Anda di halaman 1dari 11

Hipopituitarisme; Gejala, Patofisiologi, dan Pengobatannya

Hipopituitarisme
Hipopituitarisme adalah suatu gambaran penyakit akibat insufisiensi kelenjar
hipofisis, terutama bagiananterior. Gangguan ini menyebabkan munculnya masalah
dan manifestasi klinis yang berkaitan dengandefisiensi hormon-hormon yang
dihasilkannya.

Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Hipofisis atau nama lainnya adalah kelenjar pituitary merupakan kelenjar
yang sebesar kelerengnamun mempunyai makna fisiologis yang sangat penting bagi
kelangsungan dan homeostasis tubuhmanusia. Selain itu hipofisis, terutama bagian
anterior, memiliki kemampuan dalam mengatur kelenjar-kelenjar endokrin lainnya.
Hal inilah yang menyebabkan kelenjar ini diberi nama Master of Gland
.
Anatomi Hipofisis
Kelenjar hipofisis merupakan struktur kompleks pada dasar otak, terletak dalam sela
tursika,di ronggadinding tulang sphenoid. Kelenjar hipofisis manusia dewasa terdiri dari
lobus posterior atau
neurohipofisis sebagai lanjutan dari hipotalamus, dan lobus anterior atau
adenohipofisis yang berhubungan dengan hipotalamus melalui tangkai hipofisis. Pada
manusia lobus Intermedia terdapatmenyatu dengan lobus anterior.

Vaskularisasi hipofisis
Suatu struktur vaskular, yaitu sistem portal hipotalamus-hipofisis, juga
menghubungkan hipotalamusdengan bagian anterior kelenjar hipofisis. Melalui
sistem vaskular ini hormon pelepasan dari hipotalamus dapat mencapai kelenjar
hipofisis untuk mempermudah pelepasan hormon.

Embriologi Hipofisis
Kelenjar hipofisis terbentuk sejak awal perkembangan embrional dari penyatuan dua
tonjolanektodermal yang berongga. Kantung rathke, suatu invaginasi dari atap daerah
mulut primitif yangmeluas ke atas menuju dasar otak dan bersatu dengan tonjolan
dasar ventrikel ketiga yang akan menjadi neurohipofisis.

Hormon-Hormon yang Dihasilkan Hipofisis
Hipofisis mempunyai dua lobus, lobus anterior (adenohipofisis) dan lobus posterior
(neurohipofisis), dandaerah intermedia, masing-masing daerah dan lobus
menghasilkan masing-masing hormon.

Hormon yang dihasilkan oleh adenohipofisis
Tujuh macam hormone yang dihasilkan adenohipofisis telah diketahui dengan baik
dewasa ini. Hormon-hormon tersebut adalah ACTH(adrenocorticotropic hormone ),
MSH (melanocyte-stimulating hormone),TSH/thyrotropin ( thyroid-stimulating
hormone), FSH(foliccle stimulating hormone), LH (luteinizinghormone), GH (growth
hormone), dan PRL (prolaktin). ACTH,MSH, GH, dan prolaktin
merupakanpolipeptide, sedangkan TSH, FSH, dan LH merupakan glikoprotein.

Hormon yang dihasilkan oleh Neurohipofisis
Lobus posterior mempunyai fungsi utama terhadap pengaturan keseimbangan cairan.
Vasopressin atauhormon ADH (antidiuretic Hormone) terutama disintesis dalam
nucleus supraoptik dan paraventrikularhipotalamus dan disimpan dalam
neurohipofisis.

Fungsi-Fungsi hormon Hipofisis

GH
Gowth hormon atau somatotropin mempunyai pengaruh metabolik utama, baik pada
anak-anakmaupun pada orang dewasa. Pada anak-anak, hormon ini diperlukan untuk
pertumbuhan somatik. Padaorang dewasa berfungsi untuk mempertahankan ukuran
orang dewasa normal dan juga berperan dalampengaturan sintesis protein dan
pembuangan zat makanan. GH disintesis di sel somatrotop padakelenjar hipofisis
anterior. Kerja GH yang paling dramatis adalah pada pertumbuhan otot dan
tulangskelet. Kerjanya dapat dibagi menjadi kerja direk dan indirek.

Kerja indirek hormon pertumbuhan
GH bekerja pada untuk menstimulasi sintesis dan sekresi IGF-1 peptida yang
menstimulasipertumbuhan. Pada sel lemak, IGF-1 menstimulasi lipolisis dan pada
otot hormon ini menstimulasisintesis protein. Reseptor GH fungsional juga terdapat
di tulang, menstimulasi produksi lokal IGF-1 padakondrosit proliferatif.

Kerja direk hormon pertumbuhan
GH bersifat diabetogenik karena kerja hormon ini berlawanan dengan insulin dan
bersifat lipolitik di sellemak dan glukoneogenik di sel otot.

Kadar GH normal : -setelah diberi glukosa < 2 mU/L
-stress > 20 mU/L
MSH
MSH atau melanocortin stimulating hormone merupakan suatu unsur pokok dari
propiomelanokortin.Hormon ini mengingkatkan pigmentasi kulit dan merangsang
dispersi granula-granula melanin dalam melanositm.Sekresi MSH diatur oleh CRH
(corticotrophin releasing hormone) dari hipotalamus dan dihambat oleh pengeluaran
kortisol

Prolaktin
Merupakan salah satu kelompok hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan
payudara dan sekresi susu. Pelepasan prolaktin berada dibawah pengaruh
penghambatan tonik oleh hipotalamus melaluidopamin, yang disekresi oleh sistem
neuron dopaminergik tuberohipofiseal. Jika faktor-faktorpenghambat ini tidak ada
maka sekresi prolaktin akan meningkat dan dapat terjadi laktasi. Thyrotropin-
releasing hormone (TRH) merangsang sekresi prolaktin.

Kadar prolaktin normal: 50-400 mU/L

Gonadotropic Hormon
FSH (folikle stimulating hormone) dan LH (lituneizing hormone) adalah
gonadotropik hormon, sekresihormon ini diatur oleh GnRH (gonadotropic releasing
Hormone) yang dihasilkan oleh hipotalamus.
Fungsi FSH dan LH pada laki-laki :
FSH berfungsi memepertahankan dan merangsang spermatogenesis, sedangkan LH
merangsang sekresitestosteron oleh sel-sel Leydig atau sel-sel interstisial testis.

Fungsi FSH dan LH pada perempuan :
Meranngsang perkembangan folikel menjadi folikel de graff dan sekresi estrogen
oleh sel-sel folikel. LHmenyebabkan ovulasi dan mempertahankan serta merangsang
sekresi progesteron oleh korpus luteumyang berkembang dari folikel setelah ovulasi.

ACTH
Adrenocorticotropin hormone (ADH) merangsang pertumbuhan dan fungsi korteks
adrenal, merupakansuatu faktor yang sangat penting pada pengaturan produksi
kortisol. CRH (corticotrophin releasinghormone) dan arginine-vasopresin (AVP)
bekerja secara sinergis untuk merangsang sekresi ACTH.
Kadar ACTH normal : - jam 09:00 = 10-80 ng/L

TSH
Merangsang pertumbuhan dan fungsi kelenjar thyroid. TSH menyebabkan pelepasan
tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3),
Kadar TSH normal : 0,3-4,0 mU/L
T4 bebas : 9-26 pmol/L
T3 bebas : 3,0-8,8 pmol/L

Etiologi Hipopituitarisme

Penyebab dan proses patologi pada penyakit ini antara lain disebabkan :

- Tumor Hipofisis-

- Trombosis vascular yang menyebabkan nekrosis kelenjar hipofisis normal

- Penyakit granulomatosa infiltrative

- Idiopatik atau mungkin penyakit autoimun.

Manifestasi Hipopituitarisme
Manifestasi yang muncul pada hipopituitarisme ini bermacam-macam berdasarkan
usia penderita. Padaanak-anak, terjadi gangguan pertumbuhan somatik akibat
defisiensi pelepasan GH. Dwarfisme hipofisismerupakan konsekuensi dari hal
tersebut. Ketika anak-anak tersebut mencapai pubertas, maka tanda-tanda seksual
sekunder dan genitalia eksterna gagal berkembang. Selain itu sering
ditemukaninsufisiensi adrenal dan hipotiroidisme,hipoglikemia, kulit terlihat pucat
karena tidak adanya MSH.
Manifestasi klinik :
- Tubuh kerdil (dwarfisme hipofisis) akibat defisiensi GH (bila terjadi pada anak)

- Tanda seksual sekunder dan genitalia eksterna gagal berkembang, akibat dari
defisiensigonadotropik hormon sehingga produksi FSH dan LH berkurang.
Akibat dari FSH defisiensi,pematangan folikel tidak terjadi, tidak dihasilkannya
estrogen pada perempuan. Hal inimenyebabkan payudara tidak tumbuh, dan
terjadi amenore primer. Jika terjadi pada pria akibatLH berkurang pembentukan
testosteron berkurang, akibatnya tidak timbul ciri-ciri kelaminsekunder pada pria
(bila terjadi pada anak)
- Insufisiensi adrenal. hal ini terjadi akibat defisiensi ACTH sehingga
pembentukan hormon-hormon korteks adrenal terganggu, defisiensi kortisol,
aldosteron, dan adrenalandrogenberkurang.
-
- -
-
- Hipoglikemia, hal ini disebabkan karena defisiensi hormone kortisol yang
pengeluarannya dirangsang oleh ACTH yang disekresi oleh hipofisis, salah
satu fungsi kortisol adalahmeningkatkan glukoneogenesis, dan menurunkan
glikolisis. Akibat dari defisiensi hormone inimaka terjadilah penurunan
glukoneogenesis, peningkatan glikolisis akibatnya gula darahmenurun yang
mengakibatkan hipoglikemia. Hal ini diperparah dengan adanya defisiensi
GH,GH merupakan hormone yang bersifat hiperglikemia, akibat defisiensi
GH efek darihiperglikemiknya tidak ada.
- Takikardia, hipoglikemia menyebabkan epineprin bekerja yang selanjutnya
akan memengaruhidenyut nadi mengakibatkan takikardi.
- Kelemahan otot dan penurunan berat badan, hal ini terjadi akibat dari
hipoglikemia yangmenyebabkan pengaktifan saraf simpatis dan menghambat
pelepasan insulin sehingga jugamemengaruhi lipolisis dan pemecahan protein.
- Anemia, nerutropenia, eosinofilia, trombopenia, llimfositosis. Salah satu
fungsi glukokortikoidyang sekresinya diatur oleh ACTH adalah meningkatkan
pembentukan eritrosit, trombosit, dangranulosit basofil, limfosit dan monosit.
Akibat dari kekurangan efek dari glukokortikoid padasel pembentuk darah
menyebabkan anemia, neutropenia, eosinofilia, limfositosis.
- Rambut pubis yang jarang akibat dari defisiensi androgen karena kadar ACTH
menurun.
- Tekanan darah menurun. Penurunan sensitivitas katekolamin di jantung dan
pembuluh darahmenyebabkan hipotensi.
- Amenore sekunder pada wanita dewasa. Akibat defisiensi gonadotropin
hormon, menyebabkankorpus luteum tidak terbentuk dan dinding
endometrium tidak hiperplasi, yang menyebabkantidak adanya peluruhan.
- Atrofi payudara dan genitalia eksterna, pertumbuhan payudara salah satunya
diatur olehestrogen hormone yang dihasilkan oleh oleh adanya peran FSH dan
LH, akibat dari kekuranganhormon ini menyebabkan defisiensi pada estrogen
akibatnya terjadi atrofi payudara dangenitalia eksterna.

Pemeriksaan pada Hipopituitarisme

- Pemeriksaan Biokimia
Pasien dengan hipopituirarisme tidak akan merespon jika diberikan pengujian
hormon perangsangsekresi. Uji fungsi hipofisis kombinasi dapat dilakukan pada
pasien ini dengan menyuntikkan :1.
1. Insulin. Insulin akan menyebabkan hipoglikemia, pada saat hipoglikemia
dengan kadar serumglukosa yang kurang dari 40 mg/dl, normalnya
menyebabkan pelepasan GH, ACTH, kortisol.Namun pada penderita
hipopituitarisme mungkin tidak terjadi pelepasan tersebut atau hanyasedikit
hormon yang dilepaskan.2.

2. CRH. Pada orang normal CRH akan merangsang hipofisis untuk
mensekresikan ACTH, MSH.3.
3. TRH. Pada normalnya penyuntikan TRH akan merangsang hipofisis
mensekresikan TSH.
4. GnRH. Pada normalnya GnRH akan merangsang pelepasan hormon FSH dan
LH.
Pada penderita hipopituitarisme gagal untuk merespon empat rangsangan
tersebut.

Pemeriksaan Radiografi
Pada pasien hipopituitarisme yang diduga akibat tumor hipofisis, perlu dilakukan
pemeriksaan radiografiuntuk mencari kebenaranya. Tumor-tumor pada hipofisis ini
sering menyebabkan hipopituitarisme.

Penatalaksaan Hipopituitarisme
Penatalaksanaan hipopituitarisme diobati dengan penggantian hormon-hormon yang
mengalamidefisiensi. Defisiensi GH menyebabkan pemberian GH secara injeksi
setiap hari. Pemberian GH padaanak-anak dapat menyebabkan penigkatan tinggi
badan yang berlebih. Hormon hipofisis hanya dapatdiberikan secara disuntikan.
Sehingga, pengobatan ini dilakukan hanya sebagai alternatif. Sebagaicontoh
insufisiensi kelenjar adrenal akibat dari defek ACTH diobati dengan pemberian
hidrokortisonoral. Pemberian tiroksin oral pada defisiensi TSH. Pemberian androgen
dan estrogen oral juga diberikansebagai pengganti dari FSH, LH yang mengalami
defisiensi akibat hipopituitarisme.

Contoh kortikosteroid oral :
Dexametason
Dosis : 0,75- 9 mg/ hari sebagai permulaan, diikuti dengan pengurangan dosis secara
bertahap sesaidengan kemajuan klinis.
Contoh pengganti GH :
Somatropin
Dosis : 0,5-0,7 UI/kgBB/minggu; dibagi menjadi 7 suntikan subkutan.
Kontra indikasi : adanya aktivitas tumor atau pertumbuhan tumor, wanita hamil.
Perhatian :
diabetes mellitus, hipotiroidisme selama pengobatan hormon pertumbuhan, kelainan
endokrin. Pengobatan harus dilakukan oleh dokter yang ahli dan berpengalaman.
Efek samping : reaksi kulit lokal sementara
Interaksi obat : kortikosteroid


Contoh androgen sintetik :
Testosteron Undekanoat
Dosis
: pada umunya , dosis harus disesuaikan berdasarkan respon individual pasien.
Dosis awal : 120-160mg selama 2-3 mingguDosis pemeliharaan : 40-
120mg/hari
Kontra indikasi : bila diketahui atau diduga ada karsinoma prostat atau mamae.
Perhatian : hati-
hati pada anak lakilaki prepubertal, pasien gagal jantung yang jelas dan laten,
disfungsi ginjal, hipertensi, epilepsi, migren, penyakit tiroid, diabetes mellitus.
Efek samping : retensi cairan dan elektrolit, priapismus, gejala lain dan stimulasi seks
ual yangberlebihan, oligospermi, penurunan volume ejakulat. Pada anak laki-laki
prepubertal : perkembangan seksual prekoks, peningkatan frekuensi ereksi,
pembesaran phallus dan penutupan ephipiseal premature. Bila terjadi efek samping
yang berkaitan dengan androgen, pengobatan harus segeradihentikan dan setelah
gejala hilang, mulai lagi dengan dosis yang lebih rendah.

Mesterolon
Dosis defisiensi androgen :
- Dosis awal : 75-100mg/ hari-
- Dosis pemeliharaan : 50-75mg/hari
Kontra indikasi : karsinoma prostat, tumor hati
Perhatian
: pubertas terlambat, periksa prostat secara teratur, hanya digunakan bagi pria,tumor
hati dapat menyebabkan perdarahan intra-abdominal. Keluhan abdomen bagian atas
harus menjadi bahan pertimbangan.
Efek samping
: bila ereksi terlau sering/persisten, hentikan pengobatan atau kurangi dosis

Contoh obat pengganti Estrogen :
Oestradiol
Dosis : 2mg/hari
Kontra indikasi : adanya/diduga adanya riwayat karsinoma payudara. Adanya/diduga
adanyaneoplasia yang tergantung estrogen, penyakit hati akut/kronik, thrombosis
vena dalam; kelainantromboemboli, gangguan serebrovaskular perdarahan, atau
riwayat penggunaan ini berkaitan denganpengguanaan estrogen. Perdarahan genital
abnormal tanpa diketahui sebabnya. Kehamilan atau didugaadanya kehamilan,
porfiria.


Referensi
1.Price, Silvia A., & Lorraine M Wilson. 2006.Patofisiologi.Jakarta : EGC
2.Greenstein, Ben, & Diana Wood. 2010. At a Glance Sistem Endokrin edisi kedua.
Jakarta :Erlangga.
3.Silbernagl, Stefan, & Florian Lang. 2007. Teks & Atlas Bewarna Patofisiologi .
Jakarta : EGC
4.Anonym. 2008. Buku Data Obat di Indonesia edisi 11. PT. mulia purna jaya terbit

Anda mungkin juga menyukai