HAM adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan atau sejak ia dinyatakan ada.
Tujuan HAM adalah untuk selalu menyadari keberadaan, menghormati dan menegakkan HAM serta martabat pribadi manusia demi terciptanya keadilan dan perdamaian diseluruh dunia, khususnya bagi para anggota yang tegabung didalamnya.
HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM .
Diskriminasi adalah perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan perbedaan warna kulit , suku, agama, dan sebagainya).
Diskriminasi sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Diskriminasi langung Diskriminasi tidak langsung
Diskriminasi yang kerap terjadi adalah : Suku, bangsa dan ras Gender Agama dan keyakinan Diskriminasi terhadap anak
Diskriminasi Terhadap Suku, Bangsa dan Ras
Adanya perbedaan ras atau etnis tidak dengan sendirinya berarti terdapat perbedaan hak dan kewajiban antar kelompok ras dan/atau etnis dalam masyarakat dan negara. Setiap warga negara berhak memperoleh perlakuan yang sama untuk mendapat hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan, tanpa membedakan ras dan etnis.
Bentuk diskriminasi rasial ini sebenarnya berbeda beda, namun secara umum terdiri dari :
Hubungan antara kelompok agama menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Berulangnya model kekerasan beragama dengan pola yang mirip, merupakan dampak dari tindakan diskriminasi yang dilakukan negara terhadap kelompok agama minoritas. Bahkan, kasus kekerasan beragama tidak lagi diselesaikan melalui kebijakan publik namun menyerahkan sepenuhnya kepada elit politik lokal. Dengan keterdiaman pemerintah dan cenderung melokalkan penanganan kasus seperti ini, mengakibatkan timbulnya main hakim sendiri dari kalangan agama konservatif .
Diskriminasi Gender adanya perbedaan antara hak dan kewajiban lelaki dan perempuan dalam berbagai sektor. Serta dikesampingkannnya kodrat wanita dalam aturan konstitusi negara, dalam hal cuti haid yang dipersoalkan, adanya cuti melahirkan namun justru menjadi kerentanan perempuan untuk di PHK. Serta pembatasan usia masa kerja hanya dua tahun, karena dianggap sudah masuk usia perkawinan dan berkeluarga, sehingga nanti hamil melahirkan yang menurut perusahaan justru menjadi tidak efisien. Beban keibuan, beban di dalam rumah tangga, apalagi kalau suami-istri kehilangan kerja (Jobless) yang akan sangat terasa juga perempuan, beban mengurus kesehatan, membesarkan dan bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Diskriminasi Terhadap Anak Diskriminasi terhadap anak adalah salah satu masalah besar yang ada di Indonesia karena masih banyaknya penganiayaan dan penalantaran anak. Penganiayaan adalah perlakuan tidak adil atau tidak wajar dari orang tua atau orang yang lebih dewasa terhadap anak yang seharusnya berada di bawah tanggung jawab orang tua atau pengasuhnya, yang dapat menimbulkan penderitaan, kesengsaraan, cacat bahkan kematian. Bentuk penganiayaan terhadap anak ada 3 macam, yaitu : Fisik Seksual Emosional
Penyebab Terjadinya Diskriminasi Mekanisme pertahanan psikologi (projection) Kekecewaan Mengalami rasa selamat dan rendah diri Sejarah Persaingan dan eksploitasi Corak sosoalisasi
Dampak Negatif Diskriminasi Mengakibatkan munculnya sifat yang buruk yaitu kecongkakan dan kesombongan karena merasa dirinya atau golongannya adalah yang terbaik. Memunculkan sikap apatis (sifat masa bodoh) yang menumbuhkan kehancuran tatanan masyarakat, karena mereka tidak peduli dengan golongan atau suku lainnya, mereka hanya peduli dengan golongan mereka sendiri.
Mereka yang melakukan diskriminasi tidak bisa bersosial dengan masyarakat etnic lain, mereka hanya berteman dengan golongan mereka sendiri. Bagi korban diskriminasi bisa berdampak pada psikologis mereka, korban merasa dikucilkan dan tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan. Bisa timbulnya kericuhan atau bentrokan antar golongan, karena ketidak bisaan menerima perbedaan yang terjadi diantara mereka sehingga menimbulkan perselisihan. Terjadi pembantaian atau pembunuhan terhadap kaum minoritas
Cara-cara Mencegah Diskriminasi Menyadari bahwa yang membedakan manusia disisi Tuhan adalah kualitas ketaqwaan mereka. Melihat keragaman ciptaan, bangsa dan suku adalah sesuatu yang wajar dan niscaya. Membiasakan diri menghindari sifat- sifat saling merendahkan, saling mencela, saling memangil dengan gelaran yang mengandung ejekan , saling berprasangka jelek (saling curiga), saling mencari cari kejelekan orang lain, saling mengunjing.
Menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu perbedaan diantara kita yang dapat saling melengkapi kekurangan tersebut. Tidak mudah terprofokasi oleh perkataan-perkataan provokator yang merendahkan etnic lainnya walaupun mereka mengatasnamakan agama.