Anda di halaman 1dari 29

KEPRIBADIAN DAN

NILAI
PREPARED BY
Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM
Kepribadian
Kepribadian: Keseluruhan cara dimana
seseorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain.

Faktor-Faktor Penentu Kepribadian
Faktor Keturunan. Keturunan merujuk
pada faktor genetis seorang individu,
tinggi fisik, bentuk wajah, gender,
temperamen, komposisi otot dan refleks,
tingkat energi dan irama biologis adalah
karakteristik yang pada umumnya
dianggap entah sepenuhnya atau secara
substansial dipengaruhi oleh siapa orang
tua anda, yaitu komposisi biologis,
psikologis dan psikologis bawaan mereka.
Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan: Faktor lain yang
memiliki pengaruh cukup besar terhadap
pembentukkan karakter kita adalah
lingkungan dimana kita tumbuh dan
dibesarkan; norma dalam keluarga,
teman-teman, dan kelompok sosial dan
pengaruh-pengaruh lain yang kita alami.
Faktor-faktor lingkungan ini memiliki
peran dalam membentuk kepribadian kita.
Sifat-Sifat Kepribadian
Sifat-sifat kepribadian: Karakteristik yang
umumnya melekat dalam diri seorang
individu adalah malu, agresif, patuh,
malas, ambisius, setia, dan takut.
Karakteristik2 tersebut, ketika ditunjukkan
dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat
kepribadian. Karakteristik yang sering
muncul dan mendiskripsikan perilaku
seorang individu
Kepribadian
Lanjutan
Lajutan
Lanjutan
Myers-Brigs Type Indikator (MBTI)
Myers-Brigs Type Indicator: Tes kepribadian
yang mengguna empat karakteristik dan
mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu
dari 16 tipe kepribadian. Instrumen penilaian
berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana
individu akan merasa diberikan dalam tes
tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam
karakteristik ekstraver atau introver
(ekstraverted atau introverted- E atau I), sensitif
atau intuitif (Sensing atau intuitive S atua N),
pemikir atau perasa (Thinking atau Feeling T
atau F) dan memahami atau menilai (Judging
atau perceiving J atau P).
Lanjutan
Istilah2 ini didefinisikan sebagai berikut:
Ekstraver versus Introver- Individu dengan karakteristik ekstraver
digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas
sedangkan individu dengan karakteristik introver digambarkan
sebagai individu yang pendiam atau pemalu;
Sensitif versus Intuitif Individu dengan karakteristik sensitif
digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai
rutinitas dan urutan. Mereka berfokus pada detail. Sebaliknya
individu dengan karakteristik intuitif mengandalkan proses-proses
tidak sadar dan melihat gambaran umum
Pemikir versus Perasa- Individu yang termasuk dalam karakteristik
pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai
masalah, sedangkan individu dengan karakteristik perasa
mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.
Memahami versus Menilai- Individu yang cenderung memiliki
karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia
mereka teratur dan terstruktur, sedangkan individu dengan
karakteristik menilai cenderung lebih fleksibel dan spontan
Model Lima Besar (MBTI)
Ekstraversi (ekstraversion) Dimensi ini
mengungkapkan tingkat kenyamanan
seseorang dalam berhubungan dengan
individu lain. Individu yang memiliki
ekstraversi cenderung suka hidup
berkelompok, tegas, dan mudah
bersosialisasi. Sebaliknya, individu yang
memiliki sifat introver cenderung suka
menyendiri, penakut, dan pendiam.

Lanjutan
Mudah Akur atau mudah bersepakat
(agreeableness). Dimensi ini merujuk pada
kecenderungan individu untuk patuh
terhadap individu lainnya. Individu yang
sangat mudah bersepakat adalah individu
yang senang bekerja sama, hangat dan
penuh kepercayaan. Sementara itu,
individu yang tidak mudah bersepakat
cenderung bersikap dingin, tidak ramah,
dan suka menentang
Lanjutan
Sifat Berhati-hati (Conscientiousness)
Dimensi ini merupakan ukuran
kepercayaan. Individu yang sangat hati-
hati adalah individu yang bertanggung
jawab, teratur dapat diandalkan, dan
gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat
berhati-hati yang rendah cenderung
mudah bingung, tidak teratur, dan tidak
bisa diandalkan
Lanjutan
Stabilitas Emosi: Sering juga disebut
berdasarkan kebalikannya, yaitu Neurosis.
Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk
menahan stress. Individu dengan stabilitas
emosi yang positif cenderung tenang, percaya
diri, dan memiliki pendirian yang teguh.
Sementara itu, individu dengan stabilitas emosi
yang negatif cenderung mudah gugup, khawatir,
depresi dan tidak memiliki pendirian yang teguh.
Lanjutan
Terbuka Terhadap Hal-Hal Baru. Dimensi ini
merupakan dimensi terakhir yang
mengelompokkan individu berdasarkan lingkup
minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal
baru. Individu yang sangat terbuka cenderung
kreatif, ingin tahu, dan sensitif terhadap hal-hal
yang bersifat seni. Sebaliknya, mereka yang
tidak terbuka cenderung memiliki sifat
konvensional dan merasa nyaman dengan hal-
hal yang telah ada.
Menilai Kepribadian
Alasan paling penting mengapa manajer perlu
mengetahui cara menilai kepribadian adalah
karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes
kepribadian sangat berguna dalam membuat
keputusan perekrutan.
Terdapat tiga cara utama untuk menilai
kepribadian:
- Survei mandiri;
- Survei peringkat oleh pengamat;
- Ukuran Proyeksi
Sifat Kepribadian Utama yang
Mempengaruhi Prilaku Organisasi
Evaluasi Inti Diri: tingkat dimana individu
menyukai atau tidak menyukai diri mereka
sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka
cakap dan efektif, dan apakah mereka mereasa
memegang kendali atau tidak berdaya atas
lingkungan mereka.
Harga Diri: Tingkat dimana individu menyukai
atau tidak menyukai diri mereka sendiri dan
sampai dimana mereka menganggap diri mereka
berharga atau tidak sebagai manusia
Lanjutan
Locus Kendali: Tingkat dimana individu yakin
bahwa mereka adalah penentu nasib mereka
sendiri
Internal: Individu2 yang yakin bahwa mereka
merupakan pemegang kendali atas apapun yang
terjadi pada diri mereka.
Eksternal: individu2 yang yakin bahwa apapun
yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh
kekuatan-kekuatan luar seperti keberuntungan
atau kesempatan
Machiavellianisme
Machiavellianisme: Tingkat dimana seorang individu
pragmatis memepertahankan jarak emosional, dan yakin
bahwa hasil lebih penting dari pada proses
Narsisme: Kecenderungan menjadi arogan, mempunyai
rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan
pengakuan berlebih dan mengutamakan diri sendiri.
Pemantauan Diri. Kemampuan seorang individu untuk
menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor
situasional eksternal. Mereka sangat peka terhadap
isyarat-isyarat eksternal dan mampu menyesuaikan
perilaku dengan situasi yang berbeda-beda. Individu
dengan pemantauan diri yang tinggi mampu
menghadirkan kontradiksi luar biasa antara penampilan
didepan umum dan diri pribadi mereka.
Pengambilan Risiko
Donald Trump terkenal karena
keberaniannya dalam mengambil risiko.
Pada Tahun 60-an ia memulai usahanya
dari nol. Ia menjadi kaya raya dengan
berusaha di pasar real estate kota new
york yang bangkit kembali pada
pertengahan 1980-an. Pada tahun 1994 ia
memiliki kekayaan bersih USD 850 juta
Kepribadian Tipe A dan Tipe B
Kepribadian Tipe A: Keterlibatan secara agresif dalam
perjuangan terus menerus untuk mencapai lebih banyak
dalam waktu yang lebih sedikit dan bila perlu, melawan
upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.
Karakteristik Tipe B: tidak pernah mengalami
keterdesakan waktu ataupun ketidaksabaran, merasa
tidak perlu memperlihatkan atau mendiskusikan
pencapaian maupun prestasi mereka kecuali atas
tuntutan situasi, bersenang-senang dan bersantai
daripada berusaha menunjukkan keunggulan mereka,
bisa santai tanpa merasa bersalah.
Kepribadian Proaktif
Kepribadian proaktif: Sikap yang
cenderung opportunis, berinisiatif, berani
bertindak, dan tekun hingga berhasil
mencapai perubahan yang berarti.
Kepribadian dan Kultur Nasional
Diskusikan China, Asia vs Amerika,
Amerika vs Perancis, Swedia
Kenapa Tipe B lebih dominan di Perancis?
Dan alasannya
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai Menunjukkan alasan dasar bahwa
cara pelaksanaan atau keadaan akhir
tertentu lebih disukai secara sosial
dibandingkan cara pelaksanaan atau
keadaan akhir yang berlawanan.
Sistem Nilai: Sebuah hirarki yang
didasarkan pada penggolongan nilai-nilai
seorang individu menurut intensitas
mereka.
Jenis-Jenis Nilai
Nilai Terminal: Keadaan akhir kehidupan
yang diinginkan tujuan-tujuan yang ingin
di capai seseorang selama masa hidupnya.
Nilai Instrumental: Prilaku atau cara-cara
yang lebih disukai untuk mencapai nilai-
nilai terminal seseorang.
Kelompok Kerja Kontemporer
Generasi Veteran memasuki angkatan kerja 1950-an dan awal tahun
1960-an percaya akan kerja keras, status quo, dan tokoh yang
berkuasa. Cenderung setia dengan pemberi kerja mereka dan
menghormati otoritas. Mereka cenderung menjadi pekerja keras dan
orang-orang praktis. Mereka merupakan orang-orang yang
dikisahkan oleh Tom Brokaw melalui bukunya The Greatest
Generation, karyawan dari masa ini cenderung menempatkan
kepentingan utama pada kehidupan yang nyaman dan keamanan
keluarga
Generasi Baby Boomers: adalah kelompok yang lahir setelah perang
dunia II ketika para veteran kembali kekeluarga mereka masing-
masing dan zaman sudah membaik. Boomers memasuki angkatan
kerja dari pertengahan tahun 1960-an sampai pertengahan tahun
1980-an. Kelompok ini sangat dipengaruhi oleh gerakan hak sipil,
pembebasan wanita, beatles, perang vietnam, dan kompetisi baby
boom. Mereka membawa serta ukuran etika hippies dan tidak
mempercayai otoritas. Namun, mereka menempatkan penekanan
yang sangat besar pada prestasi dan keberhasilan material.
Lanjutan
Kehidupan Generasi X telah dibentuk oleh globaliasasi kedua orang
tua berkarier, MTV, Aids, dan komputer. Mereka Menghargai
fleksibilitas, pilihan kehidupan, dan pencapaian kepuasan kerja.
Keluarga dan hubungan sangat penting bagi kelompok ini. Tidak
seperti veteran, generasi X adalh kelompok yang skeptis, terutama
dari otoritas. Mereka juga menikmati kerja yang berorientasi pada
Tim. Uang sama pentingnya seperti indikator kinerja karier, tetapi
Generasi X bersedia menukar peningkatan bayaran, jabatan,
keamanan, dan promosi dengan waktu luang yang lebih banyak dan
pilihan gaya hidup yang luas. Dalam pencarian keseimbangan hidup,
generasi X kurang bersedia melakukan pengorbanan pribadi demi
kepentingan pemberi kerja mereka bila dibandingkan generasi
sebelumnya, mereka membanggakan persahabatan sejati,
kebahagiaan dan kesenangan.
Lanjutan
Nexters (juga disebut neters, Millennials, Generation Y,
dan Generation Next) tumbuh dalam kondisi
perekonomian yang makmur, tetapi kemudian turut
merasakan merosotnya kondisi perekonomian. Masa-
masa dimana bonus dan pekerjaan dan karier mereka.
Namun, mereka memiliki harapan-harapan yang tinggi
dan mencari makna hidup melalui pekerjaan mereka.
Para Nexter menikmati kberagaman dan merupakan
generasi pertama yang menerima tekonologi. Mereka
menjalani kehidupan dengan bantuan ATM, DVD, telpon
selular, laptop, internet. Generasi ini cenderung
berorientasi pada uang dan menginginkan hal-hal yang
bisa dibeli uang. Mereka berusaha mengejar
keberhasilan finansial. Seperti generasi X, mereka
menyukai kerja sama tim tetapi juga sangat percaya
pada diri sendiri. Mereka cenderung menekankan nilai
terminal seperti kebebasan dan kehidupan yang nyaman

Anda mungkin juga menyukai