Anda di halaman 1dari 10

HEMOPTOE

DEFINISI
Hemoptoe adalah istilah yang digunakan
untuk menyatakan batuk darah atau sputum
yang berdarah. Batuk darah adalah batuk yang
disertai pengeluaran darah dari paru atau
saluran pernapasan.
Hemoptoe atau batuk darah adalah
ekspektorasi darah atau dahak mengandung
darah, berasal dari saluran napas di bawah
pita suara
ETIOLOGI
1. Infeksi, terutama tuberkulosis, abses paru,
pneumonia, dan kaverne oleh karena jamur dan
sebagainya.
2. Kardiovaskuler, stenosis mitralis dan aneurisma
aorta.
3. Neoplasma, terutama karsinoma bronkogenik
dan poliposis bronkus.
4. Gangguan pada pembekuan darah (sistemik).
5. Benda asing di saluran pernapasan.
6. Faktor-faktor ekstrahepatik dan abses amuba.
Penyebab terpenting dari hemoptisis masif adalah
(5)
:
1. Tumor :
a. Karsinoma.
b. Adenoma.
c. Metastasis endobronkial dari massa tumor ekstratorakal.
2. Infeksi
a. Aspergilloma.
b. Bronkhiektasis (terutama pada lobus atas).
c. Tuberkulosis paru.
3. Infark Paru
4. Udem paru, terutama disebabkan oleh mitral stenosis
5. Perdarahan paru
a. Sistemic Lupus Eritematosus
b. Goodpastures syndrome.
c. Idiopthic pulmonary haemosiderosis.
d. Bechets syndrome.
6. Cedera pada dada/trauma
a. Kontusio pulmonal.
b. Transbronkial biopsi.
c. Transtorakal biopsi memakai jarum.
7. Kelainan pembuluh darah
a. Malformasi arteriovena.
b. Hereditary haemorrhagic teleangiectasis.
8. Bleeding diathesis.

Penyebab hemoptoe banyak, tapi secara sederhana
dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu : infeksi, tumor
dan kelainan kardiovaskular.
Infeksi merupakan penyebab yang sering didapatkan
antara lain : tuberkulosis, bronkiektasis dan abses paru.
Pada dewasa muda, tuberkulosis paru, stenosis mitral,
dan bronkiektasis merupakan penyebab yang sering
didapat. Pada usia diatas 40 tahun karsinoma bronkus
merupakan penyebab yang sering didapatkan, diikuti
tuberkulsosis dan bronkiektasis.

PATOFISIOLOGI
Setiap proses yang terjadi pada paru akan mengakibatkan
hipervaskularisasi dari cabang-cabang arteri bronkialis yang
berperanan untuk memberikan nutrisi pada jaringan paru
bila terjadi kegagalan arteri pulmonalis dalam
melaksanakan fungsinya untuk pertukaran gas. Terdapatnya
aneurisma Rasmussen pada kaverna tuberkulosis yang
merupakan asal dari perdarahan pada hemoptoe masih
diragukan. Teori terjadinya perdarahan akibat pecahnya
aneurisma dari Ramussen ini telah lama dianut, akan tetapi
beberapa laporan autopsi membuktikan bahwa
terdapatnya hipervaskularisasi bronkus yang merupakan
percabangan dari arteri bronkialis lebih banyak merupakan
asal dari perdarahan pada hemoptoe
Mekanisme terjadinya batuk darah
adalah sebagai berikut :

1. Radang mukosa
Pada trakeobronkitis akut atau kronis, mukosa yang kaya
pembuluh darah menjadi rapuh, sehingga trauma yang
ringan sekalipun sudah cukup untuk menimbulkan batuk
darah.
2. Infark paru
Biasanya disebabkan oleh emboli paru atau invasi
mikroorganisme pada pembuluh darah, seperti infeksi
coccus, virus, dan infeksi oleh jamur.
3. Pecahnya pembuluh darah vena atau kapiler
Distensi pembuluh darah akibat kenaikan tekanan darah
intraluminar seperti pada dekompensasi cordis kiri akut dan
mitral stenosis.

4. Kelainan membran alveolokapiler
Akibat adanya reaksi antibodi terhadap membran, seperti pada
Goodpastures syndrome.
5. Perdarahan kavitas tuberkulosa
Pecahnya pembuluh darah dinding kavitas tuberkulosis yang dikenal
dengan aneurisma Rasmussen; pemekaran pembuluh darah ini berasal
dari cabang pembuluh darah bronkial. Perdarahan pada bronkiektasis
disebabkan pemekaran pembuluh darah cabang bronkial. Diduga hal ini
terjadi disebabkan adanya anastomosis pembuluh darah bronkial dan
pulmonal. Pecahnya pembuluh darah pulmonal dapat menimbulkan
hemoptisis masif.
6. Invasi tumor ganas
7. Cedera dada
Akibat benturan dinding dada, maka jaringan paru akan mengalami
transudasi ke dalam alveoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya
batuk darah.

KOMPLIKASI
1. Terjadinya asfiksia oleh karena terdapatnya
bekuan darah dalam saluran pernapasan.
2. Jumlah darah yang dikeluarkan selama
terjadinya hemoptoe dapat menimbulkan
renjatan hipovolemik.
3. Aspirasi, yaitu keadaan masuknya bekuan
darah maupun sisa makanan ke dalam
jaringan paru yang sehat bersama inspirasi.

PROGNOSIS

Pada hemoptoe idiopatik prognosisnya baik kecuali bila
penderita mengalami hemoptoe yang rekuren.
Sedangkan pada hemoptoe sekunder ada beberapa
faktor yang menentukan prognosis :
1. Tingkatan hemoptoe : hemoptoe yang terjadi
pertama kali mempunyai prognosis yang lebih baik.
2. Macam penyakit dasar yang menyebabkan
hemoptoe.
3. Cepatnya kita bertindak, misalnya bronkoskopi yang
segera dilakukan untuk menghisap darah yang beku di
bronkus dapat menyelamatkan penderita

Anda mungkin juga menyukai