. Wb.
Walaupun saya sudah sembilan tahun menjadi
anggota TAMZIS, terus terang masih banyak hal
yang belum saya ketahui mengenai administrasi
keanggotaan di TAMZIS. Ketika pertama kali saya
menjadi anggota TAMZIS, saya terdaftar di Kantor
cabang Prambanan. Entah bagaimana ceritanya
saat ini saya juga terdaftar di kantor cabang TAMZIS
KH. Ahmad Dahlan Yogya. Padahal saya merasa
tidak pernah memindahkan status keanggotaan
saya kekantor lain. Selain mohon penjelasan
mengapa saya tiba-tiba jadi anggota kantor TAMZIS
KH. Ahmad dahlan, saya juga ingin bertanya hal-hal
berikut:
Pertama, Apakah ketika saya menutup
rekening baik simpanan maupun pembiayaan
secara otomatis saya tidak lagi jadi anggota
TAMZIS?
Kedua, Apakah suatu saat bila saya akan buka
rekening lagi saya harus setor simpanan pokok lagi?
Ketiga, Apakah boleh saya memiliki nomor
induk anggota lebih dari satu?
Keempat, Sebagai anggota apakah saya boleh
memiliki lebih dari satu rekening produk TAMZIS?
Karena saya bermaksud membuka beberapa
rekening Simpanan Mutiara sesuai dengan
peruntukan yang sudah saya rancang?
Atas jawaban dan penjelasannya saya
mengucapkan terimakasih.
Mukminah
Jl. Gejayan Gang Guru 11 Yogyakarta
48

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Terimakasih atas kesetiaan ibu menjadi
anggota TAMZIS. Perpindahan keanggotaan
seseorang dari satu kantor cabang ke kantor
cabang lain di KJKS TAMZIS pada dasarnya tidak
perlu terjadi, kecuali atas permintaan anggota
atau jika TAMZIS melakukan pemekaran kantor
cabang. Untuk kasus yang ibu alami, pada saat
ibu mendaftar menjadi anggota kebetulan pasar
Demangan tempat ibu beraktifitas jualan dilayani
oleh marketing TAMZIS dari kantor cabang
Prambanan. Pada tahun 2009 TAMZIS membuka
kantor cabang baru di Condong Catur. Atas
pertimbangan efektifitas dan lokasi/ domisili ibu
di Demangan yang secara geografis lebih dekat ke
Condong Catur, maka keanggotaan ibu dipindah
ke kantor cabang Condong Catur. Pemindahan
keanggotaan ini mestinya diberitahukan ke ibu.
Atas kelalaian tersebut kami mohon maaf.
Ketika seseorang terdaftar sebagai anggota
TAMZIS ditandai dengan penyetoran uang simpanan
pokok, ia dapat memiliki beberapa rekening produk
pendanaan sekaligus dalam satu waktu. Dan ketika
semua rekening pendanaannya (Mutiara atau
Ijabah) ditutup tidak menjadikan keanggotaan
anggota tersebut gugur, selama yang bersangkutan
tidak mengajukan pengunduran diri secara tertulis.
Adapun untuk memiliki satu atau lebih rekening
pembiayaan sangat tergantung keputusan komite
pembiayaan yang melakukan analisa layak tidaknya
seseorang mendapat pembiayaan.
Ada tiga sebab gugurnya keanggotaan
seseorang dari TAMZIS. Pertama, meninggal dunia.
Kedua mengajukan pengunduran diri. Ketiga,
diberhentikan oleh pengurus karena pelanggaranpelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggota.
Berkaitan dengan nomor induk ganda, di
mana seseorang menjadi anggota di dua atau
lebih kantor cabang TAMZIS seharusnya tidak
terjadi. Keanggotaan TAMZIS bersifat nasional di
mana seorang anggota hanya boleh memiliki satu
nomor induk. Mulai tahun 2013, sejak menerapkan
sistem online, TAMZIS melakukan pembenahan
administrasi termasuk penertiban nomor induk
anggota. Walaupun hanya memiliki satu nomor

induk, kini anggota dapat dilayani di semua kantor


cabang kecuali transaksi-transaksi tertentu.
Mudah-mudahan penjelasan kami dapat
menambah pengetahuan ibu tentang koperasi
khususnya TAMZIS.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jawab:
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Terimakasih atas pertanyaannya. Memang
benar salah satu syarat sahnya seseorang menjadi
anggota koperasi adalah telah lunas membayar
Simpanan Pokok. Simpanan pokok ini hanya
sekali dibayar dan tidak bisa diambil kecuali yang
bersangkutan keluar dari keanggotaan. Simpanan
pokok menjadi salah satu komponen penghitungan
berapa seorang anggota mendapat bagian SHU.
Komponen lainnya adalah Simpanan Wajib yang
disetor anggota setiap bulan dengan nominal yang
telah ditentukan.
Mulai Tutup Buku tahun 2014 nanti, insya
Allah semua anggota TAMZIS akan mendapat SHU.
Demikian pula dengan saudara Hatta. Besarnya SHU
tergantung pada seberapa besar anggota member
kontribusi dalam penghimpuan SHU. Untuk
sementara perhitungan dan informasi SHU baru
bisa saudara Hatta perolehdari admin di kantor
pusat. Semoga penjelasan ini memuaskan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

sumber: allenshariff.com

2). SHU bagi Anggota TAMZIS?


Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya adalah anggota TAMZIS, saya sudah
melakukan penyetoran Simpanan Pokok sebesar Rp.
10.000. Setiap tahun Koperasi TAMZIS melakukan
RAT dan yang saya tahu juga membagikan Sisa
Hasil Usaha atau SHU kepada anggota. Apakah
saya sebagai anggota juga mendapat SHU? Mohon
konfirmasinya.

RUBRIK TAMZIS Menjawab


berisi tanya jawab seputar
Manajemen TAMZIS, Ekonomi Syariah
dan Sektor Mikro.
Kirimkan pertanyaan Anda
ke alamat redaksi kami atau email:
redaksitamaddun@gmail.com

Amin Hatta
Jl. Terusan Cisokan 5 Bandung

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

49

Ekonomi Syari'ah

sumber: istockphoto.com

Membangun SDI yang Cakap


Dalam Berbisnis dan Komitmen
terhadap Syariah

odal manusia adalah sebuah


kekuatan yang sangat penting
dalam membangun kekayaan
perusahaan. Modal manusia yang
unggul berpotensi membantu kepemimpinan
untuk menjadi lebih efektif dan unggul,
membantu pembentukan organisasi yang
berbudaya kuat, membantu peningkatan
kinerja keuangan perusahaan, serta membantu
menciptakan potensi bisnis baru dari hasil
kreativitas dan inovasi. Modal manusia yang
unggul akan menjadi solusi luar biasa, untuk
meningkatkan daya saing perusahaan di level
lokal dan global.
Untuk itulah SDI harus terus dirawat dan
ditingkatkan kapasitas pengetahuan dan skill50

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

nya. Maka upaya peningkatan SDI menjadi


priorioritas utama, bukan saja peningkatan
dari segi kompetensi tetapi juga bagaimana
membangun karakater SDI tangguh yang
mempunyai kualitas muabid (ahli ibadah),
mujahid (pejuang) dan mujaddid (inovatif).
Apalagi perusahaan yang menjadi medan
aktifisme adalah perusahaan yang berbasis
syariah, seperti BMT (syariah microfinance).
Tentunya SDI yang dibutuhkan harus lebih
baik dan berkarakter dari perusahaan yang
tidak berbasis syariah.

Profile SDI BMT

Islam mendorong umatnya untuk


memilih calon pegawai berdasarkan

pengetahuan, pengalaman dan kemampuan


teknis yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan
firman Allah: Karena sesungguhnya orang
yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja
(pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya(al-Qosos (28):26. Pemahaman
kekuatan di sini bisa berbeda sesuai dengan
perbedaan jenis pekerjaan, kewajiban dan
tanggung jawab yang dipikulnya (amanah).
Untuk itulah SDI bagi perusahaan
merupakan persoalan krusial. Rasulullah
bersabda: Ketika kamu menyia-nyiakan
amanah, maka tunggulah kehancuran. Dikatakan,
ya Rasulallah, apa yang membuatnya siasia? Rasul bersabda: ketika suatu perkara
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya,
maka tunggulah kehancuran (HR. Bukhari).
Hadis ini menuntun kepada kita agar dalam
melaksanakan rekruitmen karyawan harus
dilakukan secara amanah. Dalam artian sesuai
dengan komitmen awal pos mana yang akan
ditempati, dan jika seseorang telah memenuhi
kepakaran dan kompetensi yang diinginkan,
maka tidak ada alasan untuk menolaknya.
Dan jika tidak, maka tidak ada alasan untuk
menerimanya.
Bagi perusahaan yang berbasis syariah
seperti halnya BMT , SDI yang dibutuhkan
tidak cukup hanya mempunyai kompetensi,
kepakaran tetapi juga yang mempunyai attitude
dan komitmen dengan syariah. Bukan pula
hanya menguasai konsep-konsep syariah
tetapi harus mampu menguasai praktek bisnis
keuangannya. Dengan kualitas demikian
diharapkan dapat melakukan opersional di
lembaga keuangan syariah dengan baik.
Untuk itulah SDI BMT adalah SDI yang
cakap dalam praktek bisnis keuangan syariah
dan komitmen terhadap nilai-nilai syariah.
Dengan SDI yang mempunyai komitmen
terhadap nilai syariah harapannya nilai-nilai
syariah menjadi pemandu dalam melakukan
aktifitas muamalah iqtishodiyah, sehingga nama
syariah tidak sekedar sebagai komplementer
(pelengkap) saja bagi aktifitas muamalah. Tetapi
syariah sebagai landasan gerak bagi setiap
pejuang BMT (syariah microfinance). Jangan

sampai praktek keuangan syariah kosong dari


ruh syariah. (orang membahasakan bajunya
saja syariah, isinya konvensional).
Untuk itu ada prinsip dasar yang harus
dipegang oleh seluruh SDI BMT, mulai dari
pimpinan puncak sampai yang paling bawah.
Yaitu memiliki kesadaran BENAR. Benar dari
aspek syariah, baik dalam aktifitas sehari-hari,
maupun dalam muamalah iqtishodiyah. Hal ini
sesuai dengan semangat dalam kaidah, alaslu fi al-afal taqyidu bi hukmi al-syari ( bahwa
asal dalam perbuatan hamba terikat dengan
hukum syara). Kaidah ini menutut kepada
kita, bahwa dalam melaksanakan aktifitas
muamalah iqtishodiyah tidak bisa dilakukan
hanya dengan kompetensi saja, tetapi juga
harus menjadikan syariah sebagai prinsip
dasar.

Agenda Peningkatan Insan BMT

Ada tiga hal yang harus dilakukan secara


berkesinambungan bagi BMT agar tersibgho
(terinternalisasi) dalam diri SDI nya sifat-sifat
utama. Yaitu muabid (ahli ibadah), mujahid
(pejuang) dan mujadid (inovatif). Sifat ini hanya
dapat diwujudkan dengan pengamalan agama
yang baik dan bersungguh-sungguh. Ketiga
agenda tersebut adalah:
Pertama, proses transformasi spiritualitas.
Semangat ini harus terus dilakukan baik
melalui pendidikan atau training-training,
ataupun melalui aktifitas keagamaan secara
langsung dengan membaca Quran setiap
hari, atau sholat jamaah di dalam kantor, dan
menghidup suburkan amalan nawafil (sunah)
misalnya tahajud, dhuha, sedekah. Kesadaran
spiritualitas (keagamaan) ini dapat terwujud
dengan baik bagi seluruh aktifis BMT/LKS
dengan membangun amal jamai.
Amal jamai adalah kegiatan yang
merupakan produk suatu keputusan jamaah
yang selaras dengan manhaj (sistem) yang
telah ditentukan bersama, bertujuan untuk
mencapai tujuan tertentu. Ini selaras dengan
agenda membentuk keluarga utama yang ingin
diwujudkan oleh PBMT Indonesia. Amal jamai
memiliki ciri-ciri :
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

51

Ekonomi Syariah
Aktifitas yang akan dijalankan harus
bersumber dari keputusan atau persetujuan
jamaah.Untuk hal ini PBMTI perlu membuat
pedoman-pedoman bagi amal jamai yang
disepakati oleh seluruh jamaah PBMT
Indonesia.
Setiap tindakan dan aktivitasnya
harus sesuai dengan dasar dan strategi
atau pendekatan yang telah digariskan oleh
jamaah.
Seluruh tindakannya harus bertujuan
untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan
bersama.
Kedua, transformasi knowladge
(pengetahuaan). Transformasi pengetahuan
ini untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
baik melalui upgrading, pelatihan-pelatihan
khusus bagi masing-masing divisi, atau
mendorong untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang lebih tinggi. Semua itu dimaksudkan
agar SDI BMT mempunyai kompetensi yang
baik dalam setiap bidangnya.
Untuk itulah, bagi BMT yang ingin
mempunyai SDI yang memiliki pengetahuan
dan kompetensi yang baik, jangan sampai
merasa eman mengeluarkan biaya untuk
membuat pelatihan, upgrading atau
mengirimkan SDI nya ke lembaga-lembaga
pelatihan yang berkait dengan kompetensi.
Hal yang penting juga kaitannya dengan
transformasi knowladge (pengetahuan) adalah
pengetahuan yang berkaitan dengan aspek
muamalah iqtishodiyah. Jangan sampai SDI
BMT kompeten dalam operasional keuangan
syariah, tetapi tidak mempunyai pengetahuan
tentang akad-akad syariah.
Maka, Umar Bin Khotob mengingatkan
kepada kita, janganlah kamu bertransaksi
di pasar kami, kecuali yang memahami hukum
muamalah, kalau tidak akan makan riba, suka atau
tidak. Ungkapan yang hampir sama esensinya
juga disampaikan oleh Ali Bin Abi Tholib
siapa yang mengembangkan hartanya (bertijara)
tanpa memehami hukum-hukum muamalah, maka
akan terjerumus kepada praktek Riba, semakin
terjerumus, semakin terjerumus.

52

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Inilah tantangan bagi SDI BMI ke


depan, yaitu meningkatkan secara terus
menerus knowladge SDInya, baik dari aspek
kompetensi maupun pengetahuan tentang
aspek hukum muamalah-nya (akad-akad )
syariah. Dengan pemahaman akad yang baik
akan memudahkan bagi LKS/BMT membuat
produk yang sesuai dengan hukum muamalah
iqtishodiyah. Dengan pemahaman yang utuh
tentang hukum muamalah ditunjang dengan
kompetensi yang baik, akan mebuat praktek
muamalah iqtishodyah di BMT terhindar dari
hal-hal yang diharamkan.
Ketiga, transformasi behaviour
(perilaku). Puncak dari transformasi
spiritual, transformasi kenowladge melalui
pelatihan, pendidikan, upgrading semua itu
muaranya adalah agar SDI BMT memiliki
pemahaman yang baik tentang akhlak Islam
(moral knowing), ruang lingkupnya, dan pada
akhirnya memiliki komitmen (moral feeling)
untuk dapat menerapkan akhlak yang mulia
dalam kehidupan sehari-hari (moral action).
Secara aksioma bahwa tidak ada
peradaban yang menganggap baik seperti
tindak kebohongan, kemalasan, kebodohan
dan pesimisme. Sebaliknya tidak ada
peradaban yang menolak keharusan untuk
berbuat keadilan, kejujuran, amanah,
kesungguhan, optimisme, syukur, ketaatan
kepada agama, disiplin, istiqomah dan lainnya
sebagai hal yang baik.
Ketiga agenda di atas terangkum dalam
doktrin Islam yaitu; Iman, Ilmu dan Amal
atau Islam, Iman dan Ihsan. Artinya puncak
dari semua itu adalah amal terbaik yang
dilandasi dengan semangat Iman kepada Allah
Swt. Dengan ter-shibgho-nya (terinternalisasi)
ketiga hal tersebut dalam diri SDI BMT, maka
gerakan dakwah dalam keuangan syariah akan
semakin kokoh dan tidak akan tergoyahkan
dengan propaganda dari pihak manapun.
Wallahu alam Bi showab. [Maksun, dari berbagai
sumber]

Kamus Ekonomi Syariah


Ijarah:

adalah akad pemindahan hak


guna (manfaat) suatu barang
dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujroh) tanpa
diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang (majur).

Ijarah Muntahiya Bit


Tamlik:

adalah akad pemindahan hak


guna (manfaat) atas suatu barang
dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujroh) dengan
diikuti pemindahan kepemilikan
barang (majur) setelah masa
sewa berakhir, baik dengan akad
jual beli maupun dengan akad
hibah.

Bai Salam:

adalah akad jual beli barang


yang disepakati kriteria dan
spesifikasinya untuk diserahkan
di kemudian hari dengan
pembayaran harga secara tunai
pada saat akad.

Bai Istishna:

adalah akad jual beli dalam


bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan
(pembeli, mustashni) dan
penjual (pembuat, shani)
dengan cara pembayaran harga
sesuai kesepakatan;

Bai al-Musawamah:

adalah akad jual beli dengan


kesepakatan harga pasar yang
wajar melalui mekanisme
tawar menawar yang
berkesinambungan.

Kafalah:
adalah akad penjaminan yang
diberikan oleh penanggung
(kafil) kepada pihak ketiga untuk
memenuhi kewajiban pihak
kedua atau yang ditanggung
(makfuul anhu, ashil).

Mudharabah:

adalah akad atau sistem


kerjasama di mana seseorang
menyediakan seluruh modal
(dana) kepada pihak lain untuk
dikelola dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang
diperoleh (dari hasil pengelolaan
tersebut) dibagi antara kedua
pihak sesuai dengan nisbah
yang disepakati, sedangkan
kerugian ditanggung oleh shahib
al mal(pemilik modal/dana)
sepanjang tidak ada kelalaian dari
mudharib.

Mudharabah Muqayyadah:

adalah akad atau sistem


kerjasama di mana seseorang
(pemilik dana) menyediakan
seluruh modal (dana)kepada
pihak lain untuk dikelola dimana
pemilik dana memberi batasan
syarat dalam pengelolaan
dananya dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang
diperoleh (dari hasil pengelolaan
tersebut) dibagi antara kedua
pihak sesuai dengan nisbah yang
disepakati, sedangkan kerugian
ditanggung oleh shahib al mal
sepanjang tidak ada kelalaian
dari mudharib.

Mudharabah Mutlaqah:

adalah akad atau sistem


kerjasama di mana seseorang
(pemilik dana) menyediakan
seluruh modal (dana) kepada
pihak lain untuk dikelola dimana
pemilik dana tidak memberi
batasan syarat penyaluran
dananya dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang
diperoleh (dari hasil pengelolaan
tersebut) dibagi antara kedua
pihak sesuai dengan nisbah yang
disepakati, sedangkan kerugian
ditanggung oleh shahib al mal
sepanjang tidak ada kelalaian
dari mudharib.

Murabahah:

adalah akad jual beli suatu


barang dengan menegaskan
harga belinya kepada pembeli,
dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih tinggi
sebagai keuntungan.
Sumber: Kamus Ekonomi Syariah
Alifa Digital Media

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

53

Pustaka Syariah

Judul

Produk Keuangan Islam di


Indonesia dan Malaysia
Penulis
Muhammad Nadratuzzaman
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit 2013

Pesatnya perkembangan ekonomi syariah


membuat banyak institusi perbankan berlomba
mengeluarkan berbagai produk inovatif, namun
terkadang mengabaikan aspek kehalalannya.
karena itu, umat Islam dituntut jeli dan samrt
menentukan mana produk yang cuma trik atas
nama syariah dan mana yang benar-benar
halal. Apalagi produknya kini tidak hanya
perbankan, melainkan mencakup asuransi,
pasar komoditas, gadai, juga kartu kredit.
Buku ringkas karya akademisi ekonomi syariah
ini hadir mengungkap lebih secara transparan
dan detil mengenai ekonomi syariah, menelisik
bisa jadi produk syariah hanya yang Anda pilih
ternyata mengandung praktik meragukan dan
tidak diketahui kepastian hukumnya. Berangkat
dari sejarah kemunculannya, isi buku ini menitik
beratkan perbandingan produk komoditas
bank syariah di Indonesia dan Malaysia, serta
membahas produk-produk utama ekonomi
syariah; jual beli, tawarruq, innah, dayn,
komoditas syariah dan murabahah komoditas.

54

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Judul
Penulis
Penerbit
Tahun terbit

Membumikan syariah
M. Hasim Kamali
PT Mizan Publika
2013

Akhir-akhir ini, mungkin tak ada perbebatan


yang lebih serius di dunia Muslim selain tentang
syariah. Meskipun hampir semua Muslim
percaya bahwa syariah merupakan bagian
tak terpisahkan dari Islam, mereka berbeda
pendapat tentang bagaimana pelaksanaannya.
Sebagian memandang bahwa syariah cukup
dilaksanakan di tingkat pribadi dan komunitas,
dalam sebuah negara yang melindungi
kepentingan Islam. Di sisi lain, sebagian
beranggapan bahwa konstitusi negara harus
berdasar Islam untuk menjamin pelaksanaan
syariah secara utuh. Perdebatan ini sedemikian
sengitnya, hingga terkadang mengakibatkan
tindak kekerasan.
Buku ini menawarkan sebuah rekaman
perdebatan tentang syariah dan
pelaksanaannya di berbagai zaman dan tempat.
Dengan bahasa yang sederhana dan contohcontoh aktual, penulisnya juga akan membawa
para pembaca ke dalam kajian tentang hakikat
syariah dan kaidah-kaidahnya, serta ijtihad para
ulama di sepanjang zaman tanpa terjebak ke
dalam semangat sektarian.

Jendela Keluarga

Sepotong Kisah
Menikmati Buku,Berkesenian
dan Gunanya Berdialog
sumber: kangenyogya.com

eberapa bulan lalu ketika di kota


gudeg, saya bersama teman pecinta
buku mengunjungi book lover festival
yang diadakan oleh komunitas Iboekoe
dekat ISI (Institute Seni Indonesia) Yogyakarta.
Dan setelah itu mencari buku-buku lawas
yang dijual di pasar tradisional Niten Bantul
Yogyakarta.
Ternyata, masih banyak yang meyakini
bahwa buku adalah gizi untuk membuka
wahana pengetahuan. Buku adalah teman
waktu senggang mengembangkan wawasan.
Atau yang sering kita dengar, buku adalah
jendela menelisik masa lalu, menapaki masa
kini dan bekal masa depan.
Ali Syariati, salah satu ulama Iran
mengatakan, buku seperti makanan tetapi
makanan untuk jiwa dan pikiran. Buku adalah
obat untuk luka, penyakit dan kelemahankelemahan perasaan dan pikiran manusia. Jika
buku mengandung racun, jika dipalsukan akan
timbul bahaya kerusakan yang sangat besar.
Bicara buku tak bisa lepas kota istimewa
Yogyakarta, karena Yogya sering disebut kota
buku. Surganya kutu buku, beberapa teman
mengistilahkan. Di setiap sudut kota ada tokotoko buku. Seperti Social Agency yang hampir
ada di setiap kampus besar Yogya, Gramedia,
toko-toko buku terbaru dekat UII jalan Cik
Ditiro, Toga Mas di Kotabaru dan jalan Afandi.
Tapi yang paling sering didatangi adalah
Shoping Center, pasar khusus buku yang
berada dekat Taman Pintar pusat kota.
Bagi para penghobi buku, bisa dipastikan
pernah ke kota Mataram satu ini untuk
mencari buku-buku kesukaan. Mulai buku

sastra seperti novel, puisi, komik, bahan


bacaan kuliah, majalah-majalah, buku
ensiklopedi hingga buku bagi anak yang baru
mulai belakang membaca. Semua tersedia.
Silakan wisata buku ke Yogyakarta.

Merasakan Seni

Selain buku, Yogyakarta adalah kota


budaya. Artinya, warga Yogya masih
melestarikan tradisi-tradisi lama yang mampu
membangun kerakter warganya. Taman
budaya salah satunya pusat budaya tersebut.
Selain, Bentara Budaya, Cemeti, Kedai Kebun
dan Rumah Iboekoe.
Saat di Yogyakarta, tiga bulan lalu
(10/05/14), saya juga sempat mengunjungi
pameran lukisan di Bentara Budaya dalam
rangka mengenang 15 tahun wafatnya Romo
Mangunwijaya. Menikmati seni khususnya
lukisan akan sangat berbeda rasanya bila
dibanding menikmati buku. Seni serasa
langsung menyentuh jiwa. Mesti seni bagian
dari budaya atau kreasi manusia.
Budaya dan seni itu bagai tangan kiri dan
kanan, saling membutuhkan dan saling selalu
bergandengan. Sering kita mendengar, Hidup
tanpa seni, hidupnya terasa kering. Bagai tanah
yang sudah lama tak disiram hujan. Bicara
seni, musiklah yang banyak digemari. Sering
kita melihat di jalan, kampus, dalam bus,
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

55

Jendela Keluarga
di pasar hingga pinggir kota selalu melihat
earphone yang menggantung di telinga sambil
menggelengkan kepala mengikuti irama yang
mendayun.
Musik seolah menjadi kawan yang setia
dalam setiap sepi dan mencari imajinasi.
Padahal bicara seni tak sesempit daun kelor,
ada lukisan, teater, tari hingga seni pahat.
Soal selera memang tidak bisa disalahkan.
Justru yang menyalahkan itulah yang patut
dipersalahkan.
Bisa juga dibilang, hidup tanpa seni atau
berkebudayaan, meniru kata Bang Haji Roma,
bagai pohon tanpa bunga. Dunia terasa tak
berwarna. Tetapi juga harus diingat bahwa
seni juga tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan
agama yang kita yakini. Seni mestilah harus
patuh pada itu semua.

Dialog Berguna

Masih di tempat yang sama, di halaman


Bentara Budaya Yogyakarta. Setelah
menikmati pameran lukisan, dialog pun
digelar, malam semakin meriah. Nasi pecel,
gudeg dan angkringan di sekelilingnya lebih
mengakrabkan suasana. Tema dialog malam
itu Gerundelan orang-orang Republik.
Dialog dalam bentuk sarasehan budaya
tersebut dihadiri budayawan Mudji Sutrisno,
SJ, sastrawan Mohamad Sobary, Mantan
Walilkota Yogyakarta Herry Zudianto dan
Harry Van Jogja dari Becak City Tour.
Dialog dan musyawarah adalah media
saling mamahami dan berbagi pengetahuan.
Bila tidak ada dialog, masing-masing dari
kita akan selalu merasa paling benar sendiri,
paling bagus sendiri dan paling pintar sendiri.
Akibatnya, suka menyalahkan dan mengaku
benar sendiri.
Proses-proses dialog memang tidak
berada dalam ruang hampa. Artinya, setiap
dialog awal mulanya berasal dari berbeda
pemahaman, beda pemikiran dan beda cara
pandangnya. Betapa serinya kita berada dalam
ruang atau kondisi seperti itu.

56

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Bukannya, setiap orang tidak ada yang


sempurna. Yang sempurna hanyalah Tuhan
semata. Kita sebagai manusia diciptakan
berbeda-beda, karena berbeda itulah warna
dunia. Betapa indahnya dunia bila yang
berwarna-warni itu bertemu, berdiskusi dan
berdialog. Dengan begitu, ketaksempurnaan
manusia akan menjadi sempurna. Karena
saling menutupi dan saling membantu.
Dengan dialog, banyak masalah bisa
diselesaikan. Masalah rumah tangga, problem
mendidik anak, pekerjaan, hingga masalah
yang paling kecil sekalipun, mau makan menu
apa misalnya. Dalam tradisi kita dialog sering
disebut dengan musyawarah. Mencari titik
temu dari hal yang berbeda.
Hidup itu banyak sekali kuncinya, tetapi
tetap saja, kunci utamanya yang paling ampuh
menyelesaikan kendala hidup adalah dialog
dan saling bermusyawarah.
Salah satu contoh, akhir-akhir ini
terjadi isu gerakan ISIS, pengamat dan ahli
agama mengatakan bahwa ISIS merupakan
pemahaman agama yang disalah gunakan.
Gerakan yang meresahkan dan menodai
agama. Mungkin ada benarnya.
Tetapi, bukankah dari peristiwa
tersebut kita bisa mencari pemahaman yang
lebih mendekati kebenaran, sebagai upaya
membentengi diri. Bila itu sudah dilakukan,
dialog dan musyawarah tetaplah harus kita
lakukan. Duduk santai sambil silaturrahim
mempererat persaudaraan. Betapa indahnya.
Oleh karenanya, kita sebagai orang tua,
kakak ataupun guru mengajak untuk membaca
buku, berkesenian dengan baik dan benar
serta mentradisikan dialog dan musyawarah
kepada anak kita, adik kita atau murid kita
akan menjadi berguna dan bermanfaat bagi
masa depan mereka, kebangkitan bangsa dan
pencerahan bagi agama di masa yang akan
datang. Selamat menikmati! [Ibnu Sueb]

Berita Karyawan

Pernikahan

Telah Melangsungkan Pernikahan


1. Rian Anggoro (Kolektor TAMZIS Kertek Wonosobo)
dengan Siti Hajar. Akad nikah pada hari Ahad, 2
Maret 2014 di Wonosobo.
2. Maya Kusuma (Admin Remidi TAMZIS Pusat)
dengan Muhammad Yusuf. Akad nikah pada hari
Sabtu, 19 April 2014 di Wonosobo.
3. Fandi Ardiyanto (Manajer Admin TAMZIS Sapuran
Wonosobo) dengan Sumarni. Akad nikah pada hari
Jumat, 23 Mei 2014 di Wonosobo.
4. Izza Pratiwi (Manajer Admin TAMZIS Cimahi)
dengan Ogi Suprayogi. Akad nikah pada hari Ahad,
25 Mei 2014 di Pekalongan.
5. Fatkul Huda (TAMZIS Muntilan) dengan
Hawaningrum Tiara Istiyanti. Akad nikah pada hari
Senin, 4 Agustus 2014 di Yogyakarta.
6. Zubaeri (Redaktur Majalah Tamaddun) dengan
Rizki Amalia. Akad nikah pada hari Ahad, 17
Agustus 2014 di Pekalongan.
Segenap keluarga besar TAMZIS mengucapkan
selamat atas pernikahan tersebut, semoga terbina
keluarga sakinah mawadah warahmah. Amiin

7. Anastasha Dkharina Belvania, putri pertama


pasangan Mohamad Ardhita (Manajer Admin
TAMZIS Wanadadi Banjarnegara) dan Fifik
Mutawafiqoh. Lahir pada tanggal 5 Juni 2014.
8. Muhammad Althaf Fauzi, putra dari Mamik Fauzi
(Security TAMZIS Pusat) dan Trimarwati. Lahir di
Wonosobo, 26 Juni 2014.
9. Fadelio Rizq Ramadhan, putra kedua dari Ahmad
Nasir Salasa (Manajer Admin TAMZIS Kaliwiro
Wonosobo) dan Rosana Mayasari. Lahir di
Wonosobo, 21 Juli 2014.
10.Nafia Muazara Satyaputri, putri dari Widi Satya
(Manajer Admin TAMZIS Kejajar Wonosobo) dan
Nuraini Fatonah. Lahir di Wonosobo, 21 Juli 2014
11.Berliana Saida Kassia, putri dari Juwatno (Kolektor
TAMZIS Purwokerto) dan Rasmiati. Lahir di
Purwokerto, 26 Juli 2014.
12.Abiyyu Altamis Sahnon, putra pasangan Chosim
(Kolektor TAMZIS Wonosobo) dan Suharni. Lahir di
Wonosobo, 8 Agustus 2014.
Segenap keluarga besar TAMZIS mengucapkan
selamat atas kelahiran putraputri tersebut,
semoga menjadi anak yang sholehsholehah,
berguna bagi agama, bangsa dan negara. Amiin

Kelahiran

Berita Lelayu

Dianugrahi Putra-Putri:

Turut berdukacita atas meninggalnya:

1. Muhammad Azka Robbani, putra kedua dari

Shinwani (Manajer Marketing TAMZIS Muntilan)


dan Eko Kurniasih Pratiwi. Lahir di Magelang, 29
Januari 2014.
2. Alifa Naufalyn Fikria, putri dari Deddy Dwi
Darmawan (Surveyor TAMZIS) dan Kurnia Sativa.
Lahir di Wonosobo, 21 Maret 2014.
3. Khumaira Queen Annisa, putri pertama dari Tri
Nurwanto (Kolektor TAMZIS Godean) dan Sulanti.
Lahir di Yogyakarta, 22 Maret 2014.
4. Althaf Afian Hafizelhaq, putra dari Eko Arifianto
(Manajer Marketing Cabang TAMZIS Wanadadi) dan
Anik Sri Suryanti. Lahir di Klaten, 31 Maret 2014.
5. Rukhama Fina Nurul Khusna dan Umana Fina
Nurul Khusna, putri kembar dari pasangan
M. Irkham (Redaktur Majalah Tamaddun) dan
Syarifiyah. Lahir di Wonosobo, 27 April 2014.
6. Nakhla Akhdan Adinata, putra dari Jasri (Kolektor
TAMZIS Kertek) dan Ristya Wahyu Untari. Lahir di
Wonosobo, 5 Juni 2014.

1. Zawawi (alm), ayahanda dari Priyanto (AO TAMZIS


Wonosobo). Meninggal pada, 1 Maret 2014 dalam
usia 63 tahun.
2. Kismo Saryono (alm), ayahanda dari Sardana
(Manajer Marketing TAMZIS Cabang Kaliwiro).
Meninggal pada hari Jumat, 2 Mei 2014 dalam usia
81 tahun.
3. Maimunah (almh), ibunda dari Syarif Hidayat (AO
Prime TAMZIS Area Yogyakarta). Meniggal pada, 20
Juli 2014 dalam usia 62 tahun.
4. Ichwan, BA. (alm), ayahanda dari Ahmad
Kurniawan (Manajer Marketing Cabang TAMZIS
Kotagede). Meninggal pada, 11 Agustus 2014 dalam
usia 67 tahun.
Segenap keluarga besar TAMZIS turut berdukacita
atas musibah tersebut semoga amal ibadahnya
diterima Allah SWT dan bagi keluarga yang
ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran.
Amiin

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

57

Inspirasi

DR. H. AZRAIE ZAKARIA LML, MA;

Ijabah di TAMZIS,

Aman dan Bagi Hasil Lumayan


Tahukah Anda bedanya antara menabung dengan
investasi? Dua hal tersebut sama-sama bagian dari
perencanaan keuangan yang dapat membantu
kemapanan kehidupan di masa mendatang. Masa
depan keluarga, masa depan pendidikan hingga
masa depan pensiun. Meskipun begitu, menabung
dan investasi memiliki tujuan dan kegunaan
serta kelebihan masing-masing. Bila menabung
orientasinya, mengumpulkan uang demi keamanan.
Sedang investasi menarik uang yang terkumpul
untuk dikelola agar lebih manfaat dan memberi
keuntungan bagi pemiliknya.
58

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

alah satunya adalah Dr.


H. Azraie Zakaria LML,
MA., yang sering dipanggil
Azraie. Lahir di Bengkalis,
Riau. Azraie kecil mengenyam
pendidikan, SD hingga SMA di
Bengkalis, kemudian mendapat
beasiswa S1 Fakultas Syariah dan S-2
di Dirasah Islamiyah (Study Islam) Al
Azhar Kairo, Mesir.
Di sana saya berkenalan
dengan Hj. Athiyah Nur Hayati yang
kini menjadi istri yang kala itu masih
kuliah S-1 mengambil jurusan Tafsir

Hadis Al-Azhar Kairo. Sambil menunggu Istri


menyelesaikan S-1, saya mendapat beasiswa
S-2 di sana. Dan bekerja sebagai penyiar radio
Kairo versi bahasa Indonesia. Hingga
delapan tahun di Kairo ujar Azraie.
Kedua orang tua Azraie sendiri ayahnya
dari Bengkalis dan ibu dari Malaysia, menikah
di Malaysia. Azraie belajar bahasa Arab dari
ayahnya. Sebelum melanjutkan di Kairo Mesir,
ia sempat kuliah di Tarbiyah (pendidikan) di
Bengkalis. Tetapi ketika ada seleksi kuliah di
Mesir, Alhamdulillah lulus ia menjelaskan.
Anak kelima dari tujuh bersaudara
ini setelah lalus dari Kairo, baru menetap
di Jakarta, tepatnya tahun 1988 dan tinggal
di jalan Buncit Raya No. 62 RT 004/05 Pulo
Kalibata, Pancoran Jakarta Selatan. Setelah
di Jakarta mengambil S3 di UIN Syarif
Hidayatullah lulus tahun 2004 dengan
konsentrasi Studi Islam. Istripun melanjutkan
S2 di Universitas Muhammadiyah Jakarta
(UMJ).
Sehari-hari Azraie bekerja sebagai dosen
di dua sekolah tinggi yakni di Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI-TIARA) jalan Pratekan
no.9A Rawamangun-Jakarta dan Universitas
As-Syafiiyah Jatiwaringin mengajar ilmu
dakwah dan teknologi pendidikan.

Masa Depan Pendidikan

Sebagai dosen, Azraie, memiliki


pandangan bahwa perguruan tinggi haruslah
secara terus menerus meningkatkan kualitas,
khususnya dalam memilih mahasiswanya.
Paling tidak, menurutnya, harus memiliki
kemampuan bahasa, intelektual dan
kemampuan akhlak secara seimbang.
Meskipun pada prakteknya tergantung
masing-masing mahasiswanya.
Azraie memandang, sekarang ini,
kualitas perguruan tinggi swasta dan negeri
sama saja. Makanya, dosen harus secara terus
menerus meningkatkan pengetahuannya.
Seperti menulis buku dan melakukan
penelitian. Azraie sendiri telah berupaya
menulis buku khususnya tentang pendidikan
Islam. Konsep Ibn Khaldun dalam pendidikan
Islam ini salah satu judul buku miliknya.

Betapa banyak perguruan


tinggi yang mengedepankan
pengetahuan, tetapi dalam
prakteknya tidak ada. Ini
ironis.
- Dr. H. Azraie Zakaria LML, MA. -

Azraie juga sedang mempersiapkan


menerbitkan buku yang berjudul Pendidikan
Islam antara mempengaruhi atau
dipengaruhi.
Dalam pendidikan Islam, kata Azraie,
teori atau pengetahuan saja tidaklah cukup
harus ada keteladanan dari para dosennya.
Betapa banyak perguruan tinggi yang
mengedepankan pengetahuan, tetapi dalam
prakteknya tidak ada. Ini ironis.ucap Azraie.
Memang, melihat pendidikan tak luput
dari kendala-kendala yang dihadapi, antara
lain, pertama, insentif kurang. Meskipun akhirakhir ini pemerintah telah berupaya untuk
meningkatkan kualitas guru ataupun dosen
dengan cara sertifikasi. Kedua, lingkungan kita
saat ini bersikap masa bodoh terhadap kualitas
pendidikan. Akibatnya, kontrol masyarakat
kurang terhadap pengembangan pendidikan.
Ketiga, perpustakaan yang masih relatif tidak
lengkap. Akibatnya, daya baca mahasiswa atau
dosen kurang adanya peningkatan.
Terkait dengan pendidikan Islam,
Azraie mempunyai pernyataan bahwa Islam
mengajarkan akhlak dan pengetahuan secara
bersamaan. Namun bedanya, dalam Islam
bila akhlak harus mempengaruhi lingkungan
sekitar. Tetapi bila hanya ide bisa dipengaruhi
bila tidak sejalan dengan Islam.
Dari sisi mahasiswa, penguatan karakter
harus lebih kuat. Artinya, selama ini perguruan
tinggi masih kurang dalam mengontrol
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

59

Inspirasi
mahasiswanya. Contohnya, kata Azraie,
membaca Al Quran bagus-bagus. Bila ditanya,
bagaimana kamu mengerjakan sholat? masih
bolong-bolong jawabnya.
Cerita perguruan tinggi, Azraie
mengatakan Universitas As-Syafiiyah memang
bagus. Nuansa islami cukup diperhatikan
bahkan dosen-dosen yang mengajarkan ilmuilmu yang tidak berdasar agama sudah mulai
diarahkan pada islamisasi ilmu.

Pendidikan dan Ekonomi Islam

Azraie selain sebagai dosen beberapa


perguruan tinggi, ia juga perintis BMT AlKhoiriyah pada tahun 1991. Awalnya, diinisiasi
tujuh orang dan masing-masing orang urunan
satu juta sehingga terkumpul sebanyak tujuh
juta. Dan itulah modal awal yang diputar oleh
BMT Al-Khoiriyah.
Dalam perjalanan waktu. Tahun 1993,
Azraie kenal baik dengan Syafii Antonio,
pelaku ekonomi syariah, ia pun mensuport
dengan memberi dana penyertaan sebesar
50 juta. Dalam operasionalnya, BMT AlKhoiriyah yang beralamat di Yayasan Sultan
Hasan Hasanudin melakukan pelayanan
pada pedagang-pedagang di pasar, mulai dari
tukang sayur, klontong dan karyawan atau
guru-guru.
Azraie menjelaskan, bahwa BMT
tetaplah memiliki kendala, salah satu yang
sering dihadapi adalah satu, kemacetan. Pada
tahun pertama biasanya lancar tetapi tahuntahun selanjutnya biasa sudah mulai sulit.
Makanya, di BMT Al-Khoiriyah mempunyai
kebijakan yang melakukan pembiayaan harus
ada rekomendasi atau secara angunan cukup.
Dua, perkaderan BMT Al-khoiriyah biasanya
langsung minta bimbingan pada Syafii
Antonio.
Tiga, BMT harus dekat dengan pasar.
Agar akses antara BMT dengan para pedagang
yang membutuhkan modal bisa lebih mudah
dan cepat. Empat, BMT Al-khoiriyah memang
pernah melakukan usaha tetapi yang terjadi
tidak bisa jalan juga.
Azraie mengaku kenal TAMZIS karena
60

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

TAMZIS memiliki pelayanan


yang bagus, Islamnya lebih
menonjol dan bagi hasil yang
lumayan. Makanya, beliau
cukup percaya dan senang
menaruh Ijabah ratusan juta
di TAMZIS.
- Dr. H. Azraie Zakaria LML, MA. -

silaturrahim. Yang memperkenalkan polapola syariah, khususnya bagi hasil dan


juga kegunaan Ijabah (Investasi Berjangka
Mudharabah) yang dipakai untuk membantu
para pedagang di pasar-pasar.
Bapak yang juga memiliki usaha koskosan dan kontrakan di Jakarta ini mengatakan
bahwa TAMZIS memiliki pelayanan yang
bagus, Islamnya lebih menonjol dan bagi hasil
yang lumayan. Makanya, beliau cukup percaya
dan senang menaruh Ijabah ratusan juta di
TAMZIS.
Menurut Azraie, memberi masukan pada
TAMZIS, pertama, memberikan pembiayaan
harus diseleksi dengan baik. Kedua, harus
ada orang yang memback-up atau ada agunan
sebagai pengikat yang mampu memotivasi
peminjam di TAMZIS. Ketiga, perlu adanya
komunikasi dari hati ke hati. Dengan
komunikasi dari hati ke hati, nilai-nilai
keislaman bisa lebih terasa dan bermanfaat
bagi umat. Karena BMT itu membantu umat,
tidak saja pada tingkatan ekonomi tetapi juga
pengetahuan soal muamalat jelas Azraie
menutup obrolan dengan Tamaddun. [zbr]

IBU YATEM;

Istiqomah Berjualan
Kunci Kelancaran Usaha
Di zaman yang serba instan seperti sekarang ini,
tidak mudah untuk tetap istiqomah menjalani
usaha. Apalagi bila usahanya masih baru merintis
dan belum berjalan dengan baik ataupun belum
membuahkan hasil. Namun, justru dalam kondisi
demikianlah mental sukses dalam diri seseorang
sebetulnya sudah bisa kelihatan. Hanya orang
yang berkeyakinan bahwa dibalik kesusahan itulah
sebenarnya akan ada kemudahan. Sulit pada
mulanya, tapi mudah pada akhirnya.

atu diantara pedagang yang


punya keyakinan tersebut
ialah Yatem (58), pedagang
sembako, rempah-rempah,
sayur-mayur dan bumbu-bumbu
di pasar Banyumas, Jawa Tengah.
Nenek enam cucu ini telah berjualan
di pasar Bayumas selama 35 tahun.
Bu Yatem, sapaan akrabnya,
mengawali jualan di emperan toko
(perko) atau dikenal dengan kaki
lima bermodal kecambah satu
tampah.

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

61

Inspirasi
Karena masih baru belum tahu sayur
apa yang banyak dibutuhkan orang dan
juga modal yang terbatas ia hanya menjual
kecambah saja. Seiring waktu, sedikit demi
sedikit ia mulai coba-coba menambah jenis
sayuran, atau juga berdasar permintaan
dari pembeli. Dari situlah kemudian Bu
Yatem belajar menjadi pedagang yang bisa
memahami pembeli.

Usaha Terus Meningkat

Pelan tapi terus meningkat, itulah


gambaran usaha Bu Yatem. Mengawali jualan
di emperan toko beberapa tahun, kemudian
tak lama setelahnya bisa membeli kios di
didekatnya. Namun, perjalanan usaha tersebut
tidaklah semudah yang kita bayangkan.
Namanya baru mulai usaha, masih belum
punya langganan, kadang ramai kadang juga

Dengan rendah hati, ibu


tiga anak ini membagi
rahasia usahanya. Pertama,
berdagang itu harus jujur....
Kedua, melayani pembeli
dengan hati dan tidak dibedabedakan.... Ketiga, meski
sedikit, sering memberi
imbuh (tambahan)....
Keempat, setiap lebaran, ia
rutin memberi hadiah pada
para pelanggan.... Kelima,
memaksimalkan usaha dan
pasrah pada Allah.
- Bu Yatem -

62

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

sepi ujar Bu Yatem mengenang. Suaminya,


Watim Raharjo (57) yang setiap harinya
bertani, terus memberikan dukungan atas
usaha Bu Yatem tersebut.
Waktu telah membuktikan, bahwa
keistiqomahan Bu Yatem membuahkan hasil.
Ia telah melewati masa-masa pahit dalam
merintis usaha dan tinggal menikmati usaha
yang telah mapan. Pelanggan yang setiap hari
datang hampir sama saja jumlahnya antara
pengecer dan mereka yang kulakan untuk
dijual kembali. Namun, mereka kebanyakan
pelanggan saya dari dulu jelas Bu Yatem.
Agar lebih maksimal dalam melayani
pembeli sekaligus ke depan biar ada
regenerasi, sejak empat tahun lalu, Bu Yatem
dibantu anak mantunya, Pardjo. Ia sadar
usianya semakin tua, sehingga dalam melayani
tidak secepat dulu begitu juga untuk kulakan
harus ada yang bantu. Selain itu, ia perlu
pengganti untuk terus melanjutkan usahanya
di masa mendatang.
Dengan rendah hati, ibu tiga anak
ini membagi rahasia usahanya. Pertama,
berdagang itu harus jujur. Katakan baik jika
barang yang dijual baik dan jika kurang baik
juga harus jujur. Kedua, melayani pembeli
dengan hati dan tidak dibeda-bedakan. Hal
ini jika kita ingin pembeli tidak datang sekali
saja tapi seterusnya dan bahkan setia karena
merasa puas dan nyaman.
Ketiga, meski sedikit, sering memberi
imbuh (tambahan) sayur yang dibeli. Keempat,
setiap lebaran, ia rutin memberi hadiah
pada para pelanggan, mulai dari gelas,
cerek, rantang, handuk hingga ada yang
dikasih emas 1,5 gram. Bu Yatem memaknai
itu semua sebagai wujud terimakasih atas
kepercayaan dan kerjasama para pelanggan
selama ini. Kelima, memaksimalkan usaha dan
pasrah pada Allah. Ia menyakini bahwa yang
terpenting berusaha sebaik-baiknya, sedang
untuk urusan kelancaran usaha dan rezeki
sudah ada yang mengaturnya.
Ibu yang hanya lulus SD ini, selalu
menghitung cepat tanpa kalkulator. Ia biasa

menyebut satu persatu barang yang dibeli


sembari menyebut harganya, begitulah proses
ia mengkalkulasi belanjaan seseorang. Tak
heran, beberapa pembeli kagum. Dan bagi
sebagian yang lain semakin meningkatkan
kepercayaan bahwa belanjaannya tidak salah
hitung.
Untuk urusan mengelola usaha, Bu Yatem
sangat sederhana, Pokoknya bisa kulakan,
dijual lagi dan ada sedikit untung katanya.
Setiap harinya ia mengeluarkan biaya 2.000
Rupiah untuk bea kios dan 5.000 Rupiah
untuk keamanan dan kebersihan.
Ibu yang tinggal di Kalisube Banyumas
ini, biasa kulakan di pasar Kroya Cilacap setiap
seminggu sekali. Barang yang dikulak di kroya
kebanyakan rempah-rempah dan sembako.
Sedang untuk sayuran segar kulakan di pasar
Sokaraja setiap hari. Beberapa sembako seperti
mie kering, kecap, bumbu kemasan dan
sejenisnya yang disupply oleh sales setiap kali
habis.
Pengalaman usaha membuat Bu Yatem
begitu tenang dalam berjualan. Semua pembeli
dilayani satu demi satu dengan seksama.
Semua kelihatan dekat dan tidak dibedabedakan antara yang beli banyak maupun
sedikit. Juga mana yang pelaggan maupun
baru. Semua mendapat pelayanan prima
dengan senyum dan senang hati. Setiap hari ia
buka jam 08.00 pagi hingga jam 16.00 sore hari.

Kebiasaan Menabung

Meski mengaku hanya mendapat


keuntungan sedikit, tapi Bu Yatem sangat rajin
menabung. Bukan untuk dirinya sendiri, tapi
setiap hari ia menyisihkan 6.000 Rupiah untuk
rekening tabungan pendidikan atas nama tiga
cucunya, masing-masing 2.000 Rupiah. Ya
nggo sangu putu-putu bayar sekolah (untuk cucucucu nantinya biaya sekolah) katanya.
Selain itu, Bu Yatem sejak dulu
menyisihkan hasil usahanya dan juga hasil
bertani suaminya untuk di-Ijabah-kan
(Investasi Berjangka Mudharabah) di TAMZIS

sekecil apapun kalau ada


rezeki nganggur mending
ditabung, kalo sudah ada
tujuan yang jelas baru
diambil. Kalo tidak bisabisa muspro (tidak jelas
habisnya)
- Bu Yatem -

Sokaraja. Ia berprinsip sekecil apapun kalau


ada rezeki nganggur mending ditabung, kalo
sudah ada tujuan yang jelas baru diambil.
Kalo tidak bisa-bisa muspro (tidak jelas
habisnya) tuturnya.
Di sisi lain, Bu Yatem dan suami juga
terbiasa mengambil bagian zakat terlebih
dahulu untuk hasil panen, begitu juga jika
ia mendapat arisan, ia akan mengeluarkan
infaknya dulu. Menurutnya, hal itu sudah
menjadi kebiasaan, jadi seolah semua berjalan
otomatis dan enak.
Bu Yatem sudah merasa cukup dengan
segala karunia Allah, ia ingin menjalani yang
sudah ada dengan sebaik-baiknya dan tidak
berpikir yang neko-neko. Kalau di pasar jualan,
kalo di rumah ya momong cucu, istirahat dan
ngaji di mushola katanya sembari tersenyum.
[ir]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

63

Inspirasi

IBU KUSRIA:

Sukses Jaga Kualitas


Daging Sapi
Jadi pedagang tak selalu
dari pendidikan ekonomi.
Kemauan dan bekerja keraslah
yang lebih banyak menentukan.
Sebagaimana Kusria (41) lulusan
D3 Pariwisata. Setiap hari ia
menemani suaminya, Karjo (57)
menjual daging sapi.

walnya, Karjo pada masa mudanya


hanya sebagai orang yang setor
sapi hidup ke jagal tahun 1976.
Pada tahun 1990 menikah dengan
Kusria. Pada tahun 2000, suami Kusria ini
membuka jagal sendiri. Itu menunjukkan ada
peningkatan kemandirian ekonomi.
Setiap pedagang butuh meniti jalan
panjang. Kusria menceritakan awal mula
menjual daging hanya 5 kilogram, tetapi
bila hari Jumat dan Sabtu bisa mencapai 15
kilogram. Waktu itu harga daging masih Rp
28 ribu perkilogram. Bila dibayangkan, kini,
harga daging sudah mencapai Rp 100 ribu
perkilogram, bahkan bisa lebih di hari-hari
tertentu, hari raya Idul Fitri kemarin misalnya.
Setelah buka jagal sendiri, kata Kusria,
mulai melayani gilingan daging untuk penjual
64

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

bakso. Dulu, kita masih mempunyai empat


pelanggan, jadi kalau menyembelih satu
ekor bisa dijual 2-3 hari. Kini, kita sudah
mempunyai 20 langganan, jadi 1 ekor untuk
sehari. Kadang juga kurang kisah Kusria.
Karena tidak mempunyai modal yang
cukup, Kusria dan suami, menjual daging
hanya di rumah saja, pada tahun 2009, ia
pindah jualan sekitar 100 meter dari rumahnya,
yakni jualan di perempatan jalan.
Tak lama jualan daging sapi di
perempatan tersebut cerita Kursia. Setelah
harga sapi sangat tinggi sehingga merugi
hingga satu tahun dan memiliki hutang
sebesar ratusan juta. Para langganan pun ikut
pergi. Saat itu, kata Kusria, pinjam ke Bank
konvensional, dengan bunga kecil. Herannya,
kok bisa jatuh sampai macet.

Dalam keadaan yang terpuruk tersebut,


tanahpun dilelang untuk mencicil tanggungan
hutang. Kios yang baru dibangunpun ikut
terjual. Tak ada jalan lagi untuk membuka
usaha. Sejalan waktu, mendengar, yayasan
Muhammadiyah memiliki kios yang
dikontrakkan di pasar Induk Klaten. Usaha Bu
Kusria ini mulai dirintis dari awal.
Awalnya, menjual daging 10 kilogram
hingga 15 kilogram. Tahun 2010, Merapi
meletus, harga sapi menurun dan karena sapi
luar masuk. Saat itulah, mulai ada pelanggan
lagi yakni Bakso Bendo Arab dan Bakso
Tengkleng Bambang sebelah Kodim yang
setiap harinya membeli 5 kilogram hingga 10
kilogram.
Dari situ, kemudian bisa memotong
sapi sendiri. Satu ekor bisa habis. Lancar
dan Berkembang. Hingga sekarang bisa
mengontrak kios dua tahun dengan
harga Rp 21 juta pertahun pada yayasan
Muhammadiyah Klaten.
Karena pengalaman dari pinjam ke Bank
konvensional menjadi merugi, tahun 2010,
Kusria lebih memilih TAMZIS (Lembaga
Keuangan Mikro Syariah) yang baru masuk ke
Pasar Induk Klaten. Mungkin melihat saya
setiap harinya memotong 1 ekor hingga 2 ekor
sapi hingga orang lain mempercayai. Mas
Farouk minta dicarikan anggota yang bagus
untuk ikut TAMZIS. Ya.. saya carikan. Karena
anggota lain melihat saya bisa berkembang
ketika ikut TAMZIS ungkap Kusria.
Bila pinjam ke TAMZIS, awalnya
hanya Rp 1 juta, kemudian Rp 5 juta, lalu
Rp 40 juta, hingga kini masih dalam proses
pengajuan Rp 100 juta ujar Kusria. Uang
tersebut untuk menyetor sapi. Dulu pinjam
ke Bank konvensional dengan bunga kecil
bisa bangkrut, tetapi pinjam ke TAMZIS
meskipun lembaga mikro, tetapi malah bisa
berkembang. Itu berarti barokah kata Kusria
membahasakan.
Sistem Jualan Daging
Ibu yang menjual daging sapi di
kios Pasar No. 9 Klaten ini, setiap harinya

didampingi Karjo dan tiga karyawannya


dengan bagian masing-masing. Dalam menjual
daging, Bu Kusria menerapkan sistem saling
menguntungkan antara dirinya sendiri dengan
pelanggan.
Pagi-pagi sebelum memotong sapi,
biasanya para pelanggannya sudah mulai
di SMS agar permintaan daging sapi bisa
dipastikan berapa ekor yang mesti dipotong.
2 ekor ini masih kurang dan harus membeli
lagi 30 kilogram pada pedagang sapi lainnya
jelas Kusria. Soal harga, tentu berbeda, bila
untuk yang bukan pelanggan, untuk hajatan
misalnya, kusria membandrol harga Rp 100
ribu. Tetapi untuk yang sudah langganan
sebesar Rp 95 ribu.
Bicara daging, kita harus tahu, mengerti
dan mengikuti keinginan konsumen. Biasanya,
secara umum konsumen memilih daging sapi
yang aman, sehat, utuh dan halal. Makanya,
daging yang dipotong mengikuti pola yang di
atas tadi. Mulai dari pertama, memilih hewan
yang sehat dan tidak mempunyai cacat. Kedua,
cara memotongnya menggunakan modin
(ahli agama Islam) hingga kehalalannya bisa
terjamin. Ketiga, ketika dibelah dagingnya
sehat dan bersih.

Bila pinjam ke TAMZIS, awalnya


hanya Rp 1 juta, kemudian Rp 5
juta, lalu Rp 40 juta, hingga kini
masih dalam proses pengajuan
Rp 100 juta ujar Kusria. Uang
tersebut untuk menyetor sapi.
Dulu pinjam ke Bank konvensional
dengan bunga kecil bisa bangkrut,
tetapi pinjam ke TAMZIS meskipun
lembaga mikro, tetapi malah bisa
berkembang. Itu berarti barokah
- Ibu Kusria -

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

65

Inspirasi
Selain kualitas daging, Kusria juga
melayani jasa gilingan daging sekaligus.
Dulu, harga mesin gilingan masih Rp 7 juta.
Sehingga konsumen tidak repot-repot lagi
untuk menggiling di tempat lain. Gilingan
AYAM dan Sapi sebesar Rp 4 ribu. Tetapi bagi
pelanggannya, jasa gilingan menjadi gratis.
Dan itu bagian dari servis bagi konsumen.
Kusria cerita, bila beli gilingan sekarang
harganya bisa sampai Rp 25 juta. Sedang
satu ekor sapi mencapai Rp 15 juta. Ketika
kemarin ada kasus korupsi daging sapi, harga
sapi menjadi naik karena tidak ada pasokan
sapi dari luar negeri jelasnya. Bila sehari
bisa menjual satu ekor sapi, kata Kusria,
keuntungan bisa mencapai Rp 700 ribu hingga
Rp 800 ribu.
Suka dan duka silih berganti. Bagi
orang melihat sekarang, bisa dipastikan
akan komentar Enaknya ya.. pedagang
daging sapi! karena melihat keuntungan
yang lumayan besar. Tetapi bila melihat cara
kerjanya setiap hari, mereka akan mengatakan
Pedagang daging sapi susah juga!
Adapun tidak enaknya penjual daging
sapi, kata Kusria adalah pertama, jam satu
atau jam dua dini hari sudah harus menelpon
karyawan yang akan memotong sapi. Kedua,
memotong sapi di tempat pemotongan
sehingga kebersihan tetap terjaga. Ketiga,
sampai pasar pukul 03:30 pagi dan berjualan
hingga pulang ke rumah pukul hingga 17:00
sore hari.
Tapi senangnya penjual daging sapi,
bila daging bisa laku dengan cepat. Dalam
keadaan seperti itu bisa pulang lebih cepat.
Dan biasanya pulangnya jam 12:00 siang, tentu
untungnya lumayan.
Kusria tinggal di Tegal Blateran jalan
Halmahera Rt 01 Rw 01 Klaten, sekitar 300
meter dari kios pasar dagingnya. Jadi enak,
pas adzan Subuh berkumandang bisa langsung
pulang untuk sholat secara bergantian. Bapak
yang jaga kios, sekalian memilah-milah daging,
paru-paru, gajeh dan sebagainya. Sedang saya
sholat Subuh sekalian rebus jerohan jelas
Kusria.
Ibu dari dua anak ini, Wili Kusmita dan
66

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Nika Kusmita serta Erawati, keponakan yang


sejak kecil ikut pada Kusria, biasanya setiap
hari menabung Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu
untuk biaya kuliah. Sedang Rp 100 ribu hingga
Rp 200 ribu ditabung untuk keperluan sendiri.
Jadi bila ada marketing TAMZIS datang,
bayar angsuran dan menabung sekaligus.
Alhamdulillah, dua sudah kuliah dan satunya
masih SMA. Semua itu berkat TAMZIS
ujarnya.
Menurut Kusria, meskipun mempunyai
tanggungan pembiayaan ke TAMZIS, karena
setiap harinya mengangsur dan menabung.
Tak terasa tiba-tiba biasanya marketing bilang
tanggungan ibu kurang dua kali angsuran
misalnya ucapnya.
Kualitas daging Kusria cukup terkenal
aman, sehat dan halal sehingga beberapa
televisi lokal seperti TV Jogja dan ADTV
beberapa kali mengambil gambar untuk
dijadikan liputan daging sapi yang berkualitas.
Jadi wajar, bila daging sapi Kusria begitu
terkenal. Dan sering dijadikan referensi bila
ada yang mencari daging.
Dengan dibantu 3 karyawan, keuntungan
bersih bisa mencapai Rp 850 ribu hingga Rp
1,3 juta. Kusria menyampaikan, rasa syukur
kepada Allah atas berkah yang diberikan
berupa rezeki yang telah diterima selama ini.
Bentuk dari rasa syukur tersebut bila
kiosnya ramai atau mempunyai rezeki yang
lebih disisihkan untuk disumbangkan ke panti
yang dekat dengan yayasan Muhammadiyah.
Kadang berupa beras dan gula. Sangat terasa,
kadang setelah itu ada orang meminta sapinya
untuk di potong, tapi uangnya menunggu
daging sapinya sudah laku semua. Saya kira
itu berkah dan rezeki juga tutup Kusria pada
Tamaddun. [zbr]

SITI MARYAM;

Sukses yang
Berbuah Haji
Berdagang itu butuh proses. Dan
kebanyakan orang menyebut proses itu
terkait waktu. Berdagang butuh waktu,
tidak bisa langsung laris dan kaya mungkin
kata-kata ini yang bisa memberikan
gambaran pada kita.

ebanyakan dari pedagang, melihat


sukses atau berhasilnya. Tidak
pernah bertanya, bagaiamana dia
berhasil, usahanya seberapa berat
agar berhasil? Berapa lama pedagang tersebut
bisa seperti sekarang ini. Tapi ada juga yang
membahasakan, keberhasilan itu butuh kerja
keras dan kesungguhan serta keberserahan hati
pada Tuhannya.
Sebagaimana Siti Maryam (42) pedagang
buah di pasar Weleri, Kendal, Jawa Tengah.
Ia memulai berdagang dari nol dan usaha
sungguh-sungguh. Awalnya, memulai
berdagang dimulai tahun 1972 memilih
jual sembako. Tak kurang dari lima tahun
dijalaninya.
Karena hasilnya dirasa terlalu sedikit,
Siti membuka usaha baru. Pada tahun 1987 ia
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

67

Inspirasi

Dalam berdagang buah ada


beberapa rahasia yang ia
lakukan. Andapun bisa juga
mencobanya.
Pertama, berdagang buah
harus komplit ... Kedua,
melakukan pelayanan dengan
baik dan ramah .... Ketiga,
melihat dan mengerti setiap
pembeli .... Keempat, kita
harus gampang senyum ....
Kelima, kulakan buah sedikitsedikit, sehingga dua hari bisa
habis.
- Siti Maryam menikah. Dan pada tahun 1988 ia mulai usaha
barunya yakni dengan menjual buah memakai
truk dari satu pasar ke pasar lain dengan
sistem didrop pada pedagang tertentu. Seperti
pasar Wonosobo, Parakan, Ngadirejo dan
Sidorejo.
Mula-mula berjalan dengan baik. Tetapi
kemudian beberapa langganan kulakan di
pasar-pasar hutang dan memilih mencicil
dari waktu ke waktu. Sedang berdagang
butuh modal untuk memutar kembali barang
dagangannya. Itupun tidak bertahan lama.
Karena tidak ada modal lagi yang dipakai
untuk kulakan, ditambah lagi ongkos mobil
dan kuli ketika menurunkan barang juga
cukup besar.
Ibu dari Syafrudin Eko Susanto, Ardiar
Dewi Firmansyah dan Dewi Sinta ini tak
putus asa. Ia pun jualan buah lesehan di pasar
Weleri. Dengan modal awal tak lebih dari 5
juta Rupiah. Pokoknya jualan seadanya, ada
salak jual salak. Ada mangga jual mangga, ada
68

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

jeruk jual jeruk. Biasanya 3 sampai 5 bagor


(karung). Itu pun kulakan di sekitar sini saja
Siti Maryam bercerita.
Awalnya ibu yang tinggal di kelurahan
Pengangkringan, Weleri, Kendal ini, jualan
secara lesehan, namun kini sudah memiliki
dua kios. Sekitar 15 atau 17 tahun lalu dari
sekarang membeli kios ucapnya sambil
mengingat.

Rahasia Sukses

Dalam berdagang, masing-masing jenis


dagangan memiliki rahasia, strategi, sistem
pengelolaan hingga model komunikasinya
sendiri. Siti misalnya, dalam berdagang
buah ada beberapa rahasia yang ia lakukan.
Andapun bisa juga mencobanya.
Pertama, berdagang buah harus komplit.
Jangan sampai mengecewakan pelanggan yang
ingin jenis buah tertentu dan buah kemudian
tidak ada. Mending jual sedikit, tapi komplit
katanya. Kedua, melakukan pelayanan
dengan baik dan ramah serta jangan sampai
menyakiti hati pelanggan. Ketiga, melihat dan
mengerti setiap pembeli. Dengan begitu, tahu
bagaimana cara komunikasi agar pembeli
nyaman dan bisa kembali lagi.
Keempat, kita harus gampang senyum.
Orange harus sume, ora mrengut (orangnya
suka senyum, dan tidak dingin) tambahnya.
Kelima, kulakan buah sedikit-sedikit, sehingga
dua hari bisa habis. Dengan cara begitu,
buah-buahan yang dijual akan terlihat segar
dan baru terus. Bagi pedagang, rugi adalah
hal yang wajar. Jual buah rugi ketika musim
sedang rendeng (musim hujan) Siti bercerita.
Siti, pukul 06.00 pagi sudah mulai jualan
hingga pukul 17.00 sore. Dulunya Siti kulakan
di Semarang, pukul 01.00 atau 02.00 dini hari
sudah harus berangkat. Setelah dihitunghitung, ongkos kulakan sama saja dengan
kulakan di pasar Weleri, sekarang bila kulakan
cukup di daerah sini saja ujarnya.
Siti punya keyakinan, bila jualan,
lebih enak jual sendiri, daripada kita hanya
drop barang ke pedagang pasar, apalagi
harus menjual ke luar kota. Bila jual sendiri,

dagangan bisa di kontrol dan dievalusi


sehingga kekurangan dan kelebihan bisa
diketahui dengan pasti. Ia juga cerita ke
Tamaddun, kemarin nyoba jual kerupuk,
awalnya 2 kilogram, kemudian naik hingga
5 kilogram, Kok banyak peminatnya dan
untungnya lumayan sama dengan buah
katanya.
Dengan seidkit malu, Siti mengatakan,
bahwa pendapatan setiap harinya, tak kurang
dari 3 juta Rupiah. Pasnya, antara 3 juta
Rupiah hingga 4 juta Rupiah. Sedang untuk
kulakan, bisa mencapai 2,2 juta Rupiah
perhari. Meski begitu, rizki tetap harus
dijunjung tinggi. Tenanan berarti Gusti
mengijabai (bila sungguh-sungguh nanti akan
dikabulkan) tuturnya.

Berbuah Haji

Dari kesungguhan menjual buah, ibu


yang murah senyum ini tahun 2005 bisa
melaksanakan rukun Islam yakni haji. Haji
itu hasil dari menjual jeruk yang dikumpulkan
sedikit demi sedikit. Jual jeruk kembludung
tekan (bisa sampai) Mekah celetuknya sambil
tersenyum.
Dalam kehidupannya, Siti mengikuti
tradisi yang berkembang di desa. Seperti ikut
PKK-an tanggal 20 setiap bulan. Ikut pengajian
pak Kyai Adib Anas Nur pendak Selasa (setiap
Selasa).
Siti mempunyai keinginan, merintis
dagangan di rumah, bisa bumbu-bumbu atau
bisa apa saja yang bisa di dagangke (dijual). Bila
masih ada rizki lagi, Siti juga ingin membeli
sawah, dengan begitu, kata dia, nanti bila tidak
kuat lagi berdagang ke pasar bisa jualan di
rumah dan bertani ke sawah.

Trik Berdagang Buah

Bila Anda ingin berdagang buah,


mungkin yang dilakukan ibu Hj. Siti Maryam
ini bisa di terapkan tak hanya ketika berjualan
buah, bisa juga dengan dagangan lain. Anda
ingin tahu? Yakni antara lain, Satu, pas buka
toko, setiap buah harus dibersihkan (serbeti:
Jawa) atau dilap agar ayu (terlihat segar).

Senang ke TAMZIS karena


bagi hasilnya menurun, bisa
dagelan (bercanda) dengan
begitu bisa awet muda dan
bila ada yang tidak mengerti
soal akad syariah, MMC
(Manager Marketing Cabang)
menjelaskan sistem yang
dianut TAMZIS
- Siti Maryam Hal ini bentuk dari pedagang yang menjaga
kualitas buah.
Dua, setiap serbetan (membersihkan) buah
tidak lupa sambil berdoa. Tiga, rajin menata
buah. Hal ini agar pembeli tertarik untuk
membeli. Empat, buah habis langsung kulakan.
Lima, buah-buah yang ada di toko ketika
menutup cukup dengan ditutupi (kemuli:
Jawa) saja. Ora usah dipikir, dipikir malah ora
dadi (tidak usah dipikirkan sekali, dipikirkan
khawatir malah tidak bisa berkembang
tambahnya.
Tamaddun bertanya, apa enaknya jadi
pedagang? Siti menjawab santai, Kadose yen
dagang nyepeng duwit, malah padang. Lek ora payu
malah ngelu (sepertinya, jadi pedagang setiap
hari bisa pegang uang, dan senang rasanya.
Tetapi bila tidak laku malah bisa pusing).
Ia bercerita, senang ke TAMZIS karena
bagi hasilnya menurun, bisa dagelan (bercanda)
dengan begitu bisa awet muda dan bila ada
yang tidak mengerti soal akad syariah, MMC
(Manager Marketing Cabang) menjelaskan
sistem yang dianut TAMZIS. Siti Maryam
terlihat begitu senang. [zbr]

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

69

TAMZIS Business Channeling

PUTRA MUSTIKA ART


GALLERY
Melayani: pigura, kanvas, kaligrafi,
fiber, kuningan. Alamat: Jl. Kaliurang
Km. 8,3 Prujakan, Sinduharjo, Ngaglik,
Sleman (Utarapom bensi). Yogyakarta.
Kontak: Sigit. Hp. 081328021188,
087738266877
GIYONO KUNINGAN
Produsen pernak-pernik dan accesoris
dari kuningan. Alamat: Purbayan
Rt/ Rw 55/13 Purbayan Kotagede
Yogyakarta. Telp. 027496659741

Bangunan

Makanan & Minuman


SARI RASA
Produsen makanan khas Banyumas
(Mino Super, dll) (Enak, lezat, halal
dan bergizi) Kalisube Banyumas Jawa
Tengah. Kontak: Yatiman AM. Hp.
081327144928
RUMAH CARICA MURNI
ALAMI
Jl. Raya Dieng Km. 24 Patak Banteng
Wonosobo. (Sirup Carica, Kripik
Carica, Dodol Carica, Kripik Jamur,
Purwaceng dll). Kontak: Bu Nur
Hidayah. Hp. 085227313876/
085641937699
NARSAN JAYA
Melayani penjualan ikan konsumsi
dan bibit. Tanjung anom, Rakit
Banjarnegara. Kontak: Narsan
Hp. 081388118233, 087879234057

Fashion
BELIA HIJAB
Sedia Jilbab segitiga, segiempat, dan
pashmina ekslusive, desain terbatas.
Made by order, terima pesanan.
Harga mulai dari Rp. 25.000,-. Setiap
pembelian 4 item diskon 10%, bisa
grosiran. Alamat: Jl. Turonggo No.

70

32F Pakuncen, Wirobrajan Yogyakarta


Kontak: Ibu Nur. Hp. 0857 4366 1263
BATIK ESTIN II
Menerima pesanan: batik tulis, batik
cap, batik kombinasi, batik lukis, kaos
batik dll. Alamat: Mendiro, Gulurejo,
Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta
55663. Kontak: Suranto. Hp.
081328733755, 087839616464

Perlengkapan RT
TOKO ERISA
Menjual berbagai jenis mebelair
Jl.Veteran 31 Banjarnegara
Kontk: Hj. Khusnul Khotimah
Hp. 081328094699

Pernik
NWS CENDANY CRAFT
Pusat kerajinan bambu cendani
Alamat; Pagude pagerkukuh
Wonosobo
Kontak: Nur Wahyu Santoso. Hp.
085293397500
NETI ROSE
Menjual & melayani pesanan Bunga
Hias , vas dan acecorisnya
Dalam Pasar Induk Banjarnegara
Kontak: Tri Netini. Hp. 081315860879

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

MANDIRI JAYA
Melayani pesanan tralis , kanopi
dsb. Jl. Banyumas prigi , Sigaluh ,
Banjarnegara. Kontak: Hermanto
Hp. 082324367378
KENCONO BUMI
Melayani penjualan genteng
Kebumen. Kalipelus, Purwonegoro,
Banjarnegara. Kontak: Hilmy
Yudiantoro. Hp. 081226738050

Persewaan
FIDA BABY
Menyewakan/ rental alat bayi
Jl.KH. Ahmad Dahlan No 18
Banjarnegara. Kontak: Fida Nur
Hp. 082220716808

Komputer
BARACOM
Pusat penjualan komputer Note
book dan service center. Jl. Letjend
S. parman No 95B Parakancanggah,
Banjarnegara Kontak: Teguh Tohir
Hp. 085327223223

Informasikan bisnis anda di


majalah Tamaddun
Telp. (0286) 325303/
0285227451404

Santap Kuliner

Gatot Mbah Surip;

Citarasa yang
Banyak Dicari

pabila Anda kebetulan mengunjungi


Keraton Yogyakarta, belum afdhol
bila tak bekunjung ke dua tempat,
satu, Taman Sari dan dua, adalah
pasar Ngasem. Bukan tanpa sebab, selain
jaraknya berdekatan sekitar 400 meter dari
keraton. Kami jamin, Anda akan mengalami
suasana kemegahan bangunan para putri
raja masa lalu dan merasakan nuansa pasar
tradisonal yang unik, khususnya jajanan khas

yang dijual di sana. Pokoknya, coba saja! Biar


tahu bedanya.
Ngomong-ngomong masalah kuliner,
gudeg khas Yogya pastilah Anda sudah
mencoba. Tetapi kuliner yang unik dengan
sajian daun pisang dan proses pembuatan
juga lama yang satu ini mungkin Anda belum
pernah mencoba, penasaran? Yuk.., makanan
Gatot!

Terasa Sejak Jumpa

Yogya penuh dengan keramahan. Saat


jumpa saja kita sudah ditanya, Ajeng ngersakke
nopo?( mau menikmati apa?), Mangke
kulo selakke (nanti saya layani dulu) sapa
Mbah Surip. Ajeng icip-icip njeh angsal! (mau
mencicipi dulu juga boleh) ngersakke pinten
mas? (mau beli berapa?) Si Mbah menyapa
hangat.
Tak ketinggalan, Mbah sebelah pun
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

71

Santap Kuliner
menawari ngersakke dawet mboten mas? (mau
minum dawet tidak? di tengah-tengah
menikmati Gatot yang dicampur dengan tiwul
dan cenil. Mbah menyapa lagi, tambah kelopo
mboten? (mau nambah kelapa apa tidak?).
Memang, makanan tradisional selalu
menawarkan cita rasa yang khas. Apalagi
Gatot, kalau dulu, makanan satu ini
merupakan makanan idola warga tandus.
Khususnya warga Bantul Selatan dan Gunung
Kidul. Gatot bila digigit akan terasa manis,
kenyal, sedikit empuk tapi juga antes di mulut.
Anda bisa bayangkan!
Bila Anda ingin
merasakanya. Datang saja
ke pasar Ngasem. Pasar
Ngasem, kini berasa
berbeda karena telah
berubah fungsi dari
dahulu pasar burung
menjadi pasar
tradisonal yang
menyuguhkan banyak
menu, mulai dari
menu wisata, menu
kuliner hingga menu
jajanan-jajanan tradisional
khas keraton.
Memang, dari sisi
pedagangnya banyak yang
sudah berusia udzur, rata-rata
mereka berjualan sudah lebih dari 30 tahunan.
Termasuk Mbah Surip. Tetapi justru itulah
kelebihannya, semua makanan dan jajanan
terasa masih asli dan orisinil. Gak percaya,
sekali lagi boleh dicoba.

Citarasa Khas Gatot Mbah Surip

Satu hal yang perlu diingat, jangan


lupa mampir membeli jajanan Mbah Surip,
khususnya Gatot. Meski Mbah Surip menjual
jajanan tradisional tidak hanya Gatot, ada juga
tiwul, ketan, otek, ketan ireng, ketan putih
dan lupis. Kalau ketan dan lupis memang
dicampur kelapa kemudian gula jawa yang
dicairkan celetuk Mbah Surip.
Mbah Surip, mulai masak jam empat
pagi, selesai jam tujuh pagi. Itupun langsung
72

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

ke pasar Ngasem hingga jam satu siang.


Telas nopo mboten njeh wangsul. empun kesel!
(habis atau tidak biasa pulang. Sudah capek!)
ungkapnya.
Cara membuat Gatot tak semudah
makanan siap saji yang banyak kita temui. Ada
tahapan dan proses yang lama. Gatot sendiri
terbuat dari singkong yang dikeringkan,
kemudian direndam, setelah itu dijemur dan
tahapan terakhir diungkep (ditaruh tempat
yang tidak boleh kemasukan udara sedikitpun)
selama seminggu. Baru setelah itu siap saji.
Setiap hari yang melakukan itu,
biar setiap hari pula bisa jualan
Gatotungkap Mbah Surip.
Mbah SURIP (60) ini
tinggal di Pundong, Derso,
Bantul. Bila berangkat ke
pasar Ngasem diantar,
tetapi kalau pulang naik
becak dan dilanjutkan
dengan naik angkutan
desa. Dari semua
jajanan tradisional yang
ia jual, ia mengatakan,
kalau hari minggu atau
tanggal merah bisa sampai
100 ribu Rupiah yang bisa
dibawa pulang. Tapi bila harihari biasa tidak sampai 100 ribu
Rupiah.
Ketika Tamaddun bertaanya, sudah tua
kok masih berjualan Mbah? Dengan santai
Mbah Surip mengatakan Tinimbang nganggur,
mending dagang (daripada menganggur, lebih
baik berdagang). Ngeten niki ragate njeh katah
mas, gulanipun njeh larang (jualan begini ini
modalnya banyak mas, gula saja mahal)kata
Mbah Surip menutup obrolan dengan
Tamaddun.
Bagi Anda yang ingin mencoba makanan
idola negeri tandus ini, sumonggo (silahkan
datang) ke pasar Ngasem Yogyakarta. Gatot
pun menunggu. Sekalian jalan-jalan ke Taman
Sari dan Keraton Yogyakarta. [zbr]
Alamat Jualan Mbah Surip: Jln.Taman Yogyakarta Kota/
Kraton (sebelah wisata Tamansari)

Tegar

Berbekal
Langkah Kaki
Berharap
Berkah Rizki

empe-tempe, suara itu terdengar


begitu nyaring dari tepi jalan
kampung. Setelah itu, tidak lama
kemudian nampaklah sesosok bapak
tua dengan perawakan pendek kecil dan
peci lusuh di kepala sembari memikul dua
buah karung kecil. Masing-masing karung
tergantung dengan tali pada pikulan bambu di
kedua ujungya.
Sosok tersebut, ialah Mbah Slamet
Mulyadi (65), pedagang tempe keliling.
Hampir setiap tiga atau empat langkah, ia
selalu berucap tempe-tempe. Meski sudah
tidak muda lagi, tapi suara lantangnya masih
bisa didengar oleh ibu-ibu pelanggannya yang
berada di dalam rumah. Begitu mendengar
tempe-tempe satu persatu para pembeli
ke luar rumah, sembari memanggil tempe
mbah. Seketika itu pula, Mbah Slamet,
demikian sapaan akrabnya, langsung
menjawab, oh enggeh (oh ya) dan langsung
menuju asal suara tersebut.
Tidak semua pelanggannya yang hampir
semuanya ibu rumah tangga, mengenal
dengan pasti siapa nama penjual tempe
tersebut. Kebanyakan hanya mengenalnya
sebagai Simbah bakul (penjual) tempe. Namun,
yang pasti setiap mereka terbantu, tidak usah
repot-repot ke warung untuk sekedar membeli
tempe. Hal ini, karena Mbah Slamet dengan
telaten menawari tempe dari rumah ke rumah
pintu ke pintu.
Simbah tiga cucu ini telah menjalani
jualan selama 15 tahun. Setiap hari ia jalan

berkeliling kaki dari kampung ke kampung.


Ia biasanya berangkat dari rumahnya desa
Tunggoro Sigaluh Banjarnegara, melewati desa
Sawangan, Kalimanggis, Candi dan Wates
Wonosobo (desa Tunggoro dan Sawangan
merupakan dua desa batas antara kabupaten
Banjarnegara dan Wonosobo).
Ia biasanya berangkat keliling jam
05.30 pagi dan baru pulang jam 10.00 siang.
Alhamdulillah seringya habis, tapi kadang
juga tidak. Jika tidak habis dibawa pulang.
Kalau sampai sore gak ada yang beli, ya paling
dimasak sendiri ujarnya.
Namun menurutnya, yang paling
membahagiakan ketika di jalan tiba-tiba ada
orang yang memborong tempenya, sehingga
di rumahpun istrinya ikut senang karena hasil
kerjakerasnya membuahkan hasil.
Sukiyem (55), istri Mbah Slametlah
yang bertugas mengolah dari mulai kedelai,
dimasak hingga dibungkus satu-satu. Awalnya
usaha tempe ini dikelola sendiri oleh istrinya.
Jualannya tidak keliling melainkan dibawa ke
pasar. Namun, sejak enam tahun lalu, karena
alasan capek, sang istri hanya mengolah saja
dan Mbah Slamet diminta menjual. Maka
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

73

Tegar
munculah ide untuk dijual secara keliling
Menjadi tukang mikul (bawa) barang ke pasar.
dengan mendatangi pintu ke pintu setiap
Barang apa saja, sayur mayur, hasil kebun,
rumah yang ia lewati.
kelontong dan sebagainya. Pokoknya barang
Selain berjualan keliling, Mbah Slamet
apa saja yang orang jual ke pasar ujarnya. Ia
masih ditugasi dua hal lagi, pertama, setelah
juga tidak pernah memasang tarif untuk jasa
pulang jualan, ia harus mencari daun pisang
mikulnya itu, berapapun ia terima. Kemudian,
untuk bungkus tempe. Kadang di kebun
di siang hari atau sorenya, ia biasa mikul batu
sendiri, kadang juga membeli di kebun
dari kali, diminta teman atau saudara dan
orang lain tapi tetap memetik sendiri. Tidak
dibayar seikhlasnya.
semuanya dibayar dengan uang, ada juga
Mbah Slamet mengisahkan, dulu awal
yang dibayar dengan tempe dua atau tiga hari
mulai jualan kedelai harganya masih 5.000
setelahnya.
Rupiah perkilo. Harga jualnya juga dulu masih
Kedua, ia harus menyediakan kayu bakar
100 Rupiah perbuah. Ia menaikkan harga jual
untuk memasak kedelai. Karena dengan kayu
seiring terus naiknya harga kedelai. Dospundi
bakar, api bagus, lebih murah dan kalo sudah
malih nggeh, nek mboten nggeh mboten saged
jadi tempe, sedikit berasa lebih
sadeyan (gimana lagi ya, kalau
enak daripada dengan gas
tidak dinaikkan tidak bisa
atau kompor minyak. Cara
jualan katanya.
tradisional inilah yang masih
Diusianya yang sudah
Inilah pekerjaan yang
dipertahankan hingga lima
kepala
enam, berjalan kaki
diberikan Gusti untuk
belas tahun ini. Begitu juga
cukup jauh setiap pagi sering
memperoleh rizki,
cara membungkus. Dimana
membuat kaki Mbah Slamet
setitik mboten napa
banyak yang sudah memilih
sakit. Kalau sudah begini mau
bungkus plastik, namun justru
tidak mau ia harus langsung
mugi berkah (sedikit
bungkus daun pisang banyak
istirahat di rumah. Tidak
tidak apa semoga
disenangi karena alami dan
jarang juga jika belum sampai
berkah)
rasanya lebih enak.
rumah sudah tidak kuat
Setiap hari ia membawa
menahan sakit dan capek, ia
- Mbah Slamet Mulyadi 300 buah tempe. Dengan harga
akan segera istirahat di tempat
jualnya 300 Rupiah perbuah.
itu juga.
Untuk harga beli kedelai
Meski demikian,
10.000 Rupiah perkilo. Setiap satu kilo akan
selama ini ia tidak pernah mengeluhkan
jadi tempe sekitar 55 buah. Jadi kalau dihitung, pekerjaan ataupun kondisinya. Semua tetap
Mbah Slamet mengantongi keuntungan 6.500
ia jalani dengan senang, semangat ingin
perkilo, tetapi masih harus dipotong untuk
terus memperoleh rejeki untuk mencukupi
beli daun pisang, beli kayu bakar, ragi dan
kebutuhan hidup dan juga melayani para
transportasi pembelian kedelai, sisanya untuk
pelanggannya dari rumah ke rumah. Terlebih
tenaga dan biaya pengolahan.
mereka sudah ia anggap saudara sendiri,
Mbah Slamet tidak pernah menghitung
karenanya mengalahkan capek, sakit dan
berapa rumah yang ia lewati untuk ditawari,
lelahnya.
atau berapa orang yang membeli tempenya.
Mbah Slamet akan terus menjalani
Yang pasti paling banyak orang membeli 10
profesinya dengan senang hati. Terus
buah, jarang sekali orang membeli lebih dari
mengayuh kakinya yang sudah tidak kokoh
itu. Kecuali jika ada acara atau hajatan.
lagi untuk melangkah. Inilah pekerjaan yang
Sebagai kepala rumah tangga, Bapak yang diberikan Gusti untuk memperoleh rizki, setitik
hanya lulus SD ini, dulunya adalah pekerja
mboten napa mugi berkah (sedikit tidak apa
serabutan. Atau lebih tepatnya sebagai buruh.
semoga berkah) ujarnya penuh harap. [ir]
74

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

Refleksi

Inang-inang
sumber; secretsofthefed.com

ewaktu pulang kekampung di Tanah


Priangan, betapa terkejutnya saya mendapati
rumah kawan sepermainan sewaktu kecil
sudah berganti penghuni. Rumah besar
dengan pohon-pohon rindang di kiri kanannya serta
kolam ikan di halaman belakang telah diambil paksa
seseorang yang oleh masyarakat disebut inanginang.
Kisah tragis ini bermula ketika kawan saya
berniat mengembangkan usaha warung kecilnya.
Untuk menambah modal, kawan saya dibantu
inang-inang dalam bentuk pinjaman modal
kerja. Belakangan pinjaman yang nominalnya
tidak seberapa tersebut berakibat fatal karena
ternyata bunga yang harus dibayar kepada sang
inang sangat tinggi, kawan saya tidak mampu
mengembalikan pokok pinjaman dan bunganya
yang telah membengkak. Ia pun harus merelakan
rumah tercinta yang telah dihuni puluhan tahun
dengan segala kenangan indahnya. Inang-inang telah
menghisap seluruh harta kekayaan kawan saya
ini.
Entah kapan mulainya, istilah inang-inang ini
melekat pada suatu profesi yang sangat dibenci
sekaligus dibutuhkan oleh sebagian masyarakat.
Dibenci karena daya hisapnya sangat mematikan.
Dibutuhkan karena kehadirannya sering menjadi

dewa penolong bagi yang membutuhkan uang,


baik untuk modal usaha maupun dalam kondisikondisi darurat.
Inang-inang adalah bahasa popular untuk
menyebut mereka yang berprofesi memberikan
pinjaman uang kepada masyarakat dengan imbalan
bunga yang tinggi. Sebutan lain untuk profesi ini
adalah rentenir, pelepas uang atau lintah darat.
Disebut lintah darat karena perilakunya mirip lintah
yang secaradiam-diam dan tak terasa menghisap
darah kita.
Inang-inang bias bersifat perorangan, dapat
pula berbadan hukum. Daya jelajah inang-inang
dalam menjalankan profesinya mulai dari perkotaan
sampai kepelosok desa. Ia bias dating dari luar
pulau seberang maupun dating dari kampung kita
sendiri.
Selama masih ada masyarakat yang
membutuhkan kehadirannya, betapa pun sangat
nyata merugikan masyarakat, sulit bagi kita
memberantas profesi inang-inang. Agar tragedi
dan kisah pilu sebagaimana yang dialami kawan
saya itu tidak lagi terjadi, kita perlu memahami
pola pemenuhan kebutuhan dana yang ada di
masyarakat. Setelah itu kita harus mempersempit
ruang gerak operasional inang-inang dengan
menawarkan alternatif dan pilihan sumber modal
Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

75

Refleksi

Dengan melayani kebutuhan


masyarakat yang nominalnya
kecil-kecil ini, BMT-BMT
melakukan beberapa
hal sekaligus yaitu:
memberdayakan ekonomi
masyarakat, memperjuangkan
syiar Islam juga membangun
lembaga keuangan
mikrosyariah yang sehat.
Salah satu BMT yang besar
karena menggarap segmen ini
adalah TAMZIS .
yang lebih baik, lebih murah dan syariah.
Menurut pengamatan kita, pada umumnya
masyarakat datang ke para inang-inang ketika
mereka membutuhkan dana yang nominalnya
relatif kecil, mulai ratusan ribu dan tidak sampai
puluhan juta. Kedatangan mereka ke inang-inang
juga biasanya ketika dihadapkan pada kebutuhan
dana yang cepat, baik untuk situasi darurat maupun
untuk tambah modal kerja. Dalam hal ini inanginang dapat memenuhi kebutuhan tersebut tanpa
persyaratan yang berat dan tanpa prosedur yang
berbelit-belit. Pada situasi mendesak apalagi
darurat, masyarakat biasanya tidak berpikir
panjang. Imbal jasa berupa bunga yang tinggi lepas
dari pertimbangan. Yang penting kebutuhan dana
saat itu terpenuhi.
Potret dan pola perilaku masyarakat dalam
upaya memenuhi kebutuhan dananya sebenarnya
dapat dijadikan titik pijak untuk mempersempit
gerak inang-inang. Caranya adalah dengan
memberikan pelayanan kepada masyarakat
sekualitas yang mereka dapatkan dari para inanginang dengan imbal hasil yang rendah. Apalagi jika
pelayanan ini menerapkan sistem syariah baik
76

Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014

berupa bagi hasil, margin maupun ujroh yang tentu


lebih menentramkan.
Dengan memberikan pelayanan seperti itu,
kita bukan hanya menyelamatkan masyarakat dari
hisapan inang-inang tetapi kita sekaligus menjaga
kesucian masyarakat dari riba yang oleh semua
agama dilarang.
Dalam persfektif bisnis, pola perilaku dan pola
pemenuhan kebutuhan dana yang kecil-kecil tetapi
jumlahnya banyak ini dapat dijadikan segmen bisnis
tersendiri yang halal dan saling menguntungkan.
Hal ini telah dibuktikan oleh sejumlah lembaga
keuangan Islam yang kini kita kenal dengan BMT.
Dengan melayani kebutuhan masyarakat yang
nominalnya kecil-kecil ini, BMT-BMT melakukan
beberapa hal sekaligus yaitu: memberdayakan
ekonomi masyarakat, memperjuangkan syiar Islam
juga membangun lembaga keuangan mikrosyariah
yang sehat. Salah satu BMT yang besar karena
menggarap segmen ini adalah TAMZIS .
Selama dua puluh tahun pertama,
TAMZIS setia melayani segmen mayarakat
yang membutuhkan dana nominal kecil-kecil
(pembiayaan mikro) dengan persyaratan ringan dan
prosedur yang sederhana. Pada milad ke 20 tahun
2012, TAMZIS mencatat prestasi gemilang: Asset
ratusan milyar, memiliki puluhan jumlah kantor dan
dikelola oleh ratusan karyawan. Kesuksesan in pula
yang menempatkan TAMZIS sebagai icon gerakan
ekonomi syariah di level mikro saat itu.
Saya tertegun membaca konten chatting di
Watchup group TAMZIS tanggal 16 Mei 2014 lalu,
Pak Haji Saat Suharto (pegiat, pendiri dan mantan
Ketua Perhimpunan BMT Indonesia) berseru
lantang: Ayoo genjot pembiayaan.. Jangan
Tinggalkan Mikro!.
Seruan tersebut saya maknai sebagai gelora
perang menggusur ruang gerak inang-inang
sekaligus menepis kegelisahannya melihat sebagian
BMT mulai bergeser dari isi sucinya.
TAPI, Ini bukan berarti BMT tidak boleh
membiayai nominal sedang dan besar kan Pak haji?
[diR]

Laporan Tamaddun
(Baitul Maal TAMZIS)

Start With Smile


Mulailah hari-hari Anda dengan sedekah,
paling tidak dengan senyum yang ramah

KANTOR PUSAT:
Gedung TAMZIS. Jl. S. Parman No. 46, Wonosobo (56311).
Telp. 0286 325303, Fax. 0286 325064

Tamaddun edisi 40/th.09/Juli-Agustus 2014

Laporan Tamaddun
(Baitul Maal TAMZIS)
LAPORAN Penerimaan ZAKAT, INFAK DAN WAKAF
Tamaddun Bulan Juni 2014

PENERIMAAN ZAKAT

Tamaddun edisi 40/th.09/Juli-Agustus 2014

PENERIMAAN INFAK

LAPORAN Kas ZAKAT & INFAK


Tamaddun Bulan Juni 2014

PENERIMAAN WAKAF

GRAFIK PENERIMAAN ZISWAF TAMADDUN


PERIODE FEBRUARI-JUNI 2014

Mudah-mudahan Allah
memberi pahala
kepadamu atas apa yang telah
engkau berikan,
dan menjadikannya pensuci
dosa bagimu,
dan memberkati atas apa yang
masih ada ditanganmu

Tamaddun edisi 40/th.09/Juli-Agustus 2014

Laporan Nisbah
(Bagi Hasil) Ijabah

Laporan Bagi Hasil IJABAH TAMZIS


Periode Mei - Juli 2014
per Rp. 1.000.000,-

NO

Ijabah
(Bulan)

Nisbah
Anggota:TAMZIS

Mei

Juni

Juli

1 s/d 2

32,50%:67,50%

7.300

7.430

7.480

3 s/d 5

40,00%:60,00%

8.980

9.150

9.200

6 s/d 11

45,00%:55,00%

10.100

10.290

10.350

12 s/d 23

47,50%:52,50%

10.670

10.870

10.930

>=24

50,00%:50,00%

11.230

11.440

11.500

Berkembang
penuh barokah

Tamaddun edisi 40/th.09/Juli-Agustus 2014

Dakwah on the street

Baitul Maal TAMZIS

Buka bersama dan santunan yatim

Pentas rebana cilik

Anda mungkin juga menyukai