Anda di halaman 1dari 9

BAB5

PENENTUANPOPULASIDANSAMPELPENELITIAN

5.1.PopulasidanSampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan oleh
penelitiuntukdipelajaridandiselidikidankemudianditarikkesimpulannya.
Populasidapatberupaorang,mahklukhiduplain,bendatakhidup,perilaku,
fenomena alam, dan sebagainya. Bila misalnya kita mengadakan penelitian
tentang mahasiswa Universitas Sumatera Utara, maka populasi penelitian
kita adalah seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Sampel adalah
sebagiandarijumlahdankarakteristikyangdimilikiolehpopulasiyangakan
kitatelititersebut.Jadi,misalnyakitaakanmenelititentangmahasiswaUSU,
makakitabisamengambilsampelsepuluhorangmahasiswaditiapFakultas
saja,danitudianggapsudahmewakilimahasiswaUSU.

5.2.AlasanPemilihanSampel:
1. Kendala sumber daya, baik waktu, dana, maupun sumber daya lainnya.
Penggunaan sampel akan menghemat sumber daya untuk menghasilkan
penelitianyanglebihdapatdipercayadaripadasensus.
2. Ketepatan, dengan pemilihan desain sampel yang abik, peneliti akan
memperoleh data yang akurat, dengan tingkat kesalahan yang relative
rendah.
3. Pengukuran destruktif, biasanya digunakan untuk menguji sesuatu yang
bersifatdestruktifsehinggasampeltidakdigunakanlagi.
Sampel dapat di definisikan sebagai himpunan sebagian dari unsur
unsur populasi yang memiliki ciri ciri sama. Keseluruhan dari bagian itu
disebutpopulasiterhadappopulasihasilpenelitianhendakdigeneralisasikan.
41
Populasi tidak harus terdiri dari unsur manusia, apa saja yang dapat
menjadisumberinformasiataudatadapatdijadikanpopulasi,sepertihewan,
tumbuhan, benda benda, peristiwa dan lain lain, semuanya dapat
dijadikansebagaipopulasipenelitian.

5.3.KegunaanMetodeSampling
1. penelitian secara menyeluruh terhadap seluruh populasi tidak
mungkin dilakukan. Misalnya, bila kita ingin meneliti tentang
kebiasaan makan balita di Indonesia, bagaimana mungkin kita akan
mengumpulkandataseluruhbalitayangadadiIndonesia.
2. objek penelitian bersifat homogen. Misalnya jika diduga terjadi
pencemaran air laut di Selat Sunda, maka peneliti hanya akan
mengambilsampelbeberapatabungairsajadariSelat.
3. dampak destruktif terhadap obyek yang diteliti. Misalnya kita akan
menguji berapa kilo meter daya mesin merk XYZ sepeda motor bila
dihidupkan terusmenerus tanpa henti. Dalam melakukan penelitian
ini, kita tidak mungkin menggunakan seluruh sepeda motor merek
XYZ,karenaakanmerusaknya.
4. menghematwaktu,tenaga,danbiaya.
5.4.PenentuanJumlahSampel
Sebenarnya, tidak ada aturan yang baku dalam menentukan jumlah
sampel dari suatu populasi. Pada dasarnya, semakin besar jumlah
sampelnya, semakin akurat hasil penelitiannya. Tetapi, besar kecilnya
sampel akan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya, tenaga dan
waktuyangtersedia.

42
Selain itu, jenis penelitian juga akan mempengaruhi ukuran sampelnya.
Untuk penelitian yang sifatnya deskriptif umumnya membutuhkan
jumlah sampel yang lebih banyak dari pada penelitian yang dilakukan
untukmengujihipotesis.
Ada beberapa pendapat yang diajukan dalam penentuan jumlah sampel
ini,diantaranya, apabila populasi cukup homogen (serba sama), terhadap
populasi di bawah 100 dapat dipergunakan sampel sebesar 50%, di atas
1.000sebesar15%.

5.5.KarakteristikSampelyangbaik:
1. memungkinkanpenelitiuntukmengambilkeputusanyangberhubungan
denganbesaransampeluntukmemperolehjawabanyangdikehendaki.
2. mengidentifikasi probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi
sampel.
3. memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya
kesalahan)dalampemilihansampeldaripadaharusmelakukansensus.
4. memungkinkanpenelitimenghitungderajatkepercayaanyangditerapkan
dalamestimasipopulasiyangdisusundarisampelstatistika.

5.6.Kesalahanyangseringterjadidalampengambilansampel:
Kenyataan bahwa sampel tidak merupakan cermin yang sempurna
dari keadaan populasinya disebut sebagai kesalahan sampling (sampling
error). Kesalahan demikian bisa terjadi pada setiap penelitian, kecuali
populasinya homogen sempurna. Implikasi adanya kesalahan sampling
adalah perlunya diperhitungkan atau ditaksir besar kecilnya kesalahan itu
dalamgeneralisasiatauinferensi.
1. Sampling Frame Error, yaitu kesalahan yang terjadi bila elemen sampel
tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidak diwakili
secaratepatolehkerangkasampel.
43
2. Random Sampling Error, yaitu kesalahan akibat adanya perbedaan antara
hasil sampel dan hasil sensus yang dilakukan dengan prosedur yang
sama.
3. NonresponseError,yaitukesalahanakibatperbedaanstatisticantarasurvey
yang hanya memasukkan mereka yang merespon dan juga mereka yang
gagal(tidak)merespon.
Untuk penelitian yang menggunakan analisis statistik kesalahan itu
dinyatakan dalam standard error. Dasar teori probabilitas sampling, mungkin
disiniletakperananilmustatistika.
Berapabesarsampelyangdianggappalingbaik?.Sampelyangpaling
baik adalah sampel yang memberikan pencerminan optimal terhadap
populasinya(representatif).Representativitassampeltidakdapatdibuktikan,
hanya dapat didekati secara metodologi melalui parameter yang diketahui
dandiakuikebaikannyasecarateoritikmaupuneksperimental.
Adaempatparameteryangmenentukanrepresentativitasyaitu:
(1).Besarsampel,
(2).Tekniksampling,
(3).Variabilitaspopulasi,
(4).Kecermatanmemasukkanciripopulasikedalamsampel.
Parameterke3bersifatgiven,sementaraparameterparametersisanyadapat
dipermainkangunameningkatkanrepresentativitassampel.
Postulat postulat dari parameter dengan andaian bahwa parameter
lainnyadalamkeadaankonstansebagaiberikut:
1. Besar sampel : Makin besar sampel yang diambil akan makin
tinggi representativitas sampelnya. Populasi penelitian tidak
bersifat homogen sempurna, artinya untuk populasi yang
homogen sempurna maka besar sampel sama sekali tidak
berpengaruhterhadaprepresentativitassampel.
44
2. Teknik sampling : Makin tinggi tingkat random dalam
pengambilan sampel akan makin tinggi representativitas
sampel.Batasanuntukpostulatiniadalahhomogenitaspopulasi
penelitian. Sampling random sama sekali tidak diperlukan jika
populasinyahomogensempurna.
Pertimbangan untuk menentukan jumlah sampel dapat dilakukan dengan
rumus:

Dengan:n=jumlahsampel
Z=nilaiyangsudahdistandardisasisesuaiderajatkepercayaan.
S=deviasistandarsampel
E=tingkatkesalahanyangditolerir,plusminusfaktorkesalahan.

Jumlahsampelyangsesuaiuntuksuatupenelitiandipengaruhioleh:
a.Homogenitas.
Semakin homogen suatu unit pemilihan sampel, semakin kecil jumlah
sampel yang diperlukan. Semakin heterogen suatu unit pemilihan sampel,
semakin besar jumlah sampel yang diperlukan agar dapat mencerminkan
populasi.
b.DerajatKepercayaan.
Derajat ini mengukur seberapa jauh peneliti yakin dalam mengestimasi
parameterpopulasisecarabenar.
c.Presisi(ketelitian).
Untukmengukurkesalahanstandardariestimasiyangdilakukan.
d.Proseduranalisis.
e.KendalaSumberDaya.

n=[ZS/E]
2
45
5.7TahapanPemilihanSampel










5.8TeknikTeknikSampling
Untukmemperolehsampelpenelitianyangrepresentatiftelahdikembangkan
banyaktekniksampling.Desainsampelterdiridariduayaitu:
a.Desain Probabilitas (sampel probabilitas), artinya bahwa setiap sampel
dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama
untukdipilih.Jenisdesainsampelprobabilitas:
SampelRandomSederhana(SimpleRandomSampling)
SampelSistematis(SystematicSampling)
SampelStratifikasi(StratifiedSampling)
SampelKluster(ClusterSampling)
SampelDaerahMultitahap(MultistageAreaSampling)
b.Desain Sampel Nonprobabilitas (Nonprobability Sampling), artinya setiap
sampeldipiliholehpenelitisecaraarbitrerdanprobabilitasmasingmasing
anggotapopulasitidakdiketahui.Jenissampelnonprobabilitas:
Penentuan Target Populasi
Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel
Penentuan Prosedur Pemilihan J umlah Sampel
Pemilihan Unit Sampel Aktual
Penentuan J umlah Sampel
Penentuan Metode Pemilihan Sampel
Pelaksanaan Penelitian
Convenience. Peneliti menggunakan sampel yang paling
sederhanaatau ekonomis.
46
Judgement. Peneliti berpengalaman dalam memilih sampel untuk
memenuhi tujuannya, seperti menyakinkan bahwa semua populasi
mempunyaikarakteristiktertentu.
Quota. Peneliti mengklasifikasikan populasi menurut kriteria tertentu,
menentukan proporsi sampel yang dikehendaki untuk tiap kelas,
menetapkankuotauntuksetiappewawancara.
Snowball. Responden awal dipilih dengan sampel probabilitas
sedangkan responden berikutnya diperoleh dari usulan/masukan
respondenberikutnya.
Teknik yang paling dianggap paling baik adalah teknik random.
Kebaikan teknik ini tidak hanya landasan teori yang digunakan, namun
berdasarkan hasil eksperimen. Dalam random sampling semua anggota
populasi,secaraindividualataukolektif,diberipeluangsamauntukmenjadi
anggota sampel. Alat yang dianggap paling shahih untuk random sampling
ini adalah tabel bilangan random. Jika besarnya populasi terbatas, peluang
random dapat diberikan kepada anggota populasi secara individual, tetapi
jika populasinya sangat besar peluang random diberikan kepada anggota
populasi sangat besar. Peluang random diberikian kepada anggota populasi
secarakolektifsepertimisalnyadalamsamplinggeografis.
Pengklasifikasian sampel tergantung pada jenis variable yang
digunakan sebagai dasar klasifikasi. Jika variable klasifikasinya diskrit maka
pengklasifikasian sampelnya juga secara diskrit. Semua sampel yang
dihasilkan dari klasifikasi secara diskrit disebut sampel rumpun (cluster
sample), sedangkan klasifikasinya didasarkan pada besar kecil variable
klasifikasinya disebut sampel bertingkat (stratified sample). Baik dalam
sampel rumpun maupun sampel bertingkat, jika proporsi sub populasinya
dicerminkandalamsampeldisebutsampelproposional.
Dalam penelitian penelitian non eksperimental biasanya yang
dipakai adalah sampel proposional. Tetapi dalam penelitian eksperimental
47
dan penelitian murni besarnya sampel harus sama. Sekiranya dalam
eksperimensedangberjalanterdapatkasusyanghilang(missingcases)harus
dilakukan tindakan tertentu untuk mempersamakan jumlah kasusnya
kembali.
Secaragarisbesartekniksampling
terdiridariduamacamteknikyaitu
teknikProbabilitySamplingdan
NonprobabilitySampling.Untuk
lebihjelasnyadisajikandalambagan
dibawahini:
ProbabilitySampling:
tekniksamplingyangmemberikan
kesempatanyangsamakepadaseluruh
populasiuntukdipilih.
NonProbabilitysampling
carapengambilansampeldimanatidak
semuaanggotapopulasidiberikan
kesempatanyangsamauntukdijadikan
sampelsampel.
samplingacaksederhana(simplerandom
sampling)adalahcarapengambilansampel
dilakukansecaraacaktanpamemperhatikan
stratayangadadidalampopulasi.Teknik
samplingjenisinidilakukanbiladatanya
homogen.
Misalnyabilapopulasiadalah1,2,3,4,25
diambilsampelnyasecaraacaksehingga
menghasilkansampel1,3,9,10,11,15,18,21,
24.Biasanya,untukmenentukansampeljenis
inidilakukandengancarapengundian.
samplingsistematisyaituberdasarkan
nomorurutanggotapopulasi.

Misalnyapopulasipenelitiandiurutkan,
berdasarkanpengurutanitukemudian
diambilsampelnyayangnomornyagenap
sajaatauganjilsaja.

2.samplingacaksecaraproporsional
menurutstratifikasi(proportionate
stratifiedrandomsampling):dilakukanbila
populasitidakbersifathomogen.
Misalnyadilakukanpenelitianmengenai
hasilpanenjerukdiKabupatenSambas
KalimantanBarat,makajerukjeruk
dikelompokkanmenurutmutunya(A,B,C,
danD)berdasarkanpanjanglingkarannya
(keliling).
PopulasimutuA=250ton,B=520ton,C=635
ton,danD=198ton.Jumlahsampelyang
diambilharusmeliputistratamututersebut
yangdiambilsecaraproporsional,misalnya
5%darisetiappopulasinya.
samplingkuotayaitutekniksamplinguntuk
menetapkansampeldaripopulasisesuai
dengankriteriakriteriatertentusampai
jumlah(kuota)yangdiinginkan.
Misalnyapenelitiakanmenelititentang
kreditparapedagangdipasardaripara
rentenirpasar,sampelyangditetapkan
sebanyak100pedagang,dankriteriayang
harusdipenuhiadalahnilaikreditlebihdari
2jutarupiah.Apabilapenelitisudah
mendapatkansampelsebanyak100orang
pedagangdengankriteriatersebut,maka
sampeldianggapsudahcukup.

48
Samplingacaktakproporsionalmenurut
stratifikasi(Disproportionatestratified
randomsampling).Berbedadenganteknik
samplingacakproporsionalmenurut
stratifikasi,padateknikinipengambilan
sampelnyatidakdidasarkanatasproporsi
daripopulasi.
Misalnya,penelitianterhadaptinggisiswa
SDyangberumur911tahunditigaSD,
terdapat2orangyangmemilikitinggilebih
dari160cm,5orangmemilikitinggiantara
150159cm,251orangmemilikitinggi140
139cm,dan52orangmemilikitinggikurang
dari140cm,denganpopulasiyangtidak
proporsionalinidapatsajapadasiswa
dengantinggilebihdari160cmdanlebih
dari150cmdiambilsemuanya,sedangkan
sisanyadiambilsecaraproporsional.
SamplingAksidentaladalahteknik
samplingyangdidasarkanataskebetulan,
yaitusiapasajayangkebetulanbertemu
denganpenelitimakadijadikansampel.

Misalnya,penelitiinginmengetahuitentang
pilihanmasyarakatterhadapcalonpresiden
mendatangdisuatupasar,makasiapasaja
yangkebetulanbertemupenelitidipasar
akandijadikansampelpenelitian.

samplingarea(cluster),teknikinidigunakan
untukpopulasiyangtersebarpadadaerah
yangsangatluas.
Misalnyapenelitianmengenaiirigasi
pertaniandiseluruhwilayahkabupatendi
Indonesia.KarenaIndonesiaterdiridari
banyakkabupatenmakadiambilbeberapa
kabupatensajasecaraacak,tetapitetap
memperhatikanstratanya.
purposivesamplingyaituteknik
pengambilansampelyangdipilihsecara
cermatdandianggapmemilikiciriciriatau
sifatsifatkhususyangmenggambarkanciri
ciripopulasisehinggadianggapcukup
representatif.
samplingjenuh(saturationsampling)yaitu
jikaseluruhanggotapopulasidijadikan
sebagaisampel,halinibisadilakukanpada
jumlahpopulasiyangrelatifsedikit.Tetapi
padajumlahpopulasiyangbesarbisasaja
seluruhpopulasinyadijadikansampelbila
sumberdayanyamemungkinkan,
contohkasusiniadalahsensuspenduduk.
snowballsamplingialahpenentuansample
yangmulamulasedikit,kemudiansampel
tersebutdimintamencarisampellainnya,
misalnyatemannya,begituseterusnya
sehinggajumlahsampelakanbertambah
banyak
Sumber:UT
49

Anda mungkin juga menyukai