Anda di halaman 1dari 5

I.

Antopometri
Tujuan Praktikum :
Alat yang diperlukan :
- Timbangan Dacin
- Microtoise (untuk TB)
- Pita LiLA
- Pita pengukur

Tata Kerja Praktikum :
- Pertama yang dilakukan adalah menimbang Berat Badan dan mengukur Tinggi
Badan
- Setelah itu, mengukur Lingkar Lengan Atas
- Terakhir adalah memberikan Interpretasi terhadap pengukuran antropometri
A. Penimbangan Berat Badan Dan Pengukuran Tinggi Badan
Penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan/panjang badan
dimaksudkan untuk mendapatkan data status gizi.
Prosedur Pengukuran Tinggi Badan
1. Naracoba melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup kepala) dan
asesori lain yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran.
2. Pastikan alat geser berada di posisi atas.
3. Naracoba berdiri tegak, persis di bawah alat geser.
4. Posisi kepala dan bahu bagian belakang (punggung), pantat, betis dan tumit
menempel pada dinding tempat microtoise dipasang.
5. Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas
6. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala naracoba. Pastikan
alat geser berada tepat di tengah kepala naracoba. Dalam keadaan ini bagian
belakang alat geser harus tetap menempel pada dinding.
7. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar
(ke bawah). Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garis
merah, sejajar dengan mata pengukur.
8. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di
atas bangku agar hasil pembacaannya benar.
9. Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang koma
(0,1 cm). Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm.
B. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Pengukuran Lingkar lengan atas dimaksudkan untuk mengetahui prevalensi
wanita usia subur (WUS) umur 1545 tahun dan ibu hamil yang menderita
Kurang Energi Kronis (KEK).

PERSIAPAN :
1. Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
2. Jika lengan naracoba > 33cm, gunakan meteran kain
3. Naracoba diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang apapun
serta otot lengan tidak tegang
4. Baju pada lengan kiri (lengan yang kurang dominan) disingsingkan ke atas
sampai pangkal bahu terlihat atau lengan bagian atas tidak tertutup.
PENGUKURAN:
1. Tentukan posisi pangkal bahu.
2. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke
arah perut.
3. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLA atau meteran, dan beri tanda dengan pulpen/spidol.
Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
4. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan naracoba sesuai
tanda(di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
5. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
6. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
7. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka
yang lebih besar).

C. Pengukuran Skapula
Subscapula terletak pada bagian punggung pada angulus inferior scapulae.
Ketebalan lemak pada bagian scapula diukur dengan cara mencubit tepat pada
bagian angulus inferior scapulae, arah cubitan miring ke lateral bawah
membentuk sudut 45 terhadap garis horizontal.

D. Pengukuran Suprailiaca (lemak di perut bagian samping)
Suprailiaca adalah bagian perut samping. Ketebalan lemak pada suprailiaca
dapat diukur dengan mencubit pada titik perpotongan antara garis spina iliaca
dengan anterior axilla dan garis horizontal yang melalui crista iliaca. Arah
cubitan 45
0
dari arah horizontal. (Lohman, et al. 1988).
Hasil Praktikum :
Tinggi Badan : 149.5 cm
Berat badan : 53.5 Kg
Lingkar lengan :
Kanan : 24cm
Kiri : 25 cm
Lemak di lengan
Kanan :0.25 cm
Kiri : 0.24 cm
Lemak di skapula (subscapula) : 0.23 cm
Lemak di pinggang (suprailiaca) : 0.26 cm
Dasar teori :
Antropometri berasal dari kata: antropos (tubuh) dan metros (ukuran), dengan
itu maka antropometri berarti ukuran tubuh. Antropometri gizi berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Jadi dalam antropometri dilakukan
pengukuran:
- Variasi dimensi fisik
- Proporsi tubuh
- Komposisi kasar tubuh
Pengukuran antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi
dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan ini
biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti
lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Pengukuran antropometri ini dapat
dilakukan sekali atau secara serial.
Pengukuran dalam antropometri:
1. Massa tubuh:
a. Menimbang berat badan
b. Dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan (bagi individu
yang masih dalam usia pertumbuhan)
2. Dimensi linier:
a. Pengukuran Panjang Badan (PB), Tinggi Badan (TB)
b. PB untuk anak < 2 tahun, TB untuk > 2 tahun
3. Komposisi tubuh
a. Pengukuran lemak subkutan (skinfold) di beberapa lokasi:
i. Triceps
ii. Biceps
iii. Subscapular
iv. Suprailiaca
a. Lingkar lengan atas (LiLA)
Interpretasi


IMT = BB/(TB)
2

= 53.5/(1.49)
2
= 24 normal
Nilai standar LiLA :
Laki-laki : 29,5 cm
Perempuan : 28,5 cm
Penilaian status gizi :
Baik : > 85%
Kurang : 75,1%-85%
Buruk : 75%
Rumus Penentuan Status Gizi:
% SG =


x 100%
=

x 100%
= 87% baik













Kasus
Ny. I (33tahun) sedang hamil, usia kehamilan 11 minggu, TB 150 BB 56 Kg,
hitunglah dengan menggunakan tabel AKG :
1. Beberapa IMT nya dan beberapa penambahan berat badan seharusnya?
BB/ TB
2

56/1.5
2
= 56/2.25
= 24.9 normal,
maka bertambah berat badannya 11.5-16 Kg
2. Kebutuhan energi
Harrist Benedict
= 655 + (9.6 x BB) + (1.8 + TB) (4.7 x U)
= 655 + (9.6 x 56) + (1.8 x 150) 94.7 x 33)
= 655 + 537.6 + 270 155.1 = 1307.5 kkal + 180 (TI) = 1487.5 kkal
3. Kebutuhan protein
BB + 17
= 56 + 17 = 73 gr/hr
4. Kebutuhan lemak

x 1487.5 = 371.875 kkal = 41.3 gr

x 1487.5 = 446.25 kkal = 49.5 gr


By O (usia 12 bulan) dengan BB 10 Kg TB 65cm masih mendapatkan ASI ,
hitunglah kebutuhan :
1. Kalori
BB bayi x 100
10 x 100 = 1000 kkal
BB bayi x 120
10 x 120 = 1200 kkal
2. Protein
BB bayi x 1,5 : 4
10 x 1.5 : 4 = 3.75 gr/hr
BB bayi x 2 : 4
10 x 2 : 4 = 5 gr/hr
3. Karbohidrat
1200 x 50%
= 600 : 4 = 150gr
4. Lemak
20% x 1200
= 240 : 4 = 60gr
Rancangan Diet Harian :

Anda mungkin juga menyukai