Anda di halaman 1dari 31

SINDROM NEFROTIK + GIZI BURUK KONDISI V

Pendildikan Dokter Umum


Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja
PR Laporan Kasus
Husna Ofi Latifah, S.Ked
Salvitri Puspa Aryago, S.Ked
Pembimbing:
DR.Dr. Rosiana, Sp.A
Menghambat reabsorbsi air di nefron dengan cara
memblok kanal NA-K-Cl cotransfer (NKCC2) pada
lengkung henle bagian atas.
Furosemid secara kompetitif menghambat ikatan
kloride pada cotransfer mencegah transfor Na dari
lumen lengkung henle menuju intersisium basolateral
lumen menjadi lebih hipertonik reabsorbsi air
pada nefron
Hb Penderita Jumlah PRC yang diberikan dalam 3-4 jam
7-10 g/dL 10 ml/KgBB
5-7 g/dL 5 ml/KgBB
< 5 g/dL 3 ml/KgBB
Efek samping
Transfusi
Reaksi Imunologi Reaksi Non-Imunologi
Reaksi transfusi Hemolitik
Reaksi Transfusi Non Hemolitik
Reaksi akibat volume yang berlebihan
Reaksi karena darah transfusi
terkontaminasi
Reaksi transfusi febrile
Reaksi Alergi
Anafilaksis
Alergi
Hepatitis, malaria, sifilis, virus
CMV
dan virus Epstein barr
AIDS
GVHD (graft versus host disease)
Pengobatan SN
Relaps
Proteinuria +2
Setelah pengobatan steroid dihentikan
Prednison
TIDAK DIPERLUKAN
Pemberian AB
selama 5-7 hari
Proteinuria (-)
Proteinuria 2
Prednison
dosis penuh
sampai remisi
(maksimal 4
minggu )
Remisi (-)
Remisi (+)
Dosis alternating
selama 4 minggu
Stop
Dosis altermating 4 minggu
Remisi (-)
Resistensi
Steroid
Pengobatan SN
Relaps
Efek Samping Kortikosteroid
Perubahan
metabolik
insufisiensi adrenal akut (krisis adrenal
Withdrawal of
therapy
penambahan berat badan
Alkalosis
Hipokalemia
Hiperglikemia
Hiperlipidemia
Glikosuria
resistensi insulin dan gangguan
toleransi glukosa
diabetes steroid (steroid-induced
diabetes)
Efek Samping Kortikosteroid
Respon Imun
defisit memori verbal dan deklaratif
Defisit Kognitif
Efek antiinflamasi
Delirium dan demensia
Mata
Katarak (pada anak)
Glaukoma
opasififikasi dari kristalin lensa
Efek Samping Kortikosteroid
Gastrointestinal
Hipertensi
Kardiovaskuler
Ulkus peptikum
Atherosklerosis
Mual muntah
Sistem
Reproduksi
Trimester I cleft palate
Intoleransi glukosa intestinal
Trimester I cleft palate Penurunan jumlah sperma
Amenore
Pseudo-Addisonian pada
neonatus.
3

Sistem Saraf
perubahan mood,
kecemasan,dan insomnia
Tulang
Osteoporosis
Risiko patah tulang
Osteonekrosis
Perbedaan antara prednison dan metilprednisolon :
Pada prednison terdapat efek retensi natrium
sedangkan pada metilprednisolon tidak ada
Leukosit pada
Pemeriksaan Sedimen
Urin
Normal : <5/LPB
(+) : 6-10/LPB
(++) : 10-20/LPB
(+++) : >20/LPB
Penyebab
batuk pilek
terbanyak
Rhinovirus
Virus influenza A,B,C
Virus Parainfluenza
Virus Parainfluenza
ISK menyebabkan SN
Berdasarkan RDA diet protein 2g/kgBB/hari
Diet tinggi protein tidak diperbolehakn karena menambah protein loss
Diet protein pada penderita SN
Diet protein
Diet rendah
protein
Diet tinggi
protein
Diet protein
sedang
Diet rendah protein I (CCT 5-10 ml/menit atau ureum > 100 mg/dL
Diet rendah protein II ( CCT 20-30 ml/menit)
CCT 30-50 ml/menit
Pengobatan edema pada
Sindrom Nefrotik
Masukan natrium dikurangi
diet tanpa
menggunakan garam
Pembatasan garam
dihentikan jika edema
membaik
Jika edema tidak berat
Tidak perlu pembatasan
cairan
Jika edema berat
Diuretika
Furosemid 1-2 mg/kgBB/hari
Jika hipokalemi ( 3,5 mEq/L) kombinasi
dengan spironolakton ( 1-2 mg/KgBB)
Pembatasan cairan 30
ml/kgBB/Hari
Jika albumin < 1,5 g/dL
Transfusi albumin 20-25%
1g/kgBB dalam 1 sampe 2
jam
Pada pasien ini penyebab anemia akibat penyakit ginjal yang
dialaminya.
Kerusakan ginjal
Penyebab Anemia pada
anak ini
Fungsi eritropoesis terganggu
Bahan pembentuk hemoglobin
<<
Protein loss

Fase stabilisasi :
50 ml glukosa atau larutan
gula pasir 10% oral
2 jam pertama F75 25 ml
setiap 30 menit
10 jam berikutnya F75 100
cc setiap 2 jam
Bila dapat menghabiskan
sebagian besar F75 berikan
F75 145 ml setiap 3 jam
Bila dapat menghabiskan F75
145 mll tingkatkan menjadi
200 ml setiap 4 jam

Fase transisi
F100 225 ml setiap 4 jam selama
2 hari
Hari ke-3 berikan F100
dengan dosis dinaikkkan 10 ml
sampai dosis maksimal 330 ml
sampai hari ke-14

Fase Rehabilitasi
F100 ditambah makanan anak
atau lumat serta buah sampai
BB/TB > -2SD (standra WHO)

Gejala Gangguan
elektrolit
Hiponatremia
< 130 mEq/L
Hipernatremia
> 150 mEq/L
Hipokalemia
< 3,5 mEq/L
Hiperkalemia
> 5,0 mEq/L
Sangat ringan (120-130 mEq/L)
- Tidak ada gejala klinis yang khas
Na > 160 mEq/L
Iritabel, depresi
sensorium, letargi, dan
kejang ( N > 165 mEq/L)
Letargi, parastesi tungkai, nyeri
otot,kelemahan otot, fatigue, ileus
paralitik, meteorismus, mual,
anoreksi dan nafas dangkal
Sering tidak jelas : ileus, parastesi,
kelemahan otot, fatigue, mual
Ringan ( 105-120 mEq/L)
- haus, mukosa kering
Na > 180 mEq/L
Bingung, perdarahan
intrakranial (pada
anak), meninggal
Gambaran EKG:
Hipokalemia ringan (3,5 mEq/L)
Gelombang T rendah
Tampak Gelombang U
Hipokalemia sedang (2,5 3,5
mEq/L)
Gelombang U jelas
Hipokalemia berat (< 2,5 Meq/L)
Gelombang T rendah
Gelombang U prominent
Depresi segmen ST
Gambaran EKG :
Hiperkalemia ringan ( 7 mEq/L)
Gelombang T tinggi dan simetris
Hiperkalemia sedang ( 8 mEq/L)
Gelombang T amat tinggi
Depresi segmen ST
Interval PR memanjang
Hiperkaleemia berat (10 mEq/L)
Gelombang T sangat tinggi
QRS bizarre
Hiperkalemia berat (>10 mEq/L)
Ventrikel fibrilasi
Sedang (90-104 mEq/L)
- Sakit kepala, mual, vertigo,
takikardia, hipotensi
Sangat berat < 90 mEq/L
- apatis, koma, dan hipotermi
Gizi anak menurut berat badan
Jenis
Kelamin
Umur
(bulan)
Gizi buruk Gizi
Kurang
Gizi baik Gizi lebih
Perempuan 0 1,7 1,8-2,1 2,2-3,9 4,0
1 2,1 2,2-2,7 2,2-2,7 5,1
2 2,6 2,7-3,2 2,7-3,2 6,1
3 3,1 3,2-3,8 3,2-3,8 7,0
Laki-laki 0 1,9 2,0-2,3 2,4-4,2 4,3
1 2,1 2,2-2,8 2,9-5,5 5,6
2 2,5 2,6-3,4 3,5-6,7 6,8
3 3,0 3,1-4,0 4,1-7,6 7,7
Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 920/Menkes/SK/VIII/2002
Perbedaan darah lengkap dan
pemeriksaan darah tepi
Hemoglobin
leukosit
Eritrosit
hematokrit
Trombosit
Laju Endap Darah (LED)
Hitung jenis (Netrofil batang,
netrofil segmen, basofil,
eosinofil, limfosit, monosit)
Indeks eritrosist (MCV,
MCH,MCHC)
Pemeriksaan darah lengkap
Evaluasi morfologi dari sel
darah tepi (eritrosit, trombosit,
leukosit)
Memperkirakan jumlah
leukosit dan trombosit
Identifikasi parasit ( malaria,
mikrofilaria, dn tripanosoma)
Pemeriksaan darah tepi
Diagnosis Banding Anemia
Hemolitik Perdarahan Aplastik Defisiensi Keganasan
Pemeriksaan fisik
Ikterus +/_ _ _ _ _
Pemebesaran
lien
+ _ _ _ +
Pembesaran
hepar
+ _ _ _ +
Pembesaran
KGB
_ _ _ _ +
Manifestasi
perdarahan
_ + + _ _
Pemeriksaan
laboratorium
Hemoglobin
Leukosit N N
Trombosit N N// N N//
Darah tepi Ankilositosis,
target sel, sel
sabit
_ _ _ _
Retikulosit

N/
Refleks primitif
Refleks primitif
Refleks Moro Menghilang pada usia 6 bulan
Refleks hisap Menghilang usia 12 bulan
Refleks mencari ( rooting) Menghilang usia 6-12 bulan
Plantar grasp Menghilang usia 8 bulan
Palmar Grasp Menghilang usia 2-3 bulan
Asymetric Tonic Neck Reflex Menghilang usia 6-7 bulan
Babinsky reflex Menghilang usia 6 bulan
Sumber: medscape
Perbandingan kandungan zat besi pada ASI
dan susu formula
ASI
0,5-1,5 mg/L
Penyerapan 20-50%
SUSU FORMULA
Dasar susu sapi : 3,4-12 mg/L
Dasar susu soya : 1,3 12,7 mg/L
Penyerapan : 4-7%
Derajat dehidrasi
Prognosis Gizi Buruk

Anda mungkin juga menyukai