Anda di halaman 1dari 5

GIPS

Merupakan mineral alam.


Berwarna putih abu-abu, merah dan cokelat karena bercampur dengan material
lain.
Ditemukan pertama di dekat kota Paris sehingga dinamakan Plaster of Paris.
Persyaratan gips
Menghasilkan detail yang jelas dan garis tepi yang tajam
Perubahan dimensi sekecil mungkin
Resisten terhadap kekuatan abrasi
Kekuatan mekanikal tinggi, agar mengurangi resiko pecahnya model
Sesuai dengan bahan cetak
Warna berbeda dengan bahan lain
Murah dan mudah dipergunakan
Komposisi :
Kalsium (CaO) : 32,5 persen
Sulfur( SO3) : 46,6 persen
Oksigen (H2O) : 20,9 persen
Penggunaan Gips
Umum : Membangun candi, bahan cetak, industri keramik, barang seni,
lapisan dinding dan lain-lain
Kedokteran : Untuk membantu penyambungan tulang
Di Kedokteran gigi gips dapat dipakai untuk berbagai keperluan, meliputi :
1. Model; adalah replika fitting surface dari rongga mulut
2. Dies
3. Material cetak
4. Mould; adalah cetakan yang dibuat untuk membuat gigi tiruan
5. Investments
6. Pekerjaan articulator mounting
7. Flasking gigi tiruan
Kimiawi gipsum :
Gipsum adalah : Kalsium Sulfat dihidrat ( CaSO4.2H2O)
Bila dipanaskan akan kehilangan air menjadi : Kalsium Sulfat hemihidrat
(CaSO4)2.H2O
Tiga Cara Pemanasan Gips: Menentukan jenis gips
1. Kalsinasi : Dipanaskan pada suhu 110-130 derajat C, pada ketel terbuka =
Beta hemihidrat ( Dental Plaster)
Ciri-ciri CaSO
4
-- hemihidrat:
a) molekul besar-besar dan ireguler
b) membutuhkan air banyak karena W/P rationya besar
2. Autoclave : Alfa hemihidrat (Dental Stone)
Ciri-ciri CaSO
4
--hemihidrat:
a) serbuknya lembut, jenisnya regular
b) kekuatan kompresifnya lebih besar
c) membutuhkan air sedikit
3. Pemanasan dengan kalsium klorida dan magnesium klorida (densite)
Water / Powder (W/P) Ratio:
Perbedaan diantara model plaster, dental stone dan high-strength dental
stone dalam bentuk dan ukuran kristal
Dental plaster = 0,5 - 0,6
Dental stone = 0,3
High strength dental stone = 0,19 - 0,24
Setting Produk Gips
Sifat reaksi adalah Eksotermis. Reaksi ini tidak pernah bisa 100 persen terjadi
konversi
Proses Setting terjadi melalui tahap:
1. Kalsium sulfat hemihidrat larut dalam air
2. Larutan kalsium sulfat hemihidrat bereaksi dengan air dan terbentuk
kalsium sulfat dihidrat
3. Kelarutan kalsium sulfat dihidrat lambat terbentuk supernaturasi (endapan)
4. Endapan ini tidak stabil, dan terjadi presipitasi kristal menjadi kalsium
sulfat dihidrat yang stabil
5. Setelah presipitasi kalsium sulfat dihidrat stabil terbentuk, lebih banyak
kalsium sulfat hemihidrat yang larut dan hal ini berlangsung sampai seluruh
hemihidrat terlarut
Pengukuran Setting time
Biasanya diukur dengan tes penetrasi menggunakan jarum Gilmore atau
Vicat
Ada dua tahap yaitu : Initial setting dan final setting
Satu menit untuk waktu pengadukan dan 3 menit untuk working time
(menuang dalam cetakan alginat)
Kontrol Setting time
Terdapat 3 metode kontrol setting time yaitu :
1. Pelarutan hemihidrat cepat atau lambat
2. Jumlah nukleus waktu kristalisasi cepat atau lambat, semakin cepat kristal
terbentuk maka pengerasan menjadi cepat
3. Setting time dapat dipercepat atau diperlambat dengan menambah atau
mengurangi pertumbuhan kristal
Dalam praktek yang dapat dilakukan oleh operator adalah : dengan merubah
W/P atau waktu pengadukan
Hal-hal yang mempengaruhi setting time
Kemurnian (Impurities) : Jika kalsinasi tidak komplit, ada sisa partikel
gipsum, setting time menjadi pendek
Fineness : Semakin lembut ukuran partikelnya maka setting time semakin
cepat
W/P ratio : Semakin banyak air, nukleus yang terbentuk semakin sedikit
maka setting time lama
Mixing : Semakin cepat dan lama pengadukan maka setting time semakin
pendek
Temperatur : Penambahan panas secara umum akan mempercepat
kelarutan tapi dalam gips apabila suhu melebihi 50 derajat C reaksi
menjadi lambat (berbalik)
Retarder dan Accelerator
Retarder: Memperlama setting time dengan mengurangi kelarutan dan
menghambat pertumbuhan kristal , contohnya : lem, gelatin, garam (borax,
potasium sitrat, sodium klorida lebih dari 20%
Accelerator: Mengurangi setting time; contoh sodium klorida kurang dari 20%
Ekspansi dapat dideteksi selama setting.
Terjadi karena kristal yang terbentuk spherulitic, selama pertumbuhan
kristal ini akan berdesakan, mendorong satu sama lain.
Terdapat ruang-ruang kosong diantara kristal, menyebabkan terjadinya
porusitas.
Sodium khlorida : bila lebih dari 20 persen akan menghalangi pertumbuhan.
Potasium sulfat dapat mengurangi ekspansi.
Kalsium Sulfat Dihidrat : Mengurangi setting time, working time, dan
ekspansi.
Borax : Mengurangi ekspansi dengan menghambat pertumbuhan kristal
Dalam kondisi biasa, setting expansion (SE):
SE plaster = 0,2 - 0,3 %
SE dental stone = 0,08 - 0,1 %
SE high strength = 0,05 - 0,07%
Biasanya dapat diamati dalam 1 jam
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Pengadukan dengan vakum mengurangi SE
W/P ratio semakin naik maka SE berkurang
Penambahan bahan kimia (NaCl = SE naik dan ST pendek tetapi potasium
sulfat 4% menurunkan SE dan ST)
Imersi dalam air selama setting
Ekspansi Higroskopik
Ekspansi setting dapat ditambah dengan merendam material dalam air
selama setting
Dalam air, kristal akan tumbuh lebih bebas sehingga menghasilkan ekspansi
yang lebih besar daripada biasa
SIFAT GIPS
Selain setting time dan setting ekspansi juga: compressive strength, tensile
strength, kekerasan, ketahanan abrasi
Compressive strength
Dalam kondisi gips keras, memperlihatkan kekuatan kompresi yang tinggi.
Berhubungan dengan W/P ratio. Lebih banyak air yang dipakai maka
kekuatan kompresi lebih rendah
Kelebihan air didistribusi merata dalam campuran dan berhubungan dengan
volume tetapi tidak dengan kekuatannya. Dental plaster lebih porus
daripada dental stone dan karena densitas dental plaster lebih rendah
rendah sehingga kekuatannya rendah.
Dalam 1 jam Kek. Kompresi : dental plaster = 12,5 Mpa; dental stone 31 Mpa
dan High strength DS = 45 Mpa.
Kekuatan dalam kondisi kering ( 7 hari ) = 2x basah
Kekerasan permukaan dan ketahanan abrasi
Berhubungan dengan kekuatan kompresi
Setelah final setting, kekerasan permukaan konstan sampai seluruh
kandungan air menguap.
Kekerasan permukaan akan tercapai lebih dulu dibanding kekuatan
kompresinya
Cara menaikkan kekerasan: impregnasi gips plaster dengan monomer methyl
methacrylate; dental stone dengan epoxy resins, mencampur dental stone
dengan koloidal silika (30%).
Kekuatan Tensile/ Tarik
Penting untuk menahan kekuatan lateral seperti pelepasan model.
Oleh karena gips mempunyai sifat brittle maka dipakai kekuatan tarik
diametral
*** Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Pada 1 jam 2,3 Mpa (setengah kering) ; pada 40 jam = 4,1 Mpa
Kekuatan tarik dental plaster = 1/2 dari dental stone
Kekuatan tarik dental plater 1/5 kekuatan kompresinya
Reproduksi detail
Plaster tidak bisa memproduksi detail permukaan sebagus epoxy karena
permukaan gip porus dalam level mikroskop. Gelembung udara kadang
terperangkap diantara material cetak dan gipsum sebab campuran gips tidak
bisa membasahi beberapa material cetak (silikon)
Vibrasi selama penuangan mengurangi terperangkapnya udara
Menghindari kontaminasi saliva dan darah
MANIPULASI
Spatulasi cukup agar diperoleh camp yang homogen
Serbuk dimasukkan dalam air, biarkan 30 detik, mengurangi masuknya udara
pada pengadukan awal dengan tangan
Vibrasi selama penuangan ke dalam cetakan akan mengurangi
terperangkapnya udara
Pengadukan dengan vacum mixing lebih bagus daripada dengan hand
Pengerasan selama 45-60 menit baru dilepas dari cetakan
Penyimpanan harus tertutup rapat untuk menghindari kelembaban udara
Disinfeksi
Immerse dalam larutan disinfektan selama 30 menit dalam sodium
hypochlorite 1:10
Dapat dengan cara disemprotkan: iodophor, glutaraldehyde atau phenol
Campur gips dengan air yang berisi disinfektan dengan konsentrasi rendah
Larutan ini akan sedikit mempengaruhi kekerasan permukaan

Anda mungkin juga menyukai