Anda di halaman 1dari 24

PARU-PARU

KANKER A booklet

by kelompok 16

What is lung cancer?


Signs and symptoms
Treatments
Psikologi Kesehatan
GROUP
Alethiary Famosani

Alivia Maharani Arindya Syifa

Andrea Rizqy Polani

Rifda Ayu Aqila

Rosalyn Afina Visanti

Yovita Ivana Hutapea

MEMBERS
PERSEPSI YANG SALAH
MENGENAI KANKER PARU
Masyarakat yakin bahwa dalam
lima tahun ke depan, akan semakin
banyak orang yang didiagnosis
menderita kanker paru-paru dapat

59% disembuhkan dibandingkan saat


ini.
KENYATAANNYA, saat ini hanya satu
dari lima penderita kanker paru-paru
yang tetap dapat bertahan hidup dalam
lima tahun setelah menerima diagnosis
awal; meskipun deteksi awal dan
berbagai pengobatan baru telah
berkembang pesat, tetapi perjalanan
untuk meningkatkan tingkat
keberhasilan bertahan hidup secara
signifikan masih sangat jauh.

setuju dengan penerapan program


9 DARI 10 ORANG
nasional deteksi awal kanker paru-paru
di negara mereka. Di antara para peserta
survei, hampir dua dari tiga orang (62%)
menyatakan bahwa mereka “sangat”
setuju.

KENYATAANNYA, banyak negara di


dunia yang belum menerapkan screening
kanker paru-paru meskipun sudah
terdapat banyak bukti bahwa screening
paru-paru dapat menyelamatkan nyawa.
40 persen orang menerima diagnosis
setelah kanker menyebar ke luar paru-
paru, memperkecil kemungkinan
pengobatan hingga sembuh
Setiap 18 detik, satu orang
meninggal dunia akibat kanker
paru-paru. Pada tahun 2018
saja, ada sekitar 1,8 juta orang
yang meninggal akibat
penyakit tersebut. Sekitar 40
persen pasien menerima
diagnosis saat kanker telah
menyebar ke luar paru-paru
dan prognosisnya semakin
memburuk.
Apakah kamu tahu
jenis kanker yang menyebabkan
kematian terbanyak?

Wanita Pria Anak-anak


Kanker payudara Kanker paru Kanker darah
(21,4%) (21,8%)

Kanker paru
(9,1%)
PANDEMI COVID-19 DAN
KANKER
Adiputra (2020)
DUKASI
EDUKASI pada pasien kanker sangat
E
penting karena penderita termasuk
populasi berisiko. Pasien kanker
memiliki risiko mengalami infeksi yang
lebih berat, ditandai dengan risiko
perawatan di ICU, penggunaan
ventilator, bahkan kematian.

PA SI
BE
PASIEN KEMOTERAPI ATAU
PEMBEDAHAN lebih berisiko

SI
RI
dibandingkan yang tidak. Maka
diperlukan penundaan pemberian

EN
kemoterapi atau pembedahan. Namun
elayanan pemberian kemoterapi tetap

K
dapat dilaksanakan dengan

O
memperhatikan standar keselamatan
serta meminimalkan risiko terjadinya
penularan infeksi pada pasien
TEMPERATUR
PEMBEDAAN PASIEN RISIKO COVID-
19. Pemeriksaan ini dilakukan pada
pasien umum, maupun pasien dengan
risiko tinggi yang dilakukan dengan
pemeriksaan suhu, kuesioner, dan
riwayat perjalanan pasien di unit
pendaftaran.

TIDAK PERLU PERLAKUAN KHUSUS


PADA PASIEN KANKER UNTUK
MENDAPATKAN KEMOTERAPI. Untuk
kondisi kemoterapi yang tidak dapat
ATAN
EH
ditunda, maka tindakan harus dilakukan
sesuai dengan pertimbangan klinisi. KES
K A N K E R merupakan
penyakit yang berasal dari
pertumbuhan sel abnormal
Sel kanke
yang menyebar ke bagian
r bersifat
tubuh lainnya secara tidak
menginva ganas dan
si serta dapat
jaringan merusak
fungsi
tersebut.
(metastas
is) sel
Penyebar
kanker
an terkontrol sehingga dapat
melalui dapat
pembuluh
pembuluh
getah ben
darah m
ing.
aupun menyebabkan kematian.
Sel peny
akit kank
dari semu er dapat
a unsur y berasal
suatu o ang mem
rgan, da bentuk
selanjutn lam per
ya jalanan
menggand tumbuh
akan dan
membent diri sehingga
uk massa
tumor.
NKER PAR
KA
I

U-
IS
DEFIN

PA
RU
Kanker paru-paru adalah

pertumbuhan sel kanker yang

WHO (2019) tidak terkendali dalam jaringan

mendefinisikan paru dan merupakan penyebab

kanker paru-paru kematian utama dalam


yaitu:
kelompok kanker .

Kanker paru-paru dapat disebabkan oleh sejumlah

karsinogen lingkungan sehingga sangat dibutuhkan

penanganan yang tepat.

Menurut
Kanker paru didefinisikan
Perhimpunan
sebagai kanker primer, yaitu
Dokter Paru
kanker ganas yang berasal dari
Indonesia (PDPI)

kanker paru epitel bronkus atau karsinoma

didefinisikan: bronkus.
PENYEBAB KANKER PARU

1. Merokok

2. Merupakan

perokok pasif

3. Paparan asbes

4. Polusi udara yang

cukup parah
2 JENIS UTAMA
KANKER PARU

WHO (2019) mengklasifikasikan kanker paru-paru secara luas

menjadi dua jenis yaitu:

jenis kanker paru-paru

yang tumbuh lebih cepat

Small Cell Lung Cancer dan SCLC dapat lebih

(SCLC) mampu dikendalikan

pertumbuhannya dengan

kemoterapi. Jenis kanker

paru-paru SCLC memiliki

angka prevalensi 20%.

Jenis kanker paru-paru

NSCLC lebih sering


Non-Small Cell Lung
terjadi dengan angka
Cancer
prevalensi 80% dari
(NSCLC).
keseluruhan kasus kanker

paru-paru.
er
nk
Ka

P A T O F I S iO L O G
gejala dan pe I
nyebarannya

Gejala yang timbul dapat berupa batuk,


hemoptysis, dyspne atau sesak nafas,
demam, dan dingin. Pada stadium lanjut,
penurunan berat badan dan biasanya
menunjukan adanya penyebaran sel kanker,
khususnya pada hati. Kanker paru dapat
menyebar ke struktur-struktur terdekat
seperti kelenjar limfe, dinding esophagus,
pericardium, otak, dan tulang rangka
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
Diagnosis kanker paru dilakukan melalui

beberapa cara, antara lain :

- Anamnesis : dengan cara mencari tahu

riwayat penyakit pasien. Apabila pasien

memiliki gejala respirasi (mis. : batuk, nyeri

dada) yang tidak kunjung sembuh dengan

pengobatan biasa pada “kelompok risiko”,

maka akan dilakukan prosedur diagnosis

kanker paru.

- Pemeriksaan fisik : penurunan tampilan

umum (performance status) penderita,

penemuan abnormal terutama pada

pemeriksaan fisik paru benjolan leher, ketiak

atau dinding dada.

- Pemeriksaan khusus : misalnya bronkoskopi,

pemeriksaan Endobrachial Ultrasound (EBUS),

biopsi transtorakal (transthoracal biopsy).


KOMPLIKASI PADA
KANKER PARU-PARU
Pasien kanker paru-paru mudah mengalami depresi, terutama
dengan tingkat pendidikan rendah yang menyebabkan
kurangnya pengetahuan akan komplikasi dari paru-paru
(Halim,dkk, 2020)

Kanker paru jika tidak diketahui sejak dini, pengobatannya sulit. maka
dari itu lebih baik mencegah terjadinya kanker paru daripada mengobati.
Terlebih pada stadium awal, kanker paru biasanya tidak memberikan
gejala pada penderita sehingga kanker paru biasanya terdiagnosis pada
stadium lanjut (stadium III dan IV) (Ananda, dkk, 2018 dan Rejeki &
Pratiwi, 2020)

Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003:17, dalam


Lanmai (2019) komplikasi pada kanker paru diantaranya:

1. Efusi pleura
2. Sindrom Vena Cava Superior (SVCS)
3. Obstruksi bronkus
4. Invasi Dinding Toraks
5. Batuk darah (Hemoptisis)
6. Kompresi penekanan Esofagus
7. Kompresi sumsum tulang. Biasanya terjadi karena efek samping
obat maupun radiasi. gejala yang paling sering muncul adalah
leukopenia dan trombositopenia
8. Metastasis sel kanker ke bagian tubuh lain

Selain itu, dalam Suryanto (2012) disebutkan bahwa


63 % Anemia menjadi komplikasi yang sering terdapat pada
penderita kanker paru dengan prevalensi 63%.

Kanker paru dapat ditangani dengan operasi toraks, yaitu


tindakan operasi untuk penyakit atau cedera pada
kerongkongan, paru-paru, dan anggota tubuh lain yang ada di
dada. Namun komplikasi pernapasan pasca operasi dan semua
jenis operasi toraks merupakan penyebab kematian yang
paling umum terjadi (Setyadi, dkk, 2020).
CONTOH
KASUS

Identitas pasien : Tn. HS, 55 tahun, buruh.


24 Agustus 2018, pasien mengunjungi IGD

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou kemudian dirawat

dengan keluhan sesak nafas.

Hasil anamnesis : keluhan sesak napas

yang tidak dipengaruhi aktivitas sejak

enam bulan lalu dan semakin parah satu

minggu terakhir.

Keluhan pasien : batuk disertai lendir

berwarna putih kekuningan dan tidak

bercampur darah, nyeri punggung

belakang, nyeri dada selama satu minggu

terakhir, penurunan berat badan sebanyak

20 kilogram dalam kurun waktu 6 bulan.


CONTOH
KASUS

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan

fisik, dan beberapa pemeriksaan penunjang

sebelumnya, pasien didiagnosa dengan kanker

paru kanan.

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit

sebelumnya.

Pasien tidak mengonsumsi obat anti

tuberkulosis (OAT).

Lalu apa penyebab pasien mengalami


kanker paru kanan?
Pasien memiliki kebiasaan merokok
selama 10 tahun dengan jumlah ±15 batang

rokok per hari.

Pasien mulai berhenti merokok sejak ±1


tahun terakhir saat mulai mengalami

gejala batuk dan sesak nafas yang

semakin parah.
PENCEGAHAN PENYAKIT
KANKER PARU
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencetuskan sebuah
program sebagai upaya untuk mencegah kanker paru, yang biasa
dikenal dengan teknik CERDIK, yang terdiri dari :

1. 2. 3.
Cek kesehatan Konsultasi dengan
Jauhi asap rokok
secara berkala dokter

4. 5. 6.
Rajin melakukan Olahraga secara Melakukan diet
aktivitas fisik rutin dan teratur sehat

7. 8. 9.
Mengkonsumsi buah,
sayur, biji-bijian, dan Istirahat cukup Mengelola stres
protein
Apa itu caregiver?
Apa saja jenisnya?

Caregiver adalah individu yang


memberikan sebuah perawatan
kepada orang lain yang sakit maupun
orang yang tidak mampu dan
caregiver dapat berasal dari anggota
keluarga, teman, atau tenaga
profesional yang memperoleh bayaran

Formal Caregiver
Individu yang menerima bayaran
untuk memberikan perhatian,
perawatan dan perlindungan kepada
individu yang mengalami sakit

Informal Caregiver
Individu yang menyediakan bantuan
untuk individu lain dan masih memiliki
hubungan keluarga maupun dekat
dengannya seperti, keluarga, teman
atau tetangga dan biasanya tidak
menerima bayaran
FUNGSI CAREGIVER
Fungsi dari caregiver sendiri adalah untuk

untuk meringankan beban pasien atau

keluarga pasien supaya dapat menjalani

aktivitas sehari-hari secara normal, yang dapat

dilakukan dengan cara :

- Menyediakan makanan pasien

- Membawa pasien ke dokter

- Memberi dukungan emosional, berupa

perhatian, dan kasih sayang.

- Membantu untuk menentukan pilihan pasien.


Membantu
menghubungi dokter
dalam keadaan darurat
Memastikan pasien
kanker paru
mengkonsumsi
obatnya
Mengantarkan pasien
ke tempat treatment
pengobatan
Mencatat dan
membantu mengingat
hasil pertemuan pasien
dengan dokter
Memastikan jadwal
checkup dan treatment
Membantu mengawasi
gejala yg dialami
pasien

Menyiapkan makanan bagi pasien


kanker paru
Melakukan tugas rumah yang
memberatkan bagi pasien
Membantu mengelola masalah
keuangan
Membantu mengatur jadwal
kegiatan keluarga pasien
Memberikan support dan semangat
kepada pasien
Pelajari
Pelajari sebanyak mungkin hal mengenai

kanker paru dan menjadi caregiver dapat

membantu merasa lebih siap serta


Tanya
mengurangi stres yang ada. Pengetahuan
Tanyakan hal yang dapat
yang baik dapat membuat lebih percaya
membantu menambah wawasan
diri dalam mengambil keputusan dalam
tentang menjadi caregiver pasien
merawat pasien
kanker paru ke ahli ataupun orang

lain yang berpengalaman

mengenai hal tersebut

Terima reaksi
yang beragam
Masing-masing orang akan memiliki
Pastikan memahami apa yang pasien
reaksi yang berbeda mengenai kabar
inginkan. Jika detail mengenai
maupun detail penyakit pasien. Pastikan
masalah kanker paru yang dialaminya
membagikan kabar maupun informasi
hanya ingin dibagikan kepada orang-
lain mengenai pasien dengan waktu
orang terdekat pasien. Jangan

sampai membagikan informasi yang


serta tempat yang tepat untuk bisa

pasien tidak inginkan untuk tersebar menerima informasi-informasi tersebut

dengan baik
Diskusikan peran
dengan pasien
Menyediakan sebagian besar dukungan dari rumah

Perawatan di dalam Perawatan kebersihan


rumah

Penilaian dan
pengelolaan gejala Pengadministrasian
obat

Lubis, (2004) mengemukakan bahwa tugas caregiver


digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu:

1. Berdasarkaan bentuk gangguan yang dialami pasien

Memberikan bantuan
fungsi kognitif dengan
pasien yang memiliki
gangguan pada fungsi
Memberikan bantuan fisik kognitif
dengan pasien yang memiliki
gangguan fisik

2. Berdasarkaan bentuk gangguan yang dialami pasien

Pertolongan Informasi
pertama Kenyamanan Semangat Bersikap positif
menjaga kesejahteraan
sebagai seorang
caregiver

Cari orang lain & lingkungan


yang dapat mendukung Jangan abaikan
perasaan diri sendiri
Temui profesional serta
dokter apabila diperlukan
Makan makanan
Berani meminta bantuan bergizi
apabila diperlukan

Istirahat yang teratur


Berolahraga
Ketahui batasan
Rencanakan masa depan & diri sendiri
keinginan yang ingin dicapai

Sisihkan waktu untuk


diri sendiri

Tips
“Me Time"
Membaca buku
Mendengarkan musik
Menonton film
Bermain bersama
orang-orang di
sekitar
Berolahraga
Memasak
Melukis
Mencoba mencari
hobi baru
Tips Tips
Meringankan Coping dengan
Perasaan Emosi yang
Terbebani Dirasakan
Terima bantuan Menerima segala emosi yang
Buat daftar mengenai hal apa saja dirasakan
yang orang lain bisa bantu seperti Merasakan segala macam emosi
membersihkan rumah, berbelanja, merupakan hal yang normal. Salah
ataupun memasak. Dengan begitu, satunya dengan membuat jurnal emosi,
beban yang dirasakan akan dapat maka dapat membantu untuk melewati
sedikit teratasi masa-masa berat dan
mengekspresikan perasaan
Temui teman-teman dan keluarga
Dengan menemui teman dan keluarga Stay positive
atau meskipun hanya sekedar melalui Dengan menerapkan perilaku positif,
telefon ataupun chat, akan dapat maka akan meningkatkan mood diri
sangat membantu dalam menangani sendri maupun orang lain
perasaan terbebani
Curhat kepada orang yang
Gabung ke dalam support group dipercaya
Support group terutama yang berfokus Menjadi seorang caregiver terkadang
pada caregiver pasien kanker dapat bisa terasa sangat berat, dengan
sangat membantu meringankan beban menceritakan masalah dan beban
yang dirasakan yang dialami ke orang terpercaya
maka akan mempermudah proses
Perdalam ajaran agama coping
Mendalami agama dapat menjadi
sumber kekuatan dan dukungan yang Temui profesional
besar bagi beberapa orang. Dengan Menemui profesional bisa sangat
berdoa dan terhubung dengan Tuhan membantu terutama profesional yang
maka akan membantu memenuhi memahami bidang kanker
kebutuhan spiritual
Daftar Pustaka
Dhewi, R. R. K., & Widyastuti, R. H. (2017). Kebutuhan Caregiver dalam Merawat Lansia
dengan Demensia Di Panti Wredha Kota Semarang (Doctoral dissertation, faculty of
medicine).

Lanmai, K. L. (2019). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Komprehensif Pada Tn. WB


Dengan Kanker Paru Di Ruang Komodo RSUD PROF. Dr. WZ Johanes Kupang (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Kupang).

lungcancercenter.com. (2021). What Does It Mean to Be a Caregiver?. Diakses pada 19


Mei 2021, dari https://www.lungcancercenter.com/resources/caregivers/

Lung.org (2020, 22 Maret). Self-Care Tips for Lung Cancer Caregivers. Diakses pada 19
Mei 2021, dari https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/lung-
cancer/family-and-friends/taking-care-of-yourself/self-care

American Cancer Society. (2017). Cancer facts and figures 2017.

Lung Ambition Alliance.(2019). Menurut hasil survei, masyarakat percaya bahwa


prognosis penyakit kanker sangatlah menakutkan, dan mereka menginginkan cara lain
untuk mendeteksi kanker paru-paru. https://www.globenewswire.com/en/news-
release/2019/11/27/1953439/0/id/Survei-global-baru-menunjukkan-bahwa-
masyarakat-umum-memiliki-persepsi-yang-salah-mengenai-kanker-paru-paru.html

Rejeki, M., & Pratiwi, E. N. (2020). Diagnosis dan Prognosis Kanker Paru, Probabilitas
Metastasis dan Upaya Prevensinya. Proceeding of The URECOL, 73-78.

Anda mungkin juga menyukai